pemetaan geologi

advertisement
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENG. ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
KULIAH
METODOLOGI
PEMETAAN GEOLOGI
FEBRI HIRNAWAN
GENI DIPATUNGGORO
ZUFIALDI ZAKARIA
DICKY MUSLIM
2004
(1)
PEMETAAN GEOLOGI
Untuk melakukan pemetaan geologi diperlukan :
1. Pengetahuan Dasar (basic knowledge)
1.1. Peta-peta tematik
1.2. Satuan stratigrafi baku internasional dan
satuan peta
1.3. Formasi, formal -& informal unit, Anggota,
Kelompok
1.4. Stratigrafi regional, siklus sedimentasi,
periode tektonik, batas kelompok, geologi
batuan dasar (bed rock geology)
PEMETAAN GEOLOGI
Lanjutan
1. Pengetahuan Dasar (basic knowledge)
1.5. Permasalahan struktur geologi
1.6. Pola pengaliran, geomorfologi, dan indikasi
struktur geologi serta karakter batuan terlipat
dan tersesarkan
1.7. Singkapan batuan dan singkapan elemen
struktur geologi
Mari kita jenguk suasana lapangan sebentar
Sungai Seblat, Bengkulu, 1984
Sesar : kiri sesar naik,
kanan sesar mendatar,
andesit
granit
breksi
konglomerat
Singkapan
serpentinit,
Kalteng, 1988
Pola pengaliran ?
PEMETAAN GEOLOGI
(lanjutan)
2. Metode Pemetaan (methods)
Metode orientasi lapangan (Field
orientation method)
Metode Lintasan Kompas (Compass
traverse method)
Metode lintasan pita-ukur dan kompas
(Tape & Compass traverse method) 
LATIHAN "MEASURED SECTIONS" di
lapangan
PEMETAAN GEOLOGI
(lanjutan)
3. Hasil Pemetaan (products)
Peta kerangka geologi
Peta pola jurus perlapisan batuan
peta dan penampang geologi
blok diagram
peta geomorfologi, peta geologi
lingkungan
Laporan pemetaan geologi
PELAKSANAAN PEMETAAN
1. PERSIAPAN :
 Pengetahuan dasar,
 ATK, peta-peta, formulir kerja, buku
lapangan (field note), clip board,
 palu, kompas, loupe, HCL 10 N,
kantong sampel, spidol, dll.
PELAKSANAAN PEMETAAN
2. KERJA LAPANGAN :
dari base camp --> lakukan metode
pemetaan : orientasi lapangan, lintasan
kompas, lintasan kompas dan pita-ukur)
singkapan batuan (deskripsi 10
parameter  genesis)
singkapan sesar (kriteria jenis-jenis sesar,
deskripsi)
PELAKSANAAN PEMETAAN
(lanjutan)
3. KERJA STUDIO
3.1. LABORATORIUM :
• Petrografi (batuan beku, sedimen,
metamorf).
• Paleontologi (fosil foram besar, foram
kecil, vertebrata, dsb),
• Lain-lain, e.g., kalsimetri, dsb.
PELAKSANAAN PEMETAAN
(lanjutan)
3.2. SUSUN BAHAN LAPORAN
di bagian ini mahasiswa seringkali raguragu dan mendapat kesulitan) ; tidak
menguasai teknik penyelesaian karya tulis
ilmiah
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENG. ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
KULIAH
METODOLOGI
PEMETAAN GEOLOGI
FEBRI HIRNAWAN
GENI DIPATUNGGORO
ZUFIALDI ZAKARIA
DICKY MUSLIM
2004
(2)
DATA LAPANGAN
• Tiap stasiun pengamatan :
Data singkapan batuan  deskripsi
lengkap,
data / strike dip lapisan batuan,
Sampel batuannya, foto, sketsa,
Data singkapan struktur (sesar, kekar)
deskripsi lengkap.
PETA KERANGKA GEOLOGI
Pada peta dasar plot semua singkapan
batuan dari tiap titik (stasion) pengamatan,
lengkap dengan simbol litologi (bukan simbol
satuan batuan, belum satuan) dan besaran
strike/dip lapisan batuan sedimen,
Plot nomor stasionnya (dikerjakan setiap hari
di base camp setelah pulang dari pendataan
di lapangan)
PETA KERANGKA GEOLOGI
Plot semua singkapan elemen struktur
geologi (singkapan sesar) lengkap dengan
deskripsinya yang ditulis pada keterangan
(legenda).
Setiap singkapan sesar memiliki data
sendiri-sendiri. Data tsb nanti dicek dan
masuk ke dalam kriteria sesar apa.
PETA KERANGKA GEOLOGI
Lanjutkan dengan membuat peta
kerangka geologi, sambungkan lintasan
antar semua stasion. Peta ini disiapkan
untuk membuat peta jurus perlapisan
batuan di bawah ini.
KOLOM STRATIGRAFI
Dari hasil semua pengamatan lapangan
disusun stratigrafi daerah pemetaan :
• mengelompokkan semua singkapan batuan
sejenis dan seposisi stratigrafi (ingat satuan
stratigrafi batuan : 2 parameter penentu satuan)
• membuat penampang geologi setelah peta pola
jurus perlapisan batuan selesai, juga peta
geologi (draft)
• gunakan prinsip hukum superposisi dengan
melibatkan strike/dip lapisan batuan dan
kemiringan lereng (kuliah MPG)
KOLOM STRATIGRAFI
• susun kolom stratigrafi dari tiap satuan
batuan dan hubungan pengendapannya
(depositional contact) masing-masing
• dicek dengan fosil dari sampel masingmasing yang telah diidentifikasi dan
ditentukan usianya dari lab.
PETA POLA JURUS PERLAPISAN
BATUAN
• Pada peta dasar tersendiri, plot semua
simbol strike/dip dgn besaran angka
pengukurannya dari semua singkapan
batuan dan struktur geologi (sesar-sesar),
• Tiap kelompok singkapan batuan sejenis
(=satuan batuan) ditandai dengan pola
jurus masing-masing lalu oleh konturkontur garis strike yang saling sejajar
sesamanya
POLA JURUS (LANJUTAN)
salah satu kontur strike (selanjutnya disebut
kontur saja) dapat berfungsi sebagai batas
antar satuan-satuan batuan yang berhubungan selaras,
POLA JURUS (LANJUTAN)
pada perubahan facies, yang dinyatakan
sebagai hubungan lateral jari-jemari,
melidah, membaji, shale out, dsb. kontur
saling sejajar sesamanya dan memotong
batas facies, kemudian menerus sejajar
dengan kontur-kontur pada satuan batuan
di sampingnya,
POLA JURUS (LANJUTAN)
bila hubungan antar dua satuan batuan
tidak selaras, maka kontur memotong
batas satuan
atau kontur dari satuan batuan yang lebih
tua dipotong oleh kontur dari satuan
batuan yang lebih muda (ingat angular
unconformity)
bila hubungannya sebagai paraconformity
maka kontur dari kedua satuan batuan
masih bisa saling sejajar,
POLA JURUS (LANJUTAN)
bila ada sesar naik, maka kontur bisa
meng-hilang di bawah sesar (puncak
antiklin yang tersesar-naikkan bisa
berimpit atau berada di bawah sesar tsb),
bila ada sesar mendatar (dekstral atau
sinistral), maka kontur terpotong oleh sesar
tsb dan di sebelah-menyebelah sesar itu
kontur akan membentuk drag fold (lipatan
seretan).
POLA JURUS (LANJUTAN)
Untuk satuan batuan yang tidak berlapis
(e.g. aneka breksi, batuan beku,
batugamping, dsb) kontur tidak bisa
ditarik.
POLA JURUS (LANJUTAN)
Dari Peta pola jurus perlapisan batuan
diperoleh batas-batas satuan batuan dan
pola sebaran kontur-kontur bernilai jurus/
kemiringan masing-masing dari tiap
satuan batuan tersebut.
Peta ini menjadi dasar rekonstruksi geologi untuk memperoleh :
1. Peta Geologi,
2. Penampang Geologi
KONFIGURASI POLA JURUS PERLAPISAN
BATUAN SEDIMEN TERLIPAT
PETA GEOLOGI
• Buat peta geologi berdasarkan peta pola
jurus perlapisan batuan : batas-batas tiap
satuan batuan jelas, sumbu lipatan dan
sesar-sesar juga jelas,
• Buat penampang geologi, gunakan
metode busur (mahasiswa kebanyakan
tidak melakukannya  pembimbing tidak
menugaskannya ?),
PETA GEOLOGI Lanjutan
• Judul, legenda, deskripsi tiap satuan
batuan, peta indeks, dsb., disesuaikan
dengan standard
Note : peta indeks harus di bawah penampang geologi (bukan di atasnya; salah ! ;
semua indeks adalah bukan materi bahasan
utama, jadi harus di luar halaman utama;
identik foot note atau catatan kaki).
PETA GEOMORFOLOGI
• Tiap satuan peta jelas faktor-faktor
pembatasnya ; batuan, pola deformasi,
bentuk topografi permukaan
PETA GEOMORFOLOGI
Lanjutan
• Kaji benar-benar relevansinya dengan
peta geologi agar anda dapat menjelaskannya secara ilmiah kaitan bentuk
morfologi dengan penyebaran satuan
batuan, dengan pola sesar, lipatan , dsb.
 kejelasan hubungan antara geologi dan
geomorfologi penting !!!
PETA
GEOLOGI LINGKUNGAN
• Tiap satuan peta jelas definisinya yakni
memiliki lingkungan geologi masingmasing berdasarkan kondisi morpho-lithotectono aspect-nya
• atau memiliki kondisi lingkungan dari
terrain genetic unit masing-masing dgn
nama yang dinyatakan sebagai simbol
digit (Hirnawan, 1986; hubungi Lab
Geologi Teknik).
PETA
GEOLOGI LINGKUNGAN
• Bahas ciri-ciri setiap satuan geologi
lingkungan dalam peta anda, yang meliputi aneka parameter dengan karakternya
masing-masing.
PETA
GEOLOGI LINGKUNGAN
• Contoh : Satuan perbukitan batulempung
terlipat kuat atau Satuan perbukitan
lipatan batulempung dengan simbol digit
2132, memiliki kondisi lingkungan atau
ekosistem sbb :
Satuan perbukitan
batulempung terlipat kuat
• wilayah rawan longsor  liquid state
(mekanika tanah)  swelling-shrinking clays,
expansive soils
• sulit air tanah  bukan akuifer yang baik
• kekeringan bila kemarau
Satuan perbukitan
batulempung terlipat kuat
• banjir bila musim hujan  impermeable
• kondisi fisik kurang menguntungkan
(unfavourable geological condition) bagi
pembangunan infra struktur.
LAPORAN :
Geologi Daerah X, Kecamatan Y, Kabupaten Z,
Propinsi ……
•
Siapkan teks laporan dari setiap aspek
bahasan (draft) yang didasarkan hasil
kerja studio dan laboratorium untuk
mengisi setiap Bab sebagai berikut :
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Permasalahan
1.3. Maksud dan Tujuan
1.4. Metodologi
1. PENDAHULUAN
Lanjutan
1.5. Proses Penelitian/Pemetaan
Kerja Persiapan (berapa bulan)
Kerja Lapangan (berapa bulan)
Kerja Laboratorium (berapa bulan)
Kerja Penggambaran (berapa bulan)
Kerja Pelaporan (berapa bulan)
1.6. Keterbatasan (=Kesulitan)
1.7. Lokasi Daerah Pemetaan
Download