LAPORAN PRAKTIKUM DASAR ILMU TANAH PRAKTIKUM IV PENENTUAN BOBOT ISI TANAH(BULK DENSITY) UJI LAB Oleh Kelompok 4 Anarita Diana 1147060007 Asep Yusuf Faturohman 1147060009 Elfa Muhammad 1147060024 Gustaman Nasruloh 1147060032 Intan Komarudin 1147060036 JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2015 A. PENDAHULUAN Tanah sebagai media pertumbuhan tanaman tidak terlepas dari komposisi berat atau satuan volume fase padat tanah.komposisi ini dikenal sebagai berat jenis tanah. Dan sebagai sistem tiga fase yaitu fase padat, cair dan gas. Diantara fase itu 50% volume tanah yang sebagian besar terdiri dari bahan mineral dan sebagian lainnya merupakan bahan organik, ditempati fase padat tanah. Sisa volume selebihnya merupakan ruang pori yang ditempati sebagian oleh fase cair dan gas. Efisiensi suatu lahan tertentu lebih dahulu harus diketahui berapa berat tanah pada lahan tertentu. Berat tanah ini sangat bergantung pada poripori namun mempunyai bobot yang kecil persatuan volume. Bahan organik memperbesar porositas tanah. Tanah organi kmempunyai bulk density yang rendah hanya mencapai 0,1 gram/cm3. Sedangkan tanah yang lebih padat umumnya mempunyai berat jenis lebih tingi dibanding dengan tanah yang sama tetapi kurang padat. Bulk density tanah sangat penting untik diketahui karena bulk density menggambarkan keadaan tekstur, struktur dan porositas tanah, sehingga dapat mengetahui tanah mana yang cocok untuk tanaman. Sesuai dengan hasil penelitian pada pertumbuhan tanaman yang dinyatakan bahwa makin tinggi nilai bulk density suatu lapisan tanah maka produksi tanaman makin menurun. Hal ini disebabkan tanah yang nilai bulk densitynya besar banyak mengandung bahan mineral, sedangkan tanah yang mengandung nilai bulk density rendah kaya akan hara organik. Berdasarkan uraian diatas maka penting untuk melakukan praktikum bulk density agar kita dapat mengetahui berat suatu tanah. Sehingga dapat menentukan jenis tanah yang baik untuk dapat digunakan dalam pertanian. B. TUJUAN Tujuan praktikum penentuan Bobot Isi Tanah (bulk density) adalah dapat menentukan dan menghitung bobot isi tanah sehingga dapat menentukan jenis tanah yang baik untuk digunakan dalam bidang pertanian. C. DASAR TEORI Bulk density atau bobot isi tanah merupakan berat suatu massa tanah perastuan volume tertentu, dimana volume kerapatan tanah termasuk didalamnya ruang pori. Satuannya adalah gram/cm3. Bulk density merupakan petunjuk kepadatan tanah. Makin padat suatu tanah maka makin tinggi nilai dari bulk density, yang berarti makin sulit meneruskan air atau ditembus akar tanaman. Bulk density penting untuk menghitung kebutuhan pupuk atau air untuk tiap-tiap hektar tanah, yang didasarkan pada berat tanah per hektar (Hardjowigeno, 2010). Tanah yang lebih padat mempunyai nilai bulk density yang lebih besar daripada tanah yang sama tapi kurang padat. Pada umumnya tanah lapisan atas pada tanah mineral mempunyai nilai bulk density yang lebih rendah dibandingkan tanah dibawahnya.nilai bulk density tanah mineral berkisar antara 1,1-1,6 g/cm3, sedangkan tanah organik umumnya memiliki nilai bulk density antara 0,1-0,9 g/cm3. Bulk density atau kerapatan isi merupakan perbandingan antara berat tanah kering oven dengan volume tanah. Contoh tanah yang digunakan untuk menentukan bobot isi harus diambil dengan hati-hati dari dalam tanah dan tidak boleh merusak struktur aslinya. Terganggunya struktur asli tanah bisa mempengaruhi jumlah pori tanah, demikian pula berat per satuan volume (Hakim, dkk, 1986). Bulk density suatu tanah bila nilainya besar nilainya berarti jumlah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman belum mencukupi atau masih dalam jumlah yang kurang bagi pertumbuhan, maka disini kita menggunakan pupuk untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman sebelum kita mengolah tanah (Pairunan, dkk, 1985). Nilai bulk density berbanding lurus dengan tingkat kekerasan suatu partikel tanah, dimana makin kasar suatu partikel tanah maka makin berat. Timbulnya proses pembentukan struktur-struktur dihorizon pada bagian atas dari bahan induk akan mempengaruhi kerapatan dimana mengakibatkan kerapatan isi lebih rendah dari bahan induk itu sendiri. Tanah organik memiliki nilai kerapatan isi yang lebih rendah dibandingkan dengan tanah mineral, dan ini tergantung dari sifat-sifat bahan organik yang menyusun tanah organik itu dan kandungan air saat pengambilan contoh tanah (Kemas, 2008). Bulk density dipengaruhi oleh padatan tanah, pori-pori tanah, struktur, tekstur ketersediaan hara organik dan pengolahan tanah sehingga dapat dengan cepat berubah akibat pengolahan tanah dan praktek budidaya. Selain itu faktor lain yang mempengaruhi nilai bulk density adalah struktur tanah, dimana tanah yang memiliki struktur halus maka memiliki nilai bulk density yang rendah. Semakin masuk kedalam profil tanah, kerapatan massa tanah makin naik. Hal ini akibat dari kandungan bahan organik yang rendah dan penimbunan alat serta pemadatan yang disebabkan berat lapisan atasnya (Hardjowigeno, 2003). D. BAHAN DAN ALAT No Nama Alat/Bahan Jumlah 1 Timbangan analitik 1 buah 2 Oven 1 buah 3 Ring sample 2 buah 4 Cangkul/skop 1 buah 5 Pisau Secukupnya E. CARA KERJA Contoh tanah utuh Diambil di lapangan. Ditimbang. Dikurangi berat ring+tutup Berat tanah kering udara Dikeringkan dalam oven 105oC Tanah, ring, tutup Ditimbang. Sampel tanah kering Ditimbang. Kurangi berat ring+tutup Kandungan air tanah Dihitung bobot isi tanah Bulk density F. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Pengamatan Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, maka diperoleh hasil sebagai berikut. Berat tanah basah+ring+tutup 417,4 gram Berat tanah kering+ring+tutup 340,3 gram Berat ring+tutup 130,8 gram Berat tanah kering udara 286,6 gram Berat tanah kering oven 209,5 gram Volume ring sampel 162,925 cm3 Kehilangan bobot 77,1 gram Berat tanah kering mutlak 227,3 gram Kadar air 26,9 % Bulk density 1,39 g/cm3 2. Hasil Perhitungan Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa jari-jari ring sampel 3,6 cm dan tingginya 4 cm, maka dapat dihitung volume ring sampel dengan rumus: V = πr 2 t 22 V= 7 × 3,62 × 4 V = 162,925 cm3 kadar air = kehilangan bobot bobot contoh × 100% 77,1 = 286,6 × 100% = 26,9% Berat tanah kering mutlak = 100% 100%+26,089% × 286,6 gram = 227,299 gram = 227,3 gram Bobot isi = berat tanah kering mutlak = volume ring sampel 227,3 gram 162,925 cm3 = 1,39 gram/cm3 3. Pembahasan Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan, diperoleh data berat tanah kering oven yaitu 209,5 gram, volume tanah yang diukur dari volume ring sampel menggunakan rumus 𝜋𝑟 2 𝑡 dan diperoleh nilai volume ring sampel 162,925 cm3. Setelah data tersebut diperoleh, berat tanah dibagi dengan volume tanahsehingga diperoleh hasil nilai bulk density yaitu 1,39 g/cm3. Bulk density yang diperoleh cukup tinggi sehingga tanah tersebut merupakan tanah padat. Sebagaimana kita ketahui bahwa semakin padat tanah maka semakin tinggi nilai bulk densitynya, yang berarti semakin sulit tanah tersebut ditembus air atau ditembus akar tanaman, sehingga kurang baik untuk dijadikan sebagai lahan pertanian. Kerapatan isi tanah merupakan petunjuk kepadatan tanah, makin tinggi kerapatan isi tanah maka tanah semakin sulit meneruskan air atau ditembus oleh akar tanaman. Berdasarkan nilai bulk density yang diperoleh yaitu 1,39 g/cm3, jenis tanah yang diperoleh juga dapat diidentifikasi. Bulk density yang berkisar antara 1,2-1,8 g/cm3 umumnya jenis tanah tersebut merupakan tanah berpasir dan lempung berpasir. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Sarwono (2003) bahwa tanah berpasir atau lempung umumnya memiliki berat isi yang berkisar antara 1,2-1,8 g/cm3. Ruang pori atau porositas merupakan faktor yang mempengaruhi bulk density. Hal ini sesuai dengan pendapat Pairunan (2009) yang menyatakan faktor yang dapat mempengaruhi berat isi tanah adalah besarnya ruang pori. Semakin besar porositas tanah dan ruang porinya maka semakin kecil nilai bulk density nya. Nilai bulk density juga dapat meningkat karena rendahnya bahan organik dan kurangnya agresi tanah yang kompak. Sebagaimana Kemas (2007) menyatakan bahwa kandungan bahan organik yang rendah dan kurangnya agresi tanah yang kompak akan menyebabkan nilai berat isi tanah tinggi. Karena nilai bulk density sangat dipengaruhi oleh agresi tanah maka penentuan berat isi tanah akan baik jika dilakukan dengan menggunakan contoh tanah utuh. G. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa pada tanah sampel yang digunakan, nilai bulk densitynya 1,39 g/cm3 dan faktor-faktor yang mempengaruhi bulk density adalah tekstur, bahan organik, dan struktur tanah. H. DAFTAR PUSTAKA Hakim, N., Nyapka M. Y., Lubis, A. M., Nugroho, S. G., Saul, M. R., Dina, M. A., & Hong, G. B. (1986). Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Lampung: Universitas Lampung. Hardjowigeno, S. (2003). Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Jakarta: Akademika Pressindo. Hardjowigeno, S. (2010). Ilmu Tanah. Jakarta: Akademika Pressindo. Kemas, A. H. (2007). Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Pairunan, A. K. (1985). Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Makasar: Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri Indonesia Bagian Timur.