PERTANYAAN tentang MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) MENYONGSONG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015 Pusat Hubungan Masyarakat Kementerian Perdagangan RI PUSAT HUMAS KEMENDAG 2015 1 12 PRIORITY INTEGRATED SECTOR (PIS) PERDAGANGAN JASA TRANSPORTASI UDARA 5 e-ASEAN “P PELAYANAN KESEHATAN PARIWISATA SEKTOR JASA LOGISTIK PERDAGANGAN BARANG PERTANIAN ELEKTRONIK 7 TEKSTIL PERIKANAN SEKTOR PRODUK BERBASIS KARET OTOMOTIF PRODUK BERBASIS KAYU 4 PILAR MEA ERTAMA, ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi (single market and production base) dengan elemen aliran bebas barang, aliran bebas jasa, aliran bebas investasi, aliran bebas tenaga kerja terdidik dan aliran modal yang lebih bebas. KEDUA, ASEAN sebagai kawasan dengan daya saing ekonomi yang tinggi (competitive economic region). KETIGA, ASEAN sebagai kawasan dengan pengembangan ekonomi yang merata (equitable economic development) KEEMPAT, ASEAN sebagai kawasan yang terintegrasi secara penuh dengan perekonomian global (integration into the global economy). Sumber: www.kemendag.go.id 2 100 PERTANYAAN TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 1. Bagian 1 SEPUTAR MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) Q: A pa itu Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)? A: ASEAN Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah sebuah komunitas regional yang memiliki kesepakatan bersama untuk mengintegrasikan ekonomi termasuk pasar semua negara anggota ASEAN. MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) PUSAT HUMAS KEMENDAG 3 2. Q: Negara mana saja yang bergabung dalam MEA? A: Terdapat 10 negara yang tergabung dalam MEA yaitu Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, dan Vietnam. 3. 4 Q: Apa kepentingannya mengetahui profil negara-negara anggota MEA? 100 PERTANYAAN TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) MYANMAR THAILAND LAOS VIETNAM FILIPINA KAMBOJA MALAYSIA BRUNEI DARUSSALAM SINGAPURA INDONESIA A: Mengetahui profil negara ASEAN sangat penting untuk mengukur kekuatan dan kelemahan masingmasing negara, sekaligus menggali peluang-peluang kerjasama bisnis/usaha dan menjadi persiapan dalam menghadapi tenaga kerja dan pelaku ekonomi dari negara-negara tersebut. Begitu pula sebaliknya, sebagai persiapan jika sewaktu-waktu harus pergi, bekerja dan berusaha ke negara-negara anggota MEA. PUSAT HUMAS KEMENDAG 5 4. Q: Bagaimana profil Indonesia? Identitas Negara Nama Resmi : Republic of Indonesia Nama Lokal : Republik Indonesia Tanggal Kemerdekaan : 17 Agustus 1945 Bentuk Pemerintahan : Republik Kepala Negara : Presiden Joko Widodo Kepala Pemerintahan : Presiden Joko Widodo Ibu Kota : Jakarta Bahasa : Bahasa Indonesia (resmi), Jawa, Inggris, bahasa lokal Mata Uang : Rupiah Lagu Kebangsaan : “Indonesia Raya” (Great Indonesia) Kondisi Geografi 6 Luas Wilayah : 1.904.569 km2 Perbatasan : Samudera Hindia, Australia, Malaysia, Singapura, Filipina, Papua Nugini, Timor Leste, Thailand, Palau, Vietnam 100 PERTANYAAN TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) Demografi Jumlah Penduduk : 255.993.674 jiwa (estimasi Juli 2015) Tingkat Pertumbuhan Penduduk : 0,92% (estimasi 2015) Kelompok Etnis : Jawa 40,6%, Sunda 15%, Madura 3,3%, Minangkabau 2,7%, Betawi 2,4%, Bugis 2,4%, Banten 2%, Banjar 1,7%, dan lainnya 29,9% (Sensus 2000) Agama : Islam 87,2%, Protestan 7%, Katolik Roma 2,9%, Hindu 1,7%, lainnya 0,9% (termasuk Buddha dan Kong Hu Cu), dan tak teridentifikasi 0,4% (estimasi 2010) Performansi Ekonomi Gross Domestic Product (GDP) : USD 856,1 Miliar (estimasi 2014) Pertumbuhan GDP : 5% (estimasi 2014) GDP per Capita (PPP) : USD 10.200 (estimasi 2014) Komoditas Ekspor Utama : Migas, karet, mesin, bahan tambang, pakaian jadi Komoditas Impor Utama : Mesin-mesin, besi dan baja, gandum Total Perdagangan – Indonesia : - PUSAT HUMAS KEMENDAG 7 5. Q: Bagaimana profil Brunei Darussalam? Identitas Negara Nama Resmi : Brunei Darussalam Nama Lokal : Negara Brunei Darussalam Tanggal Kemerdekaan : 1 Januari 1984 Bentuk Pemerintahan : Monarki Konstitusional Kepala Negara :Sultan Haji Hassanal Bolkiah Mu’izzaddin Waddaulah Kepala Pemerintahan : Sultan Haji Hassanal Bolkiah Mu’izzaddin Waddaulah Ibu Kota : Bandar Seri Begawan Bahasa : Melayu (resmi), Inggris, Mandarin Mata Uang : Dollar Brunei (B$) Lagu Kebangsaan : “Allah Peliharakan Sultan” (God Bless His Majesty) Kondisi Geografi 8 Luas Wilayah : 5.765 km2 Perbatasan : Laut Cina Selatan dan Malaysia 100 PERTANYAAN TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) Demografi Jumlah Penduduk : 429.646 jiwa (estimasi Juli 2015) Tingkat Pertumbuhan Penduduk : 1,62% (estimasi 2015) Kelompok Etnis : Melayu 66,3%, Tionghoa 11,2%, Pribumi 3,4% dan lainnya 19,1% Agama : Islam (resmi) 78,8%, Buddha 7,8%, Kristen 8,7% dan lainnya (termasuk kepercayaan suku asli) 4,7% (estimasi 2011) Performansi Ekonomi Gross Domestic Product (GDP) : USD 17,43 Miliar (estimasi 2014) Pertumbuhan GDP : 5,3% (estimasi 2014) GDP per Capita : USD 77.700 (estimasi 2014) Komoditas Ekspor Utama : Minyak mentah, gas alam, dan garmen Komoditas Impor Utama Total Perdagangan –Indonesia : Mesin-mesin, alat transportasi, barang jadi dan makanan : USD 1.100.080,7 ribu PUSAT HUMAS KEMENDAG 9 6. Q: Bagaimana profil Filipina? Identitas Negara Nama Resmi : Republic of the Philippines Nama Lokal : Republika ng Pilipinas Tanggal Kemerdekaan : 4 Juli 1946 Bentuk Pemerintahan : Republik Kepala Negara : Presiden Benigno S. Aquino III Kepala Pemerintahan : Presiden Benigno S. Aquino III Ibu Kota : Manila Bahasa : Filipino/Tagalog (resmi), Inggris Mata Uang : Peso Lagu Kebangsaan : “Lupang Hinirang” (Chosen Land) Kondisi Geografi Luas Wilayah : 300.000 km2 Perbatasan : Malaysia, Indonesia, Tiongkok, Palau Demografi Jumlah Penduduk 10 : 100.998.376 jiwa (estimasi Juli 2015) Tingkat Pertumbuhan Penduduk: 1,61% (estimasi 2015) 100 PERTANYAAN TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) Kelompok Etnis : Tagalog 28,1%, Cebuano 13,1%, Ilocano 9%, Bisaya/Binisaya 7,6%, Hiligaynon Ilonggo 7,5%, Bikol 6%, Waray 3,4%, dan lainnya 25,3% Agama : Katolik 82,9%, Islam 5%, lainnya 12,1% (sensus 2000) Performansi Ekonomi Gross Domestic Product (GDP) Pertumbuhan GDP : USD 284,6 Miliar (estimasi 2014) : 6,1% (estimasi 2014) GDP per Capita (PPP): USD 7.000 (estimasi 2014) Komoditas Ekspor Utama Komoditas Impor Utama Total Perdagangan –Indonesia : Semikonduktor dan produk elektronik, alat transportasi, pakaian, produk tembaga, produk minyak bumi, minyak kelapa, buah-buahan : Produk elektronik, mesin, besi dan baja, kain tekstil, bahan kimia, plastik : USD 4.551.388,8 ribu PUSAT HUMAS KEMENDAG 11 7. Q: Bagaimana profil Kamboja? Identitas Negara Nama Resmi : Kingdom of Cambodia Nama Lokal : Preah Reacheanachak Kampuchea Tanggal Kemerdekaan : 9 November 1953 Bentuk Pemerintahan : Monarki Konstitusional Kepala Negara : Raja Norodom Sihamoni Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri Hun Sen Ibu Kota : Phnom Penh Bahasa : Khmer (resmi), Perancis dan Inggris Mata Uang : Riel Lagu Kebangsaan : “Nokoreach” (Royal Kingdom) Kondisi Geografi Luas Wilayah : 181.035 km2 Perbatasan : Teluk Thailand, Thailand, Laos dan Vietnam 12 100 PERTANYAAN TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) Demografi Jumlah Penduduk : 14.952.665 jiwa (estimasi 2012) Tingkat Pertumbuhan Penduduk : 1,58% (estimasi 2015) Kelompok Etnis : Khmer 90%, Vietnam 5%, Tionghoa 1%, dan lainnya 4% Agama : Buddha (resmi) 96,4%, Islam 2,1%, lainnya 1,5% Performansi Ekonomi Gross Domestic Product (GDP) : USD 16,9 Miliar (estimasi 2014) Pertumbuhan GDP : 7% (estimasi 2014) GDP per Capita (PPP) : USD 3.400 (estimasi 2014) Komoditas Ekspor Utama Komoditas Impor Utama Total Perdagangan - Indonesia : Pakaian jadi, kayu, karet, beras, ikan, tembakau, alas kaki : Produk migas, rokok, bahan-bahan konstruksi : USD 267.457,1 ribu PUSAT HUMAS KEMENDAG 13 8. Q: Bagaimana profil Laos? Identitas Negara Nama Resmi : Lao People’s Democratic Republic Nama Lokal : Sathalanalat Paxathipatal Paxaxon Lao Tanggal Kemerdekaan : 19 Juli 1949 Bentuk Pemerintahan : Republik Sosialis Kepala Negara : Presiden Choummaly Sayasone Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri Thongsing Thammavong Ibu Kota : Vientiane Bahasa : Lao (resmi), Perancis, Inggris, bahasa lokal Mata Uang : Kip Lagu Kebangsaan : “PhengXat Lao” (Hymn of the Lao People) Kondisi Geografi 14 Luas Wilayah : 236.800 km2 Perbatasan : Myanmar, Tiongkok, Vietnam, Kamboja, Thailand 100 PERTANYAAN TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) Demografi Jumlah Penduduk : 6.911.544 jiwa (estimasi Juli 2015) Tingkat Pertumbuhan Penduduk : 1,55% (estimasi 2015) Kelompok Etnis : Lao 55%, Khmou 11%, Hmong 8%, dan lainnya 26% Agama : Buddha 67%, Kristen 1,7%, lainnya 31,5% Performansi Ekonomi Gross Domestic Product (GDP) : USD 11,71 Miliar (estimasi 2014) Pertumbuhan GDP : 7,4% (estimasi 2014) GDP per Capita (PPP) : USD 5.000 (estimasi 2014) Komoditas Ekspor Utama Komoditas Impor Utama Total Perdagangan - Indonesia : Kayu, kopi, timah, tembaga, emas : Mesin-mesin, kendaraan, bahan bakar, barang konsumsi : USD 9.899 ribu PUSAT HUMAS KEMENDAG 15 9. Q: Bagaimana profil Malaysia? Identitas Negara Nama Resmi : Malaysia Nama Lokal : Malaysia Tanggal Kemerdekaan : 31 Agustus 1957 Bentuk Pemerintahan : Federal Monarki Konstitusional Kepala Negara : Sultan Tuanku Al-Haj Abdul Halim Mu’adzam Shah bin Sultan Badlishah Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri Dato’ Sri Mohd Najib Tun Abdul Razak Ibu Kota : Kuala Lumpur Bahasa : Melayu, Inggris, Mandarin, Tamil Mata Uang : Ringgit Lagu Kebangsaan : “Negaraku” (My Country) Kondisi Geografi 16 Luas Wilayah : 329.847 km2 Perbatasan : Laut Cina Selatan, Brunei, Indonesia, Thailand, Singapura, Vietnam, Filipina 100 PERTANYAAN TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) Demografi Jumlah Penduduk : 30.513.848 jiwa (estimasi Juli 2015) Tingkat Pertumbuhan Penduduk : 1,44% (estimasi 2015) Kelompok Etnis : Melayu 50,4%, Tionghoa 23,7%, Pribumi 11%, India 7,1%, dan lainnya 19,1% Agama : Islam (resmi) 61,3%, Buddha 19,8%, Kristen 9,2%, Hindu 6,3%, dan lainnya 3,5% (estimasi 2010) Performansi Ekonomi Gross Domestic Product (GDP) : USD 336,9 Miliar (estimasi 2014) Pertumbuhan GDP : 5,9% (estimasi 2014) GDP per Capita (PPP): USD 24.500 (estimasi 2014) Komoditas Ekspor Utama Komoditas Impor Utama Total Perdagangan - Indonesia : Peralatan elektronik, migas, kayu, CPO, karet, tekstil : Elektronik, mesin-mesin, plastik, kendaraan, besi dan baja : USD 21.400.713,6 ribu PUSAT HUMAS KEMENDAG 17 10. Q: Bagaimana profil Myanmar? Identitas Negara Nama Resmi : Republic of the Union of Myanmar Nama Lokal : Pyidaungzu Thanmâda Myânma Naingngandaw Tanggal Kemerdekaan : 4 Januari 1948 Bentuk Pemerintahan : Junta Militer Kepala Negara : Presiden Thein Sein Kepala Pemerintahan : Presiden Thein Sein Ibu Kota : Rangoon (Nay Pyi Taw ibu kota administratif) Bahasa : Burma (resmi) dan beberapa bahasa etnis minoritas Mata Uang : Kyat Lagu Kebangsaan : “Kaba Ma Kyei” (Till the End of the World, Myanmar) Kondisi Geografi 18 Luas Wilayah : 676.578 km2 Perbatasan : India, Bangladesh, Tiongkok, Laos, Thailand 100 PERTANYAAN TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) Demografi Jumlah Penduduk : 54.584.650 jiwa (estimasi 2012) Tingkat Pertumbuhan Penduduk : 1,01% (estimasi 2015) Kelompok Etnis : Burma 68%, Shan 9%, Karen 7%, Rakhine 3,5%, Tionghoa 2,5%, Mon 2%, Kachin 1,5%, Chin 1%, lainnya 2% Agama : Buddha 89%, Kristen 4%, Islam 4%, Animisme 1%, dan lainnya 2% Bahasa : Burma (resmi) dan beberapa bahasa etnis minoritas Performansi Ekonomi Gross Domestic Product (GDP) : USD 65,29 Miliar (estimasi 2014) Pertumbuhan GDP : 8,5% (estimasi 2014) GDP per Capita (PPP): USD 4.800 (estimasi 2014) Komoditas Ekspor Utama Komoditas Impor Utama Total Perdagangan - Indonesia : gas alam, kayu, beras, ikan, pakaian, batu giok dan permata : Kain, produk minyak bumi, pupuk, plastik, mesin, alat transportasi, bahan bangunan, produk makanan : USD 430.750,8 ribu PUSAT HUMAS KEMENDAG 19 11. Q: Bagaimana profil Singapura? Identitas Negara Nama Resmi : Republic of Singapore Nama Lokal : Republic of Singapore Tanggal Kemerdekaan : 9 Agustus 1965 Bentuk Pemerintahan : Republik Parlementer Kepala Negara : Presiden Tony Tan Keng Yam Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri Lee Hsien Loong Ibu Kota : Singapura Bahasa Resmi : Bahasa Inggris, Melayu, Mandarin, Tamil Mata Uang : SGD (Dollar Singapura) Lagu Kebangsaan : “Majulah Singapura” (Onward Singapore) Kondisi Geografi 20 Luas Wilayah : 697 km2 Perbatasan : Indonesia, Malaysia 100 PERTANYAAN TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) Demografi Jumlah Penduduk : 5.674.472 jiwa (estimasi Juli 2015) Tingkat Pertumbuhan Penduduk : 1,89% (estimasi 2015) Kelompok Etnis : Tionghoa 76,8%, Melayu 13,9%, India 7,9%, dan lainnya 1,4% Agama : Buddha 42,5%, Islam 14,9%, Tao 8,5%, Hindu 4%, katolik 4,8%, dan lainnya 25,3% Performansi Ekonomi Gross Domestic Product (GDP) : USD 307,9Miliar (estimasi 2014) Pertumbuhan GDP : 2,9% (estimasi 2014) GDP per Capita (PPP) : USD 81.300 (estimasi 2014) Komoditas Ekspor Utama Komoditas Impor Utama Total Perdagangan - Indonesia : Mesin dan peralatan (termasuk elektronik dan telekomunikasi), farmasi dan bahan kimia lainnya, produk olahan minyak bumi : Mesin dan peralatan, bahan bakar mineral, bahan kimia, bahan makanan, barang-barang konsumsi : USD 44.408.559,4 ribu PUSAT HUMAS KEMENDAG 21 12. Q: Bagaimana profil Thailand? Identitas Negara Nama Resmi : Kingdom of Thailand Nama Lokal : Ratcha Anachak Thai Tanggal Kemerdekaan : Tidak pernah dikolonisasi Bentuk Pemerintahan : Monarki Konstitusional Kepala Negara : Raja Bhumibol Adulyadej Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri Jendral Prayut Chan-o-cha Ibu Kota : Bangkok Bahasa : Thai (resmi) dan Inggris Mata Uang : Baht Lagu Kebangsaan : “Phleng Chat Thai” (National Anthem of Thailand) Kondisi Geografi 22 Luas Wilayah : 513.120 km2 Perbatasan : Myanmar, Laos, Kamboja, Thailand, Malaysia, India, Vietnam, Indonesia 100 PERTANYAAN TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) Demografi Jumlah Penduduk : 67.091.089 jiwa (estimasi 2012) Tingkat Pertumbuhan Penduduk : 0,34% (estimasi 2015) Kelompok Etnis : Thai 75%, Tionghoa 14%, dan lainnya 11% Agama : Buddha 94,6%, Islam 4,6%, Kristen 0,7%, dan lainnya 0,1% Performansi Ekonomi Gross Domestic Product (GDP) : USD 373,8 Miliar (estimasi 2014) Pertumbuhan GDP : 0,7% (estimasi 2014) GDP per Capita (PPP) : USD 14.400 (estimasi 2014) Komoditas Ekspor Utama Komoditas Impor Utama Total Perdagangan - Indonesia : Tekstil dan alas kaki, produk perikanan, beras, karet, perhiasan, mobil, komputer dan peralatan listrik : Barang setengah jadi dan bahan baku, barang-barang konsumsi, bahan bakar : USD 16.301.802,1 ribu PUSAT HUMAS KEMENDAG 23 13. Q: Bagaimana profil Vietnam? Identitas Negara Nama Resmi : Socialist Republic of Vietnam Nama Lokal : C‘ng hòa xã h‘i ch‘ nghïa vi‘t Nam Tanggal Kemerdekaan : 2 September 1945 Bentuk Pemerintahan : Republik Sosialis Komunis Kepala Negara : Presiden Truong Tan Sang Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri Nguyen Tan Dung Ibu Kota : Ha Noi Bahasa : Vietnam (resmi), Inggris, Perancis, Mandarin, Khmer Mata Uang : Dong Lagu Kebangsaan : “Tienquan ca” (The Song of the Marching Troops) Kondisi Geografi 24 Luas Wilayah : 331.210 km2 Perbatasan : Tiongkok, Laos, Kamboja, Laut Cina Selatan 100 PERTANYAAN TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) Demografi Jumlah Penduduk : 94.348.835 jiwa (estimasi Juli 2015) Tingkat Pertumbuhan Penduduk : 0,97% (estimasi 2015) Kelompok Etnis : Kinh (Viet) 58,7%, Tay 1,9%, Thai 1,8%,Moung 1,5%, Kmer 1,5%, Mong 1,2%, Nung 1,1%, dan lainnya 5,3% Agama : Buddha 9,3%, Katolik 6,7%, Hao Hao 1,5%, Cao Dai 1,1%, Protestan 1,5%, Islam 0,1%, Ateis 80,8% Performansi Ekonomi Gross Domestic Product (GDP) : USD 187,8 Miliar (estimasi 2014) Pertumbuhan GDP : 5,5% (estimasi 2014) GDP per Capita (PPP) : USD 5.600 (estimasi 2014) Komoditas Ekspor Utama Komoditas Impor Utama Total Perdagangan - Indonesia : Pakaian, sepatu, hasil laut, minyak mentah, elektronik, produk kayu, beras, mesin : Mesin dan peralatan, produk minyak bumi, produk baja, bahan baku untuk industri pakaian dan sepatu, elektronik, plastik, mobil : USD 4.737.139 ribu PUSAT HUMAS KEMENDAG 25 26 100 PERTANYAAN TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) Bagian 2 SEPUTAR MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) PUSAT HUMAS KEMENDAG 27 14. 15. Apa yang disebut perdagangan bebas dalam MEA? Q: Q: A: Perdagangan bebas sebagaimana dimaksud dalam pilar pertama AEC Blueprint adalah menjadikan kawasan ekonomi ASEAN yang bebas dari berbagai hambatan dan ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi. Adapun capaian yang ingin diperoleh adalah pasar dengan aliran bebas barang, aliran bebas jasa, aliran bebas investasi, aliran bebas tenaga terampil dan terdidik, serta aliran modal yang lebih bebas di kawasan ASEAN. A: Tidak. MEA juga menyepakati tiga pilar lainnya, yakni ASEAN sebagai kawasan ekonomi berdaya saing tinggi yang memiliki kebijakan kompetisi, perlindungan konsumen, hak kekayaan intelektual, pengembangan intrastruktur, perpajakan dan e-commerce. Apakah hanya pasar tunggal dan basis produksi saja yang disepakati dalam MEA? ASEAN sebagai kawasan yang pembangunan ekonominya merata dengan menitikberatkan pada pengembangan usaha kecil dan menengah, serta prakarsa mengurangi kesenjangan pembangunan di ASEAN khususnya untuk negara-negara CMLV (Cambodia, Myanmar, Laos dan Vietnam). ASEAN sebagai kawasan yang terintegrasi secara penuh dengan perekonomian global melalui pendekatan ekonomi yang koheren dalam hubungan ASEAN dan mitranya di luar kawasan dan meningkatkan peran serta dalam jejaring produk global. 28 100 PERTANYAAN TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 16. Q: Mengapa dibentuk MEA? 17. A: Pada tahun 1997-1998, negara-negara anggota ASEAN menyadari pentingnya meningkatkan kerjasama, terutama saat terjadinya krisis ekonomi di Asia Tenggara, sebagai bentuk sikap negara anggota ASEAN terutama dalam menghadapi situasi dan kondisi ekonomi serta persaingan global. Pada KTT ASEAN ke-2 di Kuala Lumpur 15 Desember 1997, para Kepala Negara ASEAN menyepakati ASEAN Vision 2020. Q: Mohon dijelaskan tentang ASEAN Vision 2020? 18. Q: Apa saja yang disepakati dalam ASEAN Vision 2020? A: KTT ASEAN ke-9 tanggal 7 Oktober 2003 menyepakati Declaration of ASEAN Concord II (Bali Concord II) yang menyepakati tiga pilar untuk mewujudkan ASEAN Vision 2020 yaitu: (1) ASEAN Economic Community (AEC), (2) ASEAN Political-Security Community, (3) ASEAN Socio-Cultural Community. A: Sebuah visi jangka panjang untuk mewujudkan kawasan ASEAN yang stabil, makmur, dan berdaya saing tinggi dengan pembangunan ekonomi merata yang ditandai oleh penurunan tingkat kemiskinan dan penghilangan perbedaan sosial ekonomi. 19. Q: Dari tiga pilar ASEAN Vision 2020, mana yang dijadikan prioritas? A: Para Pemimpin ASEAN memprioritaskan dan mendeklarasikan konsep Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dengan mengusung tujuan integrasi ekonomi regional tahun 2020. Konsep MEA ini mengalami kemajuan pada KTT ASEAN ke-10 di Laos, 2004, dengan disusunnya strategi dan program kerja untuk mewujudkan ASEAN Vision 2020. Para pemimpin ASEAN memperkuat upaya menuju MEA pada KTT ke-12 di Filipina, 13 Januari 2007, dengan menyepakati “Cebu Declaration on the Acceleration of the Establishment of an ASEAN Community by 2015”. Disepakati juga percepatan implementasi blueprint MEA dari tahun 2020 menjadi 2015. Tepatnya, masyarakat ekonomi ASEAN terimplementasi secara penuh pada 31 Desember 2015. PUSAT HUMAS KEMENDAG 29 20. Q: 21. Mengapa MEA dipercepat? A: Untuk memperkuat daya saing ASEAN dalam persaingan global agar mampu bersaing dengan kawasan perdagangan bebas lainnya termasuk dalam rangka bersaing dengan kemajuan ekonomi mitra perdagangan bebasnya seperti Tiongkok, India, Jepang, maupun di pasar Uni Eropa dan Amerika. Selain itu, untuk meningkatkan posisi tawar dalam konteks perundingan ASEAN Plus 1 (Tiongkok, Korea, Jepang, Australia-New Zealand, India, Uni Eropa), dan sebagai respons atas kecenderungan terhadap regionalisme. Percepatan juga dilakukan karena beberapa hal berikut: (i) adanya potensi penurunan biaya produksi di ASEAN sebesar 10-20% untuk barang konsumsi sebagai dampak integrasi ekonomi (ii) potensi meningkatnya kemampuan kawasan dengan implementasi standar dan praktik internasional, HAKI (Hak atas Kekayaan Intelektual) dan adanya persaingan. 30 Q: Apa sebenarnya sasaran utama dari pembentukan MEA? A: Menjadikan ASEAN sebagai kawasan yang makmur dan berdaya saing dengan pembangunan ekonomi yang merata, serta mengurangi tingkat kemiskinan dan perbedaan sosial-ekonomi di kawasan ASEAN. Masyarakat regional ini juga bertujuan agar masyarakat ASEAN lebih dinamis dan kompetitif. Hal ini dapat dicapai dengan langkahlangkah dan mekanisme baru untuk mempermudah implementasi inisiatif-inisiatif ekonomi yang telah dikomitmenkan, mempercepat integrasi untuk sektor-sektor prioritas; mempermudah perpindahan para pelaku usaha, tenaga kerja terampil dan berbakat; serta memperkuat mekanisme institusi ASEAN. 100 PERTANYAAN TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 22. Q: Apa harapan dari pelaksanaan MEA? A: Bergulirnya MEA diharapkan memberikan manfaat positif bagi perekonomian negara-negara anggotanya sekaligus sebagai upaya negara anggota ASEAN untuk saling menyesuaikan cara pandang di antara sesama negara Asia Tenggara agar lebih terbuka membahas permasalahan domestik yang berdampak kepada kawasan. Keterbukaan tersebut tentunya tanpa meninggalkan prinsip-prinsip utama ASEAN yaitu, saling menghormati (mutual respect), tidak mencampuri urusan dalam negeri (non-interference), konsensus, dialog dan konsultasi. 23. Q: Mengapa MEA harus dilaksanakan? A: Pertama, sudah saatnya ASEAN menuju pada sesuatu yang lebih besar daripada sekadar forum diskusi atau talkshows. Kedua, mulai tahun 2000-an terjadi perkembangan faktor eksternal maupun internal seperti tumbuh-kembangnya dua raksasa ekonomi, yaitu Tiongkok dan India menjadi faktor eksternal. ASEAN berada dalam suatu kawasan yang membuatnya harus bersaing dengan kedua negara itu. Ketiga, ASEAN tidak relevan lagi setelah dilanda krisis keuangan Asia. Karena itu perlu memperkuat ASEAN sebagai a real region. Sebagai sebuah kawasan ASEAN yang berpopulasi 560 juta jiwa saat itu diyakini akan menjadi kuat. Hal inilah yang menyebabkan lahirnya konsep ASEAN Community pada 2003, baik dari segi ekonomi, sosial, dan politik. Keempat, keinginan menjadikan ASEAN sebagai pusat kerjasama ekonomi regional dan menjadi center of gravity. Untuk mewujudkannya perlu dukungan kekuatan ASEAN itu sendiri. Inilah yang menjadi semangat bagi negara-negara Asia Tenggara untuk menciptakan ASEAN Economic Community yang kuat. Kelima, sesuai dengan perjanjian ASEAN Free Trade Agreement (AFTA), ASEAN menjadi satu pusat produksi regional yang memperoleh keuntungan dari complementary resources PUSAT HUMAS KEMENDAG 31 endowment yang ada di berbagai negara ASEAN untuk menjual ke pasar ketiga. Berbeda dengan konsep European Economic Community atau Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) yang dari awal selalu membayangkan pasar tunggal dan pasar internal yang besar sebagai dorongan untuk melakukan kerjasama regional. Keenam, fakta demografis yang menguntungkan. Data sementara menunjukkan tingkat urbanisasi di ASEAN secara keseluruhan berada 24. Q: di kisaran 42%, relatif lebih tinggi bila dibandingkan dengan India. Sebanyak 31,6% dari penduduk ASEAN berusia kurang dari 15 tahun, 28,1% antara 15-29 tahun, sehingga 60% dari populasi di ASEAN berada di bawah usia 29 tahun. Ini membuktikan banyaknya persentase tenaga kerja muda. Data lain, sumber daya manusia ASEAN ialah 21,5% berusia 3034 tahun. Artinya sekitar 81% dari populasi ASEAN di bawah usia 44 tahun, rata-rata usia yang sangat menjual untuk menggerakkan ekonomi. Apakah MEA memiliki karakter tertentu? A: Ya. MEA memiliki empat karakteristik utama, yaitu (i) pasar tunggal dan basis produksi, (ii) kawasan ekonomi yang berdaya saing tinggi, (iii) kawasan dengan pembangunan ekonomi yang merata, (iv) kawasan yang terintegrasi penuh dengan ekonomi global. Keempat karakteristik tersebut saling berkaitan erat dan memperkuat satu sama lainnya. Hal ini dibutuhkan, mengingat pentingnya perdagangan ASEAN dengan negara lain di luar kawasan. Juga menjadi kebutuhan 32 MEA untuk tetap berwawasan ke luar ASEAN. Disamping itu perbedaan kondisi perekonomian, tingkat pembangunan ekonomi serta daya dukung ekonomi masingmasing negara anggota merupakan karakteristik tersendiri bagi kawasan ekonomi ASEAN dibandingkan kawasan ekonomi negara lain. 100 PERTANYAAN TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 25. Q: Apakah keberadaan MEA menjadi sesuatu yang positif bagi masyarakat Asia Tenggara, atau sebaliknya? A: Sebagaimana harapan para pemimpin negara ASEAN, pelaksanaan MEA diharapkan akan meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat negara-negara Asia Tenggara. Lapangan kerja lebih luas, dimana masyarakat bebas berdagang, berusaha, berinvestasi dan bekerja di negara ASEAN. Dalam era MEA beberapa hal positif yang terjadi, antara lain, biaya transportasi dan komunikasi lebih murah, jumlah pengguna internet meningkat, informasi semakin mudah dan cepat diakses, dan meningkatnya ekspor komoditas tradisional maupun baru. Harapan ini bisa saja berbalik negatif bila pemerintah dan masyarakat negara anggota ASEAN tak siap menghadapinya. 26. Q: Bagaimana memantau kesiapan anggota ASEAN dalam mewujudkan ASEAN Vision? A: Disusunnya ASEAN Baseline Report (ABR) berperan sebagai scorecard untuk memantau kemajuan. Setiap tahun, indikator kinerja utama dilaporkan oleh Sekjen ASEAN kepada para Menteri dan Kepala Negara/Pemerintahan negara ASEAN. Laporan tersebut berisi kemajuan implementasi dari tiga pilar masyarakat ASEAN (keamanan, ekonomi dan sosial-budaya), ukuran kemajuan kerjasama regional, dan panduan dalam mempersempit adanya kesenjangan pembangunan antarnegara ASEAN. Dalam laporan itu juga memuat analisis kuantitatif dengan indikator terpilih yang memenuhi kriteria: (i) relevansi terhadap kebijakan, (ii) sederhana, (iii) konsistensi secara statistik, (iv) valid, (v) ketersediaan data, dan (vi) cakupan indikator. PUSAT HUMAS KEMENDAG 33 27. Q: Bagaimana dengan pemantauan implementasi MEA? A: Khusus pemantauan MEA, sesuai arahan para Kepala Negara dan para Menteri Ekonomi ASEAN tahun 2008, Sekretariat ASEAN menyusun ASEAN Economic Community Scorecard sebagai alat untuk mengukur dan mengkomunikasikan kepada publik, terkait kemajuan yang dicapai oleh ASEAN dalam melaksanakan komitmennya dalam mewujudkan MEA 2015, baik secara kolektif (ASEAN-wide) maupun individual. Untuk menghasilkan scorecard yang akurat, dibuat analisis lebih tajam dan konsultasi lebih intens dengan berbagai sectoral bodies, sebagaimana diusulkan oleh Indonesia 34 di setiap bidang kerjasama. Hal ini penting mengingat beberapa measures (tolak ukur) dalam AEC Blueprint bersifat inspiratif dan sulit diukur secara kuantitatif. Sementara measures lainnya lebih mudah diukur tetapi memerlukan kesepahaman dengan sectoral bodies mengenai kriteria penentuan measures yang akan diukur. Berdasarkan usul Indonesia, disepakati agar AEC Scorecard disiapkan dalam dua versi. Pertama, untuk keperluan internal ASEAN guna melihat kepatuhan anggota memenuhi komitmenkomitmennya. Kedua, untuk konsumsi publik yang bersifat lebih umum namun dapat memberikan gambaran kemajuan menuju MEA 2015 dan menumbuhkan dukungan masyarakat. 100 PERTANYAAN TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) PUSAT HUMAS KEMENDAG 35 Bagian 3 28. Q: Dalam menjalankan kesepakatan, ada empat pilar yang menopang MEA, apa saja? POKOK-POKOK KESEPAKATAN MEA A: Empat pilar Masyarakat Ekonomi ASEAN saling berkaitan erat dan saling memperkuat satu sama lainnya. Pertama, ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi (single market and production base) ditandai oleh aliran bebas barang, aliran bebas jasa, aliran bebas investasi, aliran bebas tenaga kerja terdidik dan aliran modal yang lebih bebas. Selain itu, yang termasuk kelompok ini adalah sektor integrasi prioritas, sektor makanan, pertanian, dan kehutanan. Kedua, ASEAN sebagai kawasan ekonomi berdaya saing tinggi (competitive economic region) ditandai adanya peraturan kompetisi, perlindungan konsumen, hak atas kekayaan intelektual, pengembangan infrastruktur, perpajakan, dan e-commerce di semua negara anggota ASEAN. Ketiga, ASEAN sebagai kawasan dengan pengembangan ekonomi yang merata (equitable economic development) ditandai oleh pengembangan usaha kecil dan menengah, dan prakarsa integrasi ASEAN untuk negara-negara CMLV (Cambodia, Myanmar, Laos, dan Vietnam). 36 100 PERTANYAAN TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) Keempat, ASEAN sebagai kawasan yang terintegrasi secara penuh dengan perekonomian global (integration into the global economy) ditandai oleh pendekatan yang koheren dalam hubungan ekonomi di luar kawasan, dan peningkatan peran serta dalam jejaring produksi global. 29. Q: Apakah Arus Bebas Barang merupakan elemen utama dalam MEA? A: Ya. Arus bebas barang merupakan salah satu elemen utama AEC Blueprint dalam mewujudkan MEA dengan kekuatan pasar tunggal dan basis produksi. Dengan mekanisme arus barang yang bebas di kawasan ASEAN diharapkan jaringan produksi regional ASEAN akan terbentuk dengan sendirinya. 30. Q: Apa keuntungan dari diberlakukannya Arus Bebas Barang? A: Sejumlah keuntungan yang diperoleh dari diberlakukannya arus barang adalah: a. Terciptanya kepastian hukum dalam menjalankan usaha di bidang perdagangan barang b. Terbukanya peluang untuk meningkatkan volume ekspor barang dari Indonesia ke negara-negara Anggota ASEAN lainnya c. Terciptanya iklim usaha yang semakin kondusif dengan diterapkannya penghapusan ekonomi biaya tinggi dan penyederhanaan perijinan d. Meningkatnya produktivitas secara internal untuk memperkuat daya saing e. Meningkatnya kemampuan pelaku usaha di ASEAN melalui pemanfaatan berbagai kerja sama ekonomi yang disepakati PUSAT HUMAS KEMENDAG 37 f. Adanya kemudahan dan penyederhanaan prosedur kepabeanan, perijinan, dan imigrasi bagi para pelaku usaha dan pihak-pihak yang terkait dengan pelaksanaan persetujuan ini g. Terciptanya perdagangan barang yang lebih terprediksi, adil, transparan, dan terstandardisasi h. Terciptanya lapangan kerja baru dan berkurangnya kesenjangan sosial masyarakat sebagai akibat dari meningkatnya penanaman modal di Indonesia i. Terbukanya peluang pemanfaatan teknologi di antara negara anggota j. Meningkatnya keterlibatan sektor swasta dalam perdagangan barang sehingga peran serta Indonesia nyata dalam mewujudkan Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015. 31. Q: Guna mendukung pasar tunggal dan basis produksi, ditetapkan ATIGA, apa yang dimaksud dengan ATIGA? 38 A: ASEAN Trade in Goods Agreement (ATIGA) merupakan kodifikasi atas keseluruhan kesepakatan ASEAN dalam liberalisasi dan fasilitasi perdagangan barang (trade in goods). ATIGA disepakati negara-negara anggota ASEAN pada pertemuan KTT ASEAN ke-14 tanggal 27 Februari 2009 di Chaam, Thailand. Dengan demikian, ATIGA menggantikan Common Effective Preferential Tariffs (CEPT) Agreement serta penyempurnaan perjanjian ASEAN dalam perdagangan barang secara komprehensif dan integratif. ATIGA juga disesuaikan dengan kesepakatan AEC Blueprint terkait dengan pergerakan arus barang (free flow of goods) sebagai salah satu elemen pembentuk pasar tunggal dan basis produksi regional. 100 PERTANYAAN TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 32. 33. Q: Prinsip-prinsip apa saja yang tercantum dalam ATIGA? A: Pokok prinsip ATIGA adalah sebagai berikut: a. Mewujudkan kawasan arus barang yang bebas sebagai salah satu prinsip b. Membentuk pasar tunggal dan basis produksi dalam ASEAN Economic Community (AEC) tahun 2015 yang dituangkan dalam AEC Blueprint c. Meminimalkan hambatan dan memperkuat kerjasama di antara negara-negara anggota ASEAN d. Menurunkan biaya usaha e. Meningkatkan perdagangan, investasi dan efisiensi ekonomi f. Menciptakan pasar yang lebih besar dengan kesempatan dan skala ekonomi yang lebih besar untuk para pengusaha di negara-negara anggota ASEAN Q: Apa saja komponen arus bebas barang? A: Ada beberapa komponen arus bebas barang yang harus diketahui, yaitu: a. Penurunan dan Penghapusan Tarif b. Ketentuan Asal Barang/ Rules of Origin (ROO) c. Penghapusan Non-Tariff Barriers (NTBs) d. Trade Facilitation e. Customs Integration (Integrasi Kepabeanan) f. ASEAN Single Window g. Standard, Technical Regulation and Conformity Assessment Procedures h. Sanitary and Phytosanitary Measures i. Trade Remedies (Pemulihan Perdagangan) g. Menciptakan kawasan investasi yang kompetitif. PUSAT HUMAS KEMENDAG 39 34. Q: Tidak semua barang intra-ASEAN mendapatkan penurunan dan penghapusan tarif, lalu kategori produk apa yang mendapatkan perlakuan berbeda? A: Perlakuan berbeda ditujukan bagi barang yang masuk dalam kategori Sensitive List (SL) dan Highly Sensitive List (HSL). Pelaksanaannya dilakukan sesuai jadwal dan komitmen yang telah ditetapkan dalam persetujuan CEPT-AFTA dan digariskan dalam Roadmap for Integration of ASEAN (RIA), yaitu pada tahun 2010 untuk ASEAN-6 dan tahun 2015 untuk ASEAN-4 (CLMV). 35. 36. Q: Q: A: Beberapa negara anggota ASEAN melakukan reservasi (pengecualian) terhadap produk-produk sensitifnya. Indonesia melakukan reservasi terhadap produk beras dan gula sebagaimana tercantum dalam Protocol to Provide Special Consideration on Rice and Sugar. Selain reservasi untuk produk sensitif, Indonesia juga melakukan reservasi atas produk minuman beralkohol (General Exlusion List) untuk tidak menurunkan bea masuknya (bea masuk MFN). A: Rules of Origin (ROO) merupakan ketentuan asal barang yang ditetapkan dalam rangka memanfaatkan fasilitas CEPT. Penurunan/penghapusan tarif atas barang yang masuk dalam CEPT hanya dapat dinikmati oleh produkproduk yang berasal dari negara anggota ASEAN, yang dibuktikan dengan Sertifikat Keterangan Asal/SKA (Certificate Rules of Origin). Produk reservasi (pengecualian) apa yang dimintakan Indonesia untuk tidak diturunkan/ dihapuskan bea masuknya? 40 Bagian penting dari pelaksanaan arus bebas barang adalah Rules of Origin, apa yang dimaksud dengan itu dan apa keuntungannya? Fasilitas ROO berguna bagi negara anggota ASEAN untuk mengimplementasikan kebijakan “antidumping” dan “safeguard”; statistik perdagangan; penerapan persyaratan “labelling” dan “marking”; dan pengadaan barang oleh pemerintah. 100 PERTANYAAN TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 37. Q: Apa saja kriteria yang harus dipenuhi untuk mendapatkan certifikat of origin/SKA? A: Setiap barang harus memenuhi salah satu kriteria sebagai berikut agar dapat memperoleh Certificate of Origin (COO) atau Surat Keterangan Asal (SKA): a. Memenuhi Regional Value Content (RVC) b. Memenuhi kriteria “Change in Tariff Classification (CTC)” 38. Q: Butir-butir penting dalam pelaksanaan arus bebas barang adalah menghilangkah hambatan nontarif. Apa saja yang harus dilakukan oleh masingmasing negara? sebagai kriteria alternatif untuk menikmati tingkat CEPT bagi produk yang tidak dapat memenuhi 40% kandungan lokal/ASEAN. Kriteria CTC, dapat berupa: i. Change in Chapter (CC) ii. Change in Tariff Heading (CTH) iii. Change in Tariff Sub-Heading (CTSH) c. Memenuhi kriteria “Specific Process”, seperti diterapkan pada tekstil dan produk tekstil (TPT) serta produk-produk kimia. d. Kombinasi kriteria 2 atau 3 tersebut di atas. A: Terkait kesepakatan untuk menghilangkan hambatan non-tarif, langkah yang harus dilakukan negara anggota ASEAN adalah: a. Meningkatkan transparansi dengan mematuhi Protocol on Notification Procedure dan menyusun Surveilance Mechanism yang efektif b. Mematuhi komitmen standstill and roll back atas hambatan non-tarif c. Menghapuskan seluruh hambatan nontarif selambat-lambatnya pada 2010 untuk ASEAN-5 pada 2012 untuk Filipina, dan pada 2015 dengan fleksibilitas hingga tahun 2018 untuk CLMV, berdasarkan kesepakatan penghapusan Work Programme on Non-Tariff Barries (NTBs), d. Meningkatkan transparasi langkahlangkah kebijakan non-tarif e. Sedapat mungkin, memilliki aturanaturan regional dan kebijakan yang konsisten dengan praktik-praktik internasional yang terbaik. PUSAT HUMAS KEMENDAG 41 39. 40. Q: Trade Facilitation merupakan bagian dalam komitmen ATIGA, apa yang dimaksud itu? A: Fasilitasi Perdagangan (Trade Facilitation) adalah penyederhanaan, harmonisasi, standardisasi, dan modernisasi prosedur perdagangan. Fasilitasi ini diharapkan bisa mengurangi biaya transaksi ASEAN sehingga dapat meningkatkan daya saing ekspor dan mempermudah integrasi ASEAN menuju pasar tunggal dan basis produksi untuk barang, jasa, dan investasi. 41. Q: Q: Integrasi kepabeanan merupakan unsur penting dalam menopang arus bebas barang, apa yang menjadi fokus? A: Integrasi Kepabeanan (Customs Integration) dalam arus bebas barang dititik beratkan pada pengintegrasian struktur kepabeanan, modernisasi klasifikasi tarif, penilaian kepabeanan (customs valuation) dan penentuan asal barang serta mengembangkan ASEAN e-Customs, kelancaran proses kepabeanan, penguatan kemampuan sumber daya manusia, peningkatan kerjasama dengan organisasi internasional terkait, pengurangan perbedaan sistem dalam kepabeanan di antara negaranegara ASEAN, dan penerapan teknik pengelolaan risiko dan kontrol berbasis audit (PCA) untuk trade facilitation. ASEAN Single Window (NSW), apa yang dimaksud dengan itu? A: ASEAN Single Window merupakan suatu wahana bagi sepuluh National Single Windows (NSW) dari setiap Negara Anggota ASEAN yang oprasionalisasinya teritegrasi. NSW merupakan sistem elektronik yang akan mengintegrasikan informasi terkait dengan proses penanganan dokumen kepabeanan dan pengeluaran barang. Sistem 42 ini nantinya menjamin keamanan data dan informasi. Ia juga memadukan alur dan proses informasi antarsistem internal secara otomatis yang meliputi sistem kepabeanan, perijinan, kepelabuhan/ kebandarudaraan dan sistem lain yang terkait dengan proses penanganan dokumen kepabeanan dan pengeluaran barang. 100 PERTANYAAN TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 42. Q: Apa keuntungan dari pelaksanaan ASW? A: Pelaksanaan ASW yang diimplementasikan sepenuhnya pada 2012, mempercepat dan mempermudah alur data dan informasi pemerintah, serta pelaku usaha terakit proses ekspor dan impor negara ASEAN. Proses izin pengiriman barang dapat diselesaikan dalam waktu 30 menit, sebagaimana ditargetkan dalam Strategic Plan of Customs Development. Tanpa NSW, diperlukan waktu 3-5 hari untuk pemrosesan izin. ASEAN Single Window juga dapat mengakomodasi keberadaan negara non-ASEAN yang bekerjasama dalam perdagangan internasional. Dalam lingkungan ASW, negara non-ASEAN dapat memasukkan permohonan secara elektronik untuk pengiriman barang, segala informasi terkait kemudian disebarkan melalui jaringan yang aman pada seluruh NSW negara ASEAN. 43. Q: Sebagai syarat agar MEA berjalan lancar, diperlukan standar, technical regulation and conformity assesement procedur, apa itu? A: Standar, peraturan teknis dan prosedur penilaian kesesuaian yang harus ditetapkan dan diterapkan oleh setiap negara ASEAN. Dengan harapan dapat mengurangi hambatan perdagangan yang tidak diperlukan (unnecessary obstacles) dalam membangun pasar tunggal dan basis produksi regional ASEAN. Diharapkan standar, peraturan teknis dan prosedur penilaian kesesuaian juga dapat diharmonisasikan dengan standar internasional dan kerjasama kepabeanan. Syarat ini juga akan diselaraskan melalui implementasi ASEAN Policy Guideline on Standards and Conformance secara lebih transparan, lebih berkualitas atas penilaian kesesuaian yang lebih baik, dan partisipasi aktif sektor swasta. PUSAT HUMAS KEMENDAG 43 44. 46. Q: Dalam arus bebas barang juga diatur mengenai sanitary and phytosanitary measures, apa itu? A: Sebuah tindakan untuk memfasilitasi perdagangan dalam rangka melindungi kehidupan dan kesehatan manusia, hewan atau tumbuhan sesuai dengan prinsip Perjanjian SPS dalam WTO untuk mencapai komitmen-komitmen terkait kebijakan tersebut. Kebijakan ini boleh dikatakan sebagai ‘alat sensor’ dalam perdagangan barang. Q: Apakah Arus Bebas Jasa merupakan elemen penting lainnya dalam MEA? A: Ya pasti. Arus bebas jasa juga merupakan elemen penting dalam pembentukan ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi. Liberalisasi jasa merupakan perdagangan bebas pada sektor jasa yang di dalamnya tidak ada hambatan bagi para pemasok jasa ASEAN lintas negara di kawasan, sesuai dengan aturan domestik di setiap negara anggota MEA 45. Q: Diatur pula trade remedies, apa yang dimaksud itu? A: Hak dan kewajiban yang diberikan kepada setiap negara anggota MEA untuk menerapkan kebijakan pemulihan perdagangan, antara lain berupa anti-dumping, bea imbalan (terkait dengan subsidi) dan safeguard. Dengan kebijakan ini, negara anggota juga dapat menggunakan mekanisme penyelesaian sengketa yaitu Protocol on Enhanced Dispute Settlement Mechanism. 44 47. Q: Apa tujuan dari arus bebas jasa ? A: Tujuan dari arus bebas jasa adalah menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan jasa terkait pembukaan akses pasar (market access) dan menghapuskan diskriminasi dalam penerapan perlakuan nasional (national treatment). 100 PERTANYAAN TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 48. Q: Arus bebas jasa dilandaskan melalui ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS). Apa itu? 49. Q: A: ASEAN Framework Agreement on Service (AFAS) adalah sebuah persetujuan di antara negara-negara ASEAN untuk membuka pasarjasa. Dibentuk pada 15 Desember 1995 di Bangkok oleh menteri-menteri ekonomi ASEAN. Liberalisasi perdagangan jasa di bawah kerangka AFAS dilaksanakan melalui putaran negosiasi setiap dua tahun hingga 2015. Putaran-putaran perundingan tersebut menghasilkan suatu jadwal komitmen yang spesifik dilampirkan pada kerangka perjanjian. Jadwal ini sering disebut sebagai paket komitmen jasa. Komitmen tersebut mencakup liberalisasi jasa bisnis, profesional, konstruksi, distribusi, pendidikan, lingkungan, kesehatan, transportasi laut, telekomunikasi, dan pariwisata. Terdapat juga empat paket komitmen pada jasa keuangan yang ditandatangani menteri-menteri keuangan ASEAN dan enam paket transportasi udara yang ditandatangani menteri-menteri transportasi ASEAN untuk mengintegrasikan pasar jasa melalui pembukaan akses pasar jasa. Apa saja cakupan komitmen tersebut? Komitmen tersebut mencakup liberalisasi jasa bisnis, profesional, konstruksi, distribusi, pendidikan, lingkungan, kesehatan, transportasi laut, telekomunikasi, dan pariwisata. Terdapat juga empat paket komitmen pada jasa keuangan yang ditandatangani menteri-menteri keuangan ASEAN dan enam paket transportasi udara yang ditandatangani menteri-menteri transportasi ASEAN. PUSAT HUMAS KEMENDAG 45 50. Q: Liberalisasi jasa dilakukan melalui empat cara (mode), apa saja? Q: Hambatan yang mempengaruhi akses pasar pada liberalisasi ini apa saja? A: Liberalisasi jasa dengan pengurangan atau penghapusan hambatan dilakukan melalui empat cara atau modes of supply, baik untuk horizontal commitment maupun national treatment, sebagai berikut: A. Mode 1 (cross-border supply) yaitu jasa yang dipasokoleh penyedia jasa luar negeri kepada pengguna jasa dalam negeri, pemasok dan pengguna berada di negara masing-masing. B. Mode 2 (consumption abroad) yaitu jasa yang dipasok oleh penyedia dalam negeri kepada pengguna jasa dari luar negeri yang datang ke negara penyedia jasa. C. Mode 3 (commercial presence) yaitu penyedia jasa luar negeri dan memasok jasa kepada konsumen di negara pengguna melalui keberadaan secara komersial D. Mode 4 (movement of individual service providers) yaitu penyediaan jasa luar negeri melalui hadirnya orang perorangan yang menyediakan keahlian tertentu dan datang ke negara pengguna jasa. 51. A: Adapun limitasi yang dapat memengaruhi akses pasar dalam liberalisasi perdagangan jasa adalah pembatasan jumlah penyedia jasa, volume transaksi, jumlah operator, jumlah tenaga kerja, bentuk hukum dan kepemilikan modal asing. Adapun limitasi dalam perlakuan nasional antara lain peraturan yang dianggap diskriminatif untuk persyaratan pajak, kewarganegaraan, jangka waktu menetap, perizinan, standardisasi dan kualifikasi, kewajiban pendaftaran serta batasan kepemilikan properti dan lahan. 46 100 PERTANYAAN TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) PUSAT HUMAS KEMENDAG 47 52. Q: Apakah Arus Bebas Investasi juga merupakan komponen penting lainnya dalam mewujudkan MEA? Negara-negara ASEAN sepakat menempatkan investasi sebagai komponen utama dalam pembangunan ekonomi ASEAN dan menjadikannya sebagai salah satu tujuan pokok ASEAN dalam upaya mewujudkan integrasi ekonomi ASEAN (AEC) pada tahun 2015. 53. Q: Mengapa arus bebas investasi dianggap penting? A: Karena arus investasi yang bebas dan terbuka dipastikan akan meningkatkan penanaman modal asing (PMA) baik dari penanaman modal yang bersumber dari intra-ASEAN maupun dari negara non-ASEAN. Bila investasi asing besar, pembangunan ekonomi ASEAN juga terus tumbuh dan mendongkrak tingkat kesejahteraan masyarakat ASEAN. Alasan itulah yang membuat negara-negara ASEAN menempatkan investasi sebagai komponen utama dalam membangun perekonomian ASEAN. 48 100 PERTANYAAN TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 54. 55. Q: Q: A: Prinsip Kesetaraan (Non Discriminatory) merupakan prinsipprinsip perdagangan internasional yang telah menjadi prinsip penanaman modal asing dan wajib dijabarkan di dalam pengaturan penanaman modal di host country. Ada dua Prinsip Kesetaraan: A. The Most Favoured Nation (MFN) Principle, yaitu prinsip kesetaraan yang memberikan perlakuan yang sama terhadap semua PMA yang masuk ke wilayah suatu negara tertentu, baik yang berkaitan dengan perjanjian bilateral dan maupun multilateral yang dituangkan dalam undang-undang PMA. B. National Treatment Principle (NTP), yaitu adanya perlakuan yang sama oleh host country terhadap PMA dan PMDN. PMA yang masuk ke negara tertentu untuk mendapatkan perlakuan yang sama berdasarkan NTP, harus tunduk pada hukum yang berlaku di negara tersebut. A: Ada lima aksi strategis dalam melaksanakan arus bebas investasi, yaitu: a. Perlindungan investasi, bertujuan untuk menyediakan perlindungan kepada semua investor dan investasi yang dicakup dalam perjanjian tersebut. b. Fasilitasi dan kerjasama, bertujuan untuk menyediakan peraturan, ketentuan, kebijakan, dan prosedur investasi yang transparan, konsisten dan dapat diprediksi. c. Promosi dan awareness, bertujuan untuk mempromosikan ASEAN d. Kawasan investasi terpadu dan jejaring produksi. e. Liberalisasi, bertujuan untuk mendorong liberalisasi investasi secara progressif. Dua prinsip kesetaraan yang dianut dalam pelaksanaan arus bebas investasi, apa saja? Ada lima aksi strategis dalam pelaksanaan arus bebas investasi. Apa saja aksi strategis itu ? PUSAT HUMAS KEMENDAG 49 56. 57. Q: Tindakan apa yang diperlukan untuk pelaksanaan perlindungan investasi? A: Perlindungan yang lebih baik bagi investor beserta investasi yang akan dicakup dalam persetujuan yang komprehensif sangat diperlukan. Berikut pokokpokok yang menjadi perhatian: a. Mekanisme penyelesaian sengketa antar investor dan pemerintah b. Transfer dan repatriasi modal, laba, deviden, dll c. Cakupan mengenai pengambilalihan oleh pemerintah dan kompensasi transparan d. Perlindungan dan pengamanan secara penuh e. Pemberian kompensasi terhadap kerugian akibat huru-hara 50 Q: Tindakan apa yang diperlukan untuk menjalankan aksi strategik fasilitas dan kerjasama? A: Untuk menciptakan prosedur, kebijakan, regulasi, peraturan investasi yang lebih transparan, konsisten dan dapat diprediksi, maka diperlukan hal-hal berikut dalam menjalankan strategi fasilitas dan kerjasama: A. Menyelerasakan, apabila dimungkinkan, kebijakan investasi untuk mencapai pembangunan industri yang saling melengkapi dan integrasi ekonomi B. Merampingkan dan menyederhanakan prosedur aplikasi dan persetujuan investasi C. Menyebarluaskan informasi investasi; peraturan, ketentuan, kebijakan, dan prosedur, termasuk melalui pusat investasi satu atap atau badan promosi investasi D. Memperkuat database semua bentuk investasi yang mencakup barang dan jasa untuk fasilitas formulasi kebijakan E. Memperkuat koordinasi di antara kementerian dan lembaga pemerintahan terkait F. Melakukan konsultasi dengan sektor swasta untuk memfasilitasi investasi G. Mengidentifikasi dan mengupayakan sektor-sektor yang saling melengkapi di seluruh ASEAN, serta integrrasi ekonomi liberal. 100 PERTANYAAN TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 58. 59. Q: Q: A: Mendorong ASEAN menjadi kawasan investasi dan jaringan produksi yang terintergrasi, diperlukan tindakan berikut dalam hal promosi dan awareness: A. Menciptakan iklim yang diperlukan untuk mendorong segala bentuk investasi dan wilayah pertumbuhan baru ke dalam ASEAN B. Mendorong investasi intraASEAN, khususnya investasi dari ASEAN-6 ke CLMV C. Mendorong pertumbuhan dan pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) serta perusahaan multinasional D. Mendorong perkembangan industri yang saling melengkapi dan jaringan produksi antara-perusahaan multinasional di ASEAN E. Mendorong misi promosi investasi bersama yang mengarah pada pembentukan klaster dan jaringan produksi regional F. Memperluas manfaat dari inisiatif kerjasama industri ASEAN di samping skema AICO untuk mendorong pembentukan klaster dan jaringan produksi kawasan G. Mengupayakan pembentukan jejaring yang efektif mengenai persetujuan bilateral penghindaran pengenaan pajak berganda antarnegara ASEAN A: Aksi strategis yang dilakukan adalahmembebaskan secara progresif tata aturan investasi yang menghambat di negaranegara anggota ASEAN untuk mencapai iklim investasi yang bebas terbuka, dengan tindakantindakan berikut: a. Memperluas perlakuan non-diskriminasi, termasuk national treatment dan mostfavoured nation treatment, bagi investor ASEAN dengan pengecualian yang terbatas, mengurangi, dan apabila dimungkinkan, menghapuskan pengecualian tersebut, b. Mengurangi dan apabila dimungkinkan, menghapuskan hambatan-hambatan masuknya investasi di sektor prioritas intergrasi yang mencakupi barang dan jasa c. Mengurangi dan apabila dimungkinkan menghapus kebijakan pembatasan investasi dan hambatanhambatan lainnya, termasuk persyaratan perfoma investasi (perfomance requirements). Untuk promosi dan awareness, tindakan apa yang diperlukan? Apa saja tindakan yang diperlukan untuk aksi strategis liberalisasi? PUSAT HUMAS KEMENDAG 51 60. 61. Q: Apakah Arus Modal juga menjadi elemen penting dalam mewujudkan MEA? A: Ya. Arus modal sangat penting yaitu arus modal yang “lebih bebas.” Secara umum, arus modal yang lebih bebas ini dapat diterjemahkan dengan pengurangan (relaxing) atas restriksi-restriksi dalam arus modal misalnya relaxing on capital control. Q: Mengapa MEA mengatur arus modal yang lebih bebas, tidak arus bebas seperti pada tarif & non-tarif, jasa dan investasi? A: Menurut kebijakan Masyarakat Ekonomi ASEAN, arus modal mempunyai karakteristik berbeda bila dikaitkan dengan proses liberalisasi. Keterbukaan yang sangat bebas atas arus modal dianggap akan berpotensi menimbulkan risiko, yakni mengancam stabilisasi perekonomian suatu negara. Namun pada sisi lain, membatasi aliran modal akan membuat suatu negara mengalami keterbatasan ketersediaan modal yang diperlukan untuk mendorong peningkatan arus perdagangan dan pengembangan pasar uang. Sebab itulah ASEAN memutuskan hanya akan membuat arus modal menjadi lebih bebas. 62. Q: Apa tujuan dilaksanakannya arus modal yang lebih bebas? 52 A: Arus modal yang lebih bebas ditujukan untuk mendukung transaksi keuangan yang lebih efisien, sebagai salah satu sumber pembiayaan pembangunan, memfasilitasi perdagangan internasional, mendukung pengembangan sektor keuangan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. 100 PERTANYAAN TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 63. Q: Lima program untuk mengembangkan dan meningkatkan integrasi pasar modal apa saja? A: Ditetapkan lima program utama untuk mengembangkan dan meningkatkan integrasi pasar modal ASEAN, yaitu: 64. Q: Apa saja prinsipprinsip dalam memfasilitasi pergerakan modal yang lebih besar? a. Harmonisasi berbagai standar di pasar modal ASEAN, khususnya dalam hal ketentuan penawaran harga (initial public offering) b. Memfasilitasi adanya Mutual Recognition Agreement (MRA) untuk pekerja profesional di pasar modal c. Adanya fleksibilitas dalam ketentuan hukum untuk penerbitan sekuritas d. Memfasilitasi berbagai usaha yang bersifat market driven untuk membentuk hubungan antarpasar saham dan pasar obligasi e. Memperkuat struktur mekanisme pemungutan pajak penghasilan (pph) untuk memperkuat basis investasi bagi penerbitan surat utang di ASEAN A: Dalam upaya memfasilitasi pergerakan modal yang lebih besar, liberalisasi pergerakan modal mengacu pada tiga prinsip berikut: a. Memastikan suatu liberalisasi capital account yang konsisten dengan agenda nasional kesiapan ekonomi negara anggota b. Memperbolehkan penggunaan instrumen pengamanan terhadap potensi risiko instabilitas dan sistemik ekonomi makro yang mungkin muncul dari proses liberalisasi, termasuk hak memberlakukan kebijakan yang dirasa perlu untuk stabilitas ekonomi makro; c. Memastikan manfaat liberalisasi yang akan diperoleh seluruh negara ASEAN. PUSAT HUMAS KEMENDAG 53 66. 65. Q: Apakah Arus Bebas Tenaga Kerja Terampil merupakan elemen penting dalam mewujudkan MEA? Ya. Setiap warga negara anggota ASEAN yang memiliki keterampilan di bidang tertentu dimana suatu negara memberikan komitmen dapat keluar dan masuk dari satu negara ke negara lain untuk mendapatkan pekerjaan tanpa adanya hambatan di negara yang dituju. Mereka bisa bekerja dalam bidang perdagangan barang, jasa dan investasi sesuai dengan peraturan yang berlaku di negara penerima. 54 Q: Apa definisi tenaga kerja terampil dalam MEA? A: Tenaga kerja dalam MEA hanya ditujukan khusus kepada tenaga kerja terampil (skilled labour). Mengingat tenaga kerja kurang terampil sangat sensitif, maka pembahasan mengenai tenaga kerja kurang terampil (unskilled labour) tidak menjadi bagian dalam MEA 2015. Secara umun skilled labor dapat diartikan sebagai pekerja yang mempunyai keterampilan atau keahlian khusus, pengetahuan, atau kemampuan di bidangnya, yang bisa berasal dari lulusan perguruan tinggi, akademisi atau sekolah teknik ataupun dari pengalaman kerja yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi/ijazah. 67. Q: Bagaimana agar tenaga kerja terampil dapat memanfaatkan liberalisasi ini? A: Tenaga kerja terampil di bidang tertentu dapat mempelajari lampiran (schedule of commitment) masing-masing negara dalam perjanjian MNP (Movement of Natural Person) untuk mengetahui persayaratan dan sub-sektor apa saja yang terbuka. Salah satu upaya untuk mendukung hal tersebut adalah dengan disusunnya Mutual Recognition Arrangement (MRA). 100 PERTANYAAN TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 68. 69. Q: Lantas apa yang dimaksud dengan mutual recognition arrangement (MRA) dan apa tujuannya? A: MRA dapat diartikan sebagai saling pengakuan untuk kompetensi tertentu oleh seluruh negara ASEAN atas kemampuan seseorang untuk bekerja dibidangnya. Kesepakatan MRA bertujuan untuk menciptakan prosedur dan mekanisme akreditasi untuk mendapatkan kesamaan/kesetaraan. Juga untuk mengakui perbedaan antarnegara untuk pendidikan, pelatihan, pengalaman dan persyaratan lisensi untuk para profesional yang ingin berpraktik. Q: MRA apa saja yang sudah disepakati dalam MEA 2015? A: Hingga tahun 2015 terdapat 8MRA yang telah disepakati oleh ASEAN yaitu MRA untuk jasa-jasa teknik, keperawatan, arsitektur, surveying qualification (pemetaan), tenaga medis, dokter gigi, jasa-jasa akuntansi dan pariwisata. MRA tersebut ditandatangani para menteri ekonomi ASEAN (untuk Indonesia, Menteri Perdagangan) pada saat yang berbeda sesuai dengan kesepakatan yang telah dicapai di masing-masing kelompok kerja. MRA ini dirundingkan oleh K/L pemerintah atau non pemerintah yang berwenang terkait profesi. 70. Q: Apa pengertian Sektor Prioritas Integrasi ? A: Sektor Prioritas Integrasi (Priority Integration Sectors/PIS) adalah sektor-sektor yang dianggap strategis untuk terlebih dulu/ dipercepat pembukaan akses pasarnya menuju pasar tunggal dan basis produksi. 71. Q: Sektor apa saja yang masuk dalam sektor prioritas integrasi? A: Para menteri ekonomi ASEAN dalam special informal aem meeting, 2003, di jakarta, menyepakati 11 sektor yang masuk kategori sektor prioritas integrasi dan 1 sektor lagi pada 2006 di Filipina. adapun ke-12 sektor itu terdiri atas tujuh sektor perdagangan barang yaitu produk pertanian, otomotif, elektronik, perikanan, produk karet, tekstil & pakaian, produk kayu, dan logistik; serta lima sektor perdagangan jasa yaitu transportasi udara, e-asean, pelayanan kesehatan, logistik, dan pariwisata. PUSAT HUMAS KEMENDAG 55 Bagian 4 72. KEBIJAKAN PENDUKUNG MEA Q: Pemerintah Indonesia membuat beberapa kebijakan strategis dan teknis sebagai persiapan menghadapi MEA, seperti apa? A: Pemerintah membuat sejumlah kebijakan strategis dan teknis, baik yang bersifat sektoral maupun lintas sektoral. Kebijakan strategis lintas sektoral antara lain penerbitan Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), pengembangan Sistem Logistik Nasional (Sislognas), kebijakan Hilirisasi sektor industri nasional, kebijakan ketahanan pangan, Sistem Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, mendirikan ASEAN Center serta Pusat Studi ASEAN di beberapa universitas dan sebagainya. 73. Q: Apa dampak dari kebijakan terkait MEA tersebut? A: Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah berdampak positif. Salah satu hasil nyata adalah semakin meningkatnya rangking Indonesia baik berdasarkan Global Competitiveness Index (GCI) maupun berdasarkan Logistic Performance Index (LPI). Jika pada tahun 2010 (berdasarkan LPI) Indonesia menduduki peringkat ke 75 dengan total skor adalah 2,76, maka dengan diterapkannya Sislognas, peringkat Indonesia tahun 2014 meningkat menjadi 53 dengan total skor 3,08. 56 100 PERTANYAAN TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 74. Q: Apakah ada dukungan teknis? Q: Guna berkoordinasi dengan pelaku usaha, apa kebijakan yang telah dikeluarkan? A: Dukungan teknis juga diberikan pemerintah antara lain pembentukan Indonesia National Single Window (INSW) sebagai sarana untuk memfasilitasi para pelaku usaha. Kemudian, aplikasi online di seluruh kantor/instansi penerbit Surat Keterangan Asal (SKA) untuk lebih mempermudah eksportir nasional, penerapan Standard Nasional Indonesia (SNI) untuk peningkatan mutu produk nasional sekaligus memastikan produk impor memenuhi aturan yang berlaku di dalam negeri. 75. A: Pemerintah dalam membangun koordinasi antara kementerian/ lembaga termasuk para pelaku usaha, mengeluarkan berbagai kebijakan yang tertuang dalam intrumen Instruksi Presiden (Inpres) No. 5/2008 tentang Fokus Program Ekonomi dan Inpres No. 11/2011 tentang Pelaksanaan Komitmen Cetak Biru Masyarakat Ekonomi ASEAN. Inpres tersebut diperuntukkan sebagai pedoman bagi aparat baik pusat maupun daerah. Pemerintah juga menerbitkan Inpres No. 6 Tahun 2014 tentang Peningkatan Daya Saing Nasional dalam Rangka Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN dan Keppres No. 37 tahun 2014 tentang Komite Nasional Persiapan Pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN yang ditetapkan 1 September 2014. Komite Nasional ini dikoordinasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dengan anggota yang terdiri dari Pemerintah Pusat dan Daerah, akademisi dari berbagai universitas, serta para pelaku usaha (KADIN, APINDO, HIPMI, dan sebagainya). PUSAT HUMAS KEMENDAG 57 76. 77 Q: Pemetaan sektor sangat penting untuk menghadapi MEA, apa saja? A: Dalam rencana meningkatkan daya saing, pemerintah telah memetakan sektor-sektor yang perlu mendapatkan perhatian serius yaitu: pengembangan infrastruktur; sektor logistik; sektor perdagangan; industri; pariwisata; investasi; energi; UMKM; perbankan; pertanian; tenaga kerja; dan pengembangan koordinasi Pusat dan Daerah. Dalam menjalankan aksi tersebut, pemerintah berupaya melakukan perbaikan terhadap infrastruktur fisik, peningkatan iklim usaha yang kondusif, reformasi kebijakan, peningkatan kualitas SDM, pengembangan industri prioritas, dan reformasi kelembagaan dan kepemerintahan. 58 Q: Apa saja yang dilakukan guna menjalankan aksi tersebut? A: Dalam menjalankan aksi tersebut, pemerintah berupaya melakukan perbaikan terhadap infrastruktur fisik, peningkatan iklim usaha yang kondusif, reformasi kebijakan, peningkatan kualitas SDM, pengembangan industri prioritas, dan reformasi kelembagaan dan kepemerintahan. 78. Q: Mengenai tarif bea masuk, kemajuan apa yang telah dicapai? A: Mulai 1 Januari 2010, tarif Bea Masuk 0% sudah diterapkan untuk lebih dari 99% pos tarif di seluruh ASEAN-6 (Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand). Akhir 2015, negara anggota ASEAN-4 (Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam) akan menghapuskan lebih dari 99% tarif bea masuknya. Sehingga, menciptakan peluang bagi produk Indonesia di pasar sebesar lebih dari 180 juta jiwa. 100 PERTANYAAN TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 79. 80. Q: Terkait tarif Bea Masuk, kebijakan apa yang telah dikeluarkan Kemendag? A: Kementerian Perdagangan dan Kementerian Keuangan saling berkoordinasi dengan menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 208/PMK.011/2012 tanggal 17 Desember 2012 tentang penetapan tarif bea masuk dalam rangka ASEAN Trade In Goods Agreements (ATIGA), dengan melampirkan Surat Keterangan Asal (SKA) form D. Q: Mengenai kebijakan nontarif, apa langkah yang ditempuh Kemendag? A: Kemendag melakukan pemutakhiran database kebijakan non-tarif dan penyelesaian kasus aktual yang menghambat akses pasar eksportir Indonesia ke ASEAN. Dibentuk juga Task Force yang menangani Non-Tariff Measures (NTMs) Indonesia. Kemendag berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian membahas penanganan NTMs/NonTariff Barriers (NTBs) Indonesia, yang diatur dalam Perpres No. 76 Tahun 2014. Indonesia juga telah mengeluarkan Paket Kebijakan Ekonomi I, II, III, IV dan V yang salah satunya berisi deregulasi dan debirokratisasi tahun 2015. Salah satu tujuan deregulasi ini adalah untuk memudahkan arus barang, modal, dan investasi guna meningkatkan daya saing nasional, memperkuat industri dalam negeri, menciptakan iklim usaha yang sehat. PUSAT HUMAS KEMENDAG 59 81. Q: Bagaimana tentang Surat Keterangan Asal (SKA), kemajuan apa yang telah dicapai? A: Mulai 1 Januari 2012, Kemendag telah membuat website e-SKA untuk penerbitan SKA secara online di 86 Instansi Penerbit Surat Keterangan Asal (IPSKA) dalam rangka penyederhanaan proses ekspor-impor, peningkatan pelayanan perijinan dan terkoneksi dengan Inatrade dan Indonesia National Single Window (INSW) untuk menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif, penetapan regulasi yang berorientasi pada ekspor produk bernilai tambah tinggi, dan peningkatan pengamanan pasar di negara tujuan ekspor. Pelaksanaan 2nd pilot project Self-Certification (SC) di ASEAN (Filipina & Laos) per 1 Januari 2014 dengan menerbitkan SKA sendiri (invoice declaration) untuk 15 eksportir bersertifikasi. Indonesia telah menerbitkan Perpres No 29 Tahun 2013 dan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 39/M-DAG/8/2013. Persiapan pelaksanaan SKA form D yang baru per 1 Januari 2014 dengan menghapus FOB kecuali untuk kasus RVC 40% dengan masa transisi masih menerima SKA Form D yang lama sampai 30 Juni 2014. Sejak 2008-4 Desember 2013, Kementerian Perdagangan telah menerbitkan 670.222 SKA Form D. 60 100 PERTANYAAN TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 82. Q: Untuk kemudahan informasi terkait kebijakan ekspor-impor, apa kebijakan yang dilakukan Kemendang? A: Kemendag berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian membuat dan mengembangkan Indonesia Nasional Trade Repository (INTR) yang terintegrasi dengan INSW. Diharapkan dapat menjadi media informasi peraturan perdagangan bagi pengusaha dan masyarakat terkait ekspor-impor. 83. Q: Guna memenangi persaingan di pasar ASEAN, langkah strategis apa saja yang dilakukan? A: Dalam rangka peningkatan daya saing ekspor nasional dan pelaksanaan tugas Pokja Ekspor Tim Nasional Pengembangan Ekspor serta Pengembangan Investasi, Menteri Perdagangan selaku Ketua Pokja Ekspor terus menerus meningkatkan komunikasi dan fasilitasi dengan para pelaku usaha. Kemendag juga terus-menerus melakukan promosi ekspor untuk mengembangkan pasar internasional sekaligus upaya pencitraan produk dan jasa Indonesia. Dijalankan pula misi dagang dan instore promotion secara lebih profesional dan berkualitas, peningkatan kelembagaan ekspor, pengembangan ekspor dan pasar komoditas, serta penguatan peran perwakilan di luar negeri (Atase Perdagangan & ITPC). Saat ini Kemendag sudah memiliki atase perdagangan di 25 negara dan ITPC di 19 negara. Sementara di ASEAN baru ada 4 Atase Perdagangan (Kuala Lumpur, Singapura, Bangkok, Manila). PUSAT HUMAS KEMENDAG 61 84. Q: Distribusi adalah kunci menghadapi persaingan, apa kebijakan yang diambil terkait hal ini? A: Memperkuat jaringan distribusi nasional yang merupakan bagian dari sistem logistik nasional. Untuk hal ini Kemendag telah melakukan revitalisasi pasar tradisional yang akan dikembangkan sebagai pasar-pasar percontohan dan pembangunan gudang pangan. Hingga saat ini, sedikitnya sudah dilakukan revitalisasi (dan dalam proses revitalisasi) sebanyak 1.000 pasar tradisional, baik fisik maupun manajemen melalui Tugas Pembantuan (TP). Puluhan diantaranya merupakan pasar percontohan serta membangun Pusat Pameran Produk Dalam Negeri, selain juga pembangunan gudang sebanyak 15 gudang (Sistem Resi Gudang - SRG) di 11 provinsi, 268 pasar tertib ukur serta 16 daerah tertib ukur. Untuk tahun 2015 s/d 2019 akan direvitalisasi dan dibangun 5.000 pasar. 85. Q: Penguatan pasar dalam negeri juga penting, apa langkah yang sudah ditempuh? 62 A: Kemendag juga melaksanakan berbagai upaya dalam rangka penguatan pasar dalam negeri, seperti penyusunan regulasi teknis yang bertujuan meningkatkan perlindungan kepada konsumen dan menjaga kualitas barang beredar dan jasa. Upaya itu direalisasikan dengan pembentukan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK). Hingga 2012 sebanyak 84 BPSK tersebar di sejumlah kabupaten/kota dan Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM), peningkatan operasional Penyidik Pegawai Negeri Sipil Perlindungan Konsumen (PPNS-PK) dan tenaga Petugas Pengawas Barang Beredar dan Jasa (PPBJ), serta peningkatan pengawasan terhadap alat Ukur Takar Timbang dan Perlengkapannya (UTTP). 100 PERTANYAAN TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 86. Q: Terhadap konsumen, apa upaya yang telah dilakukan? A: Sebagai upaya perlindungan konsumen, pemerintah mewajibkan label berbahasa Indonesia dan penerapan SNI. Kemendag untuk mendukung hal tersebut melakukan upaya peningkatan kepedulian masyarakat terhadap perlindungan konsumen melalui program edukasi konsumen cerdas. Penerapan standardisasi produk listrik dan elektronik melalui ASEAN Harmonised Electrical and Electronic Equipment Regulatory Regime (AHEEERR) yang saat ini sedang proses transposisi ke dalam peraturan domestik. PUSAT HUMAS KEMENDAG 63 Bagian 5 87. Q: PELUANG & TANTANGAN MENGHADAPI MEA Peluang apa saja yang didapat Indonesia dari pelaksanaan MEA? A: Setidaknya terbuka tujuh peluang bagi Indonesia dengan dilaksanakan Masyarakat Ekonomi ASEAN: a. b. c. d. e. f. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Menjadi pasar potensial dunia Menjadi negara pengekspor Negara tujuan investor Meningkatkan daya saing Terbukanya peluang usaha di pasar barang dan jasa g. Manfaat aliran modal asing 88. Q: Bagaimana Indonesia bisa menjadi pasar potensial dunia? A: Pelaksanaan MEA pada 2015 akan menempatkan ASEAN sebagai kawasan pasar terbesar ke-3 di dunia, apalagi didukung oleh jumlah penduduk Indonesia yang ke-3 terbesar (8% dari total penduduk dunia) di dunia setelah China dan India. Jumlah penduduk Indonesia yang terbesar di kawasan (40% dari total 500-an juta penduduk ASEAN) merupakan potensi yang sangat besar untuk menjadi negara ekonomi yang produktif dan dinamis, bahkan bisa memimpin pasar ASEAN di masa depan. 64 100 PERTANYAAN TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 89. Q: Apa saja produk unggulan Indonesia? A: Berikut daftar 10 produk unggulan Indonesia per 2014 dengan rincian total perdagangannya masingmasing: elektronik, otomotif, tekstil & produk tekstil (TPT), sawit, hasil hutan, karet, kakao, alas kaki, kopi, dan udang. No. Produk Potensial Total Perdagangan (dollar AS) 1 Elektronik 8,24 M 2 Otomotif 3 TPT 1,69 M 4 Sawit 1,58 M 5 Hasil Hutan 0,92 M 6 Karet 0,83 M 7 Kakao 0,35 M 8 Alas Kaki 0,21 M 9 Kopi 0,15 M 10 Udang 0,08 M 4,8 M 90. Q: Terdapat pula produk potensial dalam menghadapi MEA, apa saja? A: Makanan olahan, minyak atsiri, perhiasan, peralatan medis, ikan, rempahrempah, kulit, tanaman obat, kerajinan, dan peralatan kantor. Berikut tabel rincian total perdagangannya. No. Produk Potensial 1 Makanan olahan 2 Minyak atsiri 3 Perhiasan 4 Peralatan Medis 5 Ikan 0,38 M 6 Rempah-rempah 0,25 M 7 Kulit 0,18 M 8 Tanaman obat 0,10 M 9 Kerajinan 0,06 M 10 Peralatan kantor 0,03 M PUSAT HUMAS KEMENDAG Total Perdagangan (dollar AS) 4,05 M 1,9 M 1,07 M 0,4 M 65 91. Q: Peluang bisnis apa yang dapat dimanfaatkan Indonesia di sejumlah negara ASEAN? A: D.KAMBOJA A.MALAYSIA BARANG: makanan & minuman olahan, produk konstruksi, obat, pupuk, perlengkapan mandi, produk plastik & elektronik, ban, kertas, furnitur, kosmetik JASA: legal, teknisi, arsitek, perawat, kurir, telekomunikasi, konstruksi, komputer, distribusi, transportasi BARANG: tekstil & garmen, produk kehutanan, cokelat, kopi, udang, kulit & produk kulit, rempah obat, makanan olahan, kerajinan, bambu JASA: periklanan, perfilman, konstruksi, hotel, restoran, tanaman rekreasi, serta transportasi udara & laut B.SINGAPURA BARANG: karet, alas kaki, udang, kopi, cokelat, alat medis, rempah, perikanan, makanan & minuman olahan, kertas, alat tulis, perhiasan, elektronik JASA: legal, akuntansi, medis & dokter gigi, teknisi, arsitek, dokter hewan, hotel, restoran, audiovisual, distribusi C.THAILAND BARANG: elektronik, kimia organik, kertas, produk plastik, perhiasan, ban, produk kehutanan, otomotif, perikanan, bumbu, cokelat JASA: taman hiburan, rumah sakit, legal, akuntan, medis & dokter gigi, teknisi, arsitek, audio-visual, distribusi 66 E.MYANMAR BARANG: makanan & minuman olahan, produk konstruksi, obat, pupuk, toiletries, produk plastik & elektrik, ban, kertas, furnitur & kosmetik JASA: legal, teknisi, arsitek, perawat, kurir, telekomunikasi, konstruksi, komputer, distribusi, transportasi F. VIETNAM BARANG: mesin & peralatan, produk baja, bahan baku industri pakaian & sepatu, elektronik, plastik, otomotif JASA: dokter hewan, perawat, arsitek, waralaba, hotel, restoran, agen perjalanan & wisata, kereta api & konstruksi 100 PERTANYAAN TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 92. 93. Q: Hal apa yang memberikan peluang Indonesia sebagai tujuan penanaman modal? A: Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar di antara anggota ASEAN, Indonesia diharapkan mampu menarik investor ke dalam negeri dan mendapat peluang ekonomi yang lebih besar dari negara anggota ASEAN lainnya. Indonesia mencatat fakta bahwa salah satu faktor penyebab turunnya rasio investasi adalah belum membaiknya iklim investasi dan keterbatasan infrastuktur. Berbeda sekali dengan negara ASEAN lainnya yang dipengaruhi faktor berkembangnya regional hub-production. Indonesia menyongsong MEA 2015 dengan membangun berbagai kerjasama regional yang bertujuan meningkatkan infrastuktur (pipa gas, teknologi informasi) maupun pembiayaan. Dari sektor inilah kesempatan terbuka lebar. Q: Selain mendapatkan peluang bersaing dalam kualitas dan harga produk, Indonesia juga akan diuntungkan oleh terbukanya sektor jasa. Bagaimana keuntungan tersebut? A: ASEAN sangat memungkinkan untuk membuka sektor jasa seluasluasnya melalui sektor-sektor jasa prioritas yaitu sektor pariwisata, kesehatan, penerbangan, e-ASEAN, dan logistik. Jasa prioritas ini belum merata, hanya berkembang di Singapura, Malaysia dan Thailand. Namun, kemajuan ketiga negara tersebut dapat dimanfaatkan sebagai penggerak dan acuan untuk perkembangan liberalisasi jasa di ASEAN. Indonesia akan unggul dari stok tenaga kerja. Diyakini Indonesia dapat menyediakan tenaga kerja yang cukup dan pasar yang besar, sehingga menjadi pusat industri. Indonesia pun dapat menjadikan ASEAN sebagai tujuan pekerjaan guna mengisi investasi yang akan dilakukan dalam rangka MEA 2015. PUSAT HUMAS KEMENDAG 67 94. Q: Bagaimana caranya peluang bisa datang dari aliran modal? A: ASEAN dari segi penarikan aliran modal asing dikenal sebagai tujuan penanaman modal global. MEA membuka peluang bagi Indonesia untuk memanfaatkan aliran modal masuk ke kawasan. Aliran modal tersebut tidak hanya dalam bentuk porsi dari portofolio regional tapi juga aliran modal langsung (PMA). Sedangkan dari sisi peningkatan kapasitas dan kualitas lembaga, peraturan terkait, maupun sumber daya manusia, berbagai program kerjasama regional yang dilakukan tidak terlepas dari keharusan melakukan harmonisasi, standarisasi, maupun mengikuti MRA yang telah disetujui bersama. Artinya akan terjadi proses perbaikan kapasitas di berbagai institusi, sektor, maupun peraturan terkait. Penerapan ASEAN Single Window sangat mendukung peluang ini. 95. Q: Selain peluang, Indonesia juga memiliki sejumlah tantangan dalam menghadapi MEA. Apa saja? A: Sejumlah tantangan dihadapi Indonesia pada pelaksanaan MEA, antara lain: a. Laju peningkatan ekspor dan impor b. Laju inflasi c. Dampak negatif arus modal yang lebih bebas d. Kesamaan produk e. Daya saing Sektor Prioritas Integrasi f. Daya saing SDM g. Tingkat perkembangan ekonomi h. Kepentingan nasional i. Kedaulatan negara 68 100 PERTANYAAN TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 96. 97. Q: Q: A: Indonesia akan mendapat persaingan ketat dengan sesama negara anggota ASEAN dan nonASEAN dari segi ekspor dan impor. Kinerja ekspor periode 2004-2008 Indonesia yang berada di urutan ke-4 setelah Singapura, Malaysia, dan Thailand, dan importer tertinggi ke-3 setelah Singapura dan Malaysia. Grafik ekspor dan impor Indonesia juga tidak jauh berbeda pada periode 2009-2014. Hal ini merupakan tantangan sangat serius yang mengakibatkan neraca perdagangan Indonesia defisit terhadap beberapa negara ASEAN tersebut. Ancaman yang diperkirakan lebih serius lagi adalah perdagangan bebas ASEAN dengan Tiongkok. A: Data Badan Pusat Statistik mencatat, ekspor Indonesia ke ASEAN periode Januari-November 2014 sebesar USD 26,424 miliar. Sementara nilai impor dari ASEAN periode yang sama sebesar USD 27,490 miliar. Ekspor ke ASEAN periode Januari-November 2014 menyumbang 19,77% terhadap total ekspor nonmigas. Impor dari ASEAN pada periode tersebut berkontribusi 22,23% terhadap total impor nonmigas. Dapat dikatakan, tingkat pemanfaatan pasar ASEAN oleh Indonesia relatif masih rendah. Di sisi lain, tergambar pula tingkat ketergantungan Indonesia terhadap produk dari negara ASEAN. Mengapa laju ekspor dan impor menjadi sebuah tantangan? Apakah itu dapat diartikan Indonesia justru memiliki ketergantungan terhadap ASEAN? PUSAT HUMAS KEMENDAG 69 98. Q: Kesamaan produk harus betul-betul dicermati sebagai satu tantangan, mengapa? 99. Q: A: Adanya kesamaan keunggulan komparatif kawasan ASEAN, khususnya di sektor pertanian, perikanan, produk karet, produk berbasis kayu, dan elektronik, merupakan salah satu penyebab pangsa perdagangan intra-ASEAN hanya berkisar 20-25% dari total perdagangan ASEAN. Alasan inilah yang menuntut Indonesia perlu mendongkrak nilai tambah produk ekspornya sehingga memiliki karakteristik sendiri. Langkah apa yang diperlukan agar tetap memenangi persaingan? A: Setidaknya, pelaku usaha harus memperhatikan tiga faktor penting, antara lain: a. Pastikan produk yang ditawarkan lebih baik dibandingkan barang sejenis b. Waktu produksi harus lebih cepat c. Harga yang ditawarkan juga harus lebih murah Meski demikian, dukungan seperti infrastruktur, kemudahan akses modal serta kualitas sumber daya manusia sangat penting. Dalam hal ini, pemerintah telah mengimbau agar bank-bank nasional terutama BUMN untuk memberikan bantuan pinjaman modal dengan kredit lunak bagi pelaku usaha dari berbagai skala terutama UMKM. Akses permodalan dianggap sangat penting untuk meningkatkan kapasitas produksi dan ekspansi usaha. Pemerintah juga telah mengeluarkan Paket Kebijakan Ekonomi I- V untuk memperkuat daya saing nasional dan, termasuk dari segi pembiayaan kepada UMKM. 70 100 PERTANYAAN TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 100. Q: Sudah siapkah sumber daya manusia Indonesia bersaing, dan bagaimana masyarakat Indonesia dalam menghadapi MEA? A: Daya saing SDM tenaga kerja Indonesia harus ditingkatkan baik secara formal maupun informal. Setidaknya memenuhi ketentuan dalam MRA yang telah disetujui oleh negara anggota ASEAN. Kualitas tenaga kerja Indonesia wajib ditingkatkan sehingga bisa digunakan baik di dalam negeri maupun intra-ASEAN, untuk mencegah banjirnya tenaga kerja terampil dari luar. Pekerjaan yang tidak mudah tentunya. Sebab memerlukan adanya cetak biru sistem pendidikan secara menyeluruh dan sertifikasi berbagai profesi terkait. Kementerian Tenaga Kerja membuat 3 pilar upaya yang dilakukan untuk menghadapi MEA. Pertama, percepatan penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Kedua, dilakukan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK). Ketiga, Sertifikasi Kompetensi. Peningkatan kualitas SDM jelas merupakan elemen kunci dalam menyongsong peluang MEA. SDM yang cekatan, terampil serta inovatif dalam mengambil ide, langkah, dan tindakan, merupakan modal dasar yang harus ditingkatkan disamping penguasaan bahasa asing. Pengembangan skill bisa juga dilakukan dengan pelatihan, seminar dan workshop baik yang bertaraf nasional dan internasional, pertemuan rutin antar pelaku ekonomi, juga pembangunan networking, sehingga para pelaku usaha selalu mengikuti perkembangan terbaru perekonomian PUSAT HUMAS KEMENDAG 71 Survei Masyarakat Tentang MEA Masyarakat Indonesia dinyatakan 80% memandang ASEAN penting dan relevan; 42% belum mengetahui Komunitas ASEAN; 88% mendukung terbentuknya MEA; 78% memandang MEA akan memberikan manfaat bagi ekonomi Indonesia. Demikian hasil survei Journal of Current Sount East Asian Affairs 2011 di Indonesia. Hasil Survey on ASEAN Community Building Effort 2012 oleh Sekretariat ASEAN dan Japan-ASEAN Integration Fund (JAIF) di 10 negara anggota ASEAN juga mengungkapkan sebuah fakta positif. Setidaknya sekitar 81% masyarakat ASEAN telah mengetahui keberadaan perhimpunan bangsabangsa Asia Tenggara tersebut, tetapi 76% di antaranya masih kurang memiliki pemahaman dasar mengenai ASEAN. Sementara itu, sekitar 55% dari kalangan bisnis ASEAN telah memiliki pemahaman dasar mengenai ASEAN, sementara 15% lainnya sudah memiliki pemahaman dasar yang baik tentang ASEAN. Pemerintah membentuk Pusat Studi ASEAN (PSA) di 11 perguruan tinggi Tanah Air dengan tujuan mempercepat terciptanya kesadaran masyarakat terhadap palaksanaan MEA melalui bantuan mahsiswa. Ke-11 PTN itu yakni pada tahun 2012 dibentuk di Universitas Gadjah Mada; sedangkan pada 2013 di Universitas Airlangga; Universitas Indonesia; Universitas Hasanuddin; Universitas Andalas; Universitas Brawijaya; Universitas Sam Ratulangi; Universitas Padjajaran; Universitas Mulawarman; Universitas Pattimura; dan Universitas Udayana. Atas inisiatif sendiri, Universitas 17 Agustus Semarang pun ikut mendirikan Pusat Studi ASEAN. 72 100 PERTANYAAN TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) TIPS, PELUANG DAN TANTANGAN MENGHADAPI MEA B agi pengusaha pakaian jadi (garmen) Tips! Sebagaimana diketahui salah satu manfaat MEA adalah penghapusan tariff untuk hampir semua produk. Sejak 1 Januari 2010 untuk tekstil dan produk tekstil bea masuknya sudah nol. Dengan demikian jika pengusaha garmen ingin mengekspor produknya ke salah satu negara ASEAN dengan sendirinya importir di negara tujuan tidak perlu membayar bea masuk. Sementara bea masuk produk yang sama dari pesaing Indonesia seperti Bangladesh harus tetap membayar tariff. Dengan demikian produk kita mendapatkan keuntungan dibanding produk yang sama dari non ASEAN. Selain itu, bagi produsen garmen Indonesia, disarankan untuk memberli bahan baku tekstil dan produk tekstil dari sesama negara ASEAN karena tidak perlu membayar bea masuk, dibandingkan produk yang sama dari negara non ASEAN. Tantangan yang akan dihadapi adalah persaingan untuk produk-produk sejenis dari ASEAN yang diproduksi oleh negaranegara yang lebih efisien seperti Filipina dan Vietnam. PUSAT HUMAS KEMENDAG 73 B agi perajin kulit—seperti jaket, topi, dompet dsb Tips! Untuk produk kulit, pada prinsipnya memiliki peluang yang sama dengan produk pakaian jadi/garmen demikian pula dengan tantangannya. Produk sejenis yang menjadi pesaing bagi Indonesia adalah produk-produk kulit yang berasal dari Thailand. 74 B agi pengusaha jasa konstruksi Tips! Jasa konstruksi merupakan salah satu jasa yang masuk dalam 128 sebsektor jasa yang diliberalisasikan dalam MEA 2015. Manfaat yang dapat dirasakan adalah perusahaan konstruksi Indonesia dapat mendirikan usahanya di negara-negara ASEAN untuk mengikuti tender konstruksi di ASEAN. 100 PERTANYAAN TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) B agi pengusaha hotel Tips! Jasa perhotelan merupakan salah satu jasa yang masuk dalam 128 sektor jasa yang diliberalisasikan dalam MEA 2015. Manfaat yang dapat dirasakan adalah Indonesia dapat melakukan investasi hotel di negara-negara ASEAN. B agi seorang arsitek Tips! B agi seorang perawat Tips! Ajukan aplikasi untuk mendapatkan sertifikasi kompetensi sebagai tenaga perawat yg sesuai dengan kesepakatan saling pengakuan (MRA) ASEAN. Dengan modal sertifikasi tersebut kamudian mencari peluang kerja di berbagai institusi kesehatan/rumah sakit, contoh di Penang, Malaka, Malaysia. Sebagai arsitektur perlu mendapat sertifikasi kompetensi yang diakui oleh kesepakatan saling pengakuan (MRA) ASEAN. Setelah mendapatkan sertifikasi tersebut peluang untuk praktisi bidang arsitektur di wilayah ASEAN akan menjadi mudah. PUSAT HUMAS KEMENDAG 75 M erujuk Keputusan Presiden Nomor 37 Tahun 2014 tentang Komite Nasional Persiapan Pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (Association of Southeast Asian Nation), Kementerian Perdagangan perlu melakukan sosialisasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) kepada masyarakat luas. E konomi ASEAN akan menjadi satu kesatuan dengan kekuatan pasar sekitar 650 juta penduduk. ASEAN akan menjadi kekuatan baru bagi perdagangan dunia dan menjadi bagian penting bangsa Indonesia untuk menuju masyarakat dunia. A khirnya, buku ini kami persembahkan sebagai bagian penting guna menandai sejarah lahirnya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sekaligus sosialisasi bagi masyarakat luas agar bangsa Indonesia menjadi lebih produktif dan mampu menjadi bagian penting bagi perdagangan dunia. Selamat membaca dan menjadi warga baru ekonomi ASEAN. THINK BIG, THINK ASEAN — Kepala Pusat Humas Kemendag RI Ani Mulyati pert anyaan tentang Masyaraka t E konomi ASEAN (MEA) www.kemendag.go.id 76 100 PERTANYAAN TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) Kementerian Perdagangan @Kemendag