BAHASA DALAM BUDAYA JAWA TERKAIT AKTIVITAS PERTANIAN PADI DI DESA BANGSRI KECAMATAN KARANGPANDAN KABUPATEN KARANGANYAR (KAJIAN ETNOLINGUISTIK) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Program Studi Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Disusun oleh WAHYU FITRIANINGRUM C0112059 FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 BAHASA DALAM BUDAYA JAWA TERKAIT AKTIVITAS PERTANIAN PADI DI DESA BANGSRI KECAMATAN KARANGPANDAN KABUPATEN KARANGANYAR (KAJIAN ETNOLINGUISTIK) Disusun oleh Wahyu Fitrianingrum C0112059 Telah disetujui oleh pembimbing Pembimbing I Dr. Wakit Abdullah, M.Hum. NIP 196004011987031002 Pembimbing II Prof. Dr. Sumarlam, M.S. NIP 196203091987031001 Mengetahui, Kepala Program Studi Sastra Daerah Dr. Supana, M.Hum. NIP 196405061989031001 ii BAHASA DALAM BUDAYA JAWA TERKAIT AKTIVITAS PERTANIAN PADI DI DESA BANGSRI KECAMATAN KARANGPANDAN KABUPATEN KARANGANYAR (KAJIAN ETNOLINGUISTIK) Disusun oleh Wahyu Fitrianingrum C0112059 Telah Disetujui oleh Tim Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Pada Tanggal: 01 Juli 2016 Jabatan Nama Tanda Tangan Ketua Dr. Supana, M.Hum. NIP 196405061989031001 ……………... Sekretaris Drs. Sri Supiyarno, M.A. NIP 195605061981031001 ……………... Penguji I Dr. Wakit Abdullah, M.Hum. NIP 196004011987031002 ……………... Penguji II Prof. Dr. Sumarlam, M.S. NIP 196203091987031001 ……………... Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Prof. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D. NIP 196003281986011001 iii PENYATAAN Nama : Wahyu Fitrianingrum NIM : C0112059 Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul “Bahasa dalam Budaya Jawa Terkait Aktivitas Pertanian Padi di Desa Bangsri, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar (Kajian Etnolinguistik)” adalah betulbetul karya sendiri, bukan plagiat, dan tidak dibuatkan oleh orang lain. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam skripsi ini diberi tanda citasi (kutipan) dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang diperoleh dari skripsi tersebut. Surakarta, 23 Juni 2016 Yang membuat pernyataan, Wahyu Fitrianingrum iv MOTTO “Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.” (QS. Al-Insyirah, 6-8) Memulai dengan penuh keyakinan, menjalankan dengan penuh keikhlasan, dan menyelesaikan dengan penuh kebahagiaan. (Penulis) Rajin, bersungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab adalah kunci keberhasilan. (Penulis) v PERSEMBAHAN Saya persembahkan karya sederhana ini untuk orang-orang terkasih yaitu: Orang tuaku (Bapak Warsino dan Ibu Suyati) atas segala pendidikan, jerih payah, dan doa yang tiada henti-hentinya mereka panjatkan, yang senantiasa menyanyangiku, menjagaku, dan mendukungku dalam setiap langkah yang aku tempuh. Adikku Danar Dwi Nugroho Almamaterku tercinta Universitas Sebelas Maret Surakarta pada umumnya dan Program Studi Sastra Daerah pada khususnya. vi KATA PENGANTAR Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt. atas limpahan rahmat dan karunia-Nya berupa waktu, kesehatan, dan segala kebaikan yang senantiasa menaungi penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Bahasa dalam Budaya Jawa Terkait Aktivitas Pertanian Padi di Desa Bangsri, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar (Kajian Etnolinguistik)”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mendapatkan gelar Sarjana Program Studi Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta. Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah memberi kesempatan dan membantu menyempurnakan penulisan karya berupa skripsi ini sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Prof. Drs. Riyadi Santosa, M. Ed., Ph. D., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya yang telah memberikan kesempatan dalam penyusunan skripsi ini. 2. Dr. Supana, M.Hum., selaku Kepala Program Studi Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan kesempatan, kemudahan dan ilmunya dalam menyusun skripsi ini. 3. Dr. Wakit Abdullah, M.Hum., selaku pembimbing pertama yang senantiasa memberikan dukungan kepada penulis untuk selalu maju, pantang menyerah dalam mengerjakan skripsi dan telah berkenan membimbing serta mendengarkan segala permasalahan penelitian dengan vii penuh kesabaran. Terima kasih atas kerelaan waktu dan pikiran yang diluangkan untuk penulis. 4. Prof. Dr. Sumarlam, M.S., selaku pembimbing kedua yang senantiasa sabar dalam memberikan bimbingan, pengarahan, serta dorongan kepada penulis. Terima kasih atas kerelaan waktu dan pikiran yang diluangkan untuk penulis. 5. Prof. Sahid Teguh Widodo, S.S., M.Hum., Ph.D., selaku Pembimbing Akademik yang telah membimbing penulis selama studi di Program Studi Sastra Daerah dengan penuh perhatian dan kesabaran. 6. Seluruh dosen pengajar Program Studi Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan bimbingan selama masa perkuliahan berlangsung. 7. Kepala dan seluruh staf perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya maupun perpustakaan pusat Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan kemudahan dalam pelayanan selama penulisan skripsi. 8. Semua informan: Bapak Warsino, Mbah Marto Taruno, Mbah Sudarsih, Mbah Kamiyem, Mbah Mami, Mbah Tinem, Mbah Wiryo Diharjo, Bapak Paiman Sularto yang telah berkenan memberikan informasi sehingga mempermudah penulis dalam memperoleh data. 9. Kedua orang tua tercinta, Ibu Suyati dan Bapak Warsino terima kasih atas doa dan kasih sayang yang tiada henti-hentinya mereka panjatkan sehingga dapat mengantarkanku meraih tiket menuju kesuksesan. 10. Adikku Danar Dwi Nugroho yang selalu menemani dan mendukungku. viii 11. Imam Chandra Daniswara yang dengan penuh perhatian dan kesetiaan menemani, memberi motivasi, dan mendengarkan curhatan penulis saat melakukan dan menyelesaikan skripsi ini. 12. Teman-teman Sastra Daerah angkatan 2012 yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan skripsi ini. Terima kasih atas dukungan dan motivasinya. 13. Teman-temanku tercinta Umi Latifah, Wulandari, Lestari, Megawati Tutut Handayani yang telah bersama-sama berjuang ketika senang maupun susah. 14. Teman-teman KKN Desa Donoyudan “KKN Syar‟i”. Terima kasih Di samping itu, penulis juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, memberi motivasi serta doa, dan mendukung penulis dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Semoga Allah Swt., senantiasa membalas kebaikan yang telah diberikan kepada penulis.Penulis menyadari bahwa penulisa skripsi ini masih banyak kekurangan dan keterbatasan ilmu. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak yang diharapkan sebagai upaya perbaikan penelitian ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa Sastra Daerah pad khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Surakarta, 23 Juni 2016 Penulis Wahyu Fitrianingrum NIM C0112059 ix DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii HALAMAN PERNYATAAN ................................................................... iv HALAMAN MOTTO ................................................................................ v HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................ vi KATA PENGANTAR ............................................................................... vii DAFTAR ISI ............................................................................................. x DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN ............................................ xiv DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xv DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xvi ABSTRAK ................................................................................................. xix SARIPATHI .............................................................................................. xx ABSTRACT .............................................................................................. xxi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1 B. Pembatasan Masalah ...................................................................... 10 C. Perumusan Masalah ....................................................................... 11 D. Tujuan Penelitian ........................................................................... 11 E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 12 F. Landasan Teori ............................................................................... 13 1. Bahasa dan Budaya Jawa ........................................................ 13 a. 13 Bahasa Jawa ..................................................................... x b. Budaya Jawa .................................................................... 14 c. Keterkaitan Bahasa dan Budaya ...................................... 15 2. Istilah ...................................................................................... 16 3. Makna ..................................................................................... 16 a. Makna Leksikal ................................................................ 17 b. Makna Gramatikal ........................................................... 17 c. Makna Kultural ................................................................ 17 Aspek Mikrolinguistik ............................................................ 19 a. Monomorfemis ................................................................ 19 b. Polimorfemis .................................................................... 21 c. Frase ................................................................................. 23 d. Klausa .............................................................................. 24 Aspek Makrolinguistik ........................................................... 26 a. Etnolinguistik ................................................................... 26 b. Pengkajian Etnolinguistik dari Aspek Bahasa dan Budaya ............................................................................ 4. 5. c. G. H. 29 Pengkajian Etnolinguistik dari Aspek Konsep Pola Pikir, Pandangan Hidup Masyarakat dan Pandangan Masyarakat terhadap Dunia ............................................ 30 6. Aktivitas .................................................................................. 32 7. Pertanian Padi ......................................................................... 32 Data dan Sumber Data ................................................................... 33 1. Data ......................................................................................... 33 2. Sumber Data ........................................................................... 34 Metode dan Teknik Penelitian ....................................................... 34 1. 34 Sifat Penelitian ....................................................................... xi 2. Lokasi Penelitian ..................................................................... 35 3. Alat Penelitian ......................................................................... 35 4. Metode Pengumpulan Data ..................................................... 36 5. Metode dan Teknik Analisis Data .......................................... 38 a. Metode Agih .................................................................... 38 b. Metode Padan .................................................................. 40 Metode Penyajian Hasil Analisis Data ................................... 45 I. Tabel Waktu Penelitian .................................................................. 47 J. Sistematika Penulisan .................................................................... 49 6. BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. B. C. Bentuk Bahasa dalam Budaya Jawa Terkait Aktivitas Pertanian Padi di Desa Bangsri, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar ................................................................................... 50 1. Bentuk Monomorfemis ......................................................... 50 2. Bentuk Polimorfemis ............................................................ 53 3. Bentuk Frase ......................................................................... 66 4. Bentuk Klausa ...................................................................... 67 Makna Leksikal dan Makna Kultural yang Terangkum dalam Bahasa dan Budaya Jawa Terkait Aktivitas Pertanian Padi di Desa Bangsri, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar ................................................................................... 74 1. Makna Leksikal Aktivitas Pertanian Padi .............................. 75 2. Makna Kultural Aktivitas Pertanian Padi .............................. 109 Pola Pikir, Pandangan Hidup, dan Pandangan terhadap Dunia Masyarakat Petani di Desa Bangsri, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar ................................................................ 147 BAB III PENUTUP A. Simpulan ........................................................................................ xii 160 B. Saran .............................................................................................. 162 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 164 LAMPIRAN .............................................................................................. 167 xiii SINGKATAN DAN TANDA A. Singkatan cm : centimeter Dok. : Dokumen dsb : dan sebagainya dst : dan seterusnya KBBI : Kamus Besar Bahasa Indonesia Ket. : Keterangan KUBI : Kamus Umum Bahasa Indonesia KPU : Kamus Pertanian Umum O : Objek P : Predikat B. Tanda […] : Tanda fonetis istilah aktivitas pertanian padi + : Menyatakan proses morfologis → : Menyatakan hasil pembentukan kata dari proses morfologis “…” : Menyatakan kutipan „…‟ : Menyatakan terjemahan ../… : Menyatakan atau ….-… : Menyatakan hingga atau sampai xiv DAFTAR LAMPIRAN 1. Foto Aktivitas terkait Pertanian Padi ...................................................... 168 2. Daftar Informan ...................................................................................... 185 3. Peta Lokasi Penelitian ............................................................................. 189 4. Daftar Pertanyaan dan wawancara .......................................................... 190 5. Surat Izin Penelitian ................................................................................ 210 xv DAFTAR GAMBAR Gambar 1: Dêrêp ................................................................................................. 75 Gambar 2: Dêrêp ................................................................................................. 76 Gambar 3: Gêbug kawul ...................................................................................... 76 Gambar 4: Kêrik .................................................................................................. 77 Gambar 5: Macul ................................................................................................. 77 Gambar 6: Pacul ................................................................................................. 78 Gambar 7: Matun ................................................................................................ 78 Gambar 8: Mbabat dangkèl damèn ..................................................................... 79 Gambar 9: Mbanjari ............................................................................................ 79 Gambar 10: Mberok ............................................................................................ 80 Gambar 11: Alat yang digunakan untuk mberok ................................................ 80 Gambar 12: Mbongkok pari ................................................................................ 80 Gambar 13: Mbongkok pari ................................................................................ 81 Gambar 14: Meme gabah .................................................................................... 81 Gambar 15: Mluku ............................................................................................... 82 Gambar 16: Luku ................................................................................................. 82 Gambar 17: Luku ................................................................................................. 82 Gambar 18: Mocongi ........................................................................................... 83 Gambar 19: Mopok .............................................................................................. 83 Gambar 20: Mopok .............................................................................................. 84 Gambar 21: Mulung gabah ................................................................................. 84 Gambar 22: Nampingi ......................................................................................... 85 Gambar 23: Ndhaut ............................................................................................. 85 Gambar 24: Ndhaut ............................................................................................. 86 xvi Gambar 25: Ndhêdhêt ......................................................................................... 86 Gambar 26: Nêbaske pari .................................................................................... 87 Gambar 27: Ngalisi ............................................................................................. 88 Gambar 28: Ngaraki ............................................................................................ 88 Gambar 29: Ngasaki ........................................................................................... 89 Gambar 30: Ngayaki ........................................................................................... 89 Gambar 31: Ngêblak ........................................................................................... 90 Gambar 32: Blak ................................................................................................. 90 Gambar 33: Ngêdhos ........................................................................................... 90 Gambar 34: Ngêkum gabah ................................................................................. 91 Gambar 35: Ngêlêpi ............................................................................................ 91 Gambar 36: Ngênèni ........................................................................................... 92 Gambar 37: Ani-ani ............................................................................................. 92 Gambar 38: Ngêpêp gabah .................................................................................. 93 Gambar 39: Ngêrit pari ....................................................................................... 93 Gambar 40: Arit ................................................................................................... 94 Gambar 41: Nggaru ............................................................................................. 94 Gambar 42: Garu ................................................................................................ 94 Gambar 43: Nggêpyoki pari ................................................................................ 95 Gambar 44: Ngirim ............................................................................................. 96 Gambar 45: Nglandhak ....................................................................................... 96 Gambar 46: Ngogok ............................................................................................ 97 Gambar 47: Ngosak-asik ..................................................................................... 97 Gambar 48: Ngoyak manuk ................................................................................. 98 Gambar 49: Cara mengusir burung agar tidak menghinggapi tanaman padi ...... 98 Gambar 50: Ngrabuk/Ngabuk ............................................................................. 99 xvii Gambar 51: Ngrèntèg .......................................................................................... 99 Gambar 52: Rèntèg .............................................................................................. 99 Gambar 53: Nlaktor ........................................................................................... 100 Gambar 54: Nlèsêr ............................................................................................ 100 Gambar 55: Nurut banyu ................................................................................... 101 Gambar 56: Nyêbar winih ................................................................................. 102 Gambar 57: Nyêbar winih ................................................................................. 102 Gambar 58: Nyêlèpne ........................................................................................ 103 Gambar 59: Sêlèp .............................................................................................. 103 Gambar 60: Nyêmprot ....................................................................................... 104 Gambar 61: Nyilir ............................................................................................. 104 Gambar 62: Nyosrok ......................................................................................... 105 Gambar 63: Sosrok ............................................................................................ 105 Gambar 64: Nyunggi pari .................................................................................. 106 Gambar 65: Panèn ............................................................................................. 106 Gambar 66: Pêlakan .......................................................................................... 107 Gambar 67: Sulam ............................................................................................. 107 Gambar 68: Tandur ........................................................................................... 108 Gambar 69: Tandur ngabyak ............................................................................ 108 Gambar 70: Tapèn ............................................................................................. 109 xviii ABSTRAK Wahyu Fitrianingrum, C0112059, 2016. “Bahasa dalam Budaya Jawa terkait Aktivitas Pertanian Padi di Desa Bangsri, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar (Kajian Etnolinguistik)”. Skripsi: Program Studi Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan bentuk bahasa dalam budaya Jawa terkait aktivitas pertanian padi di Desa Bangsri, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar (2) Mendeskripsikan makna leksikal dan makna kultural yang terangkum dalam bahasa dan budaya Jawa terkait aktivitas pertanian padi di Desa Bangsri, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar. (3) Mendeskripsikan pola pikir, pandangan hidup, dan pandangan terhadap dunia masyarakat petani di Desa Bangsri, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar. Sifat penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa data lisan terkait aktivitas pertanian padi yang berasal dari informan terpilih dan data tulis yang bersumber dari buku-buku dan kamus terkait aktivitas pertanian padi. Pengumpulan data lisan menggunakan teknik wawancara, dengan teknik dasar yaitu teknik pancing, dan teknik lanjutannya teknik cakap semuka, teknik rekam, dan teknik catat. Pengumpulan data tulis menggunakan teknik studi pustaka. Analisis data menggunakan metode distribusional dan metode padan. Metode distribusional digunakan untuk menganalisis bentuk istilah terkait aktivitas pertanian padi. Sedangkan metode padan digunakan untuk menganalisis makna leksikal dan makna kultural yang terangkum dalam bahasa dan budaya Jawa terkait aktivitas pertanian padi serta pola pikir, pandangan hidup, dan pandangan terhadap dunia masyarakat petani. Metode penyajian data menggunakan metode deskriptif, formal, dan informal. Hasil penelitian dari aktivitas pertanian padi di Desa Bangsri, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar ini ditemukan istilah terkait aktivitas sebelum dan saat menanam padi, sesudah menanam padi, saat panen dan setelah panen padi. Istilah aktivitas tersebut dikelompokkan menjadi bentuk monomorfemis, polimorfemis berupa afiksasi dan kata ulang, bentuk frase, dan bentuk klausa. Penentu makna leksikal istilah aktivitas pertanian padi adalah makna dalam kamus, sedangkan makna kultural istilah aktivitas pertanian padi meliputi tradisi yang mencerminkan cara kerja, tujuan dilakukan aktivitas tersebut. Istilah-istilah aktivitas pertanian padi di Desa Bangsri dapat menjelaskan pola pikir berupa pengetahuan masyarakat setempat yang berisi prinsip-prinsip dan aturan-aturan mempersiapkan benih, mempersiapkan lahan untuk ditanami, merawat tanaman padi, panen, mengelola hasil, dari prinsip-prinsip dan aturanaturan tersebut dapat diketahui pandangan hidup dan pandangan mereka terhadap dunia. Kata kunci: bahasa dalam budaya Jawa, aktivitas pertanian padi, Bangsri, etnolinguistik. xix SARIPATHI Wahyu Fitrianingrum, C0112059, 2016. Basa ing salêbêtipun Budaya Jawa magêpokan kalihan Kagiyatan Têtanèn Pari ing Desa Bangsri, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar (Panalitèn Etnolinguistik)”. Skripsi: Program Studi Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta. Ancasipun panalitèn punika kangge:1) Ngandharakên wujudipun basa ing salêbêtipun budaya Jawa magêpokan kalihan kagiyatan têtanèn pari ing Desa Bangsri, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar; 2) Ngandharakên makna leksikal lan kultural ing salêbêtipun basa lan budaya Jawa magêpokan kalihan kagiyatan têtanèn pari ing Desa Bangsri, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar; 3) Ngandharakên wêwatoning pamikir, wawasaning ngaurip, lan wawasaning alam sawegung masarakat tani di Desa Bangsri, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar. Sipatipun panalitèn punika deskriptif kualitatif. Data panalitèn punika awujud data lisan magêpokan kalihan kagiyatan têtanèn pari saking informan kapilih lan data tulis saking buku saha kamus yang bersumber dari buku-buku dan kamus magêpokan kalihan kagiyatan têtanèn pari. Pangimpuning data lisan migunakakên teknik wawancara, teknik dasar inggih mênika teknik pancing saha teknik salajêngipun inggih mênika teknik cakap semuka, teknik rekam, lan teknik catat. Pangimpuning data tulis migunakakên teknik studi pustaka. Data dipunanalisis migunakakên metode distribusional dan metode padan. Metode distribusional dipun-ginakakên kangge nganalisis wujudipun istilah magêpokan kalihan kagiyatan têtanèn pari wondene metode padan dipun-ginakakên kangge nganalisis makna leksikal, kultural saha wêwatoning pamikir, wawasaning ngaurip, lan wawasaning alam sawegung masarakat tani. Metode penyajian data migunakakên metode deskriptif, formal, lan informal. Asiling panalitèn kagiyatan nanêm pantun ing Desa Bangsri, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar dipunpanggihi istilah ingkang magêpokan kalihan kagiyatan sadèrèngipun lan nalika nanêm pantun, sabibaripun nanêm pantun, nalika panèn lan sabibaripun panèn. Istilah kagiyatan kasêbat dipunpilah miturut wujud monomorfemis, polimorfemis awujud wuwuhan, lan tembung dwilingga, wujud frase, lan wujud klausa. Panêntu makna leksikal inggih mênika makna kamus, wondene makna kultural istilah kagiyatan nanêm pantun kados tradisi ingkang nggambarakên laku magawe, ancasipun dipuntindakakên kagiyatan kasêbat. Istilah-istilah kagiyatan nanêm pantun ing Desa Bangsri sagêt ngandharakên wêwatoning pamikir awujud wawasan masarakat ingkang wosipun prinsip lan pranata nyêpakakên winih ugi sabin, ngopèni têtanduran, panèn, mêrtèni kasil, saking prinsip lan pranata kasêbat sagêt dipunmangêrtosi wawasaning ngaurip lan wawasaning masarakat tani tumrap alam sawegung. Têmbung pokok: basa ing salêbêtipun budaya Jawa, kagiyatan têtanèn pari, Bangsri, etnolinguistik. xx ABSTRACT Wahyu Fitrianingrum. C0112059. 2016. Language in Javanese Culture related to rice-farming activities in the Bangsri Village Sub-District Karangpandan District of Karanganyar (Ethnolinguistic Study). Thesis: Study Program of Javanese Literature Faculty of Cultural Sciences Sebelas Maret Unviversity Surakarta. The purposes of the research are: (1) To describe the form of language in Javanese culture related to rice-farming activities in the Bangsri Village SubDistrict Karangpandan District of Karanganyar (2) To describe lexical and cultural meaning summarized in language and culture related to rice-farming activities in the Bangsri Village Sub-District Karangpandan District of Karanganyar (3) To describe mindset, world view, and the of farmer‟s world in the Bangsri Village Sub-District Karangpandan District of Karanganyar. The nature of the research is descriptive qualitative. The data of the research is concrete spoken data related to rice-farming activities which based from selected informants and written data which sources from books and dictionary related to rice-farming activities. Oral data are collected by using interview, that basically use provocative technique, and the next stage technique is the same appearance capable, recording techniques, and note techniques. Written data are collected by using literature study. Data analysis is done using a distributional method and match method. Distributional method are used to analyze the form of the term that are related to rice planting activity, whereas match method are to analyze the lexical meaning and cultural meaning which summarized in the Javanese language and culture related to rice-farming activities in the Bangsri Village Sub-District Karangpandan District of Karanganyar and mindset, world view, and the of farmer‟s world. The method that are used to presenting data are decriptive, formal, and informal method. The results of the reseach in rice-farming activities in the Bangsri Village Sub-District Karangpandan District of Karanganyar discovered that there are some terms related to activities before and during the rice planting, after planting rice, harvest time and after the rice harvest. The term of the activities are grouped into monomorphemis form, polimorphemis form of affixation and reduplication, phrase form and clause form. The determinant of the lexical meaning in ricefarming activities term is the dictionary meaning, whereas the cultural meaning of the rice-farming activities term is including the traditions that showing the works, and the purpose of the activity that performed. The rice-farming activities term in Bangsri Village can show the mindset of the people of Bangsri that having a knowledge that contain principles, rules, how to prepare the seeds, preparing the land for planting, caring for the rice-plant, harvest, manage the harvest‟s result, from those above, can be concluded what is their world view and their view to the world of farmer‟s society. Keywords: language in Javanese culture, rice-farming activity, Bangsri, entholinguistic. xxi