Cegah Radikal Bebas dengan Antioksidan Peran Penting Vitamin D

advertisement
Cegah Radikal Bebas dengan Antioksidan
Minggu, 14 Maret 2010 - 11:28 wib
Cegah radikal bebas dengan antioksidan (Foto: Firstspa)
POLUSI dan radiasi bisa menjadi penyebab utama kerusakan sel dalam tubuh. Radikal bebas yang merupakan
bagian molekul oksigen dapat merusak membran sel, mengubah bentuk DNA, serta mengganggu proses
metabolisme di dalam tubuh.
Salah satu cara untuk menangkal kerusakan sel dalam tubuh yakni meningkatkan kekuatan tubuh dengan menambah
kadar antioksidan yang dapat menetralisir radikal bebas dalam tubuh. Caranya dengan melakukan terapi antioksidan,
Ecoparadise asal Jepang.
Terapi ini melarutkan konsentrat antioksidan dalam bahan bangunan seperti ubin antioksidan yang dipanaskan
sehingga memaksimalkan pelepasan antioksidan di udara untuk dihirup hingga masuk ke dalam tubuh manusia.
“Saat ini terapi antioksidan sudah dapat dilakukan di Indonesia,” ungkap Takanobu Unno, Vice President
Ecoparadise saat pembukaan pusat terapi ruang antioksidan Ecoparadise di ITC Permata Hijau Jakarta, beberapa
waktu lalu.
Dalam ruang antioksidan yang didesain khusus, pelanggan bisa menikmati pelepasan konsentrat antioksidan di
udara dari ubin yang ditempatkan pada lantai dan dinding kamar.
“Posisinya telentang, kemudian miring ke kiri dan kanan. Karena ruangan cukup panas, disediakan minuman
mineral di setiap kamar,” kata Alvin Adam, presenter yang juga brand ambassador Ecoparadise Indonesia.
(Koran SI/Koran SI/nsa)
http://lifestyle.okezone.com/read/2010/03/14/27/312386/27/cegah-radikal-bebasdengan-antioksidan [17 Maret 2010]
Peran Penting Vitamin D bagi Tubuh
Senin, 15 Maret 2010 - 09:20 wib
TEXT SIZE :
Jangan remehkan manfaat vitamin D bagi tubuh. Vitamin ini ternyata berperan meningkatkan sistem kekebalan
tubuh. (Foto: Google)
VITAMIN D atau vitamin yang dapat diperoleh dari makanan atau diproduksi dari kulit manusia yang terkena sinar
matahari, berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Keberadaan vitamin D ini sangat krusial bagi tubuh. Sebab, menjadi senjata sel-sel T tubuh, yaitu sel-sel yang
menyerang dan menghancurkan bakteri dan virus yang bersarang dalam tubuh. Ilmuwan di University of
Copenhagen telah berhasil menemukan bahwa ternyata vitamin D sangat penting untuk mengaktifkan sistem
kekebalan tubuh manusia. Tanpa asupan vitamin D yang cukup, sel-sel pembunuh dari sistem kekebalan (sel T)
tidak akan mampu bereaksi dan melawan infeksi serius dalam tubuh.
Nah, agar sel T dapat mendeteksi dan membunuh patogen asing seperti bakteri dan virus, sel-sel harus dipicu
terlebih dahulu dan kemudian ditransformasikan dari sel yang tidak aktif dan berbahaya menjadi sel-sel pembunuh
yang siap untuk mencari dan menghancurkan semua penyerang.
Para peneliti menemukan bahwa sel T bergantung pada vitamin D dalam proses pengaktifannya. Jadi, tubuh akan
rentan jika kekurangan vitamin D dalam darah. Peneliti dari Department of International Health, Immunology and
Microbiology Profesor Carsten Geisler mengatakan, ketika sel T berhadapan dengan patogen asing, sel tersebut akan
mengulurkan perangkat sinyal atau antena yang dikenal sebagai reseptor vitamin D, yang akan mencari vitamin D.
”Hal ini menandakan sel T harus memiliki vitamin D atau pengaktifan sel akan berhenti. Jika sel T tidak dapat
menemukan cukup vitamin D dalam darah, mereka bahkan tidak akan mulai memobilisasi,” kata Profesor Carsten,
seperti dilansir reuters.com.
Hasil penemuan tersebut membuat ilmuwan percaya bahwa menyediakan banyak informasi yang dibutuhkan pada
sistem kekebalan tubuh akan membantu mengatur respon kekebalan.
Hal tersebut penting karena tidak hanya memerangi penyakit, tetapi juga dalam kaitannya dengan antireaksi
kekebalan dalam tubuh dan penolakan transplantasi organ. Setelah transplantasi organ, sel-sel T dapat menyerang
organ donor sebagai ”penyerang asing”. Pada penyakit autoimun seperti artritis atau penyakit crohn, fragmen sel T
yang salah (sel-sel tubuh untuk penyerang asing) mengarahkan ke tubuh untuk melakukan serangan pada dirinya
sendiri.
Bagi tim peneliti, mengidentifikasi peran vitamin D dalam aktivasi sel T telah menjadi sebuah terobosan besar. Para
ilmuwan telah lama mengetahui bahwa vitamin D penting untuk penyerapan kalsium dan vitamin ini juga telah
terlibat dalam penyakit-penyakit seperti kanker dan multiple sclerosis. Tetapi apa yang baru terungkap adalah
bagaimana sejatinya peranan vitamin D yang penting untuk mengaktifkan sistem kekebalan tubuh manusia.
Lebih jauh Carsten mengatakan, temuannya tersebut dapat membantu mengatasi penyakit menular bahkan penyakit
mewabah. Penelitian itu juga akan sangat berguna dalam mengembangkan vaksin baru, yang bekerja tepat sebagai
dasar pembentukan sistem kekebalan tubuh manusia. Dan bereaksi baik menekan pertahanan alami tubuh dalam
situasi penting (seperti dalam kasus transplantasi organ dan penyakit autoimun). Manfaat vitamin D juga diakui oleh
peneliti lain Chris Griffiths dari Queen Mary. Chris mengatakan, vitamin D membantu meningkatkan kemampuan
sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi.
”Kami menemukan bahwa vitamin D dosis tunggal yang besar adalah cukup untuk meningkatkan kekebalan
seseorang terhadap bakteri.”
Sampai saat ini belum ada penelitian signifikan mengenai asupan optimal vitamin D yang diperlukan oleh tubuh
dalam satu hari. Namun para ahli merekomendasikan untuk laki-laki dan perempuan sehat usia 14–50 tahun,
dianjurkan untuk mengonsumsi vitamin D sebanyak 5 mikrogram atau 200 internasional unit (IU) per hari. Begitu
menginjak usia 51, asupan yang direkomendasikan meningkat menjadi 10 mikrogram atau 400 IU per hari.
Selanjutnya, di usia 71 naik menjadi 15 mikrogram (600 IU).
Masalahnya, mungkin masih banyak yang menyepelekan peranan vitamin D ini. Terkadang orang hanya
memperhitungkan asupan lemak, protein, dan karbohidrat, tetapi tidak terlalu memerhatikan hal-hal kecil seperti
vitamin, khususnya vitamin D. Makro nutrisi memang diperlukan, tetapi mikro nutrisi juga sangat penting dalam
mencegah penyakit, menjaga sistem kekebalan tubuh, menjamin kadar energi tubuh, serta berbagai peran vitamin
dan antioksidan lainnya.
Vitamin D termasuk vitamin yang larut dalam lemak, dan sangat diperlukan tubuh untuk menjaga kesehatan secara
umum. Tapi karena vitamin ini larut dalam lemak dan disimpan dalam sel-sel lemak tubuh, vitamin ini bisa menjadi
racun jika dikonsumsi dalam jumlah berlebih. Vitamin D bisa ditemukan di beberapa makanan, antara lain susu,
minyak ikan cod, salmon dan makarel, ikan tuna dan sardines, sereal yang diperkaya dengan vitamin D, telur, dan
margarin.
Cara lain yang paling mudah untuk mendapatkan vitamin ini adalah berdiam sebentar di sinar matahari pagi. Selain
minum susu, cara ini merupakan salah satu cara termudah untuk meyakinkan bahwa Anda mendapatkan asupan
vitamin D yang cukup.
Tidak harus setiap hari jika Anda sibuk. Tapi setiap orang dianjurkan untuk mendapatkan paparan sinar matahari
selama 15 menit, 2–3 kali per minggu. Pastikan sebanyak mungkin bagian tubuh terpapar sinar matahari. Hal ini
untuk meningkatkan penyerapan vitamin D oleh kulit.
(Koran SI/Koran SI/tty)
http://lifestyle.okezone.com/read/2010/03/15/27/312563/27/peran-penting-vitamind-bagi-tubuh [17 Maret 2010]
Download