Farmaka - Jurnal Universitas Padjadjaran

advertisement
Farmaka
Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1
1
REVIEW ARTIKEL: BEBERAPA TUMBUHAN YANG MENGANDUNG SENYAWA
AKTIF ANTIINFLAMASI
Siti Nurul Khotimah, Ahmad Muhtadi
Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran,
Jalan Raya Bandung-Sumedang Km. 21 Jatinangor, Sumedang 45363, Indonesia
Email: [email protected]
ABSTRAK
Inflamasi merupakan indikator penting dari beberapa insiden penyakit. Di Indonesia,
terapi obat untuk inflamasi seperti golongan AINS(Anti Inflamasi Non Steroid) serta
AIS(Anti Inflamasi Steroid) telah diterapkan sejak dahulu hingga sekarang. Namun memiliki
efek samping yang tidak diinginkan yang dapat menurunkan fungsi bologis tubuh seperti,
hati, saluran pencernaan, dan organ vital lainnya. Oleh sebab itu, sediaan herbal merupakan
pilihan alternatif dalam proses penanganan inflamasi karena efek samping yang relatif lebih
kecil serta ketersediaan tumbuhan obat yang melimpah seperti sediaan herbal antiinflamasi
yang telah distandardisasi oleh BPOM diantaranya daun seledri, daun daruju, dan mengkudu.
Tumbuhan lain yang mengandung senyawa aktif antiinflamasi dan dibahas pada artikel ini
yaitu kunyit, biji kesumba, daun buas-buas, kencur, tapak liman, daun ubi jalar ungu, daun
suji, kulit batang jambu mete, daun mahkota dewa, kerehau, sambang getih, jintan hitam,
daun piladang, daun saliara, dan kunir.
Kata kunci: Inflamasi, Antiinflamasi, Senyawa aktif, Tumbuhan obat
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1
2
ABSTRACT
Inflammation is an important indicator of some incidents of disease. In Indonesia,
drugs therapies to treat inflammatory such as NSAID(Nonsteroidal Antiinflammatory Drugs)
group and Anti-inflammatory Steroid have been applied since a long time until now.
However, these drugs have undesirable side effects that can reduce the biological function of
the body such, liver, gastrointestinal tract, and other vital organs. Therefore, herbal dosage is
an alternative option in treatment of inflammatory processes due to the side effects are
relatively small and the availability of abundant medicinal plants such as, herbal dosage that
have been standardized by BPOM e.g. celery leaf, daruju leaf and the morinda. Other plants
that contain antiinflammatory compounds and discussed in this article are turmeric, crimson
seed, buas-buas leaf, curcuma, liman, Ipomoea batata, suji leaf, bark cashew, Phaleria
macrocarpa, kerehau, sambang getih, cumin, piladang leaf, saliara leaf, and turmeric.
Keywords: Inflammatory, Anti-inflammatory, Active compounds, Medicinal plant
oleh pelepasan berbagai macam mediator
PENDAHULUAN
Inflamasi atau radang merupakan
kimia, seperti produk leukosit, protease
indikator dari sistem kekebalan tubuh
plasma, amina vasoaktif, dan metabolit
melawan
asam arakhidonat.[1]
suatu
menghancurkan,
melokalisasi
agen
penyakit,
mengurangi,
pencedera
berfungsi
serta
maupun
jaringan yang cedera. Ciri peradangan akut
meliputi edema, kemerahan, panas, dan
nyeri. Pada proses radang akut disebabkan
AINS (Antiinflamasi Non Steroid)
serta
AIS
(Antiinflamasi
Steroid)
merupakan golongan obat antiinflamasi
yang
memiliki
kemampuan
menekan
tanda-tanda dan gejala-gejala inflamasi.[2]
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1
Disisi
memiliki
Makanan) diantaranya daun seledri, daun
kelebihan dibandingkan obat kimia dan
daruju, rimpang kunir putih dan buah
sintetik dipasaran, yaitu efek terapeutik
mengkudu. Oleh karena itu dilakukan
yang
efek
penelusuran pustaka mengenai beberapa
samping yang sangat kecil sehingga lebih
tumbuhan lain yang memiliki senyawa
aman
lain,
sediaan
3
bersifat
konstruktif
serta
dikonsumsi.[3]
untuk
penggunaan
herbal
obat-obatan
Karena
antiinflamasi
apabila dikonsumsi dalam jangka panjang
aktif
dan
pencernaan
bahkan
jantung,
maka
dilakukan penanganan inflamasi selain
terapi
farmakologi
obat-obatan
yaitu
dengan terapi sediaan herbal dari berbagai
jenis tumbuhan.
dengan
jumlah
tumbuhan
obat
yang
aktivitas
METODE
Pengumpulan
sejumlah
data
senyawa aktif pada berbagai tumbuhan
yang efektif dalam memberikan efek
antiinflamasi yang disajikan dalam artikel
ini diperoleh dari penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya. Hasil penelitian
yang
Indonesia adalah salah satu negara
memiliki
antiinflamasi.
dapat menurunkan fungsi organ tubuh
seperti ginjal, hati, organ pada sistem
terbukti
dicantumkan
diperoleh
dari
penelusuran pustaka jurnal dan artikel
ilmiah 10 tahun terakhir (2006-2016)
melimpah, tetapi yang telah digunakan
melalui
sebagai obat tradisonal hanya sebanyak
(https://scholar.google.co.id/) dengan kata
2,5%.[4] Tumbuhan obat yang berkhasiat
kunci tumbuhan antiinflamasi, senyawa
sebagai
aktif antiinflamasi, diulas satu per satu
antiinflamasi
standardisasi
BPOM(Badan
yang
berdasarkan
dilakukan
Pengawas
Obat
situs
google
scholar
oleh
hingga diperoleh data dari 15 pustaka yang
dan
diinklusikan
dan
dijadikan
acuan,
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1
4
dilakukan pengambilan data kandungan
senyawa aktif dan pengaruhnya terhadap
senyawa aktif berdasarkan dosis dengan
proses
kemampuan
inhibisinya.
aktivitas
aintiinflamasi
peradangan serta nilai
persen
tertinggi. Dicantumkan pula mekanisme
HASIL
Berdasarkan hasil penelusuran pustaka yang telah dilakukan, diperoleh 14 tumbuhan
yang mengandung senyawa aktif antiinflamasi berdasarkan nilai dosis efektif serta persen
inhibisi dengan menggunakan induksi karagenan terhadap tikus sebagai hewan uji serta 1
tumbuhan dengan metode skrining fitokimia. Data tersebut disajikan pada tabel 1.
Tabel 1. Beberapa Tumbuhan yang Mengandung Senyawa Aktif Antiinflamasi
Nama
Dosis Ekstrak
Persen
Senyawa Antiinflamasi
Tumbuhan
Referensi
(mg/kgBB)
inhibisi (%)
Flavonoid
45
51,27
[5]
Bixin, Norbixin
0,09
-
[2]
400
44,20
[6]
600
20,93
[7]
Kaempferia
galanga L.
Bixa orellana L.
Epifrieelinol,lupeol,stiqm
asterol, triacontan-l-ol,
Elephantophus
dotriacontan-l-ol, lupeol
scraber
acetat, deoxyelephantopi,
isodeoxyelephantopin
Ipomoea batatas
Flavonoid
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1
Curcuma longa
5
Kurkumin
110
-
[8]
Flavonoid
300
58,10
[4]
Flavonoid, steroid
100
33,19
[9]
Fenolik
2500
46,80
[10]
Fenolik, flavonoid
500
27,35
[11]
Nigella sativa L.
Minyak atsiri, timokinon
750
-
[12]
Callicarpa
Tannin, saponin,
250
-
[13]
1000
78,37
[1]
-
-
[14]
400
89,55
[15]
720
38,10
[16]
Premna
pubescens B.
Dracaena
angustifolia Roxb
Anacardium
occidentale L.
Phaleria
macrocarpa
longifolia L.
flavanoid, alkaloid
Curcuma
Kurkumin
domestica Val.
Alkaloid, saponin, tannin,
Hemigraphiscolo
flavonoid, monoterpenoid
rata
dan seskuiterpenoid.
Solenostemonscut
Flavonoid, steroid
ellarioides L.
Lantana camara
Saponin, flavonoid,
L.
minyak atsiri
PEMBAHASAN
Beberapa tahun terakhir studi tentang
antiinflamasi dipusatkan pada metabolit
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1
6
asam arakhidonat sebagai mediator radang
karagenan menunjukkan terdapatnya efek
yang
asam
antiinflamasi dimana volume edema rata-
arakhidonat melalui dua jalur berbeda,
rata tikus setiap kelompok zat uji tidak
menghasilkan sejumlah prostaglandin dan
sebesar
tromboksan yaitu jalur siklooksigenase
kelompok kontrol. Ekstrak etanol kunyit
(COX) serta menghasilkan leukotrien yaitu
memiliki potensi antiinflamasi. Hal ini
jalur lipooksigenase (LOX).[17]
diduga merupakan efek dari kurkumin
utama.
Pengobatan
Metabolisme
inflamasi
bertujuan
untuk meringankan rasa nyeri dengan
frekuensi sering yang merupakan gejala
awal
yang
terlihat,
kemudian
memperlambat dan mencegah penyebaran
proses perusakan jaringan.
volume
edema
tikus
pada
sebagai salah satu bahan aktif kunyit yang
dapat
menghambat
pembentukan
prostaglandin dan menekan aktifitas enzim
siklooksigenase.
Dosis
efektif
ekstrak
etanol kunyit sebesar 1000 mg/kgBB
dengan persen inhibisi 78,37 %.[1]
[18]
Beberapa tumbuhan yang berpotensi
2. Ekstrak selaput biji kesumba (Bixa
orellana L.)
memiliki senyawa antiinflamasi diproses
hingga diperoleh ekstraknya, kemudian
Ekstrak selaput biji kesumba memiliki
diujikan pada tikus untuk dilihat daya
efek antiinflamasi, hal ini karena terdapat
kerjanya terhadap inflamasi.
senyawa
1. Ekstrak etanol kunyit (Curcuma
dan
norbixin.
Mekanisme kerjanya yaitu, bixin dapat
sehingga
aktifitas
bixin
menghambat enzim COX-1 dan COX-2
domestica Val.)
Pengujian
aktif
antiinflamasi
ekstrak etanol kunyit dengan induksi
tidak
mengakibatkan
terbentuk
dan
prostaglandin
inflamasi
dapat
berkurang. Secara normal COX-1 selalu
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1
7
ada di dalam tubuh yang digunakan ketika
inhibitor
membentuk
sikooksogenase.[4]
prostaglandin.
COX-1
dibutuhkan pada proses normal tubuh,
seperti
memberi
efek
enzim
lipooksigenase
4. Ekstrak
perlindungan
rimpang
dan
kencur
(Kaempferia galanga)
terhadap mukosa lambung. Sedangkan
enzim COX-2 terbentuk hanya ketika
terjadi radang, melepaskan prostaglandin
yang menjadi mediator inflamasi. Dosis
ekstrak
selaput
biji
kesumba
yang
memberikan efek antiinflamasi paling baik
pada tikus yang telah diinduksi karagenan
Metode pengujian yang dilakukan yaitu
radang
akut
dengan
menginduksikan
karagenan pada tikus, hasilnya dilihat dari
kemampuan
suatu
senyawa
dalam
mengurangi induksi radang atau edema
lokal pada telapak kaki tikus. Pengujian
aktivitas antiinflamasi berdasarkan nilai
ialah 0,09 mg/kgBB.[2]
dari persentase ekstrak rimpang kencur
3. Ektrak daun buas-buas (Premna
pubescens Blume)
sebagai sediaan uji antiinflamasi dalam
menghambat radang.[19] Besarnya dosis
Ekstrak daun buas-buas 300 mg/kgBB
ekstrak rimpang kencur yang diberikan
dengan persen inhibisi 58,10 % merupakan
berbanding terbalik dengan persentase
dosis
radang yang terjadi, dan berbanding lurus
efektif
Mekanisme
sebagai
terjadi
dengan
persentase
penghambatan antiinflamasi oleh adanya
dimana
semakin
penghambatan
siklooksogenase
rimpang kencur maka efeknya sebagai
yang disebabkan senyawa aktif flavonoid
antiinflamasi akan semakin baik. Senyawa
yang
dimana
flavonoid yang terkandung dalam ekstrak
flavonoid mempunyai kemampuan sebagai
rimpang kencur bekerja pada fase pertama
tersari
kerjanya
antiinflamasi.
enzim
dalam
yaitu
ekstrak
inhibisi
besar
radangnya
dosis
ekstrak
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1
8
(early phase), dengan menghambat proses
inhibisi 44,2 % mampu memghambat
pelepasan serotonin dan histamin yang
udema telapak kaki tikus akibat pemberian
merupakan mediator kimia ke tempat
karagenan. Ekstrak tapak liman mampu
terjadinya radang, juga bekerja pada
bekerja menghambat inflamasi dengan
mediator utama dari inflamasi yaitu dengan
menginhibisi pembentukan PGE2. Ekstrak
menghambat sintesis prostaglandin melalui
tapak liman mengandung epifrieelinol,
penghambatan
lupeol,
kerja
siklooksigenase
stiqmasterol,
triacontan-l-ol,
(COX) sehingga tidak terjadi perubahan
dotriacontan-l-ol, lupeol acetat, deoxyele-
asam arakhidonat menjadi prostaglandin.
phantopin,
[20]
Dosis yang paling efektif pada uji
tetapi belum diketahui senyawa aktifnya
aktivitas ekstrak rimpang kencur ini yaitu
yang mempunyai khasiat antiinflamasi.
45
Efek antiinflamasi dari ekstrak tapak liman
mg/kgBB
dengan
persen
inhibisi
sebesar 51,27 %. [5]
5. Ekstrak
serta
isodeoxyelephantopin,
berbanding lurus
tapak
liman
dosis
yang
diberikan. Semakin besar dosis yang
diberikan
(Elephantophus scraber)
dengan
maka
efeknya
sebagai
antiinflamasi semakin besar.[6]
Khasiat antiinflamasi ekstrak tapak
liman dapat dilihat dengan cara induksi
6. Ekstrak
tikus.
Karagenan
mengetahui
digunakan
potensi
untuk
antiinflamasi.
ubi
jalar
ungu
antiinflamasi
pada
jalar
yaitu
(Ipomoea batatas L.)
karagenan secara intraplantar sehingga
menyebabkan udema pada telapak kaki
daun
Senyawa
ekstrak
aktif
daun
flavonoid.
ubi
Flavonoid
ungu
bekerja
sebagai
Pemberian ekstrak tapak liman dengan
senyawa antinflamasi melalui beberapa
dosis 400 mg/kgBB memiliki persen
jalur
seperti
dengan
penghambatan
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1
degranulasi
neutrofil,
9
penghambatan
aktivitas enzim siklooksigenase (COX) dan
lipooksigenase, penghambatan pelepasan
sebagai antiinflamasi ialah 100 mg/kgBB
dengan persen inhibisi 33,19 %.[9]
8. Ekstrak kulit batang jambu mete
histamine, serta penghambatan akumulasi
(Anacardium occidentale L.)
leukosit. Dosis efektif ekstrak daun ubi
jalar
ungu
antiinflamasi
dalam
memberikan
sebesar
600
efek
mg/kgBB
Senyawa fenolik yang terkandung pada
kulit
batang
jambu
mete
berperan
menghambat inflamasi dengan mekanisme
dengan persen inhibisi 20,93 %.[7]
penangkapan
7. Ekstrak etanol daun suji (Dracaena
angustifolia Roxb)
menghambat
radikal
bebas
enzim
dan
siklooksigenase.
Senyawa fenolik dapat menangkap radikal
Berdasarkan hasil penelitian ekstrak
bebas yang dapat menyebakan terjadinya
daun suji memiliki potensi antiinflamasi.
kerusakan jaringan yang akan memicu
Hal ini karena adanya efek flavonoid yang
terjadinya biosintesis asam arakidonat
terkandung dalam daun Suji yang dapat
menjadi
menghambat akumulasi leukosit di daerah
prostaglandin. Polifenolik juga memiliki
inflamasi. Pada kondisi normal leukosit
kemampuan mengikat rantai polipeptida
bergerak bebas sepanjang dinding endotel,
yang merupakan penyusun utama asam
tetapi berbeda selama inflamasi, berbagai
amino
mediator
adhesi
tersusun atas asam amino sperti tirosin,
leukosit ke dinding sel endotel sehingga
valin, leusin dan lain-lain. Sehingga secara
menyebabkan leukosit menjadi immobil
tidak langsung semakin banyak polimer
dan menstimulasi degranulasi netrofil.[19]
yang
Dosis ekstrak daun suji yang efektif
antiinflamasinya.
radang menyebabkan
mediator
enzim.
terbentuk
inflamasi
Enzim
yaitu
siklooksigenase
semakin
Selain
besar
itu
daya
dengan
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1
10
keberadaan senyawa asam anakardat juga
Dosis efektif fraksi air daun mahkota dewa
beraktivitas sebagai antiinflamasi dengan
sebesar 500 mg/kgBB dengan persen
mekanisme
inhibisi 27,35 %.[11]
penghambatan
enzim
siklooksigenase juga. Penghambatan enzim
10. Ekstrak air Nigella sativa L.
siklooksigenase oleh senyawa polifenolik
dan asam anakardat tidak spesifik pada
Aktivitas
antiinflamasi
enzim siklooksigenase 1 atau 2. Dosis
efektif ekstrak kulit batang jambu mete
Nigella sativa L. berasal dari kandungan
sebesar 2500 mg/kgBB dengan persen
minyak
inhibisi sebesar 46,80 %.[10]
atsirinya,
penghambatan
yaitu
produksi
melalui
NO
9. Fraksi air daun mahkota dewa
(Nitrat Oksida) suatu mediator
(Phaleria macrocarpa)
Daun mahkota dewa memiliki efek
antiinflmasi karena mengandung senyawa
fenolik
dan
flavonoid.
[21]
pro
inflmasi.
Timokinon,
konstituen utama pada N. sativa
Flavonoid
mampu menghambat produksi nitrit oksida
dan menghambat ekspresi iNOS, kekuatan
juga memiliki efek antiinflamasi
dengan cara menekan produksi
antiinflmasi tergantung pada struktur atau
subklas dari flavonoid. Flavonoid juga
dapat menghambat akumulasi leukosit di
NO oleh makrofag tikus. Dosis
efektifnya
sebesar
750
daerah inflmasi. Hasil penapisan fiokimia
menunjukkan
bahwa
fraksi
air
daun
mg/kgBB.[12]
mahkota dewa mengandung flavonoid.
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1
11
13. Fraksi
11. Callicarpa longifolia L.
Tumbuhan
ini
flavanoid,
alkaloid,
memberikan
aktivitas
Fraksi daun piladang mengandung
dapat
senyawa aktif flavonoid yang memberikan
antiinflamasi.[22]
efek antiinflamasi dengan menghambat
Dengan dosis 250 mg/kgBB Callicarpa
dan mengurangi volume edema pada
longifolia
menurunkan
daerah radang dan mempengaruhi migrasi
peradangan melalui penghambatan enzim
serta jumlah sel leukosit pada darah dan
siklooksigenase
eksudat. Aktivitas antiinflamasi tersebut
L.
yang
piladang
(Solenostemonscutellarioides L.)
mengandung
beberapa senyawa aktif tannin, saponin,
daun
mampu
(COX)
dan
lipooksigenase.[13] Selain itu tanaman ini
dengan
juga telah diuji dan memiliki sifat sebagai
siklooksigenase
antiokasidan. [23]
Penghambatan jalur siklooksigenase dan
cara
menghambat
dan
lipooksigenase
12. Hemigraphiscolorata
enzim
lipooksigenase.
ini
menyebabkan
penghambatan biosintesis prostaglandin
Hemigraphiscolorata
alkaloid,
saponin,
monoterpenoid,
tannin,
mengandung
flavonoid,
seskui-terpenoid.
Sama
halnya dengan tumbuhan yang memiliki
dan leukotrien yang merupakan produk
akhir
dari
jalur
lipooksigenase
siklooksigenase
sehingga
dan
penghambatan
enzim ini dapat mengurangi inflamasi.
senyawa aktif antiinflamasi lain, terutama
adanya
flavonoid
dapat
menghambat
enzim yang berperan pada proses inflamasi
sehingga peleberan daerah inflamasi tidak
terjadi. [14]
Dalam penghambatan enzim tersebut
secara
tidak
langsung
juga
terjadi
penghambatan akumulasi leukosit didaerah
inflamasi, dimana dalam kondisi normal
leukosit bergerak bebas sepanjang dinding
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1
12
endotel tetapi selama terjadinya inflamasi
antiinflamasi yang paling baik apabila
berbagai mediator menyebabkan adhesi
dibandingkan dengan kelompok dosis lain
leukosit ke dinding endotel sehingga
dengan persen inhibisi sebesar 38,10 %.
leukosit menjadi immobil. Jadi dengan
Mekanisme antiinflamasinya disebabkan
adanya kandungan flavonoid dalam fraksi
adanya
dapat
leukosit
Prostaglandin (PG) dan mediator inflamasi
menurunkan
lainnya. Ekstrak etanol daun L. camara
menurunkan
immobil
sehingga
jumlah
dapat
penghambatan
adhesi leukosit ke endotel dan terjadi
mengandung
penurunan
Selain
minyak atsiri yang memiliki aktivitas
flavonoid, steroid yang terdapat dalam
antiinflamasi. Saponin terdiri dari steroid
fraksi juga dapat menghambat enzim
yang mampu berinteraksi dengan banyak
fosfolipase sehingga asam arakidonat dan
membran lipid seperti fosfolipid yang
prostaglandin tidak terbentuk dengan cara
merupakan prekursor prostaglandin.[16]
respon
inflamasi.
merintangi bebasnya enzim, menstabilkan
membran lisosom, menghambat pelepasan
mediator-mediator
menghambat
migrasi
inflamasi
serta
dan
infiltrasi
leukosit. Dosis efektif ekstrak etanol
kunyit sebesar 400 mg/kgBB dengan
persen inhibisi 89,55 %.[15]
Ekstrak etanol daun Lantana camara
720
mg/kgBB
memiliki
Mekanisme
flavonoid,
antiinflamasi
dan
yang
dilakukan oleh flavonoid dapat melalui
beberapa
jalur
yaitu
penghambatan
aktivitas enzim COX atau lipooksigenase.
Penghambatan
jalur
COX
dan
lipooksigenase ini secara langsung juga
menghambat biosintesis eikosanoid dan
14. Ekstrak Etanol Lantana camara L.
dosis
saponin,
pelepasan
daya
leukotrien, yang merupakan produk akhir
dari jalur COX dan lipooksigenase. Selain
itu penghambatan akumulasi leukosit di
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1
13
daerah inflamasi, sehingga menurunkan
sehingga
adhesi
dan
antiinflamasi. Eugenol dapat menghambat
respon
aktivitas sintesis PGH karena berkompetisi
inflamasi tubuh. Flavonoid juga dapat
dengan asam arakhidonat pada sisi aktif
menghambat degranulasi netrofil, sehingga
PGH
secara langsung mengurangi pelepasan
pembentukan PG.[16]
leukosit
mengakibatkan
ke
endotel
penurunan
asam arakhidonat oleh netrofil. Efek
berperan
sintase
dalam
sehingga
efek
menghambat
15. Curcuma longa
antiinflamasi flavonoid didukung oleh
Kandungan senyawa aktif kurkumin pada
aksinya sebagai antihistamin. Flavonoid
Curcuma longa dapat mengatasi inflamasi
dapat menghambat pelepasan histamin dari
sendi dengan dosis sebesar 110 mg/kgBB.
sel mast. Flavonoid dapat menghambat
Berdasarkan hasil penelitian, kurkumin
enzim c-AMP fosfodiesterase sehingga
mampu
menekan
abnormalitas
serta
kadar c-AMP dalam sel mast meningkat,
kerusakan sendi.
[8]
Mekanisme kerjanya
dengan demikian kalsium dicegah masuk
yaitu dengan menghambat pembentukan
ke dalam sel yang berarti juga mencegah
prostaglandin dan menekan aktivitas enzim
pelepasan histamin.[16]
siklooksigenase. [24]
Minyak atsiri daun L. camara
KESIMPULAN
mengandung
eugenol
dan
beberapa
Berdasarkan
senyawa
terpen
yang
memiliki
hasil
review,
15
efek
tumbuhan mengandung senyawa aktif
antiinflamasi.
Eugenol
merupakan
antiinflamasi yaitu Kaempferia galanga
penyusun minyak atsiri L.camara dapat
(flavonoid), Bixa orellana
menghambat
agregasi
norbixin),
menghambat
pembentukan
L. (bixin,
platelet,
Elephantophus
scraber
tromboksan
(epifrieelinol,
lupeol,
stiqmasterol,
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1
14
triacontan-l-ol, dotriacontan-l-ol, lupeol
DAFTAR PUSTAKA
acetat,
1.
deoxyelephantopi,
isodeoxyele-
Rustam E, Atmasari I, Yanwirasti.
phantopin), Ipomoea batatas (flavonoid),
2007. Efek antiinflamasi ekstrak
Curcuma
Premna
etanol kunyit (Curcuma domestica
Dracaena
Val.) pada tikus putih jantan galur
wistar. J Sains dan Tek Farm.
longa
pubescens
(kurkumin),
(flavonoid),
angustifolia
(flavonoid,
steroid),
Anacardium
occidentale
(fenolik),
Phaleria macrocarpa (fenolik, flavonoid),
Nigella
sativa
timokinon),
(tannin,
L.
(minyak
Callicarpa
saponin,
Curcuma
domestica
2.
atsiri,
longifolia
flavanoid,
12(2): 112-115.
Hussaana
Potensi
A,
Suparmi.
ekstrak
2012.
selaput
biji
L.
kesumba (Bixa orellana L.) sebagai
alkaloid),
obat antiinflamasi. J Unissula.
(kurkumin),
Hemigraphiscolorata (alkaloid, saponin,
4(2):134-141.
3.
Mycek MJ, Harvey RA,
tannin, flavonoid, monoterpenoid, seskui-
Champe PA. 2001. Farmakologi
terpenoid),
Ulasan Bergambar Edisi Kedua.
(flavonoid,
Solenostemonscutellarioides
steroid),
Lantana
camara
4.
(saponin, flavonoid, minyak atsiri).
menyampaikan
Marbun EMA, Restuati M. 2015.
Pengaruh ektrak etanol daun buas-
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis
Jakarta: Penerbit Widya Medika.
terima
kasih kepada Bapak Rizky Abdullah, Ph.D,
Apt., selaku dosen pengampu atas segala
bimbingan, motivasi serta dukungannya
terhadap penyelesaian artikel review ini.
buas (Premna pubescens Blume)
sebagai antiinflamasi pada edema
kaki
tikus
putih
(Rattus
novergicus). J Biosains. 1(3):107112.
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1
5.
Hasanah
AN,
15
Nazaruddin
F,
artritis
Febriana E, Zuhrotun A. 2011.
Analisis kandungan minyak atsiri
dan
uji
ekstrak
6.
9.
Narande JM, Wulur A, Yudistira A.
2013. Uji efek antiinflamasi ekstrak
kencur
etanol
daun
suji
(Dracaena
Angustifolia Roxb) terhadap edema
Sains. 16(3):147-152.
kaki tikus putih jantan galur wistar.
Setyari W, Sudjarwo SA. 2008.
Pharmacon J Ilm Farm UNSRAT.
Potensi analgesik dan antiinflamasi
2(3):14-18.
ekstrak
tapak
liman
10.
Veriony L, Sudarsono, Nugroho
(Elephantophus Scraber). J Penelit
AE. 2011. Aktivitas antiinflamasi
Med. Eksakta. 7(1):16-22.
rebusan kulit batang jambu mete
Riansyah Y, Mulqie L, Choesrina
(Anacardium Occidentale L.) pada
R. 2015. Uji aktivitas antiinflamasi
udema
ekstrak
karagenin.
daun
ubi
(Ipomoea
Batatas
terhadap
tikus
Prosiding
8.
Sains
Malay. 41(5):591-595.
antiinflamasi
rimpang
kolagen.
(Kaempferia galanga L.). J Mat &
dari
7.
aktivitas
aruhan
jalar
ungu
(L.)
Lamk)
wistar
jantan.
Penelitian
SPeSIA
kaki
tikus
terinduksi
Majalah
Obat
Tradisional. 16(3):145–152.
11.
Rinayanti A, Dewanti E, Adelina
M. 2014. Uji efek antiinflmasi
Unisba, Bandung. 630-636.
fraksi air daun mahkota dewa
Zahidah AF, Faizah O, Aqilah KN,
(Phaleria
Anna KT. 2012. Kurkumin sebagai
Boerl.) terhadap tikus putih (Rattus
suatu agen antiartritik untuk tikus
norvegicus L.). Pharm Sci Res.
sprague-dawley yang mengalami
1(2):78-85.
macrocarpa
(Shecff.)
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1
12.
Sulisti F, Radji M. 2014. Potensi
pemanfaatan
sebagai
Nigella
sativa
imunomodulator
antiinflmasi.
13.
16
Pharm
Sci
NA,
Listyawati
S,
Setyawan AD. 2008. Kandungan
dan
kimia dan uji antiinflamasi ekstrak
Res.
etanol Lantana camara L. pada
1(2):65-77.
tikus putih (Rattus norvegicus L.)
Semiawan F, Ahmad I, Masruhim
jantan. Bioteknologi. 5(1):10-17.
17.
Price SA, LM Wilson. 1995.
ekstrak daun kerehau (Callicarpa
Respon Tubuh terhadap Cedera
Longifolia L.). J Sains dan Kes.
Peradangan
1(1):1-4.
Pathophysiology:
Rahmiyani
I,
MS
Mulyono,
skrining
fitokimia
berkhasiat
antiinflamasi
digunakan
kampung
tumbuhan
oleh
naga.
obat
18.
yang
Kes
BTH.
Perbaikan.
Clinical
ed. Jakarta: EGC.
Katzung BG. 2002. Farmakologi
Dasar dan Klinik. Jakarta: Penerbit
masyarakat
J
dan
Concepts of Disease Processes. 4th
Mardiana R. 2015. Inventarisasi dan
15.
Hidayati
L.
MA. 2015. Aktivitas antiinflamasi
14.
16.
Salemba.
19.
Sulaiman MR, ZA Akaria, IA
13(1):54-62.
Daud, FN Ng, YC Ng, MT
Aria M, Verawati, Arel A, Monika.
Hidayat. 2007. Antinociceptive and
2015. Uji efek antiinflamasi fraksi
nti-inflammatory activities of the
daun
(Solenostemons-
aqueous extract of Kaempferia
cutellarioides (L.) Codd) terhadap
galanga leaves in animal models. J
mencit
Nat Med. 62:221-227.
piladang
putih
5(2):84-91.
betina.
Scientia.
20.
Suhatri., Aldi Y. 2010. Aktifias
ekstrak
etanol
Nigella
sativa
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Farmaka
Volume 4 Nomor 4 Suplemen 1
17
terhadap titer antibodi dan jumlah
21.
24.
Sudjarwo
SA.
The
signal
sel leukosit pada mencit putih
transduction of curcumin as anti
jantan. Scientia. 1(1):35-41.
Inflammatory agent in cultured
Tjandrawinata
RR,
Arifi
PF,
Tandrasasmita
OM,
Rahmi
D,
Aripin
A.
2010.
A
fibroblasts. J Ked YARSI. 2004;12
Phaleria
macrocarpa (Scheff.) Boerl. extract
confers
anti
proliferative
and
proapoptosis effects via eicosanoid
pathway. J Expt Ther Oncol.
8:187–201.
22.
Pasaribu SP, Erwin, Istianti P.
2014.
Isolasi
Senyawa
dan
Flavonoid
Kerehau.
Identifikasi
dari
Jurnal
Daun
Kimia
Mulawarman. 11(2): 81-84.
23.
Erwin, An Nisa R, Daniel. 2015.
Phytochemical Test, Tokxicity and
Antioxidant
Kerehau
Lam.)
Activity
(Callicarpa
with
DPPH
Leaves
longifolia
Method.
Indonesia Chimica Acta. 8(1):5259.
Printed : 1693–1424
Online : 2089-9157
Download