Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1 1 REVIEW ARTIKEL: BEBERAPA TUMBUHAN YANG MENGANDUNG SENYAWA AKTIF ANTIINFLAMASI Siti Nurul Khotimah, Ahmad Muhtadi Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran, Jalan Raya Bandung-Sumedang Km. 21 Jatinangor, Sumedang 45363, Indonesia Email: [email protected] ABSTRAK Inflamasi merupakan indikator penting dari beberapa insiden penyakit. Di Indonesia, terapi obat untuk inflamasi seperti golongan AINS(Anti Inflamasi Non Steroid) serta AIS(Anti Inflamasi Steroid) telah diterapkan sejak dahulu hingga sekarang. Namun memiliki efek samping yang tidak diinginkan yang dapat menurunkan fungsi bologis tubuh seperti, hati, saluran pencernaan, dan organ vital lainnya. Oleh sebab itu, sediaan herbal merupakan pilihan alternatif dalam proses penanganan inflamasi karena efek samping yang relatif lebih kecil serta ketersediaan tumbuhan obat yang melimpah seperti sediaan herbal antiinflamasi yang telah distandardisasi oleh BPOM diantaranya daun seledri, daun daruju, dan mengkudu. Tumbuhan lain yang mengandung senyawa aktif antiinflamasi dan dibahas pada artikel ini yaitu kunyit, biji kesumba, daun buas-buas, kencur, tapak liman, daun ubi jalar ungu, daun suji, kulit batang jambu mete, daun mahkota dewa, kerehau, sambang getih, jintan hitam, daun piladang, daun saliara, dan kunir. Kata kunci: Inflamasi, Antiinflamasi, Senyawa aktif, Tumbuhan obat Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1 2 ABSTRACT Inflammation is an important indicator of some incidents of disease. In Indonesia, drugs therapies to treat inflammatory such as NSAID(Nonsteroidal Antiinflammatory Drugs) group and Anti-inflammatory Steroid have been applied since a long time until now. However, these drugs have undesirable side effects that can reduce the biological function of the body such, liver, gastrointestinal tract, and other vital organs. Therefore, herbal dosage is an alternative option in treatment of inflammatory processes due to the side effects are relatively small and the availability of abundant medicinal plants such as, herbal dosage that have been standardized by BPOM e.g. celery leaf, daruju leaf and the morinda. Other plants that contain antiinflammatory compounds and discussed in this article are turmeric, crimson seed, buas-buas leaf, curcuma, liman, Ipomoea batata, suji leaf, bark cashew, Phaleria macrocarpa, kerehau, sambang getih, cumin, piladang leaf, saliara leaf, and turmeric. Keywords: Inflammatory, Anti-inflammatory, Active compounds, Medicinal plant oleh pelepasan berbagai macam mediator PENDAHULUAN Inflamasi atau radang merupakan kimia, seperti produk leukosit, protease indikator dari sistem kekebalan tubuh plasma, amina vasoaktif, dan metabolit melawan asam arakhidonat.[1] suatu menghancurkan, melokalisasi agen penyakit, mengurangi, pencedera berfungsi serta maupun jaringan yang cedera. Ciri peradangan akut meliputi edema, kemerahan, panas, dan nyeri. Pada proses radang akut disebabkan AINS (Antiinflamasi Non Steroid) serta AIS (Antiinflamasi Steroid) merupakan golongan obat antiinflamasi yang memiliki kemampuan menekan tanda-tanda dan gejala-gejala inflamasi.[2] Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1 Disisi memiliki Makanan) diantaranya daun seledri, daun kelebihan dibandingkan obat kimia dan daruju, rimpang kunir putih dan buah sintetik dipasaran, yaitu efek terapeutik mengkudu. Oleh karena itu dilakukan yang efek penelusuran pustaka mengenai beberapa samping yang sangat kecil sehingga lebih tumbuhan lain yang memiliki senyawa aman lain, sediaan 3 bersifat konstruktif serta dikonsumsi.[3] untuk penggunaan herbal obat-obatan Karena antiinflamasi apabila dikonsumsi dalam jangka panjang aktif dan pencernaan bahkan jantung, maka dilakukan penanganan inflamasi selain terapi farmakologi obat-obatan yaitu dengan terapi sediaan herbal dari berbagai jenis tumbuhan. dengan jumlah tumbuhan obat yang aktivitas METODE Pengumpulan sejumlah data senyawa aktif pada berbagai tumbuhan yang efektif dalam memberikan efek antiinflamasi yang disajikan dalam artikel ini diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Hasil penelitian yang Indonesia adalah salah satu negara memiliki antiinflamasi. dapat menurunkan fungsi organ tubuh seperti ginjal, hati, organ pada sistem terbukti dicantumkan diperoleh dari penelusuran pustaka jurnal dan artikel ilmiah 10 tahun terakhir (2006-2016) melimpah, tetapi yang telah digunakan melalui sebagai obat tradisonal hanya sebanyak (https://scholar.google.co.id/) dengan kata 2,5%.[4] Tumbuhan obat yang berkhasiat kunci tumbuhan antiinflamasi, senyawa sebagai aktif antiinflamasi, diulas satu per satu antiinflamasi standardisasi BPOM(Badan yang berdasarkan dilakukan Pengawas Obat situs google scholar oleh hingga diperoleh data dari 15 pustaka yang dan diinklusikan dan dijadikan acuan, Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1 4 dilakukan pengambilan data kandungan senyawa aktif dan pengaruhnya terhadap senyawa aktif berdasarkan dosis dengan proses kemampuan inhibisinya. aktivitas aintiinflamasi peradangan serta nilai persen tertinggi. Dicantumkan pula mekanisme HASIL Berdasarkan hasil penelusuran pustaka yang telah dilakukan, diperoleh 14 tumbuhan yang mengandung senyawa aktif antiinflamasi berdasarkan nilai dosis efektif serta persen inhibisi dengan menggunakan induksi karagenan terhadap tikus sebagai hewan uji serta 1 tumbuhan dengan metode skrining fitokimia. Data tersebut disajikan pada tabel 1. Tabel 1. Beberapa Tumbuhan yang Mengandung Senyawa Aktif Antiinflamasi Nama Dosis Ekstrak Persen Senyawa Antiinflamasi Tumbuhan Referensi (mg/kgBB) inhibisi (%) Flavonoid 45 51,27 [5] Bixin, Norbixin 0,09 - [2] 400 44,20 [6] 600 20,93 [7] Kaempferia galanga L. Bixa orellana L. Epifrieelinol,lupeol,stiqm asterol, triacontan-l-ol, Elephantophus dotriacontan-l-ol, lupeol scraber acetat, deoxyelephantopi, isodeoxyelephantopin Ipomoea batatas Flavonoid Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1 Curcuma longa 5 Kurkumin 110 - [8] Flavonoid 300 58,10 [4] Flavonoid, steroid 100 33,19 [9] Fenolik 2500 46,80 [10] Fenolik, flavonoid 500 27,35 [11] Nigella sativa L. Minyak atsiri, timokinon 750 - [12] Callicarpa Tannin, saponin, 250 - [13] 1000 78,37 [1] - - [14] 400 89,55 [15] 720 38,10 [16] Premna pubescens B. Dracaena angustifolia Roxb Anacardium occidentale L. Phaleria macrocarpa longifolia L. flavanoid, alkaloid Curcuma Kurkumin domestica Val. Alkaloid, saponin, tannin, Hemigraphiscolo flavonoid, monoterpenoid rata dan seskuiterpenoid. Solenostemonscut Flavonoid, steroid ellarioides L. Lantana camara Saponin, flavonoid, L. minyak atsiri PEMBAHASAN Beberapa tahun terakhir studi tentang antiinflamasi dipusatkan pada metabolit Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1 6 asam arakhidonat sebagai mediator radang karagenan menunjukkan terdapatnya efek yang asam antiinflamasi dimana volume edema rata- arakhidonat melalui dua jalur berbeda, rata tikus setiap kelompok zat uji tidak menghasilkan sejumlah prostaglandin dan sebesar tromboksan yaitu jalur siklooksigenase kelompok kontrol. Ekstrak etanol kunyit (COX) serta menghasilkan leukotrien yaitu memiliki potensi antiinflamasi. Hal ini jalur lipooksigenase (LOX).[17] diduga merupakan efek dari kurkumin utama. Pengobatan Metabolisme inflamasi bertujuan untuk meringankan rasa nyeri dengan frekuensi sering yang merupakan gejala awal yang terlihat, kemudian memperlambat dan mencegah penyebaran proses perusakan jaringan. volume edema tikus pada sebagai salah satu bahan aktif kunyit yang dapat menghambat pembentukan prostaglandin dan menekan aktifitas enzim siklooksigenase. Dosis efektif ekstrak etanol kunyit sebesar 1000 mg/kgBB dengan persen inhibisi 78,37 %.[1] [18] Beberapa tumbuhan yang berpotensi 2. Ekstrak selaput biji kesumba (Bixa orellana L.) memiliki senyawa antiinflamasi diproses hingga diperoleh ekstraknya, kemudian Ekstrak selaput biji kesumba memiliki diujikan pada tikus untuk dilihat daya efek antiinflamasi, hal ini karena terdapat kerjanya terhadap inflamasi. senyawa 1. Ekstrak etanol kunyit (Curcuma dan norbixin. Mekanisme kerjanya yaitu, bixin dapat sehingga aktifitas bixin menghambat enzim COX-1 dan COX-2 domestica Val.) Pengujian aktif antiinflamasi ekstrak etanol kunyit dengan induksi tidak mengakibatkan terbentuk dan prostaglandin inflamasi dapat berkurang. Secara normal COX-1 selalu Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1 7 ada di dalam tubuh yang digunakan ketika inhibitor membentuk sikooksogenase.[4] prostaglandin. COX-1 dibutuhkan pada proses normal tubuh, seperti memberi efek enzim lipooksigenase 4. Ekstrak perlindungan rimpang dan kencur (Kaempferia galanga) terhadap mukosa lambung. Sedangkan enzim COX-2 terbentuk hanya ketika terjadi radang, melepaskan prostaglandin yang menjadi mediator inflamasi. Dosis ekstrak selaput biji kesumba yang memberikan efek antiinflamasi paling baik pada tikus yang telah diinduksi karagenan Metode pengujian yang dilakukan yaitu radang akut dengan menginduksikan karagenan pada tikus, hasilnya dilihat dari kemampuan suatu senyawa dalam mengurangi induksi radang atau edema lokal pada telapak kaki tikus. Pengujian aktivitas antiinflamasi berdasarkan nilai ialah 0,09 mg/kgBB.[2] dari persentase ekstrak rimpang kencur 3. Ektrak daun buas-buas (Premna pubescens Blume) sebagai sediaan uji antiinflamasi dalam menghambat radang.[19] Besarnya dosis Ekstrak daun buas-buas 300 mg/kgBB ekstrak rimpang kencur yang diberikan dengan persen inhibisi 58,10 % merupakan berbanding terbalik dengan persentase dosis radang yang terjadi, dan berbanding lurus efektif Mekanisme sebagai terjadi dengan persentase penghambatan antiinflamasi oleh adanya dimana semakin penghambatan siklooksogenase rimpang kencur maka efeknya sebagai yang disebabkan senyawa aktif flavonoid antiinflamasi akan semakin baik. Senyawa yang dimana flavonoid yang terkandung dalam ekstrak flavonoid mempunyai kemampuan sebagai rimpang kencur bekerja pada fase pertama tersari kerjanya antiinflamasi. enzim dalam yaitu ekstrak inhibisi besar radangnya dosis ekstrak Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1 8 (early phase), dengan menghambat proses inhibisi 44,2 % mampu memghambat pelepasan serotonin dan histamin yang udema telapak kaki tikus akibat pemberian merupakan mediator kimia ke tempat karagenan. Ekstrak tapak liman mampu terjadinya radang, juga bekerja pada bekerja menghambat inflamasi dengan mediator utama dari inflamasi yaitu dengan menginhibisi pembentukan PGE2. Ekstrak menghambat sintesis prostaglandin melalui tapak liman mengandung epifrieelinol, penghambatan lupeol, kerja siklooksigenase stiqmasterol, triacontan-l-ol, (COX) sehingga tidak terjadi perubahan dotriacontan-l-ol, lupeol acetat, deoxyele- asam arakhidonat menjadi prostaglandin. phantopin, [20] Dosis yang paling efektif pada uji tetapi belum diketahui senyawa aktifnya aktivitas ekstrak rimpang kencur ini yaitu yang mempunyai khasiat antiinflamasi. 45 Efek antiinflamasi dari ekstrak tapak liman mg/kgBB dengan persen inhibisi sebesar 51,27 %. [5] 5. Ekstrak serta isodeoxyelephantopin, berbanding lurus tapak liman dosis yang diberikan. Semakin besar dosis yang diberikan (Elephantophus scraber) dengan maka efeknya sebagai antiinflamasi semakin besar.[6] Khasiat antiinflamasi ekstrak tapak liman dapat dilihat dengan cara induksi 6. Ekstrak tikus. Karagenan mengetahui digunakan potensi untuk antiinflamasi. ubi jalar ungu antiinflamasi pada jalar yaitu (Ipomoea batatas L.) karagenan secara intraplantar sehingga menyebabkan udema pada telapak kaki daun Senyawa ekstrak aktif daun flavonoid. ubi Flavonoid ungu bekerja sebagai Pemberian ekstrak tapak liman dengan senyawa antinflamasi melalui beberapa dosis 400 mg/kgBB memiliki persen jalur seperti dengan penghambatan Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1 degranulasi neutrofil, 9 penghambatan aktivitas enzim siklooksigenase (COX) dan lipooksigenase, penghambatan pelepasan sebagai antiinflamasi ialah 100 mg/kgBB dengan persen inhibisi 33,19 %.[9] 8. Ekstrak kulit batang jambu mete histamine, serta penghambatan akumulasi (Anacardium occidentale L.) leukosit. Dosis efektif ekstrak daun ubi jalar ungu antiinflamasi dalam memberikan sebesar 600 efek mg/kgBB Senyawa fenolik yang terkandung pada kulit batang jambu mete berperan menghambat inflamasi dengan mekanisme dengan persen inhibisi 20,93 %.[7] penangkapan 7. Ekstrak etanol daun suji (Dracaena angustifolia Roxb) menghambat radikal bebas enzim dan siklooksigenase. Senyawa fenolik dapat menangkap radikal Berdasarkan hasil penelitian ekstrak bebas yang dapat menyebakan terjadinya daun suji memiliki potensi antiinflamasi. kerusakan jaringan yang akan memicu Hal ini karena adanya efek flavonoid yang terjadinya biosintesis asam arakidonat terkandung dalam daun Suji yang dapat menjadi menghambat akumulasi leukosit di daerah prostaglandin. Polifenolik juga memiliki inflamasi. Pada kondisi normal leukosit kemampuan mengikat rantai polipeptida bergerak bebas sepanjang dinding endotel, yang merupakan penyusun utama asam tetapi berbeda selama inflamasi, berbagai amino mediator adhesi tersusun atas asam amino sperti tirosin, leukosit ke dinding sel endotel sehingga valin, leusin dan lain-lain. Sehingga secara menyebabkan leukosit menjadi immobil tidak langsung semakin banyak polimer dan menstimulasi degranulasi netrofil.[19] yang Dosis ekstrak daun suji yang efektif antiinflamasinya. radang menyebabkan mediator enzim. terbentuk inflamasi Enzim yaitu siklooksigenase semakin Selain besar itu daya dengan Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1 10 keberadaan senyawa asam anakardat juga Dosis efektif fraksi air daun mahkota dewa beraktivitas sebagai antiinflamasi dengan sebesar 500 mg/kgBB dengan persen mekanisme inhibisi 27,35 %.[11] penghambatan enzim siklooksigenase juga. Penghambatan enzim 10. Ekstrak air Nigella sativa L. siklooksigenase oleh senyawa polifenolik dan asam anakardat tidak spesifik pada Aktivitas antiinflamasi enzim siklooksigenase 1 atau 2. Dosis efektif ekstrak kulit batang jambu mete Nigella sativa L. berasal dari kandungan sebesar 2500 mg/kgBB dengan persen minyak inhibisi sebesar 46,80 %.[10] atsirinya, penghambatan yaitu produksi melalui NO 9. Fraksi air daun mahkota dewa (Nitrat Oksida) suatu mediator (Phaleria macrocarpa) Daun mahkota dewa memiliki efek antiinflmasi karena mengandung senyawa fenolik dan flavonoid. [21] pro inflmasi. Timokinon, konstituen utama pada N. sativa Flavonoid mampu menghambat produksi nitrit oksida dan menghambat ekspresi iNOS, kekuatan juga memiliki efek antiinflamasi dengan cara menekan produksi antiinflmasi tergantung pada struktur atau subklas dari flavonoid. Flavonoid juga dapat menghambat akumulasi leukosit di NO oleh makrofag tikus. Dosis efektifnya sebesar 750 daerah inflmasi. Hasil penapisan fiokimia menunjukkan bahwa fraksi air daun mg/kgBB.[12] mahkota dewa mengandung flavonoid. Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1 11 13. Fraksi 11. Callicarpa longifolia L. Tumbuhan ini flavanoid, alkaloid, memberikan aktivitas Fraksi daun piladang mengandung dapat senyawa aktif flavonoid yang memberikan antiinflamasi.[22] efek antiinflamasi dengan menghambat Dengan dosis 250 mg/kgBB Callicarpa dan mengurangi volume edema pada longifolia menurunkan daerah radang dan mempengaruhi migrasi peradangan melalui penghambatan enzim serta jumlah sel leukosit pada darah dan siklooksigenase eksudat. Aktivitas antiinflamasi tersebut L. yang piladang (Solenostemonscutellarioides L.) mengandung beberapa senyawa aktif tannin, saponin, daun mampu (COX) dan lipooksigenase.[13] Selain itu tanaman ini dengan juga telah diuji dan memiliki sifat sebagai siklooksigenase antiokasidan. [23] Penghambatan jalur siklooksigenase dan cara menghambat dan lipooksigenase 12. Hemigraphiscolorata enzim lipooksigenase. ini menyebabkan penghambatan biosintesis prostaglandin Hemigraphiscolorata alkaloid, saponin, monoterpenoid, tannin, mengandung flavonoid, seskui-terpenoid. Sama halnya dengan tumbuhan yang memiliki dan leukotrien yang merupakan produk akhir dari jalur lipooksigenase siklooksigenase sehingga dan penghambatan enzim ini dapat mengurangi inflamasi. senyawa aktif antiinflamasi lain, terutama adanya flavonoid dapat menghambat enzim yang berperan pada proses inflamasi sehingga peleberan daerah inflamasi tidak terjadi. [14] Dalam penghambatan enzim tersebut secara tidak langsung juga terjadi penghambatan akumulasi leukosit didaerah inflamasi, dimana dalam kondisi normal leukosit bergerak bebas sepanjang dinding Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1 12 endotel tetapi selama terjadinya inflamasi antiinflamasi yang paling baik apabila berbagai mediator menyebabkan adhesi dibandingkan dengan kelompok dosis lain leukosit ke dinding endotel sehingga dengan persen inhibisi sebesar 38,10 %. leukosit menjadi immobil. Jadi dengan Mekanisme antiinflamasinya disebabkan adanya kandungan flavonoid dalam fraksi adanya dapat leukosit Prostaglandin (PG) dan mediator inflamasi menurunkan lainnya. Ekstrak etanol daun L. camara menurunkan immobil sehingga jumlah dapat penghambatan adhesi leukosit ke endotel dan terjadi mengandung penurunan Selain minyak atsiri yang memiliki aktivitas flavonoid, steroid yang terdapat dalam antiinflamasi. Saponin terdiri dari steroid fraksi juga dapat menghambat enzim yang mampu berinteraksi dengan banyak fosfolipase sehingga asam arakidonat dan membran lipid seperti fosfolipid yang prostaglandin tidak terbentuk dengan cara merupakan prekursor prostaglandin.[16] respon inflamasi. merintangi bebasnya enzim, menstabilkan membran lisosom, menghambat pelepasan mediator-mediator menghambat migrasi inflamasi serta dan infiltrasi leukosit. Dosis efektif ekstrak etanol kunyit sebesar 400 mg/kgBB dengan persen inhibisi 89,55 %.[15] Ekstrak etanol daun Lantana camara 720 mg/kgBB memiliki Mekanisme flavonoid, antiinflamasi dan yang dilakukan oleh flavonoid dapat melalui beberapa jalur yaitu penghambatan aktivitas enzim COX atau lipooksigenase. Penghambatan jalur COX dan lipooksigenase ini secara langsung juga menghambat biosintesis eikosanoid dan 14. Ekstrak Etanol Lantana camara L. dosis saponin, pelepasan daya leukotrien, yang merupakan produk akhir dari jalur COX dan lipooksigenase. Selain itu penghambatan akumulasi leukosit di Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1 13 daerah inflamasi, sehingga menurunkan sehingga adhesi dan antiinflamasi. Eugenol dapat menghambat respon aktivitas sintesis PGH karena berkompetisi inflamasi tubuh. Flavonoid juga dapat dengan asam arakhidonat pada sisi aktif menghambat degranulasi netrofil, sehingga PGH secara langsung mengurangi pelepasan pembentukan PG.[16] leukosit mengakibatkan ke endotel penurunan asam arakhidonat oleh netrofil. Efek berperan sintase dalam sehingga efek menghambat 15. Curcuma longa antiinflamasi flavonoid didukung oleh Kandungan senyawa aktif kurkumin pada aksinya sebagai antihistamin. Flavonoid Curcuma longa dapat mengatasi inflamasi dapat menghambat pelepasan histamin dari sendi dengan dosis sebesar 110 mg/kgBB. sel mast. Flavonoid dapat menghambat Berdasarkan hasil penelitian, kurkumin enzim c-AMP fosfodiesterase sehingga mampu menekan abnormalitas serta kadar c-AMP dalam sel mast meningkat, kerusakan sendi. [8] Mekanisme kerjanya dengan demikian kalsium dicegah masuk yaitu dengan menghambat pembentukan ke dalam sel yang berarti juga mencegah prostaglandin dan menekan aktivitas enzim pelepasan histamin.[16] siklooksigenase. [24] Minyak atsiri daun L. camara KESIMPULAN mengandung eugenol dan beberapa Berdasarkan senyawa terpen yang memiliki hasil review, 15 efek tumbuhan mengandung senyawa aktif antiinflamasi. Eugenol merupakan antiinflamasi yaitu Kaempferia galanga penyusun minyak atsiri L.camara dapat (flavonoid), Bixa orellana menghambat agregasi norbixin), menghambat pembentukan L. (bixin, platelet, Elephantophus scraber tromboksan (epifrieelinol, lupeol, stiqmasterol, Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1 14 triacontan-l-ol, dotriacontan-l-ol, lupeol DAFTAR PUSTAKA acetat, 1. deoxyelephantopi, isodeoxyele- Rustam E, Atmasari I, Yanwirasti. phantopin), Ipomoea batatas (flavonoid), 2007. Efek antiinflamasi ekstrak Curcuma Premna etanol kunyit (Curcuma domestica Dracaena Val.) pada tikus putih jantan galur wistar. J Sains dan Tek Farm. longa pubescens (kurkumin), (flavonoid), angustifolia (flavonoid, steroid), Anacardium occidentale (fenolik), Phaleria macrocarpa (fenolik, flavonoid), Nigella sativa timokinon), (tannin, L. (minyak Callicarpa saponin, Curcuma domestica 2. atsiri, longifolia flavanoid, 12(2): 112-115. Hussaana Potensi A, Suparmi. ekstrak 2012. selaput biji L. kesumba (Bixa orellana L.) sebagai alkaloid), obat antiinflamasi. J Unissula. (kurkumin), Hemigraphiscolorata (alkaloid, saponin, 4(2):134-141. 3. Mycek MJ, Harvey RA, tannin, flavonoid, monoterpenoid, seskui- Champe PA. 2001. Farmakologi terpenoid), Ulasan Bergambar Edisi Kedua. (flavonoid, Solenostemonscutellarioides steroid), Lantana camara 4. (saponin, flavonoid, minyak atsiri). menyampaikan Marbun EMA, Restuati M. 2015. Pengaruh ektrak etanol daun buas- UCAPAN TERIMA KASIH Penulis Jakarta: Penerbit Widya Medika. terima kasih kepada Bapak Rizky Abdullah, Ph.D, Apt., selaku dosen pengampu atas segala bimbingan, motivasi serta dukungannya terhadap penyelesaian artikel review ini. buas (Premna pubescens Blume) sebagai antiinflamasi pada edema kaki tikus putih (Rattus novergicus). J Biosains. 1(3):107112. Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1 5. Hasanah AN, 15 Nazaruddin F, artritis Febriana E, Zuhrotun A. 2011. Analisis kandungan minyak atsiri dan uji ekstrak 6. 9. Narande JM, Wulur A, Yudistira A. 2013. Uji efek antiinflamasi ekstrak kencur etanol daun suji (Dracaena Angustifolia Roxb) terhadap edema Sains. 16(3):147-152. kaki tikus putih jantan galur wistar. Setyari W, Sudjarwo SA. 2008. Pharmacon J Ilm Farm UNSRAT. Potensi analgesik dan antiinflamasi 2(3):14-18. ekstrak tapak liman 10. Veriony L, Sudarsono, Nugroho (Elephantophus Scraber). J Penelit AE. 2011. Aktivitas antiinflamasi Med. Eksakta. 7(1):16-22. rebusan kulit batang jambu mete Riansyah Y, Mulqie L, Choesrina (Anacardium Occidentale L.) pada R. 2015. Uji aktivitas antiinflamasi udema ekstrak karagenin. daun ubi (Ipomoea Batatas terhadap tikus Prosiding 8. Sains Malay. 41(5):591-595. antiinflamasi rimpang kolagen. (Kaempferia galanga L.). J Mat & dari 7. aktivitas aruhan jalar ungu (L.) Lamk) wistar jantan. Penelitian SPeSIA kaki tikus terinduksi Majalah Obat Tradisional. 16(3):145–152. 11. Rinayanti A, Dewanti E, Adelina M. 2014. Uji efek antiinflmasi Unisba, Bandung. 630-636. fraksi air daun mahkota dewa Zahidah AF, Faizah O, Aqilah KN, (Phaleria Anna KT. 2012. Kurkumin sebagai Boerl.) terhadap tikus putih (Rattus suatu agen antiartritik untuk tikus norvegicus L.). Pharm Sci Res. sprague-dawley yang mengalami 1(2):78-85. macrocarpa (Shecff.) Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1 12. Sulisti F, Radji M. 2014. Potensi pemanfaatan sebagai Nigella sativa imunomodulator antiinflmasi. 13. 16 Pharm Sci NA, Listyawati S, Setyawan AD. 2008. Kandungan dan kimia dan uji antiinflamasi ekstrak Res. etanol Lantana camara L. pada 1(2):65-77. tikus putih (Rattus norvegicus L.) Semiawan F, Ahmad I, Masruhim jantan. Bioteknologi. 5(1):10-17. 17. Price SA, LM Wilson. 1995. ekstrak daun kerehau (Callicarpa Respon Tubuh terhadap Cedera Longifolia L.). J Sains dan Kes. Peradangan 1(1):1-4. Pathophysiology: Rahmiyani I, MS Mulyono, skrining fitokimia berkhasiat antiinflamasi digunakan kampung tumbuhan oleh naga. obat 18. yang Kes BTH. Perbaikan. Clinical ed. Jakarta: EGC. Katzung BG. 2002. Farmakologi Dasar dan Klinik. Jakarta: Penerbit masyarakat J dan Concepts of Disease Processes. 4th Mardiana R. 2015. Inventarisasi dan 15. Hidayati L. MA. 2015. Aktivitas antiinflamasi 14. 16. Salemba. 19. Sulaiman MR, ZA Akaria, IA 13(1):54-62. Daud, FN Ng, YC Ng, MT Aria M, Verawati, Arel A, Monika. Hidayat. 2007. Antinociceptive and 2015. Uji efek antiinflamasi fraksi nti-inflammatory activities of the daun (Solenostemons- aqueous extract of Kaempferia cutellarioides (L.) Codd) terhadap galanga leaves in animal models. J mencit Nat Med. 62:221-227. piladang putih 5(2):84-91. betina. Scientia. 20. Suhatri., Aldi Y. 2010. Aktifias ekstrak etanol Nigella sativa Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157 Farmaka Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1 17 terhadap titer antibodi dan jumlah 21. 24. Sudjarwo SA. The signal sel leukosit pada mencit putih transduction of curcumin as anti jantan. Scientia. 1(1):35-41. Inflammatory agent in cultured Tjandrawinata RR, Arifi PF, Tandrasasmita OM, Rahmi D, Aripin A. 2010. A fibroblasts. J Ked YARSI. 2004;12 Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl. extract confers anti proliferative and proapoptosis effects via eicosanoid pathway. J Expt Ther Oncol. 8:187–201. 22. Pasaribu SP, Erwin, Istianti P. 2014. Isolasi Senyawa dan Flavonoid Kerehau. Identifikasi dari Jurnal Daun Kimia Mulawarman. 11(2): 81-84. 23. Erwin, An Nisa R, Daniel. 2015. Phytochemical Test, Tokxicity and Antioxidant Kerehau Lam.) Activity (Callicarpa with DPPH Leaves longifolia Method. Indonesia Chimica Acta. 8(1):5259. Printed : 1693–1424 Online : 2089-9157