BAB V TATA SURYA A. STANDAR KOMPETENSI : 4. Memaparkan konsep tata surya dan jagad raya melalui penafsiran terhadap data dan informasi, serta menyadari pentingnya lingkungan alam semesta sebagai sumber energi kehidupan. B. KOMPETENSI DASAR : 1. Mendiskripsikan konsep berdasarkan teori fisika satelitnya. tata surya dan pembentukannya termasuk planet-planet, komet, dan Indikator : a. Menafsirkan data dasar anggota tata surya (susunan tata surya, jejari, massa, suhu, period rotasi, period revolusi, satelit) untuk menentukan sifat-sifat planet. b. Mengenali karakteristik komet (lintasan gerak, perubahan ekornya). c. Mengenali perilaku Asteroid sebagai bagian dari tata surya beserta lintasannya. d. Mengenali ciri dan keberadaan meteorid e. Membandingkan beberapa teori pembentukan tata surya (kekuatan dan kelemahan masing-masing) menurut teori kabut, teori Planetesimal, teori Bintang Kembar dan teori Proto Planet. f. Menafsirkan gerak rotasi bumi dan arah sumbu rotasinya berdasarkan bukti yang dapat diamati. g. Menemukan akibat-akibat rotasi bumi terhadap percepatan gravitasi bumi, arah angin, arus laut dan gerak balistik. h. Menjelaskan terjadinya paralaks bintang akibat gerak revolusi bumi. i. Menemukan hubungan antara kedudukan sumbu rotasi bumi terhadap bidang ekliptika dengan pergantian musim di bumi (di belahan katulistiwa dan di belahan Utara/Selatan). j. Menemukan cara mengukur jarak bulan dari matahari. k. Menggambarkan gerak edar bulan terhadap bumi dan matahari. l. Membandingkan terjadinya gerhana matahari dan gerhana bulan dan penelitian yang dapat dilakukan pada waktu peristiwa tersebut terjadi. Kompetensi Dasar : 2. Mendiskripsikan tentang penerbangan angkasa luar. 43 Indikator : a. Mengenal gerak satelit yang disebut geosinkron atau geostasioner b. Menjelaskan berbagai pesawat antariksa, baik yang mengedari bumi maupun yang menuju planet serta misi masing-masing. c. Menunjukkan tujuan dan penggunaan satelit. d. Mengidentifikasi keberhasilan/ketidak berhasilan penelitian atau eksplorasi luar angkasa. MATERI : TATA SURYA A. MATAHARI DAN BINTANG Matahari adalah sebuah bintang. Dalam tata surya, matahari merupakan pusat dan penggerak seluruh anggota-anggotanya. Karena gravitasinya seluruh planet beredar mengelilingi matahari. Komet-komet juga datang berulang mendekati matahari. Segala kehidupan di bumi mendapat pengaruh dari matahari, karena tanpa matahari tidak akan ada kehidupan di bumi. Matahari berotasi seperti bumi dan planet–planet lain, arah rotasi seperti sebagian besar planet dan satelit, yaitu arah negatif. Periode rotasi bagian ekuatornya 34 hari. Makin dekat ke kutubnya, rotasi bagian-bagian matahari itu makin lambat. Rotasi di sekitar kutubnya 27 hari. Adanya perbedaan tersebut bisa dipahami karena matahari berbentuk gas. Matahari merupakan dapur raksasa. Pada pusat matahari itu terjadi ledakan inti Hidrogen menjadi Helium. Dari proses ini lahirlah panas yang sangat tinggi. Di pusat matahari suhunya mencapai 35 juta derajat celcius. Panas itu merambat dari bagian dalam ke bagian luar bola matahari. Suhu di permukaannya 6000 derajad celcius. Panas inilah yang dipancarkan ke luar angkasa hingga mencapai permukaan bumi setelah menempuh jarak 149,6 juta km. Jari-jari bola matahari 1.380.000 km bagian luarnya menyerupai piringan berwarna emas, dinamakan fotosfer (photospher). Bagian ini terediri atas gelembung 44 seperti permukaan air yang mendidih. Garis tengah gelembung itu sekitar 1000 km. Di atas permukaan fotosfer terdapat atmosfer matahari yang materialnya sangat jarang yang disebut khromosfer (chromospher). Di luar kromosfer terdapat lapisan korona (corona). Pada permukaan fotosfer sering terjadi semburan material ke arah luar lalu jatuh kembali ke permukaan matahari, itulah yang disebut prominensa (prominences). Di permukaan matahari terdapat fenomena lain yang disebut bintik matahari (sunspots), yaitu bagian permukaan matahari yang suhunya lebih rendah dari sekitarnya. Di antara bintik-bintik itu terdapat bagian yang memancar terang dinamakan flare. Sedang yang menyebabkan lahirnya warna-warni di kutub adalah aurora. Kesimpulannya, bahwa di permukaan matahari itu kita temukan bagian-bagian fotosfer, khromosfer, korona, prominensa, bintik matahari dan flare. Matahari merupakan bintang yang berwarna kuning. Bintang lain yang sewarna ialah Capella pada rasi Auriga. Bintang Antares berwarna merah. Perbedaan warna itu antara lain disebabkan perbedaan suhu bintang. Yang kuning lebih tinggi suhunya dari yang merah. Yang lebih panas dari matahari yang berwarna putih seperti bintang Sirius pada rasi Canis Mayor dan Vega pada rasi Lyra. Bintang yang paling panas berwarna kebiru-biruan seperti bintang Spica pada rasi Virgo. Terang bintang yang diukur di bumi hanyalah terang semu (magnitudo nisbi), bukan terang sebenarnya. Gelombang elektromagnetik yang dipancarkan sebagai cahaya polikromatik dapat diuraikan ke dalam warna-warna yang disebut spektrum. Dengan hukum Kirchoff untuk spektrum kontinu, emisi dan absorbsi, maka dasar spektroskopi (ilmu penelaahan spektrum cahaya) dibentuk. Bila spektrum berbagai bintang diamati, terlihat pola garis spektrum yang berbeda-bada. Astronom mengelompokkan spektrum bintang berdasarkan kemiripan susunan garis spektrumnya. Urutan spektrum 45 bintang dari suhu yang paling tinggi yaitu O, B, A, F, G, K, dan M. Klasifikasi Spektrum bintang : O : Suhunya lebih dari 25.000 Kelvin, warnanya biru. B : Suhunya antara 11.000 – 25.000 Kelvin, warnanya biru. A : Suhunya antara 7.500 – 1.000 Kelvin, warnanya biru. F : Suhunya antara 6.000 – 7.500 Kelvin, warnanya biru keputihputihan. G : Suhunya antara 5.000 – 6.000 Kelvin, warnanya putih kekuningkuningan. K : Suhunya antara 3.500 – 5.000 Kelvin, warnanya jingga kemerahmerahan. M : Suhunya kurang dari 3.500 Kelvin, warnanya merah. B. TEORI TERJADINYA TATA SURYA 1. Teori Kabut atau teori Nebula (Oleh Immanuel Kant) Nebula yang berotasi kemudian menyusut dan membentuk cakram dan matahari terbentuk di tengah-tengah cakram. Cakram berputar makin cepat sehingga bagian-bagian tepi lepas membentuk planetplanet dan mengorbit inti (matahari). 2. Teori Planetesimal (Oleh Chamberlein dan Moulton). Di alam semesta ini telah ada bintang-bintang di antaranya matahari. Suatu ketika matahari berpapasan dengan bintang maka terjadilah tarikan gravitasi bintang terhadap matahari, karena tarikan itu sebagian massa matahari tertarik ke arah bintang (mirip lidah raksasa). Ketika bintang menjadi massa tersebut sebagian jatuh ke matahari dan sebagian lain terhambur dan mendingin menjadi planet-planet dan benda angkasa lain. 3. Teori Bintang Kembar Mula-mula matahari merupakan bintang kembar, kemudian bintang yang satu meledak menjadi kepingan-kepingan, karena pengaruh 46 gravitasi bintang kepingan-kepingan itu bergerak mengelilingi bintang. 4. Teori Proto Planet Tata surya mulanya terbentuk dari awan debu, salah satu gumpalan awan itu mengalami pemampatan. Pada proses pembentukan partikel debu tertarik ke tengah/pusat awan membentuk gumpalan bola. Maka mulailah berotasi, kemudian terbentuklah cakram yang bagian tengahnya menjadi matahari dan bagian tepinya terpecah menjadi gumpalan kecil (proto planet) berotasi lalu membentuk planet. C. ANGGOTA TATA SURYA Tata surya adalah sekelompok benda langit yang terdiri atas matahari sebagai pusatnya dan planet-planet, komet, asteroid serta meteorid yang berputar mengelilingi matahari. Ada 9 planet yang sudah dikenal, diurutkan dari yang paling dekat terhadap matahari yaitu : Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. 1. MATAHARI Matahari adalah salah satu dari jutaan gugusan bintang yang membentuk sebuah galaksi. Galaksi tempat matahari kita berada disebut galaksi Bimasakti. Galaksi yang terdekat dengan Bimasakti adalah galaksi Awan Magellan yang jaraknya terhadap Bimasakti 160.000 tahun cahaya. (1 tahun cahaya = 365 hari cahaya = 365 x 24 x 3600 detik cahaya = 365 km x 24 x 3600 x 300000 = 9,46 x 10¹² km.) Matahari merupakan pusat penggerak bagi anggota tata surya. Karena pengaruh gravitasi matahari maka semua anggotanya mengitarinya. Akibatnya semua anggota tata surya sangat dipengaruhi oleh matahari, termasuk kita yang berada di planet bumi. Jarak rata-rata antara bumi dengan matahari adalah 47 149.600.000 km, yang disebut satu astronomi. Mengukur jarak bumi–matahari, menggunakan hukum Keppler : a. Hukum I Keppler Semua planet mengelilingi matahari dengan lintasan elips dan matahari terletak pada salah satu titik apinya. b. Hukum II Keppler Satu garis yang menghubungkan planet matahari akan menyapu luas daerah yang sama dalam selang waktu yang sama. Jika luas A1 = A2 maka jarak AB dan jarak CD akan ditempuh dalam waktu yang sama. Jadi saat planet dekat dengan matahari akan bergerak cepat dan saat jauh dari matahari bergerak lambat. C D A2 M A1 B A Keterangan : M = Matahari A1 = Luas daerah 1 (AMB) A2 = Luas daerah 2 (CMD) c. Hukum III Keppler Kuadrat periode planet dalam orbitnya terhadap matahari sebanding dengan pangkat tiga jarak rata-rata planet ke matahari. 48 T12/T22 = a13/a23 T = periode planet a = jarak rata-rata planet ke matahari 2. PLANET Dalam bahasa Yunani planet artinya pengembara. Kedudukkannya selalu berubah-ubah terhadap bintang. Planet tidak memancarkan cahaya melainkan hanya memantulkan cahaya dari matahari. a. Atmosfer planet Faktor-faktor yang menentukan kemampuan planet mengikat atmosfer adalah massa, jari-jari dan suhu yang dimilikinya. Urutan tingkat kestabilan atmosfer planet ialah : Yupiter, Saturnus, Uranus, Bumi, Venus, Pluto, Mars. b. Pengelompokan Planet 1) Pengelompokan dengan bumi sebagai pembatas - Planet inferior, planet yang terletak di dalam orbit bumi, yaitu : Merkurius dan Venus. - Planet superior, planet yang terletak di luar orbit bumi yaitu : Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus dan Pluto 2) Pengelompokan dengan lintasan asteroid sebagai pembatas - Planet dalam, planet terletak di dalam orbit asteroid. Yaitu : Merkurius, Venus, Bumi, Mars. - Planet luar, planet yang terletak di luar orbit asteroid. Yaitu : Yupiter sampai dengan Pluto. 3) Pengelompokan berdasarkan bahan penyusun dan ukuran 49 - Planet terestrial, planet yang komposisi penyusunnya (batuan) mirip dengan bumi. Yaitu : Merkurius, Venus, Bumi, Mars. - Planet Jovian (raksasa), planet yang ukuran dan komposisinya mirip dengan Yupiter, yaitu : Yupiter, Saturnus, Neptunus, Uranus. 3. SATELIT Satelit artinya pengikut. Yaitu benda langit yang merupakan pengikut planet. Ada dua macam satelit yaitu satelit alam dan satelit buatan. Karena massa satelit lebih kecil, maka satelit itu beredar mengelilingi planet tersebut. Tidak semua planet memiliki satelit. Merkurius dan Venus tidak memiliki satelit. Bumi memiliki 1 satelit yaitu Bulan atau Luna. Mars memiliki 2 satelit yaitu Phobos dan Demos. Yupiter memiliki 16 satelit yaitu Metis, Andrastea, Almathea, Thebe, Io, Europa, Ganymede, Calistio, Leda, Himalia, Lysithea, Elara, Aananke, Carme, Pasiphea, Sinope, dan tiga lagi belum ada namanya. Saturnus memiliki 18 satelit, yaitu Atlas, 1980 S27, 1980 S26 Euphemetheus, Janus, Mimas, Enceladus, Tethys, Telesto, Calypso, Dione, 1980 S5, Rhea, Titan, Hyperion, Iapetus, Phoebe, dan satu lagi belum ada namanya. Uranus memiliki 15 satelit yaitu Ariel Umbriel, Titania Oberon, Miranda, dan 10 lagi belum bernama. Neptunus memiliki 8 satelit yaitu Triton, Nereid, enem lagi belum bernama. Pluto memiliki 1 satelit yaitu Charon. 50 Jumlah satelit dari semua planet ada 61. Data tersebut merupakan hasil pengamatan kendaraan ruang angkasa Viking, Pioneer, dan Voyager yang telah menjelajahi ruang antar planet. 4. KOMET Komet adalah benda angkasa dengan lintasan berupa elips. Komet terdiri atas - Kepala : Yaitu bagian yang lebih terang, dan seringkali tampak lebih besar dari bagian lainnya. Kepala komet terdiri dari inti (pusatnya) dan koma (pembungkus inti). Inti komet berupa gumpalan benda padat yang berdiameter beberapa km. mungkin sekali inti itu gumpalan es yang terdiri atas air, asam arang, amoniak, metan dan debu. Yang menyelubungi komet yaitu koma yang terdiri dari debu dan gas. - Ekor : Terdiri dari debu dan gas, arahnya menjauhi matahari. Ekor debu melengkung ekor gas lurus. Panjang ekor komet bisa mencapai 1 astronomik. Karena ekornya inilah komet menarik perhatian orang. Menurut konvensi, komet diberi nama orang yang pertama melihat komet tersebut, kemudian melaporkannya kepada lembaga yang berhubungan dengan astronomi. Para penemu itu diantaranya Lobus Kohoutek, Jean Louis Pons (Perancis), Minoru Honda (Jepang). Yang paling terkenal yaitu Edmund Halley, yaitu ahli astronomi yang menemukan dan meramalkan kedatangan komet Halley setiap 76 tahun sekali. Orbit komet tidak selalu elips, bisa parabola dan hiperbola. 5. ASTEROID / PLANETOID Adalah benda angkasa dengan ukuran lebih kecil dari planet yang terletak di antara orbit Mars dan Yupiter. Asteroid tidak mempunyai 51 atmosfer, jumlahnya sekitar 3500 buah yang tercatat. Asteroid terbesar bernama Ceres. 6. METEORID, METEOR DAN METEORIT - Meteorid : Yaitu anggota tata surya yang kemungkinan berasal dari komet dan pecahan asteorid. Meteorid yang jatuh mengenai atmosfer bumi terbakar habis dan tidak sampai di permukaan bumi. - Meteor : Yaitu lintasan cahaya di langit akibat gesekan dengan atmosfer. - Meteorit : Yaitu bagian meteorid yang jatuh dan dapat mencapai permukaan bumi. Meteorit logam terdiri atas besi, nikel, kobalt, fosfor. Meteorit batuan terdiri dari oksigen, besi, silikon, magnesium. D. BUMI SEBAGAI PLANET Bentuk dan ukuran bumi : - Jari-jari = 6.378,4 km di khatulistiwa dan = 6.356,5 km di kutub. - Massa = 60 x 10²³ kg 1. Rotasi bumi yaitu perputaran bumi pada sumbunya. Akibat rotasi bumi : a. Adanya siang dan malam b. Gerak harian bintang c. Perbedaan/pembagian daerah waktu. Tiap 15º bujur mempunyai selisih waktu 1 jam. Permukaan bumi terdapat 24 daerah waktu. d. Pemampatan di kedua kutub khatulistiwa. e. Pembelokkan arah angin f. Penyimpangan arah ayunan balistik 52 dan penggelembungan di 2. Revolusi yaitu gerak bumi mengelilingi matahari Kala revolusi bumi = 365,25 hari = 1 tahun Saat revolusi, sumbu bumi miring (66,5º) terhadap bidang ekliptika. Akibat revolusi bumi : a. Terjadi paralax bintang. b. Terjadi pergantian musim di permukaan bumi. c. Gerak semu matahari pada ekliptika. d. Pergeseran matahari (23,5º LU – 23,5º LS ). e. Perhitungan kalender surya. 3. Pergantian musim a. Daerah sedang 23,5º LS – 66,5º LS dan 23,5º LU – 66,5º LS Pergeseran matahari sepanjang tahun : 21 Maret - 21 Juni di belahan bumi utara siang lebih panjang, musim semi (spring) di belahan bumi selatan siang lebih panjang, musim gugur (fall). 21 Juni – 23 September, di belahan bumi utara siang lebih panjang, musim panas (summer) di belahan bumi selatan siang lebih panjang, musim dingin (winter). 23 September – 22 Desember, di belahan bumi utara malam lebih panjang, musim gugur, di belahan bumi selatan malam lebih pendek, musim semi. 22 Desember – 21 Maret di belahan bumi utara malam lebih panjang, musim dingin, di belahan bumi selatan malam lebih pendek musim panas. b. Daerah tropis (iklim musim) Meliputi : Asia Selatan, Asia Tenggara, Australia Utara. Mengalami 2 kali musim : - Kemarau : disebabkan angin musim tenggara (angin kering). Biasanya pada bulan April sampai September. 53 - Hujan : disebabkan angin musim barat daya (basah), Biasanya pada bulan Oktober sampai Maret. Lamanya 365 hari Perhitungan Kalender - Berdasarkan lamanya 1 tahun tropik, yaitu periode peredaran semu tahunan matahari dari titik aries sampai aries lagi. - Pada tahun kabisat lamanya 366 hari. Ciri-ciri : angka tahunnya habis dibagi 4, dan untuk tahun abad, yang angkanya habis dibagi 400. E. BULAN SABAGAI SATELIT BUMI Diameter bulan = ¼ diameter bumi Massanya = 1/81 massa bumi Gravitasinya = 1/6 gravitasi bumi 1. Bulan tidak mempunyai atmosfer akibatnya : - terjadi gradien suhu yang tinggi. Siang kurang lebih 100ºC; malam –173ºC - bunyi tidak dapat merambat - langit berwarna hitam - tidak ada siklus air 2. Bulan melakukan 3 gerakan sekaligus : Rotasi, revolusi terhadap bumi, bersama bumi berevolusi terhadap matahari. 3. Fase bulan : Bentuk bulan yang selalu berubah-ubah dilihat dari bumi, yaitu : - Konjungsi : kedudukan bulan searah dengan matahari. Pada saat itu bagian bulan yang menghadap ke bumi ialah bagian yang sedang malam (gelap) kita tidak melihat bulan bercahaya. 54 Dalam keadaan tertentu, pada aspek konjungsi ini akan terjadi gerhana matahari. - Oposisi : Yaitu kedudukan bulan berlawanan arah dengan matahari dilihat dari bumi. Pada saat itulah tampak sabagai bulan purnama. Dan dalam keadaan tertentu pada aspek oposisi dapat terjadi gerhana bulan. - Kuarter : Yaitu pada saat bulan menempati kedudukan tegak lurus terhadap garis penghubung bumi matahari, bulan memperlihatkan fase perbani. Terjadi 2 kali kuarter dalam sebulan. Kuarter pertama ketika bulan bertambah besar dan kuarter kedua ketika bulan bertambah kecil (6 hari setelah purnama). 4. Kalender bulan (Kalender Komariah) Lamanya 354 hari (355 hari untuk kabisat) Berdasarkan periode bulan sinodik selama 12 kali. Bulan sinodik : periode bulan dari bulan baru ke bulan baru berikutnya (29,5 hari). Bulan siderik : periode bulan satu putaran penuh (27,5 hari). 5. Gerhana a. Gerhana bulan : terjadi bila posisi bulan adalah oposisi (matahari-bumi-bulan) segaris dan bulan terletak pada simpul. - gerhana total : bulan masuk pada umbra (bayangan inti) bumi - gerhana sebagian : bulan sebagian masuk di umbra bumi - gerhana penumbra : bulan tampak suram, bulan berada pada penumbra bumi. b. Gerhana matahari : terjadi bila posisi bulan adalah berkonjungsi (bulan baru) dan terjadi saat siang hari. 55 - Gerhana total : jika bayangan inti (umbra) jatuh di permukaan bumi. - Gerhana sebagian : terdapat di bumi yang terkena bayangan penumbra bulan. - Gerhana cincin : bumi tertutup oleh perpanjangan umbra bulan. 6. Pasang surut (pasut) air laut Penyebab utama : gaya tarik bulan pada bumi a. Pasang purnama : terjadi pada saat bulan purnama atau bulan baru. Pasang yang setinggi-tingginya, karena bulan–bumi– matahari segaris (konjungsi) b. Pasang perbani : Terjadi pada saat bulan kwartir I dan kwartir III, pasang serendah-rendahnya. Bulan – bumi – matahari saling tegak lurus. Manfaat pasang surut air laut : pembuatan garam di tepi pantai, persawahan pasut (pasang surut) dan pembangkit listrik tenaga pasut. F. PENERBANGAN ANGKASA LUAR Alat pendorong pesawat antariksa adalah roket. Prinsip terdorongnya roket adalah hukum kekekalan momentum. mı vı + m2 v2 = 0 , mı vı = -m2 v2 Sehingga vı = - m2 v2/mı vı = kelajuan akhir, v2 = kelajuan mula-mula, mı = massa peluncuran, m2 = massa bahan bakar. (catatan : dalam keadaan sesungguhnya massa roket berkurang sesuai berkurangnya massa bahan bakar yang digunakan). 56 Kelajuan sirkulasi adalah kelajuan yang diperlukan roket untuk menempatkan posisinya di orbit keliling planet (orbit lingkaran), yaitu : v = √g²/r Kelajuan lepas adalah kelajuan yang diperlukan oleh roket agar lepas dari gaya tarik gravitasi, yaitu : v = √2.g.R v = kelajuan sirkulasi, g = gravitasi, r = jari-jari lintasan planet, R = jari-jari bumi. Penerbangan ke bulan : - Apollo 11 tanggal 16 Juli 1969, oleh Neil Amstrong, Edwin Aldrin, Michael Collins, merupakan pendaratan pesawat Amerika pertama di bulan. - Luna 15 tanggal 16 Juli 1963, pesawat Rusia yang mendarat pertama di bulan. Pesawat Ulang Alik : Adalah pesawat yang dapat meluncur ke angkasa dengan membawa muatan kemudian dapat kembali lagi ke bumi. Biasanya digunakan untuk mengorbitkan satelit. Satelit Aplikasi : 1. Satelit komunikasi : dapat menerima dan mengirimkan gelombang elektromagnetik dari bumi. Contoh : Telstar, Sinkuon, Early Bird, Intelsat, Anik (Kanada), Palapa (Indonesia). 57 2. Satelit cuaca : untuk mengirim data-data cuaca dari suatu tempat di bumi. Contoh : Tiros, Nimbus, Goes. 3. Satelit Navigasi : Berfungsi sebagai penunjuk posisi. Misalnya apabila kapal-kapal mengalami kesukaran untuk menentukan posisinya. Contoh : Satelit Transit + B. 4. Satelit peneliti bumi: untuk mencatat gambar bumi secara elektronik. 5. Satelit militer : untuk tujuan kemiliteran. 6. Satelit Palapa : Palapa A-1, Palapa A-2, Palapa B-2, Palapa B-2P, Palapa B-2R, Palapa B-4, Palapa C-1, Palapa C-2, Palapa C-3. Pesawat antariksa yang menuju ke planet antara lain : 1. Marinir 2 (USA) ke planet Venus, diluncurkan pada Agustus 1962, menyatakan suhu permukaan Venus 430 ° C dan sama sekali tak memiliki medan magnet. 2. Marinir 5 (USA), melewati Venus pada Oktober 1967 dan mengirim informasi tentang Venus ke bumi. 3. Marinir 4 (USA), ke planet Mars, diluncurkan pada November 1964, menyingkap ionosfer, mengukur radiasi, dan mengirim gambargambar tentang permukaan Mars. 4. Mars 5 (Sovyet), mengambil banyak gambar Mars. 5. Mars 6, menuju Mars dan mendarat. 6. Viking (USA), menuju Mars mendarat 1976, menyelidiki komposisi kimia permukaan Mars, dan tentang kemungkinan adanya kehidupan 7. Mars Observer 1993, menuju Mars, tapi gagal mendarat dan hilang di alam semesta. 8. Pioneer 10 (USA), menuju Jupiter, mengungkapkan Jupiter memiliki sabuk radiasi sangat kuat dan medan magnet sangat luas, mengukur bulan-bulan Jupiter dengan sangat cermat dan foto dekat bintik merah. 9. Dan lain-lain 58 SOAL : 1. Apabila jarak Planet Saturnus – Matahari 10 kali jarak Bumi – Matahari, maka dapat diperkirakan kala revolusi Saturnus adalah….. 2. Mengapa medan magnet Jupiter sangat besar? 3. Jelaskan mengapa di Merkurius langit berwarna hitam dan suhunya sangat tinggi? 4. Bulan melakukan 3 gerakan sekaligus, jelaskan gerak apa saja itu? 5. Jelaskan bahwa selama bumi berevolusi, seolah-olah matahari selalu bergeser di daerah katulistiwa! 6. Ternyata bulan tidak memiliki atmosfer, apa akibatnya? 7. Jelaskan dengan singkat (berikut sketsa) terjadinya : a. Gerhana bulan! b. Gerhana matahari! 8. Apakah sebabnya tidak setiap bulan purnama terjadi gerhana bulan dan tidak setiap bulan baru terjadi gerhana matahari? 9. Hitung kecepatan satelit untuk lepas dari permukaan bumi! 10. Jelaskan mengapa Hari Raya Idul Fitri tidak jatuh pada tanggal yang sama menurut tarikh Masehi? 59