BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Peneltian a. Lokasi 1

advertisement
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.1 Hasil Peneltian
a. Lokasi 1 Megazanur (Merek X1)
Waktu
Inkubasi
72 Jam
Jumlah Koloni Tiap
Cawan Petri
Jumlah Koloni
(Cfu/Ml)
101
102
103
104
1
2
0
0
0,2 x 103
Batas maksimum
cemaran mikroba
1 x 104 Koloni/g
atau mL
b. Lokasi 2 Karsa Utama (Merek X2)
Waktu
Inkubasi
72 Jam
Jumlah Koloni Tiap
Cawan Petri
Jumlah Koloni
(Cfu/Ml)
101
102
103
104
1
0
0
0
0,1 x 102
Batas maksimum
cemaran mikroba
1 x 104 Koloni/g
atau mL
c. Lokasi 3 Q”Mart (Merek X3)
Waktu
Inkubasi
72 Jam
Jumlah Koloni Tiap
Cawan Petri
Jumlah Koloni
(Cfu/Ml)
101
102
103
104
1
3
0
0
0,3 x 103
Batas maksimum
cemaran mikroba
1 x 104 Koloni/g
atau mL
1.2 Pembahasan
Pada penelitian ini, sampel yang digunakan adalah ikan kaleng yang
diperoleh dari beberapa supermarket di kota gorontalo. Sampel ikan kaleng ini
sebelum diuji di laboratorium dalam keadaan baik. Sebelum dilakukan uji
mikrobiolgi dari ikan kaleng, dibersihkan bagian luar kaleng dari kontaminasi
dengan menggunakan sabun dan dibilas air. Kemudian bagian bawah dari kaleng
di panaskan pada pembakar bunsen yang menyala dengan cara memutar-mutar
sehingga panasnya merata sebelum kaleng dibuka, setelah itu, kaleng dibuka
menggunakan pisau yang sudah disterilkan dengan alkohol dan ikan kaleng yang
sudah di buka kalengnmya, ditutup menggunakan cawan petri yang sudah
disterilkan.
Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini sebelunya disterilasi dengan
menggunakan suhu 1750C, agar bakteri tersebut mati. Alat-alat seperti gelas ukur,
batang pengaduk, gelas kimia, cawan petri, disterilkan menggunakan oven
(sterilisasi panas kering), karena daya penetrasi panas kering tidak sebaik panas
basah, maka waktu yang digunakan untuk sterilisasi cara ini lebih lama yakni 1-2
jam. Untuk bahan-bahan seperti Nutrien Agar, aquades, sarung tangan di
sterilisasi dengan panas basah (Autoclave) dengan suhu 1210C dengan tekanan 15
atm. Panas basah dari autoclave berfungsi untuk mensterilkan.
Sampel ikan kaleng ditimbang sebanyak 1 g, kemudian dilumatkan
menggunakan stufur dan lumpang yang steril. Setelah dilumatkan ikan kaleng
tersebut dimasukkan kedalam tabung yang telah berisi 9 ml larutan NaCL
Fisiologis, hingga diperoleh pengenceran 1:10. Setelah itu divortex dengan
menggunakan alat, kemudian sampel dimasukan kedalam tabung pengeceran 101
menggunakan dispo sebanyak 1 ml, pada pengenceran 101 diambil 1 ml
dimasukkan pada pengenceran 102, demikian seterusnya hingga pengenceran
sampai 104. Setelah itu menumbuhkan bakteri pada media nutrien agar pada
cawan petri dengan menggunakan metode tuang atau pour plate, dengan cara
mengambil 1 ml dari masing-masing pengenceran mengguanakan pipet, lalu
dipindahkan kedalam cawan petri dan dituangkan nutrient agar cair sebanyak 15
ml. cawan petri yang telah berisi nutrient agar digerakkan perlahan-lahan agar
suspensi ikan kaleng tercampur rata dala media, kemudian didiamkan selama 1015 menit sampai nutien agar menjadi dingin dan padat, setelah nutrient agar
menjadi dingin dan padat lalu diinkubasi ke dalam incubator dengan suhu 370C
selama 72 jam dengan cara meletakan cawan petri dalam keadaan terbalik yaitu
permukaan medium menghadap kebawah, hal ini untuk menghindari tetesnya air
yang mungkin melekat pada dinding dalam tutup cawan, setelah di inkubasi
selama 72 jam , dihitung jumlah koloni pada cawan petri menggunakan alat
Quebec Colony Counter.
Metode angka lempeng total digunakan untuk menetapkan angka bakteri
aerob mesofil
yaitu bakteri yang
melakukan metabolisme dengan bantuan
oksigen dan bakteri yang hidup di daerah suhu antara 150C-550C, dengan suhu
optimum 250C-400C dalam pangan.
Dari hasil perhitungan jumlah kontaminasi bakteri melalui uji angka
lempeng total pada sampel ikan kaleng yang dilakukan dengan metode cawan
tuang (pour plate) bahwa sampel ikan kaleng dengan kemasan yang berbeda pada
lokasi 1 dengan merek dagang X1 adalah 0,2 x 103cfu/g, ikan kaleng pada lokasi
2 dengan merek dagang X2 adalah 0,1 x 102 cfu/g dan lokasi 3 merek dagang X3
adalah 0,3
x 103 cfu/g. Hasil dari ketiga sampel ini sudah sesuai dengan
persyaratan yang telah ditetapkan SNI 7388:2009. Pada cemaran mikroba
mensyaratkan angka lempeng total pada ikan kaleng yaitu maksimum 1 x 10 4
cfu/g.
Download