Purba….. (Analisis Komparasi) 55 Analisis Komparasi Abnormal Return Dan Volume Perdagangan Saham Atas Pemberlakuan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2014 Terkelin Purba Program Magister Manajemen Fakutas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi ([email protected]) Abstract The results showed during the study period (January 6 until January 20,2014) found the average - average abnormal return, where more abnormal return is positive which means the market is assessing the implementation of Regulation No. 1 of 2014 is good news. Nonetheless, there are significant differences in the average - average abnormal return before and after the implementation of Regulation No. 1 of 2014 which showed that the ban on the export of raw minerals would have no impact on the change in investor preference towards investment decisions. Statistical test results mean difference - Average Trading Volume Activity in the study period showed that there were no significant differences in the average Trading Volume Activity before and after the enactment of Regulation No. 1 of 2014. This condition showed no significant market reaction to the policy, so there was little decrease in the average - average trading volume of mining stocks after Regulation No. 1 of 2014 is enforced Keywords: Abnormal return, Trading Volume activity, event study Abstrak Hasil penelitian menunjukan selama periode penelitian (6 Januari hingga 20 Januari 2014) ditemukan rata – rata abnormal return, dimana lebih banyak abnormal return bernilai positif yang berarti pasar menilai pemberlakuan PP No.1 Tahun 2014 merupakan good news. Meskipun demikian, tidak terdapat perbedaan signifikan rata – rata abnormal return sebelum dan sesudah pemberlakuan PP No.1 Tahun 2014 yang menunjukkan bahwa pemberlakuan larangan ekspor mineral mentah tersebut tidak berdampak pada perubahan preferensi investor terhadap keputusan investasinya. Hasil uji statistik perbedaan rata – rata Trading Volume Activity pada periode penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata Trading Volume Activity sebelum dan setelah pemberlakuan PP No.1 Tahun 2014. Kondisi ini menunjukan tidak adanya reaksi pasar yang signifikan terhadap kebijakan tersebut, sehingga hanya terjadi sedikit penurunan rata – rata volume perdagangan saham pertambangan setelah PP No.1 Tahun 2014 diberlakukan Kata Kunci: return tidak normal, aktivitas perdagangan saham, studi kejadian Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 5 ,No.1, 2017: 55-72 Investor dapat memproleh informasi Latar Belakang Pasar Modal merupakan instrument suatu peristiwa dari lingkungan internal penting dalam perekonomian suatunegara. perusahaan Oleh pembagian karena berkembang 56 itu pasar pesat modal laba pengumuman perusahaan dan impian pembagian dividen, stock splits saham, hampir setiap negara. Hal ini dikarenakan merger dan lain-lain. Selain itu informasi pasar modal menjalankan dua fungsi juga dapat diperoleh dari lingkungan sekaligus, yaitu: fungsi ekonomi dan eksternal perusahaan seperti pengumuma fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan kebijakan memiliki fungsi ekonomi oleh karena pereknomian suatu negara, inflasi, tingkat pasar modal menyediakan fasilitas atau suku bunga dan informasi lainnya yang wahana mempengaruhi yang merupakan yang seperti mempertemukan dua pemerintah, aktivitas kondisi pasar modal. kepentingan yaitu pihak yang memiliki Informasi yang masuk tersebut akan kelebihan dana (investor) dan pihak yang bereaksi membentuk perubahan harga membutuhkan dana (issuer yaitu pihak sekuritas. Reaksi pasar tersebut tercermin yang menerbitkan efek atau emiten). dari adanya perubahanabnormal return Sementara pasar modal dikatakan memiliki dan fungsi keuangan perubahan perdagangan karena ituinformasi karena memberikan saham. dan kesempatan merupakan kebutuhan utama para investor memperoleh imbal hasil bagi pemilik dana di pasar modal. Dari informasi yang sesuai dengan karakteristik investasiyang relevan investor dapat menilai prospek dari dipilih (Darmadji dan Fakhrudidi, 2001:2). kinerja emiten sehingga investor memiliki Perkembangan aktivitas pasar modal gambaran mengenai risiko dan expected yang semakin pesat sangat terkait dengan return atas dana yang telah atau yang akan adanya tingkat kualitas informasi. Hal ini diinvestasikan (Zaqi, 2006). kemungkinan Oleh volume dikarenakan peristiwa yang mempengaruhi Sementara itu tambang dan Mineral pasar modal pada prinsipnya menganduang merupakan sumber daya alam yang tidak suatu informasi. Kandungan dari informasi terbarukan (nonrenewable) yang dikuasai yang diserap oleh pasar akan digunakan oleh negara dan pemanfaatanya digunakan oleh investor untuk menentukan keputusan untuk investasinya akan rakyat. Oleh karena itu, pengelolaan berupaya untuk mendapatkan informasi tambang dan mineral harus memberi nilai yang lengkap dan akurat. tambah bagi perekonomian nasional. ntuk sehingga investor sebesar besarnya kemakmuran Purba….. (Analisis Komparasi) 57 mencapai hal dimaksud, pengelolaan membuat industri emas di tingkat global pertambangan mineral harus berazazkan terpengaruh. Larangan ekspor mineral kepada mentah yang tertuang dalam pasal 112c PP manfaat, keadilan dan keseimbangan serta keberpihakan kepada No.1 kepentingan bangsa dan negara. Kegiatan dampak baik positif maupun negatif. Pengolahan Dampak positif tentunya adalah larangan bertujuan dan Pemurnian untuk Tambang meningkatkan nilai tahun ekspor 2014 sejumlah telah memberikan komoditas mineral tambah bahan galian dan juga berkaitan mentah yang diterapkan oleh pemerintah erat dengan meningkatnya penerimaan Indonesia Negara (pajak dan royalti) dan menyerap mendorong tenaga kerja. Di sisi lain, keuntungan bagi pengolahan mineral. Selain itu membatasi perusahaan pertambangan yaitu dapat eksplorasi bahan mineral yang berlebihan memaksimalkan manfaat dari bahan galian sehingga akan membuat harga komoditas tersebut yang berujung pada meningkatnya bahan mineral naik. profit perusahaan dengan mengolah bahan ini sebenarnya bertujuan pembangunan industri Sementara dampak negatifnya galian mentah menjadi bahan galian pertama, penerimaan negara di sektor setengah jadi atau bahkan bahan galian mineral akan berkurang. Kedua, kinerja yang sudah jadi, sehingga nilai jualnya emiten sektor pertambangan khususnya menjadi tinggi. yang Pengumuman mengekspor mineral, dimana pemberlakuan keuntungan para emiten tambang menjadi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun terganggu. Berdasarkan data Bursa Efek 2014 tentang Perubahan Kedua Indonesia (BEI) indeks sektor saham atas Peraturan Pemerintah Tahun 2010 tentang tambang turun 4.8% secara year to date Pelaksanaan (ytd). Ketiga, adanya larangan ekspor Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batu Bara mineral (MinerBa) merupakan salah satu informasi mengharuskan para pengusaha tambang eksternal pemegang izin usaha tambang (IUT) untuk perusahaan yang dapat mentah pada akhirnya mempengaruhi pasar modal. Keputusan membuat pemerintah menerbitkan PP No.1 tahun permurnian (smelter) di dalam negeri guna 2014 dan Peraturan Menteri (PerMen) memberikan ESDM No.1 Peningkatan tahun Nilai pabrik ini nilai pengolahan tambah dan sebelum 2014 tentang melakukan ekspor. Keempat, Larangan Tambah Mineral ekspor mineral mentah telah membuat para melalui Pengolahan dan Pemurnian telah pengusaha menghentikan aktivitas Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 5 ,No.1, 2017: 55-72 58 produksinya karena tidak bisa mengekspor (government-related hasil produksinya (Wicaksono, 2014). study).Event Study adalah metode yang Pemerintahpun pada akhirnya digunakan untuk announcement menguji kandungan mengeluarkan sejumlah relaksasi untuk informasi pada suatu peristiwa (event) tambang dan mineral sambil memberikan yang bertujuan untuk melihat respon pasar disintensif dengan bentuk bea keluar. dari Kementrian keuangan telah mengeluarkan peristiwa atau informasi regulasi bea keluar dengan tarif antara informasi, maka akan direspon oleh pasar 20%-60% untuk enam jenis mineral yang ditunjukkan adanya abnormal return, (Agistina Melani, 2014). Bagi pasar modal tetapi apabila suatu pengumuman tidak pengumuman mengandung informasi maka tidak ada pemberlakuan Peraturan suatu peristiwa. suatu mengandung Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun 2014 ini abnormal tentunya memiliki imbas yang besar belakang masalah yang telah diuraikan di mengingat peraturan ini mempengaruhi atas, maka menarik untuk dikaji lebih kinerja emiten tambang khususnya harga lanjut sekuritas mereka. Perusahaan yang tidak Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun memiliki smelter pastinya akan mengalami 2014 penuruan laba signifikan serta gangguan aktivitas perdagangan saham di pasar likuiditas keuangan sehingga tidak mampu modal. Sehingga dipandang penting untuk membagikan melakukan penelitian yang berhubungan dividen pada periode tersebut. Hal ini sejalan dengan pendapat Foster (1984:521) yang memasukan pengumuman-pengumuman dari pemerintah sebagai faktor Selanjutnya penelitian terhadap Berdasarkan dengan latar pemberlakuan abnormal return dan dengan hal ini. . Argumen Orisinalitas / Kebaruan Penelitian studi kejadian ini masih kurang dilakukan. Namun model event ingin studi yang digunakan pada penelitian ini menguji kandungan informasi Peraturan merupakan model dengan variabel variabel Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun 2014 pengujian yang standart digunakan dalam dengan melakukan analisis studi kejadian. menggunakan ini terkait yang mempengaruhi harga dari sekuritas. retun Apabila harga saham perusahaan industri tambang yang terdaftar di BEI, sehingga penelitian ini merupakan Kajian Teoritik dan Empiris studi peristiwa (event study) pengumuman Saham yang berhubungan dengan pemerintahan Purba….. (Analisis Komparasi) 59 Saham merupakan salah satu untuk berinvestasi. Investasi dengan instrument pasar uang yang paling popular membeli saham suatu perusahaan berarti dan paling banyak dipilih para investor investor telah karena dengan harapan mampu memberikan tingkat menginvestasikan akan dana mendapatkan keuntungan yang menarik. . Saham (stock keuntungan dari hasil penjualan kembali atau share) dapat didefinisikan sebagai saham tersebut. Wujud saham adalah tanda pemilikan selembar kertas yang menerangkan bahwa perseorangan atau badan dalam suatu pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan atau perseroan terbatas. Saham perusahaan berwujud berharga tersebut dan porsi kepemilikan penyertaan atau selembar kertas yang yang menerbitkan menerangkan bahwa pemilik kertas adalah ditentukan oleh 28 pemilik perusahaan yang menerbitkan penyertaan yang surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan perusahaan tersebut. ditentukan oleh seberapa besar penyertaan Fakhruddin, 2001:5) seberapa ditanamkan (Darmadji surat besar dalam dan yang ditanamkan di perusahaan tersebut. (Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Jenis-Jenis Saham Fakhruddin, 2006:6). Dalam transaksi jual dan beli di Pengertian saham menurut Husnan Bursa Efek, saham merupakan instrumen (2005:29) adalah: “Saham merupakan yang paling dominan diperdagangkan. secarik kertas yang menunjukkan hak Menurut pemodal (yaitu pihak yang memiliki kertas (2001:6), ada beberapa sudut pandang tersebut) untuk memperoleh bagian dari untuk membedakan prospek atau kekayaan organisasi yang yaitu: 1. Ditinjau dari segi kemampuan menerbitkan dalam hak tagih atau klaim sekuritas tersebut dan Darmadji dan Fakhruddin jenis-jenis saham a. Saham berbagai kondisi yang memungkinkan Biasa (common stock) pemodal tersebut menjalankan haknya.” merupakan saham yang memiliki hak Rusdin (2006:68) menyatakan bahwa Saham biasa klaim berdasarkan laba atau rugi yang saham adalah sertifikat yang menunjukan diperoleh bukti kepemilikan suatu perusahaan, dan likuidasi, pemegang saham biasa yang pemegang saham memiliki hak klaim atas mendapatkan prioritas paling akhir dalam penghasilan perusahaan. pembagian dividen dari penjualan asset Sehingga saham merupakan salah satu dari perusahaan. Menurut Siamat (2004:385), beberapa alternatif yang dapat dipilih ciri-ciri dari saham biasa adalah sebagai dan aktiva perusahaan. Bila terjadi Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 5 ,No.1, 2017: 55-72 60 berikut: 1) Dividen dibayarkan sepanjang jelas siapa nama pemiliknya, di mana cara perusahaan memperoleh laba. 2) Memiliki peralihannya hak suara (one share one vote). 3) Hak tertentu. memperoleh pembagian kekayaan harus melalui prosedur 3. Ditinjau dari kinerja perdagangan perusahaan paling akhir apabila bangkrut a. Blue Chip Stocks setelah perusahaan suatu perusahaan yang memiliki reputasi b. Saham Preferen (Preferred tinggi, sebagai leader di industri sejenis, Stock) Saham preferen merupakan saham memiliki pendapatan yang stabil dan dengan bagian hasil yang tetap dan apabila konsisten perusahaan mengalami kerugian maka b.Income Stocks Saham dari suatu emiten pemegang saham preferen akan mendapat yang memiliki kemampuan membayar prioritas utama dalam pembagian hasil atas dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen penjualan yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. semua dilunasi. kewajiban asset. Saham preferen dalam membayar Emiten Memiliki hak paling dahulu memperoleh menciptakan pendapatan yang lebih tinggi deviden. 2) Tidak memiliki hak suara. 3) dan secara teratur membagikan dividen Dapat tunai. Emiten ini tidak suka menekan laba manajemen ini biasanya dividen. mempunyai sifat gabungan antara lain : 1) mempengaruhi seperti Saham biasa dari mampu perusahaan terutama dalam pencalonan dan tidak mementingkan potensi. pengurus. 4) Memiliki hak pembayaran Growth Stocks Saham-saham dari emiten sebesar nilai nominal saham lebih dahulu yang memiliki pertumbuhan pendapatan setelah yang tinggi, sebagai leader di industri kreditur apabila perusahaan dilikuidasi. c. sejenis yang mempunyai reputasi tinggi. 2. Ditinjau dari cara peralihan d. Speculative Stock . Saham suatu a.Saham Atas Unjuk (Bearer Stocks). Pada perusahaan saham atas unjuk tidak tertulis nama konsisten memperoleh penghasilan dari pemiliknya, agar mudah dipindahtangan tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai kan dari satu investor ke investor lainnya. kemungkinan penghasilan yang tinggi di Secara hukum, siapapun yang memegang masa mendatang, meskipun belum pasti. e. saham ini, maka akan diakui sebagai Counter Cyclical Stocks . Saham yang pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi dalam RUPS. makro maupun situasi bisnis secara umum. b.Saham Atas Nama (Registered Stocks) yang tidak bisa secara Saham atas nama Pada saat resesi ekonomi, harga saham ini merupakan saham yang ditulis dengan tetap tinggi, di mana emitennya mampu Purba….. (Analisis Komparasi) 61 memberikan dividen yang tinggi sebagai demikian akan diketahui berapa harga akibat dari kemampuan emiten dalam saham emiten itu akan dijual kepada memperoleh penghasilan yang tinggi pada masyarakat. 3.Harga Pasar . Harga pasar masa resesi. obligasi dan saham biasa. adalah harga jual dari investor yang satu dengan investor yang lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di Harga Saham Saham merupakan tanda penyertaan bursa efek. Transaksi disini tidak lagi atau kepemilikan seseorang dalam suatu melibatkan emiten dan penjamin emisi. perusahaan. adalah Harga inilah yang disebut sebagai harga di selembar kertas yang menerangkan bahwa pasar sekunder dan merupakan harga yang pemilik kertas tersebut adalah pemilik benar-benar mewakili harga perusahaan saham (berapapun porsi atau jumlahnya) penerbitnya, karena pada transaksi di pasar dari suatu perusahaan yang menerbitkan sekunder, kecil sekali terjadi negosiasi kertas (saham) tersebut. Selembar saham harga antara investor dengan perusahaan mempunyai nilai atau harga. Menurut penerbit. Widoatmodjo (2009:13), harga saham diumumkan di surat kabar atau media lain dapat dibedakan sebagai berikut: 1.Harga adalah harga pasar yang tercatat pada Nominal Harga nominal merupakan harga waktu penutupan (closing price) aktivitas yang tercantum dalam sertifikat saham di Bursa Efek Indonesia. Selembar saham Harga yang setiap hari yang ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan. Besarnya harga nominal memberikan arti Pengertian Corporate Action Pengertian corporate action yang penting karena deviden yang dibayarkan pertama dijelaskan oleh Maguire (2007) atas dalam saham berdasarkan biasanya dan Fakhruddin (2001:177) memberikan definisi corporate Perdana . Harga perdana merupakan harga action sebagai “An event initiated by a pada waktu saham tersebut dicatat di bursa company that affects its share.” Artinya efek dalam rangka penawaran umum adalah corporate action merupakan suatu penjualan saham perdana yang disebut event dengan IPO (Initial Public Offering). perusahaan yang mempengaruhi pangsa Harga saham pada pasar perdana biasanya pasarnya sendiri. Kustodian Sentral Efek ditetapkan Indonesia oleh dan nominal. Darmadji 2.Harga (underwriter) nilai ditetapkan penjamin emiten. emisi Dengan yang digagas (KSEI) oleh yang sebuah memiliki keterlibatan dalam proses corporate action Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 5 ,No.1, 2017: 55-72 62 emiten yang terdaftar di Bursa Efek dan murah oleh para pemodal, sehingga Indonesia memberikan definisi tentang semua corporate action yaitu, “Setiap tindakan terpercaya telah tercermin dalam harga- perusahaan terdaftar yang memberikan hak harga saham. informasi yang relevan dan kepada seluruh pemilik manfaat atas efek dari jenis dan kelas yang sama seperti hak Faktor-Faktor untuk memperoleh dividen tunai, dividen Harga Saham saham, bunga, saham Mempengaruhi Hak Harga saham yang terjadi di pasar Memesan Efek Terlebih Dahulu, Waran modal selalu berfluktuasi dari waktu ke atau hak-hak lainnya.” (www.ksei.co.id/ waktu. Fluktuasi harga saham tersebut services/corporate_action_services) akan ditentukan oleh kekuatan penawaran Darmadji dan bonus, yang Fakhruddin dan permintaan. Jika jumlah penawaran (2001:177) menyatakan bahwa corporate lebih besar dari jumlah permintaan, pada action merupakan berita yang umumnya umumnya kurs harga saham akan turun. menarik pihak-pihak yang terkait di pasar Sebaliknya jika jumlah permintaan lebih modal, khususnya para pemegang saham. besar dari jumlah penawaran terhadap suatu efek maka harga saham cenderung akan naik. Konsep Efisiensi Pasar Menurut Suad Husnan (2005:264) Faktor-faktor yang mempengaruhi secara formal pasar modal yang efisien fluktuasi harga saham dapat berasal dari didefinisikan sebagai pasar yang harga internal dan eksternal perusahaan. Menurut sekuritas-sekuritasnya telah mencerminkan Alwi semua informasi yang relevan. Semakin mempengaruhi pergerakan harga saham cepat informasi baru tercermin pada harga yaitu: sekuritas, semakin efisien pasar modal Pengumuman tersebut Jika pasar bereaksi dengan cepat produksi, penjualan seperti pengiklanan, dan rincian akurat keseimbangan untuk baru mencapai yang harga (2003:87), faktor-faktor yang 1. Faktor Internal, yaitu: a. tentang kontrak, pemasaran, perubahan harga, sepenuhnya penarikan produk baru,laporan produksi, mencerminkan informasi yang tersedia, laporan keamanan produk, dan laporan maka kondisi pasar seperti ini disebut penjualan. b. Pengumuman pendanaan dengan pasar efisien (Jogiyanto,2003:369). (financing Pasar modal dikatakan efisiensi bila pengumuman yang berhubungan dengan informasi dapat diperoleh dengan mudah ekuitas dan hutang. c. Pengumuman badan announcements), seperti Purba….. (Analisis Komparasi) 63 direksi manajemen (management board of pertemuan director announcements) volume atau harga saham perdagangan, perubahan dan seperti pergantian direktur, tahunan, insider pembatasan/penundaaan trading, trading. d. manajemen, dan struktur organisasi. d. Gejolak politik dalam negeri dan fluktuasi Pengumuman nilai tukar juga merupakan faktor yang pengambilalihan diversifikasi, seperti merger, berpengaruh signifikan pada terjadinya investasi ekuitas, laporan take over oleh pergerakan harga saham di bursa efek pengakuisisian suatu negara. e. Berbagai isu baik dari Pengumuman laporan dan diakuisisi. investasi announcements), e. (investment seperti dalam dan luar negeri. melakukan ekspansi pabrik, pengembangan riset dan penutupan usaha lainnya. f. Pengumuman Abnormal Return Menurut Jogiyanto (2010:94), ketenagakerjaan (labour announcements), abnormal return merupakan kelebihan dari seperti negoisasi baru, kontrak baru, imbal hasil yang sesungguhnya terjadi pemogokan dan lainnya. g. Pengumuman (actual laporan seperti normal. Imbal hasil normal merupakan peramalan laba sebelum akhir tahun fiskal imbal hasil ekspektasi (expected return) dan setelah akhir tahun fiskal, earning per atau imbal hasil yang diharapkan oleh share (EPS), dividen per share (DPS), investor. Dengan demikian imbal hasil price earning ratio, net profit margin, tidak normal (abnormal return) adalah return on assets (ROA), dan lain-lain. selisih antara imbal hasil sesungguhnya 2. Faktor Eksternal, yaitu: a. Pengumuman yang terjadi dengan imbal hasil ekspektasi. dari pemerintah seperti perubahan suku Brown bunga tabungan dan deposito, kurs valuta Jogiyanto asing, inflasi, serta berbagai regulasi dan return ekspektasi menggunakan model deregulasi ekonomi yang dikeluarkan oleh mean-adjusted model, market model, dan pemerintah. b. Pengumuman hukum (legal market adjusted model. Dalam penelitian announcements), ini akan digunakan market adjusted model keuangan perusahaan, seperti karyawan terhadap terhadap manajernya perusahaan terhadap tuntutan perusahaan dan atau tuntutan manajernya. return) dan terhadap Warner imbal (1985) (2005:43-49) hasil dalam mengestimasi (model disesuaikan pasar) karena dianggap bahwa penduga terbaik untuk c. mengestimasi return suatu sekuritas adalah Pengumuman industri sekuritas (securities return indeks pasar pada saat tersebut. announcements), Dengan menggunakan model ini, maka seperti laporan Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 5 ,No.1, 2017: 55-72 64 tidak perlu menggunakan periode estimasi TVA). Trading Volume Activity (TVA) untuk membentuk model estimasi, karena merupakan suatu indikator yang dapat return sekuritas yang diestimasi adalah digunakan untuk melihat reaksi pasar sama dengan return indeks pasar. modal terhadap informasi melalui parameter pergerakan aktivitas volume perdagangan saham di pasar modal”. Volume Perdagangan Saham Volume perdagangan saham Perubahan volume perdagangan saham di merupakan rasio antara jumlah lembar pasar saham yang diperdagangkan pada waktu perdagangan tertentu terhadap jumlah saham yang mencerminkan beredar investor. Harga saham yang lebih rendah pada waktu tertentu. Dalam modal menunjukkan saham di aktivitas bursa keputusan dan investasi membuat keputusan investasinya, seorang setelah dilakukan pemecahan saham (stock investor akan split) akan meningkatkan investor kecil mempertimbangkan risiko dan tingkat untuk melakukan investasi sehingga akan keuntungan yang diharapkan. Untuk itu menunjukkan pasar yang semakin likuid. investor seharusnya melakukan analisis Hal ini akan meningkatkan frekuensi sebelum menentukan saham yang akan transaksi mereka beli. Dalam melakukan analisis, volume perdagangan saham. yang rasional yang berpengaruh terhadap investor membutuhkan informasi. Adanya informasi yang dipublikasikan akan Pengertian Event Study merubah keyakinan para investor yang Studi peristiwa (event study) disebut dapat dilihat dari reaksi pasar. Salah satu juga reaksi pasar tersebut adalah reaksi volume (residual analysis) atau pengujian indeks perdagangan saham. Volume perdagangan kinerja tak normal (abnormal performance merupakan ukuran besarnya volume saham index test) atau pengujian reaksi pasar tertentu (market reaction test). Bowman (1983) yang mengindikasikan memperdagangkan diperdagangkan, kemudahan nama mendefinisikan analisis suatu studi residual peristiwa tersebut. sebagai studi yang melibatkan analisis Besarnya variabel volume perdagangan perilaku harga sekuritas sekitar waktu diketahui dengan mengamati kegiatan suatu perdagangan saham yang dapat dilihat informasi (Jogiyanto, 2010: 4). Beberapa melalui alasan melakukan studi peristiwa menurut indikator saham dalam dengan aktivitas volume perdagangan (Trading Volume Activity / kejadian Jogiyanto (2010:4) atau pengumuman adalah: 1) Studi Purba….. (Analisis Komparasi) 65 peristiwa digunakan untuk menganalisis diproksikan pengaruh dari suatu peristiwa terhadap Abnormal nilai perusahaan. Dibandingkan dengan menunjukkan bahwa pasar tidak bereaksi laba akuntansi, harga saham dipandang terhadap peristiwa yang terjadi. Jika pasar lebih mencerminkan kinerja sesungguhnya bereaksi terhadap peristiwa yang terjadi, dari perusahaan. McWilliams dan Siegel maka akan diperoleh abnormal return (1997) berargumentasi bahwa harga-harga signifikan berbeda dengan nol. Tanda dari saham dari abnormal return positif atau negatif perusahaan, karena merefleksikan nilai menunjukkan arah reaksi pasar terjadi dari aliran-aliran kas masa depan dan akibat kabar baik atau buruk. Peristiwa sudah memasukkan semua informasi yang kabar baik diharapkan akan direaksi secara relevan. 2) Studi peristiwa digunakan positif oleh pasar, begitu juga sebaliknya karena pengaruh kabar buruk akan direaksi secara negatif saham oleh pasar. Suatu peristiwa atau informasi perusahaan pada saat terjadinya peristiwa dianggap sebagai kabar baik atau kabar karena harga saham tersedia pada saat buruk dihubungkan dengan nilai ekonomis peristiwanya yang dikandungnya. Jika suatu peristiwa mencerminkan mengukur peristiwa nilai langsung terhadap terjadi. harga 3) Kemudahan dengan return informasi abnormal yang return. bernilai mengandung nol mendapatkan data untuk melakukan studi atau nilai peristiwa. Data yang digunakan hanya ekonomis meningkatkan nilai perusahaan, tanggal peristiwa dan harga-harga saham maka dikategorikan sebagai kabar baik. perusahaan bersangkutan dan indeks pasar Jika peristiwa tersebut mengandung nilai (untuk mengukur return pasar). ekonomis menurunkan nilai perusahaan, maka termasuk sebagai kabar buruk. Selain menggunakan abnormal return, Reaksi Pasar Penelitian studi peristiwa meneliti reaksi pasar terdapat suatu adanya perubahan volume perdagangan bereaksi pada saham yang diukur dengan trading volume peristiwa yang mengandung informasi. activity (TVA). Dengan menggunakan Suatu peristiwa dapat diibaratkan sebagai volume perdagangan saham, maka dapat suatu kejutan (surprise) atau sesuatu yang dikatakan bahwa suatu pengumuman yang tidak diharapkan (unexpected). Semakin mengandung besar kejutannya, semakin besar reaksi tingkat permintaan saham akan lebih tinggi pasarnya. Reaksi pasar dari suatu peristiwa daripada peristiwa. karena reaksi pasar juga dapat ditunjukkan dengan Pasar akan informasi tingkat mengakibatkan penawaran saham Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 5 ,No.1, 2017: 55-72 66 sehingga volume saham tanggal peristiwa, yang berarti pasar mengalami peningkatan. Sebaliknya, jika merespon peristiwa ini sebagai kabar baik. pengumuman tidak mengandung informasi Sedangkan hasil uji Wilcoxon Signed Rank maka tingkat permintaan saham akan lebih Test rendah dibandingkan tingkat penawaran perbedaan saham abnormal return pada periode saat-setelah sehingga perdagangan volume perdagangan saham mengalami penurunan membuktikan bahwa terdapat antara rata-rata signifikan peristiwa namun tidak signifikan pada periode sebelum-saat dan periode sebelumsetelah peristiwa. Hasil uji Wilcoxon Kajian Empiris Penelitian Wardhani (2013), Signed Rank Test juga menunjukkan Penelitian ini merupakan studi peristiwa bahwa terdapat perbedaan yang bertujuan untuk menemukan bukti antara rata-rata TVA empiris ada atau tidaknya reaksi pasar sebelum-saat modal Indonesia terhadap salah satu peristiwa, namun tidak signifikan pada peristiwa periode sebelum-setelah peristiwa. politik dalam negeri yaitu signifikan pada periode dan periode saat-setelah Peristiwa Pemilihan Gubernur DKI Jakarta Penelitian Suryanto (2015) This Putaran II 2012, dengan menggunakan study aims to analyze the stock price indikator abnormal eturn dan trading reaction to the announcement of Indonesia volume activity. Populasi penelitian ini won the Investment Grade. The method adalah saham-saham yang termasuk dalam used is the event study. Sample there were Indeks Kompas 100 di Bursa Efek 41 Indonesia, dan data yang digunakan adalah Exchange. Analysis using the 11-day data sekunder berupa harga saham harian, window period. The data used is the daily volume perdagangan saham harian, dan stock price and the stock price index. The indeks harga saham gabungan harian calculation of the expected return using selama periode lima hari sebelum, satu the market model. The results of the study hari saat, dan lima hari setelah peristiwa. (1) There is a significant abnormal return Uji statistik yang digunakan untuk menguji the day before the announcement of hipotesis adalah Uji-t dan Uji beda Investment Wilcoxon Hasil difference in average abnormal return perhitungan Uji-t menunjukkan bahwa before and after the announcement of terdapat abnormal return bernilai positif Investment Grade. Signed Rank Test. signifikan pada beberapa hari di sekitar companies in Grade Indonesia (2) There Stock is no Purba….. (Analisis Komparasi) 67 Penelitian Nailiu (2015), Volatilitas harga di pasar modal dipengaruhi oleh 45 dalam Bursa Efek Indonesia pada periode sekitar peristiwa tersebut terjadi. banyak faktor. Informasi merupakan salah satu indikator yang mempengaruhi Metode Penelitian fluktuasi harga saham. Informasi aktual Jenis penelitian ini adalah yang bernilai ekonomis penting diketahui penelitian deduktif, yaitu penelitian yang investor untuk direaksikan secara cepat menguji dan tepat. Reaksi pasar modal saat sebuah aplikasi teori pada keadaan tertentu, peristiwa dimana hasil pengujian digunakan sebagai (event) yang informasinya hipotesis dasar dapat diukur dengan menggunakan metode penelitian, yakni mendukung atau menolak Event pengumuman hipotesis yang dikembangkan dari telaah pencapresan Jokowi 2014 disebut-sebut teoritis (Indriantoro & Supomo, 1999 : mempengaruhi pasar modal Indonesia. 23). Bentuk penelitian ini adalah penelitian Maka peristiwa yang dikenal sebagai Efek studi peristiwa (event study), yaitu studi Jokowi ini merupakan informasi yang bisa yang mempelajari reaksi pasar terhadap direaksikan dalam pasar modal. Penelitian suatu ini bertujuan untuk menguji kandungan dipublikasikan sebagai suatu pengumuman informasi yang dilihat dari signifikansi (Jogiyanto, 2003: 410). rata-rata abnormal return yang timbul Teknik Peristiwa menarik pengujian dipublikasikan sebagai suatu pengumuman Study. untuk melalui peristiwa yang kesimpulan informasinya pengambilan sampel sebagai reaksi dari adanya peristiwa menggunakan purposive sampling, yang pencapresan berarti Jokowi. Penelitian ini bahwa populasi dijadikan pencapresan Jokowi tahun 2014. Sampel populasi yang memenuhi kriteria sampel yang diteliti adalah saham-saham yang tertentu sesuai dengan yang dikehendaki tergabung dalam LQ 45 periode Februari- peneliti. Berdasarkan hasil penelusuran Juli 2014 dalam Bursa Efek Indonesia. data historis perdagangan saham pada situs Hasil dari penelitian ini menemukan resmi bahwa (www.idx.co.id) pengumuman Bursa penelitian akan berfokus pada peristiwa pengumuman peristiwa sampel yang Efek maupun adalah Indonesia pada situs pencapresan Joko Widodo di tahun 2014 perusahaan, terdapat 2 perusahaan yang memiliki kandungan informasi. Hal ini tidak memiliki data yang lengkap, yaitu PT dapat dilihat dari adanya abnormal return Merdeka Cooper Gold (MDKA) dan PT signifikan yang terjadi di dalam Indeks LQ Citra Mineral Investindo (CITA), sehingga Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 5 ,No.1, 2017: 55-72 68 2 perusahaan tersebut dikeluarkan dari Data abnormal return sebelum dan sampel maka jumlah sampel penelitian ini setelah peristiwa tidak terdistribusi secara berjumlah 7 perusahaan, dengan periode normal (signifikansi berada di bawah pengamatan 6 Januari hingga 20 Januari 0,05), dimana sebelum peristiwa nilai 2014 (hari kerja). Uji hipotesis dilakukan signifikansi dengan menghitung 0,001 dan sesudah peristiwa sebesar 0,006. standardisasi abnormal return dan Trading Karena data tidak berdistribusi normal, Volume Activity (Jogiyanto, 2003:454). maka Dalam penelitian ini untuk membuktikan menggunakan Uji Wilcoxon abnormal hipotesis menggunakan return selama 10 hari periode pengamatan menggunakan uji beda (T-test) dengan (tanggal 6 sampai 20 Januari) pada saham sampel berhubungan (Paired samples T- perusahaan pertambangan (n = 35) secara Test), yang bertujuan untuk menguji statistik diperoleh nilai Asymp.Sig (2- apakah ada perbedaan rata-rata dua sampel Tailed) yang berhubungan (Ghozali, 2006). signifikansi uji-t yaitu pertama (Asymp untuk perbedaan Pembahasan Perbedaan Abnormal Return Perusahaan Pertambangan pengujian sebesar 0,232. 0,232 disimpulkan 2-tailed) > bahwa Abnormal pertambangan hipotesis Karena nilai 0,05 maka tidak terdapat Return sebelum sebesar dan saham sesudah Sebelum pemberlakuan PP No.1 Tahun 2014. dan Sesudah Pemberlakuan Peraturan Dengan demikian, hipotesis pertama Pemerintah Nomor 1 Tahun 2014 dalam penelitian ini ditolak. Dari seluruh periode pengamatan, hanya pada menghasilkan H-3 (8 abnormal Januari return Hal ini menunjukkan bahwa 2014) pemberlakuan larangan ekspor mineral yang mentah tidak mengubah preferensi investor signifikan (nilai sig. 2 tailed < 0,05), terhadap dimana reaksi pasar adalah negatif (nilai t Meskipun larangan ekspor mineral mentah hitung -3,056). Sedangkan pada periode telah pengamatan pertambangan lainnya sebelum keputusan berlaku, namun masih investasinya. perusahaan tetap dapat pemberlakuan PP No.1 tahun 2014 tidak mengekspor mineral konsentrat bahkan menghasilkan abnormal return (nilai sig.2 mineral mentah hingga beberapa tahun ke tailed > 0,05) dimana reaksi pasar cukup depan, sehingga pemberlakuan PP ini beragam. dinilai belum membawa dampak jangka pendek secara signifikan bagi peningkatan Purba….. (Analisis Komparasi) 69 pendapatan perusahaan. Selain itu juga menjadi 0,35%pada tanggal 15 Januari. terdapat terkait yang Setelah itu, volume perdagangan saham mempermudah perusahaan pertambangan cenderung menurun. Pada 16 Januari untuk melakukan penyesuain, dimana Volume perdagangan saham turun menjadi pemerintah juga tetap mengizinkan adanya 0,33%, tanggal 17 Januari menjadi 0,19% ekspor barang mentah terhadap perusahaan dan tanggal 20 Januari menjadi 0,1%. yang terlanjur sudah melakukan perjanjian. Penurunan ini disebabkan karena rencana Hasil penelitian ini mendukung penelitian pemberlakuan PP dimanfaatkan beberapa terdahulu yang dilakukan oleh Suryanto investor dengan aksi jual saham untuk (2015) yang menyatakan bahwa ‘there is meraih profit serta untuk menghindari no difference in average abnormal return penurunan harga pasca pemberlakuan PP. before and after the announcement of Adapun penurunan volume perdagangan Investment penelitian saham yang terjadi setelahnya merupakan Wardhani (2013) yang menyatakan bahwa antisipasi dari investor untuk menjaga tidak terdapat perbedaan yang signifikan stabilitas harga saham mereka atas risiko secara statistik antara rata-rata abnormal timbulnya reaksi negatif dari implikasi return sebelum dan setelah peristiwa. pasca pemberlakuan PP tersebut. peraturan Grade’ serta Hasil uji normalitas data One-Sample Volume Perdagangan Saham Sebelum Kolomogrov Smirnov Test trading volume dan Sesudah Pemberlakuan Peraturan activity sebelum dan setelah peristiwa Pemerintah Nomor 1 Tahun 2014 pemberlakuan Aktivitas perdagangan saham sebelum menunjukkan PP No.1 bahwa Tahun 2014 data tidak pemberlakuan PP no.1 Tahun 2014 relatif terdistribusi normal dengan probabilitas stabil. Pada tanggal 6 sampai dengan 10 signifikansi sebelum peristiwa sebesar Januari volume 0,000 dan sesudah peristiwa sebesar 0,000 perdagangan saham bergerak dari 0,26% berada kurang dari 0,05. Karena data tidak menjadi 0,27% dari seluruh saham yang berdistribusi normal, maka uji hipotesis ada, dimana sempat turun sedikit pada yang digunakan adalah uji beda untuk tanggal 9 Januari menjadi 0,25%. Setelah sampel pemberlakuan PP No.1 Tahun 2014, Test). (H-5 sampai H-1) yang berhubungan (Wilcoxon volume perdagangan saham pertambangan Tabel di atas menunjukkan bahwa sempat mengalami kenaikan dari 0,29% Volume Perdagangan Saham selama 10 sehari setelah pemberlakuan (13 Januari) hari periode pengamatan (tanggal 6 sampai Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 5 ,No.1, 2017: 55-72 70 20 Januari) pada perusahaan tetap berjalan. Selain itu, tenggat waktu pertambangan (n = 35) secara statistik pemerintah yang awalnya mengharuskan diperoleh (2-Tailed) membangun smelter atau meningkatkan sebesar 0,447. Karena nilai signifikansi nilai tambah produknya yang diperpanjang 0,447 > 0,05 maka disimpulkan bahwa juga menjadi pertimbangan investor untuk tidak tetap nilai Asymp.Sig terdapat Perdagangan saham perbedaan Saham Volume pertambangan memperdagangkan saham pertambangan. Pemerintah juga masih sebelum dan sesudah pemberlakuan PP mengizinkan No.1 Tahun 2014. Dengan demikian, menandatangani kontrak dengan importir hipotesis pertama dalam penelitian ini untuk tetap menjalankan kerjasama hanya ditolak. saja dengan catatan – catatan tertentu Tidak adanya reaksi signifikan terhadap merefleksikan pasar pemberlakuan bahwa kebijakan perusahaan yang sudah yang seperti tidak adanya perpanjangan dan PP pajak yang sedikit lebih besar. Kebijakan yang ini dipercaya investor akan diharapkan dapat memperbaiki kualitas meminimalisasi potensi kerugian yang ekspor bahan tambang di Indonesia ini ditimbulkan. tidak terlalu dipermasalahkan oleh ini oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh ekspektasi jangka panjang investor yang Wardhani (2013) yang menyatakan bahwa menilai kebijakan ini akan berdampak baik tidak ditemukan perbedaan signifikan rata- bagi perusahaan karena mengharuskan rata TVA pada periode sebelum-setelah setiap perusahaan pertambangan untuk peristiwa. investor. Hal diakibatkan Hasil penelitian ini mendukung memurnikan dan atau mengolah produk mereka. Kesimpulan dan Rekomendasi Adanya perbedaan yang tidak signifikan ini juga tidak lepas dari rentetan peraturan periode pengamatan terdapat abnormal return, dimana lebih pemerintah. Peraturan yang sudah mulai banyak abnormal return bernilai positif dikeluarkan semenjak tahun 2009 ini telah yang berarti pasar menilai pemberlakuan dapat PP No.1 Tahun 2014 merupakan good diantisipasi investor telah Selama dikeluarkan sehingga yang Kesimpulan oleh perusahaan percaya bahwa news. Meskipun demikian, tidak terdapat perusahaan telah menerapkan langkah- perbedaan signifikan abnormal return langkah strategis agar perusahaan mereka sebelum dan sesudah pemberlakuan PP Purba….. (Analisis Komparasi) 71 No.1 Tahun 2014. Hasil uji statistik masa yang akan datang, utamanya yang perbedaan Trading Volume Activity pada belum periode penelitian menunjukan bahwa demikian, otoritas bursa hendaknya terus tidak terdapat perbedaan yang signifikan melakukan pengawasan terhadap aktivitas Trading Volume Activity sebelum dan bursa setelah pemberlakuan PP No.1 Tahun pertambangan 2014. Kondisi ini menunjukan tidak peraturan adanya mengantisipasi dampak negatif pada bursa reaksi terhadap pasar kebijakan yang signifikan tersebut, sehingga hanya terjadi sedikit penurunan rata – rata volume perdagangan saham pertambangan setelah PP No.1 Tahun 2014 diberlakukan. memiliki smelter. khususnya yang ini, Dengan pada industri berkaitan dengan sehingga dapat efek khususnya di indutri pertambangan. Pemerintah Dalam rangka mengkondusifkan pasar dan mengurangi kepanikan investor dari peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan Rekomendasi Rekomendasi yang diberikan lingkungan ekonomi makro, hendaknya pemerintah konsisten dengan adalah bagi Investor, Informasi yang kebijakannya terjadi di pasar modal tidak semua kepastian merupakan pertambangan yang terkait kebijakan ini. informasi yang berharga, sehingga bisnis memberikan kepada akibatnya para pelaku pasar modal harus Adanya secara tepat memilah dan menganalisis perusahaan informasi-informasi yang relevan untuk mengantisipasi risiko bisnisnya, sehingga dijadikan tidak mengganggu kinerja di pasar modal. pertimbangan pengambilan keputusan, dalam sehingga Sisi kepastian lebih akademisi, akan perusahaan siap membuat dalam Penelitian ini diharapkan investor tidak terburu – buru memiliki keterbatasan yaitu perhitungan untuk melakukan aksi jual dan lebih abnormal return menggunakan market bersikap adjusted model (Model disesuaikan pasar). rasional dalam pengambilan keputusan. Untuk menguji konsistensi hasil penelitian, Otoritas Bursa, Meskipun tidak dapat menghitung abnormal return dapat terdapat perbedaan rata-rata abnormal menggunakan mean adjusted model atau return dan rata-rata TVA yang signifikan, market model. namun kebijakan larangan ekspor mineral konsentrat dalam PP No.1 Tahun 2014 dapat berdampak pada kinerja emiten pada Daftar Pustaka Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 5 ,No.1, 2017: 55-72 72 Andri, Hendryatmo (2010). Perbandingan Keakuratan CAPM dan APT dalam Memprediksi Tingkat Pendapatan Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Brawijaya, 1(1), hal. 70-86. Yusuf, Sri Dewi., Atim Djazuli, dan H.M Saham LQ45 (Periode 2006 – 2009). Harry UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta: Reaksi Tidak Diterbitkan. Pengumuman Right Issue di Bursa Susanto. 2009. Investor Analisis Terhadap Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Efek Jakarta (Studi Pengamatan pada Multivariate dengan Program SPSS. Return, Abnormal Return, Aktivitas Semarang: Badan Penerbit Universitas Volume Perdagangan, dan Bid-Ask Diponegoro. Spread Saham). WACANA Vol. 12 Jogiyanto, Hartono. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi 3. Yogyakarta: BPFE. Jogiyanto, Hartono. 2010, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, edisi 6, BPFE, Yogyakarta. Suryanto, 2015. Analysis of Abnormal return Before and After The Announcement Of Investment Grade Indonesia. International Journal of Business and Management Review Vol.3,No.1,pp.11-23,January. Theriou, Aggelidis. 2009. The Introduction ofEconomic Value Added in the Greek Corporate Sector”,The Southeuropean Review of Business & Accounting, Vol. 4, No. 2, pp.1-11 Wardhani,LS. 2013. Reaksi Pasar Modal Indonesia Pemilihan Terhadap Gubernur Peristiwa DKI Jakarta Putaran II 2012 (Event Study pada Saham Anggota Indeks Kompas 100). No. 4 Oktober 2009, Hal 792-814