1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan penyakit dengan manifestasi yang kompleks tergantung dari jenis dan tempat sel tersebut tumbuh. Kanker dapat terjadi pada semua kelompok umur dan ras. Pada anak, angka kejadian kanker sekitar 1 dari 600 orang dan menjadi penyebab kematian sekitar 14% pada anak berusia antara 1-15 tahun. Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL) merupakan kanker yang paling sering terjadi sekitar 33%, sedangkan kejadian karsinoma jarang ditemukan yaitu hanya sekitar 2% (Hull & Johnson, 2008). Pada rentang tahun 2000-2009, dari 1.124 pasien anak yang terdiagnosa kanker di RSUP Dr. Sardjito, pasien yang didiagnosis sebagai ALL sebanyak 40,6%, AML 13,9 %, retinoblastoma 6,7%, neuroblastoma 5,5%, nefroblastoma 4,5%, dan non-hodgkin lymphoma sekitar 4,4% (Ali et al., 2010). Prevalensi leukemia yang terjadi pada anak menunjukkan mayoritas anak-anak terdiagnosa ALL yaitu sekitar 68,9% dari semua kasus leukemia dan 23,6% merupakan kasus AML dari semua kasus leukemia. Sedangkan untuk CML terjadi sekitar 4,2% kasus dari total semua kasus leukemia pada anak (Supriyadi et al., 2011). Pemberian kemoterapi merupakan salah satu penatalaksanaan pada pasien dengan kanker. Efek kemoterapi akan merusak sel yang memiliki aktivitas proliferasi yang tinggi seperti sumsum tulang dan sel epitel mukosa sehingga pemberian kemoterapi akan menimbulkan depresi sumsum tulang, alopesia, dan mukositis (Permono, Sutaryo, Ugrasena, Windiastuti, & Abdulsalam, 2010). 2 Perawatan pada pasien yang menerima kemoterapi dilakukan untuk mengurangi efek samping kemoterapi salah satunya yaitu terjadinya infeksi. Infeksi merupakan penyebab kematian yang paling sering terjadi pada pasien leukemia (Chindaprasirt et al., 2013). Pencegahan infeksi sangat penting dilakukan karena dapat menurunkan risiko terjadinya infeksi serta komplikasi penyakit yang dapat menyebabkan kematian dan meningkatkan kualitas hidup penderita (Biswal & Godnaik, 2013). Pelaksanaan pencegahan infeksi dapat dilaksanakan dengan menerapkan cuci tangan, mandi dengan menggunakan antiseptik, oral care, pembatasan pengunjung, penerapan ruang isolasi, dan pengunaan barrier precaution (Nirenberg et al., 2006, Livadiotti et al., 2012). Pencegahan infeksi yang bisa dilakukan baik di rumah maupun di rumah sakit yaitu mencuci tangan dengan baik, pengaturan makanan dan minuman dengan hati-hati, serta pengaturan lingkungan anak (Hawkins, 2009). Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito sangat memperhatikan pencegahan infeksi pada anak dengan kanker. Hal ini dilakukan dengan menempatkan anak di ruang perawatan khusus, menyediakan fasilitas untuk menjaga risiko terjadinya infeksi seperti penggunaan baju khusus dan fasilitas hand hygiene, serta menerapkan aturan yang ketat untuk menurunkan risiko terjadinya infeksi pada anak. Kepatuhan dalam penerapan pencegahan infeksi khususnya hand hygiene bervariasi diantara tenaga kesehatan dan pasien. Kepatuhan tenaga medis dalam mencuci tangan masih dibawah 60% (Mortell, Balkhy, Tannous, & Thiee, 2013) sedangkan kepatuhan pasien bervariasi tergantung dari ruang rawat dimana pasien 3 lebih patuh jika berada di ruang rawat intensif dibandingkan dengan ruang rawat biasa (Almaguer-leyva et al., 2013). Hasil observasi yang dilakukan di bangsal perawatan anak kanker RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta menunjukkan masih rendahnya kepatuhan cuci tangan yang dilakukan khususnya oleh keluarga dan pengunjung. Perawat berperan penting dalam perawatan anak dengan kemoterapi mulai dari pencegahan, deteksi dini, dan manajemen neutropenia dengan memberikan informasi kepada pasien dan keluarga. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan di Eropa, menunjukkan bahwa perawat telah mengenali pentingnya menurunkan risiko infeksi dan menurunkan kejadian demam neutropenia pada pasien yang menjalani kemoterapi dengan memberikan edukasi kepada pasien (Leonard, 2012). Pemberian edukasi yang benar akan meningkatkan pemahaman dalam merawat anak yang memerlukan perhatian lebih akibat kondisi anak. Peningkatan pengetahuan dan perilaku orang tua dapat mendukung monitoring yang dilakukan oleh orang tua terhadap kondisi anaknya (Zhao et al., 2013). Edukasi yang diberikan oleh petugas kesehatan di RSUP DR. Sardjito dilakukan dengan memberikan penjelasan langsung kepada keluarga pasien. Untuk pelaksanaan pencegahan infeksi, petugas menjelaskan pada saat pasien baru masuk rumah sakit dan sewaktu-waktu dilakukan evaluasi oleh perawat misalnya dengan meminta keluarga mempraktikan cara mencuci tangan. Edukasi yang telah diberikan masih belum memberikan hasil yang diinginkan dilihat dari hasil observasi yang menunjukkan masih rendahnya pelaksanaan pencegahan infeksi, terutama cuci tangan, oleh orang tua dan keluarga pasien. 4 Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito Yogyakarta memiliki bangsal khusus perawatan untuk anak dengan kanker. Ruangan dikondisikan sebagai ruangan perawatan immunocompromised sehingga terdapat aturan yang ketat dalam pencegahan infeksi, seperti pembatasan pengunjung, penggunaan alat perlindungan diri, dan penggunaan baju khusus. Setiap orang yang akan masuk ke ruangan wajib melepaskan alas kaki, mencuci tangan dan menggunakan baju khusus yang telah disediakan. Namun untuk pelaksanaannya masih terbatas seperti tidak semua pengunjung dan penunggu pasien menggunakan baju yang disediakan dan pelaksanaan hand hygiene yang masih belum maksimal. Kesulitan yang dihadapi oleh petugas terutama karena rendahnya kesadaran dari keluarga tentang pentingnya menjaga kebersihan dan tingkat pemahaman keluarga yang masih belum baik. Penelitian yang dilakukan oleh Nastiti (2013) di bangsal perawatan kanker INSKA RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta menunjukkan bahwa penilaian kebutuhan oleh perawat menyatakan kebutuhan yang paling penting untuk orang tua adalah pemenuhan informasi yang sesuai. Intervensi pemberian pendidikan kesehatan menunjukkan hasil yang efektif terhadap peningkatan kesadaran terhadap kontrol penyakit dan mendukung perilaku mencari pelayanan kesehatan (Ramsey, Watkins, & Engel, 2013). Penelitian yang dilakukan oleh Sherman & Koelmeyer (2011) menunjukkan bahwa pemberian informasi yang dilakukan oleh perawat tentang limfedema dapat mengubah perilaku pasien dalam meminimalkan risiko terjadinya limfedema. Orang tua dengan anak yang menderita leukemia memerlukan dukungan informasi untuk membantu mengambil keputusan. Kebutuhan informasi 5 diperlukan oleh orang tua sepanjang periode pengobatan anak dan dapat selalu berubah sehingga diperlukan pemberian informasi yang berkelanjutan (Kilicarslan-Toruner & Akgun-Citak, 2013). Pendidikan kesehatan yang diberikan secara rutin akan membantu memenuhi kebutuhan informasi yang diperlukan oleh orang tua selama merawat anaknya. B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang sudah dijelaskan sebelumnya, masalah yang muncul yaitu: (1) infeksi merupakan salah satu efek kemoterapi yang sering terjadi, (2) Pencegahan infeksi merupakan penatalaksanaan yang wajib dilakukan dalam merawat anak yang menjalani kemoterapi, (3) Kesadaran pengunjung dalam pelaksanaan pencegahan infeksi masih kurang, dan (4) pemberian edukasi dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman dalam merawat anak yang memerlukan perhatian khusus. Maka rumusan masalah yang dapat diambil adalah “apakah ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perilaku orang tua dalam pencegahan infeksi pada anak dengan kanker di RSUP DR. Sardjito Yogyakarta?” C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap perilaku orang tua dalam 6 pencegahan infeksi pada anak dengan kanker di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus dari penelitian ini adalah: a. Menganalisis pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan orang tua dalam pencegahan infeksi pada anak dengan kanker di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta b. Menganalisis pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap sikap orang tua dalam pencegahan infeksi pada anak dengan kanker di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta c. Menganalisis pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap tindakan orang tua dalam pencegahan infeksi pada anak dengan kanker di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta D. Manfaat Penelitian 1. Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap perilaku orang tua dalam mencegah infeksi pada anak kanker yang dirawat di rumah sakit. Hasil penelitian ini juga dapat ditindaklanjuti atau dikembangkan sebagai bahan bagi penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan pencegahan infeksi pada anak dengan kanker. 7 2. Praktis Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan oleh tenaga keperawatan dalam memberikan perawatan khususnya pada anak kanker yang sedang dalam pengobatan kemoterapi yang berisiko terkena infeksi di rumah sakit. Tenaga keperawatan juga dapat memodifikasi cara pemberian pendidikan kesehatan dan informasi kepada pasien dan keluarga. Hasil penelitian ini juga dapat memberikan informasi pada pasien dan keluarga tentang perilaku pencegahan infeksi yang perlu dilakukan pada anak dengan kanker yang menjalani kemoterapi. E. Keaslian Penelitian Penelitian tentang pengaruh pemberian edukasi terhadap perilaku orang tua yang meliputi pengetahuan, sikap dan tindakan orang tua dalam pencegahan infeksi pada anak dengan kanker di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta belum pernah dilakukan. Beberapa penelitian yang terkait yaitu: Tabel 1 Daftar penelitian yang terkait Tujuan Peneliti Judul penelitian Awadh et Does an Tujuan dari al (2014) education penelitian ini al adalah untuk interventio mengetahui n improve pengetahuan parents’ orang tua di knowledge Malaysia about tentang immunizat imunisasi ion? pada masa Experienc anak-anak e from dan Malaysia Metode penelitian Penelitian ini menggunaka n desain penelitian studi crosssectional menggunaka n pre dan post test dengan satu kelompok Hasil penelitian Hasil penelitian menunjukk an bahwa pemberian seminar edukasi singkat memberika n efek yang positif terhadap Perbedaan Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang telah dilakukan adalah dari tujuan dan populasi responden yang akan diteliti 8 Peneliti Ahmed (2012) Judul Awareness Survey on Knowledg e of Microbial Causes of Cancer in Northern State of Sudan Tujuan penelitian mengevaluas i keefektifan seminar edukasi untuk meningkatka n pengetahuan orang tua tentang imunisasi pada masa anak-anak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesadaran terhadap agen infeksius yang merupakan penyebab beberapa jenis kanker setelah diberikan program pendidikan Metode penelitian Hasil penelitian pengetahua n orang tua tentang pemberian imunisasi pada masa anak-anak Pengumpula n data dalam penelitian ini dilaksanakan selama Program Pendidikan dan Kesadaran Kanker dengan tempat penelitian yang bervariasi seperti sekolah, klub, masjid, dan pusat kesehatan pemerintah. Responden yang berpartisipasi diberikan informasi melalui pamphlet tentang kanker, penyebab, Hasil penelitian menunjukk an tingkat kesadaran responden relative meningkat setelah diberikan program pendidikan. Kesadaran tentang kanker dapat mengurang i penderitaan akibat kanker Perbedaan Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang telah dilaksanak an adalah pada tujuan, tempat penelitian, dan subjek penelitian 9 Peneliti Judul Tujuan penelitian Hapsari (2012) Pengaruh Pendidika n Kesehatan Tentang Efek Samping Kemotera pi Melalui Multimedi a Terhadap Perilaku Orang Tua Dalam Merawat Anak Leukemia yang Sedang Kemotera pi Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifi kasi perbedaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan melalui multimedia Yoshii, Watanabe, Kitamura, Chen, & Akazawa, (2011) Effect of an Education Program on Improving knowledg e of schizophre nia among parents of junior and senior high school students Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatak an pengetahuan orang tua yang memiliki anak remaja tentang schizophreni a Metode penelitian dan pencegahan Desain penelitian ini menggunaka n quasiexperimental pre test and post test nonequivalen t kontrol group design Penelitian ini menggunaka n kuesioner untuk mengukur pengetahuan orangt ua dan dilanjutkan dengan pemberian pendidikan kesehatan menggunaka n web-based education program Hasil penelitian Hasil penelitian menunjukk an adanya perbedaan yang signifikan pada pengetahua n dan sikap antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol, sedangkan keterampila n tidak menunjukk an perbedaan yang signifikan Hasil penelitian ini menunjukk an bahwa pemberian informasi melalui web-based education program secara efektif dapat meningkatk an pengetahua n orang tua Perbedaan Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang telah dilakukan adalah pada tujuan, tempat penelitian, serta media pendidika n kesehatan yang diberikan Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang telah dilakukan terletak pada tujuan, metode, dan subjek penelitian 10 Hasil penelitian tentang schizophre nia Hashemi, The Tujuan dari Penelitian ini Hasil Asadi, Impact of penelitian ini merupakan penelitian Beheshtip Educating adalah untuk studi menunjukk our, & Parents of mengevaluas intervensi an bahwa Karimi, Leukemic i efek dari dengan edukasi (2011) Children pemberian melibatkan yang on the edukasi 60 orang diberikan Patients’ kepada orang responden secara Quality of tua dengan yang dibagi sukses life anak menjadi meningkatk leukemia kelompok an kualitas terhadap perlakuan hidup anak kualitas dan dengan hidup pasien kelompok leukemia kontrol sehingga direkomen dasikan suatu program edukasi untuk orang tua. Peneliti Judul Tujuan penelitian Metode penelitian Perbedaan Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang telah dilakukan terletak pada tujuan dan metode pemberian edukasi kepada responden .