variasi bahasa internal

advertisement
9
Nababan (1993: 15-16) membagi variasi bahasa menjadi dua macam
berdasarkan sumber pembedanya, yaitu (1) variasi bahasa internal atau sistemik
dan (2) variasi bahasa eksternal atau ekstrasistemik. Variasi eksternal
berhubungan dengan faktor-faktor dalam bahasa itu sendiri, khususnya unsurunsur yang mengikuti unsur yang diperhatikan (yang berbeda) Faktor-faktor yang
berkaitan dengan perbedaan-perbedaan itu ialah lingkungan kebahasaan dari unsur
tersebut. Hal itu lah yang menyebabkan variasi bahasa internal paling lambat
berubah dengan berjalannya waktu. Sementara itu, variasi eksternal adalah variasi
yang berhubungan dengan faktor-faktor di luar sistem bahasa. Faktor-faktor di
luar system bahasa itu menyangkut daerah asal penutur, kelompok sosial, situasi
berbahasa, dan zaman pengguaan bahasa itu.
Satu dari beberapa faktor yang mempengaruhi variasi bahasa adalah
kelompok sosial, dalam hal ini adalah paramedis di ruang pediatri RSUD BDH.
Pediatri atau ilmu kesehatan anak adalah spesialisasi kedokteran yang berkaitan
dengan bayi dan anak. Kata pediatri diambil dari dua kata yunani kuno, paidi
yang berarti “anak” dan iatros yang berarti “dokter”.
Pediatri berbeda dengan kedokteran dewasa. Perbedaan fisik tubuh yang
jelas dan kematangan pertumbuhannya menjadikan kesehatan anak berdiri sebagai
spesialisasis tersendiri. Masa Kanak-kanak adalah periode pertumbuhan,
perkembangan dan kematangan terbesar pada berbagai organ tubuh. Spesialisasi
kedokteran ini diperuntukkan untuk anak usia 29 hari sampai 13 tahun. Pediatri
merupakan kelanjutan dari masa neonatus yaitu masa usia anak yang baru
10
dilahirkan kedunia sampai dengan usia 4 minggu ( usia 0 hari -28 hari).
(www.id.wikipedia.org/wiki/pediatri )
A. JARGON
A. Chaer dan L. Agustina (2010: 68) menjelaskan bahwa jargon adalah
variasi sosial yang digunakan secara terbatas oleh kelompok-kelompok sosial
tertentu. Ungkapan yang digunakan seringkali tidak dapat dipahami oleh
masyarakat umum atau masyarakat di luar kelompoknya. Namun, ungkapanungkapan tersebut tidak bersifat rahasia. Umpamanya, dalam kelompok
montir atau perbengkelan ada ungkapan–ungkapan seperti roda gila, didongkrak,
dices, dibalans, dan dipoles. Dalam kelompok tukang batu dan bangunan ada
ungkapan, seperti disipat, diekspos, disiku dan ditimbang.
Jargon dalam variasi sosial berupa variasi bahasa yang pemakaiannya
terbatas pada kelompok-kelompok sosial tertentu. Iatilah-istilah jargon yang
dipakai sulit dipahami oleh masyrakat umum dan masyaralat di luar kelompoknya.
Kelompok sosial pemakai jargon ini biasanya menggunakan istilah-istilah khusus
namun tidak bersifat rahasia.
Berdasarkan Kamus Bahasa Indonesia : 2008, jargon adalah kosakata
khusus
yang
digunakan
dibidang
kehidupan
(lingkungan)
tertentu. Jargon sebagai laras bahasa yang sengaja dipakai oleh kalangan tertentu
11
tetapi tidak dipahami oleh kalangan di luar kalangan tersebut. Jargon biasanya
berkenaan dengan kosa kata khusus yang digunakan dalam bidang kehidupan
tertentu. Kadang istilah jargon membuat kita bingung, karena sebenarnya jargon
merupakan jenis kata atau kalimat berbicara yang digunakan dalam kelompok
orang-orang tertentu dalam bidang yang sama, yang mungkin tidak diketahui oleh
orang lain.
Jargon has two main functions:

Provide speakers of specialized domain with clear, unambiguous term to
refer to their activities, and

Provide speaker of a sub group with a means of marking in-group
membership and excluding outsiders.
Needless to say, both functions are not exclusive, i.e., both may be acclomplished
at the same time. Steven Brown and Salvatore Attardo ( 2000 : 110).
Dari kutipan diatas menunjukkan bahwa jargon memiliki dua fungsi utama
yaitu untuk menghindari pemaknaan ganda dalam penggunaan kata kata dalam
kehidupan dan beraktivitas keseharian serta sebagai pengidentifikasi identitas
kelompok orang yang menggunakan jargon tersebut.
12
B. MAKNA DAN ARTI
Dalam jargon kesehatan seperti halnya jargon- jargon lain yang digunakan
oleh kelompok masing- masing memiliki makna dan pengertian yang dimengerti
oleh penggunanya. Dalam hal ini jargon kesehatan yang digunakan oleh
paramedis diruang rawat inap pediatri RSUD BDH Surabaya barat.
Dalam penelitian ini pengertian atau makna jargon kesehatan yang
digunakan diambil dari buku Glosarium Data dan Informasi Kesehatan oleh
Dr.Doti indrasanto tahun 2006, Dictionary of Medical Terms fourth edition oleh
A&C black serta dari konfensi. Konfensi sendiri adalah kesepakatan yang
digunakan oleh paramedis di RSUD.BDH untuk memaknai istilah- istilah
ksehatan yang digunakan sehari- hari.
C. THE WORD FORMATION PROCESSES
The word formation processes is the forming of a new word to term itself
undergoes the linguistics processes. That is the processes in creating new word of
term from the use of old word to the new uses. Here, the processes are consisting
of coinage, borrowing, compounding, blending, clipping, back formation,
conversion, derivation, and acronym. (George Yule 2010: 52).
Word formation adalah pembentukan kata baru. Word formation terkadang
dikontraskan dengan perubahan semantic, yang merupakan perubahan dalam arti
kata tersebut. Word formation processes adalah proses pembentukan kata baru
13
yang berdasarkan kata dasar maupun penggabungan dua kata atau lebih menjadi
sebuah kata yang memiliki makna baru. Ada beberapa jenis word formatting
processes, antara lain : coinage, borrowing, compounding, acronym and clipping.
Mengacu pada judul dan rumusan masalah diatas, penulis akan
menjabarkan tentang penjelasan dua jenis word formation. Dua jenis formation
yang akan dibahas antara lain borrowing dan acronym :
1. Borrowing
A language,
of course, consists of million words and therefore the
processes of word formatting that will produce new word is the process simply
labeled borrowing. Quoted from George Yule (2010), the study of language : “
borrowing is taking over of word from other language”.
Keberadaan kata bahasa inggris didalam penggunaan bahasa Indonesia
menunjukkan
bahwa
borrowing
mempunyai
tempat
tersendiri
dalam
penggunaannya. Proses borrowing dari bahasa inggris ke dalam bahasa Indonesia
memiliki tujuan untuk mengexpresikan ide atau gagasan pengguna dengan tepat
dan tidak ada kata dalam bahasa Indonesia yang memiliki arti sepadan.
(http://homes.chass.utoronto.ca./~spercy/courses/lexicalborrowing.htm),
Proses
borrowing kata dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia meliputi dua kategori
utama, yaitu :
14
a. Proses adopsi
Proses Adopsi adalah proses borrowing kata yang dilakukan
dengan mengambil semua huruf dalam satu kata bahasa inggris.
Terutama pada ejaan dan penulisan. Contohnya :

Kata bahasa Indonesia “partus” diambil dari bahasa Latin “
partus”.
b. Proses adaptasi
Proses adaptasi adalah proses borrowing kata dengan
mengambil beberapa beberapa huruf dalam bahasa inggris yang ejaan
dan penulisannya berdasarkan bahasa Indonesia. Contohnya :

Kata bahasa Indonesia “injeksi” diambil dari bahasa Inggris
“ injection”
2. Acronym
Akronim adalah proses pemendekan yang menggabungkan huruf atau
suku kata atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai sebuah kata yang
sedikit banyak memenuhi kaidah fonotaktik. ( Lamuddin Finosa ; 1993 )Dalam
proses pembentukan kata EYD akronim memiliki 3 proses pembentukan antara
lain:
a. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata
ditulis seluruhnya dengah huruf kapital.

IKIP

STAN : Sekolah Tinggi Akutansi Negara.
: Institut keguruan dan Ilmu Pendidikan.
15

FBS
: Fakultas Bahasa dan Sastra.
b. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan
huruf dari kumpulan kata dan penulisannya menggunakan huruf
kapital pada kata.

Bappenas
:Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Polindes
:Pondok Bersalin Desa

Puskesmas
:Pusat Kesehatan Masyarakat
c. Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku
kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari kumpulan kata dan
penulisannya menggunakan huruf kecil.

radar
: radio detecting and ranging

pemilu
: pemilihan umum

rudal
: peluru kendali
Download