“Self Disclosure Orang Tua yang mempunyai Anak Down Syndrome” Amira (10505011) Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran Self disclosure pada orang tua yang mempunyai anak Down syndrome dan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan Self disclosure pada orang tua yang mempunyai anak Down syndrome. Dalam penelitian ini melibatkan orang tua yang mempunyai anak Down syndrome, dan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa individu dapat bertukar informasi dengan orang lain tentang kondisi anaknya, individu tidak malu dan tidak menutupi kondisi anaknya. Individu tidak membedakan orang yang butuh informasi mengenai dirinya dan anaknya, individu termasuk individu yang mudah bersosialisasi dan komunikasi, individu berbagi informasi mengenai dirinya tanpa memandang usia orang tersebut. Penelitian yang lebih besar masih diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan awal ini. Kata kunci : Self disclosure, Down syndrome, Orang Tua mampu PENDAHULUAN Self disclosure yaitu karakteristik yang penting kepribadian untuk berkomunikasi, memberi dan menerima informasi yang dibutuhkan dari orang lain (Sinha, 1972). Individu akan dapat menerima keadaan diri sendiri dan mudah menerima keadaan orang lain termasuk kekurangan atau hal-hal yang positif dari orang lain apabila membuka diri (self disclosure) dengan baik. Self disclosure penting untuk dilakukan karena informasi yang diungkapkan seseorang terkadang tidak dapat diketahui oleh orang lain jika seseorang tidak membuka diri dan membiarkan mengetahui 2008). Rasa ketertarikan orang keadaannya percaya kepada lain (Utami, diri dan orang lain 1 merupakan faktor penting untuk kromosom penderita, di Indonesia pembentukan self disclosure dan paling sedikit 300 ribu anak dan 8 akan mempermudah self disclosure juta seseorang menderita Down syndrome (Muslim, kepada orang lain (Mastuti, 2001). manusia 2005). Pada umumnya para orang tua di Menurut seluruh Connor dunia (dalam Triwani, 2004) Sekitar 25-30% dari ingin memiliki anak yang sempurna orang baik secara fisik, rohani, maupun meninggal selama tahun pertama mental. Begitu pula pada subjek kehidupan penelitian ini yang memiliki anak kematian yang paling sering adalah yang mengalami down syndrome. akibat infeksi saluran pernafasan dan Pengaruh yang dirasakan terutama kelainan jantung bawaan. oleh orang tua yang memiliki anak dengan down syndrome tersebut adalah adanya penderitaan yang yang Down syndrome dengan penyebab Dengan demikian, para orang tua yang memiliki syndrome anak sebaiknya down tidaklah cukup berat. Para orang tua banyak membatasi kemampuan anak dan yang menyembunyikan anak mereka jangan karena malu. Padahal mereka juga karena bisa untuk dikucilkan oleh lingkungan dan lain walaupun sebagainya. Karena itu hanya akan perkembangan tersebut hanya akan membuat anak yang sudah menderita mencapai batasan-batasan tertentu. tambah menderita. Biarkan anak Tidak yang melakukan hal-hal yang mereka bisa menolak kenyataan bahwa anaknya dan sebagai orang tua sebaiknya mengalami down syndrome, banyak memberi dukungan dan menyalurkan juga dari mereka yang menjadi minat-minat mereka secara terarah terlalu melindungi anaknya (Ahmad, dengan cara memberikan pendidikan 1997). dasar dan memberi les tambahan diberi kesempatan berkembang, sedikit orang tua Down syndrome adalah sejenis keterbelakangan adanya trisomi mental pada menyembunyikan ego rasa malu, anak takut terhadap minat mereka tersebut. akibat struktur 2 TINJAUAN PUSTAKA e. Self disclosure given Self disclosure f. Self disclosure received Self disclosure merupakan segala informasi tentang diri yang Komponen self disclosure diungkapkan oleh seseorang kepada a. orang lain. Informasi tersebut dapat diungkapkan berupa dan b. Sifat dasar yang positif atau Self negative pemikiran, pengalaman perasaan seseorang. disclosure penting untuk dilakukan karena informasi yang diungkapkan Jumlah informasi c. Dalamnya suatu pengungkapan diri seseorang terkadang tidak dapat d. Waktu pengungkapan diri diketahui e. Lawan bicara oleh orang lain jika yang seseorang tidak membuka diri dan membiarkan orang lain mengetahui Faktor-faktor yang menyebabkan keadaannya (Derlega, 1993). self disclosure Menurut Rice, (2002) Self disclosure a. Definisi Tentang Hubungan adalah suatu bentuk komunikasi b. Rasa Suka yang c. Norma Berbalasan menawarkan informasi mengenai diri sendiri kepada orang d. Kepribadian lain. Selain itu menurut Atwater, e. Jenis Kelamin (1983) Self disclosure suatu proses f. Pola Asuh yang saling menguntungkan antara g. Rasa Percaya dan Waktu dua orang atau lebih yang dilakukan h. Usia secara sukarela dengan saling berbagi perasaan dan pikiran mereka Down syndrome yang paling dalam. Down syndrome pertama kali di Jenis-jenis Self disclosure temukan oleh John Langdon pada a. Descriptive self disclosure tahun 1866. Anak down syndrome b. Evaluative self disclosure paling mudah dikenali karena ada c. Personal self disclosure ciri fisik yang tampak, mereka juga d. Relational self disclosure mempunyai kecerdasan yang terbatas 3 yang terjadi kromosom karena jumlah mereka yang berlebih e. Leher Pada bayi down syndrome yang (Soetjiningsih, 1995). baru lahir terlihat adanya kulit Menurut Mangunsong, (1998) down berlebih pada bagian belakang syndrome disebabkan oleh kerusakan leher. kromosom yang terjadi pada saat f. Mulut pembelahan sel dan berdampak pada penampilan perkembangan secara fisik intelektual. dan Down Mulut terlihat lebih kecil g. Tangan Memiliki tangan yang kecil syndrome merupakan suatu kelainan dengan telapak tangan cenderung kromosom, yang pada umumnya melebar dan jari-jari yang pendek. terjadi karena adanya kromosom tambahan pada kromosom ke 21 Penyebab Down syndrome (Papalia & Olds, 2001). Down syndrome adalah salah satu Karakteristik Down syndrome dari banyak bentuk penyimpangan Menurut Selikowitz, (1990) secara kromosom. Penyimpangan ini dapat fisik anak down syndrome akan dapat terjadi selama perkembangan ovum, dikenali sejak lahir. Terlihat dari ciri- sperma ataupun zigot. Penyimpangan ciri fisik yang dimiliki sebagai terjadi berikut: mendistribusikan kromosom secara a. Wajah normal. karena Pada down syndrome kegagalan dilihat dari samping tampak rata. kromosom ke 21 sehingga terdapat Kepala bagian belakang terlihat saat gagal Wajah terlihat bulat, lebar dan b. Kepala terjadi sel distribusi ekstra kromosom atau sering disebut trisomy 21 (Papalia & Olds, 2001). rata. c. Mata Mata terlihat sipit. d. Rambut Orang tua Menurut Rohidin, (2006) orang tua adalah pria dan wanita yang terikat Rambut mereka biasanya terlihat dalam perkawinan dan siap sedia jarang, dan lurus. untuk memikul tanggung jawab 4 sebagai ayah dan ibu dari anak-anak informasi yang dilahirkan. Orang tua adalah terkadang tidak didapat oleh orang dua individu yang berbeda memasuki lain jika individu tidak membuka diri hidup bersama dengan membawa terhadap orang sekitar (Derlega, pandangan, pendapat dan kebiasaan 1993). Self Disclosure sebagai usaha sehari-hari orang untuk kehidupan keluarga posisi kepala tua didalam mempunyai keluarga yang mereka mengungkap berikan reaksi atau tanggapan individu terhadap situasi atau yang sedang dihadapi individu serta pemimpin rumah tangga. Menurut memberikan informasi tentang masa Hadikusumo, lalu yang relevan atau informasi (1996) orang tua sebagai pendidik menurut kodrat yang adalah pendidik pertama dan utama tanggapannya di karena secara kodrati anak manusia (Supratiknya, 1995). dilahirkan menurut (ibunya) oleh dalam orang untuk memahami masa Atwater, kini Selain (1983) itu Self tidak Disclosure suatu proses yang saling berdaya. Hanya dengan pertolongan menguntungkan antara dua orang dan layanan orang tua terutama ibu, atau lebih yang dilakukan secara bayi (anak manusia) itu dapat hidup sukarela dan berkembang makin dewasa. perasaan dan pikiran mereka yang Karena paling dalam. Rasa percaya diri dan itu pendidik orang adalah keputusan keadaan tuanya berguna tua menjadi bukan karena kemauan, dengan ketertarikan saling kepada berbagi orang lain melainkan merupakan faktor penting untuk karena memenuhi panggilan yang pembentukan Self Disclosure dan bersifat etis kodrati. akan mempermudah Self Disclosure seseorang Self disclosure orang tua yang kepada orang lain (Mastuti, 2001). mempunyai anak Down syndrome Self Disclosure sebagai komunikasi Self Disclosure atau pengungkapan dimana seseorang dengan sukarela diri sangat dibutuhkan bagi para dan sengaja memberitahukan orang orang tua yang mempunyai anak lain mengenai dirinya secara akurat, dengan yang tidak didapat atau diketahui kelainan karena dengan 5 dari pihak lain. Dengan memberikan Dalam informasi tentang diri terhadap orang menggunakan lain kemungkinan masalah yang dengan pedoman umum. Alasannya dihadapi mudah terselesaikan dan peneliti mengurangi beban pikiran. tersebut adalah dengan bertujuan Dengan demikian, para orang tua untuk yang memiliki anak Down Syndrome penelitian-penelitian sebaiknya aspek-aspek yang harus digali secara tidaklah kemampuan anak membatasi dan penelitian ini, penelitian tehnik wawancara menggunakan pedoman dapat meningkatkan mengenai jangan mendalam dan juga dapat sebagai menyembunyikan anak karena ego bahan pengecek dalam urutan-urutan rasa malu, takut dikucilkan oleh pertanyaan. Dalam hal ini peneliti lingkungan menggunakan metode observasi non dan lain sebagainya. Karena itu hanya akan membuat partisipasif, anak yang sudah menderita tambah karena menderita. Biarkan anak melakukan penglihatan hal-hal yang mereka bisa dan sebagai didalam orang dilakukan subjek (Basuki, 2006). tua sebaiknya memberi alasanya peneliti hanya peneliti setiap dilakukan sejauh tanpa kegiatan ikut yang dukungan dan menyalurkan minatminat mereka secara terarah dengan HASIL DAN ANALISIS cara memberikan pendidikan dasar Berdasarkan hasil analisis diatas dan memberi les tambahan terhadap dapat diketahui bahwa subjek dapat minat mereka tersebut. bertukar informasi tentang kondisi anaknya. Subjek tidak malu dan tidak menutupi kondisi anaknya. METODE PENELITIAN Dalam penelitian menggunakan ini, metode peneliti Sama halnya dengan yang dikatakan penelitian oleh Rice (2002), Self Disclosure kualitatif jenis studi kasus. Subjek adalah orang tua dari anak yang mengalami Down Syndrome. adalah suatu komunikasi yang menawarkan informasi mengenai diri sendiri kepada orang lain. Subjek adalah orang yang mudah berinteraksi dan komunikasi dengan 6 orang baru. Subjek cukup terbuka Subjek memiliki hubungan yang baik tentang masalah anaknya. Subjek dengan keluarga dan sahabat-sahabat tidak memandang jenis kelamin saat subjek. Subjek tidak membedakan berbagi informasi tentang anaknya orang yang butuh informasi tentang dengan orang lain. Subjek juga anaknya karena subjek menyukai berhubungan baik dengan dengan orang tersebut atau tidak. Subjek teman curhat subjek. Self Disclosure juga orang yang mudah berinteraksi salah satu karakteristik kepribadian dan komunikasi dengan orang yang yang penting untuk berkomunikasi baru memberi dan menerima informasi terbuka dalam hal membicarakan yang dibutuhkan dari orang lain anaknya. (Sinha, 1972). Subjek akan dapat berbagi menerima keadaan diri sendiri dan membedakan jenis kelamin, subjek mudah menerima keadaan orang lain berbagi apabila memandang usia orang tersebut. mampu membuka diri dikenal, subjek Subjek orangyang bercerita informasi informasi atau tanpa juga tidak dengan baik. Saran KESIMPULAN DAN SARAN Bagi peneliti selanjutnya, penulis Simpulan menyarankan Subjek menunjukkan dapat bertukar penelitian informasi dengan orang lain tentang Disclosure kondisi anaknya, subjek tidak malu penelitian dan tidak menutupi kondisi anaknya, mempunyai anak Autis, cacat fisik subjek juga tidak membedakan orang dan lainnya. Dengan keragaman ini yang akan subjek ceritakan karena diharapakan hasil yang diperoleh subjek dapat mengenalnya mengenalnya. Subjek atau tidak untuk serupa mengadakan mengenai dengan seperti Self beragam subjek dibandingkan yang dengan mendapat penelitian lain, sehingga peneliti dukungan dari keluarga besar subjek mendapatkan pemahaman yang lebih dalam hal membantu merawat anak luas dan komprehensif mengenai Self subjek. Disclosure orang tua yang mempunyai anak Down Syndrome. 7 DAFTAR PUSTAKA Ahmad, (2006). Peran orang tua terhadap masa depan anak. Jakarta http://www.definisionline.co m/2010/04/pengertian-orangtua.html diakses 10/04/2011 02.25 Atwater, E. (1983). Psychology of adjustment.New Jersey, NY: Englewood Cliffs. Basuki, A.M.H. (2006). Penelitian kualitatif untuk ilmu-ilmu kemanusian dan budaya.Jakarta: Penerbit Gunadarma. Derlega, V.J.,Sandra. M, Sandra. P & Stephen.T.M. (1993). Self disclosure. California: Sage Publications, inc. Hadikusumo, K.(1996). Pengertian orang tua. Jakarta http://www.aryesnovianto.co m/2010/12/pengertian-orangtua-menurut-kunaryo.html diakses tanggal 5/12/2011, 8.20 Mastuti, E. (2001). Studi korelasi antara rasa percaya diri dan ketertarikan dengan kecenderungan pengungkapan diri dalam hubungan interpersonal. Jurnal, (3)1,5059: LIPI. Mangunsong, F. (1998). Psikologi dan pendidikan anak luar biasa. Jakarta: LPSP3UI. Muslim,C. Bhakti.K, Eka.C.P.A, Aceng.R & Herry.H. (2005). Antropometri status pertumbuhan pada sindrom down di sekolah luar biasa (SLB) kota bengkulu dan sekolah dasar luar biasa negeri (SLBN) megang kota lubuk linggau. Jurnal Pendidikan, (1)2,7-17 Utami, M.N. (2008). Hubungan antara self disclosure dan intimacy pada pasangan kekasih difitur testimonial situs friendster. Skripsi (tidak diterbitkan). Depok: Universitas Indonesia. Papalia, D.E., Old, S. W & Feldman, R.D. (2001). Human development.MC Graw Hill Companies, inc. Rohidin, (2006). Pengaruh tingkat pendidikan dan dorongan orang tua terhadap prestasi belajar kelas II. Jakarta http://www.scribd.com/doc/5 0577384/16/PengertianOrang-Tua diakses 10/04/2011 02.18 Selikowitz, M. (1990). Down syndrome the facts. New york: Oxford University Press. Sinha, V.(1972). Age differences inself disclosure. Journal of Development Psychology,(1)3,257-258. 8 Soetjiningsih. (1995). Tumbuh kembang anak. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Supratiknya, A. (1995). Komunikasi antar pribadi :Tinjauan Psikologis. Yogyakarta: Kanisius. Triwani. (2004). Perbandingan tiga macam dermatogram walkel, uppsala, dan indiana university sebagai alat diagnostik down syndrome: Tesis. 9