Panduan Praktikum Fisika IV. RANGKAIAN SERI DAN PARALEL A. Tujuan 1. Menyelidiki hubungan antara arus total dan arus parsial dan antara resistansi total dan resistansi parsial dalam rangkaian. 2. Menyelidiki hukum yang berlaku untuk arus dan resistansi dalam seluruh rangkaian ketika dua resistor tersambung secara seri. B. Alat-alat yang digunakan 1. Papan rangkaian 2. Resistor 47 Ω dan 100 Ω 3. Kabel merah dan biru 4. Multimeter 5. Catu daya C. Teori Sebuah rangkaian lengkap yang mengangkut arus kontinu harus mengandung sebuah sumber tegangan gerak elektrik . Satuan SI dari tegangan gerak elektrik adalah volt (V). Sebuah sumber tge mempertahankan selisih potensial yang konstan dan mempunyai suatu hambatan dalam r. Hukum Ohm menyatakan bahwa selisih potensial V yang melewati sebuah material sebanding dengan arus I yang melalui material tersebut, V = IR, dimana R adalah resistansi material tersebut. Jika sebuah arus mengalir melalui sebuah sumber dari terminal negatif b ke terminal positif a, selisih potensial Vab di antara terminal-terminal tersebut adalah,Vab = - Ir dimana Vab = IR. Jika digabungkan, - Ir = IR atau I = . R+r Arus listrik yang mengalir dalam sebuah rangkaian seri akan mengalir melalui setiap komponen dalam rangkaian. Jika dua atau lebih resistor terhubung secara paralel, maka mereka dilewati arus listrik I yang sama di antara kedua ujungnya. Untuk mencari resistansi ekuivalen Rek dari semua resistor, jumlahkan semua resistansi resistor. Rek = R1 + R2 + R3 + ... Rn Jurusan Teknik Elektro UIN Suska Riau (1) Halaman 14 Panduan Praktikum Fisika Gambar 1. Rangkaian Seri Gambar 2. Rangkaian Paralel Jika dua atau lebih komponen terhubung secara paralel mereka memiliki beda potensial yang sama di antara kedua ujungnya. Untuk mencari resistansi ekuivalen Rek dari semua resistor, jumlahkan kebalikan dari semua resistansi resistor dan ambil kebalikan dari hasil penjumlahan. Rek = 1 + 1 + 1 + ... 1 R1 R2 R3 Rn (2). D. Langkah Percobaan 1. Susun rangkaian paralel. Pilih rentang pengukuran 300 mA. 2. Aktifkan catu daya dan atur tegangan arus searah sampai 8 V. 3. Ukur arus dalam bagian dari rangkaian tidak bercabang dan masukkan nilainya dalam Tabel 1. 4. Ukur arus parsial I1 dan catat dalam Tabel 1 5. Ukur arus parsial I2 dan catat dalam Tabel 1. 6. Matikan catu daya. 7. Susun rangkaian seri. Pilih rentang pengukuran 300 mA. 8. Aktifkan catu daya dan atur tegangan arus searah sampai 10 V. 9. Ukur arus berturut-turut sebelum R1, antara R1 dan R2, dan setelah R2. Catat dalam Tabel 2. Jurusan Teknik Elektro UIN Suska Riau Halaman 15 Panduan Praktikum Fisika Tabel 1. Tabel 2. E. Tugas Akhir 1. Berdasar hukum Ohm, hitunglah resistansi ekuivalen pada masing-masing rangkaian seri dan rangkaian paralel. 2. Berdasarkan persamaan (1) dan (2), hitunglah resistansi ekuivalen pada masingmasing rangkaian seri dan rangkaian paralel. 3. Bandingkan dengan jawaban nomor 1 dan nomor 2. Apakah catu daya memiliki hambatan dalam r atau tidak, jika ya berapa besarnya? F. Tugas Pendahuluan 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan resistansi (hambatan)? 2. Mengapa sebuah bola lampu dapat dianggap sebagai resistor? Misalkan pada sebuah bola lampu tertulis 25 W dan 220 V, apa maksudnya? 3. Anda mengetahui bahwa dua buah bola lampu identik (sama) yang dirangkai secara paralel lebih terang daripada dua buah bola lampu pada rangkaian seri, jelaskan mengapa! Jurusan Teknik Elektro UIN Suska Riau Halaman 16