BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Setelah melihat dan mengamati penerapan proses dan metode pembelajaran di SDIT Alam Nurul Islam selaku sekolah alam maka dapat bahwa sekolah ini bisa dikatakan membebaskan siswa. Walau belum sepenuhnya membebaskan. Salah satu bentuk pembebasan yang ada disana adalah adanya hubungan antara guru dan murid yang sangat dekat dan berlaku hubungan dua arah. Dimana murid dapat dengan mudah tanpa sungkan memberikan masukkan kepada guru. Dalam proses pembelajaran siswa biasa memberikan masukkan dan saran mengenai evaluasi pembelajaran disetiap akhir pembelajaran. Siswa dapat memberikan masukkan mengenai cara mengajar guru yang terlalu cepat sehingga mereka kurang memahami materi pembelajaran. Selain itu kedekatan antara guru dengan murid juga terlihat dari interaksi mereka dalam setiap kegiatan pembelajaran. Lalu yang kedua adalah keterlibatan siswa secara aktif dalam setiap proses pembelajaran yang ada. Dalam proses pembelajaran siswa dapat melihat dan merasakan langsung contoh materi yang sedang dibahas bukan hanya membayangkan dari cerita gurunya tetapi siswa benar-benar melihat dan terlibat langsung. Bentuk pembebasan yang ketiga adalah dengan menggunakan dan menerapkan metode pembelajaran yang berpusat pada siswa maka siswa dapat dengan mudah menggali potensi serta mengembangkan diri mereka. Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode yang berpusat pada siswa dan melibatkan siswa secara aktif maka siswa dapat dengan mudah menangkap materi pembelajaran serta dapat dengam mudah memahami proses pembelajaran. Selain itu siswa juga mendapat kebebasan untuk berpikir secara mandiri dan dapat dengan bebas mengeksplorasinya. Pembebasan- pembebasan seperti inilah yang terjadi di SDIT Alam Nurul Islam selaku sekolah alam yang biasanya sulit ditemukan di sekolah formal pada umumnya. Dalam penerapan proses dan metode pembelajaran di SDIT Alam Nurul Islam ini bisa dikatakan berhasil dan cukup baik. Namun belum sepenuhnya membebaskan. Salah satu kekurangannya adalah kurangnya kemampuan guru dalam menguasai pelajaran yang diajar. Ini terlihat ketika penulis mengamati proses pembelajaran yang terjadi disana. Hal ini dapat tejadi karena banyak guru-guru di sekolah tersebut bukan dari basic pendidikan. Sehingga dalam mendidik merupakan sebuah pengalaman baru sekaligus tantangan bagi guru tersebut. Hal ini terkadang menghambat proses pembelajaran siswa. Karena siswa menjadi sulit memahami materi yang diajarkan. Selain hal tersebut kekurangan yang lain adalah kurangnya pemahaman orang tua mengenai proses pendidikan yang membebaskan. Ada saja orang tua murid yang memaksakan anak untuk belajar dengan keras sehingga lupa dengan bahwa anak membutuhkan istirahat untuk bermain dan ada juga orang tua murid yang membebaskan anaknya terlalu bebas sehingga lupa untuk belajar. Hal ini sangat menghambat perkembangan siswa ada yang merasa tertekan dalam belajar dan ada yang menjadi malas belajar. Padahal sekolah sudah memfasilitasi dan memberikan kesepakatan kepada orang tua murid mengenai waktu belajar anak sehingga anak dapat meluangkan waktu untuk bermain sejenak dan belajar pada waktu yang sudah ditentukan. Sehingga anak tidak kebablasan bermain maupun belajarnya. Anakpun akan jadi lebih menikmati dalam belajar. B. Catatan Kritis Dalam hal ini catatan kritis berisi tentang saran dan masukkan dari penulis mengenai SDIT Alam Nurul Islam. Setelah melihat dan mengamati kelebihan dan kekurangan yang ada di SDIT Alam Nurul Islam ini maka penulis memberikan masukkan dan saran yaitu hendaknya staf pengajar lebih dibekali dengan pengetahuan dan cara mengajar agar kedepannya lebih dapat menguasai materi dengan lebih baik. Berdasarkan keterangan dari Ustadz Hamdan bahwa sekolah ini selalu memberikan pelatihan dan pembekalan bagi guru-guru yang mengajar di sekolah ini. Hal ini sangat bagus dan tepat sekali agar nantinya guru-guru yang ada dapat lebih memahami konsep pendidikan yang membebaskan dan lebih menguasai materi. Oleh karena itu penulis berharap agar SDIT Alam Nurul Islam ini lebih dan lebih lagi meningkatkan kualitas pengajar dengan lebih sering memberikan pembekalan dan pelatihan agar kekurangan ini dapat dihilangkan dan menjadi lebih baik lagi. Selain itu Penulis memberikan masukkan juga agar sekolah lebih dan lebih lagi berusaha meyakinkan orang tua murid dan meminta kerja sama mereka dalam mewujudkan pendidkan yang membebaskan ini. Hal ini merupakan tantangan tersendiri dalam mewujudkan penididikan yang membebaskan. Sekolah ini pun terus selalu berusaha meyakinkan dan meminta kerja sama orang tua murid agar dapat bekerja sama mewujudkan pendidikan yang membebaskan. Oleh karena itu penulis meminta agar sekolah ini terus tanpa kenal lelah untuk terus meyakinkan orang tua murid agar pendidikan yang membebaskan ini dapat terwujud. Terlepas dengan adanya kekurangan dan kelebihan tersebut penulis mengharapkan bahwa kedepannya bermunculan sekolah-sekolah dengan konsep pendidikan yang sama dan tujuan pendidikan yang sama yaitu untuk membebaskan siswa dengan SDIT Alam Nurul Islam ini sehingga penindasan, pengekangan siswa dalam dunia pendidikan dapat hilang dan dapat berganti menjadi pendidikan yang membebaskan siswa. Penulis berharap juga dengan adanya kontribusi dari SDIT Alam Nurul Islam ini lembagalembaga pendidikan yang lain ikut tertarik untuk mengikuti jejak sekolah tersebut mengikuti semangat dan perjuangan sekolah tersebut untuk mewujudkan sebuah pendidikan yang ideal yaitu pendidikan yang membebaskan siswa.