BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Analisis dapat didefenisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan dan hambatan yang terjadi serta kebutuhankebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. (Kusrini, 2007). Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem. Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan di tahap ini akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya. 2.2 Rekayasa Perangkat Lunak Rekayasa merupakan analisis, desain, konstruksi, verifikasi, dan manajemen kesatuan teknik atau sosial. (Roger S. Pressman, Ph. D., Buku 1). Usaha yang berhubungan dengan Rekayasa perangkat lunak dapat dikategorikan dalam tiga fase umum dengan tanpa mempedulikan area aplikasi, ukuran proyek, atau kompleksitasnya. Adapun ketiga fase tersebut adalah fase Definisi (Definition phase), fase Pengembangan (Development phase), fase Pemeliharaan (Maintenance phase). Universitas Sumatera Utara 2.3 Pengertian Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. (John Willey dan Sons, 1981: 15) Sistem adalah sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu satuan. Komponen-komponen sistem atau elemenelemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari subsistem. (John Willey dan Sons, 1981: 15) Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. (Raymond Mc Leod, jr dan Georage Schell, 2001: 9) 2.3.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Menurut Tata Sutabri (2004: 60), Tahapan utama dalam proses pengembangan sistem informasi adalah sebagai berikut: 1. Investigasi Sistem Tahap ini untuk menentukan problem-problem atau kebutuhan yang timbul. Hal itu memerlukan pengembangan sistem secara menyeluruh atau ada usaha lain yang dapat dilakukan untuk memecahkannya. Salah satu alternatif jawabannya mungkin saja merupakan suatu keputusan untuk tidak melakukan perubahan apapun terhadap sistem yang berjalan. Alternatif lainnya mungkin hanya diperlukan perbaikan-perbaikan pada sistem tanpa harus menggantinya. 2. Analisis Sistem Tahap analisis bertitik tolak pada kegiatan-kegiatan dari tugas-tugas di mana sistem yang berjalan dipelajari lebih mendalam. Salah satu tujuan terpenting pada tahap ini adalah mendefenisikan sistem berjalan. Pemakai sistem dan Universitas Sumatera Utara analisis sistem bekerja sama untuk menjabarkan kebutuhan dan kemampuan dari sistem baru yang akan diusulkan. 3. Desain Sistem Tahap ini kegiatan diorientasikan pada komputer dilaksanakan. Spesifikasi perangkat keras pada perangkat lunak (HW/SW) yang telah disusun pada tahap selanjutnya ditinjau kembali dan disempurnakan. Rencana pembuatan program dilaksanakan dan juga testing programnya. Latihan para pemakai sistem dimulai. Pada akhirnya dengan berpartisipasi penuh dari pemakai sistem, dilakukan test sistem secara menyeluruh. 4. Implementasi Sistem Tahap ini untuk menyelesaikan desain sistem yang ada dalam dokumen desain sistem yang disetujui dan menguji, menginstal dan memulai penggunaan sistem baru atau sistem yang diperbaiki. Tujuan tahap ini adalah menyelesaikan desain sistem yang sudah disetujui, menguji serta mendokumentasikan program-program dan prosedur sistem yang diperlukan. 5. Pemeliharaan Sistem Disarankan adanya dua tahap riview yang harus dilaksanakan. Pertama kali tidak terlalu lama setelah penerapan sistem, di mana tim proyek masih ada dan masing-masing anggota masih memiliki ingatan yang segar atas sistem yang mereka buat. Riview berikutnya dapat dilakukan kira-kira setelah enam bulan berjalan. Tujuannya untuk meyakinkan apakah sistem tersebut berjalan sesuai dengan tujuan semula dan apakah masih ada perbaikan atau penyempurnaan yang harus dilakukan. Tujuan dari proses pemeliharaan sistem ini adalah untuk melakukan evaluasi sistem secara cepat dan efisien, menyempurnakan proses pemeliharaan sistem dengan selalu menganalisis kebutuhan informasi yang dihasilkan sistem tersebut dan lain sebagainya. Universitas Sumatera Utara 2.3.2 Karakteristik Sistem Karakteristik Sistem terdiri atas: 1. Komponen sistem Suatu sistem terdiri dari jumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membuat sebuah sistem juga memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bila dikatakan sebagai suatu sistem. 2. Batas Sistem Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan suatu sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. 3. Lingkungan Luar Sistem (environment) Merupakan batasan dari sistem yang mempengaruhi opersistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem. 4. Penghubung Sistem Merupakan media penghubung antar satu subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari suatu sistem menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainnya membentuk suatu kesatuan. Universitas Sumatera Utara 5. Masukan Sistem Merupakan suatu energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. 6. Keluaran Sistem Merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat berupa masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem. 7. Pengolahan Sistem Suatu sistem dapat berupa bagian pengolah yang akan merubah suatu masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah suatu masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. 8. Sasaran Sistem Suatu sistem pasti mempunyai suatu sasaran (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. 2.3.3 Klasiflkasi Sistem Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Sistem Abstrak Sistem abstrak adalah sebuah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Dan hanya dapat dirasakan oleh sipemakai. Misalnya sistem Teologika, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antar manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang Universitas Sumatera Utara ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya. 2. Sistem Alamiah Sistem alamiah adalah suatu sistem yang terjadi secara proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi. 3. Sistem Tertentu Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksikan. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. 4. Sistem Tertutup Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis sampai adanya turut campur tangan pihak luarnya. 2.3.4 Pengertian Informasi Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti lagi yang menerimanya (Jogiyanto, 1980: 8). Informasi adalah salah satu jenis utama sumber daya yang tersedia bagi Manager. Informasi dapat dikelola seperti halnya sumber daya yang lain, dan perhatian pada topik ini bersumber dari dua pengaruh. Pertama, bisnis akan semakin rumit, kedua komputer telah mencapai kemampuan yang semakin baik (Raymond Mc Leod, jr dan George Schell, 2001: 3). 1. Kualitas Informasi a. Akurat Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai Universitas Sumatera Utara kepenerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut. b. Tepat pada waktunya Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka akan dapat berakibat fatal untuk organisasi. c. Relevan Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevan suatu informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. 2. Nilai Informasi Nilai dari suatu informsi ditentukan oleh dua hal, diantaranya yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu perhatian bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh suatu pihak didalam perusahaanya. Lebih lanjut sebagian besar informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan suatu satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifnya. Pengukuran nilai informasinya biasanya dihubungkan dengan analisis efektif biaya. 2.3.5 Pengertian Sistem Informasi Sisem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung organisasi, bersifat menejerial Universitas Sumatera Utara dan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan yang diperlukan. 1. Komponen Sistem Informasi Dalam komponen informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutkan dengan istilah "blok bangunan", diantaranya adalah: a. Blok masukan Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar. b. Blok model Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. c. Blok keluar Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan managemen serta semua pemakai sistem. d. Blok teknologi Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. e. Blok basis data Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data di akses atau dimanipulasi Universitas Sumatera Utara dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan "DBMS" (Data Base Management System). f. Blok kendali Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalankegagalan dari sistem itu sendiri. kesalahan-kesalahan, ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi. 2.3.6 Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia (human resources) mengandung pengertian usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi sehingga mencerminkan usaha seseorang dalam waktu tertentu untuk menghasilkan barang dan jasa. (Robert L. Malthis dan Jhon H. Jackson, 2001: 21). Sumber Daya Manusia adalah manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja. mampu bekerja berarti mampu melakukan kegiatan yang mempunyai nilai ekonomis, yaitu kegiatan tersebut mengasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat (Sonny Sumarsono, 2003: 5). Manajemen sumber daya manusia yang berdasarkan empat prinsip, yaitu: 1. Bahwa manusia adalah harta utama perusahaan dan manajemen yang efektif adalah sebagai kunci bagi terciptanya tujuan organisasi. 2. Untuk mencapai suatu tujuan tersebut, segala kultur dan unsur dalam organisasi harus saling menunjang dan dapat bekerjasama. 3. Kultur dan nilai perusahaan serta situasi organisasi akan memberikan pengaruh yang besar terhadap pencapaian tujuan tersebut. Universitas Sumatera Utara 4. Manajemen sumber daya manusia berhubungan dengan integrasi, menjadikan semua anggota terlihat bekerja sama untuk mencapai tujuan tersebut (Komaruddin, 1990). 2.3.7 Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Sistem Informasi Sumber Daya Manusia adalah sistem integrasi yang dirancang untuk menyediakan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan Sumber Daya Manusia walaupun sistem Sumber Daya Manusia tidak harus dikomputerisasikan, tetapi kebanyakan organisasi telah menerapkan ini. (Robert L. Mathis dan Jhon H. Jackson, 2001: 61). Sistem Sumber Daya Manusia adalah suatu sistemnya dapat menunggu strategi Sumber Daya Manusia organisasi tersebut ini membutuhkan analisis terhadap penggunaan informasi Sumber Daya Manusia dan pada organisasi pada keseluruhan. Yang sering terjadi adalah masalah keputusan tentang Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM) dibuat berdasarkan terutama pada faktor biaya dari pada bagaimana SISDM telah lebih baik mendukung pembuatan keputusan Sumber Daya Manusia (Robert L. Mathis dan Jhon H. Jackson, 2001: 63). 1. Tujuan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Sistem Informasi Sumber Daya Manusia melayani dua tujuan dalam organisasi. Kedua tujuan tesebuat adalah sebagai berikut: a. Tujuan yang pertama Sistem Informasi Sumber Daya Manusia adalah meningkatkan efisiensi data tenaga kerja didalam kegiatan Informasi Sumber Daya Manusia dikumpulkan. Beberapa kegiatan Informasi Sumber Daya Manusia dapat ditunjukan dengan lebih efisiensi dan sedikit pekerja di atas kertas kalau sudah di otomatiskan. Arus, pekerjaan otomatisasi dari beberapa kegiatan Sumber Daya Manusia dan dari penyimpanan data Sumber Daya Manusia adalah sebagai kunci untuk meningkatkan kegiatan Sumber Daya Manusia dengan pembuatan arus pekerjaan yang lebih efisien. Universitas Sumatera Utara b. Tujuan yang kedua adalah lebih strategis dan berhubungan dengan perencanaan Sumber Daya Manusia. Dengan kemampuan mengakses data memungkinkan perencanaan Sumber Daya Manusia dengan pembuatan keputusan tingkat menejerial. Menjadi dasar untuk tingkat informasi yang lebih besar dari pada tergantung pada persepsi dan intuisi menejerial. 2. Penggunaan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Penerapannya Penggunaan Sistem Sumber Daya Manusia memiliki banyak kegunaan dalam suatu organisasi. Dengan Sistem Sumber Daya Manusia, pencatatan waktu tenaga kerja dimasukan kedalam sistem, dan dimodifikasi disesuaikan pada setiap individual sebagai hasil dari pengembangan dan penerapan sistem Informasi Sumber Daya Manusia pada berbagai organisasi. Dari sudut pandang pelatihan, adalah penting untuk membuat bebagai bentuk penilaian prestasi yang teratur diantara para pekerja. Jika hal ini dikerjakan secara sistematis sepanjang tahun, maka rencana pelatihan akan menjadi mantap. Kegunaan lain dari Sistem Informasi Sumber Daya Manusia adalah kesetaraan kesempatan bekerja. Dibalik kegiatan dasar ini, beberapa kegiatan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia lain dapat dipengaruhi dengan penggunaan SISDM. Untuk merancang Sistem Informasi Sumber Daya Manusia yang efektif para ahli menyarankan untuk menilainya dengan pertanyaan-pertanyaan mengenai data yang akan di perlukan seperti: 1. Informasi apa yang tersedia, dan informasi apa yang dibutuhkan orang-orang dalam organisasi. 2. Untuk tujuan apa informasi tersebut akan diberikan. 3. Pada format yang bagaimana seharusnya output untuk menyesuaikan dengan data perusahaan lain. 4. Siapa yang membutuhkan informasi. 5. Kapan dan seberapa seringnya. Universitas Sumatera Utara Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut menolong menunjukan keperluan akan perangkat lunak dan perangkat keras. Para ahli mengusulkan bahwa suatu tim proyek harus dibuat sedemikian rupa secara ekstensif tim ini sering meliputi perwakilan dari beberapa departemen dalam suatu organisasi, termasuk area proses menejemen informasi. Tim ini bertindak sebagai pengarah pada komite untuk mengkaji kebutuhan pemakai (user). 2.4 Alat bantu Perancangan Sistem Alat bantu perancangan sebuah sistem adalah sebuah sistem yag dapat membantu merepresentasikan gambaran sistem secara garis besar (global) maupun secara terinci (detail). 2.4.1 Diagram Arus Data (Data Flow Diagram) Data flow diagram adalah suatu network yang menggambarkan suatu sistem automat/komputerisasi, manualisasi atau gabungan dari keduanya yang penggambarannya disusun dalam bentuk kumpulan komponen sistem yang saling berhubungan sesuai dengan aturan mainnya. Simbol-simbol pada Data Flow Diagram dapat dilihat pada tabel 2.1. Tabel 2.1 Simbol Data Flow Diagram SIMBOL FUNGSI Eksternal entity (kesatuan luar atau batas sistem) berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem. Dataflow (arus data) arus data ini mengalir diantara proses, simpanan data dan kesatuan luar. Process (proses) kegiatan arus kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan. Data store merupakan simpanan data yang berupa file database Universitas Sumatera Utara atau table manual, agenda atau buku. Sumber: Jogiyanto HM (2005:701) "Analisis dan Desain Sistem Informasi". Tahapan Diagram Arus Data (Data Flow Diagram) terbagi atas beberapa bagian yaitu: 1. Diagram Konteks Diagram ini dibuat untuk menggambarkan sumber serta tujuan data yang akan di proses atau dengan kata lain diagram tersebut digunakan untuk menggambarkan sistem secara umum/global dari keseluruhan sistem yang ada. 2. Diagram nol Diagram ini dibuat untuk menggambarkan tahapan proses yang ada didalam diagram konteks, yang penjabarannya lebih terperinci. 3. Diagram Detail Diagram ini dibuat untuk menggambarkan arus data secara lebih mendetail lagi dari tahapan proses yang didalam diagram nol. 2.4.2 Penjelasan Flowchart Program Program Flowchart adalah bagan alir yang menggambarkan arus data dari program. Fungsi dari bagan alir ini adalah untuk memudahkan programmer di dalam perancangan program aplikasi. Simbol-simbol yang digunakan pada bagan flowchart ini antara lain seperti pada Table 2.2. Tabel 2.2 Simbol-simbol Flowchart Program SIMBOL FUNGSI Terminador Menunjukkan awal dan akhir suatu proses. Data Digunakan untuk mewakili data input/output. Universitas Sumatera Utara Process Digunakan untuk mewakili proses. Decision Digunakan untuk suatu seleksi kondisi didalam program. Predefined Process Menunjukkan suatu operasi yang rinciannya ditunjukkan di tempat lain. Preparation Digunakan untuk memberi nilai awal variabel. Flow Lines Symbol Menunjukkan arah dari proses. Connector Menunjukkan penghubung ke halaman yang sama. Menunjukkan penghubung ke halaman yang baru. Sumber: Jogiyanto HM (2005: 803) "Analisis dan Desain Sistem Informasi". Adapun langkah-langkah dari pembuatan flowchart program adalah sebagai berikut: 1. Pemahaman masalah. 2. Tentukan data (variabel) yang dibutuhkan. 3. Tentukan input yang sesuai dengan data variabel yang telah disiapkan. 4. Tentukan bentuk proses pengolahan data input. 2.5 Pengertian Basis Data Basis data terdiri dari dua kata, yaitu Basis dan Data. Basis berarti markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul. Sedang Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia pegawai, siswa, guru, pelanggan, barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya. Universitas Sumatera Utara Basis Data dapat didefenisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti: 1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah. 2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (Redudance) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan. 3. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis. Basis Data dan lemari arsip sesungguhnya memiliki prinsip kerja dan tujuan yang sama. Prinsip utamanya adalah pengaturan data/arsip. Dan tujuan utamanya adalah kemudahan dan kecepatan dalam mengambil kembali data/arsip. Perbedaannya hanya terdapat pada media penyimpanan yang digunakan. Jika lemari arsip menggunakan lemari dari besi atau kayu sebagai media penyimpanan, maka basis data menggunakan media penyimpanan elektronis seperti disk (disket atau harddisk). Hal ini merupakan dikelola/ditangani konsekuensi manusia, yang logis, karena sementara basis lemari arsip data dikelola/ditangani langsung melalui perantaraan alat/mesin pintar elektronik (yang kita kenal sebagai komputer). Istilah-istilah yang dipergunakan dalam sistem basis data adalah: 1. Enterprise, suatu bentuk organisasi, seperti: sekolah, Universitas, Kantor. Data yang disimpan di dalam basis data merupakan data operasional suatu enterprise. Contoh data operasional adalah: Data Sekolah KdKelas, NmKelas Data Kelas NIS, NmSiswa, JnsKelamain Data Matapelajaran KdPelajaran, NmPelajaran 3. Entitas, suatu obyek yang dapat dibedakan dengan obyek lainnya yang dapat diwujudkan di dalam basis data. Contoh: Universitas Sumatera Utara a. Entitas di lingkungan Sekolah (siswa, guru, buku). b. Entitas di lingkungan Universitas (Fakultas, Dosen, Mahasiswa). c. Kumpulan entitas disebut himpunan entitas. Contoh: Sekolah merupakan kumpulan entitas siswa dan guru. 3. Attribute/field, karakteristik entitas tertentu. Contoh: Entitas siswa atributnya adalah NIS, NmSiswa, Jksiswa Entitas guru atributnya adalah NIP, NmGuru, JkGuru 4. Data Value (nilai atau isi data), merupakan data aktual atau informasi yang disimpan di tiap data elemen atau atribut. Isi atribut disebut nilai data. Contoh: Atribut NmSiswa Sutrisno, Budiman. 5. Record/Tuple, kumpulan isi elemen data atribut yang saling berhubungan menginformasikan tentang suatu entity secara lengkap. Contoh: kumpulan atribut NIS, NmSiswa, JkSiswa berisikan “04345698”, Nina Warni, Perempuan. 6. File, kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang elemen dan atribut yang sama, namun berbeda-beda valuenya. 7. Kunci elemen data, sebagai tanda pengenal yang secara unik mengidentifikasi entitas dari suatu kumpulan entitas. Contoh: Entitas Pegawai mempunyai atribut-atribut NIP, NmPegawai, Alamat, menggunakan NIP sebagai kunci elemen data. 8. Database Management System (DBMS), kemudian yang saling berkaitan bersama dengan program untuk pengelolanya. Universitas Sumatera Utara Basis data dapat terdiri dari ratusan field yang dibutuhkan untuk informasi dan basis data juga dapat diakses/dipakai secara bersama-sama oleh lebih dari beberapa ratus pemakai (user). Karena basis data dipergunakan secara bersama-sama, mungkin dalam waktu yang bersamaan, maka diperlukan suatu pengontrol dan pengelola data yang ada didalam suatu basis data. Pengontrol ini dilakukan oleh DBMS (Database Management System) yang merupakan kumpulan software yang mengkoordinasikan semua kegiatan yang berhubungan dengan basis data agar data dapat diakses/dipakai oleh pengguna. Tujuannya adalah efisiensi dan kenyamanan dalam memperoleh dan menyimpan informasi di dalam basis data. 2.6 Basis Data Model Relasional Basis data model relasional adalah tipe basis data atau sistem manajemen basis data yang menyimpan data dalam bentuk tabel terdiri dari baris-baris data dan kolom data dimana data pada kolom dan baris tertentu terkadang dapat digunakan sebagai rujukan pencarian data yang berkaitan di tabel yang lain seperti pada tabel-tabel di bawah ini. Tabel 2.3 Tabel Pasien NoPasien Nama Alamat 5184025 Adi Nugroho Medan 5183027 Ana Mariana Binjai 5184088 Esti Nugraheni Siantar 5184099 Eni Nugraheni Berastagi Tabel 2.4 Tabel Obat KodeObat Nama Obat Harga 110011 Panadol 30000 130012 Esther C 90000 130013 Norvast 145000 Universitas Sumatera Utara Tabel 2.5 Tabel Berobat NoPasien Tanggal Nama Obat Banyak 5184025 Total 01-02-2010 Panadol 10 300000 5183027 01-02-2010 Esther C 12 250000 5184088 01-02-2010 Norvast 20 45000 5184099 01-02-2010 Panadol 90 75000 Dalam basis data relasional, data disimpan dalam bentuk tabel (beberapa penulis menyebutkannya sebagai relasi) di mana baris-baris pada tabel menyatakan rekamanrekaman (record) dan kolom-kolom menyatakan field-field (atribut-atribut pada rekaman). Untuk memandu pencarian, basis data relasional mencocokan data dari salah satu tabel dengan data pada tabel yang lain dan menghasilkan tabel ketiga yang menggabungkan data dari kedua Tabel 2.5. Sistem basis data relasional, seperti telah kita singgung di atas, pertama kali diperkenalkan dan diimplementasikan oleh DR. Ted Codd dari IBM Research Center pada tahun 1970. Kepopuleran basis data relasional antara lain karena ia didukung oleh landasan matematika (Kalkulus Relasional) yang tangguh. Model relasional menampilkan basis data sebagai koleksi dari relasi-relasi (basis data adalah himpunan dari relasi-relasi). Secara formal, setiap relasi ditampilkan dalam bentuk tabel atau sering disebut tabel datar (flat files) dari rekaman-rekaman (record). Selain itu, relasi sering didefenisikan sebagai himpunan rekaman-rekaman. Dalam berkas basis data, rekaman-rekaman (record), secara fisik tersimpan di media simpan tertentu sehingga ada hubungan (relasi) satu sama lain. Ketika kita menampilkan relasi sebagai tabel, baris-baris (rekaman-rekaman) ditampilkan menurut hubungan yang pasti. Setiap nilai dalam atribut suatu rekaman harus bernilai atomic, yang artinya tidak dapat dibagi lagi menjadi komponen-komponennya dalam kerangka model relasional sehingga atribut bernilai banyak tidak di izinkan. (Teori dibelakang fenomena ini adalah asumsi first normal form). Skema relasi dapat ditafsirkan sebagai deklarasi atau tipe pernyataan. Catat bahwa kebanyakan relasi adalah fakta tentang Universitas Sumatera Utara sebuah/beberapa buah entitas. (Entitas adalah sekumpulan objek di dunia nyata yang memiliki karakteristik serta prilaku yang serupa dalam kaitannya dengan aplikasi tertentu). Dalam basis data relasional, kita juga menjumpai konsep integritas referensial yang menghubungkan kunci primer (primary key) atribut pengidentifikasi suatu rekaman dengan kunci tamu (foreign key) di tabel lain yang memiliki hubungan dengan tabel yang terdahulu. Kunci primer (primary key) ini tidak boleh berisi dengan nilai kosong (null) dan harus unik sebab nilai kunci primer digunakan untuk mengidentifikasi rekaman individual dalam relasi. Tanpa kunci primer (primary key), kita akan sulit menentukan cara menentukan sebuah rekaman adalah unik dibandingkan rekaman yang lain. Basis data bertipe relasional RDBMS (Relational Database Management System), seperti telah kita bahas di atas, adalah basis data dimana data secara logika disimpan dalam bentuk tabel-tabel/relasi-relasi. RDBMS memiliki tiga aspek utama yaitu: 1. Data ditampilkan sebagai tabel-tabel dua dimensi Tabel-tabel memiliki nomor-nomor yang spesifik bagi setiap baris dan kolom dan suatu data disimpan pada baris serta kolom tertentu. Kolom-kolom memperlihatkan atribut-atribut dan setiap baris mewakili data untuk suatu objek. 2. Operator untuk memanipulasi tabel-tabel SQL (Struktured Query Language) adalah bahasa basis data standart untuk akses data pada basis data bertipe relasional. Dalam hampir segala hal menyangkut administrasi basis data, oracle menggunakan sintaks-sintaks SQL. Selain itu, suatu pengembangan dari bahasa pemograman nir-prosedural SQL, yaitu: PL/SQL (Pemogramming Language/Structured Query Language), juga dikembangkan Oracle Corp, demi peningkatan kemampuan SQL baku. Universitas Sumatera Utara 3. Integritas Referensial Integritas referensial merupakan sarana penghubung utama pada suatu basis data relasional sehingga data pada suatu tabel dapat berhubungan dengan data yang berada pada tabel yang lain, melalui penggunaan kunci primer (primary key) dan kunci tamu (foreign key). 2.7 Struktur Query Language (SQL) SQL merupakan bahasa query standar yang digunakan untuk mengakses basis data relasional. Standarisasi internasional terhadap SQL pertama kali dilakukan oleh ANSI (American National Standards Institution), melalui publikasi databse language SQL (ANSI X3. 135 – 1986). Saat ini, ANSI dan ISO (International Standards Organization) merupakan dua organisasi yang membuat standarisasi terhadap SQL. SQL pertama kali diterapkan pada sistem R (sebuah proyek riset pada laboratoruium riset San Jose, IBM). Namun kini SQL juga dijumpai pada berbagai platform, dari microcomputer (personal computer) hingga mainframe (super computer). SQL dapat digunakan baik secara berdiri sendiri maupun dilekatkan pada bahasa-bahasa lain seperti COBOL dan C. SQL juga telah menjadi bagian dari sejumlah DBMS (Database Managements System), seperti Oracle, Sysbase dan Informix. Ada tiga jenis pengelompokan perintah SQL adalah: 1. Data Definition Language (DDL) DDL merupakan perintah yang digunakan untuk melakukan pendefinisian database dan tabel. Dengan kelompok perintah dalam DDL ini maka dapat dibuat tabel, mengubah strukturnya, menghapus tabel, membuat index untuk tabel yang bermuara pada pembentukan struktur database, sebagai salah satu contoh perintah dalam kelompok DDL dalam pembuatan tabel. Create table Namatable (Field1 TypeData [fild2 TipeData2[,…]]) Universitas Sumatera Utara 2. Data Manipulation Language (DML) DML merupakan kelompok perintah untuk melakukan manipulasi data dalam database, menambah data, mengubah data, menghapus data, mengambil dan mencari data. Sebagai salah satu contoh perintah dalam kelompok DML dalam membaca data dari tabel adalah: Select * From NamaTable order by field1 asc 3. Data Control Language (DCL) DCL merupakan kelompok perintah untuk melakukan pendefenisian pemakai yang boleh mengakses database dan apa saja privitegennya (hak untuk menggunakan). Fasilitas ini tersedia pada sistem manajemen database yang memiliki fasilitas kewenangannya. keamanan dengan membatasi pemakai dengan Kelompok perintah DCL sering digunakan oleh DBA (Database Adminstrator). Sebagai salah satu contoh perintah dalam kelompok DCL adalah: GRANT Perintah SQL[,...] TO Namapengguna [,...] Adapun keunggulan dari Database ini adalah: 1. Dapat menghemat biaya karena dapat dipakai oleh banyak departemen. 2. Meningkatkan produktivitas pemrograman. 3. Memudahkan memperoleh informasi yang lebih banyak dari data yang sama disebabkan data dari berbagai bagian dalam organisasi dikumpulkan menjadi satu. 4. Meningkatkan keamanan data dari orang yang tak berwenang. 5. Dalam sistem manejemen database, database terdiri dari sekumpulan objek yaitu: a. Karakter merupakan bagian dari data yang kecil, dapat berupa karakter numeric, huruf maupun karakter-karakter khusus yang membentuk suatu item data. Universitas Sumatera Utara b. Field (Attribute) Suatu field menggambarkan atribut dari record yang menunjukkan sutau item dari data, misalnya nama, alamat, tanggal lahir, dan sebagainya. c. Record Record adalah kumpulan dari beberapa field yang menggambarkan suatu unit dari individu tertentu, misalnya nomor karyawan, nama karyawan, alamat kota, tanggal masuk. d. File File adalah kumpulan dari record-record yang menggambarkan satu kesatuan data yang sejenis misalnya file mahasiswa berisi tentang semua data mahasiswa yang ada. e. Database Database terdiri dari file yang mempunyai kaitan antara satu file dengan yang lain sehingga membentuk satu bangunan data untuk menginformasikan satu data, misalnya perusahaan yang berisi file pegawai, gaji dan jabatan dan lain-lain. 2.8 Gambaran Umum Tentang Visual Basic 6.0 Visual Basic 6.0 adalah salah satu produk bahasa pemograman yang dikeluarkan Microsoft, salah satu perusahaan software terkemuka di dunia. Visual Basic 6.0 merupakan bahasa pemograman yang mudah untuk pengembangan aplikasi, baik itu aplikasi kecil maupun aplikasi besar. Dengan banyaknya komponen kontrol yang disediakan Visual Basic 6.0, membuat para programmer dan pengembang aplikasi lebih mudah dalam pembuatan aplikasi. Visual Basic 6.0 banyak dipakai oleh programmer dan pengembang aplikasi karena kemudahan yang ditawarkan. Dalam pengembangan aplikasi, para programmer tidak terlalu dipusingkan dengan tampilan dari program, karena Visual Basic 6.0 menyediakan banyak komponen kontrol untuk desain tampilan program. Dengan Universitas Sumatera Utara Visual Basic 6.0 dapat dikembangkan berbagai jenis aplikasi, seperti aplikasi database, jaringan, internet, multimedia grafik dan lain-lain. IDE (Integrated Development Environment) dari suatu bahasa pemograman juga sangat menentukan kemudahan penggunaan dari bahasa pemograman tersebut. Walaupun Visual Basic 6.0 juga memiliki kekuatan dalam pengembangan aplikasi. Untuk dapat menggunakan Visual Basic 6.0, perlu dipelajari tentang IDE dari Visual Basic 6.0 terlebih dahulu. Beberapa cara untuk memulai Visual Basic 6.0 yaitu: 1. Klik tombol start pada taksbar, kemudian pilih program dari tampilan menu utama, lalu pilih Visual Basic 6.0. 2. Klik 2 (dua) kali icon Visual Basic pada dekstop. Gambar 2.1 Form aplikasi Visual Basic 2.8.1 Komponen-komponen Visual Basic Versi 6.0 Komponen-komponen Visual Basic Versi 6.0 terdiri dari: 1. ToolBox Merupakan kotak perangkat yang berisi kumpulan tombol objek atau kontrol untuk mengatur desain aplikasi yang akan dibuat. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.2 Toolbox 2. Project Window Merupakan suatu kumpulan modul atau merupakan program aplikasi itu sendiri. Gambar 2.3 Project Window 3. Form window Merupakan jendela Desain dari sebuah program aplikasi. Gambar 2.4 Form Window Universitas Sumatera Utara 4. Properties Windows Merupakan sebuah jendela yang digunakan untuk menampung nama property dari kontrol yang terpilih. Gambar 2.5 Properties Window 5. Code Windows Merupakan sebuah jendela yang digunakan untuk menuliskan kode program dari kontrol yang dipasang pada jendela form. Gambar 2.6 Code Window 2.9 Crystal Report Crystal Report merupakan perangkat lunak yang dikhususkan untuk membangun sebuah laporan (Report). Crystal Report dapat digunakan dengan bahasa pemrograman berbasis Windows, seperti Borland Delphi, Visual Basic 6.0 atau Net, Visual C/C++, dan Visual Interdev. Universitas Sumatera Utara Beberapa kelebihan dari Crystal Report ini adalah : 1. Dari segi pembuatan laporan tidak terlalu rumit yang memungkinkan para programmer pemula sekalipun dapat membuat laporan yang sederhana tanpa melibatkan banyak kode pemrograman. 2. Integrasi dengan bahasa-bahasa pemrograman lain yang memungkinkan dapat digunakan oleh banyak programmer dengan masing-masing keahlian. 3. Fasilitas impor hasil laporan yang mendukung format-format populer seperti Microsoft Word, Excel, Ms Access, Oracle, Adobe Acrobat Reader, HTML, dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara