JURNAL TUGAS AKHIR ANALISIS TINGKAT KEBUTUHAN DAN KETERSEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU DI LINGKUNGAN KAMPUS UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR Oleh : NURAFNI TRI WAHYUNING PUTRI D 121 09 276 PRODI TEKNIK LINGKUNGAN JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013 ANALISIS TINGKAT KEBUTUHAN DAN KETERSEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU DI LINGKUNGAN KAMPUS UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR L.Samang1, A. Zubair 1, N. T. W. Putri2 ABSTRACT The main functions of open green space is to solve environmental problems such as air pollution where green open spaces have the ability to produce oxygen ( O₂ ) and absorb carbon dioxide (CO₂ ) . Of the open green space function we try to analyze the open green spaces Hasanuddin University, Makassar . The purpose of the study was to analyze the level of supply and demand of open green spaces that intended to actors campus activities and motor vehicles on campus . Further distinction needs to determine the availability ofopen green space of the campus , need to know how many actors and activities of the existing motor vehicle on campus, as well as the availability of data required for UNHAS campus green space that is the extent and number of trees of green open space . Time for a survey research, especially motor vehicles made at 8:00 to 16:00 pm when the activity took place in the campus of the University of Hasanuddin . In analyzing the level of demand and availability is based on the need of oxygen and carbon dioxide that producedby the activity and motor vehicle offender . The results showed that the analysis of the availability of vast amount of trees and open green space Unhas sufficient in producing oxygen and absorbing carbon dioxide to / from the perpetrators of campus activities and motor vehicles . And the needs of the green space of campus Hasanuddin University requires extensive of open spaceand the number of trees to meet the needs of oxygen and absorb less carbon dioxide than existing rth availability . Keywords :open green space , green space and needs analysis of the availability of green space . ABSTRAK Fungsi utama ruang terbuka hijau dapat mengatasi permasalahan lingkungan seperti pencemaran udara dimana ruang terbuka hijau mempunyai kemampuan menghasilkan oksigen (O ₂) dan menyerap karbondioksida (CO₂). Dari fungsi rth tersebut kami mencoba menganalisis ruang terbuka hijau Universitas Hasanuddin Makassar. Tujuan dari penelitian adalah menganalisis tingkat ketersediaan dan kebutuhan ruang terbuka hijau yang diperuntukkan pada pelaku aktivitas kampus dan kendaraan bermotor di lingkungan kampus. Selanjutnya untuk menentukan ketersediaan daan kebutuhan ruang terbuka hijau kampus tersebut, perlu diketahui seberapa banyak pelaku aktivitas dan kendaraan bermotor yang ada di lingkungan kampus, serta data yang dibutuhkan untuk ketersediaan ruang terbuka hijau kampus Unhas yaitu luasan dan jumlah pohon ruang terbuka hijau. Waktu penelitian khususnya untuk survey kendaraan bermotor dilakukan pada jam 08.00 – 16.00 WITA waktu aktivitas kampus berlangsung di Universitas Hasanuddin. Dalam menganalisis tingkat kebutuhan dan ketersediaan dilakukan berdasarkan kebutuhan oksigen dan karbondioksida yang dihasilkan oleh pelaku aktivitas dan kendaraan bermotor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil analisis dari ketersediaan luas dan jumlah pohon ruang terbuka hijau Unhas mencukupi dalam menghasilkan oksigen dan menyerap karbondioksida untuk/dari pelaku aktivitas kampus dan kendaraan bermotor. Dan dimana kebutuhan ruang terbuka hijau kampus Unhas membutuhkan luas rth dan jumlah pohon untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan menyerap karbondioksida lebih sedikit dibanding ketersediaan rth yang ada. Keywords: Ruang terbuka hijau, analisis ketersediaan RTH dan kebutuhan RTH. 1 2 Dosen, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar 90245, INDONESIA Mahasiswi, Prodi Teknik Lingkungan, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar 90245, INDONESIA 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Bumi sebagai tempat tinggal berbagai makhluk hidup yaitu manusia, hewan, dan tumbuhan, dimana manusia sebagai makhluk hidup yang cerdas dan berakal bertanggung jawab penuh atas kehidupan di bumi karena memiliki kemampuan mengolah/mengubah sesuatu yang tersedia di bumi. Sebagai penguasa dunia ini, manusia tahu bagaimana cara memanfaatkan bumi serta isinya dan bagaimana cara menjaga kelestarian bumi untuk menjamin kelangsungan hidupnya dan makhluk hidup lainnya. Namun kenyataan sekarang, sebagian manusia memanfaatkan bumi dan isinya secara bebas dan tak terbatas, yang mengakibatkan terjadi perubahan lingkungan yang menuju kerusakan dunia yang berkelanjutan, seperti yang dirasakan terjadi pemanasan global dengan segala dampak negatif yang diakibatkannya seperti banjir, longsor, kekeringan, serta yang berkaitan langsung dengan cuaca seperti badai, angin puting beliung maupun cuaca yang ekstrim. Hal – hal yang mengakibatkan perubahan lingkungan adalah meningkatnya jumlah manusia di dunia, disertai meningkatnya kebutuhan dalam segi perekenomian seperti merubah lahan – lahan hijau menjadi kawasan pembangunan dan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor, yang mengakibatkan kemampuan ruang terbuka hijau menyerap karbondioksida berkurang dan kuantitas serta kualitas oksigen yang dihasilkan menjadi menurun. Sebagai mahluk hidup tentunya membutuhkan oksigen untuk proses pembakaran bahan bakar (respirasi) di dalam tubuh untuk menghasilkan energi agar terus mempertahankan hidupnya. Salah satu langkah kita untuk memperbaiki dan menjaga kelestarian bumi yaitu dengan menciptakan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Dengan terciptanya ruang terbuka hijau, diharapkan dapat tercapai keseimbangan lingkungan yang alami dan sebagai salah satu solusi dalam mengatasi perubahan lingkungan yang sudah berada di titik yang mengkhawatirkan. Sesuai amanat Undang – Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, dengan luas ruang terbuka hijau minimal 30 persen dari wilayah kota. Ruang terbuka hijau adalah penyiapan ruang sebagai lahan terbuka yang ditanami berbagai jenis tumbuhan dan pohon – pohon peneduh ataupun pelindung. Fungsi utama ruang terbuka hijau dapat mengatasi permasalahan lingkungan seperti pencemaran udara dimana ruang terbuka hijau mempunyai kemampuan menghasilkan oksigen (O₂) dan menyerap karbondioksida (CO₂) melalui proses fotosintesis. Universitas Hasanuddin Makassar merupakan pusat pendidikan tinggi yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya proses belajar mengajar. Kampus sebagai kawasan akademik yang membutuhkan suasana dan kondisi pembelajaran yang aman dan nyaman, bebas dari pengaruh pencemaran. Kehadiran kendaraan bermotor yang relatif banyak dan secara terus menerus melintasi kampus, bukan tidak mungkin akan menyumbangkan emisi gas buang karbondioksida di lingkungan kampus yang akan mencemari udara di lingkungan kampus. Sehingga ketika pencemaran udara terjadi, maka kualitas oksigen yang diperlukan oleh 35.666 pelaku aktivitas kampus akan menurun. Tanaman yang ada di lingkungan kampus Unhas pada dasarnya diharapkan untuk menyerap karbondioksida yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor. Walaupun pada kenyataannya manusia juga menghasilkan karbondioksida, namun jumlahnya relative lebih kecil dari kendaraan bermotor. Tanaman ini juga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan oksigen untuk pelaku aktivitas di lingkungan kampus Unhas, selain memberikan rasa teduh dan nyaman bagi semua pelaku aktivitas kampus. Berangkat dari kondisi tersebut maka perlu diadakan penelitian untuk membuktikan apakah dengan tanaman atau jumlah pohon yang dimiliki oleh Unhas dengan luasan ruang terbuka hijau yang ditumbuhi oleh pohon, perdu, semak atau penutup tanah lainnya itu dapat mengimbangi pelepasan karbondioksida oleh kendaraan bermotor dan pelaku aktivitas. Serta mampu memenuhi kebutuhan oksigen untuk pelaku aktivitas, dan kendaraan bermotor yang ada di lingkungan kampus selama kurang lebih 9 jam aktivitas kampus berlangsung per harinya. Sehingga peneliti mengambil judul yaitu “Analisis Tingkat Kebutuhan dan Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau Pada Lingkungan Kampus Unhas Makassar”. METODOLOGI Adapun pelaksanaan penelitian ini adalah dua bulan yakni pada bulan Mei sampai Juni 2013 dan dilakukakan di kampus Universitas Hasanuddin Makassar. Dimana survey jumlah kendaraan bermotor dilakukan pada jam 08.00 – 16.00 WITA. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif penelitian yang sifatnya hanya mendeskripsikan (menggambarkan) variabel – variabel penelitian yang dapat terukur. Karena tujuan dari penelitian ini menganalisis tingkat kebutuhan dan ketersediaan ruang terbuka hijau. Maka dilakukan beberapa tahap untuk analisis data yaitu: 1. Analisis Kebutuhan Oksigen dan Karbondioksida Yang Dihasilkan Untuk/Dari Pelaku Aktivitas Kampus dan Kendaraan Bermotor. a. Kebutuhan Oksigen 1) Pelaku Aktivitas Menurut White, Handler dan Smith (1959) dalam Nugraha (1991), manusia mengoksidasi 3.000 kalori setiap hari dari makanannya dengan mengonsumsi 600 liter oksigen atau 840 gram O₂/hari dan menghasilkan sekitar 480 karbondioksida. Kebutuhan O₂ pelaku aktivitas: = Jumlah Pelaku Aktivitas x 840 gr/hari 2) Kendaraan Untuk menghitung kebutuhan oksigen oleh kendaraan bermotor, maka lihat tabel berikut ini: Tabel 1. Kebutuhan Oksigen Setiap Konsumen Oksigen. 2 No. 1. 2. Konsumen Kategori Manusia Kebutuhan O₂ (kg/hari) 0,864 Mobil Penumpang 11,63 Bus 45,76 Truk 22,88 Kendaraan Sepeda 0,58 motor Massa jenis Oksigen = 1,429 gram/liter Sumber :Wisesa (1988) dalam Erwin Radika (2012). Keterang an 3 jam/hari 2 jam/hari 2 jam/hari 1 jam/hari Asumsi - asumsi yang digunakan dalam studi ini adalah sebagai berikut : Setiap orang mengkonsumsi oksigen dalam jumlah yang sama setiap hari, yaitu 600 liter atau 0,864 kg per hari. Kebutuhan oksigen oleh kendaraan bermotor yaitu 11,63 kg/jam untuk mobil penumpang dengan waktu operasi 3 jam/hari, mobil beban (truk) 22,88 kg/jam, bus 45,76 kg/jam dan sepeda motor 0,58 kg/jam. Waktu kendaraan aktif kendaraan bermotor yakni kendaraan penumpang 3 jam/hari, kendaraan bus dan kendaraan beban 2 jam/hari, serta sepeda motor 1 jam/hari. Kebutuhan O₂ = Jumlah kendaraan berdasarkan jenisnya x kebutuhan O₂ tiap per kendaraan. b. Karbondioksida Yang Dihasilkan 1) Pelaku Aktivitas Menurut White, Handler dan Smith (1959) dalam Nugraha (1991), manusia mengoksidasi 3.000 kalori setiap hari dari makanannya dengan mengonsumsi 600 liter oksigen atau 840 gr O₂/hari dan menghasilkan 480 gr karbondioksida/hari. CO₂ = Jumlah pelaku aktivitas x 480 gr/hari. 2) Kendaraan Perhitungan Emisi CO₂ Kendaraan (Q) : Q = n x FE x K x L Dimana: Q = jumlah emisi (gram/detik) N = jumlah kendaraan (smp/detik) FE = faktor emisi (gram/liter) K = konsumsi bahan bakar (liter/100km) Untuk faktor emisi dan konsumsi bahan bakar kendaraan dapat dilihat pada tabel 2 dan 3 berikut ini: Tabel 2. Faktor Emisi Jenis Bahan Bakar dari Kendaraan Catatan: *)liter ekuivalen terhadap bensin, Sumber: Dikompilasi dari IPCC (1996) Sumber : IPCC dalam Sihotang, Samuel Ray et all, 2010. Tabel 3. Konsumsi Energi Spesifik Kendaraan Bermotor Konsumsi Energi Spesifik (lt/100 km) Jenis Kendaraan No. Mobil penumpang - Bensin -Diesel/solar 1. 2. No. Jenis Kendaraan Konsumsi Energi Spesifik (lt/100 km) 5. Bemo/Bajaj 10,99 6. Taksi - Bensin Diesel/sola r Truk besar Truk sedang Truk Kecil - Bensin Diesel/sola r Sepeda Motor 11,79 11,36 Bus besar 3. 4. - Bensin 23,15 7. - Diesel/Solar 16,89 8. Bus Sedang Bus Kecil 13,04 9. - Bensin 11,35 10 . Sumber: Sihotang, Samuel Ray et all, 2010. - Diese Solar 11,83 10,88 6,25 15,82 15,15 8,11 10,64 2,66 Berdasarkan Indonesia Highway Capasity Manual Part 1 Urban Road No. 09/T/BNKT/1993 pemakaian praktis nilai smp tiap jenis kendaraan digunakan nilai standar seperti ditunjukan pada tabel 4. Tabel 4. Konversi Jenis Kendaraan ke Satuan Mobil Penumpang (smp). No. Jenis Kendaraan Smp/kendaraan 1. Kendaraan ringan 1,00 2. Kendaraan berat 1,25 3. Sepeda motor 0,25 Sumber: MKJI,1993 dalam Sihotang, Samuel Ray et all,2010. Keterangan: Kendaraan Ringan : Kendaraan bermotor yang termasuk mobil penumpang, oplet, mikrobis, pick-up dan truk kecil sesuai sistim klasifikasi Bina Marga. Kendaraan berat : Kendaraan bermotor yang termasuk Kendaraan bermotor dengan lebih dari 4 roda (meliputi bis dan truk besar). Sepeda motor : Kendaraan bermotor dengan 2 atau 3 roda (meliputi sepeda motor dan kendaraan roda 3 sesuai sistim klasifikasi Bina Marga). 2. Analisis Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Luas dan Jumlah Pohon Ruang Terbuka Hijau Unhas Dalam Penghasil Oksigen dan Penyerap Karbondioksida. Dengan menggunakan data hasil penelitian pada tabel berikut ini, Tabel 5. Pemanfaatan Pohon dan RTH Pada Perbaikan Kualitas Lingkungan No. Keterangan Pohon 1. Produksi Oksigen 1,7 kg/jam RTH 1 ha 600 kg/hari 3 900 kg/hari 3. Zat arang yang terikat 6 ton Hingga 4. Penyaringan Debu h 85% 5. Penguapan Air 500 lt/hari 4 6. Penurunan suhu derajat C Sumber: Frick dan Setiawan, 2002 dalam Alfini Baharuddin, 2011. 2. Penerima Karbondioksida kendaraan bermotor berdasarkan teori. Maka luas RTH yang dibutuhkan adalah: Untuk O₂ = total kebutuhan O₂ / 600 Untuk CO₂ = total hasil CO₂ / 900 Kebutuhan luas RTH I akan diambil luasan RTH yang lebih besar antara untuk O₂ atau CO₂. Sehingga berdasarkan teori, jumlah pohonnya didapatkan dari: Jumlah pohon = Kebutuhan Luas RTH I x Jumlah pohon/ha Jadi berdasarkan teori dan ketersediaan RTH Unhas, maka Unhas membutuhkan luas RTH sebesar: Kebutuhan luas RTH Unhas II= Kebutuhan Luas RTH /Iumlah pohon teori 2,35 kg/jam CO₂(kg/Hari) = Luas RTH Yang Ada(Ha) x 900kg/hari O₂(kg/Hari) = Luas RTH Yang Ada(Ha) x 600 Kg/hari Lalu hasil perhitungan dari CO₂ dan O₂ akan dikalikan dengan kelipatan dari jumlah pohon berdasarkan teori dengan jumlah pohon berdasarkan teori dan pohon yang dimiliki. Menentukan kebutuhan luas RTH I dalam menyerap hasil CO₂ dan memenuhi kebutuhan O₂ untuk/dari pelaku aktivitas kampus dan kendaraan bermotor berdasarkan teori. Maka luas RTH yang dibutuhkan adalah: Untuk O₂ = total kebutuhan O₂ / 600 Untuk CO₂ =total hasil CO₂ / 900 Kebutuhan luas RTH I akan diambil luasan RTH yang lebih besar antara untuk O₂ atau CO₂. Sehingga berdasarkan teori, jumlah pohonnya didapatkan dari: Jumlah pohon = Kebutuhan Luas RTH I x Jumlah pohon/ha Jadi berdasarkan teori dan ketersediaan RTH Unhas, maka Unhas membutuhkan luas RTH sebesar: Kebutuhan luas RTH Unhas II = Kebutuhan Luas RTH I perbedaan jumlah pohon/ha Ketersediaan jumlah pohon menggunakan hasil penelitian yang ada pada tabel 5. Pemanfaatan Pohon dan RTH Pada Perbaikan Kualitas Lingkungan bahwa: 1 Pohon, menghasilkan O₂ = 1,7 kg/jam dan menyerap CO₂ = 2,35 kg/jam. CO₂ (kg/jam) = Jumlah Pohon Yang Dimiliki x 2,35kg/jam O₂(kg/jam) = Jumlah Pohon Yang Dimiliki x 1,7 Kg/jam 3. Analisis Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Unhas a. Luas dan Jumlah Pohon RTH Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Oksigen dan Penyerap Karbondioksida. Dalam mengetahui kebutuhan RTH Unhas maka kebutuhan RTH Unhas tersebut terbagi 2, yaitu kebutuhan RTH Unhas I yang berdasarkan teori. Dan kebutuhan RTH II yang berdasarkan teori dan ketersediaan RTH Unhas. Menghitung perbedaan jumlah pohon yang dimiliki kampus Unhas dengan jumlah pohon berdasarkan teori dalam 1 hektar dengan menggunakan data kebutuhan oksigen dan hasil karbondioksida pelaku aktivitas kampus dan kendaraan bermotor. Berdasarkan teori: Untuk, CO₂ = 900/28,2 = 29 pohon Untuk, O₂ = 600/20,4 = 32 pohon Jumlah pohon yang diambil adalah jumlah pohon yang paling besar. Berdasarkan Ketersediaan RTH Unhas: Jumlah pohon 1 Ha = Jumlah pohon Unhas Luas RTH Unhas Sehingga dapat diketahui perbedaan jumlah pohon berdasarkan teori dengan ketersediaan RTH dan teori yang ada. Perbedaan Jumlah Pohon/ha = J.pohon Unhas J.pohon teori Kebutuhan Jumlah Pohon = Kebutuhan Luas RTH Unhas II x jumlah pohon RTH Unhas/Ha b. Luas RTH Berdasarkan Undang – Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Ruang terbuka hijau yang ideal adalah 30 % dari luas wilayah/kawasan. GAMBARAN UMUM UNHAS 1. Lokasi Kampus Kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) merupakan sebuah kampus terbesar di Indonesia Timur yang memiliki luas wilayah sebesar 172 ha yang terletak di kecamatan Tamalanrea Makassar, Sulawesi Selatan. Hal ini dapat dilihat pada gambar dibawah untuk mengetahui lokasi dari kampus Unhas pada kecamatan Tamalanrea. Menentukan kebutuhan luas RTH I dalam menyerap hasil CO₂ dan memenuhi kebutuhan O₂ untuk/dari pelaku aktivitas kampus dan 4 Gambar 2 . Diagram Pie Persentase Ruang Terbuka Unhas 3. Pelaku Aktivitas Kampus Pelaku aktivitas dalam kampus terdiri dari jumlah mahasiswa, dosen dan pegawai. Namun jumlah pelaku aktivitas tersebut bukan hanya diambil dari jumlah mahasiswa, dosen, dan pegawai Unhas. Tetapi Politeknik Negeri Ujung Pandang juga termasuk pelaku aktivitas yang diperhitungkan karena berada di lingkungan kampus Unhas. Jumlah Pelaku aktivitas kampus untuk keseluruhan pada periode 2012/2013 dapat dilihat pada tabel 7. Sumber: Wikimapia.com, 2013. Gambar 1. Peta lokasi Unhas di Kecamatan Tamalanrea Makassar. 2. Luas Bangunan, Ruang Terbuka, dan Ruang Terbuka Hijau Unhas Unhas memiliki luas lahan sebesar 1.718.958 m². Luas lahan tersebut terbagi dari beberapa jenis penggunaan lahan periode 2012/2013 yaitu: Tabel 6. Jenis Penggunaan Lahan Universitas Hasanuddin Jenis Penggunaan Lahan Luas (m²) 1. Bangunan 227.825,31 2. Ruang Terbuka - L.Plaza/Perkerasan halaman - Luas Jalan - Luas Ruang Terbuka Hijau Persentase (%) 13 1.491.132,682 11.391,266 112.000 87 1.367.741, 416 Total 1.718.958 100 Sumber: Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi. Periode 2012/2013. Keterangan: Panjang jalan keseluruhan Unhas 14.000 m, dan lebar jalan 8 m. Luas Plaza/Perkerasan halaman Unhas 5% dari luas bangunan. Maka berdasarkan data yang di atas maka dapat dilihat persentase dari ruang terbuka yang terdiri dari luas plaza, luas jalan, dan ruang terbuka hijau untuk periode 2012/2013 pada diagram pie berikut ini: Persentase Ruang Terbuka Kampus Unhas 1% 13% Plaza/Perkerasan Halaman Jalan 86% No. Pelaku Aktivitas 1. Mahasiswa Pegawai Tetap/Honorer Dosen Jumlah Total Sumber: Hasil Olahan Data, 2013. 2. 3. Jumlah Pelaku Aktivitas (orang) Unhas Politeknik 31.539 928 1.020 192 1.709 278 34.268 13.98 35.666 4. Jumlah Kendaraan Bermotor Jumlah kendaraan bermotor diambil dari jumlah kendaraan yang masuk/keluar pada lingkungan kampus Unhas dalam seminggu jadwal perkuliahan yang berlangsung. Hal ini dapat dilihat pada tabel 8. Tabel 8. Jumlah Kendaraan Bermotor Berdasarkan Jenis Kendaraan Dengan Bahan Bakar Bensin. Jenis Kendaraan Sepeda Mobil Motor Penumpang 1. Senin 20.493 3.255 2. Selasa 20.735 2.995 3. Rabu 20.304 2.965 4. Kamis 19.776 2.992 5. Jumat 18.605 3.002 Total 99.913 15.179 Sumber: Hasil Olahan Data, 2013. No. Hari Total 23.748 23.730 23.269 22.768 21.607 115.092 Keterangan: Sepeda motor dan mobil penumpang berbahan bakar bensin Mobil penumpang merupakan kendaraan jenis sedan, mikrolet, jeep, MPV (Multi Purpose Vehicle). Setiap jumlah kendaraan berasal dari jumlah kendaraan survey selama 9 jam waktu aktivitas kampus belangsung. Dan diasumsikan sebagai jumlah kendaraan/hari untuk waktu aktivitas kampus. Untuk mengetahui hari puncak kendaraan dalam seminggu jadwal perkuliahan maka dapat dilihat pada diagram berikut ini: Jumlah Kendaraan Bermotor Per Hari Ruang Terbuka Hijau Kendaraan No. Tabel 7. Jumlah Pelaku Aktivitas dalam Kampus Unhas 24,000 23,500 23,000 22,500 22,000 21,500 21,000 20,500 Senin Selas a Rabu Kami s Juma t Jumlah 23,748 23,730 23,269 22,768 21,607 Kendaraan 5 Tabel Vegetasi Kampus Unhas memiliki berbagai jenis vegetasi yaitu pohon, semak, perdu, dan penutup tanah lainnya seperti rerumputan. Unhas memiliki 16.953 pohon dengan berbagai jenis pohon yang tumbuh di lingkungan kampus. Dalam menghitung jumlah pohon tersebut dilakukan pembagian area dalam kawasan Unhas. Dimana pembagian area dalam kawasan Unhas sebesar 172 Ha tersebut dibagi 9 area yang dapat dilihat pada gambar berikut ini: Berdasarkan Ukuran Jumlah Pohon Pohon % 3.221 19 2. Pohon Sedang (9-12 m) 10.850 3. Pohon Kecil (maks.4,5 m) 2.882 17 16.953 100 1. 5. Jumlah Pohon Ketinggiannya Jenis Pohon Berdasarkan Ukuran Pohon Besar (>12 m) No. Gambar 3. Diagram Jumlah Kendaraan Bermotor Per Hari 10. Total Sumber: Hasil Olahan Data, 2013. 64 Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di Kampus Unhas jenis vegetasi yang tumbuh didominasi oleh spesies Samanea saman (Ki Hujan) , Pterocarpus indicus (Angsana), Polyalthia longifolra (Glodogan), dan beberapa jenis palem yang berada di sepanjang jalur utama kampus dan sekitaran bangunan. HASIL & PEMBAHASAN A. Analisis Kebutuhan Oksigen dan Karbondioksida Yang Dihasilkan Untuk/Dari Pelaku Aktivitas Kampus dan Kendaraan Bermotor. 1. Kebutuhan Oksigen a. Pelaku Aktivitas Kampus. Jumlah pelaku aktivitas yang digunakan untuk mengetahui kebutuhan oksigen kurang lebih selama 9 jam per harinya, maka kebutuhan oksigennya dapat dilihat pada tabel 11 sebagai berikut: Tabel 11. Kebutuhan Oksigen (O₂) Untuk Jumlah Pelaku Aktivitas Jumlah Pelaku Aktivitas Kebutuhan O₂ (orang) (kg/hari) 35.666 11.235 Sumber: Hasil Analisis. Sumber: Google Earth, 2013. Gambar 4. Area Pembagian Dalam Menghitung Jumlah Pohon Kampus Unhas Dari gambar diatas, maka diketahui jumlah pohon berdasarkan 9 area tersebut yang disajikan pada tabel 9. Tabel 9. Jumlah Pohon Berdasarkan 9 Area Dengan Luas dan Kerapatan Pohon di Kampus Unhas. Jumlah Pohon (pohon) 1. I 3 2.139 2. 2 15 3.209 3. 3 13 675 4. 4 52 7.362 5. 5 9 527 6. 6 39 1.692 7. 7 22 787 8. 8 11 350 9. 9 8 212 Sumber: Hasil Olahan Data,2013. No Area Luas (Ha) Pohon/Ha 713 214 52 142 59 43 36 32 27 Jarak Pohon (m²) 3.7 6.8 13.8 8.4 13.07 15.19 16.72 17.73 19.45 Jumlah pohon keseluruhan area berdasarkan ukuran tinggi pohonnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Jadi, dengan jumlah pelaku aktivitas kampus sebesar 35.666 orang membutuhkan oksigen per hari waktu aktivitas kampus adalah 11.235 kg/hari. Hal ini didapatkan dari kebutuhan oksigen per orang yang dibutuhkan. Sehingga apabila, jumlah aktivitas makin bertambah maka kebutuhan oksigen pelaku aktivitas keseluruhan akan semakin bertambah begitupun sebaliknya apabila makin berkurang. b. Kendaraan Bermotor. Selain pelaku aktivitas, kendaraan bermotor juga merupakan konsumen oksigen, sehingga sangat penting diperhitungkan. Kendaraan bermotor pada prinsipnya memerlukan proses pembakaran bahan bakar untuk menjalankan fungsinya. Dalam proses pembakarannya ini memerlukan kadar oksigen. Maka, kebutuhan oksigen oleh kendaraan bermotor yang masuk/ keluar di lingkungan kampus Unhas adalah: Tabel 12. Kebutuhan Oksigen ( O₂ ) Untuk Jenis Kendaraan Yang Masuk/Keluar di Lingkungan Kampus. No Jenis Kendaraan 1. Sepeda Motor Jumlah Kendaraan (kendr./hari) Kebutuhan O₂ (kg/hari) Ket. 20.493 738 10 menit 6 2. Mobil Penumpang Total 3.255 3.548 23.748 4.286 15 menit 25 menit Sumber: Hasil Analisis. Asumsi: Rata – rata lamanya kendaraan sepeda motor beroperasi adalah 10 menit di lingkungan kampus Unhas. Rata – rata lamanya kendaraan mobil penumpang beroperasi adalah 15 menit di lingkungan kampus. Jadi kebutuhan oksigen untuk mobil penumpang lebih besar dibanding sepeda motor dipengaruhi oleh jam operasi kendaraan. Semakin lama operasi kendaraannya maka semakin besar kebutuhan oksigennya. Pada mobil penumpang beroperasi rata – rata selama 15 menit sehingga membutuhkan oksigen sebesar 4.286 kg/hari selama waktu aktivitas kampus berlangsung. Sedangkan untuk sepeda motor diasumsikan operasi kendaraannya selama 10 menit sehingga kebutuhan oksigennya sebesar 738 kg/hari selama waktu aktivitas kampus berlangsung. Untuk jumlah kebutuhan oksigen ( O₂ ) oleh pelaku aktivitas dan kendaraan di lingkungan Kampus Unhas selama aktivitas kampus berlangsung dapat dilihat pada tabel 13 berikut ini: Tabel 13. Jumlah Kebutuhan Oksigen Pelaku Aktivitas dan Kendaraan No. Sumber Kebutuhan O₂ (kg/hari) Persentase (%) 1. Pelaku Aktivitas 11.235 72 2. Kendaraan Bermotor 4.286 28 Jumlah 15.521 100 Dari gambar diatas, sehingga diketahui bahwa kebutuhan O₂ untuk kendaraan bermotor sebesar 28 %, dimana kebutuhan O₂ kendaraan bermotor lebih kecil dari kebutuhan O₂ untuk pelaku aktivitas sebesar 72 % selama waktu aktivitas kampus berlangsung di lingkungan kampus Unhas. Hal ini disebabkan karena, pelaku aktivitas kampus merupakan makhluk hidup yang membutuhkan oksigen dengan kadar yang lebih banyak dibanding kendaraan bermotor untuk hidup. Namun berbeda dengan kendaraan bermotor yang merupakan benda mati, dan memerlukan oksigen dengan kadar yang lebih kecil untuk membantu proses pembakaran bahan bakar agar bisa digunakan sebagaimana fungsinya. 2. Karbondioksida Yang Dihasilkan a. Pelaku Aktivitas Kampus Dari hasil analisa data yang dilakukan maka jumlah karbondioksida yang dihasilkan oleh pelaku aktivitas kampus selama kurang lebih 9 jam per hari aktivitas kampus berlangsung dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 14. Perhitungan Karbondioksida (CO₂) Yang Dihasilkan Oleh Pelaku Aktivitas Kampus. Jumlah Pelaku Aktivitas (orang) Hasil CO₂ (kg/hari) 35.666 6.420 Sumber: Hasil Analisis. Sumber: Hasil Analisis. Berdasarkan diagram jumlah kebutuhan oksigen pelaku aktivitas kampus dan kendaraan bermotor adalah: Kebutuhan Oksigen Pelaku Aktivitas Kampus & Kendaraan Bermotor Pelaku Aktivitas 28% Dalam menyerap oksigen, maka makhluk hidup dan tentunya dalam hal ini pelaku aktivitas manusia akan mengeluarkan karbondioksida sebagai gantinya. Dari hasil analisis, maka dengan jumlah pelaku aktivitas kampus 35.666 orang akan mengeluarkan karbondioksida di lingkungan kampus sebesar 6.420 kg/hari. Dibandingkan dengan kebutuhan oksigen yang dibutuhkan bernilai lebih kecil dibandingkan dengan karbondioksida yang dikeluarkan. b. Kendaraan 1) Konversi Jumlah Kendaraan Jumlah kendaraan yang dianalisa adalah jumlah kendaraan setiap hari puncak, padatnya kendaraan keluar masuk di lingkungan kampus Unhas seminggu hari perkuliahan berlangsung. Tabel 15. Jumlah kendaraan yang dikonversi No. 72% Kendaraan Bermotor Sumber: Hasil Analisis Gambar 5. Diagram Jumlah Kebutuhan Oksigen Pelaku Aktivitas Kampus & Kendaraan Bermotor. Jenis Kendaraan Sepeda Motor Mobil 2. Penumpang Sumber: Hasil Analisis. 1. Faktor Konversi Jumlah Kendaraan Smp/kendr Kendr. /hari Kendr. /jam Smp/j am 0,25 20.493 2.277 569 1,00 3.255 362 362 Dari tabel 15 dapat dilihat bahwa pada total jumlah kendaraan antara jumlah kendaraan yang telah dikonversi dengan yang tanpa dikonversi terdapat perbedaan yang cukup besar hal ini dikarenakan jumlah 7 kendaraan pada jenis sepeda motor yang merupakan jumlah kendaraan terbanyak dikonversikan dengan faktor konversi sebesar 0,25 sedangkan untuk mobil penumpang tetap dikarenakan mobil penumpang merupakan kendaraan ringan yang faktor konversinya sebesar 1,0. 2) Perhitungan Emisi CO₂ Kendaraan Jumlah emisi karbondioksida yang dihasilkan oleh kendaraan selama waktu aktivitas kampus berlangsung tiap harinya dapat disajikan pada tabel 16: Tabel 16. Emisi CO₂ Pada Kendaraan Masuk/Keluar di Lingkungan Kampus Unhas Emisi CO₂ No. Jenis Kendaraan (kg/hari) 1. Sepeda Motor 50.193 2. Mobil Penumpang 31.932 Emisi CO₂ Pelaku Aktivitas Kampus & Kendaraan Bermotor 7% 93% Pelaku Aktivitas Kendaraan Bermotor Sumber: Hasil Analisis Total 82.125 Gambar 6. Diagram Emisi CO₂ Pelaku Aktivitas Kampus & Kendaraan Bermotor. Sumber: Hasil Analisis. Emisi CO₂ yang dihasilkan dari sepeda motor lebih banyak dibandingkan dengan mobil penumpang karena berpengaruh pada banyaknya jumlah sepeda motor yang ada di lingkungan kampus. Hasil perhitungan karbondioksida yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor sebesar 82.125 kg/hari lebih besar dari hasil karbondioksida pelaku aktivitas kampus sebesar 6.420 kg/hari selama aktivitas kampus berlangsung. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 17. Jumlah Emisi CO₂ Yang Dihasilkan Oleh Pelaku Aktivitas dan Kendaraan. Persentase Emisi CO₂ No. Sumber (%) (kg/hari) Pelaku 1. Aktivitas 6.420 7 Kampus Kendaraan 2. 82.125 93 Bermotor Jumlah 88.545 100 Sumber: Hasil Analisis. Maka berdasarkan diagram jumlah emisi CO₂ untuk pelaku aktivitas kampus dan kendaraan bermotor di lingkungan kampus adalah: Dari gambar diatas, sehingga diketahui bahwa jumlah emisi CO₂ yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor sebesar 93 % yang lebih besar dari hasil emisi CO₂ yang dihasilkan oleh pelaku aktivitas sebesar 7 % tiap harinya waktu aktivitas kampus berlangsung di lingkungan kampus Unhas. Hal ini disebabkan karena kadar CO₂ yang dihasilkan oleh satu kendaraan lebih besar dibanding hasil CO₂ yang dihasilkan oleh setiap manusia. B. Analisis Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Luas dan Jumlah Pohon RTH Unhas Dalam Penghasil Oksigen dan Penyerap Karbondioksida. Dalam menganalisis ketersediaan dari ruang terbuka hijau Unhas maka ditinjau dari Luas ruang terbuka hijau Unhas sebesar 137 Ha dan jumlah pohon Unhas sebesar 16.953. Tanaman yang paling banyak menghasilkan oksigen dan menyerap CO₂ adalah Pohon dibanding dengan jenis vegetasi yang lainnya. Dalam hal ini ketersediaan dari luas tersebut dalam menghitung hasil oksigen dan daya serap karbondioksidanya akan dibedakan terhadap jumlah pohon yang dimiliki oleh Unhas, sebagaimana perhitungan yang telah dijelaskan pada bab III Analisis Data. Maka hasil perhitungan tersebut disajikan pada tabel dibawah ini: Tabel 18. Perhitungan Hasil Oksigen dan Daya Serap Karbondioksida Pada Luas RTH dan Jumlah Pohon Unhas. Daya Ketersediaan Hasil O₂ No. RTH Serap CO₂ (Kg/hari) Unhas (Kg/hari) Luas : 1. 328.800 493.200 137 Ha 8 2. Jumlah Pohon : 16.953 pohon 345.841 478.075 Sumber: Hasil Analisis. Jadi, ketersediaan RTH Unhas berdasarkan luasannya dapat menghasilkan oksigen sebesar 328.800 kg/hari dan menyerap karbondioksida sebesar 493.200 kg/hari. Sedangkan, khususnya jumlah pohon yang dimilikinya dapat menghasilkan oksigen sebesar 345.841 kg/hari dan memiliki daya serap karbondioksida sebesar 478.075 kg/hari. Dilihat dari hasil oksigen dan daya serap dari ketersediaan ruang terbuka hijau Unhas ditinjau dari luas RTH dan jumlah pohon RTH, dapat dibandingkan dengan kebutuhan oksigen dan hasil karbondioksida dari pelaku aktivitas kampus dan kendaraan bermotor, agar dilihat seberapa besar kelebihan atau pun kekurangan dari ketersediaan RTH Unhas dalam menghasilkan oksigen yang dibutuhkan dan menyerap karbondioksida yang dihasilkan dari pelaku aktivitas kampus dan kendaraan bermotor khususnya waktu aktivitas kampus berlangsung per harinya. Daya Serap CO₂& Hasil CO₂ 15% Luas RTH Unhas 85% Pelaku Aktivitas Kampus & Kendaraan Bermotor Sumber: Hasil Analisis Gambar 7. Persentase Daya Serap CO₂ Luasan RTH Unhas Terhadap Hasil CO₂ dari Pelaku Aktivitas Kampus & Kendaraan Bermotor Hasil O₂ & Kebutuhan O₂ Tabel 19. Ketersediaan Luas RTH Unhas Terhadap Kebutuhan O₂ dan Hasil CO₂ Untuk/Dari Pelaku Aktivitas & Kendaraan Bermotor. Persentase Daya Serap CO₂ & CO₂ No. (kg/hari) Hasil CO₂ (%) 1. 2. No. 1. 2. Luas RTH Unhas: 137 Ha Pelaku Aktivitas & Kend.Bermotor 493.200 85 88.545 15 Jumlah 581.745 Hasil O₂ & Kebutuhan O₂ Luas RTH Unhas: 137 Ha Pelaku Aktivitas & Kend.Bermotor O₂ (kg/hari) 100 Persentase (%) 328.800 95 15.521 5 Jumlah 344.321 100 Sumber: Hasil Analisis Pada tabel 19 dijelaskan bahwa luasan RTH yang dimiliki Unhas berdasarkan daya serap karbondioksidanya adalah 85% lebih besar dari hasil karbondioksida pelaku aktivitas kampus dan kendaraan bermotor yang sebesar 15%. Namun berdasarkan hasil oksigen dari luas RTH Unhas adalah 95% dari kebutuhan oksigen pelaku aktivitas kampus dan kendaraan bermotor yang sebesar 5%. Hal ini dapat dilihat pada gambar diagram dibawah ini: 5% Luas RTH Unhas 95% Pelaku Aktivitas & Kendaraan Bemotor Sumber: Hasil Analisis Gambar 8. Persentase Ketersediaan Hasil O₂ Luasan RTH Unhas Terhadap Kebutuhan O₂ Untuk Pelaku Aktivitas Kampus & Kendaraan Bermotor Tabel 20. Ketersediaan Jumlah Pohon RTH Unhas Terhadap Kebutuhan O₂ dan Hasil CO₂ Untuk/Dari Pelaku Aktivitas & Kendaraan Bermotor 9 Sumber: Hasil Analisis No. Pada tabel 20 dapat diketahui bahwa jumlah pohon RTH yang dimiliki Unhas berdasarkan daya serap karbondioksidanya adalah 84% lebih besar dari hasil karbondioksida pelaku aktivitas kampus dan kendaraan bermotor yang sebesar 16%. Namun berdasarkan hasil oksigen dari jumlah pohon RTH Unhas adalah 96% dari kebutuhan oksigen pelaku aktivitas kampus dan kendaraan bermotor yang sebesar 4%. Hal ini dapat dilihat pada gambar diagram dibawah ini: Daya Serap CO₂ & Hasil CO₂ Jumlah Pohon RTH Unhas 16% 84% Pelaku Aktivitas Kampus & Kendaraan Bermotor 1. 2. No. 1. 2. Daya Serap CO₂ & Hasil CO₂ Jumlah Pohon: 16.953 pohon Pelaku Aktivitas & Kend.Bermotor CO₂ (kg/hari) Persentase (%) 478.075 84 88.545 16 Jumlah 566.620 100 Hasil O₂ & Kebutuhan O₂ Jumlah Pohon: 16.953 pohon Pelaku Aktivitas & Kend.Bermotor O₂ (kg/hari) Persentase (%) 345.841 96 15.521 4 Jumlah 361.362 100 C. Analisis Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Unhas 1. Luas RTH dan Jumlah Pohon Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Oksigen dan Penyerap Karbondioksida. Dengan pelaku aktivitas dan kendaraan bermotor yang relatif banyak dan menyumbangkan karbondioksida yang cukup besar khususnya kendaraan bermotor, maka diperlukannya luas ruang terbuka hijau dan jumlah pohon khususnya, yang mampu menyerap karbondioksida. Selain itu, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan oksigen khususnya pada pelaku aktivitas kampus yang ada. Sehingga dari hasil perhitungan luas ruang terbuka hijau dan jumlah pohon yang dibutuhkan untuk menyerap karbondioksida dan memenuhi kebutuhan oksigen disajikan dalam tabel 21. Tabel 21. Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Kampus Unhas Berdasarkan Luas dan Jumlah Pohon. Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Unhas Sumber: Hasil Analisis Gambar 9. Persentase Daya Serap CO₂ Jumlah Pohon RTH Unhas Terhadap Hasil CO₂ dari Pelaku Aktivitas Kampus & Kendaraan Bermotor Hasil O₂ & Kebutuhan O₂ 4% 96% Jumlah Pohon RTH Unhas Pelaku Aktivitas & Kendaraan Bemotor Sumber: Hasil Analisis Gambar 10. Persentase Ketersediaan Hasil O₂ Jumlah Pohon Unhas Terhadap Kebutuhan O₂ Untuk Pelaku Aktivitas Kampus & Kendaraan Bermotor. No . RTH Luas (Ha) Jumlah Pohon (pohon) 1. I 98 3.136 2. II 25 3.100 Sumber: Hasil Analisis. Keterangan: RTH I berdasarkan teori dengan 32 jumlah pohon dalam 1 hektar. RTH berdasarkan teori dan ketersediaan RTH Unhas dengan 124 pohon dalam 1 hektar. Berdasarkan teori menyatakan 1 ha luas RTH berisi 32 pohon maka luas RTH yang dibutuhkan Unhas adalah 98 Ha dengan jumlah pohon 3.136 pohon dalam memenuhi kebutuhan oksigen dan menyerap karbondioksida untuk/dari pelaku aktivitas kampus dan kendaraan bermotor yang ada di lingkungan kampus. Namun berdasarkan teori dan ketersediaan RTH Unhas yang menyatakan 1 ha RTH Unhas berisi 124 pohon yang 4 kali jumlah pohonnya lebih besar dibandingkan dengan jumlah pohon pada teori dalam 1 ha, maka luasan ruang terbuka hijau yang dibutuhkan adalah 25 Ha dengan jumlah pohon 3.100 dalam memenuhi kebutuhan oksigen dan menyerap karbondioksida untuk/dari pelaku aktivitas kampus dan kendaraan bermotor selama aktivitas kampus berlangsung. Jadi dalam hal ini kebutuhan luas dan jumlah pohon untuk RTH Unhas adalah RTH II karena didasari dari ketersediaan luasan dan jumlah pohon yang dimiliki oleh Unhas. 10 Jadi dari hasil analisis kebutuhan ruang terbuka hijau Unhas berdasarkan kebutuhan oksigen yang dibutuhkan oleh pelaku aktivitas dan kendaraan bermotor serta hasil karbondioksida dari keduanya, maka dapat disajikan tabel berikut ini: Tabel 22 Hasil Analisis Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Kampus Unhas Sumber Pelaku Aktivitas Kampus (16.953 org) Kendaraan Bermotor (23.748 kendr.) Jumlah CO₂ (kg/hari) O₂ (kg/hari) 6.420 11.235 82.125 4.286 88.545 15.521 Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Unhas Luas RTH (Ha) 25 Jumlah Pohon 3.100 Sumber: Hasil Analisis Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa dengan jumlah pelaku aktivitas 16.953 orang dan jumlah kendaraan bermotor 23.748 kendaraan. Membutuhkan oksigen sebesar 15.521 kg/hari dan menghasilkan karbondioksida sebesar 88.545 kg/hari. Berdasarkan dari kebutuhan oksigen dan hasil karbondioksida yang dihasilkan, maka didapatkan hasil analisis bahwa kampus Universitas Hasanuddin ditinjau berdasarkan luas ruang terbuka hijau dan jumlah pohonnya, Unhas membutuhkan 25 Ha luas RTH dan 3.100 jumlah pohon yang ada di dalam lahan RTH tersebut dalam memenuhi kebutuhan oksigen dan mampu menyerap karbondioksida yang dihasilkan untuk/dari pelaku aktivitas kampus dan kendaraan bermotor. 2. Luas RTH Berdasarkan Undang – Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Ruang terbuka hijau yang ideal Unhas adalah: Luas RTH Unhas = Luas kawasan x 30% = 172 Ha x 30% = 52 Ha Kebutuhan luas tersebut, adalah kebutuhan yang perlu diadakan oleh Unhas sebagai sebuah peraturan luas ruang terbuka hijau dari pemerintah, guna membantu pemerintah dalam mengatasi pencemaran udara yang terjadi baik di lingkungan Unhas maupun di luar dari lingkungan kampus Unhas. D. Ketersediaan dan Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Kampus Unhas. Dalam mengetahui ketersediaan ruang terbuka hijau yang dimiliki oleh Unhas dapat mencukupi atau tidak dapat mencukupi terhadap besarnya kebutuhan ruang terbuka hijau dengan ditinjau berdasarkan luas dan jumlah pohon, maka dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 23. Ketersediaan dan Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Unhas Ketersediaan RTH Unhas Kebutuhan RTH Unhas Jumlah Jumlah Luas RTH Luas RTH Pohon Pohon Ha 137 Pohon 16.953 Ha 25 Pohon 3.100 Sumber: Hasil Analisis Pada tabel 23 menjelaskan bahwa kebutuhan RTH Unhas adalah membutuhkan luas RTH 25 Ha yang berisi 3.100 pohon di dalamnya. Sedangkan ketersediaan yang ada, Unhas telah memiliki luas RTH 137 Ha dengan jumlah pohon sebanyak 16.953 pohon. Jadi kebutuhan luas dan jumlah pohon RTH yang diperlukan lebih kecil dibanding dengan ketersediaan luas dan jumlah pohon yang dimiliki Unhas. Dengan berarti ketersediaan RTH Unhas ini sangat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan menyerap karbondioksida yang dihasilkan oleh pelaku aktivitas kampus dan kendaraan bermotor per harinya selama aktvitas kampus berlangsung di kampus Unhas. KESIMPULAN & SARAN KESIMPULAN 1. Dari hasil analisis ketersediaan oksigen dari luas ruang terbuka hijau Unhas sebesar 137 Ha adalah sebesar 328.800 kg/hari dan menyerap karbondioksida sebesar 493.200 kg/hari. Sedangkan berdasarkan 16.953 jumlah pohon yang dimilikinya dapat menyediakan oksigen sebesar 345.841 kg/hari dan menyerap karbondioksida sebesar 478.075 kg/hari. Sehingga ketersediaan dari ruang terbuka hijau Unhas sudah sangat mencukupi kebutuhan oksigen sebesar 15.521 kg/hari dan menyerap karbondioksida sebesar 88.545 kg/hari selama kurang lebih 9 jam aktivitas kampus berlangsung per harinya untuk/dari pelaku aktivitas kampus dan kendaraan bermotor. 2. Dari hasil analisis kebutuhan ruang terbuka hijau kampus Unhas yang berdasarkan luasan RTH dan jumlah pohonnya, kampus Unhas membutuhkan 25 Ha luas RTH yang berisi 3.100 pohon untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan menyerap karbondioksida untuk/dari pelaku aktivitas kampus dan kendaraan bermotor. Sehingga tingkat kebutuhan RTH lebih kecil dibanding ketersediaan yang sudah mencukupi. SARAN 1. Diharapkan Luas RTH Unhas dan jumlah pohon yang dimilikinya tetap dipertahankan. Namun diharapkan dapat mengalami peluasan luas RTH dan penambahan jumlah pohon untuk membantu menfilter udara bukan hanya di dalam lingkungan kampus Unhas tetapi juga di luar lingkungan kampus Unhas dan dapat membantu RTH kota Makassar. 2. Diharapkan peningkatan perawatan ruang terbuka hijau Unhas untuk meningkatkan kemampuan memfilter udara lebih baik dan kemampuan dalam menghasilkan oksigen, serta disamping itu untuk meningkatkan keindahan di lingkungan kampus. DAFTAR PUSTAKA 11 Afrizal, E. Irwan. “Studi Potensi Produksi Oksigen Hutan Kota Di Kampus Univeritas Indonesia, Depok”.http://journal.ipb.ac.id/index.php/jli/article / viewfile/5719/4336. (Akses: 2 Juli 2013). Baharuddin, Alfini. 2011. “Kebutuhan RTH Pada Kawasan Pusat Kota Jayapura”. http://ojs.unud.ac.id/index.php/blje/.../136. (Akses: 25 Mei 2013). Brawijaya, Impala. 2012. “Apa itu RTH?”. http://Data/Skripsi/RTH/Apa-itu-Ruang-TerbukaHijau.htm. (Akses: 15 Maret 2013). Cifajota, Keluarga. 2013. “Tanaman Penyerap CO2”. http:// CIFAJOTA. com/ GREEN-TANAMANPENYERAP-CO2.htm. (Akses: 6 Mei 2013). Eka P. M, Adela. “Teknologi Hijau Untuk Solusi Bumi”. http://www.analisadaily.Net/news/2013/19648/tek nologi-hijau-solusi-untuk-bumi/. (Akses: 23 Juli 2013). NurAnita. 2012. “Mengenal Perbedaan Fotosintesis dan Respirasi”.http://20juli/Tafarrugh-beribadahkepada-Allah-swt.htm. (Akses: 1 Juli 2013). Putra, Erwin Hardika. 2012. “Analisis Kebutuhan RTH Berdasarkan Pendekatan Kebutuhan Oksigen Dengan Menggunakan Citra Satelit E0-1 ALI (Earth Observer-1 Advanced Land Imager) di Kota Manado”. http://www.fordamof.org/index.php/.../1146. (Akses: 5 Mei 2013). Purnomohadi, Srihatinigsih. 1994. “Ruang Terbuka Hijau dan Pengelolaan Kualitas Udara di Metropolitan Jakarta”. http://repository.ipb.ac.id/ bitstream/handle/123456789/955/Daftar%20Pustak a1995spu.pdf. (Akses : 2 Juli 2013). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor.05/prt/m/2008. “Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan”. http://biro hukum.pu.go.id/pustaka/arsip-peraturanuu/permenPU5-2008.pdf. (Akses: 6 Mei 2013). Rohmon, Aep Syaepul. 2009. “Menanam Penyerap Zat Pencemaran Prtikel ini telah dimuat harian Pikiran Rakyat”.http:///20juli/Pohon-Penyerap-CO2Pencemar-Penghasil-Oksigen-dan-PenyimpanKarbon.htm. (Akses: 1 Juli 2013). Ipan, Den. 2009. “Fungsi Peran Tanaman Dalam Lanskap”.http://banyuagung.wordpress.com/mylan dscape/fungsi - peran - tanaman -dalam-lanskap/. (Akses: 5 Mei 2013) Joga, dkk. 2011. RTH 30%!Resolusi Kota Hijau. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum. Karlina. 2010. “Analisis Ketersediaan RTH Publik di Perumahan dan Pemukiman di Keluarahan Sinrija Kota Makassar”. Skripsi Tidak Diterbitkan. Makassar: Universitas Hasanuddin. Lasido, Ismi Angraini. 2012. “Pengembangan Ruang Terbuka Hijau di Kelurahan Magale Kota Makassar”. Skripsi Tidak Diterbitkan. Makassar: Universitas Hasanuddin. Nurdini, Lukman. 2011. “Ruang dan Oksigen di Surabaya, Cukupkah Hidup Kita Selanjutnya?”. http://lukmannurdini.blogspot.com//2011/04/ruang -dan-oksigen-di -surabaya-cukupkah.html. (Akses: 16 Juni 2013). http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate14134-paperpdf.pdf. (Akses: 13 Juni 2013). Setyaningrum, Rani. 2012. http://FotosintesisTumbuhan-20Materi.htm. (Akses: 6 Mei 2013). Tambaru, Elis, dkk. 2011. “Keanekaragaman Jenis Pohon Pada Hutan Kota Makassar”. Tanaman, Pakar. 2009. “Fungsi Tanaman”. http://tanaman.org/fungsi-tanaman.htm. (Akses: 5 Mei 2013). Wahyudi. 2009. “Ketersediaan Alokasi Ruang Terbuka Hijau Kota Pada Ordo Kota I Kabupaten Kudus”. http://eprints.undip.ac.id/17639/1/ WAHYUDI.pdf. (Akses: 10 Agustus 2013). Wikipedia. 2013. “Vegetasi”. http://id.wikipedia.org/wiki/vegetasi. (Akses: 5 Mei 2013). Yukasrino. 2009. “One Man One Tree To Save Our Earth (Satu Orang Satu Pohon Untuk Menyelamatkan Bumi Kita)”. http://myredblack.blogspot. com/2009/09/one-man-one-treeto-save-our-earth-satu.html. (Akses: 6 Juni 2013). Sihotang, Samuel Ray, & Assomadi, Abdu Fadli. 2010. “Pemetaan Distribusi Konsentrasi Karbondioksida (CO₂) Dari Kontribusi Kendaraan Bermotor Di Kampus ITS Surabaya”. 12