Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar - E

advertisement
ANALISIS PENGARUH INFRASTRUKTUR EKONOMI
TERHADAP PRODUK DOMESTIK BRUTO DI INDONESIA
Oleh:
Eko Fajar Cahyono
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Malang
E-mail/No. Hp: [email protected]
Abstract
This research intent to measure one how far public infrastructure influence as highway,
electricity,fresh water and telephone and seluler to Gross Domestic Product at Indonesia.
This research goes upon on classic economic growth theory and neoklasik what does look
on that infrastructure constitutes associate physical capital good direct and indirect to
economic growth. This research utilize analisis's method bifilar linear regression and time
series's data. Base estimation result is found that infrastructure publicing to have influence
that signifikan and terhdap's positive Gross Domestic Product.
Key word : Infrastructure, PDB and Indonesia
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur seberapa jauh pengaruh infrastruktur publik
seperti jalan raya, listrik ,air bersih dan telepon serta seluler terhadap Produk Domestik
Bruto di Indonesia. Penelitian ini mendasarkan pada teori pertumbuhan ekonomi klasik
dan neoklasik yang menganggap bahwa infrastruktur merupakan modal fisik yang
berhubungan baik langsung dan tidak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi.
Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear berganda dan data time series.
Berdasarkan hasil estimasi ditemukan bahwa infrastruktur publik memiliki pengaruh yang
signifikan dan positif terhdap Produk Domestik Bruto.
Kata Kunci: Infrastruktur, PDB dan Indonesia
PENDAHULUAN
Sebagai sebuah negara berkembang,
Indonesia
terus
mensejahterakan
berupaya
penganguran yang sedikit.
Bidang
Pemerintah dalam rangka mencapai
ekonomi adalah hal penting yang terus
tujuan tersebut memerlukan berbagai
menerus diperhatikan oleh pemerintah.
faktor pendukung yaitu salah satunya
Secara
yang
umum
rakyatnya.
untuk
yang tinggi, Produk Domestik Bruto serta
tujuan
negara
dalam
penting
ekonomi makro adalah untuk mencapai
infrastruktur.
stabilitas ekonomi, pertumbuhan ekonomi
infrastruktur
merangsang
adalah
keberadaan
Dengan
yang
baik
dunia
adanya
diharapkan
usaha
akan
Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]
menanamkan modalnya dalam investasi
sejumlah
langsung sehingga dapat mempertinggi
pertumbuhan penduduk. Bagaimanapun,
pertumbuhan. Infrastruktur yang baik
pada
juga akan memberikan akses yang lebih
mengungguli Thailand, Taiwan, China,
luas untuk menikmati sumber daya.
dan
Investasi
Indonesia
untuk
fasilitas
masa
lalu
Sri
dan
karena
Indonesia
Lanka
pernah
dalam
Global
Competitiveness Report’s 1996
infrastruktur sangat tidak memadai. Hal
Indeks
ini dapat dilihat dari semakin menurunnya
keseluruhan. Pada 2002, negara-negara
investasi.
ini telah mampu melampaui Indonesia
Contohnya
investasi
infrastruktur dari 5-6 persen dari PDB
Mutu
tentang
Infrastruktur
secara
(Bank Dunia,2007:80).
sebelum tahun 1997 menjadi kurang dari
Kemunduran investasi masa lalu
1-2 persen dari PDB pada 2000 dan tahun
perlu
2007 berada dalam kondisi stabil pada
pemerintah
tingkat 3,4 persen dari PDB (Bank
melakukan proyek-proyek besar yang
Dunia,2007:80).
baru untuk memenuhi permintaan yang
Dalam hal indikator infrastruktur
ditanggulangi,
maka
dari
itu
pada saat yang sama juga
semakin besar dan untuk terus mendorong
Indonesia mengalami penurunan dan
pertumbuhan.
posisi Indonesia tertinggal dari negara
memerlukan tambahan investasi yang
tetangga.
dan
Bali,
sekitar 2 persen dari PDB, atau US$6
sementara di pulau-pulau besar lainnya
milyar pertahun), dengan tujuan hanya
mengalami
untuk mencapai tingkat pertumbuhan
Jawa
kekurangan
listrik
yang
sangat besar. Jalan raya perkotaan jalan
(diperkirakan
ini
cukup
Pulau
besar
hal
besar
di
listrik
saja
yang
terpusat
Beban
Tentu
tambahan
sebelum krisis.
raya sudah terlalu padat dan jalan bebas
Sektor air bersih dan listrik yang
hambatan yang baru yang diharapkan
sangat vital mengalami krisis. Kurangnya
akan membantu mendorong pertumbuhan
kapasitas
ekonomi masih dalam tahap perencanaan.
memburuknya layanan air pipa adalah
Rasio penduduk yang memiliki
akibat dari tingkat investasi yang rendah
dan
satu
daya
serta
akses terhadap air pipa sebenarnya sudah
selama
mengalami penurunan akibat penutupan
sambungan kepada konsumen di wilayah
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
dekade..
listrik
Penyediaan
137
Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]
Indonesia bagian timur yang memerlukan
Definisi
Casablanca
biaya lebih tinggi terkendala oleh tarif
disepakati
listrik yang seragam bersifat regresif dan
mengugkapkan
tidak
bahwa
memberikan
insentif
(Bank
Dunia,2007:81).
yang
ingin
diteliti
dalam
ahli
bahwa
infrastruktur
meliputi
Berdasarkan uraian diatas maka
masalah
oleh
(yang
ekonomi)
secara
umum
publik
sektor
adalah
sektor
berikut:
transportasi, komunikasi, air dan sanitasi,
listrik
dan gedung gedung (gedung
penelitian ini adalah bagaimana pengaruh
sekolah, rumah sakit, pengadilan, penjara
infratruktur publik yang terdiri dari jalan,
dan sebagainya).
listrik, air dan telepon secara bersama-
Karateristik
infrastruktur
adalah
sama dan secara parsial terhadap Produk
Aset memiliki bentuk fisik dengan masa
Domestik Bruto di Indonesia?
pakai
American
Society
of
Civil
yang
panjang.
Penciptaan aset memerlukan
cukup
Engineers (ASCE) menganggap definisi
periode persiapan pembangunannya. Aset
yang lebih komprehensif infrastruktur ada
memiliki sedikit pengganti dalam jangka
pada laporan tahunan "Daftar Laporan
pendek.
Infastruktur
memperlancar aliran barang dan jasa dan
memuat
Amerika ”. Daftar ini
data
aset
mampu
untuk
tanpa asset akan terjadi gangguan dalam
penerbangan, jembatan, bendungan, air
aliran persediaan barang dan jasa. Aset
minum, energi, tempat limbah berbahaya,
penting terutama karena asset berfungsi
jalur air bernavigasi, taman umum dan
sebagai
rekreasi,
pelengkap terhadap barang dan jasa
kereta
infrastruktur
Struktur
api,
jalan,
sekolah,
keamanan, limbah padat, jalur transit dan
dalam
jalur
air
barang
faktor
komplementer
produksi.
atau
Memiliki
limbah.
Sekali
lagi,
ekternalitas positif yaitu daya manfaatnya
bagaimanapun, daftar
laporan
tidak
dapat dinikmati pihak diluar pembuat
menjelaskan mengapa sarana sarana itu
infratruktur
dikelompokan
Dixon,2008:20).
dalam
kategori
infrastruktur (dalam Dixon dan Baldwin,
2008:17).
Bank
tersebut
Dunia
(Baldwin
(dalam
dan
Wahyuni,
2009:20-21) mendefinisikan infrastruktur
ekonomi, merupakan aset fisik yang
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
138
Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]
diperlukan untuk menunjang aktivitas
berproduksinya akan lebih meningkat dan
ekonomi baik dalam produksi maupun
lebih banyak.
konsumsi final, meliputi public utilities
(tenaga,
telekomunikasi,
air
Penggambaran hubungan yang jelas
minum,
antara kuantitas input yang digunakan
sanitasi dan gas), public work (jalan,
dalam produksi dengan kuantitas input
bendungan, kanal, saluran irigasi dan
yang
drainase) serta sektor transportasi (jalan,
(Mankiw,1997:178).
rel kereta api, angkutan pelabuhan,
tersebut anggaplah bahwa Y menunjukan
lapangan terbang dan sebagainya).
jumlah output, L melambangkan jumlah
digunakan
fungsi
produksi
Dalam
model
Pertumbuhan ekonomi suatu negara
tenaga kerja, K menunjukan kuantitas
dapat tercermin dalam produktivitas suatu
modal fisik, H kuantitas modal manusia
negara. Produktiktitas dalam arti sempit
dan N adalah kuantitas sumber daya alam.
adalah “….jumlah barang dan jasa yang
Dengan demikian, kita bisa menulis Y =
dihasilkan
A F (L,K,H,N)
kerja…”.
seorang pekerja per jam
Sedangkan
untuk
definisi
Teori pertumbuhan Neo Klasik,
produktivitas negara dapat dikatakan
permintaan masyarakat tidak menentukan
adalah jumlah barang dan jasa yang
laju pertumbuhan sebaliknya tergantung
dihasilkan oleh seluruh penduduk negara
dalam pertumbuhan ekonomi tergantung
itu secara agrregat. Menurut Mankiw
kepada pertambahan penawaran faktor-
(1997:173)
dipengaruhi
faktor produksi dan tingkat kemajuan
oleh faktor-faktor sebagai berikut yaitu
teknologi. Pandangan ini didasarkan pada
modal fisik, modal manusia, sumber daya
asumsi
alam, dan pengetahuan teknologis.
mengalami
produktivitas
perekonomian
tingkat
akan
tetap
kesempatan kerja
Salah satu bagian dari barang modal
penuh dan kapasitas barang-barang modal
fisik adalah infrastruktur (Case dan Fair
akan tetap sepenuhnya digunakan dari
,2004:330). Sebuah negara jika memiliki
masa ke masa. Pertambahan faktor- faktor
lebih banyak peralatan dan infrastruktur
produksi dan tingkat kemajuan teknologi
yang jumlahnya lebih banyak maka
akan menjadi penentu sampai dimana
negara
perekonomian
tersebut
kemampuan
berkembang
(Sukirno,2007:263-264).
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
139
Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]
Dalam teori Neo Klasik rasio modal
produksi
dengan
mudah
pertambahan produksi yang diciptakan
mengalami
oleh pertambahan satu unit tenaga kerja.
perubahan. Kombinasi jumlah antara
Persaman diatas dapat diubah menjadi
modal yang diperlukan dan tenaga kerja
persamaan sebagai berikut ry = rr + αrk +
yang diperlukan dapat berubah sesuai
βrl
dengan
pertambahan pendapatan nasional
kuantitas
produksi
yang
dengan keterangan ry = tingkat
rr =
diinginkan. Apabila modal yang tersedia
tingkat pertambahan teknologi rk =
sedikit,
tingkat pertambahan stok modal
maka
tenaga
kerja
yang
digunakan banyak sebaliknya apabila
r
l
=
tingkat pertambahan tenaga kerja
modal yang digunakan banyak, maka
Dari persamaan diatas kita dapat
tenaga kerja yang digunakan sedikit.
menarik kesimpulan bahwa merujuk teori
Dengan kata lain terdapat fleksibilitas
pertumbuhan klasik, laju pertumbuhan
yang menjamin kebebasan perekonomian
ekonomi
dalam menentukan alokasi modal dan
tingkat perkembangan teknologi, peranan
tenaga kerja (Raharja dan Manurung,
modal dalam menciptakan pendapatan
2005:148-150)
nasional
Teori
pertumbuhan
negara
tergantung
(produksi
marginal
kepada
modal)
neoklasik
dikalikan dengan tingkat perkembangan
mempunyai suatu persamaan yang umum
stok modal dan peranan tenaga kerja
untuk menjelaskan teorinya yaitu suatu
dalam menciptakan pendapatan nasional
persamaan
oleh
(produktivitas tenaga kerja) dikalikan
Charles Cobb dan Paul Douglas, yang
dengan tingkat pertambahan tenaga kerja
secara lazim disebut fungsi produksi
(Arsyad, 2004:60).
yang
dikembangkan
Cobb douglas. Fungsi tersebut dapat
dituliskan secara berikut Yt = TtK
α
tL
β
t,
Teori pertumbuhan Harrod-Domar
adalah teori pertumbuhan yang berpijak
Dengan keterangan Yt = tingkat produksi
pada
asumsi
Keynes.
tahun t ,Tt = tingkat teknologi tahun t,Kt =
menyatakan bahwa penanaman modal
jumlah modal kapital pada tahun t Lt =
mempunyai
dua
Teori
fungsi
ini
dalam
α =
perekonomian yaitu (i) untuk menambah
pertambahan produksi yang diciptakan
kapasitas barang-barang modal dan (ii)
jumlah tenaga kerja pada tahun t
oleh pertambahan satu modal
β =
untuk
mempertinggi
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
keseluruhan
140
Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]
pengeluaran masyarakat. Fungsinya yang
produktivitas yang melebihi penghasilan
terpenting
yang cukup untuk menutup diminishing
adalah
untuk
menambah
keseluruhan pembelanjaan. Teori Harrod-
returns.
Domar menganggap bahwa rasio modal
Lebih lanjut tentang kesimpulan itu
adalah tetap, maka keadaan tersebut dapat
maka
diartikan bahwa hanya terdapat satu
penghematan
gabungan tertentu modal dan tenaga kerja
dihilangkanya a dari persamaan Solow,
yang digunakan untuk menghasilkan
sehingga
sejumlah produksi tertentu. Perubahan
neoklasik Y = AemtKaL1-a menjadi Y =
dalam hal modal, tenaga kerja akan
AemtlK dalam persamaan pertumbuhan
tergantung
ekonomi. Menurut Kuncoro (2006:73)
dari
perubahan
sejumlah
produksi (Sukirno, 2007:264).
acuan
investasi
yang
menghasilkan
eksternal
menyebabkan
persamaan
pertumbuhan
persamaan ini, menunjukan bahwa bagi
Teori pertumbuhan baru menjadi
negara yang miskin modal manusia dan
karena relevansinya membahas
modal fisik yang sedikit sulit untuk
pertumbuhan.
dan
menyamai tingkat pendapatan per kapita
Persaman
negara yang kaya kapital, walaupun
Teori endogen digambarkan dengan Y =
memiliki tingkat tabungan nasional yang
AK.
sama besar.
Manurung
Menurut
Raharja
(2004:150-152).
Dalam
persaman
menggambarkan
faktor
ini,
A
yang
Todaro
dan
Smith
mempengaruhi tehnologi, dan K adalah
menyatakan
modal fisik dan modal manusia (phisycal
ekonomi suatu negara salah satunya
and human capital). Dalam persamaan ini
bergantung pada investasi komplementer
hal yang harus diperhatikan adalah tiada
negara dalam sumber daya manusia
hasil yang menurun (diminishing return)
(pendidikan), infrastruktur atau riset dan
atas capital dalam formula capital dalam
pengembangan. Kesimpulan ini diambil
formula tersebut. Hal ini menimbulkan
Todaro dan Smith berdasarkan model
akibat berupa kemungkinan kesimpulanya
teori
bahwa investasi dalam modal manusia
endogen yang dimaksud Todaro dan
dan
Smith menggunakan formulasi Y = AK.
fisik
dapat
menghasilkan
penghematan eksternal dan peningkatan
bahwa
(2006:174)
pertumbuhan
Penjelasannya
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
yaitu
pertumbuhan
endogen.
bahwa
Model
produksi
141
Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]
dipengaruhi oleh K yang mewakili modal
contoh, bahwa diagram input output
fisik dan modal manusia serta A yang
mengungkapkan perusahaan perusahaan
mencerminkan
mengkonsumsi dua pertiga dari semua
tehnologi.
Teori
pertumbuhan baru menyarankan peran
jasa
aktif kebijakan publik dalam merangsang
Garmendia, et al., 2004:04). Jadi, dengan
pembangunan ekonomi melalui investasi
demikian
langsung maupun tidak langsung maupun
menurunkan
tidak
paling penting, peluang pasar diperluas
langsung
dalam
pembentukan
prasarana
(Prud'homme
saluran
dalam
perusahaan
biaya-biaya
dan, yang
sumber daya dan mendorong investasi
(terutama
swasta asing dalam berbagai industri
telekomunikasi dan pengangkutan). Laba
padat-pengetahuan
industri
yang hasilnya di dalam daya saing dan
perangkat lunak dan telekomunikasi.
produksi adalah apa yang dihasilkan di
Berdasarkan uraian diatas menyatakan
dalam pertumbuhan ekonomi dan pada
bahwa modal fisik yang dimaksud adalah
akhirnya kesejahteraan.
sepeti
salah satunya merupakan infrastrukur.
antara
jasa
telekomunikasi-
Pada gambar 1. menunjukan adanya
Menurut Garmendia dkk (2004:04),
hubungan
melalui
akan
infrastruktur,
keterkaitan antara persediaan infrastruktur
dengan
pertumbuhan
ekonomi.
pertumbuhan ekonomi dan hasil-hasil
Infrastruktur secara tidak langsung akan
sosial
mempengaruhi
seperti
Development
saluran
bekerjanya
Goals
Millennium
melalui
saluran-
pertumbuhan ekonomi
melalui jalur rumah tangga (melalui
yang
ganda
seperti
yang
di
dalam
gambar
2.1.
perusahaan (melalui penurunan biaya dan
Kontribusi dari jasa seperti air, sanitasi ,
perluasan pasar) yang nantinya akan
transportasi dan energi secara langsung
berpengaruh
rumah tangga manfaat dan dapat secara
terhadap pertumbuhan ekonomi.
dilukiskan
dramatis
memperbaiki
peningkatan
kesejahteraan
mereka.
Banyak dari manfaat infrastruktur
kepada perusahaan di Prancis, sebagai
Tinjauan
kesejahteraan)
secara
dan
bersama-sama
Penelitian
terdahulu,
penelitian yang dilakukan oleh Cecilia
Briceño-Garmendia,
Antonio
Estache,
dan
Shafik
berjudul
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
Nemat
142
Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]
Infrastruktur
Keuntungan
Perusahaan
Keuntungan
Rumah
Tangga
Perununan
Biaya
Perluasan
Pasar
Peningkatan
Kesejahteraaan
Pertumbuhan
Sumber: Prud'homme dalam Garmendia, et al. (2004:04).
Gambar 1 : Diagram bagaimana infastruktur mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
Infrastructure
Services
in
modal tetap fisik dan modal manusia
Developing Countries: Access, Quality,
yaitu jumlah penduduk yang masuk
Costs and Policy Reform. Penelitian ini
sekolah
menggunakan data negara berkambang.
penambahan variabel independent yang
Kesimpulannya penelitian ini pengaruh
bukan
infastruktur
menyebabkan
terhadap
pertumbuhan
ekonomi adalah positip dan signifikan
(Garmendia,et
al.,2004:17).
menengah.
infrastruktur
Dengan
maka
tingkat
akan
pengaruh
infrastruktur lebih rendah.
ini
Penelitian selanjutnya yang dirujuk
menunjukan tingkat pengaruh yang lebih
penulis adalah penelitian César Calderón
kecil karena Garmendia menggunakan
dan Luis Servén berudul The Effects of
model
Infrastructure Development
berdasarkan
Douglas,
Hal
tingkat
persamaan
on Growth
ini
and Income Distribution. Penelitian ini
yang
dilakukan dengan data antar 121 negara
dipresentasikan dengan jumlah bruto
mulai 1960-2000 dengan menggunakan
memperhitungkan
persamaan
Cobb
modal
fisik
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
132
Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]
data panel. Penelitian ini menyimpulkan
pertumbuhan
bahwa
secara
menggunakan teori persamaan Solow
positip dan signifikan dipengaruhi oleh
yang mengikutsertakan modal manusia
persediaan
bahwa
dan fisik sedangkan model yang kedua
pertumbuhan ekonomi secara positip
yaitu persamaan pengaruh infrastruktur
dipengaruhi
yang telah dibuat persmaaan log. Hasil
pertumbuhan
ekonomi
infrasruktur,
oleh
yaitu
faktor
keberadaan
ekonomi.
Penelitian
kepadatan jalan per kilometer kuadrat dan
selanjutnya
jalur kereta api berepengaruh secara
infarstruktur transportasi secara jelas
signifikan
dapat
terhadap
pertumbuhan
ekonomi pada negara negara
seperti
Argentina, Korea dan Taiwan.
menjelaskan
pertumbuhan
ekonomi.
Sedangkan infrastruktur listrik juga
Hasil lainnya adalah pertumbuahan
ekonomi
mengemukakan persediaan
secara positip tetapi
tidak
berpengaruh
terhadap
pertumbuhan
ekonomi. Hal ini dapat dilihat dari nilai
signifikan dipengaruhi oleh infrastruktur
Rsqurae
pembangkit
dan
dengan variabel depedent pertumbuhan
kesimpulan bahwa pertumbuhan ekonomi
produk domestic bruto perkapita dan
secara negatif tetapi tidak signifikan
variabel independent yaitu keberadaan
dipengaruhi oleh infrastruktur jaringan
listrik. Penelitian menggunakan teori
sanitasi pengakut air. Kemudian bahwa
persamaan Solow yang mengikutsertakan
pertumbuhan ekonomi secara positip dan
modal manusia dan fisik sedangkan
signifikan dipengaruhi oleh persediaan
model
infrastuktur
pengaruh infrastruktur yang telah dibuat
kapasitas
listrik
telekomunikasi
(Calderon
dan Serven ,2004:17-18,25,32-34).
Penelitian berjudul How Relevant Is
yang
yang
mencapai
kedua
yaitu
94%
yaitu
persmaan
persamaaan log. Sedangkan untuk telepon
dapat diwakili oleh hasil penelitian yang
Infrastructure to Growth inEast Asia?.
menyatakan
Penelitian
Kalpana
infarstruktur komunikasi secara jelas
Seethepalli, Maria Caterina Bramati dan
dapat menjelaskan pertumbuhan ekonomi
David
(Seethepali,et al. ,2008:10,12,17,18,22).
ini
ditulis
Veredas.
oleh
Penelitian
mengemukakan persediaan infarstruktur
secara
jelas
dapat
menjelaskan
bahwa
persediaan
Penelitian yang dilakukan Paul
Noumba Um ,Stéphane Straub Charles
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
133
Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]
Vellutini dari Bank Dunia yang berjudul
evidence menegaskan bahwa Investasi di
Infrastructure and Economic Growth in
dalam
the Middle East and North Africa
menaikkan tingkat pertumbuhan ekonomi
dipublikasikan
jangka panjang pada negara negara.
pada
Oktober
2009.
jaringan
infrastruktur
Penelitian ini menggunakan data dari
Analisis
negara-negara Timur Tengah dan Afrika
hubungan
Utara
infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi.
meliputi
20
negara
serta
penelitian
yang
ini
dapat
menjelaskan
empirik
antara
menggunakan data panel. Kesimpulanya
Analisis time-series
penelitian
suatu hal positip estimator dari investasi
ini
menyatakan
bahwa
mengungkapkan
infasrtuktur jalan, listrik, air dan telepon
infrastruktur
di
mampu menjelaskan faktor pertumbuhan
Bayesian
pemerataan
ekonomi tetapi masih dipengaruhi oleh
kemunduran
perubahan struktur perekonomian. (Um et
mengkonfirmasikan
al. ,2009:4,11,20,23).
investasi
Penelitian yang ditulis oleh Balázs
Égert,Tomasz
Sutherland
Koźluk
yang
dan
diberi
Douglas
judul
pertumbuhan
kemunduran-
pertumbuhan
di
potongan
infrastruktur
dalam
telekomunikasi
model
itu
telekomunikasi-
dan
sektor-sektor
kelistkrikan
mempunyai
kecenderungan
pengaruh
suatu
positip
di
Infrastructure and growth: Empirical
pertumbuhan yang jangka panjang (tidak
evidence menegaskan bahwa Investasi di
jaringan jalan kereta api dan jalan)
dalam
(Egert,et al.,2009:21,39)
jaringan
infrastruktur
dapat
menaikkan tingkat pertumbuhan ekonomi
Pada
infrastruktur
transportasi
jangka panjang di negara-negara OECD.
pengaruh postif yang kuat dari jalan
Penelitian Egert menggunakan metode
perkapita terhadap GDP perkapita dan
analisis estimasi time-series tahunan pada
dalam jangka pendek dapat diidentifikasi
negara yang tergabung dalam OECD
untuk negara Inggris dan Selandia Baru.
(Egert et al.,2009:01)
Alternatif spesifikasi yang lain juga
Penelitian yang ditulis oleh Balázs
Égert,Tomasz
Douglas
untuk negara Australia dan Portugal.
judul
Jika variabel dikombinasikan dengan
Infrastructure and growth: Empirical
jalan motor maka dapat ditemukan efek
Sutherland
Koźluk
yang
dan
menunjukan pengaruh yang positip yaitu
diberi
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
134
Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]
positip pengaruh infrastruktur konunikasi
meningkatkan
terhadap GDP perkapita pada negara
pekerja (Canning,1999:12).
Austria, Spanyol, dan Jepang. Selain
marginal
Penelitian
produktifitas
berjudul
of
The
penemuan diatas juga ditemukan pula
Contribution
Infrastructureto
pengaruh negatif infratsruktur transportasi
Aggregate Output ditulis oleh David
terhadp gdp perkapita yaitu pada negara
Canning menyatakan bahwa infrastruktur
Prancis, Yunani ,Spanol dan Belanda
kapasitas pembangkit listrik per pekerja
(Egert,et al.,2009:20).
secara tidak signifikan dan kecil untuk
Penelitian ini menyimpulkan bahwa
mempengaruhi produktivitas pekerja hal
infrastruktur telepon berpengaruh positip
ini terjadi menurut Canning karena faktor
secara signifikan pada negara Austria,
tersebut merupakan bagian dari seluruh
Spanyol, Yunani ,Italia, Norwegia dan
infestasi pada infrastruktur dan akan
Islandia. Meskipun demikian penelitian
menjadi biaya yang harus dikeluarkan
juga menunjukan pengaruh negatif seperti
sehingga pada gilirannya memberikan
pada negara Australia, Inggris, Irlandia
dampak negatif dalam meningkatkan
dan Selandia Baru (Egert,2009:21).
marginal
Penelitian
Contribution
berjudul
of
The
produktifitas
pekerja
(Canning,1999:12).
Infrastructureto
Penelitian
berjudul
Aggregate Output ditulis oleh David
Contribution
menyatakan bahwa infrastruktur rute
Aggregate Output ditulis oleh David
transportasi (panjang jalan aspal dan jalur
Canning menyatakan bahwa infrastruktur
kereta api) per pekerja secara tidak
telepon per pekerja secara positip dan
signifikan mempengaruhi produktivitas
signifikan mempengaruhi produktivitas
pekerja hal ini terjadi menurut Canning
pekerja (Canning,1999:12).
karena faktor tersebut merupakan bagian
of
The
Infrastructureto
Penelitian yang dilakukan oleh
dari seluruh infestasi pada infrastruktur
Surya
dan akan menjadi biaya yang harus
kesimpulannya adalah bahwa kinerja
dikeluarkan sehingga pada gilirannya
infrastruktur listrik berpengaruh secara
memberikan
positip dan signifikan terhadap produk
dampak
negatif
dalam
Tarmizi
Kasim
yang
domestik bruto (Kasim,2006:01).
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
135
Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]
Literatur empiris yang lebih baru,
dan
daya.
Estimasi
kebanyakan dalam konteks data panel
marginal
lintas negara, telah memastikan kontribusi
signifikan
output yang signifikan pada sejumlah
infrastruktur. Pada basis estimasi itu,
besar negara dan oleh Demetriades and
Calderon menduga bahwa porsi utama
Mamuneas (2000) dalam Calderon dan
kesenjangan
Serven (2004:04) menggunakan data
terbuka antara Amerika Latin dan Asia
OECD. Roller dan Waverman (2001)
Timur selama 1980-an dan 1990-an dapat
dalam Calderon dan Serven (2004:04)
dilacak balik pada pelambatan akumulasi
juga menemukan efek output yang besar
infrastruktur Amerika Latin pada tahun-
dari infrastruktur telekomunikasi dalam
tahun itu.
negara industri, dalam kerangka kerja
dari
produktivitas
aset-aset
melebihi
output
ini
secara
modal
non-
per-kapita
yang
Lopez dalam Calderon dan Serven
bahwa dapat dilakukan pengendalian
(2004:04) adalah
menilai kontribusi
endogeneity
infrastruktur
pertumbuhan
akumulasi
infrastruktur.
pada
dan
Hasil yang sama untuk jalan raya
distribusi pendapatan. Dalam kerangka
dilaporkan oleh Fernald (1999) dalam
kerja panel dan pengendalian untuk
Calderon
penyebab reversi yang mungkin terjadi,
dan
menggunakan
Serven
data
(2004:04)
industri
untuk
Amerika Serikat.
meningkatkan
Calderon and Serven (2004:04),
pada
penelitan
Lopez menemukan bahwa infrastruktur
mereka
dan
mengurangi ketimpangan pendapatan.
2003
Beberapa makalah melakukan lebih
menyajikan analisa empiris yang hampir
dari pengukuran pengeluaran infrastruktur
sama dengan yang menjadi fokus di
dan
Amerika Latin. Menggunakan estimasi
mempertimbangkan
GMM teknologi produksi Cobb-Douglas
infrastruktur. Hulten menemukan bahwa
yang diperoleh dari seperangkat data
perbedaan dalam penggunaan sumber
panel lintas negara yang besar, Calderon
daya
menemukan
menjelaskan
kontribusi
tahun
pertumbuhan
output
yang
stok
infrastruktur,
infrastruktur
isu
efisiensi
yang
seperempat
dan
efektif
perbedaan
positip dan signifikan dari tiga tipe aset
pertumbuhan antara Afrika dan Asia
infrastruktur—telekomunikasi,
Timur,
transport
dan
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
lebih
dari
40
persen
136
Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]
perbedaan pertumbuhan antara negara
hipotesis. Pendekatan yang digunakan
dengan pedapatan rendah dan tinggi.
dalam penelitian ini
Esfahani and Ramirez
metode kuantitatif. Metode kuantitatif
dan
Serven
dalam Calderon
(2004:04)
adalah dengan
melaporkan
adalah suatu metode yang menggunakan
pertumbuhan yang signifikan sebagai
data berupa angka nominal dan statistika
efek dari infrastruktur dalam seperangkat
untuk
data panel yang besar dimana kontribusi
Lingkup penelitian ini meliputi wilayah
infrastruktur
Indonesia. Waktu penelitian adalah mulai
dipengaruhi
oleh
faktor
institusional.
menjawab
tujuan
penelitian.
dari tahun 1979 sampai tahun 2007.(data
Berdasarkan kajian teoritis seperti
yang telah diuraikan maka berikut ini
termasuk Timor Leste sampai tahun
1999).
dikemukakan kerangka konseptual yang
Untuk memperjelas tentang variabel
berfungsi sebagai penuntun, alur pikir dan
yang digunakan maka dipandang perlu
sekaligus
memberi keterangan sebagai berikut.
sebagai
dasar
dalam
merumuskan hipotesis.
Bahwa variabel bebas diwakili oleh
Keterkaitan antara infrastruktrur dan
Produk
Domestik
Bruto.
Perkapita
pertumbuhan ekonomi tidak terlepas dari
dengan harga konstan tahun 2000 dalam
fungsi dari infrastruktur sebgai enabler
satuan dollar Amerika Serikat. Variabel
kegiatan
keberadaan jalan diwakili oleh kepadatan
mempunyai
ekonomi.
Infrastruktur
manfaat
menggerakan
jalan,
variabel
listrik
diwakili
oleh
berbagai sektor perkenonomian karena
konsumsi listrik per kapita, variabel air
dianggap sebagai social overhead capital
diwakili air yang disalurkan per kapita,
(Hirchman dalam Yanuar dalam Permana,
variabel telpon diwakili oleh jumlah
2009:11).
sambungan telepon per 100 orang dan
jumlah pemakai telepon dan telepon
genggam per 100 orang.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian
Variabel panjang jalan per luas
penjelas (explanatory research) karena
wilayah (road density) (X1) adalah
menjelaskan hubungan
perbandingan atau rasio antara panjang
variabel
tertentu
kausal antara
melalui
pengujian
jalan total (baik yang diaspal dan tidak
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
137
Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]
diaspal) dengan luas daratan di seluruh
Air Minum (PAM) di seluruh Indonesia
Indonesia
kepada para pelangganya dengan jumlah
Kepadatan
menggunakan
satuan
ini
diukur
kilometer
per
penduduk di Indonesia. Variabel ini
kilometer persegi. Data ini diperoleh dari
menggunakan satuan meterkubik per
membagi total jalan tiap tahun mulai
kapita dan dihitung pertahun mulai tahun
tahun 1979 sampai 2007 dengan luas
1979-2007.
wilayah daratan Indonesia.
Variabel jumlah sambungan telepon
Variabel konsumsi listrik per kapita
(X2)
adalah
total
atau rasio antara jumlah sambungan
dengan
jumlah
telepon dengan tiap tiap 100 penduduk di
keberadaan
listrik
Indonesia. Sambungan Telepon yaitu
dihitung berdasarkan produksi tenaga
suatu jalur yang menghubungkan antara
listrik dari pembangkit tenaga listrik baik
alat transmisi pada telepon pelanggan
yang berasal proses trasmisi ataupun dari
kepada jaringan telepon publik atau
tenaga panas, tenaga lsitrik yang hilang
jaringan bersama melalui pusat alat
diserap pada saat didistribusikan dan
transmisi dalam daerah tertentu termasuk
tenaga listrik yang hilang diserap ketika
meliputi
ditransformasi ke bentuk lain
pengguna wireless. Satuan variabel ini
keberadaan
lisrik
penduduk.
bentuk
perbandingan
per 100 orang (X4) adalah perbandingan
Total
tenag
panas.
ataupun
Variabel
ini
mengunakan Jumlah tenaga listrik total di
Indonesia
dibagi
jumlah
jasa
menggunakan
jaringan
satuan
digital
SST
dan
(Satuan
Sambungan Telepon).
penduduk
Metode yang digunakan dalam
sehingga ditemukan konsumsi listrik per
penelitian ini adalah metode kuantitatif
kapita. Variabel konsumsi listrik per
dengan menggunakan alat ekonometrika
kapita menggunakan kwh percapita /
melalui pengestimasian Engle-Granger
(kilowatthours percapita). Variabel ini
Cointegration
dihitung pertahun mulai tahun 1979
Model (ECM) untuk mengetahui faktor-
sampai 2007.
faktor yang mempengaruhi impor susu
dan
Error
Correction
Variabel air yang disalurkan per
sebagai permasalahan yang mendegradasi
kapita (X3) adalah perbandingan antara
daya saing susu domestik pada jangka
total air yang didistribusikan Perusahaan
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
138
Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]
panjang maupun pendek yang diestimasi
cenderung menuju pada keseimbangan.
dengan persamaan searah import demand.
Oleh karena itu, kombinasi linier dari
Engle-Granger
Kointegrasi
adalah
Cointegration
ini
disebut
regresi
hubungan
kointegrasi dan parameter-parameter yang
(equilibrium) antara
dihasilkan dari kombinasi tersebut dapat
variabel-variabel yang tidak stasioner dan
disebut sebagai cointegrated parameters
residual dari kombinasi linier tersebut
atau koefisien-koefisien jangka panjang
harus
(Thomas, 1997).
jangka panjang
stasioner,
mengetahui
suatu
variabel-variabel
sehingga
kemungkinan
dapat
terjadinya
Enders (2004) menyatakan bahwa
kestabilan jangka panjang antara variabel-
Engle-Granger Cointegration memiliki
variabel yang digunakan.. Engle-Granger
beberapa
kelemahan,
Cointegration sebetulnya menggunakan
memiliki
prosedur
metode Augmented Dickey-Fuller (ADF)
mengestimasi vektor kointegrasi berganda
yang terdiri dari dua tahap. Tahap
( multiple cointegration) secara terpisah.
pertama dilakukan dengan meregresikan
Prosedur
persamaan variabel dependen dengan
Cointegration terdiri atas dua tahap yang
variabel independen volume impor susu
saling berkaitan. Tahap pertama adalah
Indonesia diregresikan dengan produksi
menghasilkan
susu domestik, harga riil susu impor,
adalah mengestimasi regresi, akibatnya
harga riil susu domestik, nilai tukar riil
koefisien yang diperoleh melalui estimasi
Rupiah,
kapita
regresi menggunakan residual dari regresi
didapatkan
lainnya. Hal ini mengakibatkan error
residual (u) dari persamaan tersebut.
yang dihasilkan pada tahap pertama
Tahapan
dengan
dilanjutkan pada tahap kedua. Model
menggunakan Augmented Dickey Fuller
yang digunakan dalam penelitian ini
Test terhadap u. Jika signifikan, maka
adalah: GDP Percapitat = β0 + β1Jalant +
variabel u adalah stasioner. Artinya
β2Listrikt
meskipun
yang
Percapitat= GDP per kapita harga konstan
digunakan tidak stasioner, namun dalam
tahun 2000 pada periode t. Jalant = road
jangka panjang variabel-variabel tersebut
density pada periode t .Listrikt= konsumsi
dan
masyarakat)
pendapatan
kemudian
kedua
per
dilakukan
variabel-variabel
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
yaitu:
Tidak
sistematis
untuk
estimasi
+
Engle-Granger
residual.
β3Telepont
Tahap
+µt
kedua
.GDP
139
Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]
listrik per kapita pada periode t Telepont=
peningkatan
sambunagn telepon per 100 orang pada
perekonomian dari tahun ke tahun dan
peiode t µt = distribusi error periode t.
telah mengesampingkan faktor inflasi
Error Correction Model
(kenaikan harga bersama secara terus
Hasil estimasi pada pengujian akar-
atau
penurunan
output
menerus). Pada tahun 1980 Produk
akar unit dan kointegrasi dapat digunakan
Domestik
untuk
dengan
54.101.010.733 US$ sedangkan pada
menggunakan Error Correction Model
tahun 2008 mencapai 2.33097 x 1011 US$
(ECM),
dan bermakna bahwa Produk Domestik
mengestimasi
seperti
model
yang
tertera
dalam
Bruto
Persamaan berikut ini : DGDP Percapitat
Bruto
= β0 + β1DJalant +
Kenaikan Produk Domestik Bruto berasal
β3DTelepont
+Dγµt-1
β2DListrikt +
+
et,
D
=
dari
terus
mencapai
mengalami
aktivitas
ekonomi
mengalami
pembedaan pertama (first difference)
fluktuasi
GDP Percapitat= GDP per kapita harga
disebabkan oleh pengaruh faktor kondisi
konstan tahun 2000 pada periode t Jalant
politik dan ekonomi. Pada kurun waktu
= road density pada periode t,
secara
kenaikan.
1997-1998
Indonesia
Listrikt = konsumsi listrik per kapita pada
kontraksi
periode , Telepont= sambungan telepon
berpengaruh
per 100 orang pada peiode t, γ = eror
ekonomi
= β0 - β1Jalant -
correction term µt
jangka
pada
pertumbuhan
mengalami
perekonomian
kepada
yang
panjang
seluruh
lainya,
ekonomi
yang
sektor
bahkan
Indonesia
β2Listrikt - β3Telepont , et= Error
mencapai penurunan sebesar -11,08%.
distribunce periode t
Penurunan ini menimbulkan penuruan
produk domestic bruto ditunjukan oleh
grafik yang agak curam pada Gambar 4.1.
PEMBAHASAN
Indonesia
merupakan
negara
Pemulihan akibat guncangan krisis baru
memiliki
banyak
bisa dipulihkan pada tahun 2000 dua
indikator perekonomian salah satunya
tahun setelah krisis moneter terjadi.
adalah pertumbuhan ekonomi.
Produk
Kondisi stabil dan meningkat terjadi pada
Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga
pertumbuhan ekonomi Indonesia pada
berkembang
dan
konstan berfungsi menunjukan tingkat
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
140
Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]
tahun setelah tahun 2000 sampai dengan
tahun 2007.
GDP Constan
2.5E+11
2E+11
1.5E+11
1E+11
5E+10
0
GDP Constan
Gambar 2.: Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia atas harga konstan tahun
2000.Tahun 1979 – 2007 (%)
Panjang Jalan per Luas Wilayah
2007
2005
2003
2001
1999
1997
1995
1993
1991
1989
1987
1985
1983
1981
1979
0.16
0.14
0.12
0.1
0.08
0.06
0.04
0.02
0
Tahun
Panjang Jalan per luas wilayah (km per km persegi)
Gambar 3: Panjang Jalan per Luas Wilayah di Indonesia.Tahun 1979-2007
Sumber : data diolah
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
141
Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]
diperlihatkan
telah mencapai 0.13458236 km per km2.
panjang jalan per luas wilayah di
Rata rata pertumbuhan panjang jalan per
Indonesia,
kesimpulan
tahun dari tahun 1980 sampai 1995
bahwa panjang jalan per luas wilayah
adalah 7,41 km per km2 per tahun
terus mengalami peningkatan. Pada tahun
sedangkan rata rata pertumbuhan panjang
1980 panjang jalan per luas wilayah
jalan per luas wilayah dari tahun 1995
mencapai
sampai 2007 adalah sebesar 17,5 km per
Pada
gambar
dapat
3.
ditarik
0.02939763 sedangkan pada
tahun 1995 mencapai 0.08920768 km per
km2
per
tahun
km2 dan terus meningkat pada tahun 2007
Konsumsi Listrik per kapita
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
1979 1981 1983 1985 1987 1989 1991 1993 1995 1997 1999 2001 2003 2005 2007
Konsumsi Listrik per kapita
Gambar 4: Konsumsi Listrik per kapita di Indonesia.Tahun 1979-2007
Sumber: Bank Dunia
Berdasarkan
gambar
4.
per kapita mencapai 2.462784915 kwh
diperlihatkan konsumsi lsitrik per kapita
per kapita sedangkan pada tahun 1995
di Indonesia, dapat ditarik kesimpulan
mencapai 6.046954918 kwh per kapita
bahwa konsumsi listrik per kapita terus
dan terus meningkat pada tahun 2007
mangalami peningkatan dari tahun ke
telah mencapai 9.767765861 kwh per
tahun. Pada tahun 1980 konsumsi listrik
kapita. Rata rata pertumbuhan konsumsi
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
142
Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]
lsitrik per kapita tahun dari tahun 1980
dari tahun 1995 sampai 2007 adalah
sampai 1995 adalah 3.842005 kwh per
sebesar 9.448233 kwh per kapita per
kapita per tahun sedangkan rata rata
tahun.
pertumbuhan konsumsi listrik per kapita
Sambungan Telepon per 100 orang
10
8
6
4
2
0
1979 1981 1983 1985 1987 1989 1991 1993 1995 1997 1999 2001 2003 2005 2007
Tahun
Sambungan Telepon per 100 orang
Gambar 5: Jumlah Sambungan Telepon per 100 orang.Tahun 1979-2007
Sumber: Bank Dunia
Mengutip gambar 5. diperlihatkan
jumlah sambungan telepon per 100 orang
jumlah sambungan telepon per 100 orang
tahun dari tahun 1979 sampai 1994
penduduk
adalah
di Indonesia, dapat ditarik
0.529471
SST
per
tahun
kesimpulan bahwa jumlah sambungan
sedangkan rata-rata pertumbuhan jumlah
telepon per 100 orang
terus mangalami
sambungan telepon per 100 orang dari
peningkatan dari tahun ke tahun. Pada
tahun 1994 sampai 2007 adalah sebesar
tahun 1979 jumlah sambungan telepon
3.856217 SST per tahun.
per 100 orang mencapai 0.221022 SST
Uji Stasioneritas Data deret waktu
sedangkan pada tahun 1994 mencapai
dikatakan stasioner jika menunjukan pola
1.304985659 SST dan terus meningkat
yang konstan dari waktu ke waktu.
pada
mencapai
Adapun uji akar unit yang digunakan
6.677399146 SST. Rata rata pertumbuhan
dalam penelitian ini adalah uji Augmented
tahun
2006
telah
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
143
Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]
Dickey Fuller (ADF). Apabila nilai t-
dikatakan stasioner pada taraf nyata
statistik ADF lebih kecil daripada nilai
tertentu. Hasil uji ADF untuk data time
kritis MacKinnon, maka variabel tersebut
series setiap variabel pada tingkat level
tidak
dapat
memiliki
akar
unit
sehingga
dilihat
pada
Tabel 1. Hasil Augmented Dickey Fuller pada Level
Variabel
Nilai ADF t
Nilai Kritis MacCinnon
stastistic
1 persen
5 persen
10 persen
GDP
2.743196
-3.679322
-2.967767
-2.622989
percapita
Jalan
1.277955
-3.689194
-2.971853
-2.625121
Listrik
1.871147
-3.752946
2.998064
-2.638752
Telepon
2.660034
-3.752946
-2.998064
2.638752
Tabel
terdapat
1.
memperlihatkan
empat
variabel
yang
Tabel
2.
Keterangan
Tidak
Stasioner
Tidak
Stationer
Tidak
Stationer
Tidak
Stsioner
bahwa
susu domestik (PD), dan nilai tukar riil
tidak
Rupiah (RER). Berdasarkan hal tersebut,
stasioner pada level, yakni variabel
maka
volume
Augmented Dickey Fuller Test lanjutan
impor
susu
(QM),
volume
produksi susu domestik (QP), harga riil
kembali
pada
tingkat
dilakukan
first
Tabel 2. Hasil Uji Augmented Dickey Fuller pada First Difference
Variabel Nilai ADF t Nilai Kritis MacCinnon
stastistic
1 persen
5 persen
10 persen
GDP
-6.814129
-3.689194
-2.971853
-2.625121
percapita
pengujian
difference
Keterangan
Stasioner
Jalan
-9.157320
-3.689194
-2.971853
2.625121
Stasioner
Listrik
-3.269750
-4.416345
-4.416345
-3.248592
Stasioner
Telepon
-3.904237
-4.440739
-3.632896
-3.254671
Stasioner
Tabel 2. menunjukkan bahwa semua
Engle-Granger
Cointegration
Engle-Granger
Uji
data yang digunakan dalam penelitian ini
kointegrasi
digunakan
stasioner pada first difference.
untuk mengestimasi hubungan jangka
panjang antara GDP per capita dengan
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
144
Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]
jalan, listrik dan telepon. Tahap awal dari
residual bersifat stasioner pada level atau
uji kointegrasi Engle-Granger adalah
I(0) sehingga dapat dikatakan bahwa
dengan meregresi persamaan OLS antara
variabel
yang
variabel
menuju
keseimbangan
dependen
dan
variabel
digunakan
cenderung
pada
jangka
independen. Kemudian setelah meregresi
panjang walaupun pada tingkat level
persamaan
didapatkan
terdapat variabel yang tidak stasioner.
persamaan
tersebut.
residual
dari
ADF
pada
Uji
Tabel 3. Uji Augmented Dickey Fuller Persamaan Residual
Nilai Kritis MacCinnon
Nilai ADF t
Variabel
stastistic
1 persen
5 persen
10 persen
ECT
-4.602184
-3.689194
-2.971853
-2.625121
Berdasarkan
informasi
yang
sehingga
residual
Keterangan
Stasioner
persamaan
regresi
tertuang dalam Tabel 3, diketahui bahwa
stasioner pada tingkat level. Berdasarkan
nilai ADF t-statistic lebih kecil daripada
hasil
nilai kritis MacKinnon pada taraf nyata 1
terbentuklah persamaan berikut ini :
Engle-Granger
Cointegration
persen, 5 persen, maupun 10 persen,
GDP_CAP_TAN=9.868366929e+0
merestriksi
variabel-variabel
yang
10 * JALAN + 786328852.1 * LISTRIK-
berpengaruh terhadap produk domestik
1826072067*TELEPON
bruto perkapita . Berdasarkan hasil Error
Error Correction Model (ECM)
Correction Model (ECM) terbentuklah
digunakan untuk mengestimasi model
persamaan berikut ini
dinamis jangka pendek dari variabel
D(GDP_CAP_TAN) =2.806052065e+
produk
domestik
bruto
perkapita.
010* D(JALAN)+500731872.1*
Penggunaan metode estimasi ECM dapat
D(LISTRIK) –
menggabungkan efek jangka pendek dan
1830655551*D(TELEPON)+7.0
jangka panjang yang disebabkan oleh
98187674e+010*JALAN(-1)+
fluktuasi dan time lag dari masing
443497563*LISTRIK(-1)-
variabel independen (Thomas, 1997).
1735223620*TELEPON(-1)+
Dalam penelitian ini, estimasi ECM untuk
1.169854959*ECT –
volume impor susu dilakukan dengan cara
2927973709
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
145
Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]
Uji autokorelasi yang digunakan
White Heteroscedasticity Test (no cross
dalam penelitian ini adalah Breusch-
term).
Probabilitas
Godfrey Serial Correlation LM Test .
sebesar
0,64244
Nilai probabilitas (0,3238)
dibandingkan taraf nyata 10 persen
yang lebih
Obs*R-squared
yang
besar apabila dibandingkan dengan taraf
membuat
nyata 10 persen menunjukkan bahwa
jangka
tidak terdapat permasalahan autokorelasi
problem heteroskedastisitas.
dalam model persamaan tersebut.
Uji
heteroskedastisitas
model
lebih
pendek
Analisis
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
Ekonomi
persamaan
ECM
dinamis
terbebas
Pengaruh
terhadap
besar
dari
Infrastruktur
Produk
Domestik
Bruto perkapita dalam jangka panjang :
Tabel 5 : Hasil Estimasi Faktor-faktor
Jangka Panjang
Variabel
Koefisien
Jalan
3.659780
Listrik
4.052408
Telepon
4.052408
yang Mempengaruhi Impor Susu pada
Probabilitas
0,0011
0,0004
0,0000
PEMBAHASAN
Variabel Panjang Jalan per Luas
yang kurang. Sebagai contoh, gambar 6.
wilayah (X1) adalah perbandingan atau
yang
rasio antara panjang jalan total (baik yang
mengambarkan hubungan panjang per
diaspal dan tidak diaspal) dengan luas
luas wilayah dengan pendapatan per
daratan di seluruh Indonesia. Variabel ini
kapita propinsi propinsi di Indonesia.
diukur menggunakan satuan kilometer per
Data yang digunakan adalah sebelum
kilometer persegi. Data ini diperoleh dari
terjadi krisis ekonomi. Untuk variabel
membagi total jalan tiap tahun mulai
panjang jalan per luas wilayah adalah
tahun 1979 sampai 2007 dengan luas
panjang
wilayah daratan Indonesia.
Kabupaten, dan Kotamadya menurut
Sumber
daya
di
daerah
sulit
berkembang disebabkan oleh infrastruktur
berbentuk
jalan
Sactter
Negara,
graph
Propinsi,
provinsi dan jenis permukaan tahun 1995
harga
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
konstan
tahun
1995.
146
Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]
Gambar 6 : Keterkaitan antara Panjang Jalan per luas wilayah dengan
GNP Per Kapita per Provinsi-provinsi.Tahun 1995
Sumber : Basri (2002:306)
Kesimpulan yang secara kasar dapat
membayar pajak yang lebih tinggi dan
diambil berdasarkan gambar 6 adalah
daya
panjang jalan per luas wilayah memiliki
(Basri,2002:303-304)
korelasi positif. Pendapatan masyarakat
beli
Gambar
masyarakat
7
meningkat
menggambarkan
didorong dari ketersediaan infrastruktur
pemakaian energi, dalam kwh per kapita,
jalan
yang
sebagai fungsi Produk Domestik Bruto,
ditentukan oleh kesimpulan ini. Faktor ini
dalam US$ per kapita, sejumlah negara
disebabkan karena semakin lancarnya
untuk tahun 1980. Gambar tersebut dibuat
arus perdagangan akibat dari semakin
dalam skala logaritma, baik untuk PDB
tinggi mobilitas barang dan jasa. Selain
maupun pemakaian listrik. Sering dipakai
kesimpulan diatas korelasi positif berarti
Produk Nasional Bruto. Tampaknya ada
juga memberi makna bahwa semakin
semacam jalur lurus, yang secara diagonal
tinggi pendapatan perkapita susatu daerah
bergerak
maka
sebelah kiri bawah negara-negara industri
yang
akan
kemampuan
baik
adalah
semakin
untuk
hal
tinggi
pula
menyediakan
yang
melintasi
lebih
gambar,
dengan
maju.
infrastruktur jalan karena kemampuan
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
147
Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]
Gambar 7:Keterkaitan antara Infrastruktur Listrik dan GNP per
kapita suatu negara.Tahun 1980
Sumber : Bank Dunia dalam Kadir (1995,560)
Dalam tabel 6 terlihat angka angka
Pemakaian energi komersial pada
pertumbuhan Produk Nasional Bruto
tahun 1970 berjumlah sebesar 9,851 juta
(PNB) dan pemakaian energi listrik dari
TBE (tone batu bara ekuivalen) dan pada
tahun 1979 dari 14 negara maju, serta
tahun 1979 sebanyak 33,1 juta TBE, atau
angka rata rata.
peningkatan rata rata 14,4% setahun.
Untuk Indonesia. jumlah penduduk
Konsumsi energi listrik pada tahun 1970
dalam tahun 1970 adalah 117,3 juta, dan
sejumlah 2,918.10 kwh dan pada tahun
dalam tahun 1979 sebanyak 143,7 juta,
1979 naik dengan rata rata 10,523.10
atau kenaikan rata rata setahun dengan
kwh, bermakna suatu kenaikan rata rata
2,75 %. Produk Domestik Bruto pada
setahun dengan 15,4 %. Energi listrik ini
12
tahun 1970 berjumlah 5,182 x 10 rupiah
berasal dari PLN maupun bukan PLN dan
dan dalam tahun 1979 sebsar 9,990 x 1012
pembangkitan
rupiah, atau kenaikan rata rata setahun
Angka angka tersebut diatas tercantum
dengan 7,5 % dengan nilai uang konstan
pada tabel 6.
sendiri
oleh
industri.
1973.
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
148
Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]
Tabel 6 : Jumlah Penduduk, Energi, Listrik, dan Elastisitas di Indonesia , 1970 dan
1979
Tahun
Tahun
Naik %
NO
Penjelasan
Satuan
1970
1979
tahun
1
Jumlah
penduduk
Juta
117,3
143,7
2,57
2
Produk
Domestik Bruto
1012 Rupiah
5,182
9,990
7,5
3
PDB per Kapita
1012
44,2
Rupiah/Kapita
67,7
4,8
5
Konsumsi
listrik
109 kwh
2,918
10,523
15,4
6
Listrik per
kapita
Kwh/K.T.
24,9
73,2
12,7
7
Listrik: Energi
%
9,87
10,59
0,8
0,563
1,08
7,5
Listrik/K :
Kwh/103
PDB/K
Rupiah
Elastisitas Energi = 14,4 : 7,5 = 1,92
Elastisitas Listrik = 15,4 : 7,5 = 2,05
Sumber: Kadir (1995:563)
Dari tabel 6. dapat pula dilihat,
8
Menurut
Kadir
(1995:564)
bahwa pemakaian listrik per kapita dari
pengaruh tenaga listrik terhadap produksi
tahun 1970 sampai 1979 naik dengan rata
industri dapat dipelajari sebagai berikut:
rata 12,7% setahun. Pula dapat dilihat
a. Pengaruh dalam arti adanya
bahwa komponen listrik dalam komposisi
tenaga
energi berjumlah sekitar 10%. Tampak
terbentuknya
pula bahwa elastisitas energi berjumlah
kegiatan industri. Hal ini memang telah
1,92, sedangkan elastisitas listrik adalah
menjadi perdebatan akademis. Manakah
sebesar 2,05. Adalah menarik juga untuk
yang harus lebih dulu datang, listrik atau
melihat
industri. Persoalan klasik ayam dan telur
komponen-komponen
PDB
Indonesia dan perkembangannya selama
beberapa tahun, sebagaimana terlihat
pada tabel 4.4
listrik
sehingga
atau
mendorong
berkembangnya
teranalogikan dengan hal ini.
b. Pengaruh harga tenaga listrik
dalam struktur biaya produksi industri.
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
149
Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]
Berapa besarkah komponen tenaga listrik
pembuatan produk akhir yang dipelajari.
sebagai unsur bagian biaya industri?
Bagian biaya energi listrik yang termasuk
Pengaruh ini akan coba diuraikan.
didepresiasi aktiva tetap pabrik itu,
Penentuan bagian daripada biaya
listrik dalam produksi secara keseluruhan
seperti bangunan, mesin dan asset tetap
lainya.
suatu kegiatan industri dapat dilakukan
Suatu studi yang mempelajari biaya
dengan mempelajari tiga unsur yang
langsung harga energi listrik di suatu
terdiri atas: Biaya langsung energi listrik
pabrik bir, pabrik rokok, pabrik sepatu
dalam pembuatan produk tersebut. Biaya
dan
energi listrik yang terkandung dalam
hasilnya sebagai mana terlihat pada table
produksi dan penyediaan bahan bakar dan
7
pabrik
ban
memberikan
hasil-
bahan bahan lain yang diperlukan untuk
Tabel 7 Pengaruh Energi Listrik Langsung Terhadap Produksi Beberapa Jenis Industri
NO Keterangan
PABRIK
Bir
Rokok
Sepatu
Ban
1
Pemakai listrik 3.057.684
364.522 kwh 843.170 kwh
1.614.120
kwh
kwh
2
Produksi
5.130.100
73.718.650
1.038.258
393.093
liter
bungkus
pasang
buah
3
Biaya
6,4%
0,41%
2,45%
4,7%
Langsung
4
Listrik
0,596
0,05
0,8
4,11
5
Listrik
per 0,569
0,05
0,8
4,11
Unit produksi kwh/liter
kwh/bungkus kwh/pasang
kwh/ban
Sumber: Kadir dalam Kadir (1995:565)
Suatu studi lain yang mempelajari
pemakaian energi per satuan produksi di
hal yang sama pada beberapa jenis
luar negeri menurut Lincoln tercantum
industri
gula,
dalam tabel 9 berikut, yang menyangkut
pemintalan tekstil dan semen memberikan
produk produk seperti alumunium, baja,
angka angka sebagaimana tampak dalam
listrik, alumina ex-bauxtie, gula dan
tabel dibawah ini.
rokok.
lain
seperti
beras,
Data yang terdapat pada tabel 5 dan
Kerancuan
dalam
pembahasan
6 merupakan angka-angka dari industri di
pengaruh infrastruktur telepon terhadap
Indonesia.
pertumbuhan
Angka
angka
mengenai
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
ekonomi.
Ada
asumsi
150
Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]
tentang
perlunya
telaah
terhadap
for Development” (1983) dan Information
hubungan antara telokumunikasi dan
Telecomunication
pembangunan. Meskipun benar bahwa
(1986).Dari
telekomunikasi disuatu negara tumbuh
beberapa hasil yang menarik. Intinya
sebagai
pertumbuhan
adalah, makin rendah tingkat GNP/P
sebaliknya,
suatu negara, makin tinggi peranan
ekonomi,
fungsi
dari
namun
juga
and
penelian
itu
ditemukan
sehingga terjadi sumbangan timbal balik
telekomunikasi
antara keduanya. Berbagai hasil studi ITU
GNP. Demikian pula sebaliknya, makin
juga membuktikan bahwa penambahan
tinggi GNP/P suatu negara, makin kecil
fasilitas dan pelayanan telekomunikasi
sumbangan
bukan hanya hasil dari pertumbuhan
GNP. Rentang GNP/P yang dianalisis
ekonomi, melainkan merupakan prasyarat
mulai yang ekstrim rendah (hanya US$
bagi seluruh sektor pembangunan, dan
100) sampai ekstrim tinggi (US$ 20.000).
pembangunan
sarana
dalam
Development”
meningkatkan
telekomunikasi
terhadap
telekomunikasi
Secara lebih rinci, temuan ITU
merupakan bagian esensial dari proses
adalah, pertama, kontribusi SST terhadap
pembangunan nasional dan internasional.
GNP
Namun ada dua kesulitan yang kita
hadapi
upaya
tinggi
dengan
makin
rendahnya tingkat GNP/P US$ 100
menjawab
kontribusi satu SST terhadap GNP adalah
pertanyaan mengenai signifikasi ekonomi
US$ kontribusi satu SST terhadap GNP
telekomunikasi. Pertama sejauh ini adalah
adalah US$ 11.800, sedangkan pada
kurangnya bahan yang relevan, terutama
tingkat GNP/P US$ 20.000 sumbanganya
hasil hasil studi empiris yang dillakukan
hanya US$ 390. Jadi, makin terbelakang
di Indonesia sendiri yang berakibat kita
suatu negara, makin tinggi sumbangannya
sulit untuk menjawab. Berapa sumbangan
setiap SST bagi pertumbuhan ekonomi.
panggilan telepon terhadap GNP?.
Adapun
Isu
dalam
makin
mengenai
korelasi
cutting
point
dimana
antara
telekomunikasi
masih
sangat
besar
telekomunikasi dan pembangunan telah
sumbangannya
adalah
pada
menjadi perhatian banyak peneliti. Salah
GNP/P US$ 2000. Setelah itu, peranan
satu adalah hasil penelitian oleh ITU
telekomunikasi cenderung menurun.
tingkat
dalam publikasinya “Telecomunicatiaon
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
151
Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]
Kecenderungan ini mudah dipahami
(pada tabel 3.2). Meskipun besarannya
mengingat satu SST yang dibuka ke
berbeda. Besar kecilnya sumbangan itu
lokasi baru yang sebelumnya belum ada
tergantung
telepon, secara teoritis akan memberikan
GNP/P dan disektor mana serta dilokasi
dampak pembangunan yang besar dengan
dengan karakteristik bagaimana telepon
tersedianya
tersebut dibangun.
sarana
telekomunikasi
daripada telepon yang ke n+1 yang
kepada
Temuan
tinggi-rendahnya
Ketiga,
setelah
disediakan untuk daerah yang relatif
memperhitungkan biaya pembangunan
padat
dan pemeliharaan, ratio keuntungan dan
dan
tingkat
industri
serta
ekonominya relatif maju.
biaya (benefit and cost ratio) dari setiap
Penelitian ITU menunjukan bahwa
beberapa
negara
bahwa
SST berkisar antara 47:1 sampa 2:1.
sektor
Makin rendah GNP/P, makin tinggi ratio
telekomunikasi secara signifikan terhadap
keuntungan dan biaya (K/B) itu, dan
sektor industri dan manufaktur karena
makin tinggi GNP/P , makin rendah ratio
sektor sektor tersebut lebih memerlukan
itu. Artinya investasi US$ 1000 untuk
telekomunikasi daripada sektor pertanian
satu SST di negara yang GNP/P yang
yang
hanya
ketergantungannya
pada
telekomunikasi lebih rendah.
US$
100,
akan
memberikan
kentungan sebesar US$ 47.000 sedangkan
Temuan kedua adalah sumbangan
jika investasi dilakukan di negara yang
setiap percakapan telepon terhadap GNP
GNP/P US$ 20.000, keuntungan itu
merentang antara US$ 3,93-11,80 untuk
hanya dua kali lipat menjadi US$ 2.000
negara yang GNP/P nya US$ 20.000
(lihat tabel 4.7).
Tabel 13: Hasil Estimasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Impor Susu pada
Jangka Pendek
Variabel
Koefisien
Probabilitas
Jalan
1.80E+11
0.1594
Listrik
-5.87E+08
0.0615
Telepon
1.28E+09
0,2610
Bahwa infrastruktur jalan tidak
secara signifikan berpengaruh terhadap
produk domestik bruto perkapita karena
sifat
infratsruktur
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
yang
mendukung
152
Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]
perekonomian secara tidak langsung.
Berdasarkan
dilakukan,
hasil
penelitian
kesimpulan
yang
yang
dapat
diambil untuk menjawab permasalahan
yang
diteliti,
yaitu
Ketersediaan
infrastruktur publik (jalan, listrik dan
telepon) yang dikaji dalam penelitian ini
semuanya
mempengaruhi
Badan Pusat Statistik.1983.Buku Saku
Statistik
Indonesia
1983.Jakarta:Badan Pusat Statistik.
Produk
Badan Pusat Statistik.1989.Buku Saku
Statistik
Indonesia
1989.Jakarta:Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik.1994.Buku Saku
Statistik
Indonesia1994.Jakarta:Badan Pusat
Statistik.
Domestik Bruto perkapita di Indonesia
untuk
jangka
panjang.
Ketersediaan
infrastruktur publik (jalan, listrik dan
telepon) yang dikaji dalam penelitian ini
semuanya tidak mempengaruhi Produk
Domestik Bruto perkapita di Indonesia
untuk jangka pendek .
DAFTAR PUSTAKA
Albala-Bertrand, José Miguel and
Mamatzakis, Emmanuel C., The
Impact of Public Infrastructure on
the Productivity of the Chilean
Economy
(February
2001).
University of London Queen Mary
Economics Working Paper No. 435.
http://ssrn.com/abstract=261313
diakses pada 22 November 2009
Arsyad,
Lincoln.2004.Ekonomi
Pembangunan.(Edisi Keempat).BP
STIE YKPN:Yogyakarta
Badan Pusat Statistik.1981.Buku Saku
Statistik
Indonesia
1980-1981
.Jakarta:Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik.1998.Buku Saku
Statistik Indonesia 1998.Jakarta:
Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik.2002.Buku Saku
Statistik
Indonesia
2002.Jakarta:Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik.2002.Buku Saku
Statistik
Indonesia
2002.Jakarta:Badan Pusat Statistik
Badan
Pusat
Statistik.2007.Statistik
Indonesia 2007.Jakarta:Badan Pusat
Statistik
Baldwin, John R. and Dixon, Jay,
Infrastructure Capital: What is it?
Where is it? How Much of it is
There? (March 12, 2008). Canadian
Productivity
Review
Research
Paper
No.
16.http://ssrn.com/abstract=150788
3 diakses pada 22 November 2009
Basri,Faisal.2002.Perekonomian
Indonesia:Tantangan dan Harapan
Bagi
Kebangkitan
Ekonomi
Indonesia.Erlangga:Jakarta
Calderon, Cesar A. and Serven, Luis, The
Effects
of
Infrastructure
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
153
Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]
Development on Growth and
Income Distribution (September
2004). World Bank Policy Research
Working
Paper
No.
3400.
http://ssrn.com/abstract=625277
diakses pada 22 November 2009
Canning,
David,
Infrastructure's
Contribution to Aggregate Output
(November 1999). World Bank
Policy Research Working Paper
No.
2246.
http://ssrn.com/abstract=629182
diakses pada 22 November 2009
Case,Karl E,Fair,C Ray.2004.Prinsip
prinsip Ekonomi Makro (Bambang
Sarwiji).Indeks
Kel
Gramedia:Jakarta
Edquist,Herald
and
Henrekson,Magnus.Technological
Breakthrough and Productivity
Growth (May 2006).Research in
Economic History Vol.24;Institute
for
research
in
Economic
History;Research
institute
of
Industrial
Economics
http://ssrn.com/abstract=996823
diakses pada 22 November 2009
Égert, Balázs, Kozluk, Tomasz J. and
Sutherland, Douglas, Infrastructure
and Growth: Empirical Evidence
(July 14, 2009). CESifo Working
Paper Series No. 2700; William
Davidson Institute Working Paper
No. 957; OECD Economics
Department Working Paper No.
685.
http://ssrn.com/abstract=1360784
diakses pada 22 November 2009
Enders, W. 2004. Applied Economic Time
Series. Wiley, Alabama
Garmendia Briceno, Cecilia, Estache,
Antonio and Shafik, Nemat,
Infrastructure
Services
in
Developing Countries: Access,
Quality, Costs, and Policy Reform
(December 2004). World Bank
Policy Research Paper No. 3468.
http://ssrn.com/abstract=643265
diakses pada 22 November 2009
Kasim ,Surya Tarmizi.2006.Analisis
Pengaruh Kinerja Listrik terhadap
Pertumbuhan
Ekonomi
Indonesia.Univeristas
Sumatera
Utara:Medan
http://ssrn.com/abstract=1498978
diakses pada 22 November 2009
Kadir,Abdul.1995:Energi:Sumber
Daya,Inovasi,Tenaga Listrik dan
Potensi
Ekonomi
(Edisi
Kedua/Revisi).UI Press:Jakarta
Kuncoro,Mudrajad.2006.Ekonomi
Pembangunan : Teori, Masalah dan
Kebijakan.UPP
STIM
YKPN:Yogyakarta
Mangkoesoebroto,Guritno,Algifari.1998.
Teori
Ekonomi
Makro(Edisi
Ketiga).BP
STIE
YKPN:Yogyakarta
Mankiw,N
Gregory.1997.Pengantar
Ekonomi
(Jilid
II).(Imam
Nurmawan).Erlangga : Jakarta
Mankiw,
N
Gregory.2003.Teori
Makroekonomi(Edisi
Kelima).(Imam
Nurmawan).Erlangga:Jakarta
Nachrowi,Djalal
Nachrowi,Usman,Hardius.2006:
Pendekatan Populer dan Praktis
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
154
Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]
Ekonometrika
untuk
Analisis
Ekonomi dan Keuangan.Lembaga
Penerbit FE UI: Jakarta
Permana,Chandra Darma.2009.Analisis
Peranan dan Dampak Investasi
Infratsruktur
terhadap
Perekonomian
Indonesia.Bogor:Fakultas Ekonomi
dan Manajemen Institut Pertanian
Bogor
(IPB).
http://iirc.ipb.ac.id/jspui/bitstream/1
23456789/11590/2/H09cdp.pdf
diakses pada 27 Juni 2010
Rahardja,Prahatma,Manurung,Mandala.2
005.Teori Ekonomi Makro (Suatu
Pengantar)(Edisi Ketiga).Lembaga
Penerbit FE UI:Jakarta
Seethepalli, Kalpana, Bramati, Maria
Caterina and Veredas, David, How
Relevant is Infrastructure to Growth
in East Asia? (April 1, 2008). World
Bank Policy Research Working
Paper Series, Vol. , pp. -, 2008.
http://ssrn.com/abstract=1149100
diakses pada 22 November 2009
Sukirno,Sudono.2007.Ekonomi
Pembangunan:
Proses,Masalah,dan
Dasar
Kebijakan.Kencana Persada Media
Group : Jakarta
Supriadi,Dedi.1996.Era Baru
Telekomunikasi.STT
Telkom:Bandung
Um Paul Noumba, Straub, Stéphane and
Vellutini, Charles, Infrastructure
and Economic Growth in the
Middle East and North Africa
(October 1, 2009). World Bank
Policy Research Working Paper
Series, Vol. , pp. -, 2009. diakses
pada 22 November 2009
Wahyuni, Krismanti Tri.2009.Analisis
Pengaruh Infrastruktur Ekonomi
dan Sosial Terhadap Produktivitas
Ekonomi
di
Indonesia.Bogor:Fakultas Ekonomi
dan Manajemen.Institut Pertanian
Bogor
(IPB).http://iirc.ipb.ac.id/jspui/bitstr
eam/123456789/13210/2/H09ktw.p
df diakses pada 27 Juni 2010
Winarno,Wing
Wahyu.2009.Analisis
Ekonometrika dan Statistika dengan
E Views (Edisi ke-2).UPP STIM
YKPN:Yogyakarta.
World Bank(2010). Telephone lines. (per
100
people).http://data.worldbank.org/in
dicator IT.MLT.MAIN.P2 diakses
pada 26 Mei 2010
Bisnis
Thomas,
R.L.
1997.
Modern
Econometrics : an Introduction.
Addison-Wesley, Essex.
Todaro,P
Micahel,
Smith
Stephen.2007.Pembangunan
Ekonomi di Negara Dunia Ketiga
(Edisi
kedembilan)Jilid1.(Haris
Munanda,Puji
A.L).Jakarta:Erlangga
C
World Bank (2007).Kajian Pengeluaran
Publik
Indonesia
Bab
5
Infrastruktur.
http://siteresources.worldbank.org/I
NTINDONESIA/Resources/226271
1168333550999/PERFBAB5Infrastruktur.pdf diakses pada 22
November 2009
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
155
Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]
World Bank(2010) .Electric power
consumption(kWh per capita).
http://data.worldbank.org/indicator
EG.USE.ELEC.KH.PC
diakses
pada 26 mei 2010
World Bank (2010).GDP (constant 2000
US$).
http://data.worldbank.org/indicator
NY.GDP.MKTP.KD diakses pada
26 Mei 2010
World Bank (2010).Mobile and fixed-line
telephone subscribers(per 100
people).diakses pada 26 Mei 2010
World
Bank
(2010)
.Population,total.http://data.worldba
nk.org/indicator
SP.POP.TOTL
diakses pada 26 Mei 2010
www.bps.go.id/data/energi diakses pada
27 Juni 2010
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
156
Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono )
[Type the date]
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012
157
Download