A. DEFINISI AGAMA 1. Mennurut KBBI : suatu sistem, prinsip kepercayaan kepada tuhan (dewa & sebagainya) dengan ajaran kebaktian dan kewajiba-kewajiban yang bertalian dengan ajaran itu 2. Atau seperangkat nilai-nilai atau norma-norma ajaran moral spiritual kerohanian yang mendasari dan membimbing hidup dan kehidupan manusia, baik sbg individu, maupun masyarakat agar tidak kacau. DALAM AGAMA BUDDHA AGAMA DIKENAL DENGAN: Dikenal dengan sasana atau Dhamma : kebenaran atau kesunyataan Buddha Dhamma adalah Dhamma yang diajarkan oleh Sang Buddha, yaitu agama yang pada hakikatnya mengajarkan hukum-hukum abadi, pelajaran tata susila yang mulia, ajaran agama yang mengandung filsafat-filsafat yang mendalam, secara keseluruhan dan tidak dapat dipisahkan. Buddha Dhamma memberikan kepada para penganutnya pandangan tentang hukum abadi yaitu hukum-hukum alam semesta sebagai kekuatan yang menguasai dan mengaturnya. Apa itu Buddha Dhamma? Sebagai Pedoman untuk membebaskan diri dari penderitaan, sehingga mencapai kebahagiaan dalam kehidupan sekarang maupun kehidupan yang akan datang. Agama Buddha bukan “suatu sistem kepercayaan dan pemmujaan yang disebabkan karena adanya kekuatan mahluk yang paling tinggi” B. Peranan agama-agama Mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa, serta kedamaian hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Karena perbedaan suku, adat istiadat, budaya, bahasa, dsbg.,yang berpedoman pada pancasila, sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 Bagaimana ajaran toleransi dalam agama Buddha? Prasasti Batu Kalinga No. XXII “......janganlah kita menghormati agama kita sendiri dengan mencela agama orang lain tanpa dasar yang kuat...sebaliknya, agama orang lain hendaknya dihormati atas dasardasar tertentu. Dengan berbuat demikian, kita telah membantu agama kita sendiri untuk berkembang, disamping pula tidak merugikan agama orang lain. Oleh karena itu, kerukunanlah yang dianjurkan,dengan pengertian bahwa semua orang hendaknya memperhatikan dan bersedia mendengarkan ajaran yang dianut oleh orang lain...” C. AGAMA-AGAMA BESAR DI INDONESIA ISLAM diajarkan oleh Nabi Muhammad dari Arab Saudi, kirab sucinya Alqur’an, tempat ibadahnya Masjid KRISTEN KATOLIK diajarkan oleh Yesus Kristus dari Yerusalem Kitab sucinya Injil, tempat ibadahnya Gereja KRISTEN PROESTAN diajarkan oleh Yesus Kristus dari Yerusalem Kitab sucinya Injil, tempat ibadahnya Gereja HINDU diajarkan oleh para Brahma dari India, kitab sucinya Weda, tempat ibadahnya Pura BUDDHA diajarkan oleh Buddha Gotama dari suku Sakya, kapilavatthu, India, kitab sucinya Tiptaka. Tempat ibadahnya Vihara. D. Kerukunan Hidup Beragama Kerukunan beragama berarti “Setuju dalam perbedaan” yang berarti - mau menerima dan menghormati orang lain denggan seluruh aspirasi, keyakinan, kebiasaan dan pola hidupnya - Menerima dan menghormati orang lain dengan kebiasaan untuk menganut keyakinan agamanya sendiri sehingga masyarakat berkembang secara dinamis dalam menghadapi berbagai persoalan. Usaha-usaha membina kerukunan umat beragama 1. 2. 3. 4. 5. 6. Tidak memaksakan kehendak atau keyakinan kepada orang lain Bekerjasama dan gotong royong untuk kepentingan bersama Tidak membeda-bedakan antar umat dalam hal agama dan keyakinan yg dianut Memberi kesempatan kepada pemeluk agama untuk melakukan ibadah Menghormati orang lain yang sedang menjalankan ibadahnya Saling menghormati perayaan hari besar agama Sang Buddha mengajarkan Enam faktor yang membawa keharmonisan (Dhammaniyama Sutta) 1. Cinta kasih diwujudkan dalam perbbuatan 2. Cinta kasih diwujudkan dalam tutur kata 3. Cinta kasih diwujudkan dalam pikiran 4. Memberi kesempatan yang wajar kepada sesamanya untuk ikut menikmati apa yangg diperoleh secara halal 5. Mennjalankan kehidupan bermoral 6. Berdampingan secara harmonis dalam perbedaan pandangan Tiga kerukunan hidup beragama 1. . Kerukunan intern umat beagama 2. Kerukunan antar umat beragama 3. Kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah Tri kerukunan di atas merupakan landasan uttama untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa indonesia 1. Eksklusivisme (larin:Excludo:terpisah dari yg lain): suattu paham yang mempunyyai kecendrungan untuk melihat kelompoknya sendiri sebagai satusattunya yang ada, sedangkan keberadaan kelompok laintidak dianggap dan dipandang lebih rendah dari kelompoknya 2. INKLUSIVISME : orang-orang yang memiliki sikap terbuka terhadap kenyataan diluar dirinya, menghargainya, dan mau mengakuinya, sehingga tidak merasa bahwa dirinya yang paling benar 1. Sikap-sikap dalam kehidupan bermasyarakat 3. PARALELISME DAN PLURALISME PLURALIS : mengakui dan menghargai kemajemukan dan mengakui bahwa agamaagama lain memiliki kebenaran dan dapat memerkaya rohani bagi yang tidak memeluk agama tersebut PARALELIS: mengakui dan menerima bahwa terdapat perbedaan yang harus tetap dihormati dan menghargai nilai-nilai luhur agama lain. Jika kedua sikap ini dapat dikembangkan maka sebuah kelompok akan menjadi kaya dalam prilaku dan pengetahuan tentang nilainilai luhur berbagai agama. 4. UTUH TERBUKA : sikap menghormati orang dan budaya lain, sekaligus tradisi mereka sehingga nilai-nilai budaya tidak hanya menjadi prinsip-prinsip tetapi menjadi penghayatan yang membentuk tradisi. Sikap ini adalah perkembangan dari sikap insklusivisme dan pluralisme. Sikap ini dapat menumbuhkan sikap sinkrites negatif, yaitu mengakui dan mengambil semua ajaran yang baik sebuah agama seolah-olah itu adalah ajaran agamanya sendiri. Empat Hal Yang Timbbul Dari 4 Sikap Di Atas: 1. 2. 3. 4. Konflik atau pertentangans: sebuah suasana dimana hubungan mereka yang berbeda agama atau budaya baik pribadi maupun kelompok saling bertentangan karena perbedaanperbedaan yang ada dipertentangkan Toleransi: sikap menghargai dan tidak menolak perbedaan Dialog: sebuah komunikasi untuk mengatasi sebuah konflik Persaudaraan sejati:suasana dan hidup berdampingan secara damai sebagai hasil dari dialog dan toleransi. F. Apakah tujuan hidup menurut Agama Buddha? Yaitu Nibbana : kekotoran batin atau padamnya keinginan, ikatan-ikatan, nafsu-nafsu dan ke terkikis habisnya Lobha, Dosa, dan Moha. Mengapa Nibbana? Nibbana adalah kesunyataan abadi, tidak dilahirkan (na uppado pannayati), tidak termusnahkan (na vayopannayati), ada dan tidak berubah (na Thitassa annathattan pannayati). Nibbana dikatakan Asankhata Dhamma.. THANKS AND SEE YOU NEXT TOPICS