BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Aplikasi 2 Pengertian Aplikasi menurut beberapa ahli : a. ALI ZAKI & SMITDEV COMMUNITY menyatakan bahwa: ”Aplikasi adalah bagian PC yang berinteraksi langsung dengan user. Aplikasi berjalan di atas sistem operasi, sehingga agar aplikasi bisa diaktifkan, kita perlu melakukan instalasi sistem operasi terlebih dahulu” b. HENGKY W. PRAMANA menyatakan bahwa: “Aplikasi adalah satu unit perangkat lunak yang dibuat untuk melayani kebutuhan akan beberapa aktivitas seperti sistem perniagaan, game, pelayanan masyarakat, periklanan, atau semua proses yang hampir dilakukan manusia” c. HARIP SANTOSO menyatakan bahwa: “Aplikasi adalah suatu kelompok file (form, class, report) yang bertujuan untuk melakukan aktivitas tertentu yang saling terkait, misalnya aplikasi payroll, aplikasi fixed asset, dll” 2 http://www.lepank.com/2012/08/pengertian-aplikasi-menurut-beberapa.html [2 JUNI 2013] 11 12 d. YUHEFIZAR menyatakan bahwa: “Aplikasi merupakan program yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam menjalankan pekerjaan tertentu” e. RACHMAD HAKIM. S menyatakan bahwa : “Aplikasi merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk tujuan tertentu, seperti mengolah dokumen, mengatur Windows dan, permainan (game), dan sebagainya” f. R. EKO. I & DJOKOPRAN menyatakan bahwa : “Aplikasi merupakan proses atau prosedur aliran data dalam infrastruktur teknologi informasi yang dapat dimanfaatkan oleh para pengambil keputusan yang sesuai dengan jenjang dan kebutuhan (relevan)” 2.2 Pengertian Data Kata data berasal dari DATUM yang berarti materi atau kumpulan fakta yang dipakai untuk keperluan suatu analisa, diskusi, presentasi ilmiah, atau tes statistik. Bila dilihat dari menurut asal sumbernya, data dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu data primer dan data sekunder. Sehingga setiap penelitan pasti memerlukan data sebagai bahan analisa. Berikut ini adalah pengertian dan definisi data menurut beberapa ahli: 13 a. 3 WEBSTER NEW WORLD DICTIONARY menyatakan bahwa: “Data adalah things known or assumed, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap” b. WAHYU SUPRIYANTO & AHMAD MUHSIN menyatakan bahwa: “Data merupakan bahan baku informasi, dapat didefinisikan sebagai kelompok teratur simbol-simbol yang mewakili kuantitas, fakta, tindakan, benda,dan sebagainya” c. ZULKIFFI A. M menyatakan bahwa: “Data adalah keterangn atau bukti mengenai suatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendirisendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah” 2.3 Pengertian Informasi Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi yang menerimanya. Menurut Raymond Mcleod : “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.” 3 http://mercusuar.info/?url=iddqd.compress.to 14 Informasi menjadi penting, karena berdasarkan informasi itu para pengelola data mengetahui kondisi obyektif perusahaannya. Informasi tersebut merupakan hasil pengolahan data atau fakta yang dikumpulkan dengan cara tertentu. Informasi disajikan dalam bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan untuk menambah wawasan bagi pemakainya guna mencapai suatu tujuan. Informasi tersebut diperlukan sebagai dasar pertimbangan para pengelola organisasi dalam mengambil keputusan manajerial dan strategis. Gambar 2.1 Siklus Informasi 4 Pengolahan data menjadi informasi itu merupakan suatu siklus, yang terdiri dari tahap-tahap sebagai berikut : 4 Budi Sutedjo Dharma Oetomo, S.kom., MM. Perencanaan dan Pembangunan Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta, hal 12-16, 2002 15 1. Pengumpulan data Pada tahap ini dilakukan suatu proses pengumpulan data yang asli dengan cara tertentu, seperti sampling, data transaksi, data warehouse, dan lain sebagainya yang biasanya merupakan proses pencatatan data kedalam suatu file. 2. Input Tahap ini merupakan proses pemasukan data dan prosedur pengolahan data ke dalam komputer melalui alat input seperti keyboard. Prosedur pengolahan data itu merupakan urutan langkah untuk mengolah data yang ditulis dalam suatu bahasa pemrograman yang disebut program. 3. Pengolahan data Tahap ini merupakan tahap dimana data diolah sesuai dengan prosedur yang telah dimasukan. Kegiatan pengolahan data ini meliputi pengumpulan data, pengelompokan, kalkulasi, pengurutan, penggabungan, peringkasan baik dalam bentuk tabel maupun grafik, penyimpanan dan pembacaan data dari tempat penyimpan data. 4. Output Hasil pengolahan data akan ditampilkan pada alat output seperti monitor dan printer sebagai informasi. 5. Distribusi Setelah proses pengolahan data dilakukan, maka informasi yang dihasilkan harus segera didistribusikan. Proses 16 pendistribusian ini tidak boleh terlambat dan harus diberikan kepada yang berkepentingan, sebab hasil pengolahan tersebut akan menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan atau menjadi data dalam pengolahan data selanjutnya. 2.4 Pengertian Sistem Informasi Menurut Budi Sutedjo dalam bukunya berjudul Perencanaan dan Pembangunan Sistem Informasi (2002) : “Sistem Informasi merupakan suatu sistem yang tujuannya menghasilkan informasi. Sebagai suatu sistem, untuk dapat memahami sistem informasi, akan lebih baik jika konsep dari sistem itu dipahami terlebih dahulu.”5 Berikut ini beragam definisi sistem informasi : 1. Turban, McLean, dan Wetherbe (1999) Sistem informasi adalah sebuah sistem informasi yang mempunyai fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik. 2. Bodnar dan HopWood (1993) Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna. 5 Budi Sutedjo Dharma Oetomo, S.kom., MM. Perencanaan dan Pembangunan Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta, hal 11, 2002 17 3. Alter (1992) Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah perusahaan. 2.5 laboratorium 2.5.1 Pengertian laboratorium 6Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Laboratorium adalah tempat atau kamar dsb tertentu yg dilengkapi dengan peralatan untuk mengadakan percobaan (penyelidikan dsb). Menurut Oxford English Dictionary Laboratorium adalah ruang atau bangunan yang dilengkapi dengan peralatan untuk melakukan percobaan ilmiah, penelitian, praktek pembelajaran, atau pembuatan obatobatan dan bahan-bahan kimia. Menurtu PERMENPAN No. 3 Tahun 2010 Laboratorium adalah unit penunjang akademik pada lembaga pendidikan, berupa ruangan tertutup atau terbuka, bersifat permanen atau bergerak, dikelola secara sistematis untuk kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi 6 http://chemistry6623.blogspot.com/2012/07/pengertian-laboratorium.html 18 dalam skala terbatas, dengan menggunakan peralatan dan bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu, dalam rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan/atau pengabdian kepada masyarakat. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa laboratorium (disingkat lab) adalah suatu bangunan yang di dalamnya dilengkapi dengan peralatan dan bahan-bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu untuk melakukan percobaan ilmiah, penelitian, praktek pembelajaran, kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi bahan tertentu. Laboratorium dibedakan sesuai bidang keilmuan yang dipelajari, misalnya laboratorium kimia yang berkecimpung dalam bidang ilmu kimia. Laboratorium kimia terbagi lebih spesifik lagi seperti laboratorium kimia fisika, laboratorium kimia organik, laboratorium kimia anorganik, biokimia, laboratorium laboratorium kimia analitik, kimia laboratorium instrumen, dsb. Tipe Laboratorium berdasarkan PERMENPAN No. 3 tahun 2010, terbagi dalam 4 kategori: 1. Laboratorium Tipe I adalah laboratorium ilmu dasar yang terdapat di sekolah pada jenjang pendidikan menengah, atau unit pelaksana teknis yang menyelenggarakan pendidikan 19 dan/atau pelatihan dengan fasilitas penunjang peralatan kategori I dan II, dan bahan yang dikelola adalah bahan kategori umum untuk melayani kegiatan pendidikan siswa. 2. Laboratorium Tipe II adalah laboratorium ilmu dasar yang terdapat di perguruan tinggi tingkat persiapan (semester I, II), atau unit pelaksana teknis yang menyelenggarakan pendidikan dan/atau pelatihan dengan fasilitas penunjang peralatan kategori I dan II, dan bahan yang dikelola adalah bahan kategori umum untuk melayani kegiatan pendidikan mahasiswa. 3. Laboratorium Tipe III adalah laboratorium bidang keilmuan terdapat di jurusan atau program studi, atau unit pelaksana teknis yang menyelenggarakan pendidikan dan/atau pelatihan dengan fasilitas penunjang peralatan kategori I, II, dan III, dan bahan yang dikelola adalah bahan kategori umum dan khusus untuk melayani kegiatan pendidikan, dan penelitian mahasiswa dan dosen. 4. Laboratorium Tipe IV adalah laboratorium terpadu yang terdapat di pusat studi fakultas atau universitas, atau unit pelaksana teknis yang menyelenggarakan pendidikan dan/atau pelatihan dengan fasilitas penunjang peralatan kategori I, II, dan III, dan bahan yang dikelola adalah bahan kategori umum dan khusus untuk melayani kegiatan 20 penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa dan dosen. 2.5.2 Maksud dan Tujuan Laboratorium Laboratorium kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan bukan berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan kesehatan masyarakat. Laboratorium kesehatan merupakan sarana penunjang upaya pelayanan kesahatan, khususnya bagi kepentingan preventif dan curative, bahkan promotif dan rehabilitative. 2.5.3 1. Jenis-jenis laboratorium Laboratorium Virologi Laboratorium virologi ini mempunyai kemampuan dalam melakukan deteksi dan identifikasi virus influenza (swine flu, avian flu dan seasonal influenza) secara molekuler dengan menggunakan PCR konvensional.Selain itu mampu melakukan pemeriksaan HA (Haemaglutinasi) dan HI (Haemaglutinasi Inhibisi) untuk influenza, uji serologi (HI test dan ELISA technique) demam 21 berdarah dengue dan chikungunya, melakukan pemeriksaan biologi molekuler melalui teknik PCR terhadap virus demam berdarah Dengue dan chikungunya serta mampu melakukan isolasi virus dengan menggunakan biakan jaringan. 3 Laboratorium Kesmavet Laboratorium Kesehatan Hewan berkependudukan sebagai unsur pelaksana operasional Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan atau membidangi fungsi-fungsi tersebut ditingkat provinsi. Adapun beberapa tugas yang dilakukan antara lain kegiatan pengambilan sampel, pengujian / pemerikasaan sampel asal hewan atau produk asal hewan, dan memberikan surat rujukan pengujian ke laboratorium yang lebih lengkap apabila diperlukan. 4 Laboratorium PCR Laboratorium PCR adalah untuk memeriksa bakteri atau virus yang berada dalam hewan tersebut. Sehingga para dokter gampang menentukan virus atau bakteri yang berada di hewa tersebut. Ada pun berbagai virus atau bakteri yaitu terdiri dari Virus NCD, Virus RSV, dan Virus Rabies. Virus pada Hewan-Virus New Castle Disease merupakan jenis virus yang paling banyak menyerang ayam dan hewan unggas lainnya. 5 Laboratorium Parasitologi Laboratorium parasitologi adalah salah satu sarana yang digunakan untuk penelitian dan pemeriksaan berbagai jenis parasit. Berbagai 22 jenis parasit dari jenis amoeba, protozoa, jamur, dan lainnya bisa diperiksa di laboratorium parasitologi dengan bantuan mokroskop. Sedangkan jenis cacing dan serangga bisa diamati secara makroskopis. 2.5.4 Peranan dan Fungsi Laboratorium dijelaskan dalam Anonim (2003), bahwa fungsi dari laboratorium adalah sebagaiberikut : 1. Laboratorium sebagai sumber belajar.Tujuan pembelajaran fisika dengan banyak dapat variasi di gali, di ungkapkan, dan di kembangka dari laboratom. Laboratorium sebagai sumber untuk memecahkan masalah atau melakukan percobaan. Berbagai masalah yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran terdiri dari 3 ranah yakni: ranah pengetahuan, ranah, sikap, dan ranah keterampilan/afektif. 2. Laboratorium sebagaimetode pembelajaran. Di dalam laboratorium terdapat dua metode dalam pembelajaran yakni metode percobaan dan metode pengamatan 3. Laboratorium sebagai prasarana pendidikan. Laboratorium sebagai prasarana pendidikan atau wadah proses pembelajaran. Laboratorium terdiri dari ruang yang dilengkapi dengan berbagai perlengkapan dengan 23 bermacam-macam kondisi yang dapat dikendalikan, khususnya peralatan untuk melakukan percobaan. 2.3 Peranaan laboraotorium dalam sekolah. Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) guru fisika sangat dituntut dalam kreatifitas membuat alat-alat sederhana yang mampu menjelaskan teori dan konsep fisika, sesuai dengan peralatan yang ada dan kondisi daerahnya agar tervisualisasi sehingga mudah dipahami dan dimengerti siswanya. Untuk itu peranan laboratorium fisika menjadi sangat penting, karena laboratorium merupakan pusat proses belajar mengajar untuk mengadakan percobaan, penyelidikan atau penelitian (Ar1, 2007).Adapun peranan laboratorium sekolah antara: 1. Laboratorium sekolah sebagai tempat timbulnya berbagai masalah sekaligus sebagai tempat untuk memecahkan masalah tersebut. 2. Laboratorium sekolah sebagai tempat untuk melatih keterampilan serta kebiasaan menemukan suatu masalah dan sikap teliti. 3. Laboratorium sekolah sebagai tempat yang dapat mendorong semangat peserta didik untuk memperdalam pengertian dari suatu fakta yang diselidiki ataudiamatinya. 24 4. Laboratorium sekolah berfungsi pula sebagai tempat untuk melatih peserta didik bersikap cermat, bersikap sabar dan jujur, 5. Laboratorium sebagai tempat bagi para peserta didik untuk mengembangkan ilmu pengetahuannya (Emha, 2002). 2.4 Pengelolaan Laboratorium Selama ini pengelolaan laboratorium sekolah belum dapat dilakukan sebagaimana mestinya. Bahkan terkesan ruang laboratorium yang dibangun tidak berfungsi. Tidak sedikit ruangan yang dibangun bagi kegaiatan laboratorium sekolah ada yang berubah fungsi. Tentu saja hal tersebut sangat disayangkan dan merugikan. Banyak faktorfaktor yang menyebabkan bergesernya laboratorium sebagai tempat untuk mengamati, menemukan, dan memecahkan suatu masalah manjadi ruang kelas 1. Kurangnya kemampuan dalam mengelola laboratorium sekolah. 2. Kurangnya pemahaman terhadap makna dan fungsi laboratorium sekolah serta implikasinya bagi pengembangan dan perbaikan sistem pembelajaran IPA. Ironisnya keberadaan laboratorium sekolah dianggap membebani sehingga jarang dimanfaatkan sebagai mana mestinya. 25 3. Terbatasnya kemampuan guru dalam penguasaan mata pelajaran. 4. belum meratanya pengadaan dan penyebaran alat peraga Kit IPA sehingga menyulitkan bagi pusat kegiatan guru untuk menjalankan fungsi pembinaannya kepada para guru (Emha, 2002).Berdasarkan hasil pemantauan Direktorat Pendidikan Menengah Umum dan Inspektorat Jendral dalam Anonim (2003), Laboratorium IPA-Fisika yang pemanfaatan dan pengelolaannya sebagai sumber belajar yang belum optimal atau tidak digunakan disebabkan oleh berbagai faktor 1. Kemampuan dan penguasaan guru terhadap peralatan dan pemanfaatan bahan prakte belum memadai 2. Kurang memadai baik secara kualitas maupun kuantitas tenaga laboratorium 3. Banyak alat-alat laboratorium dan bahan yang sudah rusak 4. Tidak cukupnya/terbatasnya alat-alat dan bahan mengakibatkan tidak setiap siswa mendapat kesempatan belajar untuk mengadakan eksperimen. 2.5 Kelengkapan Alat Dan Bahan Hal ini menuntut para guru fisika membuat lembar kerja siswa yang merangsang siswa untuk bekerja dan mencoba 26 menemukan teori, konsep, rumus fisika sederhana, sehingga mereka dilatih untuk menjadi peneliti-peneliti muda. Dalam proses belajar mengajar diperlukan berbagai peralatan yang memadai untuk menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini alat peraga mempunyai peranan yang sangat penting bahkan dapat menentukan berhasil atau tidaknya kegiatan proses belajar mengajar. Secara garis besar alat peraga, ada yang mudah dibuat dan ada yang sukar dibuat. Alat yang mudah dibuat dinamakan alat peraga sederhana karena dapat menggunakan bahan murah dan mudah didapat dari lingkungan sekitar dan dapat pula dibuat sendiri oleh guru atau bersama-sama dengan peserta didik. Penggunaan dan pembuatan alat peraga sederhana dapat merangsang kreativitas para guru atau peserta didik untuk mengembangkan kemampuannya dalam membuat alat peraga, sedangkan alat yang sukar akan dibuatkan oleh instansi yang memerlukan dan kemudian disebarkan ke sekolah (Emha, 2002). Adapun administrasi alat praktek IPA menurut sukarso (2005), terdiri dari beberapa bagian antara lain : 1. Kartu stok adalah untuk mengetahui jumlah alat/bahan yang tersedia di laboratorium dan tempat penyimpanannya 2. Buku inventaris, memuat catatan tentang jumlah semua macam barang yang ada di laboratorium termasuk perabot laboratorium 27 3. Buku harian kegiatan laboratorium berguna untuk merekam 4. Label, memuat kode alat, nama alat dan jumlah alat dan keterangan mengenai kondisi alat tersebut 5. Format permintaan alat/bahan, biasanya diisi oleh guru bila akan melaksanakan kegiatan laboratorium dan diberikan kepada laboran sebelum kegiatan dilakukan. Jadwal kegiatan laboratorium. 2.6 Pelaksanaan Kegiatan Praktikum Fisika Untuk melaksanakan kegiatan di laboratorium fisika perlu perencanaan yang sistematis agar dapat dicapai tujuan pembelajaran secara optimal. Kegiatan praktikum fisika dapat dilaksanakan di dalam laboratorium atau di luar laboratorium (di lapangan), tergantung pada kepentingannya di dalam membahas konsep dan subkonsep. Dalam hal ini guru fisika dengan pertimbangannya dapat mengetahui alat mana yang dapat di bawa ke lapangan dan mana yang harus ada di laboratorium atau tidak mungkin di bawa ke luar. Dalam anonim (2003), Langkah-langkah praktis pelaksanaan kegiatan laboratorium fisika adalah sebagai berikut : 1. Guru Fisika pada awal tahun pelajaran dan semester sebaiknya menyusun program semester yang ditanda tangani oleh kepala sekolah. Tujuannya untuk mengidentifikasi kebutuhan alat/bahan 28 serta menyusun jadwal dan untuk keperluan supervisi bagi kepala sekolah. 2. Setiap akan melaksanakan kegiatan laboratorium, guru sebaiknya mengisi format permintaan/peminjaman alat/bahan kemudian diserahkan kepada penanggung jawab teknis laboratorium atau laboran. Ini diperlukan untuk mempersiapkan alat/bahan serta mengecek fungsi tiap-tiap alat. 3. Di laboratorium, guru tidak hanya memberikan bimbingan kepada siswa untuk melakukan eksperimen, tetapi guru dapat pula menyampaikan konsep atau subkonsep non eksperimen, yang memerlukan alat bantu, misalnya cara menggunakan osiloskop. 4. Kegiatan di lapangan juga dapat dilakukan yang merupakan laboratorium alam. Dalam melaksanakan kegiatan di laboratorium alam ini adalah untuk menyampaikan atau menerapkan aplikasiaplikasi dari materi fisika dalam kehidupan sehari-hari. Guru harus sudah menyiapkan fasilitas, alat seadanya ataupun siap memberikan pemahan konsep tentang aplikasi dari materi. Kegiatan praktikum fisika dapat dan seharusnya dilaksanakan di laboratorium, baik laboratorium yang disiapkan terlebih dahulu yang dilengkapi dengan segala macam peralatan yang dibutuhkan untuk praktik, dapat pula di laboratorium alam yang memiliki fasilitas seadanya sesuai dengan alam yang ada disekitar sekolah. Laboratorium ini diharapkan dapat menempatkan cara belajar 29 fisika sebagaimana seharusnya yang akan dapat melibatkan siswa belajar, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sehingga siswa dapat lebih memahami materi dibandingkan dengan pembelajaran biasa. 2.6 Konsep Pemodelan Sistem 2.6.1 Flowmap Flowmap adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan prosedur dari suatu program. Flowmap berguna untuk membantu analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen yang lebih kecil dan menolong pengoperasian. dalam Biasanya menganalisis flowmap alternatif mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut. Flowmap adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowmap merupakan cara penyajian dari suatu algoritma. Adapun pengertian dari flowmap secara singkat dapat didefinisikan sebagai gambaran peta alir data pada rancangan sebuah sistem. Fungsinya adalah untuk melihat peta alur data sehingga akan nampak gambaran alur data secara jelas dan detail. 30 Kegunaan dari flowmap yaitu : 1. Menggambarkan aktivitas apa saja yang sedang berjalan 2. Menjabarkan aliran dokumen yang terlihat 3. Menjelaskan hubungan-hubungan data dan informasi dengan bagian-bagian dalam aktivitas tersebut. Flowmap terdiri dari lima macam, yaitu : 2.6.2 1. Bagan alir sistem (systems flowmap) 2. Bagan alir dokumen (document flowmap) 3. Bagan alir skematik (schematic flowmap) 4. Bagan alir program (program flowmap) 5. Bagan alir proses (prosess flowmap) Diagram Konteks Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Diagram konteks akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks. 31 Menurut Budi Sutedjo (2002) : “Diagram konteks merupakan pola penggambaran yang berfungsi untuk memperlihatkan interaksi sistem informasi tersebut dengan lingkungan dimana system tesebut ditempatkan.”7 Terminator Pihak-pihak yang berada diluar sistem, tetapi secara langsung berhubungan dengan sistem dalam hal memberi data atau menerima informasi Proses Di dalam Diagram Konteks, berisi mengenai sistem yang akan dibuat Data Storage Berisi data atau informasi yang mengalir dari satu pihak ke sistem dan sebaliknya Gambar 2.2 Simbol-simbol Diagram Konteks 2.6.3 DFD ( Data Flow Diagram ) Data flow Diagram (DFD) adalah diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari sistem. DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan. 7 Budi Sutedjo Dharma Oetomo, S.kom., MM. Perencanaan dan Pembangunan Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta, hal 116, 2002 32 Data Flow Diagram adalah peralatan yang berfungsi untuk menggambarkan secara rinci mengenai sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan menunjukkan dari dan kemana data mengalir serta penyimpanannya.8 Pada data flow diagram terdapat tingkatan, yaitu : a. Diagram konteks Merupakan diagram yang berada pada level yang paling tinggi yaitu level 0 (nol) yang menggambarkan ruang lingkup sistem yang global. Setiap sistem dibatasi boundary, diagram arus data menggambarkan jaringan masukan dan keluaran dari sistem, level ini hanya ada satu proses dan tidak ada data store. b. Diagram zero Merupakan diagram yang menggambarkan proses dari data flow diagram atau diagram yang berada pada level 1 yang menggambarkan proses utama dari sistem dan didalamnya terdiri dari hubungan antar sumber, aliran data dan simpanan data. c. Diagram rinci Merupakan diagram yang menggambarkan proses secara lebih rinci lagi dan sudah tidak dapat diuraikan lagi. 8 Budi Sutedjo Dharma Oetomo, S.kom., MM. Perencanaan dan Pembangunan Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta, hal 117, 2002 33 Data Flow Diagram terdiri dari empat simbol, yaitu : 1. Kesatuan Luar (External Entity) Suatu lambang yang menunjukkan orang, departemen bisnis, atau mesin/perangkat. Dan kesatuan dapat berupa sumber atau tujuan dari data. Gambar 2.3 Simbol Kesatuan Luar 2. Arus Data (Data Flow) Suatu tanda panah yang menunjukkan perpindahan dari satu titik ketitik yang lainnya. Yang menunjukan arus data dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem. Gambar 2.4 Simbol Arus Data 3. Proses (Process) Aktivitas atau fungsi yang dilakukan untuk alasan bisnis yang spesifik biasa berupa manual maupun terkomputerisasi. Disimbolkan dengan suatu notasi bujur sangkar dengan sudut membulat/lingkaran digunakan untuk menunjukkan adanya proses transformasi. 34 Gambar 2.5 Simbol Proses 4. Simpanan Data (Data Storage) Suatu penampungan data yang dapat berupa suatu file atau database pada sistem komputer, suatu arsip atau catatan manual. Gambar 2.6 Simbol Simpanan Data 2.7 Konsep Dasar Sistem Basis Data Suatu basis data didefinisikan sebagai kumpulan data yang disatukan didalam suatu organisasi. Kata “basis data” bisa digunakan untuk menguraikan segala sesuatu dari sekumpulan data tunggal. Istilah “basis data” tidak termasuk aplikasi yang terdiri dari form dan report dimana pengguna akan saling berhubungan. Basis data terdiri dari file-file fisik yang diterapkan berdasarkan komputer saat menerapkan perangkat lunak basis data. Disisi lain, suatu model basis data lebih kepada konsep dibandingkan objek fisik dan digunakan untuk menciptakan tabel didalam basis data. 35 Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.9 Sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk proses pengambilan keputusan.10 2.7.1 Komponen Dasar Sistem Basis Data Terdapat 4 komponen pokok sistem basis data, yaitu : 1. Data Data didalam sebuah basis data dapat disimpan secara terintegrasi (integrated) dan data dapat dipakai secara bersama-sama (shared). Terdapat 3 jenis data, yaitu : a. Data operasional, data dari suatu organisasi berupa data yang disimpan didalam basis data. b. Data masukan (input data), data dari luar sistem yang dimasukan melalui peralatan input (misalnya : keyboard) yang dapat mengubah data operasional. c. Data keluaran (output data), data berupa laporan melalui peralatan output (misalnya : screen, printer, dan lain-lain) 9 Prof.Dr.Jogiyanto, HM. MBA. Akt, Sistem Teknologi Informasi , Andi Offset, Yogyakarta, hal 46, 2005 Linda Marlinda, S.kom, Sistem Basis Data, Andi Offset, Yogyakarta, hal 1, 2004 10 36 sebagai hasil proses dari dalam suatu sistem yang mengakses data operasional. 2. Perangkat Keras ( Hardware ) Terdiri dari semua peralatan komputer yang digunakan untuk pengelolaan sistem basis data, berupa : a. Peralatan untuk menyimpan basis data, yaitu : secondary storage (disk, drum, dan lain-lain). 3. b. Peralatan input dan output. c. Peralatan komunikasi data, dan lain-lain. Perangkat Lunak ( Software ) Software berfungsi sebagai perantara (interface) antara pemakai dengan data fisik pada basis data. Software pada basis data dapat berupa : a. DBMS (Database Management System) yang menangani akses terhadap basis data sehingga pemakai tidak perlu memikirkan proses penyimpanan dan pengelolaan data secara detail. b. 4. Program-program aplikasi dan procedure-procedure. User atau pemakai Pemakai basis data dibagi atas tiga diklasifikasi, yaitu : a. Database Administrator (DBA), orang atau tim yang bertugas mengelola sistem basis data secara keseluruhan. 37 b. Programmer, orang atau tim yang bertugas membuat program aplikasi, misalnya untuk perbankan, administrasi, akuntansi, dan lain-lain. c. End User, orang yang mengakses basis data melaui terminal dengan menggunakan query language atau program aplikasi yang dibuat oleh programmer. 2.7.2 ERD ( Entity Relationship Diagram ) Model Entity Relationship diperkenalkan pertama kali oleh P.P. Chen pada tahun 1976. Model ini dirancang untuk menggambarkan persepsi dari pemakai dan berisi obyek-obyek dasar yang disebut entity dan hubungan antar entity-entity tersebut yang disebut relationship. ERD merupakan tahapan pemodelan data dari suatu sistem, untuk menjelaskan hubungan antar data dalam database berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. Atibut Atibut Atibut Entitas 1 Relationship n Entitas Atibut Atibut n Atibut Entitas 1 Relationship Atibut Gambar 2.8 ERD (Entity Relationship Diagram) Atibut 38 ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Pada dasarnya ada tiga simbol yang digunakan, yaitu : 1. Entity Entity adalah obyek yang dapat dibedakan dengan yang lain dalam dunia nyata. Entity dapat berupa obyek secara fisik seperti orang, rumah, atau kendaraan. Entity dapat pula berupa obyek secara konsep seperti pekerjaan , perusahaan, dan sebagainya. Tipe entity merupakan sekumpulan obyek dalam dunia nyata yang mempunyai properti yang sama atau berasal dari entity yang sejenis. 2. Atribute Atribut adalah karakteristik dari entity atau relationship, yang menyediakan penjelasan detail tentang entity atau relationship tersebut. Nilai Atribut merupakan suatu data aktual atau informasi yang disimpan pada suatu atribut di dalam suatu entity atau relationship. Jenis-jenis atribute : a. Atribute Simple. Atribut atomik yang tidak dapat dipilah lagi. b. Atribute Composite. Atribut yang masih dapat diuraikan menjadi sub-sub atribut yang masing-masing memiliki makna. 39 Atibute Atibute Atibute Atibute Entity Gambar 2.9 Atribute Composite c. Atribute Multivalue. Atribut bernilai banyak ditujukan pada atribut yang dapat kita isi dengan lebih dari satu nilai, tetapi jenisnya sama. Atibute Multivalue Atibute Primary key Atibute Atibute Entity Gambar 2.10 Atribute Multivalue d. Atribute Derived. Atribut yang nilai-nilainya diperoleh dari pengolahan atau dapat diturunkan dari atribut atau tabel lain yang berhubungan. 40 Atibute Atibute Entity Gambar 2.11 Atribute Derived 3. Relationship Relationship adalah hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entity. Relationship set adalah kumpulan relationship yang sejenis. Pada E-R diagram, relationship dapat digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat. Relationship adalah hubungan alamiah terjadi antara entitas. Pada umumnya penghubung (relationship) diberi nama dengan kata kerja dasar, sehingga memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya. Penggambaran hubungan yang terjadi adalah sebuah bentuk belah ketupat dihubungkan dengan dua bentuk empat persegi panjang. Entitas Relationship Gambar 2.12 Relationship Entitas 41 4. Kardinalitas / Derajat Relasi Kardinalitas relasi menunjukan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Kardinalitas relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas dapat berupa : a. Satu ke satu (One to one) Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding satu. Gambar 2.13 Kardinalitas Satu ke satu b. Satu ke banyak (One to many) Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding banyak atau dapat pula dibalik banyak lawan satu. Gambar 2.14 Kardinalitas Satu ke banyak 42 c. Banyak ke banyak (Many to many) Hubungan antara file pertama dengan kedua adalah banyak berbanding banyak Gambar 2.15 Kardinalitas Banyak ke banyak 2.8 Konsep Pengembangan Perangkat Lunak 2.8.1 Pengenalan Borland Delphi 7.0 Borland Delphi 7.0 merupakan perangkat pengembangan aplikasi berbasis windows yang diproduksi oleh Borland. Bahasa pemrograman ini merupakan pengembangan dari bahasa pemrograman pascal. Berbagai jenis aplikasi dapat dibuat dengan Borland Delphi 7.0, mulai dari aplikasi sederhana hingga aplikasi yang berbasis client-server yang berjalan di sistem operasi windows. Program Delphi dikenal dengan nama IDE (Integrated Development Environment), yaitu lingkungan pengembangan aplikasi yang terpadu. Melalui IDE, dapat dibangun aplikasi-aplikasi dari rancangan user interface, menulis kode (debugging). hingga mencari penyebab kesalahan 43 Sampai saat Delphi ini telah mengeluarkan versi yang ke-7. Setiap versi adalah perbaikan dari versi sebelumnya. Delphi 7.0 mempunyai kelebihan yang merupakan perbaikan dari versi sebelumnya, yaitu terletak pada produktivitas, kualitas, pengembangan perangkat lunak, kecepatan kompilasi, pola desain yang menarik serta diperkuat dengan program terstruktur. Borland Delphi 7.0 memiliki fasilitas Object Oriented Programming (OOP) yang menyediakan object-object yang sangat kuat, powerfull dan mudah digunakan dalam mendesain suatu aplikasi program. Keunggulan lainnya dapat digunakam untuk merancang program aplikasi yang memiliki tampilan seperti program aplikasi lainnya yang berbasis windows. Khusus untuk pemrograman database, Borland Delphi menyediakan fasilitas objek yang kuat dan lengkap yang memudahkan programmer dalan membuat program. Format database yang dimiliki Delphi adalah format database paradox, dBase, MS-Access, ODBC, SyBASE, Oracle dan lain-lain dengan menggunakan ODBC (Open Database Connectivity). 44 Gambar 2.16 Lembar Kerja Borland Delphi 7 Fungsi dari elemen-elemen Borland Delphi 7.0, yaitu: a. Main Window Jendela utama ini adalah bagian dari IDE yang mempunyai fungsi yang sama dengan semua fungsi utama dari program aplikasi Windows lainnya. Jendela utama Delphi terbagi menjadi tiga bagian, yaitu: Main Menu, Toolbar dan Componen Pallete b. ToolBar Toolbar berfungsi sebagai pengganti suatu menu perintah yang sering digunakan. Toolbar tersebut dikelompokan dalam beberapa kelompok, yaitu standard Toolbar, View Toolbar, Destop Toolbar, Debug Toolbar. c. Component Palette Component Palette berisi kumpulan ikon yang melambangkan komponen-komponen yang terdapat pada VCL (Visual Component Library). Pada Componen Palette terdapat 45 beberapa page control, seperti Standart, Additional, Win32, System, Data Access dan lain-lain. d. Form Designer Merupakan suatu objek yang dapat dipakai sebagai tempat untuk merancang program aplikasi yang berfungsi untuk mengendalikan form. e. Code Editor Code Editor merupakan tempat di mana dapat menuliskan kode program. Delphi telah menyediakan kerangka penulisan sebuah program. f. Object Inspector Digunakan untuk mengubah properti atau karakteristik dari sebuah komponen. Object Inspector terdiri dari dua tab, yaitu Properties dan Events. g. Code Explorer Code Explorer merupakan lembar kerja baru yang terdapat di dalam Delphi7 yang tidak ditemukan pada versi-versi sebelumnya. Code Explorer digunakan untuk memudahkan pemakai berpindah antar file unit yang terdapat di dalam jendela Code Editor. h. Object TreeView Object TreeView menampilkan diagram pohon dari komponen-komponen yang bersifat visual maupun nonvisual yang telah terdapat dalam form, data module, atau frame. 46 Object TreeView juga menampilkan hubungan logika antar komponen. Toolbar yang ada di dalam Borland Delphi 7.0 berupa sekumpulan tombol untuk fungsi-fungsi yang sering dipergunakan. Toolbar tersebut dikelompokan dalam beberapa kelompok, yaitu Standard Toolbar, View Toolbar, Destop Toolbar, Debug Toolbar. Dilihat dari gambar berikut ini : Gambar 2.17 Tampilan Toolbar Menu Borland Delphi 7.0 2.8.2 Pengenalan Microsoft Access 2007 Microsoft Access adalah aplikasi database yang ditujukan untuk kalangan pribadi, perusahaan kecil, dan perusahaan menengah. Aplikasi ini merupakan anggota dari paket Microsoft Office yang diproduksi oleh Microsoft. Microsoft Access menggunakan mesin basis data Microsoft Jet Database Engine dan memiliki tampilan grafis yang intuitif sehingga memudahkan user. 47 Program Microsoft Access adalah pendukung untuk membantu terciptanya suatu program aplikasi yang akan dibuat oleh penulis, sebagai tempat penyimpanan data-data yang diinginkan oleh user dimana nantinya lebih memudahkan dalam proses pencarian data. Microsoft Access adalah suatu aplikasi database dalam waktu yang relative sangat biasanya digunakan untuk pembuatan aplikasi-aplikasi yang kecil. Gambar 2.18 Lembar Database Microsoft Access 2007 Beberapa keunggulan dari Microsoft Access adalah : 1. Microsoft Access dapat menggunakan data yang disimpan dalam berbagai format, selama mendukung standar ODBC. 2. Microsoft Access mendukung teknik-teknik pemrograman dalam pengembangan aplikasi sederhana hingga aplikasi yang kompleks. 48 3. Microsoft Access sering digunakan untuk mengembangkan aplikasi secara cepat, khususnya aplikasi-aplikasi standalone. 4. Microsoft Access memiliki kompatibalitas dengan bahasa pemrograman database SQL. Komponen Utama (Object) Microsoft Access 2007 : 1. Table Table adalah objek utama dalam database yang digunakan untuk menyimpan sekumpulan data sejenis dalam sebuah objek. Table terdiri atas : a. Field Name adalah atribut dari sebuah table yang menempati bagian kolom. b. Record adalah isi dari field atau atribut yang saling berhubungan yang menempati bagian baris. 2. Query ( SQL / Structured Query Language ) Query adalah bahasa untuk melakukan manipulasi terhadap database. Digunakan untuk menampilkan, mengubah, dan menganalisa sekumpulan. 3. Form Form digunakan untuk mengontrol proses masukan data (input), menampilkan data (output), memeriksa dan memperbaharui data. 4. Report Report digunakan untuk menampilkan data yang sudah dirangkum dan mencetak data secara efektif 49 2.9 Sejarah Singkat UPDT Puskeswan Dan Laboratorium Diagnostik Keswan Dan Kesmavet Provinsi Kepulauan Riau 2.9.1 Sejarah Singkat UPDT Puskeswan Dan Laboratorium Diagnostik Keswan Dan Kesmavet Provinsi Kepulauan Riau Pada 1 April 2010 UPTD mulai resmi beroperasionalnamun sarana dan prasarana fasilitas yang tersedia belum memadai, Minimnya sarana dan prasarana fasilitas UPTD menjadi salah satu kendala dalam pelaksanaan tugas dan fungsi UPTD untuk menjaga status kesehatan hewan terhadap ancaman penyakit hewan menular yang ditularkan oleh hewan/ternakyang disebut zoonosis. Sebagai dampak dari minimnya sarana dan prasarana fasilitas UPTD berpengaruh terhadap kapabilitas UPTD dalam upaya pencegahan, pemberantasan dan pengendalian penyakit hewan menular di Provinsi Kepulauan Riau sehingga hal ini masih memerlukan bantuan dari laboratorium referensi.Pengadaan peralatan laboratorium tipe B ini di maksudkan untuk melengkapi alat laboratorium Kesehatan Hewan dan laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner yang belum dimiliki sebelumnya yaitu Deep freezer dengan suhu minus 70˚C yang akan dipergunakan untuk menyimpan sampel “bank sample”berupa serum Letak dan kondisi geografisnya terbentuk berdasarkan Undang – Undang No 25 Tahun 2002 dan pemerintahannya baru 50 efektif berjalan sejak 1 juli 2004. Wilayah administrasi Provinsi Kepulauan Riau terdiri atas 4(empat) Kabupaten dan 2(dua) Kota yakni Kabupaten Bintan, Kabupaten Krimun, Kabupaten Natuna dan Kabupaten Lingga serta Kota Tanjungpinang dan Kota Batam dan pada tahun 2009 Terjadi pemekaran dengan terbentuknya kabupate baru yakni Kabupaten Anambas yang sebelumnya merupakan bagian dari Kabupate Natuna. Pusat Kesehatan Hewan dan Laboratorium Diagnostik Kesehatan Hewan (Keswan) dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) yang merupakan Unit Pelayaan Teknis Dinas (UPDT) pertanian, Kehutaan dan peternakan Provinsi Kepulauan Riau terletak di daerah Toapaya Jalan Raya Tanjung Uban KM 25. Kompleks yang di bangun di lahan milik provinsi Kepulauan Riau dengan luas 3000 m2 terdiri dari beberapa bangunan antara lain Klinik Hewa dan Rumah Jaga. Kesehatan masyarakat veteriner adalah segala usaha komunitas yang memengaruhi dan dipengaruhi oleh seni dan ilmu kedokteran hewan (veteriner) dalam rangka pencegahan penyakit, perlindungan kehidupan dan peningkatan kesejahteraan manusia. Istilah kesehatan masyarakat veteriner pertama kali dirumuskan dalam pertemuan ahli zoonosis Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) dan Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (Food and Agriculture Organization/FAO) tahun 1951. Sedangkan pada tahun 1999 melalui pertemuan “Tren Kesehatan 51 Masyarakat di Masa Depan” yang diselenggarakan oleh WHO, definisi kesehatan masyarakat veteriner dirumuskan sebagai kontribusi untuk mencapai kesejahteraan manusia yang menyeluruh baik secara fisik, mental dan sosial melalui pemahaman dan aplikasi ilmu kedokteran hewan. Kesehatan masyarakat veteriner terdiri dari aplikasi, usaha dan ilmu pengetahuan kedokteran hewan yang berkontribusi dalam melindungi dan meningkatkan kesehatan manusia. Hewan, kesehatan hewan dan ilmu kedokteran hewan berhubungan dengan kesejahteraan fisik, mental dan sosial manusia Kesehatan masyarakat veteriner menjadi semakin penting dan berkembang karena berbagai perubahan yang terjadi secara cepat yang menyebabkan peningkatan kasus zoonosis yang mengancam kesehatan masyarakat veteriner. Perubahan tersebut meliputi peningkatan populasi penduduk, peningkatan urbanisasi, peningkatan kemiskinan, perubahan pemanfaatan lahan, lingkungan dan iklim. 2.9.2 Visi dan Misi UPDT Puskeswan Dan Laboratorium Diagnostik Keswan Dan Kesmavet Provinsi Kepulauan Riau Visi dan Misi adalah sesuatu yang mutlak harus dimiliki oleh sebuah instansi atau organisasi untuk menunjukan ke arah mana suatu organisasi atau instansi berdiri. Visi dan 52 misi juga memberikan tujuan yang harus dicapai oleh suatu organisasi atau instansi. Adapun Visi dan Misinya sebagai berikut: Visi : Terwujudnya pelayanan veteriner yang prima dalam menjamin kesehatan hewan dan ketentraman bathin masyarakat. Misi : Meningkatkan jaminan keamanan pangan asal hewan melalui pembinaan daan pengawasan higiene – sanitasi dalam upaya penyediaan pangan asal hewan yang aman , sehat , utuh , dan halal(ASUH). Meningkatkan jaminan keamana pangan asal hewan melalui pengujian keamanan dan mutu produk peternakan. Meningkatkan perlidunga kesehatan hewan dan ternak serta meningkatka ketentraman bathin masyarakat dalam penyediaan pangan asli hewan melalui pembinaan analisa resiko dan peredaran pangan asal hewan. Meningkatkan pengendalian zoonosis melalui monitoring dan surveilans penyakit hewan. Meningkatkan penerapan kesejahteraan hewan melalui pembinanaan dan kepedelian masyarakat. 53 2.9.3 Struktur Organisasi UPDT Puskeswan Dan Laboratorium Diagnostik Keswan Dan Kesmavet Provinsi Kepulauan Riau Kepala UPDT Kasubbag TU Kasi. Pelayanan Kesehatan Hewan Kasi. Laboratorium Keswan dan Kesmavet Jabatan Fungsional Gambar 2.19 Struktur Organisasi UPDT Puskeswan Dan Laboratorium Diagnostik Keswan Dan Kesmavet Provinsi Kepulauan Riau 2.9.4 Deskripsi Pekerjaan ( Job Description ) 54 Berdasarkan struktur organisasi tersebut, terdapat tugas pokok, tanggung jawab dan wewenang yang harus di jalankan oleh unsur-unsur tersebut. Tugas dan wewenang tiap-tiap unsur dapat di jelaskan sebagai berikut : 1. KEPALA UPDT Melaksanakan koordinat dan integrasi dalam penyusunan rencana dan program kegiatan UPDT atas dasar keterpaduan kebijaksanaan daerah dan pusat, melaksanakan pembinanan, pengawasan dan pengedalian teknisi operasional pelayanan kesehatan hewan, penyelidikan penyakit hewan dan kesehatan masyarakat veteriner, melakukan pembinanan, pengawasan da pengedalian teknisi kegiatan pangujian laboratorium terhadap spesimme penyakit hewan dan bahan asal hewan serta melaksanakan pembinanan penyusunan diagnosa laboratori penyakit hewan serta rekomendasi teknis sertiikasi bebas penyakit. 2. SUB BAGIAN TATA USAHA Melaksanakan koordinasi perencanaan program kegiatan UPDT, melakasanankan pengolahan administrasi surat menyurat, sertifikasi dan umum, melaksanakan pengolahan administrasi kepegawaian, melaksanakan pengolahan administrasi keuangan, melaksanakan pelaksanaan urusan registrasi spesimen, melakukan pelaksanaan urusan sarana dan 55 prasaranan, mengkoordinasikan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan, serta melaksanakan tugas lain yang di bidang ketatausahaan yang di berikan Kepala UPDT. 3. SEKSI PELAYANAN KESEHATAN HEWAN Melakukan perencanaan program kegiatan seksi pelayanan kesehatan hewan, melaksanaka upaya – upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif guna meningkatkan kesehatan hewan, melaksanankan operasional pelayanan kesehatan hewan, melaksanakan pemantauan dan evaluasi kesehatan hewan, melaksanakan evaluasi dan pelaopran pelaksanaan pelayanan kesehatan hewan serta melaksanakan tugas lain di bidang pelayanan kesehatan hewan yang di berikan oleh Kepala UPDT. 4. SEKSI LABORATORIUM KESEHATAN HEWAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER Melaksanakan perencanan program kegiatan Seksi Laboratorium Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veterier, melaksanakan pengembalian dan pengoahan spesimen hewan serta bahan asal hewan, melaksanakan pelayanan pengujian laboratoris penyakit dan bahan asal hewan, melaksanakan pemantauan dan pengendalian terhadap sebaran penyakit hewan dan kesehatan bahan asal hewa serta melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pelayanan pengujian laboratoris kesehatan hewan dan kesmavet. 56 5. JABATAN FUNGSIONAL Pelaksanaan pemeriksaan penyakit hewan, pelaksanaan pencegahan penyakit hewan, pelaksanaan pengobatan peyakit hewan, pelaksanaan pengambilan dan penerimaan spesimen hewan yang akan diuji, pelaksanaan penyiapan dan pemeriksaan spesiemen hewan, pelaksanaan pengambilan dan penerimaan spesiemen bahan asal hewan yang akan diuji serta pelaksanaan penyiapan dan pemeriksaan spesiemen bahan asal hewan.