Jakarta, 2 Mei 2014 - Kementerian Koordinator Bidang

advertisement
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Republik Indonesia
Disampaikan pada Acara:
KULIAH UMUM
UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA
Jakarta, 2 Mei 2014
KERANGKA PAPARAN
1. PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN TERKINI
2. FENOMENA GLOBAL
3. PELUANG DAN TANTANGAN DALAM MEA
4. STRATEGI PENGEMBANGAN KEUNGGULAN NASIONAL
5. PERAN UMKM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL
PERKEMBANGAN
PEREKONOMIAN TERKINI
Slide 3
PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN GLOBAL
Perbaikan Perekonomian
Global masih berlanjut
dengan tumbuh moderat di
awal 2014, namun
diperkirakan akan menguat
perlahan hingga 2015
 Perbaikan ekonomi negara maju sejalan dengan masih
berlanjutnya stimulus moneter.
 Eropa akan tumbuh positif pada tahun 2014.
 Kepercayaan terhadap surat utang di Eropa sudah pulih,
Eropa sudah keluar dari krisis.
 Jepang akan tumbuh cukup baik di tengah dorongan
stmulus moneter dan fiskal (abenomics).
 Perlambatan ekonomi China yang disebabkan oleh
reformasi kebijakan yang diterapkan pemerintahan China.
Namun masih perlu untuk
dicermati karena masih
terdapat Risiko yang
disebabkan oleh
 Normalisasi kebijakan moneter the Fed yang akan memicu
pembalikan arus modal sehingga risiko yang berkaitan
dengan kebutuhan pendanaan eksternal menjadi cukup
besar dan depresiasi mata uang patut untuk menjadi
perhatian.
 Timbulnya risiko geopolitik terutama di Eropa dan Timur
Tengah yang akan memicu kenaikan harga minyak
Slide 4
RINGKASAN PERKEMBANGAN EKONOMI DOMESTIK TERKINI
Pertumbuhan ekonomi membaik: 5,63 % di triwulan III 2013 menjadi 5,72% di triwulan IV 2013.
Pada tahun 2013 ekonomi tumbuh 5,8%.
Neraca perdagangan pada bulan Februari 2014 mencapai surplus US$ 790 juta.
Defisit neracara transaksi berjalan sudah mengalami penurunan menjadi US$ 4.0 milyar pada
triwulan IV 2013 (2% dari PDB), turun dari US$ 8,5 milyar (3,8% dar PDB) pada triwulan III 2013.
Inflasi semakin terkendali: dari 8,3 % di akhir 2013 menjadi 7,3% di bulan Maret 2014.
Suku bunga BI rate stabil di tingkat 7,5%
Cadangan devisa naik menjadi US$ 102,6 milyar pada 28 Maret 2014, naik dari US$ 99,4 Milyar
pada akhir 2013.
Nilai tukar rupiah terus menguat: dari kisaran di atas Rp 12.000 / US$ di akhir tahun 2013 ke
kisaran Rp 11.200-11.500 / US$.
Bursa saham (IHSG) menguat dari 4.274 di akhir 2013 menjadi 4.818 pada penutupan bursa
tanggal 28 April 2014.
Perkembangan di atas menunjukkan arah perekonomian Indonesia semakin membaik, yang
telah menimbulkan sentimen positif di pasar (Rupiah maupun IHSG cenderung menguat).
Slide 5
Slide 6
GLOBALISASI EKONOMI
KECENDERUNGAN (TREND) YG TERJADI PADA PEREKONOMIAN GLOBAL:
WTO, APEC, ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA), ASEAN Economic Community
telah menjadi faktor pokok --main determinant-- menentukan produktivitas, kualitas
daya saing serta intensitas kompetisi pembangunan ekonomi dalam mengentaskan
kemiskinan dan memperbaiki kemakmuran global --ensuring global wealth-while
fighting global poverty --.
Economic centre of gravity -- bergerak ke Asia dengan kecepatan Tinggi
Slide 2
Slide 8
ARTI PENTING ASEAN
Kawasan Asia Tenggara merupakan
salah satu kawasan yang strategis
secara geo-politik dan geo-ekonomi.
Kesadaran perlunya
dibentuk kerja sama untuk
meningkatkan common
security, common stability,
dan common prosperity
dalam konteks dinamika
internal negara ASEAN dan
kawasan serta global.
Slide 9
TINGKAT PEMAHAMAN MASYARAKAT ASEAN
1. Berdasarkan Surveys on ASEAN Community Building Effort 2012 yang
dilakukan oleh Sekretariat ASEAN dan Japan-ASEAN Integration Fund (JAIF) di
sepuluh negara anggota ASEAN menghasilkan data-data sebagai berikut:
a. 81% masyarakat ASEAN telah mengetahui keberadaan ASEAN namun 76%
diantaranya masih kurang memiliki pemahaman dasar mengenai ASEAN.
b. 55% dari kalangan bisnis ASEAN telah memiliki pemahaman dasar
mengenai ASEAN, sementara 15% lainnya sudah memiliki pemahaman
dasar yang baik tentang ASEAN.
2. Hasil survei ASEAN Business Advisory Committee tahun 2012 menyatakan
bahwa 60% pebisnis di Negara-Negara ASEAN memiliki pengetahuan
mengenai ASEAN Free Trade Agreement, sementara 45% pebisnis melihat
daya tarik ASEAN sebagai suatu wilayah ekonomi yang terintegrasi.
Slide 10
TINGKAT PEMAHAMAN MASYARAKAT ASEAN
2. Hasil survei Journal of Current South East Asian Affairs 2011
di Indonesia, menyatakan:
80%
memandang
ASEAN
penting dan
relevan;
42% belum
mengetahui
Komunitas
ASEAN;
88%
mendukung
terbentuknya
AEC;
78%
memandang
AEC akan
memberikan
manfaat bagi
ekonomi
Indonesia.
Slide 11
ELEMEN PILAR AEC BLUEPRINT

Memuat rencana aksi dan target waktu hingga tahun 2015:
1. Pasar Tunggal dan Basis Produksi Regional: arus barang, jasa, dan investasi yg
bebas, tenaga kerja yang lebih bebas, arus permodalan yang lebih bebas, Priority
Integration Sectors (PIS), serta pengembangan sektor food-agriculture-forestry;
2. Kawasan Berdaya-saing Tinggi: kebijakan persaingan, perlindungan konsumen, HKI,
pembangunan infrastruktur, kerjasama energi, perpajakan, e-Commerce;
3. Kawasan dengan Pembangunan Ekonomi yang Merata: pengembangan UKM,
mempersempit kesenjangan pembangunan antar negara ASEAN;
4. Integrasi dengan Perekonomian Dunia: pendekatan koheren terhadap hubungan
ekonomi eksternal, partisipasi yang semakin meningkat dalam jaringan suplai global
Implementasi baik tingkat ASEAN maupun tingkat nasional sejak 2008
dan dimonitor dengan mekanisme Scorecard AEC Scorecard.
Slide 12
Slide 13
POTRET EKONOMI ASEAN
The Global
Competitiveness Report
2013–2014
POPULATION
(MILLIONS)
GDP (US$
BILLIONS)
GDP PER CAPITA
(US$)
GDP (PPP) AS
SHARE (%) OF
WORLD TOTAL
SINGAPURA
5.2
276.5
51,162
0.39
MALAYSIA
28.9
303.5
10,304
0.60
0.4
16.6
41,703
0.03
THAILAND
69.5
365.6
5,678
0.78
INDONESIA
242.3
878.2
3,592
1.46
FILIPINA
94.9
250.4
2,614
0.51
VIETNAM
87.8
138.1
1,528
0.39
KAMBOJA
14.3
14.2
934
0.04
MYANMAR
48.3
53.1
835
0.11
LAOS
6.3
9.2
1,446
0.02
TOTAL
592.7
BRUNEI DARUSSALAM
POPULASI PENDUDUK
TERBESAR DI ASEAN
Sumber : The Global Competitiveness Report 2013–2014, Klaus Schwab, World Economic Forum
2,028.9
68,634
3.94
KONTRIBUSI GDP DUNIA
TERBESAR DI ASEAN
Slide 14
PEREKONOMIAN INDONESIA TERBESAR DI ASEAN
Populasi
PDB 2013
Luas Negara
247 Jt
$946 M
1.9 Jt Km
The world 4th most
populous countries
in the world, #1 in
ASEAN
2
The world 15th
largest countries by
geographical size,
#1 in ASEAN
The world 16th
largest countries by
nominal GDP, #1 in
ASEAN (IMF)
 Indonesia merupakan perekonomian terbesar di Asia
Tenggara.
 Cenderung stabil dan tidak terlalu terpengaruh oleh
krisis global. Pada 2009, perekonomian Indonesia
masih dapat tumbuh 4,5%, 6,5% pada 2011 dan
dipediksi masih dapat tumbuh 6,3-6,4% pada 2012.
Ekonomi Indonesia terbesar dan paling stabil di Asia Tenggara, bahkan di tengah
kodisi krisis global...
PDB Asia Tenggara
Indonesia
41%
16
Perbandingan Pertumbuhan
Ekonomi ASEAN-5 +Vietnam (%)
12
PDB
10
8
Net Ekspor
0%
6
Rest of SEA
Malaysia
5%
14%
Phillipines
Singapore
11%
11%
Sumber: IMF
Konsumsi
Pemerintah
7%
Konsumsi
Domestik
55%
14
Thailand
18%
…terutama didorong oleh konsumsi
domestik yang besar
4
PMTB
32%
Investori
dan Per.
Statistik
6%
2
0
-2
-4
Indonesia
Malaysia Philippines Thailand
2009
2010
Vietnam
2011
Singapore
Sumber: BPS
Slide 15
DAYA TARIK INDONESIA SEMAKIN TINGGI
UNCTAD: Indonesia's ranking rose from
position 6  4 as a prime investment
destination 2012-2014
The Economist: Indonesia is the #3
investment destination in Asia in
2013
Promising Countries for Japanese
Investor (FDI)
Increase their level of investment
Still in the market, but will not invest more
Reduce their investment
Have no plans to invest
China
0.5
20.6 7.0
0.8
32.0
13.9
73.3
India
54.1
Indonesia
53.5
27.1
18.6
2.2
Malaysia
43.0
38.5
16.3
2.4
Thailand
38.6
33.9
25.2
3.3
Vietnam
37.7
Singapore
South Korea
32.8
34.8
26.2
0.7
10.6
53.9
28.9
3.1
46.1
21.9
0.8
Philippines
28.1
Australia
27.0
Japan
26.2
Hong Kong
45.5
25.6
5.6
47.6
19.8
3.1
15.4
1.5
18.3
55.4
21.4
58.8
3.2
Taiwan
Source: UNCTAD, July 2012
15.2
51.2
30.4
Source: The Economist, January 2013
Source: JBIC, December 2012
PELUANG INDONESIA DAN NEGARA ANGGOTA ASEAN
1.
Meningkatkan FDI di ASEAN dan Indonesia.
Terdapat peningkatan FDI dari US$ 98 miliar pada tahun 2010 menjadi US$ 110
miliar pada tahun 2012. Dari FDI yang masuk ke ASEAN tersebut sebanyak US$
16,2 miliar masuk ke Indonesia pada tahun 2010 dan US$ 24,6 miliar pada tahun
2012 dan tahun 2013 sebesar US$ 28,6 miliar
2.
Produk Domestik Bruto dan PDB per kapita
 PDB ASEAN tumbuh sebesar 15,9% pada tahun 2011 dengan nilai US$ 2,18
triliun dan pada tahun 2012 kembali tumbuh 5,8% menjadi US$ 2,31 triliun
 PDB per kapita ASEAN naik hampir empat kali lipat dari US$ 965 (1998)
menjadi US$ 3.590,7 (2011) dan US$ 3.748,4 (2012)
Sumber: ASEAN.org
Slide 17
PELUANG INDONESIA DAN NEGARA ANGGOTA ASEAN
3. Menurunnya angka kemiskinan.
Telah terjadi penurunan angka kemiskinan di ASEAN dari 45% pada tahun 1990,
menjadi 15,6 % pada tahun 2010.
4. Kelas Menengah ASEAN
Jumlah kelas menengah ASEAN meningkat lebih dari dua kali lipat yaitu sebesar
15% pada tahun 1990 menjadi 37% pada tahun 2010.
Sumber: ASEAN.org
Slide 18
PELUANG INDONESIA DAN NEGARA ANGGOTA ASEAN
5. Perdagangan
 Total perdagangan barang ASEAN pada tahun 2012 mencapai US$ 2,48
trilliun.
 Total perdagangan barang Indonesia di ASEAN tahun 2012 mencapai US$
381,7 miliar.
6. Pariwisata
Jumlah wisatawan ke ASEAN pada tahun 2012 mencapai 89 juta orang, itu
terdiri dari 40 juta wisatawan Intra ASEAN dan 49 juta wisatawan Extra-ASEAN.
Indonesia berada di peringkat ke-4 (menerima total 8 juta wisatawan) setelah
Malaysia, Thailand dan Singapura.
Sumber: ASEAN.org
Slide 19
TANTANGAN YANG KITA HADAPI
Serumpun bangsa di Asia Tenggara yang
terdiri dari 10 Negara dengan populasi
sekitar 600 juta penduduk, nilai
perdagangan intra ASEAN sekitar USD 600
Milyar dengan tingkat pertumbuhan ratarata 17,9 %/tahun (2002-2012), nilai
perdagangan external sekitar USD 1.800
Milyar, dan dengan jumlah Wisman di atas
35 Juta/tahun
Slide 20
MENINGKATKAN DAYA SAING -- MANDIRI
Slide 21
HARUS MENINGKATKAN DAYA SAING
Untuk menghadapi tantangan globalisasi maupun regionalisasi, Indonesia
harus meningkatkan daya saing. Tanpa peningkatan daya saing kita hanya
akan menjadi pasar bagi produsen dari negara lain.
Indonesia harus memiliki strategi yang jitu untuk memenangkan persaingan
global yang semakin ketat.
Slide 22
MEMPERCEPAT KEMAMPUAN SDM DAN IPTEK NASIONAL
Pendapatan per kapita (US$)
Percepatan dan perluasan transformasi
ekonomi menuntutpola pengembangan ekonomi
yang didasari pada semangat
semangatinovasi
inovasi
Innovation
Driven
Economy
Efficiency
Driven
Economy
Slide 23
PENINGKATAN DAYA SAING INDONESIA
Indonesia satu-satunya negara
Asean yang GCI-nya melonjak
tajam untuk periode 2013-2014.
Indonesia
Dengan upaya yang keras akhirnya kita
mulai melihat perbaikan daya saing kita.
Untuk periode 2013-2014 GCI Indonesia
meningkat menjadi peringkat ke 38,
mengalami perbaikan 12 tingkat
dibandingkan periode sebelumnya.
Slide 24
PEMBANGUNAN TELAH MENINGKATKAN DAYA SAING
Daya Saing Indonesia
Kebutuhan Dasar
Institusi
Infrastuktur
Keadaan Makroekonomi
Kesehatan dan Pendidikan Dasar
Peringkat Efisiensi (Efficiency Enhancers)
Pendidikan tinggi dan pelatihan
Efisiensi pasar barang
Efisiensi pasar tenaga kerja
Perkembangan pasar finansial
Kesiapan teknologi
Besarnya pasar
Faktor Inovasi dan Kecanggihan
Kecanggihan Bisnis
Inovasi
2013-2014
2012-2013
Up/(Down)
45
67
61
26
72
58
72
78
25
70
52
64
50
103
60
75
15
58
73
63
120
70
85
16
33
37
33
40
42
39
13
5
17
(1)
(2)
0
6
9
13
17
10
10
1
0
7
5
6
Peringkat
Infrastruktur naik 17
tingkat
Peringkat Efisiensi
pasar barang naik
13 tingkat
Peringkat Kesiapan
teknologi naik 10
tingkat
Peringkat Inovasi
naik 6 tingkat
Sumber: WEF
 Komponen yang menopang peningkatkan GCI Indonesia: Kondisi infrastruktur, Efisiensi pasar barang, Kesiapan
Teknologi, dan Inovasi.
 Kemajuan tersebut berhubungan dengan program-program dalam MP3EI. Artinya, MP3EI sudah mulai
memberikan dampak yang positif terhadap daya saing kita.
 Survey WEF memberikan indikasi bahwa kita sudah bergerak pada arah yang benar. Ke depan, dengan semakin
banyaknya program MP3EI yang dijalankan, daya saing kita akan terus meningkat.
Slide 25
INDONESIA HARUS MENINGKATKAN PERAN INOVASI
SEBAGAI PENDORONG PERTUMBUHAN EKONOMI
Sumber: www.globalinnovationindex.org (INSEAD & WIPO)
 Global Innovation Index atau Indeks Inovasi Global merupakan suatu pengukuran berdasarkan
peran penting inovasi sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran.
 7 (tujuh) pilar utama dalam pengukuran GII adalah Institutions, Human capital and research,
Infrastructure, Market sophistication, Business sophistication, Knowledge and technology
outputs, dan Creative outputs.
Slide 26
SUKSESNYA PENINGKATAN KUALITAS SDM MENJADI PRASYARAT KUNCI DALAM
MEWUJUDKAN NEGARA YANG BERDAULAT, MANDIRI, DAN BERDAYA SAING
SDM Produktif
INDONESIA Saat Ini
PENINGKATAN KUALIFIKASI SDM TINGGI
dan MENENGAH
TINGGI
MENENGAH
DASAR
!
20%
175%
45%
100%
35%
-100%
Sebagai target pencapaian komposisi Angkatan Kerja
Slide 27
Slide 28
VISI PEMBANGUNAN EKONOMI JANGKA PANJANG
... Mempercepat dan memperluas perkembangan ekonomi dengan
semangat
NOT BUSINESS AS USUAL
Efficiency driven economy
INDONESIA SEJAHTERA :
MENUJU 100 TAHUN INDONESIA
Innovation driven economy
Slide 29
DENGAN SEMANGAT NOT BUSINESS AS USUAL
 Fokus Pendekatan:
PENDEKATAN
MASALAH
PENDEKATAN
SOLUSI
Percepatan dan Perluasan
Tranformasi Ekonomi !!!
Business as usual
waktu
Pemerintah berfungsi sebagai
regulator, fasilitator dan katalisator
Slide 30
KERANGKA DISAIN
TUJUAN
3 PILAR STRATEGI
1
 Menuju negara
maju yang lebih
sejahtera
 Percepatan dan
perluasan
pembangunan
Ekonomi di
seluruh wilayah
Tanah Air
PENGEMBANGAN POTENSI
EKONOMI MELALUI KORIDOR
EKONOMI
 Pengembangan (dan revitalisasi) pusat-pusat
pertumbuhan Luar Jawa
2
PENGUATAN KONEKTIVITAS
NASIONAL
 Sinergi antar-pusat pertumbuhan dan pemerataan
infrastruktur dasar
3
PENGUATAN KEMAMPUAN SDM
DAN IPTEK NASIONAL
 Mendorong ke arah innovation driven economy
PRASYARAT
1. Integritas Pengembangan
kualitas SDM & Iptek Nasional
2. Integritas peningkatan sistem
logistik nasional
3. Integritas pengelolaan sumber
daya air
4. Integritas sumber daya energi
5. Integritas sumber daya pangan
6. Integritas pengelolaan sumber
daya alam
7. Integritas pengembangan
kelembagaan
8. Integritas penerapan
pembangunan berkelanjutan.
Slide 31
MENGURANGI DOMINASI P. JAWA  MUTLAK PENINGKATAN VA
EKONOMI WILAYAH LUAR JAWA !!
Peran Masing-Masing KE dalam
Pembentukan PDB Nasional (BPS, Des 2012) ~ US$ 910 B
Dari 2,5%  3,5%
US$ 19  US$ 149 Bill
KE Kalimantan
KE Sumatera
9,3%
23,8%
57,5%
KE Jawa
Dari 23,8%  27%.
Dari US$ 217  US$ 1148 Bill
4,0 X
Penurunan dominasi a/d
49% berarti Jawa akan
memiliki PRDB
5,3 X
~ US 2080 T
( konflik lahan ++,
daya dukung ? )
2025: PDB ~ US$ 4-4,5
T (~ 5 X PDB 2012)
KE Sulawesi
KE Papua-Maluku
4,8%
2,1%
7,8 X
2,5%
KE Bali-NT
Dari 9,3%  11%
US$ 85  US$ 468 Bill
Dari 2,1%  3,5%
US$ 44  US$ 225 Bill
Dari 4,8%  6%
US$ 23  US$ 149 Bill
6,5 X
5,5 X
5,8 X
HILIRISASI INDUSTRI

UU No. 4 Tahun 2009 tentang Mineral Tambang dan Batubara

Inpres No. 3 Tahun 2013 tentang Percepatan Peningkatan Nilai Tambah
Mineral Melalui Pengolahan & Pemurnian Di Dalam Negeri
EKSPOR BAHAN MENTAH/
BAKU SANGAT TINGGI
HILIRISASI INDUSTRI
DI DALAM NEGERI
Produksi 2010
Ekspor 2010
Minyak Sawit Mentah
23,5 juta ton
46,83 %
Kakao (Bijih)
559 ribu ton
77,36 %
Karet (CR)
2,8 juta ton
81,88 %
(juta ton)
Komoditi Agro
39
40
20
•
•
•
•
Ekspor Mineral
Menghasilkan nilai tambah
Memperkuat struktur industri
Menyediakan lapangan kerja
Memberikan peluang usaha
34
2008
8
12.8
4
0
Bauksit
Nikel
1.5
13.5
1.5
2011
Bijih Besi Tembaga
Slide 33
PENINGKATAN NILAI TAMBAH PENGOLAHAN BARANG MINERAL & AGRO
Industri
Besi Baja
Iron Ore
1.615 ton
$ 50/ton
1
Sponge Iron
1.02 ton
$420/ton
8
Slab/Billet
1 ton
$790/ton
12
Industri
Aluminium
Bauxite
5,4 ton
$ 17/ton
1
Alumina
2 ton
$350/ton
20
Aluminium Ingot
1 ton
$2500/ton
147
Industri
Nikel
Nickel Ore
11,25 ton
$ 25/ton
1
Ferronickel
1,2 ton
$ 2574/ton
103
Stainless Steel
1 ton
$ 2627/ton
105
Industri
Tembaga
Copper Ore
80 ton
$ 80/ton
1
Copper Concentrate
4,35 ton
$ 3000/ton
37.5
Copper Cathode
1 ton
$ 8000/ton
100
CPO-Based
For Non-food
CPKO-Based
For Food and
Non-Food
CPO
$1168/ton
1
CPKO
$1322/ton
1
Methyl Ester
$2.128/ton
1,82
Fatty Acid
$2.820/ton
2,42
Surfactant
$5.450/ton
4,66
Confection
$1850/ton
1,39
Fatty Alcohol
$4200/ton
3,17
Base Cosmetic
$8.230/ton
4,66
Slide 34
1.0
Singapore
Balikpapa
n
Padang
Jayapura
Makassar
Jarak Ekonomi
Berdasarkan Trans Laut, biaya relatif kontainer 20-kaki dari
Jakarta ke tujuan domestik terhadap biaya ke Singapura
(unit cost = 1.0)
Slide 35
MEWUJUDKAN DAYA SAING KONEKTIFITAS EKONOMI DAN LOGISTIK
PENDULUM
NUSANTARA
Slide 36
JARINGAN KONEKTIVITAS VIRTUAL
Tulang punggung (back bone) jaringan ICT sebagai pendukung SISLOGNAS
Slide 37
MEMPERKUAT SEKTOR AGRARIA
Pengembangan sektor pertanian harus
terintegrasi dengan pengelolaan
sumber daya air, dan sumber daya energi -Food, Energy, and Water sustainability (FEWS)
Peningkatan produktivitas
pertanian adalah cara yang
paling efektif untuk menjaga
ketahanan pangan dan
kesinambungan pembangunan
Sektor Pertanian untuk
Mengurangi Kemiskinan dan
Menciptakan Lapangan Kerja
Slide 38
MENGOPTIMALKAN IMPLEMENTASI OTONOMI DAERAH
Otonomi daerah adalah salah satu
hasil dari reformasi yang telah
kita pilih bersama. Karena itu,
walaupun ada hambatan yang
timbul, kita tidak boleh menyerah
dan mengembalikan sistem
pemerintahan ke era sebelum
krisis. Namun, ke depan kita
harus bisa lebih mengoptimalkan
implementasi dari otonomi daerah
Sistem pemeringkatan daerah yang fair
berdasarkan kriteria yang berlaku di pasar.
Memberikan insentif kepada pemerintah daerah untuk bersaing dalam mempraktekkan good
governance dan menciptakan iklim investasi yang kondusif serta menciptakan pertumbuhan ekonomi
yang tinggi. Pada saat yang bersamaan sistem peratingan ini harus juga dapat memberikan
kesempatan kepada daerah yang tertinggal untuk memperbaiki kinerjanya.
Slide 39
PERTUMBUHAN EKONOMI TINGGI DAN AFFIRMATIVE ACTION
Outlook Target
Ekonomi dan
Kemiskinan
1. PDB/Kapita: target MP3EI
meningkat
2. Tingkat Kemiskinan: target
RPJP menurun
3. Garis Kemiskinan cenderung
meningkat
4. Elastisitas tingkat
Kemiskinan terhadap
Pertumbuhan PDB/Kapita
cenderung menurun
PDB/kapita (US$)
Tingkat
Kemiskinan
14.963
10,5-11,5 %
8-10%
Elastisitas
10.278
0,243
686
6-7%
0,083
3.543
2012
Klaster I
Bantuan dan Jaminan Sosial
0,045
2015
2020
2025
Program Strategis
TRANSFORMASI PROGRAM PERLINDUNGAN
SOSIAL
Jaminan Sosial (Social Security):
 Asuransi Kesehatan
 Jaminan Kematian
 Jaminan Hari Tua
 Jaminan Pensiun
 Jaminan Kecelakaan Kerja
Bantuan Sosial (Social Assistance):
 Temporer (krisis ekonomi, bencana alam)
 Reguler (pangan, BSM, dll)
PENGEMBANGAN PENGHIDUPAN MASYARAKAT MISKIN/RENTAN
Klaster III
KUMKM
RTHM, RTM dan RTSM
(40 % terbawah PPLS 2011)
0,023
PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL
Klaster II
Pemberdayaan Masyarakat
Klaster IV
Program Pro-Rakyat
4-5%
467
318
252
PROGRAM PENANGGULANGAN
KEMISKINAN EKSISTING
Strategi
Penanggulangan
Kemiskinan
Garis Kemiskinan
(ribu rupiah)
Pemberdayaan/Peningkatan Kapasitas SDM (Empowerment)
Akses Usaha (Financial Access)
Pengarusutamaan Program/Kegiatan
Kelompok Sasaran
30 % terbawah
40
(PPLS 2014/2017)
20 % terbawah
(PPLS 2017/2020)
10 % terbawah
(PPLS 2023)
Slide 40
PERAN UMKM TERHADAP PEREKONOMIAN NASIONAL
SEMAKIN MENINGKAT
UMKM THD PDB Nasional (%)
60
59.08
58
56.23 56.28
56
54
55.67
56.53
57.12
57.4
53.87
52
50
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
DIIKUTI DENGAN PENINGKATAN SERAPAN TENAGA KERJA
SHIFTING
Pengangguran turun, dari 9,75% pada Feb 2007, menjadi 5,92 %
pada Feb 2013  wirausaha meningkat
INDIKATOR
Persentase UMKM terhadap Total Tenaga Kerja Nasional
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
96,85
97,3
97,27
97,15
97,3
97,22
97,24
97,16
LANGKAH KEBIJAKAN DALAM
PENGEMBANGAN UMKM
DENGAN MENUMBUHKEMBANGKAN
KEWIRAUSAHAAN DALAM UPAYA MENCIPTAKAN
PEMBANGUNAN YANG INKLUSIF
“Peran kewirausahaan sebagai salah satu solusi terbaik dalam mengatasi terorisme,
radikalisme, instabilitas politik dan beragam tantangan pembangunan sosial lainnya.
Kewirausahaan yang berisikan kegiatan ekonomi produktif memfasilitasi transaksi dan interaksi
yang setara dan saling menguntungkan, hingga mendukung tumbuh suburnya sikap toleransi,
menstimulasi kegiatan pembelajaran dan pendidikan serta memperluas jaringan komunikasi
antar peradaban.”
Keberpihakan
untuk
memperkuat
fondasi
United NationPemerintah
Conferencediperlukan
on Trade and
Development
atau
UCTADekonomi
tahun 2009
masyarakat miskin (utamanya memberi kesempatan untuk meningkatkan kualitas
SDM mereka) dan untuk mendukung terjadinya transformasi menjadi kelas
menengah
Slide 45
PENTINGNYA KEWIRAUSAHAAN
NEGARA-NEGARA MAJU
NEGARA-NEGARA EMERGING ECONOMY
Terdapat fenomena entrepreneurial economy
yaitu peningkatan tingkat ketergantungan
dari industri dan usaha berskala besar
kepada klaster kegiatan-kegiatan usaha kecil
yang fleksibel, lincah dan menguasai
teknologi modern.
Di INDONESIA dan BRIC - Brazil, Russia, India, Cinalazim dikenal fenomena revolusi kewirausahaan atau
entrepreneural revolution.
Tumbuh subur kemitraan, kolaborasi dan
beragam bentuk kerjasama konstruktif
antara industri dan usaha besar dengan
kelompok usaha kecil yang disebut dengan
creative class entrepreneur.
Revolusi kewirausahaan itu ditujukan untuk
mengupayakan akselerasi pertumbuhan ekonomi
melalui perpaduan pengelolaan sumber daya alam,
sumber daya pengetahuan dan sumber daya lainnya
secara berdaya saing, berketahanan, berkeadilan
dan berkelanjutan --competitive, equality and
sustainable low carbon economy-- guna mengejar
taraf ekonomi yang telah diraih negara-negara maju.
Kewirausahaan adalah motor penggerak pertumbuhan ekonomi --engine for growth
Kewirausahaan merupakan pilar utama bagi peningkatan kualitas kegiatan ekonomi karena berperan sebagai
main driver bagi siklus inovasi yang berkelanjutan --continuous cycle of innovation--.
Slide 46
KERANGKA PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM DALAM RPJPN
Pelaksanaan Kegiatan program pemberdayaan KUMKM 2010-2012 masih dititikberatkan pada upaya pengurangan angka kemiskinan.
Pada tahun 2013, pemberdayaan KUMKM yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi akan diperkuat melalui kegiatan-kegiatan di
prioritas lainnya di Bid. Perekonomian (PN-13). Beberapa kegiatan juga diarahkan untuk mendukung percepatan pembangunan di
daerah tertinggal, terdepan, terluar dan pascakonflik (PN-10)
Slide 47
TRANSFORMASI PENGEMBANGAN UMKM
Slide 48
LANGKAH DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN UMKM
 Peningkatan kapasitas kewirausahaan melalui pendirian pusat
inovasi UMKM dan pengembangan Inkubator Wirausaha
 Perluasan akses pembiayaan melalui penyediaan Kredit Usaha
Rakyat dan pembentukan Lembaga Permodalan Kewirausahaan
Pemuda (LPKP) untuk memfasilitasi akses permodalan bagi wirausaha
muda pemula untuk mulai menjalankan usahanya
 Kemudahan Regulasi Dan Birokrasi dalam pemberian Fasilitas
Kemudahan Perizinan bagi wirausaha pemula dan UMKM.
 Perluasan peluang usaha dan akses pasar melalui adangan
investasi untuk kegiatan usaha tertentu bagi umkm, Penggunaan dan
promosi produk dalam negeri, dan penataan pedagang kali lima
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INKUBATOR
Inkubator wirausaha merupakan program penting dalam mempercepat penumbuhkembangan
wirausaha pemula dan scale up UMKM oleh Kemenko Perekonomian
Perpres Nomor 27 Tahun 2013 tentang Pengembangan Inkubator Wirausaha menjadi dasar
hukum dan acuan bagi para K/L, Pemda, dan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kewirausahaan
Pasal 5
Inkubator Wirausaha dalam penyelenggaraan
program Inkubasi, memfasilitasi dan memberikan
pelayanan berupa:
a. penyediaan ruang;
b. dukungan fasilitas perkantoran;
c. bimbingan dan konsultasi;
d. bantuan penelitian dan pengembangan usaha
serta akses penggunaan teknologi;
e. pelatihan dan pengembangan keterampilan;
f. akses pendanaan;
g. penciptaan jaringan usaha dan kerjasama; dan
h. manajemen atas Hak Kekayaan Intelektual.
Pasal 7
Inkubator Wirausaha dalam penyelenggaraan
program Inkubasi dapat memperoleh pendanaan
dari:
a. calon Peserta Inkubasi (Tenant);
b. Inkubator Wirausaha yang bersangkutan;
c. masyarakat;
d. Pemerintah;
e. Pemerintah Daerah; dan/atau
f. sumber lain yang sah menurut ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Slide 50
MENGOPTIMALKAN KREDIT USAHA RAKYAT
Realisasi KUR tahun 2007 - 2013
PENYALURAN KUR MENURUT SEKTOR
EKONOMI (Jan – Mar 2014)
Perdagangan, Restoran &
Hotel
35.6%
Lain-lain
10.1%
Perdagangan Terintegrasi
Sektor Hulu*
24.0%
Pengangkutan,
Pergudangan &
Komunikasi
0,9%
Pertanian & Perikanan*
16.0%
Industri
Pengolahan*
2.7%
Jasa-jasa Dunia
Usaha
Jasa-jasa Sosial/ 7.1%
Masyarakat
Konstruksi1.3%
Pertambangan
0.3%
0.1%
Listrik, Gas & Air
0.0%



Realisasi penyaluran KUR terus mengalami peningkatan.
Penyaluran KUR pada Tahun 2012 mencapai 34,2 triliun, melebihi target sebesar Rp 30 triliun.
Penyaluran KUR pada Tahun 2013 mencapai 40,9 Triliun, melebihi target sebesar Rp 36 Triliun

Untuk tahun 2014, target penyaluran kur adalah sebesar 37 triliun, sampai dengan bulan januari
tercapai 8,7 triliun atau sebesar 31,8 % dari target.
Slide 51
MENGOPTIMALKAN PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL DAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
BANTUAN SOSIAL (Triliun Rp)
80
68.8
71.1
75.3
73.6
2010
2011
2012
2013
67.3
60
40
20
0
2014
 Memperluas cakupan program-program perlindungan
sosial (BOS, BSM, PKH), serta melanjutkan
kesinambungan program pemberdayaan masyarakat
melalui PNPM Mandiri;
 Mengalokasikan anggaran iuran BPJS Kesehatan
bagi kelompok Penerima Bantuan Iuran (PBI);
 Menanggulangi risiko sosial akibat bencana alam
melalui
pengalokasian
Dana
Cadangan
Penanggulangan Bencana Alam;
 Meningkatkan efisiensi dan konsistensi pelaksanaan
program PKH dan program Bantuan Sosial lainnya,
terutama penetapan target dan jenis programnya;
 Melakukan review dan perbaikan kualitas pengelolaan BOS sehingga memberikan nilai tambah
seperti yang diharapkan, khususnya dalam rangka menghilangkan ketidakmerataan antarsiswa
dan antarsekolah (tidak hanya secara per kapita/siswa);
 Meningkatkan kualitas dan efisiensi Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).
Slide 52
PERAN PERGURUAN TINGGI MEMBANGUN TEKNOPRENEUR
Melimpahkan hasil riset untuk
dikembangkan menjadi pilot
project dan skala industri
Mengembangkan Inkubator Bisnis
yang mendidik dan mengarahkan
staf pengajar, mahasiswa dalam
mengembangkan bisnis teknologi
Mengembangkan Techno Park
sebagai wahana berkembangnya
inovasi, mempertemukan Periset,
Teknopreneur, pemodal ventura,
investor, konsumen
Perlindungan Hak Kekayaan
Intelektual
Slide 28
PENUTUP
PENUTUP
Integrasi perekonomian dunia adalah suatu proses yang tidak dapat kita hindari. Proses ini
menciptakan ancaman maupun peluang.
Indonesia harus mampu meningkatkan daya saingnya, agar dapat memanfaatkan peluang yang ada
dalam proses integrasi regional mupun global yang saat ini sedang terjadi.
Program pembangunan yang dijalankan saat ini sudah mampu meningkatkan daya saing kita. Ke depan,
Indonesia harus terus meningkatkan daya saingnya dengan strategi yang tepat.
MP3EI, yang didukung pula oleh program penciptaaan wirausaha, KUR, maupun program untuk
meningkatkan partisipasi masyarakat miskin dalam pembangunan ekonomi merupakan suatu strategi
yang komprehensif yang dapat meningkatkan daya saing kita secara berkesinambungan.
Pengembangan SDM yang berkualitas merupakan unsur yang penting dalam stretegi ini.
Saya mengajak seluruh civitas akademika Universitas Airlangga untuk berpartisipasi aktif dalam
meningkatkan daya saing Indonesia, dan mengantarkan Indonesia keluar sebagai pemenang dalam
proses intergrasi global yang sedang terjadi saat ini.
Slide 55
Download