Rangkaian Pendukung Aktuator dan sensor Operational Amplifier Inverting Amplifier Non inverting amplifier Summing Amplifier Integrator (Integrating amplifier) Differentiator Differential amplifier Logarithmic amplifier Charge amplifier Jembatan Wheatstone Instrumentation amplifier Inverting Amplifier Adalah rangkaian penguat dengan penguatan berupa perbandingan antara nilai resistansi feedback dan resistansi pada arah tegangan input. Tegangan output inverting amplifier: Rf Vo R1 .V1 tanda negatif menunjukkan fasa outputnya berbeda 1800 dibandingkan fasa inputnya. Non inverting amplifier Adalah rangkaian penguat dengan penguatan berupa perbandingan antara nilai resistansi dan resistansi pada arah tegangan inverted input amplifier. Tegangan input tidak diberi resistor. Tegangan output non inverting amplifier: Vo ( R2 R1 ) .V1 R1 buffer atau voltage follower merupakan kasus khusus dari non inverting amplifier dengan nilai R2 = 0 dan nilai R1 = (terbuka) besar sekali. Integrator (Integrating amplifier) Rangkaian integrator menggunakan kapasitor dan resistor meletakkan kapasitor pada posisi feedback loop. t Tegangan yang melalui kapasitor adalah : 1 VC arus yang melewati di titik E: i1 karena E adalah virtual ground maka: V1 R1 i2 i1 i2 jadi diperoleh: t t 1 V1 1 Vo ( ) . dt V1 dt C R1 C R1 0 0 C Tampak disini bahwa output dari rangkaian adalah integral dari inputnya. V1 R1 i 0 2 . dt Summing Amplifier Adalah rangkaian yang digunakan untuk menjumlahkan arus yang masuk melalui resistor. i4 ( i1 i2 i3 ) karena itu : V0 V V V ( 1 2 3 ) R4 R1 R2 R3 atau dapat ditulis sebagai V0 R4 .( V1 V2 V3 ) R1 R2 R3 jika nilai resistansi yang digunakan semuanya sama nilainya, maka tegangan output yang dihasilkan sama dengan jumlah dari semua tegangan pada input; dengan tanda yang berlawanan. Untuk rangkaian Pengurangan dari tegangan dapat dibentuk dengan membalikkan polaritas tegangannya. Differential amplifier Diferensial amplifier atau subtractor (pengurang) mempunyai 2 input dan mempunyai 1 output. Dengan memilih R4 R 2 R3 R1 Maka Vo R2 ( V2 V1 ) R1 Instrumentation amplifier Adalah rangkaian penguat presisi yang terdiri dari beberapa closed loop op-amp dan mempunyai karakteristik: High input impedance Low output impedance High CMRR Low level self generated noise Low offset drift. tegangan output: Vo K . ( V2 V1 ) Instrumentation amplifier terdiri dari 3 buah op-amp. 2 buah adalah non inverting amplifier A1 dan A2 yang menghasilkan diferensial gain sebesar Offset drift sangat berpengaruh terhadap voltage output karena perubahan temperatur. Jembatan Wheatstone: Terdiri dari 4 komponen utama pasif R, L, C Metode pengukuran Mueller bridge sering digunakan karen jembatan wheatstone kurang memuaskan karena resistansi dari kawat penghubung juga turur terhitung karena tersambung seri. pada Mueller bridge : Tahanan dipilih variabel tergantung pada gradient temperatur sepanjang kawat penghubung. Biasanya digunakan 4 buah kawat untuk mengeliminasi efek sambungan seri dengan kawat. Rangkaian Sample & Hold Digunakan untuk membaca data dengan perubahan yang cepat untuk dikirimkan ke ADC (analog to Digital converter) Terdiri dari flying kapasitor, resistor dan jika perlu ditambahkan penguat sinyal Rangkaian PWM •Digunakan untuk teknik pengaturan(kontrol) motor servo DC PM •Perlu konverter DC to DC •Pulse frquency Modulation (PFM) •Pulse Width Modulation (PWM) Dengan teknik PWM yg digunakan untuk mengatur kecepatan motor DC terdiri atas: •Catu tegangan searah sebesar V volt •Bila terjadi kontak, arus akan mengalir melalui kumparan motor servo DC-PM •Lebar pulsa bervariasi dengan T= harga konstan dan f=frekuensi switching Rangkaian logika driver motor step •Logic circuit perlu utk proses switching secara elektronik •Yaitu memutus dan menghubungkan arus dari catu tegangan melalui setiap fase dari kumparan statornya. • 3 komponen utama yaitu up/down counter (741LS93) 3 to 8 decoder(74LS138) Gerbang NAND open collector(74LS12) Penguat daya •Komponen transistor, diode,resistor Penguat daya: Cara utk mempercepat arus listrik mencapai harga maksimum pada kumparan dalamproses switching: 1. Beri catu daya tinggi, pasang R seri time constant turun 2. Usahakan arus konstan di kumparan motor step untuk setiap laju switching yg dilakukan