Pertanyaan Mengenai Alkitab Pada Kitab Efesus P: Dalam Efesus 1:1, apakah surat pada jemaat di kota Efesus sebenarnya ditulis oleh orang Efesus? J: Tentunya itu untuk gereja di area tersebut, tapi beberapa salinan zaman dahulu tidak memiliki firman “di Efesus”. Bukti bahwa “di Efesus” ditambahkan kemudian: 1. Hal.46 Chester Beatty II menulis tahun 100-150 A.D. tidak mempunyai celah dan tidak ada jarak untuk kedua firman ini. Salinan ini juga berisi Galatia, Filipi, Kolose, 1 Tesalonika, 1 dan 2 Korintus, dan dalam setiap kasus kota muncul dimana itu seharusnya. (Sementara kitab ini mempunyai bagian tentang Roma, tapi kitab itu tidak memiliki Roma 1-4). 2. Salinan bangsa Alexandria Vaticanus tahun 325-350 A.D. Sinaiticus tahun 340-350 A.D. Keduanya tidak memiliki itu. Pada keduanya ditulis kemudian oleh seorang korektor. 3. Penulis zaman dahulu yang tidak memiliki surat “di Efesus” adalah Tertulianus (menulis tahun 207 A.D.) dan Origen (tahun 225-254 A.D.). Namun, Origen mengutip Efesus 1:4 yang mengatakan itu berasal dari Surat untuk jemaat Efesus dalam bukunya de Principiis buku 3 bag.5.4 hal.342. 4. Jika Paulus telah menulis ini hanya untuk jemaat di Efesus, seseorang akan mengharapkan sambutan secara pribadi pada orang-orang yang telah hidup bersama selama tiga tahun, tapi itu tidak ada. 5. Origen dan Jerome mengatakan bahwa “di Efesus” bukanlah salinan terbaik yang mereka miliki, walau Jerome, dalam mendaftarkan tulisan mengenai gereja, berkata Paulus menulis sebuah surat pada orang-orang di Efesus (Jerome and Gennadius (tahun 485-492 A.D.) pasal 5) Bukti bahwa “di Efesus” adalah asli: 1. Penulis pada zaman awal Ignatius dalam bukunya Letter to the Ephesians tahun 110117 A.D. dalam bag.12 mengatakan bahwa Paulus menyebutkan jemaat di Efesus dalam suratnya. 2. Ketika memiliki perkataan “di Efesus”, baik Sinaiticus dan Vaticanus menambahkan firman ini dalam salinan oleh orang lain 3. Alexandrinus (tahun 450 A.D.), Claromontanus (abad kelima/keenam) dan kamus leksikal Byzantine juga memiliki memiliki surat “di Efesus”. 4. Gereja bapa Yohanes Chrysostom (tahun 392-407 A.D.) memiliki surat ini dalam uraiannya. Uraian Chrysostom merupakan kutipan langsung dari Injil. Kesimpulan: entah “di Efesus” diambil dari beberapa salinan, seperti milik Chester Beatty II sebelum tahun 100-150 A.D., atau ditambahkan pada beberapa salinan sebelum tahun 117 A.D.. Ini adalah sebuah contoh mengenai keragaman yang sangat awal sekali dalam Injil dimana sangat sulit untuk menjadi sebuah dogmatis. P: Dalam Efesus 1:3,17 dan 1 Petrus 1:3, apakah Bapa adalah Allah Yesus? J: Dalam Trinitasm, ya. Ibrani 1:9 menunjukkan pengertian yang begitu luas mengenai kata “Allah” ketika dikatakan “Oleh karena itu Tuhan, TuhanMu, telah mengurapi Kamu.” Kita harus membedakan antara sifat dan peran. Semuanya adalah Allah dalam Trinitas, tapi dalam Trinitas, Bapa mempunyai peran yang lebih nyata sebelumnya, sebagai Allah untuk Yesus. Sang Putra tidak lebih rendah dibandingkan dengan Bapa, tapi peranNya dibawah Bapa. P: Dalam Efesus 1:4, bagaimana kita dipilih oleh Allah? 1 J: Beberapa orang berpikir Allah telah memilih dari semula segala sesuatu sebelum Ia membuat pilihan atau mentakdirkan sesuatu. Yang lain percaya Allah mentakdirkan segala sesuatu sebelum Ia menggunakan rencanaNya. Hanya ada dua ayat dimana pilihan Allah dari semula dan takdir Allah untuk kita ada dalam ayat yang sama. Roma 8:29 “Bagi mereka yang dipilih dari semula, Ia juga menentukannya” 1 Petrus 1:2 “Pilihan berdasarkan rencana Allah” Dalam ayat-ayat ini rencanaNya datang sebelum adanya penentuan itu. Dengan tersalibnya Yesus maka urutannya dibalik. Kis 2:23 “Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya” Namun tidak ada ayat dalam Alkitab mengatakan Allah harus dengan lengkap memiliki yang satu sebelum Ia memiliki yang lain. Secara ringkas, Allah dapat memilih kita dengan segala cara yang Ia inginkan. Kita tidak tahu bahwa Allah telah menyatakan Ia adil, murah hati, dan tidak melakukan sesuatu tanpa alasan apapun, semua ada alasannya. Namun, Allah tidak terlihat merasa berkewajiban untuk mengatakan pada kita segala alasanNya. P: Dalam Efesus 1:4-5, apakah segala sesuatu telah ditentukan? J: Segala sesuatu yang ada telah ditentukan, bahkan kenyataan mengenai Tuhan yang mengijinkan kita untuk berkebebasan membuat pilihan tanpa sepenuhnya kendali dari Tuhan. Tidak ada yang terjadi tanpa sepengetahuan Allah, ijin Allah, dan segala sesuatu itu adalah bagian dari rencanaNya. Namun, Allah mengijinkan manusia untuk melakukan hal-hal yang khususnya tapi khususnya Ia tidak meinginkan umatNya melakukan hal-hal yang jahat yang disebutkan dalam Yeremia 5:28; 8:19; 12:8; Yehezkiel 8:6) Seperti yang dikatakan oleh Francis Schaeffer dalam The Church at the End of the Twentieth Century: “Kita dapat memuliakan Allah, dan baik Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru mengatakan kita bahkan dapat membuat Allah sedih. Ini dasyat.” (Hymns for the People of God no.364) Lihat juga pertanyaan berikutnya untuk informasi lebih lanjut. P: Dalam Efesus 1:4-5, haruskah umat Kristen percaya pada takdir? J: Saya pernah bertemu seorang Kristen yang sudah cukup matang yang berkata pada saya bahwa ia tidak percaya pada takdir. Saya jadi tahu bahwa ia membaca Alkitabnya dengan rajin, walaupun saya juga harus akui saya juga ragu, setelah ia membuat pernyataan yang bodoh itu. Efesus 1:5 dan ayat lainnya menunjukkan bahwa percaya pada takdir bukanlah pilihan bagi umat Kristen, yang mana adalah pilihan yang seharusnya percaya bahwa Allah itu suci. Sekarang manusia boleh percaya pada keragaman kebenaran dan kesalahan mengenai takdir, tapi firman itu sangatlah jelas dalam Alkitab. Allah tidak hanya mnegetahui segala sesuatu tentang setiap orang sebelum kita lahir, tapi Allah memilih takdir kita sebelum kita dilahirkan. Takdir bukanlah sebuah doktrin”Kalvinian”. Labih lagi, ini adalah doktrin Alkitabiah. Diluar dari apakah orang Kristen menyebut dirinya seorang Kalvinis, non-Kalvinis, atau Arminia, percaya bahwa Tuhan yang Maha Tahu memilih kita sebelum kita dilahirkan harus menjadi bagian dari teologi anda. P: Dalam Efesus 1:4-5, bagaimana penentuan Allah sesuai? J: Inilah beberapa hal yang dinyatakan oleh Injil. 1. Allah dapat melakukan apapun yang Ia suka. Ia berdaulat atas segala perkara, dalam segala perkara tidak ada yang terjadi tanpa seijin Allah. (Ayub 1:12; Yakobus 4:15) 2. Allah dapat melakukan sesuai keinginanNya. Ia secara langsung dan dengan jelas mengendalikan segala kejadian yang Ia inginkan. (Yesaya 14:24,27; 43:13; 55:11; Yoh 10:26; Ibrani 6:17) 2 3. Allah dapat melakukan segala sesuatu yang Ia inginkan. Ia tidak memilih secara lanngsung dan dengan jelas untuk mengendalikan beberapa peristiwa. (Yeremia 5:29; 8:19: 12:8; Yehezkiel 8:6) 4. Allah dapat melakukan segala sesuatu yang Ia inginkan. Setiap peristiwa, bahkan kejadian yang telah diijinkan dan tidak dikendalikan, dirancang dalam tujuan terakhirNya. (Efesus 1:11; Amsal 16:4,33; Roma 11:36; 1 Korintus 8:6; Wahyu 4:11) P: Dalam Efesus 1:4-5, apa yang menjadi beberapa kesalahpahaman mengenai takdir? J: Dalam Efesus 1:4, ketika dikatakan bahwa Allah menentukan kita dari semula, maka jika kita percaya dalam wewenang Injil, kita harus percaya bahwa Tuhan menentukan kita dari semula. Kita juga memiliki kebebasan berkehendak, yang diartikan secara benar. Mungkin anda memiliki masa yang sulit dengan takdir ini, karena ada beberapa kesalahpahaman yang diajarkan tentang ini. Biarkan saya membagi empat topik yang mungkin membantu. Tuhan mengetahui segala sesuatu tentang masa depan dengan pasti, tapi pengetahuanNya tidak membatasi kebebasan kita atau mengurangi pengetahuan kita. Kita tidak dapat mengatakan “Tuhan tahu saya akan melakukan itu, maka saya tidak punya pilihan, saya harus melakukannya.” Dalam Kis 2:23, Yesus Kristus telah diserahkan pada kaum Yahudi menurut maksud dan rencana Allah, namun orang yang menyalibkan Yesus itu durhaka (Yoh 19:11). Berikut ini merupakan sebuah contoh. Ia dapat membaca sebuah buku mengenai George Washington yang menyebrangi sungai Delaware River selama 200 tahun lalu. Pengetahuan kita yang dekat dari buku tidak memakasa George Washington untuk melakukan ini. Andaikan kita dapat kembali dalam sebuah mesin waktu ke masa 400 tahun lalu, dan mengambil buku itu bersama kita. Kita tetap tidak bisa memaksa George Washington untuk melakukan sesuatu. Tuhan berada diluar waktu (Titus 1:2), seperti halnya didalam waktu, dan penentuanNya tidak memaksa kita untuk melakukan sesuatu. Penentua Allah bagi kita mendahului takdirNya dalam dua ayat yang menyebutkan keduanya bersama (Roma 8:29; 1 Petrus 1:2). Kalvinis cenderung untuk menempatkan ini kembali kebelakang. Tuhan memilih setiap orang yang Ia pilih dari semula. Bangsa Arminia cenderung mnegatakan Tuhan memilih sebelum waktu berawal berdasarkan ketentuanNya. Namun, jika Tuhan benar-benar berada diluar waktu, maka keduanya dapat terjadi bersamaan. Kedaulatan dari Allah Yang Maha Kuasa tidak meniadakan kebebasan kita, walaupun Kalvinis secara khusus mengatakan sebaliknya. Beberapa hal terjadi yang “tidak sesuai dengan pemikiran Tuhan” seperti pengorbanan bayi dalam Yeremia 32:35, dan manusia mati yang seharusnya ia tidak patut mati dalam Yehezkiel 13:19. Beberapa perkara terjadi yang membuat Allah sedih. Namun, di lain hal, segala sesuatu bekerja bersama berdasarkan pada rencana Allah (Efesus 1:11). Bagaimana anda menggabungkan kedua hal ini? – dengan konsep “kedaulatan yang didelegasikan”. Tuhan memang dapat mengendalikan seratus persen segala sesuatu, sepertinya tidak ada yang dapat menjadi tidak menyenangkan baginya dan kita seperti robot. Namun, Tuhan, yang dapat melakukan apapun itu, nyatanya memilih untuk mendelegasikan kedaulatanNya, dalam beberapa waktu dan memiliki batasan, seperti misalnya kita memiliki kemampuan untuk memilih mau menurut atau tidak menurut pada Tuhan. Tuhan nyatanya menghargai tinggi manusia, yang diciptakan serupa gambaranNya, bahwa Tuhan menciptakan mereka yang dengan bebas memilih mau mencintai Tuhan. Tuhan menghargai ini tinggi sekali, bahwa Ia mengijinkan umatNya menolakNya dan menderita akibat pilihannya itu. Apakah kebebasan berkehendak itu? Martin Luther menulis sebuah buku, The Bondage of the Will, dimana ia mengatakan kebebasan berkehendak adalah doktrin yang salah. 3 Luther lupa pada perahunya disini, karena ia menerima sesuatu menjadi perkara yang ektrim tidak Alkitabiah. Kita dilahirkan dengan sebuah kehendak yaitu menjadi budak dosa (seperti yang disetujui oleh Luther), tapi kita masih bebas untuk berseru meminta tolong. Kita mempunyai kebebasan berkehendak, dan seorang pecandu obat-obatan mempunyai kebebasan berkehendak juga. Seorang pecandu tidak mempunyai kekuatan untuk menghentikan kebiasaan, tapi ia dapat pergi ke pusat rehab, berlutut dan mengatakan “tolonglah aku”. Beberapa orang membuat perbedaan antara yang netra secara moral, dan kebebasan berkehendak yang tidak terbatas (yang bukan dari injil), dan apa yang kita miliki, yang disebut kebebasan terakhir. Orang lain, terutama orang Kristen dalam gereja awal, menggunakan kata kebebasan berkehendak untuk mengarahkan pada konsep Alkitabiah. Secara ringkas, Tuhan menentukan kita, dan kita juga mempunyai kebebasan berkehendak, yang dimengerti dengan tepat. Sebelum waktu dimulai, pemilihan Tuhan mengenai siapa yang akan masuk ke Surga bukanlah karena kebutaan atau kejadian yang tak terduga-duga, tapi setiap hari kita hidup telah ditulis dalam kitab Allah (Mazmur 139:16) seperti halnya Ia memilih kita. P: Dalam Efesus 1:4-5, karena kita ditakdirkan untuk keselamatan berdasarkan kerelaan dan kehendakNya, bagaimana dengan kerelaan dan kehendak Tuhan bagi mereka yang ditakdirkan ke Neraka? J: Situasinya mirip dengan masa ketika teman George Washington dihukum gantung karena penghianatan. Washington mencintai temannya itu, dan tidak ingin melihatnya mati. Namun, George Washington juga ingin melihat keadilan dilakukan. Ia tidak berusaha untuk campur tangan dengan atas pilihan orang tersebut yang telah berhianat. P: Dalam Efesus 1:4-13, sebelum masa dimulai Allah memilih dari semula siapakah yang akan diselamatkan dan yang tidak. Lalu mengapa, bukankah Ia harus menentukan kita untuk menjadi “diangkat anak melalui Yesus Kristus”, yang sepertinya berlebihan? Apa yang saya maksud adalah, karena Ia ini akan terjadi (karena Ia telah ada sebelum kehidupan ada), maka tidak perlu Ia menentukan kita. Akankah situasi akan terjadi jika Ia tidak menakdirkan itu? Mengapa penentuan tidaklah cukup? Mungkin kebingungan saya datang dari pemahaman saya mengenai kata takdir. Saya berharap anda dapat mengerti dimanakah saya mendapat kesulitan untuk memahami konsep ini. J: Tuhan menakdirkan kita setidaknya ada tiga aspek. 1. Pada akhirnya, pilihan siapa yang akan diselamatkan adalah milik Allah, bukan kita. 2. Tuhan mengerjakan segala sesuatu bersamaan untuk kebaikan dari takdir. (Lihat Roma 8:28). Dengan kata lain, kehidupan kita adalah “proses persiapan” untuk Surga. 3. Tuhan mempersiapkan tempat bagi kita di Surga juga. Yesus mengatakan bahwa dalam rumah BapaNya ada banyak rumah yang besar. Tidak akan ada rumah yang kosong di Surga, dan tidak ada di Surga yang akan gagal memiliki rumah yang dipersiapkan oleh Allah untuk mereka. Seseorang memberikan analogi. Mungkin pintu gerbang ke Surga mempunyai dua prasasti. Diluar dikatakan “siapapun yang ingin masuk” dan yang di dalam “selamat datang, kau yang dipilih dari dasar dunia”. Maka pada satu sisi, jangalah seperti banyak orang Kalvinis yang mengatakan bahwa karena Allah membuat pilihan, peran kita hanya sebagai manusia yang pasif, seperti boneka. Di lain hal, janganlah seperti bangsa Arminia dan berpikir bahwa karena kita membuat pilihan, peran Allah hanya sebagai hakim yang pasif saja. Roh Kudus secara aktif yang bekerja dalam kehidupan manusia, dan Bapa mendekatkan umatNya pada diriNya, atau tidak ada orang lain yang diselamatkan. 4 Ada sebuah kata teologikal bagi keinginan manusia untuk memilih sesuatu, dan namun Allah memilih untuk menggunakan pilihan kita. Yang disebut “persetujuan”. Manusia dapat membantah apakah Tuhan memilih segala sesuatu, dan hanya menentukan berdasarkan pemilihanNya, atau Tuhan pertama kali menentukan segala sesuatu dan memilih setelah itu. Dalam dua tempat dimana kedua kalimat digunakan manusia, penentuan adalah yang pertama. Namun, tidak perlu dikatakan seorang Tuhan dibatasi untuk melakukan segala sesuatu sebelum yang lain, yang keduanya dapat berada pada “masa” yang sama, dari perspektif Tuhan yang tidak terbatas. P: Dalam Efesus 1:4-5, apa yang menjadi hikmah yang berguna bagi Kalvinis mengenai kebebasan berkehendak? J: Walaupun saya bukan seorang Kalvinis, saya dapat menghargai beberapa konsep tertentu yang diangkat Kalvinis. Itu seharusnya disebutkan bahwa orang Kalvinis lain mungkin tidak setuju dalam hal ini. Misteri: Lorraine Boettner menjelaskan: kita mempunyai kebebasan bertindak (tapi bukan kebebasan berkehendak) seperti ikan mas yang dapat dengan bebas berenang di dalam mangkok. “Takdir dan kebebasan bertindak adalah tiang kembar dari bait yang besar, dan mereka bertemu diatas awan dimana pandangan manusia tidak bisa menembus. Atau lagi, kita mungkin mengatakan bahwa takdir dan kebebasan bertindak adalah garis yang sejajar; dan ketika orang Kalvinis mungkin tidak mudah mempersatukan mereka, Kaum Arminia tidak dapat membuat mereka saling menyalibkan.” (hal.222) Keputusan yang serba Membolehkan: Charles Hodge dari Princeton Theological Seminary, mengatakan, “Tuhan tidak pernah membuat keputusan seperti itu, atau untuk menyebabkan orang lain melakukan apa yang Ia larang. Ia mungkin, seperti yang kita lihat, Tuhan memberikan, keputusan untuk mengijinkan apa yang Ia larang. Ia mengijinkan manusia untuk berdosa, walaupun dosa itu dilarang.” (Disertasi Curt Daniel hal.230). Yang dipilih oleh Tuhan hal.97 R.C. Sproul menulis “[Tuhan] mentakdirkan kejatuhan manusia dalam dosa dalam artian bahwa Ia mengijinkan itu, tapi bukan dalam arti Ia memaksa.” Persetujuan: Louis Berkhof mengatakan, “Persetujuan dapat diartikan sebagai kerjasama antara kekuatan surgawi dan segala kekuatan yang dibawahnya, berdasarkan sebelum dibuatnya hukum eksploitasi, yang menyebabkan mereka berbuat dan berbuat dengan tepat sekali seperti yang mereka lakukan.” Curt Daniel (hal.201) menambahkan “Ia bertindak dalam, dengan dan dibawah perkara dari Alam.” Perintah yang Tergantung: Tuhan tidak dengan jelas memerintahkan segala sesuatu secara independen. Seperti yang disebutkan W. D. Smith dan Charles Hodge, sementara melakukan pekerjaan yang baik dapat menghasilkan perbuatan jahat karena dilakukan oleh orang yang jahat, perbuatan jahat itu tidak dapat dibebankan pada Tuhan, walaupun Tuhan mencatat hal itu juga, dalam rencanaNya. Seperti seorang pembuat film mengenai alam semesta, Tuhan dengan jelas memerintahkan beberapa peristiwa yang khusus dan membiarkan film itu berputar. Setelah peninjauan beberapa peristiwa “yang diambil”, Ia memutuskan yang sudah diambil adalah yang paling Ia sukai. Jika kita dengan mudah menghapus dan mengedit videotip sesuka hati kita, bukankah Tuhan juga bisa melakukan hal yang sama? Interaksi: Menggabungkan penjelasan diatas, berikut ini adalah solusi dari non-Kalvinis mengenai kedaulatan dan kebebasan. Kita tidak dapat berharap untuk mengetahui segala sesuatu yang dikerjakan Tuhan (seperti misteri Boettner), tapi kita dapat mempelajari apa yang dinyatakan dalam keseimbangan dari tujuan yang umum dari Injil tanpa menyangkal setiap detil dari banyak ayat yang ada. Tuhan mempunyai kehendak memutuskan (seperti keputusan Pink), kehendak untuk membolehkan (seperti keputusan Hodge), dan kehendak sebuah perintah (seperti contohnya, semua manusia harus menurut pada Tuhan). Kehendak Tuhan dalam banyak hal berinteraksi dengan kehendak kita (seperti persetujuan Berkhof) untuk keluasan yang Tuhan inginkan. Mungkin perintah Tuhan yang 5 paling mengagumkan adalah ukuran kebebasan, dengan tetap dapat dipertanggung jawabkan. Sementara Tuhan tidak menginginkan, memerintah, atau berkehendak atas kejahatan secara langsung, Ia mengijinkan kejahatan (seperti keputusan yang membolehkan) sebagai “parasit yang hidup”, bagian dari rencanaNya untuk menyempurnakan tujuanNya, yang termasuk manusia yang dengan bebas memilih untuk mencintaiNya. Semua pengikut Kalvinis harus menaruh dalam hati apa yang dikatakan seorang Kalvinis Francis Schaeffer dalam The Church at the End of the Twentieth Century: “Kita dapat memuliakan Tuhan, dan baik Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru mengatakan juga bahkan kita boleh untuk membuat Tuhan bersedih. Ini sungguh dasyat. (Hymns for the People of God no.364.) Seperti yang dikatakan Yesus dalam Matius 23:37, “Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau.” Tuhan dapat bersedih karena keinginan kita. P: Dalam Efesus 1:7, mengapa Alkitab banyak menekankan tentang darah? J: Karena darah Yesus sangatlah penting. darahNya sangat berharga bagi kita, karena Yesus mencucurkan darahNya yang merah di kayu salib untuk menebus dosa kita sehingga manusia dapat masuk ke Surga. P: Dalam Efesus 1:11 dan Amsal 16:4,33, bagaimana segala sesuatu bekerja bersama dalam kemenurutan pada tujuan dari kehendak Allah? J: Sementara setiap orang dapat melihat bagaimana Tuhan dapat menggunakan perkara yang baik untuk kemuliaanNya, Tuhan tidak meminta maaf ketika menggunakan hal yang jahat juga. Lihat jawabannya dalam Kejadian 45:8 untuk informasi lebih lanjut mengenai hal ini. Berikut ini adalah beberapa cara untuk Tuhan dapat menggunakan kejahatan. 1. Untuk menyempurnakan tugas yang khusus dan di luar (Kejadian 45:8; Kis 2:23) 2. Untuk menyempurnakan dari dalam atas perubahan hati (Hakim-Hakim 3:7-8, dan banyak lagi.) 3. Sebagai peringatan untuk orang lain (Lukas 13:1-5) 4. Sebagai alat untuk membinasakan kejahatan yang lain (Habakuk 1) 5. Untuk memurnikan iman kita (1 Petrus 1:6-7) 6. Untuk membantu kita untuk berhenti berbuat dosa (1 Petrus 4:1) 7. Untuk menguji iman kita/ mengembangkan kelayakan (Yakobus 1:2-4) 8. Bukan untuk kepentingan kita, tapi untuk orang lain (Kolose 1:24) 9. Untuk menjadi tanda bagi orang yang tidak percaya (Filipi 1:28; Yoh 9:1) 10. Hanya datang dengan menjadi seorang Kristen (2 Timotius 3:12; Filipi 1:29) 11. Untuk menunjukkan pada setan dan orang lain kualitas hidup kita (Ayub) 12. Terkadang kita tidak dapat melihat alasan lain, kecuali ketekukan kita untuk memuliakan Tuhan (Lihat Ayub 1:8-12; 2:2-6). P: Dalam Efesus 1:13, karena kita bersatu dalam Kristus ketika kita mendengar Injil, bagaimana kita bersatu sebelum adanya kehidupan seperti yang diajarkan Efesus 1:4, dan di masa depan seperti yang diajarkan Efesus 1:14 dan Ibrani 9:29? J: Alkitab menyatakan bahwa Tuhan itu tanpa batas waktu seperti halnya juga berada dalam batas waktu. Bagi Tuhan yang tanpa batas waktu, jawabannya adalah tiga hal: masa lalu, sekarang dan masa depan. Chuck Swindoll telah menulis buku mengenai pembelajaran Alkitab mengenai keselamatan yang membahas aspek-aspek berikut ini. 6 Aspek pemilihan dan penentuan di masa lalu: Sebelum kehidupan ada, Tuhan, telah mengetahui dari awal hingga akhir kehidupan ini serta kehidupan kita sehari-hari (Mazmur 139:16; Yesaya 44:7; Efesus 1:4; Titus 1:2). Aspek kejadian di masa sekarang: Ketika kita mendengar Firman kebenaran, dan berseru pada Tuhan (Roma 10:9-10), kita telah menjadi ciptaan yang baru (2 Korintus 5:17). Ibrani 4:2 dan Kis 10:44 juga menunjukkan aspek di masa sekarang ini. Aspek kejadian sedang berlanjut di masa sekarang: Ketika kita mengembangkan keselamatan yang ada dalam diri kita dalam kehidupan kita, Tuhan berada dalam proses untuk pengubahan hidup kita. Filipi 2:12-13; 1 Petrus 2:2; Ibrani 3:14; 4:11; 6:11. Aspek harapan masa depan: Kita menunggu lama untuk penyelesaian keselamatan kita (Ibrani 9:15,28; Roma 8:23-25; 1 Petrus 1:4-5,9,13; 1 Korintus 15:50-53; 2 Korintus 5:5) P: Dalam Efesus 1:14 dan 2 Kor 1:22, karena kita dijamin dan diperkuat dengan Roh Kudus, mengapa beberapa orang ada yang jatuh dalam dosa? J: Menjadi seorang Kristen tidaklah mudah. Terdapat sejumlah alasan manusia dapat jatuh dalam dosa. 1. Beberapa orang tidak pernah mejadi orang Kristen yang sungguh-sungguh ingin menjadi sulung (1 Yoh 2:18-19; Kis 8:19-23) 1a. Mereka dapat membodohi orang lain. (Matius 7:15; 24:11) 1b. Mereka bahkan dapat membodohi diri mereka sendiri dengan sebuah perubahan yang pura-pura. (Matius 7:21-23) 2. Beberapa orang Kristen yang sejati ada yang juga jatuh dalam dosa, tapi mereka kembali. Umat Kristen yang sejati akan bertekun. 3. Orang Kristen yang sejati tidak setuju pada apakah orang Kristen ini dapat jatuh dalam dosa, dan tidak pernah kembali, dan binasa dalam Neraka selamanya. Ayat-ayat yang digunakan beberapa orang untuk menunjukkan orang Kristen yang sejati akan selalu bertekun dan tidak akan kehilangan keselamatan mereka adalah 1 Yoh 5:13-14; Roma 8: 29-39; Yoh 10:28-29. P: Dalam Efesus 1:17, mengappa orang Efesus harus diberikan Roh akan hikmat dan wahyu, karena semua orang yang percaya telah memiliki Roh Allah dalam mereka dalam Rom 8:9-11? J: Semua orang Kristen yang sejati mempunyai Roh Kudus, tapi Tuhan tetap memerintahkan bagi semua orang Kristen yang sejati untuk dipenuhi dengan Roh Kudus. Sebagian dari itu termasuk dipenuhi dengan hikmat dan wahyu. P: Dalam Efesus 1:20, Ibrani 8:2, 10:12; Kis 2:25; 7:56, dan yang lainnya, bagaimana Yesus berada disebelah kanan Allah? J: Disebelah kanan adalah kata-kata yang mengartikan tempat bagi tamu agung yang ditinggikan, seperti yang ditunjukkan dalam Mazmur 110:1. P: Dalam Efesus 1:21-22, karena Kristus menguasai segala sesuatu, apakah Kristus menguasai Allah Bapa juga? J: 1 Korintus 15:26-28 menjawab ini dengan menekankan bahwa Kristus menguasai segala apapun, namun semuanya dengan jelas bahwa tidak termasuk Tuhan sendiri. P: Dalam Efesus 1:23, sebagaimana gereja adalah tubuh Kristus dan kesempurnaan Kristus, haruskah orang Kristen dimuliakan yang mirip dengan masyarakat Katolik yang memuliakan segala elemen dari Perjamuan Terakhir Tuhan? J: Tidak. Manusia biasa tidak boleh disembah, seperti halnya juga roti dan anggur yang tidak boleh disembah. Tapi sembahlah Allah sendiri. 7 P: Dalam Efesus 1:23, dalam beberapa hal dapatkah gereja dianggap sebagai bagian dari Trinitas? J: Tidak. Kehidupan kita di masa sekarang dan kehidupan masa depan yang kekal ditopang oleh Tuhan. Ia membagikan banyak hal pada kita, dan semua orang percaya (laki-laki dan perempuan) disebut anak-anak Allah, tapi kita tidak pernah menjadi Tuhan, atau disembah. P: Dalam Efesus 2:1,5, bagaimana kita “mati” karena pelanggaran? J: Semua orang mati dalam tiga cara: secara hukum, secara roh, dan dalam cara yaitu, pembusukan tubuh. Secara hukum: Kita sudah mati karena kita sebagai narapidana, yang dijadwalkan akan dihukum mati di hari berikutnya, yang adalah kematian yang baik. lihat juga pada pertanyaan pada Kolose 2:13. Secara roh: Sementara orang yang tidak beriman dapat tetap melakukan beberapa hal baik (Matius 7:10-11; Lukas 6:32-34), kematian rohani kita sangatlah lengkap, bahwa tak ada seorangpun yang dapat datang pada Tuhan kecuali Bapa yang mendekat padanya (Yoh 6:44) dan Roh Kudus bekerja dalam kehidupan orang yang tidak beriman (Yoh 16:811). Lebih lanjut, sebagai orang Kristen, Kristus tetap dibutuhkan untuk menopang keselamatan kita (Yudas 24; Roma 8:29-39). Terpujilah Tuhan bagi pekerjaanNya yang tanpa henti! Pembusukan tubuh: cara yang ketiga ini adalah bahwa kita memiliki “penyakit” ketidakabadian, dan setiap waktu tubuh kita menjadi lebih baik setelah sakit, dan ini hanya penundaan kematian. P: Dalam Efesus 2:2, siapakah penguasa angkasa, dan mengapa ia berkuasa? J: Penguasa angkasa adalah setan. Sejak manusia yang jatuh dalam dosa, setan adalah raja dari dunia ini (Yoh 16:11). Ia bukanlah Raja. Setan adalah tuhan pada zaman ini (2 Korintus 4:3), dan penguasa kerajaan angkasa. Seluruh dunia berada dalam pengaruh si jahat (Yoh 5:19). Seperti yang ditaruhkan dalam Letter of Barnabas (tahun 100 A.D.), “[Tuhan] pastinya adalah Tuhan untuk selama-lamanya, tapi [Setan] adalah raja pada masa ketidakadilan.” (pasal 18) Lihat juga pembahasannya dalam Roma 8:19-22 untuk informasi lebih lanjut. P: Dalam Efesus 2:3, mengapa segala sesuatu termasuk semua manusia dimurkai? J: Dua alasan pertama mengapa kita semua menjadi objek kemarahan Tuhan, dan dua kualifikasi. Dua alasan apa yang kita lakukan, dan apakah kita. Apa yang kita lakukan: Roma 3:23 mengatakan semua orang berdosa dan telah kehilangan kemurahan Allah. Apakah kita: Roma 3:10-20 mengatakan bahwa semua orang telah menyeleweng, dan semua tidak berharga. Jauh dari Tuhan, tidak ada yang baik. Terdapat juga dua hal yang tidak mendatangkan kemarahan tambahan pada orang beriman. Dosa nenek moyang: Anak-anak tidak bersalah atas dosa orangtuanya (atau nenek moyangnya) dalam Yehezkiel 18; Ulangan 24:16. Anak-anak tapi tetap menderita kutukan dan akibat yang buruk, tapi tidak seorangpun yang akan menderita di Neraka akan dengan mudah mengatakan “sebagian dari ini bukanlah salah saya: saya dijebak.” Dosa yang tidak disengaja: Dosa tidak diperhitungkan ketika tidak ada hukum (Roma 4:15; 5:13). Pengabaian terhadap hukum tidak selalu membuat kita tidak bersalah. Lebih lagi, ketika kita menemukan kita mematahkan hukum secara tidak sengaja, dan kita tidak menyesali melakukannya, maka kita membuktikan bahwa kita tidak akan mematahkan hukum Tuhan secara sengaja jika kita mengetahuinya. 8 Orang Kristen non- Agustinis percaya bahwa TIDAK percaya pada Allah adalah marah yang luar biasa dengan setiap bayi yang pernah lahir, dan ingin menyiksa bayi yang bajingan dalam Neraka untuk satu alasan bahwa Ia memilih menciptakan mereka dengan dosa warisan sebagai keturunan Adam. Namun, ketika seseorang menyadari mereka berdosa dan tidak ingin berubah, mereka akan bersalah karena tidak ingin Tuhan untuk merubah mereka. mereka tidak bertanggung jawab karena lahir dengan dosa warisan, tapi mereka dapat bertanggung jawab karena tidak mau berubah dari keadaan seperti itu. P: Dalam Efesus 2:3 dan Rom 9:22, apakah semua manusia adalah objek kemarahan, atau hanya beberapa saja yang menjadi objek kemurkaan dalam Rom 9:22? J: Ayat berikutnya, Efesus 2:4, menjawab ini. Semua orang (termasuk Paulus) adalah objek [penerima dimasa sekarang dan di masa depan] kemurkaan Allah. Tapi banyak orang yang telah berubah dan dalam mata Tuhan sudah tidak lagi menjadi kemurkaan Allah. P: Dalam Efesus 2:5-8, apakah kita diselamatkan oleh kemurahan itu sendiri, atau karena iman yang ditambah dengan bekerja, dalam Yakobus 2:14-24? J: Bahasa dalam Efesus sudah tepat: “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, - itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. - Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik…” Menekankan pada hal-hal berikut ini. 1. Ini adalah karena kemurahan [Tuhan. – bukan kita. 2. Melalui iman – bukan nilai kita sendiri atau diri kita sendiri 3. Karunia Tuhan – bukan hasil usaha kita. 4. Kita diciptakan [dan diselamatkan] untuk melakukan pekerjaan baik. Seperti yang dikatakan seorang Kristen Indian, kita tidak diselamatkan karena melayani, tapi diselamatkan untuk melayani. Cara yang paling cepat dalam menjelaskan ini adalah: Efesus 2 menunjukkan kita diselamatkan karena kasih melalui iman yang sejati, dan Yakobus 2 menunjukkan bahwa iman yang sejati tidak pernah sendiri, tapi diungkapkan melalui hasil usaha kita. Galatia 5:6 mengatakan apa yang berlaku adalah “iman mengungkapkan imannya sendiri dalam kasih.” Lihat juga pertanyaan berikut dan pembahasannya dalam Yakobus 2:14-25. P: Dalam Efesus 2:5-8, bagaimana kemurahan, iman, dan hasil usaha kita berinteraksi? J: Seseorang dapat melihat aspek kunci tentang keselamatan dengan bertanya: siapakah, apakah, bagaimana, untuk apa, dan mengapa. Siapakah: Allah yang menyelamatkan kita Khususnya, bukan kita atau Tuhan + kita (Efesus 2:8; 2 Timotius 1:9) Apakah: diselamatkan karena kemurahan Allah melalui iman kita. (Ibrani 4:2; Efesus 2:8) khususnya tidak melalui hasil usaha kita atau apapun yang dapat memegahkan (Efesus 2:8-9). Bagaimana diberikan: Kemurahan Tuhan diberikan melalui kematianYesus di kayu salib untuk menebus dosa kita (Ibrani 2:17; 1 Yoh 2:2) dan untuk menjadi tebusan untuk dosa kita (Matius 20:28; Markus 10:45; 1 Timotius 2:6: Ibrani 9:15) Bagaimana menerimanya: Kemurahan Tuhan harus dikombinasikan dengan iman kita (Ibrani 4:2; Roma 10:10). Bahkan iman kita tidak bisa memegahkan diri, karena kemurahan itu diberikan Tuhan melalui Roh Kudus (Efesus 2:8, Yoh 16:8-11). Untuk apa: melakukan pekerjaan yang baik (Efesus 2:10), dan karena Tuhan mencintai kita (Yoh 3:160) dan Ia ingin menunjukkan kebaikanNya pada kita (Efesus 2:7) 9 Mengapa: Banyak alasan, beberapa dari itu adalah: untuk menunjukkan kebaikanNya (Efesus 2:7), kita adalah pekerjaan tanganNya (Efesus 2:10), karena Ia mencintai dunia ini (Yoh 3:16); karena tujuan dan kemurahanNya sendiri, bukan karena segala hal yang kita lakukan (2 Timotius 1:9) Untuk pembahasannya mengenai kapan itu terjadi, lihatlah pertanyaan mengenai Efesus 1:13. P: Dalam Efesus 2:5-8, apakah yang menjadi aspek utama mengenai keselamatan? J: Dibawah ini keselamatan yang dilihat dari satu sisi. 1. Memberikan kita kemurahan yang tidak pantas (Efesus 2:8-10; Titus 3:4,7) 2. Kita harus percaya dan bertobat (Efesus 1:13;Roma 10:9-11) 3. Roh Tuhan hidup dalam kita. (Roma 8:9-11; Yoh 14:15-18; 1 Yoh 3:24; Efesus 2:22; Titus 3:6) 4. Iman tanpa usaha untuk kehidupan yang berubah sama saja dengan mati. Yakobus 2:14-20; 1 Yoh 2:6-15; 1 Yoh 3:5,6,9; Titus 2:11,14; 1 Korintus 6:9-11,19 5. Tuhan memelihara pilihanNya. Yoh 10:28-29; Roma 8:28-29; Efesus 1:13-14. P: Dalam Efesus 2:6, apakah janji ini yaitu duduk bersama dengan Kristus dalam tahtaNya mengarah pada berkuasa dengan Kristus di bumi selama seribu tahun, atau setelah itu untuk selamanya? J: Ini dapat mengarah kepada keduanya. Namun, Efesus 2:6 mengatakan kita akan duduk bersama dengan Kristus “dalam tempat di surga”, maka makna utamanya mungkin adalah keabadian. Disamping itu, pujilah Tuhan sehingga kita akan berada bersama Kristus selamanya. P: Dalam Efesus 2:9, apa yang dimaksud dengan ucapan dalam “itu” adalah karunia dari Allah? J: Beberapa orang mengatakan “kemurahan”, dan yang lain mengatakan “iman”. Namun, keduanya dipandang dari tatabahasa mengarah pada kewanitaan, dan “itu” secara tata bahasa adalah netral saja, sehingga ini sepertinya bahwa “itu” mengarah pada pendahuluan kaliman, yang berbicara mengenai seluruh konsep keselamatan. P: Dalam Efesus 2:12-13, dalam masa Perjanjian Lamain, apakah semua orang yang bukan orang Israel dihukum dalam Neraka, tanpa adanya kesempatan untuk diselamatkan? J: Tidak. Ayub, Abraham dan Ishak bukanlah bangsa Israel, dan mereka menunjukkan bahwa Allah dapat menyatakan diriNya sesuai keinginanNya. Bahkan setelah Taurat diberikan pada Musa, Rahab, dan Ruth yang bukan orang Israel namun tetap diselamatkan. Namun, semua yang diselamatkan, bahkan pada masa Perjanjian Lama, diselamatkan melalui Yesus Kristus. (1 Korintus 10:4; 1 Yoh 2:2; Ibrani 2:9; 1 Timotius 2:6) Selama seseorang menolak Yesus yang hidup, Yoh 8:24 dan Kis 2:37-40 menunjukkan mereka tidak mungkin diselamatkan. P: Dalam Efesus 2:15, bagaimana Yesus menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru? J: Daripada menjadi Yahudi dan orang kafir dalam mata Tuhan, sekarang hanya ada orang Kristen dalam gerejaNya. P: Dalam Efesus 2:16-18, siapakah “keduanya” disini? J: “Keduanya” disini mengarah pada bangsa Yahudi dan yang bukan Yahudi yang semuanya mempunyai akses yang sama untuk menuju pada Allah yaitu melalui Yesus Kristus. 10 P: Dalam Efesus 2:20-21, karena gereja dibangun pada zaman rasul-rasul dan para nabi, apakah kita membutuhkan para rasul dan para nabi saat ini? J: Kita tidak memerlukan mereka begitu sepertinya, tapi kita membutuhkan Firman saat ini. Ini mengapa injil sangat penting bagi orang Kristen. P: Dalam Efesus 2:20-21, karena Yesus adalah batu penjuru, apakah kita memerlukan seseorang untuk mewakili Yesus Kristus untuk memimpin gereja Tuhan saat ini? J: Kemungkinan besar ada banyak alasan beberapa orang mungkin mengatakan kita membutuhkan seorang pendeta di bumi ini. Akan sangat baik apabila menghilangkan halhal buruk berikut ini: 1. Penyimpangan 2. Tidak ikut dengan agama palsu 3. Mengandalkan diri pada orang lain bukan Tuhan 4. Stagnasi kepandaian (Copernicus, Galileo) 5. Membunuh dan menyiksa orang Kristen yang setia 6. Membunuh dan menyiksa manusia 7. Mengijinkan adanya pemimpin yang tidak beriman 8. Menambahkan doktrin manusia yang bertopeng surgawi Akan menjadi baik juga untuk mengembangkan hal-hal berikut ini: 1. Menjadi terang bagi dunia 2. Termotivasi untuk lebih mempelajari Alkitab 3. Kesatuan umat Kristen (termasuk tidak menyiksa orang Kristen) Orang Kristen di Eropa Barat mencoba melakukan ini selama seribu tahun; penguji cobaannya dinamakan “Gereja Katolik”. Daripada menghapuskan hal ini, hal ini justru menambahkan mereka. Satu hal yang baik yang diuji coba dari gereja Katolik adalah: kita dapat belajar dari kesalahan masa lalu, dan melihat bahayanya ketika kita meninggalkan kepengikutan kita pada Kristus seperti yang diajarkan dalam 2 Korintus 11:2-4. Seorang yang skeptis mungkin akan membantah (ironis) bahwa seluruh gereja Katolik hanyalah cara untuk dengan sengaja memenuhi 1 Timotius 4:1-5. Saya akan meninggalkan masalah ini pada umat Katolik untuk menjawab perintah yang salah ini. P: Dalam Efesus 2:20-21, bagaimana gereja dibangun diatas dasar para rasul dan para nabi, dengan Yesus sebagai batu penjuru? J: Kristus adalah satu-satunya kepala pemimpin yang sejati dari gereja. Pengetahuan kita mengenai Allah adalah berdasarkan pengajaran mengenai para nabi dalam Perjanjian Lama, dan para rasul (dan bangsa mereka) dalam Perjanjian Baru. P: Dalam Efesus 2:21, dimanakah gereja dapat ditemukan? J: Gerja yang sejati tidak selalu seperti apa yang dilihat dunia. Selama seseorang mencari “menusia biasa” yang menjadi pemimpin dari gereja maka mereka tidak akan melihatnya. Gereja yang sejati dikepalai oleh Yesus Kristus sebagai batu penjuru (Efesus 2:20). Gereja yang sejati tidak dibangun dari batu atau bata, tapi dibangun diatas orang yang beriman (1 Petrus 2:5). Oleh karena itu gereja yang sejati dirancang atas orang Kristen yang setia dari setiap denominasi yang menempatkan iman mereka dalam Yesus Kristus. Ketika berbicara mengenai gereja yang sejati ini, kita dapat berbicara mengenai “Gereja yang Jaya” (yang adalah orang-orang beriman yang sekarang ada di firdaus Allah) dan “Gereja Militan” (yaitu orang-orang beriman yang masih berjuang demi iman di bumi ini). Sayangnya, terkadang orang Kristen dapat sangat terpusat pada denominasi mereka sehingga mereka kehilangan pandangan akan hal ini. Ketika saya mencurigai seorang Kristen adalah seperti ini, saya bertanya padanya apa denominasi gerejanya. Ketika ia 11 mengatakan “XYZ’“ saya berkata padanya, “ apakah anda tahu ada XYZ di surga. Bahkan tidak Kristen Baptis disurga, dan saya pergi ke gereja Baptis. Daripada memikirkan, adakah orang Kristen yang berdenominasi “XYZ” di surga, dan adakah orang Kristen yang beraliran Baptis di Surga, tapi kita harus percaya hanya melalui Yesus kita bisa masuk ke dalam Surga, dan bukan melalui organisasi yang ada didunia ini. Kebohongan, bahwa organisasi keagamaan lebih penting dari hubungan pribadi kita dengan Kristus, adalah salah satu alat untuk memuja seperti yang digunakan Mormon dan Saksi Yehova untuk mengajarkan jemaat gereja mengenai Alkitab yang palsu. Di lain hal, saya tidak mengatakan kebersamaan dan mengatur bersama tidaklah penting. Ibrani 10:25 memerintahkan kita untuk tidak mengabaikan persekutuan. Ada beberapa percabangan mengenai apa yang saya katakan. Manusia dapat menjadi sangat kacau secara teologi, tapi selama mereka membenarkan pada hal yang utama (seperti yang diperingatkan dalam 1 Korintus 15:1-4 pada kita), dan mengetahui Yesus, semua orang Kristen diajarkan “untuk menerima orang lain seperti Kristus menerima kamu…” (Roma 15:7). Orang Kristen yang setia dapat memiliki pandangan yang kacau mengenai hari Sabat (Roma 14:5), atau pada makanan (Roma 14:2-3). Mereka bahkan dapat melakukan hal yang lebih serius, seperti bertoleransi pada orang yang tidak bermoral yang berada ditengah-tengah mereka (Wahyu 2:20), atau seorang yang hidup dengan ayah istrinya (1 Korintus 5:1). Mereka dapat bermasalah yang serius dengan hukum (Galatia 3:1). Namun bahkan orang Kristen yang tidak menurut atas disiplin Allah tetaplah orang Kristen. P: Dalam Efesus 3:1, mengapa Paulus mengatakan ia adalah tawanan karena Yesus Kristus daripada tawanan karena Roma? J: Paulus dapat melihat lebih dekat pada prajurit Roma yang menjaganya dan melihat bahwa penyebab dari terpenjaranya dia adalah kejahatan Roma. Tapi Paulus, melihat gambar yang lebih besar, dan melihat bahwa tujuan akhir dari beban ia dipenjara adalah untuk kemuliaan Yesus Kristus Juruselamat kita. Ketika anda melihat keadaan yang tidak menyenangkan, apakah dari penyiksaan atau beban dunia yang menyepelekan anda, apakah anda fokus pada penyebab awalnya atau apakah anda membuat tujuan akhir yang adalah memuliakan Yesus? P: Dalam Efesus 3:3 Mengapa Paulus menggunakan kata rahasia ini, ketika ada agama rahasia penyembah berhala? J: Sebuah rahasia disini dapat dirasakan sebagai sesuatu yang istimewa, sebuah rahasia yang harus dialami, bukan hanya didengar oleh umum. Paulus “mengambil” arti ini bahwa agama para dewa digunakan, dan ia mungkin menggunakan kata ini dengan sengaja, sebagai pertentangan untuk apa yang mereka ajarkan. P: Dalam Efesus 3:4-6, karena manusia pada generasi sebelumnya tidak mudah untuk mendengar tentang Kristus, bagaimana setiap orang dalam masa Perjanjian Lama diselamatkan? J: Ya. Pada dasarnya, ini bukanlah karena apa yang kita dengar, percaya, atau lakukan untuk menyelamatkan kita; ini bahkan bukanlah Alkitab yang menyelamatkan kita. Tuhanlah yang menyelamatkan kita. Tuhan dapat menyelamatkan setiap orang yang Ia inginkan, tapi kita ketahui bahwa Tuhan bermurah hati, juga adil dan kudus. P: Dalam Efesus 3:8, bagaimana Paulus yang paling hina diantara para rasul? J: Paulus memberikan dua alasan mengapa ia berpikir demikian. 1. Secara aneh yang terakhir dilahirkan (1 Korintus 15:8) 12 2. Lebih penting lagi, Paulus dulunya menyiksa jemaat gereja Allah. (1 Korintus 15:8; 1 Timotius 1:13). Ia melakukan perjalanan yang sangat jauh: dari seorang pembunuh menjadi seorang misionaris. P: Dalam Efesus 3:8, karena kekayaan Kristus tidak dapat dicari, mengapa Paulus menginginkan kita untuk mengetahui betapa luasnya kasih Kristus dalam Efesus 3:17-19? J: Efesus 3:18-20 menjawab ini. Kekayaan Kristus tidak terukur, tapi kita memiliki tugas yang menyenangkan (dan tidak pernah berhenti) mengenai pengalaman betapa besarnya kasih Allah pada kita. Bahasa Yunani menarik disini; yang artinya secara tatabahasa “tidak terlihat oleh bekas jejak kaki”. Kita tidak dapat menguraikan dengan tepat mengapa atau betapa besarnya Tuhan mencintai kita, tapi kita dapat menikmati fakta bahwa Ia melakukannya. P: Dalam Efesus 3:9, apakah rahasia dalam hal ini? J: Efesus 3:10-11 menjawab ini. Yesus Kristus yang memulai gereja adalah sebuah rahasia. Rahasia disini berarti rahasia yang tidak dinyatakan sampai masa kini. P: Dalam Efesus 4:3, apakah Paulus berbicara mengenai kesatuan dalam satu oraganisasi, seperti yang diajarkan oleh agama Katolik, Yunani Ortodoks, gereja local, Gereja-gereja Kristus Internasional, dan pengajaran lain? J: Bagian ayat ini mengatakan “kesatuan roh”, bukan kesatuan sebuah oraganisasi. Juga dikatakan kita harus menjaga kesatuan Roh, bukan membuat sesuai keinginan sendiri. Maka bagian ayat ini tidak membuktikan apapun mengenai organisasi. Sebagai perihal yang lebih luas, apakah kesatuan organisasi diinginkan, lihat pertanyaan berikutnya. P: Dalam Efesus 4:3, apakah kesatuan organisasi adalah sesuatu yang seharusnya diinginkan oleh orang beriman? J: Orang Kristen yang sejati tidak menyetujui ini. Tidak. Beberapa orang Kristen Protestan mengatakan entah ini menjadi sesuatu yang penting, atau berbahaya ketika menjadi lebih penting daripada mengikut pada Tuhan dalam kebenaran, seperti yang ditunjukkan oleh sejarah dengan sedih tapi menyimpulkan. Ya. Agama Katolik, Ortodoks, gereja lokal, dan Kristen Protestan mengatakan kesatuan organisasi diinginkan. Disamping itu, semua murid Alkitab yang serius seharusnya mudah untuk menyetujui hal-hal berikut ini: 1. Alkitab menyebutkan kesatuan dari roh, dan kesatuan murid-murid Yesus, tapi tidak pernah mengatakan untuk memiliki kesatuan dengan mereka yang menolak, atau dengan jelas menodai kepercayaan 2. Sementara tidak ada agama Kristen yang sempurna, baik doktrin atau dalam kekudusan, kita diajarkan untuk berwaspada pada serigala dan menjauh dari penyimpangan. 3. Pada pembicaraan secara umum, terkadang susah untuk memiliki kesatuan yang bermakna dengan orang yang mencoba untuk membunuh anda atau melenyapkan anda dalam pertaruhan. 4. Kita seharusnya berjuang untuk menghilangkan semua hal yang memecah belah diantara umat Kristen dan menerima satu sama lain sebagaimana Kristus menerima kita (Roma 15:7). 5. Kesatuan yang bukan berpusat pada Yesus Kristus bukanlah yang diinginkan, dan kita harus menghindari itu. P: Dalam Efesus 4:4, karena hanya ada satu tubuh, mengapa ada banyak gereja? 13 J: Setidaknya ada empat alasan untuk ini. 1. Seperti halnya perbedaan kecil yang ada diantara berbagai sekolah Islam Suni, Budha Mahayana, Hindu Vedantik, dua aliran Baha, dan agama lainnya, maka agama Kristen juga tidak setuju pada hal yang sekunder. Seperti contohnya, Paulus dan Silas memiliki ketidaksetujuan untuk membawa Yohanes yang disebut Markus bersama mereka. Kemudian mereka memecahkan masalah itu. (Kis 15:36-41; Kolose 4:10; 2 Timotius 4:11) 2. Menambahkan: Selama beberapa tahun, banyak orang menjadi seperti orang Farisi dalam Markus 7:6-8, dengan ingin menambahkan budaya mereka sendiri pada kekristenan. Pada umumnya, banyak yang mengatakan anda harus mengikuti Alkitab juga tradisi mereka, yang sama dengan firman Allah. Alkitab agama Kristen seperti halnya mengikut pada apa yang Allah katakan dalam Alkitab, dan mengetahui tradisi manusia yang hanyalah buatan manusia. 3. Mengurangkan dari kekristenan diramalkan dalam 2 Timotius 3:5 yang mengatakan dalam zaman akhir beberapa orang akan memiliki kesalehan tapi menyangkal kekuatannya. Sejumlah gereja “liberal” mengurangi pengajaran Allah, mengatakan Allah tidak dapat menunjukkan keajaiban secara fisik, dan tidak ada Surga dan Neraka, sementara itu tetap berpura-pura menjadi orang Kristen. 4. Penyesatan: Seperti dinubuatkan dalam Kis 20:29-30, ada “srigala” rohani yang dengan tipu daya membawa para murid melihat diri mereka sendiri untuk membuat agama buatan mereka sendiri yang namun tetap menyatakan pengikutan pada Yesus. Banyak dari mereka memiliki kitab yang ditambahkan dalam Alkitab. Perbuatan jahat ini dinubuatkan akan terjadi yaitu dalam 1 Timotius 4:1-5, 2 Petrus 2:1-3, dan Yudas 8-19. P: Dalam Efesus 4:5, apakah ini baptis air, atau baptis Roh? J: Bisa salah satunya. Namun, ini kemungkinan besar tidak mengarah pada baptis Roh, karena ada tiga sesi yang mengarah pada Bapa, Putra, dan Roh, dan ini adalah sesi yang mengarah pada Putra. P: Dalam Efesus 4:6 dan Efesus 1:23, jika Allah memenuhi segala sesuatu dalam segala hal, apakah aliran panteisme benar, yang mengatakan bahwa segala sesuatu adalah sebuah bagian dari Tuhan? J: Tidak. Untuk contohnya, tumpukan sampah bukanlah Allah, dan halaman-halaman dari selebaran ateis, yang menyangkal adanya Allah, bukanlah Allah. Kita tidak diajarkan untuk menyembah yang diciptakan lebih dari Penciptanya (Roma 1:23,25). Lebih lagi, seperti yang ditunjukkan dalam Kolose 1:17, segala sesuatu ada didalam Kristus. P: Dalam Efesus 4:8, mengapa Paulus mengatakan Allah “memberikan” pemberian bagi manusia, karena Mazmur 68:18 mengatakan Allah “menerima” pemberian dari manusia? J: Agama Kristen memiliki dua pandangan yang berbeda. Kesalahan penyalin: “Memberikan” mungkin adalah yang asli dalam Mazmur 68:18. Sementara “menerima” ada dalam tulisan Masoretik dan tulisan Yunani Septuagin, “memberikan” ada dalam bahasa Aram Targum dan bahasa Peshita Siria. Lebih lanjut, keseluruhan Mazmur, kecuali yang mungkin ayat ini, berbicara mengenai apa yang Tuhan berikan pada yang lain. Ringkasan keseluruhan: Paulus tidak mengutip banyak ayat, tapi menyatakan ulang keseluruhan Mazmur 68. Juga, Yohanes Chrysostom (Homilies on Ephesians tahun 396 A.D.) mengatakan tidak ada perbedaan yang berarti disini. Tuhan baik memberikan dan menerima segala hal dari manusia. Melihat mengenai keselamatan sebagaimana Tuhan menerima beban atas kesalahan kita, atau memberikan kita pengampunan adalah hanya melihat dua sisi pada hal yang sama. 14 P: Dalam Efesus 4:9 dan Kis 2:27, setelah Ia meninggal, apakah Yesus pergi ke Neraka, atau tidak? J: Sementara kata “Yesus turun kedalam Neraka” dimasukan dalam Syahadat Rasuli (dibentuk Aquileia tahun 390 A.D.), Alkitab tidak dengan jelas mengatakannya juga. Berikut ini apa yang Alkitab katakan. Efesus 4:9 turun kedalam bagian bumi yang paling bawah Mazmur 16:10 mengatakan “Sheol” yang berarti tempat orang mati. Kis 2:27-28 mengutip Mazmur 16:10: Yesus tidak akan ditinggalkan pada tempat orang mati (Hades) 1 Petrus 3:19 Yesus memberitakan injil kepada roh-roh yang ada dalam penjara (Menurut pemikiran seorang Yahudi yang religius, According to Jewish religious thought, digemakan dalam Kitab 1 Henokh pasal 22 dan tulisan lainnya, orang mati pergi ke dua tempat: Firdaus Allah dan penjara yang tidak adil. 1 Petrus 4:6 menyebutkan Alkitab diberitakan pada mereka yang mati. Lihat pembahasan dalam 1 Petrus 4:6 untuk informasi selanjutnya. P: Dapatkah Efesus 4:9 berarti Yesus datang ke bumi, lebih lagi turun ke tempat orang mati? J: Ada tiga pandangan yang cocok dengan konteks dari wacana ini. Diturunkan ke bumi (perihal ketepatan) Diturunkan ke dalam kematian (perihal perbandingan) Diturunkan bagian bumi yang paling bawah (perihal kepemilikan) P: Dalam Efesus 4:11, apakah ini berarti “pendeta-guru” sebagai satu peran, atau pendeta dan guru mempunyai dua peran? J: Dalam daftar kata bahasa Yunani kai memisahkan pendeta dan guru. Kata dalam bahasa Yunani berarti “dan/bahkan”, dan dalam wacana ini dapat menjadi seperti itu, seperti dalam bahasa Inggris. Sekarang pendeta mengajar (Titus 1:9; 1 Timotius 5:2,17), maka ada sebuah gabungan peran. Pertanyaan yang nyata adalah apakah Alkitab mendukung sebuah peran bagi guru yang bukan pendeta. Jawabannya sudah jelas “ya” untuk setidaknya empat alasan: Kesaksian Stevanus pada kaum Yahudi, mengajar mereka dengan pengetahuan yang detil mengenai injil, walaupun kitab Kisah Para Rasul mengatakan ia hanyalah seorang diaken. a) Paulus memerintahkan guru Apolos, walaupun bukanlah seorang pendeta. b) Barnabas, Timotius, dan yang lain mengajar dan memberitakan Firman, walau mereka saat itu bukan pendeta. c) Orang yang lebih tua akan lebih mudah untuk mengajar (1 Timotius 5:2), yang menyatakan bahwa mereka mengajar sebelum mereka menua. d) Sebenarnya, Kolose 3:16 memerintahkan orang Kristen pada umumnya untuk mengajar dan memeperingatkan satu dengan yang lain. P: Dalam Efesus 4:11, karena ada pendeta dan guru saat ini, apakah juga harus ada nabi dan rasul saat ini? J: Efesus 4:11 mengarah pada pentingnya tempat kerja dalam gereja tanpa menggambarkan yang mana yang perlu diperluas sampai sekarang yang mana yang tidak. Tidak, tidak ada orang dengan tempat kerja para rasul Perjanjian Baru dan tempat kerja para nabi Perjanjian Lama yang bekerja saat ini. P: Dalam Efesus 4:26, apakah berdosa jika kita marah, karena Yesus dan Paulus juga pernah marah? 15 J: Buknalah dosa ketika kita marah pada banyak hal. Namun, Efesus 4:26 menunjukkan bahwa dosa bagi kita jika kita tetap menyimpan marah dan dendam. Jika matahari terbenam dan anda masih marah, maka anda sudah memiliki amarah yang panjang. P: Dalam Efesus 4:26, apakah berdosa untuk menyimpan amarah? Tuhan marah pada manusia dan setan dalam danau yang berapi-api. J: Tiga hal yang perlu diperhatikan dalam menjawab. 1. Kita tidak diajarkan untuk menyimpan marah, cemburu, menerima penyembahan, atau disebut Tuhan, tapi Tuhan tidak dipaksa untuk melakukan apa yang Ia perintahkan pada pelayanNya. 2. Tuhan tidak terbatas, dan Ia dapat merasakan hal yang berbeda pada saat yang sama. Ia dapat marah pada orang fasik, dan secara bersamaan bersuka pada anak-anakNya. Ia dapat melakukan ini disaat yang sama karena Ia adalah Tuhan. 3. Injil tidak mengatakan apakah ya atau tidak Tuhan akan marah untuk selamanya. Tuhan hanya akhirnya tidak perduli tentang mereka yang memilih untuk meninggalkanNya. P: Dalam Efesus 4:28, mengapa orang Kristen bekerja dimana mereka tidak bekerja dengan tangan mereka sendiri? J: Ungkapan ini berarti pada sebuah kehidupan yang jujur. Disamping tindakan criminal yang biasa, banyak orang saat itu mengumpulkan kekayaan melalui penyuapan dan korupsi dalam politik dan bisnis yang seringkali disahkan, tapi tidak benar. (Mungkin saat itu tidak terlalu berbeda dengan saat ini) Namun, sama halnya Yesus yang mencintai penagih pajak bernama Matius, Yesus ingin orang yang korupsi saat ini bertobat atas dosa mereka, datanglah pada Yesus, dan kembalikan pada korban mereka. P: Dalam Efesus 4:29, mengapa orang Kristen seharusnya tidak mengutuk? J: Sederhana karena Alkitab mengatakan janganlah melakukannya. Yakobus 3:10-12 mengatakan seharusnya kutukan yang datang bukanlah dari orang yang juga memuji Tuhan. Sementara memang benar bahwa Petrus mengutuk ketika ia menyangkal Kristus, Petrus menangis setelah itu, dan bertobat atas dosanya. P: Dalam Efesus 5:11, karena orang Kristen seharusnya tidak melakukan suatu perbuatan kegelapan, haruskah pengacara Kristen membela klien yang mereka ketahui bahwa ia bersalah? J: Umumnya, menjadi pengacara pembela kriminal adalah jalan yang sulit jika anda tidak pernah berbohong, bernaung pada kebenaran, mendorong klien anda untuk tidak berkata bohong, dan menolak untuk membela klien yang anda ketahui bersalah. Ini adalah apa yang seharusnya dilakukan seorang Kristen untuk menjadi pengacara pembela kriminal. Namun, walau orang yang masuk dalam pembelaan kesalahan membutuhkan bantuan yang adil dan mendebat untuk hukuman yang lebih ringan. Meskipun demikian semua orang Kristen harus setuju bahwa berbohong dan menyatakan seseorang tidak bersalah ketika secara yakin mereka mengetahui bahwa ia bersalah adalah sesuatu yang seharusnya tidak dilakukan oleh orang Kristen. P: Dalam Efesus 5:14, dimanakah ayat ini sebelumnya dikatakan? J: Firman yang tepat ini tidak dikatakan dalam Perjanjian Lama, kita tidak mempunyai catatan dimana sebelumnya ayat ini dikatakan. Ayat puisi ini kemungkinan besar dari pujian seorang Kristen pada zaman awal, seperti yang Paulus mengatakan pada pembacanya yang akan segera mengetahui itu. P: Dalam Efesus 5:18, apa sebenarnya yang salah mengenai mabuk minuman? 16 J: Ada satu alasan dan itu sendiri cukup: Tuhan memerintahkan kita untuk tidak mabuk. Manusia biasanya mabuk untuk kesenangan, untuk menghilangkan kesedihan mereka, atau ketika mereka kecanduan, karena mereka merasa lebih buruk ketika mereka tidak mabuk. Seorang Kristen seharusnya dapat mengendalikan diri. Sebagai tambahan mengenai bahayanya, mabuk dapat mengancam tubuh anda, mengancam hubungan, mempengaruhi kemampuan anda bekerja, dan mempengaruhi keuangan anda. P: Apakah Efesus 5:18 mengarah pada sekali pemenuhan atau pemenuhan yang berkelanjutan oleh Roh? J: Tensis masa sekarang dalam bahasa Yunani menunjukkan itu bukanlah pemenuhan yang sekali, tapi berulang-ulang. P: Dalam Efesus 5:22, mengapa istri seharusnya menuruti suami mereka? J: Ada dua jawaban yang bisa melengkapi. 1. Jika seorang istri ingin menurut pada Allah, ia akan menurut pada yang diperintahkanNya. Para istri harus menurut pada suami mereka, walaupun suami mereka bukanlah seorang Kristen. Namun, para istri boleh tidak menurut pada suami mereka ketika ada konflik antara apa yang diinginkan suami dan keinginan Tuhan. Dalam hal ini, mereka harus menurut pada dan mengikut pada Tuhan, penguasa tertinggi. 2. Para istri yang menurut pada suaminya bukanlah akhir dari cerita pernikahan seorang Kristen. Suami juga diajarkan untuk mencintai istrinya seperti Kristus mencintai gerejaNya (Efesus 5:25). Semua orang diperintahkan untuk menerima satu sama lain dalam Kristus, menurut Efesus 5:21. P: Dalam Efesus 5:22, apakah ini benar bahwa Alkitab tidak pernah mengatakan secara jelas bahwa istri harus mencintai suaminya? J: Ini adalah pernyataan yang salah yang saya pernah dengar. Alkitab mengatakan wanita diajarkan untuk mencintai suami mereka dalam Titus 2:4. P: Dalam Efesus 5:32, mengapa istri harus menghormati suami mereka? J: Mereka harus melakukannya, walaupun bukan untuk alasan yang lain selain Tuhan yang memerintahkannya. Namun, kita dapat melihat sejumlah alasan mengapa baik untuk kita bahwa Allah memerintahkan ini. Sebagai suami, saya menghargai rasa hormatnya (istri). Anak-anak dapat dengan mudah untuk menurut dan menghormati ayahnya ketika ibu mereka menghormati ayahnya. Ini mengapa bagi suami dan istri tidak boleh mengkritik satu sama lain didepan anak-anak mereka. Juga, anak-anak melihat dan mencontoh sikap anda dan perilaku anda ketika anda tidak sadar, dalam cara yang anda tidak harapkan. Sekali saya mendengar anak-anak saya bermain rumah-rumahan. Ada yang berperan menjadi kaka tertua, yang lain menjadi adik, ada yang menjadi ibu, dan ada yang menjadi suami tersayang. P: Dalam Efesus 6:1, karena anak-anak harus menurut pada orangtuanya, bagaimana jika orangtua mereka mengatakan untuk meninggalkan kepercayaan Kristen? J: Dua hal yang perlu diperhatikan dalam menjawab. Orangtua yang tidak percaya juga: Efesus 6:1 tidak mengatakan untuk hanya menurut pada orangtua anda jika mereka orang Kristen, tapi menurut pada orangtua disamping dari kepercayaan anda. Hanya dalam Tuhan: dalam Efesus 6:1 Paulus merubah pernyataan dengan mengatakan menurut orang tua mereka dalam Tuhan. Kita harus menurut pada orangtua dan pemerintah selama itu tidak bertentangan dengan firman Tuhan. 17 Sebagai sebuah catatan sejarah, jawaban ini pada dasarnya diberikan oleh Yohanes Chrysostom dalam Homilies on Ephesians tahun396 A.D. P: Dalam Efesus 6:1,4, apakah batasan usia dari bahasa Yunani untuk kata “anakanak”? J: Tidak ada batasan usia, seperti yang diartikan dalam bahasa Yunani yang berarti “keturunan”, bukan “anak kecil”. P: Dalam Efesus 6:2, mengapa Paulus mengatakan ini adalah “perintah pertama”, karena sebenarnya itu adalah perintah kelima dari Sepuluh Perintah? J: Dalam perkataan “perintah pertama”, kata “itu atau sebuah” tidak ada dalam bahasa Yunani. Pertama dapat berarti utama, dan yang ini adalah salah satu perintah yang utama. Tentunya, perintah ini juga pertama bagi anak-anak kecil untuk dipelajari. P: Dalam Efesus 6:3, haruskah ayat ini diterjemahkan sebagai “di tanah” atau “di bumi”? J: Paulus mengutip dari kalimat dalam Keluaran 20:12 dan Ulangan 5:16. Dalam bahasa Ibrani dan bahasa Yunani (termasuk Yunani Septuagin) dari ketiga ayat ini, kata tersebut dapat berarti “bumi” atau “tanah”. Namun, baik Keluaran 20:12 dan Ulangan 5:16 mengatakan “…supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu”. Oleh karena itu, dalam konteksnya adalah “tanah Kanaan” dan bukan “bumi”. Karena Paulus mengatakan ia menyebutkan perintah yang sebelumnya, kedua arti diperbolehkan, tapi arti yang utama adalah “tanah”. P: Dalam Efesus 6:3, Kel 20:12, dan Ulangan 5:16, apa yang sebenarnya dijanjikan disini? J: Orang Kristen dapat melihat janji ini tidak hanya dalam satu hal, tapi empat hal. Ketika setiap orang mungkin tidak setuju pada yang mana yang merupakan arti yang utama, tapi keempat arti ini benar. Secara hukum: sebagai jawaban pada pertanyaan sebelumnya, janji Perjanjian Lama sebenarnya dibuat sehingga manusia dapat hidup lebih lama di tanah Kanaan tanpa diasingkan. Ini dapat digeneralisasi sebagai sebuah prinsip “hukum”. Melihat pada sejarah orang Barat, bagi agama Kristen untuk bertahan dalam sebuah negri, anak-anak harus belajar dari orangtua mereka. Contoh lain dari janji secara hukum adalah 2 Tawarikh 7:14, “dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.” Secara individu: Seperti yang diajarkan Paulus, kedua perintah ini dan janji berlaku pada kita saat ini. Efesus 6:3 tidak berjanji bahwa orang Kristen akan hidup lebih lama dibandingkan yang lain, tapi dengan perlindungan Allah, anak-anak Kristen akan hidup lebih lama di bumi daripada mereka yang sebaliknya bukan. Bahkan seseorang yang meninggal pada usia 25 tahun telah hidup lebih lama daripada jika mereka meninggal pada usia 20 tahun. Contoh lain dari janji pribadi adalah Matius 19:29-30, dimana semua yang meninggalkan rumah atau keluarganya demi Yesus akan diwariskan hidup seratus tahun dan kehidupan abadi. Kualitas Kehidupan: Ketiga ayat ini hanya tidak hanya berjanji pada hidup yang lebih lama, tapi anda akan hidup sejahtera. Bahkan bahasa Yunani untuk hidup panjang menarik: “macrochronious”, yang secara tatabahasa adalah “waktu yang panjang”. Ada sebuah lelucon tentang seseorang yang bertemu dengan orangtua yang mabuk yang tersandung, yang sudah bungkuk, dengan kerutan dan sakit liver. Ia bertanya, “bagaimana 18 orang tua ini, yang banyak minum tapi masih hidup sepertinya lebih lama?” pemabuk menjawab, “orangtua! Mengapa aku orangtua aku berumur 30 tahun.” Tidak hanya Tuhan yang melindungi kita, tapi juga kehidupan kita yang harus bergaya hidup yang bersih, tanpa obat-obatan, mabuk, dan perbuatan seksual, maka akan menambah rentang hidup kita di bumi. Contoh lain dari janji kualitas kehidupan adalah Keluaran 23:26, dimana Tuhan berjanji pada bangsa Israel yang menurut bahwa segala penyakit dan keguguran akan dihilangkan dari mereka dan bahwa Allah akan “memenuhi jumlah usiamu”, yang terdengar mirip dengan janji dalam Efesus 6:3. Berhubungan dengan masa seribu tahun: Tentunya, dalam Wahyu 20:4, orang Kristen akan datang ke bumi dan berkuasa bersama Kristus selama 1.000 tahun, sebelum kebangkitan kedua ada. Contoh lain dari janji seribu tahun ini adalah: kabangkitan Israel dalam Yehezkiel 37, dan Bait Suci dalam Yehezkiel 40-47, termasuk sumber air dari situ dalam Yehezkiel 47. P: Dalam Efesus 6:4, haruskah ayah memarahi anak-anak mereka? J: Ayah seharusnya tidak menyakiti anak-anaknya, dan Kolose 3:21 seperti halnya mengatakan ayah tidak seharusnya menyakiti hati anak-anaknya. Orangtua yang beriman tidak berhak untuk bertingkah laku yang tanpa alasan pada anak-anak mereka. Mereka tidak seharusnya memarahi anak-anak mereka tanpa alasan yang baik, seperti disiplin. Hukuman badan (menampar) boleh dilakukan dan terkadang dibutuhkan, sebagaimana yang ditunjukkan Amsal 13:24; 22:15; dan 23:13-14. P: Dalam Efesus 6:4, hal-hal apakah yang membangkitkan amarah anak-anak oleh orangtuanya? J: Bahasa Yunani, parorgizete dihanya digunakan disini, Roma 10:19 dan Kolose 3:21. Dalam tatabahasa berarti “memancing amarah”. Ayat ini sudah sungguh revolusioner, seperti yang dikatakan dalam sebuah lingkungan sosial dimana kewenangan ayah sangatlah mutlak dan perasaan anak-anak tidak dianggap. Anda seharusnya mendisiplinkan mereka untuk kebaikan mereka, bukan berdasarkan perasaan anda. Perlakukanlah mereka selayaknya mereka juga penting dihadapan Tuhan sama seperti anda, karena mereka layak. Janganlah menggertak, meremehkan, atau mengecilkan hati mereka. Ketika mereka mengetahui bahwa anda sedang mendisiplinkan mereka, anda harus menunjukkan penghargaan yang sama, kesopanan, dan mengurangkan sikap menggertak seperti halnya anda menunjukkan pada teman anda yang sudah dewasa. Berikut ini daftar beberapa hal dimana orang tua dapat membangkitkan amarah anakanak mereka yang diberikan oleh Gene Getz pada sebuah khotbah tanggal 1/16/2000. Penyiksaan secara fisik, termasuk mendisiplinkan ketika kemarahan anda sedang tak terkendalikan. Penyiksaan secara psikologis, termasuk membuat malu mereka Mengabaikan mereka Tidak mau mengerti mereka Kemunafikan. Orangtua kadang mengharapkan tingkah laku dari anak-anak mereka yang mereka tidak menunjukkan dari diri mereka sendiri. Berharap terlalu banyak dari mereka Menempatkan mereka pada sebuah perbuatan yang tidak pernah berhasil, hanya biasabiasa saja Memaksa mereka untuk menerima tujuan kita dan idealisme tidak akan berguna. Seharusnya adalah menjadi tujuan dan idealisme mereka. Ketika kita tidak ingin mengakui kesalahan kita. 19 P: Dalam Efesus 6:5-8, apakah Alkitab mendukung perbudakan? J: Alkitab mengetahui bahwa orang Kristen adalah budak, dan Alkitab mengijinkan orang Kristen memiliki budak. Namun, Alkitab juga mendorong kebebasan dari perbudakan dalam 1 Korintus 7:21,23. Lihat juga pertanyaan berikut untuk informasi selanjutnya. Alkitab mentolerir baik orang Kristen yang menjadi budak, dan orang Kristen yang memiliki budak, karena perbudakan tidak dapat dipisahkan dari budaya saat itu. Namun, majikan yang seorang Kristen tidak diijinkan memperlakukan budak seperti seorang majikan non-Kristen memperlakukan budaknya. Dalam Perjanjian Baru, majikan tidak pernah membahayakan budaknya (Efesus 6:9) dan majikan harus memperlakukan budaknya dengan benar dan adil (Kolose 4:2). P: Dalam Efesus 6:9 dan 1 Pet 2:18, mengapa Tuhan tidak mengatakan bahwa majikan harus membebaskan budaknya? J: Kemanakah budak akan pergi? Sebagian besar masyarakat di Kekaisaran Roma adalah budak, yang mengalami masa yang sulit untuk mendapatkan uang dari kehidupan yang jujur untuk menjadi orang yang bebas. Saat itu, akan lebih baik untuk memiliki majikan orang Kristen yang mneyadari bahwa Tuhan adalah tuan bagi mereka juga, daripada menjadi seorang bebas tanpa kemampuan dan keahlian. Seorang majikan Kristen tidak akan menyiksa budaknya, mengambil keuntungan dari mereka dalam hal seksual atau hal lainnya, dan memperlakukan mereka sama dihadapan Tuhan. Lihat juga pertanyaan sebelumnya. P: Dalam Efesus 6:13, tepatnya siapakah atau apakah yang kita lawan? J: Ini penting bahwa kita mengerti bahwa perjuangan kita bukanlah melawan kebodohan, kelemahan, dan prasangka terhadap manusia. Ini tidak hanya bahwa orang yang baik sebelumnya sudah diberitahu, ditolong, dan ditunjukkan jalan yang benar. Lebih lagi, seluruh dunia berada dalam kekuasaan kejahatan (1 Yoh 5:19), dan bermusuhan dengan Allah (Roma 8:7). Perjuangan kita adalah luar biasa dimana Tuhan memanggil kita untuk melakukan halhal yang pastinya tidak akan berhasil jika kita melakukannya hanya menggunakan kekuatan kita sendiri saja. lebih lanjut, Tuhan mengharapkan kita untuk melakukan perkara yang tidak mungkin dilakukan, tapi akan mungkin dilakukan bersama Allah. P: Dalam Efesus 6:13, tepatnya mengapa penting untuk menjadi kuat dalam Tuhan dan memiliki perlengkapan senjata Allah? J: Ini bukanlah sebuah pilihan “baik untuk dimiliki”, tapi bagian penting bagi keamanan kita dan keberhasilan pribadi untuk tiga alasan berikut: Siapakah yang melawan kita: si jahat dan paksaan kegelapan dapat menjadi kuat, cerdik dan terencana, kelihatan menarik, namun haus akan darah, kejam dan bengis, dan kita membutuhkan perlindungan dari serangan langsung dan serangan yang secara halus. Misi kita: Kita diharapkan untuk melawan segala rencana si jahat (Efesus 6:11), kita diajarkan untuk berjuang melawan kekuatan dari zaman kegelapan ini (Efesus 6:12), dan dihari yang jahat kita tetap berdiri dan melawan (Efesus 6:13-14) Kapan kita harus berdiri: Sebagai seorang Kristen dengan pertolongan Tuhan dan kehormatan Tuhan kita seharusnya berharap untuk selalu mudah untuk berdiri, tapi khususnya ketika keadaan semakin buruk pada hari yang jahat itu (Efesus 6:13) Seperti halnya menjadi prajurit yang seharusnya enggan berperang tanpa baju baja dan senjata, dan seperti halnya atlit yang seharusnya enggan untuk bertarung tanpa bantalan dan alat olahraga yang lain, seorang Kristen seharusnya juga enggan untuk hidup dan berjuang demi iman tanpa perlengkapan senjata rohaninya. 20 P: Dalam Efesus 6:14 apakah ikat pinggang kebenaran adalah kebenaran dari Tuhan, Tuahn kita yang sebenarnya, atau kecerdasan kita? J: Bahasa Yunani disini untuk kebenaran, (aletheia), seperti bahasa Inggris kebenaran “truth”, yang berarti sama. Tapi berdasarkan konteks disini ada dua pandangan, atau keduanya. Integritas dan kesetiaan orang beriman, bukan fakta dari Alkitab. Kebenaran dari Firman Tuhan dan kepercayaan diri kita dari kepastian tentang itu. Yohanes Chrysostom dalam bukunya Commentary on Ephesians sebagai sebuah keutuhan (23) hanya pada ayat ini. Ia berfokus utamanya pada aspek pertama, mengenai kebenaran kita, kehidupan yang kudus. Tapi pada hal.164 ia juga bertanya bagaimana kita dapat bersiap mengikatpinggang dan mengatakan dengan perumpamaan, “ia yang mencari doktrin kebenaran, tidak akan pernah jatuh kedalam kuasa dunia ini” Secara ringkas: kita seharusnya bersiap-siap dengan segala aspek kebenaran: kita seharusnya tidak hanya percaya sumber kebenaran: Tuhan, tapi biarkan sumber itu menjadi akar kehidupan kita sehingga kita diubahkan, dan oleh karena itu mudah untuk melihat apa yang benar dan yang salah di dunia ini. P: Dalam Efesus 6:16, mengapa kita perlu sebuah perisai pelindung sebagai tambahan persenjataan kita? J: Jika kita sudah lebih dulu berikatpinggang kebenaran dan berbajuziarahkan keadilan, anda tetap harus memadamkan panah setan yang berapi-api dengan perisai pelindung dari iman. Ibrani 11 memberikan banyak contoh yang bagus mengenai iman. P: Dalam Efesus, bukti apa yang kita miliki bahwa kitab ini harus ada dalam Alkitab? J: Ada setidaknya tiga alasan yang bagus. 1. Paulus yang menulis kitab ini, dan ia adalah seorang rasul. Petrus membuktikan bahwa kata-kata Paulus berada dalam injil dalam 2 Petrus 3:15-16. 2. Paulus sendiri yang mengatakan ia adalah rasul dalam 1 Timotius 1:1; 2:7, Roma 1:1; 1 Korintus 1:1; 9:1, 2 Korintus 1:1, 11:5; Galatia 1:1, Efesus 1:1; Kolose 1:1; 1 Timotius 1:1; 2 Timotius 1:1; Titus 1:1. 3. Mengutip dan referensi dari penulis Kristen zaman awal Letter of Ignatius to the Efesusesians (110-117 A.D.) pasal.1 mengutip Efesus 5:2, dan ia berkata dalam pasal 12 bahwa Paulus menyebutkan Efesus dalam suratnya. Tulisan Ignatius, Letter to Polycarp pasal 5 mengutip Efesus 5:25. Polycarp’s Letter to the Philippians (uskup dari tahun 100-155 A.D.) mengutip Efesus 2:8-9 dan 4:26, bersama dengan sejumlah ayat yang lain, tanpa memberikan sumbernya, kecuali mengatakan bahwa kutipan dari Mazmur 4:5 dan Efesus 4:26 “dinyatakan selanjutnya dalam injil ini”. Irenaeus (182-188 A.D.) dalam banyak tempat. Pada satu tempat ia mengutip Efesus 5:30 sebagai yang ditulis oleh Paulus dalam suratnya pada jemaat Efesus dalam Irenaeus Against Heresies buku 5 bag.2.2 hal.528 Dari aliran Marcion yang menyimpang (sebelum tahun 170 A.D.) kita memiliki yang sesuai dengan Tertulianus dan Epiphanius yang kutipannya dari Efesus 1:1,18; 3:9; 4:6 5:14; 6:1,12,19 Passion of the Scillitan Martyrs (180-202 A.D.) mentions Christians having Paul’s writings, without saying which letters. Muratorian Canon (190-217 A.D.) menyebutkan bahwa Paulus menulis kepada tujuh gereja dalam suratnya, Korintus (2 surat), Efesus, Filipi, Kolose, Galatia, Tesalonika (2 surat), Roma. Paulus menulis Filemon, Titus, dan dua surat untuk Timotius. Clement dari Alexandria (193-217/220 A.D.) menyebutkan rasul menulis pada jemaat Efesus dan mengutip Efesus 4:13-15. The Instructor buku 1 bag.5 hal.213 21 Tertulianus menulis tahun 207 A.D. bahwa kitab ini ditulis oleh rasul Paulus yang ada dalam On the Resurrection of the Flesh pasal.40. Tertulianus mengatakan Paulus menulis pada jemaat Efesus dalam Tertulianus Against Marcion buku 14 pasal 5 (tahun 207 A.D.). Ini adalah kitab “yang berasal dari para rasul, yang disimpan sebagai harta yang keramat dalam gereja para rasul”. Theodotus (mungkin seorang Montanis) (tahun 240 A.D.) menyinggung jemaat di Efesus. Seleksi dari Injil para nabi pasal 20 ha.45 Gnostic Naassenes (sebelum tahun 235/6 A.D.) menurut Hippolytus mengarah pada Efesus 5:14 dalam The Refutation of All Heresies buku 5 pasal.2 hal.51 Hippolytus (225-235/6 A.D.) mengutip Efesus 5:14 sebagai Injil dalam The Refutation of All Heresies buku 5 pasal 2 hal.51. Origen (225-254 A.D.) mengutip Efesus 6:12 sebagai yang ditulis oleh Paulus kepada jemaat Efesus. de Principiis buku 3 pasal 4 hal.332 Novatian (250/254-257 A.D.) mengutip Efesus 4:10 yang mengatakan ayat ini ditulis oleh Paulus dalam Treatise Concerning the Trinity pasal 17 hal.627 Treatise Against Novatian (254-256 A.D.) pasal 17 hal.663 mengutip Efesus 5:6,7 sebagai yang ditulis oleh Rasul Cyprian uskup dari Kartago (248-258 A.D.) Ia menguti dari “surat Paulus pada jemaat di Efesus” dalam Treatise 12 The Third Book 7,70,72,117. Firmilian dari Kaesarea pada Cyprian (256 A.D.) mengutip Efesus 4:5-6 dalam Letters of Cyprian surat 74 pasal.24 hal.396. Pada Dewan Ketujuh di Kartago (258 A.D.) pada hal.571 Victor dari Assuri menyatakan ulang Efesus 4:5 sebagaimana “tertulis”. Gregory Thaumaturgus (240-265 A.D.) menyatakan ulang Efesus 5:5-13 dengan mengatakan, “Injil berkata” dalam Canonical Epistle pasal 2 hal.18. Archelaus (262-278 A.D.) mengutip setengah bagian dari Efesus 3:8 yang ditulis oleh Paulus Disputation with Manes pasal.34 hal.207. Adamantius Judaeus (300 A.D.) mengutip dari Efesus 2:11-13 sebagai yang ditulis oleh Paulus kepada jemaat Efesus. Dialogue on the True Faith in God bagian kedua hal.99 Victorinus dari Pettau, Austria (mati martir tahun 304 A.D.) mendaftarkan surat-surat Paulus seperti Roma, Korintus, Galatia, Efesus, Tesalonika, Filipi, Kolose, dan Timotius. Peter dari Alexandria (306,285-311 A.D.) mengutip dari Efesus 2:8-9 sebagai yang ditulis oleh Paulus dalam Fragmen 2 dalam kepala Tuhan hal. 280. Methodius (260-312 A.D.) mengutip Efesus 5:28-30 yang ditulis oleh Paulus. Tulisan Banquet of the Ten Virgins 3 pasal.2 hal.317. Athanasius (318 A.D., sebelum Nisea) mengutip Efesus 3:18 yang ditulis oleh Paulus. Incarnation of the Word bag.16 hal.45. Lactantius (315-325/330 A.D.) mengutip setengah bagian dari Efesus 4:26 seperti “Tuhan telah melarang kita untuk menyimpan marah kita jangan sampai matahari terbenam.” The Divine Institutes buku 6 bag.18 hal.185 Setelah Nisea Eusebius’ Ecclesiastical History (323-326 A.D.) buku 3 bag.3 hal.134 (menyatakan) Ia mengatakan, “empat belas surat Paulus sudah diketahui dan tidak terbantahkan.” Lalu ia mengatakan beberapa orang mendebat apakah Paulus menulis Ibrani atau tidak. Ia juga mengatakan dalam buku 3 bag.25 hal.155 bahwa surat-surat Paulus adalah injil. Nicene and Post-Nicene Fathers Second Series vol.1 hal.155. Asterius seorang Sophis (setelah tahun 341 A.D.) Aphrahat orang Siria (337-345 A.D.) Select Demonstrations Marius’ Menjawab Candidus seorang Aria (359-362 A.D.) Victorinus dari Roma (after 363 A.D. A.D.) Basil dari Ankara (c.364 A.D.) 22 Athanasius (367 A.D.) mendaftarkan kitab-kitab dalam Perjanjian Baru dalam Festal Letter 39 hal.552 Hilary dari Poitiers (meninggal tahun 367 A.D.) Marcellus dari Ankara (tahun 374 A.D.) Titus dari Bostra (sebelum tahun 378 A.D.) Efesusraim penulis pujian dari Siria (350-378 A.D.) Basil dari Kappadokia (357-378 A.D.) Ambrosiaster (setelah tahun 384 A.D.) Priscillian yang menyimpang (dibunuh tahun 385 A.D.) Cyril dari Jerusalem (tahun 349-386 A.D.) mengutip Efesus 2:10 sebagai yang ditulis oleh Paulus dalam kuliah 2.1hal.8 Ambrose dari Milan (370-390 A.D.) Gregory dari Nazianzen (330-391 A.D.) Gregory dari Elvira (setelah tahun 392 A.D.) Gregory dari Nyssa (tahun 356-397 A.D.) menyinggung Efesus 3:18 seperti “Paulus … jemaat di Efesus”. Juga, Great Catechism bag.32 hal.150 Yohanes Chrysostom tahun 396 A.D. menulis 23 khotbah pada kitab Efesus yang masih kit amiliki sampai sekarang. Ia mengatakan bahwa kitab itu ditulis oleh Paulus. Didymus (398 A.D.) Pengikut sismatis Lucifer dari Kagliari, Sardinia (361-399 A.D.) mengarah pada Efesus 5:9,15 Epiphanius seorang Salamis (360-403 A.D.) Rufinus (374-406 A.D.) Severian (setelah tahun 408 A.D.) Pelagius yang menyimpang (setelah tahun 418 A.D.) Orosius/Hosius dari Braga (414-418 A.D.) mengutip setengah bagian dari Efesus 4:7 sebagai yang ditulis oleh Rasul. Defense Against the Pelagians bag.17 hal.137 Jerome (373-420 A.D.) Dewan Kartago (218 uskup) (393-419 A.D.) Chromatius (407 A.D.) Penyimpang Pelagia, Theodore dari Mopsuestia (428 A.D.) Nilus (430 A.D.) Marcus dari Eremita (setelah tahun 430 A.D.) Josippus (abad keempat A.D.?) Ammonas (abad keempat A.D.) Macarius/Symeon (abad keempat atau kelima) Maximus (abad keempat sampai abad kelima A.D.) Augustine (388-8/28/430 A.D.) mengatakan Paulus (On the Forgiveness of Sin, and Baptism) buku 1 bag.43 hal.31 (vol.5) menulis kitab Roma, 1 Korintus dan 2 Korintus (bag.44 hal.32), Galatia (bag.45 hal.32), Efesus (bag.46 hal.33), Kolose (bag.47 hal.33), 1 Timotius dan 2 Timotius (bag.48 hal.33), Titus (bag.49 hal.33), Surat pada jemaat Ibrani (yang diragukan beberapa orang) (bag.50 hal.34), Yohanes yang mengutip Wahyu 5:9 (bag.51 hal.34), Kisah Para Rasul (bag.52 hal.34) Yohanes Cassian (410-430 A.D.) mengutip mengenai Efesus 4:28 sebagai surat yang ditulis untuk jemaat Efesus dalam Institutes of John Cassian buku 10.17 hal.272 Hesychius dari Yerusalem (setelah tahun 450 A.D.) Quodvultdeus ( tahun 453 A.D.) Theodoret dari Sirus (tahun 466 A.D.) Varimadum (445/480 A.D.) Speculum (Abad kelima) Theodotus dari Ankara (abad kelima A.D.) 23 Beberapa dari ini berdasarkan pada Aland dkk. Edisi keempat revisi, Adamantius: Dialogue on the True Faith in God, dan The Books of Steps : The Syriac Liber Graduum. P: Dalam Efesus, bagaimana kita mengetahui bahwa Injil saat ini adalah benda peninggalan yang dapat dipercaya seperti yang ditulis aslinya? J: Setidaknya adala 74 salinan dan penulis dari zaman gereja awal yang mengutip atau mengarahkan pada ayat di kitab Efesus. Kita setidaknya mempunyai tiga alasan. 1. Tuhan berjanji untuk memelihara firmanNya dalam Yesaya 55:10-11; Yesaya 59:21; Yesaya 40:6-8; 1 Petrus 1:24-25; Matius 24:35. 2. Bukti dari zaman gereja awal. Lihat pertanyaan sebelumnya untuk melihat beberapa penulis yang mengarahkan pada ayat-ayat di kitab Efesus. 3. Salinan terdahulu yang kita punya tentang kitab Efesus menunjukkan ada sedikit varian salinan, tapi tidak ada sama sekali kesalahan teologikal. Hal.46 Chester Beatty II 100-150 A.D. memiliki 150 ayat dari kitab Efesus. Khususnya yaitu Efesus 1:1-2:7; 2:10-5:6; 5:8-6:6; 6:8-18,20-24 dan bagian lain dari surat Paulus dan Ibrani. Kualitas dan tanda stikiometris menunjukkan bahwa seseorang yang ahli yang menulis ini. Hal.49 + Hal.64 (pertengahan abad ketiga) Efesus 4:16-29; 4:31-5:13. juga dikatakan bahwa hal. 49 dan hal.65 ditulis oleh orang yang sama. Akhir abad ketiga - 1968 - The Text of the New Testament. Hal.92 Efesus 1:11-13,19-21; 2 Tes 1:4-5,11-12 (tahun 300 A.D.) juga dikatakan ini tertanggal akhir abad ketiga atau awal abad keempat karena tulisannya hampir mirip dengan P. Bodmer IX, P. Kairo Isid. 2, dan P. Rylands III 389. Vaticanus tahun 325-350 A.D. Sinaiticus tahun 340-350 A.D. I (Washington D.C.) abad kelima Efesus 3:20,4;9,29; 5:22; 6:12; 6:19-20, yang lain? Bohairic Coptic pada abad ketiga/keempat Sahidic Coptic pada abad ketiga/keempat Fayyumic Coptic Alexandrinus tahun 450 A.D. Claromontanus Seorang Armenia [Arm] dari abad kelima Seorang Georgia [Geo] dari abad kelima Seorang Ethiopia [Eth] dari tahun.500 A.D. Terjemahan bahasa Latin awal Peshitta seorang Syria [Syr P] tahun 400-450 A.D. Hal.13 London/Florence abad ke-3/ke-4 Philoxenian seorang Syria [Syr Ph] tahun 507/508 A.D. Lihat www.BibleQuery.org/ephMss.htm untuk informasi lebih lengkap mengenai salinan terdahulu dari kitab Efesus. 24