1 Pertemuan 12 Sistem Akuntansi Biaya Deskripsi Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan prosedur yang digunakan untuk mengumpulkan, mengklasifikasi data biaya produksi dan biaya nonproduksi untuk menyajikan informasi bagi kebutuhan manajemen. Faktor yang mempengaruhi perancangan sistem akuntansi biaya dalam suatu perusahaan adalah: 1. Metode costing yang digunakan: full costing atau variable costing. 2. Sistem akuntansi biaya standar atau sistem akuntansi biaya historis. 3. Proses produksi: produksi berdasarkan pesanan atau produksi berdasar proses. Sistem Akuntansi Biaya 1. Fungsi yang Terkait a. Fungsi Penjualan Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan dari pembeli, fungsi penjualan bertanggungjawab atas penerimaan order dari pembeli dan meneruskan order tersebut ke fungsi produksi. Jika order dari pembeli ditulis dalam formulir yang disediakan oleh perusahaan, order pelanggan langsung diserahkan oleh fungsi penjualan ke fungsi produksi untuk segera diproses. Jika order dari pembeli belum berisi informasi yang lengkap, fungsi penjualan berkewajiban menambahakan informasi yang kurang, atau menuliskan kembali dalam surat order produksi yang berisi informasi lengkap bagi kepentingan fungsi produksi. Dalam perusahaan yang berproduksi secara massa, order produksi ditentukan bersama dalam rapat bulanan antara fungsi pemasaran dan fungsi produksi. Fungsi penjualan melayani order dari pembeli berdasarkan persediaan produk jadi yang ada di gudang. b. Fungsi Produksi Fungsi produksi bertanggungjawab atas pembuatan perintah produksi bagi fungsifungsi yang ada di bawahnya yang akan terkait dalam pelaksanaan proses produksi guna memenuhi permintaan produksi dari fungsi penjualan. Sistem Akuntansi Endang Sri Utami 2 Dalam perusahaan besar, fungsi produksi dibantu oleh fungsi perencanaan dan pengawasan produksi dalam pembuatan order produksi tersebut. Order produksi tersebut dituangkan dalam bentuk tertulis dalam dokumen surat order produksi. Surat order produksi dilampiri dengan surat kebutuhan bahan dan daftar kegiatan produksi. Fungsi produksi juga bertanggungjawab atas pelaksanaan produksi sesuai dengan surat order produksi dan daftar kebutuhan bahan serta daftar kegiatan produksi yang melampiri surat order produksi. c. Fungsi Perencanaan dan Pengawasan Produksi Fungsi ini merupakan fungsi staff yang membantu fungsi produksi dalam merencanakan dan mengawasi kegiatan produksi. Perencanaan produksi diwujudkan dalam perhitungan rencana kebutuhan bahan dan peralatan yang akan digunakan untuk memproduksi pesanan yang diterima dari fungsi penjualan. Rencana produksi dituangkan oleh fungsi perencanaan dan pengawasan produksi dalam dokumen daftar kebutuhan bahan dan daftar kegiatan produksi. d. Fungsi Gudang Fungsi gudang bertanggungjawab atas pelayanan permintaan bahan baku, bahan penolong, dan barang lain yang digudangkan. Fungsi ini juga bertanggungjawab untuk menerima produk jadi yang diserahkan oleh fungsi produksi. e. Fungsi Akuntansi Biaya Fungsi akuntansi biaya bertanggungjawab atas pencatatan mutasi setiap jenis persediaan dan atas pencatatan biaya produksi langsung, biaya produksi tidak langsung, dan biaya nonproduksi ke dalam kartu biaya. Fungsi ini juga bertanggungjawab atas pencatatan transaksi terjadinya biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik, dan biaya nonproduksi ke dalam jurnal pemakaian bahan baku dan jurnal umum serta posting ringkasan jurnal ke rekening buku besar yang bersangkutan. 2. Informasi yang Diperlukan oleh Manajemen a. Order produksi yang belum selesai. b. Order produksi yang selesai. c. Harga pokok produk jadi. Sistem Akuntansi Endang Sri Utami 3 d. Harga pokok produk yang masih dalam proses pada saat tertentu. e. Biaya menurut pusat biaya. 3. Dokumen yang Digunakan a. Surat Order Produksi. Surat order produksi merupakan surat perintah yang dikeluarkan oleh Departemen Produksi, yang ditujukan kepada bagian-bagian yang terkait dengan proses pengolahan produk untuk memproduksi sejumlah produk dengan spesifikasi, cara produksi, fasilitas produksi, dan jangka waktu seperti yang tercantum dalam surat order produksi. b. Daftar Kebutuhan Bahan. Daftar kebutuhan bahan merupakan daftar jenis dan kuantitas bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi produk seperti yang tercantum dalam surat order produksi. c. Daftar Kegiatan Produksi. Daftar kegiatan produksi merupakan daftar urutan jenis kegiatan dan fasilitas mesin yang diperlukan untuk memproduksi produk seperti yang tercantum dalam surat order produksi. d. Bukti Permintaan dan Pengeluaran Barang Gudang. Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang merupakan formulir yang digunakan oleh fungsi produksi untuk meminta bahan baku dan bahan penolong guna memproduksi produk yang tercantum dalam surat order produksi. Dokumen ini juga berfungsi sebagai bukti pengeluaran barang dari gudang. e. Bukti Pengembalian Barang Gudang. Bukti pengambilan barang gudang merupakan formulir yang digunakan oleh fungsi produksi untuk mengembalikan bahan baku dan bahan penolong ke fungsi gudang. Pengembalian bahan ini disebabkan karena ada sisa bahan baku dan bahan penolong yang tidak dipakai dalam proses produksi. Sistem Akuntansi Endang Sri Utami 4 f. Kartu Jam Kerja. Kartu jam kerja merupakan kartu untuk mencatat jam kerja tenaga kerja langsung yang dikonsumsi untuk memproduksi produk yang tercantum dalam surat order produksi. g. Laporan Produk Selesai. Laporan produk selesai merupakan dokumen yang dibuat oleh fungsi produksi untuk memberitahukan selesainya produksi pesanan tertentu kepada fungsi perencanaan dan pengawasan produksi, fungsi gudang, fungsi penjualan, dan fungsi akuntansi persediaan, dan fungsi akuntansi biaya. h. Bukti Memorial (journal voucher). Bukti memorial merupakan dokumen yang digunakan sebagai dasar pencatatan depresiasi aktiva berwujud, amortisasi sewa dan aktiva tidak berwujud, dan pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk berdasarkan tarif yang ditentukan di muka. i. Bukti Kas Keluar. Bukti kas keluar merupakan dokumen yang digunakan untuk mencatat biaya-biaya yang dibayar lewat kas. 4. Catatan Akuntansi yang Digunakan a. Jurnal Pemakaian Bahan Baku. Catatan akuntansi ini merupakan jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat harga pokok bahan baku yang digunakan dalam produksi. b. Jurnal Umum. Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat transaksi pembayaran gaji dan upah, depresiasi aktiva tetap, amortisasi aktiva tidak berwujud, dan terpakainya persekot biaya. c. Register Bukti Kas Keluar. Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat biaya overhead pabrik, biaya administrasi dan umum, dan biaya pemasaran yang berupa pengeluaran kas. d. Kartu Harga Pokok Produk. Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu dari rekening buku besar Barang Dalam Proses yang digunakan untuk merinci biaya Sistem Akuntansi Endang Sri Utami 5 produksi (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik) yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu. e. Kartu Biaya. Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang digunakan untuk merinci biaya overhead pabrik, biaya administrasi dan umum, dan biaya pemasaran. 5. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem a. Prosedur Order Produksi Dalam prosedur ini surat order produksi dikeluarkan untuk mengkoordinasikan pengolahan bahan baku menjadi produk jadi. Surat order produksi dikeluarkan oleh Departemen Produksi berdasarkan order dari pembeli yang diterima dari fungsi penjualan, atau berdasarkan permintaan dari fungsi gudang. Dalam perusahaan besar, Departemen Produksi memiliki staff yang berfungsi untuk membantu perencanaan dan pengawasan produksi (production planning and control function). Fungsi perencanaan dan pengawasan produksi membantu Departemen Produksi dalam membuat surat order produksi. Menurut karakteristik produksinya, prosedur order produksi dalam perusahaan manufaktur dibagi menjadi dua tipe: 1) Prosedur order produksi khusus. Prosedur ini digunakan dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, yang merupakan prosedur pemberian perintah kepada fungsi produksi untuk memproduksi sejumlah produk tertentu guna memenuhi pesanan tertentu. 2) Prosedur produksi berulangkali. Prosedur ini digunakan dalam perusahaan yang berproduksi massa, yang merupakan prosedur pemberian perintah produksi kepada fungsi produksi untuk memproduksi sejumlah produk tertentu dalam periode waktu tertentu guna memenuhi kebutuhan persediaan. b. Prosedur Permintaan dan Pengeluaran Barang Gudang Prosedur ini digunakan oleh fungsi produksi untuk meminta bahan baku dari fungsi gudang, jika perusahaan menyediakan persediaan bahan baku di gudang untuk memenuhi kebutuhan bahan baku bagi suatu order produksi. Jika perusahaan tidak menyelenggarakan persediaan bahan baku tertentu di gudang, maka diperluka prosedur permintaan pembelian untuk memenuhi order produksi. Permintaan bahan Sistem Akuntansi Endang Sri Utami 6 baku untuk memenuhi order produksi didasarkan pada daftar kebutuhan bahan baku (bill of materials) yang dibuat oleh fungsi perencanaan dan pengawasan produksi. c. Prosedur Pengembalian Barang Gudang Prosedur ini digunakan untuk mengembalikan barang ke gudang yang dilakukan oleh fungsi produksi. Dalam prosedur ini dihasilkan dokumen sumber berupa bukti pengembalian barang gudang yang digunakan untuk mengurangi biaya bahan baku yang dicatat dalam kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan dan menambah persediaan bahan baku yang dicatat dalam kartu persediaan. d. Prosedur Pencatatan Jam Kerja dan Biaya Tenaga Kerja Langsung Prosedur ini digunakan untuk mencatat biaya tenaga kerja langsung yang dikonsumsi untuk mengerjakan order produksi tertentu atau yang dikeluarkan dalam periode waktu tertentu. e. Prosedur Produk Selesai dan Pencatatan Pembebanan Biaya Overhead Pabrik Prosedur ini digunakan untuk mencatat biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada pesanan tertentu berdasarkan tarif yang ditentukan di muka dan total harga pokok produk selesai yang ditransfer dari fungsi produksi ke fungsi gudang. f. Prosedur Pencatatan Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya, Biaya Administrasi dan Umum, dan Biaya Pemasaran Prosedur ini digunakan untuk mencatat biaya overhead pabrik sesungguhnya, biaya administrasi dan umum, serta biaya pemasaran. 6. Unsur Pengendalian Intern a. Organisasi 1) Fungsi pencatat biaya harus terpisah dari fungsi produksi. nKegiatan fungsi produksi terdiri dari pemakaian berbagai sumber ekonomi untuk menghasilkan produk. Pencatatan konsumsi sumber ekonomi yang dilakukan oleh fungsi produksi harus dilaksanakan oleh fungsi akuntansi. 2) Fungsi pencatat biaya harus terpisah dari fungsi yang menganggarkan biaya. Anggaran biaya merupakan tolok ukur yang digunakan untuk mengendalikan biaya. Agar data realisasi anggaran biaya dapat digunakan untuk mengendalikan Sistem Akuntansi Endang Sri Utami 7 pelaksanaan anggaran, perlu diselenggarakan catatan akuntansi untuk mencatat realisasi anggaran biaya. 3) Fungsi gudang harus terpisah dari fungsi produksi. Fungsi produksi membutuhkan bahan baku dalam jumlah yang besar, dalam proses produksi. Fungsi gudang bertanggung jawab atas keamanan persediaan yang disimpan di gudang dan atas pencatatan pemakaian dan saldo fisik persediaan. Pemisahan fungsi gudang dari fungsi produksi akan menjamin kelancaran proses produksi, keamanan persediaan, ketelitian dan keandalan data akuntansi yang dihasilkan. 4) Fungsi gudang harus terpisah dari fungsi akuntansi. Fungsi gudang yang bertanggung jawab atas penyimpanan fisik persediaan berkewajiban menyelenggarakan catatan fisik persediaan yang disimpan di gudang. Fungsi akuntansi bertanggung jawab atas penyelenggaraan catatan fisik dan rupiah persediaan. Fungsi gudang harus terpisah dari fungsi akuntansi untuk menjamin keandalan catatan akuntansi persediaan dan keamanan persediaan yang disimpan di gudang. b. Sistem Wewenang dan Prosedur Pencatatan 1) Surat order produksi diotorisasi oleh kepala fungsi produksi. 2) Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang diotorisasi oleh kepala fungsi produksi yang bersangkutan. 3) Bukti kas keluar diotorisasi oleh kepala fungsi akuntansi keuangan. 4) Daftar kebutuhan bahan dibuat olah fungsi perencanaan dan pengawasan produksi dan ditorisasi oleh kepala fungsi produksi. 5) Daftar kegiatan produksi dibuat oleh fungsi perencanaan dan pengawasan produksi dan diotorisasi oleh kepada fungsi produksi. 6) Kartu jam kerja diotorisasi oleh kepala fungsi produksi yang bersangkutan. c. Praktik yang Sehat 1) Surat order produksi, bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang, bukti kas keluar, bukti memorial, bernomor urut tercetak dan penggunaannya dipertanggungjawabkan. 2) Secara periodik dilakukan rekonsiliasi kartu biaya dengan rekening biaya dalam buku besar. Sistem Akuntansi Endang Sri Utami 8 3) Secara periodik dilakukan penghitungan persediaan yang ada di gudang untuk dicocokan dengan kartu persediaan. SOAL LATIHAN 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistem akuntansi biaya. 2. Sebutkan jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi biaya. 3. Sebutkan unsur-unsur pengendalian intern dalam sistem akuntansi biaya. 4. Sebutkan unit organisasi yang terkait dalam sistem akuntansi biaya dan jelaskan fungsinya masing-masing. 5. Sebutkan dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi biaya dan jelaskan fungsinya masing-masing. 6. Sebutkan catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi biaya dan jelaskan fungsinya masing-masing. INSTRUKSI PENGERJAAN • Mahasiswa ber-NIM ganjil mengerjakan soal latihan nomor ganjil. • Mahasiswa ber-NIM genap mengerjaka soal latihan nomor genap. Sistem Akuntansi Endang Sri Utami