media matrasain - E

advertisement
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 1 MEI 2011
ARSITEKTUR BERWAWASAN PERILAKU (BEHAVIORISME)
DISUSUN OLEH :
ANTHONIUS N. TANDAL 1), I PINGKAN P. EGAM 2)
1)
Mahasiawa Prodi Arsitektur Unsrat
2) Staf Pengajar Prodi Arsitektur Unsrat
ABSTRAK
Arsitektur merupakan disiplin yang sintetis dan senantiasa mencakup tiga hal dalam
setiap rancangannya (teknologi, fungsi dan estetika). Dengan semakin berkembangnya ilmu
pengetahuan yang makin kompleks maka perilaku manusia ( human behaviour ) semakin
diperhitungkan dalam proses perancangan yang sering disebut sebagai pengkajian lingkungan
perilaku dalam arsitektur.
Di dalam merancang suatu bangunan, seorang arsitek tentunya tidak mendasar pada
imajinasinya sendiri. Hasil kreasi seorang arsitek membentuk suatu kesatuan yang harmonis
dalam berbagai dimensi, terutama dimensi kenyamanan dan keamanan. Ketika merancang,
seorang arsitek diandaikan membuat asumsi
– asumsi tentang kebutuhan manusia,
memperkirakan bagaimana manusia berperilaku, bergerak dalam lingkungannya, lalu
memutuskan bagaimana bangunan tersebut dapat menjadi lingkungan yang sehat bagi manusia
pemakainya.
Berdasarkan hal itulah dapat disimpulkan bahwa antara arsitektur dan perilaku terdapat
hubungan yang erat, hal ini dapat dilihat dari aspek – aspek pembentuk perilaku manusia akibat
lingkungan atau bentuk arsitektur dan sebaliknya. Dengan kata lain perilaku manusia dapat
diarahkan kearah yang lebih baik bila nilai – nilai positif dari lingkungan atau bentuk arsitektur
dapat membentuk kepribadian serta perilaku yang memiliki nilai positif. Hal ini juga tidak lepas
dari hasil kreasi seorang arsitek membentuk suatu kesatuan yang harmonis dalam berbagai
dimensi, terutama dimensi kenyamanan dan keamanan. Dengan kata lain, ketika merancang,
seorang arsitek diandaikan membuat asumsi
– asumsi tentang kebutuhan manusia,
memperkirakan bagaimana manusia berperilaku, bergerak dalam lingkungannya, lalu
memutuskan bagaimana bangunan tersebut dapat menjadi lingkungan yang sehat bagi manusia
pemakainya
Kata kunci : Lingkungan, behaviour, arsitektur.
1.
manusia dengan sesamanya ataupun dengan
PENDAHULUAN
lingkungan fisiknya. Di sisi lain, desain
Deskripsi umum behaviorisme
Kata perilaku menunjukan manusia
arsitektur akan menghasilkan suatu bentuk
dalam aksinya, berkaitan dengan aktivitas
fisik yang bisa dilihat dan bisa dipegang.
manusia
Karena itu, hasil desain arsitektur dapat
secara
fisik,
berupa
interaksi
53
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 1 MEI 2011
menjadi salah satu fasilitator terjadinya
erat antara reaksi-reaksi behavioural dengan
perilaku,
stimulusnya.
namun
juga
bisa
menjadi
penghalang terjadinya perilaku.
Guru
yang
menganut
pandangan ini berpandapat bahwa tingkah
Dalam teori behaviorisme analisis
laku siswa merupakan reaksi terhadap
hanya dilakukan pada perilaku yang tampak
lingkungan dan tingkah laku adalah hasil
saja, yang dapat diukur, dilukiskan, dan
belajar. Dalam teori behaviorisme terdapat
diramalkan. Teori kaum behavoris lebih
juga beberapa prinsip – prinsip yaitu : objek
dikenal dengan nama teori belajar, karena
psikologi adalah tingkah laku, semua bentuk
seluruh
tingkah laku di kembalikan pada refleks,
perilaku
manusia
adalah
hasil
belajar. Belajar artinya perubahan perilaku
mementingkan pembentukan kebiasaan.
manusia
Behaviorisme dalam konteks arsitektur
sebagai
pengaruh
lingkungan.
Behaviorisme tidak mau mempersoalkan
Pada umumnya para ahli teori
apakah manusia baik atau jelek, rasional
perilaku beropini bahwa dalam setiap
atau emosional; behaviorisme hanya ingin
perilakunya manusia mempunyai tujuan
mengetahui
perilakunya
yang hendak dicapai. Keberadaan tujuan
dikendalian oleh faktor-faktor lingkungan.
tersebut, menjadi tumpuan sinergi dengan
Dalam
lebih
para ahli teori motivasi yang berusaha
menekankan pada tingkah laku manusia.
berfikir dan mencari cara agar manusia dapat
Memandang
didorong
arti
bagaimana
teori
belajar
individu
yang
sebagai
makhluk
berkontribusi
memenuhi
reaktif yang memberi respon terhadap
kebutuhan dan keinginan organisasi. Tenaga
lingkungan. Pengalaman dan pemeliharaan
kerja penting dimotivasi untuk mencapai
akan membentuk perilaku mereka. Dari hal
tujuan organisasi. Tanpa motivasi mereka
ini, timbulah konsep ”manusia mesin”
bekerja dalam keadaan sakit hati yang
(Homo Mechanicus). Ciri dari teori ini
menjurus pada ketiadaan kontribusi bahkan
adalah
terbuka peluang kontribusi yang merugikan.
bagian
mengutamakan
kecil,
unsur-unsur
mekanistis,
Teori
lingkungan,
menyiratkan manusia bekerja dimotivasi
mementingkan pembentukan reaksi atau
oleh kebutuhan yang sesuai dengan waktu,
respon, menekankan pentingnya latihan,
keadaan serta pengalamannya. Tenaga kerja
mementingkan
hasil
termotivasi oleh kebutuhan yang belum
belajar,mementingkan peranan kemampuan
terpenuhi dimana tingkat kebutuhan yang
dan hasil belajar yang diperoleh adalah
lebih
munculnya perilaku yang diinginkan. Pada
sebelumnya.
teori
S-R
kebutuhan tersebut, tidak lain : kebutuhan
psikologis artinya bahwa tingkah laku
fisiologis, rasa aman, sosial, penghargaan,
manusia dikendalikan oleh ganjaran atau
perwujudan diri. Dari fisiologis bergerak ke
reward dan penguatan atau reinforcement
tingkat
dari lingkungan. Dengan demikian dalam
perwujudan diri secara bertahap. Terlepas
tingkah laku belajar terdapat jalinan yang
menerima
menekankan
54
belajar
bersifat
dan
peranan
mekanisme
ini
sering
disebut
hierarkhi
tinggi
kebutuhan
muncul
Maslow
setelah
tingkatan
Masing-masing
kebutuhan
atau
tingkatan
tertinggi,
tidak
yaitu,
kebutuhan
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 1 MEI 2011
berhierarkhi,
adalah
mengetahui
memberikan
jenis-jenisnya
kontribusi
perpaduan
antara
imajinasi
dan
saling
pertimbangan akal sehat dari arsitek. Setiap
memenuhi. Seperti seseorang berusaha keras
kali merancang, arsitek membuat asumsi –
mencari
asumsi
pekerjaan
yang
mengimplementasikan
tidak
lain
kemampuannya
untuk memenuhi kebutuhan fisiologis.
Untuk
pengaplikasian
kebutuhan
manusia,
perkiraan aktivitas, dan atau bagaimana
manusia berperilaku, bagaimana manusia
teori
bergerak dalam lingkungannya. Selanjutnya
desain
arsitek memutuskan bagaimana lingkungan
arsitektur diharapkan dapat memberikan
itu dapat melayani manusia sebagai pemakai
wadah
sebaik
behaviorisme
itu
tentang
sebagai
pada
strategi
kebutuhan
manusia
yang
mungkin.
Yang
harus
berbeda agar dapat disatukan dalam suatu
dipertimbangkan tidak hanya kebutuhan
wadah.
pemakai
Manfaat penerapan behaviorisme
ekonomis,
Pengkajian
fungsional,
rasional,
dan
dapat
“arsitektur
dipertanggungjawabkan, tetapi lingkungan
berwawasan perilaku” diharapkan dapat
juga harus dapat mengakomodasi kebutuhan
menjadi langkah awal dalam pembentukan
pengguna
kepribadian atau perilaku manusia terhadap
termasuk bersosialisasi terhadap sesamanya.
lingkungannya.
akibat
topik
secara
Dorongan
keinginan
yang
untuk
memecahkan
yang
emosionalnya
PEMBAHASAN
kajian literatur bahaviorisme
Aristoteles berpendapat bahwa pada
dasar
waktu lahir jiwa manusia tidak memiliki
pemikiran adalah ilmu psikologi untuk
apa-apa, seperti sebuah meja lilin yang siap
menyatakan dan mengkonsepkan lingkungan
dilukis oleh pengalaman. Menurut John
manusia. Apa yang didapat dalam psikologi
Locke(1632-1704), salah satu tokoh empiris,
modern hanya menawarkan sedikit petunjuk.
pada waktu lahir manusia tidak mempunyai
Namun setidaknya hal tersebut memberikan
”warna mental”. Warna ini didapat dari
sumbangan yang cukup berarti yaitu adanya
pengalaman.
kemantapan
satunya jalan ke pemilikan pengetahuan. Ide
lingkungan.
hubungan
disebut
2.
ilmu
psikologi
apa
ekspresi
timbul
masalah (lingkungan) tersebut kemudian
menumbuhkan
akan
Sebagai
antara
perilaku
individu dan lingkungan alam bebas. Posisi
dan
obyektifitas
pengalaman.
adalah
ilmu
lebih
psikologi
55isbandin
lingkungan
55isbanding
Pengalaman
pengetahuan
perilaku
adalah
Secara
manusia,
adalah
satu-
produk
psikologis,
kepribadian,
dari
seluruh
dan
teorikal. Karenanya dapat dikatakan bahwa
tempramen ditentukan oleh pengalaman
ilmu ini tetap berada pada masalah tentang
inderawi (sensory experience). Pikiran dan
bagaimana
lingkungan.
perasaan disebabkan oleh perilaku masa lalu.
Selain itu untuk referensi pada objek
Kesulitan empirisme dalam menjelaskan
arsitektur diharapkan dapat menghasilkan
gejala
rancangan
membicarakan
mendefinisikan
yang
dapat
diterima
oleh
penggunannya, oleh karena itu diperlukan
psikologi
timbul
apa
yang
ketika
orang
mendorong
manusia berperilaku tertentu. Hedonisme,
55
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 1 MEI 2011
memandang manusia sebagai makhluk yang
lingkungan
bergerak
lingkungan saling berhubungan dan saling
untuk
dirinya,
memenuhi
mencari
kepentingan
manusia
dan
dan
mempengaruhi. Lingkungan sungguh dapat
Dalam
mempengaruhi manusia secara psikologi,
utilitarianisme perilaku manusia tunduk pada
adapun hubungan antara lingkungan dan
prinsip
perilaku adalah sebagai berikut :
menghindari
kesenangan,
sehingga
penderitaan.
ganjaran
dan
hukuman.
Bila
empirisme digabung dengan hedonisme dan
1.
Lingkungan
dapat
mempengaruhi
utilitariansisme, maka itulah yang disebut
perilaku – lingkungan fisik dapat
dengan
membatasi
behaviorisme.
pengalaman
adalah
Asumsi
paling
bahwa
berpengaruh
dalam pembentukan perilaku, menyiratkan
betapa
plastisnya
dibentuk
manusia.
menjadi
apa
Ia
pun
apa
yang
dilakukan
manusia.
2.
Lingkungan
mengundang
atau
mudah
mendatangkan perilaku – lingkungan
dengan
fisik dapat menentukan bagaimana kita
menciptakan lingkungan yang relevan.
harus bertindak.
Aliran behavioristik yang lebih
3.
Lingkungan membentuk kepribadian.
bersifat elementaristik memandang manusia
4.
Lingkungan akan mempengaruhi citra
sebagai organisme yang pasif, yang dikuasai
oleh
stimulus-stimulus
yang
ada
di
diri.
 Bentuk Perilaku
lingkungannya. Pada dasarnya, manusia
Dilihat dari bentuk respon terhadap
dapat dimanipulasi, tingkah lakunya dapat
stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan
dikontrol dengan jalan mengontrol stimulus
menjadi dua yaitu :
- stimulus yang ada dalam lingkungannya.
Masalah
belajar
behaviorisme,
beberapa
dalam
secara
teori,
pandangan
umum,
tertutup
adalah
respon
seseorang terhadap stimulus dalam
memiliki
bentuk
terselubung
atau
tertutup
(covert). Respon atau reaksi terhadap
Conditioning,
stimulus ini masih terbatas pada
Contiguous Conditioning, serta Descriptive
perhatian, persepsi, pengetahuan /
Behaviorisme
kesadaran, dan sikap yang terjadi
Classical
atau
lain:
Perilaku
teori
Connectionism,
antara

yang lebih dikenal
dengan nama Operant Conditioning.
Berbicara
tentang
belum bisa diamati secara jelas oleh
arsitektur
keprilakuan maka kita perlu mengetahui
orang lain.

Perilaku
terbuka
adalah
respon
lebih dahulu apa itu “psikologi”, psikologi
seseorang terhadap stimulus dalam
adalah ilmu pengetahuan tentang tingkah
bentuk tindakan nyata atau terbuka.
laku dan pengetahuan psikis (jiwa) manusia.
Respon terhadap terhadap stimulus
Sedangkan jiwa diartikan sebagai jiwa yang
tersebut sudah jelas dalam bentuk
memateri, jiwa yang meraga, yaitu tingkah
tindakan atau praktek.
laku manusia (segala aktivitas, perbuatan
dan penampilan diri) sepanjang hidupnya.
Manusia tinggal atau hidup dalam suatu
56
 Domain Perilaku
Diatas
telah
dituliskan
bahwa
perilaku merupakan bentuk respon dari
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 1 MEI 2011
stimulus (rangsangan dari luar). Hal ini
5) Adoption, subjek telah berperilaku baru
berarti meskipun bentuk stimulusnya sama
sesuai dengan pengetahuan, kesadaran,
namun bentuk respon akan berbeda dari
dan sikapnya terhadap stimulus
setiap
orang.
yang
Apabila penerimaan perilaku baru
stimulus
atau adopsi perilaku melalui proses seperti
disebut determinan perilaku. Determinan
ini didasari oleh pengetanhuan, kesadaran,
perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
dan sikap yang positif maka perilaku
membedakan

Faktor
–
respon
factor
terhadap
Faktor internal yaitu karakteristik
tersebut
orang
bersifat langgeng (long lasting).
yang
bersangkutan
yang
kecerdasan,
emosional,

jenis
tingkat
kelamin,
dan
menjadi
kebiasaan
atau
Perilaku mencakup perilaku yang
bersifat given atau bawaan misalnya :
tingkat
akan
kasatmata
seperti
makan,
menangis,
memasak, melihat, bekerja, dan perilaku
sebagainya.
yang
Faktor eksternal yaitu lingkungan,
motivasi, dan proses yang terjadi sewaktu
baik
ekonomi,
seseorang diam atau secara fisik tidak
Faktor
bergerak. Sebagai objek studi empiris,
lingkungan ini sering menjadi faktor
perilaku mempunyai ciri – ciri sebagai
yang
berikut :
lingkungan
politik,
dan
fisik,
sebagainya.
dominan
yang
mewarnai
a)
perilaku seseorang.
mengungkapkan
Rogers
bahwa
kasatmata,
seperti
fantasi,
Perilaku itu sendiri kasatmata, tetapi
penyebab terjadinya perilaku secara
 Proses Tejadinya Perilaku
Penelitian
tidak
langsung mungkin tidak dapat diamati.
(1974)
sebelum
orang
b)
Perilaku mengenal berbagai tingkatan,
(berperilaku
yaitu perilaku sederhana dan stereotip,
baru), didalam diri orang tersebut terjadi
seperti perilaku binatang bersel satu,
proses yang berurutan, yakni.
perilaku kompleks seperti perilaku
1) Awareness (kesadaran), yakni orang
sosial manusia, perilaku sederhana,
mengadopsi
perilaku
baru
arti
seperti reflex, tetapi ada juga yang
mengetahui setimulus (objek) terlebih
melibatkan proses mental biologis yang
dahulu
lebih tinggi.
tersebut
menyadari
dalam
2) Interest, yakni orang mulai tertarik
c)
Perilaku bervariasi dengan klasifikasi:
kognitif, afektif, dan psikomotorik,
kepada stimulus
3) Evaluation (menimbang – nimbang baik
yang menunjuk pada sifat rasional,
dan tidaknya stimulus bagi dirinya).Hal
emosional, dan gerakan fisik dalam
ini berarti sikap responden sudah lebih
berperilaku.
d)
baik lagi
4) Trial,
orang
perilaku baru
telah
mulai
mencoba
Perilaku bisa disadari dan bisa juga
tidak disadari.
Perilaku
manusia
dalam
hubungannya terhadap suatu setting fisik
berlangsung dan konsisten sesuai waktu dan
57
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 1 MEI 2011
situasi. Karenanya pola perilaku yang khas
dengan
untuk
dapat
pengguna dalam suatu ruangan tersebut.
yang
Bentuk ruang lobi, tempat ibadah, ruang
setting
fisik
tersebut
diidentifikasikan. Tentu saja apa
aktivitas
dibahas tidak lantas menjadi demikian
rehabilitasi,
sederhana
bentuk
bahwa
manusia
semuanya
–
dan
kebutuhan
auditorium
bentuk
mengambil
lengkung
untuk
berperilaku dalam suatu tempat dan waktu
memberi kesan dinamis, riang, dan
tertentu. Tapi umumnya frekuensi kegiatan
memberi pengaruh gembira.
yang terjadi pada suatu setting baik tunggal
 Perabot dan penataannya. Perabot di buat
ataupun berkelompok dengan setting lain
untuk memenuhi tujuan fungsional dan
menunjukkan
penataannya
suatu
yang
konstan/tetap
mempengaruhi
perilaku
sepanjang waktu. Ini menunjukkan bahwa
penggunanya.
tidak hanya karakter dan pola tetap perilaku
Penerapan : penataan perabot dalam
yang dapat dideteksi dalam hubungannya
ruang disesuaikan dengan kebutuhan
dengan suatu setting tapi juga kemungkinan
serta aktivitas pengguna ruang.
yang muncul seperti pola tanggapan perilaku
yang
kadang
dapat
berubah
menjadi
 Warna, memiliki peranan penting dalam
penciptaan
suasana
ruang
dan
sebaliknya. Hal – hal yang perlu kita ketahui
mendukung perilaku – perilaku tertentu.
juga adalah perancangan fisik ruang yang
Warna berpengaruh terhadap tanggapan
mempunyai
psikologis dan berpengaruh terhadap
variable
berpengaruh
–
variable
terhadap
yang
perilaku
kualitas ruang.
penggunanya, yaitu :
Penerapan : warna yang digunakan
 Ukuran dengan bentuk ruang yang tidak
dalam ruangan harus memiliki nilai
tepat akan mempengaruhi psikologis dan
positif
tingkah laku penggunanya.
mempengaruhi perilaku negative.
Penerapan : ukuran ruang disesuaikan
dengan kebutuhan pengguna, dimana
ukuran ruangan tersebut disesuaikan
58
yang
dapat
merubah
atau
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 1 MEI 2011
Berikut adalah tabel mengenai persepsi warna bagi manusia.
WARNA
KESAN DARI JARAK
KESAN DARI KEHANGATAN
RANGSANGAN
MENTAL
Biru
Sangat jauh
Dingin
Penuh ketenangan
Hijau
Sangat jauh
Dingin ke netral
Sangat tenang
Merah
Dekat
Hangat
Sangat merangsang
Orange
Sangat dekat
Sangat hangat
Merangsang
Kuning
Dekat
Sangat hangat
Merangsang
Cokelat
Sangat dekat
Netral
Merangsang
Ungu
Sangat dekat
Dingin
Agresif, menekan
 Suara, temperature dan pencahayaan.
cenderung
minim
pencahayaannya
Unsur – unsur ini mempunyai andil
membuat orang menjadi malas dan jika
dalam mempengaruhi kondisi ruang dan
terlalu terang dapat menyebabkan silau
penggunanya.
dan menyakitkan mata.
 Suara yang keras dapat menggangu
ketenangan seseorang.
Penerapan : agar tidak menggangu
Sejarah perkembangan teori behavioris
ketenangan dengan suara keras, maka
 Edward Edward Lee Thorndike (1874-
ruang dibuat kedap suara agar suara tidak
(1874-1949))
menggangu ketenangan ruangan lain.
 Tempertatur
Thorndike
belajar
dengan
merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-
kenyamanan pengguna ruang, dimana
asosiasi anatara peristiwa yang disebut
suhu
mempengaruhi
stimulus dan respon. Teori belajar ini
kenyamanan ruang (thermal confor untuk
disebut teori “connectionism”. Eksperimen
orang Indonesia ialah antara 25,4°C –
yang dilakukan adalah dengan kucing yang
28,9°C)
dimasukkan pada sangkar tertutup yang
ruang
 Pencahayaan
berpengaruh
Menurut
sangat
dapat
mempengaruhi
apabila
pintunya
dapat
dibuka
secara
kondisi psikologis seseorang. Ruang
otomatis bila knop di dalam sangkar
yang
disentuh. Percobaan tersebut menghasilkan
teori Trial dan Error. Ciri-ciri belajar dengan
Trial dan Error Yaitu : adanya aktivitas, ada
berbagai respon terhadap berbagai situasi,
adal eliminasai terhadap berbagai respon
59
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 1 MEI 2011
yang salah, ada kemajuan reaksi-reaksi
tersebut diterapkan strategi Pavlo ternyata
mencapai tujuan.
individu dapat dikendalikan melalui cara
Thorndike menemukan hukum-hukum :
mengganti stimulus alami dengan stimulus
1. Hukum kesiapan (Law of Readiness)
yang tepat untuk mendapatkan pengulangan
Jika suatu organisme didukung oleh
respon yang diinginkan. Sementara individu
kesiapan
yang
memperoleh
pelaksanaan
untuk
tidak sadar dikendalikan oleh stimulus dari
stimulus
maka
luar. Belajar menurut teori ini adalah suatu
akan
proses perubahan yang terjadi karena adanya
tingkah
menimbulkan
sehingga
kuat
laku
kepuasan
asosaiasi
individu
syarat-syarat
cenderung
reaksi.Yang
yang
menimbulkan
terpenting
dalam
belajar
diperkuat.
menurut teori ini adalah adanya latihan dan
2. Hukum latihan
pengulangan. Kelemahan teori ini adalah
Semakin sering suatu tingkah laku
belajar hanyalah terjadi secara otomatis
dilatih atau digunakan maka asosiasi
keaktifan dan penentuan pribadi dihiraukan.
tersebut semakin kuat.
 Skinner (1904-1990)
3. Hukum akibat
Skinner menganggap reward dan
Hubungan stimulus dan respon cenderung
rierforcement merupakan factor penting
diperkuat bila akibat menyenangkan dan
dalan belajar. Skinner berpendapat bahwa
cenderung diperlemah jika akibanya tidak
tujuan psikologi adalah meramal mengontrol
memuaskan.
tingkah laku. Pda teori ini guru memberi

Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936)
Teori
pelaziman
klasik
penghargaan
hadiah
atau
nilai
tinggi
adalah
sehingga anak akan lebih rajin. Teori ini
memasangkan stimuli yang netral atau
juga disebut dengan operant conditioning. .
stimuli yang terkondisi dengan stimuli
Operans conditioning adalah suatu proses
tertentu yang tidak terkondisikan, yang
penguatan perilaku operans yang dapat
melahirkan
perilaku
mengakibatkan
pemasangan
ini
tertentu.
terjadi
Setelah
berulang-ulang,
stimuli yang netral melahirkan respons
terkondisikan.
Pavlo
perilaku
tersebut
dapat
diulang kembali atau menghilang sesuai
keinginan.
Operant conditing menjamin respon
percobaan
terhadap stimuli.Bila tidak menunjukkan
Dalam
stimuli maka guru tidak dapat membimbing
percobaan ini anjing di beri stimulus bersarat
siswa untuk mengarahkan tingkah lakunya.
sehingga terjadi reaksi bersarat pada anjing.
Guru memiliki peran dalam mengontrol dan
Contoh situasi percobaan tersebut pada
mengarahkan siswa dalam proses belajar
manusia adalah bunyi bel di kelas untuk
sehingga tercapai tujuan yang diinginkan
penanda waktu tanpa disadari menyebabkan
Prinsip belajar Skinners adalah :
proses penandaan sesuatu terhadap bunyi-
- Hasil belajar harus segera diberitahukan
bunyian yang berbeda dari pedagang makan,
pada siswa jika salah dibetulkan jika benar
bel masuk, dan antri di bank. Dari contoh
diberi penguat.
laboratories
60
mengadakan
terhadap
anjing.
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 1 MEI 2011
- Proses belajar harus mengikuti irama dari
-
hanya
melihat
pada
peristiwa-peristiwa
yang belajar. Materi pelajaran digunakan
eksternal. Perasaan dan pikiran orang tidak
sebagai sistem modul.
menarik
Dalam
proses
dipentingkan
digunakan
pembelajaran
aktivitas
sendiri,
hukuman.
lingkungan
perlu
tidak
Behaviorisme dalam arsitektur
itu
untuk
dan
Manusia sebagai makhluk sosial tidak
pernah
terlepas
dari
lingkungan
yang
membentuk diri mereka. Di antara sosial
- Tingkah laku yang diinginkan pendidik
hadiah
muncul
sebagai reaksi pada psikologi ”mentalistik”.
menghindari hukuman.
diberi
Behaviorisme
lebih
Untuk
diubah
mereka.
sebaiknya
dan
arsitektur
dimana
bangunan
yang
hadiah
didesain oleh manusia, secara sadar atau
diberikan dengan digunakannya jadwal
tidak sadar, mempengaruhi pola perilaku
variable ratio reinforcer.
manusia yang hidup di dalam arsitektur dan
- dalam pembelajaran digunakan shapping
lingkungannya tersebut. Sebuah arsitektur
 Albert Bandura (1925-sekarang)
dibangun
untuk
memenuhi
kebutuhan
perilaku
manusia. Dan sebaliknya, dari arsitektur itu
dapat dijelaskan dengan pelaziman. Bandura
lah muncul kebutuhan manusia yang baru
menambahkan konsep belajar sosial (social
kembali.
learning). Ia mempermasalahkan peranan
1. Arsitektur membentuk perilaku manusia
Ternyata
tidak
semua
ganjaran dan hukuman dalam proses belajar.
Manusia membangun bangunan demi
Kaum behaviorisme tradisional menjelaskan
pemenuhan kebutuhan pengguna, yang
bahwa kata-kata yang semula tidak ada
kemudian
maknanya, dipasangkan dengan lambak atau
perilaku pengguna yang hidup dalam
obyek
bangunan
yang
punya
makna
(pelaziman
didesain
klasik).
bangunan
tersebut.
oleh
itu
membentuk
Bangunan
manusia
yang
yang
pada
Teori belajar Bandura adalah teori
awalnya dibangun untuk pemenuhan
belajar social atau kognitif social serta
kebutuh manusia tersebut mempengaruhi
efikasi diri yang menunjukkan pentingnya
cara kita dalam menjalani kehidupan
proses mengamati dan meniru perilaku,
sosial dan nilai-nilai yang ada dalam
sikap dan emosi orang lain. Teori Bandura
hidup. Hal ini menyangkut kestabilan
menjelaskan
dalam
antara arsitektur dan sosial dimana
konteks interaksi tingkah laku timbale balik
keduanya hidup berdampingan dalam
yang berkesinambungan antara kognitine
keselarasan
perilaku dan pengaruh lingkungan. Factor-
contoh kansas city public library yang
faktor yang berproses dalam observasi
didirikan pada tahun 1873 di Oak Street
adalah
Nomor 8, persis di apit oleh Wyandotte
perilaku
perhatian,
manusia
mengingat,
produksi
lingkungan.Seperti
pada
Street dan Baltimore Avenue, Kota
motorik, motivasi.
Behaviorsime memang agak sukar
Kansas ini di bagian dinding luarnya
terjadi
dilapisi dengan struktur buku-buku yang
dalam diri individu, sedang kaum behavioris
sudah terkenal, seperti Kansas City
menjelaskan
motivasi.
Motivasi
61
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 1 MEI 2011
readers, Catch 22, Huckleberry Finn, The
Lord of the Rings dan Charlotte’s
Web.
Untuk membentuk perilaku manusia dapat
mengubah pola pikir manusia terhadap
dipengaruhi oleh beberapa perancangan fisik
bentuk dasar perpustakaan yang biasanya
ruang, seperti ukuran dengan bentuk ruang,
terlihat formal dan kaku, namun sekarang
perabot dan penataannya, warna, suara,
dibuat lebih dinamis dengan pewarnaan yang
temperatur, dan pencahayaan. Pada contoh
membuat bangunan terlihat lebih santai
berikut ini pengambilan bentuk buku dan
karena
pewarnaan bangunan pada desain eksterior
tanggapan
bangunan dapat berdampak pada perilaku
terhadap kualitas ruang.
warna
berpengaruh
psikologis
dan
terhadap
berpengaruh
manusia sebagai penggunanya, hal ini dapat
Desain Arsitektur
Pada
skema
ini
mengenai
Seperti pada urban housing Pruitt-Igoe
“arsitektur membentuk perilaku manusia”
(St. Louis, USA) oleh Minoru Yamasaki.
dimana hanya terdapat satu arah, dimana
Pruitt-Igoe yang dibuat berdasarkan asas
desain arsitektur mempengaruhi perilaku
Le Corbusier mendapat penghargaan
manusia
arsitektural. Gedung-gedung dibuat anti
sehingga
dijelaskan
Perilaku Manusia
membentuk
perilaku
manusia dari desain arsitektur tersebut.
rusak dengan pemakaian bahan tertentu
2. Perilaku manusia membentuk arsitektur
sebagai lapisan luar gedung. Namun
62
Manusia membangun bangunan, yang
karena perilaku ini yang kemudian
kemudian membentuk perilaku manusia
membawa efek yang berbeda terhadap
itu sendiri. Setelah perilaku manusia
arsitektur itu sendiri. Karena dibuat anti
terbentuk akibat arsitektur yang telah
rusak,
dibuat, manusia kembali membentuk
tertantang untuk merusak gedung yang
arsitektur
dibangun
sulit dirusak tersebut. Tidak hanya
sebelumnya atas dasar perilaku yang
eksterior saja, secara interior, lampu
telah terbentuk, dan seterusnya.
gedung ini ditutupi oleh kerangka agar
yang
telah
orang-orang
sekitar
malah
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 1 MEI 2011
lampu tidak bisa dirusak atau dipecahkan
kesenjangan sosial, hingga kriminalitas
secara sengaja, cat tembok terbuat dari
banyak terjadi disini.
bahan karet agar tidak bisa dicoreti,
Setiap arsitektur yang dibuat atas dasar
ataupun lift terbuat dari bahan antigores.
kebutuhan manusia menghasilkan efek
Melihat perlakuan seperti ini, perilaku
perilaku yang berbeda terhadap arsitektur
masyarakat menjadi tertantang kembali
itu
untuk merusak arsitektur yang katanya
kembali arsitektur yang diadaptasi dari
tidak bisa dirusak tersebut. Muncullah
kebutuhan dan perilaku manusia yang
permasalahan baru yakni Vandalism.
berdampak terhadap psikologi seseorang.
sendiri.
Mengenai
pembangunan
Rasis antara kulit hitam dengan putih,
Proyek rumah susun ini terpaksa
bersama. Taman, tempat rekreasi, tempat
dihancurkan karena ada perasaan takut di
olahraga bersama, tempat parkir bersama di
kalangan penghuninya terhadap perilaku
kompleks perumahan adalah tempat di mana
kriminalitas di daerah ini, akan tetapi hal
orang saling berjumpa. Perjumpaan yang
dasar
gagalnya
sering terjadi akan menyebabkan orang
kompleks perumahan ini untuk menarik para
saling mengenal, oleh karena perilaku
penghuni adalah tidak tersedianya tempat-
manusia
tempat yang merupakan tempat berkumpul
arsitektur terbentuk
yang
menyebabkan
tersebut
maka
suatu
bentuk
.
Desain Arsitektur
Pada
skema
ini
dijelaskan
mengenai
Perilaku Manusia
Untuk
menciptakan
lingkungan
yang
“perilaku manusia membentuk perilaku”
nyaman bagi penghuninya maka kita sebagai
dimana
telah
perancang perlu mengetahui keinginan atau
terbentuk mempengaruhi perilaku manusia
citra yang ada dalam suatu wilayah dalam
sebagai pengguna yang kemudian manusia
cakupan yang luas dan dalam suatu tempat
mengkaji kembali desain arsitektur tersebut
dalam cakupan sempit, hal ini dapat di
sehingga
cerminkan dari preseden arsitektural berikut
desain
perilaku
arsitektur
yang
manusia
membentuk
kembali desain arsitektur tersebut.
ini : Hal ini dicerminkan pada rancangan
Paparan preseden arsitektural
unit lingkungan di Chandigarh, India
63
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 1 MEI 2011
Kota ini tidak bermakna selain sebagai
cahaya, ruang dan udara segar. Namun, yang
penanda lokasi, dikarenakan akibat taman
tidak dipertimbangkan dalam perencanaan
kota yang sepi dan tidak menunjang gaya
tersebut adalah pola hidup di kota – kota
hidup masyarakat pemakainya. Chandigarh,
india lama.
dirancang oleh arsitek Le Corbusier sesuai
berjubel daripada berada di ruang lengang
dengan gagasan – gagasan baru dalam
dan lebih suka penataan fasilitas ala india
perencanaan
dari pada ala eropa.
kota
barat
modern,
yang
Masyarakatnya
lebih suka
memperhatikan kebutuhan manusia akan
Perencanaan
kota
Chandigarh
Beberapa fasilitas kota yang di-modern-kan
arsiteknya, taman – taman kosong, sekolah
seiring berkembangnya zaman
jarang dikunjungi, pusat pertokoan yang rapi
Setelah hasil desain itu dihuni,
telah diubah oleh pola belanja penduduk
terbentuklah sebuah kota menurut kebutuhan
sehingga tidak lagi menjadi seperti yang
penghuninya dan bukan menurut prediksi
direncanakan.
64
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 1 MEI 2011
Kini telah banyak disadari bahwa
menjadikan kota atau lingkungan lebih
variabel sosial lebih berperan daripada
manusiawi, diperlukan kesadaran bahwa
faktor arsitekturnya dalam pembentukan
keberhasilan suatu lingkungan memenuhi
pola sosial. Jelaslah bahwa kemungkinan
kebutuhan manusia terletak pada bagaimana
perilaku
kompleks
lingkungan tersebut mampu mendukung
ataupun emosional merupakan suatu fungsi
terjadinya lingkungan sosial yang positif.
yang kompleks dari kebiasaan dan maksud
Ada hubungan langsung antara kebutuhan
seseorang. Seperti juga halnya faktor lain
fisik dan kebutuhan sosial.
manusia
–
spasial,
dianggap pemicu perilaku seseorang. Untuk
65
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 1 MEI 2011
Dalam proses arsitektural yang kreatif,
dapat membentuk kepribadian serta perilaku
empat dimensi studi perilaku – lingkungan,
yang memiliki nilai positif. Hal ini juga
yaitu manusia, perilaku, lingkungan, dan
tidak lepas dari hasil kreasi seorang arsitek
waktu merupakan hal
yang mendasar.
membentuk suatu kesatuan yang harmonis
Dengan mempelajari bentuk perilaku dan
dalam berbagai dimensi, terutama dimensi
pemaknaan ruang dalam kerangka waktu
kenyamanan dan keamanan. Dengan kata
tertentu,
memungkinkan
untuk
lain, ketika merancang, seorang arsitek
mengerti
bagaimana
bisa
diandaikan membuat asumsi – asumsi
ditransmisikan dan bagaimana seseorang
tentang kebutuhan manusia, memperkirakan
memiliki atau menginternalisasikannya.
bagaimana manusia berperilaku, bergerak
arsitek
hal
tersebut
dalam lingkungannya, lalu memutuskan
3.
bagaimana bangunan tersebut dapat menjadi
PENUTUP
lingkungan
Kesimpulan
Dari pembahasan dan pengkajian
yang
sehat
bagi
manusia
pemakainya
diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa hal –
Pernyataan rekomendasi
hal yang kasat mata seperti perilaku manusia
 Pendekatan perancangan
tidak hanya dapat dinilai dari luar atau hanya
Pendekatan perancangan yang dilakukan
bentuk fisik semata, akan tetapi diperlukan
pada objek arsitektur adalah pendekatan
kajian
dalam
perilaku pengguna pada khususnya dan
mendalami serta mengetahui lebih lanjut
perilaku manusia umumnya. Pendekatan
perilaku seseorang. Arsitektur merupakan
ini sangat diperlukan agar sesuai dengan
disiplin
fugsi dan aktivitas pengguna dalam
yang
lebih
yang
mendalam
sintetis
dan
senantiasa
mencakup ketiga hal diatas dalam setiap
bangunan.
rancangannya.
pendekatan perilaku ini maka diharapkan
Dengan
semakin
Dengan
menggunakan
berkembangnya ilmu pengetahuan yang
pengguna
makin kompleks maka perilaku manusia
fasilitas yang ada dengan aman dan
(human behaviour) semakin diperhitungkan
nyaman.
dalam proses perancangan yang sering
Pengaplikasian pendekatan perilaku ini
disebut
diterapkan dalam setiap detail bagian
sebagai
pengkajian
lingkungan
perilaku dalam arsitektur.
Berdasarkan
hal
dapat
melakukan
segala
bangunan, seperti : penataan masa
itulah
dapat
bangunan,
zoning,
sirkulasi,
denah,
disimpulkan bahwa antara arsitektur dan
bentuk
perilaku terdapat hubungan yang erat, hal ini
teksture, dan interior plafon, serta pola
dapat dilihat dari aspek – aspek pembentuk
lantai.
perilaku manusia akibat lingkungan atau
ruang,
ornamen,
material,
 Pendalaman rancangan
bentuk arsitektur dan sebaliknya. Dengan
Pendalaman rancangan yang diambil
kata lain perilaku manusia dapat diarahkan
dalam
kearah yang lebih baik bila nilai – nilai
pendalaman karakter ruang. Pendalaman
positif dari lingkungan atau bentuk arsitektur
karakter ruang mengacu pada tatanan
66
perancangan
ini
adalah
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 1 MEI 2011
ruang,
bentuk
ruang,
ruang
gerak,
 Mar’at, Samsunuwiyati & Kartono,
besaran ruang, pemilihan warna dan
Lieke Indieningsih (2006). Perilaku
bentuk perabot, suasana, lansekap dan
Manusia. Bandung: PT Refika
ruang luar. Kesemuannya mempengaruhi
Aditama.
tingkat kenyamanan dan keamanan bagi
 Yuliana, Anita (2009). Perilaku dan
pengguna. Maka dari itu di lakukan
Arsitektur. From
pendalaman
http://berburucumicumi.blogspot.com/2
rancanagan
yang
kedepannya dapat menentukan karakter
009/06/arsitektur-dan-prilaku.html, 28
objek arsitektur agar lebih sesuai dengan
November 2010
perilaku
penggunanya
yaitu
para
 Desi (2003). Fungsi Ruang dalam
pengguna bangunan. Hal ini juga dapat
Arsitektur. From
mempermudah dalam pengerjaan objek
/jiunkpe/s1/desi/2003/jiunkpe-ns-s1-
arsitektural ini karena telah mengetahui
2003-41498093-457-interior-
terlebih dahulu segala sesuatu yang
chapter3.pdf, 20 November 2010
berhubungan
dengan
penataan
dan
 http://www.freewebs.com/hijrahsaputra/
pengaplikasian perilaku pengguna pada
catatan/TEORI%20BELAJAR%20DAN
bangunan / objek arsitektur.
%20PEMBELAJARAN.htm

http://rohman-
DAFTAR PUSTAKA
makalah.blogspot.com/2008/07/teori-
 Laurens, Joyce Marcella (2004).
belajar-akhmad-sudrajat-m.html
Arsitektur dan Perilaku Manusia.
Jakarta: PT Grasindo.
67
Download