ARTIKEL PENELITIAN UJI IDENTIFIKASI FARMAKOGNOSTIK TUMBUHAN HATI TANAH ASAL KOTA PALANGKARAYA KALIMANTAN TENGAH 1 Rezqi Handayani, 1Susi Novaryatiin 1 Dosen Pengajar Program Studi D-III Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Palangkaraya e-mail : [email protected], [email protected] ABSTRAK Kalimantan merupakan pulau di Indonesia yang terkenal dengan kekayaan keanekaragaman hayatinya. Tak hanya itu, kekayaan pengetahuan pengobatan tradisional dengan menggunakan tumbuhan yang diwariskan secara lisan dari generasi ke generasi pada etnis asli di Kalimantan juga sangat banyak. Salah satu tumbuhan herbal yang memiliki manfaat sebagai obat tradisional adalah hati tanah. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang tanaman obat tradisional, terutama hati tanah, serta dapat membantu mendokumentasikan herbal tradisional di Pulau Kalimantan. Kurangnya pendokumentasian tentang herbal Indonesia dikhawatirkan dapat menyebabkan terkikisnya penggunaan herbal tradisional seiring dengan hilangnya habitat alami dan punahnya tumbuhan berkhasiat obat terutama tumbuhan hutan akibat eksploitasi dan konversi lahan yang berlebihan. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmakognosi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya. Kegiatan penelitian yang dilakukan adalah identifikasi tumbuhan hati tanah secara menyeluruh seperti pemeriksaan morfologi, pemeriksaan anatomi, dan pemeriksaan organoleptis. Secara morfologi, daun hati tanah termasuk dalam daun tidak lengkap (daun bertangkai), batangnya termasuk dalam jenis batang basah, serta umbinya termasuk dalam umbi batang. Secara anatomi, tumbuhan hati tanah menunjukkan hasil pada penampang melintang daun terdapat jaringan epidermis atas, epidermis bawah dan berkas pembuluh. Pada penampang membujur daun terdapat jaringan epidermis dan berkas pembuluh. Pada penampang melintang batang terdapat jaringan epidermis, berkas pembuluh, endodermis. Pada penampang membujur batang terdapat parenkim korteks dan epidermis. Untuk penampang melintang umbi hati tanah terdapat epidermis, dan berkas pembuluh, dan pada penampang membujur umbi hati tanah terdapat epidermis dan parenkim korteks. Berdasarkan pemeriksaan organoleptis diketahui simplisia umbi hati tanah mengandung komponen senyawa kimia aleuron, tanin, katekol, saponin dan flavonoid. Kata Kunci: tumbuhan hati tanah, pemeriksaan morfologi, pemeriksaan anatomi, pemeriksaan organoleptis, tanaman obat tradisional PENDAHULUAN menggunakan obat tradisional untuk menjaga Dunia tengah menoleh ke herbal. kesehatan. Negara-negara maju melirik herbal untuk Di Indonesia, keberadaan tanaman pengobatan beragam penyakit. Konsumsi sebagai obat sudah dikenal sejak ribuan obat tradisional di China mencapai 50% dari tahun lampau. Bukti sejarah ini terukir di total kesehatan. helaian lontar, dinding-dinding candi, dan Bayangkan 80% penduduk Benua Afrika kitab masa lalu. Resep diwariskan secara konsumsi di bidang turun-temurun, yang tadinya hanya dikenal 48 Jurnal Surya Medika Volume 1 No. 1 [2015] Rezqi Handayani dan Susi Novaryatiin kalangan hingga tertentu kemudian masyarakat luas. menyebar Modernisasi untuk kemudian diminum ataupun dimandikan. Sebagian lagi diolah dengan mentautkan tanaman obat dengan dunia cara farmasi. dipanaskan dalam bungkusan daun. Jika Perlahan-lahan keampuhannya diakui kalangan ilmiah. Kalimantan dihaluskan dan ditumbuk ataupun ramuan atau bahan baku untuk pengobatan di tidak langsung digunakan, maka etnis di Indonesia yang terkenal dengan kekayaan Kalimantan melakukan pengeringan serta keanekaragaman hayatinya. Tak hanya itu, disimpan dan digunakan jika diperlukan. kekayaan merupakan pengetahuan pulau pengobatan Salah satu tumbuhan herbal yang tradisional dengan menggunakan tumbuhan memiliki manfaat sebagai obat tradisional yang diwariskan secara lisan dari generasi ke adalah hati tanah. Tumbuhan hati tanah generasi pada etnis asli di Kalimantan juga dipercayai memiliki manfaat secara empiris sangat banyak. sebagai obat Malaria. Malaria merupakan Etnis di Kalimantan memanfaatkan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit berbagai jenis tumbuhan untuk pengobatan Plasmodium yang hidup dan berkembang tradisional dengan mengandalkan dari habitat biak dalam sel darah merah manusia yang alaminya. Sangat jarang Tumbuhan Hutan ditularkan Berkhasiat Obat (THBO) ditanam secara Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber khusus untuk dibudidayakan. Selain mereka Binatang belum terbiasa dengan kegiatan budidaya Muhadir mengatakan prevalensi penyakit THBO, terdapat kepercayaan yang mereka Malaria di Indonesia masih tinggi, mencapai yakini bahwa THBO yang dibudidayakan 417.819 kasus positif pada 2012. Faktor tidak memiliki khasiat sebaik yang diambil geografis secara langsung dari alam. Karena itu, hutan penyebaran penduduk yang tidak merata merupakan gudang herbal bagi etnis asli di merupakan penyebab sulitnya pengendalian Kalimantan. Malaria. Diharapkan Tumbuhan hati tanah Berdasarkan data Pusat oleh nyamuk Kementerian yang dijangkau dapat 1.260 jenis THBO di berbagai formasi hutan alternatif untuk pengobatan Malaria. Penelitian salah Kesehatan Informasi Kehutanan (2007) terdapat sekitar Indonesia dan 180 jenis diantaranya telah menjadi sulit Malaria ini satu obat diharapkan betina. Andi dan herbal dapat dieksploitasi dalam jumlah untuk bahan baku meningkatkan pengetahuan tentang tanaman industri obat tradisional. obat tradisional, terutama hati tanah, serta Herbal tradisional pada etnis asli dapat membantu mendokumentasikan herbal Kalimantan umumnya masih dalam bentuk tradisional di Pulau Kalimantan. Kurangnya yang sederhana. Bahan baku yang diambil pendokumentasian tentang herbal Indonesia dari dikhawatirkan alam setelah dibersihkan biasanya dapat menyebabkan langsung digunakan dalam bentuk segar terkikisnya penggunaan herbal tradisional dengan cara direndam maupun seiring dengan hilangnya habitat alami dan direbus 49 Jurnal Surya Medika Volume 1 No. 1 [2015] Uji Identifikasi Farmakognostik Tumbuhan Hati Tanah punahnya tumbuhan berkhasiat obat tumbuhan hati tanah merupakan daun terutama tumbuhan hutan akibat eksploitasi bertulang menyirip. Tepi daun berombak. dan konversi lahan yang berlebihan. Daging daun tipis seperti selaput, warna daun hijau tua, permukaan daun licin dan daun METODE PENELITIAN Penelitian tumbuhan ini dilakukan di hati majemuk. tanah Batang termasuk tumbuhan hati daun tanah Laboratorium Farmakognosi Fakultas Ilmu termasuk dalam jenis batang basah karena Kesehatan batangnya Universitas Palangkaraya. Muhammadiyah Penelitian dilaksanakan lunak. tumbuh penelitian percabangan disetujui Palangkaraya. oleh Kegiatan LP2M bulat batang tegak batnag lurus adalah dan cara monopodial yang artinya batang pokok tampak jelas, karena dilakukan adalah identifikasi tumbuhan hati lebih besar dan lebih panjang daripada tanah cabang-cabangnya. Tumbuhan hati tanah secara pemeriksaan penelitian UM batang dengan permukaan batang berambut. Arah selama 2 (dua) bulan dimulai dari sejak ini Bentuk menyeluruh morfologi, seperti pemeriksaan anatomi, dan pemeriksaan organoleptis. tidak memiliki sistem perakaran tetapi mengalami metamorfosis akar dan batang yaitu umbi. Umbi biasanya merupakan suatu HASIL DAN PEMBAHASAN badan yang membengkak, bangun bulat, Pemeriksaan Morfologi Hati Tanah seperti kerucut atau tidak beraturan, umbi Hasil pemeriksaan morfologi merupakan tempat penimbunan makanan. tumbuhan hati tanah menunjukkan hasil yaitu Umbi tumbuhan hati tanah termasuk dalam daun hati tanah termasuk dalam daun yang umbi batang karena pada umbi hati tanah tidak mempunyai terdapat kuncup-kuncup yang nantinya bila bagian daun yang utuh hanya terdiri dari bertunas akan menghasilkan tumbuhan baru. lengkap tangkai karena daun dan tidak helaian daun, tidak mempunyai upih atau pelepah daun. Hanya Pemeriksaan Anatomi Hati Tanah terdiri atas tangkai dan helaian saja lazimnya disebut daun bertangkai. daun hati tanah dapat dilihat melalui penampang tumbuhan hati tanah berbentuk lanset. Ujung melintang dan membujur dari setiap organ daun hati tanah berbentuk rompang. Pangkal tumbuhan. daun meruncing. Tulang-tulang daun bersatu adalah dengan pemeriksaan anatomi tumbuhan hati tanah tulang berdasarkan cabang susunan Bangun Hasil pemeriksaan anatomi tumbuhan yang lain tulangny dan adaun Pembesaran pembesaran yang 10X. digunakan Untuk hasil dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah. 50 Jurnal Surya Medika Volume 1 No. 1 [2015] Rezqi Handayani dan Susi Novaryatiin (a) (b) (c) (d) (e) (f) Gambar 1. Anatomi Tumbuhan Hati Tanah; (a) Daun Melintang; (b) Daun Membujur; Batang Melintang; (d) Batang Membujur; (e) Umbi Melintang; (f) Umbi Membujur Hasil anatomi tumbuhan menunjukkan terdapat jaringan epidermis, (c) berkas bahwa pada penampang melintang daun hati pembuluh, endodermis. Pada penampang tanah membujur batang terdapat parenkim korteks terdapat jaringan epidermis atas, epidermis bawah dan berkas pembuluh. dan Pada penampang membujur daun terdapat melintang umbi hati tanah terdapat epidermis, jaringan epidermis dan berkas pembuluh. dan berkas pembuluh. Dan pada penampang Pada penampang melintang epidermis. Dan untuk penampang bantang Jurnal Surya Medika Volume 1 No. 1 [2015] 51 Uji Identifikasi Farmakognostik Tumbuhan Hati Tanah membujur umbi hati tanah terdapat epidermis dan parenkim korteks. Pemeriksaan Organoleptis Hati Tanah Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Organoleptis Tumbuhan Hati tanah No Bagian Tumbuhan Warna Bau Rasa 1 Daun Hijau Tidak berbau Kelat 2 Batang Hijau muda Tidak berbau Pahit 3 Akar Merah Tidak berbau Pahit Hasil pemeriksaan organoleptis tumbuhan rasa yang pahit (Tabel 1). Karakteristik hati organoleptis tanah menunjukkan bahwa daun mempunyai hubungan erat bewarna hijau, tidak mempunyai bau dan dengan karakteristik morfologi dari suatu memiliki rasa yang kelat. Hasil organoleptis tumbuhan. Kedua data tersebut saling terkait batang batang dan dapat dijadikan sebagai suatu acuan tumbuhan hati tanah bewarna hijau muda, tanda pengenal bagi tumbuhan baru dalam tidak mempunyai bau dan memiliki rasa yang proses pengambilannya di lapangan untuk pahit. Sedangkan hasil organoleptis umbi mengurangi menunjukkan umbi tumbuhan hati tanah awal menunjukkan bahwa kesalahan dalam identifikasi suatu tumbuhan. bewarna merah, tidak berbau dan memiliki Identifikasi Senyawa Kimia Simplisia Umbi adalah Hati Tanah saponin, Identifikasi senyawa kimia merupakan suatu identifikasi umbi hati tanah sesuai dengan uji prosedur pendahuluan yang dilakukan untuk pati, aleuron, steroid dan menunjukkan liginin. umbi alkaloid, Hasil hati uji tanah mengetahui kandungan senyawa kimia yang mengandung terkandung dalam suatu tumbuhan. Sehingga katekol, dari data tersebut kita dapat membuktikan memperlihatkan hasil positif (Tabel 2). Hasil kebenaran dari khasiat yang selama ini di positif dalam identifikasi kimia menunjukkan percaya masyarakat, karena setiap senyawa bahwa umbi hati tanah mempunyai beberapa kimia senyawa kimia yang dapat memberikan yang tumbuhan terkandung mempunyai dalam manfaat suatu senyawa tannin, saponin dan aleuron, tanin, flavonoid, karena masing- khasiat untuk menyembuhkan masing baik bagi tumbuhan tersebut ataupun macam penyakit bagi makhluk hidup lain. Identifikasi senyawa berkhasiat sebagai afrodisiaka. salah satunya berbagai adalah kimia yang diujikan pada umbi hati tanah Jurnal Surya Medika Volume 1 No. 1 [2015] 52 Rezqi Handayani dan Susi Novaryatiin Tabel 2. Hasil Identifikasi Senyawa Kimia Simplisia Umbi Hati Tanah No Komponen Hasil 1 Aleuron Positif 2 Pati Negatif 3 Tanin Positif 4 Katekol Positif 5 Steroid Negatif 7 Alkaloid Negatif 8 Saponin Positif 9 Flavonoid Positif KESIMPULAN bertunas akan menghasilkan tumbuhan Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah: 1. Secara baru. 2. Secara anatomi, tumbuhan hati tanah morfologi, daun hati tanah menunjukkan hasil pada penampang termasuk dalam daun yang tidak lengkap melintang karena tidak mempunyai bagian daun epidermis atas, epidermis bawah dan yang utuh hanya terdiri dari tangkai daun berkas dan helaian daun, tidak mempunyai upih membujur atau pelepah daun. Hanya terdiri atas epidermis dan berkas pembuluh. Pada tangkai disebut dan helaian daun daun pembuluh. daun jaringan bertangkai. Batang jaringan epidermis, berkas pembuluh, membujur lunak. korteks mengalami terdapat penampang melintang batang terdapat jenis batang basah karena batangnya sistem penampang lazimnya endodermis. memiliki Pada jaringan saja tumbuhan hati tanah termasuk dalam Tumbuhan terdapat hati tanah perakaran metamorfosis akar tidak tetapi dan Pada batang dan penampang terdapat epidermis. parenkim Dan untuk penampang melintang umbi hati tanah terdapat epidermis, pembuluh. tanah termasuk dalam umbi batang membujur umbi hati tanah terdapat karena pada umbi hati tanah terdapat epidermis dan parenkim korteks. yang nantinya pada berkas batang yaitu umbi. Umbi tumbuhan hati kuncup-kuncup Dan dan penampang bila Jurnal Surya Medika Volume 1 No. 1 [2015] 53 Uji Identifikasi Farmakognostik Tumbuhan Hati Tanah 3. Simplisia umbi hati tanah mengandung komponen senyawa kimia aleuron, tanin, katekol, saponin dan flavonoid. DAFTAR PUSTAKA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Achmadi. 1990. Kimia Kayu. IPB. Bogor. Ansel, H.C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Keempat. UI Press. Jakarta DepKes R.I. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Republik Indonesia. Jakarta DepKes R.I. 1995a. Farmakope Indonesia Edisi IV. Departemen Republik Indonesia. Jakarta Fengel, D. 1995. Kayu. Kimia Ultrastruktur Reaksi-Reaksi. University Gadjah Mada Press. Yogyakarta. Fessenden, J. Ralp dan Joans. Fessenden. 1992. Kimia Organik Jilid 2. Erlangga. Jakarta. Gunawan, D & Mulyadi. 2004. Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid I. Penebar swadaya. Jakarta Harbone. I.B; “Metode Fitokimia”, terjemahan K. Radmawinata dan L. Soediso, penerbit ITB Bandung. 1987. 142-158, 234-238.11. Buckingham. J; et all. “Dictionary of Natural Product”. Chapman and Hall. London. 1994. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Kantasubrata, J. 1991. Perkembangan Bahan Untuk Keperluan TLC. http://mail.kiia.lipi.go.id/indek.php. diakses tanggal 14 juni 2014 Khopkar, S.M. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI Press. Jakarta Rustaman. 2006. Skrinning Fitokimia Tumbuhan Di Kawasan Gunung Kuda Kabupaten Bandung Sebagai Penelahaan Keakenakaragamn Hayati. Lembaga Penelitian Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Universitas Padjajaran. Bandung. Rizki. 2008. Metabolit Sekunde. http://www.sith.itb.ac.id/profile/databurizki ta/d4/praktikum%20D4-Doc.pdf diakses tanggal 14 Juni 2014 Wikipedia. 2009b. Pati. http://pati_(polisakarida).htm. Diakses tanggal 14 Juni 2014. Robensonstrever. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. ITB. Bandung. Jurnal Surya Medika Volume 1 No. 1 [2015] 54