bab 8. plantae

advertisement
BAB 8. PLANTAE
Oleh : Dwi Putri Pasinggi, S.Pd
Kompetensi Dasar:
3.1 Memahami tentang ruang lingkup biologi (permasalahan pada berbagai obyek
biologi dan tingkat organisasi kehidupan), metode ilmiah dan prinsip
keselamatan kerja berdasarkan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari.
4.1 Menyajikan data tentang objek dan permasalahan biologi pada berbagai
tingkatan organisasi kehidupan sesuai dengan metode ilmiah dan
memperhatikan aspek keselamatan kerja serta menyajikannya dalam bentuk
laporan tertulis.
Tujuan Pembelajaran:
1. Mengidentifikasi permasalahan biologi pada berbagai objek biologi dan tingkat
organisasi kehidupan.
2. Menjelaskan permasalahan biologi pada berbagai objek biologi dan tingkat
organisasi kehidupan.
3. Mengelompokan permasalahan biologi yang ada hubungannya dengan cabangcabang biologi.
4. Menganalisis permasalahan biologi yang berhubungan dengan cabang-cabang
biologi bagi diri sendiri dan lingkungan serta masa depan peradaban bangsa.
5. Menyajikan data tentang objek dan permasalahan biologi pada berbagai
tingkatan organisasi kehidupan.
A. CIRI-CIRI UMUM PLANTAE
Organisme yang termasuk dunia tumbuhan (Plantae) terdiri atas banyak sel
(multiseluler), sel-selnya mengandung kloroplast yang berisi klorofil (zat warna hijau)
sehingga bersifat autotrouf (dapat mensintesis makanan sendiri dari senyawa
anorganik), sel memiliki dinding sel yang tebal terbuat dari selulosa, yang termasuk
plantae adalah tumbuhan Lumut (Bryopphyta) dan Paku-pakuan (Pteridophyta) dan
tumbuhan berbiji (Spermatophyta).
Berdasarkan ada atau tidak adanya pembuluh angkut, tumbuhan dibedakan menjadi
dua macam, yaitu :
- Tumbuhan tidak berpembuluh (non-tracheophyta) yang meliputi tumbuhan lumut
(Bryophita)
- Tumbuhan berpembuluh (tracheophyta) yang meliputi tumbuhan paku
(Pteridophyta) dan Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)
Berdasarkan cara perkembangbiakan :
1. Kormofita berspora : Bryophyta dan Pterydophyta
2. Kormofita berbiji : Spermatophyta
B. LUMUT ( BRYOPHYTA )
Bryophyta (Yunani, Bryon =lumut, phyton = tumbuhan) merupakan anggota
kingdom plantae (tumbuhan) yang paling sederhana dan bisa dikatakan sebagai bentuk
peralihan antara Thallophyta atau tumbuhan bertalus (belum bisa dibedakan antara akar,
batang dan daun sejati) dengan Cormophta atau tumbuhan berkormus ( sudah memiliki
akan batang dan daun sejati). Lumut juga dikenal dengan sebutan moss.
1. Cara hidup dan habitat lumut




Lumut memiliki klorofil sehingga dapat berfotosintesis.
Sebagian lumut merupakan tumbuhan terestrial atau hidup di daratan.
Lumut mudah ditemukan, terutama di tempat yang lembab (higrofit), di tanah,
tembok, bebatuan lapuk dan menempel (epifit) i kulit pohon.
Ada juga yang hidup di air (hidrofit), misalnya Ricciocarpus natans
2. Ciri-ciri Tubuh Lumut

Bentuk dan ukuran tubuh lumut
- Tubuh lumut ada yang berbentuk lembaran misalnya lumut hati
(Hepaticopsida) ada pula yang berbentuk seperti tumbuhan kecil dan tegak
misalnya lumut daun (Bryopsida)
- Lumut yang berukuran kecil memiliki tinggi sekitar 1-2 cm, sedangkan
lumut yang berukuran besar tingginya sekita 20 cm
- Lumut berbentuk tumbuhan kecil yang berdiri tegak dan memiliki bagianbagian tubuh yang mirip akar, batang dan daun. Bagian tubuh yang
menyerupai akar disebut Rhizoid yang berfungsi untukmenyerap air dan
garam mineral dan untuk melekat pada habitatnya.
- Lumut hanya mengalami pertumbuhan memanjang dan tidak mengalamai
pertumbuhan membesar.
- Tubuh lumut tidak memiliki pembuluh angkut floem maupun xilem tetapi
berupa empulut.
- Air diserap oleh rhizoid dengan cara ambisi, kemudian diedarkan melalui
proses difusi.


Struktur dan fungsi tubuh lumut bentuk gametofit
- Gametofit adalah bentuk tumbuhan lumut yang tampak berwarna hijau,
berbentuk lembaran (seperti tumbuhan kecil) dan membentuk alat kelamin
(gametangium) yang menghasilkan gamet (sel kelamin).
- Sel kelamin jantan (spermatozoid) duihasilkan oleh alat kelamin jantan
yang disebut Anteridium, sedangkan sel kelamin betina dihasilkan oleh
alat kelamin betina yang disebut Arkegonium.
- Lumut yang memiliki anteridium sehaligus arkegonium disebut monoesus
(berumah satu) atau homotalus, sedangkan lumut yang memiliki salah
satu jenis alat kelamin (Anteridium saja atau arkegonium saja) disebut
diesis (berumah dua) atau heterotalus.
- Gametofit yang memiliki anteridium disebut gametofit jantan. Sedangkan
gametofit yang memiliki arkegonium disebut gametofit betina. Pada
gametofit betina akan tumbuh Sporofit.
Struktur dan fungsi tubuh lumut bentuk sporofit
- Sporofit adalah bentuk tumbuhan lumut yang menghasilkan spora.
- Sporofit ada yang berwarna kecokelatan, kekuningan, kemerahan, atau
keunguan.
- Sporofit menumpang di atas gametofit, bertangkai, dan berbentuk seperti
terompet atau kapsul. Sporofit mendapatkan air, garam mineral, dan zat
makanan dari gametofit.
- Sporofit berukuran lebih kecil daripada gametofit dengan masa hidup lebih
pendek. Sporofit membentuk sporogonium yang merniliki bagian-bagian
vaginula (selaput pangkal tangkai), seta (tangkai), dan sporangium (kotak
spora). Sporagium berbentuk kapsul yang dilindungi oleh kaliptra, misalnya
terdapat pada lumut daun.
- Sporangium tersusun dari bagian-bagian apofisis, teka (theca), dan
operkulum (penutup).
- Bila operkulum terlepas maka tampak gigi peristom yang berfungsi
melemparkan spora pada saat udara kering sehingga spora tersebar. Spora
terlindungi oleh sporopollenin. Spora lumut memiliki bentuk dan ukuran
yang sama sehingga disebut homospora atau isospora.
3. Reproduksi lumut
Pada lumut terjadi reproduksi secara aseksual (vegetatif) dan seksual (generatif).
 Reproduksi aseksual terjadi dengan pembentukan spora melalui pembelahan
meiosis sel induk spora di dalam sporangium (kotak spora). Spora tersebut
kemudian tumbuh menjadi gametofit. Pada lumut hati, reproduksi secara
aseksual (vegetatif) juga dapat dilakukan dengan pembentukan gemmae cup
(piala tunas) dan fragmentasi (pemutusan sebagian tubuhnya).
 Reproduksi seksual terjadi melalui fertilisasi ovum oleh spermatozoid yang
menghasilkan zigot. Zigot tersebut akan tumbuh menjadi sporofit. Sporofit
berumur pendek; sekitar 3 – 6 bulan.
Reproduksi lumut bergantian antara seksual dengan aseksualnya, ben, baik
gamet jantan maupun gamet betina yang dibentuk dalam gametofit. Ada 2 macam
gametangium, yaitu sebagai berikut:
1. Arkegonium adalah gametangium betina yang bentuknya seperti botol
dengan bagian lebar yang disebut perut, bagian yang sempit disebut leher.
2. Anteridium adalah gametangium jantan yang berbentuk bulat seperti gada.
Dinding anteredium terdiri dari selapis sel yang mandul dan didalamnya
terdapat sejumlah sel induk spermatozoid.
Dalam sikius hidupnya, lumut mengalami pergiliran keturunan
(metagenesis) antara generasi gametofit yang berkromosom haploid (n) dengan
generasi sporofit yang berkromosom diploid (2n). Bentuk gametofit lebih sering kita
temukan karena gametofit lebih dominan dan memiliki masa hidup yang lebih lama
daripada bentuk sporofit. Metagenesis pada siklus hidup lumut daun dapat
digambarkan sebagai berikut.
1) Spora berkromosom haploid (n) yang jatuh di habitat yang cocok akan
berkecambah, sel-selnya membelah secara mitosis, dan tumbuh menjadi
protonema yang haploid (n).
2) Protonema akan tumbuh menjadi gametofit (tumbuhan lumut) jantan dan
betina yang haploid (n).
3) Tumbuhan lumut yang sudah dewasa akan membentuk alat kelamin jantan
(anteridium) dan alat kelamin betina (arkegonium).
4) Anteridium menghasilkan spermatozoid berflagel yang berkromosom
haploid (n). Arkegonium menghasilkan ovum yang berkromosom haploid
(n). Ovum memproduksi zat gula dan protein yang merangsang pergerakan
spermatozoid menuju ovum. Pergerakan spermatozoid disebut kemotaksis.
5) Fertilisasi ovum oleh spermatozoid menghasilkan zigot yang berkromosom
diploid (2n).
6) Zigot mengalami pembelahan secara mitosis dan tumbuh menjadi embrio
(2n).
7) Embrio tumbuh menjadi sporofit yang diploid (2n).
8) Sporofit akan membentuk sporogonium (2n) yang memiliki kotak spora
(sporangium).
9) Di dalam kotak spora terdapat sel induk spora diploid (2n) yang akan
membelah secara meiosis dan menghasilkan spora-spora yang haploid (n).
4. Klasifikasi Lumut
1) Lumut Hati (Hepaticeae/Hepaticopsida)
Ciri-ciri :
 Mempunyai tubuh berupa talus dan memliki rhizoid. Talus pada lumut
hati terbagi menjadi beberapa lobus seperti bentuk hati hewan
 Saat mengalami fase sporofit pertumbuhan lumut terbatas karena belum
memiliki jaringan meristematik
 Cara berkembang biak tanaman ini secara generatif dengan oogami, dan
juga berkembang biak secara vegetatif dengan fragmentasi, tunas dan
kuncup eram.
 gametofitnya mempunyai bentuk anteredium dan arkegonium yang
berbentuk meneyerupai sebuah payung. Sedangkan Anteridiumnya
memiliki ukuran lebih kecil dengan tudung yang lekuknya lebih
dangkal, arkegonium mempunyai ukuran yang lebih besar dengan
tudung yang lekuk lebih dalam
 habitat hidupnya di tempat lembab dan basah.
 Contoh : Marchantia polymorpha (bisa dimanfaatkan untuk obat
hepatitis), Marchantia germinata dan Riccia sp.
2) Lumut daun (Musci/Bryopsida)
Ciri-ciri :
 Mempunyai struktur tubuh yang mirip dengan batang, daun dan akar
(rhizoid), tetapi tidak memliki sel atau jaringan dan fungsi layaknya
pada umumnya tumbuhan tingkat tinggi. Sekumpulan tanaman lumut
ini membentuk sebuah hamparan hijau yang cukup luas dengan sifatnya
yang seperti karet busa sehingga dapat menyerap air dan menahannya.

Gametofit lumut ini bisa dibedakan dengan dua macam tingkatan, yakni
protonema yang mempunyai bentuk talus menyerupai benang dan
gametofora yang berupa tumbuhan lumut. Proses Fotosintesis lumut ini
banyak terjadi di bagian gametofora
 Spora tumbuhan ini terdiri atas 2 lapisan yakni endospora dan
eksospora, dengan habitat hidup di tempat yang lembab
 Spesies tanaman ini yang mempunyai peranan cukup besar adalah
Spagnum sp. jenis ini bisa digunakan sebagai pengganti pembalut dan
kapas, ternyata secara alami adalah komponen utama dari pembentuk
gambut.
 Contoh : Spagnum sp, Gametofit Spagnum sp
3) Lumut Tanduk (Anthocerotopsida)
Ciri-ciri :
 Jika di lihat dari hasil analisis asam nukleatnya, Tanaman lumut ini
ternyat memiliki kekerabatan yang paling dekat dengan tumbuhan
berpembuluh atau vaskuler jika dibandingkan dengan tumbuhan lumut
kelas yang lain
 Mempunyai kemiripan tubuh dengan lumut hati akan tetapi memliki
perbedaan yang terdapat pada sporofitnya. Bentuk sporofit lumut jenis
ini menyerupai bentuk kapsul yang memanjang seperti tanduk hewan.
 Letak Rhizoid lumut ini berada di bagian ventral.
 Gametofit lumut ini berupa talus, lebar dan tipis dengan bagian tepi
yang berlekuk
 Habitat hidupnya di daerah dengan kelembaban yang tinggi.
 contoh : Anthoceros leavis.
5. Peranan Lumut Bagi manusia



Bermanfaat sebagai obat antiseptik pada Tumbuhan Lumut Frullania
Tamanisci (lumut hati)
Mengandung senyawa berguna dalam mengobati penyakit jantung pada
tumbuhan lumut Crateneuron filicinum (lumut daun)
Digunakan untuk obat dalam pertumbuhan rambut pada tumbuhan lumut
Fissidens japonicum (lumut daun)



Berguna sebagai obat hepatitis, dan menghilangkan toksin akibat dari
gigitan ular pada tumbuhan lumut Marchantia polymorpha (lumut daun)
Memiliki manfaat yang berguna untuk mengobati tekanan darah tinggi
dan juga sebagai obat bius pada tumbuhan lumut Rhodobryum
giganteum (lumut daun)
memiliki manfaat yang berguna dan berfungsi sebagai antibakteri,
antifungi, mengobati luka bakar, dan luka luar pada tumbuhan lumut
Conocephalum conicum (lumut hati)
2 .Paku-pakuan ( Pterydophyta )
Tumbuhan ini benar-benar telah berupa kormus, jadi telah jelas adanya akar,
batang dan daun. Ada yang hidup sebagai saprofit dan ada pula sebagi epifit. Paku
menyukai tempat lembab (higrofit), tumbuhnya mulai dari pantai (paku laut) sampai
sekitar kawah-kawah (paku kawah). Batangnya jarang tumbuh tegak di atas tanah, kecuali
pada paku tiang (Alsopila sp. dan Cyathea sp.). Batang tersebut kebanyakan berupa akar
tongkat (Rhizoma). Tipe berkas pembuluh angkut batang sama dengan akar, yaitu tipe
konsentris.
a. Struktur dan fungsi tubuh Pteridophytra berbentuk Sporofit
Ciri-ciri umum paku pada fase sporofit:
 Memiliki akar, batang dan daun
 Memiliki klorofil
 Memiliki xilem yang berfungi mengangkut ait dan garam-garam mineral dan floem
yang berfungsi mengangkut zat organik hasil fotosintesis ke seluruh tubuh.
 Ada yang memiliki daun berukuran bersar yang disebut makrofil dan daun
berukuran kecil yang disebut mikrofil. Tumbuhan paku yang tidak memiliki daun
disebut paku telanjang. Daun paku muda yang menggulung disebut fiddlehead.
 Daun dewasa dibedakan menjadi 2 berdasarkan fungsinya :
- Tropofil (Steril) yaitu daun yang berfungsi untuk berfotosintesis dan tidak
mengandung spora
- Sporofil (Fertil) yaitu daun yang menghasilkan spora.

Berdasarkan ukuran dan bentuk daunnya tumbuhan palu dibekan menjadi dua
macam, yaitu :
- Paku heterofil yaitu memiliki daun yang berbeda ukuran dan bentuknya.
Contohnya paku sisik naga Drymoglussum.
- Paku homofil yaitu memiliki daun yang ukuran dan bentuk yang sama.
Contohnya Adiantum cunnunghamii (suplir).
 Dalam daur hidupnya fase sporofit bersifat dominan dan menghasilkan spora fase
gametofit berumur pendek dan membentuk sporofit. Tumbuhan paku ada yang
homospor dan heterospor dan ada paku peralihan.
- Paku Homosfor atau Isospor :menghasilkan satu jenis spora saja,
misalnya paku kawat (Lycopodium clavatum).
Paku Heterospor : menghasilkan dua jenis spora yaitu: mikrospora
(jantan) dan makrospora (betina), misalnya paku rane (Selaginella
wildenowii) dan semanggi (Marsilea crenata).
- Paku Peralihan :menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama
(isospora) tetapi sebagian jantan dan sebagian betina (heterospora),
misalnya paku ekor kuda (Equisetum debile).
 Spora dihasilkan dalam sproangium (kotak spora). Spora dapa tumbuhan paku
terkumpul dalam bentuk berikut :
- Sorus. Sproangium berada di dalam indusium. Di dalam sporangium
terdapat anulus yaitu sel penutup berdinding sel tebal. Bila sporangium
kering, anulus akan membuka dan menyebarkan spora. Terletak di
permukaan bawah daun dengan susunan yang beraneka ragam.
- Strobilus. Sporangium membetuk suatu bangun kerucut bersama sporofil.
Contohnya Lycopodium.
- Sporokarb. Sporangium dibungkus oleh daun buah. Contohnya Salvinia,
Marsilea
b. Struktur dan fungsi tubuh Pteridophyta bentuk gametofit
Gametofit pafa tumbuhan paku berupa talus yang pada umumnya
berbentuk lembaran yang disebut protalium. Pada umumnya gametofit
mengandung klorofil dan dapat berfotosintesis.
Gametofit akan membentuik alat kelamin jantan (anteridium) dan alat
kelamin betina (arkegonium). Anteridium akan menghasilkan spermatozoid
berflagel. Sedangkan arkegonium akan menghasilkan ovum (sel telur).
Tumbuhan paku berumah satu (memiliki kedua jenis alat kelamin)
contohnya paku homospora.. Tumbuhan paku berumah dua memiliki salah satu
alat kelamin misalnya paku heterospora dan paku peralihan.
Gambar 8.12. Sorus, indusium dan sporangium
c. Reproduksi Pteridophyta
 Pteridophyta bereproduksi baik secara aseksual maupun seksual.
 Reproduksi aseksual dengan :
- Pembentukan spora melalui meiosis sel induk spora yang terdapat di dalam
sporangium (kotak spora). Spora akan tumbuh menjadi gametofit.
- Rizom yaitu pembentukan tunas-tunas tumbuhan paku yang berkoloni.

Reproduksi seksual terjadi melalui fertilisasi ovum oleh spermatozoid berflagel
yang menghasilkan zigot. Zigot akan tumbuh menjadi sprofit. Dalam siklus
hidupnya paku mengalami pergiliran keturunan (metagenesis) antara generasi
gametofit yang berkromosom haploid (n) dan gereasi sporofit yang berkromosom
diploid (2n). Metagenesis pada paku homospora, heterospora dan paku peralihan
berbeda-beda.
d. Klasifikasi Pteridophyta
Berdasarkan struktur morfologinya, klasifikasi tumbuhan paku dapat dibagi
menjadi empat subdivisi, yaitu paku purba (Psilopsida), paku kawat (Lycopsida), Paku
ekor kuda (Sphenopsida), dan paku sejati (Pteropsida). Klasifikasi dilakukan
berdasarkan :
 ada tidak adanya daun, serta bentuk dan susunan daunnya.
 Susunan sproangium, jenis, bentuk dan susunan sporanya.
 Bentuk susunan anatomi tubuh dan lain-lain.
1. Psilopsida (paku Purba)
Psilopsida (Yunani, psilos = telanjang) merupakan tumbuhan paku purba
(primitif) yang sebagian besar anggotanya sudah punah dan ditemukan sebagai fosil.
Tumbuhan ini diduga hidup pada periode antara zaman Silurian dan Devonian. Hanya
beberapa spesies yang masih hidup di bumi saat ini, misalnya Psilotum nudum, Rhynia,
Tmesiptesis.
-
Ciri-cirinya :
Hidup pada zaman purba.
Tingginya 30 cm – 1 m.
Tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati.
Memiliki rizom yang dikelilingi rizoid.
Namun ada beberapa pengecualian terhadap paku-paku purba yang telah
memiliki daun. Ciri-cirinya sebagai berikut :
- daunnya berukuran kecil dan seperti sisik.
- batangnya bercabang, berklorofil, dan sudah memiliki
- pembuluh pengangkut untuk mengangkut air dan garam mineral.
- sporangium dibentuk di ketiak ruas batang.
- gametofit tersusun dari sel-sel yang tidak berklorofil.
-
2. Lycopsida (paku kawat)
-
Hidup pada zaman purba.
Paku kawat saat ini sudah menjadi fosil atau endapan batubara.
Saat zaman purba, paku kawat rata-rata berukuran 3 m dan hidup di rawarawa.
Paku kawat punah saat rawa-rawa tersebut kering
Paku kawat yang berukuran kecil masih bisa bertahan hidup sampai
sekarang dan hidup di hutan-hutan tropis, di tanah atau epifit di kulit
pohon, tetapi tidak bersifat parasit.
Sporofit tersusun dari sel-sel yang mengandung klorofil dan memiliki daun
seperti rambut atau sisik.
Batang berbentuk seperti kawat.
Gametofit berukuran kecil dan tidak berklorofil.
Makanan diperoleh dari hasil bersimbiosis dengan jamur.
Contohnya Lycopodium, sp, Selaginella sp
3. Sphenopsida atau Equisetopsida (Paku ekor kuda)
-
Memiliki percabangan batang yang khas berbentuk ulir atau lingkaran
sehingga menyerupai ekor kuda.
Tumbuh di tempat berpasir.
-
Sporoitnya berdaun kecil atau berbentuk sisik warnanya transparan dan
tersusun melingkar pada batang.
Batang berongga dan beruas-ruas
Menghasilkan spora demean bentuk dan ukuran yang sama, tetapi jenusnya
berbeda.
Gametofitnya berukuran kecil dan mengandung klorofil.
Berasal dari genus Equisetum.
Pada saat zaman purba, tinggi sphenopsida tingginya mencapai 15 m.
Namun ada beberapa diantara Shenopsida yang masih bisa hidup sampai
sekarang.
Contohnya ; Equisetum ramosissimum, Equisetum arvense.
4. Pteropsida (Paku sejati)
Tumbuhan paku kelas ini sudah lebih tinggi tingkatannya dibanding kelas
sebelumnya. Kelas Pterophyta sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati.
Daun tumbuhan ini berukuran besar sehingga disebut megafil. Batangnya
dapat tumbuh di atas maupun di bawah tanah. Karakteristik klas kelas ini
ialah daun mudanya menggulung (circinnatus) dan terdapat sorus di bagian
permukaan bawah daun. Contohnya, Asplenium nidus (paku sarang
burung), Salvinia natans (paku sampan), Adiantum farleyense (ekor merak),
dan lainnya.
e. Peranan Pteridophyta





Beberapa tumbuhan paku dapat dijadikan sayuran (makanan), Misalnya,
semanggi (Marsilea) dan paku garuda (Pteridium aquilinum).
Azolla pinnata yang bersimbiosis dengan Anabaena (alga biru) dapat
mengikat unsur nitrogen bebas dari udara sehingga dapat menyuburkan
tanah.
Paku tiang (Alsophyla glauca) batangnya dapat digunakan untuk tiang
bangunan.
Tepung spora Lycopodium dapat digunakan untuk bahan kembang api.
Batang paku ekor kuda (Equisetum) yang dikeringkan dapat dipakai untuk
alat pembersih (penggosok).
3. Spermatophyta ( Tumbuhan berbiji )
Tumbuhan Berbiji ( Spermatophyta) disebut juga tumbuhan yang alat
pekawinannya terlihat ( Phanerogame ) atau tumbuhan berbunga ( Anthophyta )
karena biji asalnya dari perkembangan bunga. Bunga biasanya terlihat jelas dan
berfungsi sebagai alat penyerbukan dan pembuahan dan biji sebagai alat
perkembang biakannya karena didalamnya terdapat calon individu baru yang
berupa lembaga (embrio), sudah memiliki akar, batang, daun yang sebenarnya,
selain berkembang biak secara seksual (generatif), juga secara aseksual ( vegetatif )
dengan tunas, stek dan cangkok.
Berdasarkan letak keadaan bakal biji maka Spermatophyta dibagi menjadi 2 Sub
Devisi :
 Gymnospermae ( tumbuhan berbiji terbuka ) yaitu kelompok tumbuhan yang bakal
bijinya tidak dilindungi oleh daun buah (karpel) atau bijinya berada pada bilahbilah strobilus yang berbentuk sisik.
 Angiospermae ( tumbuhan berbiji tertutup) yaitu kelompok kelompok tumbuhan
yang bakal bijinya dilindungi oleh daun buah (karpel).
a.
Gymnospermae
1) Ciri-ciri Gymnospermae




Berasal dari kata Gymnos yang berarti terbuka, terbuka dan sperma yang berarti
biji yang banyak dikenal yaitu konifer atau pinus yang memili konus.
memiliki batang yang keras, dan berkambium, sehingga dapat tumbuh membesar
dan tidak mempunyai floeterma dan endodermis, kebanyakan memiliki akar
tunggang,
umumnya berupa semak atau pohon-pohon, daunnya kaku, sempit, serta jarang
yang pipih dan melebar belum memiliki bunga yang sesungguhnya,
bakal biji tidak tertutup daun buah ( karpel ), dan memiliki daun penghasil serbuk
sari yang terpisah dan terkumpul dalam Strobillus,


strobilus yang berbentuk kerucut, ada 2 strobilus jantan penghasil spermatozoid
dan strobillus betina penghasil ovum, dibumi kita ini tidak banyak lagi terdapat
jenis tumbuhan berbiji terbuka.
Di Indonesia terdapat jenis yang mempunyai arti penting dalam kehidupan
manusia seperti misalnya melinjo dan pinus, tumbuhan gymnospermae ini terdiri
atas beberapa kelas :
2) Siklus hidup Gymnospermae
3) Klasifikasi Gymnospermae
1. Kelas Gnetinae,
ordo : Gnetales,
famili : Gnetaceae
spesies : Gnetum gnemon ( melinjo )
2. Kelas Cycadinae,
ordo : Cycadales,
famili : Cycadaceae
spesies : Cycas rumphii ( pakis haji ).
3. Kelas Coniferae,
a. Ordo : Araucariales,
famili : Araucariaceae,
spesies : Agathis alba ( damar ).
b.
Ordo : Pinales,
famili : Pinaceae,
spesies : Pinnus merkusii ( Pinus,tusam ).
Tumbuhan Gymnospermae yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi
1) penghasil bahan makanan : Mlinjo ( Gnetum gnemon ).
2) Bahan baku industri : Taxodium, Thuja, Podocarpus
3) Sebagai tanaman hias : Araucarpus, Cupresus
b. Angiospermae
Berasal dari kata Angios yang berarti tertutup dan Sperma yang berarti biji ), biji
dilindungi oleh oleh daun buah ( karpel ), dan merupakan tumbuhan tingkat tinggi yang
dominan dipermukaan bumi ini, ciri-cirinya antara lain : akar dilindungi oleh kaliptra yang
berfungsi untuk melindungi akar pada waktu akar menembus tanah, memiliki bunga yang
sesungguhnya, daunnya piph dan melebar, antara penyerbukan dan pembuahan selisih
waktu relatif pendek, dan sistem pembuahannya ganda, umumnya berupa semak, perdu
atau pohon yang besar, Angiospermae ini dibagi 2 Kelas antara lain : a). Dikotil dan b)
Monokotil.
1). Dikotil (Magnoliopsida)
Biji berkeping dua, umumnya berakar tunggang, batang memiliki kambium,
cabangnya banyak, pertulangan daun menyirip ada yang menjari, cabangnya banyak,
bagian-bagian bunga 4,5 kelipatannya, ujung akar dan pucuk lembaga dilindungi oleh
sarung pelindung.
Kelas Dikotil dibagi menjadi beberapa Ordo dan familia anta lain :
1) Ordo : Casuarinales
Famili : Casuarinaceae
Spesies : Casuarina equisetifolia
2) Ordo : Capparales
famili : Capparaceae
spesies :Capparis spinosa, Gynandropsis speciosa
3) Ordo : Piperales
famili : Piperaceae
spesies : Piper ningrum (lada)
Piper betle (sirih)
4) Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Spesies : Eucalyptus dan Eugenia caryophyllus
Ordo : Euphorbiales.
famili : Euphorbiaceae
spesies : Manihot utillisima ( ketela pohon ).
Hevea brasiliensis ( para ).
5). Ordo : Malvales
famili : malvaceae
spesies : Glossipium herbaceum( kapas ).
Hibiscus rosa sinensis ( kembang sepatu ).
6). Ordo : Cucurbitales
famili : Cucurbitaceae
spesies : Citrullus vulgaris ( semangka ).
Cucurmis sativus ( mentimun ).
7). Ordo : Rutales
famili : Rutaceae
spesies : Cytrus nobilis ( jeruk keprok ).
8). Ordo : Tubiflorales
famili : Solanaceae
spesies : Solanum tuberosum (kentang).
Nicotiana tabacum (tembakau).
9) Ordo : Fabales
Famili : leguminosae (fabaceae)
Spesies : Mimosa pudica (putri malu)
Arachis hypogaea (kacang tanah)
B). Monokotil (Liliopsida)
Biji berkeping tunggal , umumnya berakar serabut, batang tidak berkambium, ruasruas batangnya nyata , pertulanagan daun sejajar dan melengkung, bagian-bagian bunganya
3 atau kelipatannya, ujung akar dan pucuk lembaga dilindungi oleh koleoriza atau
kokoptil.
Kelas Monokotil dibagi menjadi beberapa Ordo dan familia anta lain :
1). Ordo : Poales
famili : Poaceae / Gramineae
spesies : Oryza sativa ( padi ).
Zea mays ( jagung ).
2). Ordo : Arecales.
famili : Araceae / Palmae
spesies : Cocos nucifera ( kelapa ).
Calamus caesius ( rotan ).
3). Ordo : Zingiberales
famili : Zingiberaceae
spesies : Zingiber officinale ( jahe ).
Curcuma domestica ( kunyit ).
4). Ordo : Pandanales.
famili : Pandanaceae
spesies : Pandanus tectorius ( pandan ).
5). Ordo : Liliales
famili : Liliaceae
spesies : Allium sativum ( bawang putih ).
Allium cepa ( bawang merah ).
6). Ordo : Bromeliales
famili : Bromeliaceae
spesies : Ananas sativus ( nanas ).
7)Ordo :Asparagales
Famili : Amaryllidaceae
Spesies : Zepharanthes rosea (kembang cokelat)
Famili : Orchidaceae
Spesies : Vanda tricolor
Plantae Indonesia yang memiliki nilai ekonomi tinggi untuk berbagai kebutuhan
1. Penghasil Buah buahan :
1. Pepaya ( Carica papaya )
2. Jambu Biji ( Psidium guajava ).
3. Jeruk Keprok ( Citrus.nobilis ).
4. Jeruk nipis ( Citrus aurantifolia )
5. Durian ( Durio zibethinus ).
6. Semangka ( Citrullus vulgaris
7. Mentimun ( Curcumis sativus ).
2. Penghasil Bahan bangunan :
1. Jati ( Tectona grandis).
2. Sana keeling ( Dalbergia latifolia ).
3. Mahoni ( Switenia mahagoni ).
4. Meranti ( Shorea Sp.).
3. Bahan Penyedap/penyegar :
1. Kopi ( Coffea Sp ).
2. Teh ( Chamelia Sp).
3. Coklelat ( Theobroma cacao ).
4. Tembakau ( Nicotiana tabacum ).
5. Cengkeh ( Eugenia aromatica ).
4. Bahan Obat-obatan :
1. Kina ( Cinchoma ).
2. Jahe ( Zingiber officinale ).
3. Kunyit ( Curcuma domestica ).
4. Kencur ( Kaemferia galanga ).
5. Kayu Putih ( Melaleuca leucadendron ).
5. Bahan Pangan :
a. Karbohidrat :
1). Padi ( Oryza sativa ).
2). Jagung ( Zea mays ).
3). Kentang ( Solanum tuberosum ).
4). Ketela pohon ( Manihot utilisima ).
5). Gandum ( Triticum sativum ).
b. Lemak :
1). kelapa ( Cocos nucifera ).
2). Kacang tanah ( Arachis hypogaea ).
3). Kelapa sawit ( Elaeis gineensis ).
c. Protein :
1). kedelai ( Glyscine max ).
2). Kacang hijau ( Phaseolus radiatus ).
E V A LU A S I
Pilihlah Salah Satu Jawaban Yang Paling Benar !
1. Polytrichum dikelompokkan sebagai lumut berumah satu karena ................................
A. Anteridium dan arkegonium terdapat pada satu gametofit
B. Anteridium dan arkegonium terdapat pada gametofit yang berbeda
C. Sporofit menumpang pada gametofit
D. Gametofit menumpang pada sporofit
E. Gametofit dan Sporofit terdapat pada satu thalus
2. Metagenesis dalam daur hidup lumut didominasi oleh generasi ..............................
A. Sporofit
D. Z igot
B. Gametofit
E. Spora
C. Sporofit dan gametofi
3. Tumbuhan lumut mempunyai ciri – ciri sebagai berikut, kecuali …..
A. Sporogonium tidak menghasilkan spora.
B. Hidup di tempat yang lembab
C. Berumah satu atau dua
D. Berbentuk thalus
E. Berklorofil
4. Berikut pergiliran keturunan pada lumut :
1. Tumbuhan lumut 2. Spora 3. Protonema 4. Sporogonium
Urutan yang benar dalam daur hidup lumut adalah …..
A. 2 – 4 – 3 – 1
D. 2 – 3 – 1 – 4
B. 2 – 3 – 4 – 1
E. 1 – 2 – 3 – 4
C. 2 – 1 – 3 – 4
5. Selain berperan dalam vegetasi perintis, tumbuhan lumut seperti Sphagnum sp
juga berperan sebagai …..
A. pembuatan makanan ternak
D. penyubur tanah gambut
B. obat penyakit hati
E. media tanam anggrek
C. pembentuk tanah gambut dan pengganti kapas
Untuk Nomor ” 6 dan 7 ”, Perhatikan gambar !
6. Sporofit terdapat pada bagian …
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
7. Gametofit terdapat di bagian .................................
A. 1
D. 4
B. 2
E. 5
C. 38.
8. Lumut yang termasuk kelas Bryopsida adalah .................
A. Sphagnum ruppinense
B. Marchantia polymorpha
C. Marchantia germinata
D. Anthoceros leavis
E. Polytricum sp.
9. Persamaan antara ganggang, lumut dan paku adalah ..........................................
A. akar serabut dan batang semu
B. akar nafas dan daun kecil
C. inti sejati, berklorofil
D. inti sejati, batang sejati
E. akar, batang, daun sejati
10.Berikut fase metagenesis lumut :
1) protonema
2) anteridium dan arkegonium
3) sporogonium
4) tumbuhan lumut
5) sporangium
6) spora
Fase yang bersifat haploid adalah .........................................................
A. 1,2,4,6
B. 1,2,4,5
C. 2,3,4,6
D. 2,3,4,5
E. 1,3,5,6
11. Daun yang dapat menghasilkan spora pada tumbuhan paku disebut daun …..
A. epifil
D. mesofil
B. sporofil
E. troposporofil
C. tropofil
12. Tumbuhan paku berikut merupakan tanaman hias, kecuali paku …..
A. semanggi
D. suplir
B. sarang burung
E. selaginella
C. tanduk rusa
13. Pada Marselia Crenata ( Semanggi), berdasarkan bentuk, ukuran dan jenis sporanya
termasuk dalam kelompok tumbuhan paku …..
A. homospora
D. tiang
B. heterospora
E. isospora
C. peralihan
14. Pada tumbuhan paku, bagian yang memiliki jumlah kromosom 2 n ( diploid ) adalah .
A. spora
B. tumbuhan paku
C. arkegonium
D. anteridium
E. protalium
15. Ciri-ciri berikut ini yang bukan ciri tumbuhan paku adalah ................................
A. mengalami metagenesis
B. Generasi sporofit lebih dominan dibandingkan generasi gametofit
C. Strukturnya masih berupa thalus
D. Memiliki jaringan pembuluh
E. Pada waktu masih muda daunnya menggulung
11. Paku Ekor kuda berdasarkan jenis spora yang di hasilkan termasuk tipe .......
A. Homospor
D. Mikrofil
B. Heterospor
E. Makrofil
C. Peralihan
12. Suplir, Dryopteris, Paku Sarang burung dan Paku tanduk rusa, sporanya
berkumpul di dalam ....
A. Kapsul
D. Tropofil
B. Strobilus
E. Makrofil
C. Sorus
12. Bagi masyarakat, Suplir bermanfaat untuk …………………………………..
A. Sayuran
D. Tanaman hias
B. Obat-obatan
E. Pewangi
C. Pewarna
13. Pada paku ekor kuda, sporanya berkumpul di dalam ...................
A. Kapsul
D. Tropofil
B. Strobilus
E. Makrofil
C. Sorus
14. Semua tumubuhan yang tergolong paku sejati, dimasukkan kedalam subdivisio ..
A. Psilopsida
B. Lycopsida
C. Sphenopsida
D. Pteropsida
E. Pteridophyta
15. Dengan adanya pembuahan ganda pada spermatophyte, maka ada jaringan yang
berkromosom 3n, yaitu …………………………………………………………
A. sel telur
D. endosperm
B. zigot
E. kulit biji
C. embrio
16. Tingkat takson terendah yang diduduki oleh tanaman kacang tanah, kacang hijau dan
kacang panjang bersama-sama adalah ...........................................................
A. genus
D. classis
B. familia
E. divisio
C. ordo
17. Pengamatan terhadap suatu tumbuhan menunjukkan ciri-ciri berakar tunggang, tidak
berbungan sejati, berbiji, berdaun, batang bercabang, bakal biji terdapat pada styrobilus
betina dan serbuk sari dalam strobilus jantan. Maka tumbuhan itu dapat digolongkan
ke dalam ..............
A. Thallophyta
D. Gymnospermae
B. Mycota
E. Angiospermae
C. Algae
18. Pada tumbuhan kormofita berbiji tertutup, mikrospora terdapat di dalam :
A. serbuk sari
D. dasar putik
B. kepala putik
E. bakal biji
C. kepala sari
19. Suatu tumbuhan dengan ciri-ciri tumbuhan kayu, daun majemuk, bunga dengan
mahkota bunga serupa kupu-kupu termasuk .....................................................
A. Orchidaceae
D. Rubiaceae
B. Myrtaceae
E. Araceae
C. Papilionaceae
20. Dari deretan tumbuhan berikut yang seluruhnya termasuk ke dalam Gymnospermae
adalah
A. pakis haji, pinus, damar, melinjo
B. cemara, pinus, damar, pinang
C. alang-alang, pakis haji, damar, melinjo
D. pinus, pinang, pakis haji, cemara
E. damar, alang-alang, cemara, pakis haji
DAFTAR PUSTAKA
1. Irnaningtyas , 2014, Biologi SMA X, Esis, Jakarta.
***Bertekun sampai akhir ***
Download