sistem adalah sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas

advertisement
SISTEM BASIS DATA
Pengertian
Sstem adalah sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah komponen
fungsional (dengan satuan fungsi/tugas khusus) yang saling berhubungan dan secara
bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses/pekerjaan tertentu.
Basis data hanyalah sebuah objek yang pasif, oleh karena itu ada pembuatnya. Basis data
tidak akan pernah berguna jika tidak ada pengelola / penggeraknya. Yang menjadi
pengelola / penggerak-nya secara langsung adalah program/aplikasi (software).
Gabungan keduanya (basis data dan pengelolanya) menghasilkan sebuah sistem. Karena
itu, secara umum sebuah sistem basis data merupakan sistem yang terdiri atas kumpulan
file (tabel) yang saling berhubungan (dalam sebuah basis data di sebuah sistem komputer)
dan sekumpulan program (DBMS) yang memungkinkan beberapa pemakai dan / atau
program lain untuk mengakses dan memanipulasi file-file (tabel-tabel) tersebut.
Lebih jauh lagi, dalam sebuah sistem basis data, secara lengkap akan terdapat komponenkomponen utama sebagai berikut:
1. Perangkat Keras (Hardware).
2. Sistem Operasi (Operating System). 3. Basis Data (Database).
4. Sistem (Aplikasi/Perangkat Lunak) Pengelola Basis Data (DBMS).
5. Pemakai (User).
6. Aplikasi (perangkat lunak) lain (bersifat opsional).
Komponen Sistem Basis Data
1. Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat Keras yang biasanya terdapat dalam sebuah sistern basis data adalah :
1. Komputer (satu untuk sistem yang stand-alone atau lebih dari satu untuk sistem
jaringan)..
2. Memori Sekunder yang on-line (Harddisk).
3. Memiori sekunder yang off-line (Tape atau Removable Disk) untuk keperluan
backup data.
4. Media/perangkat komunikasi (untuk sistem jaringan).
5. Sistem Operasi (Operating System)
Secara sederhana, sistem Operasi merupakan program yang mengaktifkan/
memfungsikan sistem komputer, mengendalikan seluruh sumber daya (resource) dalam
komputer dan melakukan operasi-operasi dasar dalam komputer (operasi I/O,
pengelolaan file, dan lain-lain). Sejumlah Sistem Operasi yang banyak digunakan seperti
: MS-DOS, MS-Windows 3.1, MS-Windows 95 (untuk komputer stand-alone atau untuk
komputer client dalam sistem jaringan) atau Novel-Netware, MS-Windows NT, Unix dan
Sun-Solaris (untuk komputer server dalam sistem Jaringan). Program pengelola basis data
hanya dapat aktif (running) jika Sistem Operasi yang dikehendakinya (sesuai) telah aktif.
2. Basis Data (Database)
Sebuah sistem basis data dapat memiliki beberapa basis data. Setiap basis data dapat
berisi/memiliki sejumlah objek basis data (seperti file/ tabel, indeks, dan lain-lain). Di
samping berisi/menyimpan data, setiap basis data juga mengandung/menyimpan definisi
struktur (baik untuk basis data maupun objek-objeknya secara detail).
3. Sistem Pengelola Basis Data (Database Management System/DBMS)
Pengelolaan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung, tetapi
ditangani oleh sebuah Perangkat Lunak (Sistem) yang khusus/spesifik. Perangkat lunak
inilah (disebut DBMS) yang akan menentukan bagaimana data diorganisasi, disimpan,
diubah dan diambil kembali. Ia juga menerapkan mekanisme pengamanan data,
pemakaian data secara bersama, pemaksaan keakuratan/konsistensi data, dan sebagainya.
Perangkat lunak yang termasuk DBMS seperti dBase III+, dBase IV, FoxBase, Rbase,
MS-Access dan Borland-Paradox (untuk kelas sederhana) atau Borland-Interbase, MSSQLServer, CA-Open Ingres, Oracle, Informix dan Sybase (untuk kelas kompleks/berat).
Keuntungan DBMS
DBMS memungkinkan perusahaan maupun pengguna individu untuk:
Mengurangi pengulangan data
Apabila dibandingkan dengan file-file komputer yang disimpan terpisah di setiap
aplikasi komputer, DBMS mengurangn jumlah total file dengan menghapus data yang
terduplikasi di berbagai file. Data terduplikasi selebihnya dapat ditempatkan dalam
sate file.
Mencapai independensi data
Spesifikasi data disimpan dalam skema pada tiap program aplikasi. Perubahan dapat
dibuat pada struktur data tanpa memengaruhi program yang mengakses data.
Mengintegrasikan data beberapa file
Saat file dibentuk sehingga menyediakan kaftan logis, maka organisasi fisik bukan
merupakan kendala. Organisasi logis, pandangan pengguna, dan program aplikasi
tidak hares tercermin pada media penyimpanan fisik.
Mengambil data dan informasi dengan cepat
Hubungan-hubungan logis, bahasa manipulasi data, serta bahasa query
memungkinkan pengguna mengambil data dalam hitungan detik atau menit.
Meningkatkan keamanan
DBMS mainframe maupun komputer mikro dapat menyertakan beberapa lapis
keamanan seperti kata sand] (password), direktori pemakai, dan bahasa sand]
(encryption) sehingga data yang dikelola akan lebih aman.
Kerugian DBMS
Keputusan menggunakan DBMS mengikat perusahaan atau pengguna untuk:
Memperoleh perangkat lunak yang mahal
DBMS mainframe masih sangat mahal. Walaupun harga DBMS berbasis komputer
mikro lebih murah, tetapi tetap merupakan pengeluaran besar bagi suatu organisasi
kecil.
Memperoleh konfigurasi perangkat keras yang besar
DBMS sering memerlukan kapasitas penyimpanan clan memori lebih besar daripada
program aplikasi lain.
Mempekerjakan dan mempertahankan staf DBA
DBMS memerlukan pengetahuan khusus agar dapat memanfaatkan kemampuannya
secara penuh. Pengetahuan khusus ini disediakan paling baik oleh para pengelola
basisdata (DBA).
Baik basisdata terkomputerisasi maupun DBMS bukanlah prasyarat untuk
memecahkan masalah. Namun, keduanya memberikan dasar-dasar menggunakan
komputer sebagai suatu sistem informasi bagi para spesialis informasi dan pengguna.
4. Pemakai (User)
Ada beberapa jenis/tipe pemakai terhadap suatu sistem basis data yang dibedakan
berdasarkan cara mereka berinteraksi terhadap sistem:
Programmer Aplikasi
Pemakai yang berinteraksi dengan basis data melalui Data Manipulation Language
(DML), yang disertakan (embedded) dalam program yang ditulis dalam bahasa
pemrograman induk (seperti C, Pascal, Cobol, dan lain-lain).
User Mahir (Casual User)
Pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis modul program. Mereka
menyatakan query (untuk akses data) dengan bahasa query yang telah disediakan oleh
suatu DBMS.
User Umum (End User/Naive User)
Pemakai yang berinteraksi dengan sistern basis data melalui pemanggilan satu program
aplikasi permanen,(executable program) yang telah ditulis/disediakan sebelumnya.
User Khusus (Specialized User)
Pemakai yang menulis aplikasi basis data non konvensional, tetapi untuk keperluankeperluan khusus, seperti untuk aplikasi Al, Sistem Pakar, Pengolahan Citra, dan lainlain, yang bisa saja mengakses basis data dengan/tanpa DBMS yang bersangkutan.
5. Aplikasi (Perangkat Lunak) Lain
Aplikasi (Perangkat Lunak) lain ini bersifat opsional. Artinya, ada / tidaknya tergantung
pada kebutuhan kita. DBMS yang kita gunakan lebih berperan dalam pengorganisasian
data dalam basis data, sementara, bagi pemakai basis data (khususnya yang menjadi enduser/naive-user) dapat dibuatkan/disediakan program khusus/lain untuk melakukan
pengisian, pengubahan dan pengambilan data. Program ini ada yang sudah disediakan
bersama dengan DBMS-nya, ada juga yang harus dibuat sendiri dengan menggunakan
aplikasi lain yang khusus untuk itu (development tools).
Pengatur Penyimpanan
Pengatur penyimpanan adalah modul program yang menyediakan antarmuka antara data
tingkat rendah yang disimpan pada basisdata dengan program aplikasi dan query yang
dikirimkan ke sistem. Pengatur penyimpanan bertanggung jawab terhadap interaksi
dengan pengatur file. Data mentah disimpan pada disk menggunakan sistem file yang
disediakan oleh sistem operasi konvensional. Pengatur penyimpanan menerjemahkan
berbagai pernyataan DML menjadi perintah sistem file tingkat rendah. Oleh karena itu,
pengatur penyimpanan bertanggung jawab terhadap penyimpanan, pengambilan, dan
perubahan data dalam basisdata. Komponen pengatur penyimpanan sebagai berikut:
Pengatur otorisasi dan integritas, menguji batasan integritas dan mengecek otoritas
pengguna untuk mengakses data.
Pengatur transaksi, memastikan bahwa basisdata tetap konsisten meskipun ada
kegagalan pada sistem dan eksekusi transaksi yang terjadi bersamaan berlangsung
tanpa terjadi konflik.
Pengatur file, mengatur alokasi ruang pada disk dan struktur data yang digunakan
untuk mewakili informasi yang disimpan pada disk.
Pengatur penyimpanan sementara, bertanggungjawab mengambil data dari disk,
memasukkannya ke memori utama, dan memutuskan data yang akan disimpan
sementara dalam memon utama. Pengatur penyimpanan sementara adalah bagian
penting sistem basisdata karena ini memungkinkan basisdata menangani data
berukuran jauh lebih besar dari ukuran memori utama.
Pengatur penyimpanan menerapkan beberapa struktur data sebagai bagian
penerapan sistem fisik, yaitu:
File data, menyimpan basisdata sendiri.
Kamus data, menyimpan metadata tentang struktur basisdata, terutama skema
basisdata.
Indeks, menyediakan akses cepat ke data yang memiliki nilai tertentu.
Pemroses Query
Komponen pemroses query meliputi:
Interpreter DDL, menerjemahkan perintah DDL dan mencatat definisi-definisi dalam
kamus data.
Compiler DML, menerjemahkan perintah DML dalam bahasa query menjadi rencana
evaluasi yang terdiri atas instruksi tingkat rendah yang dimengerti oleh mesin evaluasi
query
Mesin evaluasi query, mengeksekusi instruksi tingkat rendah yang dihasilkan oleh
kompiler DML.
Programer
Pengguna
Staf / DBA
Program
Aplikasi
Query
Skema
Basisdata
Pemroses
DML
Pemroses
Query
Kompiler
DDL
Kode Obyek
Program
Pengatur
Basisdata
Pengatur
Kamus
Kode Obyek
Program
Pengatur
Basisdata
Kode Obyek
Program
Basisdata dan
Kamus Data
DBMS
Gambar Struktur Sistem
Abstraksi Data
Salah satu tujuan dari DBMS adalah untuk menyediakan fasilitas/antar muka (interface)
dalam melihat/menikmati data (yang lebih ramah /user oriented) kepada pemakai/user.
Untuk itu, sistem tersebut akan menyembunyikan detail tentang bagaimana data disimpan
dan dipelihara. Karena itu, sering kali data yang terlihat oleh pemakai sebenarnya
berbeda dengan yang tersimpan secara fisik. Abstraksi data merupakan tingkatan/ level
dalam bagaimana melihat data dalam sebuah sistem basis data.
Ada 31eve1 abstraksi data :
1. Level Fisik (Physical Level)
Merupakan level terendah dalam abstraksi data, yang menunjukkan bagaimana
sesungguhnya suatu data disimpan. Pada level ini, pemakai melihat data sebagai
gabungan dari struktur dan datanya sendiri. Pemakai juga berkompeten dalam
mengetahui bagaimana representasi fisik dari penyimpanan/pengorganisasian data.
Pada level ini kita berurusan dengan data sebagai teks, sebagai angka, atau bahkan
melihatnya sebagai himpunan bit data.
2. Level Lojik/Konseptual (Conceptual Level)
Merupakan level berikutnya dalam abstraksi data yang menggambarkan data apa yang
sebenarnya (secara fungsional) disimpan dalam basis data dan hubungannya dengan
data yang lain. Pemakai pada level ini yang, misalnya, mengetahui bahwa data
pegawai disimpan/direpresentasikan dalam beberapa file/tabel, seperti file pribadi, file
pendidikan, file pekerjaan, file keluarga, dan sebagainya.
3. Level Penampakan (View Level)
Merupakan level tertinggi dari abstraksi data yang hanya menunjukkan sebagian dari
basis data. Banyak user dalam sistem basis data tidak akan terlibat (concern) dengan
semua data/informasi yang ada/disimpan. Para user umumnya hanya membutuhkan
sebagian data/informasi dalam basis data yang kemunculannya di mata pemakai diatur
oleh aplikasi end-user. Aplikasi ini juga yang mengkonversi data asli/fisik menjadi
data bermakna/lojik pada pemakai. Misalnya, data hari yang disimpan dalam bentuk
kode (I untuk Senin, 2 untuk Selasa, dan seterusnya) yang kemudian ditampilkan
bukan dalam bentuk kodenya (1,2,3, dan seterusnya) tapi sudah dalam bentuk nama
harinya (Senin, Selasa, Rabu, dan seterusnya). Data yang 'dinikmati' pemakai juga
bahkan sama sekali berbeda dengan representasi fisiknya, misalnya untuk data yang
dapat divisualkan sebagai gambar, data yang dapat diperdengarkan sebagai suara, dan
sebagainya. Data yang diperlihatkan juga bisa saja tidak berasal dari hanya sebuah
tabel tapi mewakili relasi antar tabel, tapi bagi pemakai yang menggunakannya terasa
sebagai satu kesatuan data yang kompak.
Bahasa Basis Data (Database Language)
DBMS merupakan perantara bagi pemakai dengan basis data dalam disk. Cara
berinteraksi/ berkomunikasi antara pemakai dengan basis data tersebut diatur dalam suatu
bahasa khusus yang ditetapkan oleh perusahaan pembuat DBMS. Bahasa itu dapat kita
sebut sebagai Bahasa Basis Data yang terdiri atas sejumlah perintah (statement) yang
diformulasikan dan dapat diberikan user dan dikenali/diproses oleh DBMS untuk
melakukan suatu aksi/ pekerjaan tertentu. Contoh-contoh bahasa basis data adalah SQL,
dBase, QUEL dan sebagainya.
Sebuah Bahasa Basis Data biasanya dapat dipilah ke dalam 2 bentuk, yaitu :
1. Data Definition Language (DDL)
Struktur/skema basis data yang menggambarkan / mewakili desain basis data secara
keseluruhan dispesifikasikan dengan bahasa khusus yang disebut Data Definition
Language (DDL). Dengan bahasa inilah kita dapat membuat tabel baru, membuat
indeks, mengubah tabel, menentukan struktur penyimpanan tabel, dan sebagainya.
Hasil dari kompilasi perintah DDL adalah kumpulan tabel yang disimpan dalam file
khusus yang disebut Kamus Data (Data Dictionary).
Kamus Data merupakan suatu metadata (superdata) yaitu data yang mendeskripsikan
data sesungguhnya. Kamus Data ini akan selalu diakses dalarn suatu operasi basis data
sebelum suatu file data yang sesungguhnya diakses.
2. Data Manipulation Language (DML)
Merupakan bentuk Bahasa Basis Data yang berguna untuk melakukan manipulasi dan
pengambilan data pada suatu basis data. Manipulasi data dapat berupa :
 Penyisipan/Penambahan data baru ke suatu basis data.
 Penghapusan data dari suatu basis data.
 Pengubahan data di suatu basis data.
Pada level fisik, kita harus mendefinisikan algoritma yang memungkinkan
pengaksesan yang efisien terhadap data. Pada level yang lebih tinggi, yang
dipentingkan bukan hanya efisiensi akses, tetapi juga efisiensi interaksi manusia
(pemakai) dengan sistem (kemudahan permintaan akses).
Data Manipulation Language (DML) merupakan bahasa yang bertujuan memudahkan
pemakai untuk mengakses data sebagaimana direpresentasikan oleh model data. Ada 2
jenis DML, yaitu :
1. Prosedural, yang mensyaratkan agar pemakai menentukan, data apa yang
diinginkan serta bagaimana cara mendapatkannya.
2. Nonprosedural, yang membuat pemakai dapat mencantumkan data apa yang
diinginkan tanpa menyebutkan bagaimana cara mendapatkannya.
Tipe-tipe Basisdata
Setiap perusahaan membutuhkan basisdata. Perusahaan dan perorangan membutuhkan
basisdata setiap hari dan beberapa di antaranya tidak sadar menggunakannya. Ada
beberapa tipe basisdata, beberapa basisdata bertipe sederhana, sedangkan yang lainnya
sangat kompleks. Ketika mencari sebuah perusahaan dalam Yellow Pages, Anda
menggunakan basisdata. Ketika memesan buku dari toko buku online di internet, Anda
mengakses basisdata. Satu bentuk paling sederhana basisdata yang paling dikenal orang
adalah kabinet. Infonnasi disimpan dalam laci, dalam folder map. Banyak perusahaan
masih membongkar kertas kerja dalam kegiatan sehari-hari daripada menyimpan
informasinya dalam komputer. Meskipun semua perusahaan tidak mungkin
menghilangkan sama sekali kertas kerja, keuntungan menyimpan data dalam sistem
komputer lebih banyak daripada biaya untuk mempelajari cara menggunakan program
manajemen data.
Langkah-langkah dasar merancang basisdata adalah keputusan perusahaan
mengalokasikan sumber daya untuk mempelajari basisdata, merancang struktur basisdata,
dan menerapkan serta mengatur basisdata. Setelah basisdata dirancang dan aplikasi telah
dibuat atau dibeli, manajemen basisdata secara keseluruhan menjadi sederhana untuk
basisdata administrator basisdata yang berpengalaman. Setelah perusahaan memutuskan
untuk merancang sistem basisdata, model basisdata yang akan digunakan harus dibuat.
Berikut adalah tipe-tipe basisdata:
1. Model basisdata file (Flat file database model)
2. Model basisdata hierarki (Hierarchical database model)
3. Model basisdata jaringan (Network database model)
4. Model basisdata relasional (Relational database model)
5. Model basisdata berorientasi objek (Object oriented database model)
6. Model basisdata relasi objek (Object relational database model)
DBMS adalah perangkat lunak yang digunakan untuk menyimpan data. Sebuah DBMS
harus memiliki karakterisik sebagai berikut:
 Data disimpan pada perangkat keras dan harus tetap ada setelah diakses. Metode
akses termasuk pembuatan data baru, modifikasi data yang sudah ada, dan
penghapusan data. Ini disebut data persistence.
 Banyak pengguna harus diizinkan untuk mengakses data secara bersamaan. Hal ini
disebut eoncurrency.
 Transaksi diatur agar sistem dapat memanipulasi data dan DBMS harus memiliki
kemampuan menyimpan sekumpulan pekerjaan.
 Bahasa query harus tersedia untuk mengambil data berdasarkan kriteria yang
diberikan oleh pengguna.
 Data harus dapat dipulihkan setelah terjadi kerusakan. Jika data hilang, DBMS harus
memiliki kemampuan untuk mengembalikan data.
Lingkungan Basisdata
Lingkungan basisdata adalah sebuah habitat di mana terdapat basisdata untuk bisnis.
Dalam lingkungan basisdata, pengguna memiliki alat untuk mengakses data. Pengguna
bisa datang dari dalam lingkungan basisdata atau dari luar lingkungan. Pengguna
melakukan semua tipe pekerjaan dan keperluan mereka bervariasi seperti menggali data
(mining for data), memodifikasi data, atau berusaha membuat data baru. Masih dalam
lingkungan, pengguna tertentu bisa tidak diperbolehkan mengakses data, baik secara fisik
maupun logis. Gambar 1.12 mengilustrasikan lingkungan basisdata (Koh, 2005).
Ada tiga macam lingkungan basisdata, yaitu:
1. Lingkungan Mainframe
Lingkungan tradisional untuk sistem basisdata masa lalu adalah lingkungan mainframe.
Lingkungan mainframe terutama terdiri atas komputer mainframe yang memungkinkan
koncksi banyak pengguna. Dumb terminal dihubungkan ke komputer mainframe agar
pengguna dapat berkomunikasi dengan mainframe. Pada dasarnya, terminal adalah
perpanjangan mainframe, terminal bukan komputer independen. Istilah dumb terminal
mengisyaratkan bahwa terminal tidak bisa berpikir. Terminal tergantung pada komputer
mainframe untuk melakukan semua pemrosesan.
Salah satu masalah utama dalam lingkungan mainframe adalah keterbatasan
penggunanya. Sekarang ini, banyak perusahaan telah beralih ke lingkungan client-server.
Terminal
Terminal
Terminal
Komputer
Mainframe
Gambar Struktur Basisdata lingkungan mainframe
2. Lingkungan Client-Server
Sejumlah masalah yang muncul dalam lingkungan mainframe diselesaikan dengan
teknologi client-server. Lingkungan client-server terdiri atas sebuah komputer utama,
yang disebut server, dan satu atau lebih PC yang dihubungkan ke server. Basisdata
terletak pada server, yang merupakan bagian terpisah dari PC. Masing-masing pengguna
yang ingin mengakses basisdata pada server harus memiliki PC sendiri.
Karena PC adalah sistem komputer terpisah, aplikasi dibuat dan diinstal pada PC di mana
melalui aplikasi itulah pengguna dapat mengakses basisdata pada server. Aplikasi pada
client mengirimkan permintaan data atau transaksi melalui jaringan secara langsung ke
basisdata host server. Informasi dikirimkan melalui jaringan ke basisdata menggunakan
open database connectivity (ODBC) atau software jaringan lainnya. Salah satu masalah
dalam lingkungan client-server adalah ketika versi baru aplikasi dibuat, aplikasi harus
diinstal dan dikonfigurasi ulang pada tiap-tiap komputer client.
Meskipun dana tambahan harus dikeluarkan dengan adanya perawatan aplikasi pada PC,
tetapi keuntungannya pun ada. Keuntungan utama lingkungan client-server adalah PC
dapat diikutsertakan pada beberapa pemrosesan aplikasi karena PC memiliki CPU,
memori, dan penyimpan sendiri. Oleh karena itu, server dapat membagi pekerjaan ke
semua client.
Karena PC dapat "berpikir" dan menjalankan aplikasi lain, pengguna dapat lebih
produktif. Sebagai contoh, seorang pengguna dapat berhubungan dengan basisdata pada
server dan pada saat yang bersamaan, ia dapat mengecek email.
Komputer
Klien
Corporate
Intranet
Basisdata
Host Server
Internet
Gambar Lingkungan Client-server
3. Lingkungan Internet
Lingkungan internet mirip dengan lingkungan client-server. Seperti pada lingkungan
client-server, lingkungan internet memiliki server, jaringan, dan satu atau lebih PC.
Lingkungan internet unik karena ketergantungannya pada internet. Pada lingkungan
client-server, seorang pengguna bisa dibatasi hanya mengakses sistem yang ada pada
intranet perusahaan. Dalam banyak kasus, komputer client masih dapat mengakses
basisdata di luar'irttranet perusahaan, tetapi membutuhkan software tambahan.
Pada lingkungan internet, aplikasi hanya perlu diinstal pada satu server yang disebut web
server. Pengguna harus memiliki koneksi internet dan web browser pendukung yang
diinstal pada PC. Web browser digunakan untuk berhubungan dengan URL tujuan web
server. Selanjutnya, web server mengakses basisdata dibantu oleh aplikasi dan
mengembalikan informasi yang diminta pada web browser pengguna. Web browser
menampilkan hasilnya pada PC pengguna. Setup dan perawatan aplikasi disederhanakan
pada lingkungan internet karena tidak ada yang harus diinstal, dikonfigurasi, atau dirawat
pada PC pengguna. Aplikasi hanya perlu diinstal, dikonfigurasi, dan dimodifikasi pada
web server dengan tujuan mengurangi resiko ketidakkonsistenan konfigurasi dan
ketidakcocokan versi perangkat lunak antara komputer client dan server. Ketika
perubahan dibuat pada aplikasi, perubahan hanya dibuat pada satu lokasi, yaitu pada web
server.
Pada lingkungan internet, banyak perusahaan menggabungkan konsep arsitektur N-tier.
Arsitektur N-tier adalah sebuah konsep yang mirip dengan arsitektur komputer middle
tier atau three tier. Arsitektur three tier memiliki lapisan client, lapisan aplikasi, dan
lapisan server atau basisdata. Huruf N pada N-tier berarti sembarang jumlah tier untuk
melengkapi transaksi atau permintaan.
Web Server
PC Client
Basisdata
Browser
Internet
PC Client
PC Client
Browser
Browser
Gambar Lingkungan Internet
Struktur Sistem Keseluruhan
Sebuah sistem pengelola basis data (DBMS) terbagi atas modul-modul yang masingmasing memiliki tanggung jawab dalam membentuk struktur sistem keseluruhan.
Beberapa fungsi dalam sistem pengelola basis data
mungkin telah disediakan oleh sistem operasi. Tetapi dalam banyak hal, sistem operasi
hanya menyediakan servis-servis dasar. Kelengkapan fungsi/modul antara DBMS yang
satu dengan yang lain bisa berbeda,
baik dari sisi kualitas maupun kuantitasnya. DBMS sederhana seperti dBase III+ atau
MS-Access misalnya, tidak/kurang mengakomodasi pemakaian basis data oleh banyak
pemakai. Tetapi dengan DBMS semacam Oracle atau MS-SQL Server hal itu telah
terakomodasi dengan baik.
Sebuah sistem pengelola basis data (DBMS) umumnya memiliki sejumlah komponen
fungsional (modul) seperti :
File Manager, yang mengelola alokasi ruang dalam disk dan struktur data yang dipakai
untuk merepresentasikan informasi yang tersimpan dalam disk. Sebenarnya Sistem
Operasi (tempat di mana DBMS diaktifkan) juga memiliki modul File Manager. Tetapi
File Manager di DBMS lebih difokuskan pada efisiensi dan efektivitas penyimpanan.
Database Manager, yang menyediakan interface antara data lowlevel yang ada di basis
data dengan program aplikasi dan query yang diberikan ke sistem.
Query Processor, yang menerjemahkan perintah-perintah dalam query language ke
perintah low-level yang dapat dimengerti oleh database manager. Di samping itu, Query
Processor akan mentransformasikan permintaan user ke bentuk yang lebih efisien,
sehingga query menjadi lebih efektif.
DML Precompiler, yang mengkonversi perintah DML yang ditambahkan dalam sebuah
program aplikasi ke pemanggilan prosedur normal dalam bahasa induk. Precompiler ini
akan berinteraksi dengan query processor.
DDL Compiler, yang mengkonversi perintah-perintah DDL ke dalam sekumpulan tabel
yang mengandung metadata. Tabel-tabel ini kemudian disimpan dalam kamus data.
Download