ANALISIS PERBEDAAN UNSUR PAKSAAN DALAM LOGAT KANSAI BERDASARKAN SITUASI DALAM KOMIK DETEKTIF CONAN VOLUME 28, 29 DAN 31 Denni, Sheddy Nagara Tjandra Universitas Bina Nusantara, Perumahan Grand Poris blok.AA1 no.2, Cipondoh, Tangerang, 5575 3254, [email protected] Abstrak Jepang sebagai negara maju dan besar memiliki teknologi dan kebudayaan tinggi yang mampu membuat orang dari luar jepang untuk mempelajarinya. Diantara dari sekian banyak budaya di jepang, logat kansai ben mempunyai daya tarik tersendiri terutama dalam penggunaan kata perintah dalam kansai ben tersebut. Skripsi ini bertujuan untuk meneliti unsur paksaan yang terdapat dalam penggunaan kansai ben yang diucapkan oleh Hattori Heiji dalam komik Detektif Conan volume 28, 29, dan 31. Skripsi ini menggunakan metode deskriptif analitis dan kepustakaan sebagai metode penelititan. Kalimat perintah yang terdapat dalam komik detektif conan tersebut diteliti dari alasan kenapa perintah tersebut keluar, analisa unsur “paksaan” yang terkandung, dan penjabaran buktibukti yang mendukung analisa penulis. Hasil dari penelitian ini adalah unsur “paksaan” dalam kalimat perintah bisa menjadi melemah apabila, di akhir kalimat, kata terakhir kalimat tersebut dipanjangkan. Biasanya berupa akhiran ya atau na. Kesimpulan dari skripsi ini adalah dalam kansai ben, ada tidaknya pemanjangan kata pada akhir kalimat atau kata perintah, dapat mempengaruhi unsur “paksaan” yang terdapat dalam kalimat atau kata perintah tersebut. Kata kunci: Kansai ben, Unsur Paksaan, Meirei Abstract Japan as a modern and big country have an advance technology and culture that can make outsider interested in learning about them. Among many culture within japan, the accent of kansaiben have their own charm, especially when using form of order in the kansai-ben. The purpose of this paper is to analyze the form of enforcement in the usage of kansai-ben that was said by hattori heji within detective conan volume 28,29,and 31. The sentence of order within the comic is analyze from the reason of why that sentence was uttered, the “enforcement” inside it, and the explanation of prove that support the writer’s view. The result of this analysis is that enforcement inside sentence of order will weaken if the end of the sentence, the last word of the sentence is elongated. Usually, with ya or na. the conclusion of this paper is that within kansai-ben, whether there is any elongation at the end of the sentence of order, can affect the enforcement within that sentence. 1 Keywords: kansai ben, enforcement, meirei PENDAHULUAN Jepang sebagai negara yang maju dan besar tidak hanya memiliki teknologi yang tinggi saja, namun juga memiliki beragam kebudayaan-kebudayaan yang mampu membuat orang-orang dari negara Jepang sendiri maupun orang dari luar negeri untuk mempelajari kebudayaan tersebut. Kebudayaan yang beragam dan menarik tersebut membawa kebudayaan Jepang menjadi salah satu budaya yang universal dan dapat cukup digemari dinegara-negara lain. Bahasa di dunia ini sangat beragam, sehingga kita bisa mengenal banyak bahasa selain bahasa ibu. Dalam mempelajari suatu bahasa, diperlukan suatu pemahaman tentang aturan atau kaidah-kaidah yang terdapat dalam bahasa tersebut. Hal ini diperlukan untuk menghasilkan bahasa yang komunikatif. Diantara bahasa-bahasa yang ada didunia ini, bahasa Jepang menjadi salah satu bahasa yang cukup digemari untuk dipelajari. Akhir-akhir ini bahasa Jepang banyak dipelajari oleh masyarakat dunia. Hal ini selaras dengan perkembangan teknologi dan informasi negara Jepang yang dapat dikatakan paling terdepan diantara negaranegara asia lainnya. Setiap negara mempunyai bahasa yang digunakan di dalam negara tersebut untuk berkomunikasi. Contoh paling mudah yaitu di negara Indonesia mempunyai bahasa Indonesia dan negara Jepang mempunyai bahasa Jepang yang digunakan para warga negara tersebut untuk berkomunikasi. Orang-orang dari luar Jepang yang ingin mempelajari bahasa Jepang sudah tidak menemui kesulitan lagi untuk mempelajari bahasa Jepang dikarenakan bahasa Jepang sudah dapat ditemui dalam berbagai media. contoh nya adalah melalui manga (komik), anime-anime, dan lagu Jepang bahkan di dalam situs youtube pun, orang yang tertarik dengan negara Jepang bisa melihat seperti apa Jepang lewat video-video. Slotsve dan Palter (1995, hal. 11) menyatakan bahwa kansai ben yang dipakai di Osaka disebut logat Osaka. Kansai ben tidak hanya dipakai di osaka saja, akan tetapi juga dipakai di kota Kobe dan Kyoto. Ketiga kota ini yang mengambil satu kanji diantara nama ketiga kota tersebut. Oleh disebut sebagai Kei-Han-Shin karena itu bagi orang luar, biasanya tidak dapat mengenali perbedaannya dan orang yang memakai kata “Honma” dan “ Akan “ seringkali langsung dianggap memakai logat Osaka. Tidak semua kata-kata dalam bahasa Jepang standard sama ketika dipakai dalam kansai ben, ada beberapa yang dirubah dan khusus dipakai hanya di kansai ben, contoh : (京阪神) 暖かい(あたたかい)= ぬくい 2. Jatuh 転ぶ (ころぶ)= こける 3. Buang 捨てる (すてる)= ほかす 1. Hangat Contoh di atas adalah contoh dari Slotsve dan Palter (1995:13) untuk memberitahu bahwa ada faktor sejarah dalam perbedaan kata-kata di atas. Dalam komik, suatu karakter yang terdapat didalamnya, pasti sesekali pernah mengucapkan kalimat perintah, karena pasti akan muncul situasi dimana ia harus mencegah sesuatu yang tidak diinginkannya. Di dalam komik Detektif Conan, dimana karakter utamanya adalah seorang detektif yang mengungkap suatu kasus pembunuhan dan mencari siapa pelaku pembunuhan tersebut dengan bukti-bukti, tidak mungkin bebas dari bahaya baik ketika dalam pencarian bukti maupun pada waktu mengungkap pelaku. 名探偵 コナン Manga berjudul “ “ atau dalam bahasa Indonesia nya berjudul “Detektif Conan” ini yang paling menarik perhatian saya adalah karakter Hattori Heiji dan teman sejak kecilnya Kazuha Toyama dimana keduanya berasal dari osaka dan selalu menggunakan logat kansai saat berbicara. Hattori Heiji adalah seorang detektif yang sering membantu Conan sang karakter utama dalam memecahkan kasus pembunuhan. Karena bakat nya sebagai seorang detektif, nama Hattori Heiji cukup dikenal di wilayah Osaka dan hal tersebut juga didukung kenyataan ayahnya adalah salah satu polisi terkenal di Osaka. 2 Kazuha Toyama adalah teman sejak kecil Hattori Heiji dan selalu ikut kemana pun Hattori pergi. Hal ini dikarenakan kazuha menyukai Heiji namun masih memendam perasaan nya walaupun sudah menunjukan bentuk perhatian nya kepada hattori. Untuk memberikan gambaran seperti apa cerita komik Detektif Conan ini,berikut sedikit gambaran cerita singkat komik Detektif Conan : (名探偵コナン) Shinichi Kudo adalah seorang detektif SMU yang sering memecahkan kasus pembunuhan dan sering terlibat untuk membantu polisi dalam mencari pelaku pembunuhan. Berkat hal tersebut, namanya dikenal luas dan dikenal sebagai detektif smu genius. Keseharian Shinichi sebagai siswa, ditemani teman sejak kecil Shinichi yaitu Ran mouri yang merupakan anak perempuan dari seorang detektif swasta yang namanya tertutup bayangbayang Shinichi Kudo dan menjadi pengganguran. Di suatu saat Shinichi dan Ran sedang jalan-jalan, Shinichi melihat orang mencurigakan berpakaian hitam melintas. Karena insting detektif Shinichi yang tajam, Shinichi memutuskan membuntuti pria berpakaian hitam tersebut dengan meninggalkan Ran agar tidak ikut dalam pengejarannya. Namun pengejaran Shinichi diketahui oleh pria berpakaian hitam tersebut. Pria tersebut adalah anggota dari organisasi misterius yang terlibat dalam pengembangan obat yang mencurigakan. Untuk menutup mulut shinichi, pria tersebut memberi minum shinichi sebuah obat. Efeknya tubuh Shinichi mengecil menjadi seukuran anak kelas 2 sekolah dasar dan meninggalkan shinichi yang mengecil dan pergi meninggalkan area tersebut. Tidak tahu harus berbuat apa, Shinichi memutuskan pergi menemui seorang profesor kenalannya yang sering menciptakan berbagai benda baru yang ajaib. Demi mengembalikan badannya kembali seperti semula, Shinichi memutuskan memakai nama samaran yaitu Conan Edogawa dan menumpang dikantor detektif Mouri sambil mencari informasi keberadaan dua orang anggota organisasi misterius tersebut. Untuk itu, Conan tidak boleh membiarkan seorang pun mengetahui indentitas dia sebagai Shinichi Kudo yang mengecil karena akan terjadi kehebohan dimasyarakat. Namun hal tersebut diketahui oleh Hattori Heiji, teman sekaligus saingan Shinichi sebagai detektif. Mengetahui alasan dibalik mengecilnya Shinichi, Hattori membantu Conan mencari informasi yang mungkin dapat membantu Conan melacak keberadaan dua orang anggota misterius tersebut agar dapat bertemu kembali. Bantuan yang Hattori Heiji berikan kepada Conan tidak hanya berupa bantuan untuk memecahkan kasuskasus pembunuhan yang rumit saja, namun juga bantuan untuk mengisi kekosongan Conan dimana Conan berpura-pura menjadi Shinichi Kudo dengan bantuan alat pengubah suara untuk sekedar memberikan kabar kepada Ran yang selalu khawatir kepadanya. Selain itu juga bantuan Hattori juga berupa wujud penyamaran, seperti saat sebuah acara di sekolah dimana Hattori berpura-pura menjadi Shinichi dan tampil dihadapan orang banyak untuk sekedar membuktikan bahwa Shinichi Kudo masih hidup. Hal ini tentunya langsung diketahui oleh Ran yang menemui kejanggalan. Bersama Conan dan detektif Kogoro, gabungan mereka bertiga menjadikan proses pemecahan kasus pembunuhan menjadi lebih mudah. Begitu juga dengan bantuan Kazuha dan Ran yang terkadang memberikan sebuah hint tersembunyi didalam perkataan yang sebenarnya terjadi alami. Berbagai keunikan dalam komik Detektif Conan, membuat komik ini mencapai volume 50 lebih dan menjadi salah satu komik dengan serialisasi terlama di Jepang. Bahkan sang pengarang pun menjadi terkenal dengan kesuksesan komik Detektif Conan ini. Didasari atas rasa tertarik yang cukup besar terhadap kansai ben, penulis ingin meneliti kansai ben atau logat kansai yang diucapkan Hattori Heiji ketika memerintah seseorang. Penelitian ini diharapkan dapat membantu penulis memahami kansai ben dari sisi pengucapan kalimat perintah dalam kansai ben dengan dibantu media penelitiannya yaitu komik “Detektif Conan” atau “ ”dalam versi Jepangnya dengan Hattori Heiji sebagai pusat penelitiannya. 名探偵コナン 3 Alasan penulis memilih Hattori Heiji karena sifat nya yang baik dan sangat perhatian kepada temantemannya walaupun terkadang memakai kata yang agak kasar inilah yang membuat penulis menjadikannya sebagai media penelitian Penelitian mengenai logat kansai ben sampai saat ini belum ada yang pernah melakukannya. Dalam kesempatan ini, penulis meneliti unsur paksaan dalam kalimat perintah yang dipakai dalam logat kansai. Metode Penelitian Penulis akan memakai metode pengumpulan data, yang sesuai namanya adalah metode di dalam mengumpulkan data yang diperlukan untuk penelitian ini, akan dipakai metode kepustakaan dimana data yang dikumpulkan adalah berupa informasi yang didapat dari buku atau tulisan-tulisan ilmiah lain. Sedangkan untuk metode analisis data, yang sesuai namanya adalah metode dalam menganalisis dan meneliti data di dalam penelitian ini, akan dipakai metode deskriptif-analisis dimana dilakukan analisis antara data dan teori yang didapat serta penjelasan akan perbandingan tersebut. Hasil dan Bahasan Penulis akan meneliti kalimat-kalimat perintah yang diucapkan Hattori Heiji. Penelitian meliputi analisa kekuatan unsur paksaan dalam kalimat perintah dan juga penjelasan situasi yang menyebabkan kalimat perintah itu dipakai. Analisa kalimat perintah tersebut apakah unsur “paksaan” terhadap lawan bicara “kuat” atau “lemah” dan hasil analisa akan dibuktikan kembali dengan menghubungkan dengan bukti-bukti yang ada . 1. 早よ帰り (Hayo kaeri) Dari penggalan halaman komik detektif conan volume.28, hal.86, yang berupa kalimat perintah adalah : “ホ ラおばハン!あんたの用は済んだんやろ? 早よ大阪帰り! ”. Terjemahannya adalah “Hei, tante! Urusan nya sudah selesai kan? Cepat kembali ke Osaka!”. Dalam kalimat diatas, yang menunjukan kalimat perintah yang diucapkan Hattori adalah “ 早よ大阪帰 り! ”. Berdasarkan situasi yang terjadi dihalaman komik tersebut, alasan Hattori mengeluarkan kalimat perintah “ホラおばハン!あんたの用は済んだんやろ? 早よ大阪帰り! ” adalah karena urusan sang klien, Shizuka yang merupakan ibu Hattori, sudah selesai. Kasus sudah terpecahkan oleh bantuan Conan, Kogoro, dan diakhiri oleh Hattori. Hal ini terbukti dari kata “あんたの用は済んだんやろ?” sehingga Hattori meminta ibunya cepat kembali ke osaka, karena mereka tinggal di osaka. (早く) 帰り (早よ) 帰り Dalam kansai ben, kata “hayaku” berubah menjadi “hayo” . Kemudian bentuk kata kerja “kaerimasu” berubah menjadi “kaeri” ( ). Bentuk “kaeri” ( ) termasuk dalam bentuk renyoukei . Bentuk renyoukei menurut teori Tse (1993, hal. 34) mempunyai pola dasar yaitu kata kerja bentuk [–masu], akhiran [–masu] tersebut dihilangkan dan menyisakan kata tersisa dan kata tersebut berubah menjadi bentuk perintah ( ) yang disebut renyoukei . 命令形 (連用形) “早よ帰り” berada di posisi dimana unsur paksaan yang ada dalam kalimat yang Hattori ucapkan lemah unsur paksaan nya karena menggunakan bentuk renyoukei. Alasan yang menyebabkan Hattori menggunakan bentuk perintah yang lemah adalah karena sang klien Kogoro yaitu nyonya Shizuka adalah ibu Hattori. Menurut Martin dalam Wardhaugh (2002, hal. 279) , salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang berbicara dalam bahasa yang sopan adalah “faktor kelompok”. Dimana dalam kasus ini lawan bicara Hattori adalah ibunya sehingga Hattori harus berbicara dalam bahasa hormat / sopan kepada orang tua. 4 付き合えや (Tsuki aeya) 2. Dari Penggalan komik detektif conan volume.29, hal.145, yang menunjukan kalimat perintah yang diucapkan Hattori adalah “ ”. Berdasarkan situasi yang terjadi dikomik tersebut, alasan kenapa Hattori mengeluarkan kalimat perintah “ ”adalah karena Conan menolak pergi ke pesta dengan alasan sedang mencari sesuatu seperti yang ”. Oleh diucapkan Conan yaitu “ sebab itulah Hattori memaksa Conan agar menemani nya. まあつれない事ゆわんとつき合えや! まあつれない事ゆわんとつき合え 悪いけどパス!オレちょっとこちで調べなきゃいけねー事があっから。 や! つき合えや! Kata “ ”berada dalam posisi dimana unsur paksaan nya kuat . Buktinya adalah karena Hattori menggunakan bentuk meireikei. Hal ini didukung oleh Masuoka (1993, hal.118) yang menjelaskan bahwa unsur paksaan yang paling kuat adalah kalimat perintah dalam bentuk meireikei yaitu bentuk kata kerja berakhiran re. Kemudian lawan bicara Hattori adalah Conan yang merupakan teman Hattori. Sehingga Hattori tidak perlu menggunakan bahasa yang sopan atau lembut. Seperti yang diungkapkan Martin dalam Wardhaugh (2002, hal. 279) dimana faktor perbedaan usia menjadi salah satu faktor seseorang menggunakan bahasa sopan. Namun karena conan adalah teman Hattori maka Hattori tidak perlu menggunakan bahasa sopan atau hormat. Selain itu fungsi partikel [-ya] diakhir kalimat menurut Makino (2009, hal.18) berfungsi untuk membuat lawan melakukan apa yang diperintahkan si pembicara. Dalam situasi diatas, Heiji meminta Conan agar menemaninya ke pesta 3. 聞け (Kike) Dari penggalan komik detektif conan volume.28, hal.92, yang menunjukan kalimat perintah yang diucapkan ”. Berdasarkan kalimat diatas, alasan kenapa Hattori mengeluarkan Hattori adalah “ kalimat perintah “ ”adalah karena Conan menguap dan tidak serius pada saat Hattori menceritakan tentang pulau duyung. Hattori yang melihat Conan tidak serius mendengarkan, menegur Conan agar mendengarkan dengan serius. コラ、マジメに聞け! コラ、マジメに聞け! 聞け! Kata “ ”berada dalam posisi dimana unsur paksaan nya kuat. Buktinya adalah karena Hattori menggunakan bentuk meireikei. Hal ini didukung oleh Masuoka (1993, hal.118) yang menjelaskan bahwa unsur paksaan yang paling kuat adalah kalimat perintah dalam bentuk meireikei yaitu bentuk kata kerja yang berakhiran re. Kemudian lawan bicara Hattori adalah Conan yang merupakan teman Hattori. Sehingga Hattori tidak perlu menggunakan bahasa yang sopan atau lembut. Seperti yang diungkapkan Martin dalam Wardhaugh (2002, hal. 279) dimana faktor perbedaan usia menjadi salah satu faktor seseorang menggunakan bahasa sopan, namun karena conan adalah teman Hattori maka Hattori tidak perlu menggunakan bahasa sopan atau hormat. 見せてみ (Misetemi) 4. Dari penggalan komik detektif conan volume.29, hal.145, yang menunjukan kalimat perintah yang diucapkan Hattori adalah . Alasan kenapa Hattori mengeluarkan kalimat perintah tersebut, dikarenakan Hattori berada dalam situasi tangan terborgol bersama kazuha sehingga tidak bisa melihat pesan yang datang ke telpon genggam yang berada ditangan penculik. Selain itu, kenapa Hattori begitu ingin melihat pesan tersebut, karena apabila Hattori berhasil memecahkan kode sandi tersebut, Hattori dan Kazuha bisa bebas dari penyekapan. “ちょー見せてみ!” “ちょー見せてみ” Kalimat perintah yang diucapkan Hattori mempunyai unsur paksaan yang lemah . Hal ini dikarenakan kalimat perintah tersebut menggunakan bentuk renyoukei , seperti yang dikemukakan oleh Tse (1993, hal. 34) bahwa bentuk renyoukei mempunyai unsur paksaan yang lemah atau lembut. Bentuk renyoukei menurut teori Tse (1993, hal. 34) mempunyai pola dasar yaitu kata kerja bentuk [– masu], akhiran [–masu] tersebut dihilangkan dan menyisakan kata tersisa dan kata tersebut berubah menjadi bentuk perintah ( ) yang disebut renyoukei . 命令形 (連用形) (連用形) 5 Menurut Martin dalam Wardhaugh (2002, hal. 279) faktor kelompok mempengaruhi seseorang dalam berbicara sopan. Kemudian pada situasi ini, lawan bicara Hattori adalah orang yang tidak dikenalnya, sehingga secara tidak sadar Hattori Hattori menggunakan bentuk yang sopan dalam memerintah. 5. 勉強しとけ (Benkyou shitoke) Dari penggalan komik detektif conan volume.29, hal.154, yang menunjukan kalimat perintah yang diucapkan Hattori adalah pada kata . Alasan kenapa Hattori mengeluarkan kalimat perintah tersebut adalah dikarenakan Kazuha tidak tahu sama sekali alasan kenapa para olahragawan terkenal itu memakai nomor-nomor punggung yang tidak lazim digunakan oleh atlit seprofesinya. Karena pada dasarnya dalam sepak bola, penjaga gawang memakai nomor punggung 1 demikian juga dengan pitcher di baseball. Ricardo yang petinju juga yang tidak menggunakan nomor punggung, kenapa memakai nomor [4] sebagai lambang dirinya. Hal ini dibuktikan dengan beberapa pertanyaan Kazuha seperti kemudian . Karena ketidaktahuan Kazuha tersebut, Hattori menyuruh Kazuha untuk mencari tahu sebelum datang. “そんぐらいここに来る前に勉強しとけ!” らあの「99」は何で?” “ほんならあの「4」は?” “ほんな Kata “そんぐらい”adalah kata dalam kansai ben yang berasala dari bahasa jepang standard yaitu“それ ぐらい” . Sedangkan kata“勉強しとけ” adalah “bentuk perintah” dalam kansai ben yang berasal dari bahasa jepang standard, yaitu dari kata “勉強しておきます” yang berubah menjadi “勉強しておけ” . Menurut Makino (2009, hal.1) bentuk [-shitoke] diatas adalah salah satu bentuk percakapan dimana biasanya laki-laki yang sering menggunakan nya dimana suatu kata sering dipersingkat pengucapannya agar mudah diucapkan. Kata mempunyai unsur paksaan yang kuat. Bukti dari analisa tersebut adalah karena Hattori menggunakan bentuk meireikei , dimana perintah yang paling kuat adalah yang memakai bentuk meireikei. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Masuoka (1993, hal. 118). “勉強しとけ” Kemudian pada situasi tersebut, Kazuha diperintah oleh Hattori yang merupakan teman dari Kazuha. Seperti dalam yang dikemukakan oleh Martin dalam Wardhaugh (2002, hal. 279) dimana faktor yang mempengaruhi seseorang menggunakan bahasa sopan adalah faktor perbedaan usia dan faktor kelompok. Hattori dan Kazuha berumur sama dan mereka adalah teman sejak kecil dan hal ini menyebabkan Hattori tidak perlu menggunakan bahasa sopan kepada teman karena hubungan mereka sangat dekat. 6. 止めとけ (Yametoke) Dari Penggalan komik detektif conan volume.28, hal.104, yang menunjukan kalimat perintah yang . Berdasarkan kalimat diatas, alasan kenapa Hattori diucapkan Hattori adalah mengeluarkan kalimat perintah adalah karena Kazuha mengucapkan permohonan dengan serakah seperti doa untuk hidup abadi dan awet muda. Hattori yang mendengar hal itu memperingatkan Kazuha agar tidak berdoa seperti itu. Menurut Makino (2009, hal.1) bentuk [-toke] diatas adalah salah satu bentuk percakapan dimana biasanya laki-laki yang sering menggunakan nya dimana suatu kata sering dipersingkat pengucapannya agar mudah diucapkan. “止めとけ和葉!“ “止めとけ和葉!“ “止めとけ和葉!“ Kata berada dalam posisi dimana unsur paksaan nya kuat . Buktinya adalah karena Hattori menggunakan bentuk meireikei. Hal ini didukung oleh Masuoka (1993, hal.118) yang menjelaskan bahwa unsur paksaan yang paling kuat adalah kalimat perintah dalam bentuk meireikei. Kemudian lawan bicara Hattori adalah Kazuha yang merupakan teman. Seperti dalam yang dikemukakan oleh Martin dalam Wardhaugh (2002, hal. 279) dimana faktor yang mempengaruhi seseorang menggunakan bahasa sopan adalah faktor perbedaan usia dan faktor kelompok. Hattori dan Kazuha berumur sama dan mereka adalah teman sejak kecil dan hal ini menyebabkan Hattori tidak perlu menggunakan bahasa sopan kepada teman karena hubungan mereka sangat dekat. 7. しっかりせぇ (Shikkari se) Berdasarkan penggalan komik detektif conan volume.31, hal.196, yang merupakan kalimat perintah yang diucapkan oleh Hattori adalah kata . Alasan kenapa Hattori mengeluarkan “おい しっかりせぇ!!” 6 kalimat perintah tersebut adalah karena laki-laki yang terbakar tersebut sudah dalam keadaan lemah saat Hattori dan Conan datang membantu menolongnya. Di saat keadaan nya mungkin masih bisa ditolong, laki-laki tersebut sudah tidak bernapas lagi. Melihat hal ini Hattori meminta laki-laki tersebut bertahan, walaupun sudah tidak mungkin. Kata mempunyai artian sama dengan kata dalam bahasa Jepang standard yaitu yang merupakan “bentuk perintah” dari . “しっかりせぇ” “しっかりしろ” “しっかりします” Kalimat perintah yang diucapkan Hattori mempunyai unsur paksaan yang Lemah. Hal ini dikarenakan karena Hattori menggunakan bentuk renyoukei. dimana bentuk renyoukei mempunyai unsur paksaan yang lembut atau lemah dan hal ini didukung oleh teori yang dikemukakan oleh Tse (1993, hal. 34). Bentuk renyoukei menurut teori Tse (1993, hal. 34) mempunyai pola dasar yaitu kata kerja bentuk [–masu], akhiran [– masu] tersebut dihilangkan dan menyisakan kata tersisa dan kata tersebut berubah menjadi bentuk perintah ( ) yang disebut renyoukei . Kemudian lawan bicara Hattori juga adalah seseorang pria yang tidak dikenal Hattori dan juga keadaan pria tersebut yang kritis. Hal ini didukung oleh Martin dalam Wardhaugh (2002, hal. 279) dimana faktor kelompok menjadi salah satu faktor seseorang menggunakan bahasa sopan. 令形 8. 命 (連用形) 待て (Mate) Berdasarkan penggalan komik detektif conan volume.31, hal.156, yang merupakan kalimat perintah yang . Alasan kenapa Hattori mengeluarkan kalimat perintah diucapkan Hattori adalah kata tersebut dikarenakan Hattori sedang mencari bukti dan cara pelaku membunuh korban. dan kebetulan Hattori bertemu dengan lelaki yang kenal dengan korban oleh karena itu ia menghentikan langkah paman tersebut dengan atau berarti “Tunggu sebentar!” . Selain itu, alasan Hattori memanggil paman itu bukan itu saja, namun dikarenakan ada hal yang ingin ditanyakan terbukti dengan kata yang berarti “aku ada beberapa pertanyaan, dijawab ya?”. “ちょー待て!” “ちょー待て” あんねやけど、答えてんか?” “ちょっと聞きたい事 ちょー待て ! ”mempunyai unsur paksaan yang Kuat . Hal ini Berdasarkan analisa kalimat diatas, kata “ dikarenakan kata tersebut memakai bentuk meireikei yang merupakan bentuk yang mempunyai unsur paksaan yang paling kuat. Hal ini sesuai dengan pernyataan Masuoka (1993, hal. 118). Pada situasi diatas, lawan bicara Hattori adalah seseorang yang tidak dikenal Hattori. Pada dasarnya pada saat memanggil seseorang yang belum dikenalnya, akan lebih baik menggunakan bahasa yang sopan atau hormat seperti yang dikemukakan oleh Martin dalam Wardhaugh (2002, hal. 379) yaitu faktor perbedaan usia dan faktor kelompok. Namun karena Hattori adalah seorang detektif dan ia merasa berhak menanyakan sesuatu kepada orang lain dan juga karena Hattori terburu-buru, maka Hattori menggunakan bentuk perintah yang kuat unsur paksaan nya agar paman tersebut berhenti. SIMPULAN DAN SARAN Berdasar dari hasil penelitian yang dilakukan penulis pada bab 3, suatu kalimat perintah, berdasarkan bentuk nya dapat dibagi menjadi 2 unsur paksaan yang terdapat didalamnya. Unsur paksaan yang terkandung bisa “kuat” atau “lemah” tergantung bentuk perintah yang dipakai. Dalam kansai ben, terdapat 2 bentuk perintah yaitu bentuk meireikei dan bentuk renyoukei. Bentuk meireikei mempunyai unsur paksaan yang “kuat” didalam penggunaannya. Hal ini berlainan dengan renyoukei yang mempunyai unsur paksaan yang lemah dalam penggunaannya. Seperti pada analisa 3.7. Kalimat perintah yang Hattori ucapkan adalah . Bentuk perintah yang Hattori pakai dalam situasi ini adalah bentuk renyoukei. Berdasarkan kalimat tersebut kita dapat meneliti seberapa kuat unsur paksaan didalamnya dengan melihat bentuk perintah yang dipakai. Dalam situasi ini unsur paksaan yang terkandung “lemah”, karena menggunakan bentuk renyoukei. “おい しっかりせぇ” Suatu kalimat perintah menjadi kuat unsur paksaan nya apabila menggunakan bentuk perintah, namun akan menjadi lemah / lembut apabila menggunakan bentuk renyoukei. Kemudian hubungan antar manusia juga mempengaruhi seseorang dalam menggunakan bentuk perintah. Contohnya seorang anak berbicara kepada 7 ibunya. Dalam situasi ini sang anak akan memakai bahasa sopan dan hormat kepada lawan bicaran nya dikarenakan lawan nya adalah orang tua nya. Saran yang dapat penulis berikan adalah ketika ingin memerintah seseorang dan ingin hal tersebut dilakukan segera dalam kansai ben, maka menggunakan “bentuk perintah” seperti pada bahasa jepang standard tanpa ada akhiran yang dipanjangkan seperti akhiran [-ya] atau [-na]. Namun akan hal ini akan menjadi “memaksa” nuansa yang muncul dan secara unsur paksaan juga kuat kepada lawan. Apabila ingin sedikit menghaluskan unsur “paksaan” dari “bentuk perintah” tersebut, bisa dengan menggunakan bentuk renyoukei dan menambahkan [-ya] atau [-na] diakhir kalimat. Bisa juga dengan memanjangkan akhir kata dalam kalimat perintah tersebut agar tidak terdengar “memaksa” dan “kasar” dan berguna untuk terhindar dari salah paham pada saat memerintah. Hubungan pembicara dan lawan bicara juga harus diperhatikan apabila kita ingin memerintah lawan bicara. REFERENSI Gosho, Aoyama (2000). Meitantei Conan 28. Kyoto: Shogakukan. Gosho, Aoyama (2000). Meitantei Conan 29. Kyoto: Shogakukan. Gosho, Aoyama (2001). Meitantei Conan 31. Kyoto: Shogakukan. Makino, Yukiko. (2009). Oosaka Hougen no Meireikei ni Gosetsu suru Shuujyoshi Ya.Na. diunduh dari http://ir.library.osaka-u.ac.jp/metadb/up/LIBNIHONGOK/21-05.pdf Masuoka, T. dan Takubo Y. (1993). Kiso Nihongo Bunpou Kaiteiban. Tokyo: Kurosio. Nishikawa, A., Murakami, A., Yasui, O., & Takami, M. (2006). Atsui Nihongo Shaberahen? Kansai de Kurasu Wakamono no Nihongo, Kyoto: Gobii. Palter, DC & Slotsve, K. (1995). Colloquial Kansai Japanese Maido! Ookini! Kansaiben! Singapore: Tuttle Publishing. Sanada S., Okamoto M., & Ujihara Y. (2006). Kiite Oboeru Kansai Osaka-ben Nyūmon . Tokyo: Hituzi Syobo Publishing. Tse, Peter . (1993). Kansai Japanese: The Language of Osaka, Kyoto, and Western Japan . Boston: Tuttle Publishing. Wardhaugh, Ronald. (2002). Aan Introduction to sociolinguistics. United Kingdom: Blackwell Publishing. RIWAYAT PENULIS Denni lahir di kota DKI Jakarta pada tanggal 13 Juni tahun 1990. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Humaniora Sastra Jepang pada tahun 2012. Saat ini masih belum bekerja. 8