analisis dan perancangan perangkat lunak

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Analisis
Analisis dapat didefenisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh
ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan
mengevaluasi permasalahan, kesempatan dan hambatan yang terjadi serta kebutuhankebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
(Kusrini, 2007).
Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum
tahap desain sistem. Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat
penting karena kesalahan di tahap ini akan menyebabkan kesalahan di tahap
selanjutnya.
2.2 Rekayasa Perangkat Lunak
Rekayasa merupakan analisis, desain, konstruksi, verifikasi, dan manajemen kesatuan
teknik atau sosial. (Roger S. Pressman, Ph. D., Buku 1).
Usaha
yang
berhubungan
dengan Rekayasa
perangkat
lunak
dapat
dikategorikan dalam tiga fase umum dengan tanpa mempedulikan area aplikasi,
ukuran proyek, atau kompleksitasnya. Adapun ketiga fase tersebut adalah fase
Definisi (Definition phase), fase Pengembangan (Development phase), fase
Pemeliharaan (Maintenance phase).
Universitas Sumatera Utara
2.3 Pengertian Sistem
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu
sasaran yang tertentu. (John Willey dan Sons, 1981: 15)
Sistem adalah sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling
bekerja sama membentuk suatu satuan. Komponen-komponen sistem atau elemenelemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari subsistem. (John
Willey dan Sons, 1981: 15)
Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud
yang sama untuk mencapai suatu tujuan. (Raymond Mc Leod, jr dan Georage Schell,
2001: 9)
2.3.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Menurut Tata Sutabri (2004: 60), Tahapan utama dalam proses pengembangan
sistem informasi adalah sebagai berikut:
1. Investigasi Sistem
Tahap ini untuk menentukan problem-problem atau kebutuhan yang timbul.
Hal itu memerlukan pengembangan sistem secara menyeluruh atau ada usaha
lain yang dapat dilakukan untuk memecahkannya. Salah satu alternatif
jawabannya mungkin saja merupakan suatu keputusan untuk tidak melakukan
perubahan apapun terhadap sistem yang berjalan. Alternatif lainnya mungkin
hanya diperlukan perbaikan-perbaikan pada sistem tanpa harus menggantinya.
2. Analisis Sistem
Tahap analisis bertitik tolak pada kegiatan-kegiatan dari tugas-tugas di mana
sistem yang berjalan dipelajari lebih mendalam. Salah satu tujuan terpenting
pada tahap ini adalah mendefenisikan sistem berjalan. Pemakai sistem dan
Universitas Sumatera Utara
analisis sistem bekerja sama untuk menjabarkan kebutuhan dan kemampuan
dari sistem baru yang akan diusulkan.
3. Desain Sistem
Tahap ini kegiatan diorientasikan pada komputer dilaksanakan. Spesifikasi
perangkat keras pada perangkat lunak (HW/SW) yang telah disusun pada tahap
selanjutnya ditinjau kembali dan disempurnakan. Rencana pembuatan program
dilaksanakan dan juga testing programnya. Latihan para pemakai sistem
dimulai. Pada akhirnya dengan berpartisipasi penuh dari pemakai sistem,
dilakukan test sistem secara menyeluruh.
4. Implementasi Sistem
Tahap ini untuk menyelesaikan desain sistem yang ada dalam dokumen desain
sistem yang disetujui dan menguji, menginstal dan memulai penggunaan
sistem baru atau sistem yang diperbaiki. Tujuan tahap ini adalah
menyelesaikan
desain
sistem
yang
sudah
disetujui,
menguji
serta
mendokumentasikan program-program dan prosedur sistem yang diperlukan.
5. Pemeliharaan Sistem
Disarankan adanya dua tahap riview yang harus dilaksanakan. Pertama kali
tidak terlalu lama setelah penerapan sistem, di mana tim proyek masih ada dan
masing-masing anggota masih memiliki ingatan yang segar atas sistem yang
mereka buat. Riview berikutnya dapat dilakukan kira-kira setelah enam bulan
berjalan. Tujuannya untuk meyakinkan apakah sistem tersebut berjalan sesuai
dengan tujuan semula dan apakah masih ada perbaikan atau penyempurnaan
yang harus dilakukan. Tujuan dari proses pemeliharaan sistem ini adalah untuk
melakukan evaluasi sistem secara cepat dan efisien, menyempurnakan proses
pemeliharaan sistem dengan selalu menganalisis kebutuhan informasi yang
dihasilkan sistem tersebut dan lain sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
2.3.2 Karakteristik Sistem
Karakteristik Sistem terdiri atas:
1. Komponen sistem
Suatu sistem terdiri dari jumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja
sama membuat sebuah sistem juga memiliki karakteristik atau sifat-sifat
tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bila dikatakan sebagai suatu
sistem.
2. Batas Sistem
Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan suatu sistem
lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu
sistem dipandang sebagai satu kesatuan.
3. Lingkungan Luar Sistem (environment)
Merupakan batasan dari sistem yang mempengaruhi opersistem. Lingkungan
luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan
sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari
sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan
lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak
maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
4. Penghubung Sistem
Merupakan media penghubung antar satu subsistem yang lainnya. Melalui
penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem
ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari suatu sistem menjadi masukan
(input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan
penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainnya
membentuk suatu kesatuan.
Universitas Sumatera Utara
5. Masukan Sistem
Merupakan suatu energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat
berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal
input).
Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut
dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan
keluaran.
6. Keluaran Sistem
Merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran
yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat berupa masukan untuk
subsistem yang lain atau kepada supra sistem.
7. Pengolahan Sistem
Suatu sistem dapat berupa bagian pengolah yang akan merubah suatu masukan
menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah suatu masukan berupa
bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai suatu sasaran (goal) atau sasaran (objective).
Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan
ada gunanya.
2.3.3 Klasiflkasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai
berikut:
1. Sistem Abstrak
Sistem abstrak adalah sebuah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang
tidak tampak secara fisik. Dan hanya dapat dirasakan oleh sipemakai.
Misalnya sistem Teologika, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran
hubungan antar manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang
Universitas Sumatera Utara
ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi
dan lain sebagainya.
2. Sistem Alamiah
Sistem alamiah adalah suatu sistem yang terjadi secara proses alam, tidak
dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi.
3. Sistem Tertentu
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku
yang sudah dapat
diprediksikan. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan
pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan.
4. Sistem Tertutup
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh
dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis sampai adanya
turut campur tangan pihak luarnya.
2.3.4 Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti lagi yang menerimanya (Jogiyanto, 1980: 8).
Informasi adalah salah satu jenis utama sumber daya yang tersedia bagi
Manager. Informasi dapat dikelola seperti halnya sumber daya yang lain, dan
perhatian pada topik ini bersumber dari dua pengaruh. Pertama, bisnis akan semakin
rumit, kedua komputer telah mencapai kemampuan yang semakin baik (Raymond Mc
Leod, jr dan George Schell, 2001: 3).
1. Kualitas Informasi
a. Akurat
Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau
menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan
maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai
Universitas Sumatera Utara
kepenerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat
merubah atau merusak informasi tersebut.
b. Tepat pada waktunya
Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat
Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena
informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila
pengambilan keputusan terlambat, maka akan dapat berakibat fatal untuk
organisasi.
c. Relevan
Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevan
suatu informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
2. Nilai Informasi
Nilai dari suatu informsi ditentukan oleh dua hal, diantaranya yaitu manfaat
dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila
manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan
tetapi perlu perhatian bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem
informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak
memungkinkan informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya
untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya
oleh suatu pihak didalam perusahaanya. Lebih lanjut sebagian besar informasi
tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan suatu satuan nilai uang,
tetapi dapat ditaksir nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifnya.
Pengukuran nilai informasinya biasanya dihubungkan dengan analisis efektif
biaya.
2.3.5 Pengertian Sistem Informasi
Sisem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung organisasi, bersifat menejerial
Universitas Sumatera Utara
dan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan
yang diperlukan.
1. Komponen Sistem Informasi
Dalam komponen informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutkan
dengan istilah "blok bangunan", diantaranya adalah:
a. Blok masukan
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini
termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan
dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
b. Blok model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang
akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data
dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang
diinginkan.
c. Blok keluar
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi
yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan
managemen serta semua pemakai sistem.
d. Blok teknologi
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,
menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran
dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
e. Blok basis data
Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang
lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat
lunak untuk memanipulasinya. Basis data di akses atau dimanipulasi
Universitas Sumatera Utara
dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan "DBMS"
(Data Base Management System).
f. Blok kendali
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana
alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalankegagalan dari sistem itu sendiri. kesalahan-kesalahan, ketidakefisienan,
sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan
diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem
dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat
langsung cepat diatasi.
2.3.6 Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia (human resources) mengandung pengertian usaha kerja atau
jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi sehingga mencerminkan usaha
seseorang dalam waktu tertentu untuk menghasilkan barang dan jasa. (Robert L.
Malthis dan Jhon H. Jackson, 2001: 21).
Sumber Daya Manusia adalah manusia yang mampu bekerja untuk memberikan
jasa atau usaha kerja. mampu bekerja berarti mampu melakukan kegiatan yang
mempunyai nilai ekonomis, yaitu kegiatan tersebut mengasilkan barang atau jasa
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat (Sonny Sumarsono, 2003: 5).
Manajemen sumber daya manusia yang berdasarkan empat prinsip, yaitu:
1. Bahwa manusia adalah harta utama perusahaan dan manajemen yang efektif
adalah sebagai kunci bagi terciptanya tujuan organisasi.
2. Untuk mencapai suatu tujuan tersebut, segala kultur dan unsur dalam
organisasi harus saling menunjang dan dapat bekerjasama.
3. Kultur dan nilai perusahaan serta situasi organisasi akan memberikan pengaruh
yang besar terhadap pencapaian tujuan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
4. Manajemen sumber daya manusia berhubungan dengan integrasi, menjadikan
semua anggota terlihat bekerja sama untuk mencapai tujuan tersebut
(Komaruddin, 1990).
2.3.7 Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia adalah sistem integrasi yang dirancang untuk
menyediakan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan Sumber Daya
Manusia walaupun sistem Sumber Daya Manusia tidak harus dikomputerisasikan,
tetapi kebanyakan organisasi telah menerapkan ini. (Robert L. Mathis dan Jhon H.
Jackson, 2001: 61).
Sistem Sumber Daya Manusia adalah suatu sistemnya dapat menunggu strategi
Sumber Daya Manusia organisasi tersebut ini membutuhkan analisis terhadap
penggunaan informasi Sumber Daya Manusia dan pada organisasi pada keseluruhan.
Yang sering terjadi adalah masalah keputusan tentang Sistem Informasi Sumber Daya
Manusia (SISDM) dibuat berdasarkan terutama pada faktor biaya dari pada bagaimana
SISDM telah lebih baik mendukung pembuatan keputusan Sumber Daya Manusia
(Robert L. Mathis dan Jhon H. Jackson, 2001: 63).
1. Tujuan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia melayani dua tujuan dalam
organisasi. Kedua tujuan tesebuat adalah sebagai berikut:
a. Tujuan yang pertama Sistem Informasi Sumber Daya Manusia adalah
meningkatkan efisiensi data tenaga kerja didalam kegiatan Informasi
Sumber Daya Manusia dikumpulkan. Beberapa kegiatan Informasi
Sumber Daya Manusia dapat ditunjukan dengan lebih efisiensi dan
sedikit pekerja di atas kertas kalau sudah di otomatiskan. Arus,
pekerjaan otomatisasi dari beberapa kegiatan Sumber Daya Manusia
dan dari penyimpanan data Sumber Daya Manusia adalah sebagai
kunci untuk meningkatkan kegiatan Sumber Daya Manusia dengan
pembuatan arus pekerjaan yang lebih efisien.
Universitas Sumatera Utara
b. Tujuan yang kedua adalah lebih strategis dan berhubungan dengan
perencanaan Sumber Daya Manusia. Dengan kemampuan mengakses
data memungkinkan perencanaan Sumber Daya Manusia dengan
pembuatan keputusan tingkat menejerial.
Menjadi dasar untuk tingkat informasi yang lebih besar dari pada
tergantung pada persepsi dan intuisi menejerial.
2. Penggunaan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Penerapannya
Penggunaan Sistem Sumber Daya Manusia memiliki banyak kegunaan dalam
suatu organisasi. Dengan Sistem Sumber Daya Manusia, pencatatan waktu
tenaga kerja dimasukan kedalam sistem, dan dimodifikasi disesuaikan pada
setiap individual sebagai hasil dari pengembangan dan penerapan sistem
Informasi Sumber Daya Manusia pada berbagai organisasi.
Dari sudut pandang pelatihan, adalah penting untuk membuat bebagai bentuk
penilaian prestasi yang teratur diantara para pekerja. Jika hal ini dikerjakan
secara sistematis sepanjang tahun, maka rencana pelatihan akan menjadi
mantap.
Kegunaan lain dari Sistem Informasi Sumber Daya Manusia adalah kesetaraan
kesempatan bekerja. Dibalik kegiatan dasar ini, beberapa kegiatan Sistem Informasi
Sumber Daya Manusia lain dapat dipengaruhi dengan penggunaan SISDM. Untuk
merancang Sistem Informasi Sumber Daya Manusia yang efektif para ahli
menyarankan untuk menilainya dengan pertanyaan-pertanyaan mengenai data yang
akan di perlukan seperti:
1. Informasi apa yang tersedia, dan informasi apa yang dibutuhkan orang-orang
dalam organisasi.
2. Untuk tujuan apa informasi tersebut akan diberikan.
3. Pada format yang bagaimana seharusnya output untuk menyesuaikan dengan
data perusahaan lain.
4. Siapa yang membutuhkan informasi.
5. Kapan dan seberapa seringnya.
Universitas Sumatera Utara
Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut menolong menunjukan keperluan
akan perangkat lunak dan perangkat keras. Para ahli mengusulkan bahwa suatu tim
proyek harus dibuat sedemikian rupa secara ekstensif tim ini sering meliputi
perwakilan dari beberapa departemen dalam suatu organisasi, termasuk area proses
menejemen informasi. Tim ini bertindak sebagai pengarah pada komite untuk
mengkaji kebutuhan pemakai (user).
2.4 Alat bantu Perancangan Sistem
Alat bantu perancangan sebuah sistem adalah sebuah sistem yag dapat membantu
merepresentasikan gambaran sistem secara garis besar (global) maupun secara terinci
(detail).
2.4.1 Diagram Arus Data (Data Flow Diagram)
Data flow diagram adalah suatu network yang menggambarkan suatu sistem
automat/komputerisasi,
manualisasi
atau
gabungan
dari
keduanya
yang
penggambarannya disusun dalam bentuk kumpulan komponen sistem yang saling
berhubungan sesuai dengan aturan mainnya. Simbol-simbol pada Data Flow Diagram
dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1 Simbol Data Flow Diagram
SIMBOL
FUNGSI
Eksternal entity (kesatuan luar atau batas sistem) berupa orang,
organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan
luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari
sistem.
Dataflow (arus data) arus data ini mengalir diantara proses,
simpanan data dan kesatuan luar.
Process (proses) kegiatan arus kerja yang dilakukan oleh orang,
mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke
dalam proses untuk dihasilkan.
Data store merupakan simpanan data yang berupa file database
Universitas Sumatera Utara
atau table manual, agenda atau buku.
Sumber: Jogiyanto HM (2005:701) "Analisis dan Desain Sistem Informasi".
Tahapan Diagram Arus Data (Data Flow Diagram) terbagi atas beberapa
bagian yaitu:
1. Diagram Konteks
Diagram ini dibuat untuk menggambarkan sumber serta tujuan data yang akan
di proses atau dengan kata lain diagram tersebut digunakan untuk
menggambarkan sistem secara umum/global dari keseluruhan sistem yang ada.
2. Diagram nol
Diagram ini dibuat untuk menggambarkan tahapan proses yang ada didalam
diagram konteks, yang penjabarannya lebih terperinci.
3. Diagram Detail
Diagram ini dibuat untuk menggambarkan arus data secara lebih mendetail
lagi dari tahapan proses yang didalam diagram nol.
2.4.2 Penjelasan Flowchart Program
Program Flowchart adalah bagan alir yang menggambarkan arus data dari program.
Fungsi dari bagan alir ini adalah untuk memudahkan programmer di dalam
perancangan program aplikasi. Simbol-simbol yang digunakan pada bagan flowchart
ini antara lain seperti pada Table 2.2.
Tabel 2.2 Simbol-simbol Flowchart Program
SIMBOL
FUNGSI
Terminador
Menunjukkan awal dan akhir suatu proses.
Data
Digunakan untuk mewakili data input/output.
Universitas Sumatera Utara
Process
Digunakan untuk mewakili proses.
Decision
Digunakan untuk suatu seleksi kondisi didalam program.
Predefined Process
Menunjukkan suatu operasi yang rinciannya ditunjukkan di
tempat lain.
Preparation
Digunakan untuk memberi nilai awal variabel.
Flow Lines Symbol
Menunjukkan arah dari proses.
Connector
Menunjukkan penghubung ke halaman yang sama.
Menunjukkan penghubung ke halaman yang baru.
Sumber: Jogiyanto HM (2005: 803) "Analisis dan Desain Sistem Informasi".
Adapun langkah-langkah dari pembuatan flowchart program adalah sebagai
berikut:
1. Pemahaman masalah.
2. Tentukan data (variabel) yang dibutuhkan.
3. Tentukan input yang sesuai dengan data variabel yang telah disiapkan.
4. Tentukan bentuk proses pengolahan data input.
2.5 Pengertian Basis Data
Basis data terdiri dari dua kata, yaitu Basis dan Data. Basis berarti markas atau
gudang, tempat bersarang/berkumpul. Sedang Data adalah representasi fakta dunia
nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia pegawai, siswa, guru, pelanggan,
barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam dalam
bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya.
Universitas Sumatera Utara
Basis Data dapat didefenisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti:
1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi
sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan
mudah.
2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama
sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (Redudance) yang tidak perlu, untuk
memenuhi berbagai kebutuhan.
3. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam
media penyimpanan elektronis.
Basis Data dan lemari arsip sesungguhnya memiliki prinsip kerja dan tujuan
yang sama. Prinsip utamanya adalah pengaturan data/arsip. Dan tujuan utamanya
adalah kemudahan dan kecepatan dalam mengambil kembali data/arsip. Perbedaannya
hanya terdapat pada media penyimpanan yang digunakan. Jika lemari arsip
menggunakan lemari dari besi atau kayu sebagai media penyimpanan, maka basis data
menggunakan media penyimpanan elektronis seperti disk (disket atau harddisk). Hal
ini
merupakan
dikelola/ditangani
konsekuensi
manusia,
yang
logis,
karena
sementara basis
lemari
arsip
data dikelola/ditangani
langsung
melalui
perantaraan alat/mesin pintar elektronik (yang kita kenal sebagai komputer).
Istilah-istilah yang dipergunakan dalam sistem basis data adalah:
1. Enterprise, suatu bentuk organisasi, seperti: sekolah, Universitas, Kantor. Data
yang disimpan di dalam basis data merupakan data operasional suatu
enterprise. Contoh data operasional adalah:
Data Sekolah
KdKelas, NmKelas
Data Kelas
NIS, NmSiswa, JnsKelamain
Data Matapelajaran
KdPelajaran, NmPelajaran
3. Entitas, suatu obyek yang dapat dibedakan dengan obyek lainnya yang dapat
diwujudkan di dalam basis data.
Contoh:
Universitas Sumatera Utara
a. Entitas di lingkungan Sekolah (siswa, guru, buku).
b. Entitas di lingkungan Universitas (Fakultas, Dosen, Mahasiswa).
c. Kumpulan entitas disebut himpunan entitas. Contoh: Sekolah merupakan
kumpulan entitas siswa dan guru.
3. Attribute/field, karakteristik entitas tertentu.
Contoh:
Entitas siswa  atributnya adalah NIS, NmSiswa, Jksiswa
Entitas guru  atributnya adalah NIP, NmGuru, JkGuru
4. Data Value (nilai atau isi data), merupakan data aktual atau informasi yang
disimpan di tiap data elemen atau atribut. Isi atribut disebut nilai data.
Contoh:
Atribut NmSiswa  Sutrisno, Budiman.
5. Record/Tuple, kumpulan isi elemen data atribut yang saling berhubungan
menginformasikan tentang suatu entity secara lengkap.
Contoh:
kumpulan atribut NIS, NmSiswa, JkSiswa berisikan “04345698”, Nina
Warni, Perempuan.
6. File, kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang elemen dan atribut
yang sama, namun berbeda-beda valuenya.
7. Kunci elemen data, sebagai tanda pengenal yang secara unik mengidentifikasi
entitas dari suatu kumpulan entitas.
Contoh:
Entitas Pegawai mempunyai atribut-atribut NIP, NmPegawai, Alamat,
menggunakan NIP sebagai kunci elemen data.
8. Database Management System (DBMS), kemudian yang saling berkaitan
bersama dengan program untuk pengelolanya.
Universitas Sumatera Utara
Basis data dapat terdiri dari ratusan field yang dibutuhkan untuk informasi dan
basis data juga dapat diakses/dipakai secara bersama-sama oleh lebih dari beberapa
ratus pemakai (user). Karena basis data dipergunakan secara bersama-sama, mungkin
dalam waktu yang bersamaan, maka diperlukan suatu pengontrol dan pengelola data
yang ada didalam suatu basis data.
Pengontrol ini dilakukan oleh DBMS (Database Management System) yang
merupakan kumpulan software yang mengkoordinasikan semua kegiatan yang
berhubungan dengan basis data agar data dapat diakses/dipakai oleh pengguna.
Tujuannya adalah efisiensi dan kenyamanan dalam memperoleh dan menyimpan
informasi di dalam basis data.
2.6 Basis Data Model Relasional
Basis data model relasional adalah tipe basis data atau sistem manajemen basis data
yang menyimpan data dalam bentuk tabel terdiri dari baris-baris data dan kolom data
dimana data pada kolom dan baris tertentu terkadang dapat digunakan sebagai rujukan
pencarian data yang berkaitan di tabel yang lain seperti pada tabel-tabel di bawah ini.
Tabel 2.3 Tabel Pasien
NoPasien
Nama
Alamat
5184025
Adi Nugroho
Medan
5183027
Ana Mariana
Binjai
5184088
Esti Nugraheni
Siantar
5184099
Eni Nugraheni
Berastagi
Tabel 2.4 Tabel Obat
KodeObat
Nama Obat
Harga
110011
Panadol
30000
130012
Esther C
90000
130013
Norvast
145000
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.5 Tabel Berobat
NoPasien
Tanggal
Nama Obat
Banyak
5184025
Total
01-02-2010
Panadol
10
300000
5183027
01-02-2010
Esther C
12
250000
5184088
01-02-2010
Norvast
20
45000
5184099
01-02-2010
Panadol
90
75000
Dalam basis data relasional, data disimpan dalam bentuk tabel (beberapa penulis
menyebutkannya sebagai relasi) di mana baris-baris pada tabel menyatakan rekamanrekaman (record) dan kolom-kolom menyatakan field-field (atribut-atribut pada
rekaman). Untuk memandu pencarian, basis data relasional mencocokan data dari
salah satu tabel dengan data pada tabel yang lain dan menghasilkan tabel ketiga yang
menggabungkan data dari kedua Tabel 2.5. Sistem basis data relasional, seperti telah
kita singgung di atas, pertama kali diperkenalkan dan diimplementasikan oleh DR.
Ted Codd dari IBM Research Center pada tahun 1970. Kepopuleran basis data
relasional antara lain karena ia didukung oleh landasan matematika (Kalkulus
Relasional) yang tangguh. Model relasional menampilkan basis data sebagai koleksi
dari relasi-relasi (basis data adalah himpunan dari relasi-relasi). Secara formal, setiap
relasi ditampilkan dalam bentuk tabel atau sering disebut tabel datar (flat files) dari
rekaman-rekaman (record). Selain itu, relasi sering didefenisikan sebagai himpunan
rekaman-rekaman. Dalam berkas basis data, rekaman-rekaman (record), secara fisik
tersimpan di media simpan tertentu sehingga ada hubungan (relasi) satu sama lain.
Ketika kita menampilkan relasi sebagai tabel, baris-baris (rekaman-rekaman)
ditampilkan menurut hubungan yang pasti.
Setiap nilai dalam atribut suatu rekaman harus bernilai atomic, yang artinya
tidak dapat dibagi lagi menjadi komponen-komponennya dalam kerangka model
relasional sehingga atribut bernilai banyak tidak di izinkan. (Teori dibelakang
fenomena ini adalah asumsi first normal form). Skema relasi dapat ditafsirkan sebagai
deklarasi atau tipe pernyataan. Catat bahwa kebanyakan relasi adalah fakta tentang
Universitas Sumatera Utara
sebuah/beberapa buah entitas. (Entitas adalah sekumpulan objek di dunia nyata yang
memiliki karakteristik serta prilaku yang serupa dalam kaitannya dengan aplikasi
tertentu).
Dalam basis data relasional, kita juga menjumpai konsep integritas referensial
yang menghubungkan kunci primer (primary key) atribut pengidentifikasi suatu
rekaman dengan kunci tamu (foreign key) di tabel lain yang memiliki hubungan
dengan tabel yang terdahulu. Kunci primer (primary key) ini tidak boleh berisi dengan
nilai kosong (null) dan harus unik sebab nilai kunci primer digunakan untuk
mengidentifikasi rekaman individual dalam relasi. Tanpa kunci primer (primary key),
kita akan sulit menentukan cara menentukan sebuah rekaman adalah unik
dibandingkan rekaman yang lain.
Basis data bertipe relasional RDBMS (Relational Database Management
System), seperti telah kita bahas di atas, adalah basis data dimana data secara
logika disimpan dalam bentuk tabel-tabel/relasi-relasi. RDBMS memiliki tiga aspek
utama yaitu:
1. Data ditampilkan sebagai tabel-tabel dua dimensi
Tabel-tabel memiliki nomor-nomor yang spesifik bagi setiap baris dan kolom
dan suatu data disimpan pada baris serta kolom tertentu. Kolom-kolom
memperlihatkan atribut-atribut dan setiap baris mewakili data untuk suatu
objek.
2. Operator untuk memanipulasi tabel-tabel
SQL (Struktured Query Language) adalah bahasa basis data standart untuk
akses data pada basis data bertipe relasional. Dalam hampir segala hal
menyangkut administrasi basis data, oracle menggunakan sintaks-sintaks SQL.
Selain itu, suatu pengembangan dari bahasa pemograman nir-prosedural SQL,
yaitu: PL/SQL (Pemogramming Language/Structured Query Language), juga
dikembangkan Oracle Corp, demi peningkatan kemampuan SQL baku.
Universitas Sumatera Utara
3. Integritas Referensial
Integritas referensial merupakan sarana
penghubung utama pada suatu basis
data relasional sehingga data pada suatu tabel dapat berhubungan dengan data
yang berada pada tabel yang lain, melalui penggunaan kunci primer (primary
key) dan kunci tamu (foreign key).
2.7 Struktur Query Language (SQL)
SQL merupakan bahasa query standar yang digunakan untuk mengakses basis data
relasional. Standarisasi internasional terhadap SQL pertama kali dilakukan oleh ANSI
(American National Standards Institution), melalui publikasi databse language SQL
(ANSI X3. 135 – 1986). Saat ini, ANSI dan ISO (International Standards
Organization) merupakan dua organisasi yang membuat standarisasi terhadap SQL.
SQL pertama kali diterapkan pada sistem R (sebuah proyek riset pada
laboratoruium riset San Jose, IBM). Namun kini SQL juga dijumpai pada berbagai
platform, dari microcomputer (personal computer) hingga mainframe (super
computer). SQL dapat digunakan baik secara berdiri sendiri maupun dilekatkan pada
bahasa-bahasa lain seperti COBOL dan C. SQL juga telah menjadi bagian dari
sejumlah DBMS (Database Managements System), seperti Oracle, Sysbase dan
Informix.
Ada tiga jenis pengelompokan perintah SQL adalah:
1. Data Definition Language (DDL)
DDL merupakan perintah yang digunakan untuk melakukan pendefinisian
database dan tabel. Dengan kelompok perintah dalam DDL ini maka dapat
dibuat tabel, mengubah strukturnya, menghapus tabel, membuat index untuk
tabel yang bermuara pada pembentukan struktur database, sebagai salah satu
contoh perintah dalam kelompok DDL dalam pembuatan tabel.
Create table Namatable (Field1 TypeData [fild2 TipeData2[,…]])
Universitas Sumatera Utara
2. Data Manipulation Language (DML)
DML merupakan kelompok perintah untuk melakukan manipulasi data dalam
database, menambah data, mengubah data, menghapus data, mengambil dan
mencari data. Sebagai salah satu contoh perintah dalam kelompok DML dalam
membaca data dari tabel adalah:
Select * From
NamaTable order by field1 asc
3. Data Control Language (DCL)
DCL merupakan kelompok perintah untuk melakukan pendefenisian pemakai
yang boleh mengakses database dan apa saja privitegennya (hak untuk
menggunakan). Fasilitas ini tersedia pada sistem manajemen database yang
memiliki
fasilitas
kewenangannya.
keamanan
dengan
membatasi
pemakai
dengan
Kelompok perintah DCL sering digunakan oleh DBA
(Database Adminstrator). Sebagai salah satu contoh perintah dalam kelompok
DCL adalah:
GRANT Perintah SQL[,...]
TO Namapengguna [,...]
Adapun keunggulan dari Database ini adalah:
1. Dapat menghemat biaya karena dapat dipakai oleh banyak departemen.
2. Meningkatkan produktivitas pemrograman.
3. Memudahkan memperoleh informasi yang lebih banyak dari data yang sama
disebabkan data dari berbagai bagian dalam organisasi dikumpulkan menjadi
satu.
4. Meningkatkan keamanan data dari orang yang tak berwenang.
5. Dalam sistem manejemen database, database terdiri dari sekumpulan objek
yaitu:
a. Karakter merupakan bagian dari data yang kecil, dapat berupa karakter
numeric,
huruf maupun karakter-karakter khusus yang membentuk suatu
item data.
Universitas Sumatera Utara
b. Field (Attribute)
Suatu field menggambarkan atribut dari record yang menunjukkan sutau
item dari data, misalnya nama, alamat, tanggal lahir, dan sebagainya.
c. Record
Record adalah kumpulan dari beberapa field yang menggambarkan suatu unit
dari individu tertentu, misalnya nomor karyawan, nama karyawan, alamat
kota, tanggal masuk.
d. File
File adalah kumpulan dari record-record yang menggambarkan satu
kesatuan data yang sejenis misalnya file mahasiswa berisi tentang semua
data mahasiswa yang ada.
e. Database
Database terdiri dari file yang mempunyai kaitan antara satu file dengan
yang
lain
sehingga
membentuk
satu
bangunan
data
untuk
menginformasikan satu data, misalnya perusahaan yang berisi file pegawai,
gaji dan jabatan dan lain-lain.
2.8 Gambaran Umum Tentang Visual Basic 6.0
Visual Basic 6.0 adalah salah satu produk bahasa pemograman yang dikeluarkan
Microsoft, salah satu perusahaan software terkemuka di dunia. Visual Basic 6.0
merupakan bahasa pemograman yang mudah untuk pengembangan aplikasi, baik itu
aplikasi kecil maupun aplikasi besar. Dengan banyaknya komponen kontrol yang
disediakan Visual Basic 6.0, membuat para programmer dan pengembang aplikasi
lebih mudah dalam pembuatan aplikasi.
Visual Basic 6.0 banyak dipakai oleh programmer dan pengembang aplikasi
karena kemudahan yang ditawarkan. Dalam pengembangan aplikasi, para programmer
tidak terlalu dipusingkan dengan tampilan dari program, karena Visual Basic 6.0
menyediakan banyak komponen kontrol untuk desain tampilan program. Dengan
Universitas Sumatera Utara
Visual Basic 6.0 dapat dikembangkan berbagai jenis aplikasi, seperti aplikasi
database, jaringan, internet, multimedia grafik dan lain-lain.
IDE (Integrated Development Environment) dari suatu bahasa pemograman
juga sangat menentukan kemudahan penggunaan dari bahasa pemograman
tersebut. Walaupun Visual Basic 6.0 juga memiliki kekuatan dalam pengembangan
aplikasi. Untuk dapat menggunakan Visual Basic 6.0, perlu dipelajari tentang IDE dari
Visual Basic 6.0 terlebih dahulu.
Beberapa cara untuk memulai Visual Basic 6.0 yaitu:
1. Klik tombol start pada taksbar, kemudian pilih program dari tampilan menu
utama, lalu pilih Visual Basic 6.0.
2. Klik 2 (dua) kali icon Visual Basic pada dekstop.
Gambar 2.1 Form aplikasi Visual Basic
2.8.1 Komponen-komponen Visual Basic Versi 6.0
Komponen-komponen Visual Basic Versi 6.0 terdiri dari:
1. ToolBox
Merupakan kotak perangkat yang berisi kumpulan tombol objek atau kontrol
untuk mengatur desain aplikasi yang akan dibuat.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2 Toolbox
2. Project Window
Merupakan suatu kumpulan modul atau merupakan program aplikasi itu
sendiri.
Gambar 2.3 Project Window
3. Form window
Merupakan jendela Desain dari sebuah program aplikasi.
Gambar 2.4 Form Window
Universitas Sumatera Utara
4. Properties Windows
Merupakan sebuah jendela yang digunakan untuk menampung nama property
dari kontrol yang terpilih.
Gambar 2.5 Properties Window
5. Code Windows
Merupakan sebuah jendela yang digunakan untuk menuliskan kode program
dari kontrol yang dipasang pada jendela form.
Gambar 2.6 Code Window
2.9 Crystal Report
Crystal Report merupakan perangkat lunak yang dikhususkan untuk membangun
sebuah laporan (Report). Crystal Report dapat digunakan dengan bahasa
pemrograman berbasis Windows, seperti Borland Delphi, Visual Basic 6.0 atau Net,
Visual C/C++, dan Visual Interdev.
Universitas Sumatera Utara
Beberapa kelebihan dari Crystal Report ini adalah :
1. Dari segi pembuatan laporan tidak terlalu rumit yang memungkinkan para
programmer pemula sekalipun dapat membuat laporan yang sederhana tanpa
melibatkan banyak kode pemrograman.
2. Integrasi dengan bahasa-bahasa pemrograman lain yang memungkinkan dapat
digunakan oleh banyak programmer dengan masing-masing keahlian.
3. Fasilitas impor hasil laporan yang mendukung format-format populer seperti
Microsoft Word, Excel, Ms Access, Oracle, Adobe Acrobat Reader, HTML,
dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
Download