Pengaruh Penerapan SMM ISO 9001:2008

advertisement
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dewasa ini semakin banyak perusahaan industri yang dituntut untuk lebih
berkembang dengan menggunakan teknologi secara maksimal, serta mendorong
perusahaan untuk meningkatkan mutu. Mutu dapat diartikan sebagai
keseluruhan ciri dan karakteristik produk atau jasa yang kemampuannya dapat
memuaskan
kebutuhan,
baik
yang
dinyatakan
secara
tegas
maupun
tersamarkan. Pentingnya mutu dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu sudut
manajemen operasional dan pemasaran. Dilihat dari manajemen operasional,
mutu produk merupakan salah satu kebijakan penting dalam meningkatkan
daya saing produk. Produk dengan mutu bagus mampu bersaing di pasaran.
Dilihat dari sudut manajemen pemasaran, mutu produk dapat menjadi salah satu
unsur penting untuk meningkatkan volume penjualan dan memperluas pangsa
pasar perusahaan (Nasution, 2005). Hal ini yang menyebabkan perusahaan
harus mampu memenuhi kebutuhan konsumen dengan menghasilkan produk
yang memiliki mutu lebih baik.
Seiring dengan laju pertumbuhan sarana dan prasarana harus mendukung
adanya ketersediaan tenaga listrik. Saat ini tenaga listrik merupakan kebutuhan
yang utama, baik untuk kehidupan sehari-hari maupun untuk kebutuhan industri
penyedia tenaga listrik yang stabil dan berkelanjutan. Hal itu merupakan syarat
mutlak yang harus dipenuhi oleh perusahaan industri dalam memenuhi
kebutuhan
tenaga
listrik.
Pemakaian
tenaga
listrik
oleh
pelanggan
tersebar diberbagai tempat, sehingga penyampaian tenaga listrik dari tempat
dibangkitkan sampai ketempat pelanggan memerlukan berbagai penanganan
teknis. Tenaga listrik dibangkitkan dalam pusat-pusat listrik seperti pembangkit
listrik tenaga air (PLTA), pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), pembangkit
listrik tenaga gas (PLTG), pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dan
pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD), kemudian disalurkan melalui saluran
transmisi setelah terlebih dahulu dinaikkan tegangannya oleh transformator
2 penaik tegangan (step-up transformer ) yang ada di Pusat Listrik. Saluran transmisi
tegangan tinggi mempunyai tegangan 66 KV, 150 KV dan 500 KV. Khusus
untuk tegangan 500 KV saat ini disebut sebagai tegangan paling tinggi
(http://webcache.google usercontent.com/kelistrikan, 2009).
Tenaga listrik disalurkan melalui saluran transmisi sampai ke Gardu
Induk (GI) untuk diturunkan tegangannya melalui transformator penurun
tegangan melalui (step-down transfomer ) Terdapat produk trafo seperti Gambar 1.
Gambar 1. Produk trafo
Dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik tersebut, diperlukan sebuah
sistem distribusi yang mampu menyalurkan listrik dari sumber pembangkit
menuju ke sasaran dengan mudah, cepat dan efisien. Salah satu instrumen yang
digunakan dalam sistem distribusi tersebut adalah transformator. Transformator
atau yang biasanya disebut trafo sangat dibutuhkan dalam dunia kelistrikan,
karena alat tersebut merupakan alat utama yang dipakai untuk mentransfer
suatu tegangan listrik tertentu terhadap tegangan listrik yang dibutuhkan oleh
konsumen.
Terdapat dua (2) perusahaan yang bergerak dalam transformator daya
di Indonesia, yaitu (1) PT. CG Power System Indonesia dan (2) PT. AREVA
Unindo. PT. CG Power System Indonesia memproduksi trafo daya dengan
tegangan 70 - 500 KV dan merupakan
satu-satunya pabrik yang mampu
3 memproduksi sampai tegangan tertinggi 500 KV di negara ASEAN (Tabloid
media transyogi, 2009) yang beroperasi di bawah Crompton Greaves Limited
bernaung di bawah Avantha Group Company.
Avantha Grup merupakan salah satu prospek bisnis terkemuka di India.
Avantha Grup memiliki kepentingan bisnis di berbagai industri seperti bidang
kertas, transmisi dan jaringan distribusi dan jasa, pengolahan makanan,
kehutanan pertanian, bahan kimia, energi, infrastruktur, teknologi informasi
(TI) dan IT-enabled jasa. Dengan jejak global mengesankan, Avantha Grup
beroperasi di lebih dari 10 negara dengan 20.000 karyawan dari 20 kebangsaan.
Perusahaan Avantha Grup termasuk Crompton Greaves Limited merupakan
salah satu kekuatan terbesar India yang bergerak dalam bidang energi listrik
berupa transformator daya. Sebagai bagian dari program ekspansi global,
Avantha Grup telah memperoleh sejumlah perusahaan dari seluruh dunia.
(Tabel 1).
Tabel 1. Daftar perusahaan yang tergabung dalam Avantha Group Company
No.
1.
2.
3.
4.
Avantha Group
Company
Ballarpur
Industries Limited
(Bilt)
Crompton Greaves
Limited
Asal
Negara
India
Cabang Perusahaan
Asal Negara
Bilt
Malaysia
India
Belgia, Hungaria,
Irlandia, Perancis,
USA dan Inggris
Global Green
Company
India
Pauwels, Ganz,
Microsol, Sonomatra
MSE Power Systems
dan Power
Technology Solutions
Dunakiliti,
Balmazujvaros, Aalst
dan Floragarden
-
Solaris ChemTech India
Industries Limited
(SCIL)
5.
Avantha Power & India
Infrastructure
Limited
6.
Biltech
Building India
Elements Limited
Sumber : http://avanthagroup.com, 2011
Hungaria, Belgia
dan Turki
-
-
-
4 PT. CG Power System Indonesia sebagai salah satu perusahaan penghasil
trafo dengan standar produk trafo Eropa menjadikan perusahaan ini memiliki
ISO 9001:2008 yang diakreditasi oleh NV KEMA dari Belanda dan diperbarui
oleh SGS (Société Generálé de Survailance). Agar dapat terus berjalan dan
berkembang dalam persaingan, perusahaan menerapkan sistem manajemen
mutu (SMM) ISO 9001:2008 kedalam kinerja organisasi untuk menghasilkan
produk dan lebih bervariatif, memiliki mutu produk yang semakin unggul dan
mampu mendapatkan keuntungan di masa mendatang.
Penerapan SMM ISO 9001:2008 ditetapkan dalam 8 (delapan) prinsip
guna menunjang peningkatan kinerja organisasi, seperti :
1. Fokus Pelanggan. Organisasi harus memahami kebutuhan/keinginan
pelanggan pada saat ini maupun di masa mendatang, agar dapat memenuhi
persyaratan pelanggan dan mampu melebihi harapan pelanggan, serta secara
proaktif mampu menetapkan level kepuasan pelanggan.
2. Kepemimpinan. Seorang pemimpin harus mampu mengendalikan karyawan
untuk tetap terlibat dalam continual improvement SMM, sehingga karyawan
tetap memiliki motivasi untuk menjalankan tugas dan tanggungjawabnya,
sehingga tujuan perusahaan akan penerapan SMM ISO 9001:2008 sesuai
prosedur dapat tercapai.
3. Keterlibatan Personil. Peranserta keterlibatan personil (karyawan) harus
mampu untuk berpartisipasi aktif dalam rangka perbaikan berkesinambungan
yang ada di dalam perusahaan dan diharapkan selalu mengembangkan
kreatifitas.
4. Pendekatan proses dan (5) Pendekatan sistem ke manajemen.
Pendekatan secara proses dan pendekatan sistem ke manajamen diperlukan
saat menyusun dan menerapkan sistem mutu. Pemahaman dan pengelolaan
sistem dari proses yang saling terkait untuk pencapaian dan peningkatan
sasaran perusahaan/organisasi dengan efektif dan efisien.
5 6. Perbaikan Berkelanjutan. Perbaikan berkelanjutan harus dijadikan sebagai
sasaran dan tujuan tetap organisasi, sehingga sasaran tetap organisasi dapat
diketahui dan ditetapkan. 7. Pendekatan fakta sebagai dasar pengambilan keputusan.
Pengambilan keputusan yang efektif harus didasarkan pada analisa data dan
fakta yang terjadi.
8. Hubungan dengan pemasok yang saling menguntungkan.
Hubungan yang terjadi dengan pemasok merupakan hubungan yang saling
menguntungkan dalam rangka meningkatkan kemampuan keduanya dalam
menciptakan nilai.
Penilaian kinerja (performance appraisal) pada dasarnya merupakan
faktor kunci guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien,
karena adanya kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya
manusia (SDM) yang ada dalam organisasi. Penilaian komitmen organisasi
sangat bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan perusahaan secara keseluruhan,
melalui penilaian tersebut maka dapat diketahui kondisi sebenarnya tentang
bagaimana komitmen organisasi sebenarnya dalam perusahaan (Wibisono,
2006).
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, maka dilakukan penelitian
penerapan pengaruh SMM ISO 9001:2008 yang terkait dengan kinerja
organisasi PT. CG Power System Indonesia.
1.2. Perumusan Masalah
1. Bagaimana karakteristik karyawan di PT. Power System Indonesia,
Cileungsi ?
2. Apakah terdapat pengaruh penerapan SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja
organisasi di PT. CG Power System Indonesia, Cileungsi ?
3. Bagaimana perbedaan kinerja organisasi sebelum dan sesudah ISO 9001:2008
di PT. CG Power System Indonesia, Cileungsi ?
6 1.3. Tujuan Penelitian
1. Mengidentifikasi karakteristik karyawan di PT. CG Power System
Indonesia.
2. Mengetahui dan menganalisis pengaruh penerapan SMM ISO 9001:2008
terhadap kinerja organisasi di PT. CG Power System Indonesia.
3. Mengetahui dan menganalisis perbedaan kinerja organisasi sebelum dan
sesudah ISO 9001:2008 di PT. CG Power System Indonesia.
1.4. Ruang Lingkup
Penelitian ini menganalisis pengaruh penerapan SMM ISO 9001:2008
terhadap kinerja organisasi PT. CG Power System Indonesia, demi tercapainya
pemenuhan kebutuhan pelanggan. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Industri
Menara Permai Kav.10 jl. Narogong Km 23 Cileungsi, Bogor .
Download