simpulan dan saran

advertisement
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Mahasiswi berada pada fase remaja lanjut yang sebagian besar berasal
dari luar Jabodetabek. Memiliki besar keluarga sedang dan berbeda nyata pada
anak tengah dengan anak sulung dan anak bungsu. Pendapatan keluarga
berada pada rentang Rp2.500.001-5.000.000. Usia ayah dan ibu berada pada
fase dewasa madya dengan pendidikan terakhir ayah SMA dan ibu perguruan
tinggi. Pekerjaan ayah sebagian besar adalah PNS dan ibu adalah ibu rumah
tangga. Besar keluarga keluarga berada dalam kategori sedang (5-7 orang)
dengan perbedaan yang signifikan antara besar keluarga anak tengah dengan
anak sulung dan anak bungsu.
Jumlah teman sebaya di kelas paling sedikit jika dibandingkan dengan
jumlah teman sebaya di asrama dan di tempat lain. Jumlah teman sebaya di
tempat lain memiliki perbedaan yang signifikan antara anak sulung dengan anak
tengah. Frekuensi pertemuan dengan teman sebaya di tempat lain paling jarang,
serta usianya lebih beragam jika dibandingkan dengan usia teman sebaya di
asrama dan si kelas. Lama pertemanan dengan kelompok teman sebaya di kelas
dan di asrama 6-12 bulan, dan di tempat lain lebih dari 12 bulan. Kualitas
pertemanan mahasiswi dengan teman sebaya berada pada kategori cukup.
Mahasiswi memiliki strategi koping total pada kategori tinggi. begitu juga
pada capaian emotional focused coping dan problem focused coping. Terdapat
perbedaan yang signifikan pada capaian problem focused coping dan strategi
koping total antara anak sulung dan anak tengah. Kecerdasan sosial mahasiswi
berada
pada
kategori
cukup.
Faktor-faktor
yang
berhubungan
dengan
kecerdasan sosial adalah kualitas teman sebaya, jumlah teman sebaya baik di
kelas, di asrama, maupun di tempat lain, serta urutan kelahiran dimana anak
sulung memiliki kecerdasan sosial yang lebih tinggi.
Saran
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswi memiliki kecerdasan
sosial dan kualitas pertemanan teman sebaya dengan kategori cukup.
Disarankan bagi para mahasiswi untuk lebih meningkatkan lagi hubungan
atau interaksi dengan teman sebayanya baik di kelas, di asrama, maupun
di tempat lain. Selain itu ada baiknya mahasiswi lebih terbuka dan
48
bersosialisasi
dengan
lingkungan
yang
lebih
heterogen,
agar
keterampilan sosial bisa terus diasah.
2. Terdapat hubungan antara kecerdasan sosial dengan jumlah teman
sebaya
di
asrama.
Disarankan
kepada
pihak
asrama
perlu
mengoptimalkan kembali kegiatan-kegiatan yang sudah ada di asrama
agar banyak mahasiswi yang ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan
tersebut.
3. Strategi koping antara anak sulung berbeda dengan anak tengah. Saran
kepada orang tua agar setiap anak diberikan tanggung jawab, perhatian
dan dukungan yang sama tanpa membedakan urutan kelahiran. Selain itu
orang tua perlu memberikan kesempatan kepada setiap anak untuk
berkembang dan mengatasi masalahnya sendiri tanpa rasa cemas yang
berlebihan.
Download