tektonik indonesia barat

advertisement
TEKTONIK INDONESIA BARAT
MANDALA BARAT
TEKTONIK INDONESIA
Gbr. 1
MANDALA TIMUR
Tektonik suatu kawasan / wilayah / mandala ditentukan dan dipengaruhi sifat gerak
dan pergeseran lempeng listosfer yang saling bersentuhan.
Indoneisa barat  ditentukan dan dipengaruhi sifat gerak lempeng Hindia – Australia
yang bergerak ke utara bertemu dengan lempeng Eurasia. Pertemuan kedua lempeng
ini bersifat tumbukan dan melibatkan kerak Samudra Hindia dan kerak Kontinen
Asteng membentuk busur kepulauan  Sunda Arc System.
Gerak tektonik tersier (Oligosen – Miosen) adalah cerminan bergeraknya bagian
Timur Asia ke Tenggara (Lempeng Sunda) sebagai akibat tumbukan daratan India
dengan Eurosia (Tapponier, Dkk, 1982).
Kerangka Tektonik Indonesia Barat :
1. Busur luar non Vulkanik (NV. Outer Arc).
 Pulau-pulau sebelah Barat Sumatera.
 Sedimen tersier yang terlipat dan / atau patah.
 Batuan dasar : malihan dan batuan beku bersifat basa sampi ultra basa.
 Di selatan Jawa hanya berupa dataran tinggi dasar laut (gbr. 6 & 8).
2. Cekungan Busur Luar (F. Arc Basin).
 Antara Non Vulkanik dan Vulkanik.
 Sedimen tebal (  6000 m): serpih, turbidit dan batu gamping bermaterial
vulkanit yang menipis ke arah pantai Sumatera.
 Di selatan Jawa : Vulkanit dan Gamping terumbu.
14
KAWASAN BARAT
1. Busur luar non vulkanik
2. Cekungan busur luar
3. Busur dalam vulkanik
Selain deretan gunung api pada busur ini terjadi
patahan Semangka dan patahan Rembang.
4. Cekungan Busur Dalam =
{Cekungan Sumut, Sumteng, Sumsel, Jabar,
Jatim, Kalsel & Kaltim}
5. Paparan Sunda.
KAWASAN TIMUR :
Kawasan ini merupakan zona tabrakan antar
lempeng-lempeng
Australia,
Pasifik
dan
Asia
(Eurasian) banyak terdapat sesaran (perhatikan
gambar) dan di Irian terdapat pegunungan yang
tinggi berlereng terjal dan lembah (cekungan).
A.= Bagian dari Pegunungan Lingkar Pasifik
Present day plate tectonik elements of Indonesia and location of the study area
(modified from Coffield et al. 1993)
B = Bagain dari Pegunungan Lingkar Australi
15
3. Busur Vulkanik (Busur Magmatik)
 Sistem Pegunungan Sunda.
 Kerangka Sumatera, Jawa dan Nusatenggara
 Di Sumatera : -
Bukit Barisan : 1.650 km BL – Teng
Sesar Semangka di Lampung (Liwa) dan SUMBAR (Bukit
Tinggi) – SUMUT (Kuta Cane)
 Di Jawa :
-
Geantiklin Jawa Selatan.
 Sedimen Paleozoikum – Kenozoikum yang telah terlipat dan Intrusi Andesit –
Basalt.
 Batuan dasar : Metamorf & BB. Granitik
 Deretan Gunung Api.
4. Cekungan Busur Dalam ( B Arc Basin)
Sumatera Utara
 Cekungan :
Sumatera Tengah & Sumatera Selatan
Jawa Barat Utara  Jatim dan Madura
KALTIM – KALSEL (Kutai dan Asam).
 Cekungan minyak dan Gas tersier yang Produktif
5. Paparan Sunda (Sunda Shelf)
 Inti Benua di Asteng (Indonesia Barat)
Mantap secara tektonik sejak tersier.
 Sememanjung Malaka, P. Bangka dan Belitung, Laut dan P. Natuna, P.
Anambas, Pantai Kalbar.
 Bagian Utara : Cekungan Natuna Barat dan Cekungan Natuna Timur
(Dipisahkan oleh Pulau Natuna).
Sedimen
 Batuannya :
Pra Tersier.
Metamorf
CEKUNGAN PADA BUSUR LUAR (MUKA ?):
= Cekungan: Sibolga, Bengkulu dan Jawa Selatan.
16
Gambar 8. Penampang Cekungan Muka Busur.
17
FORE ARC BASIN
 Daerah Pengendapan Asymetris – poros dekat Busur Vulkanik dan dibatasi
Fleksure.
 Telah mengalami deformasi  termasuk kompleks Melagne berumur
Pratersier.
CEKUNGAN PADA BUSUR DALAM (BELAKANG ?)

Cekungan Aceh Utara

Cekungan Sumatera Utara

Cenkungan Sumatera Tengah

Cekungan Sumatera Selatan

Cekungan Jawa Barat Laut : - Cekungan Jabar
- Cekungan Sunda
18
- Cekungan Beliton.

Cekungan Jateng Timur Laut.

Cekungan Kalimantan :
- cekungan Asem-asem
- cekungan Barito
- cekungan Kutai
- cekungan Tarakan.
CEKUNGAN ACEH UTARA – SUMATERA UTARA
 UJUNG Utara cekungan Sumatera
 BL/U
: L.Andaman.
Tenggara : Dataran Tinggi Asahan
 BD
: Bukit Barisan
TL
: Paparan Sunda.
 Endapan selama tersier (Paleosen – Pliosen) Non Marin dan Marin  tebal 800 m
= Bt. Pasir Kuarsa – Mika dan Bt. Karbonat
Lapisan tak selaras dengan batuan Pra tersier.
 Terdiri dari beberapa depresi :

Paseh (Aceh Utara)

Tamiang dan Medan

Pematang Siantar.
 Miosen tengah : digenangi laut  Serpih Baong setelah itu Bukit Barisan
terangkat  material Klastik  Formasi Keutapang, F. Seurela yang sebagian
terisi : pasir dan serpih.
19
North Sumatra
Bassin
N
EURASIAN PLATE
Central Sumatra
Bassin
South Sumatra
Bassin
Key
Sunda Basin
Bassin
INDIAN PLATE

Quatemary Volcanooes
Srtike-Slip Faults

Thrust Fault
Tectonic Motion
NW Java
Bassin
Approximate Basin
Boundary
 Miosen akhir  Formsi Julurayeu:
 endapan Limnis dan Teristerial
 Wawal Kwarter (Plio – Pleistasen) Tektonik  endapan terlipat.
 Terpotong sesar BL-Tenggara  sebelah timur menurun, batas barat : Sesar
bongkah di kali Bukit Barisan
 Lapangan Gas Arun  Formasi Gamping Arun
Minyak bumi  Formasi Keutapang dan Baong (Lapisan batu pasir).
 Formasi : Formasi Prapat, Formasi Bampo, Formasi Belumai / Peutu, Formasi
Baong, formasi Ketapang, fermasi Seurela dan formasi Julurayeu.
CEKUNGAN SUMATERA TENGAH – SUM-SEL
 Di dalamnya terdapat beberapa Graben.
 BL/U
: Dataran tinggi Asahan (singkapan Batuan Pratersier).
 Tenggara : Dataran Tinggi Lampung & Pantai Timur SUMSEL).
 BD
: Kaki Bukit Barisan (singkapan Batuan Pratersier).
 TL
: Paparan Sunda
20
 Orogenesa Jura  Terlipat dan Sesaran  Blok-blok patahan dan ter
metamorfosanya batuan sedimen Paleozoikum.
Struktur ini merupakan perangkap minyak bumi dan gas.
 Cekungan Sumatera Tengah : Lapangan Minyak Minas (Duri – Riau)  terbesar
di Indonesia. = lapisan batu pasir Formasi Sihampas.
Cekungan Jambi
 Cekungan Sumsel
Cekungan Palembang
Cekungan tersebut dibatasi sesar yang dalam hingga kebatuan Dasar (Granit), al. :
sesar Lematang dan Sesar Muara Tembesi.
Pada cekungan ii terdapat formsi-formasi Gumai, Air Benakat, Muara Enim, batu
Raja.
 Di Jambi : lapangan minyak pada formasi Air Benakat.
 Di Sum Sel : Lapangan minyak pada formasi Talang Akar
Lapangan Gas pada formasi Baturaja.
Batubara pada formasi Muara Enim.
21
CEKUNGAN JABARUT
 Terdiri dari :
Cekungan Jawa Barat
Cekungan Sunda
Cekungan Beliton
 Batas :
Utara
: s/d Cekungan Natuna
Selatan : Vulkanik Jawa
Barat
:
Timur
: Dataran Pati & Cirebon
 Cekungan JABAR : = Jatibarang, Ciputat, Pasir Putih.
 Banyak perubahan Fasies & perubahan ketebalan dibagian selatan terdapat
lipatan dan sesaran.
 Pengendapan  ketebalan 1000 – 10.000 m.
 Bagian dalam : endapan sungai (konglomerat & pasir) di atasnya : serpih dan
napal (Formasi Talang Akar). Pada Oligosen akhir – Miosen Awal.
Main ke selatan terdapat fasies laut dalam di dominasi Sedimen Vulkanik
(Form. Jatibarang).
Ke arah pantai : Sed. Klastik dan batuan karbonat.
= Formasi Baturaja.
22
23
 Miosen :  Denudasi dan Penurunan berlangsung terus  genang laut 
Sedimen Klastika halus = form. Cibulakan dan Form. Gumai.
 Orogen leman, muka laut susut  endapan klastika kasar
(form Air Benakat) dan Gamping (Form Parigi)
 Pleistosen : Susut laut terakhir  keadaan sekarang.
 TETONIK:
Terjadi pada oligosen – Miosen awal  pergeseran vertikal  120 m di bagian
Timur Cekungan Jabar.
 TETONIK:
Batuan dasar : Batuan Beku dan Metamorfosa.
Batuan Beku di Indonesia Barat = Batuan Beku Asam, terutama Granit sebagai
batuan dasar. Di beberapa tempat diintrusi oleh Andesit (Batuan Luar dari Diorit)
dan Basalt (Batuan luar dari Gabro).
CEKUNGAN JATIMLA
 Batas Utara
: Karimun Jawa dan Bawean
Selatan
: Busur Vulkanik
Barat
: Dataran Pati dan Cirebon
Timur
: Selat Madura
 Tektonik :
 Dua kali fase Tektonik yaitu :
1. Fase Mio – Pliosen :  Orogen  muncul bagian Utara zona Rembang.
 Plipatan dan Sesaran ke arah Utara
 Pengendapan Sedimen Marine di Selatan Zona Rembang, dan disusul
Blue Clay.
2. Fase Pleistosen  orogen ke dua  Pelipatan dan sesar ke arah utara.
Sebelum kedua fase orogen tersebut  terjadi perubahan posisi dari Busur
luar (Kapur tengah – Oligosen) menjadi Busur dalam (setelah Oligosen) 
karena perubahan Busur Vulkanik.
24
 Terdiri 3 zona (lihat gambar 17 & 20)
 Zona Kendeng.
-
Luas : 40 x 250 km
-
Gunung Ungaran – Mojokerto – Selat Madura
-
Berbukit lereng sedang – terjal.
-
30-40% : sedimen aluvial, napal pasiran dan batuan vulkanik.
 Zona (Depresi) RANDUBLATUNG
-
Depresi pada Pleistosen (Kuarter Awal)
-
Sempit di Cepu (bagian Barat)  melebar pada bagian Timur – ke Selat
Madura dimana Sedimentasi masih terus berlangsung.
 Zona REMBANG
-
Teknik akhir tersier  dataran tinggi berupa Antiklinorium Rembang Utara
dan Antiklinorium Cepu (di Cepu terdapat ........?)
-
Daari Anomaligravitasi di ketahui bahwa di dalam zona ini terdapat dataran
Tuban yang terjadi karena sesar Blok.
 Karakteristik lihat gambar (tabel) 18.
25
Stratigrafi lihat gambar 21 & 22.
CEKUNGAN JATENGUT
 Batas
Utara
: Tepi cekungan Sunda
Selatan
:
Barat
:
Timur
:
 Batan Dasar : Batuan Metamorf dan Batuan Beku (tersingkap di Luk Ulo.
 Batuan Sedimen tertua berumur Eosen = Form Karang Sambung.
 Pengendapan
 Depresi melalui sesar blok Miosen awal  Endapan Form. Merawu & Pemali =
Lempung abu-abu.
 Miosen tengah : Pembentukan busur vulkanik di P. Jawa  Pengaktifan sesar 
datara dan pengendapan batu gamping (F. Kumbang) s/d Pliosen awal.
CEKUNGAN KALTIM SELATAN
 Busur Belakang Dalam : Tersier.
 Cekungan Tarakan : - Tidung
: Daratan dan Pantai.
- Tarakan
: Pulau dan Lepas Pantai
- Berau
: Daratan
- Muara
: Lepas Pantai.
 Cekungan Kutai
 Cekungan Barito dan Asem-Asem.
 Awal Terrier : 1 Cekungan Tunggal (Pusat Pengendapan Tunggal)
 Orogen  Dataran (Tanjung) Mangkaliat  Cekungan Tarakan dan Cekungan
Kutai
 Oligosen Bawah  Fleksure sepanjang Barito – Kutai . C Ross High (Patenosfer
C.H.)  Cekungan Kutai dan Barito.
26
 Miosen Tengah  Orogen  Pegunungan MERATUS  Cekungan Barito dan
Asem-asem.
 Plio - Pleistosen  Semua Terangkat  Posisi Sekarang.
CEKUNGAN TARAKAN (Subcek, Tidung, Tarakan, Berau, & Muara).
 Batas :
U
: Dataran (Tinggian) Sempurna (Batas dg Sabah).
S
: Peg. (Tanjung) Mangkaliat
B
: 60 – 100 km dari Pantai ke arah Gng. Bakayan (DT. Kucing)
T
: Palung Selat Makasar.
 Pengendapan
 Oligosen – Miosen awal : Genang Laut  Formasi Naintupo =(Lempung, serpih
laut, Napal dan Gamping)
 Miosen Awal – Miosen Tengah : Pengangkatan Tepi Cekungan  Lingkungan
Genang Laut Terbuka (Terbuka)  Lingkungan Paralik (material klastik).
 Plio – Pleistosen (Orogen  Lipatan & Patahan) : Sungai Sesayap  Endapan
Fluvio Marine  sangat Tebal = (Batu Pasir, Serpih & Batubara) = Formasi
Sajau (Tarakan – Bunyu). Kolom stratigrafi, lihat gambar 24, 25 , 26.
 Pleistosen Akhir : Permukaan Laut Naik.
27
28
 Lapangan Minyak : Batu Pasir Delta (Miosen Tengah) di bagian Timur Cekungan
Kutai.
CEKUNGAN BARITO (Inc. Cek. Asem-asem ; L = 70.000 km2 )
 Batas :
U
: Dataran Tinggi Paternosfer
S
: Lepas Pantai Kalimantan Selatan (Laut Jawa)
B
: Paparan Sunda (Endapan Mesozoikum)
T
: Pegunungan Meratus.
29
 Asymetris  Orogen Meratus : Tebal dibagian Timur, menipis di Barat (Sedimen
Niogen) – Gbr. CB. K. 5.
 Pengendapan
 Siklus Genang Laut dan Lokal
 Eosen : Formasi Tanjung menutupi batuan Dasar.
: Genang Laut Di endapkan di Air Tawar & Payau (Sedimen Klastik
Kasar berselang seling Serpih & Batubara).
 Oligosen – Miosen Awal : Formasi Berai = (Batu Gamping & Napal).
 Miosen Tengah : Pembentukan (Orogen) Meratus (sebelah Timur) dan Orogen
Kerak Benua (di sebelah Barat)  Erosi Kuat  Sedimen Klastik
= Endapan Paralik & Deltaik
= Formasi Warukin & Dohar.
 Plio – Pleistosen : Orogen  Blok Meratus Bergerak Barat  Pelipatan
(Stratigrafi, lihat gambar 33 - 34 ).
 Lapangan Minyak
= Lapangan Tanjung
= Batu Pasir Fluvial dan Konglomerat Formasi Tanjung
(Eosen).
30
Download