Makhluk Hidup dan Ekosistem Alami

advertisement
Makhluk Hidup dan Ekosistem Alami
Ilmu Alamiah Dasar
Dosen Pengampu :
Lud Waluyo. Dr. Drs. M. Kes.
Kelompok I :
Siti Mariyam
(201510170311166)
Deri Iqbal Pratama
(201510170311171)
Wahyuni kusumaningrum
(201510170311175)
Pusiman
(201510170311190)
Riska Wulansari
(201510170311192)
Yanuar Kurnia P
(201510170311199)
Emi Dwi
(201510170311209)
Arlinda Widyantari
(201510170311211)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Ilmu Kealaman Dasar
yang berkaitan tentang “ Makhluk Hidup Dalam Ekosistem Alami” ini tepat pada
waktu yang telah ditentukan. Yang akan digunakan untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah IAD.
Makalah ini mengulas tentang ekosisitem alam yang terdapat dalam
lingkungan makhluk hidup dan pengaruhnya dalam proses kehidupan Makhluk
hidup yang selalu berkaitan erat antara Makhluk hidup dengan lingkungan sekitar.
Kami sadar bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan atau kesalahan
,oleh karena itu kritik dan saran selalu kami harapkan agar makalah ini dapat
menjadi lebih baik lagi.
Akhir kata dari kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam pembuatan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah SWT senantiasa meridhai semua
usaha kita, Amin.
Malang,4 April 2016
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
A. Makhluk hidup dan ekosistem alami............................................................ 3
1.
Makhluk hidup. ........................................................................................ 3
2.
Ekosistem Alami ...................................................................................... 6
3.
Contoh ekosistem alami ......................................................................... 10
B. Faktor- Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan populasi ...................... 14
C. Populasi dan Komunitas Makhluk Hidup .................................................. 14
1.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Populasi .......................................... 15
2.
Aliran Energi dalam Komunitas Alami .................................................. 16
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 17
A. Kesimpulan ................................................................................................ 17
B. Saran ........................................................................................................... 17
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 18
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan
timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa
dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara
segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.
Satuan makhluk hidup dalam ekosistem dapat berupa individu, populasi,
atau komunitas. Individu adalah makhluk tunggal. Contohnya: seekor kelinci,
seekor serigala, atau individu yang lainnya. Sejumlah individu sejenis (satu
species) pada tempat tertentu akan membentuk Populasi. Contoh : dipadang
rumput hidup sekelompok kelinci dan sekelompok srigala. Jumlah anggota
populasi dapat mengalami perubahan karena kelahiran, kematian, dan migrasi
(emigrasi dan imigrasi).
Sedangkan komunitas yaitu seluruh populasi makhluk hidup yang hidup
di suatu daerah tertentu dan diantara satu sama lain saling berinteraksi. Contoh:
di suatu padang rumput terjadi saling interaksi antar populasi rumput, populasi
kelinci dan populasi serigala. Setiap individu, populasi dan komunitas
menempati tempat hidup tertentu yang disebut habitat.
Ekosistem juga berarati suatu unit fungsional dari berbagai ukuran yang
tersusun dari bagian komponen dan sistem secara keseluruhan berfungsi
berdasarkan suatu urutan kegiatan yang menyangkut energi dan pemindahan
energi. Dengan beberapa perkecualian, sumber energi azali adalah matahari.
Energi matahari ditangkap oleh komponen ototrofik yaitu tumbuh-tumbuhan
hijau. Energi yang tertangkap disimpan dalam ikatan kimia zat organik
tanaman, yang merupakan tanaman yang mendorong
terus berjalannya
komponen heterotrofik sistem tersebut. Organisme heterotrofik meliputi semua
bentuk – bentuk kehidupan yang lain.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu makhluk hidup dan ekosistem alami?
2. Apakah yang dimaksud dengan populasi dan komunitas makhluk
hidup?
3. Apa saja factor- factor yang mempengaruhimakhluk hidup dan
ekosistem alami ?
4. Apa saja populasi dan komunitas makhluk hidup?
C. Tujuan Penulisan
1. Memahami makhluk hidup dan ekosistem alami.
2. Memahami populasi dan komunitas makhluk hidup.
3. Mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi makhluk hidup dan
ekosistem alami.
4. Mengetahui populasi dan komunitas Makhluk Hidup.
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Makhluk hidup dan ekosistem alami.
1. Makhluk hidup.
a. Pengertian makhluk hidup.
makhluk hidup adalah makhluk dengan ciri-ciri kehidupan seperti bernapas,
bergerak, dan berkembangbiak.. Ikan, kambing, burung, dan manusinya
dapat bergerak, memerlukan makanan, berkembang biak, dan bernapas. Hal
tersebut yang membedakan antara makhluk hidup dan benda mati.
Sedangkan contoh benda mati adalah meja, kursi, pupen, tas, buku dan lainlain yang tidak meliputi ciri-ciri dari makhluk hidup.
b. Ciri-ciri makhluk hidup.
Bernapas
Semua makhluk hidup bernapas. Bernapas adalah proses mengambil udara
O2 dari luar dan mengeluarkan udara (CO2) dari dalam tubuh. Oksigen
diperlukan makhluk hidup dalam pembakaran makanan di tubuh dengan
menghasilkan energi yang diperlukan tubuh yang disebut dengan oksidasi
tubuh. Energi
yang dihasilkan difungsikan untuk bergerak dan
beraktivitas.Proses pernapasan makhluk hidup berbeda-beda, bergantung
dari tempat hidup dan jenis makhluk hidup. Makhluk hidup darat memiliki
sistem pernapasan berbeda dengan makhluk hidup di air. Berikut macammacam alat pernapasan...

Alat pernafasan tumbuhan disebut dengan stomata atau lentisel

Alat pernafasan hewan disebut dengan insang trakea, paru-paru dan kulit

Burung mempunyai alat bantu pernafasan disebut dengan pundi-pundi
udara
Bergerak
Bergerak merupakan salah satu ciri dari makhluk hidup. Gerak manusia dan
hewan terlihat jelas. Manusia dan hewan dibantu oleh alat gerak, misalnya
pada manusia memiliki tangan dan kaki. Sedangkan hewan memiliki sayap,
kaki, sirip, silia dan lain-lainnya. Tumbuhan melakukan gerakan, tapi
3
gerakan yang tidak mudah untuk dilihat. Contoh tumbuhan putri malu yang
jika disentuh akan menutup. Daun petai cina yang menutup pada sore hari,
tumbuhan tanaman selalu ke arah datangnya sinar matahari, dan bunga
matahari yang selalu menghadap matahari. Gerakan tumbuhan disebabkan
oleh ransangan dari luar.
Makan
Seluruh makhluk hidup membutuhkan makanan. Makanan yang dimakan
harus mengandung zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh.
Contohnya lemak, mineral, karbohidrat, dan protein. Karbohidrat
diperlukan tubuh untuk menghasilkan energi. Fungsi makanan untuk
makhluk hidup...

Menimbulkan energi (tenaga)

Pembangun tubuh (pertumbuhan)

Mengganti sel-sel tubuh yang rusak
Makhuk hidup yang membuat makanannya sendiri adalah tumbuhan hijau
daun melalui proses fotosintesa.
Iritabilitas
Salah satu dari makhluk hidup adalah respons terhadap rangsangan.
Kemampuan makhluk hidup memberi tanggapan dari adanya rasangan.
Iritabilitas hewan dan manusia menggunakan panca indera terdiri dari

Mata untuk melihat

Telinga untuk mendengar

Hidung untuk mencium

Lidah untuk mengecap

Kulit untuk meraba
Tumbuh
Makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Contohnya
4
kamu menanam biji tumbuh menjadi kecambah, selanjutnya menjadi
tanaman kecil. Jika tanaman kamu siram setiap hari, maka tumbuh menjadi
tanaman yang besar.
Berkembangbiak
Berkembang biak atau reproduksi merupakan kemampuan dari makhluk
hidup
untuk
menghasilkan
keturunan.
Perkembangbiakan
untuk
melestarikan jenisnya. Cara perkembangbiakan pada hewan terdabagi
dalam dua macam yaitu secara generatif (kawin) dan secara vegetatif (tak
kawin). Pada hewan tingkat tinggi berkembang biak secara kawin,
sedangkan hewan tingkat rendah berkembangbiak dengan vegetatif (tak
kawin). Sedangkan tumbuhan berkembang biak dengan biji, juga dapat
berkembang
biak
dengan
vegetatif
atau
tidak
kawin.
Contoh
perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan diantaranya adalah tunas, stek
dan cangkok.
Beradaptasi
Untuk bertahan hidup di lingkungannya, setiap makhluk hidup
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Tempat hidup makhluk hidup
dapat melakukan aktivitasnya disebut habitat. Jika makhluk hidup tidak bisa
menyesuaikan diri dengan lingkungannya maka akan mati atau harus
berpindah ke lingkungan yang baru.
Memerlukan Suhu
Semua makhluk hidup bertahan suhu tertentu, ikan hidup di air yang
bersuhu antara 5 derajat celcius sampai 30 derajat, untuk jenis bakteri dapat
sampai dengan suhu 80 derajat, sedangkan tumbuhan dapat hidup antara
suhu 0-43 derajat celcius.
5
Sekresi
Zat sisa dari proses produksi harus dikeluarkan, jika akan menimbulkan
racun yang terdapat dalam tubuh. Zat sisa dikeluarkan berupa gas, cairan,
atau zat padat.Alat pengeluaran zat sisa hewan atau manusia yaitu...

Paru-paru mengeluarkan CO2

Ginjal mengeluarkan urine

Kulit mengeluarkan keringat.
2. Ekosistem Alami
a. Pengertian ekosistem alami
Ekosistem merupakan interaksi yang terjadi antara komponen bitok dengan
komponen abiotik. Interaksi inilah yang menyebabkan kehidupan dapat
terjadi, artinya kehidupan ini “hidup” karena masing – masing komponen
saling berinteraksi untuk melengkapi kebutuhan hidupnya. Komposisi
komponen abiotik sangat beragam, perbedaan ini akan menyebabkan
keragaman komponen biotik yang ada di dalamnya. Dengan demikian akan
ditemukan bermacam – macam ekosistem yang ada di permukaan bumi.
Menurut pembentukannya ekosistem dibedakan menjadi:
Ekosistem alami merupakan ekosistem yang terbentuk dengan sendirinya.
Artinya ekositem ini terbentuk akibat hasil dari interaksi antar komponen
abiotik dan komponen biotik, tanpa ikut campur tangan manusia.
Ekosistem alami yang terbentuk di muka bumi sangt beragam. Perubahan
yang terjadi pada komponen abiotik dapat mempengaruhi komponen
lainnya. Keseimbangan antara komponen abiotik dan biotik sangat
diperlukan untuk menjaga kelestarian suatu ekosistem termasuk komponen
yang ada di dalamnya. Kerusakan habitat yang disebabkan oleh alam
ataupun tangan manusia dapat merusak keseimbangan yang telah terbentuk.
b. Bentuk ekosistem alami.
6

EKOSISTEM DARAT (TERESTRIAL)
Luasnya daratan yang terbentang di muka bumi pun menyebabkan terdapat
beragam ekosistem yang terbentuk. Tiap ekosistem di bumi memiliki ciri
khas oleh karenanya disebut dengan istilah bioma. Adapun macam bioma
daratan yang terbentuk di bumi ialah:
1. Bioma tundra
Merupakan bioma yang terdapat di daerah kutub. Bioma ini memiliki suhu
yang sangat dingin dan angin yang sangat kencang. Kondisi demikian
membuat bioma ini disebut juga dengan istilah permafrost yaitu tanah
bagian bawah yang membeku secara permanen. Bioma tundra memiliki
curah hujan yang sangat sedikit namun dengan kondisi angin yang sangat
kencang tadi air tidak dapat menembus pada bagian permafrost. Kondisi
yang sangat dingin ini membuat tumbuhan – tumbuhan kau ditemukan di
daerah ini. Bioma tundra didominasi oleh vegetasi luut dan juga lumut kerak
(lichenes). Adapun hewan – hewan yang hidup di daerah ini adalah hewan
yang memiliki simpanan panas dalam bentuk lemak atau kulit yang tebal.
Seperti beruang kutub, serigala, terwelu, dan burung migran.
2. Bioma gurun
Bioma ini merupakan bioma paling kering di antara bioma daratan yang ada
di bumi. Curah hujan pada bioma gurun ialah kurang dari 30cm per tahun.
Selain itu, gurun memiliki suhu yang sangat ekstrem, panas pada siang hari
dan dingin pada malam hari. Suhu digurun dapat mencapai 60° celcius saat
siang hari. Tanah di gurun umumnya ialah berbatu atau pasir dengan
kelembapan yang sangat rendah. Dengan kondidi abiotik yang demikian,
maka bioma ini hanya dihuni oleh komponen abiotik yang mampu
melakukan penyesuaian. Kaktus ialah tumbuhan yang paling umum
ditemukan pada bioma gurun. Sebuah adaptasi evolusioner yang dilakukan
oleh komponen biotik untuk menyesuaikan dengan kondisi lingkungannya.
Sepertikaktus yang mampu menyimpan air dengan struktur batang yang
dilapisi kutikula yang tebal untuk mencegah terjadinya penguapan, selain
itu tumbuhan gurun memiliki daun yang kecil atau berubah menjadi duri.
7
Adaptasi pun di lakuakan oleh hewan – hewan penghuni gurun diantaranya
ialah kemampuan untuk menyimpan air seperti pada unta atau
mengandalkan pemecahan zat makananya untuk mendapatkan air.
Sehingga, hewan – hewan gurun meski kondisinya kering (air sangat
sedikit) tetap mampu bertahan hidup.
3. Bioma taiga
Merupakan bioma yang didominasi oleh vegetasi tumbuhan pinus, cemara
(konifer) oleh karena itu disebut juga hutan konifer. Bioma ini memiliki
udara yang hangat dan lembap akibat pengaruh udara pantai yang ada di
sekelilingnya. Curah hujan yang diterima oleh bioma taiga ialah 100cm
pertahun. Bioma taiga terdapat di daerah beriklim sedang seperti pada
amerika utara. Hewan – hewan yang hidup di bioma ini antara lain beruang,
serigala, dan lain –lain. Jika kamu pernah menonton serial masha nad the
bear maka seperti itulah gambaran bioma taiga.
4. Bioma sabana dan stepa
Bioma sabana dan stepa keduanya memiliki ciri yang hampir mirip.
Perbedaan terletak pada komposisi tumbuhan yang terdapat pada kedua
bioma tersebut. Bioma sabana merupakan padang rumbut dengan beberapa
pepohonan, sementara pada bioma stepa hanya didominasi oleh padang
rumput tanpa terdapat pepohonan (semak belukar). Bioma ini memiliki
curah hujan antara 90 – 150cm pertahun. Hewan – hewan yang ditemui pada
bioma ini yaitu, cheetah, kuda, zebra, jerapah, singa, seperti yang ditemukan
pada sebagian daratan afrika. Jika di indonesia, bioma ini terdapat di bagian
Nusa Tengggara Timur yang dihuni oleh anoa, kuda.
5. Bioma hutan hujan tropis
Merupakan bioma yang paling kaya akan keragaman hayati. Bioma ini
terletak di garis khatulistiwa yang menyebabkan bioma ini memiliki iklim
tropis seperti di indonesia. Bioma ini paling banyak menerima curah hujan
yakni sekitar 200cm per tahun. Suhu pada bioma ini sekitar 25 – 30 derajat
celcius, merupakan suhu yang optimum bagi sebagian besar organisme.
8
Oleh karena itu, banyak tumbuhan, jamur, dan hewan yang ditemukan pada
bioma ini.
6. Bioma hutan gugur
Merupakan bioma yang terdapat di daratan sebagian Eropa, Amerika, dan
Asia Timur. Bioma ini memiliki iklim sedang dengan curah hujan cukup
tinggi. Saat musim dingin hewan – hewan yang ada di bioma ini akan
melakukan hibernasi yaitu masa dormasi yang sebelum masa itu tiba, hewan
– hewan akan sangat aktif makan sebagai bahan hibernasi. Adapun
tumbuhan memiliki ciri khas akan menggugurkan daun saat musim kemarau
datang.

EKOSISTEM PERAIRAN (AQUATIK)
seperti halnya pada ekosistem darat, ekosistem perairan terbentuk pun
karena interaksi komponen abiotik dengan komponen biotik. perbedaan
pencahayan, kedalaman, dan lainnya menyebabkan keragaman ekosistem
perairan dimuka bumi. adapun macam ekosistem perairan dibumi meliputi:
1. Ekosistem air tawar
Ekosistem ini memiliki ciri suhu relatif merata, iklim sangat dipengaruhi
oleh iklim daratan. Pencahayaan relatif merata, kadar garam rendah.
Dengan kondisi abiotik yang demikian ekosistem ini dihuni oleh biota laut
yang tidak toleran terhadap kadar garam yang tinggi. Wilayah ekosistem air
tawar dibedakan menjadi:
• Litoral, yaitu daerah dangkal (dekat dengan pesisir). Daerah ini
merupakan daerah yang terpapar cahaya sampai ke pangkal perairan, oleh
karena
•
itu,
Limnetik,
daerah
merupakan
ini
terdapat
daerah
yang
banyak
terkena
fitoplankton.
sedikit
cahaya.
• Profundal, dasar perairan yang tidak tembus oleh cahaya matahari.
2.
Ekosistem air laut
9
Berbeda dengan ekosistem air tawar, ekosistem air laut memiliki daerah
yang lebih luas dan dalam. Selain itu, kadar garam pada ekosistem ini cukup
tinggi. Adapun daerah pada ekosistem air laut dibedakan menjadi:
•
Litoral
yaitu
daerah
laut
yang
berbatasan
dengan
daratan
• Neritik daerah laut yang memiliki kedalaman sampai 200m. Pada daerah
ini paparan cahaya dapat menembus sampai batas wilayah, sehingga
terdapat banyak alga atau produsen lainnya dan ikan – ikan pemakan alga.
• Batial adalah daerah laut dengan kedalaman 200 – 2000m. Daerah ini
merupakan daerah remang – remang. Karena cahaya tidak dapat menembus
total
daerah
ini.
• Abisal adalah wilayah laut dalam. Wilayah ini gelap dan dingin, di wilayah
ini banyak ditemukan predator dan tidak ada produsen.
3. Contoh ekosistem alami
Tropical Rainforest Ecosystems.
Located in tropical regions, rainforests possess a greater diversity of plant
and animal life than any other type of ecosystem. As their name implies,
precipitation is significant, leading to dense, verdant vegetation. Trees
grow very tall as they compete for sunlight, and animals live in their
canopy.
Artinya :
Ekosistem Hutan Hujan Tropis
Terletak di daerah tropis, hutan hujan memiliki keragaman yang
lebih besar dari kehidupan tanaman dan hewan daripada jenis
ekosistem lain. Seperti namanya, curah hujan yang signifikan , yang
mengarah ke padat, vegetasi hijau. Pohon tumbuh sangat tinggi
karena mereka bersaing untuk sinar matahari , dan hewan hidup di
kanopi mereka .
Temperate Forest Ecosystems.
10
Forest ecosystems are common across temperate climates -- areas where
winters are cold and summers are warm. They usually consist of deciduous
trees, which shed their leaves each autumn, and coniferous trees, which
stay green throughout the year.
Artinya :
Ekosistem Hutan Dingin
Ekosistem hutan yang umum di beriklim dingin - daerah di mana musim
dingin dan musim panas yang hangat . Mereka biasanya terdiri dari daun
pohon , yang merontokkan daunnya setiap musim gugur , dan pohon
konifer , yang tetap hijau sepanjang tahun .
Taiga Ecosystems.
Taigas are a type of forest ecosystem located in the far northern regions
of the world. Also called boreal forests, they consist mainly of evergreen,
coniferous trees, such as pine and spruce.
Artinya:
Ekosistem Taiga
Taigas adalah jenis ekosistem hutan yang terletak di wilayah utara jauh
dari dunia . Juga disebut hutan boreal , mereka terutama terdiri dari cemara
, pohon konifer , seperti pinus dan cemara .
Grassland Ecosystems.
Grasslands, located in semi-arid zones, contain wide, treeless expanses
often inhabited by grazing animals. Sub-categories of grassland
ecosystems include savannas, which are found in the tropics; prairies,
situated in temperate regions; and steppes, which can be found in either
climate.
Artinya:
Ekosistem Padang Rumput
Padang rumput, terletak di zona semi-kering, mengandung lebar,
hamparan tanpa pohon sering dihuni oleh binatang pemakan rumput. Sub
- kategori ekosistem padang rumput termasuk sabana, yang ditemukan di
11
daerah tropis; padang rumput, terletak di daerah beriklim; dan stepa, yang
dapat ditemukan di salah satu iklim .
Desert Ecosystems.
With a drier climate than grasslands, desert ecosystems are characterized
by relatively sparse vegetation, and the number of insects and animals is
also relatively limited. Deserts aren’t necessarily hot; they can lie in
temperate zones as well. Nor must they be sandy; many deserts feature
rock floors.
Artinya:
Ekosistem Padang Pasir
Dengan iklim kering dari padang pasir, ekosistem gurun dicirikan oleh
vegetasi yang relatif jarang, dan jumlah serangga dan hewan juga relatif
terbatas. Gurun tidak selalu panas; mereka bisa terdapat di daerah dingin
juga. Mereka juga harus berpasir; banyak gurun memiliki lantai batu .
Tundra Ecosystems
Tundra ecosystems, located in polar regions or on the tops of high
mountains, are frozen and snow-covered most of the year. Life is hard in
these white, treeless swaths, but during the brief summer, snows may melt
enough to expose lichens or small wildflowers and attract migrating birds.
Artinya:
Ekosistem Tundra
Ekosistem tundra , yang terletak di daerah kutub atau di puncak-puncak
gunung yang tinggi , yang beku dan tertutup salju sepanjang tahun . Hidup
disini sulit , petak tanpa pohon , tetapi selama musim panas yang singkat ,
salju bisa meleleh cukup untuk mengekspos lumut atau bunga liar kecil
dan menarik burung yang bermigrasi .
Stillwater Ecosystems
Various aquatic ecosystems can be found in stagnant or very slowly
flowing waters. Lakes, ponds, bogs, freshwater and saltwater marshes,
swamps and lagoons are examples of ecosystems found in stationary or
12
nearly-stationary waters. Algae, plankton, underwater and floating plants,
such as lily pads, may inhabit the calm waters.
Artinya:
Ekosistem Air
Berbagai ekosistem air dapat ditemukan di perairan stagnan atau sangat
lambat mengalir. Danau, kolam, rawa, air tawar dan air asin rawa-rawa,
rawa dan laguna adalah contoh dari ekosistem yang ditemukan di perairan
stasioner atau hampir - stasioner. Ganggang, plankton, air dan tanaman,
seperti bantalan lily mengambang, mungkin menghuni perairan tenang .
River and Stream Ecosystems
Consisting of flowing freshwater, river and stream ecosystems support a
variety of underwater life. Their relatively fast-moving waters boast a
higher oxygen content than that of stationary waters, allowing greater
biodiversity among plant and animal species.
Artinya:
Ekosistem sungai dan Streaming
Terdiri dari aliran air tawar, sungai dan aliran ekosistem pendukung
berbagai kehidupan bawah air. perairan yang relatif bergerak cepat mereka
mengandung kandungan oksigen lebih tinggi dari perairan stasioner,
sehingga keanekaragaman hayati yang lebih besar di antara spesies
tanaman dan hewan .
Littoral Zones
Littoral zones are essentially coastlines, the often shallow parts of the
ocean nearest the shore. The waters in littoral zones experience a
significant amount of turbulence, due to wave action. Seaweed, barnacles,
mollusks and crabs may be found in littoral zones.
Artinya:
Zona Littoral
Zona litoral sering juga disebut garis pantai, bagian yang biasanya dangkal
dari laut di dekat pantai. Perairan di zona litoral mengalami sebagian besar
13
turbulensi, karena gelombang aksi. Rumput laut, teritip, moluska dan
kepiting dapat ditemukan di zona pesisir.
Coral Reefs
Coral reefs are often referred to as the “rainforests of the ocean” because
these ecosystems teem with life -- an estimated one-quarter of marine
species rely on them for food or shelter. In addition to corals and brightlycolored fish, sponges, sea anemones, sea urchins and clams make their
homes in coral reefs.
Artinya:
Terumbu karang
Terumbu karang sering disebut sebagai "hutan hujan laut" karena
ekosistem ini berkerumun dengan kehidupan yang diperkirakan
seperempat dari spesies laut bergantung pada mereka untuk makanan atau
tempat tinggal. Selain karang dan ikan berwarna cerah, spons, anemon
laut, landak laut dan kerang membuat rumah mereka di terumbu karang .
B. Faktor- Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan populasi
 Kompetisi, ini dapat terjadi antara populasi yang satu dengan yang lainnya
dalam mempertahankan hidupnya

Mortalitas,
terjadinya
suatu
kematian/punahnya
individu
karena
kekurangan sumber makanan, terserang penyakit,dll.

Natalitas. Yaitu adanya kelahiran yang menyebabkan pertambahan jumlah
individu.

Migrasi, yaitu keluar dan masuknya populasi yang sama.

Predasi, yaitu interaksi antar organisme dimana satu organisme dimangsa
oleh organisme lainnya

Suksesi
C. Populasi dan Komunitas Makhluk Hidup
Populasi dalam kumpulan individu sejenis yang biasanya menghuni daerah tertentu.
Populasi mempunyai kemungkinan untuk berinteraksi yang terlihat dalam bentuk
14
kompetisi untuk mempertahankan diri atau kerja sama untuk mempertahankan
jenisnya. Satu wilayah biasanya tidak dihuni oleh satu jenis populasi saja tetapi
dihuni oleh beraneka ragam populasi makhluk, misalnya di komunitas air tawar
bukan hanya dihuni oleh kumpulan ikan saja, tetapi juga ada tumbuhan air, kurakura, dan kumpulan hewan lainnya.
Ukuran populasi bervariasi dari waktu ke waktu.
Beberapa populasi
mempertahankan ukuran populasinya secara konstan, sedangkan populasi lain
mengalami ledakan penambahan jumlah yang sangat besar. Salah satu contohnya
adalah populasi burungred grouse (lagopus scaticus) satu jenis burung di
Skotlandia barat laut. Populasi burung ini berada di dua tempat yang terpisah.
Lokasi pertama mempunyai luas 49 ha, sedangkan yang satunya lagi berukuran 47
ha. Di satu lokasi pertumbuhan burung ini relatif konstan, tetapi di lokasi satunya
lagi mengalami pelonjakan populasi namun beberapa tahun kemudian terjadi
penurunan kembali.
Hal ini bisa terjadi karena, makanan pokok jenis burung ini adalah tanaman heather
(colluna vulgaris). Tanaman muda dan sedang tumbuh sangat disukai oleh jenis
burung ini. Sehingga pembakaran lahan di salah satu lokasi menyebabkan
ketersediaan tanaman muda melimpah. Populasi burung ini pun meningkat dengan
pesat. Namun, pertumbuhan ini kembali lagi seperti asalnya setelah lahan
dikembalikan seperti semula beberapa tahun kemudian, populasi menjadi konstan
kembali.
1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Populasi

Migrasi, faktor ini dibagi menjadi dua faktor lagi, di antaranya adalah
masuknya jenis populasi yang sama sehingga menyebabkan keseimbangan
antara jumlah populasi dan jumlah makanan menjadi terpengaruh.
Keluarnya sebagian populasi untuk mencari tempat yang lebih baik juga
mempengaruhi pertumbuhan populasi.
15

Kompetisi, komponen dalam populasi juga memungkinkan timbulnya
kompetisi sehingga menyebabkan pengaruh pertumbuhan terhadap
populasi.

Penyakit, hal ini sulit untuk dihindari oleh populasi sehingga ini salah satu
penyebab utama musnahnya populasi.

Mortalitas, faktor ini sebagai penentu akhir yang disebabkan oleh berbagai
faktor lain, seperti kekurangan sumber makanan, penyakit, stres, dll.
2.
Aliran Energi dalam Komunitas Alami
Terpeliharanya satu komunitas tergantung kepada aliran energi melalui
pelaku rantai makanan dalam komunitas tersebut. Setiap komunitas
memiliki pelaku rantai makanan sebagai berikut:
1. Produsen, yaitu satu jenis makhluk hidup berhijau daun yang mengubah
energi surya menjadi energi kimia dalam jaringannya.
2. Konsumen pertama, herbivora, yaitu satu organisme pemakan tumbuhan.
3. Konsumen kedua, karnivora, satu organisme pemakan herbivora.
4. Konsumen ketiga, karnivora pemakan karnivora lainnya. Namun ada
organisme yang secara fungsional termasuk konsumen pertama, kedua dan
ketiga yaitu manusia.
5. Parasit, yaitu organisme yang mendapat makanan yang telah dicerna oleh
organisme lain di tempat dia hidup
6. Pemakan bangkai, hewan yang hidup dari kotoran atau tumbuhan yang
sudah membusuk.
7. Pengurai, bakteri, mikroba yang menguraikan organisme atau sampah
organik yang melepaskan zat kimia atau panas ke lingkungan untuk
kemudian diserap kembali oleh tumbuhan hidup.
16
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Makhluk hidup memiliki beberapa ciri-ciri dan benda mati tidak dapat
dikategorikan sebagai makhluk hidup, sebab tidak memiliki ciri-ciri sebagai
makhluk hidup. Ada dua bentuk ekosistem alami, yaitu ekosistem darat dan
ekosistem perairan. Ukuran populasi bervariasi dari waktu ke waktu. Beberapa
populasi mempertahankan ukuran populasinya secara konstan, sedangkan populasi
lain mengalami ledakan penambahan jumlah yang sangat besar, berikut factor yang
mempengaruhi populasi, diantaranya migrasi, kompetisi, penyakit dan
mortalitas.Terpeliharanya satu komunitas tergantung kepada aliran energi melalui
pelaku rantai makanan dalam komunitas tersebut. Setiap komunitas memiliki
pelaku rantai makanan, diantaranya produsen, konsumen pertama, konsumen
kedua, konsumen ketiga, parasit, pemakan bangkai dan pengurai.
B. Saran
Jagalah ekosistem alami yang ada saat ini, jangan dirusak seenaknya, sebab
ekosistem alami dapat mempengaruhi kehidupan di Bumi, jika ekosistem alami
rusak, bagaimana dengan kita sebagai makhluk hidup yang memerlukannya? Maka
jagalah dari sekarang selama masih belum terlambat untuk memperbaiki kerusakan
yang sudah terjadi.
17
Daftar Pustaka
http://vieta-account.blogspot.co.id/2012/07/iad-makhluk-hidup-dalam-ekosistemalami.html
Irawan Djamal Zoer’aini. 2010. Prinsip-Prinsip Ekologi Ekosistem, Lingkungan
Dan Pelestariannya. Bumi Aksara:Jakarta.
Pack Philip. 2008. Biologi Edisi Ke 2. Pakar Raya:Bandung.
http://kakakpintar.com/pengertian-dan-contoh-ekosistem-alami-ekosistem-daratperairan/
New Hampshire Public Television: Nature Works – Ecosystems
The Franklin Institute: Ecosystems, Biomes, and Habitats
Defenders of Wildlife: Types of Forests
Ecosystem.org: Types of Ecosystems
Windows to the Universe: Temperate Forests
McGraw-Hill Higher Education: Kinds of Ecosystems and Communities
Defenders of Wildlife: Tropical Grasslands (Savannas)
Windows to the Universe: The Desert Biome
Windows to the Universe: Arctic Tundra
Encyclopedia Britannica: Littoral Zone
18
Download