Manusia Makhluk Budaya

advertisement
SEGI TIGA KESEIMBANGAN:
TUHAN, MANUSIA DAN ALAM RAYA
MANUSIA MAKHLUK BUDAYA:
HAKEKAT MANUSIA
•
•
•
•
Manusia  Makhluk ciptaan Tuhan, terdiri dari
tubuh dan jiwa sebagai kesatuan utuh.
Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang
paling sempurna karena dilengkapi oleh
penciptanya dengan akal, perasaan dan
kehendak.
Akal adalah alat berpikir, sebagai sumber ilmu dan
teknologi. Dengan akal manusia menilai mana
yang benar dan yang salah.
Perasaan adalah alat untuk menyatakan
keindahan sebagai sumber seni. Dengan perasaan
manusia menilai mana yang indah dan yang jelek
sebagai sumber nilai keindahan.
HAKIKAT MANUSIA
•
•
•
•
Kehendak adalah alat untuk menyatakan pilihan, sebagai
sumber kebaikan. Dengan kehendak manusia menilai mana
yang baik dan yang buruk sebagai sumber nilai moral.
Dalam kehidupan manusia disadari bahwa yang benar dan
yang
indah
dan
yang
baik
itu
menyenangkan,
membahagiakan , menenteramkan dan memuaskan manusia.
Sebaliknya, yang salah, yang jelek , dan yang buruk itu
menyengsarakan,
menyusahkan,
mengelisahkan
dan
membosankan manusia.
Dari dua sisi yang bertolak belakang ini, manusia adalah
sumber penentu yang menimbang, menilai, memutuskan
untuk memilih yang paling menguntung baik ditinjau dari segi
agama atau moral
PERASAAN
• Perasaan merupakan sumber daya jasmani dan
rohani. Daya rasa jasmani berkenaan dengan
tubuh. Sedangkan daya rasa rohani berkenaan
dengan moral, yang hanya ada pada
manusia.Contoh daya rasa rohani yaitu
• Daya rasa intelektual
• Daya rasa estetis
• Dya rasa etis
• Daya rasa sosial
• Daya rasa religius.
DAYA RASA
• Daya rasa intelektual Berkenaan dengan pengetahuan.
Manusia merasa senang, bahagia, puas apabila dapat
mengetahui sesuatu, Sebaliknya manusia merasa
sengsara, susah , kesal apabila tidak berhasil mengetahui
sesuatu
• Daya rasa estetis Berkenaan dengan seni. Manusia
merasa senang, bahagia , puas apabila dapat melihat,
mendengar, merasakan sesuatu yang indah. Sebaliknya,
manusia merasa sengsara, kesal, bosan apabila
mengalami sesuatu yang jelek.
• Daya rasa etis  Berkenaan dengan kebaikan. Manusia
merasa senang, bahagia, puas apabila dapat memilih
sesuatu yang baik. Sebaliknya, manusia merasa
sengsara, menyesal, kesal dan benci apabila terpilih pada
atau mengalami sesuatu yang jahat atau buruk
DAYA RASA: LANJUTAN
• Daya rasa sosial  Berkenaan dengan
masyarakat kelompok atau korp. Manusia ikut
merasakan kehidupan orang lain. Apabila orang
berhasil, dia ikut senang, dan apabila orang
gagal atau memperoleh musibah dia ikut sedih.
• Daya rasa religius  Berkenaan dengan
agama. Manusia merasa bahagia , tenteram
jiwanya apabila mendekatkan diri atau bertaqwa
kepada
Tuhan
Yang
Maha
Esa.
Sebaliknya.manusia merasa gelisah, frustasi
dalam hidupnya apabila menjauhkan diri atau
lupa kepada Tuhan.
TUGAS-TUGAS
MANUSIA
• Tugas Manusia terhadap Tuhannya, yakni sesuatu yang harus
dipelihara dan dijaga oleh manusia, yang berupa mengikuti segala
perintahNya dan menjauhi segala laranganNya, serta menggunakan
alat-alat potensialnya dan anggota badannya dalam berbagai aktivitas
yang bisa menimbulkan kemanfaatan baginya dan dapat mendekatkan
diri kepada Tuhannya, sehingga bila manusia melanggarnya, maka
berarti dia berkhianat kepada Tuhannya;
• Tugas Manusia terhadap terhadap sesama manusia, yakni
mengembalikan barang-barang titipan kepada pemiliknya dan tidak mau
menipu, serta menjaga rahasia seseorang yang tidak pantas
dipublikasikan; dan
• Tugas Manusia terhadap dirinya, yakni berusaha melakukan hal-hal
yang lebih baik dan lebih bermanfaat bagi dirinya untuk kepentingan
agama dan dunianya, tidak melakukan hal-hal yang membahayakan
dirinya baik untuk kepentingan akhirat maupun dunianya, serta
berusaha menjaga dan memelihara kesehatan dirinya.
TUGAS-TUGAS
MANUSIA
• Tugas Manusia terhadap Tuhannya, yakni sesuatu yang harus
dipelihara dan dijaga oleh manusia, yang berupa mengikuti segala
perintahNya dan menjauhi segala laranganNya, serta menggunakan
alat-alat potensialnya dan anggota badannya dalam berbagai aktivitas
yang bisa menimbulkan kemanfaatan baginya dan dapat mendekatkan
diri kepada Tuhannya, sehingga bila manusia melanggarnya, maka
berarti dia berkhianat kepada Tuhannya;
• Tugas Manusia terhadap terhadap sesama manusia, yakni
mengembalikan barang-barang titipan kepada pemiliknya dan tidak mau
menipu, serta menjaga rahasia seseorang yang tidak pantas
dipublikasikan; dan
• Tugas Manusia terhadap dirinya, yakni berusaha melakukan hal-hal
yang lebih baik dan lebih bermanfaat bagi dirinya untuk kepentingan
agama dan dunianya, tidak melakukan hal-hal yang membahayakan
dirinya baik untuk kepentingan akhirat maupun dunianya, serta
berusaha menjaga dan memelihara kesehatan dirinya.
MANUSIA DAN KEBUTUHAN
• Sebagai makhluk hidup manusia mempunyai
kebutuhan. Kebutuhan adalah segala yang
diperlukan manusia untuk menyempurnakan
kehidupannya. Kebutuhan merupakan perwujudan
budaya manusia yang berdimensi cipta, rasa dan
karsa.
• Pada
umumnya
kebutuhan
manusia
diklasifikasikan menjadi empat jenis.
–
–
–
–
Kebutuhan ekonomi
Kebutuhan psikhis
Kebutuhan biologis
Kebutuhan pekerjaan
MANUSIA DAN KEBUTUHAN:LANJUTAN
• Kebutuhan ekonomi  Bersifat material, untuk kesehatan dan
keselamatan jasmani seperti pakaian , makanan
dan
perumahan
• Kebutuhan psikhis  Bersifat imaterial, untuk kesehatan dan
keselamatan rohani seperti pendidikan, hiburan, perhargaan
• Kebutuhan biologis  Bersifat seksual, untuk membentuk
keluarga dan kelangsungan hidup generasi secara turun
temurun seperti berumah tangga
• Kebutuhan pekerjaan  Bersifat praktis, untuk mewujudkan
ketiga jenis kebutuhan diatas, seperti perumahan atau profesi.
MANUSIA DAN KEBUTUHAN:LANJUTAN
• Empat jenis kebutuhan tadi merupakan kebutuhan
dasar yang diusahakan terpenuhi secara wajar
meskipun belum berimbang
• Apabila dirinci, kebutuhan dasar terdiri dari:
–
–
–
–
–
–
–
Pakaian ( sandang)
Makanan ( pangan)
Perumahan ( papan)
Pendidikan ( keahlian)
Hiburan (rekreasi)
Perkawinan ( rumah tangga)
Perkerjaan ( profesi)
Manusia dan Kebutuhan:Lanjutan
• Kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dengan baik dan
sempurna apabila manusia itu berhubungan dengan
lingkungan alam dan masyarakat serta didukung oleh
faktor:
– Kemampuan kerja keras ( nilai moral)
– Kemampuan intelektual ( nilai kebenaran)
– Sarana penunjang ( nilai kegunaan )
• Bekerja keras dan berkarya mempunyai arti manusiawi,
karena cerminan mutu dan martabat manusia individual
dalam hubungannya dengan alam dan manusia
individual lain dalam masyarakat.
• Melalui dimensi budaya, manusia berjuang untuk maju
dan meningkatkan kualitas hidupnya.
HUBUNGAN ANTARA MANUSIA
• Manusia sebagai makhluk budaya  Mempunyai berbagai
ragam kebutuhan yang dapat dipenuhi apabila
berhubungan dengan manusia lain di masyarakat.
• Hubungan tersebut dilandasi oleh ikatan moral yang
mewajibkan setiap pihak
mematuhinya. Berdasarkan
hubungan moral tersebut ada ikatan hak dan kewajiban
dalam keadaan yang seimbang.
• Pemenuhan hak dan kewajiban yang seimbang ini akan
menyenangkan, membahagiakan, menentramkan dan
memuaskan setiap pihak. Inilah sebenarnya hakikat tujuan
hidup manusia, yaitu terpenuhinya kebutuhan jasmani dan
rohani secara seimbang
KEBUTUHAN JASMANI DAN ROHANI
• Kebutuhan jasmani dapat dicapai melalui kebutuhan
ekonomi berupa pemilikan dan penggunaan harta
kekayaan yang memuaskan. Untuk memperolah harta
kekayaan manusia harus bekerja keras. Harkat dan
martabat manusia ditunjukkan oleh kemampuannya
bekerja keras dan berkarya ( nilai etis moral) dan ini
sebagai kodrat manusia. Manusia malas, tidak mau
bekerja keras adalah bertentangan dengan kodratnya.
Supaya manusia bekerja efektif, perlu didukung oleh
kerja sama dan sarana ( nilai kegunaan) serta keahlian (
nilai kebenaran).
KEBUTUHAN JASMANI DAN ROHANI:LANJUTAN
• Kebutuhan rohani dapat dicapai karena terpenuhinya
kebutuhan rohani berupa hubungan serasi, tertib, damai,
tanpa sengketa antara manusia dalam pemenuhan
kebutuhan ekonomi ( kebutuhan jasmani). Semua berjalan
menurut kaidah moral, dalam arti saling menghargai dalam
suasana, tertib, damai dan serasi ( nilai etis dan moral).
• Kaidah moral ini kemudian dijelmakan ke dalam kaidah sosial
yang menjadi cermin setiap perbuatan bermasyarakat yang
selanjutnya menjadi hukum kebiasaan atau perilaku yang
berkembang di masyarakat.
• Hukum kebiasaan ini dihargai dan dipatuhi secara sadar oleh
setiap anggota masyarakat sehingga terpelihara ketertiban,
kestabilan, dan kebahagian masyarakat.
KEBUTUHAN JASMANI DAN ROHANI:LANJUTAN
• Disadari atau tidak , setiap manusia ingin hidup bahagia.
Untuk mencapai kebahagian manusia bekerja keras dengan
menggunakan segala jenis sarana. Konsekuensinya ialah
ukuran kebahagian itu tidak sama antara manusia yang satu
dengan manusia yang lain.
• Dengan demikian, ada manusia yang mencapai kebahagian
jasmani karena terpenuhi kebutuhan ekonomi, ada manusia
yang mencapai kebahagian rohani karena terpenuhi
kebutuhan psikhis dan ada manusia yang mencapai
kebahagian jasmani dan rohani karena terpenuhi kebutuhan
ekonomi, kebutuhan psikhis dan kebutuhan biologis sekali
gus walaupun dalam keadaan tidak berimbang. Yang ideal
adalah kebahagian jasmani dan rohani tercapai secara
berimbang baik dilihat dari segi subjeknya (manusia)
maupun objeknya (kebutuhan).
ETIKA DAN TUJUAN HIDUP
• Setiap perbuatan manusia selalu memandang dua hal
yaitu sumber perbuatan dan tujuan perbuatan. Sumber
perbuatan adalah kecendrungan batin, kecendrungan
baik atau kecendrungan buruk. Sedangkan tujuan
perbuatan adalah sesuatu yang diharapkan timbul atau
terjadi setelah dilakukan perbuatan itu.
• Etika tujuan adalah etika yang memandang objek
petimbangan moral bukan sumber perbuatan melainkan
tujuan perbuatan. Etika tujuan banyak dianut dalam
berbagai bentuk. Hal ini tidak mengherankan karena
kenyataan bahwa setiap manusia tentu pernah bertanya
“APAKAH TUJUAN HIDUPKU
SEBENARNYA?”
ETIKA DAN TUJUAN HIDUP:LANJUTAN
• Apakah tujuan hidupku untuk mencapai kebahagian, membuat
orang lain bahagia, meningkatkan kesejahteraan umum,
mengabdi kepada manusia-manusia lain, menyempurnakan
diri sendiri, memperkembangkan kepribadian ataupun hal-hal
lain ?
• Dengan kata lain, manusia mempertanyakan makna hidup,
dengan demikian mempertanyakan juga tujuan hidup. Hasrat
ini didasarkan pada kenyataan yang lebih mendasar, yaitu
manusia yang dalam kebulatannya merupakan objek
pertimbangan moral adalah manusia yang melakukan
perbuatan.
• Melakukan perbuatan merupakan usaha, dan selalu terarah
untuk mencapai tujuan. Sifat tujuan menentukan sifat usaha,
yang akhirnya dapat menyingkapkan
sifat manusia.
ETIKA DAN TUJUAN HIDUP:LANJUTAN
• Dengan cara demikian, dapat diperoleh gambaran
mengenai keadaan moral seseorang berdasarkan tujuan
yang hendak dicapainya.
• Tujuan yang hendak dicapai memang harus baik. Tetapi
norma-norma moral menentukan tujuan yang baik itu.
Sering tidak mudah untuk menentukan tujuan yang
hendak dicapai seseorang . Kelihatannya dia hendak
mencapai tujuan tertentu, tetapi setelah diselidiki lebih
dalam ternyata semu belaka. Pada kenyataannya, dia
hendak mencapai sesuatu yang lain sama sekali.
HUBUNGAN ANTARA MANUSIA
• Manusia mempunyai keterbatasan, kelemahan, seperti
berbuat khilaf, keliru maka tidak mustahil suatu ketika
terjadi penyimpangan atau pelanggaran kaidah sosial
yang menimbulkan keadaan tidak tertib, tidak stabil yang
perlu dipulihkan kembali.
•
Untuk menegakkan ketertiban dan menstabilkan
keadaan diperlukan sarana pendukung yaitu organisasi
masyarakat atau organisasi negara. Dalam organisasi
masyarakat
dan
negara
terdapat
pedoman
bermasyarakat berupa kode etik atau hukum negara.
•
• Melalui kode etik dan hukum negara kehidupan
bermasyarat dapat berjalan dengan tertib dan stabil.
HUBUNGAN ANTARA MANUSIA; LANJUTAN
• Dalam kehidupan masyarakat terdapat berbagai golongan
dan aliran yang beraneka ragam, masing-masing
mempunyai kepentingan sendiri. Akan tetapi, kepentingan
bersama itu mengharuskan adanya ketertiban dan
keamanan dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk
peraturan yang disepakati bersama, yang mengatur tingkah
laku dalam masyarakat yang disebut peraturan hidup.
• Peraturan hidup menjadi pedoman bagi segala pergaulan
kehidupan sehari-hari sehingga kepentingan masing-masing
anggota masyarakat terpelihara dan terjamin
• Setiap anggota masyarakat mengetahui hak dan
kewajibannya masing-masing sesuai dengan tata peraturan.
• Tata itu lazim disebut kaidah dan norma atau ukuranukuran yang menjadi pedoman.
HUBUNGAN ANTARA MANUSIA: LANJUTAN
Dalam pergaulan hidup terdapat empat kaidah atau norma ,
yaitu: Norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan
dan norma hukum.
Dalam pelaksanaannya, norma terbagi lagi menjadi normanorma umum dan norma hukum.
Pemberlakuan norma-norma itu dalam aspek kehidupan dapat
digolongkan ke dalam dua macam kaidah yaitu:
1. Aspek kehidupan pribadi  Kaidah kepercayaan dan
kaidah kesusilaan
2. Aspek kehidupan antar pribadi  Kaidah sopan santun,
tata krama, etiket dan kaidah hukum
MANUSIA DAN SISTEM NILAI
• Manusia sebagai makhluk budaya  Selalu melakukan
penilaian terhadap keadaan yang dialaminya.
• Menilai berarti memberi pertimbangan untuk menentukan
sesuatu itu benar atau salah, baik atau buruk, indah atau
jelek , berguna atau tidak berguna.
• Hasil penilaian itu disebut nilai, yaitu sesuatu yang benar,
yang baik, yang indah , yang berguna atau yang sebaliknya.
• Manusia selalu cenderung menghendaki nilai kebenaran, nilai
kebaikan, nilai keindahan karena berguna bagi kehidupan
manusia. Nilai- nilai yang hidup dalam pikiran anggota
masyarakat membentuk sistem nilai yang berfungsi sebagai
pedoman atau acuan perilaku.
• Sistem nilai dan sistem hukum manjadi dasar kehidupan
masyarakat.
MANUSIA DAN HAK ASASI
• Dua jenis hak yang terdapat pada manusia yaitu
– Hak manusia
– Hak undang-undang
• Hak manusia adalah hak yang melekat pada setiap manusia
sebab berkaitan dengan realitas hidup manusia itu sendiri.
Hak tersebut dinamakan hak manusia sebab manusia harus
dinilai menurut martabatnya. Hak manusia tidak dapat
direbut atau dicabut karena sudah ada sejak manusia itu
ada, tidak tergantung dari persetujuan orang karena
merupakan bagian dari eksistensi manusia di dunia.
• Jadi hak manusia mempunyai sifat dasar, asasi sehingga
disebut juga hak asasi manusia.
• Hak asasi manusia mendasari seluruh organisasi
masyarakat,dan menjadi asas undang-undang.
HAK ASASI
• Hak asasi manusia dibagi menjadi hak asasi
individual dan sosial. Hak asasi yang melekat
pada pribadi manusia inividual adalah hak hidup
dan perkembangan hidup yaitu:
–
–
–
–
–
–
Kebebasan batin
Kebebasan beragama
Kebebasan hidup pribadi
Nama baik
Melakukan pernikahan
Emansipasi wanita
HAK UNDANG-UNDANG
• Hak undang-undang adalah hak yang melekat pada manusia
karena diberikan oleh undang-undang. Hak tersebut tidak
langsung berhubungan dengan martabat manusia, melainkan
karena tertampung didalam undang-undang. Hak tersebut
timbul lebih kemudian dari manusia, jadi bukan sebagai
bagian dari eksistensi manusia.
• Karena diberikan oleh undang-undang , maka pelanggaran
hak undang-undang dapat dituntut didepan pengadilan
berdasarkan undang-undang.
• Hak manusia yang diberikan oleh undang-undang antara lain,
–
–
–
–
Menjadi PNS atau anggota ABRI
Memilih dan dipilih dalm pemilu
Pensiun hari tua
Santunan ansuransi, dll
KEBENARAN FILOSOFIS
• Kebenaran filosofis penopang sistem etika adalah Tuhan,
kehendak dan tujuan.
• Tuhan adalah pencipta manusia, menjadi tujuan akhir
perjuangan manusia.
• Tuhan memberikan hukum mutlak, hukum moral yang
dapat menuntun apa yang harus dilakukan
• Tuhan memberikan kebahagian tertinggi dan menjadi
hakim yang maha Agung
• Tuhan adalah sumber etika yang mengharuskan manusia
berbuat baik sesuai dengan tuntunan Nya.
• Kebahagian dunia dan akhirat adalah tujuan akhir
manusia.
PERBUATAN MANUSIA
• Manusia untuk mencapai tujuan hidupnya Harus bekerja
keras dalam arti berbuat sesuatu yang bermanfaat.
• Perbuatan manusia berdasarkan unsur budaya yaitu akal
(ratio), rasa ( estetis) dan karsa (kehendak).
• Manusia yang mengfungsikan ketiga unsur tersebut disebut
manusia seutuhnya (manusia kodrat).
• Perbuatan manusia seutuhnya adalah perbuatan yang
dilandasi olah akal yang menyatakan benar atu salah, rasa
yang menyatakan baik atau buruk, dan karsa yang
menyatakan pilihan berdasarkan kehendak bebas.
• Kehendak bebas adalah kesadaran, dan kesadaran adalah
suara hati nurani. Hati nurani selalu menyuarakan yang baik,
benar dan bermartabat.
PERBUATAN MANUSIA:LANJUTAN
• Perbuatan yang memenuhi ketiga unsur ini disebut perbuatan
moral yaitu perbuatan yang bersumber pada hati nurani yang
selalu baik, benar dan bermartabat.
• Perbuatan moral mempunyai nilai moral , yaitu nilai manusia
seutuhnya (manusia kodrat). Perbuatan moral menuntun
manusia menuju kebahagian , ketertiban, kestabilan dan
kemajuan.
• Kebalikan dari perbuatan moral adalah perbuatan amoral, yaitu
perbuatan tidak baik, tidak benar, tidak bermanfaat karena tidak
memenuhi ketiga unsur manusia seutuhnya. Perbuatan amoral
adalah perbuatan jahat yang tidak mempunyai nilai moral.
• Karena perbuatan itu jahat, maka pelakunya disebut penjahat.
Penjahat adalah musuh masyarakat orang baik-baik.
PERBUATAN MANUSIA:LANJUTAN
• Manusia seutuhnya ( manusia kodrat) disebut juga
manusiawi. Perbuatan manusia seutuhnya ( perbuatan
manusia kodrat) disebut perbuatan manusiawi. Perbuatan
manusiawi mempunyai nilai manusiawi.
• Sebaliknya, perbuatan yang tidak memenuhi unsur-unsur
kodrat manusia yaitu tidak baik, tidak benar, tidak
bermartabat, tidak menyuarakan hati nurani disebut perbuatan
tidak manusiawi, dan tidak mempunyai nilai manusiawi. Untuk
menentukan perbuatan moral/manusiawi dan perbuatan
amoral/tidak manusiawi menggunakan norma moral.
• Norma moral adalah aturan, patokan, ukuran manusiawi untuk
mempertimbangkan perbuatan itu benar atau salah, baik atau
buruk, bermanfaat atau merugikan diri sendiri atau orang lain.
PERBUATAN MANUSIA:LANJUTAN
• Moralitas perbuatan artinya segi baik buruknya perbuatan.
Moralitas adalah keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan
dengan baik atau buruk.
• Moralitas merupakan kualitas perbuatan manusiawi dalam arti
perbuatan itu baik atau buruk, benar atau salah.
• Perbuatan manusia dikatakan baik apabila motivasi, tujuan
akhir dan lingkungan perbuatan itu baik.
• Apabila salah satu faktor penentu tersebut tidak baik, maka
perbuatan manusia itu tidak baik.
• Ciri norma moral ialah menggunakan kesadaran manusia,
artinya tidak berbuat semaunya sendiri.
• Norma moral adalah norma kesusilaan, norma hukum dan
norma agama. Menurut kodratnya manusia ingin selalu
berbuat baik, benar dan berguna bagi diri sendiri dan orang
lain.
Nilai Dalam Kehidupan
• Nilai dalam kehidupan meliputi:
– Kebaikan,
– Kebajikan dan
– kebahagiaan
• Kebaikan adalah sesuatu yang diinginkan, yang
diusahakan dan menjadi tujuan manusia. Tingkah laku
manusia adalah baik dan benar, jika tingkah laku tersebut
menuju kesempurnaan manusia. Kebaikan disebut nilai (
value) apabila kebaikan itu bagi seseorang menjadi
konkrit. Manusia menentukan tingkah lakunya untuk tujuan
dan memilih jalan yang ditempuh. Manusia harus
mempunyai tujuan akhir untuk arah hidupnya.
NILAI DALAM KEHIDUPAN;LANJUTAN
• Kebiasaan dari sudut kesusilaan baik dinamakan kebajikan,
sedangkan yang jahat, buruk dinamakan kejahatan. Kebajikan
adalah kebiasaan yang menyempurnakan manusia. Kebajikan
adalah pengetahuan, kejahatan ketidaktahuan. Kebajikan budi
menyempurnakan akal menjadi alat yang baik untuk menerima
pengetahuan
• Kebahagiaan. Manusia merasa kosong, tidak puas, gelisah
selama keinginannya tidak terpenuhi. Kepuasaan yang sadar,
yang dirasakan seseorang karena keinginannya memiliki
kebaikan sudah terlaksana disebut kebahagiaan.
• Manusia mencari kebahagiaan karena setiap orang berusaha
memenuhi keinginannya. Kebahagiaan merupakan dasar
alasan, seluruh perbuatan manusia. Namun kebahagiaan
setiap orang adalah tidak sama.
Download