Indonesian Healthcare Quality Network (IHQN) Didukung oleh Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta Menyelenggarakan Forum Mutu IHQN ke-X RE-DESIGN SISTEM MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PRIMER DAN RUJUKAN DI ERA IMPLEMENTASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL The Sunan Hotel, Surakarta, 19 – 21 Agustus 2014 Pendahuluan Jaminan Kesehatan Nasional di Indonesia yang dimulai pada 1 Januari 2014 telah berjalan enam bulan. Berbagai permasalahan terkait pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) beredar hangat di media elektronik dan menjadi perbincangan baik di provider pelayanan kesehatan maupun di masyarakat. Sosialisasi oleh BPJS Kesehatan yang kurang, layanan rujukan, infrastruktur layanan, remunerasi, tarif INA-CBGs, dan terjadi nya fraud menjadi pembahasan selama pelaksanaan JKN ini. Perbaikan dalam pelaksanaan JKN pun dilakukan oleh kementerian kesehatan seperti keluarnya peraturan presiden dan peraturan Menteri Kesehatan terkait pengelolaan dan penggunaan dana kapitasi jaminan kesehatan nasional pada fasilitas kesehatan pertama milik pemerintah daerah. Hal ini membuat galau Kepala Puskesmas karena diberi pilihan untuk BLUD oleh pemda. Sehingga konsekwensinya Puskesmas harus mempersiapkan diri memenuhi persyaratan dan kebutuhan yang diperlukan untuk mengelola dana sendiri. Dengan adanya forum mutu IHQN ke X ini, harapannya kita dapat mere-design bpelayanan di primer & pelayanan sekunder baik untuk alur pelayanan, mutu & safety, efisiensi termasuk pencegahan fraud di Era Jaminan Kesehatan Nasional. Tujuan Forum Mutu IHQN 2014 diadakan untuk memfasilitasi pembahasan konsep dan pengalaman upayaupaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien di Indonesia. Terdiri dari 4 bentuk kegiatan: Pelatihan, Workshop, Pameran Poster, dan Studi Banding. Peserta Peserta yang diharapkan dapat ikut serta dalam Forum Mutu ini adalah: - Regulator: Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan, Organisasi profesi (IDI, PPNI, IBI, dsb), lembaga asuransi/pembiayaan kesehatan (PT Askes, PT Jamsostek, Jamkesda, BPJS), lembaga sertifikasi/akreditasi (KARS, KALK, ISO, MenPAN, Badan Mutu, dsb), LSM bidang kesehatan dan sebagainya - Pengelola sarana pelayanan kesehatan: Direktur/Manajer RS, Kepala Puskesmas dan Pimpinan klinik dan sarana pelayanan kesehatan lainnya - Klinisi: Dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi, perawat, bidan, penunjang medik, dsb - Mahasiswa: S1, S2, Pendidikan dokter spesialis, S3 - Pemerhati mutu pelayanan kesehatan: Perguruan tinggi, Peneliti, Konsultan Call for Paper: Para peserta dapat mengirimkan hasil penelitian, studi kasus dan atau kajian (review) dalam bentuk Naskah Abstrak Terbatas dengan tema: 1. Governance, Leadership and Health Policy 2. Improvement Science and Patient Safety Solutions 3. Patient Centred Care 4. Accreditation and External Evaluation Systems 5. Education and Research 6. Learning with Transitional and Developing Countries 7. Comparative Effectiveness in Health Information Techmology and Health Technology Assessment 8. Health and Social Care for Vulnerable and Older Persons 9. Integrated Care Batas pengiriman Naskah Abstrak Terbatas tidak melebihi tanggal 10 Juli 2014. Naskah abstrak terbatas akan diseleksi oleh komisi ilmiah. Pengumuman abstrak terpilih akan disampaikan pada tanggal 15 Juli 2014. Jenis Presentasi melalui POSTER. Naskah Terbatas yang dikirimkan harus memenuhi format dan struktur penulisan berikut: 1. Abstrak dapat berupa Hasil Penelitian atau Hasil Analisa Mutu 2. Format Penulisan a. Menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris b. Menggunakan Tipe Huruf Calibri c. Menggunakan Ukuran Huruf 12pt d. Menggunakan Format Paragraf 1,5 spasi 3. Struktur Penulisan Abstrak a. Judul, Nama Lengkap Penulis dan Afiliasi, dan Alamat Email Penulis. b. Mengandung Unsur: pendahuluan (termasuk latar belakang dan tujuan), metode penelitian dan bahan, hasil dan diskusi, kesimpulan. c. Jumlah kata yang digunakan dalam Judul Abstrak tidak melebihi 18 kata. d. Jumlah kata yang digunakan dalam Abstrak tidak melebihi 300 kata. e. Jumlah kata yang digunakan dalam Kata Kunci tidak melebihi 5 kata. Pengiriman abstrak dapat melalui email ke [email protected] Bagi 10 peserta terpilih maka akan disediakan harga khusus mengikuti Forum Mutu ke 10 pada tanggal 20-21 Agustus 2014 di Surakarta sebesar Rp 1.000.000,- (sebagai pengganti konsumsi dan materi) Agenda Kegiatan : Pra-Forum (Selasa, 19 Agustus 2014) 1. Workshop Persiapan Mengikuti Kongres IsQUA ke-31, Rio de Janeiro 5-8 Oktober 2014 (Host: IHQN) 2. Pelatihan Clinical Pathways (Host: IHQN) 3. Pelatihan Audit keperawatan (Host: RS Dr. Moewardi) 4. Pelatihan dokter keluarga (Host: Program S2 Kedokteran Keluarga) 5. Pelatihan penyelesaian konflik dan sengketa medis Pelatihan perencanaan dan pengendalian biaya rumah sakit (Host: Dynamic Consulting Group) 6. Pelatihan perencanaan dan pengendalian biaya rumah sakit (Host: Dynamic Consulting Group) 7. Benchmark ke FK UNS atau RSUD Dr. Moewardi Forum Mutu Rabu, 20 Agustus 2014: 08:00-08:30 Registrasi 08:30-09:00 Coffee break: Diskusi informal antar peserta dan pembicara Moderator : dr. Hanevi Djasri, MARS 09:00-10:00 Keynote I: Rancang Bangun Sistem Pelayanan Kesehatan Primer di Era Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional Dr. Siti Wahyuningsih, MKes (Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta) 10:00-11:00 Keynote II: Rancang Bangun Sistem Pelayanan Kesehatan Rujukan di Era Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional Dr. Bambang Wibowo, SpOG (Dirut RSUP Dr. Karyadi Semarang)* 11:00-12:00 Keynote III: Rancang Bangun Sistem Renumerasi Pelayanan Kesehatan Primer dan Rujukan di Era Jaminan Kesehatan Nasional Dr. Andreasta Meliala, DPH, MKes, MAS 12:15-13:00 Lunch break Sesi Pararel A: Sesi Pararel B: Rancang bangun implementasi keselamatan pasien dan manajemen mutu pelayanan di era penerapan Jaminan Kesehatan Nasional Rancang bangun sistem informasi rumah sakit di era implementasi jaminan kesehatan nasional Moderator: dr. Guardian Moderator: dr. Tonang Dwi Ardyanto, SpPK, PhD 13:00-14:00 Sesi A1: Implementasi keselamatan pasien dan manajemen mutu pelayanan di RS pendidikan: pelajaran dari penerapan JCI Drg. Basoeki Soetardjo MMR (RSUD Dr. Moewardi Surakarta) 14:00-15:00 Sesi A2: Implementasi keselamatan pasien dan manajemen mutu pelayanan di RS Swasta yang ikut dalam skema JKN Sesi B1: Pemanfaatan data klaim untuk mengukur mutu pelayanan: studi kasus pemberian obat di rumah sakit Prof. Iwan Dwiprahasto, M.Med.Sc, Ph.D (FK UGM)* Sesi B2: Integrasi sistem informasi data klaim dan mutu pelayanan: pengalaman di era PT ASKES dan BPJS Dr. Anis Fuad DEA (FK UGM)* Dr. Dini Handayani MARS (RS Awal Bross) 15:00-16:00 16:00-16:30 Sesi A3: Implementasi Keselamatan Pasien pada pelayanan di ICU Sesi B3: Identifikasi fraud melalui data klaim ■ dr. Rudyanto Soedono, SpAn(K)-KIC (RSCM) DR. dr. Fathema Djan, SpB, BTKV (RS PELNI) Penutup dan Coffee break: Diskusi informal antar peserta dan pembicara Kamis, 21 Agustus 2014 08:30-09:00 Coffee break: Diskusi informal antar peserta dan pembicara Sesi Pararel A: Sesi Pararel B: Keselamatan pasien dan mutu pelayanan dalam kurikulum pendidikan Menuju pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan efisien Moderator: dr. Trisasi Lestari, MPH Moderator : dr. Mora Claramita, MmedEdu, PhD 09:00-10:00 Sesi A4: Penerapan keselamatan pasien dalam kurikulum pendidikan dokter Sesi B4: Pengalaman projek Otsuka Dr. Ari Probandari MPH, PhD (FK UNS) dr. Setyo S. Raharjo, MKes (FK UNS) 10:00-11:00 Sesi A5: Muatan Terminologi Medis dalam Kurikulum Pendidikan Tenaga Kesehatan untuk Meningkatkan Keselamatan Pasien dalam Pengisian Rekam Medis Sesi B5: Penerapan ISO pada pelayanan kesehatan primer: pengalaman Puskesmas Free paper Ika Nurfarida, dr., M. Sc., SpKJ / RSJ dr. RAdjiman Wediodiningrat Lawang, Malang Free paper dr. Rano Indradi Sudra, M.Kes / APIKES Mitra Husada Karanganya 11:00-12:00 12:00-13:00 Sesi A6: Patient Safety and Medical Education Sesi B6: Merencanakan Layanan Klinis yang inovatif dr. Viera Wardhani, MKes (FK Brawijaya) Free paper dr. Bayu Chandra Cahyono, MM / RS Kaliwates Jember Lunch break Moderator : drg. Puti Aulia Rahma, MPH 13:00-14:00 Keynote IV: Deteksi dan Pencegahan Fraud dalam Pelayanan Kesehatan dr. Hanevi Djasri, MARS 14:00-15:00 Keynote V: Pedoman Pencegahan Fraud di Rumah Sakit dr. Arjuna (Kemenkes RI) 15:00-16:00 Keynote VI: Hasil Forum Mutu 2014 dan Penutupan serta Pengumuman Rencana Forum Mutu 2015 dr. Tjahjono Kuntjoro, MPH, DrPH Biaya Kegiatan Pre-Forum Mutu IHQN (19 Agustus 2013) Biaya Rp. 1.500.000,- Keterangan Diskoun 10% untuk rombongan 10 orang atau lebih Diskoun 10% untuk member IHQN Forum Mutu IHQN (20-21 Agustus 2014) Rp. 2.500.000,- Diskoun 10% untuk rombongan 10 orang atau lebih Diskoun 10% untuk member IHQN Registrasi Early Bird Forum Mutu ke X (berlaku s/d 15 Juli 2014) : Rp 2.000.000, Mahasiswa S1/S2 FK UGM & FK UNS : Rp 750.000,- Biaya Pendaftaran dapat ditransfer melalui Bank BNI UGM Yogyakarta No.Rekening 0203024192 atas nama PKMK Fakultas Kedokteran UGM Informasi: Nasiatul Aisyah Salim Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Gedung IKM Sayap Utara Lt. 2, Fakultas Kedokteran UGM Jl. Farmako, Sekip Utara, Yogyakarta 55281 Mobile : +6281390979488 / +6282367011312 / +6281328003119 Email : [email protected] / [email protected] / [email protected] Tentang IHQN dan Forum Mutu Indonesian Healthcare Quality Network (IHQN) didirikan di Jakarta pada tahun 2005, merupakan lembaga not-for-profit, independen. IHQN berusaha untuk menjadi jaringan kerjasama antara para profesional, pemilik, manajer, regulator, peneliti, pembuat kebijakan dan konsumen sarana pelayanan kesehatan dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang aman dan efisien bagi seluruh masyarakat Indonesia. Saat ini IHQN telah memiliki lebih dari 200 anggota baik institusi maupun individu. Pengurus IHQN telah menjadi anggota jejaring serupa di regional maupun internasional yaitu melalui Asian Society for Quality in Healthcare (ASQua) berpusat di New Delhi dan anggota International Society for Quality in Healthcare (ISQua) berpusat di Dublin. Forum Mutu Pelayanan Kesehatan (Forum Mutu) adalah agenda tahunan dari IHQN, diselenggarakan sejak tahun 2005 di kota-kota besar di Indonesia. Forum Mutu memiliki ciri khas untuk selalu berusaha menampilkan praktisi upaya peningkatan mutu sebagai pembicara sehingga tidak bicara sekedar konsep. Forum ini menggunakan model dari Berwick (2000) sehingga akan menampilkan berbagai pembicara dari keempat topik: Konteks lingkungan misalnya dari Departemen kesehatan, Dinas kesehatan Provinsi dan Kab/Kota, lembaga asuransi dan organisasi sarana pelayanan kesehatan; Konteks organisasi misalnya dari perwakilan dari rumah-sakit, Puskesmas, apotik, laboratorium klinik dan dari organisasi manajer sarana pelayanan kesehatan; Konteks mikro pelayanan misalnya dari perwakilan dari klinisi: dokter, spesialis perawat dan bidan serta juga organisasi profesi. Konteks pasien misalnya dari lembaga perwakilan konsumen/pasien Disamping itu sejak tahun 2009, tema Forum Mutu juga disesuaikan dengen tema Konfrensi ISQua dengan tujuan untuk memaparkan perkembangan terkini di dunia internasional kepada peserta Forum Mutu. Kerangka Acuan Pelatihan 1 Hari Menyusun Clinical Pathways Diselenggarakan oleh Indonesian Healthcare Quality Network (IHQN) Hotel Sultan, Surakarta, 19 Agustus 2014 Pendahuluan Sistem Jaminan Kesehatan Nasional yang menggunakan sistem tarif INA CBGs menuntut manajemen rumah sakit untuk mampu melakukan kendali mutu dan kendali biaya, antara lain melalui penerapan clinical pathway. Disamping itu standar akreditasi rumah sakit dari KARS versi 2012 dan juga standar internasional dari JCI edisi 4 juga mensyaratkan rumah sakit memiliki dan menerapkan setidaknya 5 clinical pathways setiap tahunnya. Clinical Pathway adalah suatu alur proses kegiatan pelayanan pasien yang spesifik untuk suatu penyakit atau tindakan tertentu mulai dari pasien masuk sampai pasien pulang yang merupakan integrasi dari pelayanan medis, pelayanan keperawatan, pelayanan farmasi dan pelayanan kesehatan lainnya. Clinical Pathway bukan merupakan Clinical Guidelines atau Protocol karena setiap kasus dalam Clinical Pathway dibuat berdasarkan standar prosedur dari setiap profesi yang mengacu pada standar pelayanan dari profesi masing-masing, disesuaikan dengan strata sarana pelayanan rumah sakit. Dengan penyusunan Clinical Pathway maka Manajemen Rumah Sakit dapat memanfaatkannya sebagai dasar untuk menetapkan biaya yang dibutuhkan dalam pelayanan kesehatan (cost of care) dan efisiensi pelayanan kesehatan di rumah sakit, sehingga masyarakat dapat segera mendapatkan kepastian biaya yang harus dibayarkan dan menghindari tindakan yang akan berdampak pada peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Tujuan Secara umum pelatihan ini bertujuan unutk meningkatkan pemahaman dan keterampilan pimpinan dan staf rumah sakit dalam menyusun clinical pathway. Secara khusus bertujuan untuk: 1. Memahami Konsep Dasar dan Manfaat Clinical Pathways 2. Memahami Langkah-langkah Penyusunan Clincial Pathways 3. Mampu melakukan penetapan topik clinical pathways dan tim penyusun 4. Mampu melakukan evaluasi pelaksanaan PPK (Clinical Guidelines) 5. Mampu melakukan studi literatur untuk merevisi PPK (Clinical Guidelines) 6. Mampu medesain formulir clinical pathways Fasilitator: dr. Hanevi Djasri, MARS: Konsultan dan Peneliti di Pusat Kebijakan dan Manajemen FK-UGM, Dosen Magister Manajemen RS di UGM, Pengurus PERSI Pusat dan Koordinator Indonesian Healthcare Quality Network serta anggota International Society for Quality in Healthcare/ISQua. Berpengalaman mendampingi penyusunan clinical pathways diberbagai rumah sakit , antara lain di PJT RSCM, RSUP Persahabatan, RS Bethesda Yogyakarta, dan lain-lain. Fasilitator akan didampingi oleh asisten dari Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK UGM. Kriteria Peserta 1. 2. 3. 4. 5. Jajaran direksi RS Perwakilan pemilik RS Kepala Bidang/Bagian: Pelayanan Medis, Pelayanan Keperawatan dan Rekam Medik Ketua Komite Medik RS dan Ketua SMF Dokter dan Perawat fungsional Persiapan Peserta 1. 2. Peserta diharapkan dapat terdiri dari tim yang terdiri dari: dokter, perawat dan manajemen (termasuk staf rekam medis) Peserta diharapkan membawa: a. Laptop/Netbook untuk praktek b. Modem untuk akses internet mencari literatur yang diperlukan c. Pedoman Praktek Klinik (PPK) / Standar Pelayanan Medik (SPM) dan Standar Asuhan Keperawatan (SAK) serta pedoman nasional (PNPK)/internasional untuk setiap topik yang akan disusun clinical pathwaysnya Jadwal dan Materi Waktu Topik Fasilitator 09:00-09:30 Pengantar pelatihan Hanevi Djasri 09:30-10:15 Konsep Dasar dan Manfaat Clinical Pathways Hanevi Djasri 10:15-10:30 Coffee break 10:30-11:15 Langkah-langkah Penyusunan Clincial Pathways Hanevi Djasri 11:15-12:00 Simulasi penetapan topik clinical pathways dan tim penyusun Lunch break Tim Fasilitator Tim Fasilitator 13:45-14:30 Simulasi evaluasi pelaksanaan standar prosedur sesuai topik terpilih Simulasi studi literatur 14:30-15:15 Simulasi medesain formulir clinical pathways Tim Fasilitator 15:15-16:00 Review, Tindak Lanjut & Closing Session Hanevi Djasri 12:00-13:00 13:00-13:45 Biaya Umum: Rp. 1.500.000,-/peserta Anggota IHQN: Rp. 1.350.000,-/peserta Rombogan 10 orang atau lebih: Rp 1.350.000,- /peserta Tim Fasilitator Term Of Reference Bimbingan Teknis Audit Keperawatan Surakarta, 18-19 Agustus 2014 PENDAHULUAN Pelayanan kesehatan di rumah sakit berjalan secara sinergis antar disiplin profesi kesehatan dan non kesehatan. Perawat memberikan pelayanan dan asuhan menggunakan suatu sistem manajemen asuhan keperawatan. Manajemen pelayanan keperawatan di rumah sakit terintegrasi dengan pelayanan kesehatan lain, karena sasaran yang ingin dicapai adalah keselamatan pasien. Cara mengetahui tingkat keberhasilan asuhan keperawatan yang diberikan dapat dinilai secara obyektif dengan menggunakan metode dan instrumen penelitian yang baku, salah satunya adalah audit dokumentasi asuhan keperawatan. Audit dokumentasi dilakukan dengan cara membandingkan pendokumentasian yang ditemukan dalam rekam medik pasien dengan standar pendokumentasian yang ditentukan dalam standar asuhan keperawatan, sebagai alat bukti tanggung jawab dan tanggung gugat dari perawat dalam menjalankan tugasnya. Pada saat ini sedang dikembangkan Audit keperawatan secara khusus sesuai tuntutan standar akreditasi JCI dan KARS 2012 dengan merujuk pada pengkajian kualitas keperawatan klinis yang merupakan upaya evaluasi secara profesional terhadap mutu pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien, dengan menggunakan rekam keperawatan dan dilaksanakan oleh profesi keperawatan. Dalam rangka membantu manajemen RS Pemerintah maupun RS Swasta agar dapat melaksanakan audit keperawatan, maka RSUD Dr. Moewardi menyelenggarakan Bimbingan Teknis Audit Keperawatan Sebagai Salah Satu Tolok Ukur Pelayanan Keperawatan Akreditasi Rumah Sakit Versi 2012 Tahap I tanggal 18 - 19 Agustus 2014, Tahap II tanggal 6-7 Oktober 2014 di RSUD Dr. Moewardi, Jl. Kol. Soetarto No. 132 Surakarta Telp. 0271 – 634634. TUJUAN 1. Memberikan pemahaman tentang peran audit klinis dalam peningkatan mutu layanan kesehatan di rumah sakit; 2. Meningkatkan kemampuan dan fungsi Komite Keperawatan dalam melakukan audit keperawatan di rumah sakit. MANFAAT 1. Mencegah terjadinya sengketa medis melalui pelaksanaan audit klinis oleh Komite Keperawatan; 2. Meningkatkan mutu layanan rumah sakit; 3. Mewujudkan transparansi manajemen rumah sakit; 4. Memelihara kepercayaan masyarakat dan pihak-pihak terkait kepada manajemen rumah sakit. KRITERIA PESERTA 1. Direktur Utama, Direktur Keperawatan/ Kepala Bidang Keperawatan/ Kepala Seksi Keperawatan RS Pemerintah/ Swasta; 2. Ketua Komite Keperawatan/ Sub Komite Keperawatan/ anggota Komite Keperawatan 3. Supervisor/ Pengawas Keperawatan/ Kepala Ruangan / Case Manager/ Perawat senior 4. Tim Pengendali Mutu Keperawatan/ Tim Akreditasi RS; 5. Kepala Instalasi Rekam Medis RS/ Perekam Medis senior Catatan untuk Peserta : 1. Peserta wajib membawa laptop dengan fasilitas Wi-Fi/ modem internet untuk melakukan praktik telaah terhadap kasus-kasus tertentu. 2. Quota Terbatas, Peserta 40 Orang METODE 1. Ceramah dan Tanya Jawab 2. 3. 4. Simulasi kelas Diskusi Kelompok Praktek NARA SUMBER DAN FASILITATOR 1. dr. Hanevi Djasri, MARS (Konsultan dan Peneliti di Pusat Kebijakan dan Manajemen FK-UGM, Dosen Magister Manajemen RS di UGM, Pengurus PERSI Pusat dan Koordinator Indonesian Healthcare Quality Network serta anggota International Society for Quality in Healthcare/ ISQua) 2. Drg. Basoeki Soetardjo, MMR. (Direktur RSUD Dr. Moewardi) 3. Sri Martuti, SKP., MKes. (Ketua Komite Keperawatan RSUD dr. Moewardi) 4. Tim Audit Keperawatan RSUD Dr Moewardi MATERI 1. Program Bimbingan Teknis Audit Keperawatan ini diberikan selama 32 jam pelajaran (1 jam pelajaran 45 menit), terdiri dari teori dan praktek dengan bobot : Teori 40% dan Praktek 6 0% 2. Materi pelatihan terdiri dari: TAHAP I : AUDIT KEPERAWATAN a. Peran Komite Keperawatan dalam Mewujudkan Clinical Governance di Rumah Sakit b. Peran Audit Klinis dalam Mempersiapkan Akreditasi RS versi JCI dan Mencegah Sengketa Medis c. Langkah-langkah Audit Keperawatan 1) Pemilihan Topik dan Penyusunan Kriteria 2) Praktek Penyusunan Kriteria 3) Pengumpulan Data dan Praktek 4) Pelaporan Data dan Praktek 5) Analisis Penyimpangan dalam Audit Keperawatan 6) Praktek Analisis Penyimpangan TAHAP II : RE AUDIT KEPERAWATAN a. Implementasi Plan Of Action (POA) di RS masing-masing peserta (4 minggu) b. Re Audit Keperawatan di di RS masing-masing peserta c. Presentasi dan Evaluasi Hasil Audit Keperawatan WAKTU PELAKSANANAN Tahap I : Hari / Tanggal : Senin-Selasa, 18- 19 Agustus 2014 Tahap II : Hari/ Tanggal : Senin – Selasa 6 – 7 Oktober 2014 TEMPAT Ruang Parangkusumo, Gedung Nusa Indah Lantai 3 RSUD Dr Moewardi Jl Kolonel Soetarto 132 Solo , Telp 0271- 634634 (ext. 542) PENDAFTARAN DAN INVESTASI 1. Mendaftar dengan mengisi formulir terlampir,dan difax ke 0271- 666954 2. Mendaftar melalui e-mail : a. [email protected] b. [email protected] 3. Mendaftar melalui kontak person ke: a. Dewi Asti : 081393232565 b. Sugiyarti : 081567939667 c. Isti Wulandari : 085640724786 d. Dhina Nur Irfani : 081226334200 Sehubungan terbatasnya tempat, dimohon segera mendaftarkan diri sebelum tanggal 9 Agustus 2014 dan sebaiknya tiap rumah sakit mengirimkan 3 (tiga) orang dalam 1 (satu) tim, dengan investasi: Tahap I : sebelum 9 Agustus Rp. 2.000.000,-/ peserta, On site Rp. 2.500.000.- Tahap II : Rp. 1.000.000.-/ peserta CARA PEMBAYARAN : Semua pembayaran dilakukan melalui transfer ke 1. Bank Jateng cabang Surakarta Rek No 3 002 11630 7 an Bagian Diklit RSUD Dr Moewardi 2. Bukti Transfer dinyatakan pada formulir pendaftaran dan di fax bagian Diklit 0271- 666954 FASILITAS : 1. Tas 2. Coffee break, dan lunch 3. Bimtek kits, modul dalam bentuk hard copy dan soft copy; 4. Sertifikat, dan foto bersama Hari Pertama : Senin, 18 Agustus 2014 WAKTU MATERI 07.30 - 08.00 Registrasi Ulang 08.00 - 08.45 Opening Session 08.45 – 09.00 09.00 – 10.30 PEMBICARA Ketua Panitia Direktur RSUD Dr. Moewardi 12.00 – 13.00 13.00 – 14.30 Coffee Break Peran Komite Keperawatan dalam Mewujudkan Clinical Governance di Rumah Sakit Peran Audit Klinis dalam Mempersiapkan Akreditasi RS versi JCI dan Mencegah Sengketa Medis ISHOMA Langkah-langkah Audit Keperawatan 14.30 – 15.15 Pemilihan Topik dan Penyusunan Kriteria dr. Hanevi Djasri, MARS 15. 15 – 16.45 Sharing Pengalaman Komite Keperawatan dalam Melaksanakan Audit Keperawatan di RSUD Dr Moewardi Komite Keperawatan RSDM 10.30 - 12.00 Hari Kedua : Selasa, 19 Agustus 2014 WAKTU MATERI 08.00 - 09.30 Praktek Penyusunan Kriteria 09.30 09.45 - 09.45 - 12.00 Coffee Break - Photo Session Pengumpulan Data dan Praktek 12.00 13.00 - 13.00 - 14.30 ISHOMA Pelaporan Data dan Praktek 14.30 - 15.15 15.15 15.30 - 15.30 - 16.15 Analisis Penyimpangan dalam Keperawatan Coffee Break Praktek Analisis Penyimpangan Drg. Basoeki MMR. Soetardjo, dr. Hanevi Djasri, MARS dr. Hanevi Djasri, MARS PEMBICARA Sri Martuti,SKP., Mkes dan Tim Sri Martuti,SKP., Mkes dan Tim Audit Sri Martuti,SKP., Mkes dan Tim Sri Martuti,SKP., Mkes dan Tim Sri Martuti,SKP., Mkes dan Tim SUSUNAN ACARA SEMINAR DAN WORKSHOP PENDEKATAN DOKTER KELUARGA DALAM PENATALAKSANAAN DIABETES MELLITUS IHQN 2014 Tanggal Selasa, 19 Ag2014 Jam Acara 07.30 – 08.30 Pendaftaran Ulang Peserta 08.30 – 09.30 Pembukaan 1. Sambutan Ketua Panitia 2. Sambutan Direktur Pasca 09.30 – 09.45 Coffee Break 09.45 – 11.30 Seminar 1. Update Prosedur Diagnosis dan Penatalaksanaan Diabetes Mellitus (dr. Sogiarto Sp.PD, FINASIM) 2. Pendekatan Secara Holistik Tentang Diabetes Mellitus Praktek Dokter Keluar (Prof. Dr.Didik Tamtomo,dr,MM,M.Kes,PAK) 3. Peran Dokter Keluarga dalam Penatalaksaaan Penyakit Kronik Pada Era JKN Dr. Nurifansyah,MKM,AAK Kepala BPJS Cab. Boyolali Moderator : dr. Andri Putranto, MKes 11.30 – 12.30 ISHOMA 12.30 – 14.30 Workshop 1. Pemilihan OAD dan Pemilihan dan Cara Penyuntikan Insulin (PERKENI) 2. Pemilihan Diet Diabetes Mellitus(PERKENI) 3. Pemilihan Senam Untuk Diabetes Mellitus (PERKENI) 4. Perawatan Kaki Diabetik (PERKENI) Moderator : dr.Balgis, M.Sc, CM-FM 14.30-15.00 Coffe Break dan ISHOMA 15.00 – 15.15 Penutupan Term of Reference Pelatihan Penyelesaian Konflik dan Sengketa Medis The Sunan Hotel Surakarta, 19 Agustus 2014 Dasar Pemikiran Globalisasi dan liberalisasi dalam bidang Pelayanan Kesehatan menjadikan kompetisi bagi industri Rumah Sakit di Indonesia menjadi semakin tajam. Menyikapi tajamnya kompetisi ini, maka aspek mutu Pelayanan Kesehatan sangatlah relevan untuk dijadikan penentu. Mutu pelayanan medis dan kesehatan di Rumah Sakit sangat erat kaitannya dengan manajemen Rumah Sakit (quality of services) dan profesionalisme kinerja SMF dan staf lainnya di Rumah Sakit (quality of care). Keduanya merupakan outcome dari manajemen menjaga mutu di RS yang dilaksanakan oleh gugus kendali mutu Rumah Sakit. Mutu Pelayanan Kesehatan yang kurang baik akan menimbulkan terjadinya pemborosan waktu dan sumber daya; peningkatan kesalahan dalam pelaksanaan Pelayanan Kesehatan serta peningkatan terjadinya resiko termasuk terjadinya suatu kejadian yang tidak diinginkan (KTD), baik timbulnya komplikasi, kecacatan maupun pasien meninggal dunia. Di sisi lain, UU no. 36/2009 tentang Kesehatan khususnya Pasal 58 ayat (1) menegaskan, bahwa setiap orang berhak menuntut ganti rugi kepada seseorang, tenaga kesehatan, dan/atau penyelenggara kesehatan yang menimbulkan kerugian akibat kesalahan atau kelalaian dalam pelayanan kesehatan yang diterimanya. Demikian juga UU no. 44/2009 tentang Rumah Sakit, Pasal 32 butir (q) menjamin hak pasien untuk mengajukan gugatan kepada tenaga kesehatan atau rumah sakit atas pelayanan yang tidak sesuai dengan standar, baik secara perdata maupun pidana. Kasus dugaan Malpraktik yang menjerat dr.Ayu dan kedua rekannya menyebabkan Kementerian Kesehatan menganggap perlu adanya satu pemahaman antara Majelis Kehormatan dan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI) dengan penegak hukum mengenai resiko suatu tindakan medis. Ketidaksamaan pemahaman tentang resiko medis dalam suatu tindakan medis, acap kali menjadi pemicu terjadinya konflik atau sengketa medis. Mengingat besar kemungkinan terjadinya KTD disebabkan oleh resiko medis, maka perlu dilakukan langkah-langkah yang tepat untuk menangani konflik dan sengketa medis, agar hal itu dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya, dengan menerapkan prinsip mengutamakan penyelesaian secara damai melalui jalur non litigasi. Dalam rangka membantu pimpinan, manajemen dan tenaga kesehatan dalam menangani konflik dan sengketa medis baik di rumah sakit maupun lembaga pelayanan kesehatan, serta melakukan antisipasi terhadap konflik yang berpotensi menjadi sengketa, maka Dynamic Consulting Group menyelenggarakan Pelatihan Penyelesaian Konflik dan Sengketa Medis di The Sunan Hotel Surakarta, 19 Agustus 2014. Tujuan 1. Memberikan pengetahuan dan keterampilan yang komprehensif pada tenaga kesehatan, pimpinan dan manajemen rumah sakit dan lembaga pelayanan kesehatan tentang kiat menangani konflik dan menyelesaikan sengketa medis; 2. Memberikan pengetahuan mengenai perlunya audit medis serta manajemen resiko pelayanan klinis dalam mencegah terjadinya konflik dan sengketa medis; 3. Memberikan pengetahuan mengenai penyelesaian konflik dan sengketa medis menurut jalur non litigasi; 4. Memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam merumuskan akta perdamaian dan nota kesepahaman sebagai bentuk penyelesaian konflik dan sengketa medis. Sasaran 1. Peserta memahami dan mengenali berbagai bentuk kasus pelanggaran yang dapat menimbulkan konflik dan sengketa medis; 2. Peserta memahami dan mengetahui peranan audit medis serta manajemen resiko pelayanan klinis dalam mencegah terjadinya konflik dan sengketa medis; 3. Peserta memahami dan mengetahui teknik-teknik penyelesaian konflik dan sengketa medis melalui jalur non litigasi; 4. Peserta mampu merumuskan akta perdamaian dan nota kesepahaman dalam penyelesaian konflik dan sengketa medis. Kriteria Peserta 1. 2. 3. 4. 5. 6. Direksi Rumah Sakit (Diretur Utama, Direktur, Wakil Direktur RS). Manajer dan Supervisor RS (Kepala Bagian/Bidang, Manajer Hukum, Legal Supervisor, Pejabat Struktural RS) Satuan Pengawas Internal (SPI) / Badan Pengawas Rumah Sakit / Dewan Pengawas BLUD. Kepala Instalasi, Ketua Komite Medik, Ketua SMF, Koordinator Team, Pejabat Fungsional RS. Dokter, Paramedis, Petugas Penunjang Medik, Tenaga Kesehatan yang bekerja di Sarana Pelayanan Kesehatan. Customer Service, Front Liners dan lain-lain yang terkait dengan bidang pelayanan di RS. Narasumber dan Fasilitator dr. Sofwan Dahlan, Sp F (K) : Dewan Pakar ARSADA Jawa Tengah, Konsultan Hukum Kesehatan di berbagai Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta, Konsultan Hospital Bylaws dan Legal Drafting; DR. dr. Inge Hartini, M.HKes : Pengurus MAKERSI Jateng, Peneliti Informed Consent yang mendalami Hukum Kesehatan, Dosen Hukum Kesehatan beberapa perguruan tinggi Negeri maupun Swasta; Sri Setiawati, SH, MH : Dosen Hukum Pidana dan Hukum Kesehatan Program Magister Ilmu Hukum, Konsultan Penyusunan Hospital Bylaws dan Legal Drafting. Jadwal dan Materi 08.00 – 08.30 Pembukaan/ Opening session 08.30 – 10.00 10.00 – 10.30 Sessi 1 : Potensi Konflik dan Sengketa Medis dalam Pelayanan Kesehatan Coffee Break 10.30 – 12.00 12.00 – 13.00 Sessi 2 : Langkah-langkah Penyelesaian Konflik dan Sengketa Medis ISHOMA 13.00 – 14.30 Sessi 3 : Menyelesaian Konflik/Sengketa Medik Menurut Jalur Non Litigasi 14.30 – 16.00 Sessi 4 : Menyelesaian Konflik/Sengketa Medik Menurut Jalur Non Litigasi Catatan : Materi disampaikan oleh para pembicara secara panel, dari sudut pandang dr Sofwan Dahlan, Sp.F(K) selaku dokter yang berpengalaman memberikan mediasi dalam konflik antara dokter/RS dengan pasien, DR. dr. Inge Hartini, M.Kes selaku praktisi dan peneliti dan Sri Setiawati, SH.,MH dari segi hukumnya Cakupan Materi dari keempat sessi tersebut adalah sebagai berikut : 1. Potensi Konflik dan Sengketa Medis dalam Pelayanan Kesehatan : Identifikasi Masalah untuk Mengenali Berbagai Bentuk Pelanggaran yang menimbulkan Konflik dan Sengketa Medis pada Sarana Pelayanan Kesehatan dilengkapi dengan sharing di antara peserta bimtek tentang pengalaman pada institusi masing-masing untuk memberikan pemahaman mengenai berbagai pelanggaran yang dikategorikan sebagai pelanggaran kode etik, maupun pelanggaran hukum; memberikan pemahaman mengenai perbedaan antara malpraktek medis dengan resiko medis. 2. Langkah-langkah Penyelesaian Konflik dan Sengketa Medis : : Memberikan pemahaman tentang hal-hal apa saja yang harus dipersiapkan dan dilakukan oleh fasilitas pelayanan kesehatan apabila terjadi konflik atau sengketa medis, mulai dari menyelenggarakan Personal Case Audit sebagai Upaya Strategis dalam menyelesaikan konflik, sampai dengan penyampaian materi tentang model penyelesaian konflik berupa teknik negosiasi, mediasi dan langkah konkret dalam menyelesaikan konflik, berdasarkan pelanggaran yang terjadi (etika, hukum perdata atau hukum pidana) dilengkapi dengan sharing dari para peserta 3. Menyelesaian Konflik dan Sengketa Medis menurut Jalur Non Litigasi : Pada bagian pertama diberikan pemahaman tentang pentingnya penyelesaian konflik dan sengketa medis menurut jalur non litigasi, karena bersifat win-win solution; memberikan pemahaman tentang praktek negosiasi dan mediasi. Pada bagian kedua diberikan latihan dalam bentuk case study (sharing dari peserta) sampai ke upaya menyusun perjanjian damai, baik dalam bentuk otentik maupun di bawah tangan. Dalam materi ini tercakup kegiatan latihan dan simulasi dengan bahan berupa kasus yang disampaikan peserta. Secara teknis, peserta bisa dibagi dalam 2 atau 3 kelompok dan masing-masing berlatih dengan kasus yang berbeda. TERM OF REFERENCE PELATIHAN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PELAYANAN JASA KESEHATAN A. DASAR PEMIKIRAN Sejalan dengan diberlakukannya tarif rumah sakit dengan sistem paket yang ditetapkan oleh pemerintah di satu sisi, dan di sisi lain bahwa rumah sakit harus memberikan mutu pelayanan sesuai dengan standar dengan biaya yang efisien, maka peranan perencanaan dan pengendalian biaya pelayanan jasa kesehatan merupakan hal yang penting dalam rangka kelancaran dan kelangsungan hidup rumah sakit. Pendapatan rumah sakit ditentukan oleh variabel produk, tarif dan volume pelayanan. Dari aspek ini, tidak banyak yang dapat dilakukan oleh manajemen rumah sakit, kecuali variabilitas produk yang harus dinamis sesuai dengan perkembangan permintaan pasar. Bahwa besaran tarif dan volume pasien merupakan dua variabel yang tidak dapat dikendalikan secara signifikan atau uncontrolable yang harus kita terima dan mengharuskan manajemen rumah sakit dapat menjaga agar tercapai kecukupan pendapatan. Namun hal ini tidaklah mudah, karena alasan fungsi sosial rumah sakit yang tidak dapat menolak pasien. Salah satu upaya yang berdampak signifikan terhadap tercapainya tujuan rumah sakit adalah dengan perencanaan dan pengendalian biaya terhadap seluruh aspek bisnis rumah sakit baik biaya operasional, investasi, maupun alternatif sumber pembiayaan yang efisien tanpa mengurangi kualitas pelayanan. Untuk membantu manajemen RS Pemerintah maupun Swasta melakukan perencanaan dan pengendalian biaya, maka Dynamic Consulting Group menyelenggarakan Pelatihan Perencanaan dan Pengendalian Biaya Pelayanan Jasa Kesehatan pada tanggal 19 Agustus 2014 di The Sunan Hotel, Surakarta bersama narasumber Drs. Widartoyo, Ak, MM, M.Si, CPA (Divisi Akuntansi dan Keuangan PERSI Pusat, Pengurus ARSADA Pusat, Dewan Pengawas di beberapa RSUD, Partner Akuntan Publik KAP Drs. Thomas, Blasius, Widartoyo & Rekan, Sekretaris Ikatan Akuntan Indonesia Jatim, Dosen Universitas Airlangga) B. TUJUAN DAN MANFAAT 1. Peserta dapat membuat perencanaan yang didasari pada asumsi, kebijakan dan tujuan yang logis dan dapat dijalankan. 2. Peserta dapat membuat anggaran berdasarkan perencanaan dengan basis pemikiran bisnis yang sehat, efisien dan produktif. 3. Peserta dapat memperoleh metode dan teknik pengendalian biaya tanpa mengurangi kualitas pelayanan. 4. Tersedianya panduan sebagai alat informasi dan koordinasi bagi unit-unit kerja dalam rumah sakit untuk mendukung keselarasan program dan kegiatan dengan biaya yang terkendali. C. MATERI 1. Konsep biaya untuk berbagai alternatif keputusan. 2. Perencanaan dan pengendlian biaya investasi. 3. Perencanaan dan pengendalian biaya bahan dan alkes. 4. Alternatif sumber pembiayaan yang efisien. 5. Standar clinical pathway sebagai alat perencanaan biaya. 6. Pengendalian biaya berdasarkan clinical pathway. 7. Analisis varian biaya untuk mengetahui penyebab dan dampak atas selisih antara biaya standar dan biaya aktual. D. PESERTA 1. Semua pejabat struktural, fungsional dan SPI. 2. Dokter spesialis. 3. Dewan Pengawas. 4. Personal potensial. E. JADWAL 08.00 – 08.15 : Pembukaan 08.15 – 09.00 : Konsep biaya untuk berbagai alternatif keputusan 09.00 – 09.30 : Perencanaan dan pengendlian biaya investasi 09.30 – 10.00 : Perencanaan dan pengendalian biaya bahan dan alkes 10.00 – 10.30 : COFFEE BREAK 10.30 – 11.00 : Alternatif sumber pembiayaan yang efisien 11.00 – 11.30 : Standar clinical pathway sebagai alat perencanaan biaya 11.30 – 13.30 : LUNCH / ISHOMA 13.30 – 14.30 : Pengendalian biaya berdasarkan clinical pathway 14.30 – 15.30 : Analisis varian biaya untuk mengetahui penyebab dan dampak atas selisih antara biaya standar dan biaya aktual 15.30 – 16.00 : Review dan Plan of Action 16.00 – 16.30 : CLOSING