MODUL KULIAH EVENT ORGANIZER Fakultas Ilmu Komunikasi Jurusan Marcom Universitas Mercu Buana Jakarta 12 MODUL Kapita Selekta – (3 SKS) Sabtu, 12 Januari 2008, Pkl. 16.00 – 17.30 WIB Disusun Dra Lidia Evelina MM POKOK BAHASAN: PEMASARAN SOSIAL DESKRIPSI Pemasaran sosial perlu diketahui dan dipahami oleh orang yang bergerak di bidang marketing communication (Marcom). Bentuk penyelenggaraannya beraneka ragam mulai dari kampanye dengan berbagai Event maupun menggunakan media massa atau bentuk lain seperti memberikan informasi dan membuka hot line konsultasi membahas masalah sosial. Di dunia Internasional, bulan september 2004 sudah terbentuk standarisasi, yang akan mengembangkan standar Internasional untuk menyediakan pedoman mengenai tangguing jawab sosial. TUJUAN INSTRUKSIONAL Setelah mengikuti mata kuliah ini diharapkan mahasiswa dapat : 1. Memahami dan mampu menjelaskan kembali mengenai arti penting dari pemasaran sosial. 2. Memahami dan mampu menjelaskan kembali alasan mengapa pemasaran sosial itu perlu dipelajari. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dra. Lidia Evelina, MM KAPITA SELEKTA 1 MODUL KULIAH EVENT ORGANIZER 3. Memahami dan mampu menjelaskan kembali fungsi dari pemasaran sosial. PENTINGNYA PEMASARAN SOSIAL Timbul pertanyaan di dalam benak, mengapa di dalam marcom perlu mempelajari pemasaran sosial.? Apa yang dinamakan pemasaran sosial? Bagaimana pemasaran sosial di negara Indonesia? Pemasaran sosial ini menurut Zacky Musri, konsultan pemasaran Mark Plus merupakan strategi pemasaran kontemporer yang multi-manfaat. Ia dapat bermanfaat bagi perusahaan itu sendiri, masyarakat, lingkungan dan juga bermanfaat untuk pengembangan diri para pemimpin perusahaan. Hal yang paling penting perusahaan tidak boleh mengejar keuntungan finansial semata. Jangan hanya mengejar earning per share (EPS) atau kapitalisasi pasar semata. Keuntungan finansial tetap penting. Namun, tidak kalah pentingnya adalah bagaimana dampak konkret kegiatannya terhadap masyarakat dan lingkungan. Social Product Konsep pemasaran sosial sendiri pertama kali diperkenalkan pada tahun 1971, yang digunakan dalam menjelaskan penggunaan dari prinsip-prinsip dan teknik pemasaran dalam kasus-kasus sosial, ide ataupun perlaku. Setelah itu berkembang menjadi manajemen teknologi perubahan sosial. Termasuk di dalamnya ada design, implementation dan control terhadap program. Dengan menggunakan konsep segmentasi pasar, riset terhadap konsumen, membangun konsep produk dan uji coba produk serta komunikasi langsung. Sosial product : Ideas & Practices Perubahan perilaku kebiasaan atau pengadosian dari ide/perilaku baru merupakan tujuan dari pemasaran sosial. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dra. Lidia Evelina, MM KAPITA SELEKTA 2 MODUL KULIAH EVENT ORGANIZER Ada tiga macam tipe produk pemasaran sosial: 1. Idea ataupun perilaku yang baru tersebut merupakan suatu “product” yang akan dijual. Belief (kepercayaan) contoh : Penyakit kanker dapat diketahui jika diteksi lebih awal digunakan dalam mprogram mendeteksi penyakit kanker) Attitude (tingkah laku kebiasaan) contoh : Program KB, merencanakan mempunyai bayi akan lebih baik dibandingkan dengan mendapatkan bayi tanpa didahului dengan adanya perencanaan yang matang. Value (nilai yang ada) Ide keseluruhan dari apa yang salah atau apa yang benar. 2. Practice Act (muncul ketika ada imunisasi) Behavior (berhenti merokok) 3. Tangible Object Dalam membuat perbedaan dan menyeleksi target ini, para pemasar sosial mendefinisikan influence holding group yang bisa membantu mendorong kesuksesan dari program pemasar sosial. Kelompok dapat diklasifikasi sebagai berikut: Kelompok yang menjamin aturan atau berwenang untuk mendistribusikan program untuk dimulai. Kelompok pendukung seperti dokter dan tenaga medis lainnya yang berpartisipasi yang berhubungan dengan kebutuhan untuk menyampaikan jasa dalam klinik yang mendistribusikan kontrasepsi. Pihak oposisi seperti komunitas agama yang tidak mentoleransi program ini. Kelompok evaluasi, seperti komisi legislatif yang mengevaluasi keuntungan atau berdampak merugikan dalam distribusi program. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dra. Lidia Evelina, MM KAPITA SELEKTA 3 MODUL KULIAH EVENT ORGANIZER Tipe ketiga dari produk sosial adalah tangibel object seperti pemakaian kondom, alat kontrasepsi atau penggunaan safety belt. Namun, patut diingat bahwa hal ini bukanlah produk sosial yang utamanya, hal tersebut hanya alat untuk mencapai social practies sehingga dalam kasus ini, praktek di dalam menjalankan family planning atau praktek dalam defensive drive. Pemasaran sosial terdiri dari beberapa target-adopter group, termasuk di dalamnya: 1. Sociodemographic, chateristic (external atrributes of social class, income , education, age, family size). 2. Psyhological profile (internal attributes, such as attitudes, values, motivation and personality 3. Behavioral charateristic (patterns of behavior, buying habing and decision making charateristics). Jenis-jenis kegiatan Pemasaran sosial: Ada banyak kegiatan pemasaran sosial dari peduli terhadap lingkungan, masalah kesehatan dan pendidikan, peningkatan pengetahuan hingga peduli korban HIV dan segudang kegiatan di bidang kemasyarakat lainnya. Di bawah ini beberapa contoh bidang pemasaran sosial yang dilakukan lembaga maupun perusahaan: 1. UNDP : Lembaga Internasional yang aktif dalam pengembangan daerah terpencil 2. LSM Bina swadaya yang memberikan kegiatan pelatihan di sektor perkebunan dan pertanian. 3. Perusahaan seperti starbucks, pada tahun 1997, perusahaan ini mendirikan The Starbucks Foundation yang diinspirasi dari pengalaman masa kecil Howard Schultz, sang chairman dan Chief Global strategist. Yayasan ini didedikasikan untuk meningkatkan melek huruf di komunitas di sekitar toko-toko Starbucks berdiri. 4. Walhi dan organisasi Green peace dengan sejumlah program peduli terhadap masalah lingkungan, seperti akhir-akhir ini gencar mengkampanyekan penanaman sejuta pohon. 5. Bogasari dengan lima jenis program diantaranya, yaitu PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dra. Lidia Evelina, MM KAPITA SELEKTA 4 MODUL KULIAH EVENT ORGANIZER dengan membuka mind set mereka sebagai seorang pengusaha dengan dialog dilakukan rutin bulanan dengan CEO dan staff eksekutif dalam arisan kelompok UKM tertentu. Factory visit, yang ditujukan agar para pengusaha mengubah paradigma sehinga pemasaran lebih tersistem. Membuat media sebagai sarana informasi para UKM yang disebarkan gratis berisi tentang informasi harga, kiat management, profil para pengusaha UKM yang sukses dengan memberikan alamat dan nomor telepon Pelatihan Impelementasi terapan dengan demo dan tips untuk menghindari bahan baku yang mudah berjamur lantatra alat yang dipakai tidak bersih atau memberikan pelatihan finansial. Bisa juga tentang lay out produksi. Bogasri mitra card yang tujuan memantau pertumbuhan usaha dan pembukuan mereka. BMC dapat me-record jumlah pembelian tepung, gerobak dan jumlah outlet mereka. 6. Coca Cola dengan aktivitas memberi pelatihan dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi 2.400 tenaga kerja. 7. Sampoerna yang membina 1.306 PSK di kawasan Lokalisasi Jawa Timur sebagai mitra produksi sampoerna dengan menggandeng pesantren, koperasi dan UKM Di kawasan itu kini menjadi salah satu sentra produksi rokok. Contoh nyata yang dapat kita lihat adalah PT HM Sampoerna, menurut Kepala Humasnya, societal marketing sudah menjadi program perusahaan sejak lama. Jauh sebelum CSR ramai dibicarakantahun 90-an, Pak Putera Sampoerna sudah mengawalinya. Ketika itu, sampoerna mulai bekerjasama dengan pondok pesantren, koperasi dan UKM. Bahkan, dalam perkembangannya ini, seluruh aktivitas societal marketing dipayungi dalam 7 program kelembagaan. Diantaranya, yayasan Samperna Foundation, yang fokus kepada program pendidikan, Bina Warga Sejahtera, fokus di bidang ekonomi, sosial, dan pendidikan jangka panjang. Ada community Relations, program PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Dra. Lidia Evelina, MM KAPITA SELEKTA 5