MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 1 MEI 2011 ARSITEKTUR BERWAWASAN PERILAKU (BEHAVIORISME) DISUSUN OLEH : ANTHONIUS N. TANDAL 1), I PINGKAN P. EGAM 2) 1) Mahasiawa Prodi Arsitektur Unsrat 2) Staf Pengajar Prodi Arsitektur Unsrat ABSTRAK Arsitektur merupakan disiplin yang sintetis dan senantiasa mencakup tiga hal dalam setiap rancangannya (teknologi, fungsi dan estetika). Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan yang makin kompleks maka perilaku manusia ( human behaviour ) semakin diperhitungkan dalam proses perancangan yang sering disebut sebagai pengkajian lingkungan perilaku dalam arsitektur. Di dalam merancang suatu bangunan, seorang arsitek tentunya tidak mendasar pada imajinasinya sendiri. Hasil kreasi seorang arsitek membentuk suatu kesatuan yang harmonis dalam berbagai dimensi, terutama dimensi kenyamanan dan keamanan. Ketika merancang, seorang arsitek diandaikan membuat asumsi – asumsi tentang kebutuhan manusia, memperkirakan bagaimana manusia berperilaku, bergerak dalam lingkungannya, lalu memutuskan bagaimana bangunan tersebut dapat menjadi lingkungan yang sehat bagi manusia pemakainya. Berdasarkan hal itulah dapat disimpulkan bahwa antara arsitektur dan perilaku terdapat hubungan yang erat, hal ini dapat dilihat dari aspek – aspek pembentuk perilaku manusia akibat lingkungan atau bentuk arsitektur dan sebaliknya. Dengan kata lain perilaku manusia dapat diarahkan kearah yang lebih baik bila nilai – nilai positif dari lingkungan atau bentuk arsitektur dapat membentuk kepribadian serta perilaku yang memiliki nilai positif. Hal ini juga tidak lepas dari hasil kreasi seorang arsitek membentuk suatu kesatuan yang harmonis dalam berbagai dimensi, terutama dimensi kenyamanan dan keamanan. Dengan kata lain, ketika merancang, seorang arsitek diandaikan membuat asumsi – asumsi tentang kebutuhan manusia, memperkirakan bagaimana manusia berperilaku, bergerak dalam lingkungannya, lalu memutuskan bagaimana bangunan tersebut dapat menjadi lingkungan yang sehat bagi manusia pemakainya Kata kunci : Lingkungan, behaviour, arsitektur. 1. manusia dengan sesamanya ataupun dengan PENDAHULUAN lingkungan fisiknya. Di sisi lain, desain Deskripsi umum behaviorisme Kata perilaku menunjukan manusia arsitektur akan menghasilkan suatu bentuk dalam aksinya, berkaitan dengan aktivitas fisik yang bisa dilihat dan bisa dipegang. manusia Karena itu, hasil desain arsitektur dapat secara fisik, berupa interaksi 53 MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 1 MEI 2011 menjadi salah satu fasilitator terjadinya erat antara reaksi-reaksi behavioural dengan perilaku, stimulusnya. namun juga bisa menjadi penghalang terjadinya perilaku. Guru yang menganut pandangan ini berpandapat bahwa tingkah Dalam teori behaviorisme analisis laku siswa merupakan reaksi terhadap hanya dilakukan pada perilaku yang tampak lingkungan dan tingkah laku adalah hasil saja, yang dapat diukur, dilukiskan, dan belajar. Dalam teori behaviorisme terdapat diramalkan. Teori kaum behavoris lebih juga beberapa prinsip – prinsip yaitu : objek dikenal dengan nama teori belajar, karena psikologi adalah tingkah laku, semua bentuk seluruh tingkah laku di kembalikan pada refleks, perilaku manusia adalah hasil belajar. Belajar artinya perubahan perilaku mementingkan pembentukan kebiasaan. manusia Behaviorisme dalam konteks arsitektur sebagai pengaruh lingkungan. Behaviorisme tidak mau mempersoalkan Pada umumnya para ahli teori apakah manusia baik atau jelek, rasional perilaku beropini bahwa dalam setiap atau emosional; behaviorisme hanya ingin perilakunya manusia mempunyai tujuan mengetahui perilakunya yang hendak dicapai. Keberadaan tujuan dikendalian oleh faktor-faktor lingkungan. tersebut, menjadi tumpuan sinergi dengan Dalam lebih para ahli teori motivasi yang berusaha menekankan pada tingkah laku manusia. berfikir dan mencari cara agar manusia dapat Memandang didorong arti bagaimana teori belajar individu yang sebagai makhluk berkontribusi memenuhi reaktif yang memberi respon terhadap kebutuhan dan keinginan organisasi. Tenaga lingkungan. Pengalaman dan pemeliharaan kerja penting dimotivasi untuk mencapai akan membentuk perilaku mereka. Dari hal tujuan organisasi. Tanpa motivasi mereka ini, timbulah konsep ”manusia mesin” bekerja dalam keadaan sakit hati yang (Homo Mechanicus). Ciri dari teori ini menjurus pada ketiadaan kontribusi bahkan adalah terbuka peluang kontribusi yang merugikan. bagian mengutamakan kecil, unsur-unsur mekanistis, Teori lingkungan, menyiratkan manusia bekerja dimotivasi mementingkan pembentukan reaksi atau oleh kebutuhan yang sesuai dengan waktu, respon, menekankan pentingnya latihan, keadaan serta pengalamannya. Tenaga kerja mementingkan hasil termotivasi oleh kebutuhan yang belum belajar,mementingkan peranan kemampuan terpenuhi dimana tingkat kebutuhan yang dan hasil belajar yang diperoleh adalah lebih munculnya perilaku yang diinginkan. Pada sebelumnya. teori S-R kebutuhan tersebut, tidak lain : kebutuhan psikologis artinya bahwa tingkah laku fisiologis, rasa aman, sosial, penghargaan, manusia dikendalikan oleh ganjaran atau perwujudan diri. Dari fisiologis bergerak ke reward dan penguatan atau reinforcement tingkat dari lingkungan. Dengan demikian dalam perwujudan diri secara bertahap. Terlepas tingkah laku belajar terdapat jalinan yang menerima menekankan 54 belajar bersifat dan peranan mekanisme ini sering disebut hierarkhi tinggi kebutuhan muncul Maslow setelah tingkatan Masing-masing kebutuhan atau tingkatan tertinggi, tidak yaitu, kebutuhan MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 1 MEI 2011 berhierarkhi, adalah mengetahui memberikan jenis-jenisnya kontribusi perpaduan antara imajinasi dan saling pertimbangan akal sehat dari arsitek. Setiap memenuhi. Seperti seseorang berusaha keras kali merancang, arsitek membuat asumsi – mencari asumsi pekerjaan yang mengimplementasikan tidak lain kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan fisiologis. Untuk pengaplikasian kebutuhan manusia, perkiraan aktivitas, dan atau bagaimana manusia berperilaku, bagaimana manusia teori bergerak dalam lingkungannya. Selanjutnya desain arsitek memutuskan bagaimana lingkungan arsitektur diharapkan dapat memberikan itu dapat melayani manusia sebagai pemakai wadah sebaik behaviorisme itu tentang sebagai pada strategi kebutuhan manusia yang mungkin. Yang harus berbeda agar dapat disatukan dalam suatu dipertimbangkan tidak hanya kebutuhan wadah. pemakai Manfaat penerapan behaviorisme ekonomis, Pengkajian fungsional, rasional, dan dapat “arsitektur dipertanggungjawabkan, tetapi lingkungan berwawasan perilaku” diharapkan dapat juga harus dapat mengakomodasi kebutuhan menjadi langkah awal dalam pembentukan pengguna kepribadian atau perilaku manusia terhadap termasuk bersosialisasi terhadap sesamanya. lingkungannya. akibat topik secara Dorongan keinginan yang untuk memecahkan yang emosionalnya PEMBAHASAN kajian literatur bahaviorisme Aristoteles berpendapat bahwa pada dasar waktu lahir jiwa manusia tidak memiliki pemikiran adalah ilmu psikologi untuk apa-apa, seperti sebuah meja lilin yang siap menyatakan dan mengkonsepkan lingkungan dilukis oleh pengalaman. Menurut John manusia. Apa yang didapat dalam psikologi Locke(1632-1704), salah satu tokoh empiris, modern hanya menawarkan sedikit petunjuk. pada waktu lahir manusia tidak mempunyai Namun setidaknya hal tersebut memberikan ”warna mental”. Warna ini didapat dari sumbangan yang cukup berarti yaitu adanya pengalaman. kemantapan satunya jalan ke pemilikan pengetahuan. Ide lingkungan. hubungan disebut 2. ilmu psikologi apa ekspresi timbul masalah (lingkungan) tersebut kemudian menumbuhkan akan Sebagai antara perilaku individu dan lingkungan alam bebas. Posisi dan obyektifitas pengalaman. adalah ilmu lebih psikologi 55isbandin lingkungan 55isbanding Pengalaman pengetahuan perilaku adalah Secara manusia, adalah satu- produk psikologis, kepribadian, dari seluruh dan teorikal. Karenanya dapat dikatakan bahwa tempramen ditentukan oleh pengalaman ilmu ini tetap berada pada masalah tentang inderawi (sensory experience). Pikiran dan bagaimana lingkungan. perasaan disebabkan oleh perilaku masa lalu. Selain itu untuk referensi pada objek Kesulitan empirisme dalam menjelaskan arsitektur diharapkan dapat menghasilkan gejala rancangan membicarakan mendefinisikan yang dapat diterima oleh penggunannya, oleh karena itu diperlukan psikologi timbul apa yang ketika orang mendorong manusia berperilaku tertentu. Hedonisme, 55 MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 1 MEI 2011 memandang manusia sebagai makhluk yang lingkungan bergerak lingkungan saling berhubungan dan saling untuk dirinya, memenuhi mencari kepentingan manusia dan dan mempengaruhi. Lingkungan sungguh dapat Dalam mempengaruhi manusia secara psikologi, utilitarianisme perilaku manusia tunduk pada adapun hubungan antara lingkungan dan prinsip perilaku adalah sebagai berikut : menghindari kesenangan, sehingga penderitaan. ganjaran dan hukuman. Bila empirisme digabung dengan hedonisme dan 1. Lingkungan dapat mempengaruhi utilitariansisme, maka itulah yang disebut perilaku – lingkungan fisik dapat dengan membatasi behaviorisme. pengalaman adalah Asumsi paling bahwa berpengaruh dalam pembentukan perilaku, menyiratkan betapa plastisnya dibentuk manusia. menjadi apa Ia pun apa yang dilakukan manusia. 2. Lingkungan mengundang atau mudah mendatangkan perilaku – lingkungan dengan fisik dapat menentukan bagaimana kita menciptakan lingkungan yang relevan. harus bertindak. Aliran behavioristik yang lebih 3. Lingkungan membentuk kepribadian. bersifat elementaristik memandang manusia 4. Lingkungan akan mempengaruhi citra sebagai organisme yang pasif, yang dikuasai oleh stimulus-stimulus yang ada di diri. Bentuk Perilaku lingkungannya. Pada dasarnya, manusia Dilihat dari bentuk respon terhadap dapat dimanipulasi, tingkah lakunya dapat stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan dikontrol dengan jalan mengontrol stimulus menjadi dua yaitu : - stimulus yang ada dalam lingkungannya. Masalah belajar behaviorisme, beberapa dalam secara teori, pandangan umum, tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam memiliki bentuk terselubung atau tertutup (covert). Respon atau reaksi terhadap Conditioning, stimulus ini masih terbatas pada Contiguous Conditioning, serta Descriptive perhatian, persepsi, pengetahuan / Behaviorisme kesadaran, dan sikap yang terjadi Classical atau lain: Perilaku teori Connectionism, antara yang lebih dikenal dengan nama Operant Conditioning. Berbicara tentang belum bisa diamati secara jelas oleh arsitektur keprilakuan maka kita perlu mengetahui orang lain. Perilaku terbuka adalah respon lebih dahulu apa itu “psikologi”, psikologi seseorang terhadap stimulus dalam adalah ilmu pengetahuan tentang tingkah bentuk tindakan nyata atau terbuka. laku dan pengetahuan psikis (jiwa) manusia. Respon terhadap terhadap stimulus Sedangkan jiwa diartikan sebagai jiwa yang tersebut sudah jelas dalam bentuk memateri, jiwa yang meraga, yaitu tingkah tindakan atau praktek. laku manusia (segala aktivitas, perbuatan dan penampilan diri) sepanjang hidupnya. Manusia tinggal atau hidup dalam suatu 56 Domain Perilaku Diatas telah dituliskan bahwa perilaku merupakan bentuk respon dari MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 1 MEI 2011 stimulus (rangsangan dari luar). Hal ini 5) Adoption, subjek telah berperilaku baru berarti meskipun bentuk stimulusnya sama sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, namun bentuk respon akan berbeda dari dan sikapnya terhadap stimulus setiap orang. yang Apabila penerimaan perilaku baru stimulus atau adopsi perilaku melalui proses seperti disebut determinan perilaku. Determinan ini didasari oleh pengetanhuan, kesadaran, perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu : dan sikap yang positif maka perilaku membedakan Faktor – respon factor terhadap Faktor internal yaitu karakteristik tersebut orang bersifat langgeng (long lasting). yang bersangkutan yang kecerdasan, emosional, jenis tingkat kelamin, dan menjadi kebiasaan atau Perilaku mencakup perilaku yang bersifat given atau bawaan misalnya : tingkat akan kasatmata seperti makan, menangis, memasak, melihat, bekerja, dan perilaku sebagainya. yang Faktor eksternal yaitu lingkungan, motivasi, dan proses yang terjadi sewaktu baik ekonomi, seseorang diam atau secara fisik tidak Faktor bergerak. Sebagai objek studi empiris, lingkungan ini sering menjadi faktor perilaku mempunyai ciri – ciri sebagai yang berikut : lingkungan politik, dan fisik, sebagainya. dominan yang mewarnai a) perilaku seseorang. mengungkapkan Rogers bahwa kasatmata, seperti fantasi, Perilaku itu sendiri kasatmata, tetapi penyebab terjadinya perilaku secara Proses Tejadinya Perilaku Penelitian tidak langsung mungkin tidak dapat diamati. (1974) sebelum orang b) Perilaku mengenal berbagai tingkatan, (berperilaku yaitu perilaku sederhana dan stereotip, baru), didalam diri orang tersebut terjadi seperti perilaku binatang bersel satu, proses yang berurutan, yakni. perilaku kompleks seperti perilaku 1) Awareness (kesadaran), yakni orang sosial manusia, perilaku sederhana, mengadopsi perilaku baru arti seperti reflex, tetapi ada juga yang mengetahui setimulus (objek) terlebih melibatkan proses mental biologis yang dahulu lebih tinggi. tersebut menyadari dalam 2) Interest, yakni orang mulai tertarik c) Perilaku bervariasi dengan klasifikasi: kognitif, afektif, dan psikomotorik, kepada stimulus 3) Evaluation (menimbang – nimbang baik yang menunjuk pada sifat rasional, dan tidaknya stimulus bagi dirinya).Hal emosional, dan gerakan fisik dalam ini berarti sikap responden sudah lebih berperilaku. d) baik lagi 4) Trial, orang perilaku baru telah mulai mencoba Perilaku bisa disadari dan bisa juga tidak disadari. Perilaku manusia dalam hubungannya terhadap suatu setting fisik berlangsung dan konsisten sesuai waktu dan 57 MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 1 MEI 2011 situasi. Karenanya pola perilaku yang khas dengan untuk dapat pengguna dalam suatu ruangan tersebut. yang Bentuk ruang lobi, tempat ibadah, ruang setting fisik tersebut diidentifikasikan. Tentu saja apa aktivitas dibahas tidak lantas menjadi demikian rehabilitasi, sederhana bentuk bahwa manusia semuanya – dan kebutuhan auditorium bentuk mengambil lengkung untuk berperilaku dalam suatu tempat dan waktu memberi kesan dinamis, riang, dan tertentu. Tapi umumnya frekuensi kegiatan memberi pengaruh gembira. yang terjadi pada suatu setting baik tunggal Perabot dan penataannya. Perabot di buat ataupun berkelompok dengan setting lain untuk memenuhi tujuan fungsional dan menunjukkan penataannya suatu yang konstan/tetap mempengaruhi perilaku sepanjang waktu. Ini menunjukkan bahwa penggunanya. tidak hanya karakter dan pola tetap perilaku Penerapan : penataan perabot dalam yang dapat dideteksi dalam hubungannya ruang disesuaikan dengan kebutuhan dengan suatu setting tapi juga kemungkinan serta aktivitas pengguna ruang. yang muncul seperti pola tanggapan perilaku yang kadang dapat berubah menjadi Warna, memiliki peranan penting dalam penciptaan suasana ruang dan sebaliknya. Hal – hal yang perlu kita ketahui mendukung perilaku – perilaku tertentu. juga adalah perancangan fisik ruang yang Warna berpengaruh terhadap tanggapan mempunyai psikologis dan berpengaruh terhadap variable berpengaruh – variable terhadap yang perilaku kualitas ruang. penggunanya, yaitu : Penerapan : warna yang digunakan Ukuran dengan bentuk ruang yang tidak dalam ruangan harus memiliki nilai tepat akan mempengaruhi psikologis dan positif tingkah laku penggunanya. mempengaruhi perilaku negative. Penerapan : ukuran ruang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, dimana ukuran ruangan tersebut disesuaikan 58 yang dapat merubah atau MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 1 MEI 2011 Berikut adalah tabel mengenai persepsi warna bagi manusia. WARNA KESAN DARI JARAK KESAN DARI KEHANGATAN RANGSANGAN MENTAL Biru Sangat jauh Dingin Penuh ketenangan Hijau Sangat jauh Dingin ke netral Sangat tenang Merah Dekat Hangat Sangat merangsang Orange Sangat dekat Sangat hangat Merangsang Kuning Dekat Sangat hangat Merangsang Cokelat Sangat dekat Netral Merangsang Ungu Sangat dekat Dingin Agresif, menekan Suara, temperature dan pencahayaan. cenderung minim pencahayaannya Unsur – unsur ini mempunyai andil membuat orang menjadi malas dan jika dalam mempengaruhi kondisi ruang dan terlalu terang dapat menyebabkan silau penggunanya. dan menyakitkan mata. Suara yang keras dapat menggangu ketenangan seseorang. Penerapan : agar tidak menggangu Sejarah perkembangan teori behavioris ketenangan dengan suara keras, maka Edward Edward Lee Thorndike (1874- ruang dibuat kedap suara agar suara tidak (1874-1949)) menggangu ketenangan ruangan lain. Tempertatur Thorndike belajar dengan merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi- kenyamanan pengguna ruang, dimana asosiasi anatara peristiwa yang disebut suhu mempengaruhi stimulus dan respon. Teori belajar ini kenyamanan ruang (thermal confor untuk disebut teori “connectionism”. Eksperimen orang Indonesia ialah antara 25,4°C – yang dilakukan adalah dengan kucing yang 28,9°C) dimasukkan pada sangkar tertutup yang ruang Pencahayaan berpengaruh Menurut sangat dapat mempengaruhi apabila pintunya dapat dibuka secara kondisi psikologis seseorang. Ruang otomatis bila knop di dalam sangkar yang disentuh. Percobaan tersebut menghasilkan teori Trial dan Error. Ciri-ciri belajar dengan Trial dan Error Yaitu : adanya aktivitas, ada berbagai respon terhadap berbagai situasi, adal eliminasai terhadap berbagai respon 59 MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 1 MEI 2011 yang salah, ada kemajuan reaksi-reaksi tersebut diterapkan strategi Pavlo ternyata mencapai tujuan. individu dapat dikendalikan melalui cara Thorndike menemukan hukum-hukum : mengganti stimulus alami dengan stimulus 1. Hukum kesiapan (Law of Readiness) yang tepat untuk mendapatkan pengulangan Jika suatu organisme didukung oleh respon yang diinginkan. Sementara individu kesiapan yang memperoleh pelaksanaan untuk tidak sadar dikendalikan oleh stimulus dari stimulus maka luar. Belajar menurut teori ini adalah suatu akan proses perubahan yang terjadi karena adanya tingkah menimbulkan sehingga kuat laku kepuasan asosaiasi individu syarat-syarat cenderung reaksi.Yang yang menimbulkan terpenting dalam belajar diperkuat. menurut teori ini adalah adanya latihan dan 2. Hukum latihan pengulangan. Kelemahan teori ini adalah Semakin sering suatu tingkah laku belajar hanyalah terjadi secara otomatis dilatih atau digunakan maka asosiasi keaktifan dan penentuan pribadi dihiraukan. tersebut semakin kuat. Skinner (1904-1990) 3. Hukum akibat Skinner menganggap reward dan Hubungan stimulus dan respon cenderung rierforcement merupakan factor penting diperkuat bila akibat menyenangkan dan dalan belajar. Skinner berpendapat bahwa cenderung diperlemah jika akibanya tidak tujuan psikologi adalah meramal mengontrol memuaskan. tingkah laku. Pda teori ini guru memberi Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936) Teori pelaziman klasik penghargaan hadiah atau nilai tinggi adalah sehingga anak akan lebih rajin. Teori ini memasangkan stimuli yang netral atau juga disebut dengan operant conditioning. . stimuli yang terkondisi dengan stimuli Operans conditioning adalah suatu proses tertentu yang tidak terkondisikan, yang penguatan perilaku operans yang dapat melahirkan perilaku mengakibatkan pemasangan ini tertentu. terjadi Setelah berulang-ulang, stimuli yang netral melahirkan respons terkondisikan. Pavlo perilaku tersebut dapat diulang kembali atau menghilang sesuai keinginan. Operant conditing menjamin respon percobaan terhadap stimuli.Bila tidak menunjukkan Dalam stimuli maka guru tidak dapat membimbing percobaan ini anjing di beri stimulus bersarat siswa untuk mengarahkan tingkah lakunya. sehingga terjadi reaksi bersarat pada anjing. Guru memiliki peran dalam mengontrol dan Contoh situasi percobaan tersebut pada mengarahkan siswa dalam proses belajar manusia adalah bunyi bel di kelas untuk sehingga tercapai tujuan yang diinginkan penanda waktu tanpa disadari menyebabkan Prinsip belajar Skinners adalah : proses penandaan sesuatu terhadap bunyi- - Hasil belajar harus segera diberitahukan bunyian yang berbeda dari pedagang makan, pada siswa jika salah dibetulkan jika benar bel masuk, dan antri di bank. Dari contoh diberi penguat. laboratories 60 mengadakan terhadap anjing. MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 1 MEI 2011 - Proses belajar harus mengikuti irama dari - hanya melihat pada peristiwa-peristiwa yang belajar. Materi pelajaran digunakan eksternal. Perasaan dan pikiran orang tidak sebagai sistem modul. menarik Dalam proses dipentingkan digunakan pembelajaran aktivitas sendiri, hukuman. lingkungan perlu tidak Behaviorisme dalam arsitektur itu untuk dan Manusia sebagai makhluk sosial tidak pernah terlepas dari lingkungan yang membentuk diri mereka. Di antara sosial - Tingkah laku yang diinginkan pendidik hadiah muncul sebagai reaksi pada psikologi ”mentalistik”. menghindari hukuman. diberi Behaviorisme lebih Untuk diubah mereka. sebaiknya dan arsitektur dimana bangunan yang hadiah didesain oleh manusia, secara sadar atau diberikan dengan digunakannya jadwal tidak sadar, mempengaruhi pola perilaku variable ratio reinforcer. manusia yang hidup di dalam arsitektur dan - dalam pembelajaran digunakan shapping lingkungannya tersebut. Sebuah arsitektur Albert Bandura (1925-sekarang) dibangun untuk memenuhi kebutuhan perilaku manusia. Dan sebaliknya, dari arsitektur itu dapat dijelaskan dengan pelaziman. Bandura lah muncul kebutuhan manusia yang baru menambahkan konsep belajar sosial (social kembali. learning). Ia mempermasalahkan peranan 1. Arsitektur membentuk perilaku manusia Ternyata tidak semua ganjaran dan hukuman dalam proses belajar. Manusia membangun bangunan demi Kaum behaviorisme tradisional menjelaskan pemenuhan kebutuhan pengguna, yang bahwa kata-kata yang semula tidak ada kemudian maknanya, dipasangkan dengan lambak atau perilaku pengguna yang hidup dalam obyek bangunan yang punya makna (pelaziman didesain klasik). bangunan tersebut. oleh itu membentuk Bangunan manusia yang yang pada Teori belajar Bandura adalah teori awalnya dibangun untuk pemenuhan belajar social atau kognitif social serta kebutuh manusia tersebut mempengaruhi efikasi diri yang menunjukkan pentingnya cara kita dalam menjalani kehidupan proses mengamati dan meniru perilaku, sosial dan nilai-nilai yang ada dalam sikap dan emosi orang lain. Teori Bandura hidup. Hal ini menyangkut kestabilan menjelaskan dalam antara arsitektur dan sosial dimana konteks interaksi tingkah laku timbale balik keduanya hidup berdampingan dalam yang berkesinambungan antara kognitine keselarasan perilaku dan pengaruh lingkungan. Factor- contoh kansas city public library yang faktor yang berproses dalam observasi didirikan pada tahun 1873 di Oak Street adalah Nomor 8, persis di apit oleh Wyandotte perilaku perhatian, manusia mengingat, produksi lingkungan.Seperti pada Street dan Baltimore Avenue, Kota motorik, motivasi. Behaviorsime memang agak sukar Kansas ini di bagian dinding luarnya terjadi dilapisi dengan struktur buku-buku yang dalam diri individu, sedang kaum behavioris sudah terkenal, seperti Kansas City menjelaskan motivasi. Motivasi 61 MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 1 MEI 2011 readers, Catch 22, Huckleberry Finn, The Lord of the Rings dan Charlotte’s Web. Untuk membentuk perilaku manusia dapat mengubah pola pikir manusia terhadap dipengaruhi oleh beberapa perancangan fisik bentuk dasar perpustakaan yang biasanya ruang, seperti ukuran dengan bentuk ruang, terlihat formal dan kaku, namun sekarang perabot dan penataannya, warna, suara, dibuat lebih dinamis dengan pewarnaan yang temperatur, dan pencahayaan. Pada contoh membuat bangunan terlihat lebih santai berikut ini pengambilan bentuk buku dan karena pewarnaan bangunan pada desain eksterior tanggapan bangunan dapat berdampak pada perilaku terhadap kualitas ruang. warna berpengaruh psikologis dan terhadap berpengaruh manusia sebagai penggunanya, hal ini dapat Desain Arsitektur Pada skema ini mengenai Seperti pada urban housing Pruitt-Igoe “arsitektur membentuk perilaku manusia” (St. Louis, USA) oleh Minoru Yamasaki. dimana hanya terdapat satu arah, dimana Pruitt-Igoe yang dibuat berdasarkan asas desain arsitektur mempengaruhi perilaku Le Corbusier mendapat penghargaan manusia arsitektural. Gedung-gedung dibuat anti sehingga dijelaskan Perilaku Manusia membentuk perilaku manusia dari desain arsitektur tersebut. rusak dengan pemakaian bahan tertentu 2. Perilaku manusia membentuk arsitektur sebagai lapisan luar gedung. Namun 62 Manusia membangun bangunan, yang karena perilaku ini yang kemudian kemudian membentuk perilaku manusia membawa efek yang berbeda terhadap itu sendiri. Setelah perilaku manusia arsitektur itu sendiri. Karena dibuat anti terbentuk akibat arsitektur yang telah rusak, dibuat, manusia kembali membentuk tertantang untuk merusak gedung yang arsitektur dibangun sulit dirusak tersebut. Tidak hanya sebelumnya atas dasar perilaku yang eksterior saja, secara interior, lampu telah terbentuk, dan seterusnya. gedung ini ditutupi oleh kerangka agar yang telah orang-orang sekitar malah MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 1 MEI 2011 lampu tidak bisa dirusak atau dipecahkan kesenjangan sosial, hingga kriminalitas secara sengaja, cat tembok terbuat dari banyak terjadi disini. bahan karet agar tidak bisa dicoreti, Setiap arsitektur yang dibuat atas dasar ataupun lift terbuat dari bahan antigores. kebutuhan manusia menghasilkan efek Melihat perlakuan seperti ini, perilaku perilaku yang berbeda terhadap arsitektur masyarakat menjadi tertantang kembali itu untuk merusak arsitektur yang katanya kembali arsitektur yang diadaptasi dari tidak bisa dirusak tersebut. Muncullah kebutuhan dan perilaku manusia yang permasalahan baru yakni Vandalism. berdampak terhadap psikologi seseorang. sendiri. Mengenai pembangunan Rasis antara kulit hitam dengan putih, Proyek rumah susun ini terpaksa bersama. Taman, tempat rekreasi, tempat dihancurkan karena ada perasaan takut di olahraga bersama, tempat parkir bersama di kalangan penghuninya terhadap perilaku kompleks perumahan adalah tempat di mana kriminalitas di daerah ini, akan tetapi hal orang saling berjumpa. Perjumpaan yang dasar gagalnya sering terjadi akan menyebabkan orang kompleks perumahan ini untuk menarik para saling mengenal, oleh karena perilaku penghuni adalah tidak tersedianya tempat- manusia tempat yang merupakan tempat berkumpul arsitektur terbentuk yang menyebabkan tersebut maka suatu bentuk . Desain Arsitektur Pada skema ini dijelaskan mengenai Perilaku Manusia Untuk menciptakan lingkungan yang “perilaku manusia membentuk perilaku” nyaman bagi penghuninya maka kita sebagai dimana telah perancang perlu mengetahui keinginan atau terbentuk mempengaruhi perilaku manusia citra yang ada dalam suatu wilayah dalam sebagai pengguna yang kemudian manusia cakupan yang luas dan dalam suatu tempat mengkaji kembali desain arsitektur tersebut dalam cakupan sempit, hal ini dapat di sehingga cerminkan dari preseden arsitektural berikut desain perilaku arsitektur yang manusia membentuk kembali desain arsitektur tersebut. ini : Hal ini dicerminkan pada rancangan Paparan preseden arsitektural unit lingkungan di Chandigarh, India 63 MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 1 MEI 2011 Kota ini tidak bermakna selain sebagai cahaya, ruang dan udara segar. Namun, yang penanda lokasi, dikarenakan akibat taman tidak dipertimbangkan dalam perencanaan kota yang sepi dan tidak menunjang gaya tersebut adalah pola hidup di kota – kota hidup masyarakat pemakainya. Chandigarh, india lama. dirancang oleh arsitek Le Corbusier sesuai berjubel daripada berada di ruang lengang dengan gagasan – gagasan baru dalam dan lebih suka penataan fasilitas ala india perencanaan dari pada ala eropa. kota barat modern, yang Masyarakatnya lebih suka memperhatikan kebutuhan manusia akan Perencanaan kota Chandigarh Beberapa fasilitas kota yang di-modern-kan arsiteknya, taman – taman kosong, sekolah seiring berkembangnya zaman jarang dikunjungi, pusat pertokoan yang rapi Setelah hasil desain itu dihuni, telah diubah oleh pola belanja penduduk terbentuklah sebuah kota menurut kebutuhan sehingga tidak lagi menjadi seperti yang penghuninya dan bukan menurut prediksi direncanakan. 64 MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 1 MEI 2011 Kini telah banyak disadari bahwa menjadikan kota atau lingkungan lebih variabel sosial lebih berperan daripada manusiawi, diperlukan kesadaran bahwa faktor arsitekturnya dalam pembentukan keberhasilan suatu lingkungan memenuhi pola sosial. Jelaslah bahwa kemungkinan kebutuhan manusia terletak pada bagaimana perilaku kompleks lingkungan tersebut mampu mendukung ataupun emosional merupakan suatu fungsi terjadinya lingkungan sosial yang positif. yang kompleks dari kebiasaan dan maksud Ada hubungan langsung antara kebutuhan seseorang. Seperti juga halnya faktor lain fisik dan kebutuhan sosial. manusia – spasial, dianggap pemicu perilaku seseorang. Untuk 65 MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 1 MEI 2011 Dalam proses arsitektural yang kreatif, dapat membentuk kepribadian serta perilaku empat dimensi studi perilaku – lingkungan, yang memiliki nilai positif. Hal ini juga yaitu manusia, perilaku, lingkungan, dan tidak lepas dari hasil kreasi seorang arsitek waktu merupakan hal yang mendasar. membentuk suatu kesatuan yang harmonis Dengan mempelajari bentuk perilaku dan dalam berbagai dimensi, terutama dimensi pemaknaan ruang dalam kerangka waktu kenyamanan dan keamanan. Dengan kata tertentu, memungkinkan untuk lain, ketika merancang, seorang arsitek mengerti bagaimana bisa diandaikan membuat asumsi – asumsi ditransmisikan dan bagaimana seseorang tentang kebutuhan manusia, memperkirakan memiliki atau menginternalisasikannya. bagaimana manusia berperilaku, bergerak arsitek hal tersebut dalam lingkungannya, lalu memutuskan 3. bagaimana bangunan tersebut dapat menjadi PENUTUP lingkungan Kesimpulan Dari pembahasan dan pengkajian yang sehat bagi manusia pemakainya diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa hal – Pernyataan rekomendasi hal yang kasat mata seperti perilaku manusia Pendekatan perancangan tidak hanya dapat dinilai dari luar atau hanya Pendekatan perancangan yang dilakukan bentuk fisik semata, akan tetapi diperlukan pada objek arsitektur adalah pendekatan kajian dalam perilaku pengguna pada khususnya dan mendalami serta mengetahui lebih lanjut perilaku manusia umumnya. Pendekatan perilaku seseorang. Arsitektur merupakan ini sangat diperlukan agar sesuai dengan disiplin fugsi dan aktivitas pengguna dalam yang lebih yang mendalam sintetis dan senantiasa mencakup ketiga hal diatas dalam setiap bangunan. rancangannya. pendekatan perilaku ini maka diharapkan Dengan semakin Dengan menggunakan berkembangnya ilmu pengetahuan yang pengguna makin kompleks maka perilaku manusia fasilitas yang ada dengan aman dan (human behaviour) semakin diperhitungkan nyaman. dalam proses perancangan yang sering Pengaplikasian pendekatan perilaku ini disebut diterapkan dalam setiap detail bagian sebagai pengkajian lingkungan perilaku dalam arsitektur. Berdasarkan hal dapat melakukan segala bangunan, seperti : penataan masa itulah dapat bangunan, zoning, sirkulasi, denah, disimpulkan bahwa antara arsitektur dan bentuk perilaku terdapat hubungan yang erat, hal ini teksture, dan interior plafon, serta pola dapat dilihat dari aspek – aspek pembentuk lantai. perilaku manusia akibat lingkungan atau ruang, ornamen, material, Pendalaman rancangan bentuk arsitektur dan sebaliknya. Dengan Pendalaman rancangan yang diambil kata lain perilaku manusia dapat diarahkan dalam kearah yang lebih baik bila nilai – nilai pendalaman karakter ruang. Pendalaman positif dari lingkungan atau bentuk arsitektur karakter ruang mengacu pada tatanan 66 perancangan ini adalah MEDIA MATRASAIN VOL 8 NO 1 MEI 2011 ruang, bentuk ruang, ruang gerak, Mar’at, Samsunuwiyati & Kartono, besaran ruang, pemilihan warna dan Lieke Indieningsih (2006). Perilaku bentuk perabot, suasana, lansekap dan Manusia. Bandung: PT Refika ruang luar. Kesemuannya mempengaruhi Aditama. tingkat kenyamanan dan keamanan bagi Yuliana, Anita (2009). Perilaku dan pengguna. Maka dari itu di lakukan Arsitektur. From pendalaman http://berburucumicumi.blogspot.com/2 rancanagan yang kedepannya dapat menentukan karakter 009/06/arsitektur-dan-prilaku.html, 28 objek arsitektur agar lebih sesuai dengan November 2010 perilaku penggunanya yaitu para Desi (2003). Fungsi Ruang dalam pengguna bangunan. Hal ini juga dapat Arsitektur. From mempermudah dalam pengerjaan objek /jiunkpe/s1/desi/2003/jiunkpe-ns-s1- arsitektural ini karena telah mengetahui 2003-41498093-457-interior- terlebih dahulu segala sesuatu yang chapter3.pdf, 20 November 2010 berhubungan dengan penataan dan http://www.freewebs.com/hijrahsaputra/ pengaplikasian perilaku pengguna pada catatan/TEORI%20BELAJAR%20DAN bangunan / objek arsitektur. %20PEMBELAJARAN.htm http://rohman- DAFTAR PUSTAKA makalah.blogspot.com/2008/07/teori- Laurens, Joyce Marcella (2004). belajar-akhmad-sudrajat-m.html Arsitektur dan Perilaku Manusia. Jakarta: PT Grasindo. 67