ANALISIS PENGARUH INFRASTRUKTUR EKONOMI TERHADAP PRODUK DOMESTIK BRUTO DI INDONESIA Oleh: Eko Fajar Cahyono Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Malang E-mail/No. Hp: [email protected] Abstract This research intent to measure one how far public infrastructure influence as highway, electricity,fresh water and telephone and seluler to Gross Domestic Product at Indonesia. This research goes upon on classic economic growth theory and neoklasik what does look on that infrastructure constitutes associate physical capital good direct and indirect to economic growth. This research utilize analisis's method bifilar linear regression and time series's data. Base estimation result is found that infrastructure publicing to have influence that signifikan and terhdap's positive Gross Domestic Product. Key word : Infrastructure, PDB and Indonesia Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengukur seberapa jauh pengaruh infrastruktur publik seperti jalan raya, listrik ,air bersih dan telepon serta seluler terhadap Produk Domestik Bruto di Indonesia. Penelitian ini mendasarkan pada teori pertumbuhan ekonomi klasik dan neoklasik yang menganggap bahwa infrastruktur merupakan modal fisik yang berhubungan baik langsung dan tidak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear berganda dan data time series. Berdasarkan hasil estimasi ditemukan bahwa infrastruktur publik memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhdap Produk Domestik Bruto. Kata Kunci: Infrastruktur, PDB dan Indonesia PENDAHULUAN Sebagai sebuah negara berkembang, Indonesia terus mensejahterakan berupaya penganguran yang sedikit. Bidang Pemerintah dalam rangka mencapai ekonomi adalah hal penting yang terus tujuan tersebut memerlukan berbagai menerus diperhatikan oleh pemerintah. faktor pendukung yaitu salah satunya Secara yang umum rakyatnya. untuk yang tinggi, Produk Domestik Bruto serta tujuan negara dalam penting ekonomi makro adalah untuk mencapai infrastruktur. stabilitas ekonomi, pertumbuhan ekonomi infrastruktur merangsang adalah keberadaan Dengan yang baik dunia adanya diharapkan usaha akan Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono ) [Type the date] menanamkan modalnya dalam investasi sejumlah langsung sehingga dapat mempertinggi pertumbuhan penduduk. Bagaimanapun, pertumbuhan. Infrastruktur yang baik pada juga akan memberikan akses yang lebih mengungguli Thailand, Taiwan, China, luas untuk menikmati sumber daya. dan Investasi Indonesia untuk fasilitas masa lalu Sri dan karena Indonesia Lanka pernah dalam Global Competitiveness Report’s 1996 infrastruktur sangat tidak memadai. Hal Indeks ini dapat dilihat dari semakin menurunnya keseluruhan. Pada 2002, negara-negara investasi. ini telah mampu melampaui Indonesia Contohnya investasi infrastruktur dari 5-6 persen dari PDB Mutu tentang Infrastruktur secara (Bank Dunia,2007:80). sebelum tahun 1997 menjadi kurang dari Kemunduran investasi masa lalu 1-2 persen dari PDB pada 2000 dan tahun perlu 2007 berada dalam kondisi stabil pada pemerintah tingkat 3,4 persen dari PDB (Bank melakukan proyek-proyek besar yang Dunia,2007:80). baru untuk memenuhi permintaan yang Dalam hal indikator infrastruktur ditanggulangi, maka dari itu pada saat yang sama juga semakin besar dan untuk terus mendorong Indonesia mengalami penurunan dan pertumbuhan. posisi Indonesia tertinggal dari negara memerlukan tambahan investasi yang tetangga. dan Bali, sekitar 2 persen dari PDB, atau US$6 sementara di pulau-pulau besar lainnya milyar pertahun), dengan tujuan hanya mengalami untuk mencapai tingkat pertumbuhan Jawa kekurangan listrik yang sangat besar. Jalan raya perkotaan jalan (diperkirakan ini cukup Pulau besar hal besar di listrik saja yang terpusat Beban Tentu tambahan sebelum krisis. raya sudah terlalu padat dan jalan bebas Sektor air bersih dan listrik yang hambatan yang baru yang diharapkan sangat vital mengalami krisis. Kurangnya akan membantu mendorong pertumbuhan kapasitas ekonomi masih dalam tahap perencanaan. memburuknya layanan air pipa adalah Rasio penduduk yang memiliki akibat dari tingkat investasi yang rendah dan satu daya serta akses terhadap air pipa sebenarnya sudah selama mengalami penurunan akibat penutupan sambungan kepada konsumen di wilayah Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 dekade.. listrik Penyediaan 137 Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono ) [Type the date] Indonesia bagian timur yang memerlukan Definisi Casablanca biaya lebih tinggi terkendala oleh tarif disepakati listrik yang seragam bersifat regresif dan mengugkapkan tidak bahwa memberikan insentif (Bank Dunia,2007:81). yang ingin diteliti dalam ahli bahwa infrastruktur meliputi Berdasarkan uraian diatas maka masalah oleh (yang ekonomi) secara umum publik sektor adalah sektor berikut: transportasi, komunikasi, air dan sanitasi, listrik dan gedung gedung (gedung penelitian ini adalah bagaimana pengaruh sekolah, rumah sakit, pengadilan, penjara infratruktur publik yang terdiri dari jalan, dan sebagainya). listrik, air dan telepon secara bersama- Karateristik infrastruktur adalah sama dan secara parsial terhadap Produk Aset memiliki bentuk fisik dengan masa Domestik Bruto di Indonesia? pakai American Society of Civil yang panjang. Penciptaan aset memerlukan cukup Engineers (ASCE) menganggap definisi periode persiapan pembangunannya. Aset yang lebih komprehensif infrastruktur ada memiliki sedikit pengganti dalam jangka pada laporan tahunan "Daftar Laporan pendek. Infastruktur memperlancar aliran barang dan jasa dan memuat Amerika ”. Daftar ini data aset mampu untuk tanpa asset akan terjadi gangguan dalam penerbangan, jembatan, bendungan, air aliran persediaan barang dan jasa. Aset minum, energi, tempat limbah berbahaya, penting terutama karena asset berfungsi jalur air bernavigasi, taman umum dan sebagai rekreasi, pelengkap terhadap barang dan jasa kereta infrastruktur Struktur api, jalan, sekolah, keamanan, limbah padat, jalur transit dan dalam jalur air barang faktor komplementer produksi. atau Memiliki limbah. Sekali lagi, ekternalitas positif yaitu daya manfaatnya bagaimanapun, daftar laporan tidak dapat dinikmati pihak diluar pembuat menjelaskan mengapa sarana sarana itu infratruktur dikelompokan Dixon,2008:20). dalam kategori infrastruktur (dalam Dixon dan Baldwin, 2008:17). Bank tersebut Dunia (Baldwin (dalam dan Wahyuni, 2009:20-21) mendefinisikan infrastruktur ekonomi, merupakan aset fisik yang Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 138 Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono ) [Type the date] diperlukan untuk menunjang aktivitas berproduksinya akan lebih meningkat dan ekonomi baik dalam produksi maupun lebih banyak. konsumsi final, meliputi public utilities (tenaga, telekomunikasi, air Penggambaran hubungan yang jelas minum, antara kuantitas input yang digunakan sanitasi dan gas), public work (jalan, dalam produksi dengan kuantitas input bendungan, kanal, saluran irigasi dan yang drainase) serta sektor transportasi (jalan, (Mankiw,1997:178). rel kereta api, angkutan pelabuhan, tersebut anggaplah bahwa Y menunjukan lapangan terbang dan sebagainya). jumlah output, L melambangkan jumlah digunakan fungsi produksi Dalam model Pertumbuhan ekonomi suatu negara tenaga kerja, K menunjukan kuantitas dapat tercermin dalam produktivitas suatu modal fisik, H kuantitas modal manusia negara. Produktiktitas dalam arti sempit dan N adalah kuantitas sumber daya alam. adalah “….jumlah barang dan jasa yang Dengan demikian, kita bisa menulis Y = dihasilkan A F (L,K,H,N) kerja…”. seorang pekerja per jam Sedangkan untuk definisi Teori pertumbuhan Neo Klasik, produktivitas negara dapat dikatakan permintaan masyarakat tidak menentukan adalah jumlah barang dan jasa yang laju pertumbuhan sebaliknya tergantung dihasilkan oleh seluruh penduduk negara dalam pertumbuhan ekonomi tergantung itu secara agrregat. Menurut Mankiw kepada pertambahan penawaran faktor- (1997:173) dipengaruhi faktor produksi dan tingkat kemajuan oleh faktor-faktor sebagai berikut yaitu teknologi. Pandangan ini didasarkan pada modal fisik, modal manusia, sumber daya asumsi alam, dan pengetahuan teknologis. mengalami produktivitas perekonomian tingkat akan tetap kesempatan kerja Salah satu bagian dari barang modal penuh dan kapasitas barang-barang modal fisik adalah infrastruktur (Case dan Fair akan tetap sepenuhnya digunakan dari ,2004:330). Sebuah negara jika memiliki masa ke masa. Pertambahan faktor- faktor lebih banyak peralatan dan infrastruktur produksi dan tingkat kemajuan teknologi yang jumlahnya lebih banyak maka akan menjadi penentu sampai dimana negara perekonomian tersebut kemampuan berkembang (Sukirno,2007:263-264). Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 139 Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono ) [Type the date] Dalam teori Neo Klasik rasio modal produksi dengan mudah pertambahan produksi yang diciptakan mengalami oleh pertambahan satu unit tenaga kerja. perubahan. Kombinasi jumlah antara Persaman diatas dapat diubah menjadi modal yang diperlukan dan tenaga kerja persamaan sebagai berikut ry = rr + αrk + yang diperlukan dapat berubah sesuai βrl dengan pertambahan pendapatan nasional kuantitas produksi yang dengan keterangan ry = tingkat rr = diinginkan. Apabila modal yang tersedia tingkat pertambahan teknologi rk = sedikit, tingkat pertambahan stok modal maka tenaga kerja yang digunakan banyak sebaliknya apabila r l = tingkat pertambahan tenaga kerja modal yang digunakan banyak, maka Dari persamaan diatas kita dapat tenaga kerja yang digunakan sedikit. menarik kesimpulan bahwa merujuk teori Dengan kata lain terdapat fleksibilitas pertumbuhan klasik, laju pertumbuhan yang menjamin kebebasan perekonomian ekonomi dalam menentukan alokasi modal dan tingkat perkembangan teknologi, peranan tenaga kerja (Raharja dan Manurung, modal dalam menciptakan pendapatan 2005:148-150) nasional Teori pertumbuhan negara tergantung (produksi marginal kepada modal) neoklasik dikalikan dengan tingkat perkembangan mempunyai suatu persamaan yang umum stok modal dan peranan tenaga kerja untuk menjelaskan teorinya yaitu suatu dalam menciptakan pendapatan nasional persamaan oleh (produktivitas tenaga kerja) dikalikan Charles Cobb dan Paul Douglas, yang dengan tingkat pertambahan tenaga kerja secara lazim disebut fungsi produksi (Arsyad, 2004:60). yang dikembangkan Cobb douglas. Fungsi tersebut dapat dituliskan secara berikut Yt = TtK α tL β t, Teori pertumbuhan Harrod-Domar adalah teori pertumbuhan yang berpijak Dengan keterangan Yt = tingkat produksi pada asumsi Keynes. tahun t ,Tt = tingkat teknologi tahun t,Kt = menyatakan bahwa penanaman modal jumlah modal kapital pada tahun t Lt = mempunyai dua Teori fungsi ini dalam α = perekonomian yaitu (i) untuk menambah pertambahan produksi yang diciptakan kapasitas barang-barang modal dan (ii) jumlah tenaga kerja pada tahun t oleh pertambahan satu modal β = untuk mempertinggi Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 keseluruhan 140 Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono ) [Type the date] pengeluaran masyarakat. Fungsinya yang produktivitas yang melebihi penghasilan terpenting yang cukup untuk menutup diminishing adalah untuk menambah keseluruhan pembelanjaan. Teori Harrod- returns. Domar menganggap bahwa rasio modal Lebih lanjut tentang kesimpulan itu adalah tetap, maka keadaan tersebut dapat maka diartikan bahwa hanya terdapat satu penghematan gabungan tertentu modal dan tenaga kerja dihilangkanya a dari persamaan Solow, yang digunakan untuk menghasilkan sehingga sejumlah produksi tertentu. Perubahan neoklasik Y = AemtKaL1-a menjadi Y = dalam hal modal, tenaga kerja akan AemtlK dalam persamaan pertumbuhan tergantung ekonomi. Menurut Kuncoro (2006:73) dari perubahan sejumlah produksi (Sukirno, 2007:264). acuan investasi yang menghasilkan eksternal menyebabkan persamaan pertumbuhan persamaan ini, menunjukan bahwa bagi Teori pertumbuhan baru menjadi negara yang miskin modal manusia dan karena relevansinya membahas modal fisik yang sedikit sulit untuk pertumbuhan. dan menyamai tingkat pendapatan per kapita Persaman negara yang kaya kapital, walaupun Teori endogen digambarkan dengan Y = memiliki tingkat tabungan nasional yang AK. sama besar. Manurung Menurut Raharja (2004:150-152). Dalam persaman menggambarkan faktor ini, A yang Todaro dan Smith mempengaruhi tehnologi, dan K adalah menyatakan modal fisik dan modal manusia (phisycal ekonomi suatu negara salah satunya and human capital). Dalam persamaan ini bergantung pada investasi komplementer hal yang harus diperhatikan adalah tiada negara dalam sumber daya manusia hasil yang menurun (diminishing return) (pendidikan), infrastruktur atau riset dan atas capital dalam formula capital dalam pengembangan. Kesimpulan ini diambil formula tersebut. Hal ini menimbulkan Todaro dan Smith berdasarkan model akibat berupa kemungkinan kesimpulanya teori bahwa investasi dalam modal manusia endogen yang dimaksud Todaro dan dan Smith menggunakan formulasi Y = AK. fisik dapat menghasilkan penghematan eksternal dan peningkatan bahwa (2006:174) pertumbuhan Penjelasannya Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 yaitu pertumbuhan endogen. bahwa Model produksi 141 Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono ) [Type the date] dipengaruhi oleh K yang mewakili modal contoh, bahwa diagram input output fisik dan modal manusia serta A yang mengungkapkan perusahaan perusahaan mencerminkan mengkonsumsi dua pertiga dari semua tehnologi. Teori pertumbuhan baru menyarankan peran jasa aktif kebijakan publik dalam merangsang Garmendia, et al., 2004:04). Jadi, dengan pembangunan ekonomi melalui investasi demikian langsung maupun tidak langsung maupun menurunkan tidak paling penting, peluang pasar diperluas langsung dalam pembentukan prasarana (Prud'homme saluran dalam perusahaan biaya-biaya dan, yang sumber daya dan mendorong investasi (terutama swasta asing dalam berbagai industri telekomunikasi dan pengangkutan). Laba padat-pengetahuan industri yang hasilnya di dalam daya saing dan perangkat lunak dan telekomunikasi. produksi adalah apa yang dihasilkan di Berdasarkan uraian diatas menyatakan dalam pertumbuhan ekonomi dan pada bahwa modal fisik yang dimaksud adalah akhirnya kesejahteraan. sepeti salah satunya merupakan infrastrukur. antara jasa telekomunikasi- Pada gambar 1. menunjukan adanya Menurut Garmendia dkk (2004:04), hubungan melalui akan infrastruktur, keterkaitan antara persediaan infrastruktur dengan pertumbuhan ekonomi. pertumbuhan ekonomi dan hasil-hasil Infrastruktur secara tidak langsung akan sosial mempengaruhi seperti Development saluran bekerjanya Goals Millennium melalui saluran- pertumbuhan ekonomi melalui jalur rumah tangga (melalui yang ganda seperti yang di dalam gambar 2.1. perusahaan (melalui penurunan biaya dan Kontribusi dari jasa seperti air, sanitasi , perluasan pasar) yang nantinya akan transportasi dan energi secara langsung berpengaruh rumah tangga manfaat dan dapat secara terhadap pertumbuhan ekonomi. dilukiskan dramatis memperbaiki peningkatan kesejahteraan mereka. Banyak dari manfaat infrastruktur kepada perusahaan di Prancis, sebagai Tinjauan kesejahteraan) secara dan bersama-sama Penelitian terdahulu, penelitian yang dilakukan oleh Cecilia Briceño-Garmendia, Antonio Estache, dan Shafik berjudul Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 Nemat 142 Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono ) [Type the date] Infrastruktur Keuntungan Perusahaan Keuntungan Rumah Tangga Perununan Biaya Perluasan Pasar Peningkatan Kesejahteraaan Pertumbuhan Sumber: Prud'homme dalam Garmendia, et al. (2004:04). Gambar 1 : Diagram bagaimana infastruktur mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Infrastructure Services in modal tetap fisik dan modal manusia Developing Countries: Access, Quality, yaitu jumlah penduduk yang masuk Costs and Policy Reform. Penelitian ini sekolah menggunakan data negara berkambang. penambahan variabel independent yang Kesimpulannya penelitian ini pengaruh bukan infastruktur menyebabkan terhadap pertumbuhan ekonomi adalah positip dan signifikan (Garmendia,et al.,2004:17). menengah. infrastruktur Dengan maka tingkat akan pengaruh infrastruktur lebih rendah. ini Penelitian selanjutnya yang dirujuk menunjukan tingkat pengaruh yang lebih penulis adalah penelitian César Calderón kecil karena Garmendia menggunakan dan Luis Servén berudul The Effects of model Infrastructure Development berdasarkan Douglas, Hal tingkat persamaan on Growth ini and Income Distribution. Penelitian ini yang dilakukan dengan data antar 121 negara dipresentasikan dengan jumlah bruto mulai 1960-2000 dengan menggunakan memperhitungkan persamaan Cobb modal fisik Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 132 Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono ) [Type the date] data panel. Penelitian ini menyimpulkan pertumbuhan bahwa secara menggunakan teori persamaan Solow positip dan signifikan dipengaruhi oleh yang mengikutsertakan modal manusia persediaan bahwa dan fisik sedangkan model yang kedua pertumbuhan ekonomi secara positip yaitu persamaan pengaruh infrastruktur dipengaruhi yang telah dibuat persmaaan log. Hasil pertumbuhan ekonomi infrasruktur, oleh yaitu faktor keberadaan ekonomi. Penelitian kepadatan jalan per kilometer kuadrat dan selanjutnya jalur kereta api berepengaruh secara infarstruktur transportasi secara jelas signifikan dapat terhadap pertumbuhan ekonomi pada negara negara seperti Argentina, Korea dan Taiwan. menjelaskan pertumbuhan ekonomi. Sedangkan infrastruktur listrik juga Hasil lainnya adalah pertumbuahan ekonomi mengemukakan persediaan secara positip tetapi tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikan dipengaruhi oleh infrastruktur Rsqurae pembangkit dan dengan variabel depedent pertumbuhan kesimpulan bahwa pertumbuhan ekonomi produk domestic bruto perkapita dan secara negatif tetapi tidak signifikan variabel independent yaitu keberadaan dipengaruhi oleh infrastruktur jaringan listrik. Penelitian menggunakan teori sanitasi pengakut air. Kemudian bahwa persamaan Solow yang mengikutsertakan pertumbuhan ekonomi secara positip dan modal manusia dan fisik sedangkan signifikan dipengaruhi oleh persediaan model infrastuktur pengaruh infrastruktur yang telah dibuat kapasitas listrik telekomunikasi (Calderon dan Serven ,2004:17-18,25,32-34). Penelitian berjudul How Relevant Is yang yang mencapai kedua yaitu 94% yaitu persmaan persamaaan log. Sedangkan untuk telepon dapat diwakili oleh hasil penelitian yang Infrastructure to Growth inEast Asia?. menyatakan Penelitian Kalpana infarstruktur komunikasi secara jelas Seethepalli, Maria Caterina Bramati dan dapat menjelaskan pertumbuhan ekonomi David (Seethepali,et al. ,2008:10,12,17,18,22). ini ditulis Veredas. oleh Penelitian mengemukakan persediaan infarstruktur secara jelas dapat menjelaskan bahwa persediaan Penelitian yang dilakukan Paul Noumba Um ,Stéphane Straub Charles Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 133 Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono ) [Type the date] Vellutini dari Bank Dunia yang berjudul evidence menegaskan bahwa Investasi di Infrastructure and Economic Growth in dalam the Middle East and North Africa menaikkan tingkat pertumbuhan ekonomi dipublikasikan jangka panjang pada negara negara. pada Oktober 2009. jaringan infrastruktur Penelitian ini menggunakan data dari Analisis negara-negara Timur Tengah dan Afrika hubungan Utara infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi. meliputi 20 negara serta penelitian yang ini dapat menjelaskan empirik antara menggunakan data panel. Kesimpulanya Analisis time-series penelitian suatu hal positip estimator dari investasi ini menyatakan bahwa mengungkapkan infasrtuktur jalan, listrik, air dan telepon infrastruktur di mampu menjelaskan faktor pertumbuhan Bayesian pemerataan ekonomi tetapi masih dipengaruhi oleh kemunduran perubahan struktur perekonomian. (Um et mengkonfirmasikan al. ,2009:4,11,20,23). investasi Penelitian yang ditulis oleh Balázs Égert,Tomasz Sutherland Koźluk yang dan diberi Douglas judul pertumbuhan kemunduran- pertumbuhan di potongan infrastruktur dalam telekomunikasi model itu telekomunikasi- dan sektor-sektor kelistkrikan mempunyai kecenderungan pengaruh suatu positip di Infrastructure and growth: Empirical pertumbuhan yang jangka panjang (tidak evidence menegaskan bahwa Investasi di jaringan jalan kereta api dan jalan) dalam (Egert,et al.,2009:21,39) jaringan infrastruktur dapat menaikkan tingkat pertumbuhan ekonomi Pada infrastruktur transportasi jangka panjang di negara-negara OECD. pengaruh postif yang kuat dari jalan Penelitian Egert menggunakan metode perkapita terhadap GDP perkapita dan analisis estimasi time-series tahunan pada dalam jangka pendek dapat diidentifikasi negara yang tergabung dalam OECD untuk negara Inggris dan Selandia Baru. (Egert et al.,2009:01) Alternatif spesifikasi yang lain juga Penelitian yang ditulis oleh Balázs Égert,Tomasz Douglas untuk negara Australia dan Portugal. judul Jika variabel dikombinasikan dengan Infrastructure and growth: Empirical jalan motor maka dapat ditemukan efek Sutherland Koźluk yang dan menunjukan pengaruh yang positip yaitu diberi Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 134 Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono ) [Type the date] positip pengaruh infrastruktur konunikasi meningkatkan terhadap GDP perkapita pada negara pekerja (Canning,1999:12). Austria, Spanyol, dan Jepang. Selain marginal Penelitian produktifitas berjudul of The penemuan diatas juga ditemukan pula Contribution Infrastructureto pengaruh negatif infratsruktur transportasi Aggregate Output ditulis oleh David terhadp gdp perkapita yaitu pada negara Canning menyatakan bahwa infrastruktur Prancis, Yunani ,Spanol dan Belanda kapasitas pembangkit listrik per pekerja (Egert,et al.,2009:20). secara tidak signifikan dan kecil untuk Penelitian ini menyimpulkan bahwa mempengaruhi produktivitas pekerja hal infrastruktur telepon berpengaruh positip ini terjadi menurut Canning karena faktor secara signifikan pada negara Austria, tersebut merupakan bagian dari seluruh Spanyol, Yunani ,Italia, Norwegia dan infestasi pada infrastruktur dan akan Islandia. Meskipun demikian penelitian menjadi biaya yang harus dikeluarkan juga menunjukan pengaruh negatif seperti sehingga pada gilirannya memberikan pada negara Australia, Inggris, Irlandia dampak negatif dalam meningkatkan dan Selandia Baru (Egert,2009:21). marginal Penelitian Contribution berjudul of The produktifitas pekerja (Canning,1999:12). Infrastructureto Penelitian berjudul Aggregate Output ditulis oleh David Contribution menyatakan bahwa infrastruktur rute Aggregate Output ditulis oleh David transportasi (panjang jalan aspal dan jalur Canning menyatakan bahwa infrastruktur kereta api) per pekerja secara tidak telepon per pekerja secara positip dan signifikan mempengaruhi produktivitas signifikan mempengaruhi produktivitas pekerja hal ini terjadi menurut Canning pekerja (Canning,1999:12). karena faktor tersebut merupakan bagian of The Infrastructureto Penelitian yang dilakukan oleh dari seluruh infestasi pada infrastruktur Surya dan akan menjadi biaya yang harus kesimpulannya adalah bahwa kinerja dikeluarkan sehingga pada gilirannya infrastruktur listrik berpengaruh secara memberikan positip dan signifikan terhadap produk dampak negatif dalam Tarmizi Kasim yang domestik bruto (Kasim,2006:01). Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 135 Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono ) [Type the date] Literatur empiris yang lebih baru, dan daya. Estimasi kebanyakan dalam konteks data panel marginal lintas negara, telah memastikan kontribusi signifikan output yang signifikan pada sejumlah infrastruktur. Pada basis estimasi itu, besar negara dan oleh Demetriades and Calderon menduga bahwa porsi utama Mamuneas (2000) dalam Calderon dan kesenjangan Serven (2004:04) menggunakan data terbuka antara Amerika Latin dan Asia OECD. Roller dan Waverman (2001) Timur selama 1980-an dan 1990-an dapat dalam Calderon dan Serven (2004:04) dilacak balik pada pelambatan akumulasi juga menemukan efek output yang besar infrastruktur Amerika Latin pada tahun- dari infrastruktur telekomunikasi dalam tahun itu. negara industri, dalam kerangka kerja dari produktivitas aset-aset melebihi output ini secara modal non- per-kapita yang Lopez dalam Calderon dan Serven bahwa dapat dilakukan pengendalian (2004:04) adalah menilai kontribusi endogeneity infrastruktur pertumbuhan akumulasi infrastruktur. pada dan Hasil yang sama untuk jalan raya distribusi pendapatan. Dalam kerangka dilaporkan oleh Fernald (1999) dalam kerja panel dan pengendalian untuk Calderon penyebab reversi yang mungkin terjadi, dan menggunakan Serven data (2004:04) industri untuk Amerika Serikat. meningkatkan Calderon and Serven (2004:04), pada penelitan Lopez menemukan bahwa infrastruktur mereka dan mengurangi ketimpangan pendapatan. 2003 Beberapa makalah melakukan lebih menyajikan analisa empiris yang hampir dari pengukuran pengeluaran infrastruktur sama dengan yang menjadi fokus di dan Amerika Latin. Menggunakan estimasi mempertimbangkan GMM teknologi produksi Cobb-Douglas infrastruktur. Hulten menemukan bahwa yang diperoleh dari seperangkat data perbedaan dalam penggunaan sumber panel lintas negara yang besar, Calderon daya menemukan menjelaskan kontribusi tahun pertumbuhan output yang stok infrastruktur, infrastruktur isu efisiensi yang seperempat dan efektif perbedaan positip dan signifikan dari tiga tipe aset pertumbuhan antara Afrika dan Asia infrastruktur—telekomunikasi, Timur, transport dan Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 lebih dari 40 persen 136 Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono ) [Type the date] perbedaan pertumbuhan antara negara hipotesis. Pendekatan yang digunakan dengan pedapatan rendah dan tinggi. dalam penelitian ini Esfahani and Ramirez metode kuantitatif. Metode kuantitatif dan Serven dalam Calderon (2004:04) adalah dengan melaporkan adalah suatu metode yang menggunakan pertumbuhan yang signifikan sebagai data berupa angka nominal dan statistika efek dari infrastruktur dalam seperangkat untuk data panel yang besar dimana kontribusi Lingkup penelitian ini meliputi wilayah infrastruktur Indonesia. Waktu penelitian adalah mulai dipengaruhi oleh faktor institusional. menjawab tujuan penelitian. dari tahun 1979 sampai tahun 2007.(data Berdasarkan kajian teoritis seperti yang telah diuraikan maka berikut ini termasuk Timor Leste sampai tahun 1999). dikemukakan kerangka konseptual yang Untuk memperjelas tentang variabel berfungsi sebagai penuntun, alur pikir dan yang digunakan maka dipandang perlu sekaligus memberi keterangan sebagai berikut. sebagai dasar dalam merumuskan hipotesis. Bahwa variabel bebas diwakili oleh Keterkaitan antara infrastruktrur dan Produk Domestik Bruto. Perkapita pertumbuhan ekonomi tidak terlepas dari dengan harga konstan tahun 2000 dalam fungsi dari infrastruktur sebgai enabler satuan dollar Amerika Serikat. Variabel kegiatan keberadaan jalan diwakili oleh kepadatan mempunyai ekonomi. Infrastruktur manfaat menggerakan jalan, variabel listrik diwakili oleh berbagai sektor perkenonomian karena konsumsi listrik per kapita, variabel air dianggap sebagai social overhead capital diwakili air yang disalurkan per kapita, (Hirchman dalam Yanuar dalam Permana, variabel telpon diwakili oleh jumlah 2009:11). sambungan telepon per 100 orang dan jumlah pemakai telepon dan telepon genggam per 100 orang. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian Variabel panjang jalan per luas penjelas (explanatory research) karena wilayah (road density) (X1) adalah menjelaskan hubungan perbandingan atau rasio antara panjang variabel tertentu kausal antara melalui pengujian jalan total (baik yang diaspal dan tidak Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 137 Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono ) [Type the date] diaspal) dengan luas daratan di seluruh Air Minum (PAM) di seluruh Indonesia Indonesia kepada para pelangganya dengan jumlah Kepadatan menggunakan satuan ini diukur kilometer per penduduk di Indonesia. Variabel ini kilometer persegi. Data ini diperoleh dari menggunakan satuan meterkubik per membagi total jalan tiap tahun mulai kapita dan dihitung pertahun mulai tahun tahun 1979 sampai 2007 dengan luas 1979-2007. wilayah daratan Indonesia. Variabel jumlah sambungan telepon Variabel konsumsi listrik per kapita (X2) adalah total atau rasio antara jumlah sambungan dengan jumlah telepon dengan tiap tiap 100 penduduk di keberadaan listrik Indonesia. Sambungan Telepon yaitu dihitung berdasarkan produksi tenaga suatu jalur yang menghubungkan antara listrik dari pembangkit tenaga listrik baik alat transmisi pada telepon pelanggan yang berasal proses trasmisi ataupun dari kepada jaringan telepon publik atau tenaga panas, tenaga lsitrik yang hilang jaringan bersama melalui pusat alat diserap pada saat didistribusikan dan transmisi dalam daerah tertentu termasuk tenaga listrik yang hilang diserap ketika meliputi ditransformasi ke bentuk lain pengguna wireless. Satuan variabel ini keberadaan lisrik penduduk. bentuk perbandingan per 100 orang (X4) adalah perbandingan Total tenag panas. ataupun Variabel ini mengunakan Jumlah tenaga listrik total di Indonesia dibagi jumlah jasa menggunakan jaringan satuan digital SST dan (Satuan Sambungan Telepon). penduduk Metode yang digunakan dalam sehingga ditemukan konsumsi listrik per penelitian ini adalah metode kuantitatif kapita. Variabel konsumsi listrik per dengan menggunakan alat ekonometrika kapita menggunakan kwh percapita / melalui pengestimasian Engle-Granger (kilowatthours percapita). Variabel ini Cointegration dihitung pertahun mulai tahun 1979 Model (ECM) untuk mengetahui faktor- sampai 2007. faktor yang mempengaruhi impor susu dan Error Correction Variabel air yang disalurkan per sebagai permasalahan yang mendegradasi kapita (X3) adalah perbandingan antara daya saing susu domestik pada jangka total air yang didistribusikan Perusahaan Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 138 Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono ) [Type the date] panjang maupun pendek yang diestimasi cenderung menuju pada keseimbangan. dengan persamaan searah import demand. Oleh karena itu, kombinasi linier dari Engle-Granger Kointegrasi adalah Cointegration ini disebut regresi hubungan kointegrasi dan parameter-parameter yang (equilibrium) antara dihasilkan dari kombinasi tersebut dapat variabel-variabel yang tidak stasioner dan disebut sebagai cointegrated parameters residual dari kombinasi linier tersebut atau koefisien-koefisien jangka panjang harus (Thomas, 1997). jangka panjang stasioner, mengetahui suatu variabel-variabel sehingga kemungkinan dapat terjadinya Enders (2004) menyatakan bahwa kestabilan jangka panjang antara variabel- Engle-Granger Cointegration memiliki variabel yang digunakan.. Engle-Granger beberapa kelemahan, Cointegration sebetulnya menggunakan memiliki prosedur metode Augmented Dickey-Fuller (ADF) mengestimasi vektor kointegrasi berganda yang terdiri dari dua tahap. Tahap ( multiple cointegration) secara terpisah. pertama dilakukan dengan meregresikan Prosedur persamaan variabel dependen dengan Cointegration terdiri atas dua tahap yang variabel independen volume impor susu saling berkaitan. Tahap pertama adalah Indonesia diregresikan dengan produksi menghasilkan susu domestik, harga riil susu impor, adalah mengestimasi regresi, akibatnya harga riil susu domestik, nilai tukar riil koefisien yang diperoleh melalui estimasi Rupiah, kapita regresi menggunakan residual dari regresi didapatkan lainnya. Hal ini mengakibatkan error residual (u) dari persamaan tersebut. yang dihasilkan pada tahap pertama Tahapan dengan dilanjutkan pada tahap kedua. Model menggunakan Augmented Dickey Fuller yang digunakan dalam penelitian ini Test terhadap u. Jika signifikan, maka adalah: GDP Percapitat = β0 + β1Jalant + variabel u adalah stasioner. Artinya β2Listrikt meskipun yang Percapitat= GDP per kapita harga konstan digunakan tidak stasioner, namun dalam tahun 2000 pada periode t. Jalant = road jangka panjang variabel-variabel tersebut density pada periode t .Listrikt= konsumsi dan masyarakat) pendapatan kemudian kedua per dilakukan variabel-variabel Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 yaitu: Tidak sistematis untuk estimasi + Engle-Granger residual. β3Telepont Tahap +µt kedua .GDP 139 Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono ) [Type the date] listrik per kapita pada periode t Telepont= peningkatan sambunagn telepon per 100 orang pada perekonomian dari tahun ke tahun dan peiode t µt = distribusi error periode t. telah mengesampingkan faktor inflasi Error Correction Model (kenaikan harga bersama secara terus Hasil estimasi pada pengujian akar- atau penurunan output menerus). Pada tahun 1980 Produk akar unit dan kointegrasi dapat digunakan Domestik untuk dengan 54.101.010.733 US$ sedangkan pada menggunakan Error Correction Model tahun 2008 mencapai 2.33097 x 1011 US$ (ECM), dan bermakna bahwa Produk Domestik mengestimasi seperti model yang tertera dalam Bruto Persamaan berikut ini : DGDP Percapitat Bruto = β0 + β1DJalant + Kenaikan Produk Domestik Bruto berasal β3DTelepont +Dγµt-1 β2DListrikt + + et, D = dari terus mencapai mengalami aktivitas ekonomi mengalami pembedaan pertama (first difference) fluktuasi GDP Percapitat= GDP per kapita harga disebabkan oleh pengaruh faktor kondisi konstan tahun 2000 pada periode t Jalant politik dan ekonomi. Pada kurun waktu = road density pada periode t, secara kenaikan. 1997-1998 Indonesia Listrikt = konsumsi listrik per kapita pada kontraksi periode , Telepont= sambungan telepon berpengaruh per 100 orang pada peiode t, γ = eror ekonomi = β0 - β1Jalant - correction term µt jangka pada pertumbuhan mengalami perekonomian kepada yang panjang seluruh lainya, ekonomi yang sektor bahkan Indonesia β2Listrikt - β3Telepont , et= Error mencapai penurunan sebesar -11,08%. distribunce periode t Penurunan ini menimbulkan penuruan produk domestic bruto ditunjukan oleh grafik yang agak curam pada Gambar 4.1. PEMBAHASAN Indonesia merupakan negara Pemulihan akibat guncangan krisis baru memiliki banyak bisa dipulihkan pada tahun 2000 dua indikator perekonomian salah satunya tahun setelah krisis moneter terjadi. adalah pertumbuhan ekonomi. Produk Kondisi stabil dan meningkat terjadi pada Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga pertumbuhan ekonomi Indonesia pada berkembang dan konstan berfungsi menunjukan tingkat Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 140 Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono ) [Type the date] tahun setelah tahun 2000 sampai dengan tahun 2007. GDP Constan 2.5E+11 2E+11 1.5E+11 1E+11 5E+10 0 GDP Constan Gambar 2.: Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia atas harga konstan tahun 2000.Tahun 1979 – 2007 (%) Panjang Jalan per Luas Wilayah 2007 2005 2003 2001 1999 1997 1995 1993 1991 1989 1987 1985 1983 1981 1979 0.16 0.14 0.12 0.1 0.08 0.06 0.04 0.02 0 Tahun Panjang Jalan per luas wilayah (km per km persegi) Gambar 3: Panjang Jalan per Luas Wilayah di Indonesia.Tahun 1979-2007 Sumber : data diolah Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 141 Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono ) [Type the date] diperlihatkan telah mencapai 0.13458236 km per km2. panjang jalan per luas wilayah di Rata rata pertumbuhan panjang jalan per Indonesia, kesimpulan tahun dari tahun 1980 sampai 1995 bahwa panjang jalan per luas wilayah adalah 7,41 km per km2 per tahun terus mengalami peningkatan. Pada tahun sedangkan rata rata pertumbuhan panjang 1980 panjang jalan per luas wilayah jalan per luas wilayah dari tahun 1995 mencapai sampai 2007 adalah sebesar 17,5 km per Pada gambar dapat 3. ditarik 0.02939763 sedangkan pada tahun 1995 mencapai 0.08920768 km per km2 per tahun km2 dan terus meningkat pada tahun 2007 Konsumsi Listrik per kapita 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 1979 1981 1983 1985 1987 1989 1991 1993 1995 1997 1999 2001 2003 2005 2007 Konsumsi Listrik per kapita Gambar 4: Konsumsi Listrik per kapita di Indonesia.Tahun 1979-2007 Sumber: Bank Dunia Berdasarkan gambar 4. per kapita mencapai 2.462784915 kwh diperlihatkan konsumsi lsitrik per kapita per kapita sedangkan pada tahun 1995 di Indonesia, dapat ditarik kesimpulan mencapai 6.046954918 kwh per kapita bahwa konsumsi listrik per kapita terus dan terus meningkat pada tahun 2007 mangalami peningkatan dari tahun ke telah mencapai 9.767765861 kwh per tahun. Pada tahun 1980 konsumsi listrik kapita. Rata rata pertumbuhan konsumsi Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 142 Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono ) [Type the date] lsitrik per kapita tahun dari tahun 1980 dari tahun 1995 sampai 2007 adalah sampai 1995 adalah 3.842005 kwh per sebesar 9.448233 kwh per kapita per kapita per tahun sedangkan rata rata tahun. pertumbuhan konsumsi listrik per kapita Sambungan Telepon per 100 orang 10 8 6 4 2 0 1979 1981 1983 1985 1987 1989 1991 1993 1995 1997 1999 2001 2003 2005 2007 Tahun Sambungan Telepon per 100 orang Gambar 5: Jumlah Sambungan Telepon per 100 orang.Tahun 1979-2007 Sumber: Bank Dunia Mengutip gambar 5. diperlihatkan jumlah sambungan telepon per 100 orang jumlah sambungan telepon per 100 orang tahun dari tahun 1979 sampai 1994 penduduk adalah di Indonesia, dapat ditarik 0.529471 SST per tahun kesimpulan bahwa jumlah sambungan sedangkan rata-rata pertumbuhan jumlah telepon per 100 orang terus mangalami sambungan telepon per 100 orang dari peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 1994 sampai 2007 adalah sebesar tahun 1979 jumlah sambungan telepon 3.856217 SST per tahun. per 100 orang mencapai 0.221022 SST Uji Stasioneritas Data deret waktu sedangkan pada tahun 1994 mencapai dikatakan stasioner jika menunjukan pola 1.304985659 SST dan terus meningkat yang konstan dari waktu ke waktu. pada mencapai Adapun uji akar unit yang digunakan 6.677399146 SST. Rata rata pertumbuhan dalam penelitian ini adalah uji Augmented tahun 2006 telah Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 143 Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono ) [Type the date] Dickey Fuller (ADF). Apabila nilai t- dikatakan stasioner pada taraf nyata statistik ADF lebih kecil daripada nilai tertentu. Hasil uji ADF untuk data time kritis MacKinnon, maka variabel tersebut series setiap variabel pada tingkat level tidak dapat memiliki akar unit sehingga dilihat pada Tabel 1. Hasil Augmented Dickey Fuller pada Level Variabel Nilai ADF t Nilai Kritis MacCinnon stastistic 1 persen 5 persen 10 persen GDP 2.743196 -3.679322 -2.967767 -2.622989 percapita Jalan 1.277955 -3.689194 -2.971853 -2.625121 Listrik 1.871147 -3.752946 2.998064 -2.638752 Telepon 2.660034 -3.752946 -2.998064 2.638752 Tabel terdapat 1. memperlihatkan empat variabel yang Tabel 2. Keterangan Tidak Stasioner Tidak Stationer Tidak Stationer Tidak Stsioner bahwa susu domestik (PD), dan nilai tukar riil tidak Rupiah (RER). Berdasarkan hal tersebut, stasioner pada level, yakni variabel maka volume Augmented Dickey Fuller Test lanjutan impor susu (QM), volume produksi susu domestik (QP), harga riil kembali pada tingkat dilakukan first Tabel 2. Hasil Uji Augmented Dickey Fuller pada First Difference Variabel Nilai ADF t Nilai Kritis MacCinnon stastistic 1 persen 5 persen 10 persen GDP -6.814129 -3.689194 -2.971853 -2.625121 percapita pengujian difference Keterangan Stasioner Jalan -9.157320 -3.689194 -2.971853 2.625121 Stasioner Listrik -3.269750 -4.416345 -4.416345 -3.248592 Stasioner Telepon -3.904237 -4.440739 -3.632896 -3.254671 Stasioner Tabel 2. menunjukkan bahwa semua Engle-Granger Cointegration Engle-Granger Uji data yang digunakan dalam penelitian ini kointegrasi digunakan stasioner pada first difference. untuk mengestimasi hubungan jangka panjang antara GDP per capita dengan Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 144 Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono ) [Type the date] jalan, listrik dan telepon. Tahap awal dari residual bersifat stasioner pada level atau uji kointegrasi Engle-Granger adalah I(0) sehingga dapat dikatakan bahwa dengan meregresi persamaan OLS antara variabel yang variabel menuju keseimbangan dependen dan variabel digunakan cenderung pada jangka independen. Kemudian setelah meregresi panjang walaupun pada tingkat level persamaan didapatkan terdapat variabel yang tidak stasioner. persamaan tersebut. residual dari ADF pada Uji Tabel 3. Uji Augmented Dickey Fuller Persamaan Residual Nilai Kritis MacCinnon Nilai ADF t Variabel stastistic 1 persen 5 persen 10 persen ECT -4.602184 -3.689194 -2.971853 -2.625121 Berdasarkan informasi yang sehingga residual Keterangan Stasioner persamaan regresi tertuang dalam Tabel 3, diketahui bahwa stasioner pada tingkat level. Berdasarkan nilai ADF t-statistic lebih kecil daripada hasil nilai kritis MacKinnon pada taraf nyata 1 terbentuklah persamaan berikut ini : Engle-Granger Cointegration persen, 5 persen, maupun 10 persen, GDP_CAP_TAN=9.868366929e+0 merestriksi variabel-variabel yang 10 * JALAN + 786328852.1 * LISTRIK- berpengaruh terhadap produk domestik 1826072067*TELEPON bruto perkapita . Berdasarkan hasil Error Error Correction Model (ECM) Correction Model (ECM) terbentuklah digunakan untuk mengestimasi model persamaan berikut ini dinamis jangka pendek dari variabel D(GDP_CAP_TAN) =2.806052065e+ produk domestik bruto perkapita. 010* D(JALAN)+500731872.1* Penggunaan metode estimasi ECM dapat D(LISTRIK) – menggabungkan efek jangka pendek dan 1830655551*D(TELEPON)+7.0 jangka panjang yang disebabkan oleh 98187674e+010*JALAN(-1)+ fluktuasi dan time lag dari masing 443497563*LISTRIK(-1)- variabel independen (Thomas, 1997). 1735223620*TELEPON(-1)+ Dalam penelitian ini, estimasi ECM untuk 1.169854959*ECT – volume impor susu dilakukan dengan cara 2927973709 Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 145 Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono ) [Type the date] Uji autokorelasi yang digunakan White Heteroscedasticity Test (no cross dalam penelitian ini adalah Breusch- term). Probabilitas Godfrey Serial Correlation LM Test . sebesar 0,64244 Nilai probabilitas (0,3238) dibandingkan taraf nyata 10 persen yang lebih Obs*R-squared yang besar apabila dibandingkan dengan taraf membuat nyata 10 persen menunjukkan bahwa jangka tidak terdapat permasalahan autokorelasi problem heteroskedastisitas. dalam model persamaan tersebut. Uji heteroskedastisitas model lebih pendek Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ekonomi persamaan ECM dinamis terbebas Pengaruh terhadap besar dari Infrastruktur Produk Domestik Bruto perkapita dalam jangka panjang : Tabel 5 : Hasil Estimasi Faktor-faktor Jangka Panjang Variabel Koefisien Jalan 3.659780 Listrik 4.052408 Telepon 4.052408 yang Mempengaruhi Impor Susu pada Probabilitas 0,0011 0,0004 0,0000 PEMBAHASAN Variabel Panjang Jalan per Luas yang kurang. Sebagai contoh, gambar 6. wilayah (X1) adalah perbandingan atau yang rasio antara panjang jalan total (baik yang mengambarkan hubungan panjang per diaspal dan tidak diaspal) dengan luas luas wilayah dengan pendapatan per daratan di seluruh Indonesia. Variabel ini kapita propinsi propinsi di Indonesia. diukur menggunakan satuan kilometer per Data yang digunakan adalah sebelum kilometer persegi. Data ini diperoleh dari terjadi krisis ekonomi. Untuk variabel membagi total jalan tiap tahun mulai panjang jalan per luas wilayah adalah tahun 1979 sampai 2007 dengan luas panjang wilayah daratan Indonesia. Kabupaten, dan Kotamadya menurut Sumber daya di daerah sulit berkembang disebabkan oleh infrastruktur berbentuk jalan Sactter Negara, graph Propinsi, provinsi dan jenis permukaan tahun 1995 harga Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 konstan tahun 1995. 146 Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono ) [Type the date] Gambar 6 : Keterkaitan antara Panjang Jalan per luas wilayah dengan GNP Per Kapita per Provinsi-provinsi.Tahun 1995 Sumber : Basri (2002:306) Kesimpulan yang secara kasar dapat membayar pajak yang lebih tinggi dan diambil berdasarkan gambar 6 adalah daya panjang jalan per luas wilayah memiliki (Basri,2002:303-304) korelasi positif. Pendapatan masyarakat beli Gambar masyarakat 7 meningkat menggambarkan didorong dari ketersediaan infrastruktur pemakaian energi, dalam kwh per kapita, jalan yang sebagai fungsi Produk Domestik Bruto, ditentukan oleh kesimpulan ini. Faktor ini dalam US$ per kapita, sejumlah negara disebabkan karena semakin lancarnya untuk tahun 1980. Gambar tersebut dibuat arus perdagangan akibat dari semakin dalam skala logaritma, baik untuk PDB tinggi mobilitas barang dan jasa. Selain maupun pemakaian listrik. Sering dipakai kesimpulan diatas korelasi positif berarti Produk Nasional Bruto. Tampaknya ada juga memberi makna bahwa semakin semacam jalur lurus, yang secara diagonal tinggi pendapatan perkapita susatu daerah bergerak maka sebelah kiri bawah negara-negara industri yang akan kemampuan baik adalah semakin untuk hal tinggi pula menyediakan yang melintasi lebih gambar, dengan maju. infrastruktur jalan karena kemampuan Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 147 Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono ) [Type the date] Gambar 7:Keterkaitan antara Infrastruktur Listrik dan GNP per kapita suatu negara.Tahun 1980 Sumber : Bank Dunia dalam Kadir (1995,560) Dalam tabel 6 terlihat angka angka Pemakaian energi komersial pada pertumbuhan Produk Nasional Bruto tahun 1970 berjumlah sebesar 9,851 juta (PNB) dan pemakaian energi listrik dari TBE (tone batu bara ekuivalen) dan pada tahun 1979 dari 14 negara maju, serta tahun 1979 sebanyak 33,1 juta TBE, atau angka rata rata. peningkatan rata rata 14,4% setahun. Untuk Indonesia. jumlah penduduk Konsumsi energi listrik pada tahun 1970 dalam tahun 1970 adalah 117,3 juta, dan sejumlah 2,918.10 kwh dan pada tahun dalam tahun 1979 sebanyak 143,7 juta, 1979 naik dengan rata rata 10,523.10 atau kenaikan rata rata setahun dengan kwh, bermakna suatu kenaikan rata rata 2,75 %. Produk Domestik Bruto pada setahun dengan 15,4 %. Energi listrik ini 12 tahun 1970 berjumlah 5,182 x 10 rupiah berasal dari PLN maupun bukan PLN dan dan dalam tahun 1979 sebsar 9,990 x 1012 pembangkitan rupiah, atau kenaikan rata rata setahun Angka angka tersebut diatas tercantum dengan 7,5 % dengan nilai uang konstan pada tabel 6. sendiri oleh industri. 1973. Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 148 Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono ) [Type the date] Tabel 6 : Jumlah Penduduk, Energi, Listrik, dan Elastisitas di Indonesia , 1970 dan 1979 Tahun Tahun Naik % NO Penjelasan Satuan 1970 1979 tahun 1 Jumlah penduduk Juta 117,3 143,7 2,57 2 Produk Domestik Bruto 1012 Rupiah 5,182 9,990 7,5 3 PDB per Kapita 1012 44,2 Rupiah/Kapita 67,7 4,8 5 Konsumsi listrik 109 kwh 2,918 10,523 15,4 6 Listrik per kapita Kwh/K.T. 24,9 73,2 12,7 7 Listrik: Energi % 9,87 10,59 0,8 0,563 1,08 7,5 Listrik/K : Kwh/103 PDB/K Rupiah Elastisitas Energi = 14,4 : 7,5 = 1,92 Elastisitas Listrik = 15,4 : 7,5 = 2,05 Sumber: Kadir (1995:563) Dari tabel 6. dapat pula dilihat, 8 Menurut Kadir (1995:564) bahwa pemakaian listrik per kapita dari pengaruh tenaga listrik terhadap produksi tahun 1970 sampai 1979 naik dengan rata industri dapat dipelajari sebagai berikut: rata 12,7% setahun. Pula dapat dilihat a. Pengaruh dalam arti adanya bahwa komponen listrik dalam komposisi tenaga energi berjumlah sekitar 10%. Tampak terbentuknya pula bahwa elastisitas energi berjumlah kegiatan industri. Hal ini memang telah 1,92, sedangkan elastisitas listrik adalah menjadi perdebatan akademis. Manakah sebesar 2,05. Adalah menarik juga untuk yang harus lebih dulu datang, listrik atau melihat industri. Persoalan klasik ayam dan telur komponen-komponen PDB Indonesia dan perkembangannya selama beberapa tahun, sebagaimana terlihat pada tabel 4.4 listrik sehingga atau mendorong berkembangnya teranalogikan dengan hal ini. b. Pengaruh harga tenaga listrik dalam struktur biaya produksi industri. Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 149 Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono ) [Type the date] Berapa besarkah komponen tenaga listrik pembuatan produk akhir yang dipelajari. sebagai unsur bagian biaya industri? Bagian biaya energi listrik yang termasuk Pengaruh ini akan coba diuraikan. didepresiasi aktiva tetap pabrik itu, Penentuan bagian daripada biaya listrik dalam produksi secara keseluruhan seperti bangunan, mesin dan asset tetap lainya. suatu kegiatan industri dapat dilakukan Suatu studi yang mempelajari biaya dengan mempelajari tiga unsur yang langsung harga energi listrik di suatu terdiri atas: Biaya langsung energi listrik pabrik bir, pabrik rokok, pabrik sepatu dalam pembuatan produk tersebut. Biaya dan energi listrik yang terkandung dalam hasilnya sebagai mana terlihat pada table produksi dan penyediaan bahan bakar dan 7 pabrik ban memberikan hasil- bahan bahan lain yang diperlukan untuk Tabel 7 Pengaruh Energi Listrik Langsung Terhadap Produksi Beberapa Jenis Industri NO Keterangan PABRIK Bir Rokok Sepatu Ban 1 Pemakai listrik 3.057.684 364.522 kwh 843.170 kwh 1.614.120 kwh kwh 2 Produksi 5.130.100 73.718.650 1.038.258 393.093 liter bungkus pasang buah 3 Biaya 6,4% 0,41% 2,45% 4,7% Langsung 4 Listrik 0,596 0,05 0,8 4,11 5 Listrik per 0,569 0,05 0,8 4,11 Unit produksi kwh/liter kwh/bungkus kwh/pasang kwh/ban Sumber: Kadir dalam Kadir (1995:565) Suatu studi lain yang mempelajari pemakaian energi per satuan produksi di hal yang sama pada beberapa jenis luar negeri menurut Lincoln tercantum industri gula, dalam tabel 9 berikut, yang menyangkut pemintalan tekstil dan semen memberikan produk produk seperti alumunium, baja, angka angka sebagaimana tampak dalam listrik, alumina ex-bauxtie, gula dan tabel dibawah ini. rokok. lain seperti beras, Data yang terdapat pada tabel 5 dan Kerancuan dalam pembahasan 6 merupakan angka-angka dari industri di pengaruh infrastruktur telepon terhadap Indonesia. pertumbuhan Angka angka mengenai Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 ekonomi. Ada asumsi 150 Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono ) [Type the date] tentang perlunya telaah terhadap for Development” (1983) dan Information hubungan antara telokumunikasi dan Telecomunication pembangunan. Meskipun benar bahwa (1986).Dari telekomunikasi disuatu negara tumbuh beberapa hasil yang menarik. Intinya sebagai pertumbuhan adalah, makin rendah tingkat GNP/P sebaliknya, suatu negara, makin tinggi peranan ekonomi, fungsi dari namun juga and penelian itu ditemukan sehingga terjadi sumbangan timbal balik telekomunikasi antara keduanya. Berbagai hasil studi ITU GNP. Demikian pula sebaliknya, makin juga membuktikan bahwa penambahan tinggi GNP/P suatu negara, makin kecil fasilitas dan pelayanan telekomunikasi sumbangan bukan hanya hasil dari pertumbuhan GNP. Rentang GNP/P yang dianalisis ekonomi, melainkan merupakan prasyarat mulai yang ekstrim rendah (hanya US$ bagi seluruh sektor pembangunan, dan 100) sampai ekstrim tinggi (US$ 20.000). pembangunan sarana dalam Development” meningkatkan telekomunikasi terhadap telekomunikasi Secara lebih rinci, temuan ITU merupakan bagian esensial dari proses adalah, pertama, kontribusi SST terhadap pembangunan nasional dan internasional. GNP Namun ada dua kesulitan yang kita hadapi upaya tinggi dengan makin rendahnya tingkat GNP/P US$ 100 menjawab kontribusi satu SST terhadap GNP adalah pertanyaan mengenai signifikasi ekonomi US$ kontribusi satu SST terhadap GNP telekomunikasi. Pertama sejauh ini adalah adalah US$ 11.800, sedangkan pada kurangnya bahan yang relevan, terutama tingkat GNP/P US$ 20.000 sumbanganya hasil hasil studi empiris yang dillakukan hanya US$ 390. Jadi, makin terbelakang di Indonesia sendiri yang berakibat kita suatu negara, makin tinggi sumbangannya sulit untuk menjawab. Berapa sumbangan setiap SST bagi pertumbuhan ekonomi. panggilan telepon terhadap GNP?. Adapun Isu dalam makin mengenai korelasi cutting point dimana antara telekomunikasi masih sangat besar telekomunikasi dan pembangunan telah sumbangannya adalah pada menjadi perhatian banyak peneliti. Salah GNP/P US$ 2000. Setelah itu, peranan satu adalah hasil penelitian oleh ITU telekomunikasi cenderung menurun. tingkat dalam publikasinya “Telecomunicatiaon Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 151 Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono ) [Type the date] Kecenderungan ini mudah dipahami (pada tabel 3.2). Meskipun besarannya mengingat satu SST yang dibuka ke berbeda. Besar kecilnya sumbangan itu lokasi baru yang sebelumnya belum ada tergantung telepon, secara teoritis akan memberikan GNP/P dan disektor mana serta dilokasi dampak pembangunan yang besar dengan dengan karakteristik bagaimana telepon tersedianya tersebut dibangun. sarana telekomunikasi daripada telepon yang ke n+1 yang kepada Temuan tinggi-rendahnya Ketiga, setelah disediakan untuk daerah yang relatif memperhitungkan biaya pembangunan padat dan pemeliharaan, ratio keuntungan dan dan tingkat industri serta ekonominya relatif maju. biaya (benefit and cost ratio) dari setiap Penelitian ITU menunjukan bahwa beberapa negara bahwa SST berkisar antara 47:1 sampa 2:1. sektor Makin rendah GNP/P, makin tinggi ratio telekomunikasi secara signifikan terhadap keuntungan dan biaya (K/B) itu, dan sektor industri dan manufaktur karena makin tinggi GNP/P , makin rendah ratio sektor sektor tersebut lebih memerlukan itu. Artinya investasi US$ 1000 untuk telekomunikasi daripada sektor pertanian satu SST di negara yang GNP/P yang yang hanya ketergantungannya pada telekomunikasi lebih rendah. US$ 100, akan memberikan kentungan sebesar US$ 47.000 sedangkan Temuan kedua adalah sumbangan jika investasi dilakukan di negara yang setiap percakapan telepon terhadap GNP GNP/P US$ 20.000, keuntungan itu merentang antara US$ 3,93-11,80 untuk hanya dua kali lipat menjadi US$ 2.000 negara yang GNP/P nya US$ 20.000 (lihat tabel 4.7). Tabel 13: Hasil Estimasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Impor Susu pada Jangka Pendek Variabel Koefisien Probabilitas Jalan 1.80E+11 0.1594 Listrik -5.87E+08 0.0615 Telepon 1.28E+09 0,2610 Bahwa infrastruktur jalan tidak secara signifikan berpengaruh terhadap produk domestik bruto perkapita karena sifat infratsruktur Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 yang mendukung 152 Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono ) [Type the date] perekonomian secara tidak langsung. Berdasarkan dilakukan, hasil penelitian kesimpulan yang yang dapat diambil untuk menjawab permasalahan yang diteliti, yaitu Ketersediaan infrastruktur publik (jalan, listrik dan telepon) yang dikaji dalam penelitian ini semuanya mempengaruhi Badan Pusat Statistik.1983.Buku Saku Statistik Indonesia 1983.Jakarta:Badan Pusat Statistik. Produk Badan Pusat Statistik.1989.Buku Saku Statistik Indonesia 1989.Jakarta:Badan Pusat Statistik. Badan Pusat Statistik.1994.Buku Saku Statistik Indonesia1994.Jakarta:Badan Pusat Statistik. Domestik Bruto perkapita di Indonesia untuk jangka panjang. Ketersediaan infrastruktur publik (jalan, listrik dan telepon) yang dikaji dalam penelitian ini semuanya tidak mempengaruhi Produk Domestik Bruto perkapita di Indonesia untuk jangka pendek . DAFTAR PUSTAKA Albala-Bertrand, José Miguel and Mamatzakis, Emmanuel C., The Impact of Public Infrastructure on the Productivity of the Chilean Economy (February 2001). University of London Queen Mary Economics Working Paper No. 435. http://ssrn.com/abstract=261313 diakses pada 22 November 2009 Arsyad, Lincoln.2004.Ekonomi Pembangunan.(Edisi Keempat).BP STIE YKPN:Yogyakarta Badan Pusat Statistik.1981.Buku Saku Statistik Indonesia 1980-1981 .Jakarta:Badan Pusat Statistik. Badan Pusat Statistik.1998.Buku Saku Statistik Indonesia 1998.Jakarta: Badan Pusat Statistik. Badan Pusat Statistik.2002.Buku Saku Statistik Indonesia 2002.Jakarta:Badan Pusat Statistik Badan Pusat Statistik.2002.Buku Saku Statistik Indonesia 2002.Jakarta:Badan Pusat Statistik Badan Pusat Statistik.2007.Statistik Indonesia 2007.Jakarta:Badan Pusat Statistik Baldwin, John R. and Dixon, Jay, Infrastructure Capital: What is it? Where is it? How Much of it is There? (March 12, 2008). Canadian Productivity Review Research Paper No. 16.http://ssrn.com/abstract=150788 3 diakses pada 22 November 2009 Basri,Faisal.2002.Perekonomian Indonesia:Tantangan dan Harapan Bagi Kebangkitan Ekonomi Indonesia.Erlangga:Jakarta Calderon, Cesar A. and Serven, Luis, The Effects of Infrastructure Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 153 Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono ) [Type the date] Development on Growth and Income Distribution (September 2004). World Bank Policy Research Working Paper No. 3400. http://ssrn.com/abstract=625277 diakses pada 22 November 2009 Canning, David, Infrastructure's Contribution to Aggregate Output (November 1999). World Bank Policy Research Working Paper No. 2246. http://ssrn.com/abstract=629182 diakses pada 22 November 2009 Case,Karl E,Fair,C Ray.2004.Prinsip prinsip Ekonomi Makro (Bambang Sarwiji).Indeks Kel Gramedia:Jakarta Edquist,Herald and Henrekson,Magnus.Technological Breakthrough and Productivity Growth (May 2006).Research in Economic History Vol.24;Institute for research in Economic History;Research institute of Industrial Economics http://ssrn.com/abstract=996823 diakses pada 22 November 2009 Égert, Balázs, Kozluk, Tomasz J. and Sutherland, Douglas, Infrastructure and Growth: Empirical Evidence (July 14, 2009). CESifo Working Paper Series No. 2700; William Davidson Institute Working Paper No. 957; OECD Economics Department Working Paper No. 685. http://ssrn.com/abstract=1360784 diakses pada 22 November 2009 Enders, W. 2004. Applied Economic Time Series. Wiley, Alabama Garmendia Briceno, Cecilia, Estache, Antonio and Shafik, Nemat, Infrastructure Services in Developing Countries: Access, Quality, Costs, and Policy Reform (December 2004). World Bank Policy Research Paper No. 3468. http://ssrn.com/abstract=643265 diakses pada 22 November 2009 Kasim ,Surya Tarmizi.2006.Analisis Pengaruh Kinerja Listrik terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.Univeristas Sumatera Utara:Medan http://ssrn.com/abstract=1498978 diakses pada 22 November 2009 Kadir,Abdul.1995:Energi:Sumber Daya,Inovasi,Tenaga Listrik dan Potensi Ekonomi (Edisi Kedua/Revisi).UI Press:Jakarta Kuncoro,Mudrajad.2006.Ekonomi Pembangunan : Teori, Masalah dan Kebijakan.UPP STIM YKPN:Yogyakarta Mangkoesoebroto,Guritno,Algifari.1998. Teori Ekonomi Makro(Edisi Ketiga).BP STIE YKPN:Yogyakarta Mankiw,N Gregory.1997.Pengantar Ekonomi (Jilid II).(Imam Nurmawan).Erlangga : Jakarta Mankiw, N Gregory.2003.Teori Makroekonomi(Edisi Kelima).(Imam Nurmawan).Erlangga:Jakarta Nachrowi,Djalal Nachrowi,Usman,Hardius.2006: Pendekatan Populer dan Praktis Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 154 Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono ) [Type the date] Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan.Lembaga Penerbit FE UI: Jakarta Permana,Chandra Darma.2009.Analisis Peranan dan Dampak Investasi Infratsruktur terhadap Perekonomian Indonesia.Bogor:Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor (IPB). http://iirc.ipb.ac.id/jspui/bitstream/1 23456789/11590/2/H09cdp.pdf diakses pada 27 Juni 2010 Rahardja,Prahatma,Manurung,Mandala.2 005.Teori Ekonomi Makro (Suatu Pengantar)(Edisi Ketiga).Lembaga Penerbit FE UI:Jakarta Seethepalli, Kalpana, Bramati, Maria Caterina and Veredas, David, How Relevant is Infrastructure to Growth in East Asia? (April 1, 2008). World Bank Policy Research Working Paper Series, Vol. , pp. -, 2008. http://ssrn.com/abstract=1149100 diakses pada 22 November 2009 Sukirno,Sudono.2007.Ekonomi Pembangunan: Proses,Masalah,dan Dasar Kebijakan.Kencana Persada Media Group : Jakarta Supriadi,Dedi.1996.Era Baru Telekomunikasi.STT Telkom:Bandung Um Paul Noumba, Straub, Stéphane and Vellutini, Charles, Infrastructure and Economic Growth in the Middle East and North Africa (October 1, 2009). World Bank Policy Research Working Paper Series, Vol. , pp. -, 2009. diakses pada 22 November 2009 Wahyuni, Krismanti Tri.2009.Analisis Pengaruh Infrastruktur Ekonomi dan Sosial Terhadap Produktivitas Ekonomi di Indonesia.Bogor:Fakultas Ekonomi dan Manajemen.Institut Pertanian Bogor (IPB).http://iirc.ipb.ac.id/jspui/bitstr eam/123456789/13210/2/H09ktw.p df diakses pada 27 Juni 2010 Winarno,Wing Wahyu.2009.Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan E Views (Edisi ke-2).UPP STIM YKPN:Yogyakarta. World Bank(2010). Telephone lines. (per 100 people).http://data.worldbank.org/in dicator IT.MLT.MAIN.P2 diakses pada 26 Mei 2010 Bisnis Thomas, R.L. 1997. Modern Econometrics : an Introduction. Addison-Wesley, Essex. Todaro,P Micahel, Smith Stephen.2007.Pembangunan Ekonomi di Negara Dunia Ketiga (Edisi kedembilan)Jilid1.(Haris Munanda,Puji A.L).Jakarta:Erlangga C World Bank (2007).Kajian Pengeluaran Publik Indonesia Bab 5 Infrastruktur. http://siteresources.worldbank.org/I NTINDONESIA/Resources/226271 1168333550999/PERFBAB5Infrastruktur.pdf diakses pada 22 November 2009 Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 155 Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono ) [Type the date] World Bank(2010) .Electric power consumption(kWh per capita). http://data.worldbank.org/indicator EG.USE.ELEC.KH.PC diakses pada 26 mei 2010 World Bank (2010).GDP (constant 2000 US$). http://data.worldbank.org/indicator NY.GDP.MKTP.KD diakses pada 26 Mei 2010 World Bank (2010).Mobile and fixed-line telephone subscribers(per 100 people).diakses pada 26 Mei 2010 World Bank (2010) .Population,total.http://data.worldba nk.org/indicator SP.POP.TOTL diakses pada 26 Mei 2010 www.bps.go.id/data/energi diakses pada 27 Juni 2010 Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 156 Analisis Pengaruh Infrastruktur … ( Eko Fajar Cahyono ) [Type the date] Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 157