eJournal Ilmu Hubungan Internasional, 2015, 3 (3) 947-956 ISSN 2477-2623 (online), ISSN 2477-2615 (print), ejournal.hi.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2015 UPAYA INDONESIA DALAM MENINGKATKAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN CHINA TAHUN 2010-2015 Aripin1 Nim. 0902045027 Abstract Chinese tourists is one of the tourists who visited Indonesia whose numbers increase every year and are in the top five foreign tourists who often visit to Indonesia. The purpose of this study was to determine Indonesia's efforts in increasing the number of tourists visiting China 2010-2015. This study used qualitative research methods. In this study the authors use the concept of tourism and diplomacy concepts that are used to perform the analysis in this study. Data analysis technique used is qualitative analysis. efforts made by the Indonesian government to increase the number of tourists from China to Indonesia with efforts that internal efforts are attempts in the country by way of a visa exemption. There is also external efforts undertaken abroad by Indonesia in particular by promoting Indonesian tourism in China to participate in various international tourism exhibition held in China Keywords : Chinese Tourist, Indonesia. Tourism Pendahuluan Indonesia merupakan negara kepulauan yang didukung dengan kekayaan alam yang indah. Kekayaan alam tersebut tersebar dari Sabang sampai Merauke yang dapat dimanfaatkan menjadi baik itu wisata alam, wisata budaya, wisata kulinernya, hingga tempat wisata belanja. Ada banyak obyek wisata di Indonesia yang sangat terkenal dan paling sering dikunjung wisatawan mancanegara contohnya Bali dan Raja Ampat yang terkenal pantainya yang sangat indah, taman laut yang indah seperti taman laut Bunaken serta taman laut Wakatobi, kesenian adat istiadat yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia, serta kuliner yang terkenal di dunia yang berasal dari Indonesia yaitu Rendang. Pada saat Orde Baru, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia tumbuh dengan perlahan. Pemerintah terdahulu mengadakan program untuk menambah jumlah kehadiran wisatawan asing ke Indonesia dengan progam Tahun Kunjungan Indonesia. Program ini menambah kunjungan turis internasional sampai 400.000 orang. Disamping itu pada tahun 1992, pemerintah mencanangkan Dekade Kunjungan Indonesia, dengan tema tahunan pariwisata sampai dengan tahun tahun 2000. Pada tahun 2008, pemerintah Indonesia mengadakan program Tahun Kunjungan Indonesia 2008 untuk menambah jumlah wisatawan nusantara dan wisatawan asing ke 1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: [email protected] eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 3, Nomor 3, 2015: 947-956 Indonesia, disamping itu program ini sekalian untuk memperingati 100 tahun Kebangkitan Nasional Indonesia. Indonesia ternyata mengalami peningkatan yang sangat tinggi dan jauh dari sebelumnya, sebelumnya Indonesia berada di peringkat 70 dunia, ternyata Indonesia mampu melangkah jauh hingga 20 peringkat menjadi urutan 50 sebagai negara dengan tingkat pariwisata yang lebih kompetitif, di mana posisi pertamanya ditempati oleh negara Spanyol. Peringkat 50 tersebut merupakan hasil akumulasi dari sekian banyak elemen dan aspek-aspek pariwisata di sebuah negara, bahkan dalam tingkat harga kompetitif, Indonesia mampu menempatkan diri ke dalam peringkat 3 negara dengan harga pariwisata yang sangat kompetitif, di bawah Iran dan Mesir yang masing-masing berada di urutan pertama dan kedua. Selain harga wisata yang cukup kompetitif dan ramah bagi para wisatawan, aspek lainnya juga turut memberikan pengaruh yang dirasa cukup besar bagi perkembangan pariwisata Indonesia. Dalam meningkatkan pariwisata Indonesia pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan pariwisata antara lain adalah adanya duta wisata dari masing – masing daerah di Indonesia. Duta wisata merupakan putra-putri yang mewakili daerahnya dalam upaya mempromosikan potensi dan aset wisata daerahnya, diharapkan dengan menyandang gelar sebagai duta wisata mereka yang terpilih adalah sosok duta wisata yang kreatif, inovatif, percaya diri, berpengalaman dan berjati diri. Hal itu ditunjang oleh penampilan yang simpatik, yang kemudian diarahkan untuk dapat menggapai visi terwujudnya duta wisata sebagai generasi yang berkualitas, santun, berdedikasi untuk melestarikan budayanya. Selain itu juga dapat berperan aktif dalam mempromosikan kepariwisataan. duta wisata merupakan atraksi wisata yang bertujuan melestarikan budaya daerah. Sekaligus sarana pengembangan potensi bakat, kreativitas, kecerdasan para generasi muda untuk menjadi figur yang dapat berperan dalam mempromosikan kekayaan seni budaya. Dampak pariwisata diukur dalam dua tahap, yaitu dampak langsung dan tidak langsung terhadap perekonomian. Dampak langsung antara lain diukur melalui tingkat belanja devisa pariwisata dan dampaknya terhadap lapangan kerja. Sementara dampak tidak langsung meliputi pengukuran efek yang ditimbulkan terhadap pendapatan nasional (pertumbuhan ekonomi). Obyek wisata yang paling diminati oleh wisatawan China adalah obyek wisata alam Indonesia salah satunya yaitu Pulau Dewata, Bali. Pulau Bali meraih penghargaan Island Destination of the Year dalam ajang China Travel & Meetings Industry Awards 2013 yang diselenggarakan dua majalah wisata terkemuka Tiongkok "TravelWeekly" dan "Events. Pulau Bali adalah pilihan tujuan ketiga di antara tujuan liburan wisatawan China setelah Jeju dan Phuket, dalam hal ini 52 % dari wisatawan China berkunjung ke Bali dan 32 % berkunjung ke Jakarta. Oleh karena itu, perlunya strategi promosi untuk mendukung destinasi lain seperti Borobudur dan daerah sekitarnya yang sangat kaya akan budaya dan sejarah, dan tempat-tempat dengan keindahan alam seperti Lombok, dan tempat-tempat yang unik keindahan alamnya dan khusus untuk menyelam seperti Raja Ampat dan Wakatobi, serta tempat yang unik seperti Pulau Komodo dan Labuan Bajo 948 Upaya Indonesia Meningkatkan Jumlah Wisatawan Cina (Aripin) Tulisan ini akan menjelaskan bagaimana upaya Indonesia dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan China tahun 2010-2015 Kerangka Dasar Teori dan Konsep Konsep Pariwisata Menurut UU nomor 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan, dalam pasal 1 butir 3 yaitu Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah. Ada beberapa komponen pokok yang secara umum disepakati di dalam batasan pariwisata (khususnya pariwisata internasional), yaitu sebagai berikut: 1. Traveler, yaitu orang yang melakukan perjalanan antar dua atau lebih lokalitas 2.Visitor, yaitu orang yang melakukan perjalanan ke daerah yang bukan merupakan tempat tinggalnya, kurang dari 12 bulan, dan tujuan perjalanannya bukanlah untuk terlibat dalam kegiatan untuk mencari nafkah, pendapatan, atau penghidupan di tempat tujuan. 3. Tourist, yaitu bagian dari visitor yang menghabiskan waktu paling tidak satu malam (24 jam) didaerah yang dikunjungi. (I Gde Pitana, I Ketut Surya Diarta, 2009) Dalam rangka mencapai sasaran pengembangan kepariwisataan, salah satu strategi yang dilakukan pemerintah adalah promosi pariwisata. Promosi merupakan hal yang sangat penting karena dengan kegiatan promosi tersebut maka akan terdapat rasa ingin tahu yang besar dan nantinya akan menarik calon wisatawan yang akan mengunjungi suatu tempat wisata tersebut. Setiap pelaksanaan promosi tentunya mempunyai masing-masing tujuan, demikian juga dalam mempromosikan produkproduk wisata Konsep Diplomasi Diplomasi merupakan usaha suatu negara untuk memperjuangkan kepentingan nasional di kalangan masyarakat internasional (K.J. Holsti, 1984). Upaya diplomasi yang dilakukan oleh Indonesia dalam meningkatkan pariwisata Indonesia dalam dunia internasional ini bertujuan untuk mempromosikan potensi pariwisata Indonesia kepada masyarakat internasional yang tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja, namun juga berbagai kalangan yang turut serta berpartisipasi dalam mempromosikan pariwisata Indonesia, seperti lembaga-lembaga swasta, pengusaha, media. Dalam menjelaskan hal ini, peneliti menggunakan konsep diplomasi yang dikenal dengan istilah Multi Track DiplomacyLouise Diamond dam John W. McDonald mengkategorikan tingkatan-tingkatan dalam Multi-Track Diplomacy menjadi 9 (sembilan) jalur/track, yaitu: Government (Pemerintah), Non-Government (NonPemerintah), Business (Perdagangan), Private Citizen (Warga Negara), Research/Training/Education (Pengembangan/Penelitian/Pendidikan, Peace Activism (Advokasi), Religion (Agama), Funding (Pendanaan), dan Media. Upaya diplomasi yang dilakukan oleh Indonesia dalam meningkatkan pariwisata Indonesia di dunia internasional ini merupakan cara diplomasi yang melibatkan beberapa aspek Multi Track Diplomasi, yaitu track one (government), track two (non-government), track three (business),dan track nine (media). 949 eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 3, Nomor 3, 2015: 947-956 Metode Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analisis. Dimana penulis menggambarkan pariwisata Indonesia dan menganalisis upaya pemerintah Indonesia agar dapat menarik minat wisatawan China mengunjungi Indonesia. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari penelaahan studi kepustakaan dan hasil browsing data melalui jaringan internet. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah telaah pustaka. Teknik analisis yang digunakan teknik analisis data kualitatif yaitu penulis menganalisis data sekunder yang kemudian menggunakan teori dan konsep untuk menjelaskan suatu fenomena atau kejadian yang sedang diteliti oleh penulis yaitu upaya Indonesia dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan China Hasil Penelitian Wisatawan asal China merupakan salah satu dari wisatawan dari berbagai negara yang datang berkunjung ke Indonesia, baik tujuan untuk berwisata liburan maupun untuk bisnis. Jumlah wisatawan China yang datang ke Indonesia termasuk jumlah kunjungan lumayan besar bahkan berada di lima besar negara yang paling sering berkunjung ke Indonesia, jumlah wisatawan China yang terus meningkat setiap tahun membuat Indonesia berpeluang untuk semakin meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan China ke Indonesia, disamping itu wisatawan China juga termasuk wisatawan yang pengeluaran perkunjungannya cukup tinggi di Indonesia jika dibandingkan dengan Singapura yang jumlahnya jauh lebih banyak dari jumlah kunjungan wisatawan China. Wisatawan China merupakan pasar potensial bagi pariwisata dunia, termasuk untuk kawasan ASEAN. Label yang menempel pada wisman asal China adalah turis yang mengeluarkan uang untuk berwisata dalam jumlah besar. Pada tahun 2010, ada 57 juta orang China yang melakukan perjalanan ke luar negeri. Sebanyak 5 juta dari 57 juta tersebut melakukan perjalanan ke ASEAN. Untuk itu, turis asal China sangat potensial bagi industri pariwisata di berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Wisatawan China merupakan salah satu wisatawan yang paling sering mengunjungi Indonesia untuk menikmati wisata alam, wisata budaya, wisata kuliner hingga wisata belanja yang ada di Indonesia. Rendahnya kedatangan wisatawan China dibandingkan negara-negara lain seperti Singapura, namun pengeluaaran wisatawan asal China lebih tinggi dibandingkan dengan Singapura, serta dengan populasi China yang tinggi merupakan potensi yang sangat besar diikuti dengan tingginya berlibur ke luar negeri, tentunya menjadi sebuah pertimbangan bagi pemerintah Indonesia untuk mencari berbagai upaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan China. Upaya Indonesia Dalam Meningkatkan Jumlah Kunjungan Wisatawan China Upaya yang dilakukan Indonesia dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan China terbagi menjadi dua yaitu upaya internal dan upaya eksternal. 1. Upaya Internal Upaya Internal merupakan upaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia didalam negeri yaitu bebas visa kunjungan dan Pengembangan Destinasi Jalur Samudra Cheng Ho. a. Bebas Visa Kunjungan 950 Upaya Indonesia Meningkatkan Jumlah Wisatawan Cina (Aripin) Kebijakan Bebas Visa Kunjungan (BVK) mempercepat pertumbuhan pariwisata. BVK 30 negara yang mulai diberlakukan pada 10 Juni 2015 (Perpres No.69/2015) akan meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia yang tahun ini mentargetkan sebanyak 10 juta wisman. Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, hasil kajian diberlakukannya kebijakan BVK 30 negara menunjukkan akan terjadi peningkatan jumlah kunjungan wisman sekitar 1 juta wisman per tahun. Menpar menjelaskan lebih jauh, angka proyeksi kunjungan wisman China sebagai penerima BVK tahun ini sebanyak 1,3 juta atau naik hampir 50% dari capaian tahun 2014 sebanyak 900 ribu wisman, sedangkan kunjungan wisman Jepang diproyeksikan tahun ini sebanyak 530 ribu wisman. Sementara itu hasil kajian yang dilakukan APEC, UNWTO, maupun WTTC menunjukkan bahwa pemberlakuan bebas visa memberi dampak terhadap pertumbuhan pariwisata rata-rata sebesar 18% bahkan di negara G-20 sebesar 5%-25%. Menpar Arief Yahya menyebutkan bahwa BVK merupakan bagian dari best practice dari bisnis jasa (services) pariwisata. Sehingga banyak negara, seperti negara-negara tetangga kita, berusaha memberikan sebanyak-banyaknya BVK dalam upaya menarik kunjungan wismanPemberian bebas visa bagi 30 negara terdiri dari; Republik Rakyat Tiongkok, Rusia, Korea Selatan, Jepang, Amerika Serikat, Kanada, Selandia Baru, Mexico, Inggris, Jerman, Perancis, Belanda, Italia, Spanyol, Swiss, Belgia, Swedia, Austria, Denmark, Norwegia, Finlandia, Polandia, Hungaria, Ceko, Qatar, UEA, Kuwait, Bahrain, Oman, dan Afrika Selatan. Pemerintah Indonesia membuka pintu masuk bagi wisman penerima BVK 30 negara yakni melalui Bandara Soekarno-Hatta (Tengerang), Ngurah Rai (Bali), Kualanamu (Medan), Juanda (Surabaya), Hang Nadim (Batam), sedangkan pintu masuk melalui pelabuhan laut yaitu; Pelabuhan; Sri Bintan, Sekupang, Batam Center, dan Tanjung Uban. Kebijakan BVK sebelumnya telah diberikan pada 15 negara yakni; Thailand, Malaysia. Singapura, Brunei Darussalam, Philipina, Chili, Maroko, Peru, Vietnam, Ekuador, Kamboja, Laos, Myanmar, Hongkong SAR, Macao SAR. (www.kemenpar.go.id) b. Pengembangan Destinasi Jalur Samudra Cheng Ho Kementerian Pariwisata bersama Keraton Kasepuhan Cirebon menyelenggarakan Forum Group Discussion (FGD) Pengembangan Destinasi Jalur Samudra Cheng Ho dalam rangka Pengembangan Destinasi Wisata Budaya di Cirebon khususnya dan di Indonesia. Kegiatan ini akan menjadi sejarah penting untuk menjadikan Jalur Samudera Cheng Ho di Cirebon sebagai salah satu “ujung tombak” dalam rangka menarik wisatawan mancanegara dan khususnya wisatawan Tiongkok ke Indonesia. FGD merupakan program Deputi Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kementerian Pariwisata dalam rangka mengusulkan 9 (sembilan) kota untuk menjadi destinasi pariwisata dari Jalur Samudera Cheng Ho. Kesembilan kota tersebut adalah: Banda Aceh, Batam, Bangka-Belitung, Palembang, Jakarta, Cirebon, Semarang, Surabaya dan Denpasar. Direncanakan destinasi-destinasi Jalur Samudera Cheng Ho tersebut akan bertambah di tahun 2016 terutama pada lokasi-lokasi di kawasan pantai timur Sumatera, kawasan Selat Malaka, kawasan pantai utara Jawa dan kawasan pantai barat Kalimantan. (www.kemenpar.go.id) 951 eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 3, Nomor 3, 2015: 947-956 2. Upaya Eksternal Upaya eksternal yang dilakukan pemerintah Indonesia diluar negeri seperti strategi diplomasi. Diplomasi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia yaitu menggunakan sektor pariwisata sebagai suatu alat untuk mencapai suatu kepentingan nasional negara yang juga bertujuan untuk terus berupaya untuk meningkatkan jumlah kedatangan wisatawan Rusia yang ingin berwisata di Indonesia. Diplomasi sendiri merupakan salah satu cara suatu negara untuk mengedepankan kepentingan nasionalnya. Upaya diplomasi yang dilakukan oleh Indonesia dalam meningkatkan pariwisata Indonesia di dunia internasional ini merupakan cara diplomasi yang melibatkan beberapa aspek Multi Track Diplomasi, yaitu track one (government), track two (non-government), track three (business),dantrack nine (media). 2.1. Diplomasi melalui pemerintah Diplomasi yang dilakukan pemerintah Indonesia di China antara lain: a. Menggelar Pameran Pariwisata INAFAIR Indonesia berencana menggelar pameran tunggal pertama potensi wisata, kerajinan dan sumber daya alam terbesar di Guangzhou, Provinsi Guangdong, China, pada 1-4 November 2012. Dalam pameran tersebut, secara umum akan mempromosikan pariwisata, peluang investasi dan perdagangan Indonesia, pameran yang akan digelar di Yiwu International Trade Center dengan area 5.000 meter persegi itu, dibagi menjadi sepuluh zona pameran yang terdiri atas zona Wonderful History yang menampilkan sejarah masuknya China dan proses akulturasi budaya Indonesia dan China di berbagai aspek, dan zona Nature and Beauty yang menampilkan keindahan alam 13 daerah tujuan wisata unggulan di Indonesia. Ada pula zona Wonderful Culinary, Wonderful Destination, Wonderful Resources, Wonderful Craft, Wonderful Indonesia, Wonderful Batik, Wonderful Culture dan Entrace. Secara umum pameran tersebut bertujuan menciptakan daya tarik pengunjung untuk mengunjungi Indonesia, melakukan perdagangan produk kreatif dan investasi dan industri. (traveltextonline.com) b. Promosi Wisata Diving di Chongqing Potensi wisata diving Indonesia yang besar terus dipromosikan oleh Kementerian Pariwisata. Dalam kunjungannya ke Chongqing, yang merupakan salah satu dari 4 municipality yang dikontrol langsung pemerintah pusat di Tiongkok, Kemenpar melanjutkan kegiatan bertajuk Sales Mision Diving Tiongkok. Indonesia memiliki 55 destinasi diving dan lebih dari 1.500 dive spots tersebar dari Aceh sampai Papua dan jumlah ini lebih banyak dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia atau Filipina. Potensi kota Chongqing tidak bisa dipandang sebelah mata bagi wisata diving Indonesia, dimana dalam kegiatan tersebut didapatkan informasi bahwa terdapat sejkitar 10.000 certified divers di kota ini dan kebanyakan tujuan kegiatan diving mereka adalah ke Filipinadan Malaysia. (www.pikiran-rakyat.com) 952 Upaya Indonesia Meningkatkan Jumlah Wisatawan Cina (Aripin) c. Promosi Wisata Kapal Pesiar di Shanghai Wisata kapal pesiar atau cruise merupakan salah satu dari tujuh wisata minat khusus yang menjadi fokus pengembangan pariwisata Indonesia sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) 2012-2014. Hal ini dilatarbelakangi oleh kekuatan Indonesia sebagai salah satu negara maritim terbesar di dunia dengan kekayaan alam, budaya, dan kreativitas masyarakatnya, serta komitmen pemerintah Indonesia untuk mengembangkan kepariwisataan berkelas dunia, berdaya saing, dan berkelanjutan serta mampu mendorong pembangunan daerah. Untuk mewujudkan ambisi Indonesia untuk menjadi destinasi kapal pesiar yang berkelanjutan dan berkelas dunia, Mari Elka Pangestu juga menekankan 4 hal utama dalam pengembangan destinasi wisata tersebut, yaitu pengembangan produk dan aktivitas wisata, peningkatan infrastruktur, terutama konektivitas dan peningkatan standard pelabuhan, melestarikan identitas budaya, serta memberdayakan masyarakat lokal dalam mengembangkan destinasi wisata kapal pesiar. (www.kemenpar.go.id) 2.2. Diplomasi melalui pemerintah dan Non-Pemerintah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu dalam kunjungan kerjanya ke Tiongkok (RRT) melakukan pertemuan bilateral dengan Pemerintah Provinsi Fujian dan membuka serta menghadiri acara tiga hari terkait promosi Wonderful Indonesia di kota Fuqing. Acara selama tiga hari promosi Wonderful Indonesia yang dilaksanakan di Fuqing dilaksanakan dengan kerja sama antara Perhimpunan Indonesia-Tionghoa (INTI) dengan Kemenparekraf, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dan Pemerintah Kota Fuqing. Acara diselenggarakan di Art & Cultural Center Fuqing, RRT selama tiga hari dari tanggal 8 hingga 10 November 2013. (www.kemenpar.go.id) 2.3. Diplomasi melalui pemerintah dan media Kemenparekraf akan menjadi Guest of Honor di China (Guangdong) International Tourism Mart 2014 pada tanggal 28 – 29 Agustus 2014. Hal ini merupakan sebuah pencapaian atas program-program promosi yang telah dilakukan di pasar Tiongkok sejak tahun 2013 lalu. Selain menjadi guest of honor, akan diadakan press conference bersama Pemerintah Provinsi Guangdong. Sebelum kegiatan press conference berlangsung, akan dilaksanakan penandatanganan MoU antara industri pariwisata Indonesia dengan industri pariwisata RRT. Selain itu untuk memudahkan masyarakat RRT untuk mengenal lebih jauh tentang Indonesia, Kemenparekraf juga telah meluncurkan website resmi pariwisata dalam Bahasa Manarin serta promosi pariwisata melalui media sosial seperti Weibo dan Wechat. Pada tanggal 31 Agustus, The Travel Channel, salah satu stasiun TV di RRT, juga akan menayangkan 6 episodereality show “Star Breaks”. Pembuatan reality show ini juga merupakan strategi Kemenparekraf untuk mengenalkan Indonesia ke masyarakat RRT. (www.kemenpar.go.id) 953 eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 3, Nomor 3, 2015: 947-956 2.4. Diplomasi melalui jalur bisnis a. Garuda Indonesia membuka jalur penerbangan langsung dari ChinaIndonesia. Tingginya permintaan wisatawan China untuk melakukan kunjungan ke Indonesia dipandang sebagai salah satu kesempatan bagi maskapai Garuda Indonesia untuk meningkatkan layanan dan memperluas rute penerbangan satu-satunya maskapai Indonesia yang menjadi anggota SkyTeam. Seperti yang telah diketahui, jumlah kunjungan wisatawan China ke Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Sebagai perwujudan komitmen untuk peningkatan layanan tersebut, maskapai Garuda Indonesia yang telah melayani 75 destinasi di seluruh dunia dan berbagai daerah di Indonesia ini meresmikan penerbangan langsung Denpasar – Guangzhoupada tanggal 22 November 2015. Peresmian rute ini dilaksanakan secara bersama-sama oleh Direktur Layanan Garuda Indonesia, Nicodemus P. Lampe dan General Manager Garuda Indonesia Branch Office Denpasar, Syamsuddin Jusuf Souib di Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Penerbangan Garuda Indonesia dari Tiongkok menuju Denpasar juga akan terhubung dengan berbagai rute domestik lain di Indonesia, yaitu kota Yogyakarta, Makassar, Manado, Labuan Bajo, dan berbagai destinasi wisata domestik lain yang saat ini terus dikembangkan oleh pemerintah. Saat ini Garuda Indonesia telah melayani penerbangan ke Hongkong sebanyak 21 kali penerbangan setiap minggunya, yaitu Hongkong – Jakarta (empat belas kali) dan Hongkong – Denpasar (tujuh kali). Dengan jumlah penerbangan mencapai 600 penerbangan per hari dan 169 armada yang memiliki ratarata usia 4,5 tahun, Garuda Indonesia memberikan pelayanan terbaik melalui konsep “Garuda Indonesia Experience” yang mengedepankan keramahtamahan dan kekayaan budaya Indonesia. (www.tiket2.com) b. Menggelar Pameran Promosi Pariwisata di Shimao Mall Pamer pariwisata yang bertajuk 'Spring Sale' yang menghadirkan 4 (empat) agen perjalanan wisata yang memberikan penawaran wisata menarik, antara lain penawaran paket liburan keluarga, paket liburan individu dan paket pernikahan. Kegiatan pameran ini tidak hanya dimaksudkan untuk mempromosikan maskapai penerbangan Garuda Indonesia, tetapi lebih kepada tujuan untuk memajukan industri pariwisata Indonesia. Dalam rangka menyambut Peringatan 65 Tahun Hubungan Diplomatik RI-RRT, pameran kali ini menawarkan harga khusus untuk periode April – Juni 2015 untuk destinasi Beijing – Indonesia. Selain dihibur dengan suguhan musik dan lagu-lagu Indonesia, para pengunjung juga tampak menikmati beragam tarian tradisional Indonesia, seperti Legong Keraton, Jaipong Sunda, Lenggang Betawi dan Tor-Tor. Pameran yang berlangsung pada tanggal 12-13 April 2015 terselenggara atas kerja sama Garuda Indonesia, Kementerian Pariwisata RI dan Kedutaan Besar RI di Beijing. (www.beritasatu.com) 954 Upaya Indonesia Meningkatkan Jumlah Wisatawan Cina (Aripin) Kesimpulan Berdasarkan pemaparan diatas Pemerintah Indonesia melalui kementrian pariwisata dan ekonomi kreatif telah melakukan berbagai macam upaya untuk menarik minat wisatawan China agar datang berkunjung ke Indonesia yaitu dengan cara mengikuti berbagai event promosi pariwisata internasional yang diadakan di China dan diikuti berbagai negara di dunia internasional. Contohnya promosi wisata dalam pameran China International Tourism Mart (CITM) dan International Travel Expo di Hongkong, mengadakan pameran promosi wisata serba wonderful Indonesia di Guangzhou dan promosi wisata diving di Chongqing, menggelar Garuda Indonesia Travel Fair di Shimao Mall, memberikan bebas visa kunjungan bagi wisatawan China, melakukan program Wisata Jalur Samudera Cheng Ho, melakukan kerjasama dengan pemerintah China dalam bidang pariwisata. Dari berbagai macam upaya yang dilakukan oleh kementrian pariwisata dan ekonomi kreatif ternyata dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan China yang datang berkunjung ke Indonesia walaupun tidak dengan jumlah yang banyak. Referensi Buku K.J. Holsti,1984, International Politics, A Framework for Analysis, Third Edition, New Delhi: Prentice Hlml of India Pitana I Gde, I Ketut Surya Diarta, 2009, “Pengantar Ilmu Pariwisata”, Yogyakarta, ANDI Sumber Lain China Menjadi Target Promosi Wisata Diving Indonesia dalam situs http://www.pikiran-rakyat.com/nasional/2016/03/18/364393/cina-menjaditarget-promosi-wisata-diving-indonesia diakses pada tanggal 19 Mei 2016 FGD Pengmbangan Destinasi Jalur Samudera Cheng Ho dalam situs http://www.kemenpar.go.id/asp/detil.asp?c=16&id=3027 diakses pada tanggal 10 April 2016 Garuda Indonesia Layani 24 Penerbangan Langsung Indonesia-Tiongkok Setiap Minggu dalam situshttps://www.tiket2.com/blog/garuda-indonesia-layani-24penerbangan-langsung-indonesia-tiongkok-setiap-minggu/ diakses pada tanggal 10 Juni 2016 Garuda Indonesia Travel Fair Digelar di Tiongkok dalam situs http://www.beritasatu.com/destinasi/265174-garuda-indonesia-travel-fairdigelar-di-tiongkok.html diakses pada tanggal 3 April 2016 Menparekraf Hadiri Indonesia Week di Fuqing Tiongkok dalam situs http://www.kemenpar.go.id/asp/detil.asp?c=16&id=2454 diakses pada tanggal 17 Maret 2016 955 eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 3, Nomor 3, 2015: 947-956 Pameran Serba Wonderful Indonesia digelar di Guangzhou dalam situs http://traveltextonline.com/business/pameran-serba-wonderful-indonesiadigelar-di-guangzhou diakses pada tanggal 2 Maret 2016 Siaran Pers Bebas Visa Percepat Pertumbuhan Pariwisata dalam situs http://www.kemenpar.go.id/asp/detil.asp?c=16&id=2930 diakses pada tanggal 2 April 2016 SIARAN PERS: Kunjungan Kerja Menparekraf ke Shanghai Promosikan Wisata Kapal Pesiar Indonesia dalam situs http://www.kemenpar.go.id/asp/detil.asp?c=16&id=1847 diakses pada tanggal 11 April 2016 SIARAN PERS: Menparekraf Hadiri China (Guangdong) International Tourism Mart 2014 di Guangdong dalam situs http://www.kemenpar.go.id/asp/detil.asp?c=16&id=2715 diakses pada tanggal 11 Mei 2016 956