71 BAB IV ANALISIS TERHADAP KONSEP PENDIDIKAN SOSIAL

advertisement
BAB IV
ANALISIS TERHADAP KONSEP PENDIDIKAN SOSIAL ANAK
DALAM KITAB TARBIYATUL AULAD FIL ISLAM
Dalam bab ini penulis akan menganalisis konsep pendidikan sosial
anak menurut Abdullah Nashih Ulwan yang terdapat dalam kitab Tarbiyatul
Aulad Fil Islam yang meliputi : dasar pendidikan sosial anak, tujuan
pendidikan sosial anak, materi pendidikan sosial anak dan metode pendidikan
sosial anak.
A. Dasar Pendidikan Sosial Anak Menurut Abdullah Nashih Ulwan
Dalam bab terdahulu penulis jelaskan bahwa ada beberapa dasar
pendidikan sosial anak dalam Islam yang harus ditanamkan dalam diri
anak yang meliputi :
1. Prinsip ikatan
a. Ikatan Akidah
b. Ikatan Rohani
2. Prinsip peringatan
Dari penjelasan diatas mengenai dasar pendidikan anak tersebut
bisa dianalisa bahwa
Islam telah menentukan dasar-dasar kehidupan
sosial yang menekankan pada keseimbangan antara kebutuhan individu
dan kebutuhan masyarakat. Islam tidak memperkenankan kepentingan
inividu mengalahkan kepentingan sosial. Islam menyeimbangakan dan
menjaga keharmonisan dua kepentingan tersebut .
71
72
Tujuan adalah sesuatu yang diharapakan tercapai setelah suatu
usaha atau kegiatan selesai, oleh karenanya tujuan pendidikan sosial bagi
anak adalah suatu upaya yang ingin dicapai oleh pendidikan sosial anak
dalam Islam setelah melaksanakan serangkaian proses kegiatan yang
dilakukannya.
Penulis menganalisa bahwa dasar pendidikan sosial anak yang
dijelaskan oleh Abdullah Nashih Ulwan di atas sejalan dengan ajaran
Islam di mana anak harus mempunyai dasar yang langsung berhubungan
dengan masyarakat itu sendiri, adapun dasar pendidikan sosial bagi anak
yang langsung berhubungan dengan masyarakat adalah :
1. Kerja sama
Artinya anak harus bisa bekerja sama dengan masyarakat itu
sendiri
agar
terjalin
hubungan
yang
tentram
dalam
bermasyarakat, dan juga kerja sama ini sangat diperlukan
dalam sebuah masyarakat untuk mencapai kehidupan yang
mapan dan layak, sesuai dengan kapasitas anak itu sendiri dan
masyarakat.
2. Solidaritas
Adalah hubungan yang timbul antara individu seorang anak
dengan masyarakat dalam waktu, kesempatan dan bentuk
tertentu. Jadi solidaritas sosial artinya saling membantu antara
73
masyarakat satu dengan masyarakat lainya jika keduanya
memiliki sistem sosial yang tinggi dan serupa.
Solidaritas sosial yang mana dijelaskan di atas sanagatlah jelas
unttuk disimpulkan dalam konsep masyarakat muslim, hal ini
karena kuatnya hubungan sesame muslim yang berdasarkan
akidah, ibadah, nilai-nilai akhlak dan kesadaran bahwa mereka
umatt yang satu.
3. Tolong – menolong
Adanya kepedulian antar sesama masyarakat, dengan saling
membantu ketika seseorang memerlukan pertolongan dan
bantuan,
tolong-menolong
dalam
masyarakat
sangatlah
dianjurkan karena dalam hal ini akan mendorong perilaku
seorang
anak
menjadi
peduli
terhadap
sesama
dan
masyarakatnya,
4. Loyalitas terhadap sesama muslim
Bentuk loyalitas ini adalah dengan menjadika orang-orang
beriman sebagai teman dekat dan menjadikan tetangga dalam
bermasyaraka,dan juga tidak mencela terhadap agama lain
karena agama kita mengajarkan agar saling menghormati antar
sesama.
74
Menurut penjelasan lain yang perlu di tegaskan di sini juga
bahwa pendidikan sosial anak dalam Islam harus diarahkan menurut
konsep tauhid. Hal ini mengingat pentingnya tauhid sebagai pondasi yang
harus dibangun di atas ilmu pengetahuan dan nilai-nilai yang akan
ditransfer kepada anak didik melalui proses pendidikan.
Pendidikan sosial anak dalam Islam harus diarahkan menurut
konsep tauhid. tauhid sendiri merupakan ajaran dasar yang terpenting
bagi seorang anak sehingga perilaku anak tidak anak jauh dari dasar yang
sudah diajarkan dari awal, dan dengan diajarkanya tauhid maka perilaku
anak akan terbentuk dengan sendirinya, namun perilaku anak juga
mempunyai pengaruhnya diantaranya faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku anak adalah :
1. Faktor pembawaan naluriyah
Sebagai makhluk biologis, ada faktor bawaan sejak lahir yang
menjadi pendorong perbuatan setiap manusia, faktor itu
disebut dengan naluri atau tabiat.
Dengan
pendapat
tersebut,
dapat
dikatakan
bahwa
kecendrungan naluriyah dapat dikendalikan oleh dasar ajaran
yang diberikan terhadap anak atau tauhid sehingga anak
tersebut dapat mempertimbangkan kecendrunganya, apakah
itu baik atau benar.
2. Faktor sifat – sifat keturunan
75
Bahwa sifat keturunan adalah sifat-sifat (bawaan) yang
diwarisakan oleh orang tua kepada keturunanya (anak dan
cucunya).
Disamping adanya sifat bawaan anak sejak lahir (naluri dan
sifat keturunan) sebagai potensi dasar untuk mempengaruhi
perbuatan setiap individu anak, dan juga lingkungan salah satu
faktor yang terpenting, misalnya pendidikan dan tuntunan
agama, faktor ini disebut faktor usaha.
3. Faktor lingkungan dan adat istiadat
Pembentukan prilaku seorang anak, sangat ditentukan oleh
lingkungan
alam
dan
lingkungan
sosial
(faktor
adat
kebiasaan), yang mana dalam dunia pendidikan faktor ini
disebut faktor empiris ( pengalaman hidup manusia ).
4. Faktor agama (kepercayaan)
Agama bukan saja kepercayaan yang harus dimiliki oleh
setiap manusia, tetapi ia harus berfungsi dalam dirinya untuk
menunttun segala aspek kehidupannya,misalnuya berfungsi
sebagai sistem kepercayaan, sistem ibadah, dan sistem
kemasyarakatan :
a. Fungsi Agama sebagai sistem kepercayaan
Sistem kepercayaan dalam Islam tidak dapat dipisahkan
dengan sistem ibadah dan kemasyarakatn.
b. Fungsi Agama sebagai sistem Ibadah
76
Ibadah adalah perbuatan orang mukallaf yang berbeda
dengan keinginan hawa nafsunya, karena semata-mata
mengagungkan tuhanya.
Dari paparan di atas penulis menyimpulkan bahwa penjelasan
mengenai dasar pendidikan anak sudah sangat tepat dimana mendidik
anak harus memulainya atau harus mengajarkanya dari dasar terlebih
dahulu seperti, seperti pendidikan akidah dan pendidikan rohani, dari dua
dasar ini jika di terapkan dengan baik maka anak akan menjadi lebih baik.
Kemudian penulis juga paparkan jika anak mempunyai dasar
yang baik maka anak tersebut akan mudah dalam bersosialisasi dengan
masyarakat seperti, kerjasama, solidaritas dan tolong menolong. Dalam
hal ini maka sanagtlah tepat dasar-dasar yang penulis paparkan di atas
umtuk diterapakan dalam mendidik anak menuju masa depan.
B. Tujuan Pendidikan Sosial Anak Menurut Abdullah Nashih Ulwan
Kepada generasi muslim dewasa ini, sesuai dengan standar hidup
dan taraf pendidikannya berupa tujuan pendidikan. Sehingga tidak ada
alternatif lain selain memilih metodologi pendidikan Islam yang
paripurna, sesuai dengan isyarat yang telah dijelaskan oleh syariat Islam
dan tujuan-tujuan yang telah ditentukan antara lain :
1. Membangkitkan minat anak untuk mencari nafkah dengan cara yang
paling baik.
2. Memelihara persiapan naluri anak yang kodrati.
77
3. Mengadakan kerja sama antar rumah, masjid dan sekolahan.
4. Membangkitkan minat anak untuk membaca.
5. Menumbuhkan rasa tanggung jawab anak terhadap Islam.
6. Memperdalam semangat jihad dalam jiwa anak.
Menurut Abdulah Nashih Ulwan kitab Tarbiyatul Aulad juga
dapat dijadikan sebagi pertolongan dan perantara bagi setiap orang yang
merasa berkepentingan dengan pendidikan anak-anaknya atas undangundang Islam juga bagi orang yang sedang berusaha menciptakan sebuah
generasi atas dasar akhlak dan iman.
Penulis menganalisa mengenai tujuan pendidikan sosial anak ini
bahwasanya seorang anak harus dapat hidup mandiri, yang mana dalam
kemandirianyadapat menjadikan dirinya dapat bersosialisasi terhadap
masyarakat, yang mana dalam penjelasan mengenai akhlak seorang anak
akan menjadi mulia apabila mempunyai tujuan dalam berinteraksi dengan
masyarakat disekitarnya diantara tujuan tersebut adalah :
a. Mencintai semua orang
b. Toleran dan memberi kemudahan kepada sesame
c. Menunaikan hak- hak keluarga
d. Menghindarkan diri dari sifat tamak
e. Tidak memutuskan hubungan silaturahmi dengan sesame
f. Tidak kaku dan bersikap keras dalam berinteraksi dengan
orang lain
g. Berusaha menghiyas diri dengan sifat-sifat terpuji
78
Dengan terlaksananya tujuan tersebut maka anak akan menjadi
lebih mandiri secara maksimal dalam berinteraksi dengan masyarakat
dan kemandirinya akan semakin sempurna.
C. Materi Pendidikan Sosial Anak Menurut Abdullah Nashih Ulwan
1. Penanaman kejiwaan yang mulia
Seorang anak harus memiliki jiwa yang mulia agar bisa
bersosialisasi di masyarakat dan terhadap tetangganya, dalam
bersosialisasi
anak
harus
mempunyai
dasar
yang
bisa
menguatkan dirinya seperti :
a. Takwa
b. Persaudaraan
c. Kasih sayang
d. Mengutamakan orang lain
e. Pemberi maaf
f. Keberaniaan
Inilah dasar yang harus dimiliki anak dalam bersosialisasi
terhadap masyarakat yang ada dis ekelilingnya .
2. Memelihara hak orang lain
Bersosialisasi merupakan tahapan perkembangan anak dalam
pendidikan sosial dalam masyarakat kelak, oleh karena itu anak
79
harus bisa memelihara haknya dan hak orang yang ada
di
sekitarany seperti :
a. Hak kedua orang tua
b. Hak sanak saudara
c. Hak seorang guru
d. Hak teman
e. Hak orang dewasa
Dari masing – masing hak tersebut seorang anak harus
bisa menjaganya terhadap dirinnya dalam masyarakat.
3. Menjaga etika sosial
Termasuk pendidikan sosial yang diletakakan Islam di dalam
mendidik anak adalah membiasakan mereka bertingkah laku
sesuai dengan etika sosial yang berlaku dan membentuk
kepribadian sejak dini melalui pndidikan yang baik
Seorang anak harus bisa menjaga etikanya di masyarakat seperti
etika :
a.
Etika makan dan minum
b.
Etika mengucapkan salam
c.
Etika memohon izin
d.
Etika dalam majlis
e.
Etika dalam berbicara
f.
Etika bergurau
g.
Etika memberikan ucapan selamat
80
h.
Etika menjenguk orang sakit
i.
Etika berta’ziyah
j.
Etika dalam bersin dan menguak
4. Pengawasan dan kritik sosial
Dalam mendidik pendidikan sosial anak tidak lepas dengan
pendidikan pengawasan dan kritik sosial yang paling penting
dalam membentuk kepribadian sosial anak, maka anak harus di
biasakan sejak kecil untuk melakukan pengawasan dan kritik
sosial yang dapat membangun pergaulan dengan setiap individu
dan masyarakat sekitar, meneladani atau member teladan yang
baik, memberi nasehat kepada setiap individu yang menyimpang
dan menyeleweng.
Dalam hal ini, tedapat tahapan-tahapan pembentukan anak agar
dapat menjalankan kritik sosial dan menjaga pendapat umum :
a.memelihara aspirasi umat sebagai tugas sosial
b. prinsip – prinsip yang harus di pelihara
Penulis menganalisa bahwa Salah satu komponen yang paling
penting dalam pendidikan sosial adalah materi pendidikan, materi dalam
pendidikan menempati posisi yang sangat penting, sebab apa artinya
ada guru (orang tua) dan murid (anak-anak) kalau tidak ada materi
pendidikan yang disampaikan.
Untuk bisa mencapai tujuan pendidikan sosial anak sebagai mana
diharapkan, maka tentu saja materi yang akan diberikan atau yang
81
diperbincangkan sebagai bahan kajian adalah materi-materi yang diambil
dari sumber ajaran Islam dan juga materi ini juga dapat ditempuh oleh
seorang anak tersesbut
Oleh karena itu, dalam memberikan materi kepada anak-anak
haruslah diperhatikan dan harus disesuaikan dengan tingkatan yyang di
miliki oleh anak. .
D. Metode Pendidikan Sosial Anak Menurut Abdullah Nashih Ulwan
Menurut Islam, perlu menunjukan sikap-sikap positif dalam
konteks relasi antar manusia. Relasi yang manusiawi ditandai dengan
kerjasama untuk saling menjaga perasaan dan kepercayaan.
1.
Pendidikan dengan keteladanan.
Keteladanan mempunyai arti menjadikan dirinya menjadi sebagai
contoh nyata yang dapat ditiru anak. Keteladanan merupakan salah satu
metode pendidikan yang secara luas diakui sebagai metode yang sangat
efektif untuk mengembangkan sikap dan tingkah laku anak.
Cara melaksanakan pendidikan dengan keteladanan ini maka seorang
guru
harus
benar-benar
menjadi
seorang teladan
baik
dalam
perkataan,perbuatan, dan tingkah lakunya.
Contoh : seorang anak akan melakukan hal – hal yang di lakukan
oleh gurunya di sekolah ketika bersosialisasi di masyarakat.
2.
Pendidikan dengan adat kebiasaan.
82
Kebiasaan adalah perbuatan yang selalu diulang-ulang sehingga
mudah
diikerjakan.
menguntungkan
Kebiasaan
manusia,
sebab
mempunyai
sifat
memudahkan
yang
suatu
sangat
perbuatan,
menghemat waktu, energy, dan pikiran seseorang.
Pelaksanaan pendidikan dengan adat kebiasaan ini bagi orang tua
harus bisa melakukan metode pendidikan ini ketika seorang anak akan
melakukan belajar di rumah dengan mengulang pelajaran yang diberikan
oleh guru di sekolah.
Contoh : mengulangi pelajaran yang telah diberikan dalam belajar
seendiri di rumah masing-masing.
3.
Pendidikan dengan nasehat.
Dalam penggunaanya, nasehat dan peringatan sering dilakukan
secara bersama-sama. Artinya dalam rangkaian memberi nasehat
sekaligus member peringatan.
Pendidikan dengan nasehat ini merupakan metode yang tepat dalam
memperingati anak-anaknya dalam bertingkah laku, adapun dalam
melaksanakan
pendidikan
ini
kita
sebagai
orang
tua
harus
memperhatikan anak-anak dalam bersosialisasi dalam masyarakat.
Contoh : ketika anak melakukan kesalahan maka harus dinasehati
sekaligus diperingatkan agar tidak berlebihan dalam melakukan
kesalahan.
4.
Pendidikan dengan perhatian / pengawasan.
83
Yang dimaksud pendidikan dengan perhatian dan pengawasan adalah
senantiasa mencurahkan perhatian penuh dan mengikuti perkembangan
aspek akidah dan moral anak, mengawasi dan memperhatikan kesiapan
mental dan sosial, disamping selalu bertanya tentang situasi pendidikan
jasmani dan kemampuan ilmiahnya.
Metode ini merupakan metode gabungan antara perhatian dengan
pengawasan kemudian cara melaksanakanya bagi orang tua agar
memperhatiakan anaknya secara penuh dalam bergaul dimasyarakat dari
segala aspek yang dimiliki seorang anak.
Contoh : mengawasi perkembangan anak ketika anak sedang bersama
teman-temanya.
5.
Pendidikan dengan hukuman.
Hukuman
merupakan salah satu metode yang dapat digunakan
dalam proses pendidikan anak sejak kecil. hukuman merupakan suatu
rangkaian yang harus dilakukan secara terpisah dengan kesalahan.
Metode pendidilkan inni merupakan metode yang tepat dalam
mendidik anak, jadi dapat dilakukan dennga apabila seorang anak
melakukan kesalahan baik perbuatan dan perkataan.
Contoh : ketika anak salah dalam bertingkah laku maka anak harus
diberikan hukuman agar tidak melakukan perbuatan tersebut untuk yang
kedua kalinya.
Penulis menganalisa mengenai metode ini yang mana dijelaskan di
atas maka sangatlah tepat jika mendidik anak dengan metode yang sudah
84
dijelaskan dalam bukunya Abdullah Nashih Ulwan, karena di mana
sekarang sudah sangat jarang para orang tua yang mendidik anaknya
dengan metode tersebut, sebagai contoh di mana masih banyak terjadi
kekerasan terhadap anak,
Dari contoh tersebut maka sangatlah tepat jika metode di atas di
gunakan lagi dalam mendidik anak-anak ke depan.
Download