LAPORAN PROGRAM P2M DANA DIPA PELATIHAN PENGGUNAAN CHEMSKETCH UNTUK MENDUKUNG PEMBELAJARAN KIMIA BAGI GURU-GURU KIMIA DI KOTA DENPASAR Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Undiksha No. 162/UN48 /LPM Tanggal Maret 2015 OLEH: PROF. DR. I WAYAN REDHANA, M.SI. (NIDN: DR. I MADE KIRNA, M.SI. (NIDN: DR. I NYOMAN SUARDANA, M.SI. (NIDN: ) ) ) JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA PRAKATA Kualitas proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor. Selain karena faktor guru dalam membuat perencanaan, aspek media pembelajaran merupakan salah satu faktor yang penting untuk mendukung proses pembelajaran yang berkualitas. Oleh karena itu, guru perlu membuat media pembelajaran yang komunikatif dan menarik bagi siswa. Media pembelajaran inipun harus mampu mengantarkan isi pesan atau informasi dari sumber pesan kepada penerima pesan (siswa). Dalam kimia dipelajari struktur senyawa kimia. Pembuatan struktur senyawa kimia ini sangat rumit jika digambar dengan program microsoft word. Untungnya, ada software Chemsketch. Software ini dapat menyajikan struktur senyawa kimia dari struktur senyawa kimia sederhana sampai dengan struktur senyawa kimia yang kompleks. Kehadiran software ini dapat membantu guru-guru kimia membuat struktur senyawa kimia. Struktur senyawa kimia yang telah dibuat menggunakan software Chemsketch ini selanjutnya digunakan untuk membuat media pembelajaran kimia, khususnya topik hidrokarbon dan senyawa karbon. Dengan demikian, media pembelajaran yang dihasilkan akan menarik dan mampu menyalurkan pesan atau informasi dari sumber pesan kepada penerima pesan. Mudah-mudahan kegiatan pelatihan ini bermanfaat bagi guru-guru kimia sehingga guruguru kimia menjadi guru yang profesional Singaraja, 7 Oktober Pelaksana P2M iii RINGKASAN Tujuan kegiatan pelatihan Chemsketch ini adalah untuk membantu guru-guru kimia dalam membuat struktur senyawa kimia, baik struktur dua dimensi maupun struktur tiga dimensi. Kegiatan ini diikuti oleh orang guru-guru kimia yang ada di Kota Denpasar Provinsi Bali. Selama kegiatan, guru-guru kimia sangat antusias mengikutinya. Dalam pelatihan ini pelaksana melibatkan tujuh orang mahasiswa dari Jurusan Pendidikan Kimia untuk mendampingi guru-guru berlatih membuat struktur senyawa kimia. Pelaksanaan pelatihan berjalan lancar dan guru-guru merasa puas dengan kegiatan pelatihan. Produk struktur senyawa kimia yang dihasilkan dari program Chemsketch telah mencapai skor rata-rata , tergolong sangat baik. Demikian juga media pembelajaran berbasis Chemsketch yang dibuat oleh guru-guru kimia telah mencapai skor rata-rata , tergolong sangat baik. Guru-guru kimia merasa memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang sangat memadai dalam membuat struktur senyawa kimia dan media pembelajaran kimia. Bahkan, mereka menyarankan agar kegiatan pelatihan seperti ini terus dilaksanakan. iv DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................... ii PRAKATA ........................................................................................................................... iii RINGKASAN....................................................................................................................... iv DAFTAR ISI ......................................................................................................................... v BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................................... A. Latar Belakang .............................................................................................................. B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ............................................................................ C. Rumusan Masalah ......................................................................................................... D. Tujuan Kegiatan............................................................................................................ E. Manfaat Kegiatan .......................................................................................................... F. Khalayak Sasaran Strategis ........................................................................................... BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................... A. Pembelajaran Berbantuan Komputer ............................................................................ B. Chemsketch ................................................................................................................... BAB III. METODE PELAKSANAAN ............................................................................... A. Kerangka Pemecahan Masalah ................................................................................... B. Metode Pelaksanaan Kegiatan .................................................................................... D. Analisis Data............................................................................................................... BAB IV. HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN ...................................................... A. Hasil Kegiatan ............................................................................................................ B. Pembahasan ................................................................................................................ BAB V. PENUTUP ............................................................................................................. A. Simpulan ..................................................................................................................... B. Saran-Saran ................................................................................................................. DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................................. v BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu kimia adalah bagian dari IPA yang khusus mempelajari struktur, susunan, sifat, dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan tersebut. Pembahasan tentang struktur materi mencakup struktur partikel yang menyusun materi dan bagaimana partikel-partikel sangat kecil tersebut bergabung membentuk materi dengan ukuran yang lebih besar sehingga nanti bisa diamati (makroskopis). Sifat materi dideskripsikan sebagai sifat kimia yang berhubungan dengan jenis partikel materi (mikroskopis). Pembahasan susunan materi mencakup komponen-komponen penyusun materi (mikroskopis) dan perbandingan jumlah komponen penyusun materi. Sementara itu, pembahasan tentang perubahan materi dideskripsikan menjadi perubahan kimia dan perubahan fisika yang fenomenanya bisa diamati (makroskopis), tetapi apa yang terjadi di tingkat materi merupakan kajian mikroskopis. Pembahasan energi yang menyertai perubahan materi mencakup jenis dan jumlah energi serta perubahan energi dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain (makroskopis). Sementara itu, penyajian materi dan perubahannya direpresentasikan dengan aspek simbolis. Aspek simbolis ini merupakan bagian yang penting dalam mempelajari kimia. Dengan mengetahui aspek simbolis, dalam hal ini struktur, kita dapat meramalkan sifat suatu materi. Kimia menyajikan proses, notasi-notasi kimia, jenis, dan susunan materi. Prosesproses kimia dapat dituliskan dalam bentuk yang ringkas, seperti persamaan reaksi dengan tidak menghilangkan aspek mikroskopis dan makroskopis yang terjadi pada proses kimia tersebut. Persamaan reaksi ini merupakan aspek simbolis dalam kimia. Semua zat yang terlibat dalam persamaan reaksi juga merupakan aspek simbolik dari kimia. Dengan kata lain, rumus-rumus kimia, seperti lambang atom, lambang unsur, lambang atau rumus senyawa, semuanya ini merupakan aspek simbolis dari kimia. Dari uraian di atas sangat jelas ditunjukkan bahwa sebagian aspek kimia bersifat ”kasat mata” (visible, artinya dapat dibuat fakta konkretnya [makroskopis]). Sebagian aspek lagi seperti partikel materi yang ukurannya sangat kecil tidak kasat mata, tetapi kasat logika. Dengan demikian, semua aspek kimia bersifat kasat logika dan kasat mata. Aspek simbolis menjembatani antara aspek makroskopis dan mikroskopis. Dalam kaitannya dengan belajar kimia, Gabel dan Bunce (1994) menyatakan bahwa kimia melibatkan keterkaitan kajian makroskopis, mikroskopis, dan simbolis. Aspek simbolis ini merupakan hal penting dalam kimia. Hal ini disebabkan oleh hampir semua topik-topik kimia tidak bisa dilepaskan dari simbol. Simbol yang dimaksud tidak hanya berupa lambang unsur (seperti H, O, C, N, Na, He, P, dan Ca) dan rumus molekul (seperti CO, CO , H O, N , O , dan SO ), rumus empiris (seperti NaCl, SiO , CaO, P O , dan NaOH), tetapi juga persamaan reaksi (seperti CH (g) + O (g) CO (g) + 2H O(g)). B. Identifikasi dan Perumusan Masalah Penggunaan komputer untuk mendukung pembelajaran sangat penting di era teknologi sekarang ini. Hal ini memudahkan guru dalam mengelola pembelajaran. Sementara itu, keuntungan penggunaan komputer dalam pembelajaran dapat memudahkan siswa memahami materi yang dipelajari. Kenyataannya, tidak banyak guru mengunakan komputer dalam pembelajaran. Guru-guru yang menggunakan komputer untuk membantu pembelajaran umumnya guru-guru muda yang mengikuti perkembangan teknologi. Di lain pihak, guru-guru tua umumnya “alergi” dengan komputer Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan. Pertama, mereka takut mencoba karena takut komputernya rusak. Kedua, daya tangkap mereka dalam mempelajari perintah dari suatu program cukup rendah dan mereka mudah melupakan perintah tersebut. Mungkin, mereka lebih lancar menggunakan mesin ketik untuk mengetik dokumen daripada menggunakan komputer. Penggunaan komputer sekarang ini lebih banyak untuk keperluan pengolah kata, seperti Microsoft Word, dan pengolah angka, seperti Microsoft Excel. Sementara itu, penggunaan komputer untuk keperluan mengajar atau presentasi baru sebatas penggunaan Microsoft Powerpoint. Kemampuan komputer yang lain untuk mendukung proses pembelajaran belum dilakukan secara optimal. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan keterampilan guru-guru menggunakan software pendukung pembelajaran. Software yang banyak digunakan untuk mengembangkan software pembelajaran berbantuan komputer adalah Macromedia Flash. Namun, pembuatan software pembelajaran berbatuan komputer menggunakan software Macromedia Flash cukup rumit bagi seorang guru dan memerlukan ketekunan dan menghabiskan banyak waktu. Di lain pihak, guru-guru dituntut mengajar 24 jam mengajar tatap muka. Artinya, mereka tidak memiliki waktu yang cukup untuk mempelajari software Macromedia Flash untuk membuat software pembelajaran berbantuan komputer. Guru-guru yang menggunakan software pembelajaran berbatuan komputer berbasis Macromedia Flash sangat sedikit jumlahnya. Guru-guru ini tidak membuat software pembelajaran tersebut, melainkan men-download dari internet atau membeli dari penyedia software, baik dengan cara membeli sendiri maupun dibelikan oleh pihak sekolah. Software pembelajaran inipun sering mengandung konsep-konsep yang salah (miskonsepsi). Guru-guru kimia di Kota Denpasar memiliki permasalahan yang sama, seperti kebanyakan guru-guru kimia yang lain. Permasalahan tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut. a. Guru-guru kimia umumnya menggunakan komputer lebih banyak untuk keperluan administrasi, misalnya membuat silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja siswa dengan Microsoft Word dan mengolah nilai siswa dengan Microsoft Excel. b. Kurang dari 30% guru-guru kimia menggunakan komputer untuk membantu proses pembelajaran. Guru-guru kimia ini menggunakan Microsoft Powerpoint untuk mendukung proses pembelajarannya. c. Kurang dari % guru-guru kimia menggunakan software pembelajaran berbantuan komputer berbasis Macromedia Flash untuk mendukung pembelajaran yang dilakukan. d. Kurang dari 5% guru-guru kimia mengggunakan software pembelajaran berbantuan komputer berbasis software khusus kimia, seperti Chemsketch, Chemdraw, Hypercamp, ChemDoodle, ChemBioOffice, Pentacle, dan ChemLab. Alasan untuk ini adalah guruguru kimia umumnya tidak mengetahui adanya software khusus kimia tersebut. Ada dua versi software khusus kimia ini, yaitu software berbayar dan software gratis. Software berbayar memiliki fasilitas yang lengkap, sedangkan software gratis fasilitasnya tidak lengkap. Walaupun demikian, dengan software gratis ini masih banyak fasilitas yang dapat dilakukan untuk mendukung pembelajaran kimia. Umumnya, software gratis lebih banyak digunakan. Selain karena alasan hemat, urusan yang ruwet membayar ke bank atau membuat kartu kredit adalah alasan lainnya. Mereka juga takut jika uang mereka transfer hilang atau tidak sampai di tempat tujuan. Mengingat pentingnya penggunaan software khusus kimia ini (Chemsketch) untuk mendukung pembelajaran kimia, pada pengabdian kepada masyarakat ini penulis merasa perlu menyebarluaskan informasi tentang adanya software Chemsketch dan sekaligus melatih dan mendampingi guru-guru kimia menggunakan software tersebut. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang telah yang dimiliki, guru-guru kimia akan dapat mendukung pembelajaran kimia dengan Chemsketch ini. Pada akhirnya, tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dapat dicapai dengan efektif dan efisien. C. Rumusan Masalah Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berupa pelatihan penggunaan Chemsketch untuk mendukung pembelajaran kimia kepada guru-guru kimia di Kota Denpasar. Dengan demikian, rumusan masalah yang dipecahkan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat dirumuskan sebagai berikut. 1. Bagaimana kualitas produk struktur senyawa kimia yang dibuat oleh guru-guru kimia peserta pelatihan? 2. Bagaimana kualitas produk media pembelajaran kimia berbasis Chemsketch yang dibuat oleh guru-guru kimia peserta pelatihan? 3. Bagaimana pendapat guru-guru kimia terhadap kegiatan pelatihan? D. Tujuan Kegiatan Sejalan dengan rumusan masalah pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, tujuan yang ingin dicapai adalah 1. melatih guru-guru kimia membuat rumus struktur senyawa kimia menggunakan software Chemsketch, 2. melatih guru-guru kimia membuat media pembelajaran kimia berbasis Chemsketch, 3. mendeskripsikan pendapat siswa terhadap kegiatan pelatihan yang diikuti. E. Manfaat Kegiatan Manfaat kegiatan P2M dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Guru-guru kimia, khususnya guru-guru kimia di Kota Denpasar, diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan membuat struktur senyawa kimia dan peralatan kimia sehingga produk ini dapat dimanfaatkan untuk mendukung pembelajaran kimia. 2. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki berkaitan dengan penggunaan Chemsketch, guru-guru kimia dapat menggunakan software sejenis, seperti Chemdraw, Hypercamp, ChemDoodle, ChemBioOffice, Pentacle, dan ChemLab sehingga pembelajaran kimia yang dilaksanakan menjadi lebih menarik yang pada akhirnya dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa. Peningkatan minat dan motivasi belajar siswa ini akan berpengaruh pada peningkatan hasil belajar siswa. F. Khalayak Sasaran Strategis Sasaran dari kegiatan P2M ini adalah guru-guru kimia yang ada di Kota Denpasar. Pemilihan khalayak sasaran ini didasarkan atas di Kota Denpasar banyak terdapat guruguru kimia yang potensial, seperti salah seorang di antaranya menjadi guru teladan II tingkat provinsi Bali. Guru ini sering mengikuti berbagai lomba pembuatan media pembelajaran kimia berbantuan komputer (berbasis macromedia flash) dan meraih juara satu atau dua tingkat provinsi Bali. Guru kimia ini juga melaksanakan e-learning (Moodle) dalam pembelarannya. Namun secara umum, kemampuan guru-guru kimia yang lain menggunakan software untuk mendukung pembelajaran kimia masih sangat terbatas. Alasan guru tidak menggunakan software khusus kimia untuk mendukung pembelajaran kimia adalah sebagai berikut. Pertama, guru-guru kimia tidak mengenal software khusus kimia, seperti misalnya Chemsketch, sehingga mereka tidak pernah berlatih menggunakan software ini. Kedua, guru-guru kimia malas berlatih menggunakan software khusus kimia pendukung pembelajaran karena pengoperasian software ini cukup rumit. Ketiga, mereka tidak memiliki waktu yang cukup untuk mempelajari software khusus kimia pendukung pembelajaran kimia karena mereka cukup sibuk mengajar untuk mengejar target 24 sks. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Berbantuan Komputer Komputer adalah hasil karya manusia yang mampu membawa perubahan besar dalam berbagai bidang pekerjaan manusia, termasuk dalam bidang pendidikan. Dalam bidang pendidikan, komputer sebagai hasil dari teknologi modern sangat membuka kemungkinan-kemungkinan yang besar untuk menjadi alat pendidikan. Khususnya dalam pembelajaran, komputer dapat digunakan sebagai alat untuk menyampaikan informasi atau ide-ide yang terkandung dalam pembelajaran kepada peserta didik. Selain itu, komputer dapat juga digunakan sebagai media yang memungkinkan peserta didik belajar secara mandiri dalam memahami suatu konsep. Hal ini sangat memungkinkan karena komputer mempunyai kemampuan mengkombinasikan teks, suara, warna, gambar, gerak, dan video, serta memuat suatu kepintaran yang sanggup menyajikan proses interaktif. Pada umumnya dalam bidang pendidikan, penggunaan teknologi berbasis komputer merupakan cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber berbasis mikroprosesor. Dalam hal ini, informasi atau materi yang disampaikan disimpan dalam bentuk digital, bukan dalam bentuk cetakan. Berbagai jenis aplikasi teknologi komputer dalam pendidikan umumnya dikenal dengan istilah ”Computer-Asissted Instruction (CAI)” atau Pembelajaran Berbantuan Komputer (PBK) (Criswell, 1989).” Dalam pembelajaran berbantuan komputer peserta didik berhadapan dan berinteraksi secara langsung dengan komputer. Interaksi antara komputer dengan peserta didik ini terjadi secara individual sehingga apa yang dialami oleh seorang peserta didik akan berbeda dengan apa yang dialami oleh peserta didik yang lainnya. Pembelajaran berbantuan komputer CAI telah dikembangkan akhir-akhir ini dan telah terbukti manfaatnya untuk membantu guru dalam mengajar dan membantu peserta didik dalam belajar. Komputer dapat sekaligus membantu puluhan peserta didik dan di masa yang akan datang komputer diharapkan dapat membantu ribuan peserta didik sekaligus. Criswell (1989) mendefinisikan CAI atau Computer-Aided Learning (CAL) sebagai penggunaan komputer dalam menyampaikan bahan pembelajaran dengan melibatkan peserta didik secara aktif dan menghasilkan umpan balik. Komputer menjadi populer sebagai media pembelajaran karena komputer memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh media pembelajaran lain. Keistimewaan komputer, di antaranya menurut Gagne dan Briggs (dalam Munir, 20 ) adalah sebagai berikut. 1. Hubungan interaktif, komputer menyebabkan terwujudnya hubungan di antara rangsangan dan jawaban, serta dapat menumbuhkan inspirasi dan meningkatkan minat belajar. 2. Pengulangan, komputer memberi fasilitas bagi pengguna untuk mengulang apabila diperlukan dan juga untuk memperkuat proses belajar serta memperbaiki ingatan. Dalam pengulangan diperlukan kebebasan dan kreativitas dari para peserta didik. 3. Umpan balik dan penguatan, komputer membantu peserta didik memperoleh umpan balik terhadap pelajaran secara leluasa dan dapat memacu motivasi belajar dengan penguatan positif yang diberikan apabila peserta didik memberi jawaban. Selain memiliki keistimewaan, pembelajaran berbantuan komputer menurut Nasution (1994) mempunyai sejumlah keuntungan, di antaranya adalah sebagai berikut. 1. Komputer dapat membantu peserta didik dan guru dalam pembelajaran karena komputer tersebut ”sabar cermat mempunyai ingatan yang sempurna.” Komputer sangat sesuai untuk latihan dan pembelajaran remidi, mengingat tak ada guru yang dapat memberikan latihan tanpa jemu-jemunya seperti komputer. 2. Pembelajaran berbantuan komputer memiliki banyak kemampuan yang dapat dimanfaatkan dengan segera, seperti membuat hitungan atau mereproduksi grafik, gambar, dan memberikan bermacam-macam informasi yang tak mungkin dikuasai oleh manusia manapun. 3. Pembelajaran berbantuan komputer sangat fleksibel dalam mengajar dan dapat diatur menurut keinginan perancang pembelajaran atau penyusun kurikulum. 4. Pembelajaran berbantuan komputer dan mengajar oleh guru dapat saling melengkapi. Apabila komputer tidak dapat menjawab pertanyaan peserta didik, dengan sendirinya guru akan menjawabnya. Ada kalanya komputer dapat memberi jawaban yang tak dapat dengan segera dijawab oleh guru. 5. Selain itu, komputer dapat pula menilai hasil belajar setiap peserta didik dengan segera. Dengan adanya keistimewaan komputer, sistem-sistem komputer dapat menyampaikan pembelajaran secara langsung kepada para peserta didik melalui cara berinteraksi dengan mata pelajaran yang diprogramkan ke dalam sistem. Hal ini sebagaimana telah dikemukakan di atas, yaitu yang dikenal dengan pembelajaran berbantuan komputer. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah dimanfaatkan dalam dunia pendidikan. Dalam hal ini, salah satunya adalah pembelajaran berbantuan komputer. Pembelajaran berbantuan komputer telah memberi peran yang baru kepada guru. Untuk dapat mengembangkan model pembelajaran berbantuan komputer, guru harus bekerja sama dengan para ahli lain yang bertalian dengan komputer dalam memprogram pembelajaran. Itu memerlukan pengetahuan yang mendalam tentang bahan ajar, tentang proses pembelajaran, tentang jiwa dan perkembangan peserta didik dan yang jelas juga harus tahu bagaimana berkomunikasi dengan komputer (Munir, 2013). Guru juga harus mengenal kemampuan dan keterbatasan komputer dan harus mengetahui bagaimana guru harus berperan untuk membantu peserta didik. Selain semua itu harus menjadi kompetensi guru, pembelajaran berbantuan komputer tentu menuntut guru memiliki kompetensi dalam mengoperasionalkan komputer. Agar guru dapat memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang berbasis komputer dalam pembelajaran, diperlukan keterampilan dari pihak guru serta sikap positif terhadap kemajuan tersebut. Mengingat, betapa pun majunya teknologi informasi dan komunikasi berbasis komputer, peran guru memang tidak bisa digantikan oleh apapun, termasuk oleh teknologi komputer. Perkembangan komputer dalam bidang pendidikan, khususnya dalam pembelajaran, sebenarnya, merupakan mata rantai dari sejarah teknologi pembelajaran. Pembelajaran dengan berbantuan komputer telah dikembangkan akhir-akhir ini dan telah membuktikan manfaatnya untuk membantu guru dalam mengajar dan membantu peserta didik dalam belajar. Pembelajaran berbantuan komputer menunjang implementasi kurikulum, membantu upaya meningkatkan minat belajar, dan menjadi pelengkap sumber belajar. Kehadiran teknologi komputer dalam pembelajaran hanya bertindak sebagai pelengkap, tambahan (suplemen) atau alat bantu bagi guru. Menurut Munir (2013), pembelajaran berbantuan komputer menyampaikan bahan pembelajaran dengan melibatkan peserta didik secara aktif serta menyediakan umpan balik. Pembelajaran berbantuan komputer merupakan pembelajaran yang memfungsikan software atau perangkat lunak komputer sebagai media bagi siswa untuk berinteraksi dengan komputer dalam aktivitas pembelajaran, baik di kelas atau di rumah (Patmanthara, 2007). Pembelajaran berbantuan komputer merupakan aplikasi komputer sebagai kesatuan dalam sistem pembelajaran terhadap proses belajar dan mengajar dengan tujuan menolong siswa dalam belajarnya. Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berbantuan komputer efektif meningkatkan prestasi belajar siswa. Ini didukung oleh hasil-hasil penelitian sebelumnya. Gulek dan Demirtas (2005) melaporkan bahwa pembelajaran berbantuan laptop mempunyai dampak positif terhadap hasil belajar siswa. Sementara itu, Serin (2011) menyelidiki pengaruh pembelajaran berbasis komputer pada prestasi belajar dan keterampilan pemecahan masalah siswa. Hasil penelitiannya adalah pembelajaran berbasis komputer efektif meningkatkan prestasi belajar dan keterampilan pemecahan masalah siswa. Di lain pihak, Cheng, Cheng, dan Chen (2012) menyelidiki efek pembelajaran berbantuan multimedia dan gaya belajar pada prestasi belajar siswa. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa pembelajaran berbantuan multimedia lebih baik daripada pembelajaran tradisional dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. B. Chemsketch Chemsketch adalah salah satu software yang andal untuk membuat struktur molekul dua dan tiga dimensi, persamaan reaksi, peralatan kimia dan sebagainya. Selain Chemsketch, software lain yang biasa digunakan misalnya ChemDoodle, ChemDraw, Hypercamp, ChemBioOffice, Pentacle, dan ChemLab. Chemscketch sangat mudah digunakan dan fasilitasnya cukup lengkap. Hampir semua aspek simbolis dan aspek proses dalam kimia dapat dibuat, misalnya lambang atom, lambang unsur, struktur Lewis, rumus empiris, rumus molekul, rumus struktur baik dua maupun tiga dimensi, pemberian nama struktur senyawa kimia atau pembuatan rumus struktur dari nama senyawa kimia, rotasi struktur senyawa kimia, pembuatan struktur biomolekul, pembuatan struktur polimer, pembuatan misel, persamaan reaksi, diagram, orbital atom, dan peralatan kimia. Penggunaan Chemketch ini tidak memerlukan pengetahuan atau keterampilan khusus. Chemsketch ini berbasis template. Dengan menggunakan template yang ada, kita akan dapat menggambar semua struktur kimia, misalnya hidrokarbon, senyawa turunan alkana, benzena dan turunannya, alkaloid, asam amino, lemak, karbohidrat, protein, dan asam nukleat. Berikut ini ditunjukkan beberapa penggunaan Chemskech dalam penggambaran rumus struktur dan peralatan lab (ACD/ChemSketch ) H3C O O O CH3 CH3 HO H N O O HO NH Li O H O N CH3 N H O HN N O HN O H3C NH HO O N O O O H N O N N O Gambar 1 Beberapa rumus struktur senyawa karbon O HO biphenyl-3-carboxylic acid Gambar 2. Pemberian nama senyawa kimia dari rumus struktur N 25 oC + benzene Gambar Persamaan reaksi kimia O HO O P O P OH O O P OH OH O O OH OH N OH O - O CH3 OH N P N O N O O N - NH P O N O O O O CH3 O O - P O O O NH O O N O - CH3 P N O N O OH O OH OH OH O H OH H O HO O OH H H OH H H H H Gambar OH H H NH OH Senyawa pembentuk biomolekul N NH2 O O OH HO OH H OH H H OH H OH OH OH OH H H H Gambar H Struktur Fisher H CH3 H CH CH H3 3 H H H H H H H CH3 HH H Gambar O HH H H H H Struktur Newman Molecular Formula Formula Weight OH Composition Molar Refractivity = C7H6O2 = 122.12134 = C(68.85%) H(4.95%) O(26.20%) = 33.18 ± 0.3 cm 3 Molar Volume = 101.9 ± 3.0 cm 3 Parachor Index of Refraction Surface Tension Density Dielectric Constant Polarizability Monoisotopic Mass Nominal Mass Average Mass = 269.4 ± 4.0 cm 3 = 1.564 ± 0.02 = 48.7 ± 3.0 dyne/cm = 1.197 ± 0.06 g/cm 3 = Not available = 13.15 ± 0.5 10-24cm3 = 122.036779 Da = 122 Da = 122.1213 Da Gambar Penentuan sifat-sifat suatu senyawa Gambar Struktur fuleren 21 18 CH3 12 11 19 CH3 1 2 10 3 5 16 H 9 14 4 H 7 6 Gambar Struktur steroid 9 10 14 11 12 16 18 2 1 18 H 13 CH3 CH3 2 10 8 3 5 1 4 H3C 28 9 H CH3 H 20 20 23 17 H 16 15 CH3 30 6 29 Gambar 26 24 22 14 7 4 21 21 11 H 10 Struktur alkaloid H3C 12 6 5 3 N H Gambar 7 19 13 17 8 N 15 19 15 8 H H 17 13 CH3 20 11 Struktur terpen 25 CH3 CH3 27 Gambar Gambar Gambar 12 Asam nukleat 13 Struktur tiga dimensi 14 Gambar beberapa jenis orbital atom (-359 kJ/mol predicted) energy 151 kJ/mol resonance energy -240 kJ/mol predicted 8 kJ/mol resonance energy 240 kJ/mol -208 kJ/mol -120 kJ/mol -232 kJ/mol energy Gambar 15 Diagram tingkat energi benzena Gambar 16 Lab kit Thermometer sing out from instructor Water out West condenser Vigreux column Vacum adapter Water in 200 mL round-bottom flask immerse in heat bath Receiving flask immerse in ice bath Gambar 17 Set alat distilasi Chemsketch telah berhasil digunakan untuk mendukung pembelajaran kimia, khususnya pada topik hidrokarbon. Sitepu (2011) melaporkan bahwa pemanfaatan media Chemsketch dapat meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan pembelajaran resitasi. Sementara itu, Yu dan Chen (2012) melaporkan bahwa aplikasi software komputer yang dapat digunakan dalam pembelajaran kimia adalah Powerpoint, Chemoffice, computer simulation softwares, LabVIEW software, beberapa computational chemistry softwares, dan software kimia yang lain, seperti ACD/ChemSketch, ChemDB, Chemical Reagent Calculator, Atom Builder and Atoms, dan Symbols and Equations. Software komputer ini dapat membantu siswa mempelajari kimia menjadi lebih mudah. BAB III. METODE PELAKSANAAN A. Kerangka Pemecahan Masalah Pemecahan masalah di atas didekati dengan menggunakan kerangka berpikir, seperti ditunjukkan di bawah. Masalah yang ada di lapangan diidentifikasi, kemudian dirumuskan alternatif pemecahan masalahnya. Kemudian, dari alternatif pemecahan masalah yang berhasil diidentifikasi, dipilih alternatif yang paling mungkin dan tepat sasaran untuk mengatasi masalah yang ada. Setelah memilih alternatif yang paling mungkin dan tepat sasaran, selanjutnya dirumuskan metode kegiatan/pelaksanaan pemecahan masalah. Permasalahan Kurangnya pengetahuan guru tentang software pendukung pembelajaran kimia, khususnya Chemsketch Kurangnya kemampuan guru menggunakan software pendukung pembelajaran kimia, khususnya Chemsketch Metode Kegiatan Pelatihan penggunaan Chemsketch untuk mendukung pembelajaran kimia Gambar Alternatif Pemecahan Masalah Menugaskan guru-guru mencari software pendukung pembelajaran kimia, khususnya Chemsketch, di internet Menyediakan software pendukung pembelajaran kimia, khususnya Chemsketch Melatih guru-guru kimia menggunakan software pendukung pembelajaran kimia, khususnya Chemsketch Menyediakan buku panduan penggunaan software pendukung pembelajaran kimia, khususnya Chemsketch Alternatif yang paling mungkin dan tepat sasaran Menyediakan buku panduan penggunaan software dan melatih guru-guru kimia menggunakan Chemsketch untuk mendukung pembelajaran kimia Bagan Skematis Kerangka Pemecahan Masalah B. Metode Pelaksanaan Kegiatan Metode pelaksanaan kegiatan berupa pelatihan dan pendampingan. Kegiatan pelatihan dan pendampingan penggunaan Chemsketch untuk mendukung pembelajaran kimia dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. . Berkoordinasi dengan Ketua MGMP Kimia Kota Denpasar Tim pelaksana P2M berkoordinasi dengan Ketua MGMP Kimia Kota Denpasar berkaitan dengan kegiatan pelatihan dan pendampingan, terutama mengenai tempat dan jadwal pelaksanaan. Kegiatan pelatihan dan pendampingan ini akan dilaksanakan sekitar bulan Juni sampai September . Ketua MGMP Kimia diharapkan dapat membantu tim pelaksana menyiapkan prasarana dan sarana penunjang pelaksanaan kegiatan pelatihan. Ketua MGMP Kimia juga menyurati anggota MGMP untuk menjadi peserta dalam kegiatan pelatihan dan pendampingan. Jumlah guru-guru kimia yang terlibat dalam kegiatan P2M ini sebanyak 34 orang. . Penyiapan materi pelatihan dan pendampingan Sebelum pelaksanaan kegiatan pelatihan dan pendampingan tentang penggunaan Chemsketch tim pelasana P2M menyiapkan materi pelatihan dan pendampingan yang dapat digunakan oleh guru-guru kimia sebagai panduan dalam pelaksanaan pelatihan dan pendampingan. Materi ini dikembangkan dari Chemsketch tutorial. Chemsketcth tutorial ini ter-install bersama ketika kita meng-install master software Chemsketch. Materi pelatihan dan pendampingan yang dibuat dari struktur senyawa kimia yang paling sederhana ke struktur kimia yang kompleks. Dari struktur senyawa kimia dua dimensi, materi dikembangkan lebih lanjut ke struktur senyawa kimia tiga dimensi, pemberian nama dari struktur senyawa kimia, penentuan sifat-sifat senyawa kimia, orbital atom, diagram, dan alat praktikum kimia. . Pelaksanaan pelatihan dan pendampingan Chemsketch Pelaksanaan pelatihan dan pendampingan Chemsketch didasarkan atas buku panduan materi pelatihan yang telah disiapkan. Pada kegiatan pelatihan dan pendampingan ini seluruh peserta diminta membawa laptop. Peserta berlatih membuat struktur senyawa kimia dari struktur sederhana ke struktur kompleks dan seterusnya sesuai dengan urutan materi pelatihan. . Pembuatan media pembelajaran kimia berbasis Chemsketch Struktur senyawa kimia yang telah dibuat oleh peserta sebelumnya diintegrasikan ke dalam media pembelajaran kimia. Media pembelajaran kimia yang dibuat oleh peserta berbasis powerpoint atau flash. Peserta diberi kebebasan memilih software powerpoint atau flash tergantung dari penguasaan, kesukaan, atau tingkat kemudahan yang dirasakan oleh peserta. Gambar berupa struktur senyawa kimia yang telah dibuat dengan Chemsketch disalin (di-copy) dan kemudian di tempel (di-paste) pada slide powerpoint atau flash. C. Rancangan Evaluasi Keberhasilan kegiatan pelatihan dan pendampingan penggunaan Chemsketch ini bagi guru-guru kimia di Kota Denpasar dilihat dari kualitas produk yang dihasilkan. Tabel berikut menyajikan aspek yang dievaluasi dan indikator pencapaian tujuan. Tabel 1 Rancangan evaluasi Aspek yang dievaluasi Indikator pencapaian tujuan Kualitas produk struktur senyawa kimia yang dihasilkan oleh guru-guru kimia Skor kualitas produk struktur senyawa kimia yang dihasilkan minimal sebesar 85 Kualitas media pembelajaran kimia berbasis Chemsketch Skor kualitas media pembelajaran kimia berbasis Chemsketch minimal sebesar 85. Untuk menilai kualitas produk yang dihasilkan dari pelatihan ini, rubrik dikembangkan. Rubrik ini mengandung deskriptor dan subdeskriptor yang memudahkan tim pelaksana P2M melakukan penilaian terhadap produk yang dihasilkan dari kegiatan P2M ini. D. Analisis Data Data yang diperoleh dari kegiatan P2M ini berupa skor produk struktur senyawa kimia dan media pembelajaran yang dibuat oleh guru-guru kimia serta pendapat guru-guru kimia terhadap kegiatan pelatihan Chemsketch. Kualitas produk struktur senyawa kimia dan media pembelajaran yang dibuat oleh guru-guru kimia ditentukan dengan menghitung skor rata-rata dan standar deviasi. Di lain pihak, pendapat guru-guru kimia terhadap kegiatan pelatihan Chemsketch ditentukan dengan menghitung rata-rata dan standar deviasi dan kemudian mengubahnya menggunakan tabel konversi berikut. Tabel 2 Konversi pendapat guru-guru kimia terhadap pelatihan Chemsketch No. Rentangan skor Kategori ̅ Mi + 1,5 SDi Sangat baik Mi + 0,5 SDi ̅ < Mi + 1,5 SDi Baik Mi - SDi ̅ < Mi + 0,5 SDi Cukup Mi - SDi ̅ < Mi - Kurang ̅ < Mi – SDi SDi Sangat kurang BAB IV. HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Kegiatan Jumlah peserta kegiatan pelatihan penggunaan Chemsketch untuk mendukung pembelajaran kimia bagi guru-guru kimia di Kabupaten Buleleng sebanyak orang. Jumlah ini jauh lebih banyak dari yang direncanakan, yaitu 30 orang. Selama kegiatan guru-guru kimia sangat antusias mengikuti pelatihan. Guru-guru kimia dibimbing oleh pelaksana P2M dan dibantu oleh mahasiswa yang telah mengikuti mata kuliah komputer untuk kimia. Kegitan pelatihan berjalan dengan lancar dan secara umum guru-guru dapat membuat struktur senyawa kimia dengan baik. Walaupun demikian, masih tiga seorang orang guru yang mengikuti kegiatan pelatihan ini dengan tertatih-tatih. Hal ini disebabkan oleh guru-guru kimia tersebut tidak terbiasa menggunakan komputer sehingga guru-guru kimia bersangkutan masih kesulitan mencari tombol-tombol perintah untuk menjalankan program. Hasil penilaian terhadap produk struktur senyawa kimia yang dibuat oleh guru-guru kimia dengan program Chemsketch telah mencapai skor rata-rata . Ini berarti kemampuan guru-guru kimia dalam membuat struktur senyawa kimia tergolong sangat baik. Berikut ini ditunjukkan beberapa produks struktur senyawa kimia yang dibuat oleh guru-guru kimia dengan program Chemsketch. O OH H3C CH3 n CH3 CH3 H H C H H H H H H H C C C C C C H H H H H H C C H H Gambar 4.1 Struktur senyawa kimia dua dimensi H C C C H H Gambar 4.2 Struktur senyawa kimia tiga dimensi x x x x x x x x x H H N xH H x + x x H Gambar 4.3 Ikatan kovalen koordinasi H H H C Br Gambar 4.4 Struktur dalam ruang Cl Cl C H C H Cl C H C Cl H isomer cisisomer transGambar 4.4 Isomer geometri x H Ox H H F O H Gambar 4.5 Kepolaran molekul x x x x Struktur Lewis + x x x x x Gambar x x H x H H N xH x H Nx H x x F Si F x x x x x x x x x x x x H H Ox H C H H H F H H H O O H Gambar 4.6 Ikatan hidrogen CHO CHO H OH H OH H OH H OH HO H HO H H OH H OH CH 2OH CH 2OH Gambar 4.7 Struktur Fisher H H CH3 H H H H H H H CH3 H Gambar H3C Struktur glukosa bentuk “kursi” CH CH2 HO H2SO4 + Gambar Struktur Proyeksi Newman H2O CH CH3 H3C Gambar Persamaan reaksi OH OH O H O H H H H OH H HO O OH H OH H H OH Gambar H2O H OH Ikatan glikosida H H F F H H H C C C C C C H Gambar H H H H H H 2,3-difluorohexane Menghasilkan nama senyawa kimia dari strukturnya A B potensial Ea A + BC C Eao AB + C koordinat reaksi Gambar Diagram reaksi eksoterm Gambar 4.1 Orbital atom Dua pasang elektron digunakan bersama +8 +8 Atom O Atom O +8 +8 Molekul O2 Gambar 4.15 Ikatan kovalen Gambar Struktur bilayer Gambar 4.17 Set alat distilasi Demikian juga produk media pembalajaran kimia berbasis Chemsketch yang dibuat oleh guru-guru kimia telah mencapai skor rata-rata . Berikut ini disajikan beberapa screenshot media pembelajaran kimia berbasis Chemsketch yang dibuat oleh guru-guru kimia. Gambar Screenshot media pembelajaran kimia berbasis Chemsketch Guru-guru kimia peserta pelatihan memberikan respon yang sangat positif terhadap kegiatan pelatihan. Pendapat guru-guru kimia terhadap kegiatan pelatihan ditunjukkan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Pendapat guru-guru kimia peserta terhadap pelaksanakan pelatihan Chemsketch untuk mendukung pembelajaran kimia No. Pernyataan Karakteristik materi kimia adalah struktur dan dari struktur kita akan dapat mempelajari sifat, kemudian reaksi atau perubahan, dan terakhir energi Sebelum pelatihan, saya tidak mengenal software yang dapat membuat struktur senyawa kimia Banyak software untuk mendukung pembelajaran kimia yang belum saya ketahui Chemsketch adalah software yang sangat baik untuk membuat struktur senyawa kimia Semua struktur senyawa kimia dapat dibuat dengan Chemsketch Hasil struktur senyawa kimia yang dibuat dengan Chemsketch sangat menarik Struktur tiga dimensi yang dihasilkan dari program Chemsketch sangat menarik Selain membuat struktur, software ini sangat baik untuk membuat orbital, diagram, dan peralatan laboratorium kimia Cara menggunakan software Chemsketch cukup mudah Modul pelatihan yang disediakan sangat membantu saya berlatih membuat struktur senyawa kimia Pelaksana P2M membimbing saya dalam membuat struktur senyawa kimia dengan dengan baik Saya memperoleh banyak pengetahuan dan keterampilan selama kegiatan pelatihan penggunaan Chemsketch Saya akan menggunakan software chemsketch ini untuk membuat struktrur senyawa kimia dalam pembelajaran kimia Pilihan respon STS TS S SS Struktur tiga dimensi yang dihasilkan melalui program Chemsketch akan memudahkan saya mengajarkan materi senyawa karbon kepada siswa Siswa mungkin akan puas jika saya mengajarkan struktur senyawa kimia menggunakan software Chemsketch Permasalahan yang saya hadapi dalam membuat struktur senyawa kimia dapat diatasi dengan software Chemsketch Banyak sekali manfaat yang saya peroleh selama mengikuti pelatihan penggunaan chemsketch Saya sangat senang memperoleh pengalaman mengikuti pelatihan penggunaan Chemsketch Saya berharap pengunaan Chemsketch penting disebarkanluaskan kepada guru-guru kimia Saya berharap ada pelatihan-pelatihan lain yang membantu saya dalam mengajarkan materi kimia Persentase rata-rata Sementara itu, dari hasil angket terbuka dapat diuraikan teman-temuan sebagai berikut. Hal-hal lain yang belum diungkap tentang pendapat guru-guru kimia dari hasil angket tertutup adalah (a) mereka termotivasi mengkui pelatihan Chemskech, (b) mereka berharap ada evaluasi diakhir pelatihan untuk mengetahui hasil pelatihan yang diikuti, (c) pelathan ini sangat bermanfaat dalam pembelajaran kimia sehingga siswa memperoleh pengetahuan yang lebih jelas dan riil, dan (d) pelatihan ini bermanfaat membantu guruguru kimia dalam mengajarkan materi kimia. Menurut guru-guru kima, kelebihan dari kegiatan pelatihan ini adalah (a) mereka memperoleh wawasan tentang pembuatan media pembelajaran, (b) mereka merasa dibantu dalam membuat reaksi kimia yang tergolong susah dijadikan softcopy, (c) mereka merasa lebih mudah menyampaikan materi kimia, khususnya materi yang berkaitan dengan struktur kimia, reaksi kimia, alat-alat kimia, dan gambar-gambar, (d) merea merasa dibantu dalam membuat bahan ajar, (e) mereka mampu membuat struktur kimia dengan lebih mudah, (f) mereka memperoleh banyak tambahan ilmu untuk membuat struktur kimia, (g) mereka terbantu dalam membuat lembar kerja siswa dan soal-soal, dan (h) mereka dapat berlatih software baru yang lebih modern. Sementara itu, kekurangan dari kegiatan pelatihan Chemsketch yang dilaksanakan adalah (a) waktu yang diperlukan cukup singkat dan penyajian materi berlangsung cukup cepat, (b) waktu kegiatan agar diatur sehingga tidak bentrokan dengan kegiatan awal sekolah, (c) kegiatan pelatihan perlu dilakukan bertahap dan diakhir dilakukan evaluasi, (d) jumlah instruktur perlu diperbanyak untuk membantu guru-guru kimia saat pelatihan (e) materi pelatihan cukup banyak, sedangkan waktu kegiatan pelatihan berlangsung singkat, dan (f) peserta mengalami kesulitan jika tidak didampingi oleh instruktur. Guru-guru kima peserta pelatihan memberikan saran-saran untuk menyempurnakan kekurangan dari kegiatan pelatihan Chemsketch. Saran-saran yang diberikan adalah (a) waktu pelaksanaan pelatihan perlu diperbanyak, (b) kegiatan pelatihan seperti ini mohon sering dilakukan, (c) modul dibuat lebih simpel dan ringkas, dan (d) pemberian penjelasan perlu diperlambat. Guru-guru juga memberikan saran-saran kepada pelaksana P2M untuk pengembangan profesinalisme guru, yaitu (a) jika ada software baru, agar diadakan pelatihan seperti ini, (b) pelatihan ini perlu terus diadakan agar kemampuan guru-guru kimia lebih berkembang dalam pembuatan bahan ajar, (c) mohon diberikan pelatihan yang lain seperti pembuatan media pembelajaran, pembuatan proposal penelitian tindakan kelas, dan penulisan artikel, (d) perlu ada pelatihan yang memudahkan guru-guru kimia dalam memilih strategi pembelajaran sehingga mata pelajaran kimia menjadi lebih menarik, (e) (f) mohon diadakan pembahasan materi tentang miskonsepsi yang sering dihadapi oleh guru-guru kimia SMA, (g) perlu ada pemantapan materi olimpiade kimia, (h) perlu pelatihan untuk meningkatkan pemahaman guru-guru kimia terhadap materi kimia, dan (i) mohon dilakukan pelatihan yang berkaitan dengan pembelajaran kima. B. Pembahasan Pelatihan Chemsketch merupakan suatu program pelatihan yang sangat bermanfaat bagi guru-guru. Program pelatihan ini membantu guru-guru terutama dalam pembuatan struktur senyawa kimia. Struktur senyawa kimia merupakan aspek dasar yang harus dikuasai oleh siswa dalam mempelajari kimia-kimia yang lain. Melalui struktur kimia, siswa akan dapat memahami sifat senyawa kimia karena dari struktur siswa akan dapat mengetahui kereaktifan suatu senyawa kimia. Oleh karena itu, struktur senyawa kimia biasanya diajarkan di bagian awal ketika kita mempelajari kimia. Pelatihan Chemsketch ini dapat membantu guru-guru kimia membuat bahan ajar, hand out, lembar kerja siswa, dan bahkan media pembelajaran. Hal ini disebabkan oleh ketika guru-guru kimia menyajikan materi kepada siswa, penyajian struktur kimia adalah suatu kewajiban. Tanpa penyajian struktur kimia, baik guru maupun siswa akan mengalami kesulitan dalam memahami materi kimia. Kualitas produk struktur senyawa kimia yang dibuat oleh guru-guru kimia peserta pelatihan tergolong sangat baik. Karena pada saat pembuatan struktur senyawa kimia selama pelatihan guru-guru dibimbing oleh beberapa orang instruktur. Pelaksana kegiatan P2M melibatkan tujuh instruktur untuk dapat mendampingi guru-guru dalam berlatih membuat struktur senyawa kimia. Dalam pelatihan tersebut kebanyakan guru sudah dapat mengikuti pembuatan struktur senyawa kimia dengan baik dengan dengan mengikuti langkah-langkah yang terdapat dalam buku modul pelatihan. Sekitar 10 orang masih memerlukan bantuan secara intensif. Hal ini disebabkan oleh perintah-printah dalam Chemsketch relatif baru bagi mereka. Hal ini terjadi karena mereka kurang terbiasa menggunakan perintah-perintah yang adalah dalam software komputer. Dengan bimbingan dari instruktur, kesepuluh orang guru kimia tersebut dapat mengikuti dan membuat struktur senyawa kimia dengan baik. Hal menarik juga perlu diungkap selama kegiatan pelatihan adalah bahwa guruguru kimia sangat antusias bertanya tentang pemanfaatan Chemsketch dalam pembelajaran kimia. Selain itu, mereka bertanya tentang materi kimia, seperti struktur asam sulfat. Ternyata hampir semua guru mengalami miskonsepsi dalam membuat struktur Lewis senyawa asam sulfat. Mereka beranggapan bahwa ikatan antara atom S dan O dalam senyawa asam sulfat adalah ikatan kovalen koordinasi. Padahal, konsep yang benar adalah ikatan yang terjadi antara atom S dan O dalam struktur senyawa asam sulfat adalah ikatan rangkap dua. Setelah instruktur menjelaskan mengapa ikatan rangkap dua yang terjadi antara atom S dan O dalam struktur asam sulfat, guru-guru peserta pelatihan baru menyadari kesalahan konsepnya. Mereka menyatakan memperoleh informasi tersebut dari buku-buku kimia yang digunakan di sekolah. Tampaknya mereka kurang memahami konsep muatan formal. Karena alasan itu, mereka meminta agar diberikan pemantapan materi kimia pada kegiatan P2M selanjutnya. Di lain pihak, pada pembuatan media pembelajaran kimia berbasis Chemsketch, kualitas media pembelajaran yang dibuat oleh guru-guru kimia peserta pelatihan tergolong sangat baik. Pada pembuatan media pembelajaran ini, guru-guru kimia diberi waktu yang cukup lama, yaitu sayu bulan. Hal ini dimaksudkan agar guru-guru memiliki waktu yang cukup untuk mengindentifikasi struktur senyawa kimia yang dibuat dan membuat struktur penyajian materi kimia. Ada waktu untuk melakukan revisi jika terjadi kesalahan struktur senyawa kimia atau tampilan medianya belum baik. Sangat baiknya kualitas media pembelajaran kimia berbasis Chemsketch yang dibuat oleh guru-guru kimia peserta pelatihan disebabkan oleh paling sedikit du alasan. Pertama, guru-guru kimia sudah mampu membuat struktur senyawa kimia dengan baik pada saat pelatihan, tinggal guruguru kimia berlatih secara mandiri lebih intensif. Selama berlatih berlatih secara mandiri, instruktur menyediakan proses bimbingan melalui telepon atau email. Kenyataannya, tidak ada guru-guru kimia yang meminta bantuan bimbingan selama berlatih secara mandiri. Ini artinya guru-guru kimia peserta pelatihan sudah mampu berlatih secara mandiri. Kedua, software presentasi yang digunakan untuk membuat media pembelajaran kimia adalah power point. Semua guru sudah sangat fasih menggunakan program presentasi power point. Sesungguhnya, guru-guru kimia sudah sering menggunakan software presentasi power point. Hanya saja yang belum diketahui dengan baik sebelumnya oleh guru-guru kimia dalah software Chemsketch. Dengan telah menguasai software Chemsketch pada saat pelatihan, dengan teknik copy dan paste struktur senyawa kimia dari software Chemsketch ke program power point, guru-guru kimia dapat membuat media pembelajaran kimia berbasis Chemsketch dengan mudah dan dengan hasil yang sangat baik. Ketertarikan guru-guru kimia peserta pelatihan dalam mempelajari software Chemsketch dapat diketahui dari respon guru-guru kimia terhadap kegiatan pelatihan. Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa guru-guru kimia sangat sennag mengikuti kegiatan pelatihan pengggunaan Chemsketch dalam pembuatan struktur senyawa kimia. Mereka berpendapat bahwa software Chemsketch merupakan software yang sangat baik untuk membuat struktur senyawa kimia. Salain itu, mereka juga beranggapan bahwa struktur senyawa kimia (dua atau tidga dimensi) yang dibuat dengan software Chemsketch sangat menarik. Guru-guru kimia peserta pelatihan juga berpandangan bahwa mereka memperoleh banyak pengetahuan dan keterampilan selama kegiatan pelatihan penggunaan Chemsketch. BAB V. PENUTUP A. Simpulan Chemsketch dapat menyajikan berbagai macam struktur senyawa kimia dari struktur senyawa sederhana sampai ke struktur senyawa kompleks. Pelatihan Chemsketch dapat membantu guru-guru dalam membuat struktur senyawa kimia, bahkan struktur senyawa kompleks. Kualitas produk struktur senyawa kimia yang dibuat oleh guru-guru kimia dengan software Chemsketch tergolong sangat baik. Guru-guru juga mampu membuat produk media pembelajaran kimia berbasis Chemsketch dengan kualitas yang sangat baik. Guru-guru kimia menyambut sangat baik pelaksanaan pelatihan Chemsketch ini. Dengan Chemsketch ini, mereka sangat terbantu membuat struktur senyawa kimia dan membuat media pembelajaran kimia. B. Saran-Saran Guru-guru kimia dapat menggunakan Chemsketch untuk membuat struktur senyawa kimia. Struktur senyawa kimia yang telah dibuat melalui program Chemsketch dapat digunakan untuk mendukung pembelajaran kimia. Penelitian penerapan media pembelajaran berbasis Chemsketch dalam pembelajaran kimia masih sangat terbatas. Oleh karena itu, guru-guru perlu menyelidiki pengaruh media pembelajaran berbasis Chemsketch dalam pembelajaran kimia terhadap hasil belajar siswa. DAFTAR PUSTAKA ACD/ChemSketch Version 12.0 for Microsoft Windows: Tutorial Drawing Chemical Structures and Graphical Images. ( ) Advanced Chemistry Development, Inc. Diakses 25 Maret 2012, dari http://www.ch.pw.edu.pl/~kazek/chemia/chemsk_ t12.pdf. Cheng, Y. H., Cheng, J. T., Chen, D. J. (2012). The Effect of Multimedia Computer Assisted Instruction and Learning Style on Learning Achievement, WSEAS Transactions On Information Science And Applications, ( ) Criswell, E. L. (1989). The Design of Computer Based Instruction. New York: Curtaain Publishing. Gabel, D. L. & Bunce, D. M. (1994). Research on Problem Solving: Chemistry. Dalam D. L. Gabel. Handbook of Research on Science Teaching and Learning. (hal. 301326). New York Macmillan Publishing Company. Gulek, J. C. & Demirtas, H. (2005). Learning with Technology: The Impact of Laptop Use on Student Achievement, The Journal of Technology, Learning, and Assessment, ( ) Krisiyanto. Makalah Pembelajaran Berbasis Komputer. Diakses 1 September 2012, dari http://krizi.wordpress.com/2011/09/12/makalah-pembelajaran-berbasis-komputer. Munir. (2013). Multimedia: Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Nasution. (1994). Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Padmanthara, S. (2007). Pembelajaran Berbantuan Komputer dan Manfaat sebagai Media Pembelajaran. Jurnal Teknodik ( ) Serin, O. (2011). The Effects of The Computer-Based Instruction on the Achievement and Problem Solving Skills of the Science and Technology Students, The Turkish Online Journal of Educational Technology, ( ) Sitepu, C. P. K. (2011). Pengaruh Pemanfaatan Chemsketch dalam Pembelajaran yang Menggunakan Metode Resitasi terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Kimia di SMK Kelas XI. Diakses 2 September 2013, dari http://digilib.unimed.ac.id/UNIMEDMaster. Yu, W. & Chen, L. (2012). The Application of Computer Softwares in Chemistry Teaching, International Journal of Education and Management Engineering, 12, - LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1. Halaman sampul modul pelatihan Lampiran . Foto-foto Kegiatan