gambaran peningkatan pengenalan kata pada - e

advertisement
GAMBARAN PENINGKATAN PENGENALAN KATA PADA
ANAK DISLEKSIA MELALUI PEMBERIAN
METODE SILABTIK
Zikrillah, Duryati, Yosi Molina
Universitas Negeri Padang
e-mail: [email protected]
Abtract: Overview of improved word recognition in children dyslexia through giving
silabtik method. This study aimed to know is there a word recognition overview
increasing in children dyslexia through giving silabtik method. This type of research is
quantitative descriptive. Subjects in this study is one person. The subject has difficulty in
learning, especially in his ability to read. The collection of data obtained from the results
of a psychological examination of the child, biographical data analysis, observation and
interviews. This study proves that there's overview word recognition improvement in
children dyslexia through giving silabtik method.
Keywords : Silabtik methods, word recognition, dyslexia.
Abstrak: Gambaran peningkatan pengenalan kata pada anak disleksia melalui
pemberian metode silabtik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat
gambaran peningkatan pengenalan kata pada anak disleksia melalui pemberian metode
silabtik. Jenis penelitian adalah kuantitatif deskriptif. Subjek dalam penelitian ini satu
orang. Subjek memiliki kesulitan dalam belajar terutama dalam kemampuannya untuk
membaca. Pengumpulan data diperoleh dari hasil pemeriksaan psikologis anak, analisis
biodata, observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan grafik perubahan
kemampuan pengenalan kata dari skor yang didapatkan pada pretest dan posttest.
Penelitian ini membuktikan bahwa terdapat gambaran peningkatan pengenalan kata pada
anak disleksia melalui pemberian metode silabtik.
Kata kunci: Metode silabtik, pengenalan kata, disleksia.
PENDAHULUAN
Secara
harfiah
belajar
ketidakmampuan belajar. Menurut Hallahan,
merupakan terjemahan dari bahasa inggris
Kauffman, dan Lloyd (Abdurrahman, 2003)
“Learning
kesulitan
Disability”
kesulitan
yang
berarti
99
belajar
khusus
adalah
suatu
Zikrillah & Duryati, Gambaran Peningkatan Kata....| 100
gangguan dalam satu atau lebih proses
Menurut Ramus, Spafford & Grosser
psikologis yang mencakup pemahaman dan
(Santrock 2008), disleksia (dyslexia) adalah
penggunaan bahasa ujaran atau tulisan.
satu kategori yang ditujukan bagi individu-
Gangguan tersebut mungkin menampakkan
individu yang memiliki kelemahan serius
diri dalam bentuk kesulitan mendengarkan,
dalam kemampuan mereka untuk membaca
berpikir,
menulis,
dan mengeja. Dari pengertian ini kita dapat
mengeja, atau berhitung. Tidak seperti halnya
mengambil kesimpulan bahwa anak disleksia
cacat fisik, kesulitan belajar ini tidak terlihat
cenderung memiliki kemampuan membaca
dengan jelas dan sering disebut ”hidden
yang
handicap”. Terkadang kesulitan ini juga tidak
(Abdurrahman, 2003) kemampuan membaca
disadari oleh orangtua dan guru, akibatnya
merupakan dasar untuk menguasai berbagai
anak yang mengalami kesulitan belajar sering
bidang studi. Jika anak pada usia sekolah
di
yang
permulaan tidak segera memiliki kemampuan
underachiever, pemalas, atau aneh, Harwell
membaca, maka ia akan mengalami banyak
(Fletcher, 2007).
kesulitan dalam mempelajari berbagai bidang
berbicara,
identifikasi
membaca,
sebagai
anak
Kesulitan belajar secara garis besar
rendah,
padahal
menurut
Lerner
studi pada kelas-kelas berikutnya.
terdiri dari dua kategori, yakni kesulitan
Karakteristik yang sering kali tampak
belajar perkembangan dan kesulitan belajar
pada anak disleksia yaitu anak sering
akademik.
yang
mengalami kekeliruan dalam mengenal kata.
berhubungan dengan perkembangan biasanya
Kekeliruan jenis ini mencakup penghilangan
mencakup gangguan motorik dan persepsi,
kata, penyisipan kata, penggantian kata
kesulitan belajar bahasa dan komunikasi,
(“bunga mawar itu merah” dibaca ”bunga
serta kesulitan belajar dalam penyesuaian
mawar itu murah), pembalikan huruf dalam
perilaku sosial. Sedangkan kesulitan belajar
kata, tidak bisa membedakan huruf yang
akademik menunjuk pada adanya kegagalan-
mempuyai kesamaan (b, d, p, q) tidak bisa
kegagalan pencapaian prestasi akademik.
membedakan kata yang memiliki kesamaan
Kegagalan-kegagalan
bunyi, salah ucap, tidak mengenal kata, dan
Kesulitan
belajar
tersebut
mencakup
penguasaan keterampilan dalam membaca,
membaca
yang
menulis dan matematika. Kesulitan belajar
(Abdurrahman, 2003).
tersentak-sentak
yang dihadapi anak salah satu jenisnya
Menurut Fletcher (2007) kemampuan
adalah disleksia, dimana kesulitan ini dalam
membaca atau disleksia terbagi kedalam 3
dunia kedokteran dikaitkan dengan adanya
komponen yaitu: pengenalan kata, kelancaran
gangguan
dan pemahaman. Pengenalan kata merupakan
pada
fungsi
(Abdurrahman, 2003).
neurofisiologis
dasar dari kemampuan membaca anak yang
Zikrillah & Duryati, Gambaran Peningkatan Kata....| 101
harus segera dikuasai. Jika anak mengalami
masalah dalam pengenalan katanya, maka
untuk mencapai tingkat kelancaran dan
102 | Jurnal RAP UNP, Vol. 7, No. 1, Mei 2016, hlm. 99-108
pemahaman
anak
tersebut
juga
akan
mengalami kesulitan.
saja seperti metode Silabel, metode Abjad 8
dan metode Linguistik.
Karakteristik pada anak disleksia diatas
Menurut Wolf, Miller & Donnely
jelas menunjukkan bahwa minimnya dalam
(Kumara, 2014), metode Silabel merupakan
pengenalan kata merupakan masalah yang
salah satu metode dengan pendekatan suku
ada pada anak disleksia dan harus segera
kata, dimana metode silabel ini dapat
diatasi karena dapat menghambat proses
digunakan untuk membantu anak yang
belajar dan perkembangan anak baik secara
mengalami keterlambatan atau kesulitan
akademik, non akademik, dan sosial. Seperti
dalam membaca karena dengan silabel,
hasil
mereka dapat mempelajari hubungan antara
penelitian
Kirby
dkk
(2008)
menunjukkan bahwa siswa tanpa disleksia
gabungan huruf
memperoleh nilai signifikan lebih tinggi dari
bunyinya serta pengenalan kata secara cepat.
pada siswa disleksia. Selain itu, siswa dengan
Metode ini telah banyak yang membuktikan
disleksia secara bermakna lebih mungkin
keefektifannya. Hal ini terbukti dari beberapa
untuk melakukan pendekatan mendalam
penelitian yang sudah ada.
untuk
belajar
dibandingkan
dengan
mahasiswa tanpa disleksia.
yang tertulis dengan
Contohnya
Penelitian
dengan
menggunakan pendekatan suku kata yang
Hasil studi lain yang dilakukan oleh
dilakukan oleh Kairaloum dan Ahonen
Stanovich (Fletcher, 2007) juga menemukan
(Kumara, 2014). Penelitian ini merupakan
bahwa sebagian besar anak-anak dengan
studi kasus intervensi bagi anak-anak yang
disleksia
pada
mengalami kesulitan membaca. Intervensi
komponen
yang digunakan menekankan suku kata
pengenalan
mengalami
kata
yaitu
masalah
pada
fonologi dan ortografi. Oleh sebab itu, guru
sebagai
lebih dituntut lagi untuk dapat memilih dan
membaca suku kata kemudian membaca kata
menggunakan
dan
media
atau
metode
unit
baca,
teks/tulisan.
dan
Hasil
dari
penelitian
menunjukan
membaca pada anak agar pengenalan kata
berpengaruh pada kelancaran membaca pada
pada
tingkat
dapat
meningkat.
Apalagi
suku
kata.
membaca
intervensi
ini
pembelajaran yang tepat dalam mengajar
anak
bahwa
berlanjut
Anak-anak
tampak
sangat
dengan
mengingat banyaknya jenis media dan tidak
kesulitan
mendapat
semua media atau metode sama efektifnya
keuntungan dan manfaat dari intervensi ini.
untuk semua mata pelajaran. Ada berbagai
Penelitian tentang pelatihan membaca
macam metode yang dapat digunakan untuk
dengan metode silabel juga dilakukan oleh
memecahkan masalah pada anak disleksia
Heumur (Kumara, 2014) terhadap anak yang
dalam pengenalan kata tersebut. Contohnya
memiliki tingkat keaksaraan yang rendah di
Zikrillah & Duryati, Gambaran Peningkatan Kata....| 103
negara Finlandia. Materi pelatihan terdiri atas
Metode Abjad 8 merupakan media
suku kata yang dilatihkan dan dipraktikkan
pembelajaran
selama
Kecepatan
tergolong dalam media visual. Metode abjad
membaca menggunakan pendekatan suku
8 tidur mengajari orang untuk menggunakan
kata
kedua matanya dalam kedua bidang visual,
10
sesi
meningkat
kelompok
pelatihan.
secara
yang
signifikan
mendapatkan
pada
pelatihan
dan
dalam
karena
itu
pendidikan
penting
sekali
untuk
dibandingkan dengan kelompok yang tidak
meningkatkan
mendapatkan pelatihan.
terutama dalam pengenalan huruf b, d, p, dan
Penelitian
Pino
(Kumara,
keterampilan
yang
membaca
2014)
q. Hal ini juga telah dibuktikan dari hasil
membahas peran suku kata perancis terhadap
sebuah penelitian yang menunjukan bahwa
kemampuan bahasa anak yang mengalami
metode
kesulitan membaca. Tujuan
penggunaan
mengatasi kesulitan menulis dan kesulitan
metode silabel dalam penelitian ini adalah
membaca pada anak tunagrahita ringan
membantu anak belajar dari unit-unit terkecil
(Pranata, 2011).
tersebut
berpengaruh
dalam
sebuah kata yakni suku kata. Hasil penelitian
Metode linguistik yang didasarkan atas
menunjukan bahwa kemampuan anak yang
pandangan bahwa membaca pada dasarnya
mengalami
kesulitan
dapat
adalah suatu proses memecahkan kode atau
diperbaiki
dan
dengan
sandi yang berbentuk tulisan menjadi bunyi
menggunakan intervensi berdasarkan suku
yang sesuai dengan percakapan. Pandangan
kata,
ini berasumsi bahwa pada saat anak mulai
dan
membaca
ditingkatkan
representasi
fonologi
yang
disederhanakan.
masuk
Penelitian Wentink dan Van bon
(Kumara,
SD,
mereka
telah
menguasai bahasa ujaran. Dengan demikian,
membaca
adalah
pendekatan suku kata untuk membantu
hubungan
bunyi-tulisan.
meningkatkan kemampuan membaca anak
menyajikan kepada anak suatu bentuk kata-
kelas
menggunakan
kata yang terdiri dari konsonan vokal atau
pendekatan silabel untuk membaca dilakukan
konsonan-vokal-konsonan seperti “bapak”,
sebanyak 2 kali seminggu selama 8 minggu.
”lampu” dan sebagainya.
SD.
juga
satu
menggunakan
2
2014)
kelas
Pelatihan
memecahkan
Metode
sandi
ini
Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa
Berdasarkan kata-kata tersebut anak
proses membaca dengan melibatkan silabel
diajak memecahkan kode tulisan tersebut
memiliki
menjadi bunyi percakapan. Dengan demikian
keterampilan
peran
dalam
decoding
ketepatan membaca.
peningkatan
fonologi
dan
metode ini lebih analitik dari pada sintetik
(Abdurrahman, 2003).
104 | Jurnal RAP UNP, Vol. 7, No. 1, Mei 2016, hlm. 99-108
Metode diatas merupakan metode
kuantitatif jenis deskriptif. Penelitian disebut
yang mudah dan efektif dalam meningkatkan
kuantitatif karena data yang dikumpulkan
pengenalan kata pada anak disleksia, namun
berupa angka atau yang bersifat kuantitatif
metode
(Yusuf,
tersebut
belum
terlalu
banyak
2005).
Menurut
Yusuf
digunakan dan dikenali oleh guru-guru
penelitian
disekolah. Ditambah lagi setiap metode
mendeskripsikan secara sistematis, faktual
hanya membahas satu kategori atau satu
dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat
karakteristik saja. Maka dari itu peneliti
populasi
berniat untuk menggabungkan ketiga metode
menggambarkan fenomena secara detail.
diatas dan memberi nama sendiri yaitu
metode Silabtik.
deskriptif
(2005)
tertentu,
bertujuan
dan
mencoba
Dalam penelitian ini variabel bebas
(independent) adalah metode silabtik dan
Metode silabtik merupakan gabungan
variabel
terikat
(dependent)
adalah
dari tiga metode yaitu berupa metode silabel,
pengenalan kata. Berikut definisi operasional,
metode abjad 8 dan metode linguistik yang
Metode silabtik merupakan gabungan dari
dikombinasikan
tiga metode yaitu berupa metode silabel,
pembelajaran
untuk
yang
menerapkan
lebih
praktis
dan
metode abjad 8 dan metode linguistik yang
menyenangkan sehingga jika metode ini
dikombinasikan
diterapkan dapat membantu siswa terhadap
pembelajaran
peningkatan pengenalan katanya. Metode ini
menyenangkan sehingga dapat membantu
dimulai dari tingkatan termudah hingga
anak
tersulit. Sehingga dalam penelitian ini,
pengenalan katanya.
peneliti
mengharapkan
yang
disleksia
lebih
terhadap
menerapkan
praktis
dan
peningkatan
metode
Pengenalan kata adalah suatu proses
silabtik ini nantinya dapat meningkatkan
atau cara yang dilakukan dalam mengenali
kemampuan membaca anak disleksia yang
suatu unit dalam bahasa yang memiliki
masih belum bisa mengenal huruf (vokal
komposisi tertentu berupa Morfologi, Ejaan
maupun
dan Fonologi dan mengandung arti atau
konsonan),
bahwa
untuk
suku
kata,
kata,
membedakan huruf yang hampir sama, serta
tidak bisa membedakan kata-kata yang
memiliki
persamaan
pengucapan bisa
di
bunyi
makna.
Pengumpulan
data
awal
dalam
dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan
tingkatkan melalui
analisis dokumen, observasi dan wawancara.
metode Silabtik ini.
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian
METODE
ini adalah alat ukur pengenalan kata yang
Metode
yang
digunakan
dalam
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
penelitian ini adalah metode penelitian
pengenalan kata pada anak. Penelitian ini
Zikrillah & Duryati, Gambaran Peningkatan Kata... | 105
menggunakan analisis data secara kuantitatif
dengan analisis skor pengenalan kata subjek
yang
penelitian.
akan
dilakukan
dengan
grafik
peningkatan pengenalan kata. Penggunaan
grafik sebagai teknik analisis dan interpretasi
HASIL DAN PEMBAHASAN
data, merujuk pada penjelasan Cartwright &
Hasil
Cartwright (1974), bahwa informasi yang
Berdasarkan
program
yang
telah
diperoleh dari skor perilaku yang pada
dijalankan, dapat dilakukan perbandingan
umumnya
dalam
antara data yang di dapat saat pretest dan
data
data yang di dapat saat tahap posttest dengan
ditransfer ke dalam bentuk grafik atau chart
menggunakan alat ukur pengenalan kata yang
sehingga untuk menganalisis data dilakukan
terlihat pada gambar berikut:
penggunaan
akan
dan
lebih
mudah
interpretasi
jika
30
25
20
15
10
5
0
Pretest
Posttest
Gambar 1. Diagram Perbandingan
Grafik diatas menunjukkan bahwa
mengenal huruf dan kata yang memiliki
secara umum perbandingan skor pada tahap
bunyi yang serupa memiliki skor 0, dan pada
posttest lebih tinggi dibandingkan dengan
kemampuan menyusun huruf menjadi kata
skor pada tahap pretest. Pada tahap pretest
memiliki skor 0, skor keseluruhan tahap
pengenalan kata subyek pada kemampuan
pretest subyek adalah 24. Sedangkan pada
mengenal huruf kecil memiliki skor yaitu 12,
tahap posttest pengenalan kata subyek pada
pada kemampuan mengenal perbedaan huruf
kemampuan mengenal huruf kecil memiliki
kecil dan besar memiliki skor 11, pada
skor yaitu 26, pada kemampuan mengenal
kemampuan mengenal huruf dan kata yang
perbedaan huruf kecil dan besar memiliki
memiliki kesamaan memiliki skor 0, pada
skor 17, pada kemampuan mengenal huruf
kemampuan mengenal huruf, suku kata dan
dan kata yang memiliki kesamaan memiliki
kata memiliki skor 1, pada kemampuan
skor 1, pada kemampuan mengenal huruf,
106 | Jurnal RAP UNP, Vol. 7, No. 1, Mei 2016, hlm. 99-108
suku kata dan kata memiliki skor 15, pada
mengenal huruf dan kata yang memiliki
kemampuan mengenal huruf dan kata yang
bunyi yang serupa, dan pada kemampuan
memiliki bunyi yang serupa memiliki skor 4,
menyusun huruf menjadi kata kemampuan-
dan pada kemampuan menyusun huruf
kemampuan tersebut baru muncul setelah
menjadi
adanya perlakuan. Sedangkan peningkatan
kata
memiliki
skor
1,
skor
keseluruhan tahap posttest subyek adalah 64.
Berdasarkan grafik diatas, kemampuan
pada
masing-masing
menonjol
tampak
pada
kemampuan mengenal huruf kecil dan juga
pada kemampuan mengenal huruf, suku kata,
pada
dan kata. Demi memastikan peningkatan
kemampuan mengenal huruf dan kata yang
pengenalan kata pada anak disleksia, dapat
memiliki
dilihat pada grafik dibawah ini:
peningkatan,
persamaan,
tes
paling
diatas
mengalami
sub
yang
namun
pada
kemampuan
Gambar 2. Grafik Kemampuan Pengenalan Kata Sebelum dan Sesudah Perlakuan
Selama 1 bulan
Grafik diatas menunjukkan terjadinya
kata menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
peningkatan pengenalan kata pada anak
antara skor pada tahap pretest dengan tahap
disleksia yang dapat dilihat dari skor yang
posttest, setelah diberikan perlakuan berupa
didapatkan pada tahap pretest adalah 24 dan
metode silabtik yang dilakukan sesuai dengan
pada tahap posttest adalah 64. Secara
prosedur yang telah ditentukan yaitu lima
deskriptif perbedaan skor pada tahap pretest
sampai enam kali dalam seminggu secara
dengan tahap posttest adalah 40.
berturut-turut selama lebih kurang satu bulan
dan jumlah waktu yang digunakan dalam
setiap pertemuan 120 menit. Hal ini diperkuat
Pembahasan
Berdasarkan
penelitian
yang
telah
dengan penelitian yang sudah ada dimana
dilakukan, ditemukan bahwa metode silabtik
Torgeson (Fletcher, 2007) juga melakukan
dapat meningkatkan pengenalan kata pada
penelitian mengenai pengenalan kata pada
anak disleksia. Hasil analisis yang didapatkan
anak disleksia selama 2 jam tiap kali
dengan menggunakan alat ukur pengenalan
pertemuannya dan juga penelitian penelitian
Zikrillah & Duryati, Gambaran Peningkatan Kata.... | 107
Sutrina (2013) yang melaksanakan penelitian
sekali, akan tetapi kemampuan tersebut baru
mengenai metode suku kata atau silabel
muncul setelah ada perlakuan (posttest). (4)
selama 5 sampai 6 hari berturut-turut pada
Pada kemampuan mengenal huruf, suku kata
tiap minggunya hingga.
dan kata tahap pretest menunjukan bahwa
Pada penelitian ini, subyek diberikan
kemampuan pengenalan kata subyek sudah
metode silabel, abjad 8 dan linguistik.
tampak namun sangat minim sekali, akan
Dimana
terlebih
tetapi pada saat posttest subyek mengalami
dahulu dengan huruf kecil, huruf kapital,
peningkatan yang menonol pada kemampuan
perbedaan huruf kecil dan kapital, perbedaan
tersebut. (5) Pada kemampuan subyek dalam
huruf b, d, p dan q, huruf vokal, huruf
mengenal huruf dan kata yang memiliki
konsonan, suku kata, kata, hingga kata yang
bunyi serupa, saat pretest kemampuan itu
membentuk
Kemudian
tidak muncul sama sekali, akan tetapi
subyek diminta untuk ikut mengucapkan apa
kemampuan tersebut baru muncul setelah ada
yang
perlakuan (posttest). (6) Pada kemampuan
subyek
diperkenalkan
sebuah
diucapkan
kalimat.
atau
diperlihatka
oleh
fasilitator.
subyek dalam menyusun huruf menjadi kata,
Peningkatan
kata
saat pretest kemampuan itu tidak muncul
dapat dilihat dengan membandingkan skor tes
sama sekali, akan tetapi kemampuan tersebut
pengenalan kata yang didapatkan pada tahap
baru muncul setelah ada perlakuan (posttest).
pretest dengan tahap posttest. (1) Pada tahap
Berdasarkan data diatas, kemampuan
pretest
skor
pengenalan
pengenalan
kata
subyek
pada
pada
masing-masing
mengalami
kemampuan mengenal huruf kecil sudah
peningkatan,
mulai muncul atau tampak, sedangkan pada
mengenal huruf dan kata yang memiliki
tahap posttest kemampuan mengenal huruf
persamaan, pada kemampuan mengenal huruf
kecil subyek mengalami peningkatan paling
dan kata yang memiliki bunyi yang serupa,
menonjol dimana subyek dapat mengenal
dan pada kemampuan menyusun huruf
semua
Pada
menjadi
kemampuan mengenal perbedaan huruf besar
tersebut
dan kecil antara tahap pretest dan tahap
perlakuan. Sedangkan peningkatan yang
posttest pengenalan kata subyek juga tetap
paling menonjol tampak pada kemampuan
mengalami peningkatan, namun peningkatan
mengenal
tersebut
kemampuan mengenal huruf, suku kata, dan
huruf
tidak
kecil
tersebut.
terlalu
jauh.
(2)
(3)
Pada
kemampuan subyek dalam mengenal huruf
namun
tes
kata
baru
huruf
pada
kemampuan
kemampuan-kemampuan
muncul
kecil
setelah
dan
juga
adanya
pada
kata.
dan kata yang memiliki kesamaan, saat
Analisis data yang telah dilakukan
pretest kemampuan itu tidak muncul sama
menggunakan alat ukur pengenalan kata
108 | Jurnal RAP UNP, Vol. 7, No. 1, Mei 2016, hlm. 99-108
dengan membandingkan tahap pretest dengan
Saran
tahap posttest menjelaskan bahwa terdapat
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat
gambaran peningkatan pengenalan kata pada
beberapa saran yang dapat dikemukakan
anak disleksia melalui pemberian metode
peneliti, antara lain:
silabtik. Hal ini diperkuat dengan penelitian
1. Bagi peneliti selanjutnya (teoritis)
yang dilakukan oleh Sutrina (2013) yang
Bagi peneliti yang ingin melakukan
menunjukkan bahwa metode silabel dapat
penelitian dengan tema yang sama, sebaiknya
meningkatkan kemampuan membaca kata
dapat menggunakan subyek yang lebih
dengan benar dan tepat. Penelitian Pranata
banyak lagi sehingga hasilnya nanti bisa
(2011) yang menunjukan bahwa metode
digeneralisasikan, serta menggunakan desain
abjad 8 dapat mengatasi kesulitan menulis
A-B sehingga peningkatan pengenalan kata
dan
kesulitan
membaca
pada
anak
subjek dapat terlihat pada setiap minggunya.
tunagrahita ringan (Pranata, 2011).
Serta
Karena terkadang sulit untuk mengontrol
metode linguistik yang dapat meningkatkan
keadaan subjek selama perlakuan diberikan.
kemampuan membaca pada anak disleksia
2. Bagi pihak terkait (praktis).
(Abdurrahman, 2003).
a. Bagi orangtua dan pendidik
Adapun saran dari penelitian
SIMPULAN DAN SARAN
ini bagi orangtua dan pendidik yaitu
Simpulan
diharapkan orangtua dan pendidik
Berdasarkan
pengujian
hasil
hipotesis
penelitian
bahwa
dan
peka
terhadap
kesulitan-kesulitan
terdapat
yang dihadapi anak, dan hendaknya
peningkatan pengenalan kata pada anak
menerapkan metode silabtik ini dalam
disleksia melalui pemberian metode silabtik,
proses belajar untuk meningkatkan
dapat disimpulkan bahwa terdapat gambaran
pengenalan kata pada anak agar anak
peningkatan pengenalan kata pada anak
dapat kembali belajar dengan fokus.
disleksia melalui pemberian metode silabtik.
Selain itu, orangtua dan pendidik juga
Hasil penelitian diperkuat oleh analisis
harus peka dan lebih kreatif dalam
deskriptif dimana terdapat peningkatan nilai
mencari tahu metode-metode baru
gain score antara tahap pretest dan tahap
yang
posttest.
meningkatkan pengenalan kata pada
dapat
anak disleksia.
digunakan
untuk
Zikrillah & Duryati, Gambaran Peningkatan Kata.... | 109
DAFTAR RUJUKAN
Abdurrahman, M. (2003). Pendidikan bagi
anak berkesulitan belajar. Jakarta:
Rineka Cipta.
Kumara, A. (2014). Kesulitan berbahasa
pada anak. Yogyakarta: PT.
Kanisius.
Cartwright, C. A., & Cartwright, G. P.
(1974). Developing observational
skill. Pensylvania: Hill Book
Company.
.
Fletcher, J. M., Lyon, G. R., Fuchs, L. S.,
Barnes, M.A. (2007). Learning
disabilities. from identification to
intervention. New York: The
Guilford Press.
Pranata, S. A. (2011). Pengaruh abjad 8
dalam mengatasi kesulitan menulis
(dysgrafhia) dan membaca (dislexia)
anak tunagrahita (Skripsi tidak
diterbitkan). Universitas Sebelas
Maret. Surakarta.
Kirby, J. R., Robert. S., Allingham, B. H.,
Rauno. P., & Fave, C. B. (2008).
Learning Strategies and Study
Approaches of Hammill Institute.
Journal of Learning Disabilities,
41(1).
Sutrina. (2013). Meningkatkan kemampuan
membaca kata melalui metode suku
kata bagi anak kesulitan belajar
kelas 1 di SDN 03. Padang:
Universitas Negeri Padang.
Santrock, J. W. (2008).
pendidikan.
Jakartan
Salemba Humanika.
Psikologi
Selatan:
Yusuf, A. M. (2005). Metode penelitian.
Padang: UNP Press.
Download