Bab III Model Dalam Sistem Basis Data

advertisement
Modul Sistem Basis Data - Universitas Semarang
BAB
3
Tujuan Instruksional Umum

Mahasiswa dapat mengerti Model–Model dalam Sistem Basis Data.
Tujuan Instruksional Khusus


Mahasiswa dapat mengerti model data objek.
Mahasiswa dapat mengerti model data record.
MODEL DALAM SISTEM BASIS DATA
C
ara untuk lebih memudahkan didalam usaha memahami sesuatu hal atau konsep
adalah dengan cara menggunakan model. Demikian juga dilakukan didalam
memahami suatu rancangan basis data. Model data dapat didefinisikan sebagai
kumpulan perangkat konseptual untuk menggambarkan data, hubungan data, semantik data
dan batasan data. Oleh karena yang ingin ditunjukkan adalah makna dari data dan
keterhubungannya dengan data lain sehingga model ini sering disebut sebagai Model
Logik.
Ada sejumlah cara dalam mepresentasikan model data dalam perancangan basis data yang
secara umum dapat dibagi dalam 2 (dua) kelompok model data :
A. Model Data Berbasis Objek
Merupakan himpunan data dan prosedur/relasi yang menjelaskan hubungan logik antar
data dalam suatu basis data berdasarkan pada objek datanya. Ada tiga macam jenis
model data berbasis objek, yaitu :
1. Entity Relational Model merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan
antar data dalam basis data berdasarkan suatu persepsi bahwa real word terdiri dari
objek–objek dasar yang mempunyai hubungan/kerelasian antar objek–objek dasar
tersebut yang dilukiskan dengan menggunakan simbol–simbol grafis tertentu.
2. Semantik Model hampir sama dengan entity relationship model perbedaannya
adalah korelasi antar objek dasar tidak dinyatakan dengan simbol tetapi secara
semantic yaitu menggunakan kata–kata (semantic)
3. Binary Model merupakan model data yang memperluas definisi dari entity, bukan
hanya atribut–atributnya tetapi juga tindakan–tindakannya.
14
Modul Sistem Basis Data - Universitas Semarang
B. Model Data Berbasis Record
Pada model data berbasis record, basis data terdiri dari sejumlah record dalam bentuk
yang tetap yang dapat dibedakan dari bentuknya. Terdapat tiga macam jenis model data
berbasis record, yaitu :
1. Relational Model, data–data disajikan dalam bentuk tabel (baris dan kolom). Setiap
tabel mempunyai key yang unik serta setiap tabel harus berelasi dengan minimal
satu tabel lain.
2. Hierarchical Model, data–data disajikan dengan bentuk pohon (tree) dan
mempunyai root dan beberapa subtree. Level yang lebih atas disebut parent. Level
yang dibawahnya disebut child.
3. Network Model, data–data disajikan dalam bentuk jaringan dan record–recordnya
biasa disebut member dan owner.
3.1
Model Entity Relationalship
Merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data
berdasarkan suatu persepsi bahwa real word terdiri dari objek–objek dasar yang
mempunyai hubungan atau relasi antar objek–objek tersebut. Relasi antar objek
dilukiskan dengan menggunakan simbol–simbol grafis tertentu.
Mengapa diperlukan model E-R :
1. Dapat menggambarkan hubungan antar entity dengan jelas.
2. Dapat menggambarkan batasan jumlah entity dan partisipasi antar entity
3. Mudah dimengerti oleh pemakai
4. Mudah disajikan oleh perancang database.
Komponen–komponen yang terdapat di dalam Entity Relationship Model :
1. Entity, adalah sesuatu yang dapat dibedakan dalam dunia nyata di mana
informasi yang berkaitan dengannya dikumpulkan. Entity set adalah kumpulan
entity yang sejenis. Entity set dapat berupa :
 Entity yang bersifat fisik, yaitu entity yang dapat dilihat. Contohnya : dosen,
mahasiswa, rumah, kendaraan dan lain–lain.
 Entity yang bersifat konsep atau logic, yaitu entity yang tidak dapat dilihat.
Contohnya : pekerjaan, perusahaan, rencana, matakuliah dan lain–lain.
Simbol yang digunakan untuk entity adalah persegi panjang.
Simbol Entity
2. Relationship, adalah hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entity.
Relationship tidak mempunyai keberadaan fisik, kecuali yang mewarisi
hubungan antara entity tersebut. Relationship set adalah kumpulan relationship
yang sejenis. Simbol yang digunakan untuk relationship adalah bentuk belah
ketupat, diamond atau rectangle.
Simbol Relationship
15
Modul Sistem Basis Data - Universitas Semarang
Contoh :
dosen
mengajar
mahasiswa
3. Atribut, adalah karakteristik dari entity atau relationship yang menyediakan
penjelasan detail tentang suatu relationship tersebut. Attribute value (nilai
atribut) adalah suatu data aktual atau informasi yang disimpan di suatu atribut di
dalam suatu entity atau relationship. Terdapat dua jenis atribut, yaitu :
 Identifer (key), untuk menentukan suatu entity secara unik. (dengan memberi
garis bawah)
 Descriptor (nonkey attribute), untuk menentukan karakteristik dari suatu
entity yang tidak unik.
Simbol yang digunakan untuk atribut adalah bentuk oval.
Simbol Atribute
Contoh :
NIM
Jurusan
Mahasiswa
Nama
4. Indicator Tipe
a. Indicator tipe associative object, berfungsi sebagai suatu objek dan suatu
relationship.
Contoh :
pelanggan
beli
barang
Menjadi :
pelanggan
barang
beli
16
Modul Sistem Basis Data - Universitas Semarang
b. Indicator tipe supertipe, terdiri dari suatu object dan satu subkategori atau
lebih yang dihubungkan dengan satu relationship yang tidak bernama.
Contoh :
pegawai
pegawai
harian
pegawai
bulanan
Keterangan :
Pegawai dikategorikan menjadi 2, yaitu :
- pegawai harian
- pegawai bulanan
Pegawai mempunyai : NIP, Nama, Tahun Masuk, Alamat, Nama Supervisor
Pegawai Harian :
- Upah perjam
- Upah Lembur
- Waktu mulai bekerja
Pegawai Bulanan :
- Gaji perbulan
- Presentasi bonus tahunan
5. Cardinality Ratio atau Mapping Cardinality, adalah menjelaskan hubungan
batasan jumlah keterhubungan satu entity dengan entity lainnya atau banyaknya
entity yang bersesuaian dengan entity yang lain melalui relationship.
Jenis Cardinality Ratio :
1. One to One (1:1), adalah hubungan satu entity dengan satu entity
Yang berarti setiap entitas pada himpunan X berhubungan dengan paling
banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas Y dan begitu juga
sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas Y berhubungan dengan
paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas X
X1
Y1
X2
Y2
X3
Y3
X4
Y4
17
Modul Sistem Basis Data - Universitas Semarang
Contoh :
nm_dos
alamat_dos
1
dosen
kode_jur
1
mengepalai
m
nm_jur
jurusan
kode_dos
kode_dos
kode_jur
2. One to Many (1:N) adalah hubungan satu entity dengan banyak entity.
Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas X berhubungan dengan
banyak entitas pada himpunan entitas Y, tetapi tidak sebaliknya, dimana
setiap entitas pada himpunan entitas Y berhubungan dengan paling banyak
dengan satu entitas pada himpunan entitas X.
Y1
X1
Y2
X2
Y3
Y4
X3
Y5
Contoh :
kode_kul
alamat_dos
nm_dos
dosen
1
mengajar
N
nm_kul
mata kuliah
kode_dos
kode_dos
tempat
kode_kul
18
waktu
sks
Modul Sistem Basis Data - Universitas Semarang
3. Many to One (N:1), adalah hubungan banyak entity dengan satu entity.
Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas X berhubungan dengan
paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas Y, tetapi tidak
sebaliknya dimana setiap entitas pada himpunan Y berhubungan dengan
banyak entitas pada himpunan entitas X
X1
Y1
X2
Y2
X3
X4
Y3
X5
Contoh :
nm_mhs
kode_dos
alamat_mhs
N
1
mempunyai
mahasiswa
nm_dos
e
Dosen wali
nim
alamat_dos
kode_dos
e
nim
4. Many to Many (N:N), adalah hubungan banyak entity dengan banyak entity.
Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas X dapat berhubungan
dengan banyak entitas pada himpunan entitas Y dan begitu juga sebaliknya
setiap entitas pada himpunan entitas Y dapat berhubungan dengan banyak
entitas pada himpunan entitas X.
X1
Y1
X2
Y2
X3
Y3
X4
Y4
19
Modul Sistem Basis Data - Universitas Semarang
Contoh :
kode_kul
nama_mhs
nim
nm_kul
N
N
mempelajari
mahasiswa
mata kuliah
sks
nim
kode_kul
indeks_nil
6. Diagram E–R dalam notasi lain
 Pilihan 1
Jenis Kerelasian
Simbol yang digunakan
1–ke–1
1–ke–n
n–ke–1
n–ke–n
 Pilihan 2
Jenis Kerelasian
1–ke–1
1–ke–n
n–ke–1
n–ke–n
Simbol yang digunakan
1
1
1
n
n
1
n
n
20
Modul Sistem Basis Data - Universitas Semarang
 Pilihan 3
Jenis Kerelasian
Simbol yang digunakan
1–ke–1
1–ke–n
n–ke–1
n–ke–n
7. Diagram E–R dengan Kamus Data
Pada sebuah sistem yang ruang lingkupnya lebar dan kompleks, penggambaran
atribut–atribut dalam sebuah Diagram E–R seringkali malah mengganggu
hubungan (relasi) terjadi antara objek–objek (himpunan entitas) tersebut. Kita
dapat memisahkan pendeklarasian atribut–atribut ini dari Diagram E–R dan
menyatakan dalam sebuah kamus data. Kamus data berisi daftar atribut yang
diapit kurang kurawal. Atribut yang berfungsi sebagai key juga dibedakan
dengan atribut yang bukan key dengan menggaris bawahi atribut tersebut.
Karena itu, diperbolehkan untuk menggambar Diagram E–R dengan tambahan
Kamus Data seperti berikut ini:
mahasiswa
N
mempelajari
N
matakuliah
N
mengajar
1
dosen
Kamus Data :
 mahasiswa = {nim, nama_mhs, alamat, tgl_lhr}
 matakuliah = {kode_kul, nama, sks}
 dosen = {kode_dos, nama_dos, alamat_dos}
 mempelajari = {nim, kode_kul}
 mengajar = {kode_kul, kode_dos, waktu, tempat}
8. Representasi dari entity set
Entity set direpresentasikan dalam bentuk tabel dan nama yang unique. Setiap
tabel terdiri dari sejumlah kolom. Masing–masing kolom diberi nama yang
unique pula.
Entity set terbagi atas :
21
Modul Sistem Basis Data - Universitas Semarang
a. Strong Entity Sets (Himpunan Entitas Kuat), himpunan entitas yang
dilibatkan dalam ERD adalah himpunan entitas kuat/bebas. Himpunan
entitas demikian tidak memiliki ketergantungan dengan himpunan entitas
lainnya. Himpunan entitas mahasiswa, dosen dan kuliah sebagaimana
ditunjukkan dalam contoh sebelumnya merupakan himpunan entitas kuat
yang masing–masing dapat berdiri sendiri. Sebagai himpunan entitas yang
kuat/bebas, kemunculan entitas–entitas di dalamnya tidak tergantung pada
keberadaan entitas di himpunan entitas yang lain. Ketiga himpunan entitas
tersebut juga bukan merupakan bagian (sub) dari himpunan entitas yang lain.
Namun demikian dalam pembuatan ERD tidak selalu dapat melibatkan
himpunan entitas seperti itu. Ada kalanya juga melibatkan himpunan entitas
lemah (weak entity sets). Strong Entity Sets digambarkan dengan empat
persegi panjang.
b. Weak Entity Sets (Himpunan Entitas Lemah), himpunan entitas lemah berisi
entitas–entitas yang kemunculannya tergantung pada eksistensinya dalam
sebuah relasi terhadap entitas lain (strong entity). Himpunan entitas lemah
biasanya tidak memiliki atribut yang dapat berfungsi sebagai key, yang
benar–benar unik. Weak entity sets digambarkan dengan persegi panjang
bertumpuk.
Sebagai contoh, untuk melengkapi data mahasiswa kita juga ingin mengelola
data hobi dan orang tua.. Dari fakta, dapat kita lihat bahwa entitas mahasiswa
berelasi satu ke satu dengan entitas orang tua dan berelasi satu ke banyak
dengan entitas hobi, sehingga dapat digambarkan ERD sebagai berikut :
nim
orang tua
memiliki
1
nama
`
1
nim
nama_ortu
Nama_ortu
alm_ortu
mahasiswa
hobi
nim
alamat
hobi
1
tlahir
N
menyenangi
22
hobi
Modul Sistem Basis Data - Universitas Semarang
9. Spesialisasi dan Generalisasi
Entitas–entitas yang ada pada Himpunan Entitas Dosen dapat dibagi menjadi
dua kelompok yaitu Dosen Tetap dan Dosen Tidak Tetap. Kelompok Dosen
Tetap bisa memiliki atribut–atribut tambahan seperti nip, pangkat dan
tgl_masuk. Bagi kelompok Dosen Tidak Tetap atribut–atribut tersebut tidak
relevan. Atribut tambahan bagi dosen tidak tetap adalah nama_kantor dan
alamat_kantor yang menujukkan lokasi tempat dosen bekerja secara permanen.
Adanya perbedaan atribut ini menyebabkan entitas–entitas dosen tersebut tidak
mungkin disatukan dalam sebuah himpunan entitas saja. Karena itu, pemisahan
(spresialisasi) entitas bisa dilakukan. Jika kita memulai dari sebuah himpunan
entitas lalu kemudian melakukan pengelompokan yang melahirkan himpunan
entitas baru (proses top down) maka kita sedang melakukan SPESIALISASI.
dosen
Top-down
ISA
Dosen tidak tetap
Dosen tetap
Gambar Spesialisasi
Bisa juga yang terjadi sebaliknya, diketahui entitas–entitas dalam himpunan
entitas mahasiswa sebenarnya dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
mahasiswa S1 dan D3. Tetapi pengelompokan ini tidak dipertegas dengan
adanya perbedaan atribut. Karena tidak tegasnya perbedaan atribut dari dua
kelompok, maka kelompok–kelompok entitas tersebut akan disatukan dalam
sebuah himpunan entitas dengan atribut–atribut yang sama. Jadi pendekatannya
bersifat bottom-up, mula–mula terpisah kemudian menjadi satu. Proses demikian
disebut GENERALISASI.
Mahaiswa
Bottom-up
ISA
Mahasiswa S1
Mahasiswa D3
Gambar Generalisasi
23
Modul Sistem Basis Data - Universitas Semarang
Dengan demikian, spesialisasi dan generalisasi merupakan dua proses yang
berlawanan. Yang ditekan dalam spesialisasi adalah perbedaan antar kelompok
entitas, sedang dalam generalisasi yang ditekakan adalah persamaannya.
10. Agregasi
Dalam realitas dapat dijumpai adanya relasi yang secara kronologis
mensyaratkan telah adanya relasi lain. Dengan kata lain, sebuah relasi terbentuk
tidak hanya dari entitas tapi juga mengandung unsur dari relasi lain. Hal ini yang
disebut Agregasi. Agregasi menggambarkan sebuah himpunan relasi yang secara
langsung menghubungkan sebuah himpunan entitas dengan sebuah himpunan
relasi dalam Diangan E–R
N
mahasiswa
nenpelajari
N
kuliah
N
kode_kul
nim
mengikuti
nilai
kode_pra
N
praktikum
kode_pra
nama_pra
jumlah_jam
11. Pengkodean Internal
Ada 3 (tiga) bentuk pengkodean yang dapat kita pilih, yaitu :
 Sekuensial
Di mana pengkodean dilakukan dengan mengasosiasikan data dengan kode
terurut (biasanya berupa bilangan asli atau abjad). Misalnya data nilai mutu
kuliah (“Memuaskan”, “Baik”, “Cukup”, “Kurang”, “Buruk”) dikodekan
dengan “A”, “B”, “C”, “D” dan “E”)
 Mnemonic
Di mana pengkodean dilakukan dengan membentuk suatu singkatan dari data
yang ingin dikodekan, misalnya jenis kelamin (“Laki–Laki” dan
“Perempuan”) dikodekan dengan “L” dan “P”.
24
Modul Sistem Basis Data - Universitas Semarang
 Blok
Di mana pengkodean dinyatakan dalam format tertentu, misalnya data No
Induk Mahasiswa (NIM) dengan format XXYYYY yang terbentuk atas
XX = dua digit terakhir angka tahun masuk dan YYYY = no urut mahasiswa.
12. Langkah–langkah membuat E–R Diagram :
 Tentukan entity–entity yang diperlukan.
 Tentukan relationship antar entity–entity.
 Tentukan cardinality ratio dan participation constraint.
 Tentukan atribut–atribut yang diperlukan dari tiap entity.
 Tentukan key di antara atribut–atribut.
 Hindari penamaan entity, relationship dan atribut yang sama.
3.2
Semantic Model
Hampir sama dengan entity relationship model. Relasi antar objek dasar tidak
dinyatakan dengan simbol tetapi menggunakan kata–kata (semantic). Sebagai
contoh, dengan menggunakan relasi di bank X sebagaimana contoh sebelumnya,
dalam semantic model adalah seperti terlihat pada gambar berikut :
Bank A
adalah nasabah
Melayani
adalah
Mempunyai
Customer
Tabungan
Saldo
No Tabungan
No Tabungan
Andika
Alamat
Tanda – tanda yang digunakan dalam semantic model adalah sebagai berikut :
Menunjukkan adanya relasi
Menunjukkan atribut
3.3
Model Relational
Model basis data relational sering pula disebut sebagai model relational atau basis
data relasional. Model basis data ini ditemukan/diperkenalkan pertama kali oleh
E. F. Codd. Model basis data menujukkan suatu cara/mekanisme yang digunakan
untuk mengelola/mengorganisasi data secara fisik dalam memori sekunder yang
25
Modul Sistem Basis Data - Universitas Semarang
akan berdampak pula pada bagaimana kita mengelompokkan dan membentuk
keseluruhan data yang terkait dalam sistem yang sedang kita tinjau.
Hingga saat ini, model basis data yang paling diterapkan digunakan adalah model
basis data relasional. Kemudahan dalam penerapan dan kemampuannya dalam
mengakomudasi berbagai kebutuhan pengelolaan basis data yang ada di dunia nyata
(real world) merupakan alasan mengapa model ini lebih populer untuk diterapkan.
Kemudahan merupakan sesuatu yang sangat penting, karena di samping aspek
pemodelan yang harus digunakan, masih banyak aspek lain di dalam lingkup
pengelolaan basis data yang juga menuntut perhatian serius dari siapa saja yang
berkecimpung dalam kegiatan itu.
Definisi Basis Data Relational
Pada model relational, basis data akan “disebar” (dipilah–pilah) ke dalam berbagai
tabel 2 dimensi. Setiap tabel selalu terdiri atas lajur mendatar yang disebut dengan
baris data (row/record) dan lajur vertikal yang biasa disebut dengan kolom
(column/field). Di setiap pertemuan basis data dan kolom itulah , item–item data
(satuan data terkecil) ditempatkan. Dalam kehidupan kita sehari–hari, tabel
merupakan bentuk natural (alamiah) dalam menyatakan fakta/data yang sering kita
gunakan. Itulah sebabnya, model ini lebih mudah kita terapkan ketimbang model
basis data yang lain.
Contoh :
Model Data Relational
Relasi antara Tabel Mahasiswa dan Tabel Mata Kuliah
NIM
G.211.0105
G.211.0106
G.211.0107
G.211.0108
G.211.0109
G.211.0110
NAMA
Eka Riana
Dedi Wijayanto
Eka Indrayana
Roosmalia Indah
Tenny Widiana
Winda Astuti
KODE_MK
SI4001
SI4002
SI4003
SI4004
SI4002
SI4003
KODE_MK
SI4001
SI4002
SI4003
SI4004
NAMA_MK
Komunikasi Data
Sistem Basis Data
Multimedia
Struktur Data
Istilah dalam model data relational :
1. Relasi (file/tabel/entitas) adalah sebuah tabel yang terdiri dari beberapa kolom
dan beberapa baris. Datanya berisi sekumpulan tuple yang bervariasi pada setiap
waktu.
26
Modul Sistem Basis Data - Universitas Semarang
2. Atribut (field/kolom) adalah kolom di sebuah relasi.
3. Tuple/record adalah baris di sebuah relasi
4. Domain adalah sekumpulan nilai data yang mempunyai arti dan tipe yang sama,
setiap atributnya harus didefinisikan tepat satu domain.
5. Degree/derajat adalah jumlah atribut atau kolom dalam sebuah relasi.
6. Cardinality adalah jumlah tuple atau baris dalam sebuah relasi.
Relasi Mahasiswa
Mahasiswa
NIM
G.211.0105
G.211.0106
G.211.0107
G.211.0108
G.211.0109
G.211.0110
Atribute (NIM, NAMA, ALAMAT, KOTA)
Tuple (1)
NAMA
Eka Riana
Dedi Wijayanto
Eka Indrayana
Roosmalia Indah
Tenny Widiana
Winda Astuti
ALAMAT
Jl. Mawar No. 20
Jl. Melati No. 30
Jl. Tulip No. 45
Jl. Flamboyan No. 55
Jl. Anggrek No. 15
Jl. Krisan No. 25
KOTA
Semarang
Semarang
Semarang
Salatiga
Solo
Semarang
Cardinality (6)
Domain, misalnya : Domain NIM memiliki character ((10),
Domain NAMA memiliki character (20)
Derajat atau degree (4)
Relation Key :
1. Candidate Key yaitu satu atau gabungan minimal atribut yang bersifat unik yang
dapat digunakan untuk mengidentifikasi/membedakan setiap record dalam
relasi. Dalam setiap relasi minimal mempunyai sebuah kunci kandidat.
2. Primary Key yaitu bagian/salah satu dari candidat key yang dipilih/digunakan
sebagai kunci utama untuk mengidentifikasi/membedakan setiap record dalam
relasi. Dalam setiap relasi harus mempunyai primary key dan jumlahnya hanya
satu buah. Primary key harus unik dan tidak boleh null.
3. Alternative Key yaitu bagian dari candidat key yang tidak dipilih/digunakan
sebagai primary key. Dalam setiap relasi tidak harus mempunyai alternatif key.
Hal ini bergantung pada jumlah candidat key yang ada. Jika jumah dalam sebuah
relasi lebih dari satu, maka salah satu akan digunakan sebagai primary key dan
satu yang lainnya menjadi alternatif key. Tetapi apabila sebuah relasi hanya
memiliki sebuah candidat key, maka ia akan digunakan sebagai primary key dan
tidak ada alternatif key.
4. Foreign Key yaitu satu atau gabungan sembarang atribut yang menjadi primary
key dalam relasi lain yang mempunyai hubungan secara logik. Foreign key tidak
harus dimiliki dalam sebuah relasi. Jika foreign key muncul dalam sebuah relasi,
27
Modul Sistem Basis Data - Universitas Semarang
maka foreign key tersebut akan menunjukkan adanya kerelasian antar relasi
dalam basis data.
3.4
Model Jaringan
Sebuah basis data dengan model jaringan akan terdiri atas sekumpulan record yang
dihubungkan satu sama lain melalui link. Sebuah record setara dengan entitas. Setiap
record adalah sekumpulan field (atribut), yang masing–masing hanya berisi sebuah
nilai data. Sebuah link merupakan sebuah gabungan diantar dua record. Jadi, sebuah
link bisa dianggap sebagai bentuk terbatas (biner) relasi.
Contoh data dan link yang terjadi antara record mahasiswa dan record matakuliah :
G.211.0105
G.211.0106
G.211.0107
Eka Riana
SI4001
Komunikasi Data
SI4002
Sistem Basis Data
Dedi Wijayanto
SI4004
Struktur Data
SI4003
Multimedia
Eka Indrayana
Link diatas menunjukkan bahwa mahasiswa ”Eka Riana” mengambil matakuliah
“Komunikasi Data’, mahasiswa “Dedi Wijayanto” mengambil matakuliah “Sistem
Basis Data” dan “Struktur Data”, mahasiswa “Eka Indrayana” mengambil
matakuliah “Struktur Data” dan “Multimedia”.
Diagram struktur data merupakan skema yang menyatakan desain basis data
jaringan. Diagram tersebut terdiri atas dua komponen utama : kotak yang
menunjukkan tipe record dan garis yang menunjukkan link.
3.5
Model Hierarki
Sebuah basis data dengan model Hierarki akan terdiri atas sekumpulan
record yang dihubungkan satu sama lain melalui link yang membentuk suatu
struktur hierarki. Pengertian record dan link di sini sama dengan pengertian record
pada model jaringan. Dengan memanfaatkan pedeklarasian struktur yang sama
dengan yang ditunjukkan sebelumnya.
A
B
E
D
C
F
G
28
H
I
Modul Sistem Basis Data - Universitas Semarang
Parent
A adalah B, C dan D
B adalah E dan F
D adalah G, H dan I
Child
B, C dan D adalah A
E dan F adalah B
G, H dan I adalah D
Berikut ini adalah contoh yang mengilustrasikan hubungan antara record–record
mahasiswa dan record–record matakuliah :
G.211.0105
Eka Riana
G.211.0107
G.211.0106
SI4001
Dedi Wijayanto
SI4004
Komunikasi Data
SI4002
Sistem Basis Data
Eka Indrayana
SI4004
Struktur Data
SI4003
Multimedia
Struktur Data
Dapat dilihat bahwa himpunan record–record mahasiswa dan matakuliah
diorganisasi dalam sebuah struktur pohon (tree–structur) dengan root yang
merupakan record dummy. Dari struktur pohon tersebut dapat disimpulkan bahwa
tipe record matakuliah berada dibawah tipe record mahasiswa secara hierarki.
Seiring pula disebutkan, tipe record matakuliah merupakan child dan tipe record
mahasiswa merupakan parent dalam struktur tersebut.
Diagram struktur pohon (tree – structur diagram) merupakan skema yang digunakan
untuk basis data hierarki. Diagram tersebut terdiri atas dua komponen utama : kotak
yang menunjukkan tipe record dan garis yang menunjukkan link.
29
Download