GAMBARAN PENINGKATAN PENGENALAN KATA PADA ANAK DISLEKSIA MELALUI PEMBERIAN METODE SILABTIK Zikrillah, Duryati, Yosi Molina Universitas Negeri Padang e-mail: [email protected] Abtract: Overview of improved word recognition in children dyslexia through giving silabtik method. This study aimed to know is there a word recognition overview increasing in children dyslexia through giving silabtik method. This type of research is quantitative descriptive. Subjects in this study is one person. The subject has difficulty in learning, especially in his ability to read. The collection of data obtained from the results of a psychological examination of the child, biographical data analysis, observation and interviews. This study proves that there's overview word recognition improvement in children dyslexia through giving silabtik method. Keywords : Silabtik methods, word recognition, dyslexia. Abstrak: Gambaran peningkatan pengenalan kata pada anak disleksia melalui pemberian metode silabtik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat gambaran peningkatan pengenalan kata pada anak disleksia melalui pemberian metode silabtik. Jenis penelitian adalah kuantitatif deskriptif. Subjek dalam penelitian ini satu orang. Subjek memiliki kesulitan dalam belajar terutama dalam kemampuannya untuk membaca. Pengumpulan data diperoleh dari hasil pemeriksaan psikologis anak, analisis biodata, observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan grafik perubahan kemampuan pengenalan kata dari skor yang didapatkan pada pretest dan posttest. Penelitian ini membuktikan bahwa terdapat gambaran peningkatan pengenalan kata pada anak disleksia melalui pemberian metode silabtik. Kata kunci: Metode silabtik, pengenalan kata, disleksia. PENDAHULUAN Secara harfiah belajar ketidakmampuan belajar. Menurut Hallahan, merupakan terjemahan dari bahasa inggris Kauffman, dan Lloyd (Abdurrahman, 2003) “Learning kesulitan Disability” kesulitan yang berarti 99 belajar khusus adalah suatu Zikrillah & Duryati, Gambaran Peningkatan Kata....| 100 gangguan dalam satu atau lebih proses Menurut Ramus, Spafford & Grosser psikologis yang mencakup pemahaman dan (Santrock 2008), disleksia (dyslexia) adalah penggunaan bahasa ujaran atau tulisan. satu kategori yang ditujukan bagi individu- Gangguan tersebut mungkin menampakkan individu yang memiliki kelemahan serius diri dalam bentuk kesulitan mendengarkan, dalam kemampuan mereka untuk membaca berpikir, menulis, dan mengeja. Dari pengertian ini kita dapat mengeja, atau berhitung. Tidak seperti halnya mengambil kesimpulan bahwa anak disleksia cacat fisik, kesulitan belajar ini tidak terlihat cenderung memiliki kemampuan membaca dengan jelas dan sering disebut ”hidden yang handicap”. Terkadang kesulitan ini juga tidak (Abdurrahman, 2003) kemampuan membaca disadari oleh orangtua dan guru, akibatnya merupakan dasar untuk menguasai berbagai anak yang mengalami kesulitan belajar sering bidang studi. Jika anak pada usia sekolah di yang permulaan tidak segera memiliki kemampuan underachiever, pemalas, atau aneh, Harwell membaca, maka ia akan mengalami banyak (Fletcher, 2007). kesulitan dalam mempelajari berbagai bidang berbicara, identifikasi membaca, sebagai anak Kesulitan belajar secara garis besar rendah, padahal menurut Lerner studi pada kelas-kelas berikutnya. terdiri dari dua kategori, yakni kesulitan Karakteristik yang sering kali tampak belajar perkembangan dan kesulitan belajar pada anak disleksia yaitu anak sering akademik. yang mengalami kekeliruan dalam mengenal kata. berhubungan dengan perkembangan biasanya Kekeliruan jenis ini mencakup penghilangan mencakup gangguan motorik dan persepsi, kata, penyisipan kata, penggantian kata kesulitan belajar bahasa dan komunikasi, (“bunga mawar itu merah” dibaca ”bunga serta kesulitan belajar dalam penyesuaian mawar itu murah), pembalikan huruf dalam perilaku sosial. Sedangkan kesulitan belajar kata, tidak bisa membedakan huruf yang akademik menunjuk pada adanya kegagalan- mempuyai kesamaan (b, d, p, q) tidak bisa kegagalan pencapaian prestasi akademik. membedakan kata yang memiliki kesamaan Kegagalan-kegagalan bunyi, salah ucap, tidak mengenal kata, dan Kesulitan belajar tersebut mencakup penguasaan keterampilan dalam membaca, membaca yang menulis dan matematika. Kesulitan belajar (Abdurrahman, 2003). tersentak-sentak yang dihadapi anak salah satu jenisnya Menurut Fletcher (2007) kemampuan adalah disleksia, dimana kesulitan ini dalam membaca atau disleksia terbagi kedalam 3 dunia kedokteran dikaitkan dengan adanya komponen yaitu: pengenalan kata, kelancaran gangguan dan pemahaman. Pengenalan kata merupakan pada fungsi (Abdurrahman, 2003). neurofisiologis dasar dari kemampuan membaca anak yang Zikrillah & Duryati, Gambaran Peningkatan Kata....| 101 harus segera dikuasai. Jika anak mengalami masalah dalam pengenalan katanya, maka untuk mencapai tingkat kelancaran dan 102 | Jurnal RAP UNP, Vol. 7, No. 1, Mei 2016, hlm. 99-108 pemahaman anak tersebut juga akan mengalami kesulitan. saja seperti metode Silabel, metode Abjad 8 dan metode Linguistik. Karakteristik pada anak disleksia diatas Menurut Wolf, Miller & Donnely jelas menunjukkan bahwa minimnya dalam (Kumara, 2014), metode Silabel merupakan pengenalan kata merupakan masalah yang salah satu metode dengan pendekatan suku ada pada anak disleksia dan harus segera kata, dimana metode silabel ini dapat diatasi karena dapat menghambat proses digunakan untuk membantu anak yang belajar dan perkembangan anak baik secara mengalami keterlambatan atau kesulitan akademik, non akademik, dan sosial. Seperti dalam membaca karena dengan silabel, hasil mereka dapat mempelajari hubungan antara penelitian Kirby dkk (2008) menunjukkan bahwa siswa tanpa disleksia gabungan huruf memperoleh nilai signifikan lebih tinggi dari bunyinya serta pengenalan kata secara cepat. pada siswa disleksia. Selain itu, siswa dengan Metode ini telah banyak yang membuktikan disleksia secara bermakna lebih mungkin keefektifannya. Hal ini terbukti dari beberapa untuk melakukan pendekatan mendalam penelitian yang sudah ada. untuk belajar dibandingkan dengan mahasiswa tanpa disleksia. yang tertulis dengan Contohnya Penelitian dengan menggunakan pendekatan suku kata yang Hasil studi lain yang dilakukan oleh dilakukan oleh Kairaloum dan Ahonen Stanovich (Fletcher, 2007) juga menemukan (Kumara, 2014). Penelitian ini merupakan bahwa sebagian besar anak-anak dengan studi kasus intervensi bagi anak-anak yang disleksia pada mengalami kesulitan membaca. Intervensi komponen yang digunakan menekankan suku kata pengenalan mengalami kata yaitu masalah pada fonologi dan ortografi. Oleh sebab itu, guru sebagai lebih dituntut lagi untuk dapat memilih dan membaca suku kata kemudian membaca kata menggunakan dan media atau metode unit baca, teks/tulisan. dan Hasil dari penelitian menunjukan membaca pada anak agar pengenalan kata berpengaruh pada kelancaran membaca pada pada tingkat dapat meningkat. Apalagi suku kata. membaca intervensi ini pembelajaran yang tepat dalam mengajar anak bahwa berlanjut Anak-anak tampak sangat dengan mengingat banyaknya jenis media dan tidak kesulitan mendapat semua media atau metode sama efektifnya keuntungan dan manfaat dari intervensi ini. untuk semua mata pelajaran. Ada berbagai Penelitian tentang pelatihan membaca macam metode yang dapat digunakan untuk dengan metode silabel juga dilakukan oleh memecahkan masalah pada anak disleksia Heumur (Kumara, 2014) terhadap anak yang dalam pengenalan kata tersebut. Contohnya memiliki tingkat keaksaraan yang rendah di Zikrillah & Duryati, Gambaran Peningkatan Kata....| 103 negara Finlandia. Materi pelatihan terdiri atas Metode Abjad 8 merupakan media suku kata yang dilatihkan dan dipraktikkan pembelajaran selama Kecepatan tergolong dalam media visual. Metode abjad membaca menggunakan pendekatan suku 8 tidur mengajari orang untuk menggunakan kata kedua matanya dalam kedua bidang visual, 10 sesi meningkat kelompok pelatihan. secara yang signifikan mendapatkan pada pelatihan dan dalam karena itu pendidikan penting sekali untuk dibandingkan dengan kelompok yang tidak meningkatkan mendapatkan pelatihan. terutama dalam pengenalan huruf b, d, p, dan Penelitian Pino (Kumara, keterampilan yang membaca 2014) q. Hal ini juga telah dibuktikan dari hasil membahas peran suku kata perancis terhadap sebuah penelitian yang menunjukan bahwa kemampuan bahasa anak yang mengalami metode kesulitan membaca. Tujuan penggunaan mengatasi kesulitan menulis dan kesulitan metode silabel dalam penelitian ini adalah membaca pada anak tunagrahita ringan membantu anak belajar dari unit-unit terkecil (Pranata, 2011). tersebut berpengaruh dalam sebuah kata yakni suku kata. Hasil penelitian Metode linguistik yang didasarkan atas menunjukan bahwa kemampuan anak yang pandangan bahwa membaca pada dasarnya mengalami kesulitan dapat adalah suatu proses memecahkan kode atau diperbaiki dan dengan sandi yang berbentuk tulisan menjadi bunyi menggunakan intervensi berdasarkan suku yang sesuai dengan percakapan. Pandangan kata, ini berasumsi bahwa pada saat anak mulai dan membaca ditingkatkan representasi fonologi yang disederhanakan. masuk Penelitian Wentink dan Van bon (Kumara, SD, mereka telah menguasai bahasa ujaran. Dengan demikian, membaca adalah pendekatan suku kata untuk membantu hubungan bunyi-tulisan. meningkatkan kemampuan membaca anak menyajikan kepada anak suatu bentuk kata- kelas menggunakan kata yang terdiri dari konsonan vokal atau pendekatan silabel untuk membaca dilakukan konsonan-vokal-konsonan seperti “bapak”, sebanyak 2 kali seminggu selama 8 minggu. ”lampu” dan sebagainya. SD. juga satu menggunakan 2 2014) kelas Pelatihan memecahkan Metode sandi ini Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa Berdasarkan kata-kata tersebut anak proses membaca dengan melibatkan silabel diajak memecahkan kode tulisan tersebut memiliki menjadi bunyi percakapan. Dengan demikian keterampilan peran dalam decoding ketepatan membaca. peningkatan fonologi dan metode ini lebih analitik dari pada sintetik (Abdurrahman, 2003). 104 | Jurnal RAP UNP, Vol. 7, No. 1, Mei 2016, hlm. 99-108 Metode diatas merupakan metode kuantitatif jenis deskriptif. Penelitian disebut yang mudah dan efektif dalam meningkatkan kuantitatif karena data yang dikumpulkan pengenalan kata pada anak disleksia, namun berupa angka atau yang bersifat kuantitatif metode (Yusuf, tersebut belum terlalu banyak 2005). Menurut Yusuf digunakan dan dikenali oleh guru-guru penelitian disekolah. Ditambah lagi setiap metode mendeskripsikan secara sistematis, faktual hanya membahas satu kategori atau satu dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat karakteristik saja. Maka dari itu peneliti populasi berniat untuk menggabungkan ketiga metode menggambarkan fenomena secara detail. diatas dan memberi nama sendiri yaitu metode Silabtik. deskriptif (2005) tertentu, bertujuan dan mencoba Dalam penelitian ini variabel bebas (independent) adalah metode silabtik dan Metode silabtik merupakan gabungan variabel terikat (dependent) adalah dari tiga metode yaitu berupa metode silabel, pengenalan kata. Berikut definisi operasional, metode abjad 8 dan metode linguistik yang Metode silabtik merupakan gabungan dari dikombinasikan tiga metode yaitu berupa metode silabel, pembelajaran untuk yang menerapkan lebih praktis dan metode abjad 8 dan metode linguistik yang menyenangkan sehingga jika metode ini dikombinasikan diterapkan dapat membantu siswa terhadap pembelajaran peningkatan pengenalan katanya. Metode ini menyenangkan sehingga dapat membantu dimulai dari tingkatan termudah hingga anak tersulit. Sehingga dalam penelitian ini, pengenalan katanya. peneliti mengharapkan yang disleksia lebih terhadap menerapkan praktis dan peningkatan metode Pengenalan kata adalah suatu proses silabtik ini nantinya dapat meningkatkan atau cara yang dilakukan dalam mengenali kemampuan membaca anak disleksia yang suatu unit dalam bahasa yang memiliki masih belum bisa mengenal huruf (vokal komposisi tertentu berupa Morfologi, Ejaan maupun dan Fonologi dan mengandung arti atau konsonan), bahwa untuk suku kata, kata, membedakan huruf yang hampir sama, serta tidak bisa membedakan kata-kata yang memiliki persamaan pengucapan bisa di bunyi makna. Pengumpulan data awal dalam dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tingkatkan melalui analisis dokumen, observasi dan wawancara. metode Silabtik ini. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian METODE ini adalah alat ukur pengenalan kata yang Metode yang digunakan dalam bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penelitian ini adalah metode penelitian pengenalan kata pada anak. Penelitian ini Zikrillah & Duryati, Gambaran Peningkatan Kata... | 105 menggunakan analisis data secara kuantitatif dengan analisis skor pengenalan kata subjek yang penelitian. akan dilakukan dengan grafik peningkatan pengenalan kata. Penggunaan grafik sebagai teknik analisis dan interpretasi HASIL DAN PEMBAHASAN data, merujuk pada penjelasan Cartwright & Hasil Cartwright (1974), bahwa informasi yang Berdasarkan program yang telah diperoleh dari skor perilaku yang pada dijalankan, dapat dilakukan perbandingan umumnya dalam antara data yang di dapat saat pretest dan data data yang di dapat saat tahap posttest dengan ditransfer ke dalam bentuk grafik atau chart menggunakan alat ukur pengenalan kata yang sehingga untuk menganalisis data dilakukan terlihat pada gambar berikut: penggunaan akan dan lebih mudah interpretasi jika 30 25 20 15 10 5 0 Pretest Posttest Gambar 1. Diagram Perbandingan Grafik diatas menunjukkan bahwa mengenal huruf dan kata yang memiliki secara umum perbandingan skor pada tahap bunyi yang serupa memiliki skor 0, dan pada posttest lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan menyusun huruf menjadi kata skor pada tahap pretest. Pada tahap pretest memiliki skor 0, skor keseluruhan tahap pengenalan kata subyek pada kemampuan pretest subyek adalah 24. Sedangkan pada mengenal huruf kecil memiliki skor yaitu 12, tahap posttest pengenalan kata subyek pada pada kemampuan mengenal perbedaan huruf kemampuan mengenal huruf kecil memiliki kecil dan besar memiliki skor 11, pada skor yaitu 26, pada kemampuan mengenal kemampuan mengenal huruf dan kata yang perbedaan huruf kecil dan besar memiliki memiliki kesamaan memiliki skor 0, pada skor 17, pada kemampuan mengenal huruf kemampuan mengenal huruf, suku kata dan dan kata yang memiliki kesamaan memiliki kata memiliki skor 1, pada kemampuan skor 1, pada kemampuan mengenal huruf, 106 | Jurnal RAP UNP, Vol. 7, No. 1, Mei 2016, hlm. 99-108 suku kata dan kata memiliki skor 15, pada mengenal huruf dan kata yang memiliki kemampuan mengenal huruf dan kata yang bunyi yang serupa, dan pada kemampuan memiliki bunyi yang serupa memiliki skor 4, menyusun huruf menjadi kata kemampuan- dan pada kemampuan menyusun huruf kemampuan tersebut baru muncul setelah menjadi adanya perlakuan. Sedangkan peningkatan kata memiliki skor 1, skor keseluruhan tahap posttest subyek adalah 64. Berdasarkan grafik diatas, kemampuan pada masing-masing menonjol tampak pada kemampuan mengenal huruf kecil dan juga pada kemampuan mengenal huruf, suku kata, pada dan kata. Demi memastikan peningkatan kemampuan mengenal huruf dan kata yang pengenalan kata pada anak disleksia, dapat memiliki dilihat pada grafik dibawah ini: peningkatan, persamaan, tes paling diatas mengalami sub yang namun pada kemampuan Gambar 2. Grafik Kemampuan Pengenalan Kata Sebelum dan Sesudah Perlakuan Selama 1 bulan Grafik diatas menunjukkan terjadinya kata menunjukkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan pengenalan kata pada anak antara skor pada tahap pretest dengan tahap disleksia yang dapat dilihat dari skor yang posttest, setelah diberikan perlakuan berupa didapatkan pada tahap pretest adalah 24 dan metode silabtik yang dilakukan sesuai dengan pada tahap posttest adalah 64. Secara prosedur yang telah ditentukan yaitu lima deskriptif perbedaan skor pada tahap pretest sampai enam kali dalam seminggu secara dengan tahap posttest adalah 40. berturut-turut selama lebih kurang satu bulan dan jumlah waktu yang digunakan dalam setiap pertemuan 120 menit. Hal ini diperkuat Pembahasan Berdasarkan penelitian yang telah dengan penelitian yang sudah ada dimana dilakukan, ditemukan bahwa metode silabtik Torgeson (Fletcher, 2007) juga melakukan dapat meningkatkan pengenalan kata pada penelitian mengenai pengenalan kata pada anak disleksia. Hasil analisis yang didapatkan anak disleksia selama 2 jam tiap kali dengan menggunakan alat ukur pengenalan pertemuannya dan juga penelitian penelitian Zikrillah & Duryati, Gambaran Peningkatan Kata.... | 107 Sutrina (2013) yang melaksanakan penelitian sekali, akan tetapi kemampuan tersebut baru mengenai metode suku kata atau silabel muncul setelah ada perlakuan (posttest). (4) selama 5 sampai 6 hari berturut-turut pada Pada kemampuan mengenal huruf, suku kata tiap minggunya hingga. dan kata tahap pretest menunjukan bahwa Pada penelitian ini, subyek diberikan kemampuan pengenalan kata subyek sudah metode silabel, abjad 8 dan linguistik. tampak namun sangat minim sekali, akan Dimana terlebih tetapi pada saat posttest subyek mengalami dahulu dengan huruf kecil, huruf kapital, peningkatan yang menonol pada kemampuan perbedaan huruf kecil dan kapital, perbedaan tersebut. (5) Pada kemampuan subyek dalam huruf b, d, p dan q, huruf vokal, huruf mengenal huruf dan kata yang memiliki konsonan, suku kata, kata, hingga kata yang bunyi serupa, saat pretest kemampuan itu membentuk Kemudian tidak muncul sama sekali, akan tetapi subyek diminta untuk ikut mengucapkan apa kemampuan tersebut baru muncul setelah ada yang perlakuan (posttest). (6) Pada kemampuan subyek diperkenalkan sebuah diucapkan kalimat. atau diperlihatka oleh fasilitator. subyek dalam menyusun huruf menjadi kata, Peningkatan kata saat pretest kemampuan itu tidak muncul dapat dilihat dengan membandingkan skor tes sama sekali, akan tetapi kemampuan tersebut pengenalan kata yang didapatkan pada tahap baru muncul setelah ada perlakuan (posttest). pretest dengan tahap posttest. (1) Pada tahap Berdasarkan data diatas, kemampuan pretest skor pengenalan pengenalan kata subyek pada pada masing-masing mengalami kemampuan mengenal huruf kecil sudah peningkatan, mulai muncul atau tampak, sedangkan pada mengenal huruf dan kata yang memiliki tahap posttest kemampuan mengenal huruf persamaan, pada kemampuan mengenal huruf kecil subyek mengalami peningkatan paling dan kata yang memiliki bunyi yang serupa, menonjol dimana subyek dapat mengenal dan pada kemampuan menyusun huruf semua Pada menjadi kemampuan mengenal perbedaan huruf besar tersebut dan kecil antara tahap pretest dan tahap perlakuan. Sedangkan peningkatan yang posttest pengenalan kata subyek juga tetap paling menonjol tampak pada kemampuan mengalami peningkatan, namun peningkatan mengenal tersebut kemampuan mengenal huruf, suku kata, dan huruf tidak kecil tersebut. terlalu jauh. (2) (3) Pada kemampuan subyek dalam mengenal huruf namun tes kata baru huruf pada kemampuan kemampuan-kemampuan muncul kecil setelah dan juga adanya pada kata. dan kata yang memiliki kesamaan, saat Analisis data yang telah dilakukan pretest kemampuan itu tidak muncul sama menggunakan alat ukur pengenalan kata 108 | Jurnal RAP UNP, Vol. 7, No. 1, Mei 2016, hlm. 99-108 dengan membandingkan tahap pretest dengan Saran tahap posttest menjelaskan bahwa terdapat Berdasarkan hasil penelitian, terdapat gambaran peningkatan pengenalan kata pada beberapa saran yang dapat dikemukakan anak disleksia melalui pemberian metode peneliti, antara lain: silabtik. Hal ini diperkuat dengan penelitian 1. Bagi peneliti selanjutnya (teoritis) yang dilakukan oleh Sutrina (2013) yang Bagi peneliti yang ingin melakukan menunjukkan bahwa metode silabel dapat penelitian dengan tema yang sama, sebaiknya meningkatkan kemampuan membaca kata dapat menggunakan subyek yang lebih dengan benar dan tepat. Penelitian Pranata banyak lagi sehingga hasilnya nanti bisa (2011) yang menunjukan bahwa metode digeneralisasikan, serta menggunakan desain abjad 8 dapat mengatasi kesulitan menulis A-B sehingga peningkatan pengenalan kata dan kesulitan membaca pada anak subjek dapat terlihat pada setiap minggunya. tunagrahita ringan (Pranata, 2011). Serta Karena terkadang sulit untuk mengontrol metode linguistik yang dapat meningkatkan keadaan subjek selama perlakuan diberikan. kemampuan membaca pada anak disleksia 2. Bagi pihak terkait (praktis). (Abdurrahman, 2003). a. Bagi orangtua dan pendidik Adapun saran dari penelitian SIMPULAN DAN SARAN ini bagi orangtua dan pendidik yaitu Simpulan diharapkan orangtua dan pendidik Berdasarkan pengujian hasil hipotesis penelitian bahwa dan peka terhadap kesulitan-kesulitan terdapat yang dihadapi anak, dan hendaknya peningkatan pengenalan kata pada anak menerapkan metode silabtik ini dalam disleksia melalui pemberian metode silabtik, proses belajar untuk meningkatkan dapat disimpulkan bahwa terdapat gambaran pengenalan kata pada anak agar anak peningkatan pengenalan kata pada anak dapat kembali belajar dengan fokus. disleksia melalui pemberian metode silabtik. Selain itu, orangtua dan pendidik juga Hasil penelitian diperkuat oleh analisis harus peka dan lebih kreatif dalam deskriptif dimana terdapat peningkatan nilai mencari tahu metode-metode baru gain score antara tahap pretest dan tahap yang posttest. meningkatkan pengenalan kata pada dapat anak disleksia. digunakan untuk Zikrillah & Duryati, Gambaran Peningkatan Kata.... | 109 DAFTAR RUJUKAN Abdurrahman, M. (2003). Pendidikan bagi anak berkesulitan belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Kumara, A. (2014). Kesulitan berbahasa pada anak. Yogyakarta: PT. Kanisius. Cartwright, C. A., & Cartwright, G. P. (1974). Developing observational skill. Pensylvania: Hill Book Company. . Fletcher, J. M., Lyon, G. R., Fuchs, L. S., Barnes, M.A. (2007). Learning disabilities. from identification to intervention. New York: The Guilford Press. Pranata, S. A. (2011). Pengaruh abjad 8 dalam mengatasi kesulitan menulis (dysgrafhia) dan membaca (dislexia) anak tunagrahita (Skripsi tidak diterbitkan). Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Kirby, J. R., Robert. S., Allingham, B. H., Rauno. P., & Fave, C. B. (2008). Learning Strategies and Study Approaches of Hammill Institute. Journal of Learning Disabilities, 41(1). Sutrina. (2013). Meningkatkan kemampuan membaca kata melalui metode suku kata bagi anak kesulitan belajar kelas 1 di SDN 03. Padang: Universitas Negeri Padang. Santrock, J. W. (2008). pendidikan. Jakartan Salemba Humanika. Psikologi Selatan: Yusuf, A. M. (2005). Metode penelitian. Padang: UNP Press.