VI. Mekanisme Akreditasi LIT VII. Waktu Berikut adalah mekanisme akreditasi Lembaga Inspeksi Teknik : 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung setelah persyaratan lengkap dan sesuai. VIII. Biaya Badan Usaha mengajukan permohonan akreditasi LIT kepada MESDM c.q DJK disertai dokumen persyaratan administratif dan teknis Badan Usaha (Pemohon) Tidak dikenakan biaya. Tata cara permohonan akreditasi LIT sesuai Permen ESDM Nomor 05 Tahun 2014 sebagaimana telah diubah dengan Permen ESDM Nomor 10 Tahun 2016 dan klasifikasi usaha jasa pemeriksaan dan pengujian instalasi tenaga listrik dapat diunduh di : www.djk.esdm.go.id Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan DJK melakukan evaluasi persyaratan administratif dan teknis Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi: Subdirektorat Usaha Penunjang Ketenagalistrikan Direktorat Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Lengkap dan Sesuai ? Panduan Permohonan Akreditasi Lembaga Inspeksi Teknik Telp. (021) 522 5180 ext. 3057 (021) 527 9349 Fax. (021) 527 9349 email : [email protected] [email protected] DJK menerbitkan sertifikat akreditasi Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Sertifikat Akreditasi LIT Jl. HR Rasuna Said Blok X2 Kav. 7-8 Kuningan, Jakarta Selatan 12950 www.djk.esdm.go.id I. Pendahuluan Setiap kegiatan usaha penyediaan dan pemanfaatan tenaga listrik wajib memenuhi ketentuan keselamatan ketenagalistrikan. Sertifikat Laik Operasi (SLO) wajib dimiliki instalasi Penyediaan (Pembangkit, Transmisi, dan Distribusi) dan Pemanfaatan Tenaga Listrik (Tegangan Tinggi, Tegangan Menengah, dan Tegangan Rendah) melalui pemeriksaan dan pengujian pada saat selesai dibangun, direkondisi, dan relokasi. SLO diterbitkan oleh Lembaga Inspeksi Teknik (LIT) yang telah diakreditasi oleh Menteri setelah mendapatkan nomor register dari DJK. Kecuali SLO untuk instalasi pemanfaatan tegangan rendah. II. Dasar Hukum 1. UU Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan; 2. PP Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik; 3. PP Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik; 3. Permen ESDM Nomor 35 Tahun 2013 tentang Tata Cara Perizinan Usaha Ketenagalistrikan sebagaimana telah diubah dengan Permen ESDM Nomor 12 Tahun 2016; 4. Permen ESDM Nomor 05 Tahun 2014 tentang Tata Cara Akreditasi dan Sertifikasi Ketenagalistrikan sebagaimana telah diubah dengan Permen ESDM Nomor 10 Tahun 2016; 5. Permen ESDM Nomor 28 Tahun 2014 tentang Kualifikasi Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik; 6. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 2339 K/20/MEM/2014 Tentang Pelimpahan Sebagian Wewenang Menteri dan Sumber Daya Mineral kepada Direktur Jenderal Ketenagalistrikan dalam Pemberian Keputusan Perizinan di Bidang Ketenagalistrikan; 7. Keputusan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Nomor 168 K/73/DJL.4/2016 tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Dirjen Ketenagalistrikan Nomor 365 K/20/DJL.1/2014 Tentang Panitia Akreditasi Ketenagalistrikan. III. Tata LIT Cara Permohonan Akreditasi Surat Permohonan diajukan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (MESDM) melalui Direktur Jenderal Ketenagalistrikan (DJK) ditandatangani oleh penanggung jawab badan usaha, dengan melampirkan persyaratan administratif dan teknis. A. Persyaratan Administratif 1. Akta pendirian badan usaha/lembaga (dan perubahannya); 2. Penetapan badan usaha/lembaga sebagai badan hukum oleh Kemenkumham (dan perubahannya); 3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) badan usaha ; 4. Izin Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik (IUJPTL) dari Menteri atau Gubernur sesuai dengan kewenangannya. 10. Telah menjalankan masa penunjukan sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan dan melaksanakan paling sedikit 6 (enam) sertifikasi instalasi tenaga listrik sesuai dengan ruang lingkup penunjukan yang dimiliki. IV. Klasifikasi Usaha Jasa Pemeriksaan dan Pengujian Tenaga Listrik Klasifikasi usaha jasa pemeriksaan dan pengujian instalasi tenaga listrik untuk semua bidang usaha dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Klasifikasi Usaha Jasa Pemeriksaan dan Pengujian Instalasi Tenaga Listrik NO 1 BIDANG Pembangkitan Tenaga Listrik SUBBIDANG Pembangkit Listrik Tenaga Uap Pembangkit Listrik Tenaga Gas Pembangkit Listrik Tenaga Gas - Uap Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Pembangkit Listrik Tenaga Air Pembangkit Listrik Tenaga Air Skala Kecil Dan Menengah B. Persyaratan Teknis Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir 1. Sertifikat Badan Usaha; 2. Struktur organisasi badan usaha/ lembaga; 3. Surat pernyataan/komitmen manajemen puncak untuk menjaga ketidakberpihakan dalam pengoperasian LIT; 4. Penanggung jawab teknik yang memiliki sertifikat kompetensi sesuai dengan subbidang usaha; 5. Tenaga teknik yang memiliki sertifikat kompetensi sesuai dengan subbidang usaha; 6. Dokumen sistem manajemen mutu sesuai SNI ISO 17020 series; 7. Pedoman pelaksanaan Sertifikasi Instalasi Tenaga Listrik; 8. Memiliki sistem informasi sertifikasi instalasi tenaga listrik yang terintegrasi dengan sistem informasi DJK; 9. Daftar peralatan uji yang dimiliki dan/atau yang disewa; dan Pembangkit listrik tenaga energi baru lainnya dan tenaga energi terbarukan lainnya 2 Transmisi Tenaga Listrik 3 Distribusi Tenaga Listrik Jaringan Transmisi Tenaga Listrik Tegangan Tinggi dan/atau Tegangan Ekstra Tinggi Gardu Induk JaringanDistribusi Tenaga Listrik Tegangan Menengah Jaringan Distribusi Tenaga Listrik Tegangan Rendah 4 Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan Tinggi Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan Menengah Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan Rendah V. Kualifikasi Usaha Jasa Pemeriksaan dan Pengujian Instalasi Tenaga Listrik Kualifikasi usaha jasa pemeriksaan dan pengujian instalasi tenaga listrik untuk semua bidang usaha dapat dilihat pada Tabel 2. NO. KEMAMPUAN USAHA KEAHLIAN KERJA ORANG PERSEORANGAN Tabel 2. Kualifikasi Usaha Jasa Pemeriksaan dan KOMPETENSI PENANGGUNG KOMPETENSI KEKAYAAN BATAS NILAI SATU Pengujian InstalasiJAWAB Tenaga Listrik TENAGA TEKNIK TEKNIK BERSIH (Rp) PEKERJAAN (Rp) KUALIFIKASI PER SUBBIDANG PER SUBBIDANG maksimum 50.000.000,00 minimum 1 orang dengan kompetensi minimum level 3 minimum 1 orang dengan kompetensi minimum level 2 1. KECIL 50.000.000,00 s.d. 150.000.000,00 2. MENENGAH lebih dari 150.000.000,00 s.d. 500.000.000,00 maksimum 200.000.000,00 minimum 1 orang dengan kompetensi minimum level 3 minimum 2 orang dengan kompetensi minimum level 2 3. BESAR lebih dari 500.000.000,00 maksimum tidak terhingga minimum 1 orang dengan kompetensi minimum level 3 minimum 3 orang dengan kompetensi minimum level 2