Analisis Komparasi Abnormal Return Dan Volume Perdagangan

advertisement
Purba….. (Analisis Komparasi)
55
Analisis Komparasi Abnormal Return Dan Volume Perdagangan Saham Atas
Pemberlakuan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2014
Terkelin Purba
Program Magister Manajemen Fakutas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi
([email protected])
Abstract
The results showed during the study period (January 6 until January 20,2014) found the
average - average abnormal return, where more abnormal return is positive which means the
market is assessing the implementation of Regulation No. 1 of 2014 is good news.
Nonetheless, there are significant differences in the average - average abnormal return
before and after the implementation of Regulation No. 1 of 2014 which showed that the ban
on the export of raw minerals would have no impact on the change in investor preference
towards investment decisions. Statistical test results mean difference - Average Trading
Volume Activity in the study period showed that there were no significant differences in the
average Trading Volume Activity before and after the enactment of Regulation No. 1 of 2014.
This condition showed no significant market reaction to the policy, so there was little
decrease in the average - average trading volume of mining stocks after Regulation No. 1 of
2014 is enforced
Keywords: Abnormal return, Trading Volume activity, event study
Abstrak
Hasil penelitian menunjukan selama periode penelitian (6 Januari hingga 20 Januari 2014)
ditemukan rata – rata abnormal return, dimana lebih banyak abnormal return bernilai positif
yang berarti pasar menilai pemberlakuan PP No.1 Tahun 2014 merupakan good news.
Meskipun demikian, tidak terdapat perbedaan signifikan rata – rata abnormal return
sebelum dan sesudah pemberlakuan PP No.1 Tahun 2014 yang menunjukkan bahwa
pemberlakuan larangan ekspor mineral mentah tersebut tidak berdampak pada perubahan
preferensi investor terhadap keputusan investasinya. Hasil uji statistik perbedaan rata – rata
Trading Volume Activity pada periode penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat
perbedaan yang signifikan rata-rata Trading Volume Activity sebelum dan setelah
pemberlakuan PP No.1 Tahun 2014. Kondisi ini menunjukan tidak adanya reaksi pasar yang
signifikan terhadap kebijakan tersebut, sehingga hanya terjadi sedikit penurunan rata – rata
volume perdagangan saham pertambangan setelah PP No.1 Tahun 2014 diberlakukan
Kata Kunci: return tidak normal, aktivitas perdagangan saham, studi kejadian
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 5 ,No.1, 2017: 55-72
Investor dapat memproleh informasi
Latar Belakang
Pasar Modal merupakan instrument
suatu peristiwa dari lingkungan internal
penting dalam perekonomian suatunegara.
perusahaan
Oleh
pembagian
karena
berkembang
56
itu
pasar
pesat
modal
laba
pengumuman
perusahaan
dan
impian
pembagian dividen, stock splits saham,
hampir setiap negara. Hal ini dikarenakan
merger dan lain-lain. Selain itu informasi
pasar modal menjalankan dua fungsi
juga dapat diperoleh dari lingkungan
sekaligus, yaitu: fungsi ekonomi dan
eksternal perusahaan seperti pengumuma
fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan
kebijakan
memiliki fungsi ekonomi oleh karena
pereknomian suatu negara, inflasi, tingkat
pasar modal menyediakan fasilitas atau
suku bunga dan informasi lainnya yang
wahana
mempengaruhi
yang
merupakan
yang
seperti
mempertemukan
dua
pemerintah,
aktivitas
kondisi
pasar
modal.
kepentingan yaitu pihak yang memiliki
Informasi yang masuk tersebut akan
kelebihan dana (investor) dan pihak yang
bereaksi membentuk perubahan harga
membutuhkan dana (issuer yaitu pihak
sekuritas. Reaksi pasar tersebut tercermin
yang menerbitkan efek atau emiten).
dari adanya perubahanabnormal return
Sementara pasar modal dikatakan memiliki
dan
fungsi
keuangan
perubahan
perdagangan
karena
ituinformasi
karena
memberikan
saham.
dan
kesempatan
merupakan kebutuhan utama para investor
memperoleh imbal hasil bagi pemilik dana
di pasar modal. Dari informasi yang
sesuai dengan karakteristik investasiyang
relevan investor dapat menilai prospek dari
dipilih (Darmadji dan Fakhrudidi, 2001:2).
kinerja emiten sehingga investor memiliki
Perkembangan aktivitas pasar modal
gambaran mengenai risiko dan expected
yang semakin pesat sangat terkait dengan
return atas dana yang telah atau yang akan
adanya tingkat kualitas informasi. Hal ini
diinvestasikan (Zaqi, 2006).
kemungkinan
Oleh
volume
dikarenakan peristiwa yang mempengaruhi
Sementara itu tambang dan Mineral
pasar modal pada prinsipnya menganduang
merupakan sumber daya alam yang tidak
suatu informasi. Kandungan dari informasi
terbarukan (nonrenewable) yang dikuasai
yang diserap oleh pasar akan digunakan
oleh negara dan pemanfaatanya digunakan
oleh investor untuk menentukan keputusan
untuk
investasinya
akan
rakyat. Oleh karena itu, pengelolaan
berupaya untuk mendapatkan informasi
tambang dan mineral harus memberi nilai
yang lengkap dan akurat.
tambah bagi perekonomian nasional. ntuk
sehingga
investor
sebesar
besarnya
kemakmuran
Purba….. (Analisis Komparasi) 57
mencapai
hal
dimaksud,
pengelolaan
membuat industri emas di tingkat global
pertambangan mineral harus berazazkan
terpengaruh. Larangan ekspor mineral
kepada
mentah yang tertuang dalam pasal 112c PP
manfaat,
keadilan
dan
keseimbangan serta keberpihakan kepada
No.1
kepentingan bangsa dan negara. Kegiatan
dampak baik positif maupun negatif.
Pengolahan
Dampak positif tentunya adalah larangan
bertujuan
dan
Pemurnian
untuk
Tambang
meningkatkan
nilai
tahun
ekspor
2014
sejumlah
telah
memberikan
komoditas
mineral
tambah bahan galian dan juga berkaitan
mentah yang diterapkan oleh pemerintah
erat dengan meningkatnya penerimaan
Indonesia
Negara (pajak dan royalti) dan menyerap
mendorong
tenaga kerja. Di sisi lain, keuntungan bagi
pengolahan mineral. Selain itu membatasi
perusahaan pertambangan
yaitu dapat
eksplorasi bahan mineral yang berlebihan
memaksimalkan manfaat dari bahan galian
sehingga akan membuat harga komoditas
tersebut yang berujung pada meningkatnya
bahan mineral naik.
profit perusahaan dengan mengolah bahan
ini
sebenarnya
bertujuan
pembangunan
industri
Sementara
dampak
negatifnya
galian mentah menjadi bahan galian
pertama, penerimaan negara di sektor
setengah jadi atau bahkan bahan galian
mineral akan berkurang. Kedua, kinerja
yang sudah jadi, sehingga nilai jualnya
emiten sektor pertambangan khususnya
menjadi tinggi.
yang
Pengumuman
mengekspor
mineral,
dimana
pemberlakuan
keuntungan para emiten tambang menjadi
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun
terganggu. Berdasarkan data Bursa Efek
2014 tentang Perubahan Kedua
Indonesia (BEI) indeks sektor saham
atas
Peraturan Pemerintah Tahun 2010 tentang
tambang turun 4.8% secara year to date
Pelaksanaan
(ytd). Ketiga, adanya larangan ekspor
Kegiatan
Usaha
Pertambangan Mineral dan Batu Bara
mineral
(MinerBa) merupakan salah satu informasi
mengharuskan para pengusaha tambang
eksternal
pemegang izin usaha tambang (IUT) untuk
perusahaan
yang
dapat
mentah
pada
akhirnya
mempengaruhi pasar modal. Keputusan
membuat
pemerintah menerbitkan PP No.1 tahun
permurnian (smelter) di dalam negeri guna
2014 dan Peraturan Menteri (PerMen)
memberikan
ESDM
No.1
Peningkatan
tahun
Nilai
pabrik
ini
nilai
pengolahan
tambah
dan
sebelum
2014
tentang
melakukan ekspor. Keempat, Larangan
Tambah
Mineral
ekspor mineral mentah telah membuat para
melalui Pengolahan dan Pemurnian telah
pengusaha
menghentikan
aktivitas
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 5 ,No.1, 2017: 55-72 58
produksinya karena tidak bisa mengekspor
(government-related
hasil produksinya (Wicaksono, 2014).
study).Event Study adalah metode yang
Pemerintahpun
pada
akhirnya
digunakan
untuk
announcement
menguji
kandungan
mengeluarkan sejumlah relaksasi untuk
informasi pada suatu peristiwa (event)
tambang dan mineral sambil memberikan
yang bertujuan untuk melihat respon pasar
disintensif dengan bentuk bea keluar.
dari
Kementrian keuangan telah mengeluarkan
peristiwa atau informasi
regulasi bea keluar dengan tarif antara
informasi, maka akan direspon oleh pasar
20%-60% untuk enam jenis mineral
yang ditunjukkan adanya abnormal return,
(Agistina Melani, 2014). Bagi pasar modal
tetapi apabila suatu pengumuman tidak
pengumuman
mengandung informasi maka tidak ada
pemberlakuan
Peraturan
suatu
peristiwa.
suatu
mengandung
Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun 2014 ini
abnormal
tentunya memiliki imbas yang besar
belakang masalah yang telah diuraikan di
mengingat peraturan ini mempengaruhi
atas, maka menarik untuk dikaji lebih
kinerja emiten tambang khususnya harga
lanjut
sekuritas mereka. Perusahaan yang tidak
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun
memiliki smelter pastinya akan mengalami
2014
penuruan laba signifikan serta gangguan
aktivitas perdagangan saham di pasar
likuiditas keuangan sehingga tidak mampu
modal. Sehingga dipandang penting untuk
membagikan
melakukan penelitian yang berhubungan
dividen
pada
periode
tersebut. Hal ini sejalan dengan pendapat
Foster
(1984:521)
yang
memasukan
pengumuman-pengumuman
dari
pemerintah
sebagai
faktor
Selanjutnya
penelitian
terhadap
Berdasarkan
dengan
latar
pemberlakuan
abnormal
return
dan
dengan hal ini.
.
Argumen Orisinalitas / Kebaruan
Penelitian studi kejadian ini masih
kurang dilakukan. Namun model event
ingin
studi yang digunakan pada penelitian ini
menguji kandungan informasi Peraturan
merupakan model dengan variabel variabel
Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun 2014
pengujian yang standart digunakan dalam
dengan
melakukan analisis studi kejadian.
menggunakan
ini
terkait
yang
mempengaruhi harga dari sekuritas.
retun
Apabila
harga
saham
perusahaan industri tambang yang terdaftar
di BEI, sehingga penelitian ini merupakan
Kajian Teoritik dan Empiris
studi peristiwa (event study) pengumuman
Saham
yang berhubungan dengan pemerintahan
Purba….. (Analisis Komparasi) 59
Saham
merupakan
salah
satu
untuk
berinvestasi.
Investasi
dengan
instrument pasar uang yang paling popular
membeli saham suatu perusahaan berarti
dan paling banyak dipilih para investor
investor
telah
karena
dengan
harapan
mampu
memberikan
tingkat
menginvestasikan
akan
dana
mendapatkan
keuntungan yang menarik. . Saham (stock
keuntungan dari hasil penjualan kembali
atau share) dapat didefinisikan sebagai
saham tersebut. Wujud saham adalah
tanda
pemilikan
selembar kertas yang menerangkan bahwa
perseorangan atau badan dalam suatu
pemilik kertas tersebut adalah pemilik
perusahaan atau perseroan terbatas. Saham
perusahaan
berwujud
berharga tersebut dan porsi kepemilikan
penyertaan
atau
selembar
kertas
yang
yang
menerbitkan
menerangkan bahwa pemilik kertas adalah
ditentukan
oleh
28
pemilik perusahaan yang menerbitkan
penyertaan
yang
surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan
perusahaan
tersebut.
ditentukan oleh seberapa besar penyertaan
Fakhruddin, 2001:5)
seberapa
ditanamkan
(Darmadji
surat
besar
dalam
dan
yang ditanamkan di perusahaan tersebut.
(Tjiptono
Darmadji
dan
Hendy
M.
Jenis-Jenis Saham
Fakhruddin, 2006:6).
Dalam transaksi jual dan beli di
Pengertian saham menurut Husnan
Bursa Efek, saham merupakan instrumen
(2005:29) adalah: “Saham merupakan
yang paling dominan diperdagangkan.
secarik kertas yang menunjukkan hak
Menurut
pemodal (yaitu pihak yang memiliki kertas
(2001:6), ada beberapa sudut pandang
tersebut) untuk memperoleh bagian dari
untuk
membedakan
prospek atau kekayaan organisasi yang
yaitu:
1. Ditinjau dari segi kemampuan
menerbitkan
dalam hak tagih atau klaim
sekuritas
tersebut
dan
Darmadji
dan
Fakhruddin
jenis-jenis
saham
a. Saham
berbagai kondisi yang memungkinkan
Biasa (common stock)
pemodal tersebut menjalankan haknya.”
merupakan saham yang memiliki hak
Rusdin (2006:68) menyatakan bahwa
Saham biasa
klaim berdasarkan laba atau rugi yang
saham adalah sertifikat yang menunjukan
diperoleh
bukti kepemilikan suatu perusahaan, dan
likuidasi, pemegang saham biasa yang
pemegang saham memiliki hak klaim atas
mendapatkan prioritas paling akhir dalam
penghasilan
perusahaan.
pembagian dividen dari penjualan asset
Sehingga saham merupakan salah satu dari
perusahaan. Menurut Siamat (2004:385),
beberapa alternatif yang dapat dipilih
ciri-ciri dari saham biasa adalah sebagai
dan
aktiva
perusahaan.
Bila
terjadi
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 5 ,No.1, 2017: 55-72 60
berikut: 1) Dividen dibayarkan sepanjang
jelas siapa nama pemiliknya, di mana cara
perusahaan memperoleh laba. 2) Memiliki
peralihannya
hak suara (one share one vote). 3) Hak
tertentu.
memperoleh
pembagian
kekayaan
harus
melalui
prosedur
3. Ditinjau dari kinerja perdagangan
perusahaan paling akhir apabila bangkrut
a. Blue Chip Stocks
setelah
perusahaan
suatu perusahaan yang memiliki reputasi
b. Saham Preferen (Preferred
tinggi, sebagai leader di industri sejenis,
Stock) Saham preferen merupakan saham
memiliki pendapatan yang stabil dan
dengan bagian hasil yang tetap dan apabila
konsisten
perusahaan mengalami kerugian maka
b.Income Stocks Saham dari suatu emiten
pemegang saham preferen akan mendapat
yang memiliki kemampuan membayar
prioritas utama dalam pembagian hasil atas
dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen
penjualan
yang dibayarkan pada tahun sebelumnya.
semua
dilunasi.
kewajiban
asset.
Saham
preferen
dalam
membayar
Emiten
Memiliki hak paling dahulu memperoleh
menciptakan pendapatan yang lebih tinggi
deviden. 2) Tidak memiliki hak suara. 3)
dan secara teratur membagikan dividen
Dapat
tunai. Emiten ini tidak suka menekan laba
manajemen
ini
biasanya
dividen.
mempunyai sifat gabungan antara lain : 1)
mempengaruhi
seperti
Saham biasa dari
mampu
perusahaan terutama dalam pencalonan
dan tidak mementingkan potensi.
pengurus.
4) Memiliki hak pembayaran
Growth Stocks Saham-saham dari emiten
sebesar nilai nominal saham lebih dahulu
yang memiliki pertumbuhan pendapatan
setelah
yang tinggi, sebagai leader di industri
kreditur
apabila
perusahaan
dilikuidasi.
c.
sejenis yang mempunyai reputasi tinggi.
2. Ditinjau dari cara peralihan
d. Speculative Stock . Saham suatu
a.Saham Atas Unjuk (Bearer Stocks). Pada
perusahaan
saham atas unjuk tidak tertulis nama
konsisten memperoleh penghasilan dari
pemiliknya, agar mudah dipindahtangan
tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai
kan dari satu investor ke investor lainnya.
kemungkinan penghasilan yang tinggi di
Secara hukum, siapapun yang memegang
masa mendatang, meskipun belum pasti. e.
saham ini, maka akan diakui sebagai
Counter Cyclical Stocks . Saham yang
pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir
tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi
dalam RUPS.
makro maupun situasi bisnis secara umum.
b.Saham Atas Nama
(Registered Stocks)
yang
tidak
bisa
secara
Saham atas nama
Pada saat resesi ekonomi, harga saham ini
merupakan saham yang ditulis dengan
tetap tinggi, di mana emitennya mampu
Purba….. (Analisis Komparasi) 61
memberikan dividen yang tinggi sebagai
demikian akan diketahui berapa harga
akibat dari kemampuan emiten dalam
saham emiten itu akan dijual kepada
memperoleh penghasilan yang tinggi pada
masyarakat. 3.Harga Pasar . Harga pasar
masa resesi. obligasi dan saham biasa.
adalah harga jual dari investor yang satu
dengan investor yang lain. Harga ini
terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di
Harga Saham
Saham merupakan tanda penyertaan
bursa efek. Transaksi disini tidak lagi
atau kepemilikan seseorang dalam suatu
melibatkan emiten dan penjamin emisi.
perusahaan.
adalah
Harga inilah yang disebut sebagai harga di
selembar kertas yang menerangkan bahwa
pasar sekunder dan merupakan harga yang
pemilik kertas tersebut adalah pemilik
benar-benar mewakili harga perusahaan
saham (berapapun porsi atau jumlahnya)
penerbitnya, karena pada transaksi di pasar
dari suatu perusahaan yang menerbitkan
sekunder, kecil sekali terjadi negosiasi
kertas (saham) tersebut. Selembar saham
harga antara investor dengan perusahaan
mempunyai nilai atau harga. Menurut
penerbit.
Widoatmodjo (2009:13), harga saham
diumumkan di surat kabar atau media lain
dapat dibedakan sebagai berikut: 1.Harga
adalah harga pasar yang tercatat pada
Nominal Harga nominal merupakan harga
waktu penutupan (closing price) aktivitas
yang tercantum dalam sertifikat saham
di Bursa Efek Indonesia.
Selembar
saham
Harga
yang
setiap
hari
yang ditetapkan oleh emiten untuk menilai
setiap lembar saham yang dikeluarkan.
Besarnya harga nominal memberikan arti
Pengertian Corporate Action
Pengertian
corporate
action
yang
penting karena deviden yang dibayarkan
pertama dijelaskan oleh Maguire (2007)
atas
dalam
saham
berdasarkan
biasanya
dan
Fakhruddin
(2001:177) memberikan definisi corporate
Perdana . Harga perdana merupakan harga
action sebagai “An event initiated by a
pada waktu saham tersebut dicatat di bursa
company that affects its share.” Artinya
efek dalam rangka penawaran umum
adalah corporate action merupakan suatu
penjualan saham perdana yang disebut
event
dengan IPO (Initial Public Offering).
perusahaan yang mempengaruhi pangsa
Harga saham pada pasar perdana biasanya
pasarnya sendiri. Kustodian Sentral Efek
ditetapkan
Indonesia
oleh
dan
nominal.
Darmadji
2.Harga
(underwriter)
nilai
ditetapkan
penjamin
emiten.
emisi
Dengan
yang
digagas
(KSEI)
oleh
yang
sebuah
memiliki
keterlibatan dalam proses corporate action
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 5 ,No.1, 2017: 55-72 62
emiten yang terdaftar di Bursa Efek
dan murah oleh para pemodal, sehingga
Indonesia memberikan definisi tentang
semua
corporate action yaitu, “Setiap tindakan
terpercaya telah tercermin dalam harga-
perusahaan terdaftar yang memberikan hak
harga saham.
informasi
yang
relevan
dan
kepada seluruh pemilik manfaat atas efek
dari jenis dan kelas yang sama seperti hak
Faktor-Faktor
untuk memperoleh dividen tunai, dividen
Harga Saham
saham,
bunga,
saham
Mempengaruhi
Hak
Harga saham yang terjadi di pasar
Memesan Efek Terlebih Dahulu, Waran
modal selalu berfluktuasi dari waktu ke
atau hak-hak lainnya.” (www.ksei.co.id/
waktu. Fluktuasi harga saham tersebut
services/corporate_action_services)
akan ditentukan oleh kekuatan penawaran
Darmadji
dan
bonus,
yang
Fakhruddin
dan permintaan. Jika jumlah penawaran
(2001:177) menyatakan bahwa corporate
lebih besar dari jumlah permintaan, pada
action merupakan berita yang umumnya
umumnya kurs harga saham akan turun.
menarik pihak-pihak yang terkait di pasar
Sebaliknya jika jumlah permintaan lebih
modal, khususnya para pemegang saham.
besar dari jumlah penawaran terhadap
suatu efek maka harga saham cenderung
akan naik.
Konsep Efisiensi Pasar
Menurut Suad Husnan (2005:264)
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
secara formal pasar modal yang efisien
fluktuasi harga saham dapat berasal dari
didefinisikan sebagai pasar yang harga
internal dan eksternal perusahaan. Menurut
sekuritas-sekuritasnya telah mencerminkan
Alwi
semua informasi yang relevan. Semakin
mempengaruhi pergerakan harga saham
cepat informasi baru tercermin pada harga
yaitu:
sekuritas, semakin efisien pasar modal
Pengumuman
tersebut Jika pasar bereaksi dengan cepat
produksi, penjualan seperti pengiklanan,
dan
rincian
akurat
keseimbangan
untuk
baru
mencapai
yang
harga
(2003:87),
faktor-faktor
yang
1. Faktor Internal, yaitu: a.
tentang
kontrak,
pemasaran,
perubahan
harga,
sepenuhnya
penarikan produk baru,laporan produksi,
mencerminkan informasi yang tersedia,
laporan keamanan produk, dan laporan
maka kondisi pasar seperti ini disebut
penjualan. b. Pengumuman pendanaan
dengan pasar efisien (Jogiyanto,2003:369).
(financing
Pasar modal dikatakan efisiensi bila
pengumuman yang berhubungan dengan
informasi dapat diperoleh dengan mudah
ekuitas dan hutang. c. Pengumuman badan
announcements),
seperti
Purba….. (Analisis Komparasi) 63
direksi manajemen (management board of
pertemuan
director
announcements)
volume atau harga saham perdagangan,
perubahan
dan
seperti
pergantian
direktur,
tahunan,
insider
pembatasan/penundaaan
trading,
trading.
d.
manajemen, dan struktur organisasi. d.
Gejolak politik dalam negeri dan fluktuasi
Pengumuman
nilai tukar juga merupakan faktor yang
pengambilalihan
diversifikasi,
seperti
merger,
berpengaruh signifikan pada terjadinya
investasi ekuitas, laporan take over oleh
pergerakan harga saham di bursa efek
pengakuisisian
suatu negara. e. Berbagai isu baik dari
Pengumuman
laporan
dan
diakuisisi.
investasi
announcements),
e.
(investment
seperti
dalam dan luar negeri.
melakukan
ekspansi pabrik, pengembangan riset dan
penutupan usaha lainnya. f. Pengumuman
Abnormal Return
Menurut
Jogiyanto
(2010:94),
ketenagakerjaan (labour announcements),
abnormal return merupakan kelebihan dari
seperti negoisasi baru, kontrak baru,
imbal hasil yang sesungguhnya terjadi
pemogokan dan lainnya. g. Pengumuman
(actual
laporan
seperti
normal. Imbal hasil normal merupakan
peramalan laba sebelum akhir tahun fiskal
imbal hasil ekspektasi (expected return)
dan setelah akhir tahun fiskal, earning per
atau imbal hasil yang diharapkan oleh
share (EPS), dividen per share (DPS),
investor. Dengan demikian imbal hasil
price earning ratio, net profit margin,
tidak normal (abnormal return) adalah
return on assets (ROA), dan lain-lain.
selisih antara imbal hasil sesungguhnya
2. Faktor Eksternal, yaitu: a. Pengumuman
yang terjadi dengan imbal hasil ekspektasi.
dari pemerintah seperti perubahan suku
Brown
bunga tabungan dan deposito, kurs valuta
Jogiyanto
asing, inflasi, serta berbagai regulasi dan
return ekspektasi menggunakan model
deregulasi ekonomi yang dikeluarkan oleh
mean-adjusted model, market model, dan
pemerintah. b. Pengumuman hukum (legal
market adjusted model. Dalam penelitian
announcements),
ini akan digunakan market adjusted model
keuangan
perusahaan,
seperti
karyawan
terhadap
terhadap
manajernya
perusahaan
terhadap
tuntutan
perusahaan
dan
atau
tuntutan
manajernya.
return)
dan
terhadap
Warner
imbal
(1985)
(2005:43-49)
hasil
dalam
mengestimasi
(model disesuaikan pasar) karena dianggap
bahwa
penduga
terbaik
untuk
c.
mengestimasi return suatu sekuritas adalah
Pengumuman industri sekuritas (securities
return indeks pasar pada saat tersebut.
announcements),
Dengan menggunakan model ini, maka
seperti
laporan
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 5 ,No.1, 2017: 55-72 64
tidak perlu menggunakan periode estimasi
TVA). Trading Volume Activity (TVA)
untuk membentuk model estimasi, karena
merupakan suatu indikator yang dapat
return sekuritas yang diestimasi adalah
digunakan untuk melihat reaksi pasar
sama dengan return indeks pasar.
modal
terhadap
informasi
melalui
parameter pergerakan aktivitas volume
perdagangan saham di pasar modal”.
Volume Perdagangan Saham
Volume
perdagangan
saham
Perubahan volume perdagangan saham di
merupakan rasio antara jumlah lembar
pasar
saham yang diperdagangkan pada waktu
perdagangan
tertentu terhadap jumlah saham yang
mencerminkan
beredar
investor. Harga saham yang lebih rendah
pada
waktu
tertentu.
Dalam
modal
menunjukkan
saham
di
aktivitas
bursa
keputusan
dan
investasi
membuat keputusan investasinya, seorang
setelah dilakukan pemecahan saham (stock
investor
akan
split) akan meningkatkan investor kecil
mempertimbangkan risiko dan tingkat
untuk melakukan investasi sehingga akan
keuntungan yang diharapkan. Untuk itu
menunjukkan pasar yang semakin likuid.
investor seharusnya melakukan analisis
Hal ini akan meningkatkan frekuensi
sebelum menentukan saham yang akan
transaksi
mereka beli. Dalam melakukan analisis,
volume perdagangan saham.
yang
rasional
yang
berpengaruh
terhadap
investor membutuhkan informasi. Adanya
informasi
yang
dipublikasikan
akan
Pengertian Event Study
merubah keyakinan para investor yang
Studi peristiwa (event study) disebut
dapat dilihat dari reaksi pasar. Salah satu
juga
reaksi pasar tersebut adalah reaksi volume
(residual analysis) atau pengujian indeks
perdagangan saham. Volume perdagangan
kinerja tak normal (abnormal performance
merupakan ukuran besarnya volume saham
index test) atau pengujian reaksi pasar
tertentu
(market reaction test). Bowman (1983)
yang
mengindikasikan
memperdagangkan
diperdagangkan,
kemudahan
nama
mendefinisikan
analisis
suatu
studi
residual
peristiwa
tersebut.
sebagai studi yang melibatkan analisis
Besarnya variabel volume perdagangan
perilaku harga sekuritas sekitar waktu
diketahui dengan mengamati kegiatan
suatu
perdagangan saham yang dapat dilihat
informasi (Jogiyanto, 2010: 4). Beberapa
melalui
alasan melakukan studi peristiwa menurut
indikator
saham
dalam
dengan
aktivitas
volume
perdagangan (Trading Volume Activity /
kejadian
Jogiyanto
(2010:4)
atau
pengumuman
adalah:
1)
Studi
Purba….. (Analisis Komparasi) 65
peristiwa digunakan untuk menganalisis
diproksikan
pengaruh dari suatu peristiwa terhadap
Abnormal
nilai perusahaan. Dibandingkan dengan
menunjukkan bahwa pasar tidak bereaksi
laba akuntansi, harga saham dipandang
terhadap peristiwa yang terjadi. Jika pasar
lebih mencerminkan kinerja sesungguhnya
bereaksi terhadap peristiwa yang terjadi,
dari perusahaan. McWilliams dan Siegel
maka akan diperoleh abnormal return
(1997) berargumentasi bahwa harga-harga
signifikan berbeda dengan nol. Tanda dari
saham
dari
abnormal return positif atau negatif
perusahaan, karena merefleksikan nilai
menunjukkan arah reaksi pasar terjadi
dari aliran-aliran kas masa depan dan
akibat kabar baik atau buruk. Peristiwa
sudah memasukkan semua informasi yang
kabar baik diharapkan akan direaksi secara
relevan. 2) Studi peristiwa digunakan
positif oleh pasar, begitu juga sebaliknya
karena
pengaruh
kabar buruk akan direaksi secara negatif
saham
oleh pasar. Suatu peristiwa atau informasi
perusahaan pada saat terjadinya peristiwa
dianggap sebagai kabar baik atau kabar
karena harga saham tersedia pada saat
buruk dihubungkan dengan nilai ekonomis
peristiwanya
yang dikandungnya. Jika suatu peristiwa
mencerminkan
mengukur
peristiwa
nilai
langsung
terhadap
terjadi.
harga
3)
Kemudahan
dengan
return
informasi
abnormal
yang
return.
bernilai
mengandung
nol
mendapatkan data untuk melakukan studi
atau
nilai
peristiwa. Data yang digunakan hanya
ekonomis meningkatkan nilai perusahaan,
tanggal peristiwa dan harga-harga saham
maka dikategorikan sebagai kabar baik.
perusahaan bersangkutan dan indeks pasar
Jika peristiwa tersebut mengandung nilai
(untuk mengukur return pasar).
ekonomis menurunkan nilai perusahaan,
maka termasuk sebagai kabar buruk.
Selain menggunakan abnormal return,
Reaksi Pasar
Penelitian studi peristiwa meneliti
reaksi
pasar
terdapat
suatu
adanya perubahan volume perdagangan
bereaksi
pada
saham yang diukur dengan trading volume
peristiwa yang mengandung informasi.
activity (TVA). Dengan menggunakan
Suatu peristiwa dapat diibaratkan sebagai
volume perdagangan saham, maka dapat
suatu kejutan (surprise) atau sesuatu yang
dikatakan bahwa suatu pengumuman yang
tidak diharapkan (unexpected). Semakin
mengandung
besar kejutannya, semakin besar reaksi
tingkat permintaan saham akan lebih tinggi
pasarnya. Reaksi pasar dari suatu peristiwa
daripada
peristiwa.
karena
reaksi pasar juga dapat ditunjukkan dengan
Pasar
akan
informasi
tingkat
mengakibatkan
penawaran
saham
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 5 ,No.1, 2017: 55-72 66
sehingga
volume
saham
tanggal peristiwa, yang berarti pasar
mengalami peningkatan. Sebaliknya, jika
merespon peristiwa ini sebagai kabar baik.
pengumuman tidak mengandung informasi
Sedangkan hasil uji Wilcoxon Signed Rank
maka tingkat permintaan saham akan lebih
Test
rendah dibandingkan tingkat penawaran
perbedaan
saham
abnormal return pada periode saat-setelah
sehingga
perdagangan
volume
perdagangan
saham mengalami penurunan
membuktikan
bahwa
terdapat
antara
rata-rata
signifikan
peristiwa namun tidak signifikan pada
periode sebelum-saat dan periode sebelumsetelah peristiwa. Hasil uji Wilcoxon
Kajian Empiris
Penelitian
Wardhani
(2013),
Signed Rank Test juga menunjukkan
Penelitian ini merupakan studi peristiwa
bahwa
terdapat
perbedaan
yang bertujuan untuk menemukan bukti
antara
rata-rata
TVA
empiris ada atau tidaknya reaksi pasar
sebelum-saat
modal Indonesia terhadap salah satu
peristiwa, namun tidak signifikan pada
peristiwa
periode sebelum-setelah peristiwa.
politik
dalam
negeri
yaitu
signifikan
pada
periode
dan periode saat-setelah
Peristiwa Pemilihan Gubernur DKI Jakarta
Penelitian Suryanto (2015) This
Putaran II 2012, dengan menggunakan
study aims to analyze the stock price
indikator abnormal eturn dan trading
reaction to the announcement of Indonesia
volume activity. Populasi penelitian ini
won the Investment Grade. The method
adalah saham-saham yang termasuk dalam
used is the event study. Sample there were
Indeks Kompas 100 di Bursa Efek
41
Indonesia, dan data yang digunakan adalah
Exchange. Analysis using the 11-day
data sekunder berupa harga saham harian,
window period. The data used is the daily
volume perdagangan saham harian, dan
stock price and the stock price index. The
indeks harga saham gabungan harian
calculation of the expected return using
selama periode lima hari sebelum, satu
the market model. The results of the study
hari saat, dan lima hari setelah peristiwa.
(1) There is a significant abnormal return
Uji statistik yang digunakan untuk menguji
the day before the announcement of
hipotesis adalah Uji-t dan Uji beda
Investment
Wilcoxon
Hasil
difference in average abnormal return
perhitungan Uji-t menunjukkan bahwa
before and after the announcement of
terdapat abnormal return bernilai positif
Investment Grade.
Signed
Rank
Test.
signifikan pada beberapa hari di sekitar
companies
in
Grade
Indonesia
(2)
There
Stock
is
no
Purba….. (Analisis Komparasi) 67
Penelitian Nailiu (2015), Volatilitas
harga di pasar modal dipengaruhi oleh
45 dalam Bursa Efek Indonesia pada
periode sekitar peristiwa tersebut terjadi.
banyak faktor. Informasi merupakan salah
satu
indikator
yang
mempengaruhi
Metode Penelitian
fluktuasi harga saham. Informasi aktual
Jenis
penelitian
ini
adalah
yang bernilai ekonomis penting diketahui
penelitian deduktif, yaitu penelitian yang
investor untuk direaksikan secara cepat
menguji
dan tepat. Reaksi pasar modal saat sebuah
aplikasi teori pada keadaan tertentu,
peristiwa
dimana hasil pengujian digunakan sebagai
(event)
yang
informasinya
hipotesis
dasar
dapat diukur dengan menggunakan metode
penelitian, yakni mendukung atau menolak
Event
pengumuman
hipotesis yang dikembangkan dari telaah
pencapresan Jokowi 2014 disebut-sebut
teoritis (Indriantoro & Supomo, 1999 :
mempengaruhi pasar modal Indonesia.
23). Bentuk penelitian ini adalah penelitian
Maka peristiwa yang dikenal sebagai Efek
studi peristiwa (event study), yaitu studi
Jokowi ini merupakan informasi yang bisa
yang mempelajari reaksi pasar terhadap
direaksikan dalam pasar modal. Penelitian
suatu
ini bertujuan untuk menguji kandungan
dipublikasikan sebagai suatu pengumuman
informasi yang dilihat dari signifikansi
(Jogiyanto, 2003: 410).
rata-rata abnormal return yang timbul
Teknik
Peristiwa
menarik
pengujian
dipublikasikan sebagai suatu pengumuman
Study.
untuk
melalui
peristiwa
yang
kesimpulan
informasinya
pengambilan
sampel
sebagai reaksi dari adanya peristiwa
menggunakan purposive sampling, yang
pencapresan
berarti
Jokowi.
Penelitian
ini
bahwa
populasi
dijadikan
pencapresan Jokowi tahun 2014. Sampel
populasi yang memenuhi kriteria sampel
yang diteliti adalah saham-saham yang
tertentu sesuai dengan yang dikehendaki
tergabung dalam LQ 45 periode Februari-
peneliti. Berdasarkan hasil penelusuran
Juli 2014 dalam Bursa Efek Indonesia.
data historis perdagangan saham pada situs
Hasil dari penelitian ini menemukan
resmi
bahwa
(www.idx.co.id)
pengumuman
Bursa
penelitian
akan
berfokus pada peristiwa pengumuman
peristiwa
sampel
yang
Efek
maupun
adalah
Indonesia
pada
situs
pencapresan Joko Widodo di tahun 2014
perusahaan, terdapat 2 perusahaan yang
memiliki kandungan informasi. Hal ini
tidak memiliki data yang lengkap, yaitu PT
dapat dilihat dari adanya abnormal return
Merdeka Cooper Gold (MDKA) dan PT
signifikan yang terjadi di dalam Indeks LQ
Citra Mineral Investindo (CITA), sehingga
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 5 ,No.1, 2017: 55-72 68
2 perusahaan tersebut dikeluarkan dari
Data abnormal return sebelum dan
sampel maka jumlah sampel penelitian ini
setelah peristiwa tidak terdistribusi secara
berjumlah 7 perusahaan, dengan periode
normal (signifikansi berada di bawah
pengamatan 6 Januari hingga 20 Januari
0,05), dimana sebelum peristiwa nilai
2014 (hari kerja). Uji hipotesis dilakukan
signifikansi
dengan
menghitung
0,001 dan sesudah peristiwa sebesar 0,006.
standardisasi abnormal return dan Trading
Karena data tidak berdistribusi normal,
Volume Activity (Jogiyanto, 2003:454).
maka
Dalam penelitian ini untuk membuktikan
menggunakan Uji Wilcoxon abnormal
hipotesis
menggunakan
return selama 10 hari periode pengamatan
menggunakan uji beda (T-test) dengan
(tanggal 6 sampai 20 Januari) pada saham
sampel berhubungan (Paired samples T-
perusahaan pertambangan (n = 35) secara
Test), yang bertujuan untuk menguji
statistik diperoleh nilai Asymp.Sig (2-
apakah ada perbedaan rata-rata dua sampel
Tailed)
yang berhubungan (Ghozali, 2006).
signifikansi
uji-t
yaitu
pertama
(Asymp
untuk
perbedaan
Pembahasan
Perbedaan
Abnormal
Return
Perusahaan
Pertambangan
pengujian
sebesar
0,232.
0,232
disimpulkan
2-tailed)
>
bahwa
Abnormal
pertambangan
hipotesis
Karena
nilai
0,05
maka
tidak
terdapat
Return
sebelum
sebesar
dan
saham
sesudah
Sebelum
pemberlakuan PP No.1 Tahun 2014.
dan Sesudah Pemberlakuan Peraturan
Dengan demikian, hipotesis pertama
Pemerintah Nomor 1 Tahun 2014
dalam penelitian ini ditolak.
Dari seluruh periode pengamatan,
hanya
pada
menghasilkan
H-3
(8
abnormal
Januari
return
Hal
ini
menunjukkan
bahwa
2014)
pemberlakuan larangan ekspor mineral
yang
mentah tidak mengubah preferensi investor
signifikan (nilai sig. 2 tailed < 0,05),
terhadap
dimana reaksi pasar adalah negatif (nilai t
Meskipun larangan ekspor mineral mentah
hitung -3,056). Sedangkan pada periode
telah
pengamatan
pertambangan
lainnya
sebelum
keputusan
berlaku,
namun
masih
investasinya.
perusahaan
tetap
dapat
pemberlakuan PP No.1 tahun 2014 tidak
mengekspor mineral konsentrat bahkan
menghasilkan abnormal return (nilai sig.2
mineral mentah hingga beberapa tahun ke
tailed > 0,05) dimana reaksi pasar cukup
depan, sehingga pemberlakuan PP ini
beragam.
dinilai belum membawa dampak jangka
pendek secara signifikan bagi peningkatan
Purba….. (Analisis Komparasi) 69
pendapatan perusahaan.
Selain itu juga
menjadi 0,35%pada tanggal 15 Januari.
terdapat
terkait
yang
Setelah itu, volume perdagangan saham
mempermudah perusahaan pertambangan
cenderung menurun. Pada 16 Januari
untuk melakukan penyesuain, dimana
Volume perdagangan saham turun menjadi
pemerintah juga tetap mengizinkan adanya
0,33%, tanggal 17 Januari menjadi 0,19%
ekspor barang mentah terhadap perusahaan
dan tanggal 20 Januari menjadi 0,1%.
yang terlanjur sudah melakukan perjanjian.
Penurunan ini disebabkan karena rencana
Hasil penelitian ini mendukung penelitian
pemberlakuan PP dimanfaatkan beberapa
terdahulu yang dilakukan oleh Suryanto
investor dengan aksi jual saham untuk
(2015) yang menyatakan bahwa ‘there is
meraih profit serta untuk menghindari
no difference in average abnormal return
penurunan harga pasca pemberlakuan PP.
before and after the announcement of
Adapun penurunan volume perdagangan
Investment
penelitian
saham yang terjadi setelahnya merupakan
Wardhani (2013) yang menyatakan bahwa
antisipasi dari investor untuk menjaga
tidak terdapat perbedaan yang signifikan
stabilitas harga saham mereka atas risiko
secara statistik antara rata-rata abnormal
timbulnya reaksi negatif dari implikasi
return sebelum dan setelah peristiwa.
pasca pemberlakuan PP tersebut.
peraturan
Grade’
serta
Hasil uji normalitas data One-Sample
Volume Perdagangan Saham Sebelum
Kolomogrov Smirnov Test trading volume
dan Sesudah Pemberlakuan Peraturan
activity sebelum dan setelah peristiwa
Pemerintah Nomor 1 Tahun 2014
pemberlakuan
Aktivitas perdagangan saham sebelum
menunjukkan
PP
No.1
bahwa
Tahun
2014
data
tidak
pemberlakuan PP no.1 Tahun 2014 relatif
terdistribusi normal dengan probabilitas
stabil. Pada tanggal 6 sampai dengan 10
signifikansi sebelum peristiwa sebesar
Januari
volume
0,000 dan sesudah peristiwa sebesar 0,000
perdagangan saham bergerak dari 0,26%
berada kurang dari 0,05. Karena data tidak
menjadi 0,27% dari seluruh saham yang
berdistribusi normal, maka uji hipotesis
ada, dimana sempat turun sedikit pada
yang digunakan adalah uji beda untuk
tanggal 9 Januari menjadi 0,25%. Setelah
sampel
pemberlakuan PP No.1 Tahun 2014,
Test).
(H-5
sampai
H-1)
yang
berhubungan
(Wilcoxon
volume perdagangan saham pertambangan
Tabel di atas menunjukkan bahwa
sempat mengalami kenaikan dari 0,29%
Volume Perdagangan Saham selama 10
sehari setelah pemberlakuan (13 Januari)
hari periode pengamatan (tanggal 6 sampai
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 5 ,No.1, 2017: 55-72 70
20
Januari)
pada
perusahaan
tetap berjalan. Selain itu, tenggat waktu
pertambangan (n = 35) secara statistik
pemerintah yang awalnya mengharuskan
diperoleh
(2-Tailed)
membangun smelter atau meningkatkan
sebesar 0,447. Karena nilai signifikansi
nilai tambah produknya yang diperpanjang
0,447 > 0,05 maka disimpulkan bahwa
juga menjadi pertimbangan investor untuk
tidak
tetap
nilai
Asymp.Sig
terdapat
Perdagangan
saham
perbedaan
Saham
Volume
pertambangan
memperdagangkan
saham
pertambangan. Pemerintah juga masih
sebelum dan sesudah pemberlakuan PP
mengizinkan
No.1 Tahun 2014. Dengan demikian,
menandatangani kontrak dengan importir
hipotesis pertama dalam penelitian ini
untuk tetap menjalankan kerjasama hanya
ditolak.
saja dengan catatan – catatan tertentu
Tidak adanya reaksi
signifikan
terhadap
merefleksikan
pasar
pemberlakuan
bahwa
kebijakan
perusahaan
yang
sudah
yang
seperti tidak adanya perpanjangan dan
PP
pajak yang sedikit lebih besar. Kebijakan
yang
ini
dipercaya
investor
akan
diharapkan dapat memperbaiki kualitas
meminimalisasi potensi kerugian yang
ekspor bahan tambang di Indonesia ini
ditimbulkan.
tidak
terlalu
dipermasalahkan
oleh
ini
oleh
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
ekspektasi jangka panjang investor yang
Wardhani (2013) yang menyatakan bahwa
menilai kebijakan ini akan berdampak baik
tidak ditemukan perbedaan signifikan rata-
bagi perusahaan karena mengharuskan
rata TVA pada periode sebelum-setelah
setiap perusahaan pertambangan untuk
peristiwa.
investor.
Hal
diakibatkan
Hasil
penelitian
ini
mendukung
memurnikan dan atau mengolah produk
mereka.
Kesimpulan dan Rekomendasi
Adanya
perbedaan
yang
tidak
signifikan ini juga tidak lepas dari rentetan
peraturan
periode
pengamatan
terdapat abnormal return, dimana lebih
pemerintah. Peraturan yang sudah mulai
banyak abnormal return bernilai positif
dikeluarkan semenjak tahun 2009 ini telah
yang berarti pasar menilai pemberlakuan
dapat
PP No.1 Tahun 2014 merupakan good
diantisipasi
investor
telah
Selama
dikeluarkan
sehingga
yang
Kesimpulan
oleh
perusahaan
percaya
bahwa
news. Meskipun demikian, tidak terdapat
perusahaan telah menerapkan langkah-
perbedaan
signifikan
abnormal
return
langkah strategis agar perusahaan mereka
sebelum dan sesudah pemberlakuan PP
Purba….. (Analisis Komparasi) 71
No.1 Tahun 2014.
Hasil uji statistik
masa yang akan datang, utamanya yang
perbedaan Trading Volume Activity pada
belum
periode penelitian menunjukan bahwa
demikian, otoritas bursa hendaknya terus
tidak terdapat perbedaan yang signifikan
melakukan pengawasan terhadap aktivitas
Trading Volume Activity sebelum dan
bursa
setelah pemberlakuan PP No.1 Tahun
pertambangan
2014. Kondisi ini menunjukan tidak
peraturan
adanya
mengantisipasi dampak negatif pada bursa
reaksi
terhadap
pasar
kebijakan
yang signifikan
tersebut,
sehingga
hanya terjadi sedikit penurunan rata – rata
volume perdagangan saham pertambangan
setelah PP No.1 Tahun 2014 diberlakukan.
memiliki
smelter.
khususnya
yang
ini,
Dengan
pada
industri
berkaitan
dengan
sehingga
dapat
efek khususnya di indutri pertambangan.
Pemerintah
Dalam
rangka
mengkondusifkan
pasar dan mengurangi kepanikan investor
dari peristiwa-peristiwa yang berkaitan
dengan
Rekomendasi
Rekomendasi
yang
diberikan
lingkungan
ekonomi
makro,
hendaknya pemerintah konsisten dengan
adalah bagi Investor, Informasi yang
kebijakannya
terjadi di pasar modal tidak semua
kepastian
merupakan
pertambangan yang terkait kebijakan ini.
informasi
yang
berharga,
sehingga
bisnis
memberikan
kepada
akibatnya para pelaku pasar modal harus
Adanya
secara tepat memilah dan menganalisis
perusahaan
informasi-informasi yang relevan untuk
mengantisipasi risiko bisnisnya, sehingga
dijadikan
tidak mengganggu kinerja di pasar modal.
pertimbangan
pengambilan
keputusan,
dalam
sehingga
Sisi
kepastian
lebih
akademisi,
akan
perusahaan
siap
membuat
dalam
Penelitian
ini
diharapkan investor tidak terburu – buru
memiliki keterbatasan yaitu perhitungan
untuk melakukan aksi jual dan lebih
abnormal return menggunakan market
bersikap
adjusted model (Model disesuaikan pasar).
rasional
dalam
pengambilan
keputusan.
Untuk menguji konsistensi hasil penelitian,
Otoritas Bursa, Meskipun tidak
dapat menghitung abnormal return dapat
terdapat perbedaan rata-rata abnormal
menggunakan mean adjusted model atau
return dan rata-rata TVA yang signifikan,
market model.
namun kebijakan larangan ekspor mineral
konsentrat dalam PP No.1 Tahun 2014
dapat berdampak pada kinerja emiten pada
Daftar Pustaka
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 5 ,No.1, 2017: 55-72 72
Andri, Hendryatmo (2010). Perbandingan
Keakuratan CAPM dan APT dalam
Memprediksi
Tingkat
Pendapatan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Brawijaya, 1(1), hal. 70-86.
Yusuf, Sri Dewi., Atim Djazuli, dan H.M
Saham LQ45 (Periode 2006 – 2009).
Harry
UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta:
Reaksi
Tidak Diterbitkan.
Pengumuman Right Issue di Bursa
Susanto.
2009.
Investor
Analisis
Terhadap
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis
Efek Jakarta (Studi Pengamatan pada
Multivariate dengan Program SPSS.
Return, Abnormal Return, Aktivitas
Semarang: Badan Penerbit Universitas
Volume Perdagangan, dan Bid-Ask
Diponegoro.
Spread Saham). WACANA Vol. 12
Jogiyanto, Hartono. 2003. Teori Portofolio
dan
Analisis
Investasi
Edisi
3.
Yogyakarta: BPFE.
Jogiyanto, Hartono. 2010, Teori Portofolio
dan Analisis Investasi, edisi 6, BPFE,
Yogyakarta.
Suryanto, 2015. Analysis of Abnormal
return
Before
and
After
The
Announcement Of Investment Grade
Indonesia. International Journal of
Business and Management Review
Vol.3,No.1,pp.11-23,January.
Theriou, Aggelidis. 2009. The Introduction
ofEconomic Value Added in the
Greek
Corporate
Sector”,The
Southeuropean Review of Business &
Accounting, Vol. 4, No. 2, pp.1-11
Wardhani,LS. 2013. Reaksi Pasar Modal
Indonesia
Pemilihan
Terhadap
Gubernur
Peristiwa
DKI
Jakarta
Putaran II 2012 (Event Study pada
Saham Anggota Indeks Kompas 100).
No. 4 Oktober 2009, Hal 792-814
Download