Muhammad Bagir S.E., M.T.I Model Definisi Model : Penyederhanaan dari suatu objek. Model mewakili sejumlah objek atau aktifitas yang disebut entitas. JENIS-JENIS MODEL Model Fisik ; penggambaran entitas dalam bentuk 3 dimensi, C/o : maket pusat perbelanjaan, prototype mobil baru Model Naratif ; menggambarkan entitas secara lisan atau tulisan, C/o : cerita, narasi Model Grafik ; menggambarkan entitas dengan sejumlah garis atau symbol, C/o : flowchart, DFD Model matematika ; sebagian besar perhatian dalam pembuatan bisnis (business modeling) saat ini tertuju pada model matematika. Keunggulannya, ketelitian dalam menjelaskan hubungan antara berbagai bagian dari suatu objek, C/o : formula & persamaan matematika KEGUNAAN MODEL Mempermudah Pengertian, suatu model pasti lebih sederhana dari pada entitasnya. Entitas lebih mudah dimengerti jika elemen-elemennya dan hubungannya disajikan dalam cara yang sederhana. Mempermudah Komunikasi, setelah problem solver mengerti entitasnya, pengertian itu sering pula dikomunikasikan pada orang lain. Memperkirakan Masa Depan, ketelitian dalam menggambarkan entitas membuat model matematika dapat memberikan kemampuan yang tidak dapat disediakan model-model jenis lain. Model Sistem 1. Sistem Fisik, merupakan sistem terbuka, yang berhubungan dengan lingkungannya melalui arus sumber daya fisik. Sumber daya Input Proses Transformasi Arus sumber daya fisik yang mengalir : Arus material. Arus personil. Arus mesin. Arus uang. Sumber daya Output Model Sistem 2. Sistem Konseptual Sebagian sistem terbuka dapat mengendalikan operasinya sendiri, sebagian lagi tidak. Pengendalian ini dapat dicapai dengan menggunakan suatu lingkaran yang disebut “Lingkaran Umpan Balik” yang menyediakan suatu jalur bagi sinyal-sinyal dari sistem ke mekanisme pengendalian begitu pula sebaliknya. Sistem Lingkaran Terbuka. Sistem Lingkaran Tertutup. Sistem Konseptual Pengendalian Manajemen; pihak manajemen menerima informasi yang menggambarkan output sistem. Sistem konseptual yang mengendalikan sistem fisik terdiri dari 3 elemen penting : manajer, pengolah informasi dan standar” TAHAPAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SISTEM 1. Usaha Persiapan Memandang perusahaan sebagai suatu sistem. Mengenal sistem lingkungan. Mengidentifikasi subsistem perusahaan. 2. Usaha Definisi Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem. Tujuannya : mengidentifikasi tingkat sistem tempat persoalan berada. Menganalisis bagian-bagian sistem dalam suatu urutan tertentu : Mengevaluasi standar. Membandingkan output dengan standar. Mengevaluasi manajemen. Mengevaluasi pemroses informasi. Mengevaluasi input dan sumber daya input. Mengevaluasi proses. Mengevaluasi sumber daya output. TAHAPAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SISTEM 3. Usaha Persiapan Pertimbangan alternatif yang layak. Mengevaluasi berbagai solusi alternatif. Memilih solusi terbaik. Menerapkan solusi. Memastikan bahwa solusi tersebut efektif. Model Sistem Informasi 1. 2. 3. Tersentralisasi (Terpusat), Semua pemrosesan data dilakukan oleh komputer yg ditempatkan di dlm suatu lokasi yg ditujukan utk melayani semua pengguna dlm organisasi. Contoh Implementasi : Sistem Mainframe Desentralisasi (Tersebar/Terdistribusi), Sistem yg terdiri atas sejumlah komputer yg tersebar pd berbagai lokasi yg dihubungkan dg sarana telekomunikasi dengan masing² komputer mampu melakukan pemrosesan yg serupa secara mandiri, tetapi bisa saling berinteraksi dlm pertukaran data. Contoh Implementasi : Peer-to-peer Client/Server, sistem/proses yg melakukan sesuatu permintaan data/layanan ke server. Mempunyai kemampuan utk melakukan proses sendiri Contoh Sistem Pemrosesan Terdistribusi Berdasarkan Area Fungsional Sistem Informasi yang dirancang dengan baik harus mempunyai control yang dibangun, yang mencangkup semua fungsi, meliputi : Kontrol intern akuntansi yang meliputi pada kegiatan akuntansi atau pembukuan, tujuan melindungi asset atau menjaga keandalan catatan keuangan. 2. Kontrol operasi yang ditujukan pada operasi seharihari, fungsi dan aktivitas serta menjamin aktivitas yang dilakukan sesuai dengan tujuan. 3. Kontrol administrasi yang memperhatikan efisiensi operasi dalam area fungsional dan ketaatan terhadap kebijakan manajemen. 1. Beberapa contoh Framework Model SI United Kingdom’s Cadbury Commission (Cadbury) disusun di Inggris mirip dengan COSO, tujuan mendorong efektifitas efisiensi, pelaporan yang handal, serta kepatuhan pada kebijakan organisasi dan hukum yang berlaku, model ini mencangkup aspek keuangan maupun operasional perusahaan The international Standard Organization (ISO 9000, 9001, 9002, 9003) dengan sertifikasi ini perusahaan harus mendokumentasikan proses dalam standard operating procedures (SOP) sesuai aturan yang diterapkan. Six Sigma lebih menekankan pada pendekatan peningkatan mutu proses, konsep SIPOC (supplier, inputs, process, output, dan customers), perusahaan berhasil general electric (min cost, max propit) COSO (Commitee of Sponsoring Organization) Comite yang diorganisir oleh 5 organisai profesi : IIA, AICPA, IMA, FEI, AAA. Model sistem pengendalian intern dibuat pada tahun 1987, kemudian dipublikasikan pada tahun 1992, COSO memandang pengendalian internal merupkan rangkaian tindakan yang mencakup seluruh organisasi. Pengendalian internal berada dalam proses anajemen dasar, yaitu : perencanaan, pelaksanaan dan onitoring. Internal control adalah alat untuk mengendalikan organisasi. COSO Model CobiT (control objectives for information & related technology) Adalah merupakan framework bagi pengelolahan teknologi informasi (IT manajemen) Disusun oleh IT Governance teknologi informasi (ITGI) & information system audit and control association (ISACA) tahun 1992, dipublikasikan tahun 1996. CobiT secara lebih luas merupakan kombinasi prinsifprinsif yang ditanamkan oleh COSO. Cobit Model