15 PENGUASAAN STRUKTUR KALIMAT BAHASA INGGRIS DAN KEMAMPUAN MEMBUAT NARASI BERBAHASA INGGRIS MAHASISWA JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI JAKARTA Anwar Mustofa Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Jakarta [email protected] Abstrak Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk menggali kemampuan mahasiswa jurusan Administrasi Niaga di dalam membuat narasi dengan menggunakan kaidah kalimat bahasa Inggris yang benar. Dilaksanakan selama 6 bulan dari bulan April—Oktober 2010 dan dengan menggunakan 30 sampel mahasiswa yang membuat 180 narasi dengan tenses yang berbeda-beda (past tense, present perfect tense, present future tense, present continuous tense, assumption, dan conditional sentences) kumpulan tugas mahasiswa untuk membuat narasi dalam sekitar, peneliti mendapatkan bahwa hanya 48 persen mahasiswa jurusan Administrasi Niaga yang mampu membuagt kalimat bahasa Inggris dengan benar serta penggunaan kosa kata yang tepat. Dengan menggunakan pendekatan 4 jenis kata utama yang berperan besar dalam pembentukan kalimat bahasa Inggris karena mengisi gatra-gatra utama (Noun, Verb, Adjective, and Adverb of Manner), Keywords: kalimat bahasa Inggris, narasi, tense, pilihan kata/diksi Abstract The research is a descriptive study aimed at discovering the students’ mastery in sentence construction in English to express themselves in the form of narrations. The research is done for 6 month time starting from April—October 2010. Using 30 samples of students work collected at the end of semester 2 (or about 15.6 % of total students at the second semester) where the use of English tenses is emphasized, the researchers found out that only 48 percent of students in Business Administration Department made no mistake in constructing correct English sentences both in tenses and word choice. Using 4 main parts of speech (Noun, Verb, Adjective, and Adverb of Manner) approach to analyze the texts, Keywords: sentence construction, narration, tense, choice of word Pendahuluan Bahasa Inggris di Jurusan Administrasi Niaga diajarkan dari semester 1 sampai semester 6.Dalam setiap minggu, bahasa Inggris diajarkan selama 4 jam. Target hasil pengajaran bahasa Inggris pada semester 2 adalah bahwa mahasiswa diharapkan dapat menceritakan pengalaman, mengulang suatu pernyataan, atau nasihat, membuat perbandingan terhadap 2 objek atau lebih, membuat promosi perjalanan wisata, meramalkan cuaca dan nasib, mendeskripsikan gambar, membuat hayalan dan asumsi berdasarkan gambar, dan menceritakan rambu-rambu dan tanda larangan, menceritakan prosedur atau proses, dan memberikan arah dengan menggunakan tenses yang tepat. Di dalam bahasa Inggris, tenses sangat berpengaruh terhadap tipe pernyataan yang akan diungkap. Misalnya, untuk menggambarkan suatu Anwar Mustofa, Pengusaan Struktur Kalimat Bahasa Inggris 16 kejadian atau peristiwa yang sudah berlalu, tenses yang tepat digunakan adalah Past Tense; untuk mendeskripsikan sebuah gambar, tenses yang tepat adalah Present Continuous Tense, dan seterusnya. Tenses juga dapat dipahami sebagai kalimat sebab kalimat di dalam bahasa Inggris ditandai dengan adanya subjek dan predikat di mana bentuk kata kerja yang mengisi gatra predikat akan menentukan jenis tenses. Perumusan Masalah Berdasarkan pada tujuan akhir pengajaran bahasa Inggris di semester 2, yaitu mahasiswa dapat membuat cerita berdasarkan ide dan kreatifitasnya, peneliti tertarik untuk mengetahui kemampuan bahasa Inggris mahasiswa Jurusan Administrasi Niaga semester 2. Kemampuan bahasa Inggris digambarkan pada jumlah kosa kata yang digunakan dalam membuat karangan (cerita), kesalahan dalam pembuatan kalimat, ideide yang sering digunakan dalam karangan mereka, dan sebaran kata yang digunakan dalam karangan mereka. Pertanyaannya adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah penguasaan struktur kalimat Bahasa Inggris mahasiswa jurusan Administrasi Niaga? 2. Bagaimanakah tingkat kesalahan mereka dalam pembuatan kalimat? 3. Berapa kata rata-rata mahasiswa dapat membuat narasi/karangan dalam bahasa Inggris? 4. Apa tema yang terutama digunakan dalam narasi/karangan mereka? 5. Bagaimanakah sebaran kosa kata yang digunakan dalam karangan mereka? Peneltitian ini bertujuan untuk memperbaiki sistem atau cara pengajaran bahasa Inggris khususnya di semester 2 Di dalam bahasa Inggris terdapat 5 pola dasar pembuatan kalimat: 1. S-V (Subject-Verb), contohnya: John sleeps. Jill is eating. Jack will arrive next week. 2. S-V-O (Subject-Verb-Object), contohnya: I like rice. She loves her job. He’s eating an orange. 3. S-V-Adj (Subject-VerbAdjective): He is funny. The workers are lazy. Karen seems angry. 4. S-V-Adv (Subject-Verb-Adverb): Jim is here. Flowers are everywhere. No one was there. 5. S-V-N (Subject-Verb-Noun), contohnya: She is my mom. The men are doctors. Mr. Jones is the teacher. Meskipun istilahnya adalah kalimat sederhana, tetapi kalimat dalam kalimat sederhana boleh jadi kalimatnya sangat pendek hanya terdiri dari dua kata meskipun boleh juga panjang. Perhatikan kalimat di bawah ini: 1. Time flies. 2. The great prominence of the need for love and belongingness is illustrated by the pervasiveness of love-oriented themes in our literature and music. Kedua kalimat merupakan kalimat sederhana tetapi kalimat pertama jauh lebih pendek dibanding kalimat kedua. Kalimat yang baik adalah kalimat yang dapat mengekspresikan gagasan dengan menggunakan model struktur kalimat yang tepat. Kata kerja (verb) adalah jenis kata yang akan mengisi gatra predikat. Menurut Frank (1972), di dalam bahasa Inggris, terdapat 3 macam kata kerja: auxiliary verbs, lingking verbs, dan action verbs. Auxiliary verbs adalah kata yang Anwar Mustofa, Pengusaan Struktur Kalimat Bahasa Inggris 17 digunakan untuk mengungkapkan ‘suasana’ (moods) atau tense. Auxiliary verbs di antaranya adalah: will, would, may, might, shall, should, can, could, must.Linking verbs terkait dengan sifat atau keterangan subjek (adverbs or adjectives attributes of a subject). Beberapa linking verbs di anataranya: be, look, dan become. Action verbs adalah semua kata kerja kecuali auxiliary verbs dan lingking verbs.Lingking verbs dan action verbs memiliki bentuk present (V1), past (V-2) dan past participle (V-3), tetapi auxiliary verbs hanya memiliki bentuk present dan past saja. Kalimat compound merupakan dua (atau lebih) kalimat sederhana independen yang dihubungkan dengan conjunction (kata penghubung) seperti because, although, when, while, as, although (dalam adverbial construction), if, whether, that, what, who, where, when, how, why, if (dalam reported speech construction), dan if dan unless (dalam conditional sentences) atau dengan koma saja. Kalimat complex adalah dua atau lebih kalimat yang salah satu atau duanya menjadi dependen (atau berfungsi untuk menerangkan (modify) salah satu fungsi dalam kalimat yang independen).Kalimat compound-complex adalah kalimat yang terdiri dari satu atau dua kalimat dependen yang berfungsi untuk menerangkan (modify) salah satu atau lebih kalimat independen.Jadi, reported speech, comparison of adjective and adverb of manner, conditional sentences merupakan contoh kalimat compound. Reported speech mempelajari cara mengubah suatu pernyataan lansung (direct statement) menjadi pernyataan tak langsung (indirect statement atau reported speech). Pemahaman tentang aturan dalam membuat perbandingan suatu object (noun) atau aktivitasnya (verb) dipelajari dalam comparison of adjective and adverb of manner. Conditional sentence ada dua macam: the real conditional and unreal conditional. Real conditional mengisyaratkan bahwa suatu tindakan atau kejadian dapat terjadi di masa mendatang, contohnya adalah suatu statement “I’ll go out if it doesn’t rain tonight”.Unreal conditional adalah bahwa suatu kejadian atau tindakan sudah terjadi di waktu lampau dan saat ini sedang merasakan kegalauan karena kejadian yang dibayangkannya sudah terjadi. Narasi dapat terdiri dari beberapa paragraph. Sebuah paragraph yang baik harus memiliki ide yang saling berkaitan dan diorganisir dengan baik. Ide yang utama atau ide pokok tertuang dalam kalimat utama (topic sentence). Kalimat utama ini ditunjang atau didukung oleh beberapa kalimat pendukung (supporting sentences) yang mengembangkan ide utama paragraph tersebut. Metode Penelitian Untuk mengetahui kemampuan bahasa Inggris mahasiswa semester 2 Jurusan Administrasi Niaga, peneliti akan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Semester 2 jurusan Administrasi Niaga terdiri dari program studi Administrasi Niaga dan MICE (Meeting, Incentive, Conggress, and Events). Terdapat 6 kelas untuk program studi Administrasi Niaga yang terdiri dari 3 kelas program reguler pagi, 3 kelas program reguler sore, dan 2 kelas program studi MICE. Tiap kelas diberi materi yang sama, yaitu setiap mahasiswa harus membuat presentasi (dapat berupa promosi atau penyampaian informasi baru, atau berbagi pengalaman) setelah mereka mengetahui cara penggunaan tenses. Tiap kelas terdiri dari 24--30 orang mahasiwa. Dari 192--240 orang mahasiswa, peneliti menggunakan 30 kumpulan tugas sebagai sampel atau sekitar 15% dari seluruh populasi: 12 sampel dari Mahasiswa jurusan Administrasi Niaga program reguler pagi, 12 sampel dari mahasiswa jurusan Administrasi Niaga program sore, dan 6 Anwar Mustofa, Pengusaan Struktur Kalimat Bahasa Inggris 18 sampel dari mahasiswa jurusan Administrasi Niaga program MICE. Dari 30 kumpulan tugas, selanjutnya peneliti membatasi pada tugas komposisi yang didasarkan pada past tense, present perfect tense, present future tense, present continuous tense, assumption, dan conditional sentence. Dengan demikian, total ada sekitar 180 karangan yang akan dianalisa untuk dijadikan sampel. Selanjutnya, langkah-langkah dalam melakukan analisa adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui jumlah kata yang digunakan dalam karangan mahasiswa, peneliti akan menfokuskan pada 4 jenis kata saja yang terutama berperan dalam struktur fungsi kalimat (Frank: 1972), seperti Noun untuk mengisi Subjek, Verb untuk mengisi Predikat, Adjective untuk menerangkan Noun, dan Adverb of manner untuk menerangkan Verb. Kata penghubung (conjunction), kata depan (preposition), kata ganti, article seperti a/the, dan lainnya tidak dihitung. 2. Untuk mengetahui tingkat kesalahan mereka dalam pembuatan kalimat, peneliti pertama-tama akan menghitung jumlah kalimat yang ada dalam satu karangan dan selanjutnya membandingkan struktur kalimat yang dibuat salah oleh mahasiswa dibanding struktur kalimat yang dibuat benar. 3. Untuk mengetahui tema yang digunakan dalam karangan mereka peneliti akan menganalisa berdasarkan kata yang sering digunakan di dalam karangan mereka (main word) dalam tiap narasi. 4. Untuk mengetahui sebaran kosa kata yang digunakan, peneliti akan mendasarkan pada jumlah kata yang digunakan (langkah 1), mendaftar dan selanjutnya mentabulasikan tiap kata-kata yang digunakan dalam karangan mereka. Selanjutnya hasil olah data ini akan dianalisa untuk mengetahui penguasaan kalimat bahasa Inggris dan kemampuan mahasiswa dalam membuat narasi berbahasa Inggris. Hasil Penelitian dan Pembahasan Penguasaan Struktur Kalimat Bahasa Inggris Mahasiswa Jurusan Administrasi Niaga Penguasaan pembuatan struktur kalimat yang benar, 47,7% mahasiswa jurusan Administrasi Niaga dapat membuat kalimat bahasa Inggris dengan benar. Mahasiswa program reguler pagi secara umum lebih baik dibanding program reguler sore. Dari 12 sampel, 66,7% mahasiswa program reguler pagi dapat membuat kalimat dengan benar dibanding mahasiswa program reguler sore yang hanya 43,1% saja yang dapat membuat kalimat dengan benar. Penguasaan mahasiswa program MICE adalah yang terendah karena hanya 33,4% saja yang dapat membuat kalimat dengan benar. Analisa Kesalahan Pembuatan Kalimat Berbahasa Inggris Mahasiswa Jurusan Administrasi Niaga Dalam pembuatan kalimat, umumnya mahasiswa membuat kesalahan mengenai tenses (57%), kesalahan mengenai dua kata kerja (double verbs) untuk posisi predikat (21,6%), kesalahan tidak berpredikat (12,6%), kesalahan tidak dapat membuat kalimat pasif dengan benar (8,7%), kesalahan tidak berpredikat (0,05), dan kesalahan tidak bersubjek (0,05). Tentang diksi atau penggunaan kata dalam narasi, 47,7% mahasiswa Anwar Mustofa, Pengusaan Struktur Kalimat Bahasa Inggris 19 jurusan Administrasi Niaga menggunakan pilihan kata yang tidak tepat atau hanya separuh lebih sedikit saja dari jumlah mahasiswa (sekitar 52,3%) yang dapat membuat narasi dengan pilihan diksi yang tepat. Mahasiswa MICE paling banyak membuat kekeliruan pilihan kata (58,3%), disusul mahasiswa pagi sebesar 48,6%, dan mahasiswa program regular sore sebesar 36,1%. Jumlah Kata Rata-Rata Mahasiswa Dapat Membuat Narasi/Karangan Dalam Bahasa Inggris Jumlah kata rata-rata mahasiswa dapat membuat narasi/karangan dalam bahasa Inggris adalah 61 kata. Mahasiswa program reguler pagi membuat narasi lebih banyak (70 kata) dibanding mahasiswa program reguler sore (60 kata). Mahasiswa program MICE membuat lebih singkat narasi (46 kata). Tema Yang Terutama Digunakan Oleh Mahasiswa Untuk menentukan tema yang digunakan peneliti mengfokuskan pada topic Past Tense (di mana mahasiswa diminta untuk menceritakan pengalaman masing-masing secara detail dari sebab terjadinya suatu kejadian (event) sampai pada akhir kejadian tersebut secara urut) dan Present Perfect Tense (di mana mahasiswa diminta untuk menceritakan 3 pengalaman berbeda yang diawali dengan Present Perfect Tense.. Tema pada selain Past Tense sangat terbatas hanya menceritakan aktivitas beberapa orang dalam gambar dalam satu titik waktu. Berdasarkan focus pada narasi pengalaman tersebut, terdapat 3 tema utama yang sangat disukai oleh mahasiswa jurusan Administrasi Niaga adalah 1) narasi yang bertema ‘pengalaman yang kurang mengenakkan atau unhappy experiences’ (seperti, kecelakaan (baik motor maupun mobil), jatuh dari tangga, jaruh dari pohon, jatuh dari mobil, jatuh dari tempat tidur, jatuh dari ayunan, ditinggal orang yang dicintai), pengalaman yang memalukan atau embarrassing experiences, kekecewaan atau kebingunan (seperti salah mengambil jalan, salah masuk rumah, kehilangan uang, dikejar anjing, dikejar orang gila, atau kehilangan handphone), 2) narasi bertema menyenangkan, seperti ulang tahun tak terlupakan, memangkan kompetisi atau pertandingan, dan 3) narasi yang bertema netral (tidak kurang-menngenakkan tetapi juga tidak menyenangkan), seperti narasi tentang memelihara kelinci atau hamster, pengalaman naik motor atau mobil, tinggal di perkampungan Baduy. Narasi bertema pengalaman yang kurang menngenakkan diceritakan oleh 59,5% mahasiswa jurusan Administrasi Niaga, 19% bercerita pengalaman yang mengenakkan, dan 21,5% bercerita pengalaman yang bersifat netral. Sebaran Kosa Kata Yang Digunakan Dalam Narasi Mahasiswa Untuk menghitung sebaran kata yang digunakan oleh mahasiswa jurusan Administrasi Niaga, peneliti menfokuskan pada 4 jenis kata utama yang berperan penting dalam pembuatan kalimat bahasa Inggris karena mengisi gatra subjek, predikat, atau keterangan. Keempat jenis kata tersebut adalah kata benda (Noun), kata kerja (Verb), kata sifat (Adjective), dan kata keterangan cara (Adverb of manner). Artinya, satu kata boleh jadi akan dihitung dua kali atau lebih jika memang dapat dibuat turunannya (derivation-nya). Misalnya, kata act (Verb) yang berubah menjadi actor (Noun), berubah lagi menjadi active (Adjective), dan berubah lagi menjadi actively (adverb of manner) akan dihitung 4 kali karena artinya memang berbedabeda. Anwar Mustofa, Pengusaan Struktur Kalimat Bahasa Inggris 20 Berdasarkan kriteria ini, mahasiswa program reguler pagi menggunakan 436 kata, program reguler sore menggunakan 667 kata, dan program MICE menggunakan 364 kata. Hal ini berarti mahasiswa pagi cenderung bercerita tentang pengalaman yang sama dibanding mahasiswa program reguler sore. Sedangkan pengalaman mahasiswa program MICE cenderung sama. Dengan berpedoman minimal 5 kali suatu kata digunakan dalam narasi (yang boleh jadi berbeda atau sama), mahasiswa pogram reguler pagi menggunakan 52 kata. Enam kata terbanyak yang digunakan adalah see (23 kali), take (22 kali), go (21 kali), walk (20 kali), school (18 kali), dan friend (17 kali). Artinya mahasiswa program reguler pagi lebih suka bercerita tentang pengalaman yang berkaitan dengan mata dan tangan atau pengalaman yang berkaitan dengan bepergian dengan teman di sekolah (I saw, I took, I walked atau I went to school). Hal ini mungkin dapat dipahami bahwa pengalaman mereka belum beranjak dari sekolah sebelumnya yang mungkin berkesan. Sementara itu, mahasiswa program reguler sore menggunakan 109 kata Enam kata terbanyak yang digunakan adalah sebagai berikut: go (57 kali), friend (53 kali), have (30 kali), money (30 kali), house (27 kali), dan day (24 kali) dan itu artinya adalah pengalaman mahasiswa masih berkaitan dengan pergi bersama kawan ke rumah go with a friend to a house, punya uang pada suatu hari have money one day. Mahsiswa program MICE menggunakan 39 kata. Artinya, mahasiswa program MICE cenderung untuk mengungkapkan pengalamannya yang serupa dalam bentuk narasi. Keenam kata yang paling banyak digunakan oleh mahasiswa program MICE adalah sebagai berikut: go (30 kali), friend (25 kali), year (13 kali), have (12 kali), finally (12 kali), mother, brother, home, dan old, (masing 10 kali). Artinya, pengalaman mahasiswa program MICE adalah sekitar pergi dengan teman, ibu, saudara pada suatu waktu usia dan akhirnya pulang (when I was …. Years old, I wentto ….. with a friend, brother, atau mother….and finally ….. went home). Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, terdapat beberapa kesimpulan yang dapat diambil: 1. Mahasiswa yang mampu membuat kalimat denga benar hanya sekitar 48 orang per 100 mahasiswa atau separuh kurang. Kemampuan penguasaan struktur mahasiswa program reguler pagi lebih baik ketimbang mahasiswa program reguler sore dan MICE. Namun, mahasiswa juga masih kesulitan menggunakan tenses dengan benar. Mungkin hal ini disebabkan karena bahasa Indonesia tidak mengenal tenses. Mahasiswa juga masih membuat kekeliruan penggunaan kata (diction) yang tepat. 2. Mahasiswa rata-rata hanya mampu membuat 61 kata yang terdiri dari 4 jenis kata: Noun, Verb, Adjective, dan Adverb of Manner. Apabila separuh dari 61 kata adalah kata kerja yang menduduki fungsi predikat, artinya mahasiswa mampu membuat kurang lebih 30 kalimat sederhana (simple sentences) atau 10 kalimat compound senences dan 10 kalimat simple sentences jika 10 kalimat berisi 2 predikat atau 2 kata kerja dan 10 kalimat sederhana. 3. Tema yang paling sering dijadikan bahan cerita oleh mahasiswa adalah pengalaman yang tidak Anwar Mustofa, Pengusaan Struktur Kalimat Bahasa Inggris 21 mengenakkan. Mahasiswa kurang suka untuk berbagi cerita yang menyenangkan. Mahasiswa program reguler pagi sering bercerita berkaitan dengan “pengalaman menyaksikan (see), pengalaman bepergian (go atau walk to school), di sekolah atau dalam perjalanan ke sekolah”. Mahasiswa program reguler sore suka berbagi pengalaman yang berkaitan dengan “pergi bersama kawan ke rumah go with a friend to a house, dan punya uang pada suatu hari have money one day” sedangkan mahasiswa program MICE berbagi cerita sekitar “pergi dengan teman, ibu, saudara pada suatu waktu usia dan akhirnya pulang (when I was ….Years old, I wentto ….. with a friend, brother, atau mother….and finally ….. went home. Saran Frank, Marcella. 1972. Modern English: A Practical Reference Guide. New Jersey: Prentice Hall, Inc. Noeng Muhadjir. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi IV. Yogyakarta: Rake Sarasin. Schrampfer Azar, Betty. 1993. Understanding and Using English Grammar. Jakarta: Binarupa Aksara. http://tensesinenglish.com/Learn about What Others Has to Say in English. http://grammar.ccc.commnet.edu/gramma r/tenses/tense_frames.htm. Grammar in English http://sunarno5.wordpress.com/2007/12/0 6/jenis-karangan/. Jenis Karangan. http://id.wikipedia.org/wiki/. Karangan http://www.chaafi.com/images/stories/doc uments/writing. English Sentence Structure. http://free-englishstudy.com/grammar/basic-sentencestructure.html. English Sentence Structure Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, beberapa saran di bawah ini perlu dipertimbangkan dalam proses pembelajaran untuk mahasiswa: 1. Untuk memperbaiki kemampuan identifikasi tenses dan pembuatan kalimat atau sentence structure mastery, maka mahasiswa sebaiknya diberi banyak latihan yang berkaitan dengan penggunaan tenses, seperti PastTense untuk digunakan dalam berbagi pengalaman. Berarti mahasiswa diminta untuk bercerita pengalaman. Daftar Pustaka Alexander, L.G. 1972. Practice and Progress: an Integrated Course for Pre-Intermediate Students. London: Longman Group Ltd. Anwar Mustofa, Pengusaan Struktur Kalimat Bahasa Inggris