bab ii gambaran umum kabupaten penajam paser utara

advertisement
BAB II
GAMBARAN UMUM KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Bab ini menguraikan gambaran umum Kabupaten Penajam Paser Utara,
mengenai kondisi fisik wilayah, letak geografi, topografi dan kondisi geohidrologi
dengan batas-batas administrasinya; jumlah penduduk 5 tahun terakhir dengan
kepadatan, sebaran serta proyeksi jumlah penduduk 5 tahun ke depan; sarana
prasarana pendidikan; sarana prasarana kesehatan; kondisi sosial masyarakat;
kondisi ekonomi kabupaten dan perekonomian masyarakat; visi dan misi kabupaten
yang ingin dicapai; institusi dan organisasi Pemda; dan arah pengembangan
pembangunan wilayah serta rencana tata ruang dan wilayah.
2.1. Geografis, Administratif dan Kondisi Fisik
Kabupaten Penajam Paser Utara terletak 117 km di Barat Daya Ibukota
Propinsi Kalimantan Timur, Samarinda. Letaknya berbatasan dengan Kota
Balikpapan yang dipisahkan oleh Teluk Balikpapan. Kabupaten Penajam merupakan
wilayah yang strategis karena berhadapan langsung dengan Teluk Balikpapan dan
sebagai pintu masuk ke Kalimantan Timur arah selatan yang dilalui Jalan Negara
yang menghubungkan Provinsi Kaltim, Kalsel dan Kalteng.
Secara geografis wilayah Kabupaten Penajam berada antara 00´ 48´ 29´´ - 01´
36´ 37´´Lintang Selatan dan 116´ 19´ 30´´- 116´ 56´ 35´´ Bujur Timur. Luas secara
keseluruhan adalah 3.333,065 Km² terbagi atas 3.060,82 Km² luas lautan, dengan
batas-batas wilayah sebagai berikut :
 Sebelah Utara: Kecamatan Loa Kulu dan Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai
Kertanegara
 Sebelah Timur: Kecamatan Semboja Kabupaten Kutai Kertanegara, Kota
Balikpapan dan Perairan Selat Makassar
 Sebelah Selatan: Kecamatan Long Kali Kabupaten Pasir dan Perairan Selat
Makassar
 Sebelah Barat: Kecamatan Bongan Long Kali kabupaten Kutai Barat dan
Kecamatan Long Kali Kabupaten Pasir
Secara umum wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara berada pada
ketinggian 0 – 500 m diatas permukaan laut yang meliputi wilayah dataran rendah
dan dataran tinggi, dengan bentuk relief wilayah berupa datar hingga terjal. Wilayah
datar dengan kemiringan lereng
0 - 3%
terdapat di wilayah sepanjang pantai
dengan luas 25.996 hektar atau 8% dari total luas wilayah, yang meliputi desa-desa
yang ada di pesisir Kecamatan Babulu, Waru, Penajam dan Sepaku berjumlah
.......desa dari total 54 kelurahan/desa atau ........%.
Wilayah yang berada ditepi pantai umumnya berada pada daerah yang
terpengaruh kondisi pasang surut air laut (ROB). Banyaknya permukiman berada
dipinggir sungai dan pantai dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi masyarakat yang
kebanyakan mata pencaharian utamanya nelayan. Untuk menunjang aktivitas
mereka sebagai nelayan yang sebagian besar harus berintekasi dengan laut, maka
tempat tinggal mereka berada diwilayah pesisir pantai dan sungai.
Pada bagian barat dan utara Wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara memiliki
kontur
bergelombang,
berbukit
dan
bergunung. Wilayah
ini
mengelompok
membentuk daerah pegunungan diantaranya Gunung Beratus, Gunung Kumut,
Gunung Patinjan, Gunung Ketamu, Gunung Buang dan Gunung Bawang. Wilayah
tersebut dapat dikatakan sebagai daerah
pedalaman karena terbatasnya
aksesibilitas wilayah.
Wilayah bagian timur – selatan dari Kabupaten Penajam Paser Utara memiliki
bentuk wilayah datar sampai landai. Wilayah ini membentang sepanjang pantai dari
arah selatan ke utara. Dataran rendah sepanjang pantai umumnya merupakan hutan
mangrove yang ditumbuhi bakau, api-api dan nipah. Semua kecamatan di Kabupaten
Penajam Paser Utara memiliki pesisir.
Curah hujan merupakan faktor penting dalam pembentukan iklim disuatu
wilayah. Curah hujan di Kabupaten Penajam pada tahun 2011 yang dilaporkan dari 4
pos pengamatan di kecamatan rata-rata tercatat 171,15 mm, sedang rata-rata hari
hujan pada tahun 2011 adalah 11 hari perbulan.
Kondisi curah hujan sebagai sumber air bagi penduduk sangat penting
khususnya pada wilayah pesisir. Selain itu air tanah juga mempengaruhi yang besar
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Penajam Paser Utara 2013
Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP)
bagi kegiatan sanitasi penduduk. Potensi sumber daya air di Kabupaten Penajam
berasal dari
sungai - sungai yang mengalir
yang tersebar diwilayah PPU
diantaranya Sungai Riko, Tunan, Sesumpu, dan lainnya. Keberadaan sungai-sungai
tersebut membentuk DAS dan Sub Das yang keberadaanya tersebar diseluruh
Wilayah Kabupaten. Keberadaan sungai-sungai dan daerah aliran sungai secara
tidak langsung memberikan pengaruh kepada kedalaman air sumur gali disekitarnya
yang mayoritas digunakan masyarakat sebagai kebutuhan sehari-hari walaupun
pada sebagian wilayah memiliki kualitas air yang masih jauh dari batas ambang yang
diisyaratkan.
Selengkapnya kondisi daerah aliran sungai (DAS) beserta sub DAS nya dapat
dilihat pada gambar berikut:
Tabel 2.1 Daerah Aliran Sungai di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara
Gambar 2.1 Peta Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kab. Penajam Paser Utara
Sumber: Proyek pesisir Kabupaten Penajam Paser Utara
Kondisi permukaan air tanah bebas ini sangat dipengaruhi oleh musim dan
keadaan lingkungan sekitarnya. Penduduk yang tinggal di disepanjang pesisir
pantai, banyak memanfaatkan air tanah dengan membuat sumur-sumur gali
(dangkal) dengan kedalaman rata-rata 3 - 18 m. Namun demikian karena kualitas
air yang dihasilkan tidak layak untuk diminum, kebanyakan desa-desa yang tersebar
di sepanjang pesisir pantai tersebut menggunakan air hujan untuk keperluan
memasak dan mandi cuci dan kakus (MCK).
Sementara itu peduduk di dataran tinggi hanya dapat memanfaatkan sumur
gali pada musim penghujan dengan kedalaman berkisar antara 20 - 40 m. Umumnya
kondisi air yang ada sebagian sudah dapat digunakan untuk perluan sehari-hari.
Namun pada wilayah tertentu, air yang dihasilkan mempunyai kadar Fe diatas batas
ambang. Walaupun ketika pertama kali diambil dari sumur kondisi air terlihat jernih
tetapi setelah beberapa jam kemudian air permukaan air akan terlihat lapisan zat
besinya.
Sementara air artesis hanya ada di Kecamatan Babulu walaupun dengan
kualitas air yang belum memenuhi standar baku mutu, sehingga perlu pengolahan
lebih lanjut. Mengingat kondisi sumber air yang semakin tahun semakin berkurang,
serta tingginya kadar zat besi (fe)
yang ada, sehingga pengolahan air artesis
menjadi air minum belum dapat dilaksanakan walaupun dari Kabupaten Induk telah
membangun tempat pengolahan air.
Walaupun demikian, sebagian masyarakat khususunya di Desa Labangka
tetap menggunakannya
untuk keperluan sehari-hari khususnya untuk mandi,
mencuci dan sebagian digunakan untuk perluan perikanan darat dan pertanian.
Sementara untuk keperluan minum dan memasak masyarakat mengambil air dari
wilayah lainnya atau dengan cara membeli dari penjual air.
Sumber air baku lainnya yang mempengaruhi kedalaman muka air tanah
(MAT) adalah bendungan yang ada di Kecamatan Babulu dan Kecamatan Waru.
Kedua bendungan ini pada awalnya dibangun untuk mengairi tanah pertanian yang
ada di 2 wilayah tersebut. Namun secara tidak langsung keberadaan mempengaruhi
tinggi muka air tanah pada wilayah-wilayah yang dilalui saluran primer (pembuang)
yang melalui beberapa desa yang bermuara ke laut.
Peta 2.2. Peta Administrasi Kabupaten Penajam Paser Utara dan Cakupan Wilayah Kajian
Secara administratif luas wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara adalah
3.333,06 Km2, terdiri dari 3.060,82 Km2 luas darat dan 272,24 Km2 luas lautan.
Kecamatan yang wilayahnya relatif
luas dibanding kecamatan lain adalah
Kecamatan Penajam dan Kecamatan Sepaku, sedangkan kecamatan dengan luas
wilayah tersempit adalah Kecamatan Babulu. Data selengkapnya dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 2.2 Luas Wilayah per-Kecamatan dan jumlah Kelurahan
Sumber : Kabupaten Penajam Paser Utara dalam Angka 2011
Kabupaten PPU yang cukup luas mempengaruhi jarak hubungan antar wilayah.
Jarak ibukota kecamatan yang terjauh dari ibukota Kabupaten adalah ibu kota
Kecamatan Sepaku yang berjarak 87 Km, menyusul ibukota Kecamatan Babulu dan
Waru masing-masing 50 Km dan 30 Km, sedangkan yang terdekat adalah ibukota
Kecamatan Penajam 0.5 Km.
Jauhnya jarak antar kecamatan ini berpengaruh dalam hal jangkauan
pelayanan dasar yang bersifat jaringan. Hal ini diperparah dengan bentuk rupa bumi
yang bergelombang disertai banyaknya aliran sungai yang tersebar di 4 kecamatan
dan umumnya desa-desa yang tersebar di wilayah pesisir pantai dari Kelurahan
Mentawir di Kecamatan Sepaku sampai di Desa Babulu Laut di Kecamatan Babulu.
Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap pembangunan jaringan prasarana dasar
seperti jalan, persampahan, air bersih, listrik dan telekomunikasi.
Dengan keterbatasan dana yang ada, Pemerintah Daerah belum dapat
menyediakan pelayanan yang bersifat jaringan prasarana, khususnya jaringan air
bersih dalam satu kesatuan sistem diseluruh wilayah tersebut. Namun demikian
pemerintah dalam penyediaan air bersih tetap mengupayakan pemenuhan
kebutuhan air tersebut dengan sistem onsite.
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Penajam Paser Utara 2013
Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP)
Untuk itu telah dibangun beberapa titik pengolahan air bersih pada wilayah
yang mempunyai sumber air baku yang memadai seperti di Kecamatan Sepaku
(Desa Tengin Baru), Kecamatan Waru (Desa Argomulyo) dan Kecamatan Penajam.
Walaupun di 3 kecamatan tersebut telah dibangun pengolahan air minum,
namun cakupan pelayanannya masih terbatas pada wilayah-wilayah yang dekat
dengan tempat pengolahan. Hal ini selain disebabkan karena jangkauan desa yang
ada dikecamatan tersebut terlalu jauh, juga disebabkan sumber air baku yang ada
masih terbatas kuantitas dan kontinuitasnya sehingga kapasitas mesin pengolahan
juga terbatas.
Usaha untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat juga diusahan
melalui perusahaan yang beroperasi diwilayah yang jauh dari jangkuan layanan air
bersih dari pemerintah. Wilayah Maridan merupakan wilayah yang tumbuh dan
berkembang karena adanya perusahaan pengolahan kayu lapis. Dengan adanya
perusahaan ini, masyarakat terbantu dengan adanya embung (penampungan air)
yang dibuat oleh perusahaan.
2.2 Demografi
2.2.1 Jumlah, Kepadatan, dan Pertumbuhan Penduduk
Penduduk merupakan salah satu modal dasar pembangunan karena tidak saja
sebagai sasaran tetapi juga merupakan pelaku pembangunan. Sebagian besar
penduduk Penajam merupakan penduduk pendatang dari Sulawesi, Jawa dan NTT.
Jumlah penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara pada Tahun 2012 sebesar
165.666 jiwa, tersebar di 4 kecamatan. Jumlah penduduk terbanyak berada di
Kecamatan Penajam sebagai ibukota kabupaten dengan jumlah 76.917 jiwa,
sedangkan penduduk paling sedikit di kecamatan waru sebanyak 16.943 jiwa, hal ini
karena luas wilayah waru yang kecil dibandingkan dengan kecamatan lainnya.
Persebaran penduduk di Kabupaten Penajam Paser Utara
masih terpusat di
wilayah perkotaan di Kecamatan Penajam, Waru dan Babulu. Hal ini disebabkan
karena wilayah-wilayah tersebut merupakan kantong-kantong transmigrasi dan
dilalui jalan lintas selatan yang menghubungkan Kaltim dan Kalsel. Adanya jalan
penghubung ini menyebabkan konsentrasi penduduk beserta kegiatan ekonominya
terpusat di wilayah sepanjang jalan tersebut.
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Penajam Paser Utara 2013
Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP)
Selain pengaruh diatas, persebaran permukiman penduduk juga disebabkan
oleh kondisi sosial ekonomi masyarakat. Pada wilayah pesisir pantai atau sungai
(muara), banyak permukiman penduduk yang tersebar membentuk desa/kelurahan
yang terpisah dan umumnya bermata pencaharian mereka adalah sebagai nelayan.
Sementara untuk wilayah perkotaan Penajam lebih banyak penduduknya
karena kedekatannya dengan Kota Balikpapan yang dibatasi oleh bentang alam
berupa teluk. Kedekatan jarak dan kemudahan dalam menjangkau sarana
transmportasi menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk bermukim dan
tinggal di wilayah ini.
Melihat tren yang ada, pertambahan jumlah penduduk suatu wilayah akan
meningkat seiring dengan semakin banyak dan membaiknya berbagai prasarana
dan sarana yang dibangun Pemerintah Daerah dan swasta, serta peningkatan
pelayanan umum yang semakin membaik. Hal ini secara tidak langsung akan
memobilisasi orang untuk datang dan menetap di wilayah ini.
Kondisi ini didukung pula dengan letak geografis yang sangat strategis dalam
menampung berbagai limpasan kegiatan Kota Balikpapan dan semakin sempitnya
wilayah pesisir di Kota Balikpapan khususnya di sepanjang teluk, sehingga alternatif
paling rasional untuk pengembangan kegiatan ekonomi adalah wilayah Penajam
yang berbatasan langung dengan Teluk Balikpapan.
Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan swasta yang
membangun kegiatan usahanya di Wilayah Penajam dan secara tidak langsung
menjadi daya tarik bagi pendatang untuk mencari penghidupan dari berbagai
Multiplier Effect kegiatan hulu dan hilir yang berakibat meningkatnya kepadatan
penduduk.
Secara umum kepadatan penduduk di Kabupaten Penajam Paser Utara tahun
2012 mencapai 41 jiwa per km 2 dan termasuk kategori kepadatan sangat jarang.
Namun apabila dibandingkan dengan kepadatan penduduk Provinsi Kalimantan
Timur yang hanya 16 jiwa per km2, maka kepadatan di Kabupaten Penajam masih
tergolong tinggi. Kepadatan paling tinggi terakomulasi di Kecamatan Babulu
mencapai 87 jiwa/km2.
Namun demikan berdasarkan distribusi kepadatannya, Kecamatan Waru
merupakan kecamatan terpadat. Hal ini lebih disebabkan karena luas wilayah
Kecamatan Waru yang lebih kecil dibandingkan dengan luas kecamatan lainnya.
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Penajam Paser Utara 2013
Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP)
Sementara Kecamatan Penajam dengan jumlah penduduk terbanyak, namun
kepadatannya kecil karena luasnya wilayah Kecamatan Penajam tersebut.
Tabel 2.3. Jumlah Penduduk dan kepadatannya 3-5 tahun terakhir
Jum lah Penduduk
Kecam atan
2008
2009
2010
Jum lah KK
2011
2012
2008
2009
2010
Tingkat Pertum buhan
2011
2012
2008
2009
2010
2011
2012
Babulu
29.045
29.466
29.434
31.662
32.881
7.563
-
8.336
8.680
9.146
1,45%
-0,11%
7,57%
3,85%
Waru
15.123
15.642
16.057
16.440
16.943
3.730
4.740
4.783
4.486
4.744
3,43%
3,04%
2,82%
2,88%
Penajam
53.259
61.355
68.189
75.407
76.917
13.310
15.684
17.759
19.824
21.437
15,20% 13,15%
12,29%
9,62%
Sepaku
30.708
30.792
30.863
32.741
34.256
7.525
-
8.822
8.927
9.480
2,16%
2,77%
0,27%
0,25%
Sumber: Laporan kependudukan kecamatan, diolah 2013
Tabel 2.4: Jumlah penduduk saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun
Jumlah Penduduk
Jumlah KK
Kecamatan
2013
2014
2015
2016
2017
2013
2014
2015
2016
Babulu
81.455
86.260
91.350
96.740
102.447
Waru
18.019
19.083
20.209
21.401
22.664
Penajam
34.820
36.875
39.051
41.355
43.795
Sepaku
39.126
41.435
43.880
46.468
49.210
Tingkat Pertumbuhan
2017
2013
2014
2015
2016
Kepadatan Penduduk
2017
2013
2014
2015
2016
2017
Sementara itu, laju pertumbuhan penduduk tertinggi 2008-2012 adalah
Kecamatan Penajam. Hal ini salah satunya disebabkan karena Kecamatan Penajam
adalah ibukota kabupaten yang menjadi pusat layanan kegiatan sehingga banyak
masyarakat yang memilih bertempat tinggal di wilayah ini. Kegiatan layanan yang
cukup
lengkap
dan
lebih
memadai
serta
jangkauan
terhadap
pelayanan
pemerintahan dan akses serta sarana kegiatan ekonomi yang didukung kondisi
geografis yang berdekatan dengan kota balikpapan.
Secara keseluruhan laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Penajam Paser
Utara mengalami penurunan meski angkanya masih positip yang berarti terdapat
penambahan jumlah penduduk.
Kondisi
diatas merupakan salah satu penyebab mobilitas penduduk baik secara
permanen maupun non-permanen yang mempengaruhi jumlah penduduk Kabupaten
Penajam Paser Utara. Mobilitas keluar terjadi antara lain karena melanjutkan pendidikan
atau mendapatan pekerjaan diluar daerah yang lebih menjanjikan sesuai dengan tingkat
pendidikannya sementara konidisi prasarana yang belum memadai juga memberikan andil
bagi orang untuk mencari daerah dengan prasarana yang lebih memadai.
Namun demikian, berdasarkan angka pertumbuhan penduduk
yang positif
mengindikasikan bahwa migrasi masuk lebih besar dari migrasi keluar, bahkan
apabila dibandingkan dengan pertumbuhan penduduk Provinsi Kalimantan timur.
Sementara
itu,
mobilitas
keberadaanya menggunakan
non
permanen
terjadi
secara
harian
yang
transportasi penyeberangan laut berupa kapal feri,
speedboat dan perahu kelotok yang setiap saat digunakan untuk melintasi Teluk
Balikpapan dari Penajam ke Balikpapan atau sebaliknya. Hal ini juga terlihat dari
penomena banyaknya komuter dari pegawai negeri atau pedagang yang bekerja di
Kabupaten Penajam Paser Utara namun bertempat tinggal di Balikpapan.
Namun dengan semakin membaiknya prasarana dan sarana umum yang ada
di
Penajam,
menyeberangi
serta
kemudahan
Teluk Balikpapan
akses
dalam
akan
semakin
pemanfaatan
sarana
berdampak pada
untuk
semakin
banyaknya mobilitas permanen yang masuk ke Wilayah Penajam sebagai tempat
tinggal terlebih lagi dengan adanya rencana pembangunan jembatan penghubung
langsung dari Penajam - Balikpapan .
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Penajam Paser Utara 2013
Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP)
2.3 Keuangan dan Perekonomian Daerah
Bagian ini menjelaskan kondisi keuangan dan perekonomian daerah meliputi:
pendapatan dan belanja modal sanitasi daerah, kapasitas keuangan daerah,
kemampuan fiskal/ruang fiskal, data peta perekonomian dan data realisasi belanja
modal sanitasi setiap SKPD.
Tabel 2.5 Rekapitulasi Realisasi APBD Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2009- 2013
No
A
a.1
Anggaran
Pendapatan (a.1+a.2+a.3)
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
2009
760.853.349.635,00
43.981.543.500,00
2012
947.703.674.850,00
1.564.529.789.720,00
34.528.479.450,00
43.162.054.750,00
863.795.000,00
1.953.000.000,00
2.182.458.550,00
4.286.373.000,00
5.219.724.000,00
3.450.000.000,00
3.805.799.000,00
8.700.000.000,00
9.000.000.000,00
15.050.000.000,00
29.507.258.000,00
20.125.479.450,00
22.123.797.200,00
782.291.887.000,00
1.215.954.770.050,00
655.910.000.000,00
1.042.784.206.050,00
118.428.287.000,00
169.033.824.000,00
7.953.600.000,00
4.136.740.000,00
130.883.308.400,00
305.412.964.920,00
Pajak Daerah
a.1.2
Retribusi Daerah
a.1.3
Hasil Pengolahan Kekayaan daerah yang dipisahkan
8.618.224.500,00
a.1.4
Lain-lain pendapatan yang sah
30.464.946.000,00
a.2
Dana Perimbangan (Transfer)
639.177.150.135,00
a.2.1
Dana bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak
608.807.927.000,00
a.2.2
Dana alokasi umum
22.707.900.000,00
a.2.3
Dana alokasi khusus
7.661.323.135,00
Lain-lain pendapatan yang sah
794.519.621.400,00
2011
612.000.000,00
a.1.1
a.3
2010
77.694.656.000,00
44.290.777.000,00
629.082.683.000,00
625.634.583.000,00
3.448.100.000,00
121.146.161.400,00
a.3.1
Hibah
a.3.2
Dana darurat
a.3.3
Dana bagi hasil pajak dari propinsi kepada kab
20.330.000.000,00
27.638.000.000,00
41.243.284.500,00
82.364.845.920,00
a.3.4
Dana penyesuaian dan dana otonomi khusus
3.746.556.000,00
39.539.461.400,00
7.871.973.900,00
22.448.419.000,00
a.3.5
Bantuan keuangan dari propinsi/pemerintah daerah lainnya
53.618.100.000,00
53.968.700.000,00
81.768.050.000,00
200.599.700.000,00
B
b.1
Belanja (b.1+b.2)
Belanja Tidak Langsug
1.293.431.410.486,00
1.276.600.678.000,00
1.453.425.000.000,00
1.673.590.000.000,00
256.668.557.766,00
291.718.063.508,00
309.147.468.812,00
353.670.938.709,00
213.225.506.585,00
268.307.948.451,00
b.1.1
Belanja pegawai
176.267.641.577,00
214.601.058.503,00
b.1.2
Bunga
b.1.3
Subsidi
b.1.4
Hibah
11.159.100.000,00
26.827.800.000,00
20.711.000.000,00
31.685.000.000,00
b.1.5
Bantuan soisal
32.264.901.175,00
13.420.800.000,00
20.919.200.000,00
1.175.000.000,00
b.1.6
Belanja bagi hasil kepada propinsi/kabupaten/kota/desa
2013
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Penajam Paser Utara 2013
Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP)
b.17
Bantuan keuangan kepada propinsi/kabupaten/kota/desa
b.1.8
Belanja tidak terduga
b.2
Belanja Langsung
b.2.1
Belanja pegawai
b.2.2
b.2.3
C
35.161.336.650,00
35.013.686.650,00
51.311.336.650,00
51.187.917.642,00
1.815.578.364,00
1.854.718.355,00
2.980.425.577,00
1.315.072.616,00
1.036.762.852.720,00
984.882.614.492,00
1.144.277.531.188,00
1.319.919.061.291,00
68.348.810.168,00
57.592.073.147,00
65.631.604.295,00
83.382.446.290,00
Belanja barang dan jasa
290.551.392.984,00
235.413.653.266,00
244.687.118.024,00
260.378.375.334,00
Belanja modal
677.862.649.568,00
691.876.888.079,00
833.958.808.869,00
976.158.239.667,00
Pembiayaan
Sumber
: Realisasi APBD tahun 2009-2013, diolah 2013
Tabel. 2.6 Rekapitulasi Belanja Sanitasi Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2009 – 2013
No
SKPD
1
DPU -CK
1.a
Investasi
1.b
operasional/pemeliharaan (OM)
2
2009
2010
2011
39.607.324.493
31.492.504.270
47.486.462.070
39.607.324.493
30.172.204.270
47.486.462.070
2012
28.288.229.143
28.288.229.143
1.320.300.000
KLH
2.a
Investasi
2.b
operasional/pemeliharaan (OM)
3
2008
Dinkes
324.414.150
157.610.000
99.015.000
293.165.000
3.a
Investasi
324.414.150
157.610.000
99.015.000
293.165.000
3.b
operasional/pemeliharaan (OM)
4
Bappeda
1.327.128.000
4.a
Investasi
1.327.128.000
4.b
operasional/pemeliharaan (OM)
5
Belanja Sanitasi (1+2+3+..n)
39.931.738.643
32.977.242.270
47.585.477.070
28.581.394.143
6
Pendanaan investasi sanitasi Total (1a+2a+3a+...na)
39.931.738.643
31.656.942.270
47.585.477.070
28.581.394.143
7
Pendanan OM (1b+2b+3b+..nb)
8
9
10
11
Belanja Langsung
Proporsi Belanja Sanitasi-Belanja langsung (5/8)
Proporsi Investasi Sanitasi-Total Belanja Sanitasi (6/5)
Proporsi OM Sanitasi-Total Belanja Sanitasi (7/5)
0
1.036.762.852.720
4%
100%
-
1.320.300.000
984.882.614.492
3%
96%
4%
0
1.144.277.531.188
4%
100%
-
0
1.319.919.061.291
2%
100%
-
Rata-rata
pertumbuhan
36.718.629.994
36.388.554.994
1.320.300.000
218.551.038
218.551.038
1.327.128.000
1.327.128.000
37.268.963.032
36.938.888.032
1.320.300.000
862.269.801.743
2%
74%
4%
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Penajam Paser Utara 2013
Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP)
Tabel 2.7. Belanja Sanitasi Perkapita Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2008 – 2012
No
Deskripsi
1
Total Belanja Sanitasi Kabupaten
2
Jumlah Penduduk
Belanja Sanitasi Perkapita (1/2)
2008
2009
2010
2011
2012
Rata-rata
-
39.931.738.643
32.977.242.270
47.585.477.070
28.581.394.143
37.268.963.032
128.135
137.255
144.553
154.073
160.997
181.253
-
290.931
228.133
308.850
177.527
251.360
Kabupaten Penajam Paser Utara mempunyai luas wilayah 3.333,06 km2 serta
jumlah penduduknya pada tahun 2011 adalah 149.144 jiwa (berdasarkan SUSENAS
BPS Tahun 2011). Jika dibandingkan dengan luas wilayah Propinsi Kalimantan
Timur, yaitu seluas 224.908,17 km2, luas Kabupaten Penajam Paser Utara sekitar
1,48 persen, sedangkan jumlah penduduknya sekitar 4,04 persen dari jumlah
penduduk Propinsi Kalimantan Timur, yaitu sebesar 3.690.520 jiwa pada tahun
2011. Dengan proporsi luas wilayah dan jumlah penduduk di atas, PDRB (Produk
Domestik Regional Bruto) Kabupaten Penajam Paser Utara pada tahun 2011
mampu memberi kontribusi terhadap PDRB Kalimantan Timur sebesar 0,91 persen
(PDRB Kalimantan Timur dengan Migas) atau sebesar 1,79 persen bila PDRB
Kalimantan Timur dihitung tanpa Migas.
Dari angka kontribusi PDRB Kabupaten Penajam Paser Utara terhadap PDRB
Kalimantan Timur di atas, dapat dikatakan bahwa Kabupaten Penajam Paser Utara
memiliki potensi ekonomi yang cukup baik, sehingga sangat diperlukan sikap pro
aktif untuk mengembangkan potensi konomi tersebut dan diharapkan nantinya akan
banyak menarik minat investor untuk menanamkan modalnya di Kabupaten
Penajam Paser Utara. Disamping situasi politik dan keamanan yang cukup kondusif
juga potensi ekonomi yang dihasilkan daerah ini sebagian besar merupakan
komoditi ekspor, sehingga daerah ini prospektif untuk berinvestasi. Dengan demikian
diharapkan Kabupaten Penajam Paser Utara dapat lebih besar menyumbangkan
PDRB dimasa yang akan datang.
Tahun 2011 perekonomian nasional telah menunjukkan adanya kemajuan, hal
ini dapat terlihat dari membaiknya kinerja beberapa indikator ekonomi makro setelah
sebelumnya mengalami keterpurukan. Membaiknya perekonomian ini ditandai juga
dengan adanya pertumbuhan ekonomi nasional yang bergerak positif dan
menurunnya tingkat inflasi. Kondisi perekonomian Nasional yang membaik ini juga
mempengaruhi perekonomian regional terutama perekonomian Kabupaten Penajam
Paser Utara, bila kita cermati selama lima tahun terakhir yaitu tahun 2008 – 2011
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Penajam Paser Utara sangat berfluktuasi, yaitu
pada tahun 2007 sebesar 3,79 persen, tahun 2008 sebesar 4,99 persen, tahun 2009
tumbuh sebesar 3,51 persen, tahun 2010 tumbuh sebesar 7,28 persen dan tahun
2011 tumbuh sebesar 11,68 persen.
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Penajam Paser Utara 2013
Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP)
Dari angka pertumbuhan ekonomi antara tahun 2007 – 2011 ini dapat
dikatakan bahwa perekonomian Kabupaten Penajam Paser Utara meningkat.
Dengan adanya berbagai program yang dilaksanakan pemerintah guna Indeks
Pembangunan Manusia Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2012 31 pemulihan
ekonomi nasional, membawa dampak nyata terhadap perbaikan kinerja ekonomi
regional, ditambah lagi dengan diberlakukannya UU No. 32 dan UU No. 33 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Perimbangan Keuangan antara Pusat dan
Daerah yang merupakan modal untuk memacu pembangunan dan berdampak
langsung terhadap percepatan pertumbuhan ekonomi di daerah. Hal tersebut dapat
terlihat dari laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Penajam Paser Utara pada tahun
2011 masih tumbuh positif, yaitu sebesar 11,68 persen.
Gambaran mengenai perkembangan dan laju pertumbuhan PDRB Kabupaten
Penajam Paser Utara tahun 2008 sampai dengan 2011 dapat dilihat pada tabel 2.8
Tabel 2.8 Peta Perekonomian Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2008 – 2012
No
1
Deskripsi
PDRB harga konstan (struktur
perekonomian)(Jutaan)
PDRB harga Konstan (struktur
perekonomian) (Jutaan)
h.
2
Pendapatan Perkapita
Kabupaten (Jutaan)
3
Pertumbuhan Ekonomi (%)
2008
2009
2010
2011
2.437.691
2.577.863
2.923.169
3.845.144
1.787.049
1.849.722
1.984.290
2.216.080
15,76
15,490
16,25
22, 15
4,99
3,51
7,28
11,68
2012
Pertumbuhan ekonomi Regional berkaitan erat dengan pertumbuhan masing
– masing sektor dan sub sektor. Bila diamati menurut sektor – sektor ekonomi atau
lapangan usaha di Kabupaten Penajam Paser Utara, pada tahun 2008, 2010, dan
2011 semua sektor mengalami pertumbuhan positif. Pada tahun 2007 dan 2009
sektor pertambangan dan penggalian mengalami pertumbuhan negatif. Sektor
pertambangan dan penggalian pada tahun 2007 mengalami pertumbuhan negatif hal
ini akibat turunnya produksi sub sektor Minyak dan Gas di sumur – sumur minyak
yang terdapat di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Sedangkan pada tahun 2009 yang mengalami pertumbuhan negative hal ini
dikarenakan pada tahun tersebut produksi pertanian menurun disbanding tahun
sebelumnya. Tabel 2.8 dapat memperlihatkan pertumbuhan ekonomi sektoral di
Kabupaten Penajam Paser Utara.
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Penajam Paser Utara 2013
Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP)
Dari tabel 2.8 di bawah dapat dilihat angka pertumbuhan sektor-sektor ekonomi
Kabupaten Penajam Paser Utara pada tahun 2011. Angka pertumbuhan yang positif
menunjukkan bahwa Nilai Tambah Bruto (NTB) sektor tersebut meningkat, di lain
pihak besar kecilnya angka pertumbuhan menunjukkan tingkat laju pertumbuhannya,
apabila angka pertumbuhan lebih besar dari angka pertumbuhan tahun sebelumnya
artinya laju pertumbuhan tahun ini lebih cepat dibanding tahun sebelumnya,
demikian
sebaliknya
bila
lebih
kecil
berarti
pertumbuhannya
mengalami
perlambatan. Sebaliknya, angka pertumbuhan negatif menunjukkan bahwa NTB
sektor tersebut menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
Dari tabel 2.8 juga dapat dilihat angka PDRB Kabupaten Penajam Paser Utara
relatif stabil, walaupun angka pertumbuhan tahun 2009, 2010 dan 2011 cukup
berfluktuatif dengan nilai masing-masing sebesar 3,51 persen, 7,28 persen, dan
11,68 persen. Perekonomian Kabupaten Penajam Paser Utara pada tahun 2011
cukup baik, ini dapat dilihat dari angka pertumbuhannya yang cukup tinggi yaitu
sebesar 11,68 persen. Hal ini disebabkan karena pada tahun 2011, sektor
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Penajam Paser Utara 2013
Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP)
pertambangan non migas baru dimasukkan ke dalam penghitungan PDRB di
Kabupaten Penajam Paser Utara. Jika kita amati, Sektor yang mengalami
pertumbuhan tertinggi pada tahun 2011 ini adalah sektor Pengangkutan dan
Komunikasi dengan pertumbuhannya sebesar 39,53 persen. Pertumbuhan terbesar
pada sektor ini adalah sub sektor pengangkutan.
Pertumbuhan tinggi di sektor pengangkutan dan komunikasi ini terjadi karena
adanya multiplier efek dari dimasukkannya sektor pertambangan non migas ke
dalam penghitungan PDRB di Kabupaten Penajam Paser Utara, dimana dengan
berkembangnya pertambangan batu bara maka kebutuhan di sektor angkutan akan
meningkat. Peringkat kedua tertinggi pertumbuhannya yaitu Sektor Listrik, Gas, dan
Air Bersih dengan angka pertumbuhan pada tahun 2011 sebesar 21,84 persen.
Pada Sektor ini, Sub Sektor Listrik memiliki angka pertumbuhan sebesar 25,56
persen. Perkembangan perusahaan-perusahaan pertambangan batu bara di
Kabupaten Penajam Paser Utara mengakibatkan pertumbuhan di sektor-sektor lain,
antara lain sektor perdagangan, hotel, dan restoran, sektor pengangkutan dan
komunikasi, sektor konstruksi, sektor listrik, gas dan air bersih, dan sektor
pertambangan
pada khususnya. Sehingga di
lima sektor
tersebut
terjadi
pertumbuhan yang cukup tinggi.
Sektor yang memiliki nilai pertumbuhan tertinggi ketiga yaitu Sektor
perdagangan, hotel, dan restoran. Pada tahun 2011 sektor perdagangan, hotel,
dan restoran tumbuh sebesar 20,03 persen, pertumbuhan ini disebabkan
oleh tumbuhnya sektor perdagangan sebagai sub sektor dominan sebesar
20,38 persen dimana pada tahun sebelumnya sektor ini mengalami pertumbuhan
sebesar 14,09 persen.
Pada tahun 2011 Sektor Pertambangan dan Penggalian sebagai sektor yang
memiliki kontribusi yang besar terhadap perekonomian di Penajam Paser Utara
mengalami pertumbuhan sebesar 13,09 persen. Hal
ini disebabkan
oleh
berkembangnya perusahaan-perusahaan pertambangan batu bara di Kabupaten
Penajam Paser Utara pada tahun 2011.
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Penajam Paser Utara 2013
Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP)
Melihat agregat PDRB Kabupaten Penajam Paser Utara pada tahun 2011
perekonomian Kabupaten Penajam Paser Utara tumbuh sebesar 11,68 persen,
pertumbuhan ini merupakan yang tertinggi selama lima tahun terakhir, yaitu pada
tahun 2007 sebesar 3,79 persen, tahun 2008 mengalami sebesar 4,99 persen tahun
2009 sebesar 3,51, dan pada tahun 2010 sebesar 7,28. Hal ini disebabkan oleh
adanya pertumbuhan yang cukup tinggi pada sektor pengangkutan dan komunikasi.
Selama tahun 2007 – 2011 perekonomian Kabupaten Penajam Paser Utara
sangat tergantung pada nilai tambah yang diciptakan oleh dua sektor primer/sektor
tradisional. Dominasi kedua sektor primer ini dalam membentuk perekonomian di
wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dapat dilihat pada tabel 3.5.3 PDRB
Kabupaten Penajam Paser Utara tahun 2011.
Kedua sektor primer dimaksud yaitu : Sektor Pertanian dan Sektor
Pertambangan dan Penggalian, dalam kurun waktu lima tahun terakhir kontribusi
kedua sektor ini menunjukkan kisaran antara 13 – 50 persen. Pada tahun 2011
kedua sektor tersebut kontribusinya terhadap PDRB masing – masing sebesar 16,81
persen dan 39,24 persen.
Sektor Industri Pengolahan mampu memberi kontribusi sebesar 14,50 persen
dan Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran mampu memberi kontribusi sebesar
16,97 persen terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Penajam Paser Utara tahun
2011. Sedangkan sektor – sektor lainnya hanya dapat memberikan sumbangan di
bawah 6 persen, dengan kontribusi terendah berasal dari Sektor Listrik, Gas dan Air
Bersih sebesar 0,21 persen.
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Penajam Paser Utara 2013
Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP)
Secara rinci peranan masing – masing sektor terhadap pembentukan PDRB
Kabupaten Penajam Paser Utara di tahun 2007 – 2011 dapat tergambar pada tabel
3.5.3 berikut:
Perkembangan PDRB perkapita dan pendapatan perkapita Kabupaten
Penajam Paser Utara dari tahun ke tahun juga terus mengalami peningkatan. Pada
tahun 2011 PDRB perkápita sebesar 25,90 juta rupiah, sedangkan pada tahun 2010
PDRB perkapita sebesar 20,45 juta rupiah. Peningkatan PDRB perkapita tersebut
diikuti oleh peningkatan pendapatan perkapita. Pada tahun 2011 pendapatan
perkapita sebesar 22,15 juta rupiah, sedangkan pada tahun 2010 sebesar 17,49 juta
rupiah.
Kenaikan PDRB perkapita maupun pendapatan perkapita dipengaruhi oleh dua
faktor utama, yaitu kenaikan PDRB itu sendiri dan pertambahan penduduk. Jika
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Penajam Paser Utara 2013
Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP)
PDRB tumbuh lebih cepat dari pertumbuhan penduduk, maka pendapatan perkapita
akan mengalami peningkatan yang lebih cepat juga, namun sebaliknya jika PDRB
tumbuh lebih lambat dari pertumbuhan penduduk, maka pertumbuhannya akan
melambat juga.
Untuk lebih jelasnya gambaran PDRB perkapita maupun pendapatan perkapita
bisa dilihat pada tabel 3.5.4.
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Penajam Paser Utara 2013
Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP)
Gambar Peta. 2.3 Rencana Pusat Pelayanan Kabupaten PPU
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Penajam Paser Utara 2013
Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP)
Gambar Peta 2.4 Rencana Pola Ruang Kabupaten PPU
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Penajam Paser Utara 2013
Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP)
Tabel 2.9: Fasilitas pendidikan yang tersedia di Kabupaten/Kota
Jumlah Sarana Pendidikan
Umum
Agama
Nama Kecamatan
SD
SLTP
SMA
SMK
Kec. Babulu
26
6
2
Kec. Waru
12
3
Kec. Penajam
42
Kec.Sepaku
26
MI
MTs
MA
2
2
2
1
1
1
0
11
5
3
6
2
6
3
2
1
0
Sumber:KDA PPU 2012
Prasarana pendidikan yang ada di Kabupaten PPU sudah
tersebar disetiap
kecamatan mulai dari tingkat dasar, menangah dan tinggi. Adanya penyebaran prasarana
pendidik tersebut memberikan pengaruh yang besar dalam pengelolaan kegiatan sanitasi
khususnya kegiatan yang ada disekolah-sekolah. Namun demikian masih terdapat
kesenjangan antara sekolah yang ada di wilayah perkotaan dengan yang ada di pedesaan.
Kesenjangan tersebut terlihat dari terbatasnya prasarana dan sarana yang ada, khususnya
terkait dengan air bersih dan kondisi sarana penujang sanitasi.
Kondisi sarana penunjang sanitasi pada daerah belakang umumnya masih sangat
terbatas, mengingat jauhnya lokasi dari layanan jaringan air bersih tersebut. Kebanyakan
sekolah-sekolah yang dibangun didaerah belakang berada di daerah perbukitan sehingga
ketersediaan air bersih menjadi sulit untuk diakses karena kondisi geografis dan masih
kurangnya sarana pendukung untuk mengambil dan mengolah air bersih.
Masih ada beberapa sekolah yang kesulitan untuk memanfaatkan KM/WC sebagai
tempat untuk membuang air karena sulitnya mendapatkan air bersih tersebut. Bahkan ada
sekolah yang siswanya harus pulang untuk sekedar buang air. Pada beberapa sekolah ada
yang sudah mempunyai sumber air bersih, tetapi untuk mengangkut air sampai kesekolah
tersebut mereka belum dapat mengangkutnya karena ketiadaan mesin pompa.
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Penajam Paser Utara 2013
Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP)
Tabel 2.10: Jumlah penduduk miskin per kecamatan
Nama Kecamatan
Jumlah keluarga miskin (KK)
Kec. Babulu
4.179
Kec. Waru
1.273
Kec. Penajam
3.836
Kec.Sepaku
3.098
Jumlah
12.386
Sumber: KDA PPU 2012
Tabel diatas menunjukan bahwa penduduk miskin terbanyak berada
dikecamatan babulu dan kecamatan penajam. Banyaknya penduduk miskin yang
ada di Kecamatan Babulu disebabkan oleh kondisi masyarakat yang ada merupakan
petani yang tersebar didaerah Babulu Darat dan Babulu Laut. Kondisi lahan
pertanian yang ada sekarang merupakan petani dengan sistem tadah hujan dengan
panen 1 x setahun, sehingga menyebabkan rendahnya pendapatan petani pada
umumnya walaupun pemerintah daerah dan provinsi telah memproyeksikan wilayah
ini sebagai salah satu lumbung padi di Kaltim.
Kondisi ini diperparah dengan masih belum baiknya distribusi hasil penen
petani, sehingga kebanyakan para petani tersebut mendapatkan keuntungan yang
lebih sedikit dibandingkan dengan para tengkulak yang menampung hasil pertanian
mereka. Demikian juga dengan penangangan pasca penen yang masih belum
terkelola dengan baik, sehingga belum ada pengolahan hasil penen untuk
memberikan nilai tambah bagi petani.
Rendahnya pendapatan sebagian besar masyarakat yang ada didaerah ini
secara tidak langsung memberikan dampak yang besar bagi kegiatan pengelolaan
sanitasi yang ada dipermukiman penduduk tersebut. Ketidakmampuan mengakses
sarana pendukung menyebabkan kualitas pengelolaan sanitasi menjadi buruk dan
diabaikan karena lebih mendahulukan kepentingan yang mendasar lainnnya seperti
makan, modal bagi kegiatan bertani, sekolah dll.
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Penajam Paser Utara 2013
Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP)
Tabel 2.11: Jumlah rumah per kecamatan
Nama Kecamatan
Jumlah Rumah
Kec. Babulu
8.048
Kec. Waru
4.231
Kec. Penajam
18.174
Kec.Sepaku
8.428
Sumber:KDA PPU 2012
Tabel diatas menunjukan bahwa jumlah rumah terbanyak berada di Kecamatan
Penajam. Hal ini dapat difahami karena kondisi geografis Penajam yang berbatasan
langsung dengan Kota Balikpapan sebagai pusat kegiatan wilayah (PKW) di Kaltim
yang berkonsekwensi adanya sebaran berbagai kegiatan ke Penajam karena
adanya kedekatan lokasi tersebut.
Selain itu Penajam sebagai ibukota kabupaten dengan kelengkapan prasarana
dan sarana yang dibangun lebih lengkap dari pada wilayah kecamatan lainnya telah
memberikan daya tarik tersendiri bagi penduduk untuk bermukim di wilayah ini.
Kelengkapan prasaran dan sarana yang tersedia serta kedekatan secara geografis
dengan dengan Kota Balikpapan serta adanya wilayah perairan yang terlindung dari
gelombang secara langsung telah memberikan nilai tersendiri bagi tumbuhnya
berbagai kegiatan industri yang ada diwilayah ini.
Sementara itu pada wilayah lainnya kondisi perumahan yang ada masih
terbatas. Hal ini terjadi karena pada wilayah tersebut jauh dari pusat-pusat kegiatan
yang ada diwilayah penajam dan balikpapan, sehingga tidak mendapatkan spead
effect dari berbagai kegiatan yang ada diwilayah tersebut. Jauhnya wilayah tersebut
diperparah lagi dengan kondisi ruas jalan penghubung yang tidak begitu mulus
karena pada ruas tertentu banyak jalan-jalan yang rusak.
Demikian juga dengan sarana penunjang lainnya, masih sangat terbatas
khususnya prasarana dasar yang ada pada wilayah tersebut. Keterbatasan ini
berpengaruh dengan aktifitas ekonomi yang ada diwilayah tersebut yang sebagian
besar merupakan sektor pertanian dan perkebunan.
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Penajam Paser Utara 2013
Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP)
Gambar 2.1: Struktur organisasi pemerintah daerah Kabupaten Penajam Paser Utara
Download