PENGENALAN ILMU KIMIA A. Pengertian Ilmu Kimia Bangsa Yunani menyebut kimia sebagai chemie yaitu segala macam aktivitas seni pengerjaan logam. Pada saat itu, setiap orang yang beraktivitas dalam mengolah logam, seperti mengolah emas menjadi barang – barang mewah atau perhiasan disebut sebagai kimiawan. Di Arab ilmu kimia yaitu al chemi diartikan sebagai aktivitas atau penelitian di laboratorium. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, maka ilmu kimia diartikan sebagai ilmu yang mempelajari materi/ zat dan perubahannya serta energi yang menyertai perubahan tersebut. Tujuan mempelajari mata pelajaran kimia adalah sebagai berikut: 1. Membentuk sikap positif terhadap kimia dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. 2. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis, dan dapat bekerjasama dengan orang lain. 3. Memperoleh pengalaman dalam menerapkan metode ilmiah melalui percobaan atau eksperimen, dimana peserta didik melakukan pengujian hipotesis dengan merancang percobaan melalui pemasangan instrumen, pengambilan, pengolahan dan penafsiran data, serta menyampaikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis. 4. Meningkatkan kesadaran tentang terapan kimia yang dapat bermanfaat dan juga merugikan bagi individu, masyarakat, dan lingkungan serta menyadari pentingnya mengelola dan melestarikan lingkungan demi kesejahteraan masyarakat. 5. Memahami konsep,prinsip, hukum, dan teori kimia serta saling keterkaitannya dan penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi. B. Peranan Ilmu Kimia Berikut merupakan peranan ilmu kimia dalam berbagai bidang kehidupan: a. Bidang Kesehatan Bahan – bahan kimia sering digunakan sebagai obat – obatan. Obat dibuat berdasarkan hasil penelitian terhadap proses dan reaksi kimia bahan-bahan yang berkhasiat secara medis terhadap suatu penyakit. Hal ini dipelajari dalam cabang ilmu Kimia Farmasi. Contohnya, etanol atau alkohol digunakan dalam proses pelarutan obat dan sebagai pensteril alat-alat kedoteran b. Bidang Pertanian Petani menggunakan pupuk untuk meningkatkan kesuburan tanah dan memberi nutrisi yangdiperlukan tanaman. Adapun untuk menanggulangi hama dan penyakit tanaman, digunakan pestisida. Penggunaan pupuk dan pestisida yang benar dapat meningkatkan produktivitas pertanian yang menguntungkan produsen dan konsumen. c. Bidang Industri Dalam bidang industri, ilmu Kimia seringkali sangat dibutuhkan. Mesin-mesin besar di industri membutuhkan logam yang baik dengan sifat tertentu yang sesuai dengan kondisi dan bahanbahan yang digunakan. Semen, kayu, cat, pipa PVC, dan beton dihasilkan melalui riset yang berdasarkan ilmu Kimia. Kain sintetis yang Anda gunakan juga merupakan hasil penerapan ilmu Kimia. d. Bidang Biologi Proses kimia yang berlangsung dalam tubuh makhluk hidup membutuhkan penjelasan Kimia. Proses pencernaan makanan, pernapasan, metabolisme, dan fotosintesis merupakan proses kimia yang dipelajari dalam Biologi. Untuk mempelajari hal tersebut diperlukan pengetahuan tentang struktur dan sifat senyawa, seperti karbohidrat, protein, lemak, enzim, dan vitamin. e. Bidang Arkeologi Penentuan usia fosil yang dapat dilakukan saat ini merupakan salah satu hasil penerapan ilmu kimia menggunakan radioisotope karbon-14. f. Bidang Hukum Pemeriksaan alat bukti kriminal oleh tim forensik menggunakan ilmu Kimia di dalamnya. Bagian tubuh manusia seperti rambut dan darah dapat diperiksa struktur DNA-nya. Struktur DNA setiap individu akan berbeda sehingga dapat digunakan untuk identifikasi seseorang. Hal ini berguna untuk membuktikan tindak kejahatan seseorang. Keselamatan Kerja di Laboratorium Selama di laboratorium anda harus memakai peralatan perlindungan diri agar tidak membahayakan diri dan orang lain. Peralatan tersebut di antaranya sebagai berikut: 1. Jas Praktikum 2. Kaca mata laboratorium 3. Masker hidung Berikut ini adalah aturan yang harus ditaati ketika berada di laboratorium: Siswa yang masuk ke dalam laboratorium harus didampingi oleh guru pembimbing praktikum. Menggunakan baju khusus untuk kerja laboratorium (jas laboratorium) saat melakukan percobaan. Dilarang mencicipi bahan kimia. Mencium bahan kimia tidak boleh langsung menghirup uapnya dari botol atau wadahnya . Cara mencium bahan kimia adalah dengan cara mengibaskan tangan di atas botol atau wadah zat yang mengeluarkan uap ke arah hidung sampai bau dapat terdeteksi. Hendaknya selalu berhati-hati dan menghindari kebakaran. Kayu atau kertas yang terbakar atau membara jangan diletakkan atau dibuang pada tempat sampah, untuk menyalakan pemanas, jangan menggunakan kertas yang dibakar. Jika terjadi kecelakaan, barang pecah, atau alat ruksak, harus segera dilaporkan kepada guru yang bertugas pada waktu itu. Jangan mencampurkan bahan kimia secara sembarangan, alat dan bahan kimia harus digunakan menurut petunjuk yang diberikan. Pada saat memanaskan bahan- bahan kimia dalam tabung reaksi, mulut tabung jangan diarahkan ke teman di dekat anda. Supaya tidak memegang benda panas tampak diketahui sebelumnya, rasakan suhu benda itu terlebih dahulu dengan mendekatkan Jika memasukan pipa kaca ke dalam sumbat karet, gunakan gliserin atau pelicin yang lain dan lindungi tangan dengan kain. Jika reaksi yang terjadi adalah reaksi organik, maka pelicin yang digunakan adalah air. Setelah digunakan, alat-alat harus di bersihkan, kemudian dikembalikan ketempat semula. Sebelum di tinggal, meja praktikum harus dalam keadaan bersih dan kering. Setelah praktikum selesai, tangan harus dicuci hingga bersih (dengan sabun).