model pembelajaran menyimak cerita melalui implementasi teknik

advertisement
MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK CERITA MELALUI IMPLEMENTASI TEKNIK
BERCERITA PADA SISWA KELAS 5 SDN MANDALASARI 3 KADUNGORA GARUT
MAKALAH
Oleh
Ai Sumiati
10210206
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) SILIWANGI BANDUNG
2012
MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK CERITA MELALUI IMPLEMENTASI TEKNIK BERCERITA PADA
SISWA KELAS 5 SDN MANDALASARI 3 KADUNGORA GARUT
Ai Sumiati
10210206
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
(STKIP) Siliwangi Bandung
2012
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul "Model Pembelajaran Menyimak Cerita Melalui Implementasi Teknik Bercerita pada Siswa Kelas 5 SDN
Mandalasari 2 Kabupaten Garut Tahun Ajaran 2011/2012". Berdasarkan Judul di tersebut, muncul permasalahan sebagai berikut:
(1) Apakah Teknik Bercerita dapat meningkatkan daya simak Siswa?; (2)Apakah ada perbedaan yang signifikan antara hasil tes
menyimak Siswa sebelum dan sesudah perlakuan teknik tersebut?, tujuan yang hendah dicapai dari permusan masalah tersebut
adalah: (1) mengetahui keefektipan teknik bercerita dalam kemampuan menyimak siswa; (2) mengatahui perbedaan tang
signifikan antara hasil tes menyimak siswa sebelum dan sesudah perlakuan.
Anggapan dasar dalam penelitian ini adalah: (1) proses belajar menagajar menyimak cerita melalui teknik bercerita pada siswa kelas
5 belum mendapat perhatian yang sungguh-sungguh; (2) penggunaan model pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran
menyimak akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Bertitik rtolak dari anggapan dasar tersebut, penulis" menetapak hipotesis
sebagai berikut: "Penggunaan teknik bercerita efektif dalam pembelajaran menyimak pada siswa kelas 5 SDN Mandalasari 2
Kecamatan Kadungora Kabupaten Garut Tahun Ajaran 2011/2012. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen
dengan menggunakan suatu kelompok yang sengaja dipengaruhi oleh variabel-variabel tertentu, yaitu media gambar, sedangkan
teknik penelitian yang digunakan adalah: (1) studi literatur (pendapat para ahli yang diperoleh dari sumber bacaan); (2) uji coba;
(3) tes (memberikan tes membuat karangan).
Teknik Bercerita efektif digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar menyimak cerita. Hal mi terlihat dan sikap antusias
Siswa pada saat menyimak cerita yang Penulis menyampaikan dengan Teknik Bercerita.
kata kunci: menyimak cerita/implementasi teknik bercerita
PENDAHULUAN
Bahasa sebagai alat komunikasi digunakan
manusia sebagai perantara untuk memperhubungan
dengan manusia yang lainnya. Hal tersebut
merupakan salah satu fungsi bahasa sebagaimana
dikemukakan oleh Keraf (1980:16) bahwa: “Fungsi
bahasa pada umumnya adalah sebagai alat
komunikasi atau alat perhubungan antara anggota
masyarakat”.
Keterampilan
berbahasa
(menyimak,
berbicara, membaca dan menulis) tidak dapat
dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Setiap
keterampilan itu erat sekali berhubungan dengan
ketiga keterampilan yang lainnya dengan cara yang
beraneka ragam. Keempatnya merupakan catur
tunggal yang saling berkaitan dan mengisi.
Selanjutnya setiap keterampilan itu erat pula
berhubungan dengan proses berpikir yang mendasari
bahasa.
Bahasa
seseorang
mencerminkan
pikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa,
semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya.
Keterampilan hanya dapat diperoleh dengan praktik
dan banyak latihan (Tarigan, 1990:2)
Kegiatan pertama yang dilakukan manusia
adalah kegiatan berbahasa yang berupa memahami
bahasa yang dihasilkan orang lain melalui sarana
lisan atau pendengaran. Nurgiyantoro (1988:212)
mengemukakan : “Sejak manusia masih bernama
bayi keadaan itu sudah terlihat, seorang bayi belum
mampu menghasilkan bahasa, tetapi akan terlihat
dalam kegiatan mendengarkan dan berusaha
memahami bahasa yang ada disekitarnya”.
Metode yang diwujudkan dalam suatu
teknik tidak akan ada artinya apabila salah dalam
menerapkannya. Oleh karena itu, pendidik harus
memperhitungkan metode dan teknik apa yang tepat
untuk digunakan. Ada beberapa metode dalam
pembelajaran menyimak yaitu simak-ulang ucap,
bisik berantai, menyelesaikan cerita, paraphrase dan
sebagainya. Salah satu teknik yang dapat digunakan
dalam pembelajaran menyimak adalah teknik
diktoglos.
Seorang ahli psikologi pendidikan, Charlotte
Buhier (dalam T.Handayu, 2001:40) mengatakan
bahwa : “Anak hidup dalam alam khayal. Pada masa
kanak-kanak berimajinasi dan berfantasi ada!ah
sebuah proses kejiwaan yang sangat penting. Anak
yang kaya imajinasi dan fantasi sangat bermanfaat
bagi pendidikan kreativitas mereka”.
Berhubungan dengan hal tersebut Shari
Lewis (dalam T. Handayu, 2001:76) menekankan
pentingnya bercerita untuk perkembangan anak.
Bercerita kepada anak merupakan cara yang baik
sekali untuk mengajari anak-anak berpikir realistis
karena cerita dapat menunjukkan bagaimana orang
secara realistis memecahkan masalah-masalahnya.
KAJIAN TEORI DAN METODE
Pengertian pembelajaran
Pembelajaran adalah proses, cara, menjadikan
orang atau makhluk hidup belajar (Kamus Besar
Bahasa Indonesia). Sedangkan Model Pembelajaran
itu sendiri adalah macam-macam atau variasi dari
pembelajaran. Menyimak cerita adalah salah satu
proses mendengarkan lambang-lambang lisan
dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi,
serta interpretasi untuk memperoleh informasi,
menangkap isi atau pesan serta memahami makna
komunikasi yang telah disampaikan oleh sang
pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
Pengertian Menyimak
Menurut Tarigan (1994:28) Menyimak adalah salah
satu proses mendengarkan lambang-iambang lisan
dengan penuh perhatian. pemahaman, apreasiasi,
serta interpretasi memperoleh informasi, menangkap
isi atau pesan serta memahami makna komunikasi
yang telah disampaikan oleh sang pembicara melalui
ujaran Bahasa lisan.
Pengertian Cerita
Cerita merupakan salah satu seni yang bisa
memberi pengaruh, baik pada jiwa orang dewasa
maupun anak-anak karena cerita dapat mengasah
rasa dan akal. Aziz (2001:8) mengemukakan bahwa:
“Cerita adalah salah satu bentuk sastra yang bisa
dibaca atau hanya didengar oleh orang yang tidak
bisa membaca”. Pendapat lain mengatakan bahwa
cerita merupakan .karya sastra berbentuk prosa yang
melukiskan suatu kejadian atau peristiwa, baik
kenyataan maupun khayalan (Nyoman,1991:41).
METODE PENELITIAN
Penggunaan metode ini dimaksudkan untuk
menguji tingkat efektivitas penggunaan media
gambar seri dalam pengajaran keterampilan menulis,
khususnya dalam membuat karangan narasi.
Dalam
metode
eksperimen
terdapat
kelompok yang disebut kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Kelompok eksperimen yaitu
kelompok yang sengaja diperngaruhi oleh variabelvariabel tertentu, yaitu media gambar. Kelompok
kontrol yaitu kelompok yang tidak dipengaruhi oleh
variabel-variabel atau tanpa gambar, dan maksudnya
yaitu untuk menguji coba adakah perubahan yang
terjadi akibat variabel-variabel eksperimen itu
(media gambar). Di samping itu, penulis juga
menggunakan
metode
deskriptif,
untuk
mendeskriptifkan hasil yang diperoleh dari
penelitian yang penulis lakukan.
Teknik Penelitian
Beberapa teknik penulis lakukan untuk
mengamati pelaksanaan proses belajar mengajar
menulis karangan narasi dengan menggunakan
media gambar.
1. Studi Literatur
Studi literatur, penulis lakukan untuk
mendapatkan data secara teoritis guna
memperoleh pendapat para ahli dan teorinya
melalui sumber bacaan. Di samping itu teknik
ini juga digunakan untuk mendata dari berbagai
catatan, dokumentasi, dan arsip-arsip,
2. Uji Coba
Teknik uji coba ini penulis lakukan untuk
mengatahui keefektifan dan keefisienan media
gambar dalam mengajarkan menulis khususnya
karangan narasi.
3. Tes
Teknik tes ini penulis lakukan dengan
memberikan tes membuat karangan dengan
menggunakan media gambar dan tanpa media
gambar.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini menyajikan deskripsi proses pembelajaran
mengajar dan hasil analisis data, ada dua jenis data
yang dijaring dalam penelitian ini yaitu, pertama
data kemampuan awal siswa (pretes) yang berupa
skor nilai keterampilan menyimak (berupa karangan
sinopsis cerita) sebelum diberi perlakuan teknik
bercerita dan data kemampuan akhir siswa (postes)
berupa skor nilai keterampilan menyimak (berupa
karangan sinopsis cerita) setelah diberi perlakuan
teknik bercerita. Kedua, data pelaksaanaan
perlakuan berupa catatan hasil observasi.
Deskripsi Hasil Analisis Penilaian Guru
Terhadap Persiapan
dan Pelaksanaan
Pembelajaran
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui
nilai kemampuan menyimak dalam mempersiapkan
dan melaksanakan pembelajaran. Patokan nilai yang
digunakan penulis dalam lembar observasi
dinyatakan dalam bentuk angka (skala 0-4) dari
bentuk huruf (A-B-C-D-E). Bentuk huruf tersebut
ditransfer ke dalam angka dengan ketentuan sebagai
berikut: A = 4 B = 3 C = 2 D=l E = 0
Hasil rata-rata nilai yang diperoleh penulis
dalam persiapan dan pelaksanaan menyimak melalui
implementasi teknik bercerita dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Berdasarkan
tabulasi
perbandingan
kemampuan menyimak antara sebelum dan sesudah
pembelajaran di atas, tampak bahwa secara
umum terjadi peningkatan kemampuan menyimak
sebesar 2,11 atau sebesar 21,1% antara sebelum
pembelajaran dengan sesudah pembelajaran.
Peningkatan kemampuan menyimak tersebut terjadi
pada seluruh unsur penilaian, baik pada tokoh, watak
atau karakter tokoh, menentukan tema, hikmah atau
amanat maupun kemampuan menceritakan kembali.
Diamati dan unsur-unsur penilaian menyimak seperti
di atas, kenaikan tertinggi terjadi pada kemampuan
siswa menceritakan kembali cerita yang didengarnya
yang mencapai kenaikan sebesar 30%. Sementara itu
kemampuan menyimak pada penentuan karakter
tokoh juga terjadi peningkatan yang cukup drastis
yaitu sebesar 26,7, dan peningkatan kemampuan
yang paling kecil terjadi pada penentuan tema
dan
penentuan
tokoh
yang
pada
awal
pembelajaran pun sudah menunjukkan kemampuan
yang baik.
SIMPULAN
Pada bab ini, penulis akan mengemukakan
kesimpulan dari keseluruhan
penelitian yang
lakukan. Adapun kesimpulan yang penulis lakukan
adalah sebagai berikut
1.Hasil tes akhir (postes) menyimak siswa dengan
menggunakan
teknik
Bercerita
setelah
dibandingkan dengan hasil Tes Awal (pretes)
ternyata terdapat perbedaan yang signifikan. Hal
ini dapat dibuktikan dengan hasil perhitungan uji t
rata-rata dan tes awal (pretes) dan tes akhir
(postes). Adapun t hitung yang dihasilkan dari
penerapan Teknik Bercerita tersebut sebesar 7,53
dan ttabel 2,048 dalam taraf kepercayaan 95%
dengan derajat kebebasan 28. Nilai thitung sebesar
7,53 lebih besar dari nilai t tabel sebesar 2,048.
Artinya ada perbedaan yang signifikan antara tes
awal (pretes) dan tes akhir (postes).
2.Pembelajaran menyimak melalui implementasi
teknik bercerita berhasil dengan baik. Hal ini dapat
dilihat dari perbedaan rata-rata tes awal (pretes)
dan Tes Akhir (postes), yaitu nilai rata-rata Tes
Awal (pretes) 4,97 dan nilai rata-rata Tes Akhir
(postes) sebesar 7,1. Ini berarti ada kenaikan nilai
sebesar 2,13.
3.Teknik Bercerita efektif digunakan guru dalam
proses Pembelajaran mengajar menyimak cerita.
Hal ini terlihat dari sikap antusias siswa pada saat
menyimak cerita yang disampaikan dengan teknik
bercerita. Komunikasi dan suasana keakraban
dengan siswa terjalin dengan baik tanpa
mengganggu proses Bercerita, berbeda dengan
situasi pembelajaran menyimak dengan cara
membacakan cerita. Perhatian siswa kurang
terfokus sehingga cerita yang disampaikan hanya
sedikit yang dikuasai oleh siswa. Keterampilan
menyimak siswa mengalami peningkatan dalam
hal mengungkapkan cerita yang disimak, baik dari
segi isi maupun pengaluran cerita. Hal ini terlihat
dari banyaknya siswa yang mampu menuliskan
kembali hasil menyimak dengan lengkap.
DAFTAR PUSTAKA
Agustini Tanti. (2000). Model Pembelajaran
Menyimak dengan Teknik Dictogloss Siswa
SMA 15 Bandung Tahun Ajaran 1999/2000.
Skripsi UPI Bandung.
Ahmadi, A. (1991). Psikologi Perkembangan.
Jakarta : Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. (1996). Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Aziz, Abdul (2001). Mendidik dengan Cerita.
Bandung : Rosdakarya.
Enggking S. Hasan. (2003). Penuntun Penyusunan
Proposal Penelitian dan Penulisan Skripsi.
STKIP Siliwangi Bandung.
Handayu, T. (2001). Memaknai Cerita Mengasuh
Jiwa (Panduan Menanamkan Nilai Moral
Pada Anak Melalui Cerita). Solo : Era
Intermedia.
Hidayat, Kosadi dan lim Ramina (1995).
Perencanaan Pengajaran Bahasa Indnesia.
Bandung : Bina Cipta.
Nadeak, W. (1987). Cara-cara Bercerita. Bandung :
Bina Cipta.
Norton, E. Donna dan Saundra E. Norton. (1993).
Language Arts Activities for Children. USA.
Macmillan Colege Publishing Company.
Menyimak dengan Teknik Dictogloss Siswa SMA 15
Bandung Tahun Ajaran 1999/2000. Skripsi
UPI Bandung.
Ahmadi, A. (1991). Psikologi Perkembangan.
Jakarta : Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. (1996). Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Aziz, Abdul (2001). Mendidik dengan Cerita.
Bandung : Rosdakarya.
Enggking S. Hasan. (2003). Penuntun Penyusunan
Proposal Penelitian dan Penulisan Skripsi.
STKIP Siliwangi Bandung.
Download