Pertanyaan Mengenai Alkitab Pada Kitab Efesus

advertisement
Pertanyaan Mengenai Alkitab Pada Kitab
Efesus
P: Dalam Efesus 1:1, apakah surat pada jemaat di kota Efesus sebenarnya ditulis
oleh orang Efesus?
J: Tentunya itu untuk gereja di area tersebut, tapi beberapa salinan zaman dahulu tidak
memiliki firman “di Efesus”.
Bukti bahwa “di Efesus” ditambahkan kemudian:
1. Hal.46 Chester Beatty II menulis tahun 100-150 A.D. tidak mempunyai celah dan tidak
ada jarak untuk kedua firman ini. Salinan ini juga berisi Galatia, Filipi, Kolose, 1
Tesalonika, 1 dan 2 Korintus, dan dalam setiap kasus kota muncul dimana itu seharusnya.
(Sementara kitab ini mempunyai bagian tentang Roma, tapi kitab itu tidak memiliki Roma
1-4).
2. Salinan bangsa Alexandria Vaticanus tahun 325-350 A.D. Sinaiticus tahun 340-350 A.D.
Keduanya tidak memiliki itu. Pada keduanya ditulis kemudian oleh seorang korektor.
3. Penulis zaman dahulu yang tidak memiliki surat “di Efesus” adalah Tertulianus (menulis
tahun 207 A.D.) dan Origen (tahun 225-254 A.D.). Namun, Origen mengutip Efesus 1:4
yang mengatakan itu berasal dari Surat untuk jemaat Efesus dalam bukunya de Principiis
buku 3 bag.5.4 hal.342.
4. Jika Paulus telah menulis ini hanya untuk jemaat di Efesus, seseorang akan
mengharapkan sambutan secara pribadi pada orang-orang yang telah hidup bersama
selama tiga tahun, tapi itu tidak ada.
5. Origen dan Jerome mengatakan bahwa “di Efesus” bukanlah salinan terbaik yang
mereka miliki, walau Jerome, dalam mendaftarkan tulisan mengenai gereja, berkata
Paulus menulis sebuah surat pada orang-orang di Efesus (Jerome and Gennadius (tahun
485-492 A.D.) pasal 5)
Bukti bahwa “di Efesus” adalah asli:
1. Penulis pada zaman awal Ignatius dalam bukunya Letter to the Ephesians tahun 110117 A.D. dalam bag.12 mengatakan bahwa Paulus menyebutkan jemaat di Efesus dalam
suratnya.
2. Ketika memiliki perkataan “di Efesus”, baik Sinaiticus dan Vaticanus menambahkan
firman ini dalam salinan oleh orang lain
3. Alexandrinus (tahun 450 A.D.), Claromontanus (abad kelima/keenam) dan kamus
leksikal Byzantine juga memiliki memiliki surat “di Efesus”.
4. Gereja bapa Yohanes Chrysostom (tahun 392-407 A.D.) memiliki surat ini dalam
uraiannya. Uraian Chrysostom merupakan kutipan langsung dari Injil.
Kesimpulan: entah “di Efesus” diambil dari beberapa salinan, seperti milik Chester Beatty
II sebelum tahun 100-150 A.D., atau ditambahkan pada beberapa salinan sebelum tahun
117 A.D.. Ini adalah sebuah contoh mengenai keragaman yang sangat awal sekali dalam
Injil dimana sangat sulit untuk menjadi sebuah dogmatis.
P: Dalam Efesus 1:3,17 dan 1 Petrus 1:3, apakah Bapa adalah Allah Yesus?
J: Dalam Trinitasm, ya. Ibrani 1:9 menunjukkan pengertian yang begitu luas mengenai
kata “Allah” ketika dikatakan “Oleh karena itu Tuhan, TuhanMu, telah mengurapi Kamu.”
Kita harus membedakan antara sifat dan peran. Semuanya adalah Allah dalam Trinitas,
tapi dalam Trinitas, Bapa mempunyai peran yang lebih nyata sebelumnya, sebagai Allah
untuk Yesus. Sang Putra tidak lebih rendah dibandingkan dengan Bapa, tapi peranNya
dibawah Bapa.
P: Dalam Efesus 1:4, bagaimana kita dipilih oleh Allah?
1
J: Beberapa orang berpikir Allah telah memilih dari semula segala sesuatu sebelum Ia
membuat pilihan atau mentakdirkan sesuatu. Yang lain percaya Allah mentakdirkan
segala sesuatu sebelum Ia menggunakan rencanaNya. Hanya ada dua ayat dimana
pilihan Allah dari semula dan takdir Allah untuk kita ada dalam ayat yang sama.
Roma 8:29 “Bagi mereka yang dipilih dari semula, Ia juga menentukannya”
1 Petrus 1:2 “Pilihan berdasarkan rencana Allah”
Dalam ayat-ayat ini rencanaNya datang sebelum adanya penentuan itu.
Dengan tersalibnya Yesus maka urutannya dibalik.
Kis 2:23 “Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya”
Namun tidak ada ayat dalam Alkitab mengatakan Allah harus dengan lengkap memiliki
yang satu sebelum Ia memiliki yang lain.
Secara ringkas, Allah dapat memilih kita dengan segala cara yang Ia inginkan. Kita tidak
tahu bahwa Allah telah menyatakan Ia adil, murah hati, dan tidak melakukan sesuatu
tanpa alasan apapun, semua ada alasannya. Namun, Allah tidak terlihat merasa
berkewajiban untuk mengatakan pada kita segala alasanNya.
P: Dalam Efesus 1:4-5, apakah segala sesuatu telah ditentukan?
J: Segala sesuatu yang ada telah ditentukan, bahkan kenyataan mengenai Tuhan yang
mengijinkan kita untuk berkebebasan membuat pilihan tanpa sepenuhnya kendali dari
Tuhan. Tidak ada yang terjadi tanpa sepengetahuan Allah, ijin Allah, dan segala sesuatu
itu adalah bagian dari rencanaNya. Namun, Allah mengijinkan manusia untuk melakukan
hal-hal yang khususnya tapi khususnya Ia tidak meinginkan umatNya melakukan hal-hal
yang jahat yang disebutkan dalam Yeremia 5:28; 8:19; 12:8; Yehezkiel 8:6)
Seperti yang dikatakan oleh Francis Schaeffer dalam The Church at the End of the
Twentieth Century: “Kita dapat memuliakan Allah, dan baik Perjanjian Lama dan
Perjanjian Baru mengatakan kita bahkan dapat membuat Allah sedih. Ini dasyat.” (Hymns
for the People of God no.364) Lihat juga pertanyaan berikutnya untuk informasi lebih
lanjut.
P: Dalam Efesus 1:4-5, haruskah umat Kristen percaya pada takdir?
J: Saya pernah bertemu seorang Kristen yang sudah cukup matang yang berkata pada
saya bahwa ia tidak percaya pada takdir. Saya jadi tahu bahwa ia membaca Alkitabnya
dengan rajin, walaupun saya juga harus akui saya juga ragu, setelah ia membuat
pernyataan yang bodoh itu.
Efesus 1:5 dan ayat lainnya menunjukkan bahwa percaya pada takdir bukanlah pilihan
bagi umat Kristen, yang mana adalah pilihan yang seharusnya percaya bahwa Allah itu
suci. Sekarang manusia boleh percaya pada keragaman kebenaran dan kesalahan
mengenai takdir, tapi firman itu sangatlah jelas dalam Alkitab. Allah tidak hanya
mnegetahui segala sesuatu tentang setiap orang sebelum kita lahir, tapi Allah memilih
takdir kita sebelum kita dilahirkan. Takdir bukanlah sebuah doktrin”Kalvinian”. Labih lagi,
ini adalah doktrin Alkitabiah. Diluar dari apakah orang Kristen menyebut dirinya seorang
Kalvinis, non-Kalvinis, atau Arminia, percaya bahwa Tuhan yang Maha Tahu memilih kita
sebelum kita dilahirkan harus menjadi bagian dari teologi anda.
P: Dalam Efesus 1:4-5, bagaimana penentuan Allah sesuai?
J: Inilah beberapa hal yang dinyatakan oleh Injil.
1. Allah dapat melakukan apapun yang Ia suka. Ia berdaulat atas segala perkara, dalam
segala perkara tidak ada yang terjadi tanpa seijin Allah. (Ayub 1:12; Yakobus 4:15)
2. Allah dapat melakukan sesuai keinginanNya. Ia secara langsung dan dengan jelas
mengendalikan segala kejadian yang Ia inginkan. (Yesaya 14:24,27; 43:13; 55:11; Yoh
10:26; Ibrani 6:17)
2
3. Allah dapat melakukan segala sesuatu yang Ia inginkan. Ia tidak memilih secara
lanngsung dan dengan jelas untuk mengendalikan beberapa peristiwa. (Yeremia 5:29;
8:19: 12:8; Yehezkiel 8:6)
4. Allah dapat melakukan segala sesuatu yang Ia inginkan. Setiap peristiwa, bahkan
kejadian yang telah diijinkan dan tidak dikendalikan, dirancang dalam tujuan terakhirNya.
(Efesus 1:11; Amsal 16:4,33; Roma 11:36; 1 Korintus 8:6; Wahyu 4:11)
P: Dalam Efesus 1:4-5, apa yang menjadi beberapa kesalahpahaman mengenai
takdir?
J: Dalam Efesus 1:4, ketika dikatakan bahwa Allah menentukan kita dari semula, maka
jika kita percaya dalam wewenang Injil, kita harus percaya bahwa Tuhan menentukan kita
dari semula. Kita juga memiliki kebebasan berkehendak, yang diartikan secara benar.
Mungkin anda memiliki masa yang sulit dengan takdir ini, karena ada beberapa
kesalahpahaman yang diajarkan tentang ini. Biarkan saya membagi empat topik yang
mungkin membantu.
Tuhan mengetahui segala sesuatu tentang masa depan dengan pasti, tapi
pengetahuanNya tidak membatasi kebebasan kita atau mengurangi pengetahuan kita.
Kita tidak dapat mengatakan
“Tuhan tahu saya akan melakukan itu, maka saya tidak punya pilihan, saya harus
melakukannya.” Dalam Kis 2:23, Yesus Kristus telah diserahkan pada kaum Yahudi
menurut maksud dan rencana Allah, namun orang yang menyalibkan Yesus itu durhaka
(Yoh 19:11). Berikut ini merupakan sebuah contoh. Ia dapat membaca sebuah buku
mengenai George Washington yang menyebrangi sungai Delaware River selama 200
tahun lalu. Pengetahuan kita yang dekat dari buku tidak memakasa George Washington
untuk melakukan ini. Andaikan kita dapat kembali dalam sebuah mesin waktu ke masa
400 tahun lalu, dan mengambil buku itu bersama kita. Kita tetap tidak bisa memaksa
George Washington untuk melakukan sesuatu. Tuhan berada diluar waktu (Titus 1:2),
seperti halnya didalam waktu, dan penentuanNya tidak memaksa kita untuk melakukan
sesuatu.
Penentua Allah bagi kita mendahului takdirNya dalam dua ayat yang menyebutkan
keduanya bersama (Roma 8:29; 1 Petrus 1:2). Kalvinis cenderung untuk menempatkan ini
kembali kebelakang. Tuhan memilih setiap orang yang Ia pilih dari semula. Bangsa
Arminia cenderung mnegatakan Tuhan memilih sebelum waktu berawal berdasarkan
ketentuanNya. Namun, jika Tuhan benar-benar berada diluar waktu, maka keduanya
dapat terjadi bersamaan.
Kedaulatan dari Allah Yang Maha Kuasa tidak meniadakan kebebasan kita, walaupun
Kalvinis secara khusus mengatakan sebaliknya. Beberapa hal terjadi yang “tidak sesuai
dengan pemikiran Tuhan” seperti pengorbanan bayi dalam Yeremia 32:35, dan manusia
mati yang seharusnya ia tidak patut mati dalam Yehezkiel 13:19. Beberapa perkara terjadi
yang membuat Allah sedih. Namun, di lain hal, segala sesuatu bekerja bersama
berdasarkan pada rencana Allah (Efesus 1:11). Bagaimana anda menggabungkan kedua
hal ini? – dengan konsep “kedaulatan yang didelegasikan”. Tuhan memang dapat
mengendalikan seratus persen segala sesuatu, sepertinya tidak ada yang dapat menjadi
tidak menyenangkan baginya dan kita seperti robot. Namun, Tuhan, yang dapat
melakukan apapun itu, nyatanya memilih untuk mendelegasikan kedaulatanNya, dalam
beberapa waktu dan memiliki batasan, seperti misalnya kita memiliki kemampuan untuk
memilih mau menurut atau tidak menurut pada Tuhan. Tuhan nyatanya menghargai tinggi
manusia, yang diciptakan serupa gambaranNya, bahwa Tuhan menciptakan mereka yang
dengan bebas memilih mau mencintai Tuhan. Tuhan menghargai ini tinggi sekali, bahwa
Ia mengijinkan umatNya menolakNya dan menderita akibat pilihannya itu.
Apakah kebebasan berkehendak itu? Martin Luther menulis sebuah buku, The Bondage
of the Will, dimana ia mengatakan kebebasan berkehendak adalah doktrin yang salah.
3
Luther lupa pada perahunya disini, karena ia menerima sesuatu menjadi perkara yang
ektrim tidak Alkitabiah. Kita dilahirkan dengan sebuah kehendak yaitu menjadi budak dosa
(seperti yang disetujui oleh Luther), tapi kita masih bebas untuk berseru meminta tolong.
Kita mempunyai kebebasan berkehendak, dan seorang pecandu obat-obatan mempunyai
kebebasan berkehendak juga. Seorang pecandu tidak mempunyai kekuatan untuk
menghentikan kebiasaan, tapi ia dapat pergi ke pusat rehab, berlutut dan mengatakan
“tolonglah aku”. Beberapa orang membuat perbedaan antara yang netra secara moral,
dan kebebasan berkehendak yang tidak terbatas (yang bukan dari injil), dan apa yang kita
miliki, yang disebut kebebasan terakhir. Orang lain, terutama orang Kristen dalam gereja
awal, menggunakan kata kebebasan berkehendak untuk mengarahkan pada konsep
Alkitabiah.
Secara ringkas, Tuhan menentukan kita, dan kita juga mempunyai kebebasan
berkehendak, yang dimengerti dengan tepat. Sebelum waktu dimulai, pemilihan Tuhan
mengenai siapa yang akan masuk ke Surga bukanlah karena kebutaan atau kejadian
yang tak terduga-duga, tapi setiap hari kita hidup telah ditulis dalam kitab Allah (Mazmur
139:16) seperti halnya Ia memilih kita.
P: Dalam Efesus 1:4-5, karena kita ditakdirkan untuk keselamatan berdasarkan
kerelaan dan kehendakNya, bagaimana dengan kerelaan dan kehendak Tuhan bagi
mereka yang ditakdirkan ke Neraka?
J: Situasinya mirip dengan masa ketika teman George Washington dihukum gantung
karena penghianatan. Washington mencintai temannya itu, dan tidak ingin melihatnya
mati. Namun, George Washington juga ingin melihat keadilan dilakukan. Ia tidak berusaha
untuk campur tangan dengan atas pilihan orang tersebut yang telah berhianat.
P: Dalam Efesus 1:4-13, sebelum masa dimulai Allah memilih dari semula siapakah
yang akan diselamatkan dan yang tidak. Lalu mengapa, bukankah Ia harus
menentukan kita untuk menjadi “diangkat anak melalui Yesus Kristus”, yang
sepertinya berlebihan? Apa yang saya maksud adalah, karena Ia ini akan terjadi
(karena Ia telah ada sebelum kehidupan ada), maka tidak perlu Ia menentukan kita.
Akankah situasi akan terjadi jika Ia tidak menakdirkan itu? Mengapa penentuan
tidaklah cukup? Mungkin kebingungan saya datang dari pemahaman saya
mengenai kata takdir. Saya berharap anda dapat mengerti dimanakah saya
mendapat kesulitan untuk memahami konsep ini.
J: Tuhan menakdirkan kita setidaknya ada tiga aspek.
1. Pada akhirnya, pilihan siapa yang akan diselamatkan adalah milik Allah, bukan kita.
2. Tuhan mengerjakan segala sesuatu bersamaan untuk kebaikan dari takdir. (Lihat Roma
8:28). Dengan kata lain, kehidupan kita adalah “proses persiapan” untuk Surga.
3. Tuhan mempersiapkan tempat bagi kita di Surga juga. Yesus mengatakan bahwa
dalam rumah BapaNya ada banyak rumah yang besar. Tidak akan ada rumah yang
kosong di Surga, dan tidak ada di Surga yang akan gagal memiliki rumah yang
dipersiapkan oleh Allah untuk mereka.
Seseorang memberikan analogi. Mungkin pintu gerbang ke Surga mempunyai dua
prasasti. Diluar dikatakan “siapapun yang ingin masuk” dan yang di dalam “selamat
datang, kau yang dipilih dari dasar dunia”.
Maka pada satu sisi, jangalah seperti banyak orang Kalvinis yang mengatakan bahwa
karena Allah membuat pilihan, peran kita hanya sebagai manusia yang pasif, seperti
boneka. Di lain hal, janganlah seperti bangsa Arminia dan berpikir bahwa karena kita
membuat pilihan, peran Allah hanya sebagai hakim yang pasif saja. Roh Kudus secara
aktif yang bekerja dalam kehidupan manusia, dan Bapa mendekatkan umatNya pada
diriNya, atau tidak ada orang lain yang diselamatkan.
4
Ada sebuah kata teologikal bagi keinginan manusia untuk memilih sesuatu, dan namun
Allah memilih untuk menggunakan pilihan kita. Yang disebut “persetujuan”. Manusia dapat
membantah apakah Tuhan memilih segala sesuatu, dan hanya menentukan berdasarkan
pemilihanNya, atau Tuhan pertama kali menentukan segala sesuatu dan memilih setelah
itu. Dalam dua tempat dimana kedua kalimat digunakan manusia, penentuan adalah yang
pertama. Namun, tidak perlu dikatakan seorang Tuhan dibatasi untuk melakukan segala
sesuatu sebelum yang lain, yang keduanya dapat berada pada “masa” yang sama, dari
perspektif Tuhan yang tidak terbatas.
P: Dalam Efesus 1:4-5, apa yang menjadi hikmah yang berguna bagi Kalvinis
mengenai kebebasan berkehendak?
J: Walaupun saya bukan seorang Kalvinis, saya dapat menghargai beberapa konsep
tertentu yang diangkat Kalvinis. Itu seharusnya disebutkan bahwa orang Kalvinis lain
mungkin tidak setuju dalam hal ini.
Misteri: Lorraine Boettner menjelaskan: kita mempunyai kebebasan bertindak (tapi bukan
kebebasan berkehendak) seperti ikan mas yang dapat dengan bebas berenang di dalam
mangkok. “Takdir dan kebebasan bertindak adalah tiang kembar dari bait yang besar, dan
mereka bertemu diatas awan dimana pandangan manusia tidak bisa menembus. Atau
lagi, kita mungkin mengatakan bahwa takdir dan kebebasan bertindak adalah garis yang
sejajar; dan ketika orang Kalvinis mungkin tidak mudah mempersatukan mereka, Kaum
Arminia tidak dapat membuat mereka saling menyalibkan.” (hal.222)
Keputusan yang serba Membolehkan: Charles Hodge dari Princeton Theological
Seminary, mengatakan, “Tuhan tidak pernah membuat keputusan seperti itu, atau untuk
menyebabkan orang lain melakukan apa yang Ia larang. Ia mungkin, seperti yang kita
lihat, Tuhan memberikan, keputusan untuk mengijinkan apa yang Ia larang. Ia mengijinkan
manusia untuk berdosa, walaupun dosa itu dilarang.” (Disertasi Curt Daniel hal.230). Yang
dipilih oleh Tuhan hal.97 R.C. Sproul menulis “[Tuhan] mentakdirkan kejatuhan manusia
dalam dosa dalam artian bahwa Ia mengijinkan itu, tapi bukan dalam arti Ia memaksa.”
Persetujuan: Louis Berkhof mengatakan, “Persetujuan dapat diartikan sebagai kerjasama
antara kekuatan surgawi dan segala kekuatan yang dibawahnya, berdasarkan sebelum
dibuatnya hukum eksploitasi, yang menyebabkan mereka berbuat dan berbuat dengan
tepat sekali seperti yang mereka lakukan.” Curt Daniel (hal.201) menambahkan “Ia
bertindak dalam, dengan dan dibawah perkara dari Alam.”
Perintah yang Tergantung: Tuhan tidak dengan jelas memerintahkan segala sesuatu
secara independen. Seperti yang disebutkan W. D. Smith dan Charles Hodge, sementara
melakukan pekerjaan yang baik dapat menghasilkan perbuatan jahat karena dilakukan
oleh orang yang jahat, perbuatan jahat itu tidak dapat dibebankan pada Tuhan, walaupun
Tuhan mencatat hal itu juga, dalam rencanaNya. Seperti seorang pembuat film mengenai
alam semesta, Tuhan dengan jelas memerintahkan beberapa peristiwa yang khusus dan
membiarkan film itu berputar. Setelah peninjauan beberapa peristiwa “yang diambil”, Ia
memutuskan yang sudah diambil adalah yang paling Ia sukai. Jika kita dengan mudah
menghapus dan mengedit videotip sesuka hati kita, bukankah Tuhan juga bisa melakukan
hal yang sama?
Interaksi: Menggabungkan penjelasan diatas, berikut ini adalah solusi dari non-Kalvinis
mengenai kedaulatan dan kebebasan. Kita tidak dapat berharap untuk mengetahui segala
sesuatu yang dikerjakan Tuhan (seperti misteri Boettner), tapi kita dapat mempelajari apa
yang dinyatakan dalam keseimbangan dari tujuan yang umum dari Injil tanpa menyangkal
setiap detil dari banyak ayat yang ada. Tuhan mempunyai kehendak memutuskan (seperti
keputusan Pink), kehendak untuk membolehkan (seperti keputusan Hodge), dan
kehendak sebuah perintah (seperti contohnya, semua manusia harus menurut pada
Tuhan). Kehendak Tuhan dalam banyak hal berinteraksi dengan kehendak kita (seperti
persetujuan Berkhof) untuk keluasan yang Tuhan inginkan. Mungkin perintah Tuhan yang
5
paling mengagumkan adalah ukuran kebebasan, dengan tetap dapat dipertanggung
jawabkan. Sementara Tuhan tidak menginginkan, memerintah, atau berkehendak atas
kejahatan secara langsung, Ia mengijinkan kejahatan (seperti keputusan yang
membolehkan) sebagai “parasit yang hidup”, bagian dari rencanaNya untuk
menyempurnakan tujuanNya, yang termasuk manusia yang dengan bebas memilih untuk
mencintaiNya.
Semua pengikut Kalvinis harus menaruh dalam hati apa yang dikatakan seorang
Kalvinis Francis Schaeffer dalam The Church at the End of the Twentieth Century: “Kita
dapat memuliakan Tuhan, dan baik Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru mengatakan juga
bahkan kita boleh untuk membuat Tuhan bersedih. Ini sungguh dasyat. (Hymns for the
People of God no.364.)
Seperti yang dikatakan Yesus dalam Matius 23:37, “Yerusalem, Yerusalem, engkau
yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus
kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam
mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau.” Tuhan dapat
bersedih karena keinginan kita.
P: Dalam Efesus 1:7, mengapa Alkitab banyak menekankan tentang darah?
J: Karena darah Yesus sangatlah penting. darahNya sangat berharga bagi kita, karena
Yesus mencucurkan darahNya yang merah di kayu salib untuk menebus dosa kita
sehingga manusia dapat masuk ke Surga.
P: Dalam Efesus 1:11 dan Amsal 16:4,33, bagaimana segala sesuatu bekerja
bersama dalam kemenurutan pada tujuan dari kehendak Allah?
J: Sementara setiap orang dapat melihat bagaimana Tuhan dapat menggunakan perkara
yang baik untuk kemuliaanNya, Tuhan tidak meminta maaf ketika menggunakan hal yang
jahat juga. Lihat jawabannya dalam Kejadian 45:8 untuk informasi lebih lanjut mengenai
hal ini. Berikut ini adalah beberapa cara untuk Tuhan dapat menggunakan kejahatan.
1. Untuk menyempurnakan tugas yang khusus dan di luar (Kejadian 45:8; Kis 2:23)
2. Untuk menyempurnakan dari dalam atas perubahan hati (Hakim-Hakim 3:7-8, dan
banyak lagi.)
3. Sebagai peringatan untuk orang lain (Lukas 13:1-5)
4. Sebagai alat untuk membinasakan kejahatan yang lain (Habakuk 1)
5. Untuk memurnikan iman kita (1 Petrus 1:6-7)
6. Untuk membantu kita untuk berhenti berbuat dosa (1 Petrus 4:1)
7. Untuk menguji iman kita/ mengembangkan kelayakan (Yakobus 1:2-4)
8. Bukan untuk kepentingan kita, tapi untuk orang lain (Kolose 1:24)
9. Untuk menjadi tanda bagi orang yang tidak percaya (Filipi 1:28; Yoh 9:1)
10. Hanya datang dengan menjadi seorang Kristen (2 Timotius 3:12; Filipi 1:29)
11. Untuk menunjukkan pada setan dan orang lain kualitas hidup kita (Ayub)
12. Terkadang kita tidak dapat melihat alasan lain, kecuali ketekukan kita untuk
memuliakan Tuhan (Lihat Ayub 1:8-12; 2:2-6).
P: Dalam Efesus 1:13, karena kita bersatu dalam Kristus ketika kita mendengar Injil,
bagaimana kita bersatu sebelum adanya kehidupan seperti yang diajarkan Efesus
1:4, dan di masa depan seperti yang diajarkan Efesus 1:14 dan Ibrani 9:29?
J: Alkitab menyatakan bahwa Tuhan itu tanpa batas waktu seperti halnya juga berada
dalam batas waktu. Bagi Tuhan yang tanpa batas waktu, jawabannya adalah tiga hal:
masa lalu, sekarang dan masa depan.
Chuck Swindoll telah menulis buku mengenai pembelajaran Alkitab mengenai
keselamatan yang membahas aspek-aspek berikut ini.
6
Aspek pemilihan dan penentuan di masa lalu: Sebelum kehidupan ada, Tuhan, telah
mengetahui dari awal hingga akhir kehidupan ini serta kehidupan kita sehari-hari (Mazmur
139:16; Yesaya 44:7; Efesus 1:4; Titus 1:2).
Aspek kejadian di masa sekarang: Ketika kita mendengar Firman kebenaran, dan
berseru pada Tuhan (Roma 10:9-10), kita telah menjadi ciptaan yang baru (2 Korintus
5:17). Ibrani 4:2 dan Kis 10:44 juga menunjukkan aspek di masa sekarang ini.
Aspek kejadian sedang berlanjut di masa sekarang: Ketika kita mengembangkan
keselamatan yang ada dalam diri kita dalam kehidupan kita, Tuhan berada dalam proses
untuk pengubahan hidup kita. Filipi 2:12-13; 1 Petrus 2:2; Ibrani 3:14; 4:11; 6:11.
Aspek harapan masa depan: Kita menunggu lama untuk penyelesaian keselamatan kita
(Ibrani 9:15,28; Roma 8:23-25; 1 Petrus 1:4-5,9,13; 1 Korintus 15:50-53; 2 Korintus 5:5)
P: Dalam Efesus 1:14 dan 2 Kor 1:22, karena kita dijamin dan diperkuat dengan Roh
Kudus, mengapa beberapa orang ada yang jatuh dalam dosa?
J: Menjadi seorang Kristen tidaklah mudah. Terdapat sejumlah alasan manusia dapat
jatuh dalam dosa.
1. Beberapa orang tidak pernah mejadi orang Kristen yang sungguh-sungguh ingin
menjadi sulung (1 Yoh 2:18-19; Kis 8:19-23)
1a. Mereka dapat membodohi orang lain. (Matius 7:15; 24:11)
1b. Mereka bahkan dapat membodohi diri mereka sendiri dengan sebuah perubahan yang
pura-pura. (Matius 7:21-23)
2. Beberapa orang Kristen yang sejati ada yang juga jatuh dalam dosa, tapi mereka
kembali. Umat Kristen yang sejati akan bertekun.
3. Orang Kristen yang sejati tidak setuju pada apakah orang Kristen ini dapat jatuh dalam
dosa, dan tidak pernah kembali, dan binasa dalam Neraka selamanya. Ayat-ayat yang
digunakan beberapa orang untuk menunjukkan orang Kristen yang sejati akan selalu
bertekun dan tidak akan kehilangan keselamatan mereka adalah 1 Yoh 5:13-14; Roma 8:
29-39; Yoh 10:28-29.
P: Dalam Efesus 1:17, mengappa orang Efesus harus diberikan Roh akan hikmat
dan wahyu, karena semua orang yang percaya telah memiliki Roh Allah dalam
mereka dalam Rom 8:9-11?
J: Semua orang Kristen yang sejati mempunyai Roh Kudus, tapi Tuhan tetap
memerintahkan bagi semua orang Kristen yang sejati untuk dipenuhi dengan Roh Kudus.
Sebagian dari itu termasuk dipenuhi dengan hikmat dan wahyu.
P: Dalam Efesus 1:20, Ibrani 8:2, 10:12; Kis 2:25; 7:56, dan yang lainnya, bagaimana
Yesus berada disebelah kanan Allah?
J: Disebelah kanan adalah kata-kata yang mengartikan tempat bagi tamu agung yang
ditinggikan, seperti yang ditunjukkan dalam Mazmur 110:1.
P: Dalam Efesus 1:21-22, karena Kristus menguasai segala sesuatu, apakah Kristus
menguasai Allah Bapa juga?
J: 1 Korintus 15:26-28 menjawab ini dengan menekankan bahwa Kristus menguasai
segala apapun, namun semuanya dengan jelas bahwa tidak termasuk Tuhan sendiri.
P: Dalam Efesus 1:23, sebagaimana gereja adalah tubuh Kristus dan kesempurnaan
Kristus, haruskah orang Kristen dimuliakan yang mirip dengan masyarakat Katolik
yang memuliakan segala elemen dari Perjamuan Terakhir Tuhan?
J: Tidak. Manusia biasa tidak boleh disembah, seperti halnya juga roti dan anggur yang
tidak boleh disembah. Tapi sembahlah Allah sendiri.
7
P: Dalam Efesus 1:23, dalam beberapa hal dapatkah gereja dianggap sebagai bagian
dari Trinitas?
J: Tidak. Kehidupan kita di masa sekarang dan kehidupan masa depan yang kekal
ditopang oleh Tuhan. Ia membagikan banyak hal pada kita, dan semua orang percaya
(laki-laki dan perempuan) disebut anak-anak Allah, tapi kita tidak pernah menjadi Tuhan,
atau disembah.
P: Dalam Efesus 2:1,5, bagaimana kita “mati” karena pelanggaran?
J: Semua orang mati dalam tiga cara: secara hukum, secara roh, dan dalam cara yaitu,
pembusukan tubuh.
Secara hukum: Kita sudah mati karena kita sebagai narapidana, yang dijadwalkan akan
dihukum mati di hari berikutnya, yang adalah kematian yang baik. lihat juga pada
pertanyaan pada Kolose 2:13.
Secara roh: Sementara orang yang tidak beriman dapat tetap melakukan beberapa hal
baik (Matius 7:10-11; Lukas 6:32-34), kematian rohani kita sangatlah lengkap, bahwa tak
ada seorangpun yang dapat datang pada Tuhan kecuali Bapa yang mendekat padanya
(Yoh 6:44) dan Roh Kudus bekerja dalam kehidupan orang yang tidak beriman (Yoh 16:811). Lebih lanjut, sebagai orang Kristen, Kristus tetap dibutuhkan untuk menopang
keselamatan kita (Yudas 24; Roma 8:29-39). Terpujilah Tuhan bagi pekerjaanNya yang
tanpa henti!
Pembusukan tubuh: cara yang ketiga ini adalah bahwa kita memiliki “penyakit”
ketidakabadian, dan setiap waktu tubuh kita menjadi lebih baik setelah sakit, dan ini hanya
penundaan kematian.
P: Dalam Efesus 2:2, siapakah penguasa angkasa, dan mengapa ia berkuasa?
J: Penguasa angkasa adalah setan. Sejak manusia yang jatuh dalam dosa, setan adalah
raja dari dunia ini (Yoh 16:11). Ia bukanlah Raja. Setan adalah tuhan pada zaman ini (2
Korintus 4:3), dan penguasa kerajaan angkasa. Seluruh dunia berada dalam pengaruh si
jahat (Yoh 5:19). Seperti yang ditaruhkan dalam Letter of Barnabas (tahun 100 A.D.),
“[Tuhan] pastinya adalah Tuhan untuk selama-lamanya, tapi [Setan] adalah raja pada
masa ketidakadilan.” (pasal 18) Lihat juga pembahasannya dalam Roma 8:19-22 untuk
informasi lebih lanjut.
P: Dalam Efesus 2:3, mengapa segala sesuatu termasuk semua manusia dimurkai?
J: Dua alasan pertama mengapa kita semua menjadi objek kemarahan Tuhan, dan dua
kualifikasi.
Dua alasan apa yang kita lakukan, dan apakah kita.
Apa yang kita lakukan: Roma 3:23 mengatakan semua orang berdosa dan telah
kehilangan kemurahan Allah.
Apakah kita: Roma 3:10-20 mengatakan bahwa semua orang telah menyeleweng, dan
semua tidak berharga. Jauh dari Tuhan, tidak ada yang baik.
Terdapat juga dua hal yang tidak mendatangkan kemarahan tambahan pada orang
beriman.
Dosa nenek moyang: Anak-anak tidak bersalah atas dosa orangtuanya (atau nenek
moyangnya) dalam Yehezkiel 18; Ulangan 24:16. Anak-anak tapi tetap menderita kutukan
dan akibat yang buruk, tapi tidak seorangpun yang akan menderita di Neraka akan
dengan mudah mengatakan “sebagian dari ini bukanlah salah saya: saya dijebak.”
Dosa yang tidak disengaja: Dosa tidak diperhitungkan ketika tidak ada hukum (Roma
4:15; 5:13). Pengabaian terhadap hukum tidak selalu membuat kita tidak bersalah. Lebih
lagi, ketika kita menemukan kita mematahkan hukum secara tidak sengaja, dan kita tidak
menyesali melakukannya, maka kita membuktikan bahwa kita tidak akan mematahkan
hukum Tuhan secara sengaja jika kita mengetahuinya.
8
Orang Kristen non- Agustinis percaya bahwa TIDAK percaya pada Allah adalah marah
yang luar biasa dengan setiap bayi yang pernah lahir, dan ingin menyiksa bayi yang
bajingan dalam Neraka untuk satu alasan bahwa Ia memilih menciptakan mereka dengan
dosa warisan sebagai keturunan Adam.
Namun, ketika seseorang menyadari mereka berdosa dan tidak ingin berubah, mereka
akan bersalah karena tidak ingin Tuhan untuk merubah mereka. mereka tidak
bertanggung jawab karena lahir dengan dosa warisan, tapi mereka dapat bertanggung
jawab karena tidak mau berubah dari keadaan seperti itu.
P: Dalam Efesus 2:3 dan Rom 9:22, apakah semua manusia adalah objek
kemarahan, atau hanya beberapa saja yang menjadi objek kemurkaan dalam Rom
9:22?
J: Ayat berikutnya, Efesus 2:4, menjawab ini. Semua orang (termasuk Paulus) adalah
objek [penerima dimasa sekarang dan di masa depan] kemurkaan Allah. Tapi banyak
orang yang telah berubah dan dalam mata Tuhan sudah tidak lagi menjadi kemurkaan
Allah.
P: Dalam Efesus 2:5-8, apakah kita diselamatkan oleh kemurahan itu sendiri, atau
karena iman yang ditambah dengan bekerja, dalam Yakobus 2:14-24?
J: Bahasa dalam Efesus sudah tepat: “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan
oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, - itu bukan hasil pekerjaanmu:
jangan ada orang yang memegahkan diri. - Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam
Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik…” Menekankan pada hal-hal berikut ini.
1. Ini adalah karena kemurahan [Tuhan. – bukan kita.
2. Melalui iman – bukan nilai kita sendiri atau diri kita sendiri
3. Karunia Tuhan – bukan hasil usaha kita.
4. Kita diciptakan [dan diselamatkan] untuk melakukan pekerjaan baik.
Seperti yang dikatakan seorang Kristen Indian, kita tidak diselamatkan karena melayani,
tapi diselamatkan untuk melayani.
Cara yang paling cepat dalam menjelaskan ini adalah: Efesus 2 menunjukkan kita
diselamatkan karena kasih melalui iman yang sejati, dan Yakobus 2 menunjukkan bahwa
iman yang sejati tidak pernah sendiri, tapi diungkapkan melalui hasil usaha kita. Galatia
5:6 mengatakan apa yang berlaku adalah “iman mengungkapkan imannya sendiri dalam
kasih.” Lihat juga pertanyaan berikut dan pembahasannya dalam Yakobus 2:14-25.
P: Dalam Efesus 2:5-8, bagaimana kemurahan, iman, dan hasil usaha kita
berinteraksi?
J: Seseorang dapat melihat aspek kunci tentang keselamatan dengan bertanya: siapakah,
apakah, bagaimana, untuk apa, dan mengapa.
Siapakah: Allah yang menyelamatkan kita
Khususnya, bukan kita atau Tuhan + kita (Efesus 2:8; 2 Timotius 1:9)
Apakah: diselamatkan karena kemurahan Allah melalui iman kita. (Ibrani 4:2; Efesus 2:8)
khususnya tidak melalui hasil usaha kita atau apapun yang dapat memegahkan (Efesus
2:8-9).
Bagaimana diberikan: Kemurahan Tuhan diberikan melalui kematianYesus di kayu salib
untuk menebus dosa kita (Ibrani 2:17; 1 Yoh 2:2) dan untuk menjadi tebusan untuk dosa
kita (Matius 20:28; Markus 10:45; 1 Timotius 2:6: Ibrani 9:15)
Bagaimana menerimanya: Kemurahan Tuhan harus dikombinasikan dengan iman kita
(Ibrani 4:2; Roma 10:10). Bahkan iman kita tidak bisa memegahkan diri, karena
kemurahan itu diberikan Tuhan melalui Roh Kudus (Efesus 2:8, Yoh 16:8-11).
Untuk apa: melakukan pekerjaan yang baik (Efesus 2:10), dan karena Tuhan mencintai
kita (Yoh 3:160) dan Ia ingin menunjukkan kebaikanNya pada kita (Efesus 2:7)
9
Mengapa: Banyak alasan, beberapa dari itu adalah: untuk menunjukkan kebaikanNya
(Efesus 2:7), kita adalah pekerjaan tanganNya (Efesus 2:10), karena Ia mencintai dunia ini
(Yoh 3:16); karena tujuan dan kemurahanNya sendiri, bukan karena segala hal yang kita
lakukan (2 Timotius 1:9)
Untuk pembahasannya mengenai kapan itu terjadi, lihatlah pertanyaan mengenai Efesus
1:13.
P: Dalam Efesus 2:5-8, apakah yang menjadi aspek utama mengenai keselamatan?
J: Dibawah ini keselamatan yang dilihat dari satu sisi.
1. Memberikan kita kemurahan yang tidak pantas (Efesus 2:8-10; Titus 3:4,7)
2. Kita harus percaya dan bertobat (Efesus 1:13;Roma 10:9-11)
3. Roh Tuhan hidup dalam kita. (Roma 8:9-11; Yoh 14:15-18; 1 Yoh 3:24; Efesus 2:22;
Titus 3:6)
4. Iman tanpa usaha untuk kehidupan yang berubah sama saja dengan mati. Yakobus
2:14-20; 1 Yoh 2:6-15; 1 Yoh 3:5,6,9; Titus 2:11,14; 1 Korintus 6:9-11,19
5. Tuhan memelihara pilihanNya. Yoh 10:28-29; Roma 8:28-29; Efesus 1:13-14.
P: Dalam Efesus 2:6, apakah janji ini yaitu duduk bersama dengan Kristus dalam
tahtaNya mengarah pada berkuasa dengan Kristus di bumi selama seribu tahun,
atau setelah itu untuk selamanya?
J: Ini dapat mengarah kepada keduanya. Namun, Efesus 2:6 mengatakan kita akan duduk
bersama dengan Kristus “dalam tempat di surga”, maka makna utamanya mungkin adalah
keabadian. Disamping itu, pujilah Tuhan sehingga kita akan berada bersama Kristus
selamanya.
P: Dalam Efesus 2:9, apa yang dimaksud dengan ucapan dalam “itu” adalah karunia
dari Allah?
J: Beberapa orang mengatakan “kemurahan”, dan yang lain mengatakan “iman”. Namun,
keduanya dipandang dari tatabahasa mengarah pada kewanitaan, dan “itu” secara tata
bahasa adalah netral saja, sehingga ini sepertinya bahwa “itu” mengarah pada
pendahuluan kaliman, yang berbicara mengenai seluruh konsep keselamatan.
P: Dalam Efesus 2:12-13, dalam masa Perjanjian Lamain, apakah semua orang yang
bukan orang Israel dihukum dalam Neraka, tanpa adanya kesempatan untuk
diselamatkan?
J: Tidak. Ayub, Abraham dan Ishak bukanlah bangsa Israel, dan mereka menunjukkan
bahwa Allah dapat menyatakan diriNya sesuai keinginanNya. Bahkan setelah Taurat
diberikan pada Musa, Rahab, dan Ruth yang bukan orang Israel namun tetap
diselamatkan. Namun, semua yang diselamatkan, bahkan pada masa Perjanjian Lama,
diselamatkan melalui Yesus Kristus. (1 Korintus 10:4; 1 Yoh 2:2; Ibrani 2:9; 1 Timotius 2:6)
Selama seseorang menolak Yesus yang hidup, Yoh 8:24 dan Kis 2:37-40 menunjukkan
mereka tidak mungkin diselamatkan.
P: Dalam Efesus 2:15, bagaimana Yesus menciptakan keduanya menjadi satu
manusia baru?
J: Daripada menjadi Yahudi dan orang kafir dalam mata Tuhan, sekarang hanya ada
orang Kristen dalam gerejaNya.
P: Dalam Efesus 2:16-18, siapakah “keduanya” disini?
J: “Keduanya” disini mengarah pada bangsa Yahudi dan yang bukan Yahudi yang
semuanya mempunyai akses yang sama untuk menuju pada Allah yaitu melalui Yesus
Kristus.
10
P: Dalam Efesus 2:20-21, karena gereja dibangun pada zaman rasul-rasul dan para
nabi, apakah kita membutuhkan para rasul dan para nabi saat ini?
J: Kita tidak memerlukan mereka begitu sepertinya, tapi kita membutuhkan Firman saat
ini. Ini mengapa injil sangat penting bagi orang Kristen.
P: Dalam Efesus 2:20-21, karena Yesus adalah batu penjuru, apakah kita
memerlukan seseorang untuk mewakili Yesus Kristus untuk memimpin gereja
Tuhan saat ini?
J: Kemungkinan besar ada banyak alasan beberapa orang mungkin mengatakan kita
membutuhkan seorang pendeta di bumi ini. Akan sangat baik apabila menghilangkan halhal buruk berikut ini:
1. Penyimpangan
2. Tidak ikut dengan agama palsu
3. Mengandalkan diri pada orang lain bukan Tuhan
4. Stagnasi kepandaian (Copernicus, Galileo)
5. Membunuh dan menyiksa orang Kristen yang setia
6. Membunuh dan menyiksa manusia
7. Mengijinkan adanya pemimpin yang tidak beriman
8. Menambahkan doktrin manusia yang bertopeng surgawi
Akan menjadi baik juga untuk mengembangkan hal-hal berikut ini:
1. Menjadi terang bagi dunia
2. Termotivasi untuk lebih mempelajari Alkitab
3. Kesatuan umat Kristen (termasuk tidak menyiksa orang Kristen)
Orang Kristen di Eropa Barat mencoba melakukan ini selama seribu tahun; penguji
cobaannya dinamakan “Gereja Katolik”. Daripada menghapuskan hal ini, hal ini justru
menambahkan mereka. Satu hal yang baik yang diuji coba dari gereja Katolik adalah: kita
dapat belajar dari kesalahan masa lalu, dan melihat bahayanya ketika kita meninggalkan
kepengikutan kita pada Kristus seperti yang diajarkan dalam 2 Korintus 11:2-4.
Seorang yang skeptis mungkin akan membantah (ironis) bahwa seluruh gereja Katolik
hanyalah cara untuk dengan sengaja memenuhi 1 Timotius 4:1-5. Saya akan
meninggalkan masalah ini pada umat Katolik untuk menjawab perintah yang salah ini.
P: Dalam Efesus 2:20-21, bagaimana gereja dibangun diatas dasar para rasul dan
para nabi, dengan Yesus sebagai batu penjuru?
J: Kristus adalah satu-satunya kepala pemimpin yang sejati dari gereja. Pengetahuan kita
mengenai Allah adalah berdasarkan pengajaran mengenai para nabi dalam Perjanjian
Lama, dan para rasul (dan bangsa mereka) dalam Perjanjian Baru.
P: Dalam Efesus 2:21, dimanakah gereja dapat ditemukan?
J: Gerja yang sejati tidak selalu seperti apa yang dilihat dunia. Selama seseorang mencari
“menusia biasa” yang menjadi pemimpin dari gereja maka mereka tidak akan melihatnya.
Gereja yang sejati dikepalai oleh Yesus Kristus sebagai batu penjuru (Efesus 2:20).
Gereja yang sejati tidak dibangun dari batu atau bata, tapi dibangun diatas orang yang
beriman (1 Petrus 2:5). Oleh karena itu gereja yang sejati dirancang atas orang Kristen
yang setia dari setiap denominasi yang menempatkan iman mereka dalam Yesus Kristus.
Ketika berbicara mengenai gereja yang sejati ini, kita dapat berbicara mengenai “Gereja
yang Jaya” (yang adalah orang-orang beriman yang sekarang ada di firdaus Allah) dan
“Gereja Militan” (yaitu orang-orang beriman yang masih berjuang demi iman di bumi ini).
Sayangnya, terkadang orang Kristen dapat sangat terpusat pada denominasi mereka
sehingga mereka kehilangan pandangan akan hal ini. Ketika saya mencurigai seorang
Kristen adalah seperti ini, saya bertanya padanya apa denominasi gerejanya. Ketika ia
11
mengatakan “XYZ’“ saya berkata padanya, “ apakah anda tahu ada XYZ di surga. Bahkan
tidak Kristen Baptis disurga, dan saya pergi ke gereja Baptis. Daripada memikirkan,
adakah orang Kristen yang berdenominasi “XYZ” di surga, dan adakah orang Kristen yang
beraliran Baptis di Surga, tapi kita harus percaya hanya melalui Yesus kita bisa masuk ke
dalam Surga, dan bukan melalui organisasi yang ada didunia ini.
Kebohongan, bahwa organisasi keagamaan lebih penting dari hubungan pribadi kita
dengan Kristus, adalah salah satu alat untuk memuja seperti yang digunakan Mormon dan
Saksi Yehova untuk mengajarkan jemaat gereja mengenai Alkitab yang palsu.
Di lain hal, saya tidak mengatakan kebersamaan dan mengatur bersama tidaklah
penting. Ibrani 10:25 memerintahkan kita untuk tidak mengabaikan persekutuan.
Ada beberapa percabangan mengenai apa yang saya katakan. Manusia dapat menjadi
sangat kacau secara teologi, tapi selama mereka membenarkan pada hal yang utama
(seperti yang diperingatkan dalam 1 Korintus 15:1-4 pada kita), dan mengetahui Yesus,
semua orang Kristen diajarkan “untuk menerima orang lain seperti Kristus menerima
kamu…” (Roma 15:7). Orang Kristen yang setia dapat memiliki pandangan yang kacau
mengenai hari Sabat (Roma 14:5), atau pada makanan (Roma 14:2-3). Mereka bahkan
dapat melakukan hal yang lebih serius, seperti bertoleransi pada orang yang tidak
bermoral yang berada ditengah-tengah mereka (Wahyu 2:20), atau seorang yang hidup
dengan ayah istrinya (1 Korintus 5:1). Mereka dapat bermasalah yang serius dengan
hukum (Galatia 3:1). Namun bahkan orang Kristen yang tidak menurut atas disiplin Allah
tetaplah orang Kristen.
P: Dalam Efesus 3:1, mengapa Paulus mengatakan ia adalah tawanan karena Yesus
Kristus daripada tawanan karena Roma?
J: Paulus dapat melihat lebih dekat pada prajurit Roma yang menjaganya dan melihat
bahwa penyebab dari terpenjaranya dia adalah kejahatan Roma. Tapi Paulus, melihat
gambar yang lebih besar, dan melihat bahwa tujuan akhir dari beban ia dipenjara adalah
untuk kemuliaan Yesus Kristus Juruselamat kita. Ketika anda melihat keadaan yang tidak
menyenangkan, apakah dari penyiksaan atau beban dunia yang menyepelekan anda,
apakah anda fokus pada penyebab awalnya atau apakah anda membuat tujuan akhir
yang adalah memuliakan Yesus?
P: Dalam Efesus 3:3 Mengapa Paulus menggunakan kata rahasia ini, ketika ada
agama rahasia penyembah berhala?
J: Sebuah rahasia disini dapat dirasakan sebagai sesuatu yang istimewa, sebuah rahasia
yang harus dialami, bukan hanya didengar oleh umum. Paulus “mengambil” arti ini bahwa
agama para dewa digunakan, dan ia mungkin menggunakan kata ini dengan sengaja,
sebagai pertentangan untuk apa yang mereka ajarkan.
P: Dalam Efesus 3:4-6, karena manusia pada generasi sebelumnya tidak mudah
untuk mendengar tentang Kristus, bagaimana setiap orang dalam masa Perjanjian
Lama diselamatkan?
J: Ya. Pada dasarnya, ini bukanlah karena apa yang kita dengar, percaya, atau lakukan
untuk menyelamatkan kita; ini bahkan bukanlah Alkitab yang menyelamatkan kita.
Tuhanlah yang menyelamatkan kita. Tuhan dapat menyelamatkan setiap orang yang Ia
inginkan, tapi kita ketahui bahwa Tuhan bermurah hati, juga adil dan kudus.
P: Dalam Efesus 3:8, bagaimana Paulus yang paling hina diantara para rasul?
J: Paulus memberikan dua alasan mengapa ia berpikir demikian.
1. Secara aneh yang terakhir dilahirkan (1 Korintus 15:8)
12
2. Lebih penting lagi, Paulus dulunya menyiksa jemaat gereja Allah. (1 Korintus 15:8; 1
Timotius 1:13). Ia melakukan perjalanan yang sangat jauh: dari seorang pembunuh
menjadi seorang misionaris.
P: Dalam Efesus 3:8, karena kekayaan Kristus tidak dapat dicari, mengapa Paulus
menginginkan kita untuk mengetahui betapa luasnya kasih Kristus dalam Efesus
3:17-19?
J: Efesus 3:18-20 menjawab ini. Kekayaan Kristus tidak terukur, tapi kita memiliki tugas
yang menyenangkan (dan tidak pernah berhenti) mengenai pengalaman betapa besarnya
kasih Allah pada kita.
Bahasa Yunani menarik disini; yang artinya secara tatabahasa “tidak terlihat oleh bekas
jejak kaki”. Kita tidak dapat menguraikan dengan tepat mengapa atau betapa besarnya
Tuhan mencintai kita, tapi kita dapat menikmati fakta bahwa Ia melakukannya.
P: Dalam Efesus 3:9, apakah rahasia dalam hal ini?
J: Efesus 3:10-11 menjawab ini. Yesus Kristus yang memulai gereja adalah sebuah
rahasia. Rahasia disini berarti rahasia yang tidak dinyatakan sampai masa kini.
P: Dalam Efesus 4:3, apakah Paulus berbicara mengenai kesatuan dalam satu
oraganisasi, seperti yang diajarkan oleh agama Katolik, Yunani Ortodoks, gereja
local, Gereja-gereja Kristus Internasional, dan pengajaran lain?
J: Bagian ayat ini mengatakan “kesatuan roh”, bukan kesatuan sebuah oraganisasi. Juga
dikatakan kita harus menjaga kesatuan Roh, bukan membuat sesuai keinginan sendiri.
Maka bagian ayat ini tidak membuktikan apapun mengenai organisasi. Sebagai perihal
yang lebih luas, apakah kesatuan organisasi diinginkan, lihat pertanyaan berikutnya.
P: Dalam Efesus 4:3, apakah kesatuan organisasi adalah sesuatu yang seharusnya
diinginkan oleh orang beriman?
J: Orang Kristen yang sejati tidak menyetujui ini.
Tidak. Beberapa orang Kristen Protestan mengatakan entah ini menjadi sesuatu yang
penting, atau berbahaya ketika menjadi lebih penting daripada mengikut pada Tuhan
dalam kebenaran, seperti yang ditunjukkan oleh sejarah dengan sedih tapi menyimpulkan.
Ya. Agama Katolik, Ortodoks, gereja lokal, dan Kristen Protestan mengatakan kesatuan
organisasi diinginkan.
Disamping itu, semua murid Alkitab yang serius seharusnya mudah untuk menyetujui
hal-hal berikut ini:
1. Alkitab menyebutkan kesatuan dari roh, dan kesatuan murid-murid Yesus, tapi tidak
pernah mengatakan untuk memiliki kesatuan dengan mereka yang menolak, atau dengan
jelas menodai kepercayaan
2. Sementara tidak ada agama Kristen yang sempurna, baik doktrin atau dalam
kekudusan, kita diajarkan untuk berwaspada pada serigala dan menjauh dari
penyimpangan.
3. Pada pembicaraan secara umum, terkadang susah untuk memiliki kesatuan yang
bermakna dengan orang yang mencoba untuk membunuh anda atau melenyapkan anda
dalam pertaruhan.
4. Kita seharusnya berjuang untuk menghilangkan semua hal yang memecah belah
diantara umat Kristen dan menerima satu sama lain sebagaimana Kristus menerima kita
(Roma 15:7).
5. Kesatuan yang bukan berpusat pada Yesus Kristus bukanlah yang diinginkan, dan kita
harus menghindari itu.
P: Dalam Efesus 4:4, karena hanya ada satu tubuh, mengapa ada banyak gereja?
13
J: Setidaknya ada empat alasan untuk ini.
1. Seperti halnya perbedaan kecil yang ada diantara berbagai sekolah Islam Suni, Budha
Mahayana, Hindu Vedantik, dua aliran Baha, dan agama lainnya, maka agama Kristen
juga tidak setuju pada hal yang sekunder. Seperti contohnya, Paulus dan Silas memiliki
ketidaksetujuan untuk membawa Yohanes yang disebut Markus bersama mereka.
Kemudian mereka memecahkan masalah itu. (Kis 15:36-41; Kolose 4:10; 2 Timotius 4:11)
2. Menambahkan: Selama beberapa tahun, banyak orang menjadi seperti orang Farisi
dalam Markus 7:6-8, dengan ingin menambahkan budaya mereka sendiri pada
kekristenan. Pada umumnya, banyak yang mengatakan anda harus mengikuti Alkitab juga
tradisi mereka, yang sama dengan firman Allah. Alkitab agama Kristen seperti halnya
mengikut pada apa yang Allah katakan dalam Alkitab, dan mengetahui tradisi manusia
yang hanyalah buatan manusia.
3. Mengurangkan dari kekristenan diramalkan dalam 2 Timotius 3:5 yang mengatakan
dalam zaman akhir beberapa orang akan memiliki kesalehan tapi menyangkal
kekuatannya. Sejumlah gereja “liberal” mengurangi pengajaran Allah, mengatakan Allah
tidak dapat menunjukkan keajaiban secara fisik, dan tidak ada Surga dan Neraka,
sementara itu tetap berpura-pura menjadi orang Kristen.
4. Penyesatan: Seperti dinubuatkan dalam Kis 20:29-30, ada “srigala” rohani yang
dengan tipu daya membawa para murid melihat diri mereka sendiri untuk membuat agama
buatan mereka sendiri yang namun tetap menyatakan pengikutan pada Yesus. Banyak
dari mereka memiliki kitab yang ditambahkan dalam Alkitab. Perbuatan jahat ini
dinubuatkan akan terjadi yaitu dalam 1 Timotius 4:1-5, 2 Petrus 2:1-3, dan Yudas 8-19.
P: Dalam Efesus 4:5, apakah ini baptis air, atau baptis Roh?
J: Bisa salah satunya. Namun, ini kemungkinan besar tidak mengarah pada baptis Roh,
karena ada tiga sesi yang mengarah pada Bapa, Putra, dan Roh, dan ini adalah sesi yang
mengarah pada Putra.
P: Dalam Efesus 4:6 dan Efesus 1:23, jika Allah memenuhi segala sesuatu dalam
segala hal, apakah aliran panteisme benar, yang mengatakan bahwa segala sesuatu
adalah sebuah bagian dari Tuhan?
J: Tidak. Untuk contohnya, tumpukan sampah bukanlah Allah, dan halaman-halaman dari
selebaran ateis, yang menyangkal adanya Allah, bukanlah Allah. Kita tidak diajarkan untuk
menyembah yang diciptakan lebih dari Penciptanya (Roma 1:23,25). Lebih lagi, seperti
yang ditunjukkan dalam Kolose 1:17, segala sesuatu ada didalam Kristus.
P: Dalam Efesus 4:8, mengapa Paulus mengatakan Allah “memberikan” pemberian
bagi manusia, karena Mazmur 68:18 mengatakan Allah “menerima” pemberian dari
manusia?
J: Agama Kristen memiliki dua pandangan yang berbeda.
Kesalahan penyalin: “Memberikan” mungkin adalah yang asli dalam Mazmur 68:18.
Sementara “menerima” ada dalam tulisan Masoretik dan tulisan Yunani Septuagin,
“memberikan” ada dalam bahasa Aram Targum dan bahasa Peshita Siria. Lebih lanjut,
keseluruhan Mazmur, kecuali yang mungkin ayat ini, berbicara mengenai apa yang Tuhan
berikan pada yang lain.
Ringkasan keseluruhan: Paulus tidak mengutip banyak ayat, tapi menyatakan ulang
keseluruhan Mazmur 68.
Juga, Yohanes Chrysostom (Homilies on Ephesians tahun 396 A.D.) mengatakan tidak
ada perbedaan yang berarti disini. Tuhan baik memberikan dan menerima segala hal dari
manusia. Melihat mengenai keselamatan sebagaimana Tuhan menerima beban atas
kesalahan kita, atau memberikan kita pengampunan adalah hanya melihat dua sisi pada
hal yang sama.
14
P: Dalam Efesus 4:9 dan Kis 2:27, setelah Ia meninggal, apakah Yesus pergi ke
Neraka, atau tidak?
J: Sementara kata “Yesus turun kedalam Neraka” dimasukan dalam Syahadat Rasuli
(dibentuk Aquileia tahun 390 A.D.), Alkitab tidak dengan jelas mengatakannya juga.
Berikut ini apa yang Alkitab katakan.
Efesus 4:9 turun kedalam bagian bumi yang paling bawah
Mazmur 16:10 mengatakan “Sheol” yang berarti tempat orang mati.
Kis 2:27-28 mengutip Mazmur 16:10: Yesus tidak akan ditinggalkan pada tempat orang
mati (Hades)
1 Petrus 3:19 Yesus memberitakan injil kepada roh-roh yang ada dalam penjara
(Menurut pemikiran seorang Yahudi yang religius, According to Jewish religious thought,
digemakan dalam Kitab 1 Henokh pasal 22 dan tulisan lainnya, orang mati pergi ke dua
tempat: Firdaus Allah dan penjara yang tidak adil.
1 Petrus 4:6 menyebutkan Alkitab diberitakan pada mereka yang mati. Lihat pembahasan
dalam 1 Petrus 4:6 untuk informasi selanjutnya.
P: Dapatkah Efesus 4:9 berarti Yesus datang ke bumi, lebih lagi turun ke tempat
orang mati?
J: Ada tiga pandangan yang cocok dengan konteks dari wacana ini.
Diturunkan ke bumi (perihal ketepatan)
Diturunkan ke dalam kematian (perihal perbandingan)
Diturunkan bagian bumi yang paling bawah (perihal kepemilikan)
P: Dalam Efesus 4:11, apakah ini berarti “pendeta-guru” sebagai satu peran, atau
pendeta dan guru mempunyai dua peran?
J: Dalam daftar kata bahasa Yunani kai memisahkan pendeta dan guru. Kata dalam
bahasa Yunani berarti “dan/bahkan”, dan dalam wacana ini dapat menjadi seperti itu,
seperti dalam bahasa Inggris. Sekarang pendeta mengajar (Titus 1:9; 1 Timotius 5:2,17),
maka ada sebuah gabungan peran. Pertanyaan yang nyata adalah apakah Alkitab
mendukung sebuah peran bagi guru yang bukan pendeta. Jawabannya sudah jelas “ya”
untuk setidaknya empat alasan:
Kesaksian Stevanus pada kaum Yahudi, mengajar mereka dengan pengetahuan yang
detil mengenai injil, walaupun kitab Kisah Para Rasul mengatakan ia hanyalah seorang
diaken.
a) Paulus memerintahkan guru Apolos, walaupun bukanlah seorang pendeta.
b) Barnabas, Timotius, dan yang lain mengajar dan memberitakan Firman, walau mereka
saat itu bukan pendeta.
c) Orang yang lebih tua akan lebih mudah untuk mengajar (1 Timotius 5:2), yang
menyatakan bahwa mereka mengajar sebelum mereka menua.
d) Sebenarnya, Kolose 3:16 memerintahkan orang Kristen pada umumnya untuk mengajar
dan memeperingatkan satu dengan yang lain.
P: Dalam Efesus 4:11, karena ada pendeta dan guru saat ini, apakah juga harus ada
nabi dan rasul saat ini?
J: Efesus 4:11 mengarah pada pentingnya tempat kerja dalam gereja tanpa
menggambarkan yang mana yang perlu diperluas sampai sekarang yang mana yang
tidak. Tidak, tidak ada orang dengan tempat kerja para rasul Perjanjian Baru dan tempat
kerja para nabi Perjanjian Lama yang bekerja saat ini.
P: Dalam Efesus 4:26, apakah berdosa jika kita marah, karena Yesus dan Paulus
juga pernah marah?
15
J: Buknalah dosa ketika kita marah pada banyak hal. Namun, Efesus 4:26 menunjukkan
bahwa dosa bagi kita jika kita tetap menyimpan marah dan dendam. Jika matahari
terbenam dan anda masih marah, maka anda sudah memiliki amarah yang panjang.
P: Dalam Efesus 4:26, apakah berdosa untuk menyimpan amarah? Tuhan marah
pada manusia dan setan dalam danau yang berapi-api.
J: Tiga hal yang perlu diperhatikan dalam menjawab.
1. Kita tidak diajarkan untuk menyimpan marah, cemburu, menerima penyembahan, atau
disebut Tuhan, tapi Tuhan tidak dipaksa untuk melakukan apa yang Ia perintahkan pada
pelayanNya.
2. Tuhan tidak terbatas, dan Ia dapat merasakan hal yang berbeda pada saat yang sama.
Ia dapat marah pada orang fasik, dan secara bersamaan bersuka pada anak-anakNya. Ia
dapat melakukan ini disaat yang sama karena Ia adalah Tuhan.
3. Injil tidak mengatakan apakah ya atau tidak Tuhan akan marah untuk selamanya.
Tuhan hanya akhirnya tidak perduli tentang mereka yang memilih untuk
meninggalkanNya.
P: Dalam Efesus 4:28, mengapa orang Kristen bekerja dimana mereka tidak bekerja
dengan tangan mereka sendiri?
J: Ungkapan ini berarti pada sebuah kehidupan yang jujur. Disamping tindakan criminal
yang biasa, banyak orang saat itu mengumpulkan kekayaan melalui penyuapan dan
korupsi dalam politik dan bisnis yang seringkali disahkan, tapi tidak benar. (Mungkin saat
itu tidak terlalu berbeda dengan saat ini) Namun, sama halnya Yesus yang mencintai
penagih pajak bernama Matius, Yesus ingin orang yang korupsi saat ini bertobat atas
dosa mereka, datanglah pada Yesus, dan kembalikan pada korban mereka.
P: Dalam Efesus 4:29, mengapa orang Kristen seharusnya tidak mengutuk?
J: Sederhana karena Alkitab mengatakan janganlah melakukannya. Yakobus 3:10-12
mengatakan seharusnya kutukan yang datang bukanlah dari orang yang juga memuji
Tuhan. Sementara memang benar bahwa Petrus mengutuk ketika ia menyangkal Kristus,
Petrus menangis setelah itu, dan bertobat atas dosanya.
P: Dalam Efesus 5:11, karena orang Kristen seharusnya tidak melakukan suatu
perbuatan kegelapan, haruskah pengacara Kristen membela klien yang mereka
ketahui bahwa ia bersalah?
J: Umumnya, menjadi pengacara pembela kriminal adalah jalan yang sulit jika anda tidak
pernah berbohong, bernaung pada kebenaran, mendorong klien anda untuk tidak berkata
bohong, dan menolak untuk membela klien yang anda ketahui bersalah. Ini adalah apa
yang seharusnya dilakukan seorang Kristen untuk menjadi pengacara pembela kriminal.
Namun, walau orang yang masuk dalam pembelaan kesalahan membutuhkan bantuan
yang adil dan mendebat untuk hukuman yang lebih ringan. Meskipun demikian semua
orang Kristen harus setuju bahwa berbohong dan menyatakan seseorang tidak bersalah
ketika secara yakin mereka mengetahui bahwa ia bersalah adalah sesuatu yang
seharusnya tidak dilakukan oleh orang Kristen.
P: Dalam Efesus 5:14, dimanakah ayat ini sebelumnya dikatakan?
J: Firman yang tepat ini tidak dikatakan dalam Perjanjian Lama, kita tidak mempunyai
catatan dimana sebelumnya ayat ini dikatakan. Ayat puisi ini kemungkinan besar dari
pujian seorang Kristen pada zaman awal, seperti yang Paulus mengatakan pada
pembacanya yang akan segera mengetahui itu.
P: Dalam Efesus 5:18, apa sebenarnya yang salah mengenai mabuk minuman?
16
J: Ada satu alasan dan itu sendiri cukup: Tuhan memerintahkan kita untuk tidak mabuk.
Manusia biasanya mabuk untuk kesenangan, untuk menghilangkan kesedihan mereka,
atau ketika mereka kecanduan, karena mereka merasa lebih buruk ketika mereka tidak
mabuk. Seorang Kristen seharusnya dapat mengendalikan diri. Sebagai tambahan
mengenai bahayanya, mabuk dapat mengancam tubuh anda, mengancam hubungan,
mempengaruhi kemampuan anda bekerja, dan mempengaruhi keuangan anda.
P: Apakah Efesus 5:18 mengarah pada sekali pemenuhan atau pemenuhan yang
berkelanjutan oleh Roh?
J: Tensis masa sekarang dalam bahasa Yunani menunjukkan itu bukanlah pemenuhan
yang sekali, tapi berulang-ulang.
P: Dalam Efesus 5:22, mengapa istri seharusnya menuruti suami mereka?
J: Ada dua jawaban yang bisa melengkapi.
1. Jika seorang istri ingin menurut pada Allah, ia akan menurut pada yang
diperintahkanNya. Para istri harus menurut pada suami mereka, walaupun suami mereka
bukanlah seorang Kristen. Namun, para istri boleh tidak menurut pada suami mereka
ketika ada konflik antara apa yang diinginkan suami dan keinginan Tuhan. Dalam hal ini,
mereka harus menurut pada dan mengikut pada Tuhan, penguasa tertinggi.
2. Para istri yang menurut pada suaminya bukanlah akhir dari cerita pernikahan seorang
Kristen. Suami juga diajarkan untuk mencintai istrinya seperti Kristus mencintai gerejaNya
(Efesus 5:25). Semua orang diperintahkan untuk menerima satu sama lain dalam Kristus,
menurut Efesus 5:21.
P: Dalam Efesus 5:22, apakah ini benar bahwa Alkitab tidak pernah mengatakan
secara jelas bahwa istri harus mencintai suaminya?
J: Ini adalah pernyataan yang salah yang saya pernah dengar. Alkitab mengatakan wanita
diajarkan untuk mencintai suami mereka dalam Titus 2:4.
P: Dalam Efesus 5:32, mengapa istri harus menghormati suami mereka?
J: Mereka harus melakukannya, walaupun bukan untuk alasan yang lain selain Tuhan
yang memerintahkannya. Namun, kita dapat melihat sejumlah alasan mengapa baik untuk
kita bahwa Allah memerintahkan ini. Sebagai suami, saya menghargai rasa hormatnya
(istri). Anak-anak dapat dengan mudah untuk menurut dan menghormati ayahnya ketika
ibu mereka menghormati ayahnya. Ini mengapa bagi suami dan istri tidak boleh mengkritik
satu sama lain didepan anak-anak mereka.
Juga, anak-anak melihat dan mencontoh sikap anda dan perilaku anda ketika anda tidak
sadar, dalam cara yang anda tidak harapkan. Sekali saya mendengar anak-anak saya
bermain rumah-rumahan. Ada yang berperan menjadi kaka tertua, yang lain menjadi adik,
ada yang menjadi ibu, dan ada yang menjadi suami tersayang.
P: Dalam Efesus 6:1, karena anak-anak harus menurut pada orangtuanya,
bagaimana jika orangtua mereka mengatakan untuk meninggalkan kepercayaan
Kristen?
J: Dua hal yang perlu diperhatikan dalam menjawab.
Orangtua yang tidak percaya juga: Efesus 6:1 tidak mengatakan untuk hanya menurut
pada orangtua anda jika mereka orang Kristen, tapi menurut pada orangtua disamping
dari kepercayaan anda.
Hanya dalam Tuhan: dalam Efesus 6:1 Paulus merubah pernyataan dengan mengatakan
menurut orang tua mereka dalam Tuhan. Kita harus menurut pada orangtua dan
pemerintah selama itu tidak bertentangan dengan firman Tuhan.
17
Sebagai sebuah catatan sejarah, jawaban ini pada dasarnya diberikan oleh Yohanes
Chrysostom dalam Homilies on Ephesians tahun396 A.D.
P: Dalam Efesus 6:1,4, apakah batasan usia dari bahasa Yunani untuk kata “anakanak”?
J: Tidak ada batasan usia, seperti yang diartikan dalam bahasa Yunani yang berarti
“keturunan”, bukan “anak kecil”.
P: Dalam Efesus 6:2, mengapa Paulus mengatakan ini adalah “perintah pertama”,
karena sebenarnya itu adalah perintah kelima dari Sepuluh Perintah?
J: Dalam perkataan “perintah pertama”, kata “itu atau sebuah” tidak ada dalam bahasa
Yunani. Pertama dapat berarti utama, dan yang ini adalah salah satu perintah yang utama.
Tentunya, perintah ini juga pertama bagi anak-anak kecil untuk dipelajari.
P: Dalam Efesus 6:3, haruskah ayat ini diterjemahkan sebagai “di tanah” atau “di
bumi”?
J: Paulus mengutip dari kalimat dalam Keluaran 20:12 dan Ulangan 5:16. Dalam bahasa
Ibrani dan bahasa Yunani (termasuk Yunani Septuagin) dari ketiga ayat ini, kata tersebut
dapat berarti “bumi” atau “tanah”.
Namun, baik Keluaran 20:12 dan Ulangan 5:16 mengatakan “…supaya lanjut umurmu di
tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu”. Oleh karena itu, dalam konteksnya
adalah “tanah Kanaan” dan bukan “bumi”. Karena Paulus mengatakan ia menyebutkan
perintah yang sebelumnya, kedua arti diperbolehkan, tapi arti yang utama adalah “tanah”.
P: Dalam Efesus 6:3, Kel 20:12, dan Ulangan 5:16, apa yang sebenarnya dijanjikan
disini?
J: Orang Kristen dapat melihat janji ini tidak hanya dalam satu hal, tapi empat hal. Ketika
setiap orang mungkin tidak setuju pada yang mana yang merupakan arti yang utama, tapi
keempat arti ini benar.
Secara hukum: sebagai jawaban pada pertanyaan sebelumnya, janji Perjanjian Lama
sebenarnya dibuat sehingga manusia dapat hidup lebih lama di tanah Kanaan tanpa
diasingkan. Ini dapat digeneralisasi sebagai sebuah prinsip “hukum”. Melihat pada sejarah
orang Barat, bagi agama Kristen untuk bertahan dalam sebuah negri, anak-anak harus
belajar dari orangtua mereka.
Contoh lain dari janji secara hukum adalah 2 Tawarikh 7:14, “dan umat-Ku, yang
atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik
dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni
dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.”
Secara individu: Seperti yang diajarkan Paulus, kedua perintah ini dan janji berlaku pada
kita saat ini. Efesus 6:3 tidak berjanji bahwa orang Kristen akan hidup lebih lama
dibandingkan yang lain, tapi dengan perlindungan Allah, anak-anak Kristen akan hidup
lebih lama di bumi daripada mereka yang sebaliknya bukan. Bahkan seseorang yang
meninggal pada usia 25 tahun telah hidup lebih lama daripada jika mereka meninggal
pada usia 20 tahun.
Contoh lain dari janji pribadi adalah Matius 19:29-30, dimana semua yang meninggalkan
rumah atau keluarganya demi Yesus akan diwariskan hidup seratus tahun dan kehidupan
abadi.
Kualitas Kehidupan: Ketiga ayat ini hanya tidak hanya berjanji pada hidup yang lebih
lama, tapi anda akan hidup sejahtera. Bahkan bahasa Yunani untuk hidup panjang
menarik: “macrochronious”, yang secara tatabahasa adalah “waktu yang panjang”. Ada
sebuah lelucon tentang seseorang yang bertemu dengan orangtua yang mabuk yang
tersandung, yang sudah bungkuk, dengan kerutan dan sakit liver. Ia bertanya, “bagaimana
18
orang tua ini, yang banyak minum tapi masih hidup sepertinya lebih lama?” pemabuk
menjawab, “orangtua! Mengapa aku orangtua aku berumur 30 tahun.” Tidak hanya Tuhan
yang melindungi kita, tapi juga kehidupan kita yang harus bergaya hidup yang bersih,
tanpa obat-obatan, mabuk, dan perbuatan seksual, maka akan menambah rentang hidup
kita di bumi.
Contoh lain dari janji kualitas kehidupan adalah Keluaran 23:26, dimana Tuhan berjanji
pada bangsa Israel yang menurut bahwa segala penyakit dan keguguran akan dihilangkan
dari mereka dan bahwa Allah akan “memenuhi jumlah usiamu”, yang terdengar mirip
dengan janji dalam Efesus 6:3.
Berhubungan dengan masa seribu tahun: Tentunya, dalam Wahyu 20:4, orang Kristen
akan datang ke bumi dan berkuasa bersama Kristus selama 1.000 tahun, sebelum
kebangkitan kedua ada.
Contoh lain dari janji seribu tahun ini adalah: kabangkitan Israel dalam Yehezkiel 37, dan
Bait Suci dalam Yehezkiel 40-47, termasuk sumber air dari situ dalam Yehezkiel 47.
P: Dalam Efesus 6:4, haruskah ayah memarahi anak-anak mereka?
J: Ayah seharusnya tidak menyakiti anak-anaknya, dan Kolose 3:21 seperti halnya
mengatakan ayah tidak seharusnya menyakiti hati anak-anaknya. Orangtua yang beriman
tidak berhak untuk bertingkah laku yang tanpa alasan pada anak-anak mereka. Mereka
tidak seharusnya memarahi anak-anak mereka tanpa alasan yang baik, seperti disiplin.
Hukuman badan (menampar) boleh dilakukan dan terkadang dibutuhkan, sebagaimana
yang ditunjukkan Amsal 13:24; 22:15; dan 23:13-14.
P: Dalam Efesus 6:4, hal-hal apakah yang membangkitkan amarah anak-anak oleh
orangtuanya?
J: Bahasa Yunani, parorgizete dihanya digunakan disini, Roma 10:19 dan Kolose 3:21.
Dalam tatabahasa berarti “memancing amarah”. Ayat ini sudah sungguh revolusioner,
seperti yang dikatakan dalam sebuah lingkungan sosial dimana kewenangan ayah
sangatlah mutlak dan perasaan anak-anak tidak dianggap.
Anda seharusnya mendisiplinkan mereka untuk kebaikan mereka, bukan berdasarkan
perasaan anda. Perlakukanlah mereka selayaknya mereka juga penting dihadapan Tuhan
sama seperti anda, karena mereka layak. Janganlah menggertak, meremehkan, atau
mengecilkan hati mereka. Ketika mereka mengetahui bahwa anda sedang mendisiplinkan
mereka, anda harus menunjukkan penghargaan yang sama, kesopanan, dan
mengurangkan sikap menggertak seperti halnya anda menunjukkan pada teman anda
yang sudah dewasa.
Berikut ini daftar beberapa hal dimana orang tua dapat membangkitkan amarah anakanak mereka yang diberikan oleh Gene Getz pada sebuah khotbah tanggal 1/16/2000.
Penyiksaan secara fisik, termasuk mendisiplinkan ketika kemarahan anda sedang tak
terkendalikan.
Penyiksaan secara psikologis, termasuk membuat malu mereka
Mengabaikan mereka
Tidak mau mengerti mereka
Kemunafikan. Orangtua kadang mengharapkan tingkah laku dari anak-anak mereka yang
mereka tidak menunjukkan dari diri mereka sendiri.
Berharap terlalu banyak dari mereka
Menempatkan mereka pada sebuah perbuatan yang tidak pernah berhasil, hanya biasabiasa saja
Memaksa mereka untuk menerima tujuan kita dan idealisme tidak akan berguna.
Seharusnya adalah menjadi tujuan dan idealisme mereka.
Ketika kita tidak ingin mengakui kesalahan kita.
19
P: Dalam Efesus 6:5-8, apakah Alkitab mendukung perbudakan?
J: Alkitab mengetahui bahwa orang Kristen adalah budak, dan Alkitab mengijinkan orang
Kristen memiliki budak. Namun, Alkitab juga mendorong kebebasan dari perbudakan
dalam 1 Korintus 7:21,23. Lihat juga pertanyaan berikut untuk informasi selanjutnya.
Alkitab mentolerir baik orang Kristen yang menjadi budak, dan orang Kristen yang
memiliki budak, karena perbudakan tidak dapat dipisahkan dari budaya saat itu. Namun,
majikan yang seorang Kristen tidak diijinkan memperlakukan budak seperti seorang
majikan non-Kristen memperlakukan budaknya. Dalam Perjanjian Baru, majikan tidak
pernah membahayakan budaknya (Efesus 6:9) dan majikan harus memperlakukan
budaknya dengan benar dan adil (Kolose 4:2).
P: Dalam Efesus 6:9 dan 1 Pet 2:18, mengapa Tuhan tidak mengatakan bahwa
majikan harus membebaskan budaknya?
J: Kemanakah budak akan pergi? Sebagian besar masyarakat di Kekaisaran Roma
adalah budak, yang mengalami masa yang sulit untuk mendapatkan uang dari kehidupan
yang jujur untuk menjadi orang yang bebas. Saat itu, akan lebih baik untuk memiliki
majikan orang Kristen yang mneyadari bahwa Tuhan adalah tuan bagi mereka juga,
daripada menjadi seorang bebas tanpa kemampuan dan keahlian. Seorang majikan
Kristen tidak akan menyiksa budaknya, mengambil keuntungan dari mereka dalam hal
seksual atau hal lainnya, dan memperlakukan mereka sama dihadapan Tuhan. Lihat juga
pertanyaan sebelumnya.
P: Dalam Efesus 6:13, tepatnya siapakah atau apakah yang kita lawan?
J: Ini penting bahwa kita mengerti bahwa perjuangan kita bukanlah melawan kebodohan,
kelemahan, dan prasangka terhadap manusia. Ini tidak hanya bahwa orang yang baik
sebelumnya sudah diberitahu, ditolong, dan ditunjukkan jalan yang benar. Lebih lagi,
seluruh dunia berada dalam kekuasaan kejahatan (1 Yoh 5:19), dan bermusuhan dengan
Allah (Roma 8:7).
Perjuangan kita adalah luar biasa dimana Tuhan memanggil kita untuk melakukan halhal yang pastinya tidak akan berhasil jika kita melakukannya hanya menggunakan
kekuatan kita sendiri saja. lebih lanjut, Tuhan mengharapkan kita untuk melakukan
perkara yang tidak mungkin dilakukan, tapi akan mungkin dilakukan bersama Allah.
P: Dalam Efesus 6:13, tepatnya mengapa penting untuk menjadi kuat dalam Tuhan
dan memiliki perlengkapan senjata Allah?
J: Ini bukanlah sebuah pilihan “baik untuk dimiliki”, tapi bagian penting bagi keamanan kita
dan keberhasilan pribadi untuk tiga alasan berikut:
Siapakah yang melawan kita: si jahat dan paksaan kegelapan dapat menjadi kuat, cerdik
dan terencana, kelihatan menarik, namun haus akan darah, kejam dan bengis, dan kita
membutuhkan perlindungan dari serangan langsung dan serangan yang secara halus.
Misi kita: Kita diharapkan untuk melawan segala rencana si jahat (Efesus 6:11), kita
diajarkan untuk berjuang melawan kekuatan dari zaman kegelapan ini (Efesus 6:12), dan
dihari yang jahat kita tetap berdiri dan melawan (Efesus 6:13-14)
Kapan kita harus berdiri: Sebagai seorang Kristen dengan pertolongan Tuhan dan
kehormatan Tuhan kita seharusnya berharap untuk selalu mudah untuk berdiri, tapi
khususnya ketika keadaan semakin buruk pada hari yang jahat itu (Efesus 6:13)
Seperti halnya menjadi prajurit yang seharusnya enggan berperang tanpa baju baja dan
senjata, dan seperti halnya atlit yang seharusnya enggan untuk bertarung tanpa bantalan
dan alat olahraga yang lain, seorang Kristen seharusnya juga enggan untuk hidup dan
berjuang demi iman tanpa perlengkapan senjata rohaninya.
20
P: Dalam Efesus 6:14 apakah ikat pinggang kebenaran adalah kebenaran dari
Tuhan, Tuahn kita yang sebenarnya, atau kecerdasan kita?
J: Bahasa Yunani disini untuk kebenaran, (aletheia), seperti bahasa Inggris kebenaran
“truth”, yang berarti sama. Tapi berdasarkan konteks disini ada dua pandangan, atau
keduanya.
Integritas dan kesetiaan orang beriman, bukan fakta dari Alkitab.
Kebenaran dari Firman Tuhan dan kepercayaan diri kita dari kepastian tentang itu.
Yohanes Chrysostom dalam bukunya Commentary on Ephesians sebagai sebuah
keutuhan (23) hanya pada ayat ini. Ia berfokus utamanya pada aspek pertama, mengenai
kebenaran kita, kehidupan yang kudus. Tapi pada hal.164 ia juga bertanya bagaimana kita
dapat bersiap mengikatpinggang dan mengatakan dengan perumpamaan, “ia yang
mencari doktrin kebenaran, tidak akan pernah jatuh kedalam kuasa dunia ini”
Secara ringkas: kita seharusnya bersiap-siap dengan segala aspek kebenaran: kita
seharusnya tidak hanya percaya sumber kebenaran: Tuhan, tapi biarkan sumber itu
menjadi akar kehidupan kita sehingga kita diubahkan, dan oleh karena itu mudah untuk
melihat apa yang benar dan yang salah di dunia ini.
P: Dalam Efesus 6:16, mengapa kita perlu sebuah perisai pelindung sebagai
tambahan persenjataan kita?
J: Jika kita sudah lebih dulu berikatpinggang kebenaran dan berbajuziarahkan keadilan,
anda tetap harus memadamkan panah setan yang berapi-api dengan perisai pelindung
dari iman. Ibrani 11 memberikan banyak contoh yang bagus mengenai iman.
P: Dalam Efesus, bukti apa yang kita miliki bahwa kitab ini harus ada dalam Alkitab?
J: Ada setidaknya tiga alasan yang bagus.
1. Paulus yang menulis kitab ini, dan ia adalah seorang rasul. Petrus membuktikan bahwa
kata-kata Paulus berada dalam injil dalam 2 Petrus 3:15-16.
2. Paulus sendiri yang mengatakan ia adalah rasul dalam 1 Timotius 1:1; 2:7, Roma 1:1; 1
Korintus 1:1; 9:1, 2 Korintus 1:1, 11:5; Galatia 1:1, Efesus 1:1; Kolose 1:1; 1 Timotius 1:1;
2 Timotius 1:1; Titus 1:1.
3. Mengutip dan referensi dari penulis Kristen zaman awal
Letter of Ignatius to the Efesusesians (110-117 A.D.) pasal.1 mengutip Efesus 5:2, dan
ia berkata dalam pasal 12 bahwa Paulus menyebutkan Efesus dalam suratnya. Tulisan
Ignatius, Letter to Polycarp pasal 5 mengutip Efesus 5:25.
Polycarp’s Letter to the Philippians (uskup dari tahun 100-155 A.D.) mengutip Efesus
2:8-9 dan 4:26, bersama dengan sejumlah ayat yang lain, tanpa memberikan
sumbernya, kecuali mengatakan bahwa kutipan dari Mazmur 4:5 dan Efesus 4:26
“dinyatakan selanjutnya dalam injil ini”.
Irenaeus (182-188 A.D.) dalam banyak tempat. Pada satu tempat ia mengutip Efesus
5:30 sebagai yang ditulis oleh Paulus dalam suratnya pada jemaat Efesus dalam
Irenaeus Against Heresies buku 5 bag.2.2 hal.528
Dari aliran Marcion yang menyimpang (sebelum tahun 170 A.D.) kita memiliki yang sesuai
dengan Tertulianus dan Epiphanius yang kutipannya dari Efesus 1:1,18; 3:9; 4:6 5:14;
6:1,12,19
Passion of the Scillitan Martyrs (180-202 A.D.) mentions Christians having Paul’s writings,
without saying which letters.
Muratorian Canon (190-217 A.D.) menyebutkan bahwa Paulus menulis kepada tujuh
gereja dalam suratnya, Korintus (2 surat), Efesus, Filipi, Kolose, Galatia, Tesalonika (2
surat), Roma. Paulus menulis Filemon, Titus, dan dua surat untuk Timotius.
Clement dari Alexandria (193-217/220 A.D.) menyebutkan rasul menulis pada jemaat
Efesus dan mengutip Efesus 4:13-15. The Instructor buku 1 bag.5 hal.213
21
Tertulianus menulis tahun 207 A.D. bahwa kitab ini ditulis oleh rasul Paulus yang ada
dalam On the Resurrection of the Flesh pasal.40. Tertulianus mengatakan Paulus
menulis pada jemaat Efesus dalam Tertulianus Against Marcion buku 14 pasal 5 (tahun
207 A.D.). Ini adalah kitab “yang berasal dari para rasul, yang disimpan sebagai harta
yang keramat dalam gereja para rasul”.
Theodotus (mungkin seorang Montanis) (tahun 240 A.D.) menyinggung jemaat di
Efesus. Seleksi dari Injil para nabi pasal 20 ha.45
Gnostic Naassenes (sebelum tahun 235/6 A.D.) menurut Hippolytus mengarah pada
Efesus 5:14 dalam The Refutation of All Heresies buku 5 pasal.2 hal.51
Hippolytus (225-235/6 A.D.) mengutip Efesus 5:14 sebagai Injil dalam The Refutation of
All Heresies buku 5 pasal 2 hal.51.
Origen (225-254 A.D.) mengutip Efesus 6:12 sebagai yang ditulis oleh Paulus kepada
jemaat Efesus. de Principiis buku 3 pasal 4 hal.332
Novatian (250/254-257 A.D.) mengutip Efesus 4:10 yang mengatakan ayat ini ditulis oleh
Paulus dalam Treatise Concerning the Trinity pasal 17 hal.627
Treatise Against Novatian (254-256 A.D.) pasal 17 hal.663 mengutip Efesus 5:6,7
sebagai yang ditulis oleh Rasul
Cyprian uskup dari Kartago (248-258 A.D.) Ia menguti dari “surat Paulus pada jemaat di
Efesus” dalam Treatise 12 The Third Book 7,70,72,117.
Firmilian dari Kaesarea pada Cyprian (256 A.D.) mengutip Efesus 4:5-6 dalam Letters of
Cyprian surat 74 pasal.24 hal.396.
Pada Dewan Ketujuh di Kartago (258 A.D.) pada hal.571 Victor dari Assuri menyatakan
ulang Efesus 4:5 sebagaimana “tertulis”.
Gregory Thaumaturgus (240-265 A.D.) menyatakan ulang Efesus 5:5-13 dengan
mengatakan, “Injil berkata” dalam Canonical Epistle pasal 2 hal.18.
Archelaus (262-278 A.D.) mengutip setengah bagian dari Efesus 3:8 yang ditulis oleh
Paulus Disputation with Manes pasal.34 hal.207.
Adamantius Judaeus (300 A.D.) mengutip dari Efesus 2:11-13 sebagai yang ditulis oleh
Paulus kepada jemaat Efesus. Dialogue on the True Faith in God bagian kedua hal.99
Victorinus dari Pettau, Austria (mati martir tahun 304 A.D.) mendaftarkan surat-surat
Paulus seperti Roma, Korintus, Galatia, Efesus, Tesalonika, Filipi, Kolose, dan
Timotius.
Peter dari Alexandria (306,285-311 A.D.) mengutip dari Efesus 2:8-9 sebagai yang ditulis
oleh Paulus dalam Fragmen 2 dalam kepala Tuhan hal. 280.
Methodius (260-312 A.D.) mengutip Efesus 5:28-30 yang ditulis oleh Paulus. Tulisan
Banquet of the Ten Virgins 3 pasal.2 hal.317.
Athanasius (318 A.D., sebelum Nisea) mengutip Efesus 3:18 yang ditulis oleh Paulus.
Incarnation of the Word bag.16 hal.45.
Lactantius (315-325/330 A.D.) mengutip setengah bagian dari Efesus 4:26 seperti “Tuhan
telah melarang kita untuk menyimpan marah kita jangan sampai matahari terbenam.”
The Divine Institutes buku 6 bag.18 hal.185
Setelah Nisea
Eusebius’ Ecclesiastical History (323-326 A.D.) buku 3 bag.3 hal.134 (menyatakan) Ia
mengatakan, “empat belas surat Paulus sudah diketahui dan tidak terbantahkan.” Lalu
ia mengatakan beberapa orang mendebat apakah Paulus menulis Ibrani atau tidak. Ia
juga mengatakan dalam buku 3 bag.25 hal.155 bahwa surat-surat Paulus adalah injil.
Nicene and Post-Nicene Fathers Second Series vol.1 hal.155.
Asterius seorang Sophis (setelah tahun 341 A.D.)
Aphrahat orang Siria (337-345 A.D.) Select Demonstrations
Marius’ Menjawab Candidus seorang Aria (359-362 A.D.)
Victorinus dari Roma (after 363 A.D. A.D.)
Basil dari Ankara (c.364 A.D.)
22
Athanasius (367 A.D.) mendaftarkan kitab-kitab dalam Perjanjian Baru dalam Festal
Letter 39 hal.552
Hilary dari Poitiers (meninggal tahun 367 A.D.)
Marcellus dari Ankara (tahun 374 A.D.)
Titus dari Bostra (sebelum tahun 378 A.D.)
Efesusraim penulis pujian dari Siria (350-378 A.D.)
Basil dari Kappadokia (357-378 A.D.)
Ambrosiaster (setelah tahun 384 A.D.)
Priscillian yang menyimpang (dibunuh tahun 385 A.D.)
Cyril dari Jerusalem (tahun 349-386 A.D.) mengutip Efesus 2:10 sebagai yang ditulis
oleh Paulus dalam kuliah 2.1hal.8
Ambrose dari Milan (370-390 A.D.)
Gregory dari Nazianzen (330-391 A.D.)
Gregory dari Elvira (setelah tahun 392 A.D.)
Gregory dari Nyssa (tahun 356-397 A.D.) menyinggung Efesus 3:18 seperti “Paulus …
jemaat di Efesus”. Juga, Great Catechism bag.32 hal.150
Yohanes Chrysostom tahun 396 A.D. menulis 23 khotbah pada kitab Efesus yang masih
kit amiliki sampai sekarang. Ia mengatakan bahwa kitab itu ditulis oleh Paulus.
Didymus (398 A.D.)
Pengikut sismatis Lucifer dari Kagliari, Sardinia (361-399 A.D.) mengarah pada Efesus
5:9,15
Epiphanius seorang Salamis (360-403 A.D.)
Rufinus (374-406 A.D.)
Severian (setelah tahun 408 A.D.)
Pelagius yang menyimpang (setelah tahun 418 A.D.)
Orosius/Hosius dari Braga (414-418 A.D.) mengutip setengah bagian dari Efesus 4:7
sebagai yang ditulis oleh Rasul. Defense Against the Pelagians bag.17 hal.137
Jerome (373-420 A.D.)
Dewan Kartago (218 uskup) (393-419 A.D.)
Chromatius (407 A.D.)
Penyimpang Pelagia, Theodore dari Mopsuestia (428 A.D.)
Nilus (430 A.D.)
Marcus dari Eremita (setelah tahun 430 A.D.)
Josippus (abad keempat A.D.?)
Ammonas (abad keempat A.D.)
Macarius/Symeon (abad keempat atau kelima)
Maximus (abad keempat sampai abad kelima A.D.)
Augustine (388-8/28/430 A.D.) mengatakan Paulus (On the Forgiveness of Sin, and
Baptism) buku 1 bag.43 hal.31 (vol.5) menulis kitab Roma, 1 Korintus dan 2 Korintus
(bag.44 hal.32), Galatia (bag.45 hal.32), Efesus (bag.46 hal.33), Kolose (bag.47
hal.33), 1 Timotius dan 2 Timotius (bag.48 hal.33), Titus (bag.49 hal.33), Surat pada
jemaat Ibrani (yang diragukan beberapa orang) (bag.50 hal.34), Yohanes yang
mengutip Wahyu 5:9 (bag.51 hal.34), Kisah Para Rasul (bag.52 hal.34)
Yohanes Cassian (410-430 A.D.) mengutip mengenai Efesus 4:28 sebagai surat yang
ditulis untuk jemaat Efesus dalam Institutes of John Cassian buku 10.17 hal.272
Hesychius dari Yerusalem (setelah tahun 450 A.D.)
Quodvultdeus ( tahun 453 A.D.)
Theodoret dari Sirus (tahun 466 A.D.)
Varimadum (445/480 A.D.)
Speculum (Abad kelima)
Theodotus dari Ankara (abad kelima A.D.)
23
Beberapa dari ini berdasarkan pada Aland dkk. Edisi keempat revisi, Adamantius:
Dialogue on the True Faith in God, dan The Books of Steps : The Syriac Liber Graduum.
P: Dalam Efesus, bagaimana kita mengetahui bahwa Injil saat ini adalah benda
peninggalan yang dapat dipercaya seperti yang ditulis aslinya?
J: Setidaknya adala 74 salinan dan penulis dari zaman gereja awal yang mengutip atau
mengarahkan pada ayat di kitab Efesus. Kita setidaknya mempunyai tiga alasan.
1. Tuhan berjanji untuk memelihara firmanNya dalam Yesaya 55:10-11; Yesaya 59:21;
Yesaya 40:6-8; 1 Petrus 1:24-25; Matius 24:35.
2. Bukti dari zaman gereja awal. Lihat pertanyaan sebelumnya untuk melihat beberapa
penulis yang mengarahkan pada ayat-ayat di kitab Efesus.
3. Salinan terdahulu yang kita punya tentang kitab Efesus menunjukkan ada sedikit
varian salinan, tapi tidak ada sama sekali kesalahan teologikal.
Hal.46 Chester Beatty II 100-150 A.D. memiliki 150 ayat dari kitab Efesus. Khususnya
yaitu Efesus 1:1-2:7; 2:10-5:6; 5:8-6:6; 6:8-18,20-24 dan bagian lain dari surat Paulus dan
Ibrani. Kualitas dan tanda stikiometris menunjukkan bahwa seseorang yang ahli yang
menulis ini.
Hal.49 + Hal.64 (pertengahan abad ketiga) Efesus 4:16-29; 4:31-5:13. juga dikatakan
bahwa hal. 49 dan hal.65 ditulis oleh orang yang sama.
Akhir abad ketiga - 1968 - The Text of the New Testament.
Hal.92 Efesus 1:11-13,19-21; 2 Tes 1:4-5,11-12 (tahun 300 A.D.) juga dikatakan ini
tertanggal akhir abad ketiga atau awal abad keempat karena tulisannya hampir mirip
dengan P. Bodmer IX, P. Kairo Isid. 2, dan P. Rylands III 389.
Vaticanus tahun 325-350 A.D.
Sinaiticus tahun 340-350 A.D.
I (Washington D.C.) abad kelima Efesus 3:20,4;9,29; 5:22; 6:12; 6:19-20, yang lain?
Bohairic Coptic pada abad ketiga/keempat
Sahidic Coptic pada abad ketiga/keempat
Fayyumic Coptic
Alexandrinus tahun 450 A.D.
Claromontanus
Seorang Armenia [Arm] dari abad kelima
Seorang Georgia [Geo] dari abad kelima
Seorang Ethiopia [Eth] dari tahun.500 A.D.
Terjemahan bahasa Latin awal
Peshitta seorang Syria [Syr P] tahun 400-450 A.D.
Hal.13 London/Florence abad ke-3/ke-4
Philoxenian seorang Syria [Syr Ph] tahun 507/508 A.D.
Lihat www.BibleQuery.org/ephMss.htm untuk informasi lebih lengkap mengenai salinan
terdahulu dari kitab Efesus.
24
Download