sedasi dan analgesia anak sakit kritis

advertisement
Palembang 2014
SEDASI DAN ANALGESIA
ANAK SAKIT KRITIS
Dadang Hudaya Somasetia
UKK Gawat Darurat Pediatri, IDAI
Palembang 2014
DISCLOSURE
Dr Dadang Hudaya Somasetia
certify that there is no conflict of interest
in relation to this presentation.
2
Sedasi dan Analgesia Anak Sakit Kritis
Palembang 2014
TUJUAN PEMBELAJARAN
1.  Mengenal obat serta metode sedasi dan
analgesia pada anak sakit kritis
2.  Memahami cara melakukan sedasi dan
analgesia pada anak sakit kritis
3.  Menguasai teknik sedasi dan analgesia
pada anak sakit kritis
Sedasi dan Analgesia Anak Sakit Kritis
PENDAHULUAN
• 
• 
• 
• 
Luaran fisiologis, neurologis & psikologis
Sedatif mengurangi rasa cemas & gelisah
Analgesia mengatasi rasa nyeri
Kombinasi sedatif dan analgesia
Sedasi dan Analgesia Anak Sakit Kritis
Sedasi dan analgesia tidak adekuat:
à  Respons stres metabolik,
à  humoral,
à  hemodinamis
Kaskade neuroendokrin
à  konsumsi O2 ↑, produksi CO2 ↑,
à  katabolisme, balans nitrogen (–)
Sedasi dan Analgesia Anak Sakit Kritis
Batasan
Sedasi
Tindakan untuk menenangkan, terutama dengan
pemberian sedatif, atau upaya yang menenangkan
Sensasi nyeri/rangsang hebat (-)
Rasa takut dan kecemasan (-)
Potensiasi dg analgesia, ingatan traumatis (-)
Analgesia
Kondisi stimuli nosiseptif terasa
tetapi tidak diinterpretasikan sebagai nyeri
Biasanya diberikan bersama-sama dengan sedasi
tanpa kehilangan kesadaran
Obat Sedatif dan Analgesik Ideal
•  Onset cepat
•  Durasi dapat diprediksi
•  Tidak menghasilkan metabolit aktif
•  Pulih cepat
•  Rute masuk obat multipel
•  Mudah dititrasi
•  Efek kardiopulmonum minimal
•  Tidak dipengaruhi oleh penyakit ginjal dan hati
•  Tidak ada interaksi dengan obat lain
•  Indikasi terapi luas
Pemakaian Sedasi - Analgesia
Pertimbangan memilih obat:
Indikasi
Durasi yang diharapkan
Farmakodinamik
Indikasi kontra
•  Hilang rasa nyeri,
• 
• 
• 
• 
• 
Ventilasi Mekanis
Pascaoperasi
Cedera kepala (head injury)
Hipertensi pulmonum
Berbagai prosedur klinis
takut dan cemas
•  Amnesia
•  Kooperatif
•  Kenyamanan
•  Keamanan
Tingkatan Sedasi
Sedasi Minimal (Ansiolisis)
Masih berespons normal terhadap perintah verbal. Kognitif dan koordinasi baik
Tidak memengaruhi sal. napas, ventilasi, kardiovaskuler
Sedasi Menengah (Sedasi Sadar [Conscious Sedation])
Masih merespons perintah verbal atau rangsang taktil minimal
Tidak perlu intervensi sal. napas dan pernapasan, kardiovaskuler dipertahankan
Sedasi Disosiatif
Kataleptis ~ kondisi ‘trans’ yg diinduksi ketamin, analgesia dalam dan amnesia,
Retensi refleks protektif sal. napas, napas spontan & fungsi kardiopulmonum
Sedasi Dalam
Depresi, sulit dibangunkan, respons rangsang nyeri (+)
à perlu alat bantu patensi ventilasi & kardiovaskuler
Anestesia Umum
Hilang kesadaran, tidak dapat dibangunkan. Ventilasi spontan terganggu
à alat bantu patensi sal. napas & fungsi kardiovaskuler, VTP
Tabel 1. Berbagai Sistem Skoring Sedasi
Subjective Observer Rating Visual
analog scales
Sedatif-Analgesik
yang Sering Dipakai
Steward
Ramsay
Harris
Modified Glasgow Coma Scale
Observer’s Assessment of alerness/Sedation Scale (OAA/S)
Cambridge
Bloomsbury
Cook/Newcastle
Neurobehavioral Assessment Scale (NAS)
Sedation-Agitation Scale (SAS) Patient Task Performance Digital symbol substitution test (DSST)
Choice reaction time (CRT)
Memory tests
Visual analog scales Physiologic Measures Included COMFORT
Nisbet and Norris
Heart rate variability
Esophageal sphincter contractility
PRST (Pressure, rate, sweat, tearing) Sedasi dan Analgesia
Tabel 2. Skala Ramsay untuk Penilaian Sedasi
Tingkat
1
2
3
4
5
6
Deskripsi Sedasi Skala Ramsay
Sadar, cemas; gelisah atau tidur gelisah, atau keduanya
Sadar, kooperatif, terorientasi, dan tenang
Respons hanya terhadap perintah verbal
Mengantuk, respons cepat thd ketukan ringan glabela
atau rangsang suara keras
Mengantuk, respons lambat thd ketukan ringan glabela
atau rangsang suara keras
Mengantuk, tidak ada respons thd ketukan ringan glabela
atau rangsang suara keras Tabel 3. Skala COMFORT untuk Menilai Sedasi
Alertness
Deeply asleep
Lightly asleep
Mengantuk
Fully awake and alert
Hyperalert
Calmness/agitation
Calm
Slightly anxious
Anxious
Very anxious
Panicky
Heart rate
Denyut jantung (HR) < baseline
Denyut jantung sesuai baseline
HR jarang >15% diatas baseline
(1−3 selama periode observasi)
HR sering >15% diatas baseline
(>3 selama periode observasi)
HR terus menerus sekitar >15%)
Facial Tension
Otot fasial relaksasi total
Tonus otot fasial normal, tidak ada
tegangan otot fasial yang jelas
Tegangan jelas pd beberapa otot fasial
Tegangan jelas pada seluruh otot fasial
Otot fasial mengerut dan meringis
Mean arterial blood pressure (MAP)
Tekanan darah MAP di bawah baseline
Tekanan darah MAP pada baseline
MAP jarang >15% di atas baseline
MAPsering >15% di atas baseline
(>3 selama periode observasi)
MAP terus menerus >15% diatas baseline
Respons respirasi
Tidak ada batuk dan napas spontan
Napas spontan, sedikit atau tidak ada respons
ventilasi
Sesekali batuk atau resistensi ventilator
Bernapas aktif terhadap ventilator
Batuk atau selalu melawan ventilator, batuk
atau tersedak
Tonus otot
Relaksasi otot total, tidak ada tonus otot
Penurunan tonus otot
Tonus otot normal
Tonus otot meningkat, fleksi jari tangan& kaki
Rigiditas otot ekstrim
Physical movement
Tidak ada pergerakan
Sesekali dan sedikit pergerakan
Sering, sedikit pergerakan
Pergerakan kuat pada ekstremitas
Pergerakan kuat termasuk torso dan kepala
1
Sedatif-Analgesik
yang Sering Dipakai
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
The COMFORT SCALE, 6 behavioral and 2 physiologic measures.
The nurse observes the patient for 2 minutes during which the patient is scored on
alertness, degree of calmness or agitation, respiratory response, physical
movement and facial tension.
The administrator observes the heart rate and mean arterial blood pressure every
15-20 seconds and determines whether these are within 15 % of the baseline.
Total scores can range between 8 and 40.
A score of 17-26 generally indicates adequate sedation and pain control.
The FLACC
(Faces, Legs, Activity, Cry and
Consolability) pain assessment tool
to recognize pain and make the right
analgesic choice.
The use of this tool is appropriate in
preverbal children in pain from
surgery, trauma, cancer or other
disease processes.
Behavioral assessment tool for
scoring postoperative pain in nonverbal patients
This scale may also be helpful in the
aphasic patient
Indicators are divided in 5 categories : facial expression, movement (of legs), activity,
cry and consolability.
Each item is scored from 0 - 2. The total score is between 0 and 10.
A score between 1 and 3 = no or mild pain, between 4 and 6 = moderate pain.
A score of 7 or higher = serious pain.
Children with Cognitive Impairment
•  Often unable to describe pain
•  Altered nervous system and experience
pain differently
•  Use behavioral observation scales
–  e.g. FLACC
•  Can apply to intubated patients
SEDATION LEVELS!
Minimal!
• General Description!
“Anxiolysis”!
Greg Hollman, MD, FAAP
“Appropriate”!
• Responsiveness!
Medical Director, Pediatric
Sedation Program
University of Wisconsin
Children’s Hospital
Madison, Wisconsin
!
!
• Airway!
• Ventilation!
Unaffected!
Unaffected!
Unaffected!
• Cardiovascular!
Risk!
of!
Adverse!
Event!
Timothy E. Corden, MD, FAAP
Associate Professor of Pediatrics
Associate Director, Pediatric Critical
Care Medicine
Medical College of Wisconsin
Milwaukee, Wisconsin
No"
Sedation"
Mild"
Sedation"
16
SEDATION LEVELS!
• General Description!
• Responsiveness!
Minimal!
Moderate!
“Anxiolysis”!
“Conscious”!
“Appropriate”!
“Purposeful” to light
stimulation!
No intervention!
Adequate!
Maintained!
!
!
• Airway!
• Ventilation!
Unaffected!
Unaffected!
Unaffected!
• Cardiovascular!
Risk!
of!
Adverse!
Event!
No"
Sedation"
Mild"
Sedation"
Moderate"
Sedation"
17
SEDATION LEVELS!
• General Description!
• Responsiveness!
Minimal!
Moderate!
Deep!
“Anxiolysis”!
“Conscious”!
“Deep sleep”!
“Appropriate”!
“Purposeful” to light
stimulation!
No intervention!
Adequate!
Maintained!
“Purposeful” to pain
stimulation!
!
!
• Airway!
• Ventilation!
Unaffected!
Unaffected!
Unaffected!
• Cardiovascular!
(±) Intervention!
(±) Inadequate!
(±) Maintained!
Continuum
Drug Induced - Level of Sedation
American Society of Anesthesiologists (ASA)
Risk!
of!
Adverse!
Event!
No"
Sedation"
Mild"
Sedation"
Moderate"
Sedation"
Deep"
18
Sedation"
Choosing a Moderate Sedation Plan
Remember mnemonic AMPLE!!
•  A llergies
•  M edications
•  P ast Medical History
•  L ast Meal
•  E vents leading to sedation
19
38
Equipment & Supplies
AAP recommends S O A P M E
q Suction – age/size-suction catheters and apparatus (Yankauertype)
q Oxygen – adequate O2 supply, working flow/delivery devices
q Airway – age/size-appropriate airway equipment (e.g., ET
tubes, LMAs, oral and nasal airways, laryngoscope blades,
stylets, bag mask)
q Pharmacy – life-saving drugs, reversal agents (Naloxone,
Flumazenil)
q Monitors – pulse oximeter, BP, ECG, cardiac, EtCO2
q Equipment – special equipment/drugs (e.g., crash cart w/
defibrillator, respiratory box, IV access equipment)
(Pediatric 2006;118:2587-2605)
MOST IMPORTANT
WELL TRAINED PERSONNEL IN ADVANCED LIFE SUPPORT!
20
Pre-Sedation Risk Assessment
American Society of Anesthesiologists (ASA Class) 1941
Physical Status Classification
I
A healthy patient
II
A patient with systemic disease, with no functional
limitations
III
A patient with severe systemic disease which
limits activity but is not incapacitating
*IV
A patient with an incapacitating disease that is a
constant threat to life
*V
A patient not expected to survive 24 hours with or
without an operation
PFCCS 2008
* It is recommended that the patients receive sedation by
appropriately trained anesthesiologists and intensivists
21
IX!
X!
←inhibition→!
Nasal"
Segment
Pharyngeal"
Segment"
Tracheal"
Segment
P(-)!
P(O)!
THE UPPER AIRWAY!
Pharyngeal collapse !
during sedation!
Greg Hollman, MD, FAAP
Medical Director, Pediatric
Sedation Program
University of Wisconsin
Children’s Hospital
22
Madison, Wisconsin
Physical Exam
Mallampati - The Difficult Airway
•  Mallampati/Samsoon Classification
– 
– 
– 
– 
Class I: soft palate, uvula, pillars
Class II: soft palate, portion of uvula
Class III: soft palate, base of uvula
Class IV: hard palate only can be seen
•  Other predictors of difficult airway
– 
– 
– 
– 
– 
– 
Obesity with short neck
Reduced neck movement
Inability to protrude the lower teeth
Reduced mouth opening
Receding mandible
Thyromental distance of less than 3 fingers
23
ASA NPO Guidelines
for gastric emptying
• 
• 
• 
• 
• 
Clear liquids
Breast milk
Infant formula
Non-human-milk
Light meal
− 2 hours
− 4 hours
− 6 hours
− 6 hours
− 6 hours
These guidelines apply to all ages
These do not guarantee complete gastric emptying
Meals that contain fried or fatty foods and meat may
prolong gastric emptying
24
85
Mod-Sed Scale/Scoring Tool
Modified Ramsay Scale
v  Provides a consistent method to
document the child’s level of
sedation during and after a
procedure
Indication
Modified Aldrete Score
When a child can be safely
discharged after undergoing
sedation/analgesia?
Score*
1. Anxious, Agitated, Restless
1
2. Awake, cooperative, oriented,
tranquil
Accepts mechanical ventilation
2
3. Semi asleep but responds to
commands
3
4. Brisk response to light glabellar
tap or loud noise
4
5. Sluggish response to light
glabellar tap or loud noise
5
6. No Response
6
*Desired score depends on indication for sedation
Score of NINE (9) is required for DISCHARGE
25
The Right Drug for the Right Pts
•  There is no ideal drug or magic bullet…all drugs have
potential complications
•  Drugs to consider should fit your goals for sedation
with minimum risk to the patient
Considerations when choosing a drug
–  Route of administration
–  Onset of action
–  Duration of action
–  Contraindications
–  Therapeutic advantages
All sedative drugs suppress the CNS
26
DRUG USED FOR MODERATE SEDATION
First Generation
Chloralhydrate
Diazepam
Morphine and
Meperidine
Pentobarbital
Tiopental and
Methohexital
Third Generation
Etomidate
Propofol
Second Generation
Midazolam
Fentanyl
Ketamine
Nitrous Oxide
Krauss B, Green SM. Procedural sedation and analgesia in children.
Lancet. 2006. 2006;367:766–80.
27
The Favorite MOD-SED Drugs
•  Anesthetics:
–  Propofol, Ketamine, (Pentobarbital)
•  Analgesics:
–  Fentanyl, Morphine, Paracetamol, Ibuprofen,
Ketorolac, NO
•  Anxiolytics:
–  Midazolam, (Lorazepam), Diazepam
•  Others:
–  Dexmedetomidine, Etomidate, Clonidine
–  Chloral Hydrate
–  Nitrous Oxide
–  Local anesthetics: Lidocaine, TAC, LET, EMLA
A new mixture of ketamine and propofol (KETOFOL), have also been
reported. (Orlewicz MS et al. Procedural Sedation. MEDSCAPE Updated: May 28, 2013)
28
SKALA PENILAIAN NYERI FLACC – Preverbal children Skor Kategori 0 1 2 Tak ada ekspresi Terkadang Sering megernyitkan Face tertentu atau senyum Legs Posisi normal atau relaksasi Activity Tidur tenang, posisi normal, mudah bergerak Tidak menangis (terbangun/tertidur) Cry Consolability Santai menyeringai atau menerutkan dahi, tidak tampak tertarik dengan sekitarnya Gelisah, tidak tenang, tegang dahi, menggerakkan dagu, gerakan menggigit Menggeliat-­‐geliat, tegang Melengkung, kaku, atau menyentak-­‐
nyentak Menangis terus, menjerit / merintih, sering mengeluh Sulit untuk menenangkan diri Menguap atau merengek, kadang mengeluh Perhatian mudah teralih, tenang bila disentuh,/dipeluk/ diajak bicara/main Menendang-­‐
nendangkan tungkai The Visual Analogue Scales (VAS). The most widely used nonverbal self report scales- measure subjective complaints of pain.
Although scientific research proved this type of scales to be a reliable
assessment tool, many in the medical profession question the VAS scale
because of its lack of reproducibility. Self-report scale for pain/mood.
Can be used in large populations (adults and children > 3 years)
Very easy and fast to use. Non-verbal. No specific training required
How severe is your pain today ?
The visual analogue scale (VAS) unmarked line with extremes of pain where
patients are asked to mark the point in the line that describes their pain.
The Numerical rating scale is similar to the VAS but uses numbers
that indicate the severity of the pain.
What happen
between the late
famous Jacko
with Propofol?
Propofol infusion syndrome:
a simple name for a complex syndrome.
Propofol, a short-acting, intravenously
administered sedative agent is what might
have caused the cardiac arrest of the King
of Pop, Michael Jackson.
31
Propofol
• 
• 
• 
• 
• 
• 
• 
• 
• 
Pure sedative, no analgesic or amnestic properties
Quick onset: 30 sec – 1 min
Short duration: 3-10 min, t1/2 30-90 minutes
Dose: 0.5 -1 mg/kg IV bolus over 2 min,
Continuous infusion: 50-150 mcg/kg/min
Bolus followed by cont. infusion or repeated boluses
Disadvantages: respiratory depression, hypotension,
bradycardia, metab. acidosis with prolonged infusion
Induction agent for GA, used for MRI’s, moderate
(procedural) sedation and for prolong sedation in ICU
Not recommended for PICU sedation
“Propofol infusion syndrome” can cause CV collapse
32
Ketamine
• 
• 
• 
• 
• 
• 
Dissociative agent, produces a state of catalepsy
Translike sedation, analgesia and amnesia
Administered IV, IM, PO
Onset: 30 sec - 1 min (IV), 3-4 min (IM)
Duration: 5-10 min (IV), 15-30 min (IM)
Dose: 0.5-1 mg/kg (IV), 4-5 mg/kg (IM)
–  Infusion: 5-20 mcg/kg/min
•  Good safety profile, preserves airway protective reflexes,
minimal effects on respiratory drive
•  Good agent for asthma, potent bronchodilator
•  Disadvantages: excess secretions, increased ICP,
sensitizes laryngeal reflexes, emergence reaction
33
Ketamine
•  Anticholinergic added to reduce secretions
–  Atropine 0.01- 0.02mg/kg (min 0.1 mg, max 0.5 mg)
•  Midazolam 0.05-0.1mg/kg added to reduce
potential for emergence phenomenon
•  Ketamine, atropine and midazolam (KAM)
can be given as single IM injection to
avoid multiple sticks
34
Barbiturates
•  Sedative hypnotic, no analgesic
properties
•  Highly lipid soluble
•  Administered w/ multiple routes (IV, IM, PO,
PR)
•  Function at GABA receptor complex
•  Not reversible
35
Pentobarbital
IV route
•  Onset: 3-5 min (IV)
•  Duration: 15-45 min (IV)
•  Dose: 1-2 mg/kg (up to 2-5 mg/kg, max 100 mg)
IM route: 20-30 minutes prior to study
•  Onset 10-20 minutes
•  Duration 1-2 hours
•  Dose: 2-6 mg/kg to maximum 100 mg
Disadvantages: NO reversal agent, no analgesia
(enhances pain perception)
Can produce sedative effects for up to 24 hours
•  Ensure fully awake prior to discharge
36
Analgesics
Non-narcotic
¨  Acetaminophen PO, PR, IV
¨  Ibuprofen PO
¨  Ketoralac PO, IM, IV
¨  No difference in
effectiveness between
ibuprofen and ketoralac
Narcotics
¨  Morphine IM, IV
¨  Demerol IM, IV
¨  Fentanyl IV, PO
¨  Codeine and analogs PO
¨  Morphine and demerol
may cause nausea,
vomiting, and histamine
release
Nitrous oxide (NO)
•  Inhaled analgesic
•  Rapid onset and offset
•  Requires special equipment
•  Requires cooperative patient
•  Does not work well for reduction of
acute, sharp pain (fracture reduction)
37
Opiates
• 
• 
• 
• 
Most commonly used
Analgesia and sedation
No anxiolysis or amnesia
Natural derivatives of opium
–  Morphine (gold standard) and codeine
•  Semi synthetic compounds
–  Oxycodone and hydrocodone
•  Synthetic compounds
–  Demerol, fentanyl and sufentanil
•  Reversal agent – Naloxone
•  Hypotension, respiratory and CNS depression
•  histamine release
38
Morphine
Multiple routes (IV, IM, SQ)
Onset: 5-10 min (IV)
Duration: 4-6 hours
Dosage: 0.05-0.1mg/kg IV, IM, SQ
Administer every 5-10 minutes in increments
to achieve desired level.
IV peak effect 15-30 minutes,
IM peak 30-60 minutes
39
Fentanyl
•  Short painful procedures
•  Rapid onset: 2-3 min (<30 sec IV)
•  Short duration: 30-60 min
•  Dose: 1-5 mcg/kg IV (order in micrograms not µg)
•  Synthetic opioid,100x more potent than morphine
•  Reversal agent: Naloxone
•  Lack of histamine release
•  Disadvantages: no amnesia/ anxiolysis,
tight
chest syndrome - “steel chest” (when high dose 15
mcg/kg, rapid administration)
40
Benzodiazepines
Therapeutic Effects
•  Sedative hypnotic agents
•  Anmestic, anxiolytic
•  No analgesic properties
•  Skeletal muscle relaxant
•  Potentiate GABA neuroinhibition
•  High safety profile
•  Reversible with Flumazenil
Adverse Effects
•  Respiratory depression
•  CNS depression
•  Potentiates hypotension
in volume-depleted pts
•  Tolerance and
withdrawal effects
*sedative-hypnotic dose
Rodrigo. PFCCS 1998
Drug
* Dose (IV)
Midazolam
Onset
Peak
Duration
0.1 – 0.2 mg/kg <60 s
3-5 min
30-60 min
Lorazepam
0.05-0.1 mg/kg
2-3 min
26-30 min
2-6 h
Diazepam
0.1-0.2 mg/kg
<10 s
1-2 min
30-90 min 41
Midazolam
•  Multiple routes, IV, IM, oral, nasal, rectal
•  Onset: 2-5 min (may <60 sec) IV
•  Duration: 30-60 min IV
•  IV dose:
6 mos-5 yrs: 0.05-0.2 mg/kg, max 0.6 mg/kg IV
>5 yrs: 0.025-0.05 mg/kg, max 0.4 mg/kg IV
•  Oral dose is 0.5-0.75 mg/kg to max dose 20 mg
•  Intranasal dose is 0.2-0.5mg/kg
•  Reversal agent: Flumazenil
•  Retrograde amnesia
•  Disadvantages: NO analgesia, paradoxical
reactions
42
Diazepam
•  Onset: <10 sec (IV), 1-1.5 hours (oral)
•  Duration: variable but LONG 30-90 min
(oral)
•  Dose: 0.1-0.2 mg/kg (IV)
0.1-0.8 mg/kg/day (oral)
•  Useful for tapering
•  Disadvantages: accumulation, long halflife, avoid rapid IV push
43
Lorazepam
• 
• 
• 
• 
• 
Onset:2-3 min (IV)
Duration: 2-6 hrs (up to 12 hrs)
Dose: 0.05-0.1 mg/kg
Medium acting benzo
Disadvantages: mixed with propylene
glycol
–  Anion gap metabolic acidosis, osmolar gap
–  Avoid infusions
44
Clonidine
• 
• 
• 
• 
• 
• 
Centrally acting alpha-2 agonist
Onset: 30-60 min (oral)
Duration: 6-10 hours
Dose: 0.05 mg/day (oral)
Can convert to transdermal patch
Eases withdrawal & decreases anesthetic
requirements
45
Dexmedetomidine
•  Alpha-2 agonist
–  1700x more selective for alpha 2
(compared to clonidine)
•  Onset: 15-30 min
•  Duration: 60-120 min
•  Dose: load with 0.5-1 mcg/kg
–  Infusion of 0.3 – 1.5 mcg/kg/hr
•  Disadvantages: bradycardia,
only approved for 24 hrs infusions
46
Etomidate
•  Ultra short acting agent
–  IV onset 1 minute,
–  Duration 10-15 minutes
–  Dose 0.3 mg/kg IV
–  Minimal cardiovascular effects
–  Reduces intracranial pressure
–  Can interfere adrenocortical function
–  Uncommon in pediatric sedations
–  Drug of choice for rapid sequence intubation in
hemodynamically unstable with increased ICP
47
Chloral Hydrate
1.  Pure sedative hypnotic with no analgesic properties
2.  Used primarily for outpatient radiologic proc.s and EEG’s.
3.  Administered PO/PR, dose range from 50-100 mg/kg
not to exceed 2 grams.
May be repeated in 30 minutes within dose ranges.
4.  Long onset of action (40 minutes) and duration (1-2 hours)
5.  Low success rate when age >2 years (>3 yrs)
48
Most Useful Drug for
Pediatric Emergencies
•  Ketamin: Sedative analgesic of choice for intubating with
hemodynamic instability of any etiology and those with
severe bronchospasm
•  Fentanyl: Analgesic of choice in the presence
hemodynamic instability and severe bronchospasm
•  Midazolam: adjunct to above in a small titrated dose but
doesn’t have any analgesic effect
Continuous infusions for prolonged sedation:
- Midazolam at 0,1 mg/kg/h/ IV
- Fentanyl at 1-2 mcg/kg/h IV
- Dexmedetomidine at 0.3-0.7 mcg/kg/h IV
49
Emergency Intubation “Cocktail”
KAM - VR
• 
• 
• 
• 
Ketamine 1-2 mg/kg IV
Atropine 0.02 mg/kg up to 1 mg IV/IM/IO
Midazolam 0.025 to 0.05 mg/kg IV
Rocuronium 1 mg or Vecuronium 0,2 mg/
kg IV
-  If not IV/IO can use IM succinylcholine
unless contraindicated by history
-  Anecdotal reports of effective use of IM
non depolarizing agent
50
Neuromuscular Blocking Agents
•  Never give neuromuscular blockade to patient you
cannot bag-mask ventilate
•  Never use neuromuscular blockade alone since these
agents do not provide sedation, amnesia, or analgesia
Non depolarizing
Agent
Dose (iv)
Onset
Duration
Rocuronium
0.6-1.2 mg/kg
30-60 s
30-40 min
Vecuronium
0.1-0.2 mg/kg
1-3 min
30-40 min
Pancuronium
0.05-0.1 mg/kg
1-3 min
40-60 min
Depolarizing Agent
Dose IV
Onset
Duration
Succinylcholine
1.0-1.5 mg/kg
(2 mg/kg for infants)
30-40 s
3-5 min
51
Adjuncts to Sedation
Establish rapport with child and parents, if applicable
Calm environment
Imagery
Preemptive analgesia
Local anesthetics
Prepare for Unexpected Emergencies
•  Oxygen, bag and mask, and suction (SOAPME)
•  Use volume or fluid resuscitation
•  Have advanced airway equipment, intubation, medications,
and appropriate staff to monitor the patient
52
Antagonists
Naloxone
Pure antagonist, reverses sedative and
analgesic properties of narcotics.
Will not reverse hypotension.
Short t1/2 (1-2 hours) result in repeated
doses with longer acting narcotics.
Dose
Children <5 years and < 20 kg:
0.1 mg/kg IV, IM, SQ, ETT
Children > 5years or > 20 kg: 2 mg
May repeat Q 2-3 min - desired affect
1/10 of standard dose to reverse
respiratory but not analgesic effects
Naloxone
Opiate antagonist
Flumazenil
Benzo. antagonist
Flumazenil
Very short duration of
action need repeated
doses
Dose 0.02 mg/kg IV
May repeat every min. to
achieve max dose of 1 mg
Can precipitate seizures in
chronic benzodiazepine
use and TCA overdose
53
Therapeutic Advantages
•  Not all side effects are harmful
•  Considerations for choice of drug
–  Ketamine à bronchodilator
–  Pentobarbital or Midazolam à anti-convulsant
–  Diazepam à muscle relaxation
54
Contraindications
•  All drugs should be used judiciously!!!
•  Commonly seen relative contraindications and
adverse effects
–  Ketamine à increased ICP, excess salivation,
emergence reaction
–  Propofol à hypotension, acidosis
–  Dexmedetomidine à bradycardia, arrhythmia
–  Benzodiazepine à hypotension
55
Sedation-Analgesia
Non-pharmacologic Strategies
• 
• 
• 
• 
• 
• 
• 
Parental presence during procedure
Distraction,
Parent rub adjacent area to decrease local pain
Externally oriented play
Guided imagery
Sucrose 24%
Pacifier
?
56
Safe Mod-Sed
Prepare for Unexpected Emergencies
•  Optimize your patient prior to sedation
–  Correct acidosis
–  Keep euvolemic
–  Know your pts “AMPLE”
•  Anticipate difficulties and be prepared
(SOAPME)
–  Bag, mask, oxygen, +/- airway app. box
–  Suction app.
–  Normal saline/Lactated Ringer’s
•  Monitors: O2, CO2, CR monitor, and BP
•  Appropriate staff to monitor the patient
57
Mod-Sed Documentation
Before Sedation:
•  Presedation health
• 
(Aldrete score)
•  Confirm staff privileges &
universal procedures
(i.e., “time out”)
•  Drug calculations (include
reversal agents and local
anesthetics)
•  Informed consent
•  Instructions to family
During Sedation:
• 
• 
• 
• 
• 
Drug name(s) &calculations
Route
Site
Time
Dosage (titrated to desired effect)
During administration:
• 
• 
• 
• 
FiO2 & duration of sedating/
analgesic agents
Level of consciousness
Heart rate, respiratory rate, SpO2
Adverse events and corrective
intervention/treatment given
Document at least once every 5 minutes
until child reaches predetermined discharge criteria
58
Goals of Moderate Sedation
“Hipocrates Oath - Primum nonnocere”
(Do no harm)
•  To relieve the anxiety and pain
•  To choose sedatives and analgesics that fits
the procedures with lightest degree of
sedation
•  Attempt non-pharmacologic approach
•  Qualified personnel and correct equipment
•  Monitor the patient condition until fully awake
in baseline state for a safe discharge
•  Patient’s safety and welfare
59
Mod-Sed Discharge Criteria
•  Airway, vital signs, and pulse oximetry have
returned to baseline
•  Patient follows commands (age-appropriate)
•  Patient is hydrated and tolerates oral fluids
•  Patient is arousable and has baseline level of
verbal ability
•  Patient can sit unaided (age appropriate)
60
51
ModSed
Quality Improvement (QI) indicators
ü SpO2 ≤ 90% requiring O2
ü Any complications; need for emergency interventions
ü Aspiration; airway obstruction
ü Inability to complete the procedure as planned
ü Long recovery time; unplanned admission
ü Hypotension
ü Use of reversal agents
ü Proper documentation
ü Death
61
Take Home Message
•  Many situations require sedation, its component including
anesthesia, analgesia, anxiolysis, & amnesia
•  There are several levels of sedation
•  Remember mnemonic “AMPLE” for sedation
•  Choosing the right drug(s) for the right patients
•  Always anticipate possible complications & be prepared
•  Sedation may be indicated for the benefit of the child, the
family, and the caregivers but must be done with careful
consideration of the risks.
62
INDONESIAN PEDIATRIC ASSOCIATION
DEDICATED TO ALL INDONESIAN CHILDREN
THROUGH MODERATE SEDATION
Patient evaluation
Monitoring
Rescue Skills
63
Palembang 2014
OR
F
OU TION
Y
K
N
N
E
A
T
H
T
T
A
R
U
YO
IDAI
DEDICATED TO THE HEALTH OF
ALL INDONESIAN CHILDREN
64
Anak Usia 3-8 tahun
•  Usually have a word for pain
•  Can articulate more detail about the
presence and location of pain; less
able to comment on quality or intensity
•  Contoh:
–  Color scales
–  Faces scales
Sedasi dan Analgesia
The Wong-Baker Faces Pain Rating Scale consists of a
horizontal line with 6 faces, representing pain complaints on a scale of
0 (no pain at all) to 10 (worst pain you have ever felt).
The patient is asked to choose the face that best describes how he feels.
It is advised to be specific about time and location of the pain.
Gambar 1 Wong-Baker FACES Pain Rating Scale
Dikutip dari: Atkinson dkk.
Children older than 8 years
•  Use the standard visual analog scale
•  Same used in adults
Neonatal Infant Pain Scale (NIPS)
Sedatif-Analgesik Sering Dipakai
1.  Opiat (narkotik)
2.  Benzodiazepin
3.  Kloral-hidrat
4.  Barbiturat
5.  Ketamin
6.  Propofol
7.  Neuroleptik
8.  Paralitik
Prinsip Umum Tatalaksana Nyeri
1.  Antisipasi & cegah nyeri
2.  Nilai nyeri secara adekuat
3.  Berbagai cara/pendekatan
4.  Libatkan orang tua
5.  Rute aman
Pediatrics in Review 2003; 24 (10)
Sedasi dan Analgesia Anak Sakit Kritis
Prosedur yang memerlukan sedasi
Prosedur noninvasif
Magnetic resonance imaging (MRI)
Computerized tomographic scan (CT-scan)
Prosedur pencitraan
Terapi radiasi
Elektroensefalografi (EEG)
Prosedur invasif
Aspirasi sumsum tulang dan biopsi
Pungsi lumbal atau pengobatan intratekal
Biopsi hati, ginjal atau tulang
Ganti balutan, perawatan luka atau debridement luka bakar
Endoskopi, bronkoskopi
Ekokardiografi transesofageal
Torakosentesis atau pemasangan selang dada (chest tube)
Parasentesis, perikardiosentesis
Pemasangan kateter vena sentral
Reduksi fraktur atau pemasangan balutan gips
Aspirasi cairan tubuh dengan panduan USG
Sedasi dan Analgesia Anak Sakit Kritis
Amnesia
Sedasi
Hipnotik
Analgesik
NSAIDs
Gambar 2. Spektrum Obat Sedasi dan Analgesia
Sedasi dan Analgesia
Opioid dan benzodiazepin
pilihan utama untuk sedasi.
Obat alternatif: anestesi inhalasi, nitrous
oxide, ketamin, propofol, dan barbiturat
The Analgesic Ladder
Strategi tatalaksana nyeri WHO
mengatasi rasa nyeri secara rasional
I.  Analgesik nonopioid
(anti inflamasi nonsteroid/NSAIDs)
- nyeri ringan
II. Opioid lemah, dgn/tanpa NSAIDs
- nyeri menengah/sedang
III. Opioid kuat, dgn/tanpa NSAIDs
- nyeri sangat kuat
Rute obat S&A:
Pilih oral dan i.v..
Hindari i.m.
Sedasi dan Analgesia Anak Sakit Kritis
NSAIDs
Gambar 3. Pemilihan Obat Analgesik
Obat
Dosis Obat analgesik dan sedatif
Catatan
Morfin
Bolus iv: <60 kg; 100−200 µg/kg,
>60 kg; 5−10 mg,
Infus i.v.: <60 kg: 10−60 µg/kg/jam,
Potensial pelepasan
histamin, pertimbangkan
penurunan dosis pada
gangguan ginjal dan hati
Sedasi dan Analgesia
>60 kg: 0.8−3 mg/jam
Fentanil
Bolus iv: <60 kg; 1−2 µg/kg, >60 kg; 50−200 µg/jam
Infus iv: <60 kg;4−10µg/kg/jam, >60 kg; 25−100µg/jam
Parasetamol
Ibuprofen
Midazolam
Klonidin
Onset cepat, waktu
paruh panjang, terutama
bila penggunaan lama
Dapat p.o., p.r. ( rektum)
<60 kg:10−15 mg/kg/4jam, >60 kg: 650−1000 mg/4jam atau i.v.
Dosis harian maks.: <3 bulan: 60 mg/kg/hari,
3 bl−12 th: 90 mg/kg/hari, >12 th: 4 gr/hari
Hati-hati pada penyakit
ginjal, retensi air,
<60 kg: 6−10 mg/kg/6 jam, >60 kg: 200−600 mg/6 jam perdarahan GI
Dosis harian maks.: <60 kg: 30 mg/kg/hari
>60 kg: 2,4 g/hari
Toleransi dan withdrawl
Bolus i.v.: <60 kg: 0,1−0,2 mg/kg, >60 kg: 5 mg
syndrome, dapat p.o.,
Infus i.v.: <60 kg: 2−10 µg/kg/menit
p.r., bukal, i.m., i.v.
>60 kg: 5−15 mg/jam
Withdrawl syndrome;
Infus i.v.: 0,1−2 µg/kg/jam, NG; 1−5 µg/kg/8 jam
hindari henti tiba-tiba
Kloralhidrat
NG; 20−50 mg/kg/4−6 jam, maks. 2 gram per dosis
Dosis harian maksimal; 200 mg/kg/hari
Prometazin
Sedikit iritasi lambung
Hati-hati pada neonatus
Parasetamol
<60 kg:10−15 mg/kg/4jam, >60 kg: 650−1000
mg/4jam
Dosis harian maks.: <3 bulan: 60 mg/kg/hari,
3 bl−12 th: 90 mg/kg/hari, >12 th: 4 gr/hari
Ibuprofen
<60 kg: 6−10 mg/kg/6 jam, >60 kg: 200−600
mg/6 jam
Dosis harian maks.: <60 kg: 30 mg/kg/hari
>60 kg: 2,4 g/hari
Midazolam
Bolus i.v.: <60 kg: 0,1−0,2 mg/kg, >60 kg: 5 mg
Infus i.v.: <60 kg: 2−10 µg/kg/menit
>60 kg: 5−15 mg/jam
Morfin
Bolus iv: <60 kg; 100−200 µg/kg,
>60 kg; 5−10 mg,
Infus i.v.: <60 kg: 10−60 µg/kg/jam,
>60 kg: 0.8−3 mg/jam
Fentanil Bolus i.v.: <60 kg; 1−2 µg/kg,
>60 kg; 50−200 µg/jam
Infus i,.v.: <60 kg;4−10µg/kg/jam,
>60 kg; 25−100µg/jam
Klonidin
Infus i.v.: 0,1−2 µg/kg/jam, NG; 1−5 µg/kg/8 jam
Kloralhidrat NG; 20−50 mg/kg/4−6 jam, maks.2 gr per dosis
Dosis harian maksimal; 200 mg/kg/hari
Prometazin NG; 1−2 mg/kg/6 jam, maks. 50 per dosis
Sedasi dan Analgesia
Peralatan Emergensi untuk Prosedur Sedasi Analgesia (depresi kardiorespirasi ) Peralatan intravena Sarung tangan, torniquet, kasa alkohol, kasa steril, kateter i.v., selang i.v.
cairan i.v., jarum suntik dengan ukuran yang tepat, selotip Peralatan dasar talaksana jalan napas Sumber O2, sumber alat hisap, kateter penghisap, yankauer-type suction,
self-inflating breathing bag-valve set, oral and nasal airway, pelumas Peralatan lanjutan talaksana jalan napas (untuk klinisi mampua intubasi) Laryngeal mask airways, laryngoscope ,selang endotrakeal, stylet Antagonis farmakologi Nalokson – antidotum narkotik/opioid
Flumazenil – antidotum benzodiazepin Obat emergensi Epinefrin, efedrin, vasopresin, atropin, nitrogilserin, aniodaron, lidokain G 50% (10% atau 25%), difenhidramin, hidrokrortison,
metilprednisolon, deksametason Diazepam atau midazolam Tabel 6 Sistem Skor Aldrete Recovery – Dimodifikasi
(Pascaprosedur Sedasi Analgesia)
Kriteria Nilai Kriteria Sedasi dan Analgesia Anak Sakit Kritis
Tanda Vital
Stabil
1
0
Tidak stabil
Pernapasan
Normal
Dangkal/takipnea
Apnea
Tingkat kesadaran
Sadar, terorientasi/pulih ke asal
Kesadaran berkabut, agitasi
Tidak responsif
2
1
0
2
1
0
Skor Sedasi >8
7−8
4−6
0−3 Nilai Saturasi Oksigen
90−100%
90−94%
<90%
Warna Kulit
Pink/kembali ke asal
Pucat
Sianosis
Aktivitas
Bergerak menurut
perintah/kembali ke asal
Bergerak hanya ekstremitas,
berjalan tidak terkoordinasi
Tidak ada gerak spontan Tindakan Pulang bila semua skor >0, skor total 8
Monitor tanda vital tiap 20 menit
Monitor tanda vital tiap10 menit
Monitor tanda vital tiap 5 menit, dan
evaluasi lebih lanjut sesuai kebutuhan 2
1
0
2
1
0
2
1
0 Analgesik Non-opioid
•  Nyeri ringan sampai sedang
•  Tidak menyebabkan depresi respirasi
•  Sangat efetif bila dikombinasi dg opioid
• 
• 
• 
• 
Asetaminofen/parasetamol
NSAIDs
COX-2 inhibitors
Aspirin & pirazolon
–  Tidak dipakai lagi pada pediatri
Acetaminofen/parasetamol
• 
• 
• 
• 
Antipiretik
Analgesik ringan
Rute PO or PR
Dosis oral 10-15 mg/kg/dosis tiap 4 jam
–  Dosis bayi 10-15 mg/kg/dosis tiap 6-8 jam
–  Dosis dewasa 650 mg-1000 mg/dosis
•  Onset 30 menit
Asetaminofen/parasetamol
•  Per rektum 40 mg/kg
diikuti 20 mg/kg/dosis tiap 6 jam
–  Uptake is delayed and variable
–  Peak absorption is 60-120 minutes
–  Unreliable to cut suppositories
–  Non physiologis, not hygienis route
–  Thinks psychologic effects
•  Dosis harian maksimum
–  Bayi: 60-75 mg/kg/hari
–  <60 kg: 100 mg/kg/hari
–  >60 kg: 4 gram/hari
!
Sedasi dan Analgesia Anak Sakit Kritis
OPIOID
RUTE
–  IV
–  Oral
–  Transmukosa
–  Transdermal
MODE
–  Intermiten/on demand (sesuai kebutuhan)
–  Interval tetap
–  Infus kontinyu
–  PCA (patient controlled analgesia)
Sedasi dan Analgesia Anak Sakit Kritis
MORFIN
•  Gold standard
•  Metabolisme di hepar
•  Depresi respirasi - mengubah sensitivitas
kemoreseptor terhadap CO2
•  Depresi laju napas > volume tidal
•  Depresi frekuensi napas
•  Hipotensi akibat vasodilatasi - dimediasi histamin
•  Memblokir efek kompensasi katekolamin
•  Klirens panjang pada neonatus
Sedasi dan Analgesia Anak Sakit Kritis
MORFIN
•  IV intermiten
0.1 mg/kg tiap 3 - 4 jam
•  IV kontinyu
0.05 mg - 0.1 mg/kg/jam
•  PO terjadwal
0.3 mg/kg tiap 3 - 4 jam
Dosis PCA
•  Dosis awal: 50 mcg/kg
tiap 10 menit sampai
penderita merasa nyaman
•  Dosis on demand:
20 - 40 mcg/kg
•  Lock-out period:
10 menit
•  Limit 4 jam: 0.25 mg/kg
Sedasi dan Analgesia Anak Sakit Kritis
FENTANIL
•  Opiat sintetis, 100 x lebih poten dp morfin
•  Onset cepat, sangat lipofilik, cepat lewati sawar darah otak,
redistribusi ke jaringan lemak
•  Distibusi singkat t1/2, eliminasi panjang t1/2
•  Efek hemodinamis minimal
•  Respons vaskuler paru rendah
•  Dapat menimbulkan “rigiditas dinding dada”, yang dapat
diatasi dengan relaksans atau nalokson
DOSIS: IV intermiten :1-2 mcg/kg tiap 1-2 jam
IV dosis kontinyu: 1-2 mcg/kg/jam
Sedasi dan Analgesia Anak Sakit Kritis
METADON
• 
• 
• 
• 
• 
Potensi sama dengan morfin
Efek hemodinamis minimal
Waktu paruh panjang
Efek sedasi dan euforia lebih rendah dari morfin
Untuk kontrol nyeri dan abstinensia
Dosis per oral: 0.1 mg/kg tiap 4-8 jam
50 % bioavailabilitas oral
Akumulasi obat dengan dosis berulang dapat
disebabkan oleh pengikatan protein ekstensif
Sedasi dan Analgesia Anak Sakit Kritis
BOLUS I.V.
Biasa dilakukan
Sesuai kebutuhan
Waktu paruh menentukan interval
Kelemahan: pain breakthrough
INFUS KONTINYU
Digunakan bila analgesia dan sedasi
diperlukan
Less labor intensive
Analgesia lebih baik, perlu bolus inisial
Perlu jalur I.V.
Sedasi dan Analgesia Anak Sakit Kritis
EFEK SAMPING OPIAT
Depresi napas
Ketergantungan
Antidotum - Nalaxone (Narcan)
•  Menyebabkan abstinence syndrome bila
dilakukan withdrawal obat
•  Umumnya muncul setelah penggunaan 7-10
hari
•  Midriasis, takikardia, tersentak otot, muntah,
diare, kejang, demam, hipertensi
•  Diobati dengan penarikan bertahap dari obat
•  Reversal penuh 0.1 mg/kg
•  Reversal sebagian : dosis titrasi sampai
menimbulkan efek
•  Waktu paruh kurang daripada narkotik
•  Pemberian: IV, IM, Sub Q, ETT
•  Reversal mendadak dapat menyebabkan
mual, muntah, berkeringat, takikardia,
peningkatan BP, dan tremor
Toleransi
•  Umumnya muncul setelah 2-3 hari pasca
penggunaan terus menerus
•  Lebih besar dengan fentanil
•  Meningkatkan dosis untuk mencapai efek
yang sama
•  Meningkatkan dosis sesuai kebutuhan
Penyapihan
•  Biasanya 10% penurunan per hari
•  Jangan menyebar interval dosis melampaui
interval pemberian dosis normal
•  Dapat menggantikan metadon dan menyapih
tiap 48 jam selama periode waktu yg lebih
lama
Sedasi dan Analgesia Anak Sakit Kritis
BENZODIAZEPIN
•  Lini pertama obat sedasi
•  Menyebabkan hipnosis, ansiolisis, amnesia antegrad,
dan aktivitas antikonvulsi
•  Tidak ada efek analgesia
Dapat menyebabkan abstinence syndrome setelah
penggunaan jangka panjang
•  Mekanisme dalam sistem limbik melalui neurotransmiter
inhibisi, gamma aminobutyric acid (GABA)
Sedasi dan Analgesia Anak Sakit Kritis
DIAZEPAM
•  Sedasi, amnesia variabel, ansiolitik
•  Iritasi terhadap vena, nyeri pada PIV
•  Metabolit aktif multipel
•  Keuntungan untuk sedasi berkepanjangan
Kerugian untuk rapid arousal
Tidak dianjurkan untuk infus kontinyu
Waktu paruh12-24 jam
Metabolisme hepatik
Sedasi dan Analgesia Anak Sakit Kritis
LORAZEPAM (ATIVAN)
•  Memperbaiki amnesia
•  Tidak ada metabolit
•  Waktu paruh 4-12 jam
•  Dimetabolisme oleh glukoronil transferase
–  Sedikit pengaruh dari obat lain
–  Baik diberikan pada pasien dengan penyakit hati
Sedasi dan Analgesia Anak Sakit Kritis
MIDAZOLAM
• 
• 
• 
• 
• 
Onset cepat
Metabolisme cepat
Amnesia
Larut dalam air
Tidak nyeri saat
disuntikkan
•  Waktu paruh 2-4 jam
•  Metabolisme hepatik,
eksresi renal
•  Akumulasi hydroxymetabolite aktif dapat
terakumulasi
•  Rute lainnya:
–  Oral
–  Nasal
–  Rectal
–  Sublingual
•  Absorbsi kurang seiring
peningkatan dosis
Sedasi dan Analgesia Anak Sakit Kritis
EFEK SAMPING BENZODIAZEPIN
DEPRESI NAPAS
Kurang dibanding narkotik, namun berpotensiasi dengan narkotik.
Dose related
Reversal:
Flumazenil – antagonis reseptor benzodiazepin
Kontraindikasi untuk pasien dengan pemakaian kronik
benzodiazepin untuk kejang, mixed overdose,
TCA’s – dapat menyebabkan kejang
KOREOATETOID
Toleransi: Dosis dapat ditingkatkan setelah pemakaian 2-3 hari
Ketergantungan
Lakukan withdrawal secara hati-hati dan perlahan jika pemakaian
>7-10 hari
Gejala withdrawal: tremor, tachycardia, hypertension,
Withdrawal cepat dapat meyebabkan kejang
Sedasi dan Analgesia Anak Sakit Kritis
KLORALHIDRAT
•  Hipnotik sedatif
•  Dimetabolisme di hati à bentuk aktif: trichlorethanol
•  Waktu paruh: 8-12 jam
•  Administrasi oral atau rektal
•  Onset of action terlambat
•  Reaksi paradoksikal pada anak usia yang sama
•  Tidak lebih dari 100 mg/kg/hari, contoh: 25mg/kg/6 jam
•  Hati-hati pada anak < 3 bulan dengan disfungsi hati
Sedasi dan Analgesia Anak Sakit Kritis
BARBITURAT
•  Sedatif
•  Respiratory depression dose dependent
•  Efek inotropik negatif /vasodilatasi
menurunkan cardiac output
•  Menurunkan konsumsi O2 otak
–  ↓ aliran darah otak
•  Bermanfaat untuk pasien dengan
–  ↓ tekanan intrakranial
peningkatan tekanan intrakranial
•  Barbiturat kerja cepat
•  Antikonvulsan
•  Bermanfaat untuk sedasi prosedur/
imaging pada anak dengan
hemodinamik stabil
•  Larutan alkali, seringkali inkompatibel
dengan TPN atau obat
Sedasi dan Analgesia Anak Sakit Kritis
MAJOR TRANQUILIZER
•  Fenotiazin
–  Torazin
•  Butirofenon
–  Droperidol
–  Haloperidol
•  Umum dipakai pada dewasa di ICU, jarang di PICU
•  ES: hipotensi karena blokade alfa dan efek ekstrapiramidal
•  Dipakai untuk anak yang sulit disedasi
Sedasi dan Analgesia Anak Sakit Kritis
KETAMIN
•  Anastetik disosiatif i.v.
•  Amnesia baik dan analgesia somatik
•  Status anastetik secara klasik digambarkan sebagai
disosiasi fungsional dan elektrofisiologi diantara
talamoneokortek dan sistem limbik
•  Secara kimia berkaitan dengan phencyclidine dan
cyclohexamine
•  Larut dalam air dan lemak
•  Cepat melalui sawar darah otak, <30 detik
Sedasi dan Analgesia Anak Sakit Kritis
KETAMIN
• 
• 
• 
• 
• 
Waktu paruh redistribusi 4.7 menit
Waktu paruh eliminasi 2.2 jam
Efek klinis dalam 1 menit, resolusi dalam 15-20 menit
Bronkodilatasi
Sialagogue -“menimbulkan aliran saliva”
–  Diberikan dengan antikolinergik
•  Atropin
•  Efek net hemodinamik minimal
–  Inotrop negatif
–  Efek sentral - ↑HR, ↑SVR
•  Pilihan baik untuk syok atau status asmatikus
Sedasi dan Analgesia Anak Sakit Kritis
KETAMIN
• 
• 
• 
• 
• 
Risiko laringospasme
Risiko emesis/aspirasi
Meningkatkan tekanan intrakranial, intraokuler
Menginduksi kejang
Reaksi emergensi, halusinasi
–  Perbaikan dengan administrasi benzodiazepin
Dosis: IM: 2 - 4 mg/kg per dosis tiap 30 menit- 1 jam
I
IV: Dosis intermiten
1 -2 mg/kg per dosis tiap 30 menit-1 jam
Dosis kontinyu
1 - 3 mg/kg/jam
Sedasi dan Analgesia Anak Sakit Kritis
PROPOFOL
•  Sedatif/hipnotik
–  Dose dependent
- conscious sedation sampai anestesia umum
–  Onset cepat (20-50 detik)
–  Pulih cepat (dalam 30 menit)
–  Metabolit aktif kurang
–  Dimetabolisme di hati
–  Dieksresikan dalam urin
Sedasi dan Analgesia Anak Sakit Kritis
PROPOFOL
•  Emulsi lemak,
•  Menurunkan tekanan intrakranial dan CPP
•  Menurunkan tonus simpatis
–  Kontraindikasi bila hemodinamik tidak stabil
–  Depresi napas moderat
•  Nyeri pada tempat injeksi
–  Perbaikan dengan lidokain 1% 0.5 mg/kg
Sedasi dan Analgesia Anak Sakit Kritis
PROPOFOL
•  Sekuele neurologi
–  Opistotonus
–  Gerakan mioklonik
•  Asidosis metabolik pada penggunaan >24 jam
•  Kontraindikasi untuk penggunaan jangka panjang
•  Dosis:
–  Induksi 1 - 3 mg/kg
–  20 - 100 mcg/kg/menit
–  Infus naik 5-10 mcg/kg/menit setiap 5 - 10 menit
Sedasi dan Analgesia Anak Sakit Kritis
DEXMEDETOMIDINE
•  Alfa-2 agonis (seperti KLONIDIN) – short acting
•  Dosis:
–  Load 1 mcg/kg i.v. dalam 10 menit,
–  Diikuti dg 20,2 – 0,7 mcg/kg/jam
•  Efek samping: hipotensi (vasodilatasi),
bradikardia relatif
Sedasi dan Analgesia Anak Sakit Kritis
PCA
•  Patient controlled analgesia
•  Pasien mengontrol sendiri pemberian obat narkotik
analgesia, dosis telah ditentukan sebelumnya
•  Memperbaiki analgesia ttp menurunkan dosis narkotik
•  Low basal rate
•  Nurse controlled analgesia
–  Eliminates delay
–  Allows delivery via a closed system
Sedasi dan Analgesia Anak Sakit Kritis
PCA
Sedasi dan Analgesia Anak Sakit Kritis
TERIMA KASIH
TELAH MEMBERI
SEDASI DAN ANALGESI
YANG TEPAT
KASUS 1
• 
• 
• 
• 
• 
• 
• 
• 
• 
• 
• 
Anak 2 tahun, BB 10 kg
Gagal napas akut - asma
Intubasi
Ventilator
Atropin,
Benzodiazepin: Diazepam, midazolam, fentanil,
Barbiturat: Fenobarbital, pentobarbital, tiopental
Lidokain
Opioid: Fentanil
Profopol
Pelumpuh otot: Suksinilkolin, vekuronium
Sedasi dan Analgesia Anak Sakit Kritis
NSAIDs
Gambar 3. Pemilihan Obat Analgesik
7 P’S – RSI
1. Preparasi
2. Preoksigenasi
3. Pramedikasi/Pretreatment
Atropin
Lidokain à TBI/TTIK
Benzodiazepin: Dia/Midazolam
Opioid Fentanil
4. Paralisis: NMBA
- Suksinilkolin
- Rocuronium
5. Proteksi
6. Placement with proof
7. Post intubation management
Sedasi jangka panjang
Status asmatikus
Tatacara penggunaan ventilator pasien ASMA:
1.  Bronkodilator atau steroid tetap dilanjutkan
2.  Sebelum intubasi (beri Atropin)
3.  Isap lendir: hindari bronkospasme (beri Lidokain)
4.  Relaksasi otot dan sedasi untuk mencegah
asinkronisasi dan untuk pasien tidak kooperatif
(Diazepam, Midazolam, Pancuronium)
5.  Mode ventilator :
awal menggunakan kontrol selanjutnya sesuai
fisiologi dan keadaan klinis, sering digunakan
volume-cycled : Assist control atau IMV
6. Monitoring kejadian auto PEEP dan barotrauma.
Sedasi dan Analgesia Anak Sakit Kritis
FENTANIL
•  Opiat sintetis, 100 x lebih poten dp morfin
•  Onset cepat, sangat lipofilik, cepat lewati sawar darah otak,
redistribusi ke jaringan lemak
•  Distibusi singkat t1/2, eliminasi panjang t1/2
•  Efek hemodinamis minimal
•  Respons vaskuler paru rendah
•  Dapat menimbulkan “rigiditas dinding dada”, diatasi dengan
relaksans atau nalokson
DOSIS: IV intermiten :1-2 mcg/kg tiap 1-2 jam
IV dosis kontinyu: 1-2 mcg/kg/jam
Syok Sepsis
How to intubate a Septic Shock Patient.
(Yamamoto LG Textbook Ped Emerg Med 2000)
•  Volume load, begin peripheral or if
available central ino/pressor
•  Premedication: 0.01-0.02 mg/kg atropine
•  Ketamine 1-2 mg/kg bolus
•  Rocuronium 1 mg/kg
•  Intensive Care Medicine and Anesthesia
recommend against the use of etomidate!
(Editorials 2005)
Head Injury
•  Lidokain
•  Pentobarbital
Pascaoperasi Laparatomi
•  Analgetik
•  Sedatif
Sedasi dan Analgesia
Gambar 1 Wong-Baker FACES Pain Rating Scale
Dikutip dari: Atkinson dkk.
Sedasi dan Analgesia Anak Sakit Kritis
TERIMA KASIH
TELAH MEMBERI
SEDASI DAN ANALGESI
YANG TEPAT
Obat-­‐obatan yang digunakan pada sedasi dan analgesi dosis mg/kg rute dosis maks (mg) interval durasi antara dosis 9trasi 10-­‐15 oral/rektal 1000 4 jam 5-­‐10 oral ketorolak 0,5 im/iv morfin 0,1 im/iv fentanil 0,01 obat asetaminofen (parasetamol) ibuprofen remifentanil 800 6 jam 30 mg iv 4-­‐6 jam 60 mg im 10 12 mcg/
kg/jam meperidin 1-­‐1,8 im/iv 100 im hidromorfon 0,01 im/iv 2 hidrocodone 0,2 oral 10 1 oral 60 2-­‐5 iv 200 4 im/iv methohexital 0,5-­‐1 iv 100 18-­‐25 rektal kodein pentobarbital 30 menit im depresi pernafasan. Pengeluaran histamin 15 menit iv 0,5-­‐1 jam 10 menit iv kaku dada, muntah, dosis yang lebih rendah pada bayi 3-­‐4 jam iv 0,05 transmukosa
0,005-­‐0,015 400 mcg 0,5-­‐1 jam l 0,0015 intranasal 100 mcg 0,15 mcg/kg/
0,2 mcg/
mnt (10 mcg/
iv 5 menit kg/mnt kg/jam) perha9an 2 menit depresi pernafasan 30 menit im gunakan dosis rendah untuk parenteral, kejan, iritabilitas 10 menit iv 30 menit im 3-­‐4 jam 10 menit iv 4-­‐6 jam haH-­‐haH bila dikombinasi dengan parasetamol gangguan saluran cerna, muntah bila dikombinasi dengan 4-­‐6 jam parasetamol Htrasi pemberian parenteral, hindari semua golongan barbiturat 0,5-­‐1,5 jam pada anak dengan porphyria 20 menit im 20-­‐60 depresi saluran nafas, hindari semua golongan barbiturat pada 5 menit iv menit anak dengan porphyria 3-­‐4 jam 2,5-­‐5 iv 300 20-­‐60 menit 5 menit iv 25 rektal midazolam 0,05-­‐0,2 im/iv 0,3-­‐0,7 oral kloralhidrat 50-­‐100 oral/rektal 1000 6-­‐24 jam hindari pada penyakit liver 0,5-­‐1 iv bolus 100 1-­‐6 mg/kg/jam infus 0,1-­‐0,23 iv bolus 20 15-­‐20 menit 1-­‐2. iv 4 im 1-­‐2 jam 20 menit im 0,005-­‐0,01 (parHal reversal) im/iv 2 20 menit antagonis opiat 0,1 (total reversal) flumazenil 0,01 iv 0,2 30 menit hindari pada penderita kejang lidokain (lignokain) infiltrated 4,5 mg/
kg 30-­‐120 menit lidokain (lignokain) + epinefrin infiltrated 7 mg/kg 1 jam bufipakain infiltrated 2-­‐8 jam Hopental propofol ethomidate ketamin nalokson 2,5 mg/
kg depresi pernafasan, hindari semua golongan barbiturat pada anak dengan porphyria 1-­‐2 jam 10 menit iv depresi pernafasan, agitasi 6-­‐10 menit 5 menit iv depresi saluran nafas 10 menit iv gerakan mioklonik 0,5-­‐2 jam 5 menit iv hipersekresi saluran napas Pilihan Sedasi Potensial Skenario Pilihan trauma ekstrimitas (minor) opioid oral asetaminofen (parasetamol) atau ibuprofen dengan atau tanpa opioid trauma ekstrimitas (mayor) opioid oral atau parenteral propofol pasien mendapat analgesi etomidat anestesi regional nitrousoxide ketamine luka bakar ringan opioid oral asetaminofen (parasetamol) atau ibuprofen dengan atau tanpa opioid opioid im anestesi lokal anestesi topikal luka bakar luas opioid iv ketamin anestesi regional remifentanil pasien mendapat analgesi trauma minor mulHpel opioid parenteral asetaminofen (parasetamol) atau ibuprofen dengan atau tanpa opioid hipnoHs opioid oral distraksi trauma mulHpel dislokasi sendi opioid iv ketamine etomidate propofol nitrousoxide opioid iv/ sedaHf diazepam etomidate krisis nyeri akibat penyakit sumbatan pembuluh darah (ringan) lidokain intraarHkular (lignokain) remifentanil asetaminofen atau kombinasi opioid (po) dapat dikombinasi dengan ibuprofen (po) krisis nyeri akibat penyakit sumbatan pembuluh darah (berat) morfin iv hidromorfon iv nyeri abdomen opioid parenteral ketorolak (untuk kolik renal/
bilier) nyeri pelvis (Hdak hamil) opioid parenteral oral NSAIDS ketorolak pasien dalam pengaruh analgesik fentanyl remifentanil opioid harus dikombinasi dengan ibuprofen (po) ketorolak (iv) nyeri non obstetrik pada ibu hamil nyeri gigi opioid oral asetaminofen dan opioid opioid im/sk anestesi regional opioid oral asetaminofen atau ibuprofen dengan atau tanpa opioid anestesi lokal hipnoHs laserasi pada anak yang kooperaHf lidokain bupivakain laserasi pada anak yang Hdak midazolam oral dan anestesi kooperaHf lokal fentanil dan midazolam propofol dan anestesi lokal ketamin dan anestesi lokal pungsi lumbal propofol ketamin fentanil dan midazolam pentobartbital anestesi lokal CT san (MRI) pasien rawat jalan yang menjalani pemeriksaan yang Hdak nyeri (mis. EKG, echo) sepsis work up prosedur minor mulHpel pentobartbital propofol fentanil atau remifentanil midazolam difenhidramin kloralhidrat ketamin midazolam po kloralhidrat pentobartbital difenhidramin sukrosa oral ketamin im nitrousoxide opioid tranmukosal ketamin im nitrousoxide opioid tranmukosal SKALA PENILAIAN NYERI FLACC Kategori 0 Skor 1 2 Face Tak ada ekspresi tertentu Terkadang menyeringai atau senyum atau menerutkan dahi, tidak tampak tertarik dengan sekitarnya Sering megernyitkan dahi, menggerakkan dagu, gerakan menggigit Legs Posisi normal atau relaksasi Gelisah, tidak tenang, tegang Menendang-­‐nendangkan tungkai Activity Tidur dengan tenang, posisi normal, mudah bergerak Menggeliat-­‐geliat, tegang Melengkung, kaku, atau menyentak-­‐nyentak Cry Tidak menangis (terbangun/tertidur) Menguap atau merengek, Menangis terus-­‐menerus, terkadang mengeluh menjerit atau merintih, sering mengeluh Consolability Santai Perhatiannya mudah teralihkan, tenang bila disentuh, dipeluk atau diajak bicara/bermain Sulit untuk menenangkan diri Sedasi dan Analgesia
Tabel 2. Skala Ramsay untuk Penilaian Sedasi
Tingkat
1
2
3
4
5
6
Deskripsi Sedasi Skala Ramsay
Sadar, cemas; gelisah atau tidur gelisah, atau keduanya
Sadar, kooperatif, terorientasi, dan tenang
Respons hanya terhadap perintah verbal
Mengantuk, respons cepat thd ketukan ringan glabela
atau rangsang suara keras
Mengantuk, respons lambat thd ketukan ringan glabela
atau rangsang suara keras
Mengantuk, tidak ada respons thd ketukan ringan glabela
atau rangsang suara keras Tabel 3. Skala COMFORT untuk Menilai Sedasi
Alertness
Deeply asleep
Lightly asleep
Mengantuk
Fully awake and alert
Hyperalert
Calmness/agitation
Calm
Slightly anxious
Anxious
Very anxious
Panicky
Heart rate
Denyut jantung (HR) < baseline
Denyut jantung sesuai baseline
HR jarang >15% diatas baseline
(1−3 selama periode observasi)
HR sering >15% diatas baseline
(>3 selama periode observasi)
HR terus menerus sekitar >15%)
Facial Tension
Otot fasial relaksasi total
Tonus otot fasial normal, tidak ada
tegangan otot fasial yang jelas
Tegangan jelas pd beberapa otot fasial
Tegangan jelas pada seluruh otot fasial
Otot fasial mengerut dan meringis
Mean arterial blood pressure (MAP)
Tekanan darah MAP di bawah baseline
Tekanan darah MAP pada baseline
MAP jarang >15% di atas baseline
MAPsering >15% di atas baseline
(>3 selama periode observasi)
MAP terus menerus >15% diatas baseline
Respons respirasi
Tidak ada batuk dan napas spontan
Napas spontan, sedikit atau tidak ada respons
ventilasi
Sesekali batuk atau resistensi ventilator
Bernapas aktif terhadap ventilator
Batuk atau selalu melawan ventilator, batuk
atau tersedak
Tonus otot
Relaksasi otot total, tidak ada tonus otot
Penurunan tonus otot
Tonus otot normal
Tonus otot meningkat, fleksi jari tangan& kaki
Rigiditas otot ekstrim
Physical movement
Tidak ada pergerakan
Sesekali dan sedikit pergerakan
Sering, sedikit pergerakan
Pergerakan kuat pada ekstremitas
Pergerakan kuat termasuk torso dan kepala
1
Sedatif-Analgesik
yang Sering Dipakai
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
N/M blocking agents
pediatr Emerg Care 2000;16(6):441
Pain Assessment in Neonates & Infants
•  Challenging
•  Combines physiologic and behavioral
parameters
•  Many scales available
–  NIPS (Neonatal Infant Pain Scale)
–  FLACC scale (Face, Legs, Activity, Cry
Consolability)
Neonatal Infant Pain Scale (NIPS)
Children between 3-8 years
•  Usually have a word for pain
•  Can articulate more detail about the
presence and location of pain; less
able to comment on quality or intensity
•  Examples:
–  Color scales
–  Faces scales
Children older than 8 years
•  Use the standard visual analog scale
•  Same used in adults
Children with Cognitive Impairment
•  Often unable to describe pain
•  Altered nervous system and experience
pain differently
•  Use behavioral observation scales
–  e.g. FLACC
•  Can apply to intubated patients
FLACC scale
3: Multi-modal Approach
•  Cognitive-behavioral
–  Education
–  Relaxation, imagery
–  Psychotherapy,
counseling
–  Hypnosis
–  Biofeedback
–  Music, literature, art,
play
–  Prayer, meditation
•  Physical Approach
–  Massage
–  Acupuncture
–  Acupressure
–  Heat or Cold
–  TENS
–  Therapeutic exercise
Sucrose for Infants
•  Sucrose 24% oral solution
•  Can be used for procedures such as heel stick,
venipuncture, catheterization, etc.
•  Effective analgesic in preterm and term infants
–  Not effective beyond 3 months old
•  Dip pacifier in sucrose solution or give 0.2 mL to
buccal area
–  May repeat but be cautious with many doses to
younger infants
Download