BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cacing tanah Lumbricus rubellus adalah hewan tingkat rendah karena tidak mempunyai tulang belakang (avertebrata). Dalam klasifikasi biologi, cacing tanah termasuk dalam filum Annelida atau hewan beruas-ruas. Cacing tanah Lumbricus rubellus merupakan kelompok cacing tanah yang tinggal di atas permukaan tanah yang kaya bahan organik seperti pada tumpukan sampah (Sugiantoro, 2012: 14-15). Banyak masyarakat yang belum mengetahui manfaat dari cacing tanah Lumbricus rubellus seperti dapat menyuburkan tanah, sebagai pakan ternak, dan sebagai obat. Adanya manfaat ini memperlihatkan terjadi peningkatkan budidaya cacing tanah ke arah komersial sebagai salah satu cabang usaha yang menguntungkan. Pada budidaya cacing tanah, media mempunyai peran yang penting yaitu sebagai tempat hidup sekaligus makanan bagi cacing tanah. Biasanya media yang digunakan berupa bahan-bahan organik. Bahan organik yang dapat dipakai sebagai media antara lain daun-daun yang gugur, jerami, bekatul dan serbuk gergaji. Salah satu media yang dapat digunakan yaitu serbuk gergaji, serbuk gergaji adalah butiran-butiran halus yang terbuang saat kayu dipotong dengan menggunakan alat gergaji. Serbuk gergaji kayu yang digunakan sebagai media biasanya seperti serbuk gergaji kayu pohon kelapa, 1 serbuk gergaji kayu pohon mangga dan serbuk gergaji kayu pohon aren (Rahmat Rukmana, 1999). Diketahui media yang berbeda akan dapat berpengauh terhadap pertumbuhan dan reproduksi cacing tanah. Persoalan mencari media yang baik untuk mengetahui pertumbuhan dan reproduksi sangat diperlukan guna budidaya cacing tanah yang baik. Pada penelitian ini digunakan serbuk gergaji batang pohon aren (Arenga pinnata) sebagai media, pohon aren adalah jenis tumbuhan palma yang memproduksi buah, nira dan pati atau tepung di dalam batang (Sapari, 1994).dan banyak digunakan oleh masyarakat sebagai bahan dasar dan tepung, limbah hasil pembuatan ini yang digunakan sebagai media, selain itu serbuk gergaji pohon aren juga mengandung zat-zat seperti protein,selulosa, lemak dan karbohidrat yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan produksi kokon cacing tanah. Rumput manila termasuk subfamily chlorisoidae yang mempunyai pertumbuhan optimum pada suhu 25 – 35 0C dan beradaptasi di daerah tropis dan subtropik. Rumput manila memiliki batang dan daun yang kaku dan keras sehingga relatif sulit di potong. Rumput ini digunakan di lapangan sepak bola UNY dan biasanya setiap satu bulan sekali lapangan tersebut dipangkas rumputnya, hasil pangkasan rumput tersebut yang digunakan peneliti sebagai media, selain itu serbuk gergaji pohon aren juga mengandung zat-zat seperti protein,selulosa, lemak dan karbohidrat yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan produksi kokon cacing tanah. Rumput Zoysia matrella yaitu jenis termasuk dalam family Poaccae (Graminae), Ordo Poales Subklas 2 Glumiflora, Kelas Monocotyledon, cabang Angiospermae, subdivisi Phanaerogama, Divisi Embryophyta dan Kingdom Plantae (Beard, 1973). Selain menggunakan gergaji dan rumput sebagai media pertumbuhan, cacing juga memerlukan makan untuk mendukung perkembanganya, maka dari itu peneliti menggunakan ampas tahu sebagai bahan pakan bagi cacing. Ampas tahu merupakan limbah padat yang diperoleh dari proses pembuatan tahu dari kedelai, ditinjau dari komposisi kimianya ampas tahu dapat digunakan sebagai sumber pakan bagi cacing. Ampas tahu banyak dijumpai di pabrik – pabrik rumahan penghasil tahu, yang nantinya ampas tahu ini hanya akan dibuang dan menjadi limbah maka dari itu peneliti menggunakan ampas tahu sebagai bahan pakan untuk cacing (Masturi et al., 1992 dan Mahfudz et al., 2000). B. Identifikasi Masalah 1. Apakah penggunaan media serbuk gergaji aren (Arenga pinnata) terhadap pertumbuhan dan produksi kokon pada cacing tanah (Lumbricus rubellus) ? 2. Apakah penggunaan rumput manila (Zoysia matrella) terhadap pertumbuhan dan produksi kokon pada cacing tanah (Lumbricus rubellus) ? 3. Apakah pengaruh pemberian kombinasi dosis serbuk gergaji aren (Arenga pinnata) dan rumput manila (Zoysia matrella) pada pertumbuhan dan produksi kokon pada cacing tanah (Lumbricus rubellus) ? 4. Apakah penggunaan kombinasi media serbuk gergaji aren (Arenga pinnata) dan rumput manila (Zoysia matrella) berpengaruh terhadap daya tetas kokon cacing tanah Lumbricus rubellus ? 3 5. Apakah kombinasi media serbuk gergaji aren (Arenga pinnata) dan rumput manila (Zoysia matrella) berpengaruh terhadap pertambahan berat Klitelum ? C. Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini dibatasi pada pengaruh kombinasi pemberian dosis gergaji aren (Arenga pinnata) dan rumput manila (Zoysia matrella) terhadap pertambahan biomasa cacing, jumlah kokon, bobot kokon dan kualitas cacing. D. Rumusan Masalah 1. Apa pengaruh penggunaan media serbuk gergaji aren (Arenga pinnata) dan rumput manila (Zoysia matrella) terhadap pertumbuhan cacing tanah (Lumbricus rubellus) ? 2. Apa pengaruh penggunaan media serbuk gergaji aren (Arenga pinnata) dan rumput manila (Zoysia matrella) terhadap produksi kokon cacing tanah (Lumbricus rubellus) ? E. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui pengaruh kombinasi media serbuk gergaji aren (Arenga pinnata) dan rumput manila (Zoysia matrella) terhadap pertumbuhan bobot cacing tanah (Lumbricus rubellus). 2. Mengetahui pengaruh kombinasi media serbuk gergaji aren (Arenga pinnata) dan rumput manila (Zoysia matrella) tehadap produksi kokon cacing tanah (Lumbricus rubellus). 4 F. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini antara lain : 1. Bagi Akademika Penelitian ini dapat diharapkan dapat memberikan informasi dan referensi tentang pengaruh kombinasi media serbuk gergaji aren (Arenga pinnata) dan rumput manila (Zoysia matrella) terhadap pertumbuhan cacing tanah (Lumbricus rubellus) bagi kalangan akademika. 2. Bagi Peneliti Dapat menjadi acuan penelitian selanjutnya mengenai kombinasi pengunaan media serbuk gergaji aren (Arenga pinnata) dan rumput manila (Zoysia matrella). 3. Bagi Masyarakat Masyarakat diberikan informasi oleh peneliti tentang manfaat penggunaan serbuk gergaji aren (Arenga pinnata) dan rumput manila (Zoysia matrella) sebagai media pertumbuhan cacing tanah (Lumbricus rubellus). G. Definisi Istilah / Operasional 1. Pertumbuhan adalah suatu proses bertambahnya massa, bobot dan jumlah sel. Dalam penelitian ini indikator pertumbuhan adalah pertambahan bobot massa cacing. Pertambahan biomassa cacing tanah di timbang setiap 1 bulan sekali. 2. Poduksi kokon adalah jumlah kokon yang dihasilkan cacing Lumbricus rubellus selama 2 bulan, Dalam penelitian ini indikator produksi kokon 5 adalah jumlah kokon, berat kokon, dan indeks kokon yang hasilkan pada masing-masing bak perlakuan di akhir penelitian selama 2 bulan. 3. Cacing tanah yang digunakan adalah jenis cacing tanah Lumbricus rubellus yang berasal dari kelas Oligochaeta dengan berat rata-rata untuk satu bak perlakuan 35 gram. Cacing tanah ini berasal dari peternak cacing tanah di daerah Godean, Sleman, Yogyakarta. 4. Media dalam penelitian ini adalah bahan yang dimasukkan ke dalam bak yang digunakan untuk media pemeliharaan cacing Lumbricus rubellus. Media yang digunakan adalah serbuk gergaji aren dan rumput manila. 5. Serbuk gergaji aren adalah limbah penggergajian batang pohon aren. Serbuk gergaji aren yang digunakan di dapatkan dari pohon aren warga di sekitar Waduk Sermo, Kulon Progo, Yogyakarta. Serbuk gergaju aren kemudian didiamkan selama 1 bulan agar gergaji lembab dan siap di gunakan. 6. Rumput manila (Zoysia matrella) adalah rumput yang biasa digunakan pada lapangan sepak bola, dalam penelitian ini rumput berasal dari limbah pemotongan rumput lapangan sepak bola Universitas Negeri Yogyakarta yang telah disimpan selama 1 bulan. 6