Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang Volume 8 – ISSN: 2085-2347 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER UNTUK SISWA KELAS X SMK SEMESTER GANJIL PADA MATA PELAJARAN INSTALASI LISTRIK DASAR Dendy Dewa Widjaya Putra, Syaad Patmanthara Program Studi Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Malang [email protected] [email protected] Abstract: Learning activities problems occur at SMK PGRI 3 Malang are less-interested students in Basic Electricity Installation, caused the teacher in the learning process is still using textbooks and media powerpint form. From these problems, the researcher develop computer assisted learning media of Basic Electrical Installation Subject. The results of this product is CD (Compact Disk) form. The purpose of this product is: (1) To create computer assisted learning media of basic electricity installation subject for SMK; (2) Developing computer assisted learning media of basic electricity installation subject for SMK; (3) Testing the computer assisted learning media properness of basic electricity installation subject for SMK. The research model used in development is a Borg & Gall model. Validation is validated by some experts, that are: (1) The product validated by expert media reached 91.25%; (2) Material expert reached 89.70% (3) Testing results by the teachers reached 98.53%;(4) Testing results by student reached 92.50%. Based on the results of the validation, it can be concluded that the Computer Assisted Learning Media of Basic Electricity Installation Subject is properly to be used in the learning activities at SMK PGRI 3 Malang, especially in Basic Electricity Installation Subject. Keywords: Development, Learning Media, Computer Assisted, Basic Electrical Installation Pembelajaran merupakan suatu sistem, komponen yang saling berkaitan dengan yang lainya dan tak terpisahkan. Komponen dalam pembelajaran meliputi materi pembelajaran, kegiatan pembelajar-an, serta tujuan pembelajaran. Menurut Rosyada (2013:2) “dalam proses pendidikan terdapat komunikator, komunikan, dan pesan (message), yakni sebagai komponenkomponen komunikasi”. Guru berperan sebagai komunikator atau penyampai pesan kepada siswa yang berperan sebagai komunikan atau penerima pesan. Oleh sebab itu guru dituntut aktif dan kreatif agar pesan atau materi pembelajaran bisa tersampaikan dan diterima dengan baik oleh siswa. Untuk mempermudah penyampaian materi kepada siswa, guru bisa memanfaatkan media pembelajaran. Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui media tertentu ke penerima pesan. Pesan, sumber pesan, media, dan penerima pesan adalah komponen- komponen proses komunikasi. Dalam kegiatan pembelajaran pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi ajaran atau materi yang ditetapkan berdasarkan kurikulum yang berlaku. Berbagai macam sumber pesan diantaranya pengajar, peserta didik, orang lain, penulis buku, produser media dan sebagainya. Media secara umum memiliki keunggulan merubah dari hal yang bersifat abstrak menjadi konkret, jauh menjadi dekat, lampau menjadi kini. Media digunakan agar pembelajaran bisa lebih terfokus dan materi bisa tersampaikan dengan baik kepada siswa. Setyosari dan Sihkabuden (2005:16) mendefinisikan “media sebagai suatu alat yang berfungsi sebagai perantara atau saluran dalam kegiatan komunikasi antara komunikator (penyampai pesan) dan komunikan (penerima pesan)”. Sebuah pesan dituangkan oleh pengajar atau sumber lain ke dalam simbol-simbol komunikasi baik simbol verbal (kata-kata lisan ataupun tertulis) maupun simbol non-verbal atau visual. Proses penuangan pesan ke dalam simbolsimbol komunikasi itu disebut encoding. Dalam proses penyampaian pesan tersebut, pengajar sebagai fasilitator dapat menggunakan media pembelajaran. Penggunaan media dapat diaplikasikan dalam proses pembelajaran sebagai jembatan penghubung untuk mentransfer materi yang dimiliki oleh guru kepada siswa agar memperoleh suatu pemahaman yang sama. Atau dengan kata lain apa yang ditangkap oleh siswa sama dengan apa yang disampaikan oleh guru. Salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi dan lingkungan belajar yang ditata dan di ciptakan oleh guru (Arsyad, 2013). A-335 Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang Perkembangan media pembelajaran di sekolah-sekolah tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya sumber daya pengajar, fasilitas di sekolah, lingkungan tempat atau lokasi sekolah, dan lain-lain. Namun lokasi berdirinya sebuah sekolah sangat mempengaruhi kualitas media pembelajarannya. Di daerah perkotaan dapat dipastikan bahwa sebuah sekolah dapat memiliki fasilitisas lebih unggul dibandingkan dengan sekolah yang berada dipinggir kota atau pedesaan. Pada kenyataannya di area perkotaan berbagai fasilitas yang mendukung dalam pembuatan media pembelajaran mudah didapatkan. Berdasarkan hasil observasi dan pengamatan di SMK PGRI 3 Malang jurusan teknik pembangkit tenaga listrik diperoleh hasil bahwa guru mengajar dengan metode ceramah dan masih menggunakan buku teks dan powerpoint untuk memberi materi. Buku teks memiliki beberapa kelemahan seperti buku berat dibawa, teks yang ada dalam buku terlalu banyak, membutuhkan alat peraga untuk menjalaskan gambar, tidak terdapat animasi. Fasilitas yang telah disediakan pihak sekolah cukup lengkap sehingga sangat disayangkan apabila tidak dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya Kondisi tersebut menyebab-kan siswa kurang termotivasi mengikuti pembelajaran di kelas, sehingga siswa memandang matapelajaran instalasi listrik dasar sebagai pelajaran yang membosankan dan malas untuk memperhatikan. Hal ini sesuai dengan pernyataan (Arsyad, 2013:13) bahwa memperoleh hasil belajar melalui indra pandang berkisar 75%, melalui indra dengar sekitar 13% dan melalui indra lainya sekitar 12%. Siswa SMK cenderung lebih senang dengan hal yang nyata, seperti praktik langsung, melihat vidio, atau gambar secara langsung apa yang akan dipelajari. Media pembelajaran berbantuan komputer memiliki manfaat keunggulan yaitu murah, mudah dan praktis sehingga peneliti memilih menggunakan flash untuk mengembangkan media. Guru menginginkan sebuah media pembelajaran yang menarik dan mudah dimengerti oleh siswa, dalam pengembangan media flash ini guru berharap media dilengkapi dengan gambar-gambar, animasi, video yang menarik dan mudah dipahami oleh siswa. Media ini tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga akan melatih siswa untuk belajar mandiri dan melatih pola pikir. Berdasarkan permasalahan dan pengamatan yang telah diuraikan di atas, peneliti ingin mengambil judul “Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Komputer Untuk Siswa Kelas X SMK Semester Ganjil Mata pelajaran Instalasi Listrik Dasar”. Volume 8 – ISSN: 2085-2347 METODE PENGEMBANGAN Pengembangan media pembelajaran berbantuan komputer pada matapelajaran instalasi listrik dasar untuk siswa kelas X SMK ini termasuk penelitian pengembangan Research and Development (R&D). Menurut Setyosari (2013:222) “ penelitian pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan”. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah model Borg & Gall (1983:775), alasan digunakannya model pengembangan Borg & Gall dikarenakan model ini telah mencangkup keseluruhan hal yang berkaitan dengan pengembangan untuk menghasilkan produk media pembelajaran yang kemudian divalidasi untuk mengetahui apakah produk tersebut layak digunakan atau tidak dalam proses pembelajaran. Model penelitian dan pengembangan Borg & Gall, terdapat sepuluh langkah yang harus dilakukan untuk mencapai hasil produk yang diharapkan. Langkah – langkah tersebut adalah (1) Penelitian dan pengumpulan data, (2) Perencanaan, (3) Pengembangan draft produk, (4) Uji coba lapangan awal, (5) Merevisi hasil uji coba, (6) Uji coba Lapangan, (7) Penyempurnaan produk hasil uji lapangan, (8) Uji pelaksaan lapangan, (9) Penyempurnaan produk akhir, (10) Diseminasi dan implementasi. HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi Produk Bahan Ajar Pembuatan media pembelajaran Instalasi Listrik Dasar ini menggunakan bantuan komputer dan hasil akhir media pembelajaran yang berupa media pembelajaran kemudian disimpan dalam file ekstensi (.exe) ini bertujuan agar program media pembelajaran dapat dijalankan dikomputer manapun tanpa menginstal master Adobe Flash professional CS3. Media pembelajaran Instalasi Listrik Dasar di publish dalam format (.swf). File flash yang dihasilkan pada media pembelajaran ini ada 2 file (.swf) dan 1 file (.exe). Semua file diletakkan dalam satu folder yang tidak dapat dipisahkan. Jika 2 file (.swf) tidak menyatu dengan file (.exe), maka media pembelajaran tidak dapat dijalankan dengan sempurna. File yang diberikan kepada guru dan siswa adalah file (.swf) dan (.exe) yang tidak dapat dirubah. Hasil dari pengembangan media pembelajaran dapat dilihat pada gambar 1: A-336 Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang Data dari ahli materi dapat dilihat pada tabel 2: Tabel 2. Data ahli materi NO Indikator TSe TS Persentas h e 1 Penyajian 68 72 94,44% materi 2 Balikan 16 16 100% (feedback) 3 Soal 44 48 91,67% latihan 128 136 94,11% Total Gambar 1. Media pembelajaran Instalasi Listrik Dasar. Media pembelajaran yang dibuat terdapat delapan menu pilihan untuk membantu proses pembelajaran. Media pembelajaran yang dibuat memuan enam materi pokok untuk membantu siswa belajar di kelas. Ahli materi yang memberikan komentar dan saran ada dua yaitu dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Malang dan guru produktif di SMK PGRI 3 Malang. Dari tabel 2 diperoleh hasil tertinggi pada balikan (feedback) mencapai 100%. Uji kelompok kecil dan kelompok besar dilakukan terhadap siswa SMK PGRI 3 Malang, hasil yang diperoleh menyatakan produk layak digunakan. Hasil dapat dilihat pada tabel 3 dan 4: B. Penyajian dan Analisis Data Proses pengambilan data dilakukan dengan memberikan instrumen validasi kepada ahli materi, ahli media, ahli pembelajaran dan responden. Uji media dilakukan oleh Yuni Rahmawati, S.T, M.T. selaku dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Malang. Uji materi dilakukan oleh Drs. Hari Putranto selaku dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Malang. Uji media disekolah dilakukan oleh Ahmad Athoillah, S.T selaku guru produktif mata pelajaran Instalasi Listrik Dasar di SMK PGRI 3 Malang. Berdasarkan pengolahan data yang didapatkan dari validasi ahli media dapat dilihat pada tabel 1: Tabel 1. Data ahli media NO Indikator TS e 1 Efektifitas dan 18 Efisiensi 2 Kualitas teknis 21 3 Penyajian 15 materi 4 Keinteraktifan 11 5 Soal latihan 8 73 Total TS h 20 Persentase 24 16 87,5% 93,75% 12 8 80 91,67% 100% 91,25% Volume 8 – ISSN: 2085-2347 Tabel 3. Uji kelompok kecil NO Indikator TSe 1 Konten 113 2 Kualitas 150 teknis 3 Penyajian 74 4 materi 74 5 Keinteraktifan 77 Soal latihan 488 Total TSh 120 160 Persentase 94,17% 93,75% 80 80 80 92,5% 92,5% 96,25% 520 93,85% Tabel 4. Uji kelompok besar NO Indikator TSe TSh 1 Konten 231 252 2 Kualitas 298 336 teknis 3 Penyajian 157 168 4 materi 153 168 5 Keinteraktifan 151 168 Soal latihan 990 1092 Total 90% Data pada tabel 1 menunjukkan hasil yang diperoleh dari penyajian materi mencapai 93,75%, hasil tersebut menyatakan bahwa media pembelajaran yang dibuat sudah layak digunakan dalam proses pembelajaran. C. Persentase 91,67% 88,69% 93,45% 91,07% 89,88% 90,66% Revisi Produk Revisi produk pengembangan dilakukan perbaikan atau penyem-purnaan terhadap hal-hal yang kurang dalam hasil validasi data baik dari ahli materi, ahli media maupun responden tentang produk yang dikembangkan sebagai dasar untuk dilakukan revisi. Revisi dilakukan agar media pembelajaran layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Berdasarkan angket ahli media, ahli materi dan uji coba diperoleh komentar dan saran perbaikan. Berikut perbaikan media pembelajaran setelah direvisi dapat dilihat pada gambar 2: A-337 Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang Volume 8 – ISSN: 2085-2347 Menghasilkan rancangan media pembelajaran Instalasi Listrik Dasar berbantuan komputer yang terdiri dari 8 menu , yaitu memuat menu kompetensi dasar, menu kompetensi inti, menu tujuan belajar, menu materi belajar, menu evaluasi, menu video pembelajaran, menu profil pengembang dan menu petunjuk penggunaan. (2) Mengembangkan media pembelajaran Instalasi Listrik Dasar berbantuan komputer, memuat materi instalasi lampu penerangan pada bangunan gedung, gambar instalasi pada bangunan gedung, karakteristik lampu penerangan pada bangunan gedung, komponen dan sirkit instalasi tegangan rendah, gambar kerja komponen dan sirkit instalasi tegangan rendah, karakteristik komponen dan sirkit instalasi tegangan rendah. (3) Menguji kelayakan media pembelajaran Instalasi Listrik Dasar berbantuan komputer memperoleh hasil validasi ahli media, validasi ahli materi, validasi ahli pembelajaran serta uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar memperoleh hasil sangat layak digunakan. Gambar 2. Penambahan menu bantuan penggunaan media pembelajaran Media pembelajaran pada bagian materi sesudah direvisi dapat dilihat pada gambar 3: B. 1. Saran Saran Pemanfaatan Penelitian dan pengembangan media ini menghasilkan produk berupa media pembelajaran Instalasi Listrik Dasar. Hasil pengembangan produk berupa media pembelajaran ini dapat dimanfaatkan oleh semua pihak dalam melakukan proses pembelajaran Instalasi Listrik Dasar untuk siswa kelas X jurusan pembangkit tenaga listrik. Gambar 3. Materi saklar sesudah direvisi KAJIAN DAN SARAN A. Kajian Pengembangan media pembelajaran Instalasi Listrik Dasar ini dikembangkan menggunnakan software Adobe Flash Professional CS3. Pokok bahasan yang ada dalam media pembelajaran ini adalah Instalasi Listrik Dasar. Sasaran dalam pengembangan media pembelajaran ini adalah siswa kelas X jurusan pembangkit tenaga listrik SMK PGRI 3 Malang. Pengembangan media pembelajaran ini pengembang mengadaptasi model Borg and Gall yang terdiri dari 10 tahap yang harus dilakukan untuk menghasilkan sebuah produk yang layak digunakan dalam pembelajaran. Pada tahap analisa kebutuhan melalui observasi lapangan dengan guru pengajar mata pelajaran Instalasi Listrik Dasar SMK PGRI 3 Malang, ditemukan masalah yang sering terjadi pada proses belajar siswa pada mata pelajaran Instalasi Listrik Dasar. Untuk tahap selanjutnya adalah merencanakan media pembelajaran dari desain media, penentuan materi sampai konsep yang akan dibuat dalam media pembelajaran. Setelah semua selesai maka dilakukan pembuatan media pembelajaran, mulai dari mendesain storyboard sampai dengan membuat media pembelajaran berbantuan komputer sampai produk media selesai dan siap untuk diujicobakan. Tahap ujicoba media pembelajaran melibatkan ahli media, dua orang ahli materi dan siswa kelas X jurusan pembangkit tenaga listrik SMK PGRI 3 Malang. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) 2. Diseminasi Produk Media pembelajaran Instalasi Listrik Dasar ini dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar matapelajaran instalasi listrik atau instalasi penerangan listrik di semua SMK yang ada mata pelajaran instalasi listrik karena silabus yang dipakai adalah silabus instalasi penerangan listrik. Namun untuk mendapatkan hasil yang lebih valid, disarankan untuk melakukan uji coba tersebih dahulu pada skala yang lebih besar. Karena saat penelitian dan pengembangan media ini, uji coba yang dilakukan masih terbatas. Media pembelajaran yang telah dibuat ini masih belum melalui tahap uji keefektifan, hanya terbatas pada pengujian kelayakan. Selain itu sebelum menggunakan media ini, sebaiknya disesuaikan terlebih dahulu dengan ketentuanketentuan yang berlaku di sekolah masingmasing. Pengajar hendak-nya mengkonsultasikan terlebih dahulu media yang akan digunakan dengan pihak-pihak terkait maupun tim guru. 3. Pengembangan Produk Lebih Lanjut Produk media pembelajaran yang telah dikembangkan peneliti dapat menjadi salah satu alternatif belajar yang dapat memudahkan guru dan siswa. Media pembelajar-an ini hanya bisa A-338 Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang berjalan menggunakan sistem operasi Windows. Pengembang selanjutnya dapat mengembangkan produk ini sehingga bisa dijalankan dengan sistem operasi lain termasuk sistem operasi perangkat mobile seperti Android. Oleh karena itu, hasil pengembangan media pembelajaran ini disarankan untuk dipelajari dan dimanfaatkan oleh semua pihak yang membutuhkan media pembelajaran Instalasi Listrik Dasar. Dengan demikian, peneliti dapat memperoleh masukan berupa saran yang dapat menjadi masukan bagi peneliti untuk mengembang-kan media pembelajaran yang lebih menarik lagi dengan menambahkan animasi lebih banyak. DAFTAR RUJUKAN Akbar, Sa’dun. 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Rosyada, Dede. 2013. Media Pembelajaran (Sebuah Pendekatan Baru). Jakarta: Referensi (GP Press Group). Setyosari & Sihkabuden. 2005. Media Pembelajaran. Malang: Elang Mas. Sugiyono 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta Borg, W.R. & Gall, M.D. Gall. 1989. Educational Research: An Introduction, Fifth Edition. New York: Longman A-339 Volume 8 – ISSN: 2085-2347