Hukum Tata Negara Lanjutan Senin 18 Mei 2015 DISKUSI MATA KULIAH PERKUMPULAN GEMAR BELAJAR (GEMBEL) “Hukum Tata Negara” Pembicara : 1. Eko Pahala Nainggolan (2011) 2. Paskah Pasaribu (2012) Pemateri : 1. Jimmy Sun (2013) 2. Defin Christover Sirait (2013) Moderator : 1. Dedek Mulyanta Kembaren (2013) 1. Sistem Pemerintahan Sistem Pemerintahan adalah sistem yang dimiliki suatu negara dalam mengatur pemerintahannya. Sesuai dengan kondisi setiap negara, sistem ini dibedakan menjadi. a. Sistem Presidensial Merupakan sistem pemerintahan negara republik di mana kekuasaan eksekutif dipilih melalui pemilu dan terpisah dengan kekuasaan legislatif. Untuk dapat disebut sebagai sistem presidensial bentuk pemerintahannya harus memiliki 3 unsur yaitu presiden harus dipilih oleh rakyat, presiden secara bersamaan menjabat sebagai kepala negara dan epala pemerintahan dan dalam jabatannya ini mengangkat pejabat pejabat pemerintahan terkait, presiden harus di jamin memiliki kewenangan legislatif oleh UUD atau Konstitusi. Salah satu Negara yang menganut sistem pemerintahan Presidensial adalah Amerika Serikat dan Indonesia b. Sistem Parlementer Sistem pemerintahan yang mana parlemen memiliki peranan penting dalam pemerintahan. Dalam hal ini parlemen memiliki wewenang adlama mengangkat perdana menteri dan parlemen pun dapat menjatuhkan pemerintahan yaitu dengan cara mengeluarkan semacam mosi tidak percaya. Berbeda dengan Presidensil dimana GOUVERNEUR C’EST PROVOIR “Menjalankan pemerintahan itu, berarti melihat ke depan atau merencanakan apa saja yang akan atau harus dilakukan” sistem parlementer dapat memiliki seorang presiden dan perdana menteri, yang berwenang terhadap jalannya pemerintahan. Dalam Presidensial Presiden bertanggungjawab dalam pemerintahan namun dalam parlementer Presiden hanya menjadi simbol kepala negara saja. Salah satu negara yang menganut Sistem Parlementer Ialah Inggris, Jepang dan malaysia c. Sistem Semi Presidensial Sistem pemerintahan yang menggabungkan kedua sistem pemerintahan yakni Presidensial dan Parlementer, sistem ini terkadang disebut dengan sistem Dual Eksekutif. Dalam sistem ini Presiden dipilih oleh rakyat sehingga memiliki kekuasaan yang kuat. Presiden melaksanakan kekuasaannya bersama-sama dengan Perdana Menteri. Salah satu Negara yang menganut Sistem Semi Presidensial ialah Prancis d. Sistem Pemerintahan Komunis Pada awalnya komunisme sebenarnya merupakan ideologi. Namun pada perkembangannya ada beberapa negara yang menganut sistem komunis sebagai suatu sistem pemerintahan dalam negara tersebut. Sistem Komunis juga sangat anti liberalisme dan menentang kepemilikan akumulasi modal pada suatu individu tertentu. Sistem komunis sendiri juga mengharuskan segala alat produksi dikuasai oleh negara dengan tujuan untuk kemakmuran rakyat. Salah satu negara Negara yang menganut Sistem Komunis ialah Korea Utara. 2. Lembaga Tinggi Negara Lembaga Tinggi Negara adalah Institusi-institusi negara yagn secara langsung diatur atau memiliki kewenangan yang diberikan oleh UUD 1945. Sebelum amandemen UUD 1945, disebut lembaga tinggi negara dan hanya terdiri atas a. Dewan Perwakilan Rakyat b. Presiden dan Wakil Presiden c. Mahkamah Agung d. Dewan Pertimbangan Agung e. Badan Pemeriksa Keuangan Setelah Amandemen UUD 1945, yang disebut lembaga negara ialah a. Majelis Permusyawaratan Rakyat GOUVERNEUR C’EST PROVOIR “Menjalankan pemerintahan itu, berarti melihat ke depan atau merencanakan apa saja yang akan atau harus dilakukan” b. Dewan Perwakilan Rakyat c. Dewan Perwakilan Daerah d. Presiden dan Wakil Presiden e. Mahkamah Agung f. Mahkamah Konstitusi g. Badan Pemeriksa Keuangan A. Majelis Permusyawaratan Rakyat Adalah lembaga legislatif Bikameral yang merupakan salah satu lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaran indonesia. Sebelum reformasi, MPR merupakan lembaga tertinggi negara yang menjalankan kedaulatan rakyat Indonesia. Setelah reformasi MPR bukan lagi lembaga tertinggi negara karena MPR sendiri telah melepaskan kewenangan yang ada pada dirinya dnegna melakukan amandmeen terhadap UUD 1945. MPR saat ini terdiri atas seluruh anggota DPRD dan DPD. Serta bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibukota negara. B. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Adalah salah satu lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan salah satu Lembaga Perwakilan Rkayat. DPR terdiri atas anggota partai politik peserta pemilihan umum yang dipilih melalui pemilihan umum. C. Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Adalah lembaga tinggi negara yang dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang anggotanya merupakan perwakilan dari setiap provinsi yang dipilih melalui Pemilihan Umum. Dewan Perwakilan Daerah (DPD) lahir pada tanggal 1 oktober 2004, ketika 128 anggota DPD yang terpilih untuk pertama kalinya dilantik dan diambil sumpahnya. Anggota DPD juga merupakan anggota MPR. D. Presiden dan Wakil Presiden Adalah sebagai kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan di Indonesia. Presiden adalah simbol resmi negara Indonesia di Dunia. Sebagai kepala pemerintahan Presiden dibantu oleh Wakil Presiden dan Menteri-menteri dalam kabinet, memegang kekuasaan eksekutif untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintah sehari-hari. Preiden dan Wakil Presiden menjabat 5 Tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam masa jabatan yang sama untuk satu kali masa jabatan. GOUVERNEUR C’EST PROVOIR “Menjalankan pemerintahan itu, berarti melihat ke depan atau merencanakan apa saja yang akan atau harus dilakukan” E. Mahkamah Agung (MA) Merupakan lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan pemegang kekuasaan kehakiman bersama-sama dengan Mahkamah Konstitusi dan bebas dari pegnaruh cabang-cabang kekuasaan lainnya. Mahkamah Agung membawahi badan peradilan dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer dan lingkungan peradilan tata usaha negara F. Mahkamah Konstitusi Merupakan lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaran indonesia yang merupakan pemegang kekuasaan kehakiman bersama dengan Mahkamah Agung G. Badan Pemeriksa Keuangan Adalah Lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang memiliki kewenangan memeriksa pengelolaan dan tanggungjawab keuangan negara, menurut UUD 1945, BPK merupakan lembaga yang bebas dan mandiri. H. Komisi Yudisial ( KY ) Komisi Yudisial adalah lembaga Negara yang bersifat mandiri dan dalam pelaksanaan wewenangnya bebas dari campur tangan atau pengaruh dari kekuasaan lainnya. Anggota Komisi Yudisial diangkat oleh Presiden dengan persetujuan DPR. Wewenang Komisi Yudisial adalah : 1. Mengusulkan pengangkatan Hakim Agung kepada DPR 2. Menegakkan kehormatan dan keluhuran martabat serta menjaga prilaku hakim. Tugas Komisi Yudisial yaitu : 1. Melakukan pendaftaran Calon Hakim Agung 2. Melakukan seleksi terhadap Calon Hakim Agung 3. Menetapkan Calon Hakim Agung 4. Mengajukan Calon Hakim Agung ke DPR 5. Melakukan pengawasan terhadap perilaku hakim 6. Mengajukan usul GOUVERNEUR C’EST PROVOIR “Menjalankan pemerintahan itu, berarti melihat ke depan atau merencanakan apa saja yang akan atau harus dilakukan” 3. Hubungan antar Lembaga Negara a. MPR dengan DPR, DPD Keberadaan anggota MPR terdiri atas anggota DPR dan DPD yang di pilih melalui pemilihan umum, dengan salah satu kewenangan MPR untuk memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden, proses tersebut hanya bisa dilakukan apabila didahului oleh pendapat DPR yang diajukan pada MPR. b. DPR dengan Presiden, DPD, dan MK. Berdasarkan UUD NRI tahun 1945, kini MPR terdiri dari anggota DPR dan anggota DPD. Perbedaan keduanya terletak pada hakikat kepentingan yang diwakilinya, anggota DPR untuk mewakili rakyat sedangkan anggota DPD untuk mewakili daerah. DPR memegang kekuasaan pembuatan UU dalam Pasal 20 ayat (1) untuk menguatkan posisi DPR di legislatif maka pasal 20 ayat (5) menegaskan RUU yang disetujui bersama tidak disahkan oleh Presiden, dalam waktu 30 hari semenjak disetujui, secara otomatis sah menjadi UU dan wajib diundangkan. Dalam hubungan DPR dengan DPD, terdapat hubungan kerja dalam hal ikut membahas RUU yang berkaitan dengan bidang tertentu. DPD dapat mengajukan kepada DPR RUU yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah (Lihat Pasal 22 D). Dalam hubungannya dengan Mahkamah Konstitusi, terdapat hubungan tata kerja yaitu dalam hal permintaan DPR kepada MK untuk memeriksa pendapat DPR mengenai dugaan bahwa Presiden bersalah. Di samping itu terdapat hubungan tata kerja lain, misalnya dalam GOUVERNEUR C’EST PROVOIR “Menjalankan pemerintahan itu, berarti melihat ke depan atau merencanakan apa saja yang akan atau harus dilakukan” hal apabila ada sengketa dengan lembaga negara lainnya, dan proses pengajuan pendapat DPR yang menyatakan bahwa Presiden bersalah untuk diperiksa oleh MK. c. DPD dengan BPK Berdasarkan ketentuan UUD NRI 1945, DPD menerima hasil pemeriksaan BPK dan memberikan pertimbangan untuk pemilihan anggota BPK. Ketentuan ini memberikan hak kepada DPD untuk menjadikan hasil laporan keuangan BPK sebagai bahan dalam rangka melaksanakan tugas dan kewenangan yang dimilikinya, dan untuk turut menentukan keanggotaan BPK dalam proses pemilihan anggota BPK. Di samping itu, laporan BPK akan dijadikan sebagai bahan untuk mengajukan usul dan pertimbangan berkenaan dengan RUU APBN. d. MA dengan lembaga negara lainnya Pasal 24 ayat (2) menyebutkan bahwa kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan di bawahnya serta oleh sebuah Mahkamah Konstitusi. Ini menunjukan MA dan MK sebagai lembaga kehakiman tertinggi. Dalam hubungannya dengan Mahkamah Konstitusi, MA mengajukan 3 (tiga) orang hakim konstitusi untuk ditetapkan sebagai hakim di Mahkamah Konstitusi. e. Mahkamah Konstitusi dengan Presiden, DPR, BPK, DPD, MA, KY Berdasarkan ketentuan pasal 24C (2) UUD NRI 1945 mengenai kewenangan MK. Dengan kewenangan tersebut, jelas bahwa MK memiliki hubungan tata kerja dengan semua lembaga negara yaitu apabila terdapat sengketa antar lembaga negara atau apabila terjadi proses judicial review yang diajukan oleh lembaga negara pada MK. f. BPK dengan DPR dan DPD GOUVERNEUR C’EST PROVOIR “Menjalankan pemerintahan itu, berarti melihat ke depan atau merencanakan apa saja yang akan atau harus dilakukan” BPK merupakan lembaga yang bebas dan mandiri untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara dan hasil pemeriksaan tersebut diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD. Dengan pengaturan BPK dalam UUD, terdapat perkembangan yaitu menyangkut perubahan bentuk organisasinya secara struktural dan perluasan jangkauan tugas pemeriksaan secara fungsional. Karena saat ini pemeriksaan BPK juga meliputi pelaksanaan APBN di daerah-daerah dan harus menyerahkan hasilnya itu selain pada DPR juga pada DPD dan DPRD. Selain dalam kerangka pemeriksaan APBN, hubungan BPK dengan DPR dan DPD adalah dalam hal proses pemilihan anggota BPK. g. Komisi Yudisial dengan MA Pasal 24A ayat (3) dan Pasal 24B ayat (1) menegaskan bahwa calon hakim agung diusulkan Komisi Yudisial kepada DPR untuk mendapat persetujuan. Keberadaan Komisi Yudisial tidak bisa dipisahkan dari kekuasaan kehakiman. Ketentuan ini menjelaskan bahwa jabatan hakim merupakan jabatan kehormatan yang harus dihormati, dijaga, dan ditegakkan kehormatannya oleh suatu lembaga yang juga bersifat mandiri. Dalam hubungannya dengan MA, tugas KY hanya dikaitkan dengan fungsi pengusulan pengangkatan Hakim Agung, sedangkan pengusulan pengangkatan hakim lainnya, seperti hakim MK tidak dikaitkan dengan KY. 4. Sistem Peradilan RI Kekuasaan Kehakiman oleh MA memiliki badan peradilan di bawahnya, badan peradilan di bawah Mahkamah Agung meliputi : Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer, Peradilan Tata usaha Negara GOUVERNEUR C’EST PROVOIR “Menjalankan pemerintahan itu, berarti melihat ke depan atau merencanakan apa saja yang akan atau harus dilakukan” a) Peradilan Umum Pasal 2 UU No. 8 Tahun 2004 Tentang Peradilan Umum menyatakan,”Peradilan Umum adlaah salah satu pelaku kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan pada umumnya” Berdasarkan ketentuan ini maka jelaslah bahwa peradilan umum mengatur masalah perdata dan pidana. Kekuasaan Peradilan Umum Meliputi 1. Pengadilan Negeri Peradilan umum sehari hari yang berwenang memeriksa dan memutuskan perkara dalam tingkat pertama segala perkara perdata dan pidana sipil untuk semua golongan penduduk baik warga negara maupun warga asing. Pengadilan negeri berkedudukan di Ibu Kota Kabupaten/Kota 2. Pengadilan Tinggi Pengadilan banding yang akan mengadili kembali perkara perdata dan pidana yang telah diadili Pengadilan Neger. Akan tetapi naik banding oleh terdakwanya atapun oleh jaksa yang merasa kurang puas atas keputusan pengadilan negeri yang mengadili perkara itu. Peradilan Tinggi berkedudukan di Ibu Kota Provinsi. b) Peradilan Agama merupakan salah satu pelaksana kekuasaan kehakimana bagi rakyat pencari keadilan yang beragama islam mengenai perkara perdata tertentu antara lain : Perkawinan,Kewarisan,Wasiat dan Hibah dalam Hukum Islam, Wakaf dan Shadaqah. Perkara perkawinan yang menjadi wewenang peradilan agama meliputi : Pencegahan Perkawinan, Pembatalan Perkawinan, dan Pemutusan Perkawinan c) Peradilan Tata Usaha Negara GOUVERNEUR C’EST PROVOIR “Menjalankan pemerintahan itu, berarti melihat ke depan atau merencanakan apa saja yang akan atau harus dilakukan” Adalah salah satu pelaku kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan terhadap sengketa Tata Usaha Negara, Kekuasaan Peradilan Tata Usaha Negara dilaksanakan oleh : Pengadilan Tata Usaha Negara dan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara 1. Pengadilan Tata Usaha Negara memiliki tugas dan kewenangan untuk memeriksa, memutus dan menyelesaikan Tata Usaha Negara di tingkat pertama 2. Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara memiliki tugas dan kewenangan untuk memeriksa dan memutus sengketa Tata Usaha Negara di tingkat banding, memeriksa dan memutus di tingkat pertama dan terakhir sengketa kewenangan mengadili antara Pengadilan Tata Usaha Negara di dalam daerahhukumnya. Memeriksa, memutus dan menyelesaikan di tingkat pertama sengketa Tata Usaha Negara dalam hal suatu badan atau pejabat Tata Usaha Negara di beri wewenang oleh atau berdasarkan Peraturan Perundang-undang untuk menyelesaikan secara administrasi sengketa Tata Usaha Negara tertentu. d) Peradilan Militer Pengadilan militer bertugas memeriksa dan memutuskan perkara pidana terhadap kejahatan dan pelanggaran yang dilakukan oleh seorang yang waktu itu adalah anggota TNI atau Polri atau yang dipersamakan dengan itu Soal Ujian 1. Jelaskan pengertian Negara Demokrasi Konstitutional dan Negara Konstitutional yang demokrasi! 2. Apa semangat terbentuknya Lembaga Mahkamah konstitusi setelah reformasi (kaitkan dengan Impeachment Presiden saat itu)? GOUVERNEUR C’EST PROVOIR “Menjalankan pemerintahan itu, berarti melihat ke depan atau merencanakan apa saja yang akan atau harus dilakukan”