Bab V TATA SURYA

advertisement
BAB V
TATA SURYA
A. STANDAR KOMPETENSI :
4. Memaparkan konsep tata surya dan jagad raya melalui penafsiran
terhadap data dan informasi, serta menyadari pentingnya lingkungan
alam semesta sebagai sumber energi kehidupan.
B. KOMPETENSI DASAR :
1. Mendiskripsikan konsep
berdasarkan teori fisika
satelitnya.
tata surya dan pembentukannya
termasuk planet-planet, komet, dan
Indikator :
a. Menafsirkan data dasar anggota tata surya (susunan tata surya,
jejari, massa, suhu, period rotasi, period revolusi, satelit) untuk
menentukan sifat-sifat planet.
b. Mengenali karakteristik komet (lintasan gerak, perubahan
ekornya).
c. Mengenali perilaku Asteroid sebagai bagian dari tata surya beserta
lintasannya.
d. Mengenali ciri dan keberadaan meteorid
e. Membandingkan beberapa teori pembentukan tata surya
(kekuatan dan kelemahan masing-masing) menurut teori kabut,
teori Planetesimal, teori Bintang Kembar dan teori Proto Planet.
f. Menafsirkan gerak rotasi bumi dan arah sumbu rotasinya
berdasarkan bukti yang dapat diamati.
g. Menemukan akibat-akibat rotasi bumi terhadap percepatan
gravitasi bumi, arah angin, arus laut dan gerak balistik.
h. Menjelaskan terjadinya paralaks bintang akibat gerak revolusi
bumi.
i. Menemukan hubungan antara kedudukan sumbu rotasi bumi
terhadap bidang ekliptika dengan pergantian musim di bumi (di
belahan katulistiwa dan di belahan Utara/Selatan).
j. Menemukan cara mengukur jarak bulan dari matahari.
k. Menggambarkan gerak edar bulan terhadap bumi dan matahari.
l. Membandingkan terjadinya gerhana matahari dan gerhana bulan
dan penelitian yang dapat dilakukan pada waktu peristiwa tersebut
terjadi.
Kompetensi Dasar :
2. Mendiskripsikan tentang penerbangan angkasa luar.
43
Indikator :
a. Mengenal gerak satelit yang disebut geosinkron atau geostasioner
b. Menjelaskan berbagai pesawat antariksa, baik yang mengedari
bumi maupun yang menuju planet serta misi masing-masing.
c. Menunjukkan tujuan dan penggunaan satelit.
d. Mengidentifikasi keberhasilan/ketidak berhasilan penelitian atau
eksplorasi luar angkasa.
MATERI :
TATA SURYA
A. MATAHARI DAN BINTANG
Matahari adalah sebuah bintang. Dalam tata surya, matahari
merupakan pusat dan penggerak seluruh anggota-anggotanya. Karena
gravitasinya seluruh planet beredar mengelilingi matahari. Komet-komet
juga datang berulang mendekati matahari. Segala kehidupan di bumi
mendapat pengaruh dari matahari, karena tanpa matahari tidak akan
ada kehidupan di bumi.
Matahari berotasi seperti bumi dan planet–planet lain, arah rotasi
seperti sebagian besar planet dan satelit, yaitu arah negatif. Periode
rotasi bagian ekuatornya 34 hari. Makin dekat ke kutubnya, rotasi
bagian-bagian matahari itu makin lambat. Rotasi di sekitar kutubnya 27
hari. Adanya perbedaan tersebut bisa dipahami karena matahari
berbentuk gas.
Matahari merupakan dapur raksasa. Pada pusat matahari itu
terjadi ledakan inti Hidrogen menjadi Helium. Dari proses ini lahirlah
panas yang sangat tinggi. Di pusat matahari suhunya mencapai 35 juta
derajat celcius. Panas itu merambat dari bagian dalam ke bagian luar
bola matahari. Suhu di permukaannya 6000 derajad celcius. Panas
inilah yang dipancarkan ke luar angkasa hingga mencapai permukaan
bumi setelah menempuh jarak 149,6 juta km. Jari-jari bola matahari
1.380.000 km
bagian luarnya menyerupai piringan berwarna emas,
dinamakan fotosfer (photospher). Bagian ini terediri atas gelembung
44
seperti permukaan air yang mendidih. Garis tengah gelembung itu
sekitar 1000 km.
Di atas permukaan fotosfer terdapat atmosfer matahari yang
materialnya sangat jarang yang disebut khromosfer (chromospher). Di
luar kromosfer terdapat lapisan korona (corona). Pada permukaan
fotosfer sering terjadi semburan material ke arah luar lalu jatuh kembali
ke permukaan matahari, itulah yang disebut prominensa (prominences).
Di permukaan matahari terdapat fenomena lain yang disebut bintik
matahari (sunspots), yaitu bagian permukaan matahari yang suhunya
lebih rendah dari sekitarnya. Di antara bintik-bintik itu terdapat bagian
yang memancar terang dinamakan flare. Sedang yang menyebabkan
lahirnya warna-warni di kutub adalah aurora.
Kesimpulannya, bahwa di permukaan matahari itu kita temukan
bagian-bagian
fotosfer,
khromosfer,
korona,
prominensa,
bintik
matahari dan flare.
Matahari merupakan bintang yang berwarna kuning. Bintang lain yang
sewarna ialah Capella pada rasi Auriga. Bintang
Antares berwarna
merah. Perbedaan warna itu antara lain disebabkan perbedaan suhu
bintang. Yang kuning lebih tinggi suhunya dari yang merah. Yang lebih
panas dari matahari yang berwarna putih seperti bintang Sirius pada
rasi Canis Mayor dan Vega pada rasi Lyra. Bintang yang paling panas
berwarna kebiru-biruan seperti bintang Spica pada rasi Virgo.
Terang bintang yang diukur di bumi hanyalah terang semu
(magnitudo
nisbi),
bukan
terang
sebenarnya.
Gelombang
elektromagnetik yang dipancarkan sebagai cahaya polikromatik dapat
diuraikan ke dalam warna-warna yang disebut spektrum. Dengan
hukum Kirchoff untuk spektrum kontinu, emisi dan absorbsi, maka
dasar spektroskopi (ilmu penelaahan spektrum cahaya) dibentuk. Bila
spektrum berbagai bintang diamati, terlihat pola garis spektrum yang
berbeda-bada.
Astronom
mengelompokkan
spektrum
bintang
berdasarkan kemiripan susunan garis spektrumnya. Urutan spektrum
45
bintang dari suhu yang paling tinggi yaitu O, B, A, F, G, K, dan M.
Klasifikasi Spektrum bintang :
O : Suhunya lebih dari 25.000 Kelvin, warnanya biru.
B : Suhunya antara 11.000 – 25.000 Kelvin, warnanya biru.
A : Suhunya antara 7.500 – 1.000 Kelvin, warnanya biru.
F : Suhunya antara 6.000 – 7.500 Kelvin, warnanya biru keputihputihan.
G : Suhunya antara 5.000 – 6.000 Kelvin, warnanya putih kekuningkuningan.
K : Suhunya antara 3.500 – 5.000 Kelvin, warnanya jingga kemerahmerahan.
M : Suhunya kurang dari 3.500 Kelvin, warnanya merah.
B. TEORI TERJADINYA TATA SURYA
1. Teori Kabut atau teori Nebula (Oleh Immanuel Kant)
Nebula yang berotasi kemudian menyusut dan membentuk cakram
dan matahari terbentuk di tengah-tengah cakram. Cakram berputar
makin cepat sehingga bagian-bagian tepi lepas membentuk planetplanet dan mengorbit inti (matahari).
2. Teori Planetesimal (Oleh Chamberlein dan Moulton).
Di alam semesta ini telah ada bintang-bintang di antaranya
matahari. Suatu ketika matahari berpapasan dengan bintang maka
terjadilah tarikan gravitasi bintang terhadap matahari, karena
tarikan itu sebagian massa matahari tertarik ke arah bintang (mirip
lidah raksasa). Ketika bintang menjadi massa tersebut sebagian
jatuh ke matahari dan sebagian lain terhambur dan mendingin
menjadi planet-planet dan benda angkasa lain.
3. Teori Bintang Kembar
Mula-mula matahari merupakan bintang kembar, kemudian bintang
yang satu meledak menjadi kepingan-kepingan, karena pengaruh
46
gravitasi bintang kepingan-kepingan itu bergerak mengelilingi
bintang.
4. Teori Proto Planet
Tata surya mulanya terbentuk dari awan debu, salah satu
gumpalan awan itu mengalami pemampatan. Pada proses
pembentukan partikel
debu tertarik ke tengah/pusat awan
membentuk gumpalan bola. Maka mulailah berotasi, kemudian
terbentuklah cakram yang bagian tengahnya menjadi matahari dan
bagian tepinya terpecah menjadi gumpalan kecil (proto planet)
berotasi lalu membentuk planet.
C. ANGGOTA TATA SURYA
Tata surya adalah sekelompok benda langit yang terdiri atas
matahari sebagai pusatnya dan planet-planet, komet, asteroid serta
meteorid yang berputar mengelilingi matahari. Ada 9 planet yang
sudah dikenal, diurutkan dari yang paling dekat terhadap matahari
yaitu : Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus,
Neptunus, dan Pluto.
1. MATAHARI
Matahari adalah salah satu dari jutaan gugusan bintang yang
membentuk sebuah galaksi. Galaksi tempat matahari kita berada
disebut galaksi Bimasakti. Galaksi yang terdekat dengan Bimasakti
adalah galaksi Awan Magellan yang jaraknya terhadap Bimasakti
160.000 tahun cahaya. (1 tahun cahaya = 365 hari cahaya = 365 x
24 x 3600 detik cahaya = 365 km x 24 x 3600 x 300000 = 9,46 x
10¹² km.)
Matahari merupakan pusat penggerak bagi anggota tata surya.
Karena pengaruh gravitasi matahari maka semua anggotanya
mengitarinya. Akibatnya semua anggota tata surya sangat
dipengaruhi oleh matahari, termasuk kita yang berada di planet
bumi. Jarak rata-rata antara bumi dengan matahari adalah
47
149.600.000 km, yang disebut satu astronomi. Mengukur jarak
bumi–matahari, menggunakan hukum Keppler :
a. Hukum I Keppler
Semua planet mengelilingi matahari dengan lintasan elips dan
matahari terletak pada salah satu titik apinya.
b. Hukum II Keppler
Satu garis yang menghubungkan planet matahari akan
menyapu luas daerah yang sama dalam selang waktu yang
sama. Jika luas
A1 = A2 maka jarak AB dan jarak CD akan
ditempuh dalam waktu yang sama. Jadi saat planet dekat
dengan matahari akan bergerak cepat dan saat jauh dari
matahari bergerak lambat.
C
D
A2
M
A1
B
A
Keterangan :
M = Matahari
A1 = Luas daerah 1 (AMB)
A2 = Luas daerah 2 (CMD)
c. Hukum III Keppler
Kuadrat periode planet dalam orbitnya terhadap matahari
sebanding dengan pangkat tiga jarak rata-rata planet ke
matahari.
48
T12/T22 = a13/a23
T = periode planet
a = jarak rata-rata planet ke matahari
2. PLANET
Dalam bahasa Yunani planet artinya pengembara. Kedudukkannya
selalu berubah-ubah terhadap bintang. Planet tidak memancarkan
cahaya melainkan hanya memantulkan cahaya dari matahari.
a. Atmosfer planet
Faktor-faktor yang menentukan kemampuan planet mengikat
atmosfer adalah massa, jari-jari dan suhu yang dimilikinya.
Urutan tingkat kestabilan atmosfer planet ialah : Yupiter,
Saturnus, Uranus, Bumi, Venus, Pluto, Mars.
b. Pengelompokan Planet
1) Pengelompokan dengan bumi sebagai pembatas
-
Planet inferior, planet yang terletak di dalam orbit bumi,
yaitu : Merkurius dan Venus.
-
Planet superior, planet yang terletak di luar orbit bumi
yaitu : Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus dan
Pluto
2) Pengelompokan dengan lintasan asteroid sebagai pembatas
-
Planet dalam, planet terletak di dalam orbit asteroid.
Yaitu : Merkurius, Venus, Bumi, Mars.
-
Planet luar, planet yang terletak di luar orbit asteroid.
Yaitu : Yupiter sampai dengan Pluto.
3) Pengelompokan berdasarkan bahan penyusun dan ukuran
49
-
Planet terestrial, planet yang komposisi penyusunnya
(batuan) mirip dengan bumi.
Yaitu : Merkurius, Venus, Bumi, Mars.
-
Planet Jovian (raksasa), planet yang ukuran dan
komposisinya mirip dengan Yupiter,
yaitu : Yupiter,
Saturnus, Neptunus, Uranus.
3. SATELIT
Satelit artinya pengikut. Yaitu benda langit yang merupakan
pengikut planet. Ada dua macam satelit yaitu satelit alam dan satelit
buatan. Karena massa satelit lebih kecil, maka satelit itu beredar
mengelilingi planet tersebut.
Tidak semua planet memiliki satelit. Merkurius dan Venus tidak
memiliki satelit.
Bumi memiliki 1 satelit yaitu Bulan atau Luna.
Mars memiliki 2 satelit yaitu Phobos dan Demos.
Yupiter memiliki 16 satelit yaitu Metis, Andrastea, Almathea, Thebe,
Io, Europa, Ganymede, Calistio, Leda, Himalia, Lysithea, Elara,
Aananke, Carme, Pasiphea, Sinope, dan tiga lagi belum ada
namanya.
Saturnus memiliki 18 satelit, yaitu Atlas, 1980 S27, 1980 S26
Euphemetheus,
Janus,
Mimas,
Enceladus,
Tethys,
Telesto,
Calypso, Dione, 1980 S5, Rhea, Titan, Hyperion, Iapetus, Phoebe,
dan satu lagi belum ada namanya.
Uranus memiliki 15 satelit yaitu Ariel Umbriel, Titania Oberon,
Miranda, dan 10 lagi belum bernama.
Neptunus memiliki 8 satelit yaitu Triton, Nereid, enem lagi belum
bernama.
Pluto memiliki 1 satelit yaitu Charon.
50
Jumlah satelit dari semua planet ada 61. Data tersebut merupakan
hasil pengamatan kendaraan ruang angkasa Viking, Pioneer, dan
Voyager yang telah menjelajahi ruang antar planet.
4. KOMET
Komet adalah benda angkasa dengan lintasan berupa elips. Komet
terdiri atas
-
Kepala : Yaitu bagian yang lebih terang, dan seringkali tampak
lebih besar dari bagian lainnya. Kepala komet terdiri dari inti
(pusatnya) dan koma (pembungkus inti). Inti komet berupa
gumpalan benda padat yang berdiameter beberapa km.
mungkin sekali inti itu gumpalan es yang terdiri atas air, asam
arang, amoniak, metan dan debu. Yang menyelubungi komet
yaitu koma yang terdiri dari debu dan gas.
-
Ekor : Terdiri dari debu dan gas, arahnya menjauhi matahari.
Ekor debu melengkung ekor gas lurus. Panjang ekor komet bisa
mencapai 1 astronomik. Karena ekornya inilah komet menarik
perhatian orang.
Menurut konvensi, komet diberi nama orang yang pertama melihat
komet tersebut, kemudian melaporkannya kepada lembaga yang
berhubungan dengan astronomi. Para penemu itu diantaranya
Lobus Kohoutek, Jean Louis Pons (Perancis), Minoru Honda
(Jepang). Yang paling terkenal yaitu Edmund Halley, yaitu ahli
astronomi yang menemukan dan meramalkan kedatangan komet
Halley setiap 76 tahun sekali. Orbit komet tidak selalu elips, bisa
parabola dan hiperbola.
5. ASTEROID / PLANETOID
Adalah benda angkasa dengan ukuran lebih kecil dari planet yang
terletak di antara orbit Mars dan Yupiter. Asteroid tidak mempunyai
51
atmosfer, jumlahnya
sekitar 3500 buah yang tercatat. Asteroid
terbesar bernama Ceres.
6. METEORID, METEOR DAN METEORIT
-
Meteorid : Yaitu anggota tata surya yang kemungkinan berasal
dari komet dan pecahan asteorid. Meteorid yang jatuh mengenai
atmosfer bumi terbakar habis dan tidak sampai di permukaan
bumi.
-
Meteor : Yaitu lintasan cahaya di langit akibat gesekan dengan
atmosfer.
-
Meteorit : Yaitu bagian meteorid yang jatuh dan dapat mencapai
permukaan bumi. Meteorit logam terdiri atas besi, nikel, kobalt,
fosfor. Meteorit batuan terdiri dari oksigen, besi, silikon,
magnesium.
D. BUMI SEBAGAI PLANET
Bentuk dan ukuran bumi :
-
Jari-jari = 6.378,4 km di khatulistiwa dan = 6.356,5 km di kutub.
-
Massa = 60 x 10²³ kg
1. Rotasi bumi yaitu perputaran bumi pada sumbunya.
Akibat rotasi bumi :
a. Adanya siang dan malam
b. Gerak harian bintang
c. Perbedaan/pembagian daerah waktu. Tiap 15º bujur mempunyai
selisih waktu 1 jam. Permukaan bumi terdapat 24 daerah waktu.
d. Pemampatan
di
kedua
kutub
khatulistiwa.
e. Pembelokkan arah angin
f. Penyimpangan arah ayunan balistik
52
dan
penggelembungan
di
2. Revolusi yaitu gerak bumi mengelilingi matahari
Kala revolusi bumi = 365,25 hari = 1 tahun
Saat revolusi, sumbu bumi miring (66,5º) terhadap bidang ekliptika.
Akibat revolusi bumi :
a. Terjadi paralax bintang.
b. Terjadi pergantian musim di permukaan bumi.
c. Gerak semu matahari pada ekliptika.
d. Pergeseran matahari (23,5º LU – 23,5º LS ).
e. Perhitungan kalender surya.
3. Pergantian musim
a. Daerah sedang 23,5º LS – 66,5º LS dan 23,5º LU – 66,5º LS
Pergeseran matahari sepanjang tahun :
21 Maret - 21 Juni di belahan bumi utara siang lebih panjang,
musim semi (spring) di belahan bumi selatan siang lebih
panjang, musim gugur (fall).
21 Juni – 23 September, di belahan bumi utara siang lebih
panjang, musim panas (summer) di belahan bumi selatan siang
lebih panjang, musim dingin (winter).
23 September – 22 Desember, di belahan bumi utara malam
lebih panjang, musim gugur, di belahan bumi selatan malam
lebih pendek, musim semi.
22 Desember – 21 Maret di belahan bumi utara malam lebih
panjang, musim dingin, di belahan bumi selatan malam lebih
pendek musim panas.
b. Daerah tropis (iklim musim)
Meliputi : Asia Selatan, Asia Tenggara, Australia Utara.
Mengalami 2 kali musim :
-
Kemarau : disebabkan angin musim tenggara (angin kering).
Biasanya pada bulan April sampai September.
53
-
Hujan : disebabkan angin musim barat daya (basah),
Biasanya pada bulan Oktober sampai Maret.
Lamanya 365 hari Perhitungan Kalender
-
Berdasarkan
lamanya
1
tahun
tropik,
yaitu
periode
peredaran semu tahunan matahari dari titik aries sampai
aries lagi.
-
Pada tahun kabisat lamanya 366 hari. Ciri-ciri : angka
tahunnya habis dibagi 4, dan untuk tahun abad, yang
angkanya habis dibagi 400.
E. BULAN SABAGAI SATELIT BUMI
Diameter bulan
= ¼ diameter bumi
Massanya
= 1/81 massa bumi
Gravitasinya
= 1/6 gravitasi bumi
1. Bulan tidak mempunyai atmosfer akibatnya :
-
terjadi gradien suhu yang tinggi. Siang kurang lebih 100ºC;
malam –173ºC
-
bunyi tidak dapat merambat
-
langit berwarna hitam
-
tidak ada siklus air
2. Bulan melakukan 3 gerakan sekaligus :
Rotasi, revolusi terhadap bumi, bersama bumi berevolusi terhadap
matahari.
3. Fase bulan :
Bentuk bulan yang selalu berubah-ubah dilihat dari bumi, yaitu :
-
Konjungsi : kedudukan
bulan searah dengan matahari. Pada
saat itu bagian bulan yang menghadap ke bumi ialah bagian
yang sedang malam (gelap) kita tidak melihat bulan bercahaya.
54
Dalam keadaan tertentu, pada aspek konjungsi ini akan terjadi
gerhana matahari.
-
Oposisi : Yaitu kedudukan bulan berlawanan arah dengan
matahari dilihat dari bumi. Pada saat itulah tampak sabagai
bulan purnama. Dan dalam keadaan tertentu pada aspek oposisi
dapat terjadi gerhana bulan.
-
Kuarter : Yaitu pada saat bulan menempati kedudukan tegak
lurus
terhadap
garis
penghubung
bumi
matahari,
bulan
memperlihatkan fase perbani. Terjadi 2 kali kuarter dalam
sebulan. Kuarter pertama ketika bulan bertambah besar dan
kuarter kedua ketika bulan bertambah kecil (6 hari setelah
purnama).
4. Kalender bulan (Kalender Komariah)
Lamanya 354 hari (355 hari untuk kabisat)
Berdasarkan periode bulan sinodik selama 12 kali.
Bulan sinodik : periode bulan dari bulan baru ke bulan baru
berikutnya (29,5 hari).
Bulan siderik : periode bulan satu putaran penuh (27,5 hari).
5. Gerhana
a. Gerhana bulan : terjadi bila posisi bulan adalah oposisi
(matahari-bumi-bulan) segaris dan bulan terletak pada simpul.
-
gerhana total : bulan masuk pada umbra (bayangan inti)
bumi
-
gerhana sebagian : bulan sebagian masuk di umbra bumi
-
gerhana penumbra : bulan tampak suram, bulan berada
pada penumbra bumi.
b. Gerhana matahari : terjadi bila posisi bulan adalah berkonjungsi
(bulan baru) dan terjadi saat siang hari.
55
-
Gerhana total : jika bayangan inti (umbra) jatuh di
permukaan bumi.
-
Gerhana sebagian : terdapat di bumi yang terkena bayangan
penumbra bulan.
-
Gerhana cincin : bumi tertutup oleh perpanjangan umbra
bulan.
6. Pasang surut (pasut) air laut
Penyebab utama : gaya tarik bulan pada bumi
a. Pasang purnama : terjadi pada saat bulan purnama atau bulan
baru. Pasang yang setinggi-tingginya, karena bulan–bumi–
matahari segaris (konjungsi)
b. Pasang perbani : Terjadi pada saat bulan kwartir I dan kwartir
III, pasang serendah-rendahnya. Bulan – bumi – matahari saling
tegak lurus.
Manfaat pasang surut air laut : pembuatan garam di tepi pantai,
persawahan pasut (pasang surut) dan pembangkit listrik tenaga
pasut.
F. PENERBANGAN ANGKASA LUAR
Alat pendorong pesawat antariksa adalah roket. Prinsip terdorongnya
roket adalah hukum kekekalan momentum.
mı vı + m2 v2 = 0 , mı vı = -m2 v2
Sehingga vı = - m2 v2/mı
vı
= kelajuan akhir,
v2 = kelajuan mula-mula,
mı = massa peluncuran,
m2 = massa bahan bakar.
(catatan : dalam keadaan sesungguhnya massa roket berkurang sesuai
berkurangnya massa bahan bakar yang digunakan).
56
Kelajuan sirkulasi adalah kelajuan yang diperlukan roket untuk
menempatkan posisinya di orbit keliling planet (orbit lingkaran), yaitu :
v = √g²/r
Kelajuan lepas adalah kelajuan yang diperlukan oleh roket agar lepas
dari gaya tarik gravitasi, yaitu :
v = √2.g.R
v
= kelajuan sirkulasi,
g
= gravitasi,
r
= jari-jari lintasan planet,
R
= jari-jari bumi.
Penerbangan ke bulan :
-
Apollo 11 tanggal 16 Juli 1969, oleh Neil Amstrong, Edwin Aldrin,
Michael Collins, merupakan pendaratan pesawat Amerika pertama
di bulan.
-
Luna 15 tanggal 16 Juli 1963, pesawat Rusia yang mendarat
pertama di bulan.
Pesawat Ulang Alik :
Adalah pesawat yang dapat meluncur ke angkasa dengan membawa
muatan kemudian dapat kembali lagi ke bumi. Biasanya digunakan
untuk mengorbitkan satelit.
Satelit Aplikasi :
1. Satelit komunikasi : dapat menerima dan mengirimkan gelombang
elektromagnetik dari bumi. Contoh : Telstar, Sinkuon, Early Bird,
Intelsat, Anik (Kanada), Palapa (Indonesia).
57
2. Satelit cuaca : untuk mengirim data-data cuaca dari suatu tempat di
bumi. Contoh : Tiros, Nimbus, Goes.
3. Satelit Navigasi : Berfungsi sebagai penunjuk posisi. Misalnya
apabila kapal-kapal mengalami kesukaran untuk menentukan
posisinya. Contoh : Satelit Transit + B.
4. Satelit peneliti bumi: untuk mencatat gambar bumi secara elektronik.
5. Satelit militer : untuk tujuan kemiliteran.
6. Satelit Palapa : Palapa A-1, Palapa A-2, Palapa B-2, Palapa B-2P,
Palapa B-2R, Palapa B-4, Palapa C-1, Palapa C-2, Palapa C-3.
Pesawat antariksa yang menuju ke planet antara lain :
1. Marinir 2 (USA) ke planet Venus, diluncurkan pada Agustus 1962,
menyatakan suhu permukaan Venus 430 ° C dan sama sekali tak
memiliki medan magnet.
2. Marinir 5 (USA), melewati Venus pada Oktober 1967 dan mengirim
informasi tentang Venus ke bumi.
3. Marinir 4 (USA), ke planet Mars, diluncurkan pada November 1964,
menyingkap ionosfer, mengukur radiasi, dan mengirim gambargambar tentang permukaan Mars.
4. Mars 5 (Sovyet), mengambil banyak gambar Mars.
5. Mars 6, menuju Mars dan mendarat.
6. Viking (USA), menuju Mars mendarat 1976, menyelidiki komposisi
kimia
permukaan
Mars,
dan
tentang
kemungkinan
adanya
kehidupan
7. Mars Observer 1993, menuju Mars, tapi gagal mendarat dan hilang
di alam semesta.
8. Pioneer 10 (USA), menuju Jupiter, mengungkapkan Jupiter memiliki
sabuk radiasi sangat kuat dan medan magnet sangat luas,
mengukur bulan-bulan Jupiter dengan sangat cermat dan foto dekat
bintik merah.
9. Dan lain-lain
58
SOAL :
1. Apabila jarak Planet Saturnus – Matahari 10 kali jarak Bumi –
Matahari, maka dapat diperkirakan kala revolusi Saturnus adalah…..
2. Mengapa medan magnet Jupiter sangat besar?
3. Jelaskan mengapa di Merkurius langit berwarna hitam dan suhunya
sangat tinggi?
4. Bulan melakukan 3 gerakan sekaligus, jelaskan gerak apa saja itu?
5. Jelaskan bahwa selama bumi berevolusi, seolah-olah matahari selalu
bergeser di daerah katulistiwa!
6. Ternyata bulan tidak memiliki atmosfer, apa akibatnya?
7. Jelaskan dengan singkat (berikut sketsa) terjadinya :
a. Gerhana bulan!
b. Gerhana matahari!
8. Apakah sebabnya tidak setiap bulan purnama terjadi gerhana bulan
dan tidak setiap bulan baru terjadi gerhana matahari?
9. Hitung kecepatan satelit untuk lepas dari permukaan bumi!
10. Jelaskan mengapa Hari Raya Idul Fitri tidak jatuh pada tanggal yang
sama menurut tarikh Masehi?
59
Download